BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar
|
|
- Indra Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen, yaitu sakramen baptisan dan sakramen perjamuan kudus. 1 Setiap orang yang sudah mengaku percaya kepada Tuhan, ketika menerima sakramen baptisan berarti bahwa manusia diundang oleh Tuhan untuk masuk menjadi anggota persekutuan GerejaNya dan menjadi anak-anak kerajaannya. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar 14:22-25, Luk 22:19, I Kor 11:24. 2 Tujuan perjamuan kudus adalah sebagai peringatan akan Yesus, dimana dalam perjamuan kudus orang-orang bersekutu dengan tubuh dan darah Kristus yaitu dengan Tuhan Yesus sendiri yang mengorbankan dirinya di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Yesus hadir dalam perjamuan kudus melalui pemaknaan terhadap roti dan anggur secara rohani. Maksudnya adalah ketika kita mengambil roti sebagai lambang tubuh Kristus yang dikorbankan, maka kita harus pahami bahwa sebagaimana roti yang memupuk, menguatkan tubuh, sama halnya dengan tubuh Kristus yang merupakan makanan yang dapat menghidupkan jiwa kita. Demikian pula dengan ketika kita mengambil anggur sebagai darah Kristus, maka yang harus kita pahami adalah yang menyegarkan dan menguatkan. Ada dua gereja yang sudah memperbolehkan keikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus, yaitu Gereja Kristen Jawa (GKJ) dan Gereja Kristen Sumatera bagian Selatan (GKSBS). Di Gereja Kristen Jawa (GKJ), Perjamuan kudus adalah alat pelayanan dengan roti dan anggur sebagai unsur dasarnya. Roti dan anggur itu melambangkan tubuh dan darah Kristus yang menunjukkan pada: 1 Dr. H. Hadiwijono, Iman Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001, p Yohanes Calvin, Institutio: Pengajaran Agama Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008, p
2 1. Keyakinan bahwa penyaliban dan kematian Yesus adalah dasar penyelamatan bagi manusia. 2. Melalui bentuk makan dan minum bersama yang melambangkan kehidupan keluarga Allah 3. Sakramen perjamuan juga mengacu ke depan ke perjamuan yang sempurna di sorga. 3 Dan perjamuan kudus hanya boleh dijalankan oleh warga jemaat dewasa. Bagi jemaat warga dewasa pun ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu: warga sidi yang tidak dalam pamerdi, 4 warga titipan dari gereja lain, dan tamu dari gereja lain. 5 Hal inilah yang membuat penyusun tertarik untuk mengetahui lebih jauh terhadap Gereja Kristen Jawa yang memperbolehkan warga baptis anak mengikuti perjamuan kudus. Sedangkan di gereja penyusun yaitu Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), perjamuan kudus adalah sebuah peristiwa besar yang tidak bisa ditinggalkan dan tidak pernah bisa ditinggalkan dalam hidup setiap orang Kristen dan juga Gereja yang sungguh mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) belum memperbolehkan warga baptis anak mengikuti perjamuan kudus. Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah gereja yang beraliran Calvinis seperti GKJ dan GKSBS. Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) memahami sakramen perjamuan kudus sebagai peringatan akan kematian dan kebangkitan Yesus, perjamuan kudus adalah perjamuan yang menunjuk kepada masa depan atau eskatologi, selain itu perjamuan kudus adalah perjamuan persekutuan. 6 Salah satu unsur yang mendukung pelaksanaan perjamuan kudus di Gereja Masehi Injili di Timor adalah roti dan anggur. Dimana roti dan anggur dimaknai sebagai tubuh dan darah Kristus. 7 Perjamuan kudus hanya boleh diikuti oleh warga jemaat yang sudah disidi. Maksudnya adalah warga jemaat yang menerima dan mengaku percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat pribadinya. Jika perjamuan kudus disebut sebagai alat pemeliharaan iman jemaat, maka bagaimana dengan 3 Sinode GKJ, Pokok-pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa, Salatiga: 2005, p Pamerdi adalah tindakan gereja berdasarkan kasih sebagai bentuk pemeliharaan iman kepada warga gereja atau pejabat gerejawi yang jatuh ke dalam dosa, atau paham pengajarannya bertentangan dengan Firman Tuhan. Sinode GKJ, Tata Gereja dan Tata Laksana Gereja Kristen Jawa, Salatiga: 2005, p Sda. p Majelis sinode GMIT, Himpunan Pelajaran Katekisasi, Kupang: 1994, p.64 7 Majelis sinode GMIT, Tata GMIT seri II A, Kupang: 2004, p.134 2
3 anak-anak. Apakah mereka tidak memerlukan pemeliharaan iman? Berangkat dari pemahaman ini, maka gereja-gereja khususnya Gereja Kristen Jawa (GKJ) mulai memperhatikan tentang keikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus. B. RUMUSAN MASALAH Di Gereja Kristen Jawa (GKJ) pembinaan terhadap warga gereja, untuk mengalami hidup yang kongkrit dan kontekstual berdasarkan iman Kristen sangat diperhatikan. Pembinaan yang dilakukan mulai dari anak-anak sampai para lansia dengan tujuan untuk menjadi saksi Kristus di dunia 8. Anakanak sebagai bagian dari warga gereja juga merupakan saksi Kristus di dunia, sehingga mereka membutuhkan perhatian lebih. Selain itu anak-anak adalah calon pemimpin gereja di masa yang akan datang. Oleh karena itu, gereja membentuk komisi Sekolah Minggu yang berfungsi untuk memberikan pendidikan dasar Agama Kristen bagi anak-anak. Selain itu dalam persekutuan Gereja Kristen Jawa, setiap warga yang dibaptis dalam gereja tersebut mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga jemaat. Tetapi ada juga kenyataan di gereja bahwa terkadang anak-anak dibatasi hak dan kewajibannya. Tempat anak seolah-olah hanya berada di luar gereja. Contohnya adalah ketidakikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus. Dengan alasan bahwa anak belum mampu memahami dengan benar makna perjamuan kudus serta konsekwensi dibalik perjamuan kudus. Oleh karena itu, dalam sidang sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ) di Wirobrajan pada tanggal November 2006, salah satu materi yang dibahas adalah mengenai keikutsertaan warga baptis anak dalam sakramen perjamuan kudus. 9 Sudah saatnya dijalankan perjamuan kudus pada anak-anak yang merupakan perjalanan rohani anak-anak untuk menerima berkat dan anugerah (Karena merekalah yang empunya kerajaan sorga). Perjalanan rohani mereka memang harus dituntun dan didukung oleh gereja sebagai lembaga keagamaan dan juga orang tua. Melalui diskusi yang panjang dan dengan banyak pertimbangan, akhirnya Gereja Kristen Jawa (GKJ), memperbolehkan keikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus. Dengan kata lain, 8 Sinode GKJ, Akta Sinode XXIV Gereja-gereja Kristen Jawa, Salatiga: 2006, p Sda. p
4 sinode memberikan kesempatan bagi gereja yang mau mengadakan perjamuan kudus anak. Dalam pelaksanaannya sinode menyerahkan otoritas penuh kepada majelis gereja setempat dengan alasan bahwa majelis gereja yang lebih mengetahui konteks keadaan warga jemaatnya khususnya anakanak dan majelislah yang berwenang menilai hidup dan perilaku warga jemaatnya. 10 Sedangkan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) menyadari bahwa tidak adil jika anak-anak yang sudah dibaptis tidak diperbolehkan mengikuti perjamuan kudus. 11 Dan hal ini sudah disadari bertahuntahun tetapi sampai sekarang GMIT belum mengambil sikap untuk meninjau kembali tata gereja tentang sakramen perjamuan kudus. Selain itu, Gereja-gereja di Timor juga menjunjung tinggi kedaulatan sinode sehingga perjamuan kudus yang dijalankan berdasarkan apa yang diputuskan oleh sinode. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan permasalahannya adalah sebagai berikut: 1. Dasar teologis apa yang melatarbelakangi Gereja Kristen Jawa, memperbolehkan keikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus? Apakah sudah relevan dengan konteks saat ini? 2. Apa yang melatarbelakangi, mengapa GMIT belum memperbolehkan anak-anak mengikuti perjamuan kudus? 3. Bagaimana seharusnya gereja bersikap terhadap sakramen perjamuan kudus anak serta implikasinya bagi kehidupan pelayanan gereja saat ini? C. BATASAN MASALAH Agar dalam pembahasannya dapat mencapai sasaran yang diharapkan, maka dengan melihat latar belakang dan rumusan masalah di atas, penyusun membatasi permasalahan yang ada, yaitu pada gereja yang memperbolehkan keikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus yaitu GKJ dan Gereja yang belum memperbolehkan warga baptis anak mengikuti perjamuan kudus yaitu Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) yang merupakan gereja asal penyusun. 10 Sda. p Wawancara dengan Bapak Pdt. Ebenheizer B. Telnoni, Sth. Sebagai Kordinator pelayanan wilayah klasis (KPWK) So E. 4
5 D. PEMILIHAN JUDUL Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang penyusun paparkan di depan, maka judul yang penyusun berikan pada skripsi ini adalah KEIKUTSERTAAN ANAK DALAM PERJAMUAN KUDUS DI GEREJA KRISTEN JAWA (Suatu Sumbangan Pemikiran Untuk Gereja Masehi Injili di Timor) Pemilihan keikutsertaan warga baptis anak dalam perjamuan kudus dikarenakan penyusun ingin mengetahui posisi anak dalam gereja, apakah anak sudah dapat menerima hak dan kewajibannya yaitu dengan mendapatkan pelayanan selayaknya sebagai seorang warga dewasa? Kedudukan anak dalam gereja memang sangat penting sehingga ada beberapa gereja mulai menyadari dan memperhatikan kehidupan iman anak-anak. Salah satunya dengan pemberlakuan perjamuan kudus bagi anak-anak. Penyusun ingin mengetahui alasan apa yang gereja pergunakan dalam memperbolehkan warga baptis anak mengikuti perjamuan kudus. Selain itu, penyusun memilih Gereja Kristen Jawa (GKJ) karena gereja ini merupakan satu dari dua gereja yang sudah memperbolehkan adanya perjamuan kudus anak. Walaupun penyusun bukan warga Gereja Kristen Jawa (GKJ), tetapi penyusun ingin agar setelah mengetahui alasan dibalik diperbolehkannya anak-anak untuk mengikuti perjamuan kudus, maka penyusun dapat memberikan sebuah wacana baru bagi gereja penyusun yaitu Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) yang belum memperbolehkan warga baptis anak untuk mengikuti perjamuan kudus. E. TUJUAN PENULISAN Tujuan penyusun dalam penulisan ini adalah agar mengetahui apakah landasan teologi yang digunakan Gereja Kristen Jawa (GKJ) untuk memperbolehkan warga baptis anak mengikuti sakramen perjamuan kudus. Selain itu, untuk memberikan suatu wacana atau sumbangan pemikiran baru bagi gereja penyusun yaitu Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Dengan harapan ke depannya gereja dapat bersikap terbuka terhadap hak dan kewajiban anak-anak serta kedudukan 5
6 mereka dalam gereja, dengan mengikutsertakan anak-anak dalam pelayanan sakramen gereja yaitu sakramen perjamuan kudus. F. METODE PENULISAN Metode penulisan yang akan digunakan oleh penyusun adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis dimaksudkan untuk menguraikan data dengan jelas, untuk selanjutnya dapat dianalisa. Cara penggalian data meliputi studi literatur/kepustakaan dan wawancara dengan pihakpihak yang terkait. G. SISTEMATIKA PENULISAN Bab I Pendahuluan Pada bagian ini penyusun menuliskan Latar Belakang Permasalahan, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. Bab II Keikutsertaan Anak Dalam Sakramen Perjamuan Kudus Menurut Calvin Pada bagian ini penyusun menuliskan secara singkat sakramen perjamuan kudus dalam Gereja: sakramen sebagai alat anugerah, sakramen sebagai tanda dan meterai, cara kerja sakramen, kemudian pemahaman tentang sakramen perjamuan kudus dan hubungan perjamuan kudus dengan tradisi gereja purba. Dilanjutkan dengan pandangan Calvin tentang perjamuan kudus dan keikutsertaan anak-anak dalam perjamuan kudus. Bab III Perjamuan Kudus dalam GKJ dan GMIT Pada bagian ini penyusun menuliskan secara singkat sejarah GKJ dan GMIT, Pelaksanaan perjamuan kudus anak dalam GKJ dan pelaksanaan perjamuan kudus dalam GMIT dan juga peraturan-peraturan yang tercantum dalam gereja mengenai 6
7 perjamuan kudus. Peraturan-peraturan tersebut meliputi peraturan tentang keikutsertaan anggota jemaat termasuk anak-anak dalam perjamuan kudus; peraturan tentang waktu dan tempat pelaksanaan perjamuan kudus; peraturan tentang adanya persiapan perjamuan kudus; kemudian penyusun menuliskan bagaimana supaya GMIT dapat bersikap terbuka untuk mengikutsertakan anak-anak dalam sakramen perjamuan kudus. Bab IV Penutup Pada bagian ini penyusun menuliskan mengenai kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran-saran. 7
UKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH (1) Tata Gereja GKJ adalah seperangkat peraturan yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1 A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Masalah Perjamuan Kudus merupakan salah satu ritual yang masih terpelihara dalam tradisi gereja hingga saat ini. Sebuah ritual jamuan makan roti
Lebih terperinci*MAKNA PERJAMUAN KUDUS. Pdm. Freddy Siagian,
*MAKNA PERJAMUAN KUDUS Pdm. Freddy Siagian, *AYAT FIRMAN TUHAN *1 Korintus 11 : 24-26 Dan sesudah itu IA mengucap syukur atasnya; IA memecahmecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-ku, yang diserahkan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada penyelamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus 1. Sebagai kehidupan bersama religius,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN I. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN I. Latar Belakang Permasalahan Istilah sakramen sebenarnya tidak terdapat dalam Alkitab. Istilah ini berasal dari bahasa Latin sacramentum. Menurut etimologi, kata ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendidikan iman anak tentunya bukanlah hal yang dapat dianggap sepele. Banyak pihak bertanggung jawab dalam pelaksanaan pendidikan iman bagi anak-anak kecil
Lebih terperinciLATAR BELAKANG PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peribadatan dalam gereja serta perayaan sakramen-sakramen adalah jembatan bagi warga jemaat untuk mengalami persekutuan dengan Tuhan dan seluruh warga jemaat. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan keberadaannya. Dari ajaran resmi yang dituangkan di dalam Pokok-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Identifikasi Permasalahan Sebagai salah satu penerus tradisi Gereja Reformasi, Gereja Kristen Jawa (GKJ) memiliki ajaran iman yang sangat mendasar sehubungan
Lebih terperinciPerjamuan Kudus. Memperingati Kematian Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks. (021) 65304149 E-mail:
Lebih terperinci2
Pk. 17.00 WIB 2 3 4 5 6 7 8 9 PELAYANAN BAPTISAN KUDUS DEWASA, BAPTIS ANAK, PENGAKUAN PERCAYA (SIDI), PENERIMAAN ANGGOTA & PEMBARUAN PENGAKUAN PERCAYA PENGANTAR PF : Dalam kebaktian hari ini akan dilayankan
Lebih terperinciSAKRAMEN (Pertemuan keempat) Membandingkan pelaksanaan sakramen di berbagai gereja dengan pengajaran Alkitab (C.4)
SAKRAMEN (Pertemuan keempat) Membandingkan pelaksanaan sakramen di berbagai gereja dengan pengajaran Alkitab (C.4) Tujuan Pembelajaran Memahami makna sakramen Memahami batasan penetapan sakramen Memahami
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG
BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada
Lebih terperinciBab I Pendahuluan Bdk. Pranata Tentang Sakramen dalam Tata dan Pranata GKJW, (Malang: Majelis Agung GKJW, 1996), hlm.
Bab I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Masalah Selama ini di Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) dilakukan Perjamuan Kudus sebanyak empat kali dalam satu tahun. Pelayanan sebanyak empat kali ini dihubungkan
Lebih terperinciTATA GEREJA PEMBUKAAN
TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke
Lebih terperinciPdt Gerry CJ Takaria
PERATURAN PEMBASUHAN KAKI & PERJAMUAN TUHAN Peraturan pembasuhan kaki dan Perjamuan Tuhan membuat adanya Perjamuan Kudus. Oleh karena itu, Kristus melembagakan kedua peraturan ini untuk membantu kita masuk
Lebih terperinciSelama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap
Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci
Lebih terperinciI.1. PERMASALAHAN I.1.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. PERMASALAHAN I.1.1. Latar Belakang Masalah Gereja adalah perwujudan ajaran Kristus. AjaranNya tidak hanya untuk diucapkan, melainkan juga untuk diperlihatkan secara nyata di dalam
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan akhir dari penelitian tentang teologi kontekstual berbasis budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata peribadahan GKJ di dalam menanamkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan diutus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan hakikat gereja. Gereja juga dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Dengan sengaja ditulis Calvinis, bukan Kalvinis, karena istilah ini berasal dari nama Johannes Calvin.
BAB I PENDAHULUAN 1. PERMASALAHAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di lingkungan gereja-gereja Protestan sedunia, aliran atau denominasi Calvinis 1 (lebih sering disebut Reformed ataupun Presbyterian) hampir
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kehidupan bergereja (berjemaat) tidak dapat dilepaskan dari realita persekutuan yang terjalin di dalamnya. Dalam relasi persekutuan tersebut, maka setiap anggota
Lebih terperinciDalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya
Gereja Ada gedung-gedung dan katedral indah, pos penginjilan dan bangunan sederhana yang memakai nama "Gereja". Bangunan-bangunan itu mempunyai menara, salib, dan lonceng yang mempunyai caranya sendiri
Lebih terperinciHIMNE GMIT : Yesus Kristus Tiang Induk Rumah Allah. Bagian I. Pendahuluan
HIMNE GMIT : Yesus Kristus Tiang Induk Rumah Allah (Suatu Kajian Sosio-Teologis mengenai Pemahaman Jemaat GMIT Kota Baru tentang Himne GMIT) Bagian I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum,
Lebih terperinciGEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN
GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. 1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan 1. Latar Belakang Masalah Secara historis, Gereja-gereja Kristen Jawa (GKJ) sedikit banyak terkait dengan buah pekerjaan Zending der Gereformeerde Kerken in Nederland
Lebih terperinciBAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS. istilah orang Jawa wong jowo iku nggoning semu artinya orang Jawa itu peka
BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS Dalam bagian ini akan mengemukakan pengaruh perubahan penggunaan cawan menjadi sloki dalam Perjamuan Kudus dalam kehidupan jemaat masa modern dengan melihat
Lebih terperinciKISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKKAN KELAS SEMESTER GENAP ( II ) TAHUN
KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKKAN KELAS SEMESTER GENAP ( II ) TAHUN 2012-2013 Jenjang : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen Kelas / Semester : VIII / II Bentuk Soal : Pilihan ganda Jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin Gereja dengan Suatu Kajian Pastoral terhadap dampak Psikologis bagi orang-orang yang dikenakan Disiplin
Lebih terperinciSeri Iman Kristen (7/10)
Seri Iman Kristen (7/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Kelahiran Baru Kode Pelajaran : DIK-P07 Pelajaran 07 - KELAHIRAN BARU DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci 1. Definisi 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam proses penyebarluasan firman Tuhan, pekabaran Injil selalu berlangsung dalam konteks adat-istiadat dan budaya tertentu, seperti halnya Gereja gereja di
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia tentunya memiliki keunikan di dalam kepribadian dan karakternya masingmasing. Di dalam kepelbagaian kepribadian yang unik dan berbeda, disitulah
Lebih terperinciUKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kehidupan umat beragama tidak bisa dipisahkan dari ibadah. Ibadah bukan hanya sebagai suatu ritus keagamaan tetapi juga merupakan wujud respon manusia sebagai ciptaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) memiliki 44 wilayah klasis, 2.504 jemaat, dengan jumlah warga mencapai 1.050.411 jiwa yang dilayani oleh 1.072 pendeta, (Lap. MS-
Lebih terperinciUKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah
BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah satunya karena Indonesia berdasar pada Pancasila, dan butir sila pertamanya adalah Ketuhanan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Katekisasi merupakan salah satu bentuk pelayanan pendidikan kristiani yang dilakukan oleh gereja. Istilah katekisasi berasal dari kerja bahasa Yunani: katekhein yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Gereja adalah persekutuan umat Tuhan Allah yang baru. Ungkapan ini erat hubungannya dengan konsep tentang gereja adalah tubuh Kristus. Dalam konsep ini
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. dan biasanya jatuh pada bulan Maret/April. Ritual ini dilakukan dengan
BAB IV ANALISA DATA Ritual Jumat Agung merupakan ritual yang dilaksanakan pada hari Jumat dan biasanya jatuh pada bulan Maret/April. Ritual ini dilakukan dengan mempunyai tujuan untuk memperingati hari
Lebih terperinciPENDADARAN. HOSANA : berilah kiranya keselamatan! PERJAMUAN KUDUS PASKAH. Minggu, 5 April 2015 GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO
PENDADARAN PERJAMUAN KUDUS PASKAH Minggu, 5 April 2015 HOSANA : berilah kiranya keselamatan! GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO Kompleks Taman Alfa Indah Blok A No. 9 Joglo Jakarta Barat I. PENDAHULUAN Jemaat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tana Toraja merupakan salah satu daerah yang memiliki penduduk mayoritas beragama Kristen. Oleh karena itu bukan hal yang mengherankan lagi jikalau kita menjumpai
Lebih terperinci@UKDW BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagai jemaat dewasa di GKJ, pasti mengenal tentang istilah pamerdi. 1 Jemaat awam menganggap bahwa pamerdi adalah semacam perlakuan khusus yang diberikan kepada
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan Latar Belakang Kajian
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kajian 1.1.1. Kemandirian Gereja, Antara Impian dan Kenyataan Hingga dewasa ini pada kenyataannya kita masih menemukan adanya gereja gereja yang belum dapat secara
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan UKDW
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang. 1.1. Katekiasi di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB). Katekisasi adalah salah satu bagian dari pelaksanaan Pendidikan Kristiani. Menurut Pdt Lazrus H.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Memberitakan Injil dalam wacana kekristenanan dipandang sebagai tugas dan tanggung jawab melanjutkan misi Kristus di tengah dunia. Pemahaman
Lebih terperinciPANGGILAN MENJADI GEMBALA
pelayanan PASTORAL PANGGILAN MENJADI GEMBALA DASAR ALKITAB Efesus 4:11-16 - Yesus Kristus yang memilih dan menetapkan tugas pelayanan bagi para gembala. 1 Petrus 5:1-5 - Tugas para Gembala memelihara domba.
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI
LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,
Lebih terperinciBab I Pendahuluan UKDW
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Gereja Kristen Jawa (GKJ) Immanuel Ungaran merupakan salah satu gereja yang terletak di Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang dengan jemaat berjumlah 417 jiwa.
Lebih terperinciAplikasi Iman Kristen 11. Perjamuan Kudus. Mangatas SM Manalu
Aplikasi Iman Kristen 11 Perjamuan Kudus Mangatas SM Manalu olehkasihnya@yahoo.co.id 0813 1592 4953 Matius 26:26-29 29 26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecahmecahkannya
Lebih terperinciBAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH
BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH Minggu ke-3, ARTI DAN HAKIKAT PENYELAMATAN ALLAH 19. Pert : Apakah yang dimaksud dengan penyelamatan Allah? Jwb : Penyelamatan Allah adalah tindakan Allah melepaskan manusia
Lebih terperinciKeselamatan. Kasih Karunia HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Keselamatan Kasih Karunia GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap manusia tentunya memiliki masalah dan pergumulannya masing-masing. Persoalan-persoalan ini mungkin berkaitan dengan masalah orang per
Lebih terperinciPertanyaan Alkitab (24-26)
Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.
Lebih terperinciGereja Menyediakan Persekutuan
Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP PEMAHAMAN JEMAAT SOYA TENTANG SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Teologi. Untuk Memenuhi Persyaratan
STUDI TERHADAP PEMAHAMAN JEMAAT SOYA TENTANG SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teologi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar SARJANA SAINS TEOLOGI (S. Si. Teol) Oleh: Telma
Lebih terperinciKEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)
TATA GEREJA GKPS 1 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih, STh, MSc, PhD Sekretaris Jenderal : Pdt. El Imanson Sumbayak,
Lebih terperinciMARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN
MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN Dari Kisah 2 kita tahu bahwa ketika seseorang dibaptis, Tuhan menambahkan dia kepada gereja-nya. Nas lain yang mengajarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang terpanggil dan dihimpun oleh Allah Bapa, keluar dari kegelapan menuju kepada Yesus Kristus
Lebih terperinciGereja Membaptis Orang Percaya
Gereja Membaptis Orang Percaya Beberapa tahun lalu di daratan Cina ada beberapa orang Kristen yang sedang membicarakan pandangan berbagai gereja tentang baptisan. Salah seorang pemimpin awam mengatakannya
Lebih terperinciPEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)
PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) Diajukan Kepada Fakultas Teologi Sebagai Salah Satu Persyaratan Uji Kelayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan sebuah bentuk perjumpaan manusia dengan Allah, pun juga dengan corak masing-masing sesuai dengan pengalaman iman dari setiap individu atau
Lebih terperinciMARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa
MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB Kasih Allah Untuk Orang Berdosa Hari ini kita mau belajar tentang kasih Allah. Untuk menghargai kasih Allah kepada kita, kita harus pertama-tama
Lebih terperinciUKDW. Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan I. A. Latar Belakang Perbedaan merupakan hal yang selalu dapat kita temukan hampir di setiap aspek kehidupan. Beberapa perbedaan yang seringkali ditemukan misalnya perbedaan suku bangsa,
Lebih terperinciPdt Gerry CJ Takaria
Seberapa pentingkah Baptisan itu? Baptisan merupakan satu aspek pembenaran di mana semua orang dapat turut serta. Sejak Kristus, Seorang yang Tanpa Dosa itu, dibaptiskan untuk menggenapkan seluruh kehendak
Lebih terperinciSeri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann
Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #33 tentang Wahyu, pasal
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI
LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. Latar Belakang Masalah a) Gambaran GKP Dan Konteksnya Secara Umum Gereja Kristen Pasundan atau disingkat GKP melaksanakan panggilan dan pelayanannya di wilayah Jawa
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. 1 Ucapan Petrus dalam suatu dialog dengan Yesus ini mungkin
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Jemaat merupakan bidang yang baru dalam kekristenan, baik Protestan maupun Katolik dan masuk ke dalam ranah teologi praktis, di mana terjadi adanya perpindahan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan UKDW
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Permasalahan Belakangan ini banyak gereja mencoba menghadirkan variasi ibadah dengan maksud supaya ibadah lebih hidup. Contohnya dalam lagu pujian yang dinyanyikan dan
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan
KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. GPIB, 1995 p. 154 dst 4 Tata Gereja GPIB merupakan peraturan gereja, susunan (struktur) gereja atau sistem gereja yang ditetapkan
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Secara umum gereja berada di tengah dunia yang sedang berkembang dan penuh dengan perubahan secara cepat setiap waktunya yang diakibatkan oleh kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Dr. Harun, Iman Kristen (Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia), 2001, hlm
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap manusia memerlukan orang lain untuk saling memberi dan menerima. Hal itu menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial sekaligus
Lebih terperinciBUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS
MAKALAH 3 BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS Oleh Herlianto herlianto@yabina.org (Depok, Indonesia) ( Ya y a s a n b in a a w a m ) *) Makalah ini disampaikan dalam rangka Seminar Pneumatologi yang diselenggarakan
Lebih terperinciThe State of incarnation : Exaltation
The State of incarnation : Exaltation (Keadaan Kemuliaan Kristus) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Mat. 28:1-10 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT? (Penafsiran: Pelajaran,
Lebih terperinciPembaptisan Air. Pengenalan
Pembaptisan Air Pengenalan Penting sekali bagi kita membaca Alkitab dan mempelajari apa yang Tuhan katakan kepada umatnya. Saya percaya kita perlu meneliti Kitab Suci secara menyeluruh untuk mengetahui
Lebih terperinciSurat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini
Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan
Lebih terperinciSiapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai?
Siapakah orang Kristen Baptis dan Apa yang mereka percayai? Buku ini menjelaskan mengenai dua belas ajaran dasar dari umat Kristen Baptis. Dasar kepercayaan ini tidak hanya khusus untuk orang Kristen Baptis,
Lebih terperinciKEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)
KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi
Lebih terperinciPentingnya peran saksi dalam pernikahan (Suatu tinjauan terhadap pendampingan saksi nikah di jemaat GMIT Efata Benlutu)
Pentingnya peran saksi dalam pernikahan (Suatu tinjauan terhadap pendampingan saksi nikah di jemaat GMIT Efata Benlutu) 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkawinan ialah ikatan lahir batin
Lebih terperinciPelayanan Mengajar Bersifat Khusus
Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi
Lebih terperinciMENGAPA BAPTISAN ITU PENTING?
MENGAPA BAPTISAN ITU PENTING? Baptisan merupakan satu aspek pembenaran di mana semua orang dapat turut serta. Sejak Kristus, Seorang yang Tanpa Dosa itu, dibaptiskan untuk menggenapkan seluruh kehendak
Lebih terperinciBAB I PENGORGANISASIAN BAGIAN PERTAMA GEREJA. Pasal 1 LOGO, MARS, DAN HYMNE
BAB I PENGORGANISASIAN BAGIAN PERTAMA GEREJA Pasal 1 LOGO, MARS, DAN HYMNE (1) Logo GKJ adalah hasil keputusan Sidang Sinode XIX GKJ tahun 1989 di Manahan, Surakarta. (gambar dan makna Logo terlampir).
Lebih terperinciKERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42
Liturgi SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS MINGGU, 02 JULI 2017 KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42 GEREJA KRISTEN INDONESIA JL. KEBONJATI NO. 100 BANDUNG
Lebih terperinciBasuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Basuh Kaki Mendapat Bagian dalam Tuhan GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150,
Lebih terperinciGPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017
PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH EPIFANIA Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memanggil mereka di dalam dan melalui Yesus Kristus. 1 Ada tiga komponen. gelap kepada terang, dari dosa kepada kebenaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gereja adalah kumpulan orang-orang yang telah dipanggil Allah keluar dari dunia ini untuk menjadi miliknya, umat kepunyaan Allah sendiri. Allah memanggil mereka di
Lebih terperinciTATA GEREJA (TATA DASAR, TATA LAKSANA, DAN TATA ATURAN TAMBAHAN) SERTA PENGAKUAN-PENGAKUAN IMAN GEREJA KRISTEN IMMANUEL
TATA GEREJA (TATA DASAR, TATA LAKSANA, DAN TATA ATURAN TAMBAHAN) SERTA PENGAKUAN-PENGAKUAN IMAN GEREJA KRISTEN IMMANUEL Sinode Gereja Kristen Immanuel BANDUNG 2017 DAFTAR ISI Halaman I. 1 PEMBUKAAN Pembukaan...
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN
KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Jenjang : SMP Alokasi waktu : 90 Menit Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen Jumlah Soal : 50 Soal Kelas / Semester : IX NO STANDAR
Lebih terperinciEPIFANI : KEHADIRAN ALLAH MEMBARUI MANUSIA KEJADIAN 1 : 1-5; MAZMUR 29; KISAH PARA RASUL 19 : 1-7; MARKUS 1 : 4-11
Liturgi SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS MINGGU, 07 JANUARI 2018 EPIFANI : KEHADIRAN ALLAH MEMBARUI MANUSIA KEJADIAN 1 : 1-5; MAZMUR 29; KISAH PARA RASUL 19 : 1-7; MARKUS 1 : 4-11 GEREJA KRISTEN INDONESIA JL.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila terutama pada sila yang pertama,
Lebih terperinciPENGAKUAN IMAN RASULI. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi
PENGAKUAN IMAN RASULI Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal,tuhan kita Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak
Lebih terperinci(Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)
TUGAS AKHIR KE 33 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) SEMARANG TIMUR (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular) Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.
PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja Kristen Jawa Kutoarjo merupakan salah satu gereja dari 11 Gereja Kristen Jawa yang berada dibawah naungan Klasis Purworejo. GKJ Kutoarjo merupakan sebuah gereja
Lebih terperinciPELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak
PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PENDAHULUAN Allah tertarik pada anak-anak. Haruskah gereja berusaha untuk menjangkau anak-anak? Apakah Allah menyuruh kita bertanggung jawab terhadap anak-anak?
Lebih terperinci