Sintesis Gas Karbondioksida Menggunakan Alat Sintesis Gas Skala Kecil

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

SINTESIS GAS KARBONDIOKSIDA (CO2) NAMA : YURIS FIRDAYANTI P. NURAINI AULIA AINUL ALIM RAHMAN

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Bab IV Hukum Dasar Kimia

STOIKIOMETRI Konsep mol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Antiremed Kelas 11 Kimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

Pembuatan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil untuk Pembelajaran Reaksi kimia

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

SOAL OLIMPIADE KIMIA SMA TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2011 TIPE II

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

BAB 3 METODELOGI PERCOBAAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

Bab IV Hasil dan Diskusi

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

KIMIA DASAR JOKO SEDYONO TEKNIK MESIN UMS 2015

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Wardaya College IKATAN KIMIA STOIKIOMETRI TERMOKIMIA CHEMISTRY. Part III. Summer Olympiad Camp Kimia SMA

Antiremed Kelas 10 KIMIA

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

wanibesak.wordpress.com 1

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

Respirasi Anaerob (Fermentasi Alkohol)

Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

MODUL I Pembuatan Larutan

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

K I M I A A I R. A N A L I S I S K I M I A Asiditas dan Alkalinitas

Teori Asam-Basa Arrhenius

ASAM DAN BASA. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA JAWABAN (DOKUMEN NEGARA) UjianTeori. Waktu: 100 menit

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

Antiremed Kelas 11 Kimia

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

Bab II Studi Pustaka

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

1. Isilah Biodata anda dengan lengkap (di lembar Jawaban) Tulis dengan huruf cetak dan jangan disingkat!

Soal 1. a. MgSO 4.nH 2O(s) Mg 2+ (aq) + SO 4

LEMBAR KERJA SISWA 2

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

Transkripsi:

Sintesis Gas Karbondioksida Menggunakan Alat Sintesis Gas Skala Kecil Herlina Panggabean 1,a), Djulia Onggo 1 Laboratorium Basic Sains Center A, Program Studi Pengajaran Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 Kelompok Keilmuan Kimia Anorganik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132 a) herlinasaja.11@gmail.com Abstrak Gas karbondiokasida (CO 2) digunakan sebagai contoh dalam mempelajari sintesis dan reaksi gas pada mata pelajaran kimia di lingkungan sekolah menengah atas (SMA). Di laboratorium, gas CO 2 disintesis dari padatan kapur dan asam. Kemudian gas dialirkan ke dalam larutan barium hidroksida untuk menghasilkan kekeruhan pada larutan, tetapi kekeruhan tersebut seringkali tidak teramati. Ini dikarenakan kelarutan barium hidroksida dalam air. Kondisi tersebut diatasi dengan penambahan zat atau pereaksi. Namun, penambahan zat mengakibatkan bertambahnya limbah di lingkungan yang tidak sejalan dengan konsep Green Chemistry. Oleh karena itu, didesaian suatu alat skala kecil untuk sintesis gas. Alat skala kecil tersebut terdiri dari botol plastik sebagai tempat terjadinya reaksi yang dilengkapi alat suntik plastik kecil berisi pereaksi dan alat suntik plastik sebagai penampung gas. Untuk mengetahui kelayakan alat tersebut dilakukan uji coba berupa sintesis gas CO 2 dari 0,1 g sampel CaCO 3 yang tidak murni. Gas yang dihasilkan dapat mendorong piston pada alat suntik penampung gas hingga mencapai volume 11,5 ml. Berdasarkan hasil percobaan tersebut dapat diketahui kerapatan gas CO 2 rata-rata sebesar 1,8 g/l dan kemurnian sampel rata-rata 46%. Hasil lain dari percobaan diperoleh gas CO 2 yang dapat menghilangkan warna indikator phenolpthalein dari larutan basa. Dengan demikian, alat sintesis gas skala kecil dapat digunakan untuk mengetahui volume gas CO 2, kemurnian sampel, kerapatan gas CO 2, dan reaksi gas CO 2. Kata-kata Kunci : Sintesis, Gas CO 2, Alat Skala Kecil PENDAHULUAN Karbondioksida adalah senyawa kimia gabungan atom karbon dan oksigen yang pada tekanan 1 atm dan suhu 25 0 C berwujud gas. Gas karbondioksida memiliki ciri tidak berwarna dan tidak berbau, selain itu gas ini juga memiliki massa jenis lebih besar dari udara dan bersifat inert, sehingga mampu memutuskan segitiga api. Oleh karena itu, gas karbondioksida dapat digunakan sebagai salah satu bahan pemadam kebakaran. Di lingkungan sekolah, gas karbondioksida seringkali digunakan sebagai contoh dalam pembelajaran tentang gas. Ini dikarenakan sifat gas karbondioksida yang tidak berbahaya pada kesehatan dan mudah diperoleh dari reaksi kimia sederhana. Pada praktek di laboratorium, gas karbondioksida diperoleh dari reaksi kapur dan asam. Peralatan yang digunakan umumnya tabung reaksi, dan pipa U. Pipa U berfungsi mengalirkan gas hasil reaksi ke dalam larutan pendeteksi seperti, barium hidroksida (Ba(OH) 2). Hasil yang diharapkan berupa reaksi gas CO 2 dengan larutan Ba(OH) 2 dan menghasilkan kekeruhan karena terbentuk barium karbonat(baco 3) yang memiliki nilai konstanta hasil kali kelarutan yang kecil (2). Tetapi percobaan tersebut ISBN: 978-602-61045-2-6 26-27 Juli 2017 366

seringkali tidak teramati akibat terjadi kebocoran pada penyumbat. Selain itu, kekeruhan sulit diamati karena larutan tidak berwarna, sehingga tidak terjadi perubahan yang jelas pada larutan. Percobaan ini dapat dilakukan dengan jumlah bahan kimia yang besar, namun penambahan bahan dapat menghasilkan limbah yang menambah permasalah di lingkungan. Sejalan dengan konsep Green Chemistry (5), kimia skala kecil dapat digunakan dalam pembelajaran kimia khususnya kimia gas. Metode kimia skala kecil dapat mengurangi jumlah limbah karena menggunakan bahan kimia dalam jumlah kecil tetapi reaksi kimia yang terjadi masih dapat teramati. Dengan demikian, peralatan kimia skala kecil digunakan dalam pembuatan dan reaksi gas CO 2. Peralatan sintesis gas skala kecil telah digagas oleh Alyea (1) untuk pembuatan gas H 2S dari besi (II) sulfida dan asam. Zat- zat tersebut ditempatkan dalam tabung reaksi yang dihubungkan dengan sebuah alat suntik sebagai penampung gas. Untuk mengurangi dampak kebocoran gas pada peralatan sintesis gas tersebut, maka ditambahkan sebuah alat suntik kecil yang berfungsi sebagai tempat pereaksi oleh Obendrauf. Dengan desain ini, gas yang dihasilkan dapat tertampung sempurna dalam alat suntik dan hampir tidak ada gas hasil sintesis terbuang ke udara (4). Peralatan sintesis gas yang terdiri dari alat-alat sederhana ini telah digunakan sebagai media pembelajaran berbagai gas (4). Pada Penelitian ini digunakan peralatan sintesis gas skala kecil yang dimodifikasi Obendrauf, namun dalam penelitian digunakan peralatan dari bahan plastik dan penyumbat karet septa agar gas tidak terbuang ke udara. Peralatan tersebut digunakan khusus untuk produksi gas CO 2. Dari volume gas yang dihasilkan dapat ditentukan kemurnian sampel, dan massa jenis gas CO 2. METODE Alat sintesis gas CO 2 skala kecil terdiri dari tiga bagian yaitu tempat sampel atau tempat reaktor, penampung gas, dan wadah pereaksi. Tempat sampel berupa botol plastik berukuran 10 ml yang diisi sampel padatan dan ditutup dengan karet septa yang memiliki lebar 10 mm. Selanjutnya alat suntik besar dengan volume 20 ml sebagai penampung gas dipasang di atas botol, dan alat suntik kecil bervolume 2,5 ml yang berisi pereaksi ditempatkan pada bagian samping alat suntik besar. Posisi piston dari alat suntik besar harus tepat berada 0 ml, sebelum reaksi pembentukan gas berlangsung yang ditunjukkan pada Gambar 1a. Ketika larutan pereaksi dari alat suntik kecil dialirkan ke dalam botol sampel, maka terjadi reaksi yang menghasilkan gas CO 2. Gas tersebut mampu mendorong piston pada alat suntik besar ke atas yang terlihat pada Gambar 1b. Alat yang telah dirangkai, selanjutnya diletakkan pada sebuah penyangga agar reaksi dan perubahan jumlah gas dapat teramati. Larutan HCl Piston Septa Padatan CaCO 3 Penyangga (a) (b) Gambar.1 Rangkaian Alat Sintesis Gas Skala Kecil, (a) sebelum terjadi reaksi, (b) setelah terjadi reaksi Sintesis gas CO 2 diperoleh dari sampel padatan kalsium karbonat (CaCO 3) yang dibuat dari campuran padatan CaCO 3 dan natrium klorida (NaCl) dengan perbandingan massa 1 : 1. Sintesis gas dilakukan terhadapa tiga sampel, massa masing-masing sampel ditimbang dengan kertas pembungkusnya, kemudian kertas tersebut ditimbang kembali, setelah sampel ditempatkan pada botol plastik. Sebagai pereaksi digunakan larutan asam klorida (HCl) 2 M sebanyak 1 ml. Gas CO 2 hasil sintesis tertampung dalam alat suntik dan volum gas dapat diukur dari pembacaan skala alat. Persamaan reaksi sampel padatan CaCO 3 dan larutan HCl dituliskan berikut. CaCO 3(s) + 2HCl(g) CaCl 2(aq) + H 2O(l) + CO 2(g) (1) ISBN: 978-602-61045-2-6 26-27 Juli 2017 367

Uji kualitatif dilakukan dengan mengalirkan gas CO 2 pada larutan NaOH 0,01 M yang berada dalam tabung mikrosentrifus berukuran 1,5 ml. Larutan NaOH yang digunakan sebanyak 1 ml dan telah ditambahkan indikator phenolphthalein (pp), sehingga larutan tersebut berwarna merah. Peralatan pada penelitian ini telah diuji coba pada ujian praktikum Kompetisi Kimia tingkat SMA tahun 2017. Ujian dilakukan terhadap 76 peserta lomba, setiap peserta melakukan percobaan secara individu dan menuliskan hasil kerja mereka pada lembar pengamatan yang tersedia. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari dua percobaan yang dilakukan dengan penyumbat karet biasa, volume gas CO 2 yang diperoleh berbanding lurus dengan massa sampel. Gas CO 2 sebanyak 11,0 ml diperoleh dari 0,1013 g sampel CaCO 3, dan gas CO 2 sebanyak 12,0 ml diperoleh dari 0,1035 g sampel, serta volume rata-rata gas CO 2 dihitung sebesar 11,5 ml. Hasil dari volume gas yang terukur dapat ditentukan kemurnian sampel CaCO 3. Untuk 11,0 ml CO 2 diperoleh 4,50 x 10-4 mol CO 2 yang sama dengan jumlah mol CaCO 3 secara stoikiometri. Sehingga, massa CaCO 3 yang berada dalam sampel dihitung sebesar 0,045 g. Dari massa tersebut, kemurnian sampel CaCO 3 diperoleh sebesar 44%. Dengan cara yang sama kemurnian sampel 0,1035 g yang memiliki volume gas diperoleh sebesar 47%. Jadi kemurnian sampel dapat mencapai 44%-47% dari dua percobaan awal. Percobaan ketiga dilakukan sintesis gas CO 2 menggunakan alat yang lengkap dengan penyumbat karet septa. Volume gas CO 2 diperoleh 12,3 ml dari sampel 0,1004 g, dan kemurnian sampel yang didapatkan dari volume tersebut sebesar 50%. Kemurnian ini sesuai dengan perbandingan massa sampel CaCO 3 dan massa pengotor yang dibuat sebesar 1 : 1. Oleh karena itu, keberhasilan sintesis gas CO 2 dipengaruhi beberapa faktor yaitu massa sampel lebih dari 0,1 g sehingga mengurangi kesalahan penimbangan, pengotor pada sampel yang tidak menghasilkan gas ketika direaksikan dengan larutan HCl, homogenitas campuran sampel, dan septa yang berfungsi menutup botol reaktor dengan baik, sehingga mencegah gas terbuang ke udara. Dari uji coba terhadap 76 peserta kompetisi kimia, hampir semua peserta lomba berhasil mensintesis gas CO 2 menggunakan alat sintesis gas skala kecil, kecuali satu peserta yang tidak mengisi data pada lembar pengamatan. Volume gas CO 2 yang diperoleh peserta bervariasi dari massa sampel 0,05 g sampai 0,38 g. Namun, massa zat dan volume gas tersebut tidak dapat dihubungkan karena sampel hanya ditimbang pada neraca dengan akurasi dua angka desimal, sehingga massa sampel tidak didapat secara teliti. Gas CO 2 diperoleh peserta berkisar antara volume 0,0 19,0 ml yang ditunjukkan pada Gambar 2. Berdasarkan Gambar Kurva diketahui volume gas CO 2 yang paling banyak diperoleh peserta sebesar 12,0 ml 13,0 ml dengan persentase jumlah peserta sebanyak 40%. Sedangkan, jumlah peserta yang memperoleh 10,0 11,0 CO 2 sekitar 20%, dan 14,0 ml 15,0 ml CO 2 sebanyak 17%. Jumlah Peserta dan Volum Gas CO 2 yang Diperoleh Persentase Jumlah Peserta (%) 45.0 40.0 35.0 30.0 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 - Volum Gas CO 2 (ml) Gambar 2. Kurva Jumlah Peserta dan Volume Gas CO2 ISBN: 978-602-61045-2-6 26-27 Juli 2017 368

Volume gas CO 2 yang diperoleh sebagian besar peserta memiliki volume yang sama dengan hasil percobaan 3, dan mendekati hasil pengukuran volume pada percobaan 1 dan 2. Dengan jumlah tersebut, maka peralatan sintesis gas skala kecil cukup akurat digunakan untuk pengukuran volume gas CO 2. Hasil Uji Kualitatis Gas CO 2 ke Dalam Larutan NaOH Dari hasil uji kualitatif diperoleh bahwa gas CO 2 dapat menghilangkan warna merah indikator pada larutan NaOH 0,01 M seperti terlihat pada Gambar 3. Kemampuan gas CO 2 menghilangkan warna merah bergantung pada kecepatan alir gas dari alat suntik. Jika, aliran gas CO 2 sangat lambat, maka sekitar 1 ml CO 2 dapat menghilangkan warna tersebut, tetapi bila aliran dipercepat, volume gas yang bereaksi dapat mencapai 5,0 ml. Proses hilangnya warna merah larutan disebabkan ph larutan menurun atau menjadi bersifat asam, sesuai dengan persamaan reaksi 2 dan 3. Gas CO 2 merupakan asam dari H 2CO 3(asam karbonat) yang bersifat asam lemah (2). Reaksi H 2CO 3 dalam air menghasilkan ion H + dan HCO 3 -. (a) (b) Gambar 3. Uji kualitatig Gas CO2 pada larutan NaOH 0,01 (a) sebelum dialirkan gas CO2 (b) setelah gas CO2 dialirkan ke dalam larutan NaOH 0,01 M CO 2(g) + H 2O(l) H 2CO 3(aq) (2) H 2CO 3(aq) + H 2O(l) H + (aq) + HCO 3 - (aq) (3) Pada ujian praktikum, hasil sintesis gas peserta harus direaksikan pada larutan NaOH yang telah ditambahkan indikator pp. Setiap peserta dapat melakukan reaksi terhadap kedua zat tersebut sebanyak satu hingga tiga kali pengulangan. Terdapat 58% peserta dapat mengulang reaksi sebanyak 3 kali, 22% peserta sebanyak 2 kali, dan 13% peserta hanya melakukan sebanyak satu kali. Sebagian peserta memperoleh volum gas yang berbeda dalam dua hingga tiga kali pengulangan. Ini disebabkan kecepatan mengalirkan gas ke dalam larutan yang berbeda pada setiap pengulangan. Maka, reaksi gas CO 2 dan larutan NaOH hanya dapat digunakan untuk melakukan uji kualitatif. Dari volume gas CO 2 hasil sintesis dapat dihitung kerapatan (p) gas tersebut dari perbandingan massa gas dan volume(g/l). Volume gas CO 2 yang didapat adalah ekivalen dengan jumlah mol gas. Pada suhu (T) 298, dan tekanan (P) ~ 1 atm, volum gas sebesar 24,4 L ekivalen dengan 1 mol, Pada kondisi T dan P yang sama diperoleh 11 ml gas CO 2 memiliki mol ekivalen 4,5 x 10-4. Jika diketahui massa 1 mol gas CO 2 sebesar 44,01 g (Mr= 44,01 g/mol) (3), maka massa gas CO 2 sebesar 1,98 x 10-2 g dari 4,50 x 10-4 mol gas. Jadi, kerapatan yang diperoleh sebesar 1,8006 g/l. Dengan volume yang berbeda dapat diperoleh massa jenis gas yang sama. Hasil ini mendekati densitas gas CO 2 yang diperoleh secara akurat yakni sebesar 1,799 g/l (3). KESIMPULAN Gas CO 2 dapat disintesis dari sampel campuran CaCO 3 dan NaCl, dengan penimbangan yang akurat,volum gas CO 2 berbanding lurus dengan massa sampel, dan volum gas dari sampel yang ditimbang dengan neraca dua desimal sebesar 12,0 ml 13,0 ml. Dari hasil percobaan diperoleh 11,0 ml 12,3 ml gas CO 2. Kemurnian sampel CaCO 3 sebesar 44,0% - 50,0%. Gas yang diperoleh dapat digunakan untuk menghilangkan warna merah indikator pada larutan NaOH. Selain itu, dengan percobaan ini dapat dibuktikan densitas gas CO 2 sebesar 1,8006 g/l, sehingga ciri-ciri gas CO 2 dapat diketahui dengan pasti. ISBN: 978-602-61045-2-6 26-27 Juli 2017 369

UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (KEMENKEU) Republik Indonesia yang membantu dalam pendidikan, penelitian, dan penulisan makalah ini REFERENSI 1. Alyea H. N., Syringe Gas Generators. Journal of Chemical Education (JCE).,vol 69 no.1(1992) 2. Brady J, E., 2012. Jespersen N. D., Hyslop A. Chemistry International Student Version (6th edition). St. John s University, New York., 173-183 3. Lide R.D.,2003-2004. Handbook of Chemistry and Physics (CRC) 8Th Edition., hal 4-50, no.527 4. Obendrauf V.K., Kruetzfeldt-Koehler A.M.C. Teaching The Chemistry of Gases With Hand-On Experiments. Journal of Chemical Education (JCE)., vol 7, No.2 (2003) 5. Singh M. M., Zvi S., and Ronald M. P. Microscale Cemistry and Green Chemistry: Complementry Pedagogies. Journal of Chemical Education., vol 76 No.12 (1999) ISBN: 978-602-61045-2-6 26-27 Juli 2017 370