BAB V HASIL ENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi enelitian. Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Buah Hati berawal dari Rumah bersalin adalah yang terletak di Jln. Aria putera 399 Sarua indah-ciputat berdiri sejak tahun 2006 dengan dan berkembang menjadi RSIA pada tahun 2008. RSIA Buah Hati Ciputat merupakan rumah sakit yang berdiri di atas tanah seluas 1883 m 2, dengan tanah bangunan pelayanan dan non pelayanan seluas 992 m 2. Bangunan tersebut antara lain juga terdiri dari: ruangan VI sebanyak 9 kamar, kelas 1 sebanyak 8 kamar, kelas 2 sebanyak 8 kamar dan kelas 3 sebanyak 18 kamar. Selain itu terdapat juga ruang operasi, laboratorium, farmasi, dll. Rumah sakit ini memberikan pelayanan di unit kebidanan dan penyakit kandungan dengan visi dan misi sebagai berikut : VISI : Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak di kawasan ciputat dan sekitarnya serta menjadi RSIA terbaik MISI : 1. Menjadi Rumah Sakit yng mempunyai standar mutu pelayanan kesehatan Ibu dan Anak 2. Memberi pelayanan kepada pasien dengan konsep yang aman dan nyaman. 3. Memfasilitasi pelayanan dan pendidikan karyawan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. 4. Mengelola keuangan dengan transfaran, efisien dan tetap memperhatikan prinsip ekonomi. 5. Memberi pelayanan dengan harga ekonomis sehingga dapat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut rumah sakit memberikan berbagai pelayanan yang bermutu tinggi. Secara garis besar pelayanan yang diselenggarakan terdiri dari rawat jalan ( layanan klinik KB, layanan klinik kebidanan, layanan klinik penyakit kandungan, layanan konsultasi, dan layanan senam hamil). Sedangkan jenis pelayanan yang lain adalah layanan rawat inap ( persalinan, operasi kecil, operasi sedang, operasi besar, operasi khusus dan istirahat ) 44
45 B. Analisa Univariat Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik masing masing variabel yang di teliti. Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel penelitian. ada umumnya dalam analisis hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Hastono, 2007) Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini mencakup pengetahuan, sikap US, usia, pekerjaan, penghasilan, pendidikan, status paritas, dan perilaku pemilihan metode persalinan di RS. Ibu dan Anak Buah Hati khususnya di poli kebidaan. Ciputat Tahun 2011. ada bagian ini akan di uraikan terlebih dahulu hasil penelitian di ikuti dengan penyajian tabel hasil penelitian sesuai dengan buku modul analisis data (Hastono, 2007) 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan engetahuan Responden Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut engetahuan Di. RSIA Buah Hati Ciputat Tahun 2011 ( n =220 ) engetahuan Frekuensi ersentase ( % ) Rendah 91 41.4 Tinggi 129 58.6 220 100.0 Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan responden, di peroleh hasil yaitu responden dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 91 responden ( 41.4 % ) dan responden dengan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 129 responden ( 58. 6 % ). Jadi sebagian besar responden dengan tingkat pengetahuan tinggi.
46 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Responden Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sikap Sikap Frekuensi ersentase ( % ) Kurang 85 38.6 Baik 135 61.4 220 100.0 Berdasarkan penelitian tentang sikap responden, di peroleh hasil yaitu sikap responden yang kurang sebanyak 85 responden ( 38.6 % ) dan sikap responden yang kurang sebanyak 135 responden ( 61.4 % ). Jadi sebagian besar responden mempunyai sikap yang baik. 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan erilaku emilihan Metode ersalinan Tabel. 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut erilaku Di RSIA Buah Hati Tahun 2011 ( n = 220 ) erilaku Frekuensi ersentase ( % ) 106 48.2 artus 114 51.8 220 100 Berdasarkan hasil penelitian tentang perilaku pemilihan metode persalinan reponden, di peroleh hasil yaitu perilaku pemilihan metode persalinan sebanyak 106 responden ( 48.2 % ) dan perilaku pemilihan metode persalinan partus spontan sebanyak 114 responden ( 51.8 % ). Jadi sebagian besar responden memilih perilaku metode persalinan partus spontan.
47 4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Tabel. 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia Usia Frekuensi ersentase ( % ) 20 35 Tahun 98 44.5 < 20 - > 35 Tahun 122 55.5 220 100.0 Berdasarkan hasil penelitian, responden di peroleh hasil yang berusia 20 35 Tahun sebanyak 98 reponsen ( 44.5 % ) dan berusia < 20 - > 30 Tahun sebanyak 122 responden ( 55.5 % ). Jadi responden sebagian besar berusia antara < 20 > 35 tahun. 5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status aritas Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Status aritas aritas Frekuensi ersentase ( % ) Tidak ada anak hidup 72 32.7 1 anak 148 67.3 220 100.0 Berdasarkan hasil penelitian, responden dengan paritas tidak ada anak hidup sebanyak 71 responden ( 32.7 % ), jumlah anak 1 sebanyak 148 responden ( 67.3 ). Jadi resonden sebagian besar dengan jumlah anak 1.
48 6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat endidikan Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat endidikan Tingkat endidikan Frekuensi ersentase ( % ) SD SM ( rendah ) 117 53.2 SMA - T ( tinggi ) 103 46.6 220 100.0 Berdasarkan hasil penelitian responden dengan tingkat pendidikan di peroleh hasil tingkat pendidikan SD SMA sebanyak 117 responden ( 53.2 % ) dan responden dengan tingkat pendidikan Akademi / T sebanyak 103 responden ( 46.6 % ). Jadi sebagian besar reponden dengan tingkat pendidikan SD SMA. 7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan ekerjaan Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Menurut ekerjaan Di. RSIA Buah Hati Ciputat tahun 2011 ( n = 220 ) ekerjaan Frekuensi ersentase ( % ) Bekerja 85 38.6 Tidak bekerja 135 61.4 220 100.0 Berdasarkan hasil penelitian responden menurut pekerjaan di peroleh hasil dengan bekerja sebanyak 85 responden ( 38.6 % ) dan responden yang tidak bekerja sebanyak 135 responden ( 61.4 % ). Jadi sebagian besar responden tidak bekerja.
49 8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan enghasilan Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Menurut enghasilan enghasilan Frekuensi ersentase ( % ) < UMR ( 1.243.000 ) 135 61.4 UMR ( 1.243.000 ) 85 38.6 220 100.0 Berdasarkan hasil penelitian responden menurut penghasilan di peroleh hasil dengan penghasilan < UMR sebanyak 135 responden ( 61.4 % ) dan responden dengan penghasilan UMR sebanyak 83 responden ( 38.6 % ). Jadi sebagian besar responden < UMR C. Analisa Bivariat Analisa bivariat adalah analisa yang di gunakan untuk menganalisa hubungan 2 variabel, yaitu variabel independen ( pengetahuan dan sikap ) dengan variabel dependen ( perilaku pemilihan metode persalinan ).
50 1. Hubungan engetahuan dengan erilaku emilihan Metode ersalinan Tabel 5.9 Hubungan engetahuan dengan erilaku emilihan Metode ersalinan engetahuan erilaku emilihan Metode ersalinan artus Rendah 53 58.2 38 41.8 91 100 Tinggi 53 41.1 76 58.9 129 100 106 48.2 114 51.8 220 100 0.018 2.000 ( 1.160 3.448 ) Diantara perilaku pemilihan metode persalinan lebih banyak yang berpengetahuan rendah yaitu 58.2 % berbanding 41.1 %. Sedangkan perilaku pemilihan metode persalinan partus spontan lebih banyak yang berpengetahuan tinggi yaitu 58.9 % berbanding 41.8 % Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square antara pengetahuan dengan perilaku pemilihan metode persalinan, di peroleh 0.018 dengan alpha ( = 0.05 ), maka dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pemilihan metode persalinan. Dari hasil ( Odd Ratio ), didapatkan nilai 2.000 yang berarti perilaku pemilihan metode persalinan pada responden dengan pengetahuan tinggi lebih 2.000 kali lebih tinggi di bandingkan dengan yang memiliki pengetahuan rendah.
51 2. Hubungan Sikap dengan erilaku emilihan Metode ersalinan Sikap Tabel. 5. 10 Hubuangan Sikap dengan erilaku emilihan Metode ersalinan erilaku emilihan Metode ersalinan artus Kurang 49 57.6 36 42.4 85 100 Baik 57 42.2 78 57.8 135 100 106 48.2 114 51.8 220 100 0.037 1.863 ( 1.075 3.226 ) Diantara perilaku pemilihan metode persalinan lebih banyak yang sikap kurang yaitu 57.6 % berbanding 42.4 %. Sedangkan perilaku pemilihan metode persalinan partus spontan lebih banyak yang sikap baik yaitu 57.8 % berbanding dengan 42.4 % Berdasarkan uji statistik Chi Square antara sikap dengan perilaku pemilihan metode persalinan, di peroleh nilai 0,037 dengan alpha ( = 0.05 ), maka dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara sikap dengan perilaku pemilihan metode persalinan. Dari hasil ( Odd Ratio ), didapatkan nilai 1.863 yang berarti perilaku pemilihan metode persalinan pada responden yang memiliki sikap baik lebih tinggi dan berpengaruh 1.8863 kali dibandingkan dengan responden dengan sikap kurang.
52 3. Hubungan Usia dengan erilaku emilihan Metode ersalinan Usia Tabel 5.11 Hubungan Usia dengan erilaku emilihan Metode ersalinan erilaku pemilihan metode persalinan artus 20-35 38 38.8 60 61.2 98 100 <20 - > 35 68 55.7 54 44.3 122 100 106 48.2 114 51.8 220 100 0.018 0.503 ( 0,293 0.864 ) Diantara perilaku pemilihan metode persalinan labih banyak usia < 20 > 35 yaitu 55.7 % berbanding 38.8 %. Sedangkan perilaku pemilihan metode persalinan partus spontan lebih banyak usia 20 35 yaitu 61.2 % berbanding 44.3 % Berdasarkan uji hasil statistic Chi Square antara usia dengan perilaku pemilihan metode persalinan. Di peroleh value 0.018 dengan alpha ( = 0,05 ) maka di simpulkan bahwa ada hubungan antara usia dengan perilaku pemilihan metode persalinan Dari hasil ( Odds Ratio ), di dapatkan nilai 0.503 yang berarti perilaku pemilihan metode persalinan dengan usia < 20 - > 35 lebih tinggi 0.503 kali di bandingkan dengan resonden dengan usia 20-35
53 4. Hubungan Status aritas dengan erilaku emilihan Metode ersalinan Tabel. 5.11 Hubungan Status aritas dengan erilaku emilihan Metode ersalinan Status aritas Tidak ada anak hidup erilaku emilihan metode persalinan artus 27 37.0 46 63.0 73 100 1 anak 79 53.7 68 46.3 147 100 106 48.2 114 51.8 220 100 0.505 0.028 ( 0.248 0.898 Diantara perilaku pemilihan metode persalinan lebih banyak yang memiliki jumlah anak 1 sebanyak 53.7 % berbanding dengan 37. Sedangkan perilaku pemilihan metode persalinan dengan partus spontan lebih banyak yang tidak ada jumlah anak hidup yaitu 63.0 % berbanding dengan 46.3 % Berdasarkan uji statistic Chi Square antara status paritas dengan perilaku pemilihan metode persalinan di peroleh 0.028 dengan alpha ( = 0.05 ), maka ada hubungan antara status paritas dengan perilaku pemilihan metode persalinan. Dari hasil ( Odds Ratio ), di dapatkan nilai 0.505 yang berarti perilaku pemilihan metode persalinan dengan jumlah anak 1 lebih tinggi 0.503 kali di bandingkan dengan resonden dengan tidak ada anak.
54 5. Hubungan Tingkat endidikan dengan erilaku emilihan Metode ersalinan Tabel 5.12 Hubungan Tingkat endidikan dengan erilaku emilihan Metode ersalinan Tingkat endidi kan SD SM SMA - T erilaku emilihan Metode ersalinan artus 46 39.3 71 60.7 117 100 60 58.3 43 41.7 103 100 106 48.2 114 51.8 220 200 0.008 2.154 ( 1.256 3. 694 ) Diantara perilaku pemilihan metode persalinan lebih banyak yang berpendidikan Akademi / T yaitu 58.3 % berbanding 39.3 %. Sedangkan perilaku pemilihan metode persalinan partus spontan lebih banyak berpendidikan SD SMA yaitu 60.7 % berbanding 41.7 %. Berdasarkan uji statistic Chi Square antara tingkat pendidikan dengan perilaku pemilihan metode persalinan di peroleh 0.008 dengan alpha ( = 0.05 ), maka ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku pemilihan metode persalinan. Dari hasil ( Odds Ratio ), di dapatkan nilai 2.154 yang berarti perilaku pemilihan metode persalinan pada responden tingkat pendidikan SD - SMA lebih tinggi 2.154 di bandingkan responden yang memiliki pendidikan Akademi / T.
55 6. Hubungan ekerjaan dengan erilaku emilihan Metode ersalinan ekerjaan Tabel. 5.13 Hubungan ekerjaan dengan erilaku emilihan Metode ersalinan erilaku emilihan Metode ersalinan artus Bekerja 49 57.6 36 42.4 85 100 Tidak Bekerja 57 42.2 78 57.8 135 100 106 48.2 114 51.8 220 100 0.037 0.537 ( 0.310 0.930 ) Diantara perilaku pemilihan metode persalinan lebih banyak yang bekerja yaitu 57.6 % berbanding 42.2 %. Sedangkan perilaku pemilihan metode persalinan partus spontan lebih banyak yang tidak bekerja yaitu 57.8 % berbanding 42.4 % Berdasarkan uji statistik Chi Square antara pekerjaan dengan perilaku pemilihan metode persalinan, di peroleh 0.037 dengan alpha ( = 0,05 ), maka dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan perilaku pemilihan metode persalinan Dari hasil ( Odd Ratio ), di dapatkan nilai 0.537 yang berarti perilaku pemilihan metode persalinan pada responden yang tidak bekerja lebih besar 0.537 kali lebih tinggi di bandingkan responden yang bekerja.
56 7. Hubungan enghasilan dengan erilaku emilihan Metode ersalinan Tabel 5. 14 Hubungan enghasilan dengan erilaku emilihan Metode ersalinan enghasilan < UMR ( 1.243.000 ) UMR ( 1.243.000) erilaku emilihan Metode ersalinan ertus 57 42.2 78 57.8 135 100 49 57.6 36 42.4 85 100 106 48.2 114 51.8 220 100 0.037 1.863 ( 1.075 3.226 ) Diantara perilaku pemilihan metode persalinan lebih tinggi yang berpenghasilan > UMR yaitu 57.6 % berbanding 42.2 %. Sedangan perilaku pemilihan metode persalinan partus spontan lebih banyak yang berpenghasilan < UMR yaitu 57.8 % berbanding 42.4 % Berdasarkan uji Statistic Chi Square antara penghasilan dengan perilaku pemilihan metode persalinan, di peroleh 0.037 dengan alpha ( = 0,05 ), maka dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara penghasilan dengan perilaku pemilihan metode persalinan. Dari hasil ( Odd Ratio ), didapatkan nilai 1.863 yang berarti perilaku pemilihan metode persalinan dengan penghasilan UMR lebih tinggi 1.863 kali lebih tinggi di bandingkan dengan reponden yang memiliki penghasilan < UMR.