Elias Grahame Applegate Kuswata Kartawinata Machfudh Art Klassen. Pedoman Reduced Impact Logging Indonesia ITTO



dokumen-dokumen yang mirip
Tahapa pembuata jaa sarad Pembuata jaa sarad dimuai seteah pembukaa jaa sarad da peebaga seesai da diakuka oeh tim peyarad dega megguaka traktor Pembu

Ù Lokasi jaa Jaa kotur/ereg Puggug bukit Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Jaa puggug Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Peyarada aik e

Penandaan areal non produksi kayu

KESELAMATAN KERJA Pakaia Pelidug da Perlegkapa Keselamata Kerja Pedoma utuk pakaia pelidug Pekerja Sepatu Celaa Pakaia Pakaia Sarug Pelidug Peutup Pel

Elias Grahame Applegate Kuswata Kartawinata Machfudh Art Klassen. Pedoman Reduced Impact Logging Indonesia ITTO

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

III. METODE PENELITIAN

Inflasi dan Indeks Harga I

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB VI PERHITUNGAN TEKNIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy

BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA DAN FAKTOR DISKON

LEVELLING 1. Cara pengukuran PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Poliban Teknik Sipil 2010LEVELLING 1

PERENCANAAN KARIR DAN KOMPENSASI

B. Variabel Kesehatan Pekerja

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tinjauan Desain Struktur Gempa. kerak bumi. Kejutan tersebut akan menjalar dalam bentuk gelombang yang

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

x = 16 Jadi, banyak pekerja yang harus ditambahkan = = 4 orang.

UPTD PUSKESMAS SURADE

SOAL PENYISIHAN =. a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

Definisi Integral Tentu

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA

BAHAN DAN METODE. Desa Pringgondani Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, dengan areal

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

Soal dan Pembahasan. Ujian Nasional Matematika Teknik SMK matematikamenyenangkan.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

Materi 5 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN

MATERI 13 ANALISIS TEKNIKAL ANALISIS TEKNIKAL

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika

POLA KETENAGAAN PERENCANAAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat potensial dalam pembangunan nasional salah satu cara untuk

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

2 BARISAN BILANGAN REAL

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

IV. METODE PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS DI DESA KATERBAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT SKRIPSI

Dessy Setyorini 1, Fitro Nur Hakim 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

3. METODE PENELITIAN

SOAL-SOAL HOTS. Fungsi, komposisi fungsi, fungsi invers, dan grafik fungsi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2.3. PENGEMBANGAN MODEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS RUNTUT WAKTU DAN PERAMALAN (Time Series and Forecasting) Analisis Tren

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n

III. METODOLOGI KAJIAN

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR

SMA NEGERI 5 BEKASI UJIAN SEKOLAH

BAB IV PENGUMPULAN DAN PERHITUNGAN DATA

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

LAMPIRAN-LAMPIRAN 110

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR

= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Eias Grahame Appegate Kuswata Kartawiata Machfudh Art Kasse Pedoma Reduced Impact Loggig Idoesia ITTO

PEDOMAN REDUCED IMPACT LOGGING INDONESIA Eias Grahame Appegate Kuswata Kartawiata Machfudh Art Kasse

Ucapa terima kasih atas batua daa disampaika kepada Iteratioa Tropica Timber Orgaizatio (ITTO) meaui Project PD 12/97 Rev.1 (F), Forest, Sciece ad Sustaiabiity: the Buuga Mode Forest, CIFOR da MacArthur Foudatio Foto Sampu oeh Kuswata Kartawiata, Herwasoo Soedjito, Piio Sist da Hari Priyadi Iustrasi da Tim produksi: Roup Purohim da Eko Priato, Gideo Suharyato, Widya Prajathi ISBN 979-8764-75-7 2001 oeh Ceter for Iteratioa Forestry Research Hak Cipta Diidugi Udag-udag Diterbitka Tahu 2001 Dicetak oeh SMK Grafika Desa Putera, Idoesia Diterbitka oeh Ceter for Iteratioa Forestry Research (Cifor) Aamat Surat: P.o. box 6596 Jkpwb, Jakarta 10065, Idoesia Aamat Kator: J. cifor, Situ Gede, Sidag Barag, Bogor Barat 16680, Idoesia Te.: +62(251)622622; Fax: +62 (251) 622100 E-mai: cifor@cgiar.org Web Site: Http://www.cifor.cgiar.org

PRAKATA Ir. A. Fattah DS. Kepaa Bada Peeitia da Pegembaga Kehutaa Departeme Kehutaa Pertama-tama saya meyambut gembira dega diterbitkaya buku PEDOMAN REDUCED IMPACT LOGGING INDONESIA ii, yag merupaka hasi karya yata yag teah ama dituggu oeh para praktisi oggig di Idoesia. Buku pedoma ii disusu sebagai pegaga daam meaksaaka peebaga huta di Idoesia yag berwawasa igkuga yag merupaka bagia dari upaya utuk mewujudka pegeoaa huta secara estari. Utuk memeuhi kebutuha peggua, bahasa yag diguaka daam buku ii dipiih yag mudah dimegerti da difahami, sedagka formatya dibuat sedemikia rupa sehigga mudah da praktis utuk dibawa ke apaga. Pada kesempata ii, saya megucapka terima kasih kepada ITTO yag teah memberika daa utuk teraksaaya kegiata peeitia Reduced Impact Loggig (RIL) sebagai dasar peyusua buku pedoma ii. Secara khusus saya juga megucapka terima kasih kepada CIFOR yag teah bersama-sama dega Bada Litbag Kehutaa berhasi meyeesaika proyek dega baik, da kepada PT Ihutai II, yag teah bekerjasama daam peaksaaa peeitia RIL ii, serta kepada semua pihak yag teah membatu tersusuya buku ii. Pedoma RIL Idoesia iii

Akhirya, semoga buku PEDOMAN REDUCED IMPACT LOGGING INDONESIA ii dapat mecapai tujua da sasara yag tepat, da bermafaat bagi keberhasia pegeoaa huta yag estari. Desember 2001 iv Pedoma RIL Idoesia

PRAKATA Dr. Mafa Chipeta Deputi Direktur Jedera CIFOR Masyarakat duia teah meyataka diri utuk mecapai suatu pegeoaa huta yag estari, yaitu pegeoaa yag meyeimbagka tujua-tujua produksi dega tujua igkuga da sosia. Daam duia pemaea huta, pecapaia pegeoaa huta yag estari memeruka suatu kegiata yag bertaggug jawab secara igkuga. Dari siiah mucu ketertarika terhadap Pembaaka Berdampak Redah atau Reduced Impact Loggig (RIL). Ceter for Iteratioa Forestry Research (CIFOR) teah merasaka keberutugaya dega adaya batua daa dari Iteratioa Tropica Timber Orgaizatio (ITTO) serta kerjasama yag erat dega Bada Litbag Kehutaa Repubik Idoesia, utuk meaksaaka peeitia praktis dibidag RIL di huta huja tropika di Kaimata, Idoesia. Berbeda dega peeitia umum yag biasaya berbasis pada petak percotoha, peeitia CIFOR ii diaksaaka daam skaa komersia di wiayah kosesi PT Ihutai II, suatu Bada Usaha Loggig Miik Negara. Iti dari pegadopsia hasi peeitia RIL yag cukup sukses ii adaah satu set buku padua yag jeas, yag meeragka kegiata-kegiata apa saja yag diperuka gua mecapai pegeoaa huta yag estari. Buku padua ii, yag diadopsi oeh proyek, sesuai dega peratura TPTI suatu sistem sivikutur di Idoesia utuk huta aam taah Pedoma RIL Idoesia v

kerig. Buku padua ii juga searas dega ITTO Guideies utuk pegeoaa huta aam tropika secara estari serta sesuai juga dega the FAO Mode Code utuk praktek-praktek pemaea huta. Daam peyiapa buku pedoma ii, CIFOR teah termotivasi dega format buku ii yag sederhaa, mudah dipahami, praktis, serta mudah dibawa ke maa-maa. Dega format seperti ii, para operator di apaga cukup seag utuk meerapkaya. Teah bayak peratura-peratura da petujuk-petujuk tehis tetag bagaimaa memae huta secara estari, tetapi sedikit dari peratura da pedoma tersebut yag mempuyai format yag mudah dipahami serta sederhaa peyampaiaya. Daam merekomedasika pegguaa buku pedoma ii ke perusahaa, CIFOR juga megudag para praktisi di apaga utuk memberika masuka baik tetag bagaimaa kebaika peerapa pedoma ii di apaga sehigga dapat diakuka perbaika-perbaika secara kotiyu. CIFOR meyataka diri utuk terus meajutka kerjaya ke arah peyempuraa praktik-praktik RIL secara progresif meaui kerjasama dega pemeritah Repubik Idoesia, perusahaa perkayua da pihak-pihak ai yag tertarik dega kegiata pembaaka yag bertaggug jawab. Dega terbitya buku padoma ii, sebagai saah satu keberhasia proyek yag petig, saya memafaatka kesempata ii, sebagai waki dari CIFOR, utuk meyataka terima kasih kepada ITTO yag teah medaai proyek ii, kepada PT Ihutai II atas koaborasiya daam peaksaaa peeitia da pegetesa tehik RIL ii di apaga, serta kepada Bada Litbag Kehutaa yag teah secara bersamasama membuat proyek ii berhasi. Desember 2001 vi Pedoma RIL Idoesia

PRAKATA Dr. Utug Iskadar Direktur Jedera Bia Produksi Kehutaa Departeme Kehutaa Sebagaimaa teah kita ketahui bersama bahwa huta mempuyai iai da mafaat yag sagat petig bagi kehidupa mausia, baik mafaat ekoogi, sosia, budaya maupu ekoomi. Bagi Idoesia, huta juga merupaka moda pembagua. Oeh karea itu, keberadaa huta harus dipertahaka da pemafaat hasi hutaya harus diatur sedemikia rupa sehigga produktivitas huta tersebut dapat terjaga dega baik serta dampak egatif dari pemafaata huta tersebut dapat diteka seredah mugki. Peratura-peratura, pedoma-pedoma, petujukpetujuk tekis serta petujuk peaksaaa tetag pemafaata huta teah bayak dikeuarka oeh Departeme Kehutaa sebagai pegaga peaksaaa pegeoaa huta di Idoesia. Khusus megeai kegiata oggig, Direktorat Jedera Pegeoaa Huta Produksi teah meerbitka Surat Edara No. 274/VI-PHA/2001 tagga 23 Pebruari 2001 periha Reduced Impact Loggig (RIL). Surat Edara ii pada dasarya merupaka suatu pedoma tekis kepada uit-uit pegusahaa huta aam yag aka meakuka kegiata pembaaka huta. Dega terbitya buku PEDOMAN REDUCED IMPACT LOGGING INDONESIA ii, maka teah bertambah agi karya di bidag kehutaa di Idoesia. Buku Pedoma Reduced Impact Loggig ii memiiki kekhasa tersediri. Pedoma RIL Idoesia vii

Megigat buku ii disusu berdasarka hasi uji coba di apaga daam skaa komersia, maka buku ii dapat dipakai sebagai pegaga di apaga baik oeh perusahaa HPH, para supervisor serta para operator di apaga. Buku ii dapat juga dijadika sebagai buku pegaga utuk peatihapeatiha tetag RIL baik yag diakuka oeh pemeritah maupu oeh pihak ai. Format yag dipiih oeh para peuis buku ii merupaka format yag mudah dipahami oeh para praktisi serta mudah utuk dibawa ke apaga. Pada kesempata ii, kami megucapka terima kasih kepada para peyusu buku ii, kepada ITTO yag teah memberika daa utuk teraksaaya kegiata peeitia Reduced Impact Loggig (RIL) sebagai dasar mucuya peyusua buku ii meaui ITTO Project PD 12/97 Rev. 1(F), kepada CIFOR da Bada Litbag Kehutaa yag teah berhasi meyeesaika impemetasi project tersebut, kepada PT INHUTANI II yag teah bekerjasama daam peaksaaa peeitia RIL ii, serta kepada semua pihak yag teah membatu terwujudya buku ii, baik secara agsug maupu tidak agsug. Akhirya, semoga buku PEDOMAN REDUCED IMPACT LOGGING INDONESIA ii dapat mecapai tujua da sasara yag tepat, da bermafaat bagi keberhasia pegeoaa huta yag estari, dapat segera disosiaisasika di apaga sehigga para pegusaha kehutaa, para supervisor da para operator terbatu daam meaksaaka kegiata oggig dega sistem TPTI yag bear. Diharapka juga bahwa buku ii dapat dijadika acua utuk megeoa huta di era desetraisasi, khususya yag berkaita dega kegiata pemaea huta. Jakarta, Desember 2001 viii Pedoma RIL Idoesia

PRAKATA Ir. H. Arifi Trihastoyo, MM Direktur Utama PT. Ihutai II Arti petig huta bagi umat mausia sudah tidak terbatahka, megigat peraya seaku peyagga kehidupa yag dapat memberika muti-mafaat, baik mafaat igkuga, mafaat sosia da mafaat ekoomi, yag harus dijaga keestariaya. Mecermati kejadia yag teah beragsug sampai dega saat ii, yaitu semaki parahya kodisi huta yag ada, khususya huta aam tropis, kiraya diperuka adaya kesamaa padag atas huta itu sediri. Rasaya aka ebih tepat apabia kita memadag huta sebagai suatu proses produksi aam, yag aka megoah baha baku berupa air, miera da udara dega megguaka eergi matahari utuk meghasika ketiga mafaat di atas secara estari da buka sebagai komoditi daam betuk deposit seperti haya barag tambag. Berkeaa dega diterbitkaya buku padua tetag Reduced Impact Loggig (RIL) atau Pembaaka Berdampak Redah oeh CIFOR sebagai embaga peeiti iterasioa yag merupaka hasi kerjasama dega PT. Ihutai II sagat kami sambut baik, karea diharapka aka sagat meujag upaya utuk mejaga keestaria da meigkatka kuaitas proses produksi aam daam Pedoma RIL Idoesia ix

betuk huta gua meghasika mafaat secara maksima da estari, bagi kehidupa mausia. Semoga kerjasama yag teah terjai dapat terus beragsug da dapat secara maksima memberika sumbaga, baik bagi kemajua imu kehuta maupu daam kegiata pegeoaa huta. Jakarta, November 2001 x Pedoma RIL Idoesia

PRAKATA Dari Tim Peyusu Buku Prisip da Praktik Pemaea Huta di Idoesia (2000) teah diterbitka sebagai suatu dasar praktek pemaea kayu di area Huta Produksi Tetap da Huta Produksi Terbatas di Idoesia. Buku tersebut berisi stadar-stadar megeai APA yag harus diakuka di daam perecaaa da peaksaaa kegiata pemaea kayu di huta aam da MENGAPA kegiata tertetu harus diakuka. Buku Pedoma Reduced Impact Loggig (RIL) Idoesia ii mejeaska mekaisme BAGAIMANA stadar-stadar tersebut di atas dapat diterapka di apaga atau bagaimaa megerjaka pekerjaa tersebut. Peyarada dega traktor terutama crawer da skidder - adaah subsistem peyarada yag paig umum (+ 90%) diperguaka daam sistem pemaea kayu dega sistem Tebag Piih Taam Idoesia (TPTI). Meihat keyataa bahwa sistem-sistem pemaea kayu yag ebih berwawasa igkuga (seperti sistem kabe, heikopter maupu bao) masih kurag atau beum di kea di Idoesia, da karea biaya produksi kayu sistem-sistem tersebut, maka Pedoma RIL ii haya berkosetrasi pada pedekata groud based RIL yag dapat diterapka di huta datara redah da datara tiggi (peguuga) di Idoesia. Pedoma RIL Idoesia xi

Buku ii teah dipersiapka sebagai Pedoma RIL daam sistem TPTI di huta aam tropika, berdasarka buku Prisip da Praktik Pemaea Huta di Idoesia (2000), Buku Saku Reduced Impact Loggig (Eias, 1999) da buku Groud based Reduced-Impact Loggig Guideies for Lowad ad Hi Dipterocarp Forest i Idoesia (Sist, Dykstra da Fimbe, 1998). Iput tekis aiya diperoeh dari hasi peeitia Reduced Impact Loggig yag dibiayai oeh Iteratioa Tropica Timber Orgaizatio (ITTO) daam proyek Forest Sciece ad Sustaiabiity: Buuga Mode Forest (PD 12/97 Rev. 1(F)); buku The Code of Practice for Forest Harvestig i Asia-Pacific (1999), idustri Idoesia da berdasarka situasi da kodisi aktua di huta-huta aam tropika Idoesia. Keompok target dari pedoma ii adaah supervisor produksi, perecaa RIL, ispektor bok, perecaa jariga jaa, supervisor pembuata jaa, mador pembuata jaa, operator mesi-mesi pembuata da pemeiharaa jaa, operator chaisaw, operator traktor da heper. xii Pedoma RIL Idoesia

ISI PEDOMAN RIL INDONESIA PRAKATA PENDAHULUAN 1 PERENCANAAN PEMANENAN 5 Sebeum Perecaaa Pemaea 6 Peataa Zoa Area Huta 8 Perecaaa Pemaea 12 OPERASI PEMANANEN 51 Supervisi Operasi Pemaea Kayu 52 Operasi Peebaga 57 Operasi Peyarada da Operasi di TPN 73 PEMELIHARAAN, KESEHATAN KAMP DAN KESELAMATAN KERJA 89 Pemeiharaa da Servis 90 Kesehata Kamp 95 Keseamata Kerja 98 KEGIATAN PASCA PEMANENAN KAYU 101 Peutupa Jaa 102 Peutupa Jaa Sarad 103 Peutupa Peyeberaga Semetara 104 Peutupa Tambag Batu (Quarry) 106 Peutupa TPN 107 Peutupa Kamp da Begke 108 Pemeiharaa Ruti 109 DAFTAR PUSTAKA 113 BAHAN BACAAN YANG DISARANKAN 114 iii

PENDAHULUAN Latar beakag pembuata Pedoma RIL Idoesia Pegeoaa da pemaea huta aam Idoesia diatur daam sistem Tebag Piih Taam Idoesia (TPTI). Praktek Reduced Impact Loggig (RIL) sebetuya sudah direkomedasika di daam TPTI, amu jarag diterapka di apaga karea berbagai aasa, atara ai: 1. Kuragya pegawasa terhadap praktek pemaea kayu. 2. Kuragya ketegasa daam peaksaaa RIL. 3. Kuragya pemahama keutuga dari peaksaaa RIL. 4. Kuragya pemahama terhadap tahapa yag diperuka daam peaksaaa RIL da kuragya keahia khusus. Pada umumya sudah diakui bahwa praktek pemaea kayu yag beragsug higga saat ii peru diperbaiki atau disempuraka utuk memperoeh kodisi huta yag ebih baik pada sikus tebag berikutya. Sebagai aggota Iteratioa Tropica Timber Orgaizatio (ITTO), pegakua yag dikemukaka oeh rimbawa-rimbawa Idoesia ii ada kaitaya dega ITTO s Year 2000 Objectives utuk mecapai pegeoaa huta estari. Kemajua daam pegeoaa huta estari aka dipromosika dega peerapa tekik RIL, yaitu suatu tehik yag bertujua meguragi kerusaka pada taah da tegaka tigga serta dampakya terhadap kehidupa satwa iar. Pedoma RIL Idoesia 1

Apa itu RIL? RIL adaah suatu pedekata sistematis daam perecaaa, peaksaaa, pemataua da evauasi terhadap pemaea kayu. RIL merupaka peyempuraa praktek pembuata jaa, peebaga da peyarada yag saat ii sudah ada. RIL memeruka wawasa kedepa da keterampia yag baik dari para operatorya serta adaya kebijaka/ poicy tetag igkuga yag medukugya. Megapa dega RIL? Para maajer huta maki ditutut utuk meigkatka kuaitas kegiata pegeoaaya da meaksaaka pegeoaa huta dega stadar yag ebih baik. Saah satu cara meakuka ha tersebut adaah dega peerapa tekik RIL. 2 Pedoma RIL Idoesia

Ada bayak aasa megapa dega RIL? Peguraga resiko igkuga da sosia Ekoomi Rp Rp Rp Rp Rp Pasar produk kehutaa $ $ $ $ Kebijaka da peratura yag tepat Pedoma RIL Idoesia 3

IMPLEMENTASI RIL DALAM TPTI Et-3 Et-2 Peataa area kerja Ivetarisasi tegaka sebeum peebaga (ITSP) Survei topografi Pembuata peta poho da peta kotur Perecaaa Pembukaa Wiayah Huta (PWH) Et-1 Et-0 Perecaaa pemaea PWH Persiapa apaga sebeum pemaea Pembukaa tempat pegumpua kayu (TPN) da jaa sarad Peebaga da pebagia batag Pembuata TPN da pembuata jaa sarad Operasi peyarada Pembagia batag, peguita da peumpuka kayu di TPN Pegagkuta kayu Perbaika area pasca pae Ispeksi da peapora Et-0 = tahu waktu pemaea; (-) = tahu sebeum pemaea 4 Pedoma RIL Idoesia

PERENCANAAN PEMANENAN SEBELUM PERENCANAAN PEMANENAN 4 4 Ivetarisasi Huta Pemetaa 6 PENATAAN ZONA AREAL HUTAN 6 PERENCANAAN PEMANENAN 4 4 4 4 4 4 Area No- Produksi Kayu Area Produksi Kayu Maajeme Area No Produksi Kayu Perecaaa Jaa Pembuata Recaa Pemaea Operasi Sebeum Pemaea 4 Persiapa Lapaga Sebeum Pemaea Pedoma RIL Idoesia 5

SEBELUM PERENCANAAN PEMANENAN Ivetarisasi Huta Tahapa pertama adaah meaksaaka ivetarisasi huta yag diikuti oeh kegiata pemetaa topografi da okasi poho. Maua berikut ii meyajika iformasi secara rici bagaimaa megerjaka ha tersebut : Pedoma da Petujuk Tekis Tebag Piih Taam Idoesia (TPTI) pada Huta Aam Darata (Departeme Kehutaa RI, 1993) Petujuk Dasar daam Timber Cruisig da Survei Topografi (Rusim, 1998) Prosedur Survei Topografi Huta (TFF&APHI, 2001) Pemetaa kotur da okasi poho skaa 1:2.000-1:5.000 dega iterva garis kotur 5-10 m dapat dihasika secara maua atau dega megguaka suatu program komputer, misaya : FIEPLP (Forest Ivetory ad Product Likig Programme) dari TROPENBOS Foudatio Project GENESIS da GENAMAP Programme dari SFMP- GTZ Project Persiapa Pemetaa ROADENG Software SIPTOP (Sistem Iformasi Poho da Topografi) dari PT. INHUTANI I 6 Pedoma RIL Idoesia

Cotoh tay sheet da data yag dikumpuka daam survei da ivetarisasi huta da topografi. Tay sheet ivetarisasi huta Tay sheet survei topografi Pedoma RIL Idoesia 7

PENATAAN ZONA AREAL HUTAN Area No Produksi Kayu Idetifikasi area o-produksi kayu merupaka ha yag petig daam meetuka da meetapka area produktif Zoa area produksi kayu = uas tota area huta uit maajeme - uas area o produksi kayu Zoa area produksi kayu mejadi dasar uas area daam peetua jatah tebaga tahua (AAC) Zoa-zoa yag dikeuarka dari area produksi kayu atara ai : v Zoa periduga da koservasi v Zoa huta masyarakat da masyarakat oka v Zoa koservasi keaekaragama hayati v Zoa koservasi satwa iar v Zoa peeitia imiah v Zoa peyagga, atara ai : u u u u Kawasa cagar budaya Area peyagga tepi patai, goba, daau da mata air Area rawa ogsor Area peyagga kaa-kiri sugai 8 Pedoma RIL Idoesia

Area Produksi Kayu Cotoh peta peataa zoa area huta Jaa huta 3 2 Zoa area produksi kayu 7 5 1 6 4 Sugai 7 Zoa area produksi kayu Keteraga :1. Zoa koservasi keaekaragama hayati 2, 5. Zoa desa yag dikeiigi huta masyarakat 3. Zoa huta utuk peeitia imiah 4. Zoa koservasi satwa iar 6. Zoa koservasi daerah aira sugi 7. Zoa area produksi kayu Pedoma RIL Idoesia 9

Area peyagga Kawasa cagar budaya Daau Goba Patai Mata air Sugai Aira air 30 m Lebar Miimum Zoa Peyagga Jika ereg < 17% = 50 m Jika ereg > 17% = 100 m Sugai keas 1 = 30 m di setiap sisi Sugai keas 2 = 20 m di setiap sisi Sugai keas 3 = 10 m di setiap sisi Daerah aira sugai 2 ha, tidak boeh meebag poho yag berada daam jarak 5 m dari setiap sisiya Daerah peyagga sugai 10 m 20 m Sugai keci 30 m Daau 30 m Sugai 10 Pedoma RIL Idoesia

Maajeme Area No Produksi Kayu Area o-produksi kayu dikeoa sebagai berikut : Tidak boeh ada peebaga di kawasa tersebut atau di zoa peyagga Mesi-mesi tidak boeh masuk ke kawasa tersebut, terkecuai pada sugai yag diijika utuk diseberagi Tidak boeh ada pekerjaa taah atau tumpaha pekerjaa taah jatuh ke daam kawasa tersebut atau zoa peyaggaya Tidak boeh membuag serpiha peebaga (cabag-cabag da ratig-ratig) ke daam kawasa tersebut atau di zoa peyaggaya Bia memugkika, poho-poho harus ditebag mejauhi zoa peyagga da sugai Area periduga sugai Sugai Area periduga Sugai Area periduga Pedoma RIL Idoesia 11

PERENCANAAN PEMANENAN Perecaaa Jaa 1 Pegumpua data petig 2 Pembatasa wiayah perecaaa 3 Evauasi kemugkia okasi trase jaa 4 Perecaaa jariga jaa 5 Lokasi jaa Buku-buku berikut ii mejeaska secara rici bagaimaa megerjaka perecaaa jaa : A Maua for the Paig, Desig ad Costructio of Forest Roads i Step Terrai (FAO, udated) Pembukaa Wiayah Huta (Eias, 1997) 12 Pedoma RIL Idoesia

Pegumpua data petig Data petig yag peru di kumpuka terdiri dari : Potret udara Peta Topografi, skaa 1:5.000 sampai 1:25.000 Peta Keadaa Huta, skaa 1:25.000 atau 1:50.000 Peta Taah Peta Geoogi Pedoma da Peratura Pembukaa Wiayah Huta Biaya pembuata jaa Biaya pemaea kayu da harga kayu Recaa Maajeme Huta,d. Pembatasa wiayah perecaaa Cotoh pembatasa wiayah perecaaa : Jaa yag sudah ada : Batas area perecaaa Pedoma RIL Idoesia 13

Evauasi kemugkia okasi trase jaa Peru diidetifikasi : w Tempat-tempat akses ke jaa umum da jaa huta yag sudah ada w Tempat-tempat megutugka utuk kostruksi jaa da pemaea kayu w Bagia-bagia yag datar yag cocok utuk beoka, trase jaa yag ebih baik da tempat adig w Deposit batua (quarry) w Tempat yag baik utuk jembata w Tempat-tempat yag curam w Rawa-rawa w Tempat-tempat rawa ogsor w Lembah-embah yag daam w Huta idug Cotoh titik-titik (zoa) kardia positif da egatif 9 7 8 10 11 1 A 2 D C : Jaa yag sudah ada : Batas area perecaaa : Titik(zoa) kardia positif : Titik(zoa) kardia egatif 6 B 5 4 3 14 Pedoma RIL Idoesia

Perecaaa jariga jaa Poa jariga jaa parae Hidari, poa acak seperti ii..! ý Jaa huta Sugai Poa jariga jaa megeiigi a. b. Pucak Sadde bukit Puggug bukit Arah Arah peyarada pegagkuta Arah Jaa huta c. peyarada d. 4 4 Daau 4 4 Arah peyarada Arah pegagkuta Arah pegagkuta Sugai Arah pegagkuta Pedoma RIL Idoesia 15

Perecaaa jariga jaa di atas peta kotur (skaa 1:5.000 sd. 1:25.000) Kriteria perecaaa jaa: Maksimum kemiriga memajag jaa adaah jaa utama = 10%; jaa cabag = 15%; jaa ratig = 18% Cotoh koridor jariga jaa 9 8 10 7 11 1 A 2 D C : Jaa yag sudah ada : Batas area perecaaa : Titik (zoa) kardia positif : Titik (zoa) kardia egatif : Koridor jariga jaa 6 B 5 4 3 16 Pedoma RIL Idoesia

Piihah! Lokasi trase jaa di tempat yag stabi 100 m Lokasi jaa miima 100 m dari tepi sugai Jaa Sugai Hidari! Tempat-tempat (zoa-zoa) kardia egatif, cotoh: tempat keramat Kawasa cagar budaya Jaa Hidari! Tempat-tempat rawa ogsor ý Pedoma RIL Idoesia 17

Ù Lokasi jaa Jaa kotur/ereg Puggug bukit Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Jaa puggug Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Peyarada aik ereg Ù Ù Jaa embah Peyarada turu ereg Ù Turua Lembah Aak Jaa embah Sugai Turua Jaa embah Sugai 18 Pedoma RIL Idoesia

Tabe koversi utuk pegukura kemiriga apaga Dera- Per J a r a k (m) jat se ( o ) (%) 4 5 6 7 8 9 10 20 30 40 50 100 1 1,7 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,01 0,02 2 3,5 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,03 0,06 3 5,2 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,03 0,04 0,05 0,07 0,14 4 7,0 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02 0,02 0,02 0,05 0,07 0,10 0,12 0,24 5 8,7 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03 0,04 0,08 0,11 0,15 0,19 0,38 6 10,5 0,02 0,03 0,03 0,04 0,04 0,05 0,05 0,11 0,16 0,22 0,27 0,55 7 12,3 0,03 0,04 0,04 0,05 0,06 0,07 0,07 0,15 0,22 0,30 0,37 0,75 8 14,1 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,10 0,19 0,29 0,39 0,49 0,97 9 15,8 0,05 0,06 0,07 0,09 0,10 0,11 0,12 0,25 0,37 0,49 0,62 1,23 10 17,6 0,06 0,08 0,09 0,11 0,12 0,14 0,15 0,30 0,46 0,61 0,76 1,52 11 19,4 0,07 0,09 0,11 0,13 0,15 0,17 0,18 0,37 0,55 0,73 0,92 1,84 12 21,3 0,09 0,11 0,13 0,15 0,17 0,20 0,22 0,44 0,66 0,87 1,09 2,19 13 23,1 0,10 0,13 0,15 0,18 0,21 0,23 0,26 0,51 0,77 1,03 1,28 2,56 14 24,9 0,12 0,15 0,18 0,21 0,24 0,27 0,30 0,59 0,89 1,19 1,49 2,97 15 26,8 0,14 0,17 0,20 0,24 0,27 0,31 0,34 0,68 1,02 1,36 1,70 3,41 16 28,7 0,15 0,19 0,23 0,27 0,31 0,35 0,39 0,77 1,16 1,55 1,94 3,87 17 30,6 0,17 0,22 0,26 0,31 0,35 0,39 0,44 0,87 1,31 1,75 2,18 4,37 18 32,5 0,20 0,24 0,29 0,34 0,39 0,44 0,49 0,98 1,47 1,96 2,45 4,89 19 34,4 0,22 0,27 0,33 0,38 0,44 0,49 0,54 1,09 1,63 2,18 2,72 5,45 20 36,4 0,24 0,30 0,36 0,42 0,48 0,54 0,60 1,21 1,81 2,41 3,02 6,03 21 38,4 0,27 0,33 0,40 0,46 0,53 0,60 0,66 1,33 1,99 2,66 3,32 6,64 22 40,4 0,29 0,36 0,44 0,51 0,58 0,66 0,73 1,46 2,18 2,91 3,64 7,28 23 42,4 0,32 0,40 0,48 0,56 0,64 0,72 0,79 1,59 2,38 3,18 3,97 7,95 24 44,5 0,35 0,43 0,52 0,61 0,69 0,78 0,86 1,73 2,59 3,46 4,32 8,65 25 46,6 0,37 0,47 0,56 0,66 0,75 0,84 0,94 1,87 2,81 3,75 4,68 9,37 26 48,8 0,40 0,51 0,61 0,71 0,81 0,91 1,01 2,02 3,04 4,05 5,06 10,12 27 51,0 0,44 0,54 0,65 0,76 0,87 0,98 1,09 2,18 3,27 4,36 5,45 10,90 28 53,2 0,47 0,59 0,70 0,82 0,94 1,05 1,17 2,34 3,51 4,68 5,85 11,71 29 55,4 0,50 0,63 0,75 0,88 1,00 1,13 1,25 2,51 3,76 5,02 6,27 12,54 30 57,7 0,54 0,67 0,80 0,94 1,07 1,21 1,34 2,68 4,02 5,36 6,70 13,40 31 60,1 0,57 0,71 0,86 1,00 1,14 1,29 1,43 2,86 4,28 5,71 7,14 14,28 32 62,5 0,61 0,76 0,91 1,06 1,22 1,37 1,52 3,04 4,56 6,08 7,60 15,20 33 64,9 0,65 0,81 0,97 1,13 1,29 1,45 1,61 3,23 4,84 6,45 8,07 16,13 34 67,5 0,68 0,85 1,03 1,20 1,37 1,54 1,71 3,42 5,13 6,84 8,55 17,10 35 70,0 0,72 0,90 1,09 1,27 1,45 1,63 1,81 3,62 5,43 7,23 9,04 18,08 36 72,7 0,76 0,95 1,15 1,34 1,53 1,72 1,91 3,82 5,73 7,64 9,55 19,10 37 75,4 0,81 1,01 1,21 1,41 1,61 1,81 2,01 4,03 6,04 8,05 10,07 20,14 38 78,1 0,85 1,06 1,27 1,48 1,70 1,91 2,12 4,24 6,36 8,48 10,60 21,20 39 81,0 0,89 1,11 1,34 1,56 1,78 2,01 2,23 4,46 6,69 8,91 11,14 22,29 40 83,9 0,94 1,17 1,40 1,64 1,87 2,11 2,34 4,68 7,02 9,36 11,70 23,40 41 86,9 0,98 1,23 1,47 1,72 1,96 2,21 2,45 4,91 7,36 9.81 12,26 24,53 42 90,0 1,03 1,28 0,54 1,80 2,05 2,31 2,57 5,14 7,71 10,27 12.84 25,69 43 93,3 1,07 1,34 1,61 1,88 2,15 2,42 2,69 5,37 8,06 10,75 13,43 26,86 44 96,6 1,12 1,40 1,68 1,96 2,25 2,53 2,81 5,61 8,42 11,23 14,03 28,07 45 100,0 1,17 1,46 1,76 2,05 2,34 2,64 2,93 5,86 8,79 11,72 14,64 29,29 Pedoma RIL Idoesia 19

Peadaa jaa Kategori Jaa utama Jaa cabag da jaa ratig TPN Jembata Gorog-gorog Peadaa di Lapaga Trase jaa ditadai cat merah 1 strip vertika setiggi mugki pada kedua beah arah trase jaa Trase jaa ditadai cat merah 1 strip vertika setiggi mugki pada kedua beah arah trase jaa Ditadai dega huruf L da omor TPN sesuai recaa pemaea, pada poho di okasi TPN (wara merah) Ditadai dega huruf B (wara merah) Ditadai dega huruf C (wara merah) Peadaa trase jaa di apaga Trase jaa ditetuka dega ciometer da ditadai dega pacag di apaga 20 Pedoma RIL Idoesia

Garis perataa jaa da gai-timbu Gai Dp (m) Timbu Jarak (km) No Profi Peggambara trase jaa Trase jaa Zero ie Pedoma RIL Idoesia 21

Cotoh jariga jaa huta : Batas bok huta : Jaa huta yag sudah ada : Jaa huta yag direcaaka U Skaa 1:10.000 22 Pedoma RIL Idoesia

Pembuata Recaa Pemaea Perecaaa okasi TPN 6 Perecaaa jariga jaa sarad 6 Perecaaa arah rebah poho da arah peyarada Pedoma RIL Idoesia 23

Perecaaa okasi TPN 1. Piih di okasi yag uas da cukup datar dega kemiriga maksimum 6 o 2. Usahaka di atas puggug bukit/pematag 3. Lokasi TPN tidak boeh teretak di daam area kawasa idug da zoa peyagga 4. Lokasi TPN tidak berdekata dega sugai 24 Pedoma RIL Idoesia

Perecaaa jariga jaa sarad 1. Jaa sarad didesai seurus mugki megikuti kotur 2. Jaa sarad harus meghidari daerah curam, jurag, daerah embab/paya da taah yag abi 3. Jaa sarad harus meghidari sugai/kai/aur. Jika terpaksa harus dibuatka jembata peyeberaga semetara 4. Jaa sarad didesai utuk diperguaka seitesif mugki 5. Kemiriga jaa sarad maksimum 45% 6. Jaa sarad tidak boeh masuk area kawasa idug da daerah peyaggaya 7. Jarak sarad dimiimaka 8. Lebar jaa sarad maksimum 4 meter Pedoma RIL Idoesia 25

Perecaaa arah rebah poho da arah peyarada : Kemugkia arah rebah 6: Arah rebah poho terbaik Area idug Poho iti Jaa sarad Jaur wichig Jaa agkuta TPN 26 Pedoma RIL Idoesia

Cotoh Peta Recaa Pemaea Pedoma RIL Idoesia 27

Operasi Sebeum Pemaea Specifikasi jaa 6 Pembuata jaa 6 Jembata peyeberaga 28 Pedoma RIL Idoesia

Spesifikasi jaa Peampag meitag jaa kotur Permukaa asi Saura pecegat Saura/ parit Bahu jaa 1 m 0,9 m 1,2 m Maks. 100% Lebar bada jaa Maks. 100% 1 m 1 m Lebar kostuksi Lebar area miik jaa 1. Kemiriga jaa sampai dega 20% utuk seksi jaa yag pedek (maksiimum 500 m) dapat diterima bia meguragi kerusaka/ gaggua taah 2. Tiap dua seksi jaa yag mempuyai kemiriga maksimum absout harus dipisahka dega jaa yag datar atau berkemiriga riga sepajag 100 meter Pedoma RIL Idoesia 29

Spesifikasi kemiriga jaa Keas Jaa Jaa utama Jaa cabag Jaa ratig Kemiriga Maksimum yag Diijika (%) 10 15 18 Kemiriga Maksimum yag Disukai (%) 8 10 12 Seksi Pajag Jaa Maksimum pada Kemiriga Maksimum (m) 1000 750 600 Spesifikasi ebar jaa Lebar Jaa Maksimum Permukaa Diperkeras (m) Permukaa Taah Liat Dipadatka (m) Jaa utama (2 arah) 10,0 15,0 Jaa utama (1 arah) Jaa cabag Jaa ratig 6,3 6,0 5,0 11,0 7,3 6,0 30 Pedoma RIL Idoesia

Spesifikasi tikuga jaa Jari-jari (m) Peebara Tikuga (m) Jari-jari (m) Peebara Tikuga (m) 25 30 40 50 60 1,65 1,20 0,95 0,80 0,70 75 100 150 200 0,55 0,40 0,35 0,20 Peebara tikuga jaa diperuka agar traier dapat jaa agak meepi Lebar peebara tikuga berdasarka kedaraa dega pajag seuruhya 14 m Tambaha ebar peebara diperuka utuk tiap jaur jaa, misaya jaa dua arah, tikugaya memeruka ebar peebara tikuga 2 kai iai yag terdapat daam tabe di atas Pedoma RIL Idoesia 31

Jari-jari beoka Desai Kecepata Jari-jari miimum (memeruka rambu-rambu) Jari-jari miimum yag disukai 30 km/jam 25 m 35 m 50 km/jam 30 m 75 m 80 km/jam 55 m 140 m Jarak padag miimum yag diperuka 30 m 64 m 120 m Jarak temu padag 50 m 100 m 220 m Jari-jari miimum beoka berhubuga dega jarak padag da kecepata kedaraa yag meewati jaa tersebut Jarak saura draiase Jarak Saura Maksima (m) Kemiriga Jaa (%) 0-15 16-20 21-25 Taah Labi 40 20 10 Taah Stabi 60 40 20 Semua saura draiase jaa utuk memiimaka produksi sedime Saura draiase harus dibuat sebagai berikut : v Pada perubaha kemiriga v Pada jarak 50 m dari peyeberaga sugai/kai v Saura tambaha agar memeuhi kebutuha jarak maksimum 32 Pedoma RIL Idoesia

Draiase pada puggug jaa Jaa Draiase pada jaa kotur Jaa è 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 1,5d 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 12345678901 d 12345678901 12345678901 12345678901 DILARANG! meutup saura air dega peimbua batag-batag kayu da taah Jaa ý Draiase yag baik Jaa þ Pedoma RIL Idoesia 33

Saura ke uar Draiase atas Jaa 50 m Jaa Saura draiase ke uar harus dibeoka ke semak/beukar di sekeiigya, miima 50 m sebeum bermuara di sugai 34 Pedoma RIL Idoesia

Peragkap umpur di saura air Peragkap umpur Jembata Sugai Jaa Peragkap sedime di sekitar muara saura meitag Jaa Cabag da rabtig poho Jaa Jaa Batag kayu Batubatua Pedoma RIL Idoesia 35

Usaha memiimaka erosi pada tebig jaa þ LAKUKAN.! Peaama vegetasi pada tebig þ þ Peragkap umpur pada saura sampig jaa þ 36 Pedoma RIL Idoesia

Pembuata jaa Waktu pembuata 6 Pembukaa & pembebasa 6 Perataa & pembetuka 6 Perataa permukaa 6 Pemadata 6 Pekerjaa akhir Pedoma RIL Idoesia 37

Waktu pembuata Pembuata jaa diaksaaka satu tahu sebeum pemaea kayu da tidak boeh diakuka pada musim huja Waktu pembuata jaa ý þ 38 Pedoma RIL Idoesia

Pembukaa da pembebasa Meghiagka poho-poho, tuggak-tuggak da akar serta peghaag-peghaag aiya dari area kostruksi jaa. Pembukaa Garis merah tada jaur Pembebasa Lebar cearig Lebar pekerjaa taah Lebar bada jaa Pedoma RIL Idoesia 39

Perataa da pembetuka Perataa & pembetuka merupaka kegiata-kegiata membagu jaa/pembetuka da perataa bada jaa seteah opeig da cearig. Perataa da pembetuka Perataa permukaa Perataa permukaa merupaka kegiata memberika apisa pegerasa pada bada jaa permae. Umumya megguaka batua, keriki, pasir atau materia aiya yag diagkut dega dump truk dari quari di sekitar okasi jaa da sebarka di atas bada jaa dega motorgrader. Peataa permukaa 40 Pedoma RIL Idoesia

Pemadata Pemadata merupaka kegiata memadatka da mestabika bada jaa. Compactig diakuka dega roer vibrator/compactor. Pemadata Pekerjaa akhir Kegiata tahap akhir pembuata jaa yag meiputi peghausa permukaa jaa, bahu jaa, jembata, saura air, gorog-gorog, da aiya. Peghausa permukaa bada jaa, bahu jaa da aiya umumya diakuka dega motor grader. Pekerjaa akhir Pedoma RIL Idoesia 41

Peyeberaga sugai Jembata dega kostruksi baja Jembata dega kostruksi kayu & baja Jembata dega kostruksi kayu 42 Pedoma RIL Idoesia

Jembata kayu Jeis kayu yag cocok utuk kostruksi jembata Di air tawar Di air asi atau payau Di atas air Baau ( Dipterocarpus mudus V.SI.) Bagkirai ( Shorea aevis Rid.) Beia ( Eusideroxyo zwageri T.et.B) Resak ( Vatica spp.) Baau ( Diptercocarpus mudus V.SI.) Bagkirai (Shorea aevis Rid.) Beia ( Eusideroxyo zwageri T.et.B) Keraji ( Daium spp.) Beia ( Eusideroxyo zwageri T.et.B) Chega ( Hopea spp.) - Chega ( Hopea spp.) Giam ( Vatica favovires V.SI) - Giam ( Vatica favovires V.SI) Keraji ( Diaium spp.) - Keraji ( Diaium spp.) - - Kempas ( Koompassia maaccesis Maig) - - Merbau ( Itsia bijuga (Coebr.)) Pedoma RIL Idoesia 43