LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2017
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2017
KATA PENGANTAR Sistem Pemerintahan yang baik (Good Governance) adalah syarat utama yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan dan visi sebuah bangsa. Hal tersebut dapat dicapai melalui penyelenggaraan pemerintahan, manajemen pembangunan dan pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien serta bebas dari penyimpangan dan penyelewengan yang merugikan negara. Selain itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan suatu bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Laporan ini memberikan informasi kinerja yang terukur yang dihasilkan dari pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan sebagai salah satu organisasi setingkat Eselon II di lingkungan Perpustakaan Nasional RI tahun 2017 menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sebagai bentuk pertanggungjawaban atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan. Sasaran Kegiatan meningkatnya kompetensi SDM Perpustakaan dengan capaian kinerja 100%, sedangkan untuk daya serap anggaran mencapai Rp. 12.939.367.300,- (Dua belas milyar sembilan ratus tiga puluh sembilan juta tiga ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus rupiah) atau dengan serapan dana APBN mencapai 94.62%, dengan demikian dapat diketahui pada tahun 2017 kondisi anggaran adalah SILPA Rp. 735.687.700,- (Tujuh ratus tiga puluh lima juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu tujuh ratus rupiah). Jakarta, Desember 2017 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Drs. Widiyanto, M.Si. NIP. 19600412 198703 1 001 Laporan Akuntabiltas Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2017 Page i
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Ikhtisar Eksekutif... v BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Pusdiklat... 1 C. Aspek Strategis... 2 D. Struktur Organisasi dan SDM Pusdiklat... 2 E. Sistematika Penulisan... 4 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017... 5 A. Rencana Strategis Tahun 2015-2019... 5 B. Perjanjian Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan... 5 BAB III CAPAIAN KINERJA DAN AKUNTABILITAS KINERJA... 7 A. Capaian Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan... 7 B. Analisis Capaian Kinerja... C. Akuntabilitas Keuangan... 8 BAB IV PENUTUP... 19 A. Kesimpulan... 19 B. Saran... 19 Laporan Akuntabiltas Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2017 Page ii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Indikator kinerja utama (IKU) Pusdiklat tahun 2017... 8 Tabel 2. Perjanjian kinerja (PK) Pusdiklat tahun 2017... 9 Tabel 4. Capaian IKU Pusdiklat sesuai Renstra... 9 Tabel 5. Jumlah tenaga perpustakaan yang mengikuti diklat kepustakawanan s.d. tahun 2017... 11 Tabel 6. Capaian indikator kinerja Pusdiklat tahun 2017... 11 Tabel 7. Capaian jumlah tenaga perpustakaan yang mengikuti diklat kepustakawanan pada tahun 2017 (APBN-P)... 13 Tabel 8. Penyelenggaraan diklat kepustakawanan tahun 2017 melalui APBN... 13 Tabel 9. Penyelenggaraan diklat kepustakawanan tahun 2017 melalui APBN-P 14 Tabel 10. Capaian naskah pemantauan dan evaluasi kegiatan diklat kepustakawanan pada tahun 2017... 15 Tabel 11. Rincian naskah pemantauan dan evaluasi kegiatan diklat kepustakawanan pada tahun 2017... 16 Tabel 12. Perbandingan jumlah naskah pemantauan dan evaluasi diklat kepustakawanan pada tahun 2016 dan 2017... 16 Tabel 13. Realiasasi total anggaran tiap indikator tahun 2017... 17 Laporan Akuntabiltas Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2017 Page iii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 : Struktur organisasi Pusdiklat... 4 Laporan Akuntabiltas Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2017 Page iv
IKHTISAR EKSEKUTIF Tugas pokok dan fungsi Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, adalah mendukung Visi Perpustakaan Nasional RI Terwujudnya Indonesia Cerdas melalui Gemar Membaca dengan Memberdayakan Perpustakaan. Visi tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam Misi Pusdiklat: Melaksanakan kajian kebutuhan diklat di bidang perpustakaan; Menyusun dan mengembangkan kurikulum diklat tenaga perpustakaan; Menyusun dan mengembangkan bahan ajar diklat tenaga perpustakaan; Menyelenggarakan diklat tenaga perpustakaan; Mengelola dan mengembangkan sarana diklat; Mengevaluasi dan memantau pelaksanaan diklat tenaga perpustakaan; Membina dan mengembangkan penyelenggaraan diklat tenaga perpustakaan; Mengembangkan sistem informasi diklat tenaga perpustakaan; Melaksanakan akreditasi dan sertifikasi diklat tenaga perpustakaan. Berdasarkan visi dan misi tersebut, maka ditetapkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Adapun tujuan tersebut adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan diklat perpustakaan, meningkatkan kualitas dan kuantitas kurikulum, bahan ajar dan pedoman diklat untuk memenuhi standar tenaga perpustakaan; serta meningkatkan kualitas hasil diklat pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan dalam mengatasi globalisasi. Sasaran yang ingin dicapai Pusdiklat adalah meningkatnya kompetensi sumber daya manusia perpustakaan melalui penyelenggaraan diklat perpustakaan, penyusunan kurikulum diklat perpustakaan, serta pemantauan dan evaluasi. Program kerja yang dimaksudkan untuk mengarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran adalah memanfaatkan fungsi Pusdiklat sebagai penyelenggara berbagai diklat fungsional pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan yang sesuai dengan perkembangan IPTEK; Memanfaatkan fungsi Pusdiklat sebagai penyelenggara berbagai diklat fungsional pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan dalam mengatasi globalisasi; Meningkatkan kualitas dan kuantitas kurikulum, bahan ajar dan pedoman diklat untuk memenuhi standar tenaga perpustakaan sesuai dengan standar nasional perpustakaan serta untuk dapat berperan aktif di globalisasi. Tujuan dan sasaran dapat dicapai namun belum optimal karena ada beberapa kendala yang dihadapi Pusdiklat antara lain sebagian SDM belum memenuhi standar kinerja yang diharapkan; Sebagian kurikulum, bahan ajar, dan pedoman diklat belum sesuai dengan UU No. 43/2007 serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; tidak tesedianya fasilitas sarana dan prasarana (asrama dan kelas) setelah dilaksanakan pembangunan gedung sarana layanan Perpustakaan Nasional; Koordinasi dan kerjasama di Laporan Akuntabiltas Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2017 Page v
bidang diklat kepustakawanan belum maksimal; Belum maksimalnya pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan diklat kepustakawanan. Mengatasi hal tersebut di atas diperlukan solusi antara lain: Menyusun dan merevisi kurikulum, bahan ajar, dan pedoman diklat yang belum sesuai dengan UU No. 43/2007 serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; Mengirim SDM Pusdiklat untuk mengikuti pendidikan formal dan non formal yang mendukung pelaksanaan penyelenggaraan diklat; Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah serta instansi terkait; Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana, prasarana dan alat diklat; Meningkatkan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan diklat kepustakawanan. Laporan Akuntabiltas Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2017 Page vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) menggantikan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), Perpustakaan Nasional RI, selaku instansi penyelenggara diklat tenaga perpustakaan baik untuk pustakawan ataupun tenaga teknis perpustakaan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Pusdiklat sebagai bagian dari sistem di Perpustakaan Nasional dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Pembenahan kinerja dalam penyelenggaraan diklat tenaga perpustakaan dapat dicapai, tidak hanya melalui pertimbangan visi dan misi pusdiklat, melainkan juga melalui pertimbangan antara kondisitas dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup Nasional. Sehubungan dengan hal tersebut Pusdiklat, Perpustakaan Nasional RI diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Pusdiklat, Perpustakaan Nasional RI Tahun 2017 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan. LKIP Pusdiklat Tahun 2017 1
B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Pusdiklat Berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 03 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Pusat Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan kurikulum, program, penyelenggaraan dan pengelolaan sarana serta evaluasi program pendidikan dan pelatihan perpustakaan. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Pusdiklat menyelenggarakan fungsinya: a. Pelaksanaan penyusunan dan pengembangan kurikulum program pendidikan dan pelatihan perpustakaan; b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan perpustakaan; c. Pelaksanaan pengelolaan sarana pendidikan dan pelatihan; serta d. Evaluasi program pendidikan dan pelatihan perpustakaan. C. Aspek Strategis Perpustakaan sebagai institusi pengelola rekaman gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia mempunyai fungsi utama melestarikan hasil budaya umat manusia khususnya yang berbentuk dokumen karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam lainnya. Karya tersebut, disampaikan dan dilayankan kepada generasi selanjutnya agar terbentuk masyarakat yang mempunyai budaya membaca dan belajar sepanjang hayat. Melalui Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 92 tahun 2017 tentang Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Tahun 2015-2019 telah dirumuskan tujuan, sasaran, program, dan strategi pembangunan perpustakaan sebagai bentuk penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019 Perubahan. Pusdiklat Perpustakaan Nasional sebagai unit peningkat kompetensi tenaga Perpustakaan mendukung pelaksanaan program-program strategis pembangunan di bidang perpustakaan tersebut melalui kegiatan penyusunan dan pengembangan serta evaluasi program pendidikan dan pelatihan perpustakaan sekaligus melaksanaan penyelenggaraan diklat serta pengelolaan sarana dan prasarana diklat. LKIP Pusdiklat Tahun 2017 2
D. Struktur Organisasi dan SDM Pusdiklat 1. Struktur Organisasi Pusdiklat Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, terdapat 2 (dua) unit eselon III yaitu: a. Bidang Program dan Evaluasi Pelatihan yaitu unit kerja yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan bertugas melaksanakan penyusunan dan pengembangan serta mengevaluasi program pendidikan dan pelatihan perpustakaan. Susunan organisasi Bidang Program dan Evaluasi Pelatihan terdiri dari: 1) Subbidang Program dan Kurikulum Memiliki tugas penyusunan pengembangan program dan kurikulum pendidikan dan pelatihan tenaga fungsional pustakawan dan nonfungsional. 2) Subbidang Evaluasi Pelatihan. Memiliki tugas untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan perpustakaan. b. Bidang Penyelenggara Pelatihan yaitu unit kerja yang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan bertugas melaksanakan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan serta pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan. Susunan organisasi Bidang Program dan Evaluasi Pelatihan terdiri dari: 1) Subbidang Sarana Pendidikan dan Pelatihan Memiliki tugas untuk melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan. 2) Subbidang Pengajaran. Mempunyai tugas untuk menyiapkan bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga fungsional dan nonfungsional. Sesuai SK Kaperpusnas Nomor 03 Tahun 2001, Nomor 04 Tahun 2005, dan Kaperpusnas Tahun 2012, Struktur organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan dapat dilihat pada gambar berikut: LKIP Pusdiklat Tahun 2017 3
Gambar 1. Struktur organisasi Pusdiklat 2. SDM Pusdiklat Saat ini Pusdiklat memiliki Pegawai sebanyak 45 orang untuk mengemban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, baik struktural maupun fungsional. Berikut komposisi pegawai Pusdiklat: 1. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan : 1 Orang 2. Kepala Bidang Eselon III : 2 Orang 3. Kepala Subbidang Eselon IV : 3 Orang 4. Widyaiswara : 3 Orang 5. Pustakawan : 7 Orang 6. Pelaksana : 29 Orang E. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Pusdiklat Tahun 2017 disusun dengan sistematika sebagai berikut: a. Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada tugas pokok, aspek strategis organisasi serta struktur organisasi. LKIP Pusdiklat Tahun 2017 4
b. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, pada bab ini dibagi per sub bab yang berisi perencanaan strategis Pusdiklat tahun 2015-2019 dan penetapan kinerja tahun 2017. c. Bab III Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini dibagi per subbab yang berisi capaian indikator kinerja utama (IKU), pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja, serta akuntabilitas keuangan Pusdiklat tahun 2017. d. Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Pusdiklat dan rekomendasi perbaikan ke depan untuk meningkatkan kinerja. LKIP Pusdiklat Tahun 2017 5
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Pusat Pendidikan dan Pelatihan Dalam era globalisasi informasi dan liberalisasi di berbagai kehidupan, bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan yang menuntut terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing. Undang Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 33 mengenai pendidikan dikatakan bahwa (1) Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan merupakan tanggung jawab perpustakaan, (2) Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan melalui pendidikan formal dan atau non formal, (3) Pendidikan untuk pembinaan dan pengembangan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 2 dilaksanakan melalui kerjasama Perpustakaan Nasional, perpustakaan Umum, Provinsi atau dengan lembaga pendidikan pelatihan. Undang undang tersebut diatas itu merupakan suatu kekuatan dan landasan hukum dalam penyelenggaraan Perpustakaan. Dengan adanya peluang dan kesempatan ini, maka sudah saatnya Pusat Pendidikan dan Pelatihan melakukan upaya, terobosan dan inovasi yang dapat dipakai untuk meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dengan professional. Tentunya ini semua harus didukung oleh sumber daya manusia yang professional, alat alat diklat yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sarana prasarana yang memadai, ruang kelas yang representatif, laboratorium komputer, asrama. Dengan harapan, ini semua merupakan kekuatan kita untuk maju menjadikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan jadi yang terdepan sebagai ujung tombak pembinaan perpustakaan di Perpustakaan Nasional RI. Selaras dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi, perpustakaan memiliki posisi strategis dalam menyediakan informasi sebagai media pembelajaran dan sumber pengetahuan. Perpustakaan dituntut mampu menyediakan berbagai sumber informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk itu, perpustakaan harus dikelola oleh tenaga yang kompeten di bidangnya. LKIP Pusdiklat Tahun 2017 6
Tenaga yang kompeten dalam pengelolaan perpustakaan dapat dibentuk melalui diklat fungsional pustakawan. Diklat fungsional pustakawan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2016 menghasilkan sebanyak 1.466 lulusan, jika jumlah perpustakaan di Indonesia 154.358 sehingga dibutuhkan tenaga perpustakaan sebanyak 154.358 orang. Apabila satu lembaga perpustakaan mempunyai satu fungsional pustakawan dibutuhkan diklat fungsional pustakawan ( per kelas 30 orang) sehingga dibutuhkan ± 5.096 kali diklat pembentukan pustakawan. Guna mengatasi kekurangan tenaga pengelola perpustakaan dan sesuai dengan tugas dan fungsi serta kewenangan Perpustakaan Nasional RI, maka Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Perpustakaan Nasional RI melaksanakan penyelenggaraan Diklat, mengkoordinasikan dan melakukan kerja sama pendidikan dan pelatihan di bidang perpustakaan. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dapat bekerja sama dengan instansi terkait, sedangkan pelaksanaan pendidikan formal bekerja sama dengan perguruan tinggi yang memiliki jurusan Ilmu Perpustakaan. Berdasarkan kondisi tersebut, Pusat Pendidikan dan Pelatihan menyusun Rencana Strategis Tahun 2015 2019 Perubahan, dengan menitikberatkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas SDM perpustakaan melalui Diklat yang terencana, terarah, terpadu, berkesinambungan serta berbasis kompetensi. B. Arah Kebijakan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Arah Kebijakan Pusdiklat berdasarkan dengan Rencana Strategis Tahun 2015 2019 Perubahan, dengan menitikberatkan pada strategi pengembangan perpustakaan Melaksanakan pembinaan dan pengembangan tenaga perpustakaan dengan initiative strategis Meningkatkan jumlah dan sebaran tenaga perpustakaan yang memiliki kompetensi. Adapun kebijakan Pusdiklat dalam Meningkatkan jumlah dan sebaran tenaga perpustakaan yang memiliki kompetensi, adalah: 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga perpustakaan untuk mencapai standar tenaga perpustakaan; 2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat; 3. Meningkatkan sistem informasi diklat tenaga perpustakaan; LKIP Pusdiklat Tahun 2017 7
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kurikulum, bahan ajar dan pedoman diklat untuk mencapai standar tenaga perpustakaan; 5. Meningkatkan kelengkapan prasarana dan sarana diklat; 6. Meningkatkan evaluasi pelaksanaan dan pasca diklat; 7. Meningkatkan pengelolaan dan pengembangan sarana dan prasarana diklat; 8. Melaksanakan akreditasi dan sertifikasi diklat; 9. Melaksanakan e-learning diklat kepustakawanan. C. Perjanjian Kinerja Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perjanjian kinerja Pusdiklat sesuai dengan Rencana Strategis Tahun 2015 2019 Perubahan, dengan menitikberatkan pada sasaran strategis Renstra Perpustakaan Nasional RI Tahun 2015 2019 Perubahan yaitu Terwujudnya Tenaga Perpustakaan yang Kompeten dan Profesional dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase ketersediaan tenaga perpustakaan (pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan) yang telah mengikuti diklat kepustakawanan. Secara terpirinci Indikator Kinerja Utama Pusdiklat dapat dilihat sebagaimana tabel dibawah ini: Tabel 1. Indikator kinerja utama (IKU) Pusdiklat tahun 2017 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan Target 2017 Ket. 1 Terwujudnya Tenaga Perpustakaan yang Kompeten dan Profesional Persentase ketersediaan tenaga perpustakaan (pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan) yang telah mengikuti diklat kepustakawanan 3.04% Sasaran Terwujudnya Tenaga Perpustakaan yang Kompeten dan Profesional ditujukkan oleh 2 (dua) indikator kinerja yaitu indikator Penyelenggaraan diklat Kepustakawanan serta indikator Naskah Kurikulum dan LKIP Pusdiklat Tahun 2017 8
Program Diklat yang dituangkan dalam perjanjian kinerja. Berikut rincian perjanjian kinerja Pusdiklat tahun 2017: Tabel 2. Perjanjian kinerja (PK) Pusdiklat tahun 2017 No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja target 1 2 3 4 1 Meningkatnya pendidikan dan pelatihan perpustakaan Jumlah peserta diklat 380 orang Jumlah naskah hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan 6 naskah Pada bulan Oktober 2017, terjadi revisi anggaran II dalam rangka perubahan anggaran terhadap APBN (APBN-P) Perpustakaan Nasional RI Tahun 2017, sehingga anggaran Pusdiklat menjadi: Anggaran Semula Rp. 8.675.055.000,- Penambahan Anggaran Rp. 5.000.000.000,- Alokasi Anggaran setelah revisi II Rp. 13.675.055.000,- Dengan adanya revisi anggaran, maka target yang telah ditetapkan pada perjanjian kinerja juga mengalami perubahan. Adapun target yang berubah adalah pada indikator kinerja jumlah peserta diklat dengan penambahan 360 orang menjadi 740 orang, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 3. Perjanjian kinerja (PK) Pusdiklat tahun 2017 setelah perubahan anggaran (APBN-P) No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja target 1 2 3 4 1 Meningkatnya pendidikan dan pelatihan perpustakaan Jumlah peserta diklat 740 orang Jumlah naskah hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan 6 naskah LKIP Pusdiklat Tahun 2017 9
LKIP Pusdiklat Tahun 2017 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja memaparkan mengenai pengukuran capaian kinerja sesuai dengan IKU berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 2015 2019 Perubahan serta pengukurun capaian sasaran Perjanjian Kinerja Pusdiklat Tahun 2017. A. Capaian Kinerja Pusat Pendidikan Dan Pelatihan 1. Capaian Kinerja sesuai dengan IKU Pusdiklat berdasarkan Renstra Perpustakaan Nasional RI Tahun 2015 2019 Perubahan Capaian kinerja Pusdiklat merupakan pencapaian kinerja seluruh unit kerja yang ada di Pusdiklat dalam pelaksanaan program dan kegiatan guna mencapai target yang telah ditetapkan pada Tahun 2017. Pusdiklat, Perpustakaan Nasional RI sebagai unit kerja yang menyelenggarakan dan membina berbagai jenis diklat fungsional pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan, senantiasa dituntut untuk mengembangkan program dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi, sehingga tercapai diklat yang efektif dan efisien untuk memenuhi kurangnya tenaga pengelola perpustakaan yang memiliki bekal ilmu perpustakaan di seluruh Indonesia. Capaian IKU Persentase ketersediaan tenaga perpustakaan (pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan) yang telah mengikuti diklat kepustakawanan yang telah mengikuti diklat kepustakawanan dapat dilihat melalui tabel dibawah ini. Tabel 4. Capaian IKU Pusdiklat sesuai Renstra No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan 2017 Target Realisasi % Capaian 1 Terwujudnya Tenaga Perpustakaan yang Kompeten dan Profesional Persentase ketersediaan tenaga perpustakaan (pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan) yang telah mengikuti diklat kepustakawanan 3.04% 3.34% 109.71% LKIP Pusdiklat Tahun 2017 11
Berdasarkan target IKU yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2015 2019 Perubahan sebesar 3.04% atau 10.913 orang terealisasi sebesar 3.34% atau sebanyak 11.973 sehingga diperoleh nilai capaian sebesar 109.71%. Jumlah tersebut disebabkan adanya pencapaian target peserta diklat dari anggaran APBN, APBN P, dan kerja sama diklat antara Perpustakaan Nasional RI dengan lembaga diklat, organisasi profesi, dan instansi terkait. Tabel 5. Jumlah tenaga perpustakaan yang mengikuti diklat kepustakawanan s.d. tahun 2017 No Sasaran Strategis Tahun s.d. 2014 2015 2016 2017 Jumlah 1 Diklat Kepustakawanan (APBN) 2 Diklat Kepustakawanan (Kerja sama) 8.268 466 440 882 10.056 1.118 268 271 260 1.917 Total 9.386 734 711 1.142 11.973 Berdasarkan tabel diatas, Jumlah tenaga perpustakaan yang mengikuti diklat kepustakawanan sampai dengan tahun 2017 terus mengalami peningkatan. Sampai dengan tahun 2017 diklat yang didanai melalui APBN sebanyak 10.056 dan diklat yang dilaksanakan melalui kerja sama sebanyak 1.917. 2. Capaian Indikator Kinerja sesuai dengan Perjanjian Kinerja Pusdiklat Capaian indikator kinerja berdasarkan dengan perjanjian kinerja dapat dilihat melalui tabel dibawah ini. Tabel 6. Capaian indikator kinerja Pusdiklat tahun 2017 No Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Target Capaian % 1 2 3 4 4 1 Meningkatnya pendidikan dan Jumlah peserta diklat 380 orang 526 orang 138% LKIP Pusdiklat Tahun 2017 12
No Sasaran Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Target Capaian % 1 2 3 4 4 pelatihan perpustakaan Jumlah naskah hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan 6 naskah 6 naskah 100% Berdasarkan tabel diatas, indikator kinerja Jumlah peserta diklat mengalami peningkatan sebanyak 38% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 148 orang peserta. Pada bulan Oktober 2017, anggaran Pusdiklat mengalami perubahan dalam rangka perubahan anggaran terhadap APBN (APBN-P) Perpustakaan Nasional RI Tahun 2017, sehingga target indikator kinerja yang ditetapkan berubah menjadi: Target Orang/peserta (APBN) Penambahan Target Orang/peserta (APBN-P) Total Capaian Orang/peserta 380 Orang/peserta 360 Orang/peserta 740 Orang/peserta Dengan adanya penambahan anggaran (APBN-P) serta perubahan target maka rincian jumlah orang/peserta berdasarkan APBN dan APBN-P sebagai berikut: Capaian Orang/peserta (APBN) Penambahan Capaian Orang/peserta (APBN-P) Total Capaian Orang/peserta 526 Orang/peserta 360 Orang/peserta 883 Orang/peserta Dengan total capaian sebanyak 883 orang/peserta maka persentase capaian indikator kinerja sebesar 119% melebihi target yang telah ditetapkan. Target pada indikator kinerja Jumlah naskah hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan terpenuhi dengan persentase capaian indikator kinerja sebesar 100%. LKIP Pusdiklat Tahun 2017 13
B. Analisis Kinerja Pusat Pendidikan Dan Pelatihan 1. Jumlah Peserta Diklat Secara umum Pusdiklat telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pusdiklat Tahun 2017. Pencapaian kinerja sasaran strategis berdasarkan Perjanjian Kinerja Pusdiklat Tahun 2017 adalah sebagai berikut: Tabel 7. Capaian jumlah tenaga perpustakaan yang mengikuti diklat kepustakawanan pada tahun 2017 (APBN-P) Tahun 2017 No Uraian Indikator Kinerja % Target Capaian 1 2 3 5 6 1 Jumlah peserta diklat 740 Peserta 883 Peserta 119% Berdasarkan tabel diatas, indikator kinerja Jumlah peserta diklat mengalami peningkatan sebanyak 19% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 143 peserta. Secara rinci diklat yang dilaksanakan oleh Pusdiklat adalah sebagai berikut: Tabel 8. Penyelenggaraan diklat kepustakawanan tahun 2017 melalui APBN No Uraian Kegiatan Target Capaian % 1 Peningkatan Mutu SDM Pusdiklat 106 Orang 106 Orang 100% 2 Diklat Manajemen Perpustakaan 30 Orang 30 Orang 100% 3 Diklat Pengenalan Perpustakaan 30 Orang 31 Orang 103% 4 5 Diklat Penyuluh Minat dan Gemar membaca Diklat Pengembangan Koleksi bahan Perpustakaan Digital 30 Orang - 0% 30 Orang - 0% 6 Pendidikan S2 Perpustakaan 20 Orang 20 Orang 100% 7 Diklat Calon Pustakawan Tingkat Ahli 30 Orang 30 Orang 100% 8 Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan 30 Orang 30 Orang 100% 9 Diklat Tim Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan 30 Orang 30 Orang 100% 10 Diklat TOT Perpustakaan 30 Orang 30 Orang 100% 11 Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah 30 Orang 30 Orang 100% LKIP Pusdiklat Tahun 2017 14
No Uraian Kegiatan Target Capaian % 12 Diklat Pelestarian Bahan Perpustakaan 30 Orang 30 Orang 100% 13 Diklat Pustakawan Tingkat Ahli (alih Kategori) 16 Orang 16 Orang 100% 14 Diklat Penulisan Karya Ilmiah 30 Orang 30 Orang 100% 15 Diklat Layanan Perpustakaan 30 Orang 30 Orang 100% 16 17 Diklat Pengatalogan Deskriptif Berbasis RDA Diklat Pengelolaan e-learning Kepustakawanan 30 Orang 30 Orang 100% 60 Orang 53 Orang 88% Tabel 9. Penyelenggaraan diklat kepustakawanan tahun 2017 melalui APBN-P No Uraian Kegiatan Target Capaian % 1 Diklat Manajemen Perpustakaan 120 Orang 120 Orang 100% 2 Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan 120 Orang 120 Orang 100% 3 Diklat Kepala Perpustakaan Sekolah 120 Orang 120 Orang 100% Data tersebut di atas menunjukkan gambaran hasil penyelenggaraan diklat selama tahun anggaran 2017. Penyelenggaraan diklat melalui anggaran APBN menghasilkan capaian peserta sebanyak 526 peserta dengan rata rata persentase 87.7%, sedangkan penyelenggaraan diklat melalui anggaran APBN P menghasilkan capaian peserta sebanyak 360 peserta dengan rata rata persentase 100%. Keseluruhan capaian peserta sebanyak 883 peserta dengan persentase 93.85%. Jumlah diklat yang diselenggarakan sebanyak 16 (enam belas) diklat yang terbagi menjadi 2 (dua) diklat fungsional kepustakawanan dan 16 (empat belas) diklat teknis kepustakawanan. Adapun penyelenggaraan diklat yang tidak dilaksanakan merupakan Diklat Penyuluh Minat dan Gemar membaca dan Diklat Pengembangan Koleksi bahan Perpustakaan Digital. Kedua diklat tersebut tidak dilaksanakan dikarenakan kurangnya jumlah peserta yang mendaftar dikedua diklat tersebut. Di samping tidak terlaksananya kedua diklat tersebut, terdapat sejumlah permasalahan yang dihadapi dalam mencapai indikator kinerja pada tahun 2017 yakni: LKIP Pusdiklat Tahun 2017 15
1) Belum matangnya penyelenggaraan diklat jarak jauh berbasis Teknologi Informasi dan belum adanya fasilitas penunjang pelaksanaan diklat jarak jauh berbasis Teknologi Informasi di daerah; 2) Belum adanya sarana dan prasarana penyelenggaraan diklat sehingga Pusdiklat harus menyewa tempat penyelenggaraan diklat; Terdapat sejumlah penanggulangan masalah yang dapat dilakukan dalam mencapai indikator kinerja pada tahun 2017 yakni: 1) Percepatan diklat jarak jauh bidang kepustakawanan; 2) Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana diklat kepustakawanan; 3) Melakukan kajian analisis kebutuhan diklat kepustakawanan yang tepat guna dan tepat sasaran; 4) Membuat jejaring informasi diklat kepustakawanan. 2. Jumlah naskah hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan Secara umum Pusdiklat telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pusdiklat Tahun 2017. Pencapaian kinerja sasaran strategis berdasarkan Perjanjian Kinerja Pusdiklat Tahun 2017 adalah sebagai berikut: Tabel 10. Capaian naskah pemantauan dan evaluasi kegiatan diklat kepustakawanan pada tahun 2017 Tahun 2017 No Uraian Indikator Kinerja % Target Capaian 1 2 3 5 6 1 Jumlah naskah hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan 6 Naskah 6 Naskah 100% LKIP Pusdiklat Tahun 2017 16
Berdasarkan tabel diatas, target indikator kinerja Jumlah naskah hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan terpenuhi dengan persentase capaian indikator kinerja sebesar 100%. Naskah naskah yang dihasilkan selama tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 11. Rincian naskah pemantauan dan evaluasi kegiatan diklat kepustakawanan pada tahun 2017 No Uraian Kegiatan Target Capaian % 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pusdiklat 6 Naskah 6 Naskah 100% Data tersebut di atas menunjukkan gambaran hasil pelaksanaan pembuatan naskah pemantauan dan evaluasi kegiatan diklat selama tahun anggaran 2017. Pembuatan naskah pemantauan dan evaluasi kegiatan diklat menghasilkan capaian naskah sebanyak 6 (sepuluh) naskah dengan rata rata persentase 100%. Tabel 12. Perbandingan jumlah naskah pemantauan dan evaluasi diklat kepustakawanan pada tahun 2016 dan 2017 Tahun Perjanjian Kinerja Capaian/Realisasi Persentase 2016 6 Naskah 8 Naskah 133,3% 2017 6 Naskah 6 Naskah 100% Pada tahun 2016, Pusdiklat realisasi naskah pemantauan dan evaluasi diklat kepustakawanan mencapai 8 (delapan) naskah dari target 6 (enam) naskah atau sebesar 133%, sedang tahun 2017 capaian adalah tepat 6 (enam) naskah atau sebesar 100%. Penurunan jumlah capaian yang terjadi pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2016 disebabkan karena adanya perbedaan subkegiatan pada indikator tersebut. Faktor pendukung tercapainya target pada indikator kinerja Jumlah naskah hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan adalah meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui keikutsertaan pada pelatihan; koordinasi antar pegawai Pusdiklat; serta restrukturisasi pejabat Pusdiklat. LKIP Pusdiklat Tahun 2017 17
Faktor penghambat pencapaian target pada indikator kinerja Jumlah naskah hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan adalah kesenjangan kompetensi antar pegawai Pusdiklat yang mengakibatkan kurang meratanya pembagian tugas yang berdampak pada terkendalanya penyelesasian naskah. C. Akuntabilitas Kinerja Selama tahun 2017, pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai, Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI, melaksanakan pendanaan kegiatan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perpustakaan Nasional RI dengan total nilai keseluruhan adalah sebesar Rp. 13.675.055.000,- (Tiga belas milyar enam ratus tujuh puluh lima juta lima puluh lima ribu rupiah) sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp. 12.939.367.300,- (Dua belas milyar sembilan ratus tiga puluh sembilan juta tiga ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus rupiah) atau dengan serapan dana APBN mencapai 94.62%, dengan demikian dapat diketahui pada tahun 2017 kondisi anggaran adalah SILPA Rp. 735.687.700,- (Tujuh ratus tiga puluh lima juta enam ratus delapan puluh tujuh ribu tujuh ratus rupiah). Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran dapat dilihat pada tabe berikut Sesuai dengan tabel diatas, maka pada Tahun 2016, Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI, didukung anggaran belanja negara dengan realisasi sebagai berikut. Tabel 13. Realiasasi total anggaran tiap indikator tahun 2017 No Uraian Pagu Anggaran Realisasi Anggaran % Realisasi 1. Peserta diklat perpustakaan a. Penyusunan kurikulum dan bahan ajar b. Penyelenggaraan diklat 2.263.945.000 11.398.289.000 2.087.046.100 10.840.101.200 92.19% 95.10% Jumlah Pagu Indikator 1 12.927.147.300 12.927.147.300 2. Pemantauan dan evaluasi kegiatan diklat a. Penyusunan laporan kinerja kegiatan diklat 12.821.000 12.220.000 95.31% Jumlah Pagu Indikator 2 12.821.000 12.220.000 LKIP Pusdiklat Tahun 2017 18
TOTAL ANGGARAN 13.675.055.000 12.939.367.300 94.62% BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan merupakan kebutuhan di setiap instansi pemerintah, juga Perpustakaan Nasional. Terlebih dengan besarnya kesenjangan antara kebutuhan akan tenaga fungsional pustakawan dan pengelola perpustakaan dengan jumlah perpustakaan yang ada di Indonesia. Hal tersebut diperparah dengan sedikitnya penyerapan lulusan akademis sebagai tenaga perpustakaan serta adanya moratorium penerimaan pegawai negeri sipil selama 5 (lima) tahun. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, Pusdiklat berkewajiban menyelenggarakan pendidikan non-formal melalui program-program Diklat Pustakawan dan Tenaga Teknis Perpustakaan untuk mencetak tenaga fungsional pustakawan dan peningkatan SDM pengelola perpustakaan. Program diklat ini telah diselenggarakan sejak tahun 1970- an dan masih berlangsung setiap tahunnya hingga saat ini. Pada tahun 2017, telah terselenggara 16 (enam belas) diklat kepustakawanan. Di samping itu, untuk mendukung pelaksanaan diklat, Pusdiklat juga mengupayakan penyusunan ataupun revisi kurikulum dan bahan ajar yang dibutuhkan di tiap diklat dengan mengacu pada kemajuan teknologi informasi bidang perpustakaan dan peraturan perundang-undangan bidang perpustakaan yang terkait. 2. Pada tahun 2017, Pusdiklat telah mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatannya, antara lain dengan terselenggaranya program diklat perpustakaan; terselenggaranya evaluasi diklat perpustakaan; penyusunan dan pengembangan naskah kurikulum dan bahan ajar diklat tenaga perpustakaan; serta dokumen laporan pemantauan dan evaluasi. 3. Di samping keberhasilan yang telah dicapai, dalam pelaksanaannya, terdapat permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun 2017, seperti kurangnya animo peserta diklat untuk mengikuti jenis diklat swadana melalui PNBP, sebagian kurikulum, bahan ajar, dan LKIP Pusdiklat Tahun 2017 19
pedoman diklat belum sesuai dengan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan Komunikasi (TIK); tidak tesedianya fasilitas sarana dan prasarana (asrama, kelas, dan laboratorium). B. Saran Untuk mengatasi permasalahan tersebut solusi yang diusulkan adalah sebagai berikut : 1) perlu diselenggarakan diklat fungsional tertentu dan fungsional umum dalam rangka mengantisipasi berjalannya reformasi birokrasi di perpusnas; 2) Perlu disusun naskah akademik kebutuhan beasiswa S1, S2, S3 bidang perpustakaan di Indonesia untuk bahan usulan permohonan beasiswa ke Bappenas; dan 3) Perlu direncanakan program terpadu inter & lintas sektoral dalam meningkatkan kualitas SDM perpustakaan. LKIP Pusdiklat Tahun 2017 20