ETIKA PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN OLEH PRAMUSAJI DI HOTEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ETIKA PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN OLEH PRAMUSAJI DI HOTEL"

Transkripsi

1 PENELITIAN MANDIRI ETIKA PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN OLEH PRAMUSAJI DI HOTEL OLEH PUTU DIAH KESUMADEWI NIP PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

2 ABSTRAK Pelayanan pada restoran dan bar yang ada di hotel harus didukung oleh adanya staff yang bekerja dengan baik dan sopan. Staff yang bertugas melayani makanan dan minuman dikenal dengan sebutan pramusaji. Pramusaji adalah karyawan restoran atau room service yang mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan akan kebutuhan makan dan minum bagi tamu hotel. Etika pelayanan seorang pramusaji dalam melayani tamu di hotel khususnya di restoran dibagi atas 3 persiapan, yaitu: Persiapan Fisik, Persiapan mental dan persiapan alat bantu. Persyaratan seorang pramusaji dalam melayani tamu yang makan dan minum direstoran juga harus dipenuhi agar mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi tamu. Persyaratan seorang pramusaji dalam melayani tamu yang makan dan minum direstoran serta mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi tamu dan dapat dilakukan dengan memperhatikan penampilan diri, sikap dan tingkah laku. Kata kunci: etika, pelayanan, pramusaji, pelayanan, dan hotel

3 ABSTRACT Service at the restaurant and bar in the hotel must be supported by the staff that worked well and polite. Staff in charge of serving food and drinks known as a waitress. The waiter is a restaurant or room service employee who has the duty and responsibility to provide services would need to eat and drink for hotel guests. A waitress service ethics in serving guests in the hotel, especially in the restaurant is divided into three preparations, namely : Preparation Physical, mental preparation and preparation tools. Terms of a waitress serving guests eat and drink at the restaurant also must be met in order to provide satisfactory services for guests. Terms of a waitress serving guests eat and drink at restaurant and able to provide satisfactory services for guests and can be done by paying attention to personal appearance, attitude and behavior. Keywords: ethics, service, waitress, service and hotel

4 DAFTAR ISI Halaman Judul i Abstrak ii Abstract iii Daftar isi iv Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Konsep/teori Pengertian Pengertian Etika Pengertian Pelayanan Departemen Makanan dan Minuman Pramusaji Hotel 6 BAB III PEMBAHASAN Etika pelayanan makanan & minuman pramusaji di restoran Persyaratan seorang pramusaji di restoran Kerjasama Antar Departemen Tata Hidang Departemen Lain 14 BAB IV SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran 16

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan salah satu bagian dari industri pariwisata yang dapat menghasilkan pendapatan yang besar jika dikelola dengan baik. Pendapatan terbesar dari pengelolaan sebuah hotel adalah berasal dari penjualan kamar, sedangkan pendapatan kedua terbesar adalah berasal dari penjualan makanan dan minuman, baik yang dijual di outlet outlet restoran yang dimiliki oleh hotel tersebut maupun penjualan makanan dan minuman melalui layanan kamar atau yang sering disebut dengan room service. Pelaksanaan penyediaan dan pengolahan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman berada di bawah tanggung jawab Departemen Makanan dan Minuman / Food and Beverage Department. Tamu hotel memerlukan beberapa hal pada saat menginap di hotel. Disamping menginap dan beristirahat dengan suasana kamar yang nyaman dan bersih serta layanan yang cepat dan tepat, penyediaan layanan makanan dan minuman di hotel merupakan suatu keharusan agar para tamu dapat tinggal nyaman dan menyenangkan di hotel tersebut. Di hotel-hotel berbintang terdapat beberapa restoran dan bar yang dibuka untuk kepentingan tamu hotel, akan tetapi dewasa ini kebanyakan restoran dan bar yang menjadi bagian dari hotel dibuka untuk kepentingan umum sehingga tidak hanya tamu yang menginap di hotel tersebut yang dapat mendapatkan pelayanan di restoran dan bar tersebut n yang namun juga tamu yang tidak menginap di hotel tersebut. Pelayanan pada restoran dan bar yang ada di hotel harus didukung oleh adanya staff yang bekerja dengan baik dan sopan. Staff yang bertugas melayani makanan dan minuman dikenal dengan sebutan pramusaji. Pramusaji harus senantiasa memahami kebutuhan tamu serta dapat melayani tamu dengan baik sehingga tamu akan merasakan kepuasan. Maka dari itu perlu diteliti etika pelayanan pramusaji dalam melayani tamu makan dan minum di restoran yang terdapat di dalam hotel.

6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan atas latar belakang sebelumnya maka rumusan masalah atas penelitian ini adalah: 1. Bagaimana etika pelayanan makanan dan minuman pramusaji di hotel? 2. Bagaimana persyaratan seorang pramusaji di hotel? 3. Bagaimana Kerja Sama Antar Departemen Tata Hidang dengan Departemen Lain di hotel? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya maka tujuan atas penelitian ini adalah: 1. Mengetahui etika pelayanan makanan dan minuman pramusaji di hotel 2. Mengetahui persyaratan seorang pramusaji di hotel 3. Mengetahui Kerja Sama Antar Departemen Tata Hidang dengan Departemen Lain di hotel

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.2 Tinjauan Konsep/teori Pengertian Etika Istilah etika dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata Ethos yang berarti kebiasaan (costum). Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral (Sumber; Wikipedia.org). Istilah etika pertama kalinya diperkenalkan oleh filsuf Yunani yang bernama Aristoteles melalui karyanya yang berjudul Etika Nichomachiea. Buku tersebut berisi tentang ukuran-ukuran suatu perbuatan. Menurut Aristoteles pengertian etika dibagi menjadi dua yaitu (1) Terminius Technicus yang artinya etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan ataupun tindakan manusia, dan (2) Manner dan Custom artinya etika membahas berkaitan dengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia seperti tingkah laku ataupun perbuatan yang baik dan buruk. Sedangkan etika menurut Bertens (2001) adalah (1) nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, (2) kumpulan asas/nilai moral, dan (3) ilmu tentang yang baik atau benar dan yang buruk atau salah. Jadi, secara etimologis etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika dapat diartikan sebagai nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sifat dasar etika adalah sifat kritis, menurut Darji Darmodiharjo dan Shidarta ( 2004 : 263) etika bertugas sebagai : 1. Untuk mempersoalkan norma yang dianggap berlaku. Diselidikinya apakah dasar suatu norma itu dan apakah dasar itu membenarkan ketaatan yang dituntut oleh norma yang dapat berlaku.

8 2. Etika mengajukan pertanyaan tentang legitimasinya, artinya norma yang tidak dapat mempertahankan diri dari pertanyaan kritis dengan sendirinya akan kehilangan haknya. ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 2, 2014: Etika mempersoalkan pula hak setiap lembaga seprti orang tua, sekolah, Negara dan agama untuk memberikan perintah atau larangan yang harus ditaati. 4. Etika memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yang rasional terhadap semua norma. 5. Etika menjadi alat pemikiran yang rasional dan bertanggung jawab bagi seorang ahli dan bagi siapa saja yang tidak mau diombang-ambingkan oleh norma-norma yang ada Pengertian Pelayanan Pelayanan dalam industri jasa merupakan faktor yang sangat penting. Pelayanan merupakan proses interaksi antara seseorg yang berupaya memenuhi kebutuhannya, yaitu antara pelanggan /tamu /nasabah /pegawai /karyawan. Menurut Moenir (2006:41-44) perwujudan pelayanan yang didambakan oleh pihak yang ingin memperoleh pelayanan dengan baik dan memuaskan ialah : a) Adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan pelayanan yang cepat dalam arti tanpa hambatan yang kadang kala dibuat-buat seperti waktu, petugas yang seharusnya ditempat pada saat dibutuhkan ternyata tidak ada dengan alasan yang sulit dibuktikan. b) Memperoleh pelayanan secara wajar tanpa gerutu, sindiran atau untaian kata lain semacam itu yang nadanya mengarah pada permintaan sesuatu, baik dengan alasan untuk dinas atau alasan untuk kesejahteraan. c) Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama, tertib dan tidak pandang bulu, artinya kalau memang harus antri secara tertib dalam proses pengurusan maka ikutilah prosedur tersebut. d) Pelayanan yang jujur dan terus terang artinya apabila ada hambatan karena suatu masalah yang tidak dapat dielakkan hendaknya diberitahukan, sehingga orang tidak menunggu sesuatu yang tidak menentu.

9 2.2.3 Departemen Makanan dan Minuman Menurut Soekresno dan Pendit (2004: 4), Departmen Food and Beverage diartikan sebagai berikut Departemen Food & Beverage secara umum adalah bagian yang mengurus makanan dan minuman, sedang Departemen Food & Beverage secara khusus adalah bagian dari hotel yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan layanan makan dan minum serta kebutuhan lain yang terkait, dari pelanggan yang tinggal maupun tidak di hotel tersebut dan dikelola secara komersial serta professional Pramusaji Pramusaji adalah karyawan restoran atau room service yang mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan akan kebutuhan makan dan minum bagi tamu hotel. (Sugiarto, 1996) Pramusaji adalah karyawan restoran hotel yang mempunyai tugas dan tanggungjawab melayani kebutuhan makanan dan minuman bagi para pelanggan hotel secara profesional. Istilah pramusaji disebut dengan perkataan waiter atau waitress dari bahasa Inggris. (Kusmayadi, 2000: 66). The waiters serve the food and beverage ordered by a guest and is part of a team under a station captain. They should be able to perform the duties of a captain to a certain extent and be a substitute for the captain if he is busy or not on duty. They should; also be knowledgeable about all types of food and beverages, so that they can effectively take an order from a guest, execute the order and serve the correct dish with its appropriate garnish and accompaniment. They should be able to efficiently coordinate with the other staff in the outlet (Pramusaji melayani makanan dan minuman diperintahkan oleh tamu dan merupakan bagian dari sebuah tim di bawah supervisor. Mereka harus mampu melaksanakan tugas-tugas supervisor sampai batas tertentu dan menjadi pengganti untuk supervisor jika ia sibuk atau tidak bertugas. Mereka harus; berpengetahuan tentang semua jenis makanan dan minuman, sehingga mereka dapat secara efektif mengambil pesanan dari tamu, melaksanakan perintah dan melayani hidangan yang

10 benar dengan hiasan dan peneman yang sesuai. Mereka harus dapat efisien berkoordinasi dengan staf lain di outlet.) Hotel Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987). Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, "tempat penampungan buat pendatang" atau bisa juga "bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum". Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat (sumber wikipedia)

11 BAB III PEMBAHASAN 3.4 Etika pelayanan makanan dan minuman pramusaji di restoran Etika pelayanan seorang pramusaji dalam melayani tamu di hotel khususnya di restoran dibagi atas 3 persiapan, yaitu: A. Persiapan Fisik Persiapan fisik penting dilakukan waiter/s sebelum melaksanakan tugas. Pramusaji tidak akan bisa memberikan layanan tanpa fisik yang siap. Diantara persiapan fisik tersebut adalah: o Berpakaian rapi, pantas, dan benar. Jika menggunakan seragam maka harus dipergunakan sebagaimana mestinya. Pakaian yang digunakan harus bersih dan rapi karena akan mempengaruhi penampilan diri pramusaji itu sendiri. o Menampilkan raut muka yang jernih serta menunjukan keceriaan. Raut muka yang ceria menandakan bahwa seorang pramusaji siap untuk melayani. Dengan raut muka yang menunjukkan keceriaan akan membuat tamu akan merasa senang. o Sikap tubuh yang enerjik. Dengan sikap tubuh yang enerjik pekerjaan akan semakin cepat terselesaikan. Pekerjaan pramusaji menuntut untuk mengerjakan pekerjaan dengan cepat dan tepat. o Sopan dan ramah Sikap yang sopan dan ramah merupakan modal utama yang hrus dimiliki oleh seorang pramusaji. Sikap ini terutama berguna pada saat melayani tamu makan dan minum. o Menunjukkan kondisi sehat jasmani.

12 Kondisi yang sehat sangat dibutuhkan oleh seorang pramusaji karena akan mempengaruhi kinerja pramusaji. o Sikap siap untuk bekerja. Sebelum memulai pekerjaan pramusaji harus memiliki sikap siap untuk bekerja. Hal ini akan membuat pramusaji lebih bersemangat dalam bekerja. Sehubungan dengan penjagaan kesehatan ini pramusaji perlu menjaga agar tidak larut dalam pekerjaan, mengatur tempo emosional serta menghindari makanan yang terlalu banyak mengandung lemak. Persiapan fisik yang benar akan menyebabkan waiter/s dapat memberikan pelayanan yang prima kepada tamu-tamunya. B. Persiapan Mental Dalam rangka mempersiapkan mental agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik, pramusaji harus memelihara konsentrasi, selalu percaya diri dan merasa bangga dengan tugas-tugas nya. Pramusaji juga harus menjauhkan complain serta masalah-masalah pribadi ketika akan bekerja. Pramusaji perlu memelihara konsentrasi pemikirannya agar perhatiannya mengarah terhadap pekerjaan yang akan dilakukan. Agar pemusatan pemikiran dapat dilakukan dengan sempurna beberapa hal perlu menjadi pedoman, antara lain: 1. Menganggap pekerjaan adalah sebagai hobby 2. Semua yang dimiliki diperoleh dari kerja tersebut. 3. Pekerjaan yang dilakukan itu merupakan ibadah. C. Persiapan alat bantu Yang dimaksud dengan alat-alat bantu segala macam peralatan yang dipergunakan dalam bekerja seperti: 1. Alat tulis menulis

13 Etika pelayanan dimulai dengan persiapan alat-alat yang digunakan untuk melayani tamu. Salah satu alat penting yang harus dimiliki oleh pramusaji adalah alat tulis menulis. Fungsi alat tulis menulis adalah untuk mencatat pesananan makanan dan minuman dari tamu. 2. Alat-alat makan minum Peralatan makan dan minum harus disiapkan agar pelayanan kepada tamu akan berjalan dengan baik. Alat makan dan minum dipergunakan oleh tamu untuk menyantap makan dan minum. 3. Alat-alat penyajian Alat yang dipergunakan untuk menyajikan makanan dan minuman harus dipersiapkan untuk melayani tamu. 3.5 Persyaratan seorang pramusaji di restoran Persyaratan seorang pramusaji dalam melayani tamu yang makan dan minum direstoran serta mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi tamu dan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti: 1. Penampilan diri Penampilan diri pramusaji akan sangat berpengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikan oleh pramusaji tersebut. Penampilan yang baik akan menunjukkan pelayanan yang berkualitas dan beretiket. Tamu akan menilai kualitas pelayanan salah satunya melalui penampilan diri pramusaji. Beberapa ketentuan mengenai penampilan yaitu: b) Kebersihan badan (Cleanlines of the body) Seorang pramusaji harus memiliki kebersihan badan yang baik, ini perlu diperhatikan agar pramusaji dapat menyajikan makanan dan minuman dengan baik. Badan yang kotor dan tidak terpelihara dengan baik sangat berpengaruh buruk pada penampilan seorang pramusaji. Cara untuk memelihara kebersihan badan ini dilakukan dengan cara mandi minimal 2 kali sehari serta menggunakan deodoran setelah mandi.

14 c) Kesehatan dan kesegaran kulit (skin) Seorang pramusaji harus memelihara kesehatan dan kesegaran kulit agar dapat terlihat baik pada saat melayani makanan dan minuman kepada tamu. Cara untuk memelihara kesehatan dan kesegaran kulit antara lain: a) Harus banyak minum, minimal 8 gelas sehari. Ditambah dengan mengonsumsi buah-buahan, serta cukup beristirahat dan tidur b) Melaksanakan diet khusus untuk perawatan kulit c) Jika memiliki penyakit kulit, maka harus segera diobati terlebih dahulu d) Rambut (hair) Seorang pramusaji harus memiliki rambut yang sehat, ini dilakukan dengan cara minimal mencuci rambut 2 hari sekali dengan menggunakan shampoo dengan aroma yang tidak terlalu menyengat. Kesehatan dan kerapian rambut harus diperhatikan oleh seorang pramusaji, rambut pramusaji laki-laki sebaiknya dipotong rapi, mempergunakan minyak rambut, disisir yang rapi. Bagi rambut pramusaji yang wanita sebaiknya diikat rapi menggunakan hair nett. Rambut yang memiliki kutu dan ketombe harus segera dibasmi karena ini menandakan rambut yang tidak sehat. Rambut yang tidak sehat akan menyebabkan rambut tidak menarik dilihat sehingga akan mengganggu pada proses pelayanan makanan dan minuman kepada tamu. Pramusaji juga sangat dilarang untuk memegang dan menggaruk kepala di tempat umum karena akan mengotori tangan yang dipergunakan untuk melayani makan dan minum. e) Kumis dan Jenggot (Beard and Moustachi) Pramusaji diharapkan tidak memelihara kumis dan jenggot, karena ini akan membuat penampilan diri pramusaji terlihat lusuh dan kotor. Untuk itu sebaiknya kumis dan jenggot harus dicukur setiap hari.

15 f) Tangan dan Kuku (Hands and Nails) a. Kuku dan tangan harus bersih untuk menjamin kebersihan pelayanan yang diberikan kepada tamu. b. Harus mencuci tangan sehabis merokok atau keluar dari toilet c. Seorang pramusaji tidak boleh memelihara dan memanjangkan kuku. Kuku yang panjang akan menghalangi kerja seorang pramusaji. d. Memelihara kesehatan kulit telapak tangan, serta mempergunakan jeruk nipis untuk mencuci tangan agar kulit menjadi lembut dan halus. e. Jika pramusaji merupakan perokok aktif maka jari tangan yang penuh dengan bekas nikotin harus segera dihilangkan agar tidak terkesan kotor. f. Menghindari pemakaian cat kuku. g) Mulut dan Gigi (Mouth and Teeth) Bagian ini harus selalu diperhatikan karena setiap karyawan akan berhadapan dengan setiap tamu, atasan dan juga teman kerja. Memelihara kesehatan mulut dan gigi dilakukan dengan cara: a. Menyikat gigi minimal 3 kali dalam sehari dengan menggunakan pasta dan sikat gigi yang serasi. b. Diharapkan untuk berkumur-kumur apalagi jika berjamjam tidak makan sesuatu. c. Makanlah dengan teratur, kesehatan perut akan berhubungan dengan rongga mulut. h) Kaki, kaus kaki dan sepatu (Feet, Stocking and Shoes) Kebersihan dan kesegaran kaki haruslah dipelihara secara cermat. Kaus kaki tidak boleh dipergunakan secara panjang sehingga menimbulkan bau kotoran busuk. a. Pakai talcum powder pada telapak kaki supaya tetap segar meskipun banyak berjalan atau berdiri.

16 b. Pada waktu malam hari, ganjalah betis dan tumit dengan bantal sehingga ketinggiannya melebihi kepala, dengan cara demikian peredaran darah akan berjalan lancer dan akan mengurangi keletihan dan jari kaki tidak cepat rusak. c. Hindari pemakaian sepatu yang ujung nya lancip agar tidak menimbulkan keletihan. d. Bahan sepatu harus terbuat dari kulit yang bewarna gelap, selalu disemir sehingga bersih dan mengkilap. e. Selalu perhatikan telapak sepatu, apakah ada sepatu yang menonjol. f. Wanita dilarang memakai sepatu yang bertumit tinggi ketika sedang bertugas. Dianjurkan memakai stocking yang sama dengan warna kulit. i) Emas dan Perhiasan (Gold and Jewerly) a. Dilarang memakai perhiasan secara menyolok b. Karyawan wanita dilarang memaki ear ring ketika bertugas c. Hindari segala bentuk penampilan menyolok ketika bertugas. j) Pakaian Seragam (Uniform) Perusahaan yang baik akan selalu memperhatikan uniform yang akan diberikan kepada karyawan dalam periode yang telah ditentukan, karena uniform ini dianggap sebagai cermin dari bonafiditas perusahaan. Melalui uniform akan dilihat bagaimana corak manajemen perusahaan tersebut. Oleh sebab itu para karyawan harus memperhatikan ketentuan tentang uniform yaitu : a. Pakaian seragam yang diberikan harus dan hanya dipakai dalam kerja. b. Harus merasa bangga dengan uniform tersebut.

17 c. Uniform harus senantiasa dirawat secara baik agar tetap rapi, bersih dan tahan lama. d. Pakaian dinas harus dikenakan dengan baik dan benar. e. Waiter harus memakai dasi kupu-kupu. f. Hendaknya selalu memperhatikan kerapian penampilan dicermin yang terdapat di ruang locker. 2. Sikap dan Tingkah Laku Sikap, pembawaan dan tingkah laku sebagai karyawan hotel khususnya bagi para pramusaji harus dijaga dan dipelihara. Karyawan harus senantiasa bersikap lebih terampil dan cekatan serta senantiasa dalam keadaan siap sedia dalam menyediakan pelayanan. Harus selalu dalam keadaan rapi. Karyawan perlu sesekali mengontrol penanmpilannya dikaca yang disediakan oleh pihak hotel. Setiap karyawan harus selalu bersikapsiap sedia dan ramah terhadap tamu hotel. Penampilannya yang selalu tersenyum dalam keadaan bagaimanapun juga akan membawa arti yang sangat banyak bagi diri karyawan tersebut, bagi tamu hotel, relasi hotel, bagi pimpinan dan teman sekerja. Seorang karyawan hotel dituntut untuk memiliki sikap yang toleran, yaitu mampu berpikir dan mempertimbangkan segala sisi dan kepentingan orang lain, bukan dari sisi kepentingan individu pribadinya. Ia juga harus mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya Gaya bicara yaitu untuk dapat menimbulkan daya tarik kepada lawan bicara, maka waiter harus memiliki gaya berbicara. Misalnya dengan anggota badan, dari mimik muka atau campuran dari gerak tangan dan suara.

18 Sikap badan yaitu sikap badan sewaktu berbicara dapat memberikan daya tarik bagi percakapan yang dilakukan. Sikap badan dapat menghidupkan suasana sehingga antara pembicara dan lawan terdapat suasana penuh keakraban. Sopan santun yaitu sesuatu yang sangat essensial dalam berhadapan dengan tamu ialah disiplin pribadi dari karyawan atau waiter/s. 3.6 Kerja Sama Antar Departemen Tata Hidang dengan Departemen Lain Suatu usaha akan berhasil lebih baik apabila tercipta dan terlaksana didalam melaksanakan tugas dan kewajiban dari "Food and Beverage Department" atau departemen makanan dan minuman maka kerja sama dan saling pengertian diantara semua tenaga kerja dan Manajeman adalah mutlak perlu, semua hal tersebut sangat penting karena : a. Menghasilkan pekerjaan yang akan dapat dilaksanakan dengan lebih baik (rapi) dan lebih berhasil (tepat). b. Para pekerja akan dapat menunjukkan atau memberikan pelayanan kepada tamu secara lebih baik sehingga tamu merasa senang dan puas. c. Akan dapat memperkecil kemungkinan dari kehilangan barang-barang milik perusahaan karena karyawan dalam hal ini pramusaji dapat berlaku dengan baik. d. Secara keseluruhan akan membantu meningkatkan keberhasilan usaha itu sendiri. Karena dengan adanya kerjasama yang baik maka operasional kerja antar departemen akan berjalan dengan baik sehingga menghasilkan hasil yang baik pula. Pada umumnya departemen - departemen di suatu hotel yang erat hubungannya dengan tugas dan kewajiban "Food and Beverage" adalah :

19 a. Front Office Department : kerja sama ini sangat perlu terutama dalam pemberian keterangan tentang tamu-tamu Hotel, misalnya : jumlah tamu yang menginap, kamar-kamar yang terpakai dan terjual, tamu yang masuk atau keluar pada hari tersebut. Disamping itu juga didalam memberikan pesanan khusus, seperti tamu-tamu penting (VIP Guest), pemberian sesuatu dari pihak hotel kepada tamu tertentu (Compliment). b. House Keeping Department : Disini lebih banyak menyangkut soal kebersihan dan pengadaan peralatan. Pada umumnya, Housekeeping bertanggung jawab dalam membersihkan lantai, pintu, jendela restaurant dan bar, termasuk juga dalam penyediaan pakaian dinas pegawai, linen (taplak meja, lap) dan bunga. Kebersihan atas areal kerja harus diperlukan kerjasama yang baik antara departemen makanan dan minuman dengan departemen housekeeping. c. Accounting Department : Kerja sama ini sangat erat sekali didalam menangani dan membuat laporan tentang hasil penjualan makanan dan minuman direstauran dan bar. Dalam hal pengawasan bahan-bahan makanan dan minuman yang diproduksi, memerlukan kerja sama yang teratur dan baik. Disamping itu, kerjasama dan saling pengertian ini juga diperlukan dalam pembayaran terhadap bahan-bahan makanan dan minuman kepada para penjual, dan juga dalam ketepatan pembayaran gaji pegawai. d. Engineering Department :Demi kelancaran jalannya operasi, perbaikan atas perabot (furniture) restaurant dan bar adalah sangat perlu. Disamping itu pengadaan dan pengawasan atau peralatan listrik yang digunakan baik direstaurant, bar, dan dapur harus dilaksanakan dengan baik, sehingga dapat beroprasi semestinya.

20 BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 3.1 Simpulan Pelayanan pada restoran dan bar yang ada di hotel harus didukung oleh adanya staff yang bekerja dengan baik dan sopan. Staff yang bertugas melayani makanan dan minuman dikenal dengan sebutan pramusaji. Etika pramusaji dalam melayani makan dan minum tamu harus digunakan memahami kebutuhan tamu serta dapat melayani tamu dengan baik sehingga tamu akan merasakan kepuasan. Etika pelayanan seorang pramusaji dalam melayani tamu di hotel khususnya di restoran dibagi atas 3 persiapan, yaitu: Persiapan Fisik, Persiapan mental dan persiapan alat bantu. Persyaratan seorang pramusaji dalam melayani tamu yang makan dan minum direstoran juga harus dipenuhi agar mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi tamu. 3.2 Saran Beberapa saran yang dilakukan terkait dengan etika pelayanan makanan dan minuman oleh pramusaji di hotel: 1. Seorang pramusaji harus memiliki persiapan fisik, mental serta kesiapan alat bantu sebelum memulai operasional kerja dalam hal ini melayani tamu makan dan minum 2. Sebaiknya etika yang baik selalu diterapkan dalam pekerjaan seorang pramusaji agar tamu merasa puas atas layanan yang dilakukan

21 DAFTAR PUSTAKA Bertens, K Etika Bisnis. Jakarta: Gramedia Darmodiharjo, Darji, Shidarta Pokok-Pokok Filsafat Hukum. Jakarta: Gramedia. H. A. S. Moenir Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi aksara. Kusmayadi dan Endar, S Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Soekresno dan Pendit Petunjuk Praktik Pramusaji F&B Service. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiarto, Endar dan Sri Sulartiningrum Pengantar Akomodasi dan Restoran. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS 2.1 Pengertian Waiter/Waitress Menurut Ir. Endar Sugiarto, MM dalam bukunya Pengantar Akomodasi dan Restoran 1998 menjelaskan bahwa waiter/s ialah karyawan

Lebih terperinci

3. Menyusun anggaran FB Production kitchen, F&B service dan Stewarding. 4. Merumuskan kebijaksanaan pengendalian biaya operasional

3. Menyusun anggaran FB Production kitchen, F&B service dan Stewarding. 4. Merumuskan kebijaksanaan pengendalian biaya operasional Organisasi Food Beverage Department Food And Beverage Di bawah ini contoh struktur organisasi food and beverage. Jika dilihat dari struktur organisasi diatas bahwa bagian ini, dipimpin oleh Food & Beverage

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan

BAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi perhotelan, karena keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri pariwisata adalah industri yang perubahan dan perkembangannya dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perhotelan merupakan sarana pokok kepariwisataan yang mana hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, baik domestik

Lebih terperinci

BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN

BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN BAB XII ORGANISASI PELAYANAN DI RESTORAN Sesuai skala bisnisnya setiap restoran memiliki organisasi yang berbeda satu dengan lainnya. Pengelolaan bisnis restoran memerlukan organisasi karena pemilik merasa

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. 2.1 Pengertian Houseekeping Department Secara Umum. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah,wisma,hotel dan to

BAB II URAIAN TEORITIS. 2.1 Pengertian Houseekeping Department Secara Umum. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah,wisma,hotel dan to BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Houseekeping Department Secara Umum Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah,wisma,hotel dan to keep yang berarti merawat atau memelihara. Jadi housekeeping

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyaman, serta mendapatkan kepuasan di dalam menerima pelayanan (service) selama

BAB I PENDAHULUAN. nyaman, serta mendapatkan kepuasan di dalam menerima pelayanan (service) selama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Salah satu penunjang majunya pariwisata adalah usaha hotel, yaitu sebagai sarana akomodasi bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Agar para wisatawan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai "the art of the

BAB II URAIAN TEORITIS. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai the art of the BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Strategi Pelayanan Kata strategi berasal dari bahasa Yunani "strategia" yang diartikan sebagai "the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan

Lebih terperinci

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini : A. Pengertian Hotel Kata Hotel berasal dari bahasa Perancisyaitu hostel artinya tempat penampungan buat pendatang atau bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum. Oleh sebab itu, keberadaan hostel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai dunia perhotelan, hal ini selalu berkaitan dengan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai dunia perhotelan, hal ini selalu berkaitan dengan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai dunia perhotelan, hal ini selalu berkaitan dengan pelayanan makanan dan minuman. Selain menginap, tamu juga memerlukan makanan dan minuman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kearah pemenuhan kebutuhan lainnya seperti makan, minum, rekreasi, olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. kearah pemenuhan kebutuhan lainnya seperti makan, minum, rekreasi, olahraga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan zaman, akomodasi tidak hanya sekedar sarana tempat tinggal sementara bagi orang yang bepergian, tetapi sudah berkembang kearah pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri di bidang jasa saat ini sudah sangat berkembang pesat seiring perkembangan jaman, terutama di bidang perhotelan, dulu hotel hanya menyediakan tempat tinggal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia semakin hari semakin meningkat dengan adanya peningkatan bisnis yang bergerak di bagian industri

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING 2.1 PENGERTIAN HOUSEKEEPING Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to keep ) yang berarti memelihara, merawat, atau menjaga. Jadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Guest Relation Officer adalah orang yang bekerja pada suatu hotel tertentu dan bertugas sebagai penghubung antara hotel dengan tamu hotel, menerima semua kritik, saran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Menurut Keraf (1998:14) etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini etika berkaitan

Lebih terperinci

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: 11 ETIK UMB Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER AFIYATI SSi., MT. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Materi 11 Etiket Pribadi ETIKA & ETIKET Pengertian ETIKA Dari segi etimologis, etika berasal dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pelayanan memiliki sifat dan karakteristik sebagi berikut: 1. Bersifat intangible dan tidak dapat diukur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pelayanan memiliki sifat dan karakteristik sebagi berikut: 1. Bersifat intangible dan tidak dapat diukur BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pelayanan Pelayanan menurut Marsum W.A (2005:273) adalah, Senyum kepada setiap orang, murah senyum ramah, sopan, apapun yang kita kerjakan selalu berakhir dengan memuaskan,

Lebih terperinci

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN ETIK UMB Modul ke: PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Fakultas FEB Syahlan A. Sume, SE. MM Program Studi MANAJEMEN PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Hal-hal yang perlu diketahui dalam pengembangan wawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel di dalam pengoperasiannya harus menyediakan fasilitas atau saranasarana yang mendukung sistem operasional kerja di dalam hotel. Salah satu fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan

BAB II URAIAN TEORITIS. and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Room Service Room service merupakan salah satu bagian penting lainnya di lingkungan Food and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 :

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 : BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Lounge Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 : 364), : Lounge merupakan fasilitas penunjang untuk memberikan hiburan kepada tamu yang menginap

Lebih terperinci

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Defenisi Hotel Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan, dan dikelola

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi bagi orang-orang yang melakukan perjalanan untuk berbagai tujuan. Sebagaimana keputusan mentri pariwisata Pos dan

Lebih terperinci

Oleh. D. Asmara A. Suroto A. Tri Puji (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

Oleh. D. Asmara A. Suroto A. Tri Puji (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK STUDI TENTANG PENGARUH TINGKAT PENGALAMAN KERJA TERHADAP TINGKAT KUALITAS PELAYANAN BAGI WAITER WAITRESS FOOD AND BEVERAGE SERVICE DI PROMENADE RESTORAN HOTEL SAPHIR YOGYAKARTA Oleh D. Asmara A. Suroto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menyebar di semua lapisan kehidupan termasuk di dalam restoran hotel,

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menyebar di semua lapisan kehidupan termasuk di dalam restoran hotel, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini, industri jasa makanan dan minuman telah berkembang pesat dan telah menyebar di semua lapisan kehidupan termasuk di dalam restoran hotel, semua kini menjadi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang dipacu oleh pasar global, pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEROITIS. dekorasi dengan tujuan agar hotel tersebut tampak rapi, bersih, menarik dan

BAB II URAIAN TEROITIS. dekorasi dengan tujuan agar hotel tersebut tampak rapi, bersih, menarik dan BAB II URAIAN TEROITIS 2.1 Pengertian Dan Ruang Lingkup 2.1.1 Pengertian Housekeeping Housekeeping atau tata graha adalah bagian dari departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari manusia dan hanya dapat dikelola dan diselesaikan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari manusia dan hanya dapat dikelola dan diselesaikan oleh manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hotel merupakan sebuah akomodasi komersil yang bergerak dalam bidang bisnis melalui jasa penginapan,makanan dan minuman ataupun fasilitas lainnya dimana pada industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. positf. Inilah mengapa bagian housekeeping di hotel atau akomodasi lain sangat

BAB I PENDAHULUAN. positf. Inilah mengapa bagian housekeeping di hotel atau akomodasi lain sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara mengenai dunia perhotelan, hal ini selalu berkaitan dengan pelayanan kerapian dan kebersihan. Saat menginap tamu hotel pasti memerlukan kenyamanan dan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Manjemen Departemen Housekeeping di Singhasari Resort Sebagai section yang menangani kamar, maka room section dan public area sectiom harus dapat membuat hotel tersebut nyaman

Lebih terperinci

Standar Penampilan Pribadi.

Standar Penampilan Pribadi. Standar Penampilan Pribadi Standar dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang disepakati Sedangkan penampilan pribadi mempunyai pengertian sebagai penampilan (performance) dari diri seseorang maupun organisasi

Lebih terperinci

Bab II. Landasan Teori

Bab II. Landasan Teori Bab II Landasan Teori 2.1 Pengertian House Keeping House Keeping adalah bagian atau departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG STANDARD OPERATING PROCEDURE PELAYANAN GREETER DI KEMANGI BISTRO RESTORAN HYATT REGENCY HOTEL YOGYAKARTA.

TINJAUAN TENTANG STANDARD OPERATING PROCEDURE PELAYANAN GREETER DI KEMANGI BISTRO RESTORAN HYATT REGENCY HOTEL YOGYAKARTA. TINJAUAN TENTANG STANDARD OPERATING PROCEDURE PELAYANAN GREETER DI KEMANGI BISTRO RESTORAN HYATT REGENCY HOTEL YOGYAKARTA. Abstrak Review About Standard Operating Procedure Of Service Greeter In Kemangi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hotel Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hampir di tiap-tiap kota terdapat hotel yang memberikan jasa penginapan berikut service lainnya. Bagi orang-orang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perhotelan merupakan salah satu industri pariwisata yang semakin menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin berkembangnya objek-objek

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Definisi Hotel Salah satu penunjang untuk majunya dunia pariwisata adalah hotel, yaitu sebagai salah satu sarana akomodasi bagi para wisatawan yang sedang melakukan perjalanan

Lebih terperinci

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI ETIKA DALAM BERKOMONIKASI PENGERTIAN ETIKA Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam kajian yang mengangkat judul mengenai strategi pelayanan jasa hotel The Hills Bukittinggi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Housekeeping Department 2.1.1 Pengertian Housekeeping Menurut Rumekso (2001 : 1) dalam bukunya Housekeeping Hotel, menyatakan : Housekeeping (tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pendidikan Menengah Kejuruan Jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tujuan utama pariwisata dunia. adalah usaha jasa perhotelan. Berdasarkan Keputusan dari Menteri

BAB I PENDAHULUAN. negara tujuan utama pariwisata dunia. adalah usaha jasa perhotelan. Berdasarkan Keputusan dari Menteri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor yang seharusya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Indonesia sebagai sumber devisa yang penting dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan dalam dunia perhotelan merupakan kegiatan yang mengedepankan standar tentang sikap hospitality yang menjadikan tamu yang datang utuk menginap menjadi nyaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini, 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha semakin meningkat selaras dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya persaingan yang semakin ketat. Karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang pada kenyataannya tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri melainkan harus dibantu oleh manusia yang lain. Dalam proses

Lebih terperinci

PELAYANAN PRIMA 11 AP

PELAYANAN PRIMA 11 AP PELAYANAN PRIMA 11 AP 1. Yang bukan dimaksud dengan personal Hygiene pada perusahaan adalah. a. Bagaimana memelihara agar pribadi karyawan dan karyawati tetap sehat b. Kesehatan pribadi setiap orang perlu

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Housekeeping Department 2.1.1 Pengertian Housekeeping Menurut Rumesko (2001), menyatakan : Housekeeping (tata graha) merupakan perpaduan dari dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang berorientasi pada bidang keahlian yang spesifik untuk memiliki pengetahuan, keterampilan,

Lebih terperinci

DIAN NURSEHA SMK N 23 JAKARTA

DIAN NURSEHA SMK N 23 JAKARTA DIAN NURSEHA SMK N 23 JAKARTA Pengertian Etika,Etiket dan Moral Etika berasal dari kata ethicus(latin) dan dalam bhs Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan, norma-norma,nilai-nilai, kaidah-kaidah

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI PENERAPAN STANDAR PELAYANAN DI BAJAMBA RESTORAN PREMIER BASKO HOTEL PADANG MIRANDA MAHARANI PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUSAN PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selajutnya penjelasan tersebut akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selajutnya penjelasan tersebut akan 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud disini adalah kajian terhadap hasil-hasil karya yang relevan dengan penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sulit dan tidak semua orang sanggup untuk menjalaninya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sulit dan tidak semua orang sanggup untuk menjalaninya. digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebanyakan orang menganggap bahwa menjadi seorang pramusaji adalah hal yang mudah, namun apabila kita mengetahuinya secara langsung bagaimana

Lebih terperinci

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Lampiran 4.1 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 4 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan

Lebih terperinci

PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN

PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN Lampiran materi penuluhan PERANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR : PENDIDIKAN KESEHATAN I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan dengan kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi,tingkat ketergantungan antar bangsa tidak dapat dihindari. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi mendorong terjadinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan di dalam keputusan

BAB I PENDAHULUAN. serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan di dalam keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makanan dan minuman serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan nilai dan budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta sebagai kota pariwisata, sedang giat dalam membangun industri pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan domestik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia pariwisata. Oleh karena itu, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. dunia pariwisata. Oleh karena itu, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pariwisata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki peran penting dalam meningkatkan devisa Negara. Hal ini dibuktikan dengan pemberitaan di media cetak, online,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata di Indonesia saat ini menunjukan perkembangan yang semakin meningkat. Setelah pemerintah menetapkan bahwa pariwisata sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, fasilitas penunjang kepariwisataan juga meningkat seperti sarana akomodasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Fungsi Bank 2.1.1. Pengertian Bank Mendengar kata bank bukan suatu hal yang asing bagi kita. Dengan menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DEPARTEMEN SOSIAL RI

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DEPARTEMEN SOSIAL RI KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KETERAMPILAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAGI TUNANETRA DI PANTI SOSIAL BINA NETRA DEPARTEMEN SOSIAL RI Oleh: Irham Hosni PLB FIP UPI I. KELAS OBSERVASI NO KOMPENTISI DASAR INDIKATOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan suatu industri yang dikelola oleh seseorang atau suatu badan usaha, yang bergerak dalam bidang jasa yang menyediakan tempat akomodasi. Hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA.

STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA. STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA Oleh Gatot Teguh Arivianto Titik Akiriningsih Retnandyah

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan. bisa memberikan kesan pertama yang menyenangkan kepada tamu. Di The

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan. bisa memberikan kesan pertama yang menyenangkan kepada tamu. Di The 69 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Resepsionis merupakan salah satu bagian terpenting di kantor depan khususnya dan hotel pada umumnya karena berhubungan langsung dengan tamu dan bisa dikatakan pusat kegiatan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. yang lampau yaitu sejak zaman yunani dan romawi kuno. Salah satu jenis

BAB II URAIAN TEORITIS. yang lampau yaitu sejak zaman yunani dan romawi kuno. Salah satu jenis BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Hotel dan Klasifikasi hotel a. Pengertian Hotel Sejarah perkembangan usaha akomodasi telah dimulai belasan ribu tahun yang lampau yaitu sejak zaman yunani dan romawi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Ada beberapa macam pengertian Banquet antra lain: 1. Berdasarkan kamus pariwisata dan perhotelan, Pengertian Banquet adalah suatu resepsi mewah yang diadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional khas Yogyakarta yang kental akan budaya nya dan keramah tamahan, yang di kemas sedemekian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. klien atau operator hotel atas investasinya. Keuntungan terbesar diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. klien atau operator hotel atas investasinya. Keuntungan terbesar diperoleh dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel dirancang dan dibangun untuk mendapatkan keuntungan finansial bagi pemilik, klien atau operator hotel atas investasinya. Keuntungan terbesar diperoleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Hotel Grand Angkasa Internasional Medan Pada tahun 1930 dibawah pimpinan kolonial belanda Grand Angkasa International hotel bernama Hotel Astoria.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS HARMONI 2016 STIE PERBANAS SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2016/2017

PANDUAN PROGRAM ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS HARMONI 2016 STIE PERBANAS SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2016/2017 PANDUAN PROGRAM ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS HARMONI 2016 STIE PERBANAS SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2016/2017 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI RESTORAN 2.1 Gambaran Umum Restoran Sebagai Fasilitas Hotel Restoran berasal dari kata restore yang artinya mengembangkan atau memperbaiki, dan pengembalian atau pengulangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman dan di peruntukan bagi tamu hotel dan khalayak umum. Disetiap usaha

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman dan di peruntukan bagi tamu hotel dan khalayak umum. Disetiap usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan pemilihan judul Coffee shop adalah salah satu outlet hotel yang memberikan pelayanan makanan dan minuman dan di peruntukan bagi tamu hotel dan khalayak umum. Disetiap usaha

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kebutuhan Telekomunikasi Bagi Tamu Hotel Telekomunikasi merupakan salah satu aspek yang dibutuhkan tamu, di mana dapat memberikan want dan need selama berada di hotel. Menurut

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra Wisata Permata

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra Wisata Permata BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Wisata Permata adalah pengelola dari Hotel Gerbang Utama dan merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Etika 2.1.1 Pengertian Etika Menurut Ir. Endar Sugiarto, M.M (1999:29) istilah etika berasal dari bahasa Prancis etiquette yang berarti kartu undangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata,

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata, BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata, sehingga banyak atraksi wisata yang menarik wisatawan berkunjung ke Yogyakata. Ketertarikan wisatawan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Hotel Pengertian hotel menurut Sulastiyono (2011:5), Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas

Lebih terperinci

Template Standar Powerpoint Etik UMB

Template Standar Powerpoint Etik UMB Modul ke: Template Standar Powerpoint Etik UMB Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Fakultas FEB Cecep Winata Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang meliputi pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Kompetensi

Lebih terperinci

PERANAN PELAYANAN DEPARTEMEN MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK MENINGKATKAN HOTEL BINTANG MULIA KABUPATEN JEMBER

PERANAN PELAYANAN DEPARTEMEN MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK MENINGKATKAN HOTEL BINTANG MULIA KABUPATEN JEMBER PERANAN PELAYANAN DEPARTEMEN MAKANAN DAN MINUMAN UNTUK MENINGKATKAN HOTEL BINTANG MULIA KABUPATEN JEMBER ROLE OF FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT TO INCREASE BINTANG MULIA HOTEL REGENCY JEMBER LAPORAN PRAKTEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. Hotel Hyatt berpusat di Amerika dan mempunyai beberapa Hotel Hyatt yang tersebar di

Lebih terperinci

ANGKET UJI COBA PENELITIAN. 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :...

ANGKET UJI COBA PENELITIAN. 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :... 69 ANGKET UJI COBA PENELITIAN 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :... 2. Petunjuk Pengisian 1. Bacalah baik-baik butir pernyataan dan setiap alternatif jawaban! 2. Pilih alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah barang atau jasa sebagai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam usaha meningkatkan perekonomian Indonesia, pemerintah berusaha menggalakkan industri pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PELAYANAN PRIMA PADA COFFE SHOP DI HOTEL PENGERAN PEKANBARU

PELAKSANAAN PELAYANAN PRIMA PADA COFFE SHOP DI HOTEL PENGERAN PEKANBARU PELAKSANAAN PELAYANAN PRIMA PADA COFFE SHOP DI HOTEL PENGERAN PEKANBARU Oleh : Alfirza Kadriansyah Putra Email : alfirza.kadrian@gmail.com Pembimbing : Andi M Rifiyan Arief Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pariwisata ialah sebuah sistem multisektoral, dimana di dalamnya seperti sebuah mesin yang saling berkesinambungan saling menggerakan dan membutuhkan. Dalam sistem

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KARYAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BAR DI HOTEL ZZ. Oleh ABSTRAK

PENGARUH KINERJA KARYAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BAR DI HOTEL ZZ. Oleh ABSTRAK PENGARUH KINERJA KARYAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BAR DI HOTEL ZZ Oleh D. Asmara (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan pengaruh

Lebih terperinci

KURIKULUM SMK EDISI : Menyediakan layanan makan dan minum (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS A B C D E F G

KURIKULUM SMK EDISI : Menyediakan layanan makan dan minum (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS A B C D E F G KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN LEVEL KOMPETENSI KUNCI : Menyediakan layanan makan (Provide Food and Beverage Service) : ITHHBFBS03AIS : 100 Jam @ 45 menit A B C D E F G 1 1 1 2-1 1 KONDISI KINERJA

Lebih terperinci