PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN

Transkripsi

1 Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 18, No. 1, Januari 2017 ISSN PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN SD Negeri Kecipir 01 Losari Brebes, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini untuk menerapkan metode demonstrasi dan latihan berulang pada pembelajaran matematika tentang menentukan letak bilangan pada garis bilangan. Subyek Penelitian adalah Siswa kelas III SD Negeri Kecipir 01 Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 26 orang terdiri dari siswa laki-laki 14 siswa dan siswa perempuan sebanyak 12 siswa. Prosedur penelitian menggunakan teknik observasi, teknis tes, dan teknik kuesioner. Hasil pengolahan data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data kuantitatif mulai dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal nilai rata-rata kelas 58,88 pada siklus I nilai-rata kelas mencapai 62,00, dan hasil nilai rata-rata pada siklus II adalah 74,23. Jumlah siswa tuntas adalah 25 Siswa tuntas pada siklus II atau 88,46%. Berdasarkan dari hasil analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode demonstrasi dan latihan berulang pada siswa, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika kompetensi menentukan letak bilangan pada garis bilangan Didaktikum Kata Kunci: Demonstrasi; Garis Bilangan; Latihan berulang; Letak Bilangan. PENDAHULUAN Salah satu indikator rendahnya mutu pendidikan dasar dan menengah diduga karena kurangnya penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Siswa cenderung menghafal materi, tidak memahami makna materi, bahkan tidak mengetahui aplikasi tentang materi pembelajaran di dunia nyata. Menentukan letak bilangan pada garis bilangan diajarkan di Sekolah Dasar sejak mulai kelas III, sebagai dasar untuk bisa memahami materi matematika di kelas yang lebih tinggi. Bel ajar matematika adalah suatu proses perubahan sikap, pengetahuan, pemahaman, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek yang ada dari individu yang timbul akibat suatu proses aktif dalam menyelesaikan masalah yang muncul sebagaimana individu berpartisipasi secara aktif dalam latihan matematika di kelas (Nurhayati dan Eko, 2016). Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses pembelajaran dari segi hasil (Saidi dan Eko, 2016). Berkaitan dengan mengoptimalkan hasil belajar matematika pada siswa, maka perlu adanya langkah yang harus segera dilakukan oleh peneliti. Hal ini berdasar pada pengalaman peneliti dalam belajar matematika kelas III, khususnya pada materi menentukan letak bilangan pada garis bilangan. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dari 26 siswa hanya 5 siswa (19,23%) yang 50

2 tuntas, sedangkan 21 siswa yang lain (80,77%) nilainya masih dibawah KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 60. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam menentukan letak bilangan pada garis bilangan siswa kelas III Semester I SDN Kecipir 01 Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2013/2014?. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan mutu pembelajaran Matematika yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah siswa yang mempunyai kemampuan yang lebih baik khususnya untuk materi menentukan letak bilangan pada garis bilangan. Manfaat bagi siswa diantaranya: (1) Siswa termotivasi untuk menyenangi mata pelajaran Matematika, (2) Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi, (3) Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menentukan letak bilangan pada garis bilangan. Sedangkan manfaat bagi guru: (1) Membantu guru memperbaiki pembelajaran, (2) Membantu guru berkembang secara profesional, (3) Meningkatkan percaya diri guru, (4) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Metode demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses (Roestiyah, 2008:83). Metode ini pada dasarnya merupakan suatu cara dalam pengajaran maka pemilihannya harus disesuaikan dengan tujuan dan kegiatan yang telah ditetapkan (Khoirunnisa, 2013). Metode ini menuntut guru agar lebih aktif menjelaskan serta mendemonstrasikan sesuatu dengan jelas (Rara,dkk, 2016). Dengan menggunakan metode demonstrasi, maka prestasi dan motivasi siswa dapat ditingkatkan pada materi menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan menentukan letak bilangan pada garis bilangan. Media demonstrasi yang digunakan untuk mempermudah siswa memahami materi pelajaran yang diberikan dengan menunjukan bagaimana melakukan praktik praktik baru dan memperbaiki cara melakukan sesuatu. METODE PENELITIAN Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa Kelas III SD Negeri Kecipir 01 Kecamatan Losari. Dalam pemilihan tempat peneliti dengan pertimbangan bahwa peneliti adalah seorang guru di sekolah tersebut, sehingga akan lebih mudah mencari data karena peneliti telah mengenal guru dan siswanya, peluang waktu lebih leluasa, meringankan biaya penelitian bagi peneliti. Dengan berbagai alasan dan pertimbangan peneliti menggunakan waktu penelitian selama dua bulan. Waktu perencanaan sampai pelaporan hasil penelitian tersebut dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2013/ Waktu untuk melaksanakan PTK pada bulan Juli sampai bulan Desember, dimulai dari perencanaan sampai pelaporan hasil penelitian tersebut dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2013/ Teknik dan Alat Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu: teknik observasi, teknik tes, dan teknik angket/kuesioner. Instrumen Penelitian Bentuk instrumen yang digunakan adalah: (1) Tes, berupa soal-soal yang berkaitan dengan pembelajaran yang dilaksanakan, (2) Non tes, berupa lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Validitas instrument merupakan alat pengukur validasi instrumen yang baik berupa tes maupun non tes penulis mengadakan konsultasi dengan kepala sekolah dan teman sejawat. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN 51

3 Teknik Pengolahan Data Pada setiap akhir pembelajaran setiap pertemuan dan setiap siklus peneliti melakukan analisis data hasil pengamatan dan data hasil tes. Data hasil pengamatan dianalisis dengan tahapan-tahapan sebagai berikut, (1) Mereduksi data, (2) Menganalisis data, dan (3) Melaporkan data (Bogdan dalam Sugiyono, 2012). Analisis Data Analisis data penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan secara kualitatif. Analisis secara kuantitatif yaitu nilai hasil tes diolah mendapatkan rata-rata nilai dan juga dianalisis ketuntasannya. Hasil analisis data kuatitatif berupa: (1) Peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh siswa dari dari pra siklus I, siklus II, (2) Peningkatan pencapaian ketuntasan belajar yang dicapai siswa. Analisis data kuantitatif selanjutnya digambarkan dalam bentuk grafik atau diagram. Sedangkan analisis secara kualitatif berupa deskripsi dari hasil interpretasi hasil observasi diperoleh dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan ketrampilan guru. Prosedur Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas sekolah dasar. Perbaikan yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan siswa dalam menentukan letak bilangan pada garis bilangan. Untuk mencapai proses pembelajaran yang maksimal guru menggunakan metode demonstrasi. Kegiatan penelitian terbagi dalam dua siklus, antara siklus yang satu dengan yang lain saling terkait erat agar tujuan PTK dapat tercapai maksimal, setiap siklus meliputi: (a) Perencanaan (Planning), (b) Pelaksanaan Tindakan (Acting), (c) Observasi (Observation), (d) Refleksi (Reflecting). Indikator Kinerja Dengan menerapkan metode demonstrasi dan latihan berulang diharapkan hasil belajar pembelajaran matematika kompetensi menentukan letak bilangan pada garis bilangan akan meningkat secara signifikan, sekurang-kurangnya rata-rata kelas mencapai angka 60,00 dan persentase ketuntasan minimal 75%. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Untuk mengukur hasil belajar siswa maka peneliti mengadakan tes formatif dengan hasil yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Rata-Rata Jumlah Tuntas Jumlah Tidak Tuntas Kondisi Awal 58, Siklus I 62, Siklus II 74, Berdasarkan data tabel di atas, pada siklus I ternyata dengan menggunakan metode demonstrasi dan latihan berulang hasil belajar matematika tentang menentukan letak bilangan ada peningkatan dari kondisi awal yaitu pencapaian nilai rata-rata 62,00 dan persentase ketuntasan belajar mencapai 16 dari 26 siswa (61,54%). Nilai rata-rata sudah mencapai KKM yang ditentukan yaitu 60, namun persentase ketuntasan belajar belum mencapai kriteria ketuntasan yaitu 75%. Sedangkan pada siklus II, pencapaian nilai rata-rata 74,23 dan persentase ketuntasan belajar mencapai 88,46% atau 23 52

4 dari 26 siswa kelas III, dan hanya 3 siswa (11,54%) yang belum tuntas nilai rata-rata KKM yang ditentukan yaitu 60. Persentase ketuntasan belajar sudah melampaui kriteria ketuntasan yaitu 75% dari jumlah siswa. Hal tersebut dapat direpresentasikan dalam persen pada bentuk grafik 1 di bawah ini. Persentase Ketuntasan Belajar 100,00% 88,46% 80,00% 61,54% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% 19,23% Kondisi Awal Siklus I Siklus II Persentase Ketuntasan Belajar Gambar 1. Ketuntasan Hasil Belajar Jika dilihat dari data-data di atas maka terdapat peningkatan hasil belajar secara signifikan, baik dari rata-rata kelas maupun persentase ketuntasan belajar, sehingga peneliti menganggap bahwa penelitian yang peneliti laksanakan sudah berhasil hal ini karena indikator kinerja sudah dapat terjawab. Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II, peneliti membagikan angket untuk setiap siswa, untuk mengetahui sejauh mana minat siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menerapkan metode demonstrasi dan latihan berulang. Hasil tersebut direpresentasikan dalam tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Respon Siswa terhadap Pembelajaran Senang Biasa Jumlah Siswa 24 2 Persentase 92,4% 7,6% Dari hasil angket maka didapatkan 24 siswa merasa senang 2 siswa menjawab biasa saja dalam mengikuti pembelajaran matematika pada kompetensi menentukan letak bilangan pada garis bilangan dengan menerapkan metode demonstrasi dan latihan berulang. Pembahasan Berkaitan dengan mengoptimalkan hasil belajar matematika pada siswa, maka perlu adanya langkah yang harus segera dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan data, dari 26 siswa hanya 5 siswa atau 19,23% yang telah tuntas belajar, sedangkan sebanyak 21 siswa atau 80,77% siswa belum tuntas belajarnya. Siswa dianggap telah tuntas belajar jika siswa telah mendapat nilai sama dengan atau lebih besar dari KKM yaitu 60 dan juga mendapat hasil ketuntasan belajar mencapai 75%. Dari kondisi tersebut maka dilaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus perbaikan. Perbaikan dalam pembelajaran ini menggunakan metode demonstrasi dan latihan berulang. Dalam penelitian Saidi dan Eko (2016) yang berjudul Pembelajaran Nilai Bilangan Melalui Metode Demonstrasi dengan Alat Peraga Mata Uang diketahui bahwa dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar pembelajaran nilai bilangan pada pembelajaran matematika karena PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN LATIHAN BERULANG PADA KOMPETENSI MENENTUKAN LETAK BILANGAN PADA GARIS BILANGAN 53

5 metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif dalam menolong siswa dalam mencari jawaban atas pertanyaan. Dalam pelaksanaan siklus I hasil belajar kurang maksimal dan belum mencapai target ketuntasan yaitu 75%. Adapun temuan masalah pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I diantaranya masih sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dan guru sedikit memberikan latihan di depan kelas. Solusi untuk memperbaiki temuan masalah tersebut dijadikan bahan untuk memperbaiki rencana pembelajaran pada siklus II. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus II, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dan latihan berulang hasil pembelajaran matematika kompetensi menentukan letak bilangan meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat terlihat dari semakin turunnya jumlah siswa yang tidak tuntas tiap siklus terjadi dan semakin naiknya jumlah siswa yang tuntas pada tiap siklus. Ketuntasan belajar pada siklus II meningkat secara signifikan menjadi 88,46%. Hasil ini mencapai ketuntasan belajar klasikal, dengan rata-rata kelas sebesar 74,23. Dari hasil tersebut maka peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian karena dirasa sudah mencapai target yang telah ditentukan. Selain itu, berdasarkan hasil angket, 92,4% siswa merasa senang dalam pembelajaran matematika menentukan letak bilangan pada garis bilangan dengan menerapkan metode demonstrasi dan latihan berulang. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendapatkan respon yang positif dari siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik simpulan antara lain: (1) Dengan menerapkan metode demonstrasi dan latihan berulang maka hasil belajar siswa meningkat, (2) Dengan latihan berulang maka pemahaman siswa tentang letak bilangan pada garis bilangan makin tertanam. DAFTAR PUSTAKA Khoirunnisa, Irma Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika pada Kompetensi Dasar Menentukan Letak Bilangan pada Garis Bilangan Melalui Pendekatan Demonstrasi Di Kelas III Semester I SD Negeri 01 Pegongsoran Tahun Pelajaran 2013/2014. Laporan PTK Universitas Terbuka. N.K. Roestiyah Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Nurhayati dan Eko Supraptono Peningkatan Keterampilan Menentukan Luas Jaring -Jaring Kubus dan Balok Menggunakan Metode Demonstrasi. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas. 17(1): Rara, Galuh Puspa, I Made Sudana, dan Eko Supraptono Penggunaan Model Demonstrasi dalam Materi Ajar Instalasi Sistem Operasi. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas. 5(3):6-13. Saidi dan Eko Supraptono Pembelajaran Nilai Bilangan Melalui Metode Demonstrasi dengan Alat Peraga Mata Uang. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas 6(2): Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 54