APOPTOSIS. Dr. Syazili Mustofa, M. Biomed LEKTOR MATA KULIAH ILMU BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 PEMBAHASAN. lengkap baik dari segi farmakologi maupun fitokimia. Pemanfaatan Phaleria macrocarpa ini

Penuaan dan Kematian Sel

APOPTOSIS ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

ABSTRAK DASAR MEKANISME APOPTOSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. minggu kehamilan pada wanita hamil yang sebelumnya. preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan

APOPTOSIS. OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gigi (Sherlin, 2013). Ameloblastoma merupakan tumor odontogenik yang paling

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu, disamping perdarahan dan infeksi. Dari kelompok hipertensi

MEKANISME DAN REGULASI APOPTOSIS

Apoptosis pada Penyakit Neurodegeneratif. Apoptosis on Neurodegenerative Disorder

SUHARTO WIJANARKO PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN (PIT) KE-21 TAHUN 2016 PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH INDONESIA (IKABI) MEDAN, 12 AGUSTUS 2016

PENDAHULUAN. adanya hipertensi dan proteinuria setelah 20 minggu kehamilan. Hal ini. dapat dijumpai 5-8 % dari semua wanita hamil diseluruh dunia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es

Indonesia dan dapat mengancam keselamatan ibu dan janin. Kondisi. tersebut jelas berperan dalam tingginya AKI dan AKB di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari berbagai protein yang ditemukan pada limfoma. Sesuai dengan

IDENTIFIKASI APOPTOSIS DENGAN METODE TUNEL PASCA PEMBERIAN EKSTRAK SAMBILOTO DAN PENGARUHNYA TERHADAP VOLUME TUMOR

Peran Kaspase pada Apoptosis sebagai Salah Satu Usaha dalam Kemoterapi Kanker

IMUNITAS HUMORAL DAN SELULER

MITOKONDRIA SEBAGAI TARGET TERAPI KANKER

Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016

DAFTAR TABEL. Hasil analisis normalitas sebaran data persentase kematian sel Raji... 49

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. banyak dilakukan oleh kelompok umur lansia (Supardi dan Susyanty, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sel melakukan kontak dengan lingkungannya menggunakan permukaan sel, meliputi: 1. Membran plasma, yakni protein dan lipid 2. Molekul-molekul membran

USULAN PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN FANSUJU (FRAKSI ANTOSIANIN DARI. UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) KLON MSU ) TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nitrit (NO 2 atau nitrogen dioksida) adalah gabungan senyawa nitrogen dan oksigen yang terbentuk dari reaksi

BAB VI PEMBAHASAN. Mencit Balb/C yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari. Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2

Sel : Unit Kehidupan Terkecil. Konsep Kunci

PERAN APOPTOSIS PADA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI

Tujuan Instruksional. Umum. Khusus

Pengertian Mitokondria

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. bidang obstetri, karena merupakan penyulit 2% sampai 20% dari semua

PENDAHULUAN. Pemeliharaan itik dipeternakan rakyat tergolong sulit karena kondisi kandang

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang

BAB I PENDAHULUAN. Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

MOLEKULER ONKOGENESIS

Peran Gen p63 dalam Regulasi Proliferasi Sel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tentang pengaruh pemberian tomat (Solanum

BAB III SISTEM SELAPUT SITOPLASMIK

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

Retikulum Endoplasma dan Aparatus Golgi. Oleh : Dara Soaraya Octavia B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terminal. Beberapa faktor risiko kanker payudara telah diketahui saat ini

PEMBELAHAN SEL PEMBELAHAN MITOSIS PEMBELAHAN MEIOSIS

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adanya senyawa radikal bebas (Dowsett, 2008). Berdasarkan data Globocan

PENDAHULUAN. Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Itik Cihateup

EVALUASI APOPTOSIS SEL ODONTOBLAS AKIBAT PAPARAN RADIASI IONISASI

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk persenyawaan dengan molekul lain seperti PbCl 4 dan PbBr 2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) terhadap Kerusakan Kultur Primer Sel Paru-Paru Fetus Hamster yang Dipapar Etanol

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN

RESEARCH ARTICLE. PENGARUH INFEKSI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS STRAIN H37Rv TERHADAP APOPTOSIS SEL NEURON OTAK MENCIT (MUS MUSCULUS)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengaruh Pemberian Suspensi Daging Buah Kepel (Stelechocarpus burahol) terhadap Gambaran Histopatologi Hati

Respon imun adaptif : Respon humoral

DISTRIBUSI MITOKONDRIA DAN EKSPRESI BAX PADA HUVEC s YANG MENGALAMI APOPTOSIS AKIBAT INDUKSI OX-LDL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

BAB 6 PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan tikus Wistar sebagai hewan coba. Mekanisme dasar

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS MN / PMN LPS. NLRP3 ASC Adaptor protein OLIGOMERASI INFLAMMASOME. IL-1β SEPSIS SURVIVAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

BAB V PEMBAHASAN. fagositosis makrofag pada kelompok perlakuan (diberi ekstrak daun salam)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

PERANAN TEH HIJAU SEBAGAI PENCEGAH KANKER ROLE OF GREENTEA IN CANCER PREVENTION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1) DM tipe I atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) Adanya kerusakan sel β pancreas akibat autoimun yang umumnya

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses

Respirasi seluler. Bahasan

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BIOSINTESIS PROTEIN RE Pada retikulum endoplasma kasar, partikel-partikel ribosom melangsungkan sintesis protein. Sebagain dari protein tersebut akan

Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

STADIUM KANKER OVARIUM TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN EKSPRESI B CELL LYMPHOMA 2 (BCL-2)

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S., FIK 2009

BAB II KOMPONEN YANG TERLIBAT DALAM SISTEM STEM IMUN

PENDAHULUAN. dibandingkan dengan unggas-unggas lainnya seperti ayam. Fakultas Peternakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diberi 2-ME

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

URAIAN MATERI 1. Kultur sel tunggal Sejalan dengan kemajuan teknologi DNA, ilmuwan telah mengembangkan dan menyempurnakan metode untuk melakukan

A. Bagian-bagian dalam sel tersusun atas sebagai berikut:

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Bangsa-bangsa itik lokal yang ada umumnya diberi nama berdasarkan

EKSPRESI PRO TEIN B CELL LYMPHOMA-2 ( BCL- 2) TIDAK BER HUBUNGAN DENGAN DERAJAT DIFERENSIA SI SEL PADA KANKER OVARIUM EPITELIAL

Metabolisme karbohidrat

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

3.1 Membran Sel (Book 1A, p. 3-3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1/1/2002 SEL. dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY

Transkripsi:

APOPTOSIS Dr. Syazili Mustofa, M. Biomed LEKTOR MATA KULIAH ILMU BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Pendahuluan Apoptosis adalah suatu proses kematian sel yang terjadi pada sel tunggal secara terencana yang ditandai dengan gambaran morfologi dan biokimiawi khas sebagai akibat dari inisiasi oleh stimuli fisiologis maupun patologis tanpa menimbulkan reaksi radang (Alison & Saraf,1992; Cotran et al.,1999; Zeiss, 2003). Proses apoptosis ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan nekrosis yaitu sekitar beberapa jam hingga beberapa hari tergantung inisiatornya (Willingham,1999). Pada peristiwa apoptosis sitoplasma sel tidak keluar sehingga berbagai respon radang tidak terjadi (Chang & Yang, 2000).

PENDAHULUAN Proses penting Apoptosis memiliki peran dalam proses fisiologis autodestruksi seluler yang penting bagi perkembangan, pemeliharaan homeostasis dan pertahanan hospes organisme multiseluler

Proses apoptosis (fase induksi, fase efektor, fase degradasi) Pada fase induksi tergantung pada sinyal penyebab kematian yang menstimulasi sinyal proapoptotik dan memulai kaskade. Sinyal penyebab kematian tersebut antara lain reactive oxygen species (ROS) (Deshpande et al., 2000), ceramide (Yoshimura et al.,1998), aktivasi berlebihan dari jalur Ca2+, protein famili B-cell lymphoma-2 (Bcl2) seperti Bcl2 associated x protein (Bax) dan Bcl-2 associated death promotor (Bad). Pada fase efektor, sel akan mengalami kematian karena kerja pusat pengatur yaitu mitokondria mengarah pada kematian sel.

Proses apoptosis (fase induksi, fase efektor, fase degradasi) fase degradasi melibatkan serangkaian peristiwa yang terjadi baik di sitoplasma maupun di dalam inti sel. Aktivasi caspase terjadi di dalam sitoplasma sedangkan pada inti sel terjadi kondensasi kromatin, selubung inti pecah dan terjadi fragmentasi DNA untuk selanjutnya menjadi apoptotic body yang difagositosis oleh sel sekelilingnya maupun oleh makrofag (Susin et al., 1998).

Sel normal Kondensasi Fragmentasi Badan apoptotik

Sel yang mengalami apoptosis Sel terlihat membulat. Hal itu terjadi karena struktur protein yang menyusun cytoskeleton mengalami pemotongan oleh peptidase yang dikenal sebagai caspase. Caspase diaktivasi oleh mekanisme sel itu sendiri. Kromatin mengalami degradasi awal dan kondensasi. Kromatin mengalami kondensasi lebih lanjut dan membentuk potongan-potongan padat pada membran inti. Membran inti terbelah-belah dan DNA yang berada didalamnya terpotong-potong. Lapisan dalam membransel, yaitu lapisan lipid fosfatidil serin akan mencuat keluar dan dikenali oleh fagosit dan kemudian sel mengalami fagositosit atau Sel pecah menjadi beberapa bagian yang disebut badan apoptosis, yang kemudian akan mengalami fagositosis.

Komponen apoptosis

3 Types of Caspases Inflammatory Caspases: -1, -4, and -5 Initiator Caspases: -2, -8, -9, and -10 Long N-terminal domain Interact with effector caspases Effector Caspases: -3, -6, and -7 Little to no N-terminal domain Initiate cell death

Two Caspase Pathways Extrinsic Pathway Death Ligand Death Receptors Caspases Cell Death

FAS LIGAND JALUR EKSTRINSIK Fas-associated protein with death domain (FADD) KEMATIAN SEL Caspase bentuk inaktiv CASPASE SATU MENGAKTIVKAN CASPASE LAIN FADD MENGAKTIVKAN CASPASE

Two Caspase Pathways Intrinsic Pathway Mitochondria Cytochrome C Apoptosome Complex Caspases Cell Death

Two Caspase Pathways

Inhibisi BCL Aktivasi BAX Kompleks BCL dan BAX KEMATIAN SEL Cytocrome _C yang Bocor ke plasma akan dtangkap protein APAF-1 CASPASE SATU MENGAKTIVKAN CASPASE LAIN

Protein yang berperan dalam jalur intrinsik apoptosis Protein antiapotosis: Dua spesies untuk menginhibisi apoptosis adalah protein mitochondrial Bcl-2 dan BclxL, yang dapat menghalangi pelepasan sitokrom c dari mitokondria. Protein keluarga Bcl mempunyai suatu gugus hidrofob dan terikat di sisi luar permukaan mitokondria dan organel lain seperti inti dan retikulum endoplasma. Protein ini mampu membentuk kanal ion di liposom. Protein proapotosis: BAX dan BAD yang mengikat mitokondria dan memfasilitasi apoptosis dengan menstimulasi pelepasan sitokrom C.

Gangguan apoptosis Berlebihan : pada penyakit neurogeneratif misalnya Alzheimer, Parkinson dan penyakit Huntington, stroke dan amyotrophic lateral sclerosis. Penyakit genetik : progeria Sistem reproduksi : infertilitas pria Penyakit autoimun Berkurang Keganasan; sel kanker : sel yang kehilangan kemampuannya untuk melaksanakan apoptosis sehingga proliferasi sel meningkat.