BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id 43 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum RB AMANDA Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang terletak di dusun Patukan, Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tenaga kesehatan yang tersedia di RB Amanda terdiri dari satu orang dokter Obsgin (Obsetri dan Ginekologi), satu orang dokter umum, dan enam bidan. Semua bidan yang bekerja adalah lulusan pendidikan kebidanan yang telah teruji kompetensi. Rumah Bersalin ini memberikan pelayanan 24 jam khusus ibu bersalin. Akan tetapi, untuk pelayanan kesehatan umum, Antenatal Care (ANC), Keluarga Berencana (KB), dan imunisasi. Pelayanan KB yang tersedia terdiri dari kontrasepsi sederhana, kontrasepsi hormonal (pil, suntik, implant), dan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Pasien yang datang tidak hanya dari lingkungan Rumah Bersalin, tetapi juga ada pasien yang datang dari luar kecamatan. B. Karakteristik Responden Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 138 responden, didapatkan hasil karakteristik responden pada tabel

2 digilib.uns.ac.id 44 Tabel 4.1. Karakteristik Responden No Variabel N % 1 Pendidikan Ibu Tinggi Rendah 2 Pekerjaan Ibu Bekerja Tidak Bekerja 3 Penghasilan Tinggi Rendah 4 Usia Ibu tahun < 20 dan > 35 tahun 5 Paritas Satu Dua 6 Dukungan Suami Tinggi Rendah 7 Persepsi Ibu Tinggi Rendah 8 Dukungan Tenaga Kesehatan Tinggi Rendah ,5 22,5 52,2 47,8 82,6 17,4 89,1 10,9 42,8 57,2 81,9 18,1 78,3 21, Jumlah seluruh responden adalah 138 orang berdasarkan karakteristik responden pada tabel 4.1, didapatkan sebagian besar responden berpendidikan tinggi yaitu 77,5% dan pendidikan rendah 22,5%. Sebagian besar ibu-ibu bekerja yaitu 52,2%, sehingga berpenghasilan tinggi sebanyak 82,6%. Usia ibu sebagian besar tidak berisiko yaitu 89,1% dan semua paritas ibu-ibu tidak berisiko, rata-rata mempunyai satu anak, yaitu sebesar 42,8 %. Dukungan suami termasuk tinggi yaitu 81,9%, juga sebagian besar ibu mempunyai persepsi tinggi terhadap ASI eksklusif sebesar 78,3% serta mendapat dukungan tenaga kesehatan yang tinggi sebesar 87%.

3 digilib.uns.ac.id 45 C. Perilaku Pemberian ASI pada Bayi Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 138 responden, didapatkan hasil perilaku ibu dalam memberikan ASI pada awal kelahiran sebesar 106 (76,8%), menurun pada satu minggu pertama 105 (76,1%). Pada pemberian satu bulan berikutnya perilaku ibu menyusui menurun sedikit menjadi 104 (75,4%). Untuk pemberian ASI pada usia empat bulan juga mengalami penurunan menjadi 88 (63,8%), sedangkan pemberian ASI sampai akhir usia enam bulan mengalami penurunan sebesar 84 (60,9%). Fluktuasi pemberian ASI eksklusif dapat dilihat pada gambar berikut: ASI 20 0 Baru Lahir 1 Minggu 1 Bulan 4 Bulan 6 Bulan Waktu Pemberian ASI Gambar 1. Grafik Perilaku Pemberian ASI

4 digilib.uns.ac.id 46 D. Hasil Penelitian 1. Analisis Bivariat Merupakan analisis untuk melihat hubungan antara variabel bebas (dukungan suami dan persepsi ibu), variabel luar (usia, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, paritas, status ekonomi, dan dukungan tenaga kesehatan) terhadap variabel terikat (perilaku pemberian ASI eksklusif). Maka dengan ini peneliti akan menguraikan secara rinci: Tabel 4.3. Hubungan usia, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, status ekonomi, paritas, dukungan suami, pesepsi ibu dan dukungan tenaga kesehatan terhadap perilaku ASI eksklusif Prilaku Pemberian Asi Asi tidak Asi IK 95% P OR esklusif esklusif n % n % min max , ,7 Usia 0,000 45,57 11, ,295 Tingkat Pendidikan ibu Status Pekerjaan Penghasilan Paritas/ jumlah anak Dukungan suami Dukungan tenaga kesehatan Persepsi ibu > ,1 4 3,3 Tinggi 7 38, ,3 Rendah 11 61, ,7 Bekerja 8 44, ,3 Tidak bekerja 10 55, ,7 Tinggi 10 55, ,7 Rendah 8 44, ,3 satu 12 66, ,2 dua 6 33, ,8 Tinggi 11 61, Rendah 7 38, Tinggi 11 61, ,8 Rendah 7 38,9 11 9,2 Tinggi ,5 Rendah ,5 Total ,000 7,857 2,716 22,731 0,481 1,429 0,527 3,870 0,001 5, ,028 3,106 1,091 8,844 0,014 3,606 1,234 10,534 0,000 6,306 2,032 19,569 0,002 4,714 1,671 13,289

5 digilib.uns.ac.id 47 Hasil analisis pada tabel 4.3 antara kriteria perilaku pemberian ASI eksklusif dengan usia ibu menunjukkan bahwa (OR = 45,57; IK 95% = 11, ,259) p = 0,000. Kesimpulannya adalah variabel usia ibu mempunyai hubungan yang signifikan terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif, ibu yang berusia tahun meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif 45,57 kali lebih besar dibanding ibu yang memiliki umur > 35 tahun. Hasil hitungan statistik juga menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu (OR=7,857; IK 95%=2,716-22,731). Ibu yang berpendidikan tinggi akan meningkatkan keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif 7,857 kali lebih besar dibanding dengan ibu yang berpendidikan rendah. Hubungan penghasilan dengan perilaku ASI eksklusif (OR=5,200;IK 95%=1,787-15,135), status ekonomi yang tinggi berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif 5,200 kali lebih besar dibanding ibu dengan status ekonomi rendah. Hasil perhitungan statistik menunjukkan variabel paritas/jumlah anak (OR=3,106;IK 95%=1,091-8,844) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif, ibu dengan paritas dua anak mempunyai pengaruh 3,106 kali lebih besar dibandingkan ibu dengan paritas satu anak. Variabel dukungan suami juga menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif (OR=3,606;IK 95%=1,234-10,534)p=0,014. Kesimpulannya adalah dukungan suami yang tinggi berpengaruh 3,606 kali lebih besar dibanding dukungan suami rendah terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif.

6 digilib.uns.ac.id 48 Variabel dukungan kesehatan juga menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif (OR=6,306; IK 95%= ,569). Kesimpulannya adalah dukungan tenaga kesehatan yang mendukung akan meningkatkan perilaku pemberian ASI eksklusif 6,306 kali lebih besar dibanding personil kesehatan yang tidak mendukung. Begitu juga dengan persepsi ibu mempunyai hubungan yang signifikan terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif (OR=4,714;IK 95%=1,671-13,289). Kesimpulannya adalah ibu yang mempunyai persepsi tinggi akan meningkatkan perilaku pemberian ASI eksklusif 4,714 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu dengan persepsi rendah. Sedangkan variabel status pekerjaan ibu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif (OR=1,429; IK 95%=0,527-3,870) p=0,481. Ibu yang bekerja bukan menjadi alasan untuk tidak memberikan ASI eksklusif, pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa 53,3% ibu bekerja masih bisa memberikan ASI eksklusif, sedangkan ibu yang tidak bekerja hanya 46,7% yang memberikan ASI eksklusif. 2. Analisis Multivariat Tabel 4.3. Model Summary Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square a a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than.001. Tabel model summary di atas menggambarkan nilai R square atau koefisien commit determinasi to user dari variabel yang digunakan.

7 digilib.uns.ac.id 49 Koefisien determinasi atau R square menggambarkan kontribusi atau variasi yang mampu diberikan oleh variabel independen (X) terhadap dependen Y (perilaku asi eksklusif) dalam persentase, sedangkan sisa persentasenya dijelaskan oleh variabel independen lain di luar variabel independen yang digunakan. Berdasarkan tabel model summary di atas, terdapat dua nilai R square, yaitu Cox & Snell R square dan Nagelkerke R square. Cox & Snell R square merupakan nilai koefisien determinasi sebagaimana regresi linier atau non linier pada umumnya yang mempunyai nilai tertinggi 100%. Sedangkan pada Nagelkerke R square tidak memiliki nilai tertinggi sampai 100%. Berdasarkan tabel di atas, nilai Cox & Snell R square sebesar 0,879 atau 87,9%. Artinya sumbangsih atau kontribusi atau variasi dari keseluruhan variabel independen X terhadap dependen Y (perilaku asi eksklusif) sebesar 87,9%, sedangkan sisanya sebesar 12,1% dijelaskan oleh variabel independen lain di luar variabel yang digunakan. Nilai R square sebesar ini terbilang tinggi, hal ini merupakan hal yang wajar karena variabel independen yang digunakan banyak. Tabel 4.4. Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig

8 digilib.uns.ac.id 50 Tabel 4.5. Classification Table Observed Tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of fit test di atas menggambarkan pengujian ketetapan model dari regresi binary logistic, artinya apakah model regresi binary logistic sudah tepat atau sudah sesuai dengan data-data variabel yang digunakan untuk memberikan prediksi terhadap variabel dependen Y (perilaku asi eksklusif). Step 1 PERILAKU_ASI_EKSK LUSIF Kriteria yang digunakan: Apabila nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari alpha 5% (0,05) maka model sudah tepat digunakan. Berdasarkan tabel di atas, nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,519 dan jauh lebih besar dari alpha 5% (0,05). Dengan demikian model regresi binari logistik sudah tepat atau layak digunakan. TIDAK ASI EKSKLUSIF Predicted PERILAKU_ASI_EKSKLUSIF TIDAK ASI EKSKLUSIF ASI EKSKLUSIF ASI EKSKLUSIF Overall Percentage 94.6 a. The cut value is.500 Percentage Correct Tabel classification di atas menggambarkan tingkat keakuratan model regresi binary logistic dalam memberikan prediksi terhadap variabel dependen Y (perilaku asi eksklusif). Berdasarkan tabel di atas, persentase keakuratan model sebesar 94,6%. Artinya model regresi binary logistik mempunyai tingkat

9 digilib.uns.ac.id 51 keakuratan model sebesar 94,6% dalam memberikan prediksi terhadap dependen Y (perilaku asi eksklusif). Hal ini juga menunjukan bahwa berapapun nilai-nilai estimasi yang dihasilkan untuk masing-masing variabel adalah dapat dipertanggungjawabkan secara statistik empiris. Tabel 4.6 Hasil Analisis Binary Regresi Logistic Variabel B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Dukungan suami Persepsi Ibu Dukungan Tenakes Usia Pekerjaan Istri Pekerjaan Suami Pendidikan Penghasilan Paritas Constant a. Dukungan Suami Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa variabel dukungan suami memiliki nilai koefisien regresi positif (0,039) yang artinya ada kecenderungan bahwa dukungan suami yang tinggi dapat menyebabkan keberhasilan perilaku pemberian ASI eksklusif dan nilai signifikan 0,017 < 0,05 yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara dukungan suami terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif. b. Persepsi Ibu Pada table 4.6 diketahui bahwa variable persepsi ibu memiliki nilai koefisien regresi positif (0,756) artinya ada kecenderungan bahwa persepsi ibu yang tinggi dapat commit mempengaruhi to user keberhasilan pemberian ASI

10 digilib.uns.ac.id 52 eksklusif dan nilai signifikan 0,042 < 0,05 yang artinya ada pengaruh signifikan antara persepsi ibu terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif. c. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku ASI eksklusif Variabel dukungan tenaga kesehatan mempunyai tanda koefisien pengaruh yang positif dengan nilai sebesar 0,587 dan nilai signifikan 0,02 < 0,05 yang artinya ada pengaruh signifikan dukungan kesehatan terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif. Begitu juga dengan variabel usia mempunyai tanda koefisien pengaruh yang positif dengan nilai sebesar 0,245 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,005 yang atinya ada pengaruh signifikan usia terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif. Variabel pekerjaan istri meskipun mempunyai nilai signifikan 0,005 < 0,05 yang artinya ada pengaruh signifikan terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif, namun hasil regresi logistik mempunyai pengaruh yang negatif terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif dengan nilai sebesar -0,028. Variabel pekerjaan suami mempunyai tanda koefisien pengaruh yang positif dengan nilai sebesar 0,447 dengan nilai signifikan 0,008 < 0,05. Variabel pendidikan mempunyai tanda koefisien pengaruh yang positif dengan nilai sebesar 1,244 dan nilai signifikan 0,03 < 0,05, artinya ada pengaruh signifikan pendidikan terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif. Variabel penghasilan mempunyai tanda koefisien pengaruh yang negatif dengan nilai sebesar -0,323 dan nilai signifikan 0,01 < 0,05, artinya meskipun mempunyai pengaruh yang signifikan tetapi memberikan efek yang negatif terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif. Variabel jumlah

11 digilib.uns.ac.id 53 anak/ paritas mempunyai tanda koefisien pengaruh yang negatif dengan nilai sebesar -1,319 dan nilai signifikan 0,02 < 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif tetapi berpengaruh negatif.