ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu
|
|
- Yulia Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ABSTRAK Perancangan Pasraman Hindu di Buleleng merupakan suatu upaya dalam memberikan pembinaan serta pendidikan secara mental dan fisik baik jasmani maupun rohani kepada seluruh masyarakat Hindu, khususnya di kabupaten Buleleng. Pendidikan agama Hindu sangat penting bagi umat, selain untuk mendekatkan diri kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, juga sebagai perisai atau filterisator dalam menghadapi budaya serta pengaruh jaman global yang memberikan dampak positif dan negatif. Tergerusnya nilai-nilai agama, adat dan sosial budaya umat Hindu akibat dari pengaruh globalisasi saat ini, sehingga kurangnya penanaman ilmu agama di kalangan masyarakat, maka dalam kehidupan nyata dapat dilihat dampak buruknya, seperti tawuran, narkoba, seks dan pergaulan bebas. Dalam perancangannya, Pasraman Hindu di Buleleng ini menggunakan tema rancangan Catur Asrama Dalam Pendidikan Spiritual. Tema ini menerapkan sistem pendidikan secara berjenjang namun tetap menyesuaikan dengan adat dan sosial bu-daya dikalangan masyarakat setempat. Sehingga dalam penerapannya dapat disimpulkan secara garis besar bahwa ada ruang-ruang spesifik yang diperuntukan bagi civitas tersebut. Pada perancangan zoning berpedoman pada konsep sanga mandala, sehingga dapat mengatur zonasi dari setiap fasilitas bangunan. Fasilitas dikembangkan dan diaplikasikan yang bertujuan untuk memberikan kemudahan serta dapat mewadahi civitas dan aktifitas didalamnya. perancangan pasraman Hindu ini menggunakan tata letak dan tampilan bangunan yang menyerupai konsep arsitektur tradisional Bali. Pasraman yang berlokasi di Jalan Jelantik Gingsir, Kec. Sukasada, Buleleng, Bali. Tapak merupakan kawasan pemukiman dengan memiliki luasan m 2, berbentuk persegi panjang yang memanjang kearah timur dan barat ini mempunyai peranan penting dalam mengenalkan dan menciptakan umat Hindu (baik tua maupun muda) yang mengetahui dan mampu mengamalkan semua ajaran dan budaya Hindu secara baik. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu
2 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Perancangan Metode Perancangan Tahap Identifikasi Persiapan Sintesis Evaluasi Tindakan... 6 BAB II Pemahaman Terhadap Pasraman Hindu di Buleleng Pemahaman Teori Agama Hindu Pokok-pokok Ajaran Agama Hindu Pedoman Pembinaan Agama Hindu Sistem Pendidikan Agama Hindu Pemahaman Terhadap Pasraman Pengertian Pasraman Fungsi Pasraman Tujuan Pasraman Kurikulum Pasraman Penyelenggara Pasraman Pelaku dan Jenis Kegiatan Fasilitas Pasraman Syarat Lokasi Pasraman Pemahaman Fasilitas Sejenis Pasraman Yoga Diparamaguhya... 20
3 2.3.2 Yayasan Dharma Acarya Pasraman Sulinggih Kesimpulan Spesifikasi Umum Pasraman Hindu BAB II I Studi Pengadaan Pasraman Hindu di Buleleng Gambaran Umum Buleleng Sebagai Wilayah Perencanaan Kondisi Fisik Tinjauan Non Fisik Kawasan Peraturan Daerah Terkait Kabupaten Buleleng Kondisi Eksternal Analisis Kelayakan Pasraman Hindu di Buleleng Analisis SWOT Pemecahan Masalah dan Tantangan Kesimpulan Spesifikasi Khusus Pasraman Hindu di Buleleng Pengertian Tujuan dan Fungsi Sasaran dan Pelayanan Status Kelembagaan / Organisasi Pembiayaan Sistem Pendidikan dan Pembinaan Fasilitas Pasraman Hindu di Buleleng BAB IV Program Perancangan Pasraman Hindu di Buleleng Konsep Dasar Rumusan Konsep Dasar Penjabaran Konsep Dasar... 55
4 4.2 Tema Pendekatan Pemilihan Tema Penerapan Tema Program Fungsional Analisis Fungsi Program Akademik Pasraman Hindu di Tabanan Pelaku Kegiatan Program dan Proses Kegiatan Pendekatan Kapasitas Pelaku Program Performansi Persyaratan Kriteria Program Arsitektural Besaran Ruang Hubungan Ruang Sirkulasi Ruang Organisasi Ruang Analisis Pemilihan Tanah Analisis Kebutuhan Luas Tapak Analisis Pemilihan Lokasi Analisis Pemilihan Tapak Analisis Tapak BAB V Konsep Perancangan Pasraman Hindu di Buleleng Konsep Perancangan Tapak Konsep Entrance Konsep Zoning
5 5.1.3 Konsep Pola Massa Konsep Bentuk dan Komposisi Massa Konsep Sirkulasi Dalam Tapak Konsep Orientasi Massa Konsep Penataan Ruang Luar Konsep Penataan Parkir Konsep Perancangan Bangunan Konsep Entrance Bangunan Konsep Sirkulasi Ruang Konsep Penampilan Bangunan Konsep Penataan Ruang Dalam Konsep Struktur Konsep Sistem Struktur Modul Struktur Konsep Sistem Utilitas Konsep Penghawaan Konsep Pencahayaan Konsep Tenaga Listrik Konsep Pengadaan Air Bersih Konsep Pembuangan Air Kotor dan Limbah Konsep Pembuangan Sampah Konsep Pencegahan dan Pemadam Kebakaran Konsep Sistem Komunikasi
6 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan alasan pemilihan judul Pasraman ini, serta latar belakang yang dilengkapi juga dengan fakta - fakta pendukungnya, rumusan masalah, tujuan, metode yang digunakan yaitu teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan data. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kemauan anak didik usia sekolah untuk belajar Agama Hindu sangat minim. Padahal pendidikan Agama Hindu sangat penting bagi umat, selain untuk mendekatkan diri kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa, dan mendapatkan kedamaian dan ketentraman bathin, juga sebagai perisai atau filterisator dalam menghadapi budaya serta pengaruh jaman global yang membawa berbagai dampak positif dan negatif. Selain itu, dalam mempelajari Agama Hindu, tidak cukup hanya dari segi kognitif (intelektual), tetapi juga dari segi afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan).
7 Pada lingkungan sekolah, kurangnya jam tatap muka di sekolah dimana dalam seminggu hanya diisi atau satu kali pertemuan dengan durasi menit, serta penerapan teori dengan praktek yang masih belum maksimal menyebabkan pelajaran Agama terkesan membosankan. Para siswa lebih menyukai mata pelajaran lainnya seperti ilmu sosial dan sains dengan anggapan di masa depan lebih menjanjikan dalam dunia kerja. Akibat kurangnya penanaman ilmu agama dalam diri mereka, maka dalam kehidupan nyata dapat dilihat dampak buruknya, seperti perilaku negatif yaitu tawuran, mengkonsumsi narkoba, seks dan pergaulan bebas dan lain-lain. Dalam kehidupan masyarakat juga sering ditemui berbagai masalah sosial budaya, akibat kurangnya pengendalian diri. Tergerusnya nilai nilai agama, adat dan sosial budaya umat Hindu akibat pengaruh globalisasi saat ini. Pendidikan agama Hindu di sekolah (pendidikan formal) hanya dapat memahami ajaran agama dari segi kognitif (intelektual), sedangkan di dalam pendidikan non formal akan bisa memahami ajaran agama Hindu dari segi efektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Selama ini pembinaan umat Hindu baik usia sekolah maupun di masyarakat sebenarnya sudah diprogramkan dengan baik. Di masyarakat mulai hadir kelompok-kelompok spiritual, dengan tujuan untuk mempelajari agama Hindu yang lebih mendalam. Upaya pembinaan dari para cendikiawan hindu juga dapat dilihat dari adanya siaran-siaran di televisi tentang ceramah agama, dharma wacana dan lain-lain. Nampaknya hal ini masih terasa kurang, baik dari segi waktu maupun kurang perhatian dari para umat. Dalam pelaksanaan kehidupan beragama umat Hindu di Bali, yang sangat kental dengan adat, tradisi dan budayanya, maka tidak akan terlepas dari budaya Bali sendiri. Salah satunya budaya yaitu di bidang seni, yang mencakup seni tari (tari sakral), seni gamelan, seni suara, serta seni bangunan (arsitektur) yang memberikan sebuah makna, bahwa ketika kita berbicara pelaksanaan agama Hindu di Bali, maka tidak cukup hanya dengan teori agama itu sendiri, namun tentu melingkupi seni dan budaya Bali. Melihat permasalahan di atas, tentu keberadaan pendidikan agama luar sekolah kedepannya sangat penting. Pasraman merupakan suatu wadah untuk mendalami Agama Hindu di Bali. Lembaga pendidikan ini berbentuk formal dan non formal, yang diperuntukan bagi siswa sekolah, pemangku dan masyarakat umum. Pasraman ini hadir bertujuan untuk menyeimbangkan pembinaan teori agama di sekolah formal dengan praktek yang dimanatkan oleh agama. Dengan adanya pasraman ini, diharapkan mampu membentuk umat yang sadar akan betapa pentingnya agama dalam hidup, apalagi di jaman global sekarang ini. Agama, seni, adat dan budaya Hindu yang dipelajari dalam sebuah pasraman, sebagai salah satu alat kontrol terhadap arus global dan berbagai pengaruhnya bagi masyarakat. Pentingnya belajar agama di dalam pasraman membentuk kualitas SDM Hindu yang lebih baik dan bermoral, berbudi luhur, serta berguna bagi agama, bangsa dan negara. Peranan individu seperti seniman, pragina, pandita, pakar, dan tenaga edukasi diharapkan akan terus bisa memperjelas kompetensi pasraman. Kita semua menyadari realisasi pendidikan agama
8 diwujudkan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat dan lembaga pendidikan secara terpadu. Sehingga peran pendidikan agama di luar sekolah perlu didukung oleh keluarga dan masyarakat. Sesungguhnya pendidikan agama dapat terwujud mulai ketauladanan, pembiasan, pengalaman, pembinaan perilaku dari tokoh-tokoh atau pemuka agama. Selain dari pada itu, di kabupaten lain seperti pada Kabupaten Badung, Gianyar, Karangasem, Tabanan serta Kabupaten lainnya sudah terdapat pasraman Hindu yang mencakup berbagai kalangan. Oleh karena itu, pasraman Hindu di Buleleng perlu diadakan untuk meminimalisir terjadinya dampak negatif dari globalisasi di Kabupaten Buleleng. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian di atas tentang latar belakang yang melandasi dan sebagai dasar pemikiran perencanaan Pasraman Hindu di Buleleng, yang mempunyai peranan penting dalam mengenalkan dan menciptakan generasi muda yang mengetahui dan mampu mengamalkan semua ajaran dan budaya Hindu, maka perlu diungkapkan permasalahan yang harus dipecahkan dalam perencanaannya. Adapun masalah-masalah tersebut adalah : 1. Fungsi dan kegiatan apa yang diwadahi dalam Pasraman Hindu di Buleleng? 2. Apa saja syarat syarat umum dalam pembangunan proyek Pasraman Hindu? 3. Bagaimana program konsep perancangan yang akan diterapkan di dalam mewujudkan Pasraman Hindu di Buleleng? 1.3 Tujuan Penulisan Dari sekian rumusan masalah yang didapat, maka ditetapkan perencanaan dan perancangan Pasraman Hindu ini bertujuan untuk; 1. Menentukan fungsi dan kegiatan yang diwadahi dalam Pasraman Hindu di Buleleng. 2. Menentukan syarat syarat umum dalam pembangunan proyek Pasraman Hindu. 3. Memberikan dampak yang positif kepada masyarakat Buleleng dalam memperdalam ajaran spiritual tanpa menghilangkan identitas dari budaya Bali itu sendiri. 4. Menentukan konsep perancangan yang menarik sehingga mampu menarik minat masyarakat untuk bergabung kedalam Pasraman Hindu. 1.4 Metode Perancangan
9 Metode perancangan adalah metode yang digunakan dalam merancang Pasraman Hindu di Buleleng ini. Adapun tahapan tahapan yang dilalui dalam membahas setiap persoalan mengenai perancangan Pasraman Hindu di Buleleng diuraikan dalam lima tahapan perancangan (Snyder,1984:225) sebagai berikut : Tahap Identifikasi Pada tahapan ini akan dibahas mengenai pemahaman dan identifikasi objek yang akan dirancang, mulai dari pengenalan Pasraman. Tahap permulaan identifikasi disampaikan melalui latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan dalam perancangan Pasraman Hindu di Buleleng Persiapan Pada tahap ini proses Pengumupulan data dan analisa mengenai Pasraman Hindu di Buleleng. Data dibedakan menjadi dua yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi literatur, hasil penelitian, serta data yang diperoleh dari sumber lain seperti internet yaitu pada Jurnal Arsitektur, forsqure dan sumber terkait lainnya. Melalui kajian pustaka/teori teori yang relevan melalui literatur literatur atau buku buku yang berkaitan dengan judul. Melakukan pengamatan secara langsung maupun melalui media internet dengan maksud untuk mendapatkan gambaran mengenai fasilitas fasilitas yang terdapat didalamnya. Sedangkan data primer adalah data yang didapat dari pengamatan langsung, observasi dan wawancara yang berkaitan dengan objek adapun obsevasi terkait yang telah dilakukan. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada pengelola dan pimpinan pasraman, serta narasumber yang dianggap berkompeten dan berwenang didalamnya. Dalam hal ini survey dan wawancara dilakukan di Dinas Pendidikan dan Departemen Agama, Pasraman Yoga Diparamaguhya, Yayasan Dharma Acarya, Pasraman Sulinggih, serta pihak lainnya yang terkait. Kemudia melakukan akumulasi berupa arsip serta foto foto yang menunjang penyusunan konsep programatik seperti dokumentasi terhadap tapak bangunan, lingkungan sekitar dan objek bangunan sejenis yang berkaitan dengan proyek Sintesis Sintetis merupakan teknik pengolahan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menyimpulkan hasil-hasil data dari tahap sebelumnya yang kemudian didapatkanlah solusi berupa alternatif-alternatif dari permasalahan-permasalahan yang didapatkan, seperti konteks sosial, ekonomi, fisik, program dan analisis tapak, klien, teknologi, estetika dan nilai-nilai perancangan Pasraman Hindu di Beleleng.
10 1.4.4 Evaluasi Tahapan ini merupakan proses yang berpusat pada kegiatan dalam melakukan evaluasi sebuah konsep rancangan sehingga didapat berbagai kemungkinan serta alternatif dalam desain Tindakan Merupakan tahapan terakhir dalam metode ini, hasil akhirnya yaitu berupa kesimpulan yang sudah ada pemecahan dari tiap masalah yang ada pada tahap sebelumnya, seperti sintesis. Hasil akhir pada tahapan ini berupa block plan dan fungsi-fungsi yang ada di dalamnya. Dari beberapa proses perancangan yang telah disebutkan, pada makalah ini adapun poin dari satu sampai dengan poin nomer tiga dilanjutkan pada makalah Studio Tugas Akhir.
BAB II PEMAHAMAN PUSAT REHABILITASI NARKOBA DENGAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY
DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Gambar... v Daftar Tabel... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan... 3 1.4. Metode Penelitian...
Lebih terperinciHalaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR DIAGRAM... vii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam penentuan ide perancangan Kawasan wisata pantai Camplong menggunakan ayat Al-Qur an Surat Al-Baqarah Ayat 11: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang
BAB III METODE PERANCANGAN Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang dilakukan, baik menggunakan metode penelitian yang bersifat analisa kuantitatifkorelatif, yaitu mencari serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu ini menjabarkan mengenai latar belakang dari Redesain Polsek Ubud, Gianyar, beserta rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang nantinya akan digunakan dalam merangkum
Lebih terperinciPENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR
LANDASAN KONSEPSUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Februari 2012 By Design PENGEMBANGAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. 1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana,MT,Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) karena atas karunia-nya, Landasan Konsepsual Perancangan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tujuan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk
BAB 3 METODE PERANCANGAN Secara garis besar, metode perancangan ini menggunakan analisis secara kualitatif yang didasarkan pada logika dan argumentasi yang bersifat ilmiah dan rasional. Analisis kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN SEMINAR TUGAS AKHIR
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang; rumusan masalah; tujuan; serta metodologi penelitian penyusunan landasan konsepsual Museum Nelayan Tradisional Bali di Kabupaten Klungkung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dibagi menjadi empat sub-bab yang berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan dari seminar tugas akhir. Pembahasan latar belakang menguraikan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan Rumah Susun pekerja ini menggunakan metode secara kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks permasalahan yang ada secara
Lebih terperinciTEMPAT PENITIPAN ANAK USIA DINI DI DENPASAR
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Februari 2016 TEMPAT PENITIPAN ANAK
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Proses Perancangan 3.1.1 Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso Kabupaten Malang ini mempunyai ruang lingkup
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-nya, Laporan Tugas Akhir yang berjudul Denpasar Aquatic Centre dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Lebih terperinciREDESAIN SMA NEGERI 1 SERIRIT
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DALAM MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR PERIODE APRIL 2015 REDESAIN SMA NEGERI 1 SERIRIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penulis dalam penulisan makalah ini yang menjadi suatu pedoman dalam pencarian data yang berdasarkan permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Proses Perancangan 3.1.1. Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan Penelitian tentang perancangan PAUD di Kota Malang ini mempunyai ruang lingkup yang cukup luas. Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam perancangan Museum Sejarah dan Budaya di Blitar, diuraikan dalam beberapa tahap sebagai berikut : Pertama, proses pencarían ide. Proses Pencarian
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep,
BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yaitu proses dalam merancang bangunan, meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep, drawing. Dalam perancangan arsitektur data dan fakta merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang maupun jasa atas dasar pemenuhan
Lebih terperinciRumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar
LANDASAN KONSEPTUAL TUGAS AKHIR Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar MAHASISWA : Nifka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini merupakan pendahuluan yang akan menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunan laporan ini. Dari latar belakang permasalahan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Seminar Tugas Akhir Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Seminar Tugas Akhir dengan judul Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta metode penelitian, yang diperlukan dalam penulisan landasan konseptual Laporan Seminar Tugas Akhir
Lebih terperinciRe - DesainTerminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, Kab. Karangasem
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Juli 2015 Re - DesainTerminal Pelabuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam perancangan Pusat Pengembangan Musik Tradisional Jawa Timur di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam
Lebih terperinciPUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR
LANDASAN KONSEPSUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DALAM MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x
DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel...x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3 Tujuan dan Sasaran...3 1.3.1 Tujuan...3 1.3.2
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Kajian perancangan dalam seminar ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau uraian secara sistematis
Lebih terperinciBAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung
BAB III Metode Perancangan Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung diperlukan untuk meningkatkan perekonomaian di sekitar Kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Besuki. Metode perancangan
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat pendidikan di negara kita, memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan yang sangat
Lebih terperinciDaftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Diagram... x
Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi..... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel..... ix Daftar Diagram... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan...... 3
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL...viii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...4 1.3 Tujuan...4 1.4 Metode Perancangan...4 1.4.1 Permulaan...4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan sebuah metode perancangan yang memudahkan perancang untuk mengembangkan sebuah ide perancangannya secara deskriptif.
Lebih terperinciScanned by CamScanner
Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR REDESAIN PASAR TAMPAKSIRING
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Seminar Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
Lebih terperinciKantor Produksi Iklan di Badung
TUGAS AKHIR Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana Kantor Produksi Iklan di Badung MAHASISWA: I Nyoman Satria Trypartha 0804205084
Lebih terperinciSekolah Fotografi di Denpasar
LANDASAN KONSEPTUAL TUGAS AKHIR Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Sekolah Fotografi di Denpasar MAHASISWA : Trihono Ari Prabowo
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and
BAB 3 METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and Exhibition Center di Kota Batu ini menggunakan penelitian dengan metode analisis dan sintesis. Metode tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide/gagasan dasar perancangan kembali pondok pesantren Lirboyo ini, yakni : 1. Ide desain didasarkan pada fakta dan isu yang digali dari lokasi perancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode perancangan Metode merupakan sebuah strategi atau cara yang dapat mempermudah dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga dalam proses perancangan membutuhkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Umum Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau tahapan-tahapan dalam merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses
BAB III METODE PERANCANGAN Secara umum kajian perancangan dalam tugas ini, merupakan paparan dari langkah-langkah dalam proses merancang. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode berdasarkan logika,
Lebih terperinciRESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DALAM MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR PERIODE APRIL 2015 RESTORAN ANEKA BOGA BALI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN TA 29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sebagai tunas muda harapan masa depan bangsa harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang saling menunjang untuk membawa bangsa menjadi bangsa yang
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam
BAB III METODE PERANCANGAN Suatu proses perancangan membutuhkan suatu metode yang memudahkan bagi perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam Perancangan Pusat Dokumentasi
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metode yang digunakan dalam perancangan Pusat Kegiatan dan Dokumentasi Arsitektur adalah dengan menjelaskan secara deskriptif mengenai obyek rancangan dan juga permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan merupakan penjelasan tahapan-tahapan yang akan
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Metode perancangan merupakan penjelasan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam proses merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini membahas tentang gambaran umum dari keseluruhan isi laporan berupa alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta cara/metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan merupakan penjelasan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan perancangan pusat rehabilitasi medis pasca stroke di Malang. Sebelum melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Seminar Tugas Akhir 1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan gambaran secara umum dari isi laporan dan alasan pemilihan judul dalam latar belakang, permasalahan-permasalahan yang ada, tujuan, serta metode perancangan.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. TAHAPAN PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam perancangan Pusat Peragaan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, diuraikan dalam beberapa tahapan. Pertama,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA
BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. sebagai alat visual metode merancang arsitektur. Adapun tahapan dan kerangka dari
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam perancangan rumah singgah dakwah ini memiliki tahapan dan proses kajian yang digunakan. Secara Umum, proses kajian dilakukan secara paparan/deskriptif serta secara kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I dibahas latar belakang masyarakat kota Denpasar yang memerlukan adanya sebuah tempat penitipan dan perawatan bayi serta anak, rumusan masalah, tujuan, serta metode perancangan
Lebih terperinciDenpasar Tourism and Cultural Information Center BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pembangunan nasional dan memanfaatkan peluang globalisasi, pada GBHN 1998-2003 ditetapkannya sektor pariwisata sebagai sektor ekonomi yang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM
ABSTRAK Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan di Indonesia. Saat ini sepeda motor telah berkembang dalam berbagai jenis dan merek. Kegunaannya pun bukan hanya untuk transportasi
Lebih terperinciWISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN, BULELENG, BALI
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Tugas Dalam Memenuhi Syarat - Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Fabruari 2016 WISATA ALAM DI KAWASAN
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Pusat Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan berbagai penelitian dan juga pengumpulan data dari
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka
BAB III METODELOGI PERANCANGAN Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka kajian yang diuraikan dalam beberapa tahap, antara lain: 3.1 Pencarian Ide / Gagasan Tahapan kajian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar Pendidikan non formal sebagai wadah aktifitas diluar sekolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar Kota Yogyakarta dikenal dengan berbagai julukan. Salah satu julukan yang terkenal mengenai kota tersebut, yaitu kota Yogyakarta
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan masalah... 4 1.3 Tujuan... 4 1.4 Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek 1.1.1. Gagasan Awal Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini. Pendidikan yang berkualitas sangat bermanfaat untuk menentukan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana dan Penguji II.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Landasan Konseptual untuk Seminar Tugas Akhir dengan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek
BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide perancangan Gua Lowo merupakan obyek wisata alam yang berada di pegunungan dengan dikelilingi hutan jati yang luas. Udara yang sejuk dengan aroma jati yang khas, serta
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus Patria menggunakan berbagai penelitian dan juga pengumpulan data dari masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 IdePerancangan Ide perancangan muncul karena melihat potensi kebudayaan di Madura yang memiliki tempat yang kurang layak untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Berpenampilan menarik merupakan suatu kebutuhan hidup setiap individu karena penampilan merupakan sarana representatif bagi setiap individu yang dapat mencerminkan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang Sea World Lamongan. Terdapat Identifikasikan permasalahan yang menjadi dasar utama perancangan untuk mewujudkan
Lebih terperinciTEMPAT PENITIPAN DAN PERAWATAN ANAK USIA SEKOLAH DI DENPASAR
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas- Tugas dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur TEMPAT PENITIPAN DAN PERAWATAN ANAK USIA SEKOLAH
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan infil development stasiun Boojonegoro selama proses perancangan adalah melakukan studi banding objek pada tapak serta melihat hal apa sajakah yang memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pendidikan nasional pada hakikatnya mencari nilai tambah melalui pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia atau kualitas manusia utuh jasmaniah rohaniah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Kabupaten Badung 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebuah pulau kecil dengan beribu keajaiban di dalamnya. Memiliki keanekaragaman yang tak terhitung jumlahnya. Juga merupakan sebuah pulau dengan beribu kebudayaan
Lebih terperinciGALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR OLEH MAHASISWA :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini mengemukakan mengenai alasan yang melatarbelakangi pengambilan judul serta dilengkapi dengan fakta fakta pendukung. Pada bab in ijuga menjelaskan mengenai tujuan dan metoda penelitian.
Lebih terperinciWISATA DESA TENUN RANGRANG DI NUSA PENIDA
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DALAM MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR PERIODE APRIL 2015 WISATA DESA TENUN RANGRANG
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. metode penelitian ini akan menguraikan secara terperinci bagaimana proses
BAB III METODE PERANCANGAN Hasil desain atau rancangan Arboretum Tanaman Hias Batu tentunya melalui sejumlah runtutan proses yang panjang mulai dari perlunya bangunan dirancang, pengumpulan data literatur,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Denpasar, Agustus 2016 Penulis, Indra Prananda
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir yang berjudul Redesain Kantor Bupati
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian dari langkahlangkah
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Metode Perancangan Secara Umum Pada kajian bab ini membahas tentang bagaimana tata cara objek perancangan Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik menggunakan metode penelitian yang bersifat analisa kuantitatif-korelatif, yaitu mencari
Lebih terperinciGEDUNG PERTUNJUKAN TEATER MODERN DI DENPASAR
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur GEDUNG PERTUNJUKAN TEATER MODERN DI DENPASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia. Hal itu juga terjadi di bidang perdagangan antara lain adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini gaya hidup modern sudah menjadi dambaan bagi masyarakat di Indonesia. Hal itu juga terjadi di bidang perdagangan antara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang penjelasan-penjelasan awal yang dijabarkan dalam latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan yang dilakukan selama proses
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Metode perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I pendahuluan dibahas mengenai latar belakang dari perancangan sebuah Museum seni karikatur dan patung di Tabanan dilanjutkan dengan rumusan masalah, tujuan, serta metode penelitian.
Lebih terperinciMAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Balai Kota Denpasar di Lumintang 1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan diuraikan pendahuluan dari pemilihan judul perancangan balai kota di Denpasar yang menjabarkan beberapa sub bab. Mulai dari latar belakang dari pemilihan judul, rumusan
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK. Kata Pengantar
Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya, Laporan Seminar Tugas Akhir bab I sampai dengan bab V dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa
Lebih terperinciDAFTAR ISI EAT) HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 3 1.4 Metode
Lebih terperinciSEMINAR TUGAS AKHIR 2015 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini, yang akan dibahas adalah mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan. 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan sesuatu, tentu saja setiap
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam
BAB III METODE PERANCANGAN Merancang sebuah Griya Seni dan Budaya Terakota sesuai dengan konsep dan teori yang diinginkan tidak terlepas dari metode perancangan. Metode perancangan merupakan paparan deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penulisan. Latar belakang merupakan uraian uraian tentang hal yang mendasari topik yang dibahas pada makalah
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam bab ini menjelaskan tentang Metode penjabaran deskriptif tentang alur dalam proses perancangan. Alur tersebut meliputi penjabaran dari latar belakang atau ide perancangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Landasan Program Perencanaan & Perancangan Arsitektur Tugas Akhir Periode 135
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebagai negara yang saat ini memiliki berkah demografi (jumlah penduduk dengan usia produktif terbesar di dunia), Indonesia mulai menyadari pentingnya peranan dan posisi
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ini sebelumnya dilakukan analisis-analisis terhadap aspek-aspek
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan perancangan redesain Lapas kelas I Malang ini. dalam melakukan perancangan ini sebelumnya dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. City Hotel di Denpasar
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta metode perancangan. 1.1 Latar Belakang Pulau Bali sudah dikenal oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan masyarakat informasi yang makin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan
Lebih terperinci