KAWIN LARI (Studi kasus tentang budaya ngerorod yang dilakukan jemaat GKPB Pniel Blimbingsari) oleh NI MADE RAI KRISTIANA DEWI 712010008 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi: Teologi, Fakultas: Teologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Teologia (S.Si-Teol) Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2014 i
ii
iii
iv
v
MOTTO Setiap orang memiliki kesempatan yang sama, tetapi tidak semua orang memilih untuk mau memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik. Di setiap kesabaran, usaha dan kerja keras pasti ada hasil maksimal yang akan dituai. Tetap sabar, tekun, dan bekerja keras dalam doa dan usaha Roma 5: 3b-5 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. vi
Ucapan Terimakasih Dalam penulisan Tugas Akhir ini tentunya banyak suka dan duka yang dilalui oleh penulis. Tetapi penulis sangat bersyukur karena berkat tuntunan tangan Tuhan Yesus Kristus, dan juga oleh kerja keras penulis Tugas Akhir dapat diselesaikan dengan baik. Banyak pihak yang telah ikut serta berperan dalam penyelesaian tugas akhir ini sehingga penulis ingin mengucapakan banyak terima kasih kepada beberapa pihak dan orang-orang yang begitu setia memberikan semangat dan support kepada penulis. 1. Ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai penulis dalam segala proses pembelajaran di Universitas Kristen Satya Wacana selama 4 tahun dan juga dalam proses penulisan Tugas Akhir ini. Pembelajaran yang Tuhan berikan tentu semakin memperlengkapi serta mendewasakan penulis. Dan tanpa campur tangan Tuhan penulisan tugas akhir ini tidak akan dapat diselesaikan tepat waktu. Syukur kepada Tuhan atas orang-orang terbaik yang boleh hadir dalam proses kehidupan penulis. 2. Terimakasih kepada bapak Dr. David Samiyono, MTS, MSLS dan Pdt. Dr. Ebenhaizer I. NubanTimo sebagai pembimbing yang dengan setia, sabar dan mau meluangkan waktu untuk membimbing penulis menyelesaikan Tugas akhir ini. Dukungan yang bapak lakukan kepada penulis sungguh berarti. 3. Terimakasih juga kepada keluarga tercinta, bapak, ibu, bli putu, mbok ayu, dek dieko yang senantiasa memberikan cinta kasih dan semangat kepada penulis dan banyak memberikan pengalaman hidup yang luar biasa sehingga penulis merasa sangat bersyukur untuk kehadiran dan support dari keluarga. 4. Terimakasih juga kepada Ibu Pdt. Welda, bapak/ibu Majelis, dan jemaat GKPB Pniel Blimbingsari yang bersedia memberikan informasi kepada penulis dan terimakasih juga atas dukungan doa yang telah diberikan. 5. Terimakasih kepada Pdt. I Ketut Suyaga Ayub untuk teladan serta nasehat-nasehat yang diberikan kepada penulis. Kiranya teladan yang beliau berikan dapat memberikan pengaruh positif bagi penulis terutama dalam bidang pelayanan. 6. Untuk anak-anak kos mochan (denvy, egit, vena, tika, sally, uthe, indah, arni, weni dan juga mbak juni) thankyou so much telah menjadi sahabat bagi penulis yang vii
viii
ABSTRAK Budaya memiliki kaitan erat dengan agama. Hal ini yang mendasari masalah budaya kawin lari atau disebut ngerorod menjadi kajian dalam penelitian ini berdasarkan sikap GKPB Pniel Blimbingsari dalam menyikapi tradisi kawin lari/ngerorod yang dilakukan jemaatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang banyak melakukan kawin lari adalah perempuan karena masalah hamil dengan pasangan beda agama.perbedaan tersebut mengakibatkan ketidaksetujuan antara satu pihak atau kedua belah pihakorang tua. Selain itu masih banyak faktor-faktor lain yang menyebabkan jemaat GKPB Pniel Blimbingsari melakukan ngerorod seperti karena keberadaan orang Kristen yang minoritas di Bali, ataupun karena faktor jebakan yang dilakukan salah satu pihak. Tanggapan dari GKPB Pniel Blimbingsari terhadap warga jemaatnya yang melakukan tradisi ngerorod adalah tidak setuju dan menolak dilakukannya tradisi tersebut dalam kehidupan jemaat GKPB Pniel Blimbingsari dengan alasan tradisi tersebut tidak sesuai dengan aturan gereja. Namun berbeda dengan tanggapan masyarakat non-kristen yang menganggap bahwa hal itu bukanlah suatu masalah bagi mereka karena ngerorod merupakan tradisi masyarakat Hindu Bali yang masih dilakukan sampai saat ini. Berdasarkan dua sudut pandang yang kontras tersebut, maka kebudayaan dan konteks kehidupan bergereja seharusnya disaring sedemikian rupa sehingga pada akhirnya dapat menjawab persoalan yang lebih kontekstual terkait dengan pergumulan jemaat setempat atau dengan kata lain gereja dapat melakukan transformasi terhadap budaya seperti ngerorod dalam konteks kehidupan bergereja di Bali. Kata Kunci: Ngerorod, dangereja. ix
DAFTAR ISI Halaman Judul..i Lembar Pengesahan.ii Pernyataan Tidak Plagiat iii Pernyataan Persetujuan Akses. iv Pernyataan Persetujuan Publikasi...v Motto..vi Ucapan Terimakasih..vii Abstrak ix Daftar Isi..x I. Latar Belakang Masalah.. 1 II. Teori 7 2.1. Pengertian Perkawinan Secara Umum..7 2.2. Pengertian Perkawinan Kristen.8 2.3. Tata Gereja Kristen Protestan di Bali tentang Perkawinan...9 2.4. Perkawinan menurut Adat Bali...10 2.5. Teori Kebudayaan Richard Niebuhr...12 III. Gereja Kristen Protestan di Bali Jemaat Pniel Blimbingsari...14 3.1. Sejarah. 14 x
3.2. Ngerorod yang dilakukan oleh jemaat GKPB Pniel Blimbingsari 15 3.3. Tanggapan GKPB Pniel Blimbingsari tentang Ngerorod 16 IV. Ngerorod dalam perspektif GKPB Pniel Blimbingsari. 19 V. Kesimpulan dan Saran. 23 Daftar Pustaka... 25 xi