ANALISIS DAYA SAING DAN DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KOMODITAS SUSU SAPI LOKAL DI JAWA BARAT FERYANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam tesis saya yang berjudul: ANALISIS DAYA SAING DAN DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KOMODITAS SUSU SAPI LOKAL DI JAWA BARAT Merupakan gagasan atau hasil penelitian tesis saya sendiri dengan bimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan sumbernya. Tesis ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah menyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Bogor, Maret 2010 Feryanto NRP. H353070111
ABSTRACT FERYANTO. Analysis of Competitiveness and The Impact of Government s Policy on Local Milk in West Java (M. PARULIAN HUTAGAOL as a chairman and NUNUNG NURYARTONO as a member of the advisory committee). The supply capability of local milk producers at the present is only 25 30 percent of the total national milk demand. Importing large amount of milk has made Indonesia as the net importer. However, it also shows the prospect of big market for dairy to produce fresh milk as the import substitute product. Therefore, this study aims to (1) analyze the financial and economic efficiency of dairy that produces fresh milk in the dairy centre in West Java, (2) analyze the comparative and competitive advantages of milk in the dairy centre in West Java, (3) analyze the impact of government s policy on the competitiveness of dairy in West Java, and (4) analyze the sensitivity of the output and input prices change on the competitiveness of dairy in the major producing centre in West Java. Policy Analysis Matrix (PAM) was employed in this study in order to calculate the private and social prices of revenue and cost of the dairy in which the social price was calculated from the Full Cream Milk Powder and private price from the farmgate price. Sensitivity analysis was also conducted in order to analyze the policy change on the dairy. The results showed that (1) the dairy in West Java was profitable (both privately and socially profitable), (2) it had competitive advantage (PCR<1) and comparative advantage (DRC<1), (3) government intervention or market failure would not give positive incentives for dairy cow producers, and (4) it suggested that the government would increase the milk production and determine the import tariff of milk to be 15 percent. Key words : Milk, Competitive Advantage, Comparative Advantage, PAM
RINGKASAN FERYANTO. Analisis Daya Saing dan Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Komoditas Susu Sapi Lokal di Jawa Barat (M. PARULIAN HUTAGAOL sebagai Ketua, dan NUNUNG NURYARTONO sebagai Anggota Komisi Pembimbing). Pengembangan usaha sapi perah merupakan salah satu alternatif dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat serta pengurangan tingkat ketergantungan nasional terhadap impor susu. Kemampuan pasok susu peternak lokal saat ini baru mencapai 25-30 persen dari kebutuhan susu nasional, kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi negara pengimpor. Kondisi ini dikarenakan usaha ternak sapi perah di Indonesia didominasi oleh skala kecil dengan kepemilikan ternak kurang dari empat ekor (80 persen), empat sampai tujuh ekor (17 persen), dan lebih dari tujuh ekor (tiga persen). Konsekuensi dari keragaan usaha ternak sapi perah kita yang masih sangat kecil, akan menyebabkan ketidakmampuan untuk bersaing dengan produk impor. Hal tersebut menunjukkan bahwa peran kebijakan pemerintah dalam hal perdagangan sangat mempengaruhi dinamika perkembangan peternakan sapi perah di tengah kondisi perdagangan bebas dan persaingan dengan susu impor. Pasar produk susu segar di Indonesia cenderung memiliki struktur pasar oligopsoni dengan Industri Pengolahan Susu (IPS) sebagai konsumen utama, hal tersebut juga didukung bahwa koperasi susu dan peternak memiliki posisi tawar yang lemah dalam memasok dan menentukan harga susu kepada IPS. Lemahnya posisi tawar peternak terhadap IPS yang lebih cenderung untuk menggunakan bahan baku impor merupakan salah satu kendala utama. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis tingkat efisiensi finansial dan ekonomi usahaternak yang memproduksi susu sapi segar di daerah sentra sapi perah Jawa Barat, (2) menganalisis dan mengukur keunggulan komparatif dan kompetitif komoditas susu sapi di daerah sentra sapi perah Jawa Barat, (3) menganalisis dampak kebijakan pemerintah terhadap daya saing peternakan sapi perah di sentra Jawa Barat, dan (4) menganalisis sensitivitas perubahan harga output dan input terhadap daya saing peternakan sapi perah di daerah sentra Jawa Barat. Harga bayangan susu impor didasarkan pada harga satu kilogram Full Cream Milk Powder (FCMP) setara dengan delapan liter susu segar dalam negeri berdasarkan harga bordernya (cif) di pelabuhan impor (Tanjung Priuk). Sedangkan, harga susu privat disesuaikan dengan harga aktual yang ril diterima peternak. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 90 peternak. Berdasarkan analisis PAM Secara keseluruhan, peternak di ketiga lokasi penelitian (Kecamatan Lembang, Kecamatan Pangalengan, dan Kecamatan Cikajang) memiliki keuntungan privat dan ekonomi, hal ini ditunjukkan keuntungan privat dan ekonomi yang besar dari nol untuk ketiga lokasi. Keuntungan privat tersebesar diperoleh peternak Kec. Lembang (Rp. 609.90 per liter susu), sedangkan keuntungan ekonomi terbesar terdapat di Kec. Cikajang sebesar Rp. 1 541 per liter susu. Berdasarkan nilai PCR dan DRC yang diperoleh ketiga lokasi memiliki keunggulan Kompetitif (PCR<1), yakni 0.79 (Kec.
Lembang), 0.94 (Kec. Pangalengan), dan 0.89 (Kec. Cikajang) yang menunjukkan masing-masing peternak hanya mengeluarkan tambahan biaya kurang dari satu untuk dapat bersaing dengan produk sejenis. Nilai indikator keunggulan komparatif dapat dilihat dari nilai DRC<1. Nilai DRC untuk Kec. Lembang sebesar 0.63, Kec. Pangalengan sebesar 0.75, dan 0.58 untuk Kec. Cikajang. Indikator DRC ini menunjukkan bahwa produk susu sapi segar akan lebih menguntungkan diproduksi di sentra produksi susu Provinsi Jawa Barat daripada harus mengimpornya. Analisis dampak kebijakan dalam Tabel PAM ditunjukkan oleh hasil pengusahan susu sapi perah di ketiga lokasi penelitian yakni nilai OT bernilai negatif atau mengalami kerugian di Kec. Lembang (Rp. 622.80), Kec. Pangalengan (Rp. 610.75), dan Kec. Cikajang (Rp. 944.48) untuk setiap liter susu yang dihasilkan. Hasil ini menujukkan harga domestik susu lebih rendah dari harga internasionalnya, yang mengindikasikan adanya disinsentif terhadap output susu. Hasil IT usahaternak sapi perah menunjukkan nilai yang positif sebesar Rp. 91.30 (Kec. Lembang), Rp. 105.80 (Kec. Pangalengan), dan Rp. 27.79 per liter susu (Kec. Garut), dan nilai NPCI untuk ketiga lokasi yang lebih besar dari satu, hal ini mengkondisikan bahwa peternak yang menggunakan input tersebut mengalami kerugian, karena menanggung biaya input yang lebih mahal. Hasil analisis dampak kebijakan pemerintah terhadap input-output menunjukkan bahwa berdasarkan nilai Transfer bersih (TB), menunjukkan nilai yang negatif untuk ketiga lokasi penelitian yang berada pada kisaran negatif Rp. 741.80-Rp. 1 236.57 per liter susu, indikator ini memberikan informasi kebijakan yang diterapkan pemerintah memberikan kerugian bagi pengusahaan susu sapi perah. Sedangkan nilai koefisien proteksi efektif (EPC) sebesar 0.80 (Kec. Lembang dan Kec. Pangalengan), dan sebesar 0.74 (Kec. Cikajang) adanya kebijakan pemerintah tidak berdampak positif dan tidak memberikan insentif kepada peternak sapi perah karena nilai tambah keuntungan peternak menjadi lebih rendah dari yang seharusnya, karena peternak akan mengeluarkan dana ke konsumen (IPS) sebesar 80 persen dan 74 persen. Berdasarkan analisis sensitivitas yang dilakukan, asumsi skenario yang digunakan yakni perubahan harga susu akibat penurunan tarif impor dan kenaikan harga pakan ternak secara umum pengusahaan susu sapi perah ternyata akan menurunkan daya saing pengusahan sapi perah di Provinsi Jawa Barat. Sehingga demikian untuk tetap memberikan keuntungan dan insentif bagi peternak sebaiknya pemerintah mengambil kebijakan untuk menetapkan tarif impor susu lebih besar dari lima persen (kondisi sekarang), yakni 15 persen. Penetapan subsidi pada input usahaternak, terutama pakan dan obat-obatan; (1) penetapan kembali BUSEP (Bukti Serap), dimana IPS memiliki kewajiban membeli dengan proporsi jumlah impor susu yang adil; (2) pengurangan atau penghapusan pajak dan biaya lainnya yang tidak terkait dengan pengusahaan susu segar sapi perah sehingga ekonomi biaya tinggi dapat dihilangkan; dan (3) memfasilitasi penelitian dan penyediaan teknologi yang mampu meningkatkan kualitas susu segar serta mampu melakukan pengolahan susu menjadi produk turunan yang memberikan nilai tambah bagi peternak. Kata Kunci : Susu, Keunggulan Kompetitif, Keunggulan Komparatif, PAM
Hak cipta milik IPB, tahun 2010 Hak cipta dilindungi Undang-Undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
ANALISIS DAYA SAING DAN DAMPAK KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KOMODITAS SUSU SAPI LOKAL DI JAWA BARAT FERYANTO Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Mayor Ilmu Ekonomi Pertanian SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Heny K. Daryanto, M.Ec (Dosen Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor) Penguji Wakil Mayor Ilmu Ekonomi Pertanian dan Pimpinan Sidang: Dr. Ir. Ratna Winandi, MS (Dosen Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor)
Judul : Analisis Daya Saing dan Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Komoditas Susu Sapi Lokal di Jawa Barat Nama Mahasiswa : Feryanto Nomor Pokok : H353070111 Mayor : Ilmu Ekonomi Pertanian Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing Dr. Ir. M. Parulian Hutagaol, MS Ketua Dr. Ir. Nunung Nuryartono, MS Anggota Mengetahui, 2. Kordinator Mayor 3. Dekan Sekolah Pascasarjana IPB Ilmu Ekonomi Pertanian Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS Tanggal Ujian Tesis: 15 Februari 2010 Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan karena atas berkat rahmat dan karunia Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Analisis Daya Saing dan Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Komoditas Susu Sapi Lokal di Jawa Barat. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat daya saing pengusahaan susu sapi segar yang dijalankan oleh peternak di lokasi sentra pengusahaan susu segar di Provinsi Jawa Barat, serta melihat dampak kebijakan pemerintah terhadap pengembangan komoditi susu sapi perah khususnya di Provinsi Jawa Barat. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setinggitingginya terutama kepada Komisi Pembimbing Dr. Ir. M. Parulian Hutagaol, MS (ketua) dan Dr. Ir. Nunung Nuryartono, MS (anggota) yang telah membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan dalam proses penelitian dan pelaksanaan penulisan tesis ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada: 1. Dirjen Dikti-Depdiknas, Rektor IPB, Dekan Sekolah Pascasarjana IPB, Dekan FEM IPB, Ketua, dan Sekretaris Departemen Agribisnis FEM IPB yang telah memberikan kesempatan bagi penulis mendapatkan beasiswa (BPPS) untuk mengikuti Program Magister di Mayor Ilmu Ekonomi Pertanian IPB. 2. Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA. selaku Ketua Mayor Ilmu Ekonomi Pertanian dan seluruh staf pengajar yang telah memberikan bimbingan dan proses pembelajaran selama penulis kuliah di Mayor Ilmu Ekonomi Pertanian. 3. Dr. Ir. Heny K. Daryanto, M. Ec selaku Penguji Luar Komisi dan Dr. Ir. Ratna Winandi Asmarantaka, MS selaku Penguji yang mewakili Mayor Ilmu
Ekonomi Pertanian dan Pimpinan Sidang pada Ujian Tesis, yang telah memberikan masukan bagi perbaikan tesis ini. 4. Ir. Lukman M. Baga, MA. Ec yang telah membantu dalam hal bantuan dana penelitian bagi penulis. Mas Wai, Mba Etriya, Putri, Hastuti, Panji dan Khoirul Aziz yang membantu dalam hal pengumpulan data dan diskusinya. 5. Nia Rosiana, SP yang selalu membantu dan mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan pendidikan Master ini. Terima kasih atas dorongan, semangat, kasih sayang dan curahan waktunya. 6. Ir. Dwi Rachmina, MS, Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS, dan Dr. Ir. Anna Fariyanti, MS yang senantiasa memberikan motivasi dan nasehat yang sangat berharga. 7. Teman-teman EPN angkatan 2007 (Zulkifli M, Narta, Ambar K, Suryadi, Adi S, Roni A, Dian H, D Asri, Desi A, Wiwik H dan Wanti), terima kasih atas kebersamaan dan kerjasamanya selama kuliah. 8. Seluruh staf Mayor EPN (Mba Rubi, Mba Yani, Aam, Angga, Ibu Kokom dan Pak Husein) yang senantiasa dan sabar membantu penulis selama perkulihan sampai akhir penulis menyelesaikan studi. 9. Pihak-pihak lain (terutama responden) yang namanya tidak dapat disebutkan satu-persatu namun telah banyak memberikan sumbang saran dan informasi selama penulisan tesis ini. Secara khusus dengan penuh rasa hormat dan cinta, penulis mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan doa Ibunda Sabariah br Saragih, Wak Mimah, Saudara-saudaraku (Bang Jimmy, Kak Anna, Kak Beby, dan Bang Roni) untuk keberhasilan penulis. Serta terima kasih disampaikan tak hingga bagi
keluarga besar Bapak T. Sumarto di Garut yang memberikan dukungan, semangat dan doa bagi penulis. Penulis berharap penelitian ini bermanfaat dalam khasanah pengembangan pendidikan dan sektor pertanian khususnya peternakan sapi perah di Indonesia. Semoga Allah SWT menerima karya ini sebagai amal kebaikan dan tanda syukur penulis. Amin. Bogor, Maret 2010 Feryanto
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kotamadya Pematang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 5 Januari 1984 dari Ibu Sabariah br Saragih dan Ayah Muhtar William. Penulis merupakan putra bungsu dari empat bersaudara. Tahun 2002 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Berastagi, Kabupaten Karo dan pada tahun yang sama penulis diterima menjadi mahasiswa pada Program Studi Manajemen Agribisnis, Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Pendidikan sarjana tersebut diselesaikan pada tahun 2006. Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang master pada Program Magister Sains di Mayor Ilmu Ekonomi Pertanian, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2007 dengan Beasiswa Program Pascasarjana (BPPS) yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Penulis bekerja sebagai staf pengajar di Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor sejak tahun 2007 sampai sekarang. Bidang ilmu yang menjadi konsentrasi penulis adalah agribisnis, kebijakan dan pembangunan pertanian, serta ekonomi pertanian.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL..... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xvii xix xx I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian... 8 1.4. Manfaat Penelitian... 9 1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian... 10 II. TINJAUAN PUSTAKA... 12 2.1. Pengertian dan Konsep Daya saing... 12 2.2. Kebijakan Pemerintah terhadap Komoditas Susu di Indonesia... 16 2.2.1. Kebijakan Pemerintah terhadap Pengadaan Input Susu di Indonesia... 16 2.2.2. Kebijakan Pemerintah terhadap Produksi Susu di Indonesia... 18 2.3. Struktur Pasar Susu Segar Dalam Negeri Indonesia... 19 2.4. Kebijakan Negara Maju di Bidang Persusuan... 22 2.5. Tinjauan terhadap Penelitian Terdahulu... 24 III. KERANGKA PEMIKIRAN... 28 3.1. Teori Perdagangan Internasional... 28 3.2. Teori Ekonomi Geografi... 30 3.3. Analisis Dampak Kebijakan... 33 3.3.1. Klasifikasi Kebijakan Harga Output... 38 3.3.2. Klasifikasi Kebijakan Harga Input... 41 3.4. Matriks Analisis Kebijakan... 43 3.5. Kerangka Pemikiran Operasional... 54 xiv
IV. METODOLOGI PENELITIAN... 58 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian... 58 4.2. Data dan Sumber Data... 59 4.3. Metode Penentuan Sampel Penelitian... 60 4.4. Metode Analisis... 61 4.5. Metode Alokasi Komponen Biaya Domestik dan Asing... 62 4.6. Metode Penentuan Harga Bayangan... 62 4.6.1. Harga Bayangan Nilai Tukar.... 64 4.6.2. Harga Bayangan Output... 66 4.6.3. Penentuan Harga Bayangan Sarana Produksi dan Peralatan Ternak Sapi Perah... 67 4.6.4. Harga Bayangan Tenaga Kerja... 68 4.6.5. Harga Bayangan Lahan... 69 4.6.6. Harga Bayangan Modal Kerja... 70 4.7. Penentuan Biaya Tataniaga... 69 4.8. Analisis Sensitivitas... 71 V. AGRIBISNIS PERSUSUAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN... 75 5.1. Agribisnis Persusuan Nasional... 75 5.1.1. Produksi Susu... 76 5.1.2. Pemasaran Susu... 81 5.2. Kondisi Peternakan Sapi Perah di Jawa Barat... 84 5.3. Kelembagaan Agribisnis Sapi Perah... 89 5.4. Gambaran Umum Provinsi Jawa Barat... 94 5.5. Karakteristik Responden Penelitian... 96 5.5.1. Status Usahaternak Sapi Perah... 97 5.5.2. Umur Peternak Responden... 98 5.5.3. Tingkat Pendidikan Peternak Responden... 99 5.5.4. Pengalaman Beternak... 101 5.5.5. Jenis dan Kepemilikan Sapi Laktasi... 102 5.5.6. Pemeliharaan Ternak... 104 5.5.7. Pakan... 104 5.5.8. Cara Penjualan Hasil Ternak... 106 xv
5.5.9. Tenaga Kerja... 106 VI. DAYA SAING DAN DAMPAK KEBIJAKAN TERHADAP PENGUSAHAAN SUSU SAPI LOKAL... 108 6.1. Efisiensi dan Daya Saing Pengusahaan Susu Sapi lokal... 108 6.1.1. Keunggulan Kompetitif... 110 6.1.2. Keunggulan Komparatif... 114 6.2. Dampak Kebijakan Pemerintah... 119 6.2.1. Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Output... 120 6.2.2. Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Input... 122 6.2.3. Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Input- Output... 127 6.3. Perubahan Keuntungan dan Daya Saing Pengusahaan Susu Sapi Perah Lokal Akibat Perubahaan Harga Output dan Input di Provinsi Jawa Barat... 130 6.3.1. Perubahan Keuntungan Pengusahaan Susu Sapi Perah Lokal Akibat Perubahaan Harga Output dan Input di Provinsi Jawa Barat... 131 6.3.2. Perubahaan Daya Saing Pengusahaan Susu Sapi Perah Lokal Akibat Perubahaan Harga Output dan Input di Provinsi Jawa Barat... 136 6.4. Kebijakan Alternatif terhadap Peningkatan Daya Saing Pengusahaan Susu Sapi Perah... 139 VII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN... 149 7.1. Kesimpulan... 149 7.2. Implikasi Kebijakan... 151 DAFTAR PUSTAKA... 154 LAMPIRAN... 159 xvi
DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Perkembangan Ekspor dan Impor Susu Indonesia... 2 2. Klasifikasi Kebijakan Pemerintah terhadap Harga Komoditi... 34 3. Matriks Analisis Kebijakan... 46 4. Daftar Harga Komponen Input Pengusahaan Susu Segar di Provinsi Jawa Barat, Tahun 2009... 68 5. Struktur Biaya Produksi Susu Per Liter Susu, Tahun 2009... 73 6. Populasi Sapi Perah dan Produksi Susu Sapi Segar, Tahun 2003-2007... 77 7. Produktivitas Sapi Perah di Pulau Jawa, Tahun 2008... 78 8. Perkembangan Harga Susu di Daerah Sentra Produksi, Tahun 2008... 83 9. Perkembangan Populasi Ternak Sapi Perah di Provinsi Jawa Barat, Tahun 2004-2008... 86 10. Perkembangan Produksi Susu di Provinsi Jawa Barat, Tahun 2004-2008... 87 11. Status Usahaternak Sapi Perah Responden di Kecamatan Sentra Provinsi Jawa Barat, Tahun 2009... 97 12. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Kecamatan Sentra Provinsi Jawa Barat, Tahun 2009... 99 13. Karakteristik Pendidikan Peternak Responden di Kecamatan Sentra Provinsi Jawa Barat, Tahun 2009... 100 14. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berpengalaman Beternak di Kecamatan Sentra Provinsi Jawa Barat, Tahun 2009... 101 15. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kepemilikan Sapi Laktasi di Kecamatan SentraProvinsi Jawa Barat, Tahun 2009... 103 xvii
16. Penggunaan Tenaga Kerja dalam Usahaternak Sapi Perah 17. Responden di Kecamatan SentraProvinsi Jawa Barat, Tahun 2009... 107 18. Matriks Analisis Kebijakan Pengusahaan Susu Sapi Perah Lokal di Kecamatan Lembang, Kecamatan Pangalengan, dan Kecamatan Cikajang... 109 19. Keuntungan Privat dan Rasio Biaya Privat Pengusahaan Susu Sapi Perah Lokal di Kecamatan Sentra Provinsi Jawa Barat... 110 20. Keuntungan Sosial dan Rasio Biaya Sumberdaya Domestik Pengusahaan Susu Sapi Perah Lokal di Kecamatan Sentra Provinsi Jawa Barat.... 114 21. Nilai Transfer Output dan Koefisien Proteksi Output Nominal Pengusahaan Susu Sapi Perah Lokal di Kecamatan Sentra Provinsi Jawa Barat... 120 22. Nilai Transfer Input, Koefisien Proteksi Input Nominal, dan Transfer Faktor Pengusahaan Susu Sapi Perah Lokal di Kecamatan Sentra Provinsi Jawa Barat... 123 23. Nilai Koefisien Proteksi Efektif, Transfer Bersih, dan Koefisien Keuntungan, dan Rasio Subsidi bagi Produsen Pada Pengusahaan Susu Sapi Perah Lokal di Kecamatan Sentra Provinsi Jawa Barat... 127 24. Keuntungan Pengusahaan Susu Sapi Perah Berdasarkan Analisis Sensitivitas di Kecamatan Lembang, Kecamatan Pangalengan, dan Kecamatan Cikajang.... 132 25. Indikator Daya Saing Pengusahaan Susu Sapi Perah Berdasarkan Analisis Sensitivitas di Kecamatan Lembang, Kecamatan Pangalengan, dan Kecamatan Cikajang.... 137 xviii
DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Dampak Subsidi Positif terhadap Konsumen dan Produsen Pada Barang Ekspor dan Impor... 39 2. Subsidi dan Pajak Pada Input... 41 3. Dampak Subsidi dan Pajak Input Non Tradable... 42 4. Kerangka Pemikiran Operasional... 57 5. Jalur Pemasaran Susu di Indonesia... 82 6. Pola Agribisnis Peternakan Sapi Perah di Jawa Barat... 88 xix
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Perhitungan Standar Convertion Factor dan Shadow Price Exchange Rate Tahun 2009... 160 2. Harga Full Cream Milk Powder Juli-September, Tahun 2009.... 161 3. Perhitungan Harga Bayangan/Sosial Komoditas Susu... 161 4. Alokasi Biaya Input dan Output dalam Komponen Domestik dan Asing... 161 5. Proporsi Komponen Biaya Usahaternak di Tiga Lokasi Penelitian... 162 6. Rincian Penerimaan dan Biaya Pengusahaan Susu Segar Dalam Komponen Domestik dan Asing di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat... 163 7. Nilai PAM Pengusahaan Susu Segar di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat... 164 8. Rincian Penerimaan dan Biaya Pengusahaan Susu Segar dalam Komponen Domestik dan Asing di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung... 165 9. Nilai PAM Pengusahaan Susu Segar di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung... 166 10. Rincian Penerimaan dan Biaya Pengusahaan Susu Segar dalam Komponen Domestik dan Asing di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut... 167 11. Nilai PAM Pengusahaan Susu Segar di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut... 168 xx