PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI SUPERVISI AKADEMIK. Elly Indriati

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI SUPERVISI AKADEMIK. Elly Indriati"

Transkripsi

1 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SD Negeri Pesarean 01 Adiwerna Tegal Abstrak Penelitian tindakan kelas ini di latarbelakangi oleh nilai rata-rata guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar belum sesuai dengan harapan. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah teknik non tes. Sesuai dengan materi pembinaan yaitu tentang kemampuan melaksanakan pembelajaran maka alat pengumpulan data yang dilaksanakan adalah observasi dengan skala penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui supervisi akademik bagi guru kelas SD Negeri Pesarean 01 dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pelaksanaan KBM. Dari rata-rata nilai pada kondisi awal yang hanya 60 dapat ditingkatkan menjadi 76 (26,67%) di akhir siklus I dan menjadi sekitar 89,33 (17,54 %) akhir siklus II, dan dari kondisi awal sampai dengan akhir siklus II nilai supervisi meningkat sebesar 29,33 (48,88%) Didaktikum Kata Kunci: Kemampuan Guru; KBM; Supervisi Akademik. PENDAHULUAN Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional (dalam Sardiman, 2005:125). Namun, yang terjadi pada guru SD Negeri Pesarean 01 dalam melaksanakan pembelajaran ternyata masih rendah. Berdasarkan hasil observasi peneliti selaku kepala SD Negeri Pesarean 01 melalui supervisi akademik, nilai rata-rata guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar belum sesuai dengan harapan. Nilai rata-rata yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar pada guru SD Negeri Pesarean 01 rata-ratanya adalah 60. Nilai tersebut termasuk kategori kurang. Hal ini diantaranya dikarenakan banyak tugas sampingan yang memaksa kepala sekolah untuk meninggalkan sekolah, dan belum menggunakan teknik supervisi yang dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran guru kelas. Kepala sekolah selama ini belum menggunakan model supervisi yang dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Pembinaan atau supervisi yang dilakukan tidak berkelanjutan, hanya menilai pada saat dibutuhkan saja, yaitu untuk mendapatkan nilai angka kredit sebagai syarat mengusulkan kenaikan pangkat atau golongan. Harapan yang muncul dengan adanya hasil pembinaan atau supervisi dan pembelajaran siswa adalah dapatlah kiranya guru dapat melaksanakan pembelajaran yang meningkat kualitasnya, yaitu menguasai materi; pendekatan atau strategi yang tepat; memanfaatkan media, memicu keterlibatan 1

2 siswa; melaksanakan evaluasi pada proses maupun akhir pelajaran; serta ada tindak lanjut, yang memenuhi harapan. semua pihak baik guru, rekan guru maupun kepala sekolah. Dari uraian di atas jelaslah terlihat adanya kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan harapan yang diimpikan. Di satu sisi kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran masih rendah dan di sisi yang lain adanya tuntutan permendiknas bahwa guru harus mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang optimal, sehingga berdampak pada peningkatan prestasi siswa. Sahertian (dalam Sagala, 2010:15) menegaskan bahwa supervisi adalah usaha memberikan layanan kepada stakeholder pendidikan, terutama kepada guru-guru, baik secara individu maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran. Sejalan hal tersebut, Glickman (dalam Permendiknas, 2007:9) mendefinisikan supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik. Pengembangan kemampuan guru mencapai tujuan pembelajaran selain ditekankan pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru mengajar, juga peningkatan komitmen (commitment), kemauan (willingness) dan motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja guru, kualitas pembelajaran akan lebih meningkat (dalam Sudjana, 2011:56) Menurut Briggs (dalam Isjoni, 2007:12) Supervisi juga berfungsi untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan mengarahkan pertumbuhan guru-guru; mengkoordinasikan semua usaha sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperluas pengalaman guru-guru, menstimulasi usahausaha yang kreatif, memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus, menganalisis situasi belajar mengajar, memberikan pengetahuan dan keterampilan guru serta staf, mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan guru. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melalui supervisi akademik. Penelitian ini dikatakan berhasil bila terdapat peningkatan kompetensi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran yang ditunjukkan dengan data bahwa minimal 70% guru telah menyusun/menyerahkan dokumen persiapan pembelajaran (Rosilawati, dan Supraptono, 2014:59). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 yang berlangsung pada bulan Januari 2014 sampai bulan Juni Penelitian Tindakan Sekolah ini dilaksanakan di SD Negeri Pesarean 01 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Subjek penelitian ini adalah seluruh guru kelas yang berjumlah 6 orang guru. Dalam penelitian tindakan sekolah ini terdapat 2 metode pengumpulan data yaitu, metode tes dan metode nontes. Untuk kepentingan pengumpulan data dalam penelitian tindakan sekolah ini, tidak semua nontes digunakan untuk pengumpulan data. Sesuai dengan kajian materi dalam penelitian tindakan sekolah ini, yaitu tentang peningkatan kemampuan guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar maka pengumpulan datanya menggunakan skala pengukuran. Sesuai dengan metode pengumpulan data sebagaimana tertulis di atas maka alat pengumpulan data Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah berupa skala penilaian. Alat pengumpulan data yang berupa skala penilaian digunakan oleh peneliti untuk menilai peningkatan kemampuan melaksanakan kegiatan belajar mengajar baik pada kondisi awal, kondisi siklus I, maupun kondisi siklus II. 2 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas

3 Setelah data dalam penelitian tindakan sekolah ini diperoleh maka selanjutnya dilakukan analisis data. Analisis data yang berupa nilai kemampuan guru kelas melaksanakan pembelajaran, dianalisis dengan dua cara, yaitu 1) analisis deskriptif komparatif kuantitatif; dan 2) analisis deskriptif komparatif kualitatif. Pada siklus I, kegiatan analisis dilakukan terhadap data pada kondisi awal dengan kondisi akhir siklus I. Pada siklus II kegiatan analisis dilakukan terhadap data pada kondisi akhir siklus I dengan kondisi akhir siklus II dan kondisi awal dengan kondisi akhir siklus II. Metode penelitian dalam Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah dilakukannya serangkaian tindakan sekolah yang disebut siklus. Ada tindakan dilakukan peneliti pada tiap-tiap siklus. Banyaknya siklus dalam penelitian tindakan sekolah ini ada dua, yaitu siklus I dan siklus II. Tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, planning (perencanaan), acting (tindakan), observing (pengamatan), dan reflecting (refleksi). Siklus I Perencanaan Pada tahap perencanaan tindakan dilakukan beberapa hal, yaitu: peneliti merencanakan pertemuan dengan para guru kelas (subjek penelitian) di ruang kelas VI. Dalam pembinaan atau supervisi guru kelas dilakukan secara bersama-sama, yaitu semua guru kelas mendengarkan penjelasan-penjelasan dari peneliti tentang evaluasi kunjungan kelas pada kondisi awal. Kemudian peneliti menjelaskan tentang kemampuan melaksanakan pembelajaran dan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG) sebagai indikator penilaian. Peneliti memberi contoh cara Pam belajaran yang baik. Selanjutnya peneliti memberi jadwal dan materi pembelajaran kepada guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas masing-masing pada pertemuan kedua. Di akhir siklus atau pertemuan kedua, peneliti merencanakan untuk melakukan kunjungan kelas untuk menilai penampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam penilaian penampilan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan skala penilaian yaitu berupa Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG). Pelaksanaan Pada tahap ini, peneliti selaku Kepala Sekolah berkolaborasi dengan teman sejawat. Tindakan yang dilakukan peneliti adalah sesuai dengan perencanaan, yaitu: mengadakan pertemuan dengan guru kelas. Dalam pembinaan atau supervisi guru kelas dilakukan secara bersama-sama, yaitu semua guru kelas mendengarkan penjelasan-penjelasan dari peneliti tentang evaluasi kunjungan kelas pada kondisi awal. Kemudian peneliti menjelaskan tentang kemampuan melaksanakan pembelajaran dan instrumen Penilaian Kinerja Guru, sebagai indikator penilaian. Selanjutnya peneliti memberi jadwal dan materi pembelajaran kepada guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas masingmasing pada pertemuan kedua. Di akhir siklus atau pertemuan kedua, peneliti melakukan kunjungan kelas untuk menilai penampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam penilaian penampilan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan skala penilaian yaitu berupa Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG). Observasi Observing (pengamatan) yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari subjek penelitian pada siklus I yaitu penampilan atau praktik tentang pelaksanaan pembelajaran bagi guru kelas. Observing (pengamatan) dilakukan dengan cara memberikan penilaian terhadap kemampuan guru melaksanakan pembelajaran. Refleksi Reflecting dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap hasil penampilan atau pekerjaan subjek penelitian sampai dengan berakhirnya siklus I. Analisis dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) analisis deskriptif komparatif kuantitatif dan 2) analisis deskriptif komparatif kualitatif. Data yang dianalisis adalah data kondisi awal dengan kondisi akhir siklus I. Ada kemungkinan yang dapat 3

4 terjadi, yaitu nilai hasil pekerjaan atau subjek penelitian mengalami kenaikan, tetap atau mengalami penurunan. Siklus II Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus II, kegiatan yang dilakukan meliputi: peneliti merencanakan pertemuan dengan para guru kelas untuk melakukan pembinaan atau supervisi secara individu. Peneliti merencanakan kepada setiap guru kelas untuk diberi penjelasan-penjelasan tentang evaluasi kunjungan kelas pada kondisi siklus I, berdasarkan hasil pengamatan yang berupa catatan-catatan kekurangan dan kelebihannya serta hasil yang dicapai sesuai IPKG. Dari kekurangan dan kelebihan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran menjadi acuan untuk pembinaan atau supervisi ini. Kemudian peneliti menugaskan salah satu guru menjadi model untuk mendemonstrasikan cara pembelajaran yang baik. Selanjutnya, peneliti merencanakan untuk memberi jadwal dan materi pembelajaran kepada guru berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas masing-masing pada pertemuan kedua. Selanjutnya peneliti merencanakan kunjungan kelas untuk menilai penampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Peneliti dalam menilai penampilan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan skala penilaian yaitu berupa Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG). Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, peneliti berkolaborasi dengan guru PJOK melaksanakan penelitian sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Peneliti mengadakan pertemuan untuk melakukan pembinaan atau supervisi secara individu terhadap guru kelas. Dalam pembinaan atau supervisi guru kelas dilakukan secara individu, yaitu setiap guru kelas diberi penjelasan-penjelasan oleh Kepala Sekolah tentang evaluasi kunjungan kelas pada kondisi siklus I, berdasarkan hasil pengamatan yang berupa catatan-catatan kekurangan dan kelebihannya serta hasil yang dicapai sesuai IPKG. Dari kekurangan dan kelebihan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran menjadi acuan untuk pembinaan atau supervisi siklus II. Kemudian peneliti menugaskan salah satu guru menjadi model untuk mendemonstrasikan cara pembelajaran yang baik. Selanjutnya peneliti memberi jadwal dan materi pembelajaran kepada guru berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas masing-masing pada pertemuan kedua. Di akhir siklus atau pertemuan kedua, peneliti melakukan kunjungan kelas untuk menilai penampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kepala Sekolah dalam menilai penampilan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan skala penilaian yaitu berupa Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG). Observing Observing (pengamatan) dilakukan terhadap data yang diperoleh dari subjek penelitian pada siklus II yaitu penampilan atau praktik tentang pelaksanaan pembelajaran bagi guru kelas. Observing (pengamatan) dilakukan dengan cara memberikan penilaian terhadap kemampuan guru melaksanakan pembelajaran. Reflecting Reflecting dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap hasil penampilan atau pekerjaan subjek penelitian sampai dengan berakhirnya siklus II. Analisis dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) analisis deskriptif komparatif kuantitatif: dan (2) analisis deskriptif komparatif kualitatif (kategorial). Data yang dianalisis adalah data kondisi awal dengan kondisi akhir siklus II. Ada kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu nilai hasil pekerjaan atau subjek penelitian mengalami kenaikan, tetap atau mengalami penurunan. 4 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Awal Nilai hasil supervisi kondisi awal atau sebelum ada tindakan dari keenam guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas tersebut di atas dapat dilihat pada tabel, di bawah ini: Tabel 1. Nilai Supervisi Kondisi Awal No Subjek Penelitian Nilai 1 Guru kelas I 60 2 Guru kelas II 59 3 Guru kelas III 60 4 Guru kelas IV 61 5 Guru kelas V 59 6 Guru kelas VI 61 Jumlah 240 Rata-rata 60 Dilihat dari sisi Kepala Sekolah sebagai pembina atau supervisor selama ini belum bisa tekun sepenuhnya membimbing atau mensupervisi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan banyaknya tugas sampingan yang memaksa kepala sekolah untuk meninggalkan sekolah. Selain itu, kepala sekolah dalam melakukan pembinaan guru khususnya dalam kegiatan pembelajaran belum menggunakan model supervisi akademik. Kepala sekolah lebih dominan melakukan pembinaan atau supervisi, hanya untuk persyaratan kenaikan pangkat atau golongan, hanya untuk mendapatkan nilai semata yang tidak berpihak pada kemampuan dan prestasi serta kinerja guru yang sesungguhnya yang berdampak positif pada keberhasilan siswa. Tindakan peneliti dalam pembinaan atau supervisi pada kondisi awal belum menggunakan model supervisi akademik. Keadaan yang demikian mengakibatkan kurangnya perhatian para guru terhadap tugas dan fungsi sebagai guru, salah satunya melaksanakan pembelajaran sesuai yang dilakukan hanya untuk persyaratan kenaikan pangkat. Dengan demikian akan menimbulkan rendahnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Siklus I Pada akhir observasi untuk evaluasi siklus I diketahui bahwa dari enam guru secara umum ada perubahan lebih baik. Pada setiap tahapan, peneliti memberitahukan kekeliruan atau kekurangan yang dilakukan oleh setiap guru yang diobservasi dan menunjukkan bagaimana seharusnya. Untuk memperjelas hasil pengamatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Nilai Supervisi Siklus I No Subjek Penelitian Nilai 1 Guru kelas I 79 2 Guru kelas II 77 3 Guru kelas III 74 4 Guru kelas IV 76 5 Guru kelas V 76 6 Guru kelas VI 75 Rata-rata 76 Berdasarkan tabel di atas dapatlah diketahui bahwa kemampuan melaksanakan pembelajaran bagi guru-guru SD Negeri Pesarean 01 dari kondisi awal ke kondisi akhir siklus I mengalami peningkatan. Nilai rata-rata pada kondisi awal 60 meningkat menjadi 76 pada kondisi akhir siklus I. 5

6 Berarti kemampuan guru-guru kelas SD Negeri Pesarean 01 dalam melaksanakan pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 26,67 %. Peneliti menggunakan pembinaan atau supervisi akademik pada siklus I. Model supervisi akademik yang digunakan supervisi tradisional yang dilakukan secara kelompok dapat memotivasi guru dalam melaksanakan pembelajaran, walaupun masih ada keterikatan dan tertutup. Namun setidaknya model supervisi ini, dilakukan dengan melalui prosedur. Dengan demikian hasil yang dicapai guru dalam observasi dan evaluasi melaksanakan pembelajaran dapat meningkat. Peningkatan kemampuan melaksanakan pembelajaran ini dibuktikan dengan meningkatnya rata-rata nilai hasil pengamatan dan evaluasi supervisi. Penggunaan supervisi akademik dalam pembinaan guru dengan model supervisi tradisional dan secara kelompok pada siklus I yang terbukti berhasil meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran subjek penelitian, memotivasi peneliti untuk lebih meningkatkan pembinaan atau supervisi pada siklus II dengan menggunakan model supervisi akademik yang dilakukan secara individual. Pembinaan ini lebih terarahkan pada kebutuhan guru. Pelaksanaan supervisi ini diawali guru berwawancara, dan berdiskusi tentang kekurangan dan kelebihannya. Untuk lebih memahami, salah satu guru mencoba 15 menit untuk mendemonstrasikan. Selanjutnya, observasi dan evaluasi di kelas masing-masing ditentukan bersama termasuk jadwal dan materi pembelajarannya, sehingga hasil yang dicapai lebih meningkat lagi. Siklus II Peneliti pada setiap tahapan, memberitahukan kekurangan yang dialami oleh setiap guru yang diobservasi dan menunjukkan bagaimana seharusnya. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Nilai Supervisi Siklus II No Subjek Penelitian Nilai 1 Guru kelas I 92 2 Guru kelas II 90 3 Guru kelas III 88 4 Guru kelas IV 89 5 Guru kelas V 88 6 Guru kelas VI 89 Rata-rata 89,33 Berdasarkan tabel di atas dapatlah diketahui bahwa kemampuan melaksanakan pembelajaran guru-guru SD Negeri Pesarean 01 pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 dari kondisi akhir siklus I ke kondisi akhir siklus II juga mengalami peningkatan. Nilai rata-rata pada kondisi akhir siklus I, 76 meningkat menjadi 89,33 pada kondisi akhir siklus II. Berarti kemampuan guru-guru kelas SD Negeri Pesarean 01 dalam melaksanakan pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 17,54%. Hasil supervisi akademik dari kondisi awal dengan rata-rata nilai 60 ke akhir siklus I yang mencapai rata-rata nilai 76 berarti mengalami kenaikan 16 poin (26,67 %). Dari siklus I ke akhir siklus II juga ada peningkatan rata-rata nilai hasil supervisi. Rata-rata nilai hasil supervisi pada siklus I adalah 76 menjadi 89,33 di akhir siklus II, berarti juga ada peningkatan hasil supervisi subjek penelitian sebesar 13,33 poin (17,54 %). Dengan demikian dari kondisi awal ke kondisi akhir, ratarata nilai hasil belajar subjek penelitian mengalami peningkatan 29,33 poin (48,88%). Perubahan peningkatan rata-rata nilai dan persentase dari situasi kondisi awal ke siklus I; dari siklus I ke siklus II; dan dari kondisi awal ke siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 6 Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas

7 Tabel 4. Perubahan Rata-Rata Nilai Hasil Supervisi Guru Peningkatan rata-rata nilai No Situasi Perubahan Skor Poin % 1 Kondisi Awal Siklus I ,67 2 Siklus I - Siklus II 76 89,33 13,33 17,54 3 Kondisi Awal Siklus II 60 89,33 29,33 48,88 Perubahan Rata-Rata Nilai Hasil Supervisi Guru Kondisi Awal - Siklus I Siklus I - Siklus II Kondisi Awal - Siklus II Skor Prosentase Menurut data empirik penelitian tindakan sekolah sebagaimana tertulis di atas dapat disimpulkan bahwa melalui supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran bagi guru kelas SD negeri Pesarean 01. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan sekolah dinyatakan berhasil. Terbukti dengan terpenuhinya indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu: 1) Melalui supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran bagi guru kelas SD Negeri Pesarean 01; 2) Tindakan penelitian pada siklus I berhasil meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran subjek penelitian. Nilai rata-rata pada kondisi awal 60 meningkat menjadi 76 pada akhir siklus I. Perubahan teknik supervisi akademik pada siklus II lebih meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran subjek penelitian, sehingga nilai rata-ratanya 76 menjadi 89,33; 3) Pelaksanaan supervisi akademik yang dapat meningkatkan kemampuan guru kelas dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar bagi guru kelas di SD Negeri Pesarean 01 di antaranya: penjelasan materi mengenai kegiatan belajar mengajar yang baik, mendemonstrasikan cara pembelajaran yang baik, melakukan kunjungan kelas untuk mengamati kegiatan guru melaksanakan pembelajaran di kelas dan menilai kemampuan guru dengan menggunakan Instrumen Penilaiaan Kinerja Guru (IPKG). Sedangkan pada siklus II, kegiatan pembinaan dengan melakukan supervisi akademik secara individu. DAFTAR PUSTAKA Isjoni Manajemen Kepemimpinan dalam Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Rosilawati, T., & Supraptono, E. (2014). SUPERVISI AKADEMIK DALAM UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI GURU MENYUSUN PERANGKAT PERSIAPAN PEMBELAJARAN. Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan, 1(2). Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Syaiful, Sagala Supervisi Pembelajaran. Dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang : STANDAR PROSES Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. 7

SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti

SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP SD Negeri Kaliwadas 01 Adiwerna

Lebih terperinci

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGELOLA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BERBASIS PAIKEM DI SD NEGERI 2 GROBOGAN, KECAMATAN GROBOGAN, KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER I TAHUN

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Bentuk Penelitian Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN PROGRAM REMEDIAL MELALUI PEMBERDAYAAN TUTOR SEBAYA PADA MATERI MENDESKRIPSIKAN GAMBAR. Sudarsana

PENERAPAN PROGRAM REMEDIAL MELALUI PEMBERDAYAAN TUTOR SEBAYA PADA MATERI MENDESKRIPSIKAN GAMBAR. Sudarsana Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 18, No. 1, Januari 2017 ISSN 2087-3557 PENERAPAN PROGRAM REMEDIAL MELALUI PEMBERDAYAAN TUTOR SEBAYA PADA MATERI MENDESKRIPSIKAN GAMBAR SD Negeri Negla

Lebih terperinci

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 1 Juli-Desember 2017

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 1 Juli-Desember 2017 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI DENGAN TEKNIK KUNJUNGAN ANTAR KELAS DI SDN HABAU KECAMATAN BANUA LAWAS Muryadi Sekolah Dasar Negeri Habau Banua Lawas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI SD Negeri Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni,

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 309

DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 309 DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 309 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN IPS DENGAN METODE JIGSAW MELALUI SUPERVISI AKADEMIK BERKELANJUTAN BAGI GURU KELAS TINGGI SD BINAAN 04 KECAMATAN PANCUR

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Trangkil 0 dengan masalah yang akan diteliti, yaitu keterampilan menulis deskripsi.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 18, No. 1, Januari 2017 ISSN 2087-3557 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

Lebih terperinci

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA CD FLASH ANIMATION MELALUI SUPERVISI DENGAN TEKNIK DEMONSTRATION TEACHING DI SDN PEMBATAAN KECAMATAN MURUNG PUDAK Suzy

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN : 9-14 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERPUSAT KOOPERATIF MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI 13 LANGSA TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Jasimah Sekolah Dasar Negeri 13 Langsa Diterima

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action 34 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan penerapan metode make a match, yang dapat dijadikan

Lebih terperinci

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIIID SMP N 1 NGLUWAR MAGELANG Wenni Hastuti Universitas PGRI

Lebih terperinci

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN : 2337-8085 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII TEKNIK

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian adalah suatu cara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Kunandar PTK adalah

Lebih terperinci

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan mengajukan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Juriah Purba Guru Mata Pelajaran PKn SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : juriah.purba@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan 34 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk kajian reflektif yang dilakukan peneliti untuk tujuan perbaikan

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG Rezy Marsellina Jurusan Administrasi Pendidikan FIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Tempat pelaksanaan adalah SD Negeri Margorejo di desa Margorejo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati yang merupakan wilayah yang jauh dari kota. Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2011/2012 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE BELAJAR KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VIII SMPN-2 PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

IMPLEMENTASI METODE BELAJAR KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VIII SMPN-2 PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 IMPLEMENTASI METODE BELAJAR KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VIII SMPN-2 PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Linda * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan, yang fokusnya pada kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas. Aqib,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas 33 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa penerapan active learning

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru 20 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati

Lebih terperinci

JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn Pemberian Tugas Sebagai Peningkatan Prestasi Pembelajaran Struktur Organisasi Pemerintahan Tingkat Pusat Siswa Kelas IV SDN Giriharjo 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh : Sri Wahyuni SDN Giriharjo 2 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kompetensinya, dalam rangka mengembangkan kerja sama antar

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kompetensinya, dalam rangka mengembangkan kerja sama antar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengawas sekolah sebagai salah satu pengembang pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sebagai pengembang

Lebih terperinci

Yudhistira Sukmawardana 1, Prabakti Endramawan 2, Agus Hariwibowo 3

Yudhistira Sukmawardana 1, Prabakti Endramawan 2, Agus Hariwibowo 3 P-ISSN: 2477-8346 JUPITER (Jurnal Pendidikan Teknik Elektro) E-ISSN: 2477-8354 Volume 1, Nomor 2, Edisi Oktober 2016, 70-76 jupiterfptk@ikippgrimadiun.ac.id PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER INSTALASI

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) atau Classroom Action Research. PTK merupakan suatu pencermatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1.1.1 Seting Penelitian Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada saat proses pembelajaran berlangsung dan setiap siklus dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL Artikel yang berjudul Implementasi Kompetensi Supervisi Akademik Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Kabupaten Banggai Kepulauan Oleh Ida Roswita R. Sapukal Pembimbing I Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Pringsewu Timur Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta 1 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) KELAS VIID SMP NEGERI 4 PANDAK Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MATARAM KASIHAN Anna Revi Nurutami Universitas PGRI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Elza Yeni Guru Matematika Kelas VIII-2 SMP Negeri 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV/a SDN 005 Padang Luas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar dengan jumlah siswa 15 yang terdiri dari 8

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. jawaban atas permasalajan yang diangkat dari kegiatan tugas guru sehari-hari. Pada

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. jawaban atas permasalajan yang diangkat dari kegiatan tugas guru sehari-hari. Pada BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Suyanto yaitu penelitian yang di maksutkan untuk memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN c) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK/classroom action research). Suharsimi Arikunto mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober sampai 02 November 2009 di MTs Safinatul Huda Kemujan Karimunjawa pada saat pembelajaran

Lebih terperinci

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DI KELAS VIII-7 SMP NEGERI 19 MEDAN Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : Pasaribu6@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU-GURU DI SEKOLAH BINAAN SUB RAYON SMP NEGERI 15 MEDAN

PENERAPAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU-GURU DI SEKOLAH BINAAN SUB RAYON SMP NEGERI 15 MEDAN ISSN 0852-0151 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 21(1): 29-35, 2015 PENERAPAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU-GURU DI SEKOLAH BINAAN SUB RAYON SMP NEGERI 15 MEDAN

Lebih terperinci

PEMBIMBINGAN BERKELANJUTAN MENYUSUN PROGRAM SUPERVISI BAGI KEPALA SEKOLAH SD

PEMBIMBINGAN BERKELANJUTAN MENYUSUN PROGRAM SUPERVISI BAGI KEPALA SEKOLAH SD PEMBIMBINGAN BERKELANJUTAN MENYUSUN PROGRAM SUPERVISI BAGI KEPALA SEKOLAH SD Hari Kartini Setyawati 1 e-mail : hari_ks95@yahoo.com ABSTRAK Kepala sekolah di daerah binaan peneliti belum memiliki kemampuan

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN. Zubaidah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN. Zubaidah Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 5, Oktober 2015 ISSN 2087-3557 SDN 01 Pekunen, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah menggunakan pendekatan kontekstual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metode penelitian, model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 216 (Edisi Khusus) ISSN 287-3557 PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SD Negeri 1 Sokoyoso,

Lebih terperinci

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) TIPE MAKE-A MATCH BERBANTUAN MEDIA KOMIK INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPS Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang kemampuan menjelaskan penguasaan konsep ketentuan puasa Ramadhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang kemampuan menjelaskan penguasaan konsep ketentuan puasa Ramadhan 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas atau classroom action research, karena digunakan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah Dasar Negeri 165 Pekanbaru yang berjumlah 38 orang siswa, dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sulit dan abstrak menjadi aktivitas yang membosankan bagi sebagian siswa. Hal ini dapat dilihat dari situasi kelas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA Oleh: Febti Nur

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif 18 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini penelitian tindakan dimana peneliti berinteraksi langsung dengan subjek di lapangan, atau sering dinamakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas metode penelitian yang digunakan. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain itu, akan dibahas pula desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Sri Giarti sgiarty@gmail.com Magister Manajemen Pendidikan FKIP UKSW Salatiga ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS

ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS PADA MATA PELAJARAN FISIKA DI KELAS XI IPA II SMA NEGERI 5 KOTA

Lebih terperinci

SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN. Oleh Zainuddin*

SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN. Oleh Zainuddin* 212 SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN Oleh Zainuddin* Abstrak Supervisi akademik berpengaruh kepada kegiatan membantu guru dalam mengembangkan pembelajaran

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi September 2016 Volume 27 Nomor 2

Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi September 2016 Volume 27 Nomor 2 287 UPAYA INTENSITAS SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM KELOMPOK KERJA GURU (KKG) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU TAMAN KANAK-KANAK BINAAN WILAYAH IV WOYLA RAYA KABUPATEN ACEH BARAT Syamsidar Pengawas

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam 1siklus, yang laksanakan dua kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam 1siklus, yang laksanakan dua kali BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 1siklus, yang laksanakan dua kali pertemuan. Setiap pertemuan berdasarkan pada Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat 42 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian senantiasa dibutuhkan di dalam suatu penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI TAHUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Fathonah Guru Kelas IVB SD Negeri Tahunan Yogyakarta Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF DALAM MENINGKATKAN KINERJA SEKOLAH PADA SMP NEGERI SUB RAYON 03 KOTA SEMARANG Oleh Sukirman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan tepatnya di ruang kelas I. Alasannya

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 KARANGRAYUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwaperitstiwa

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: SISWAHYUNI A54A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: SISWAHYUNI A54A 0 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS DENGAN METODE CONCEPT MAPPING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GIRILAYU MATESIH KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut yaitu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab itu sesuai dengan penelitian tindakan kelas maka masalah penelitian yang harus dipecahkan

Lebih terperinci

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281) Upaya Peningkatan Sikap Kerja Keras Dan Prestasi Belajar Materi Matematika Bangun Ruang Melalui Model Pembelajaran Van Hiele Di Kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto Sri Muryaningsih 1, Subuh Anggoro 2 1,2

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian 24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) peningkatan aktivitas pembelajaran peserta

Lebih terperinci

PROSEDUR/METODOLOGI PENELITIAN ( BAB III )

PROSEDUR/METODOLOGI PENELITIAN ( BAB III ) PROSEDUR/METODOLOGI PENELITIAN ( BAB III ) Oleh: TIM PENGAJAR PTK DEPARTEMEN ELEKTRO PPPPTK BOE / VEDC MALANG 19 30 OKTOBER 2009 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian B. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sialang Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan tahun pelajaran 2013/2014

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI SUPERDEPENKOL BERBASIS LESSON STUDY. Wahyuningsih

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI SUPERDEPENKOL BERBASIS LESSON STUDY. Wahyuningsih Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 3, Juli 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SD Negeri Karangsembung 03, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Maryanto ABSTRACT More than 60% of students in SMP Negeri 2 Pulosari

Lebih terperinci