5 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Pengadaan Dalam suatu proyek terdapat tahapan pengadaan. Tahap pengadan/ pelelangan kontraktor bertujuan menunjuk kontraktor sebagai pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai sub kontraktor yang akan melaksanakan konstruksi di lapangan. Pengertian pengertian pengadaan : 1. Pengadaan barang adalah Kegiatan untuk mendapatkan barang atau jasa secara transparan, efektif dan efesien sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya. (Christopher dan Schooner, 2007) 2. Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBN/APBD. Baik yang dilaksanakan secara swakelola oleh penyedia barang/jasa (Keppres No 80.2003) 3. Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. (Perpres No.4.2015) Evaluasi Teknis Pengadaan Kontraktor : 1. Metode Pelaksanakan Metode pelaksanaan dinyatakan memenuhi persyaratan apabila : a) Memenuhi persyaratan substantif yang ditetapkan dalam dokumen lelang dan diyakini menggambarkan penguasaan penawar untuk menyelesaikan pekerjaan. b) Metode kerja untuk jenis jenis pekerjaan utama diyakini menggambarkan penguasaan penawar untuk melaksanakan pekerjaan. c) Yang diteliti dalam evaluasi metode pelaksanaan adalah tahapan dan cara pelaksanaan yang menggambarkan
6 pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan akhir dapat dipertanggungjawabkan secara teknis. 2. Jadwal Waktu Pelaksanaan Jadwal Waktu Pelaksanaan dinyatakan memenuhi persyaratan apabila tidak lebih lama dari jangka waktu yang ditentukan dalam dokumen lelang dan urutan jenis pekerjaan secara teknis dapat dilaksanakan 3. Spesifikasi Teknis Penawaran Dinyatakan memenuhi persyaratan apabila menjamin pemenuhan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam dokumen lelang. Jenis pekerjaan dalam daftar kuantitas dan harga yang ditawarkan tidak boleh kurang kualitasnya dari ketentuan dokumen lelang. 4. Jenis, Kapasitas, Komposisi,dan Jumlah Peralatan Penawaran Jenis, Kapasitas, Komposisi,dan Jumlah Peralatan Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan oleh penawar sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang. 5. Personil Inti Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam dokumen lelang serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan. 6. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang. 7. Syarat Teknis Lainnya Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan apabila persyaratan teknis lainnya sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang.
7 2.2 Pelelangan Pekerjaan Konstruksi Lelang adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum baik secara langsung maupun media elektronik dengan cara penawaran harga secara lisan atau tertulis yang didahului dengan usaha mengumpulkan peminat. Dalam pelelangan pekerjaan konstruksi terdapat macam macam proses lelang. Menurut Perpres No.4, (2015) Cara pemilihan penyedia barang/jasa tergantung dari jenis barang, jasa atau pekerjaan yang akan dikerjakan sebagai berikut : Tabel 2.2 Jenis barang, jasa / pekerjan yang dikerjakan Jenis Barang/Jasa Cara Pemilihan Penyedia Barang Pekerjaan Konstruksi Jasa Konsultasi Jasa Lainnya 1. Pelelangan Umum 2. Pelelangan Terbatas 3. Pelelangan Sederhana 4. Pemilihan Langsung 5. Seleksi Umum 6. Seleksi Sederhana 7. Penunjukan Langsung 8. Pengadaan Langsung 9. Kontes 10. Sayembara Sumber : Perpres No.4 Tahun 2015 2.2.1 Pelelangan Umum Adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya yang memenuhi syarat. 2.2.2 Pelelangan Terbatas Adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi
8 untuk pekerjaan konstruksi dengan jumlah penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks 2.2.3 Pelelangan Sederhana Adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). 2.2.4 Pemilihan Langsung Adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). 2.2.5 Penunjukan Langsung Adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa. 2.2.6 Pengadaan Langsung Adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/Seleksi/Penunjukan Langsung. 2.2.7 Kontes Adalah Pemilihan penyedia barang/jasa yang memperlombakan barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harganya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan. 2.2.8 Sayembara Adalah pemilihan penyedia jasa yang memperlombakan gagasan orisinal kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan. 2.3 Tahapan Pelelangan Pekerjaan Konstruksi Pemilihan penyedia barang/jasa dalam mengerjakan konstruksi di dapat melalui proses lelang. Proses lelang ini bertujuan untuk mendapatkan penyedia barang/jasa yang sesuai dengan syarat dan kualifikasi yang ditetapkan. Dalam hal pemilihan ini penyedia harus melalui proses dan prosedur lelang/seleksi tahapan
9 yang harus dilalui untuk pemilihan penyedia barang / jasa secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan Dokumen Lelang Penyusunan dokumen lelang ini perlu ditetapkan rencana kerja dan syarat-syarat pengadaan jasa konstruksi termasuk syarat syarat lelang, tatacara penilaian serta perkiraan biaya bangunan tersebut Owner Estimate (OE). Dokumen lelang ini mencerminkan keinginan pemilik dalam rangka memilih dan mendapatkan kontraktor yang dianggap mampu untuk diserahi tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan implementasi fisik proyek. 2. Pengumuman lelang Merupakan pemberitahuan kepada masyarakat dan para penyedia barang/jasa akan adanya lelang dengan maksud menghimpun peminat lelang dan pemberitahuan kepada pihak yang berkepentingan. Pengumuman lelang dilakukan setelah mendapat kepastian tempat, hari, tanggal dan jam lelang di kantor lelang. 3. Pendaftaran peserta Merupakan proses memasukan minat untuk mengikuti lelang dengan melihat syarat dan kualifikasi penyedia barang/jasa yang ditetapkan untuk mengikuti lelang pekerjaan tersebut. 4. Pengambilan dokumen lelang Merupakan pengambilan dokumen-dokumen yang ada pada lelang pekerjaan tersebut. Dokumen ini berisi gambar kerja sebagai acuan dasar penghitungan volume dan Bill Of Quantity (BOQ) yang memuat spesifikasi spesifikasi pekerjaan, material-material yang ditetapkan. 5. Penyusunan berita acara Merupakan pembuatan kesepakatan-kesepakan yang di tetapkan oleh penyelenggara lelang. 6. Penjelasan dokumen lelang dan perubahannya. Merupakan menjelaskan dokumen-dokumen yang dianggap kurang jelas dalam pelaksanaan pekerjaan dan perubahan perubahan yang terjadi dalam gambar kerja.
10 7. Pemasukan dokumen penawaran Merupakan memasukan penawaran keseluruhan harga pekerjaan tersebut yang didasarkan pada volume,harga satuan dan analisa gambar kerja yang ditetapkan. 8. Pembukaan penawaran Pada tahapan ini merupakan tahapan awal dari penyelenggara untuk mengumumkan total seluruh biaya sebelum kontraktor melakukan penawaran, ada batasan-batasan harga yang sudah ditentukan. 9. Evaluasi penawaran termasuk evaluasi kualifikasi. Evaluasi dilakukan setelah dari pihak penyedia barang atau jasa memasukkan dokumen penawaran, pihak panitia lelang akan menentukan beberapa penyedia jasa yang memenuhi ketentuan yang ada. 10. Penetapan pemenang Penetapan pemenang lelang dilakukan oleh panitia lelang setelah pengecekan dokumen administrasi pada tiap-tiap penyedia barang / jasa yang telah mengikuti dan memasukkan dokumen penawaran. 11. Pengumuman pemenang Pemenang lelang adalah hak mutlak dari panitia lelang, sehingga tidak bisa diganggu gugat kecuali ada sanggahan yang kuat dari pihak lain, sebagai bukti untuk mengulang pemenang lelang. Pemenang lelang disini harus sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pemilik proyek. 12. Masa sanggah, Klarifikasi dan negoisasi Masa sanggah dilakukan ketika ada keputusan yang janggal dari pihak panitia lelang, karena pada masa sanggah ini kandidat no 2, 3, dan 4 berhak untuk mencari celah pada pemenang sehingga nantinya pengumuman dan pemenang bisa dirubah, masa sanggah ada batasan waktu tertentu. 13. Penunjukan pemenang penyedia barang/jasa Setelah beberapa tahapan dilalui dan masa sanggah juga sudah terlaksana maka secara resmi panitia lelang mengumumkan pemenang
11 lelang, dan ditahap ini keputusan tidak bisa dirubah. 14. Penandatanganan kontrak Penyedia barang / jasa yang menjadi pemenang akan melakukan penandatanganan kontrak pekerjaan yang bersangkutan. 2.4 Rencana Anggaran Biaya Rencana anggaran Biaya merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan. Menurut Ibrahim (2001), yang dimaksud rencana anggaran biaya (begrooting) suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Sedangkan menurut Djojowirono (2002), rencana anggaran biaya merupakan perkiraan biaya yang diperlukan untuk setiap pekerjaan dalam suatu proyek konstruksi sehingga akan diperoleh biaya total yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Rencana Anggaran Biaya ini bertujuan : 1. Agar biaya pembangunan yang dibutuhkan dapat diketahui sebelumnya. 2. Untuk mengantisispasi kemungkinan terjadinya kemacetan dalam proses pembangunan. 3. Untuk mencegah terjadinya pemborosan dalam penggunaan sumber daya Cost Estimate (estimasi biaya) atau dalam istilah populer yang disebut dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebelumnya harus dipahami sebagai Rencana Anggaran Biaya yang diserahkan kontraktor sebagai harga penawaran dan diserahkan pada waktu mengikuti pelelangan. Anggaran biaya untuk bangunan yang sama akan berbeda beda di masing masing daerah, hal ini disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja di masing masing daerah itu. Secara umum an rencana anggaran dapat disimpulkan sebagai berikut:
12 RAB = (Volume x Harga Satuan Pekerjaan) ( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan ) Dalam Penyusunan Rencana Anggaran Biaya pada bangunan diperlukan jumlah volume per satuan pekerjaan dan analisis harga satuan pekerjaan berdasarkan gambar bestek serta syarat-syarat analisa pembangunan konstruksi yang berlaku. Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan anggaran biaya suatu bangunan yaitu: 1) Faktor Teknis Faktor teknis antara lain berupa ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembangunan serta gambar-gambar kontruksi bangunan.sedangkan 2) Faktor Non Teknis Berupa harga-harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja. Dalam menentukan anggaran biaya dapat dilakukan dengan cara menggunakan anggaran biaya (taksiran) dan anggaran biaya teliti. 2.5 Penyusunan Anggaran Biaya Dalam penyusunan anggaran biaya, terlebih dahulu perlu diketahui untuk keperluan apa dan kapan anggaran biaya tersebut dibuat. Hal ini akan berpengaruh pada cara/sistem penyusunan dan hasil yang diharapkan. anggaran biaya terdiri dari instansi/dinas/jawatan (khusus bangunan negara), perencana dan kontraktor. Cara/sistem penyusunan berbeda-beda meskipun berdasarkan pada prinsip yang sama. Ada 2 (dua) macam jenis penyusunan anggaran biaya, yaitu : 1) Anggaran biaya kasar / taksiran ( Cost Estimate) 2) Anggaran biaya teliti (definitif) 1. Anggaran Biaya Kasar/Taksiran Anggaran biaya kasar memerlukan bahan bahan antara lain gambar prarencana, keterangan singkat mengenai bahan-bahan bangunan yang digunakan, cara pembuatanya dan persyaratan pokok yang ditentukan.
13 Faktor Faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan anggaran biaya kasar antara lain : a. Jenis dan ukuran bangunan b. Jenis konstruksi (berat atau ringan) c. Lokasi Bangunan 2. Anggaran Biaya Teliti Bahan-bahan yang diperlukan dalam penyusunan anggaran biaya teliti, antara lain : a. Peraturan dan syarat-syarat ( Bestek ) b. Gambar rencana atau Gambar Bestek c. Buku analisa BOW d. Peraturan-peraturan normalisasi yang bersangkutan e. Peraturan-peraturan bangunan negara dan bangunan setempat f. Syarat- syarat lain yang diperlukan Penyusunan Rencana Anggaran Biaya ini setidaknya secara sederhana dapat dipilah menjadi dua langkah, yakni tahap persiapan dan tahap penyusunan RAB itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam penyusunan RAB ada dua faktor pengalaman dan faktor analisis biaya konstruksi meliputi (Upah, Tenaga Kerja dan Bahan ) secara ringkas proses penyusunan anggaran gedung ini dapat di lihat di bawah ini : (Dian, 2004)
14 VOLUME PEKERJAAN ANALISA HARGA SATUAN HARGA SATUAN BAHAN + UPAH RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) HARGA SATUAN PEKERJAAN REKAPITULASI RAB ( Sumber : Penulis ) Gambar.1.1 Tahap Penyusunan RAB 2.6 Time Schedule ( Rencana Kerja ) Yang dimaksud dengan Penjadwalan ( Time Schedule ) adalah mengatur rencana kerja dari satu bagian atau unit pekerjaan. Kegiatan ini meliputi : 1) Kebutuhan tenaga kerja 2) Kebutuhan material atau bahan 3) Kebutuhan waktu 4) dan Transportasi atau pengangkutan Dari time schedule akan mendapatkan gambaran lamanya. Pekerjaan dapat diselesaikan, serta bagian- bagian pekerjaan yang saling terkait antara satu dan lainya. 2.7 Analisa Biaya Konstruksi Analisa biaya konstruksi adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standart pengupahan pekerja,untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan konstruksi. Analisa harga satuan ini berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan harga satuan pekerjaan untuk item item pekerjaan dan juga dapat digunakan sebagai pedoman awal perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang
15 didalamnya terdapat angka yang menunjukan jumlah material, tenaga dan biaya persatuan pekerjaan, contohnya : 1. Pekerjaan Plesteran satuan pekerjaan m2 2. Pekerjaan Pasangan Batu Bata satuan pekerjaan m2 3. Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Kali satuan pekerjaan m3 4. Pekerjaan Pengecatan satuan pekerjaan m2 5. Pekerjaan rangka atap satuan pekerjaan m3 6. Pekerjaan Pasang Atap- satuan pekerjaan m2 7. Pekerjaan plafon satuan pekerjaan m2 8. Pekerjaan Lantai Keramik satuan pekerjaan m2 9. Pekerjaan Beton Struktur satuan pekerjaan m3 10. Pekerjaan Kusen satuan pekerjaan m3 2.8 Harga Satuan Pekerjaan Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja atau harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi berdasarkan perhitungan analisis. Penentuan harga satuan ini dapat diambil dari standart harga yang berlaku di pasar atau daerah tempat proyek yang dikerjakan sesuai dengan spesifikasi dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Demak yang dinamakan daftar harga satuan. Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut (Andi, 2011) Harga Satuan Pekerjaan = H.S. Bahan + H.S. Upah + H.S. Alat 2.9 Persentase Bobot Pekerjaan Prosentase bobot pekerjaan merupakan besarnya nilai prosentase tiap item-item pekerjaan,berdasarkan perbandingan antara anggaran biaya pekerjaan dengan harga bangunan. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut: (Andi, 2011)
16 Presentase Bobot Pekerjaan (PBP) = Volume x Harga satuan Harga Bangunan x 100% 2.9.1 Perhitungan Volume Pekerjaan Sebelum melakukan perhitungan volume pekerjaan terlebih dahulu mencermati dan teliti terhadap gambar kerja yang akan di hitung. Perhitungan volume ini merupakan langkah awal dalam an Rencana Anggaran Biaya. Rumus perhitungan volume pekerjaan tidak akan sama dengan yang lainnya tergantung pada item pekerjaan tersebut. Untuk itu Rumus perhitungan volume item pekerjaan sebagai berikut : 1. Volume untuk luasan item pekerjaan (m2) = Panjang x Lebar 2. Volume untuk kubikasi item pekerjaan (m3) = Panjang x Lebar x Tinggi 3. Volume untuk panjang item pekerjaan (m ) = Panjang atau 4. Volume untuk Borongan (ls, Unit,Buah) = Sesuai dengan kesepakatan kepada dua belah pihak