UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA FOTO PADA ANAK KELOMPOK A TKIT TAZKIYA KIDS NGRAMPAL SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

Program Studi PG PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE


PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGINGAT CERITA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITOH IV SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

IMANUEL DALAPANG K

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A1 Reni Dewi Nur Isnaini 1, Yudianto Sujana 1, Djaelani 2

Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE CERITA DENGAN TEMA MURIDKU RANI PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT


UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

SKRIPSI. Oleh: ISMIATI NUR HALIMAH K

Program studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Transkripsi:

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA FOTO PADA ANAK KELOMPOK A TKIT TAZKIYA KIDS NGRAMPAL SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Layinatul Muarifah 1, Waraningtyas Palupi 1, Ruli Hafidah 1 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret Email: layinatul_muarifah@yahoo.com, palupi@fkip.uns.ac.id, ruli_hafidah@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui pemanfaatan media foto pada anak kelompok A TKIT Tazkiya Kids Ngrampal Sragen Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak kelompok A2 TKIT Tazkiya Kids Ngrampal Sragen berjumlah 15 anak. Sumber data berasal dari informan yaitu guru kelas A2 dan kepala sekolah TKIT Tazkiya Kids, aktivitas pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan media foto, rekaman video kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara anak, serta dokumen sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes unjuk kerja, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan model interaktif analisis data yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penyusunan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berbicara dengan memanfaatkan media foto. Prosentase ketuntasan pada pra tindakan adalah sebesar 20%. Pada siklus I pertemuan 1 meningkat menjadi 47%. Pada siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi 60%. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat menjadi 73%. Pada siklus II pertemuan 2 meningkat menjadi 87%. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa media foto dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok A2 TKIT Tazkiya Kids Ngrampal Sragen Tahun Ajaran 2014/2015. Kata kunci: Keterampilan berbicara, media foto ABSTRACT The purpose of this research is to improve speaking skills through the use of media photograph in A group of children TKIT Tazkiya Kids Ngrampal Sragen in the academic year 2014/2015.This research was classroom action research. It was conducted for two cycles, each cycle consisted of planning, action, observation, and reflection. The subject of the research were children at group A TKIT Tazkiya Kids Ngrampal Sragen, that consisted of 15 children. The source of data was derived from informants namely A2 grade teacher and the principals of TKIT Tazkiya Kids, learning activities to improve speaking skills using media photograph, video footage of speaking skills learning activities of children, and school documents. Data collecting technique was observation, interviews, performance test and documentation. The data validity using source triangulation and methods triangulation. The data analysis using interactive model analysis which has four components, namely data collection, data reduction, data display, and verification. The result of the research shows that there is an improvement of speaking skills by applying the media photograph. The percentage of thoroughness in pre-cycle is 20%. At the first meeting of the cycle I increased to 47%. At the second meeting of cycle I increased to 60%. At the first meeting of the cycle II increased to 73%. At the second meeting of the cycle II increased to 87%. The conclusion of this research is that the media photograph can improve speaking skills of children in group A2 TKIT Kids Tazkiya Ngrampal Sragen in the academic year 2014/2015. Keywords: Speaking skills, media photograph PENDAHULUAN Pada masa usia dini, semua potensi yang dimiliki berkembang cepat, sehingga informasi yang didapatkan akan mudah terserap dengan baik. Mendukung pernyataan di atas, Noorlaila (2010: 23) berpendapat bahwa pada masa usia dini, anak mulai memiliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk mengembangkan bahasanya. Soetjiningsih dan Ranuh (2014: 51) berpendapat bahwa bicara adalah bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud. Selama masa awal kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara (Hurlock, 1980: 112). Untuk itu perlu adanya

rangsangan dan fasilitas dari orang tua maupun guru agar keterampilan berbicara anak dapat berkembang sesuai harapan. Kemampuan berbicara membuat anak mengungkapkan perasaan dan memulai hubungan sosial di lingkungannya. Sejalan dengan hal tersebut, Hurlock (1980: 112) menjelaskan bahwa belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi. Anakanak yang lebih mudah berkomunikasi dengan teman sebaya akan lebih mudah mengadakan kontak sosial dan lebih mudah diterima sebagai anggota kelompok dari pada anak yang berkomunikasinya terbatas. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada bulan Maret 2015, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan kegiatan pembelajaran di TKIT Tazkiya Kids sudah cukup baik. Selain memiliki guru yang masih tergolong muda dan masih memiliki semangat untuk berpikir kreatif, sekolah tersebut juga memiliki media pembelajaran yang mendukung. Namun dalam pemanfaatnya kurang optimal sehingga keterampilan berbicara anak kurang terlatih. Guru terbiasa menggunakan gambar-gambar yang ada di majalah, buku cerita, dan boneka tangan dalam kegiatan bercerita. Kegiatan semacam ini belum dilakukan secara rutin setiap hari, dan dalam pelaksanaannya guru hanya bercerita di depan kelas sehingga anak kurang mendapat kesempatan untuk mengeksplor keterampilan berbicaranya. Gambar-gambar yang digunakan juga tidak terlihat jelas karena belum menyerupai bentuk aslinya dan memiliki ukuran yang relatif kecil untuk dapat dilihat semua anak. Jumlah anak kelompok A di TKIT Tazkiya Kids adalah 15 anak. Berdasarkan hasil tes unjuk kerja pada bulan Maret 2015 hanya sedikit anak yang mendapat kriteria tuntas. Data menunjukkan 12 dari 15 anak memiliki masalah dengan keterampilan berbicara, artinya hanya 20% yang mencapai kriteria tuntas. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa keterampilan berbicara kelompok A TKIT Tazkiya Kids rendah. Rendahnya kemampuan berbicara ditunjukkan saat kegiatan memperkenalkan diri dan bercerita. Mayoritas anak masih malu dan ragu menjawab pertanyaan sederhana, dan belum bisa menyebutkan umur, nama ayah dan ibu, bahkan beberapa anak yang diam saat diminta memperkenalkan diri. Kalimat yang diucapkan masih terdiri dari satu atau dua kata. Penyebutan huruf konsonan pada kata yang diucapkan masih salah, misalnya pada huruf r, b, dan d. Sedangkan perkembangan keterampilan berbicara anak usia empat sampai lima tahun, seharusnya anak dapat menjawab pertanyaan sederhana, bercerita menggunakan kalimat yang terdiri dari 3-6 kata dengan ekspresi, dan mampu memproduksi konsonan dasar dengan benar (Permendiknas No. 58: 2009; Promes TKIT Tazkiya Kids; Yus, 2011: 23; Soetjiningsih & Ranuh 2014: 56). Dengan demikian sangat perlu meningkatkan kemampuan berbicara anak dengan memberi fasilitas yang dibutuhkan, kesempatan praktik berbicara, serta stimulus yang mendukung. Strategi dan media pembelajaran sangat berkontribusi dalam meningkatkan keterampilan berbicara anak. Sukiman (2012: 39) menjelaskan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan peserta didik yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Gambar dalam bentuk foto dapat menjadi media pendukung yang sesuai dalam mengembangkan keterampilan berbicara anak. Menurut Munadi (2013: 89), saat anak memperhatikan suatu gambar, mereka akan terdorong untuk berbicara lebih banyak; berinteraksi baik dengan gambar-gambar tersebut, maupun dengan sesamanya; membuat hubungan di antara paradoks dan membangun gagasangagasan baru. Foto mampu memberikan visualisasi lebih jelas dan lebih rinci karena merupakan gambaran dari bentuk aslinya. Mendukung pernyataan tersebut Latif, Zukhairina, Zubaidah, dan Afandi (2013: 153) menyatakan bahwa foto memiliki sifat konkret dan dapat mengatasi keterbatasan pengamatan. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik mengetahui permasalahan keterampilan berbicara di kelompok A TKIT Tazkiya Kids menggunakan pemanfaatan media foto dan

mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Pemanfaatan Media Foto pada Kelompok A TKIT Tazkiya Kids Ngrampal Sragen Tahun 2014/2015. Berdasarkan temuan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah dengan memanfaatkan media foto dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok A TKIT Tazkiya Kids Ngrampal Sragen Tahun Ajaran 2014/2015?. Tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan memanfaatkan media foto pada anak kelompok A TKIT Tazkiya Kids Tahun Ajaran 2014/2015. Berdasarkan uraian dari beberapa ahli yaitu Morozova (2013: Vol 17), Tarigan (2008: 3), Soetjiningsih dan Ranuh (2014: 51), Iskandarwassid dan Suhendar (2011: 241), Kusumah, (2007: 123), maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara adalah keterampilan berbahasa yang dimulai dari keterampilan menyimak dan menggunakan artikulasi atau katakata untuk menyampaikan maksud, kehendak, atau perasaan pada orang lain. sedangkan menurut penjelasan Feldman HM dalam Soetjiningsih dan Ranuh (2014: 54-56), Yus (2011: 52-53), Santrock (2007: 362), dan Hurlock (2003: 82), maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan berbicara anak usia 4-5 tahun berada pada tahap egosentris dan mulai bersifat sosial pada akhir masa awal kanak-kanak. Anak mulai berani mengungkapkan ide, pendapat, dan perasaan sesuai dengan jalan pikirannya sendiri tanpa berpikir dari sudut pandang orang lain. Anak-anak juga mulai senang bercerita tentang pengalamannya di sekolah atau tentang teman-teman sepermainannya. Pada masa inilah anak sangat memerlukan dorongan, stimulus, dan perhatian dari orang sekitar agar keterampilan berbicaranya dapat berkembang sesuai harapan. Berdasarkan pendapat beberapa ahli yaitu Daryanto (2012: 109), Munadi (2013: 88-89), Sadiman, Sudjarwo, dan Radikun (1989: 182), maka dapat disimpulkan bahwa media foto adalah media pengajaran berupa gambar hasil pemotretan yang dapat memvisualisasikan obyek dengan lebih konkrit dan dapat digunakan tanpa bantuan perlengkapan lain. Berikut kelebihan media foto sebagai media pembelajaran diadaptasi dari Sadiman (2009: 30-31); Sadiman, dkk (1989: 182-183); Sukiman (2012: 87); Munadi (2013: 89); Daryanto (2012: 110), yaitu: 1) Mendorong siswa untuk berbicara lebih banyak, berinteraksi baik dengan gambar-gambar tersebut, dan membangun gagasan-gagasan baru. 2) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tidak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar foto. 3) Mudah dipakai dan tidak memerlukan peralatan khusus. 4) Relatif murah dan mudah didapat. 5) Mudah dibuat karena pada umumnya orang sudah pandai memfoto. 6) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek, atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut. 7) Sifatnya konkret, gambar foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 8) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. Penelitian relevan yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian ini adalah penelitian oleh Opsiyah (2013) dengan judul Mengembangkan Keterampilan Bericara Anak Usia Dini Melalui Media Powerpoint pada Anak Kelompok B2 TK ABA Gendingan Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan keterampilan berbicara di Kelompok B2 TK ABA Gendingan sebesar 96,2% pada siklus II, dan penelitian yang dilakukan oleh Malini, Suarni, dan Suara (2013) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture melalui Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Anak Taman Kanak-Kanak. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan berbicara dengan penerapan model pembelajaran picture and picture sebesar 95,2% pada siklus II. Terdapat persamaan antara penelitian yang dilakukan peneliti dengan

kedua penelitian di atas, yaitu sama-sama meneliti tentang peningkatan keterampilan berbicara. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian, dan treatment yang dilakukan, di mana peneliti menggunakan media foto, Opsiyah menggunakan media powerpoint, dan Malini dkk menggunakan model picture and picture. METODE Penelitian dilaksanakan di TKIT Tazkiya Kids,pada semester II tahun ajaran 2014/2015, diperkirakan selama enam bulan yaitu bulan Febuari hingga bulan Agustus. Subjek penelitian adalah anak kelompok A2 TKIT Tazkiya Kids berjumlah 15 anak. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Aspek untuk mengukur keterampilan berbicara anak dalam penelitian ini diambil dari beberapa sumber, yaitu: 1. Permendiknas No. 58 (2009), yang menyatakan tingkat pencapaian perkembangan anak usia 4-5 tahun diantaranya adalah menjawab pertanyaan sederhana dan mengungkapkan perasaan dengan kata sifat (baik, senang, nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb). 2. Yus (2011: 23), yang menjelaskan indikator kecerdasan bahasa anak usia 4-5 tahun salah satunya adalah bercerita menggunakan kalimat yang terdiri dari 3-6 kata dengan ekspresi. 3. Feldman dalam Soetjiningsih dan Ranuh (2014: 56), yang berpendapat bahwa indikator keterampilan bahasa anak usia 5 tahun salah satunya adalah mampu memproduksi konsonan dasar dengan benar (b, p, d, t p, k, m, n, l, r, w, s). Sumber data diperoleh dari informan yaitu guru kelas A2 dan kepala sekolah TKIT Tazkiya Kids, aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara menggunakan media foto, rekaman video kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara anak, serta dokumen sekolah. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, tes unjuk kerja, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif analisis data yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penyusunan kesimpulan/verifikasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berbicara anak menggunakan media foto dari penilaian unjuk kerja sebelum tindakan hingga siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Peningkatan Hasil Penilaian Unjuk Kerja Keterampilan Berbicara Sebelum Tindakan Hingga Siklus II No Pertemuan Jumlah anak Prosentase Keterangan 1 Pra siklus 3 20% Tuntas 12 80% Belum Tuntas 2 Siklus I 7 47% Tuntas pertemuan 1 8 53% Belum Tuntas 3 Siklus I 9 60% Tuntas pertemuan 2 6 40% Belum Tuntas 4 Siklus II 11 73% Tuntas pertemuan 1 4 27% Belum Tuntas 5 Siklus II 13 87% Tuntas pertemuan 2 2 13% Belum Tuntas Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil penilaian keterampilan berbicara anak menggunakan media foto pada pertemuan pra siklus hingga siklus II pertemuan 2. Pada kondisi awal pra siklus anak yang mendapat kriteria tuntas berjumlah 3 anak atau 20%. Pada siklus I pertemuan 1 anak tuntas berjumlah 7 anak atau 47%. Pada siklus

I pertemuan 2 anak tuntas berjumlah 9 anak atau 60%. Pada siklus II pertemuan 1 anak tuntas berjumlah 11 anak atau 73%. Sedangkan pada siklus II pertemuan 2 anak tuntas berjumlah 13 anak atau 87%. Ketuntasan 87% yang telah dicapai pada siklus II telah melampaui indikator keberhasilan yaitu 75%. Maka penelitian untuk meningkatkan keterampilan berbicara menggunakan media foto pada anak kelompok A2 TKIT Tazkiya Kids dapat dinyatakan berhasil. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa media foto dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak. Selain itu, pada penelitian ditemukan bahwa media foto dapat melatih perkembangan kognitif anak untuk menghubungkan sebab dan akibat, serta membuat anak lebih terlatih berkomunikasi dengan temannya ketika jam istirahat, sehingga anak dapat memulai hubungan sosialnya dengan baik. Hasil observasi pada penelitian ini adalah penilaian aktivitas anak dan kinerja guru saat pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan media foto. Peningkatan pada aktivitas anak dan kinerja guru menunjukkan bahwa media foto memberikan dampak yang baik bagi pembelajaran keterampilan berbicara. Anak menjadi lebih antusias, semangat, dan dapat mendeskripsikan gambar dengan lebih banyak kata. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Munadi (2013: 89), bahwa saat anak memperhatikan suatu gambar, mereka akan terdorong untuk berbicara lebih banyak; berinteraksi baik dengan gambar-gambar tersebut, maupun dengan sesamanya; membuat hubungan di antara paradoks dan membangun gagasan-gagasan baru. PENUTUP Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan bahwa media foto dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak kelompok A2 TKIT Tazkiya Kids Ngrampal Sragen Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini terlihat dari jumlah anak yang tuntas dalam tes unjuk kerja pada siklus I pertemuan 1 adalah 7 anak atau 47%, siklus I pertemuan 2 terdapat 9 anak atau 60%, siklus II pertemuan 1 terdapat 11 anak atau 73%, dan siklus II pertemuan 2 terdapat 13 anak yang tuntas atau sebesar 87%. Berdasarkan data hasil penelitian, maka peneliti dapat menyampaikan saran sebagai berikut: Bagi anak diharapkan dapat mengungkapkan gagasannya dengan lebih berani, percaya diri, dan tanpa ragu-ragu, serta diharapkan anak dapat lebih aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Bagi guru diharapkan dapat lebih memanfaatkan media pembelajaran yang telah dimiliki sekolah maupun yang ada lingkungan sekitar, serta diharapkan guru tidak mendominasi pembelajaran agar lebih memberikan kesempatan anak untuk mengeksplor bakat dan kemampuan yang dimilikinya. DAFTAR PUSTAKA Daryanto. (2012). Media Pembelajaran. Bandung: Yrama Widya. Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Hurlock, E.B. (2003). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Iskandarwassid & Suhendar, D. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda. Kusumah, I. (2007). Excellent Parenting. Yogyakarta: Qudsi Media.

Latif, M., Zukhairina, Zubaidah, R., Afandi. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana. Malini, N.K.S., Suarni, N.K., & Suara, I.M. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Melalui Media Gambar Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Anak Taman Kanak-Kanak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 1 (1). Diperoleh 21 Maret 2015, dari http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jjpaud/article/view/1078/942. Morozova, Y. (2013). Methods of Enhancing Speaking Skills of Elementary Level Students. Translation Journal. 1 (17). Diperoleh 22 Maret 2015, dari http://translationjournal.net/journal/63learning.html. Munadi, Y. (2013). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Referensi. Noorlaila, I. (2010). Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta: Pinus. Opsiyah, E. (2013). Mengembangkan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Power Point pada Kelompok B2 TK ABA Gendingan Yogyakarta. Journal Student UNY. 2 (3). 1-12. Diperoleh 7 Desember 2014, dari http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/2601/16/450. Sadiman, A.S. (2009). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Sadiman, Sudjarwo, & Radikun. (1989). Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Medyatama Sarana Perkasa. Santrock, J.W. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Soetjiningsih & Ranuh, IG.N.Gde. (2014). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Tarigan, H.G. (2008). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Yus, A. (2011). Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana.