BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata, sehingga banyak atraksi wisata yang menarik wisatawan berkunjung ke Yogyakata. Ketertarikan wisatawan berkunjung ke Yogyakarta menyebabkan timbulnya perkembangan pembangunan hotel dan akomodasi pariwisata lainnya. Adanya kebutuhan dan keinginan wisatawan ini maka terjadilah persaingan hotel yang berada di Yogyakarta. Persaingan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang dari wisatawan. Perkembangan terhadap salah satu usaha perjalanan akomodasi pariwisata, hotel telah menjadi dunia perindustrian jasa yang teroganisasi. Kebutuhan inilah yang dimanfaatkan untuk menjadikan hotel sebagai dunia bisnis dalam pariwisata. Salah satu manajemen hotel yang menangani operasional pelayanan makanan dan minuman yaitu departemen Food and Beverage Service.Departemen Food and Beverage service merupakan sub bagian dari manajemen hotel yang menanggani pelayanan makanan dan minuman di hotel. Tugas utama departemen ini adalah mengelola penyediaan serta penyajian makanan dan minuman bagi tamu di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta. Upaya untuk meningkatkan pelayanan departemen Food and Beverage Service berusaha memberikan pelayanan yang baik kepada tamu. Dalam memberikan pelayanan seorang pelayan harus memperhatikan keramahtamahan, karena keramahtamahan merupakan salah satu upaya untuk 1

2 menunjukan kepada tamu bahwa pelayanan departemen Food and Beverage Service mengalami perbaikan dari hari ke hari yang berdasarkan komentar tamu yang tertulis di Guest Comment. Departemen Food and Beverage terdiri dari beberapa divisi antara lain: Product, Service, Bardan Banquet. Keempat bagian tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Kinerja yang dilakukan oleh Food and Beverage Department sesuai dengan operasional yang telah diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) Food and Beverage Service. Untuk meningkatkan mutu layanan, Food and Beverage Manager di Hotel Crystal Lotus telah merubah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur kinerja dalam meningkatkan pelayanan kepada tamu, sehingga tamu merasakan pengalaman baru ketika tamu menikmati pelayanan yang diberikan oleh seorang pelayan restoran. Bentuk pelayanan yang memberikan pengalaman kepada tamu inilah yang akan menjadi kekuatan yang menciptakan kenyamanan kepada tamu, sehingga tamu tersebut datang dan menikmati kembali pelayanan yang dilakukan oleh Food and Beverage Department di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta. Pengalaman yang dimaksud disini adalah bentuk pelayanan yang berbeda yang diberikan kepada tamu yang menikmati layanan makanan dan minuman di hotel Crystal Lotus Yogyakarta. Pengalaman yang berbeda, maksudnya adalah adanya keramahtamahan yang ditujukan kepada tamu yang berkaitan dengan standar operasional prosedur layanan makanan dan minuman. Mutu pelayanan yang baik diawali dengan penciptaan standar kerja kemudian digunakan sebagai tolak ukur setiap kinerja. Alur kerja yang efisien sebaiknya dilandasi dengan standar baku 2

3 yang standard operating procedure yang berlaku untuk semua tata kerja di Restoran. Pada umumnya standar operasional prosedur sebagai ajuan dalam bekerja di Food and Beverage Service Hotel Crystal Lotus. Upaya yang dilakukan yaitu berusaha menciptakan suasana yang nyaman dan memberikan kesan yang baik kepada tamu, sehingga tamu datang kembali untuk menikmati layanan tersebut. Seorang pelayanan harus bisa memberikan pelayanan kepada tamu.food and Beverage Service hotel Crystal Lotus Yogyakarta.Upaya peningkatan pelayanan yang dilakukan oleh Food and Beverage Service yaitu dengan cara pendekatan kepada tamu yang berkaitan dengan keramahtamahan dan berinteraksi dengan tamu dengan baik. Maka dari itu, tamu akan merasakan hal yang berbeda saat menikmati layanan makanan dan minuman. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan dibahas dalam tugas akhir ini yang diberi judul yaitu : UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE HOTEL CRYSTAL LOTUS YOGYAKARTA. 1.2.RUMUSAN MASALAH Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk membahas upaya-upaya yang dilakukan oleh hotel Crystal Lotus dalam meningkatkan pelayanan kepada tamu, maka berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 3

4 a. Bagaimanakah prosedur pelayanan dan upaya peningkatan pelayanan yang dilakukan oleh Food and Beverage Service Department kepada tamu di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta? b. Apakah ada kendala yang dialami oleh Food and Beverage Service dalam melayani tamu di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta? c. Bagaimanakah cara mengatasi kendala yang ada dalam melayani tamu di Food and Beverage Service di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta? 1.3.TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di uraikan sebelumnya maka penulis memliki Tujuan penelitian tugas akhir ini sebagai berikut: a. Untuk mengetahui bagaimana upaya dan prosedur pelayanankepada tamu yang dilakukan oleh Food & Beverage Service Hotel Crystal Lotus Yogyakarta? b. Untuk mengetahui kendala departemen Food and Beverage Service dalam melayani tamu di Hotel Crystal Lotus? c. Untuk mengetahui bagaimana solusi dalam mengatasi kendala yang ada di Hotel Crystal Lotus? 1.4.MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini di ambil dari tujuan penelitian sehingga manfaat tersebut timbul dua manfaat terhadap penelitian ini yaitu manfaat praktis dan manfaat teoritis: 4

5 a. Manfaat praktis Manfaat penelitian ini sebagai penunjang dan tinjauan bagi perkembangan Hotel Crystal Lotus Yogyakarta dalam memberikan pelayanan kepada tamu sekaligus juga kemajuan dalam perhotelan terkhusus pada Food & Beverage Service, bisa menjadi referensi untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas dalam bekerja sehingga tercipta kenyamanan bagi tamu. b. Manfaat teoritis Manfaat dari penelitian ini agar menjadi saran bagi mahasiswa dan orangorang yang mau belajar di industri pariwisata dan perhotelan yang mengalami proses intelektual pola berfikir yang kritis, analitis dan konsepsional. Dapat digunakan sebagai pedoman belajar tentang Food & Beverage Servicedalam melayani tamu. 1.5.TINJAUAN PUSTAKA Adapun pustaka yang berkaitan dengan judul diantaranya sebagai berikut: 1. Dalam Tugas Akhir Program Studi Diploma Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada berjudul Peran Food And Beverage Product Dalam Meningkatkan Pelayanan Terhadap Tamu di Sahid Raya Hotel Yogyakarta yang ditulis Laila Najmi tahun 2013 yang membahas tentang tugas dan tanggung jawab Food and Beverage Product. Hotel yang baik secara umum dapat kita nilai dari kenyamanan, kebersihan, dan kualitas pelayanan dari hotel tersebut. Restoran yang baik dapat kita nilai dari pelayanan atau service yang diberikan, 5

6 kualitas dari makanan dan rasa dari makanan. Personal hygiene dapat meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan hotel. 2. Dalam Tugas Akhir Program Studi Diploma Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada berjudul Peranan Food And Beverage Service di Grand Dafam Merapi Merbabu Yogyakarta yang ditulis oleh Kastono Wahyu Widodo 2013 yang membahas tentang peranan Food and Beverage Service di hotel Grand Dafam Merbabu serta profesional kerja dapat menjaga kualitas pelayanan. Pertama tujuh divisi yang terdapat di Food and Beverage Service mempunyai peranan dan tanggung jawab terhadap atasannya, serta menerapkan standar operasional. Kedua; upaya menjaga dan meningkatkan pelayanan demi kenyamanan tamu serta melatih keterampilan saat operasional kerja dan menjaga kebersihan area operasional. Ketiga; Food and beverage Service Department menanamkan profesional kerja yang dijalankan oleh setiap divisi dalam meningkatkan keterampilan di bidang pelayanan. 3. Dalam Tugas Akhir Program Studi Diploma Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada berjudulberaneka Macam Minuman di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta untuk Melayani Tamu yang ditulis oleh Gelar Wimbiarto 2015 yang membahas tentang di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta menyediakan beraneka ragam minuman mulai dari yang beralkohol hingga non alkohol dalam melayani tamu yang merupakan bagian dari permintaan tamu tersebut. Dalam penyajian minuman tentu tergantung kepada jenis gelas dan garnish memberikan tampilan yang lebih menarik. Apabila jenis gelas sesuai dengan permintaan tamu. karena sebuah tampilan akan lebih menarik tamu untuk 6

7 memesan minuman. Untuk itu sebuah tampilan dari minuman tersebut akan membuat tamu menjadi lebih tertarik Dan juga memperhatikan kebersihan alat karena alat atau gelas yang akan digunakan akan meningkatkan kepuasaan tamu. Setiap hotel memiliki segala upaya dan usaha dalam memberikan pelayanan untuk mencapai kepuasan tamu. Namun ada beberapa yang menjadi perbedaan dalam upaya peningkatan pelayanan yang terdapat di Food and Beverage Service. Ada yang memperhatikan kenyamanan dan kebersihan area di sekitar Restoran, akan tetapi penelitian ini membahas pada menjalin kedekatan pada tamu dengan karyawan. Bentuk upaya peningkatan pelayanan dari Food and Beverage Service Hotel Crystal Lotus Yogyakarta. Segala sesuatu yang dinikmati oleh tamu, bentuk pelayanan ini menjadi awal kedekatan yang menjadi karyawan Food and Beverage Service dalam mengupayakan pelayanan kepada tamu, sehingga tamu dapat datang kembali dan menjadi pelanggan. 1.6.LANDASAN TEORI Adapun landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini tentu harus mengerti tentang hotel dan Food and Beverage Service salah satu bagian dari manajemen hotel Crystal Lotus Yogyakarta. Selain itu juga harus mengerti tentang peran Food and Beverage Service di Hotel Crystal Lotus. Penjelasan masingmasingnya antara lain: Pengertian Hotel Menurut SK (Surat Keputusan) Menparpostel Nomor: KM 34/HK 103/MPPT-87: Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan jasa 7

8 pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang di kelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan di dalam keputusan pemerintah. Hotel merupakan jenis akomodasi yang dikelola secara komersial dan profesional, disediakan bagi setiap orang untuk mendapatkan pelayanan penginapan, makan dan minum serta pelayanan lainnya (Bagyono,2014). Penjelasan diatas telah jelas bahwa hotel salah satu jenis akomodasi pariwisata dikelola dengan profesional yang disediakan untuk umum. Pelayanan yang terdapat di Hotel, akan menjadi nilai jual yang tersedia di hotel yang menangani kebutuhan wisatawan seperti kebutuhan seharinya makan dan minum serta tempat tinggal. Jika dikaitkan dengan komersial atau umum maka hotel termasuk salah satu industri jasa Klasifikasi Hotel Secara garis besar hotel disebut akomadasi pariwisata yang memiliki fasilitas kamar-kamar dan restauran untuk tamu baik di kelola secara sederhana maupun profesional. Menurut Bagyono (2014) Hotel dapat diklasifisikasikan menjadi 8 kategori, antara lain : 1. Luas dan jumlah kamar a. Hotel kecil (Small Hotel) adalah hotel yang memiliki jumlah kamar lebih dari 25 kamar atau kurang dari 100 kamar. b. Hotel menengah (Above Average Hotel) ialah hotel yang memiliki jumlah kamar lebih dari 100 kamar dan kurang dari 300 kamar. 8

9 c. Hotel besar (Large Hotel) yaitu hotel yang memiliki jumlah kamar lebih dari 300 kamar. 2. Jenis tamu menginap a. Hotel keluarga adalah hotel yang dirancang untuk keluarga. b. Hotel bisnis adalah hotel yang dirancang untuk ara usahawan. c. Hotel wisata adalah hotel yang dirancang untuk para wisatawan. d. Hotel transit adalah hotel yang dirancang khusus untuk orang-orang yang melakukan persinggahan sementara suatu perjalanan. e. Hotel perawatan adalah hotel yang dirancang untuk orang-orang yang menginginkan kesembuhan dari penyakit atau meningkatkan kesehatannya. f. Hotel konvensi yaitu hotel yang dirancang untuk keperluan orang-orang yang menyelenggarakan konvensi. 3. Lama Tamu Menginap a. Transient hotel, yaitu hotel dimana para tamunya menginap hanya satu atau dua malam. b. Semi-residential hotel, yaitu hotel dimana para tamunya lebih dari 12 malam atau satu minggu. c. Residential Hotel, yaitu hotel dimana para tamunya menginap untuk jangka waktu yang lama atau lebih dari satu minggu. 4.Lokasi a. Mountain hotel, adalah hotel yang terletak di daerah pengunungan. 9

10 b. Beach hotel, adalah hotel yang terletak di tepi laut. c. City hotel, adalah hotel yang berlokasi di perkotaan. d. Highway hotel, adalah hotel yang terletak di tepi jalan bebas hambatan dan biasanya diantara dua kota. e. Airport hotel, adalah hotel terletak tidak jauh dari bandara. f. Resort hotel adalah hotel yang terletak di kawasan wisata. 5. Lamanya buka dalam setahun a. Seasonal hotel, adalah hotel yang hanya buka pada waktu-waktu tertentu dalam setahun (3 bulan, 6 bulan, 9 bulan). b. Year-round hotel, yaitu hotel yang buka sepanjang tahun. 6. Berdasarkan Tarif Hotel a. Economy Class Hotel, adalah hotel yang memiliki tarif kamar kelas ekonomi harga kamar relatif murah, maksudnya ialah harga kamar sangat ekonomis bagi kalangan wisatawan yang ingin penginapan yang murah. b. First Class Hotel, adalah hotel dengan tarif kamar mahal. Kategori mahal dikarenakan fasilitasnya lengkap dan tarif hotel ini biasanya terdapat di hotel berbintang dan hotel berkelasa melati. c. Deluxe / Luxury Hotel, adalah hotel dengan harga kamar sangat mahal. Harga hotel yang sangat mahal ini yaitu hotel yang sudah diakui internasional dan pelayanan khusus yang dapat dinikmati wisatawan. 7. Menurut Bintang (Star) 10

11 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM. 10/P.V.301/Pht/77 tanggal 22 Desember 1997 tentang Peraturan Industri Perhotelan dan Klasifikasi Hotel antara lain ditentukan menurut bintang, yaitu mulai bintang satuhingga bintang lima. Perbedaan bintang tersebut terlihat pada fasilitas, peralatan dan mutu serta standar pelayanan. Penentuan kelas atau bintang diadakan tiga tahun sekali dan ditetapkan oleh Keputusan Direktur Jendral Pariwisata dalam bentuk sertifikat. 8. Unsur atau Komponen Harga Kamar (Type of Plan) a. European Plan Hotel (EP), ialah hotel yang menetapkan hanya kamar saja wisatawan membayar, tidak termasuk dengan harga-harga lain seperti makan pagi, makan siang, dan makan malam. b. Continental Plan Hotel, yaitu hotel yang menetapkan harga dengan memasukan produk yang lain dijadikan satu seperti makan pagi saja. c. Modified American Plan Hotel (MAP), ialah hotel yang menetapkan harga bahwa dua kali makan pagi dan makan siang. Harganya digabungkan dengan harga kamar menjadi satuan harga. d. Full American Plan (FAP), adalah hotel yang menetapkan harga kamar dengan mengabungkan tiga kali makan seperti makan pagi, siang dan malam. Harga kamarnya menjadi satuan harga dengan tiga kali makan tersebut. 11

12 Struktur Organisasi yang Terdapat di Hotel Dalam operasional hotel terdapat beberapa bagian atau departemen yang mempunyai tugasnya masing-masing. Departemen-departemen tersebut mempunyai fungsi yang sangat penting, agar dalam operasional di hotel tetap lancar. Bagian-bagian atau departemen yang ada dalam hotel secara umum menurut Bagyono (2014) sebagai berikut: a. Departemen Front Office Departemen Front Office bagaikan jantung hotel, karena berfungsi penyambutan tamu sekaligus penghubung langsung antara tamu dan manajemen. Tugas dan tanggung jawab menangani pemesanan kamar (reservation), memberikan informasi kepada tamu serta menanggani pembayaran khusus kamar. b. Departemen Housekeeping Departemen Housekeeping adalah departemen yang bertugas membersihkan seluruh area hotel, menangani kelengkapan kamar tamu serta menerima layanan pencucian laundry di hotel. Departemen Housekeeping ini tugas dan tanggung jawabnya ini berpengaruh pada kenyamanan tamu sehingga tamu dapat menikmati suasana di hotel. c. Departemen Food and Beverage Departemen Food and Beverage merupakan departemen yang menangani pelayanan dan penyajian makanan dan minuman. Penyediaan makanan dan minuman bagi tamu baik tamu yang menginap maupun tamu tidak menginap. Tugas dan tanggung jawabnya tentu berkaitan dengan pelayanan dan penyediaan makanan dan minuman untuk tamu, selain penyediaan makanan dan minuman Food 12

13 and Beverage menanggani kebutuhan tamu yang mengadakan suatu acara atau kegiatan pesta, pertemuan dan pertunjukan yang ruangan, baik itu di dalam hotel maupun di luar hotel. d. Departemen Engineering Departemen Engineering bertugas dan bertanggung jawab dalam perawatan, perbaikan, pembuatan serta perbaikan sarana lingkungan hotel. Departemen Engineering sangat dibutuhkan di hotel karena jika ada perlu ada pengadaan maupun perbaikan, sesuai dengan tanggung jawab dan tugas departemen Engineering seperti kerusakan pada AC (Air Conditioner). e. Departemen marketing and sales Departemen marketing and sales merupakan departemen yang bertugas memasarkan keseluruhan produk hotel. Dalam bekerja tentu berkaitan dengan promosi dan strategi lainnya, sehingga hotel dapat keuntungan dari wisatawan. f. Departemen Accounting Departemen Accounting merupakan departemen yang bertugas dan bertanggung jawab atas kelancaran sistem administrasi keuangan hotel baik itu pengeluaran maupun pemasukan keuangan. g. Departemen Human Resource Development (HRD) Departemen Human Resource Development (HRD) disebut bagian personalia. Departemen ini merupakan bagian struktur hotel yang meningkatkan dan mencari sumber daya manusia dan juga pada perekrutan karyawan. Tugas HRD ini mengadakan pelatihan keterampilan karyawan dan menyelenggarakan kepegawaian dan kegiatan karyawan. 13

14 h. Departemen Purchasing Departemen ini bertanggung jawab atas pengadaan barang dan sekaligus melaporkan barang belajaan yang terkait dengan operasional di hotel. Biasanya departemen ini hanya menyediakan bahan-bahan atau peralatan yang dibutuhkan di Hotel. i. Departemen Security Departemen Security adalah bagian struktur hotel yang menjaga keamanan semua area hotel baik itu di dalam hotel maupun di luar hotel. Selain penjagaan keamanan di sekitar hotel. Selain penjaga keamanan, Security bekerjasama juga dengan pihak kepolisian Peranan Food and Beverage Department Peranan Food and Beverage Department di hotel sangat penting dalam menambah pendapatan di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta. Seorang tamu di hotel membutuhkan makan dan minum, seorang tamu lebih tertarik dengan melihat menu dan pelayanan yang diberikan oleh pramusaji atau seorang pelayanan restoran yang terdapat di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta. Dalam memberikan pelayanan maka seorang pramusaji harus mengetahui prosedur dan teknik pelayanan sesuai dengan peranan Food and Beverage Service. Pelayanan yang benar dan tepat dalam melayani tamu harus mempertimbangkan dari jenis makanan yang ditawarkan, meliputi tata cara menata meja, menerima tamu, tersenyum, menyapa,serta membantu tamu merupakan sebuah kesan tersendiri bagi pengalaman seorang tamu. 14

15 Dalam hotel terdapat beberapa departemen yang membantu jalannya kerja hotel, salah satu dari departemen tersebut adalah Food and Beverage Department. Food and Beverage Department mutlak perlu dalam operasional hotel. Hasil penjualan makanan dan minuman merupakan pendapatan terbesar kedua setelah pemasukan dari penjualan kamar. Tugas utama bagian ini adalah mengelola penyediaan serta penyajian makanan dan minuman bagi tamu hotel maupun pemesanan di luar hotel (Bagyono, 2014) Departemen Food and Beverage yang terdapat di hotel mempunyai peran yang sangat penting dalam operasional. Departemen Food and Beverage ini ada beberapa bagiannya diantaranya antar lain service, product, bar,dan banquet. Adapun beberapa bagian Food and beverage serta peranannya masing-masing, antara lain: 1. Food and Beverage Product Peranan Food and Beverage Product sesuai dengan fungsinya yaitu membuat dan mengolah makanan menjadi siap di makan. Peranan produk dalam membuat dan mengolah makanan sangat penting, karena tamu merasakan pengalaman yang baru, menjadi nilai jual yang tinggi kepada tamu. jika masakan di Food and beverage Department tidak layak untuk di nikmati, maka tamu akan merasakan kecewa tentu terjadi komplain atau semacam protes kepada pihak Restoran atau Hotel. 2. Food and Beverage Service Food and Beverage Service ini berperan dalam melayani tamu dalam menghidangkan makanan dan minuman sesuai dengan tugas dan peranan Food and 15

16 Beverage Service, petugas memberikan layanan dalam makanan dan minuman di Food and Beverage Departement yang ada di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta. Seorang waiter dalam memberikan pelayanan kepada tamu sesuai dengan standar operasional yang telah di tetapkan seorang Food and Beverage Manager. 3. Bar Sesuai dengan fungsi dan arti dari bar yang mana bar merupakan tempat tamu dapat menikmati minuman alkohol dan tidak beralkohol dengan hiburan live music dan menyediakan snack (makanan kecil). Biasanya Bar buka pada malam hari. 4. Banquet Banquet berperan dalam menanggani event dan kegiatan MICE(Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Mulai dari set-up ruangan, peralatan makan dan minum, serta pelayanan kepada tamu. peran banquet dalam sebuah event atau meeting sangatlah berpengaruh kepada kelangsungan sebuah acara yang akan diselenggarakan di Hotel Crystal Lotus Standar Operasional Prosedur Layanan Food And Beverage Service. Standar operasional prosedur pelayanan Restoran merupakan tata cara atau teknik pelayanan yang diberikan kepada tamu dalam operasional Restoran yang terdapat di hotel. Food and Beverage Department memberikan pelayanan kepada tamu sesuai dengan standar operasional prosedur pelayanan yang terdapat di Hotel. Sebagaimana fungsi dari standar operasional prosedur yaitusebagai tolak ukur setiap kinerja karyawan Hotel. 16

17 Menjalankan pelayanan sesuai dengan standar operasional dalam sebuah Hotel, terkhusus pada Food and Beverage Department. Menjalankan standar operasional prosedur pelayanan sangatlah penting karena dengan adanya prosedur pelayanan yang ditujukan kepada tamu sangatlah tepat dengan apa yang dibutuhkan tamu. Langkah-langkah dalam menjalan Standar operasional prosedur perlu diaplikasikan dari jenis makanan ataupun bentuk layanannya, seperti pada jamuan makan dan minum yang resmi ataupun jenis menu ala carte. Standar operasional menjadikan seorang pelayan atau pengawai departemen Food and Beverage menjadi lebih profesional dalam melayani tamu. (Riyadi, 2015) Standar operasional merupakan standar baku dalam pelayanan yang digunakan sebagai tolak ukur dalam bekerja. Standar operasional prosedur pelayanan ini sebagai ajuan dalam bekerja sehingga pelayanan tersebut menciptakan pelayanan yang berkualitas baik (Sujatno, 2011). Upaya Food and Beverage Service dalam memberikan pelayanan inilah yang berdasarkan standar operasional yang menjadikan layanan Food and Beverage tersebut menjadi baik. Seorang waiter akan terlihat profesional jika standar operasional dilakukan dengan benar dan baik, sehingga tamu dapat merasa puas pada saat menikmati layanan yang diberikan Food and Beverage Service. Food and Beverage Service perlu memperhatikan sikap dalam melayani tamu. seorang waiter/waitress dalam bersikap harus mempunyai etika dan kesopanan dalam melayani. Agar mempunyai kesan dalam melayani tamu.berikut ini standar sikap kepribadian Food and Beverage Service yaitu Menurut Bagyono (2014) sikap kepribadian diri meliputi: 17

18 1. Percaya diri 2. Tidak boleh tertawa dengan suara yang keras di hadapan tamu. 3. Berbicara dengan nada yang suara rendah dan sopan. 4. Dilarang bersin dihadapan tamu ketika tamu tersebut lagi menikmati makanan dan minuman. 5. Jujur dan friendly (rasa berkawan). Jujur dan mendekati tamu tamu itu adalah salah satu sikap seorang pelayan berupaya dalam menjual produk dan pemberian pelayanan kepada tamu, sehingga tamu yang di layani tersebut bisa menikmati produk dan pelayanan dari Food and Beverage Service. 6. Suka menolong dan sikap siap melayani keperluan tamu dan kepekaan terhadap tamu. 7. Karyawan Food and Beverage Service datang 15 menit sebelum bekerja. 8. Karyawan Food and Beverage Service dilarang menggunakan handphone pada saat bekerja Pelayanan Food and Beverage Service Pelayanan merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh Food and Beverage Department. Sesuai dengan peranan dan tugas dari Food and Beverage Department bahwa pelayanan yang diberikan kepada tamu tidak berupa jasa saja, namun ada pelayanan barang atau produk yang ditawarkan kepada tamu Pelayanan adalah bentuk pemberian yang diberikan kepada tamu baik terhadap pelayanan barang yang diproduksi maupun terhadap jasa yang ditawarkan 18

19 guna memperoleh minat pelanggan dengan demikian pelayanan mempengaruhi minat konsumen terhadap suatu barang dan jasa dari hotel yang menawarkan produk dan jasa tersebut (Assauri, 1999). Pelayanan menjadi faktor dalam mempengaruhi kepuasaan tamu di dalam Layanan Food and Beverage Service. Jadi pelayanan ini merupakan bentuk produk yang dijual kepada tamu. Dalam memberikan pelayanan ada beberapa nilai jual yang mahal dibayar ataupun dibeli oleh tamu, seperti pelayanan makanan dan minuman ini. Keterampilan merupakan bagian dari pelayanan. Keterampilan dapat diartikan sebagai skill atau kepandaian dalam melayani tamu. Keterampilan yang dilakukan karyawan Food and Beverage Service ialah melayani tamu, seperti keterampilan dalam berkomunikasi dengan tamu, ketrampilan set up, dan clear up meja yang digunakan tamu. kompetensi atau skill yang harus dikuasai oleh karyawan Food and Beverage Service adalah berkomunikasi dalam bahasa asing untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan tamu asing menghadapi keluhan dari tamu serta keterampilan dalam pendekatan yang dilakukan kepada tamu. Dalam upaya peningkatan pelayanan di Food and Beverage Department dimulai dengan mengacu pada standar operasional prosedur, karyawan dalam memberikan pelayanan kepada tamu berdasarkan standar operasional ini kepuasaan tamu akan meningkat. 19

20 1.7. METODE PENELITIAN 1. Lokasi dan tempat penelitian Hotel Crystal Lotus, beralamat di jalan Magelang km. 5,2 kecamatan Sinduadi, Sleman, Yogyakarta, NO. Telpon : Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama dari tanggal 1 Februari sampai 8 Mei Teknik Pengumpulan Data Penerapan teknik pengumpulan data ke obyek penelitian digunakan untuk mendapatkan data empiris yang berasal dari sumber yang akurat, teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: a. Observasi Suatu cara pengumpulan data dengan tinjauan langsung ke lapangan mengamati segala aktivitas yang sedang berlangsung selama penelitian. Penelitian ini dilakukan pada saat praktek Kerja Lapangan (PKL) selama, yakni pada tanggal 1 Februari 2016 sampai dengan 8 Mei 2016 dengan terlibat langsung sebagai pelayan restoran. Serta mengamati pengelolaan di Food & Beverage Department yang di atur sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada di Hotel Crystal Lotus. b. Wawancara / Interview Suatu pengumpulan data dengan menanyakan langsung kepada sejumlah responden yang kompeten dalam permasalahan, untuk mendapatkan informasi 20

21 yang dibutuhkan untuk penelitian ini, yaitu kepada staff dengan jabatan Food & Beverage Manager, Food & Beverage Coordinator, waiter. c. Study pustaka Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan suatu metode yang digunakan mempelajari bahan-bahan yang berkaitan dengan pembuatan tugas akhir ini dari dokumen Hotel Crystal Lotus Yogyakarta mengenai Food and Beverage Department. 4. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif yang di peroleh dan uraikan sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas tanpa menggunakan angka-angka. 1.7 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan tugas akhir, terdiri dari empat BAB yang akan di deskripsikan dan dipaparkan oleh penulis dalam penyusunan tugas akhir ini. Empat BAB tersebut adalah : BAB I Pembahasan yang berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Landasan Teori, Metode Penelitian Dan Sistematika Penulisan. BAB II Penjelasan gambaran umum hotel berupa profil, manajemen yang mengelola hotel Crystal Lotus Yogyakarta. 21

22 BAB III Pembahasan tentang upaya peningkatan pelayananan departemen Food and Beverage Service Hotel Crystal Lotus Yogyakarta. BAB IV Berisi kesimpulan dari semua pembahasan serta kritikan dan saran dari penulis untuk Hotel Crystal Lotus Yogyakarta. 22

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional khas Yogyakarta yang kental akan budaya nya dan keramah tamahan, yang di kemas sedemekian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perhotelan merupakan salah satu industri pariwisata yang semakin menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin berkembangnya objek-objek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia sudah menjadi komoditas yang penting bagi sumber devisa negara karena sudah semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri di bidang jasa saat ini sudah sangat berkembang pesat seiring perkembangan jaman, terutama di bidang perhotelan, dulu hotel hanya menyediakan tempat tinggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menyebar di semua lapisan kehidupan termasuk di dalam restoran hotel,

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menyebar di semua lapisan kehidupan termasuk di dalam restoran hotel, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini, industri jasa makanan dan minuman telah berkembang pesat dan telah menyebar di semua lapisan kehidupan termasuk di dalam restoran hotel, semua kini menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan dalam dunia perhotelan merupakan kegiatan yang mengedepankan standar tentang sikap hospitality yang menjadikan tamu yang datang utuk menginap menjadi nyaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri kepariwisataan Indonesia berkembang semakin pesat terutama dalam sektor industri perhotelan dan sektor wisata konvensi, atau yang biasa disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perhotelan merupakan sarana pokok kepariwisataan yang mana hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, baik domestik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan suatu industri yang dikelola oleh seseorang atau suatu badan usaha, yang bergerak dalam bidang jasa yang menyediakan tempat akomodasi. Hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah sektor yang dapat menunjang kemajuan suatu daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah sektor yang dapat menunjang kemajuan suatu daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah sektor yang dapat menunjang kemajuan suatu daerah dan berpengaruh terhadap pendapatan negara. Kepariwisataan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait pada kegiatan pariwisata seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dibangun biro-biro jasa, hotel-hotel atau penginapan-penginapan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dibangun biro-biro jasa, hotel-hotel atau penginapan-penginapan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dunia kepariwisataan dewasa ini sedang mendapat perhatian dan sorotan yang sangat meningkat di berbagai negara maupun di berbagai dunia, hal ini terbukti

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hotel Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hampir di tiap-tiap kota terdapat hotel yang memberikan jasa penginapan berikut service lainnya. Bagi orang-orang yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Philip Kotler jasa adalah suatu aktifitas yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Philip Kotler jasa adalah suatu aktifitas yang memberikan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pemasaran Jasa Menurut Philip Kotler jasa adalah suatu aktifitas yang memberikan manfaat dan ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini : A. Pengertian Hotel Kata Hotel berasal dari bahasa Perancisyaitu hostel artinya tempat penampungan buat pendatang atau bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum. Oleh sebab itu, keberadaan hostel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tujuan utama pariwisata dunia. adalah usaha jasa perhotelan. Berdasarkan Keputusan dari Menteri

BAB I PENDAHULUAN. negara tujuan utama pariwisata dunia. adalah usaha jasa perhotelan. Berdasarkan Keputusan dari Menteri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor yang seharusya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Indonesia sebagai sumber devisa yang penting dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyaman, serta mendapatkan kepuasan di dalam menerima pelayanan (service) selama

BAB I PENDAHULUAN. nyaman, serta mendapatkan kepuasan di dalam menerima pelayanan (service) selama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Salah satu penunjang majunya pariwisata adalah usaha hotel, yaitu sebagai sarana akomodasi bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Agar para wisatawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misalnya, Front Office, Housekeeping, Accounting, Enginering, Food and

BAB I PENDAHULUAN. misalnya, Front Office, Housekeeping, Accounting, Enginering, Food and BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel adalah salah satu contoh akomodasi, hotel tidak hanya menyediakan jasa penginapan saja akan tetapi jasa makan, minum dan pelayanan. Dalam suatu hotel terdapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Manjemen Departemen Housekeeping di Singhasari Resort Sebagai section yang menangani kamar, maka room section dan public area sectiom harus dapat membuat hotel tersebut nyaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata telah menjadi salah satu komoditi penting dunia dan pertumbuhannya yang begitu pesat telah melampaui banyak jenis komoditi lain, terutama di negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bagianfront office yang menawarkan fasiltas Hotel.Front

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bagianfront office yang menawarkan fasiltas Hotel.Front BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penunjang majunya pariwisata adalah usaha hotel, yaitu sebagai sarana akomodasi bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Agar para wisatawan yang ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pembangunan yang mendatangkan devisa bagi negara adalah pariwisata. Di samping itu pariwisata juga merupakan industri yang besar yang dibangun dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta sebagai kota pariwisata, sedang giat dalam membangun industri pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan domestik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia mempunyai alam dan budaya yang unik dan beraneka ragam yang dapat dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dunia pariwisata saat ini sedang berkembang pesat dan meningkat di berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata Indonesia telah

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi bagi orang-orang yang melakukan perjalanan untuk berbagai tujuan. Sebagaimana keputusan mentri pariwisata Pos dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri perhotelan memiliki dua unsur paling penting yakni accommodation industry

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri perhotelan memiliki dua unsur paling penting yakni accommodation industry BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul Industri perhotelan memiliki dua unsur paling penting yakni accommodation industry (penjualan kamar-kamar hotel) dan food service industry (penjualan makan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, fasilitas penunjang kepariwisataan juga meningkat seperti sarana akomodasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan yang mencakup beberapa komponen dan bidang-bidang yang saling berhubungan. Pariwisata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Ada beberapa macam pengertian Banquet antra lain: 1. Berdasarkan kamus pariwisata dan perhotelan, Pengertian Banquet adalah suatu resepsi mewah yang diadakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA.

STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA. STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA Oleh Gatot Teguh Arivianto Titik Akiriningsih Retnandyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. SDM yang baik atau SDA yang menguntungkan. Banyak sekali sektor pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN. SDM yang baik atau SDA yang menguntungkan. Banyak sekali sektor pariwisata BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan ekonomi di Indonesia sangat berkembang pesat. Banyak hal yang mempengaruhi perkembangan ekonomi di Indonesia. Salah satu hal yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri pariwisata adalah industri yang perubahan dan perkembangannya dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel.

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogyakarta adalah salah satu tujuan wisata di Indonesia selain Pulau Bali, wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta sangat banyak dan juga memiliki kepentingan masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan

BAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi perhotelan, karena keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah barang atau jasa sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia semakin hari semakin meningkat dengan adanya peningkatan bisnis yang bergerak di bagian industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan nilai dan budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan, bahkan dapat dipercaya sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. Hotel Hyatt berpusat di Amerika dan mempunyai beberapa Hotel Hyatt yang tersebar di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang dipacu oleh pasar global, pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi (kamar) yang dikelola

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi (kamar) yang dikelola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha jasa hotel dan akomodasi merupakan salah satu komponen yang berperan penting dalam kemajuan sebuah kawasan wisata. Hotel merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata dunia telah mengalami perkembangan yang cukup besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali tempat wisata alam dan memiliki budaya yang sangat kental.

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali tempat wisata alam dan memiliki budaya yang sangat kental. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan sebuah Daerah Istimewa yang memiliki banyak sekali tempat wisata alam dan memiliki budaya yang sangat kental. Beberapa ciri khas kusus tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata kini memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata kini memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Perubahan dalam indutri pariwisata dan perhotelan sangat cepat. Industri pariwisata kini memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi, misalnya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian yang bukan semata-mata kegiatan untuk menjual barang atau jasa saja, akan tetapi lebih mengarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara pariwisata dengan industri perhotelanmemiliki kaitan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara pariwisata dengan industri perhotelanmemiliki kaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hubungan antara pariwisata dengan industri perhotelanmemiliki kaitan yang erat. Bisa dikatakan bahwa industri perhotelan menjadi salah satu pondasi pendukungpembangunan

Lebih terperinci

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Bali menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata utama di Indonesia, banyak potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari keindahan alam,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam kajian yang mengangkat judul mengenai strategi pelayanan jasa hotel The Hills Bukittinggi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kesempatan bekerja sering kali menjadi masalah mendasar yang dihadapi banyak negara diseluruh dunia. Indonesia sendiri, persoalan kesempatan kerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam menghasilkan devisa negara. Pariwisata merupakan sektor yang potensial yang harus dikembangkan serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi Industri pariwisata berkembang sangat cepat. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi Industri pariwisata berkembang sangat cepat. Industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Pada era globalisasi Industri pariwisata berkembang sangat cepat. Industri pariwisata kini memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi, misalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel di dalam pengoperasiannya harus menyediakan fasilitas atau saranasarana yang mendukung sistem operasional kerja di dalam hotel. Salah satu fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat menjanjikan dalam meraih devisa negara. Salah satu komponen industri pariwisata yang besar peranannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selajutnya penjelasan tersebut akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selajutnya penjelasan tersebut akan 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud disini adalah kajian terhadap hasil-hasil karya yang relevan dengan penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. minuman ( Food and Beverage ). Selain menginap tamu juga memerlukan makanan. dan minuman dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. minuman ( Food and Beverage ). Selain menginap tamu juga memerlukan makanan. dan minuman dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Jika berbicara mengenai perhotelan selalu berkaitan dengan makanan dan minuman ( Food and Beverage ). Selain menginap tamu juga memerlukan makanan dan minuman

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING PROGRAM STUDI PERHOTELAN DIPLOMA I MEDITERRANEAN BALI

PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING PROGRAM STUDI PERHOTELAN DIPLOMA I MEDITERRANEAN BALI PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING PROGRAM STUDI PERHOTELAN DIPLOMA I MEDITERRANEAN BALI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia pariwisata. Oleh karena itu, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. dunia pariwisata. Oleh karena itu, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan pariwisata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki peran penting dalam meningkatkan devisa Negara. Hal ini dibuktikan dengan pemberitaan di media cetak, online,

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ROOM SERVICE AMAROOSSA HOTEL BANDUNG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ROOM SERVICE AMAROOSSA HOTEL BANDUNG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ROOM SERVICE AMAROOSSA HOTEL BANDUNG Panji Septian Derianto 1, Yuliana Pinaringsih Kristiutami 2 AKPAR BSI Bandung panjipepong@yahoo.com 1, yuliana.ylp@bsi.ac.id 2 Abstract

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ROOM SERVICE AMAROOSSA HOTEL BANDUNG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ROOM SERVICE AMAROOSSA HOTEL BANDUNG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ROOM SERVICE AMAROOSSA HOTEL BANDUNG Panji Septian Derianto 1, Yuliana Pinaringsih Kristiutami 2 1 AKPAR BSI Bandung panjipepong@yahoo.com 2 AKPAR BSI Bandung yuliana.ylp@bsi.ac.id

Lebih terperinci

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Bandung selain dikenal sebagai Ibu kota Propinsi Jawa Barat, juga dikenal akan keindahan alamnya, dalam perkembangannya, Bandung telah menjadi kota jasa sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan suatu daerah terutama dengan adanya hubungan dengan otonomi daerah khususnya di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel merupakan salah satu akomodasi yang dapat diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Hotel merupakan salah satu akomodasi yang dapat diklasifikasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata yang tumbuh di Indonesia berkembang cukup pesat. Wisatawan yang melakukan wisata bukan hanya dari dalam negeri melainkan juga dari mancanegara. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel tersebut meminta adanya keahlian dan keterampilan di dalam. yang akan mengakibatkan kehancuran hotel tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. hotel tersebut meminta adanya keahlian dan keterampilan di dalam. yang akan mengakibatkan kehancuran hotel tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel ialah salah satu bentuk akomodasi yang sangat mendukung di bidang pariwisata yang menyediakan jasa, penginapan, makanan, dan minuman, serta jasa lainnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia khususnya dalam bidang perhotelan sedang mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Tingkat hunian kamar hotel berbintang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat. Perkembangan tersebut dilakukan dengan meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan potensi pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari oleh masyarakat. Perkembangan sumber

Lebih terperinci

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Defenisi Hotel Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan, dan dikelola

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING PROGRAM STUDI PERHOTELAN DIPLOMA I MEDITERRANEAN BALI

PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING PROGRAM STUDI PERHOTELAN DIPLOMA I MEDITERRANEAN BALI PANDUAN PENULISAN LAPORAN ON THE JOB TRAINING PROGRAM STUDI PERHOTELAN DIPLOMA I MEDITERRANEAN BALI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR SINGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata telah menjadi salah satu industri di dunia dan merupakan industri yang paling berpengaruh terhadap devisa di berbagai negara. Jumlah wisatawan internasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Hotel Quality adalah Hotel yang mempunyai brand mewah dari choice Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi,tingkat ketergantungan antar bangsa tidak dapat dihindari. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi mendorong terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif serta teknik analisis regresi berganda, antara service

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti Biro Perjalanan Wisata, hotel dan badan-badan pariwisata daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. seperti Biro Perjalanan Wisata, hotel dan badan-badan pariwisata daerah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan pariwisata, karena pariwisata diprediksi akan menjadi kebutuhan yang penting disamping kebutuhan pokok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pihak-pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pihak-pihak yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang sangat berkembang pesat saat ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pihak-pihak yang bergerak dalam industri pariwisata.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengangkat tema PEMASARAN HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN E-COMMERCE MARKETING DI HOTEL GOLDEN FLOWER BANDUNG. Tema yang penulis

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 :

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 : BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Lounge Menurut Adi Soenarno dalam bukunya Front Office Management (2006 : 364), : Lounge merupakan fasilitas penunjang untuk memberikan hiburan kepada tamu yang menginap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta semakin banyak dan berkembang pesat guna menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta semakin banyak dan berkembang pesat guna menunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pembangunan hotel baik hotel melati maupun hotel berbintang di Yogyakarta semakin banyak dan berkembang pesat guna menunjang perkembangan industri pariwisata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki peran strategis dalam pembangunan Kota Bandung. Posisi Kota Bandung sebagai pusat bisnis, pemerintahan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan sektor pariwisata di Indonesia berkembang sangat pesat, terlihat dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Industri Perhotelan adalah salah satu industri yang berperan penting dalam perkembangan ekonomi dan dunia pariwisata di Indonesia. Kebutuhan akan sarana akomodasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 27 Februari 2002 No.KM 3/HK.001/MKP-02, hotel adalah suatu jenis akomodasi

BAB I PENDAHULUAN. 27 Februari 2002 No.KM 3/HK.001/MKP-02, hotel adalah suatu jenis akomodasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Sektor kepariwisataan pada zaman sekarang ini begitu digalakkan oleh pemerintah maupun swasta, hal ini dikarenakan sektor pariwisata merupakan salah satu sumber

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Responden yang menjadi mayoritas di Lapis Lapis The

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan salah satu bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat berperan dalam kehidupan manusia terutama dalam menyebarkan berbagai informasi

Lebih terperinci

1 Universitas Bhayangkara Jaya

1 Universitas Bhayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan untuk menginap atau istirahat yang dipungut bayaran, oleh karena itu hotel dikenakan pajak, pajak hotel timbul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata Indonesia khususnya Bali merupakan salah satu pilar penyangga yang menjadi kekuatan ekonomi negara sehingga banyak tenaga kerja yang terserap di

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pelayanan Hotel Baltika Bandung Hotel yang baik secara umum dapat kita nilai dari kenyamanan, kebersihan, dan kualitas pelayanan dari hotel tersebut. Dalam memberikan pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan

Lebih terperinci