BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

Validitas & Reliabilitas (Sert)

Total Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SDN Tingkir Tengah 02 yang berjumlah 30 yang menjadi kelas eksperimen.jumlah siswa terdiri dari 14 siswa berjenis kelamin perempuan dan 16 berjenis kelamin laki-laki.siswa kelas 4 tersebut merupakan sampel dan populasi dari penelitian ini. Pada kelas eksperimen untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray terhadap proses belajar dan hasil belajar. Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tingkir Tengah 01. Pada kelas kontrol akan diterapkan model pembelajaran konvensional untuk membandingkan antara siswa yang diberi perlakuan dan yang tidak diberi perlakuan. Siswa kelas 4 SDN Tingkir Tengah 01 yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 14 siswa berjenis kelamin perempuan dan 12 berjenis kelamin laki-laki. 4.2 Analisis Data 4.2.2 Analisis Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 4.2.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas hasil belajar ini menggunakan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Uji normalitas ini bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran data dari variabel penelitian.perhitungan ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0. 4.2.1.2 Uji Normalitas Pretest Berikut ini disajikan tabel uji normalitas pretest yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0. 1

2 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pre_test kelompok kontrol Pre_test kelompok eksperimen N 26 30 Normal Parameters a Mean 61.4615 62.5667 Std. Deviation 5.36083 6.86663 Most Extreme Differences Absolute.233.225 Positive.233.225 Negative -.228 -.152 Kolmogorov-Smirnov Z 1.189 1.230 Asymp. Sig. (2-tailed).118.097 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat nilai pretestsignifikasi kelompok kontrol sebesar 0,118 dan untuk kelompok eksperimen sebesar 0,97. Hal ini menunjukkan nilai signifikasi tersebut >0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal. 4.2.1.3 Uji Normalitas Posttest Berikut ini disajikan tabel uji normalitas posttest yang dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0.

3 Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Post_test kelompok kontrol Post_test kelompok eksperimen N 26 30 Normal Parameters a Mean 69.1538 80.6667 Std. Deviation 4.31455 6.81445 Most Extreme Differences Absolute.237.188 Positive.182.152 Negative -.237 -.188 Kolmogorov-Smirnov Z 1.207 1.028 Asymp. Sig. (2-tailed).108.241 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat nilai signifikasi kelompok kontrol sebesar 0,108 dan untuk kelompok eksperimen 0,241. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikasi tersebut >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal. 4.2.1.4 Uji Homogenitas Uji homogenitas dapat dilakukan apabila data dari kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak. Berikut ini hasil uji homogenitas. Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.616 4 21.207

4 Hasil uji homogenitas nilai pretest kedua kelas menunjukkan signifikasi sebesar 0,207 lebih besar dari 0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki varian yang sama atau homogen. 4.3 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang sudah dikumpulkan dengan cara menggambarkan data sehingga muncul gambaran mengenai suatu variabel. Analisis deskriptif dalam penelitian ini dapat diketahui dengan cara mengolah data hasil belajar siswa menggunakan SPSS 16.0. Tabel 4.5 Hasil Uji Deskriptif Statistik Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation pretest_eksperimen 30 52.00 73.00 62.5667 6.86663 pretest_kontrol 26 52.00 73.00 61.4615 5.36083 Valid N (listwise) 26 Rata-rata nilai pretest kelas eksperimen diketahui berbeda dengan nilai ratarata posttest.nilai rata-rata pretest kelas eksperimen yaitu 62,56 dan rata-rata nilai posttest adalah 80,66. Rata-rata nilai pretestkelas kontrol yaitu 61,46. Tabel 4.6 Hasil Uji Deskriptif Statistik Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation postest_eksperimen 30 63.00 94.00 80.6667 6.81445 Post_test_kontrol 26 63.00 78.00 69.1538 4.31455 Valid N (listwise) 26

5 Rata-rata hasil posttestkelompok eksperimen dan kelompok kontrol diketahui berbeda. Nilai rata-rata kelompok eksperimen 80,66 sedangkan kelompok kontrol 69,15. Tabel 4.7 Hasil Lembar Observasi Proses Belajar Kelompok Eksperimen No Kriteria Penilaian Jumlah Skor 1. Konsistensi belajar mengajar dengan kurikulum 32 2. Keterlaksananya oleh guru 30 3. Keterlaksananya oleh siswa 26 4. Motivasi belajar siswa 22 5. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar 28 6. Interaksi guru siswa 27 7. Kemampuan atau ketrampilan guru mengajar 26 8. Kualitas hasil belajar siswa 19 Rata-rata hasil observasi proses belajar kelompok eksperimen pada kriteria pertama yaitu konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum, guru telah melakukan semua yang berkaitan dengan tujuan, jenis, bahan, peralatan, dan pembelajaran dengan sangat baik. Kriteria kedua yaitu keterlaksananya oleh guru, guru sangat terampil dalam mempersiapkan alat untuk belajar dan menggunakan waktu sesuai dengan yang telah ditentukan.kriteriaketiga yaitu keterlaksananya oleh siswa, siswa dangat memahami petunjuk yang diberikan oleh guru, siswa menyelesaikan tugas-tugas dengan baik dan siswa memanfaatkan sumber belajar yang telah disediakan.kriteria keempat yaitu motivasi belajar siswa, pada kelompok eksperimen siswa sangat antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan belajar dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru.kriteriakelima yaitu keaktifan siswa dalam kegiatan belajar, siswa aktif bertanya kepada guru mengenai apa yang belum dimengerti dan menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam pembelajaran untuk menyelesaikan tugas. Kriteriakeenam yaitu interaksi antara guru dengan siswa, siswa aktif berdiskusi dengan teman yang lain dan guru memberi

6 bantuan kepada siswa yang kurang memahami pelajaran. Kriteriaketujuh yaitu kemampuan atau ketrampilan guru mengajar, guru menguasai kelas sehingga dapat mengendalikan kelas dan guru terampil menggunakan alat dan sumber belajar.kriteria kedelapan yaitu kualitas yang diperoleh siswa, siswa terlihat mengalami perubahan pengetahuan yang telah didapat saat proses pembelajaran dan siswa telah mencapai KKM. Tabel 4.8 Hasil Lembar Observasi Proses Belajar Kelompok Kontrol No Kriteria Penilaian Jumlah Skor 1. Konsistensi belajar mengajar dengan kurikulum 25 2. Keterlaksananya oleh guru 23 3. Keterlaksananya oleh siswa 18 4. Motivasi belajar siswa 16 5. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar 19 6. Interaksi guru siswa 22 7. Kemampuan atau ketrampilan guru mengajar 23 8. Kualitas hasil belajar siswa 16 Rata-rata hasil observasi proses belajar pada kelompok kontrol, kriteria pertama yaitu konsistensi belajar mengajar dengan kurikulum guru telah melakukan semua aspek dengan baik tetapi ada beberapa aspek yang kurang baik seperti jenis dan peralatan pembelajaran.kriteria kedua yaitu keterlaksananya oleh guru kurang mempersiapkan alat untuk belajar dan kurang memberikan bimbingan khusus kepada siswa.kriteria ketiga yaitu keterlaksananya oleh siswa kurang memahami petunjuk dari guru dan siswa kurang memanfaatkan sumber belajar yang ada.kriteria keempat yaitu motivasi belajar siswa, siswa kurang semangat dalam mengikuti kegiatan belajar dan siswa kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru.kriteria kelima yaitu keaktifan siswa dalam kegiatan belajar siswa kurang aktif bertanya kepada guru dan siswa kurang berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah.kriteria keenam yaitu interaksi guru siswa, siswa tidak aktif berdiskusi dengan temannya dan guru kurang memberikan bantuan terhadap

7 siswa yang kurang memahami pelajaran.kriteria ketujuh yaitu kemampuan atau ketrampilan guru mengajar guru kurang mengusai kelas dan guru kurang terampil menggunakan alat belajar.kriteria kedelapan yaitu kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa kurang terlihat mengalami perubahan pengetahuan dan siswa tidak mencapai KKM Tabel 4.9 Hasil Penilaian Observasi Proses belajar Jumlah Skor No Kriteria Penilaian Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol 1 Konsistensi belajar mengajar dengan kurikulum 32 25 2 Keterlaksananya oleh guru 30 23 3 Keterlaksananya oleh siswa 26 18 4 Motivasi belajar siswa 22 16 5 Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar 28 19 6 Interaksi guru siswa 27 22 7 Kemampuan atau ketrampilan guru mengajar 26 23 8 Kualitas hasil belajar siswa 19 16 Jumlah Skor 211 162 Nilai =??????????????????????????????? Æ??? 87,91 67,5 X 100 Proses belajar pada pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN Tingkir Tengah 02 dengan menggunakan model pembelajaran two stay two stray terbukti nilai rata-rata proses belajar lebih tinggi di bandingkan dengan proses belajar kelompok kontrol yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional/ceramah. Nilai rata-rata proses belajar kelas eksperimen yaitu 87,91 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 67,5.

8 4.4 Analisis Uji T Uji T dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikasi koefisien posttest kedua kelompok dan selisih nilai pretest-posttest dengan menggunakan uji dua sampel tidak berhubungan (Independent Samples T Test) dengan kriteria pengujian sebagai berikut: 1. Ho diterima jika t tabel t hitung r tabel 2. Ho ditolak apabila t hitung <-t tabel dan t hitung > t tabel Berdasarkan signifikansi: 1. Ho diterima jika signifikansi atau α > 0,05 2. Ho ditolak jika signifikansi atau α < 0,05 Uji T digunakan untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh positif dan signifikasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray di bandingkan dengan penerapan model pembelajaran konvensional (ceramah) terhadap proses belajar dan hasil belajar IPS siswa kelas IV yang di lihat dari hasil observasi dan posttest kedua sampel yang di analisis dengan uji t. Hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah sebagai berikut: 1. Ho adalah model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray tidak efektif dalam meningkatkan proses belajar dan hasil belajar IPS siswa. 2. Ha adalah model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray efektif dalam meningkatkan proses belajar dan hasil belajar IPS siswa. Hasil penghitungan selisih nilai antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat diketahui dengan melakukan uji T dengan bantuan SPSS 16.0

9 Tabel 4.10 Hasil Uji T Posttest Kedua Sampel Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed F Sig. T Df Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 6.130.016 7.317 54.000 11.51282 1.55215 8.40094 14.62470 7.652 49.698.000 11.51282 1.50462 8.49026 14.53539 Berdasarkan uji T diatas diperoleh T hitung sebesar 7,317 dan t tabel 0,05 maka dapat dikatakan Ho ditolak karena signifikansinya 0,000 atau tidak lebih besar dari 0,05 sehingga terdapat perbedaan efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV. Tabel 4.11 Hasil Uji T Hasil Observasi Kedua Sampel Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed F Sig. T Df Sig. (2- tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper.682.411 9.505 116.000.93220.09808.73795 1.12645 9.505 113.538.000.93220.09808.73791 1.12650

10 Berdasarkan uji T diatas diperoleh T hitung sebesar 9.505 dan t tabel 0,05 maka dapat dikatakan Ho ditolak karena signifikansinya 0,000 atau tidak lebih besar dari 0,05 sehingga terdapat perbedaan efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dalam meningkatkan proses belajar IPS siswa kelas IV. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran two stay two stray lebih efektif dalam meningkatkan proses belajar dan hasil belajar. 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan di dua SD yaitu SDN Tingkir Tengah 01 dan 02, SDN Tingkir Tengah 01 sebagai kelas kontrol dan SDN Tingkir Tengah 02 sebagai kelas eksperimen. Dari kedua kelompok tersebut diberikan perlakuan berbeda. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional/ceramah. Berdasarkan hasil analisis uji T data posttest kedua kelompok sampel diketahui bahwa signifikansi keduanya adalah 0,000 atau tidak lebih besar dari 0,05 dan t hitung sebesar 7,317 sedangkan t tabel 0,05. Maka Ho ditolak karena Ho<0,05 dan Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan pengaruh positif penerapan model pembelajaran two stay two stray pada kelas eksperimen. Penelitian eksperimen ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray yang dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional atau ceramah. Pembelajaran model two stay two stray diterapkan dalam pembelajaran IPS kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran konvensional atau ceramah.model-model pembelajaran kooperatif adalah unik karena dalam pembelajaran kooperatif suatu struktur tugas dan penghargaan yang berbeda diberikan dalam mengupayakan pembelajaran siswa.salah satu model pembelajaran kooperatif, yaitu teknik belajar mengajar Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stay) disingkat TSTS.

11 Nana Sudjana (2011:59), mengungkapkan bahwa suatu pembelajaran efektif dapat ditinjau dari segi proses dan hasilnya. Dari segi proses suatu pembelajaran haruslah merupakan interaksi yang dinamis sehingga siswa sebagai subjek belajar mampu mengembangkan potensi secara efektif. Dari segi hasil atau produk menekankan pada penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila semua unsur dan komponen yang terdapat pada sistem pembelajaran berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta tujuan hasilnya dicapai optimal.sesuai tujuan pembelajaran, maka suatu strategi efektif dapat membuat siswa berhasil mencapai hasil yang diharapkan, dalam hal ini adalah prestasi akademik yang optimal. Berdasarkan observasi proses belajar pada kelompok eksperimen guru telah melakukan semua yang berkaitan dengan kegiatan belajar dengan baik, guru terampil mengajar dengan menggunakan model pembelajaran, guru terampil dalam mempersiapkan kegiatan belajarsiswasehingga mendorong siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan guru dapat menguasai kelas. Sedangkan pada kelompok kontrol guru kurang terampil dalam menggunakan jenis kegiatan belajar, siswa tidak aktif berdiskusi karena guru hanya menggunakan metode konvensional atau ceramah dan siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan hasil dari belajar kurang terlihat adanya perubahan. Penelitian yang dilakukan oleh Yuhendrawati dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV A SD N Pekanbaru dengan hasil, hasil belajar pada siklus 1 sebesar 12,17 % kemudian pada siklus II meningkat sebesar 14,63%. Dan rata-rata aktivitas guru dalam penelitian ini meningkat.rata-rata aktivitas guru sebelum diberi perlakuan sebesar 70%, setelah diberi perlakuan ratarata meningkat menjadi 95%. Rata-rata aktivitas siswa sebelum diberi perlakuan sebesar 57,26%, setelah diberi perlakuan meningkat menjadi 65,31%.

12 Penelitian yang dilakukan oleh Rica Indriani, dengan judul Penerapan Pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IV di SDN Bareng 5 Malang dengan hasil, rata-rata hasil belajar IPS meningkat setelah menggunakan model Two Stay Two Stray. Hasil posttest pada kelas eksperimen 90,44 dan kelas kontrol 83,49, dengan selisih rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 6,952. Dari teori dan kajian hasil penelitian yang relevan mendukung hasil penelitian ini.dan keunggulan dari penelitian ini dengan penelitian yang sudah ada hanya mengamati aktivitas guru dan siswa saja namun dalam penelitian ini tidak hanya aktivitas saja tetapi konsistensi kegiatan belajar dengan kurikulum, motivasi belajar siswa, interaksi guru dengan siswa, ketrampilan guru mengajar dan kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two straylebih efektif dalam meningkatkan proses belajar dan hasil belajar IPS siswa kelas IV dibandingkan dengan menerapkan model pembelajaran konvensional/ceramah, oleh karena itu guru disarankan untuk menggunakan model pembelajaran ini.