Jln. Sultan Thaha Saifuddin Km.4 Muara Tebo Telp. (0744) 21727, Fax. (0744) 21727

dokumen-dokumen yang mirip
INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

RSUD dr. SOEDONO MADIUN

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RSUD Dr. HARYOTO KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2016

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

MATRIKS RENCANA STRATEGIS RSUD Dr.ISKAK TULUNGAGUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. LAKIP RSUD dr. Soedono Madiun tahun

KEPUTUSAN KEPALA DPMPTSP-TK KABUPATEN MERANGIN NOMOR TAHUN 2017

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Obyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Rumah Sakit Graha Husada

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS KETAHANAN PANGAN Jalan Diponegoro Km. 3 Bangko Telp. ( 0746 ) Fax. ( 0746 ) B A N G K O

Penampilan rumah sakit dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain : a. Cakupan dan mutu pelayanan dilihat melalui indikator :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit mempunyai peran yang penting dalam memberikan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

Pemerintah Kota Tangerang

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

KATA PENGANTAR. Malang, Pebruari Direktur RSUD Lawang. Drg. Marhendrajaya, MM, Sp.KG NIP

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2 Sumber daya manusia medis dan non medis merupakan kunci keberhasilan rumah sakit, karena rumah sakit adalah suatu bentuk organisasi yang berfungsi s

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS KESEHATAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN TELEPON (0746) FAX (0746) BANGKO

KATA PENGANTAR. Mojokerto, Januari 2017 Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, maka tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber: diakses pada 25/04/2014 pukul WIB)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a.

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

INDIKATOR KINERJA UTAMA RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi tempat kerja merupakan wadah dimana para pegawai melakukan interaksi

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

Indikator Kinerja Utama Tahun 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan upaya kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Dari 22 RSU di

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Indikator pelayanan rumah sakit By : Setiadi

BAB 1 PENDAHULUAN. gawat darurat. Sedangkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. pencegahan penyakit serta upaya perbaikan.

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN MUTU PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012

Tahun-1 (2015) Tahun-2 (2016) Tahun-3 (2017) Tahun-4 (2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

KATA PENGANTAR. dr. H A R S O N O Pembina Utama Madya NIP

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB I PENDAHULUAN. agar staf medis di RS terjaga profesionalismenya. Clicinal governance (tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR, NOMOR : 7 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO RSUD Dr. M.M DUNDA LIMBOTO Jl. Achmad. A. Wahab (Eks. Jl. Jendral Ahmad Yani No. 53), Kabupaten Gorontalo Telp.

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN I N S P E K T O R A T Jalan A. Yani Nomor 17 Telp. (0517) KANDANGAN 71211

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) RSUD BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Jln. Sultan Thaha Saifuddin Km.4 Muara Tebo Telp. (0744) 21727, 21372. Fax. (0744) 21727 KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SULTAN THAHA SAIFUDDIN KABUPATEN TEBO NOMOR : 445 / /RSUD/2018 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PADA RSUD SULTAN THAHA SAIFUDDIN KABUPATEN TEBO TAHUN ANGGARAN 2018 DIREKTUR, Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Åparatur Negara Nomor:PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo dalam suatu Keputusan Direktur. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3903); Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005; 5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 6. Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah, Kabupaten Tebo; 8. Peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. 9. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4330); 10.Peraturan Daerah Kabupaten Tebo Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah. Menetapkan PERTAMA MEMUTUSKAN : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini, merupakan acuan ukuran kinerja RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategi RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo Tahun 2017-2022.

KEDUA KETIGA : Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja dan evaluasi terhadap pencapaian kinerja dilakukan Oleh RSUD Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo. : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Muara Tebo Pada tanggal 21 Mei 2018 DIREKTUR RSUD STS KAB. TEBO Dr. Oktavienni, M.Ked, Sp.An NIP. 19771001 200604 2 014

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SULTAN THAHA SAIFUDDIN KABUPATEN TEBO NOMOR : 445/ /RSUD/2018 INDIKATOR KINERJA UTAMA RSUD SULTAN THAHA SAIFUDDIN KABUPATEN TEBO 1. INSTANSI : Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo 2. VISI : TEBO TUNTAS 2022 (Tebo Tertib, Unggul, Tentram, Adil dan Sejahtera Tahun 2022) 3. MISI : Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan serta tatanan kehidupan beragama dan berbudaya 4. TUJUAN : a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan b. Meningkatkan kualitas manajemen rumah sakit yang profesional, akuntabel, dan transparan 5. TUGAS : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pelayanan kesehatan 6. FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan; b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang pelayanan kesehatan; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya 7. INDIKATOR KINERJA UTAMA RSUD DALAM RENSTRA 2017-2022 SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN/FORMULASI PERHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB 1. Meningkatnya efisiensi, mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Unit Penyelenggara Publik (Permenpan No. 14 Tahun 2017) Nilai rata-rata SKM Rumah Sakit SKM merupakan nilai rata-rata hasil penilaian pelanggan RS terhadap pelayanan yang diterimanya baik kualitas pelayanan dan performance petugas dari berbagai jenis pelayanan kesehatan yang dilakukan di rumah sakit. Indikator ini menggambarkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan rumah sakit yang diterimanya. Semakin tinggi nilai SKM menggambarkan semakin tinggi kepuasan pelanggan terhadap pelayanan rumah sakit. Semester Bagian Umum Persentase Elemen Akreditasi Pelayanan yang memenuhi standar Akreditasi RS versi SNARS Jumlah elemen akreditasi pelayanan yg memenuhi standar akreditasi versi SNARS Jumlah seluruh elemen akreditasi pelayanan yang ada Elemen akreditasi pelayanan yang memenuhi standar akreditasi RS versi 2012 merupakan elemen penilaian terhadap pelayanan rumah sakit yang telah memenuhi Sekretariat Akreditasi

persyaratan sesuai dengan standar akreditasi RS versi SNARS. Dikatakan memenuhi standar Akreditasi RS versi 2012 (mencapai 100%) apabila persentase elemen yang memenuhi syarat minimal sebesar 80% dari seluruh elemen yang ada. Indikator ini menggambarkan tingkat kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit yang telah memenuhi standar pelayanan kesehatan RS tingkat nasional. Persentase indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencapai target Jumlah indikator SPM RS yang mencapai target Jumlah seluruh indikator SPM RS Standar pelayanan minimal rumah sakit merupakan indikator pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan oleh rumah sakit. Target pencapaiannya disesuaikan dengan kemampuan sumber daya rumah sakit yang tersedia dan harus dicapai secara bertahap sehingga pada periode tertentu harus tercapai sesuai target yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI. Indikator ini menggambarkan kemampuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas Perencanaan dan Rekam Medik Bed Occupancy Rate (BOR) Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu Jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu satuan waktu BOR merupakan suatu persentase pemakaian tempat tidur pada suatu waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai ideal parameter ini adalah 60% - 85%. dan Average Length of Stay (AVLOS) Jumlah hari perawatan pasien keluar RS Jumlah pasien keluar RS (hidup+mati) AVLOS merupakan rata-rata lama rawatan seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan gambaran tentang mutu pelayanan. Secara umum AVLOS yang ideal antara 6 hari - 9 hari. dan

Turn Over Internal (TOI) (Jumlah tempat tidur x hari) hari perawatan RS Jumlah pasien keluar RS (hidup+mati) TOI merupakan rata-rata hari tempat tidur yang tidak ditempati dari saat terisi sampai saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dari pemakaian tempat tidur. Idelanya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1 hari - 3 hari. dan Bed Turn Over (BTO) Jumlah pasien keluar RS (hidup + mati) Jumlah tempat tidur BTO merupakan frekuensi pemakaian tempat tidur berapa kali dalam satu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dari pemakaian tempat tidur rata-rata dipakai selama 1 tahun sebanyak 40 kali - 50 kali. dan Net Death Rate (NDR) Jumlah pasien keluar mati 48 jam Jumlah pasien keluar RS (hidup+mati) NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan rumah sakit. NDR yang dapat ditolerir adalah kurang dari 25 orang yang mati per 1000 pasien yang keluar RS. dan Gros Death Rate (GDR) Jumlah pasien keluar mati Jumlah pasien keluar RS (hidup+mati) GDR adalah angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan rumah sakit. Nilai GDR sebaiknya tidak lebih dari 45 orang yang mati per 1000 penderita keluar RS. dan 2. Meningkatnya kualitas tata kelola rumah sakit dan SDM yang profesional Cost Recovery Ratio (CRR) Pendapatan operasional RS Belanja operasional RS CRR merupakan indikator yang menggambarkan tingkat kemampuan rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya. Semakin tinggi nilai CRR semakin mandiri rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan operasional. Bagian Keuangan

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Unit Penyelenggara Publik Nilai rata-rata SKM Rumah Sakit SKM merupakan nilai rata-rata hasil penilaian pelanggan RS terhadap pelayanan yang diterimanya baik kualitas pelayanan dan performance petugas dari berbagai jenis pelayanan kesehatan yang dilakukan di rumah sakit. Semester Bagian Umum Persentase Tenaga Medis, paramedis dan penunjang yang memiliki sertifikat kompetensi yang masih berlaku Jumlah tenaga medis + paramedis + penunjang yang bersertifikat Seluruh tenaga medis,paramedis dan penunjang di RS Persentase ini merupakan perbandingan tenaga medis, paramedis dan penunjang yang memiliki sertifikat kompetensi dengan yang tidak memiliki sertifikat kompetensi. Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan rumah sakit. Semakin tinggi persentase yang diperoleh, semakin baik mutu pelayanan rumah sakit. Bagian Umum dan kepegawaian Ditetapkan di : Muara Tebo Pada tanggal : 21 Mei 2018 Direktur, dr. Oktavienni, M.Ked., Sp.An NIP. 19771001 200604 2 014