BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya Balitbang Kurikulum Depdiknas (2012 : 1) mengemukakan bahwa :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan senam sangat sesuai untuk. mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI AKTIVITAS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA KETERAMPILAN GULING

II. TINJAU PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk. mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan

dapat terwujud. Pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian integral aktivitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, maka

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Senam Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra 2002: 2 (dalam

I., PENDAHULUAN. merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Kata gymnastics menurut Hidayat (1995:27), dipakai untuk menunjukan

I. PENDAHULUAN. sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata bahasa yunani, gymnos,

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan memegang peranan yang sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental

O. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMPLB TUNADAKSA

I. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam

Peta Konsep GERAK RITMIK

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan desain penelitian yang

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN KELAS VI SD/MI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SKJ DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Masdin SD Negeri 02 Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

O. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMPLB TUNANETRA

senam Merupakan terjemahan dari kata: 1. Gymnastiek Belanda 2. Gymnastics Inggris Asal kata Gymnos Yunani berarti telanjang

57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini masyarakat telah menyadari akan perlunya

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SDLB TUNAGRAHITA

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

GALIH PERMANA, 2015 PENGARUH PENGGUNAAN ALAT BANTU MODIFIED SMARTER SPOTTER TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SIKAP KAYANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk stimulasi potensi-potensi anak, sehingga secara nature dan nurture anak

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

I. PENDAHULUAN. jasmani di mana di dalam pelaksanaannya banyak menggunakan fisik atau

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SDLB TUNADAKSA

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS I - SEMESTER 1

TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

2015 PERBANDINGAN PENGARUH SENAM IRAMA LINE DANCE DAN SENAM BODY COMBAT TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMAN 1 BATUJAJAR

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS II - SEMESTER 1

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SDLB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. kemudian yang disebut - sebut sebagai Bapak senam. keterampilan dan menanamkan nilai - nilai mental spiritual.

BAB VII GERAK RITMIK. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 141

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

O. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMPLB TUNARUNGU

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

I. PENDAHULUAN. hidup bangsa dan negara. Pada Negara-negara yang masih berkembang,

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SDLB AUTIS

gerak dasar berjalan gerak dasar lompat dan loncat gerak dasar lempar dan tangkap

BAB I PENDAHULUAN. jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

ARTIKEL ILMIAH SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH THOMI PRADODO A1D408107

N. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMALB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

J. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SDLB TUNARUNGU

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitrianisa Setianing Widi, 2014

21. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SD/MI

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian pendidikan-menurut-ahli Rini Nurmayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

I. PENDAHULUAN. berasal dari kata curir (pelari) dan curene (tempat berpacu). Pada saat itu

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

O. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMPLB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana hanya

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dea Wulantika Utami, 2013

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Hakikat Kebugaran / Kesegaran Jasmani. tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS III - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Bila

KOMPETENSI DASAR PENJASORKES SEKOLAH DASAR KELAS I - VI. Kompetensi Dasar Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah terjemahan dari Physical Education yang digunakan di Amerika. Makna dari pendidikan jasmani adalah pendidikan. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan anak melalui upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pendidikan. Seperti yang dikemukakan oleh Muhadi (2002 : 4) bahwa : Pendidikan jasmani adalah suatu proses aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematis, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan,meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Selanjutnya Balitbang Kurikulum Depdiknas (2012 : 1) mengemukakan bahwa : Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui penyediaan pengalaman belajar kepada siswa, berupa aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga, yang direncanakan secara sistematis, guna merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik, keterampilan motorik, keterampilan berfikir, emosional, sosial dan moral. Pendidikan jasmani sangat erat kaitannya dengan pola gerak dasar, pola gerak dasar merupakan pola dasar perilaku yang dapat diamati aktivitas lokomotor seperti berlari, lompat dan aktivitas manipulatif seperti lempar dan tangkap, serta aktivitas non lokomotor seperti meregang dan memutar merupakan tugas-tugas gerak untuk gerak. Peningkatan kemampuan gerak dasar pada usia ini terjadi secara berangsur-angsur dan bertahap. Pendidikan jasmani di sekolah dasar pada hakekatnya memiliki peran dan fungsi yang strategis sebagai upaya menciptakan

2 suatu masyarakat yang sehat dinamis, karena dengan melakukan aktivitas pendidikan jasmani akan terbina dan mengaktifkan kondisi fisiknya. Standar kompetensi bahan kajian mata pelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, kelas V, ditekankan pada usaha memacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial. Jenis-jenis kegiatan yang diajarkan di Sekolah Dasar yang berdasarkan Kurikulum 2013, meliputi : KOMPETENSI INTI 1. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya dengan rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan tuhan tentang dirinya, mahluk ciptaan dan kegiatannya, dan benda-benda yang di jumpainya di rumah, disekolah dan tempat bermain. KOMPETENSI DASAR 1.1 Mempraktikan aktivitas daya tahan aerobik dan anaerobik untu pengembangan kebugaran jasmani. Dari materi ajar yang disebutkan di atas, penulis tertarik untuk dapat menelaah lebih jauh tentang senam dengan aktivitas ritmik, karena didalamnya banyak sekali unsur dan kegiatan berolahraga yang mungkin akan erat kaitannya dengan kebugaran jasmani anak di Sekolah Dasar. Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang perkembangan komponen kebugaran jasmani, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu, senam juga berpotensi mengembangkan kebugaran jasmani, sebagai landasan penting bagi penguasaan keterampilan teknik suatu cabang olahraga. Senam yang dikenal dalam bahasa indonesia sebagai salah satu cabang olahraga, merupakan terjemahan langsung dari bahasa inggris Gymnastics. Gymnastics sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan dari bahasa Yunani, Gymnos, yang berarti telanjang. Kata gymnastics tersebut, dipakai untuk menunjukan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak,

3 sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Hal ini bisa terjadi, karena pada waktu itu teknologi pembuatan bahan pakaian belum semaju sekarang, sehingga belum memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur mengikuti gerak pemakainya. Lalu apa pengertian arti kata senam? Tidak mudah memang, mendefinisikan kata yang satu ini, karena dalam kekhususan yang dikandungnya, terdapat keluasan makna yang ingin dicakup. Hal ini juga sesuai dengan perkembangan berbagai aliran dan jenis senam yang terjadi dewasa ini. Menurut Mahendra (2001 : 2) mencoba mendefinisikan senam sebagai : Suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukansecara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Menurut Peter H. Werner (Mahendra, 2001 : 3) mengatakan : Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai, atau pada alat, yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, koordinasi, kelincahan, serta control tubuh. Oleh karena itu yang harus di fokuskan adalah tubuh, bukan alatnya. Bukan pula pola-pola geraknya, karena gerak apapun yang digunakan, tujuan utamanya adalah untuk peningkatan kualitas fisik serta penguasaan pengontrolannya. Sehingga senam dapat dikatakan sebagai satu kegiatan utama yang bermanfaat untuk mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motor ability). Menurut mahendra (2001 : 15) mengatakan bahwa : Senam irama atau aktivitas ritmik adalah salah satu jenis senam yang dikenal dewasa ini. Dinamakan senam irama, karena pada awalnya hanya senam jenis inilah yang pelaksanaannya harus diiringi musik, sedangkan senam yang lain, misalnya senam artistik, tidak diiringi musik. Sekarang hampir semua jenis senam memerlukan hadirnya iringan musik, seperti senam artistik putri di nomor lantai, SKJ atau senam pagi, termasuk senam aerobik. Senam irama sangat menarik untuk dipelajari karena mengandung unsur gerakan yang sangat indah dengan diiringi music. Untuk melakukan gerakan dalam senam

4 irama, diperlukan kelenturan, keseimbangan, keluwesa, fleksibilitas, kontinuitas, dan ketepatan dengan irama. Kita perlu menguasai gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani. Hal itu sesuai dengan tujuan senam, yaitu untuk membentuk keindahan tubuh, kebugaran, dan kekuatan. Senam irama merupakan rangkaian gerak senam yang dilakukan dengan gerakan langkah-langkah serta ayunan lengan dan sikap badan dengan diiringi suatu irama atau musik. Karena itu, penulis memutuskan bahwa penelitian ini membahas tentang senam irama, sebagai langkah perkenalan bagi para guru pendidikan jasmani di Sekolah Dasar untuk pengembangan kebugaran jasmani. Senam irama dalam penelitian ini masih bersifat sederhana, yaitu hanya memperkenalkan gerakangerakan dasar yang diperkirakan masih dapat diikuti oleh siswa. Pemilihan gerakannya masih didasari oleh kepentingan pengembangan keterampilan manipulatif, yang dalam skripsi-skripsi sebelumnya belum banyak dibahas, karena lebih banyak melibatkan gerak dasar langkah semata-mata. Dengan skripsi senam irama ini, diharapkandapat mengenal hakikat senam irama sebagai alat yang bermanfaat untuk mendidik rasa irama dan koordinasi gerak sebagai alat ekspresi diri dan dapat meningkatkan kebugaran jasmani terhadap orang yang melakukannya. Menurut Giriwijoyo, (2010:21) menjelaskan sebagai berikut: Kebugaran jasmani berasal dari istilah bahasa inggris, yaitu physical fitness yang artinya kemampuan koordinasi yang baik terhadap otot-otot, pernapasan dan kardiovaskuler. Kebugaran jasmani adalah keadaan kemampuan jasmani untuk dapat menyesuaikan terhadap tugas jasmani tertentu atau terhadap keadaan lingkungan yang harus diatasi dengan cara yang efisien tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna sebelum datang tugas yang sama pada keesokan harinya.

5 Kebugaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien. Disadari atau tidak, sebenarnya kebugaran jasmani itu merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia karena kebugaran jasmani bersenyawa dengan hidup manusia. Kebugaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang di butuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis memandang perlu melakukan penelitian secara khusus tentang upaya meningkatkan kebugaran jasmani melalui pembelajaran senam irama pada Sekolah Dasar Negeri 3 Pagelaran di Kabupaten Cianjur B. RumusanMasalah Bagaimana pengaruh pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani pada Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani pada Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur? D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis, masyarakat umum dan akademik. 1. Bagi penulis untuk memperoleh pengetahuan lebih dalam bagaimana upaya untuk meningkatkan kebugaran jasmani melalui pembelajaran senam irama yang diterapkan di Sekolah Dasar

6 2. Bagi masyarakat umum sebagai bahan masukkan bagi pola pengajaran guru pendidikan jasmani di Sekolah Dasar sekaligus usaha untuk meningkatkan kesehatan kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Dasar. 3. Bagi akademik sebagai sumbangan pemikiran yang dapat memperkaya khasanah karya ilmiah yang berkaitan dengan perkembangan dan peningkatan kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Dasar. E. Pembatasan Penelitian Agar tidak terjadi penyimpangan dalam proses penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan yang menjadi fokus penelitian ini adalah : 1. Pelaksanaan penelitian di Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur. 2. Penelitian difokuskan pada pengaruh pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur. 3. Metode yang digunakan yaitu eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah senam irama dan variabel terikatnya adalah kebugaran jasmani. 4. Menurut Sugiyono (2010:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur. 5. Dalam pelaksanaan penelitian penulis akan mengambil semua kelas V dengan dua kelas sebagai sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, (2010 : 81). Kemudian dari sampel tersebut diambil dengan jumlah 80 orang berdasarkan Arikunto (2007 : 134) yang menyatakan bahwa jika subjeknya lebih banyak dari 100 orang, Maka sampel dapat diambil 10-15%, 20-25%, atau lebih..

7 Dalam menentukan sampel penulis menggunakan teknik purposive sampling Sugiyono, (2010 : 82). 6. Instrumen yang digunakan adalah : Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) pada kelompok usia 10-12 tahun. Rangkaian Tes kesegaran jasmani Indonesia terdiridari : a. Untuk putra terdiri dari : a) lari 50 meter (10-12 tahun) b) gantung angkat tubuh (pull up)selama 60 detik c) baring duduk (sit up) selama 60 detik d) loncat tegak (vertical jump) e) lari 1000 meter (usia 10-12 tahun) b. Untuk putri terdiri dari : a) lari 50 meter (10-12tahun) b) gantung siku tekuk (tahan pull up) selama 60 detik c) baring duduk (sit up) selama 60 detik d) loncat tegak (vertical jump) e) lari 800 meter (usia 10-12 tahun)