1. Bapak Dr. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra. ST.,MA. selaku dosen

dokumen-dokumen yang mirip
RESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR

WISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN, BULELENG, BALI

KATA PENGANTAR. Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana dan Penguji II.

KATA PENGANTAR. Seminar Tugas Akhir Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar

CHINESE GARDEN RESTAURANT AND FAMILY KARAOKE DI GIANYAR

Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

TEMPAT BERMAIN ANAK-ANAK KHUSUS PERMAINAN TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana,MT,Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

KATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING

REDESAIN SMA NEGERI 1 SERIRIT

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

Sekolah Fotografi di Denpasar

BAB III METODE PERANCANGAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

TEMPAT PENITIPAN ANAK USIA DINI DI DENPASAR

Kantor Produksi Iklan di Badung

KATA PENGANTAR Pabrik Pengolahan Kopi Arabika Flores Bajawa Di Kabupaten Ngada, Flores.

WISATA DESA TENUN RANGRANG DI NUSA PENIDA

WATER SPORT DI PANTAI MELASTI UNGASAN

PET CARE CENTER DI DENPASAR

TEMPAT PENITIPAN DAN PERAWATAN ANAK USIA SEKOLAH DI DENPASAR

KATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda

Klinik Perawatan Anjing di Kota Denpasar

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Scanned by CamScanner

PERENCANAAN FASILITAS SISTEM RESI GUDANG DI GI

SEMINAR TUGAS AKHIR ARSITEKTUR (KBA 12117) ALUR DESAIN HOSTEL DI TANAH LOT TABANAN MADE NURJAYA PERMANA NIM

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

KATA PENGANTAR Restoran dan Bar Klub Motor Klasik di Badung

REDESAIN GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI (GKPB) JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR

GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR

GEDUNG PENJUALAN SARANA PENDIDIKAN DI DENPASAR

PENGEMBANGAN PASAR HEWAN BEBANDEM

PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

MAKERSPACE (BENGKEL KREATIF) DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

GEDUNG PERTUNJUKAN TEATER MODERN DI DENPASAR

I KADEK UDIANA

BAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB III METODE PERANCANGAN

Sekolah Fotografi di Denpasar

KATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MOTOCROSS DI TABANAN

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

DAFTAR ISI EAT) HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix

WISATA ALAM PERSAWAHAN DI UBUD

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

GALERI KAIN TENUN ENDEK DI KOTA DENPASAR

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

BEACH MALL DI GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT PELATIHAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI BANGLI

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel... x

LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN GREEN HOTEL DI DESA PEMUTERAN KABUPATEN BULELENG

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB III METODE PERANCANGAN

PP-IPTEK Kota Singaraja KATA PENGANTAR

BAB III METODE PERANCANGAN

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB II PEMAHAMAN PUSAT REHABILITASI NARKOBA DENGAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Keywords: wedding, wedding house, romantic

HOTEL RESORT PUTRI NAGA TAPAKTUAN LAPORAN PERANCANGAN TKA STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER A TAHUN AJARAN 2010/2011

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

I KOMANG YOGI PURWANTA

Re - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

SEMINAR TUGAS AKHIR PUSAT PERTOKOAN PERLENGKAPAN PERNIKAHANI BADUNG ABSTRAK

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75

HOTEL RESOR DI TANJUNG JAYA

BALI UNITED FOOTBALL ACADEMY DI GIANYAR BALI UNITED FOOTBALL ACADEMY DI GIANYAR UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR (REGULER) 2016

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

AGROWISATA KOPI LUWAK DI PETANG, BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

PUSAT SOSIAL REMAJA DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DENPASAR BALI

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-nya penulisan mengenai Laporan Seminar Tugas Akhir yang berjudul Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud dapat diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Landasan Konseptual yang berjudul Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud ini terutama kepada : 1. Bapak Dr. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra. ST.,MA. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr. Ir. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati. Msi selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan arahan kepada penyusun.. 2. Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 3. Dr. Ir. Widiastuti, MT. selaku dosen pembimbing akademik. 4. Dosen Koordinator Seminar Tugas akhir dan Studio Tugas Akhir beserta seluruh dosen pengampu yang telah bersedia membimbing. 5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan laporan ini. Dalam kesempatan ini, penyusun memohon maaf kepada pembaca apabila terdapat kesalahan pada laporan ini. Penyusun menyadari bahwa Laporan Seminar Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Akhir kata semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Badung, 28 Desember 2016 Penyusun, Pande Putu Rangga Diatmika NIM. 1304205070

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Tujuan Penelitian 5 1.4 Metode Perancangan 5 1.4.1 Planning 6 1.4.2 Programming 6 1.4.3 Designing 6 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL BALI 2.1 Tinjauan Restoran 8 2.1.1 Pengertian Restoran 8 2.1.2 Jenis Jenis Restoran 10 2.1.3 Ketentuan Pendirian Restoran 13 2.1.4 Tinjauan Restoran Masakan Tradisional Bali 14 2.1.5 Sistem Pelayanan Makanan 15 2.1.6 Sistem Penyajian Makanan 16 2.2 Dasar Pertimbangan Perencanaan Restoran 18 2.2.1 Perencanaan Konsep Restoran 18 2.2.2 Studi Fisibilitas / Analisa Kelayakan 18 2.2.3 Lokasi 19 2.2.4 Aspek daan View 19 2.2.5 Fasad Luar Bangunan 19 2.2.6 Pencahayaan Luar 20 2.2.7 Suara dan Aroma pada Restoran 20 2.2.8 Perencanaan Akses 20 2.2.9 Area Parkir 21 2.2.10 Main Entrance 21 2.2.11 Evakuasi Kebakaran 21 2.3 Pengertian Masakan Tradisional 21

2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu penutup 25 2.4.4 Sambal 26 2.4.5 Bumbu 26 2.5 Standarisasi dan Regulasi Ruang Utama 27 2.5.1 Standarisasi dan Regulasi Ruang Makan 27 2.5.2 Standarisasi dan Regulasi Dapur 30 2.6 Studi Banding Objek Sejenis 33 2.6.1 Restoran Bebek Tepi Sawah 33 2.6.2 Café wayan and bakery 36 2.6.3 Mr Wayan Balinise Cuisine 39 2.7 Spesifikasi Umum Rancangan 40 2.7.1 Pemahaman Singkat 41 2.7.2 Tujuan dan Sasaran 41 2.7.3 Fungsi 42 2.7.4 Civitas dan Fasilitas 42 BAB III STUDI PENGADAAN RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL BALI 3.1 Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Bali 44 3.2 Potensi Lokasi 47 3.2.1 Kondisi Fisik Lokasi 47 3.2.2 Kondisi Non Fisik Lokasi 52 3.3 Analisis S.W.O.T 58 3.3.1 Strenght (Kekuatan atau Potensi) 58 3.3.2 Weakness (Kelemahan) 59 3.3.3 Opportunity (Peluang) 59 3.3.4 Threatening (Ancaman atau Tantangan) 60 3.3.5 Kesimpulan Analisis SWOT 60 3.4 Spesifikasi Khusus 63

3.4.1 Pengertian Restoran Masakan Tradisional Bali 63 3.4.2 Fungsi Perancangan 63 3.4.3 Tujuan Perancangan 64 3.4.4 Lingkup Pelayanan 64 3.4.5 Civitas dan Fasilitas 64 3.4.6 Jadwaal Operasional 65 3.4.7 Manajemen Pengelolaan 66 3.4.8 Syarat dan lokasi site 67 BAB IV TEMA DAN PEMOGRAMAN FASILITAS RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL BALI 4.1 Tema Perancangan 68 4.1.1 Pengertian Tema 68 4.1.2 Pendekatan Tema 69 4.1.3 Penentuan Tema 70 4.1.4 Penerapan Tema 71 4.2 Program Ruang 72 4.2.1 Program Fungsional 72 4.2.2 Program Performansi 82 4.2.3 Program Arsitektural 89 4.2.4 Pengelompokan Ruang 104 4.3 Program Tapak 111 4.3.1 Kebutuhan luasan Tapak 111 4.3.2 Kriteria Pemilihan Tapak 111 4.3.3 Analisis Pemilihan Lokasi 112 4.3.4 Pemilihan Tapak 113 4.3.5 Analisis Tapak 116 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 123 5.1.1 Konsep entrance 123 5.1.2 Konsep Zoning 126 5.1.3 Konsep bentuk dan orientasi massa 128

5.1.4 Konsep Sirkulasi dan Parkir 130 5.1.5 Konseep Utilitas Tapak 131 5.1.6 Konsep Ruang Luar 133 5.2 Konsep Perancangan Bangunan 134 5.2.1 Konsep Zoning Bangunan 134 5.2.1 Konsep Sirkulasi Bangunan 135 5.2.1 Konsep Struktur 136 5.2.1 Konsep Tampilan Bangunan 137 5.2.1 Konsep Interor 138 5.2.1 Konsep Utilitas Bangunan 139

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Tampilan banguunan 15 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Restoran Bebek Tepi Sawah Gambar 2.4 5 M concept development 18 Gambar 2.5 Ukuran optimal pada meja mini bar 28 Gambar 2.6 Ukuran optimal meja makan 28 Gambar 2.7 Ukuran optimal meja dan area sirkulasi 29 Gambar 2.8 Model meja dan ukuran optimal meja 29 Gambar 2.9 Denah area persiapan 31 Gambar 2.10 Denah area persiapan 31 Gambar 2.11 Denah sirkulasi area kompor 31 Gambar 2.12 Potongan area kompor 31 Gambar 2.13 Potongan sirkulasi ruang cuci 32 Gambar 2.14 Denah sirkulasi ruang cuci 32 Gambar 2.15 Denah sirkulasi ruang cuci 32 Gambar 2.16 Entrance Bebek Tepi Sawah 33 Gambar 2.17 Area lesehan pada bangunan 35 Gambar 2.18 Bale bengong pada area outdoor 35 Gambar 2.19 Bale bengong menyerupai jineng 35 Gambar 2.20 Seating area pada bangunan 35 Gambar 2.21 Bale bengong di area sawah 35 Gambar 2.22 Bale bengong 35 Gambar 2.23 Entrance Café Wayan and Bakrey 36 Gambar 2.24 Area entrance pada bangunan 38 Gambar 2.25 Penataan landscape 38 Gambar 2.26 Seating area 38 Gambar 2.27 Area lesehan pada bangunan 38 Gambar 2.28 Area landscape dan bale bengong 38 Gambar 2.29 Seating area 38 Gambar 2.30 Mr Wayan Balinese Cuisine 39

Gambar 2.31 Area lantai dasar 40 Gambar 2.32 Area lantai atas 40 Gambar 2.33 Civitas dan fasilitas 43 Gambar 3.1 Letak Geografis Kecamatan Ubud 47 Gambar 3.2 Luasan Wilayah Desa 48 Gambar 3.3 Peta tata lahan Kabupaten Gianyar 49 Gambar 3.4 Peta curah hujan Kabupaten Gianyar. 50 Gambar 3.5 Peta Morfologi Kabupaten Gianyar 51 Gambar 3.6 Peta lereng Kabupaten Gianyar 51 Gambar 3.7 Peta Hidrologi Kabupaten Gianyar 52 Gambar 3.8 Peta penyebaran proyek sejenis di Kabupaten 54 Gianyar Gambar 3.9 Peta penataan ruang Kabupaten Gianyar 55 Gambar 3.10 Peta Area Pariwisata Kabupaten Gianyar 57 Gambar 3.11 Struktur Organisasi Restoran Masakan 49 Tradisional Bali Gambar 4.1 Rencana Penerapan Tema Pada Bangunan 71 Gambar 4.2 Alur Kegiatan Pengunjung Berdasarka Aktifitas 74 Gambar 4.3 Alur Kegiatan Pekrja Berdasarka Aktifitas 74 Gambar 4.4 Alur Kegiatan Pengelola Berdasarka Aktifitas 75 Gambar 4.5 Asumsi Proses Kegiatan Pengunjung 75 Gambar 4.6 Asumsi Proses Kegiatan Pengunjung 76 Gambar 4.7 Asumsi Proses Kegiatan Pengelola dan Pekerja 76 Gambar 4.8 Asumsi Proses penyimpanan makanan 76 Gambar 4.9 Hubungan Ruang Makro 105 Gambar 4.10 Hubugan Ruang Mikro Restoran 106 Gambar 4.11 Hubugan Ruang Mikro Cafe 107 Gambar 4.12 Hubugan Ruang Mikro Pengelola 108 Gambar 4.13 Hubugan Ruang Mikro Pekerja 108 Gambar 4.14 Sirkulasi Antar Ruang 109 Gambar 4.15 Organisasi Ruang 110

Gambar 4.16 Alternatif Lokasi Tapak 115 Gambar 4.16 Alternativ Lokasi Tapak 116 Gambar 4.17 Analisis Hidrologi, Topologi, Geologi 118 Gambar 4.18 Analisis Iklim 119 Gambar 4.19 Analisis View daan Vegetasi 120 Gambar 4.20 Analisis Kebisingan 121 Gambar 4.21 Analisis Utilitas 122 Gambar 5.1 Perletakan Entrance Pada Tapak 125 Gambar 5.2 Konsep Entrance Tapak 125 Gambar 5.3 Alternative 1 Zoning tapak 126 Gambar 5.4 Alternative 2 Zoning tapak 126 Gambar 5.5 Zoning Tapak 127 Gambar 5.6 Betuk Massa 128 Gambar 5.7 Orientasi Massa 129 Gambar 5.8 Sirkulasi dan Parkir 130 Gambar 5.9 Utilitas Pada Tapak 131 Gambar 5.10 Area Utilitas Pada Tapak 132 Gambar 5.11 Konsep Ruang Luar 133 Gambar 5.12 Zoning Mikro Dan Makro Pada Bangunan 134 Gambar 5.13 Sirkulasi Bangunan 135 Gambar 5.14 Konsep Struktur Bangunan 136 Gambar 5.15 Konsep Tampilan Bangunan 137 Gambar 5.16 Konsep Interior Bangunan 138

DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Penjabaran Spesifikasi Fungsi pada Rancangan 42 Tabel 3.1 Kedatangan Wisman Langsung ke Bali Menurut Kebangsaan, Agustus 2015, Juli 2016 dan Agustus 2016 Tabel 3.2 Kedatangan Wisman Langsung ke Bali Menurut Kebangsaan, Januari Agustus 2016 Tabel 3.3 Luasan wilayah menurut penggunaannya keadaan akhir tahun 2013 Tabel 3.4 Jumlah hotel bintang dan non bintang rengtang 7 tahun keblakang Tabel 3.5 Data kependudukan tiap desa dan pertumbuhan penduduk 5 tahun kebelakang Tabel 3.6 Pengembangan Wilayah kabupaten Gianyar 55 Tabel 3.7 Jumlah hotel bintang dan non bintang rengtang 7 tahun keblakang 57 Tabel 3.8 Tabel hubungan analisis S.W.O.T 62 Tabel 3.10 Fungsi ruang dan jenis fasilitas pada Restoran Masakan Tradisional Bali 65 Tabel 3.11 Jambuka Restoran dan Pergantian Shift Pegawai 65 Table 4.1 Analisi Kebutuhan Ruang Berdasarkan Fungsi,Civitas dan Aktivitas 77 Table 4.2 Program Fungsional 80 Table 4.3 Program Performansi 82 Table 4.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Ubud 2010-2014 89 Table 4.5 Perkembangan Penduduk di Ubud Tahun 2001-2015 90 Table 4.6 Estimasi Kebutuhan Pekerja 93 Table 4.7 Estimasi Kebutuhan Pengelola 93 Table 4.8 Bessaran Ruang 95 Table 4.9 Rekapan Besaran Ruang 104 Table 4.10 Kriteria Pemilihan Lokasi 113 Table 4.11 Kriteria pemilihan Lokasi 113 45 46 49 53 53

Table 4.12 Kriteria pemilihan Tapak 114 Table 4.13 Kriteria pemilihan Tapak 115

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang yang menjadi dasar dan alasan dibangunnya Restoran Masakan Tradisional Bali di Kecamatan Ubud serta membahas rumasan masalah, tujuan, dan metode perancangan yang akan digunakan. 1.1 Latar belakang Jumlah wisatawan mancanegara dari seluruh dunia yang berkunjung ke Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dilansir dari salah satu berita yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat Nasional (03 oktober 2016) Secara kumulatif, (Januari Agustus) 2016, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 7,36 juta kunjungan atau naik 8,39 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 6,79 juta kunjungan. Pada Provinsi Bali berdasarkan data yang diperoleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Bali pada bulan Agustus 2016 mencapai 438.135 kunjungan. Angka ini naik sebesar 44,30 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan bulan Juli 2016 jumlah wisman naik sebesar 9,52 persen. Menurut kebangsaan, wisman yang paling banyak datang ke Bali pada bulan Agustus 2016 adalah wisman dengan kebangsaan Tiongkok, Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud 1

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Australia, Jepang, Perancis dan Inggris dengan persentase masing-masing sebesar 21,69 persen, 21,16 persen, 6,17 persen, 5,60 persen, dan 5,08 persen. Daya tarik pariwisata yang berkembang di Bali meliputi bidang wisata alam, budaya, kuliner, dan juga beberapa fasilitas penunjang seperti hotel, villa, resort and spa serta permainan modern dengan sarana prasarana permainan yang canggih. Banyak daerah wisata di Bali yang meberikan keindahan alam, mulai dari pantai hingga keindahan alam pegunungan yang dicari oleh wisatawan lokal maupun iternasional. Selain dikenal dengan tempat wisatanya Bali juga dikenal dengan Seni budayanya baik dari tarian, lukisan maupun seni pahatnya. Kesenian di Bali sangat erat kaitannya dengan agama sehingga kedua elemen tersebut bejalan dengan selaras, seakan-akan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Ketaatan masyarakat Bali kepada agama dan tradisinya, membuat kesenian di Bali berkembang dengan baik. Wisatawan umumnya berkunjung secara berekelompok maupun bersama keluarga sehingga mereka cenderung lebih menyukai fasilitas yang memang diperuntukkan bagi kelompoknya. Restoran merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi wisatawan karena kita dapat bersantai sambil menikmati makan dan berbincang dengan teman maupun kerabat. Selain budayanya, wisata kuliner di Bali juga memeiliki daya tarik tersendiri, dikarenakan cita rasa dan bumbu yang digunakan sangatlah khas, selain itu wisata kuliner di bali merupakan bagian dari budaya bali itu sendiri. Menurut berita yang dikutip dari Okezone (24 agustus 2016) 99% warga Negara asing gemar mengkonsumsi makanan tradisional menurut Chef Mandif Waroka, pemilik restoran Blanco Par Mandif di Bali mengatakan hampir seluruh pengunjung restorannya yang merupakan wisatawan asing mengaku suka dengan makanan Indonesia. Mereka open mind, 99 persen pengunjung suka sama makanan Indonesia. cocok dengan selera mereka, kata Chef Mandif saat ditemui di Jakarta.(okezone 24 Agustus 2016). Namun dengan pestanya perkembangnya jaman, banyak warung makan bahkan restoran yang lebih memilih untuk menyajikan makanan dengan menu Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud 2

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur internasional dan didukung dengan tempat yang cozy, membuat makanan tradisional Bali yang cendrung terdapat di pasar pasar tradisional dan merupakan bisnis rumahan sedikit demi sedikit terpinggirkan. Selain itu masih sedikit restoran di daerah wisata khususnya, yang mengangkat makanan tradisional Bali menjadi menu utamanya. Masakan utama yang akan di sajikan pada restoran ini adalah babi guling. Babi guling merupakan salah satu masakan tradisionl Bali yang telah menjadi ciri khas masakan Bali. namun masih belum banyak restoran yang mengangkat babi guling seebagai menu utama. Namun mengingat, tidak semua kalangan dapat menikmati daging babi oleh karena itu perlu adanya menu lain sebagai aternatif pilihan. Menu kedua merupakan olahan daging ayam, karena daging ayam merupakan makanan yang sebagian besar orang dapat menikmati selain itu mudah di dapat dan banyak jenis olahannya. Oleh karena itu, perlu adanya fasilitas yang dapat menunjang masakan tradisional Bali khususnya Babi Guling agar bisa bersaing dengan restoran restoran, dan dapat lebih dikenal oleh wisatawan asing selain juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat lokal. Selain itu agar dapat meningkatkan kelas makanan tradisional Bali khususnya Babi guling agar menjadi makanan yang layak untuk masuk kejajaran makanan internasional. Berdasarkan pernyataan oleh Chef Mandif menggambarkan bahwa bayak wisatawan asing yang menyukai dan mungkin ingin mempelajari masakan tradisional bali. Oleh karena itu, perlu adanya tempat yang dapat mewadahi kegiatan untuk mempelajari proses pembuatan masakan Bali, sehingga wisatawan yang memiliki ketertarikan akan dapat memenuhi keinginannya utuk belajar mengenai masakan tradisional Bali, maka perlu adanya fasilitas kuliner seperti Restoran Makanan Tradisional Bali di Bali. Berdasarkan data jumlah wisatawan, Tiongkok merupakan wisatawan yang paling banyak melakukan kunjungan ke Bali oleh karena itu menu makanan yang akan dihidangkan yaitu daging babi, namun mengingat banyak wisatawan lokal yang berkunjung, oleh karena itu daging ayam juga menjadi hidangan dasar. Pengembangan fasilitas kuliner dengan sasaran utama wisatawan asing memerlukan lokasi pengembangan yang disesuaikan dengan karakteristik Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud 3

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur masyarakatnya yang cenderung menggemari pusat keramaian tetapi memiliki toleransi terhadap kondisi yang relatif gaduh. Lokasi ini mengacu pada kawasan pinggiran kota yang dekat dengan pusat kegiatan perekonomian dan merupakan jalur akses utama bagi lokasi- lokasi tujuan wisata di Bali. Dengan mengacu pada fungsi utama dan tambahan dari rancangan tersebut diperlukan lokasi dengan pengadaan objek sejenis yang masih minim dan view yang setidaknya dapat memberi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Kawasan kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar memiliki karakteristik lokasi yang relatif cukup sesuai dengan perencanaan rancangan ini. Restoran Masakan Tradisional Bali ini direncanakan berlokasi di kawasan Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan terkait dengan Proyek Restoran Makanan Tradisional Bali di Ubud, antara lain: Masalah Arsitektural 1. Apa tema yang akan digunakan dalam merancang Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud? 2. Apa saja spesifikasi dalam rancangan Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud terkait dengan fungsinya sebagai fasilitas kuliner dan sarana hiburan? 3. Dimana lokasi site yang tepat dan dapat mendukung fungsi utama dari Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud? 4. Bagaimana programming pada Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud ini? 5. Bagaimana konsep perancangan yang dapat menjadi ciri khas dari Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud ini? 1.3 Tujuan penelitian Ditinjau dari rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, berikut tujuan dari penyusuna laporan mengenai perancangan Restoran Makanan Tradisional Bali di Gianyar : Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud 4

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur 1. Mengetahui konsep perancangan bagi Restoran Makanan Tradisional Bali yang mengadopsi gaya arsitektur postmodern. 2. Bertujuan untuk mengembangkan potensi dan melestarikan makanan tradisional Bali dan juga seni tradisional bali 3. Memberikan Wadah untuk pedagang makanan tradisional Bali, dan juga seniman Bali unutk memamerkaan karyanya 4. Menarik minat wisatawan agar mengetahui makanan tradisional bal dan juga seni tradisional Bali yang terdapat di sekitar desa Ubud. 1.4 Metode Perancangan Metode adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu permasalahan. Pada setiap tahapan penjelasan secara sistematis dimulai dengan pengumpulan data atau informasi yang kemudian dianalisis untuk memperoleh hasil akhir yang maksimal dan terstruktur. Adapun metode perancangan yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1.4.1 Planing Planning merupakan perencanaan tahapan awal dalam perancangan sebagai dasar pengembangan data yang terdiri dari dua kegiatan yaitu menentukan ide/gagasan dan tahap pengumpulan data. Berikut uraian kedua tahap tersebut : a. Ide / Gagasan Tahap perencanaan yang dimulai dari penentuan judul, latar belakang, rumusan masalah hingga tujuan perancangan. Ide dan gagasan merupakan tahap awal dalam merancang. Pada tahap ini pikiran pikiran mengenai ide dan gagasan untuk rencana perancangan proyek dapat di kembangkan. b. Data Perancangan Data data perancangan yang dikumpulkan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu data primer dan data sekunder. Adapun penjelasan mengenai masing masing jenis data tersebut antara lain : 1. Data Primer Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud 5

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Data primer adalah data yang dikumpulkan penulis dan didapatkan langsung dari sumbernya. Data primer diperoleh melalui proses sebagai berikut : Observasi Melakukan pengamatan ke lapangan atau langsung mengamati objek sejenis. Observasi yang dilakukan yaitu observasi ke bangunan sejenis yang bernama ISCI (International Sports Club Of Indonesia) yang terletak di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Observasi dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 8 Oktober 2016. Kegiatan yang dilalukan adalah mewawancari staff, mengambil foto, dan berkeliling di area ISCI Ciputat untuk melihat fasilitas yang ada. Selain observasi fasilitas sejenis, penulis juga melakukan observasi ke mess Bali United saat ini untuk melihat keadaanya serta juga tempat latihan tim Bali United saat ini yaitu lapangan Trisakti Kuta. Wawancara dan Diskusi Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data dengan menggali informasi langsung dari narasumber yang terkait. Disini penulis melakukan wawancara dengan salah satu staff atau pengelola dari objek observasi yaitu staff dari ISCIyang bernama Mbak Sofi. Staff tersebut mengantarkan berkeliling mengamati dan melihat lihat area dan fasilitas fasilitas yang ada di ISCI. Selain mengantar berkeliling, staff tersebut juga memberi penjelasan terkait dengan ISCI. Selain dengan staff ISCI tersebut, penulis juga melakukan wawancara langsung dengan pelatih Bali United FC saat ini yaitu Coach Indra Sjahfrie mengenai tempat latihan seperti apa yang diinginkan oleh pelatih tersebut. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain, dalam hal ini saya hanya bertindak sebagai pemakai data karena tidak langsung berhubungan/terjun ke lapangan untuk menggali data dengan narasumber. Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud 6

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Studi Literatur Metode ini merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mencari teori teori yang diperlukan berkaitan dengan judul proyek seminar. Studi literatur yang saya lakukan yaitu dengan mencari informasi di dalam buku, media cetak serta media elektronik berupa internet. Pada studi literatur ini data yang dicari yaitu mengenai klub Bali United, tentang sepak bola, tentang Fasilitas latihan/pusat latihan, bangunan sejenis seperti AON Training Complex dan tentang sejarah sepak bola. 1.4.2 Programming Pada tahapan ini dilakukanresearchyang lebih khusus terhadap kegiatan dan kebutuhan civitas terkait aktivitas dan fasilitas, serta survey ke lokasi site yang akan digunakan. Ketika survey site alat alat yang diperlukan yaitu kamera, alat tulis, dan bila perlu alat ukur/meteran. Pada tahap ini akan dilakukan 4 jenis programming yang terdiri dari 3 jenis program ruang dan 1 jenis program tapak. Berikut merupakan uraian mengenai program tersebut : a. Program Fungsional Program ini dibuat untuk dapat menentukan kebutuhan ruang berdasarkan kegiatan civitas. b. Program Performansi Program ini dibuat untuk menentukan syarat syarat ruangan yang akan dibuat demi pencapaian kenyamanan. c. Program Arsitektural Program ini dibuat berdasarkan kapasitas serta peralatan/furnitur yang dibutuhkan dengan memperhitungkan sirkulasi dan jarak sehingga didapat besaran ruang yang diperlukan. d. Program Tapak Program tapak menjelaskan lokasi dan menganalisa berbagai potensi permasalahan yang ada di dalam tapak sehingga dapat memberi solusi di dalam perancangan. 1.4.3 Designing Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud 7

Seminar Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Tahapan designing atau merancang dilakukan beberapa tahapan pengolahan data awal yang berupa kerangka pemikiran yang telah dirumuskan pada penjelasan planning dan programming untuk direalisasikan dalam bentuk gambar 2d dan 3d. Tahapan yang dilakukan pada proses designing atau merancang seperti berikut : a. Skematik Design Pada skematik design, informasi yang diperoleh diolah sedemikian rupa dengan berbagai pertimbangan hingga menghasilkan konsep rancangan. b. Design Development 1. Sketsa Ide Pada tahap sketsa ide, gambar yang dihasilkan menggunakan skala perbandingan yang belum berupa angka, seperti misalnya menggunakan skala perbandingan besaran manusia atau pohon. 2. Pra Rancangan Pada tahap pra-rancangan gambar yang dihasilkan sudah menggunakan skala yang berupa perbandingan angka serta lebih jelas disbanding gambar sketsa. 3. Detail Desain Pada tahap detail desain, gambar yang dihasilkan berupa gambar detail atau gambar kerja dalam bentuk 2d dan 3d dengan skala yang cukup jelas misalnya 1: 50. Laporan ini merupakan kerangka dasar atau landasan landasan dalam merancang pada proses selanjutnya yaitu designing yang dilaksakan pada mata kuliah Seminar Tugas Akhir. Maka dari itu, laporan ini memiliki batas hingga proses planning dan programming yang nantinya dijadikan sebagai acuan perencanaan proses designing. Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud 8