BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Profil Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SDN Batursari 6 Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang beralamat di Jl. Pucang Peni Raya, Batursari, Kecamatan Mranggen kode pos Bangunan sekolah menghadap ke Timur, memiliki halaman yang cukup luas. Terletak di kawasan pendidikan terpadu yang terdiri dari Taman Kanak-kanak, SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 2 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Gedung yang dimiliki SDN Batursari 6 terdiri dari 14 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang kantor guru, 1 ruang UKS, 1 ruang Perpustakan, 1 ruang lab. Komputer, dan 1 ruang alat peraga. Jumlah siswa SDN Batursari 6 pada tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 537, dengan perincian siswa laki-laki 287 sedangkan siswa perempuan 250. SDN Batursari 6, didukung oleh 24 tenaga pengajar yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 14 guru kelas, 2 guru agama (Agama Islam dan Agama Kristen), 2 guru Olah Raga, 4 guru ekstra kurikuler dan ditambah 1 penjaga 35

2 sekolah. Hampir semua tenaga pengajar yang ada adalah guru profesional, ini terbukti dengan diberikannya tunjangan sertifikasi dari Pemerintah serta memiliki pengalaman yang cukup lama dalam mengajar Visi dan Misi Sekolah Visi SDN Batursari 6 adalah Bertaqwa, berkarakter, dan peduli lingkungan, serta berdaya saing tinggi. Misi SDN Batursari 6 sebagai berikut: a. Mewujudkan pemerataan dan perluasan akses pendidikan; b. Mewujudkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS); c. Mewujudkan Peran Serta Masyarakat (PSM); d. Mewujudkan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM); e. Mewujudkan peningkatan prestasi akademik. f. Mewujudkan peningkatan prestasi non akademik; g. Mengembangkan kurikulum berbasis lingkungan; h. Mewujudkan peningkatan iman dan taqwa; i. Pembelajaran yang memadai Tujuan Sekolah Tujuan sekolah adalah: 1. Meningkatkan pelaksanaan pengamalan nilai-nilai keagamaan dan kepribadian dalam kegiatan seharihari; 36

3 2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan pengetahuan, baik dalam bidang akademis maupun non akademis, sehingga mampu bersiang di tingkat nasional maupun Internasional; 3. Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, inovatif dan tangguh dalam pemecahan masalah melalui pembelajaran PAIKEM atau CTL; 4. Meningkatkan nilai rata-rata Ujian Nasional; 5. Meningkatkan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK); 6. Meningkatkan kesadaran siswa terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Siswa 1. Jumlah guru : 24 orang 2. Jumlah Pegawai Non-Guru : 4 orang 3. Jumlah murid : 537 siswa 4.2 Hasil Penelitian Perencanaan Pembelajaran IPS Berbasis Multimedia di SD Negeri Batursari 6 UPTD Dikpora Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Sebagaimana layaknya pembelajaran pada umumnya, guru di SDN Batursari 06 mempersiapkan perencanaan pembelajaran supaya pelaksanaan pembelajaran di berjalan lebih efektif dan efisien. 37

4 Guru menyiapkan perencanaan pembelajaran IPS ini setiap awal semester sebelum pembelajaran di kelas berlangsung efektif. Sebagaimana dikemukakan oleh SP selaku Kepala Sekolah sebagai berikut: Saya selalu menginstruksikan kepada semua guru untuk menyiapkan perangkat pembelajaran yang lengkap. Dengan administrasi yang baik, maka saya berasumsi guru tersebut akan kelihatan kemampuannya dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas dengan baik pula. Hal ini juga sesuai dengan pandangan Sn selaku guru kelas V sebagai berikut: Ya tentu, tidak hanya pernah, melainkan selalu menyiapkan perangkat pembelajaran di awal karena itu sudah pekerjaan wajib bagi saya. Saya mempersiapkan silabus dan RPP setiap awal semester, sebelum pembelajaran dimulai. St selaku guru Kelas VI juga mengungkapkan: Ya benar. saya menyiapkan perangkat pembelajaran IPS seperti silabus dan RPP di awal semester, persiapan ini selalu rutin saya lakukan agar pembelajaran IPS lebih maksimal. Dari hasil wawancara kepala sekolah dan dua guru tersebut dapat diketahui bahwa sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan perangkat pembelajaran baik berupa silabus maupun RPP beberapa hari sebelum pembelajaran. Minimal 1 minggu sebelum pembelajaran semua perangkat pembelajaran sudah siap karena akan dikoreksi dan dimintakan tanda tangan oleh kepala sekolah. Sebelum memberi- 38

5 kan tanda tangan persetujuan ini kepala sekolah menilai semua perlengkapan persiapan pembelajaran yang disediakan oleh guru. Pada tahap perencanaan pembelajaran IPS berbasis multimedia ini, guru menyiapkan beberapa perangkat baik perangkat lunak maupun perangkat keras sehingga pembelajaran IPS akan menjadi lebih efektif dan efisien. Sebagaimana dikemukakan oleh Sn selaku guru kelas V sebagai berikut: saya menyiapkan sumber/media yang sesuai, menyiapkan tempat dan peralatannya, menyiapkan SK/KD, RPP, Hard ware, soft ware, hard copy, alat peraga. Misalnya dalam standar kompetensi Negara Kesatuan Republik Indonesia, RPP, buku sumber, peta Indonesia, LCD dengan komputer, globe, dan lagu nasional dalam bentuk rekaman. Hal ini juga dipertegas oleh SP kepala SDN Batursari 06 sebagai berikut: Saya selalu menghimbau agar selain menyiapkan silabus dan RPP, guru harus mampu memilih dan menguasai media pembelajaran yang akan digunakan secara maksimal agar guru tidak ada yang terlihat tidak mampu menguasai media. Beliau khawatir siswa menjadi kurang percaya pada guru tersebut. Dari hasil wawancara tersebut dapat diperoleh informasi bahwa guru selain menyiapkan silabus dan RPP tersebut di atas, guru juga menyiapkan media pembelajaran yang sesuai, baik perangkat keras maupun perangkat lunak seperti power point, TV, tape recorder, peta dan globe, seperti peta Indonesia, LCD 39

6 dengan komputer, globe, dan lagu nasional dalam bentuk rekaman. Dalam perencanaan pembelajaran IPS, guru memiliki konsekuensi dalam persiapan perangkat yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Guru biasanya menyiapkan secara mandiri, meskipun harus meminta bantuan rekan guru yang lain jika menemui kendala dalam perencanaan. Sebagaimana dikemukakan oleh Sn selaku Guru kelas V sebagai berikut: Saya persiapkan sendiri perangkat pembelajaran yang dibutuhkan, namun jika menemui kesulitan, saya minta bantuan rekan guru yang lebih senior, seperti St dan juga kepala Sekolah Hal ini juga dipertegas oleh SP kepala SDN Batursari 06 sebagai berikut. Ya, benar. Saya menghendaki kemandirian seorang guru, namun guru juga harus memiliki semangat kerja secara team work, artinya guru mampu menyiapkan perangkat pembelajaran secara mandiri, karena hal itu sudah menjadi rangkaian tugas utama seorang guru. Selain mandiri, prinsip kebersamam juga harus dimiliki oleh semua guru, sehingga bisa saling melengkapi jika ada yang merasa kekurangan, termasuk dalm penyusunan RPP. Hasil observasi yang peneliti peroleh sesuai dengan wawancara tersebut, yaitu berupa serangkaian agenda guru di SDN Batursari 06, yaitu menyusun RPP diawal semester. Kemudian setelah RPP terbentuk maka mulailah disiapkan media yang akan digunakan sesuai standar kompetensi yang akan diajarkan. 40

7 Dari hasil wawancara dan observasi tersebut dapat diperoleh informasi bahwa guru selalu menyiapkan secara mandiri berbagai perlengkapan yang diperlukan dalam pembelajaran. Apabila guru menemui beberapa kendala dalam persiapan tersebut, guru meminta bantuan kepada guru yang lebih mampu. Bantuan ini biasanya dalam mekanisme penggunaan media elektronik yang baik dan benar agar sesuai dengan perencanaan, demikian juga penggunaan alat peraga yang sudah cukup modern seperti LCD. Kepala sekolah juga sudah menganjurkan agar semua guru yang ada di SDN Batursari 06 ini bisa bekerja dalam sebuah tim yang saling melengkapi. Guru menyiapkan perencanaan pembelajaran IPS dengan multimedia ini dimaksudkan agar pelaksanaan pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien. Sebagaimana dikemukakan oleh Sn selaku guru kelas V sebagai berikut: Kalau saya tidak mengadakan persiapan pembelajaran terlebih dahulu, maka akan memakan waktu pembelajaran yang cukup lama, dan dikhawatirkan akan terjadi kendala di tengah pembelajaran. Selain itu agar pelajaran berjalan lancar dan siswa terbantu dalam belajar. Dari hasil wawancara tersebut dapat diperoleh informasi bahwa mengadakan persiapan perencanaan pembelajaran berbasis multimedia ini agar pembelajaran berjalan lancar dan siswa terbantu dalam belajar. Siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti pem- 41

8 belajaran di kelas, siswa menjadi lebih tertarik dengan pelajaran IPS. Selain memahami hal-hal tersebut di atas, guru juga menyiapkan perangkat pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Tg, selaku guru kelas III, sebagai berikut. Saya menyiapkan silabus, media yang sesuai dengan materi, kondisi siswa, pemilihan media yang menarik. SK, KD, RPP kelas II. Hal in juga dibenarkan oleh ND, selaku guru Benar, Saya menyiapkan promes, silabus, RPP dan media yang mendukung dengan materi dan kemampuan siswa. Terkadang memanfaatkan gambar-gambar dan juga terkadang LCD sehingga siswa bisa tertarik dan senang. Dari hasil wawancara tersebut dapat diperoleh informasi bahwa guru menyiapkan perencanaan pembelajaran di kelas dengan multimedia mengacu pada silabus yang ada dan RPP yang telah disusun. Media yang dipersiapkan guru bersifat kondisional, artinya menyesuaikan materi dan kemampuan siswa. Pada tahap perencanaan, guru menargetkan agar siswa memiliki 3 aspek utama dalam pembelajaran IPS yang meliputi kemampuan kognitif dan afektif serta prestasi belajar yang memuaskan baik di bidang akademik maupun prestasi non akademik. Dalam hal ini guru merasakan adanya manfaat 42

9 perencanaan pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh MCS selaku guru kelas VI sebagai berikut: Siswa menjadi lebih mudah memahami apa yang disampaikan guru, dan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Indikator SK/KD dapat tercapai ketuntasan dengan nilai KKM 70. Dari hasil wawancara tersebut dapat diperoleh informasi bahwa guru menargetkan agar semua siswa mampu memiliki kemampuan pemahaman yang baik pada pembelajaran IPS. Baik kompetensi kognitif maupun afektif. Selain itu guru menargetkan agar siswa mampu memperoleh nilai akademik di atas KKM yang telah ditentukan. Guru kelas memiliki rekan sebagai tempat sharing dalam penyusunan perencanaan pembelajaran untuk mengantisipasi kendala yang dihadapi bersama teman sharing tersebut. Sebagaimana dikemukakan oleh Sn, selaku guru kelas V sebagai berikut: Saya biasanya sharing dengan teman sejawat khususnya yang seumuran dan karyawan operator. Dari hasil wawancara tersebut dapat diperoleh informasi bahwa guru dalam penyusunan perencanaan pembelajaran sharing dengan rekan kerja, biasanya teman sejawat yang seusia. Namun juga pada guru yang lebih senior jika rekan sejawat dirasa masih kurang. 43

10 Guru menyusun perencanaan pembelajaran IPS dengan Multimedia ini dimaksudkan agar pembelajaran IPS berlangsung dengan baik dan lancar. Baik bagi guru dalam menyampaikan materi maupun siswa agar lebih mudah dalam memahami materi pelajaran IPS. Sebagaimana dikemukakan oleh Sn selaku Guru kelas V sebagai berikut: Penyusunan perencanaan ini untuk mempermudah pelaksanaan proses pembelajaran (PBM), dan mempermudah penjelasan materi ajar kepada peserta didik. Hal ini juga dibenarkan oleh St selaku guru kelas VI dan Kt, selaku guru kelas IV yang menyatakan bahwa: Perencanaan perangkat pembelajaran ini agar pembelajaran IPS dengan media multimedia ini nanti bisa berlangsung secara efektif dan efisien sesuai yang dituju, yaitu materi bisa disampaikan secara maksimal dan tuntas. pembelajaran juga lebih kondusif. 44 Hal ini juga dipertegas oleh kepala SDN Batursari 06 Ibu SP sebagai berikut: Asumsi saya adalah dengan perencanaan yang baik, maka pelaksanaan pembelajaran juga baik, evaluasi juga bisa terlaksana dengan baik sesuai rencana awal yang telah disusun di awal semester. Berdasarkan dari hasil wawancara guru dan Kepala SDN Batursari 06 tersebut dapat diperoleh informasi bahwa tujuan utama penyusunan perencanaan pembelajaran adalah untuk mempermudah

11 pelaksanaan proses pembelajaran di kelas dan juga untuk mempermudah penjelasan materi ajar IPS khususnya kepada peserta didik Pelaksanaan Pembelajaran IPS Berbasis Multimedia di SD Negeri Batursari 6 UPTD Dikpora Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Pada tahap pelaksanaan pembelajaran IPS ini, guru memulai pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan deskripsi tentang rencana penyampaian materi pembelajaran IPS. Guru mendorong siswa agar tergugah untuk bisa merespon mengenai materi pembelajaran yang akan disampaikan. Namun, sebelum menyampaikan materi baru guru juga mengulang beberapa materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Sebagaimana dikemukakan oleh St selaku guru kelas VI sebagai berikut: Secara umum saya memulai pembelajaran IPS ini dengan pendahuluan sebagai apersepsi. Bertanya kepada para siswa mengenai materi yang lalu. Dan selanjutnya menanyai siswa beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan saya sampaikan sebagai pemanasan bagi para siswa. Hal ini sesuai dengan observasi peneliti pada tanggal 15 Mei Guru, sebelum menyampaikan materi inti, beliau memberikan apersepsi terlebih dahulu pada siswa, agar siswa mendapat stimulus pada proses pembelajaran berikutnya. 45

12 Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pada permulaan pembelajaran guru tidak secara langsung menyampaikan materi pelajaran yang baru. Namun guru melakukan pemanasan agar otak (mind) siswa tergugah. Hal ini dimaksudkan untuk mengondisikan pemikiran siswa menuju kepada materi yang baru. Dalam pembelajaran IPS, guru mengawali dengan menyampaikan pemahaman materi secara global dan secukupnya melalui power point dan juga alat peraga berupa peta dan globe yang telah disiapkan oleh guru. Setelah itu guru meminta agar siswa memahami secara langsung mengenai kondisi wilayah Negara Indonesia. kelas VI: Sebagaimana dikemukakan oleh St, selaku guru Saya menyampaikan materi tentang Wilayah Negara Indonesia sebagaimana yang telah saya persiapkan di media power point, peta Indonesia dan globe. Selanjutnya saya meminta siswa untuk memahami dan menunjukkan secara langsung dengan memberikan tugas mencari peta Negara Indonesia, kemudian setelah data didapat siswa menyampaikan laporannya di hadapan siswa lainnya yang selanjutnya didiskusikan untuk kemudian dibahas bersama. Hal ini juga dibenarkan oleh MCS selaku guru kelas VI dan Kt, selaku guru kelas IV. Ya, benar. Saya memanfaatkan media alat peraga terlebih dahulu sehingga memudahkan siswa memahami materi, baru saya lanjutkan dengan tanya jawab interaktif dengan siswa. 46

13 Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru secara berurutan memberikan materi pemahaman sebagai aspek kognitif secukupnya. Lebih luas dari itu semua, guru memberikan penekanan kepada siswa agar bisa mengetahui secara langsung pemahaman wilayah Indonesia dalam pembelajaran IPS sebagaimana yang dimaksudkan. Pada pembelajaran IPS berbasis multimedia ini, siswa merasakan adanya perbedaan dalam model pembelajaran. Siswa merasa dimudahkan oleh tampilan materi pembelajaran oleh guru, sehingga siswa menjadi lebih tertarik akan materi pembelajaran. Hal ini membuat kondisi siswa menjadi lebih senang dan semangat dalam pembelajaran IPS. Sebagaimana dikemukakan oleh Sn, selaku guru kelas V sebagai berikut: iya benar. Siswa nampak semangat dan terlihat aktif dalam aktivitas proses pembelajaran dengan media power point dan globe yang menarik. Semua siswa terlihat fokus mengenai materi yang saya berikan. Siswa aktif dalam menemukan jawaban, aktif bertanya mengenai materi yang belum dipahami, aktif dalam berdiskusi, saling membantu dan aktif dalam menyelesaikan masalah Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa siswa cukup terlihat aktif dalam pembelajaran. Siswa aktif bertanya, aktif menemukan jawaban, dan aktif berdiskusi sesama teman (saling membantu). Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis multimedia dengan power point, peta dan globe 47

14 mampu menjadikan suasana belajar terasa hidup dan menyenangkan karena siswa cukup antusias sehingga dapat saling mengemukakan pendapat, jawaban dan argument sebelum guru memberikan kesimpulan. Siswa bisa menyelami materi pelajaran dan memahami secara cepat. kelas VI: Sebagaimana dikemukakan oleh St, selaku guru Kondisi kelas terasa menyenangkan dan hidup, terbukti dengan adanya beberapa indikasi; kelas yang terkondisi artinya siswa saling mengajukan pertanyaan, jawaban dan argument sambil sesekali diwarnai humor karena jawaban atau pertanyaan atau argument siswa yang terkesan lucu namun siswa tidak merasa malu untuk menyampaikannya, siswa mempunyai keberanian atas jawaban yang disampaikan dengan mengemukakan pendapat, tidak ada siswa yang mengantuk, tidak ada siswa yang bercerita sendiri, semua siswa terlibat dalam diskusi dan pembelajaran yang menyenangkan. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa dengan pembelajaran berbasis multimedia dengan power point dan alat peraga (peta dan globe), pembelajaran berlangsung dengan baik, siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran karena proses pembelajaran yang memadukan unsur media multimedia sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh. Justru siswa merasa tertarik untuk dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan guru dengan kenyataan. Dengan begitu siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru melalui media power point dan peta. 48

15 Dalam proses pembelajaran IPS berbasis multimedia ini, guru merasa tidak ada yang dikhawatirkan. Artinya, guru dalam pembelajaran IPS sudah cukup siap dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran ini dengan maksimal. Sebagaimana dikemukakan oleh St, selaku guru kelas VI sebagai berikut: Saya merasa tidak ada yang menyulitkan pada saat proses pembelajaran, karena siswa tertarik, respect dan terlihat sangat senang serta antusias terhadap tugas-tugas yang saya berikan. Siswa sangat antusias dalam mengajukan pertanyaanpertanyaan seputar tugas yang telah mereka kerjakan di luar kelas. Sebaliknya siswa yang lain juga sangat berkeinginan untuk menjawab pertanyaan dari teman lain yang diajukan, yang pada akhirnya terjadi perdebatan atau diskusi yang mengalir begitu saja tanpa harus disetting, namun masih dalam kontrol saya sehingga kelas tidak terlihat gaduh. Kemudian setelah itu baru saya memberikan jawaban atau memberikan kesimpulan atas pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dengan mengemukakan dasar teoritisnya, dengan memberikan contoh yang mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sn, selaku guru kelas V dan MCS yang menyatakan bahwa anakanak jadi tambah bersemangat. Mayoritas siswa merasa senang, semangat, antusias dalam mengikuti pelajaran IPS. Buktinya anak-anak tidak ada yang mengantuk atau ramai sendiri. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru sudah cukup mampu mengelola kelas dengan baik. Salah satu kuncinya adalah guru 49

16 menguasai secara maksimal model pembelajaran berbasis multimedia dan persiapan materi dengan baik. Guru tinggal mengaplikasikan pada pembelajaran IPS. Meskipun secara teori memahami model pembelajaran berbasis multimedia dengan baik, namun masih ada beberapa hambatan dari luar yang menjadikan proses pembelajaran berlangsung kurang maksimal. kelas VI: Sebagaimana dikemukakan oleh St, selaku guru Hambatan yang terkadang muncul adalah masih ada beberapa fasilitas yang belum tersedia di SDN 6 Batursari. Kendala tersebut biasanya berupa sering listrik mati sehingga pembelajaran tertunda, genset yang tersedia juga kurang bagus terkadang error. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa masih ada beberapa fasilitas pembelajaran yang kurang maksimal, antara lain: listrik mati. Hal ini menghambat kelancaran pembelajaran dengan penggunaan LCD. Namun untuk media alat peraga seperti globe dan peta masih tetap bisa dijalankan. Penerapan pembelajaran ini nampak cukup memunculkan pengaruh yang besar bagi perkembangan sikap siswa dan dalam pengembangan berpikir. Artinya, pembelajaran ini merupakan salah satu variasi pendekatan yang menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran, siswa dapat dikondisikan oleh guru di kelas dengan baik. Sebagai indikasinya adalah jika pada pembela- 50

17 jaran sebelumnya, tidak sedikit siswa yang mengantuk, bercerita sendiri maupun ramai karena kurang sesuainya metode yang diterapkan dan juga nampak monoton. Dengan pendekatan ini menjadikan semua siswa bisa mengaktifkan semua organ tubuh, baik otak maupun organ tubuh lain. Karena selain dituntut pada aspek kognitif, siswa juga dituntut adanya pengembangan pada aspek afektif dan psikomotorik (skill). kelas VI: Sebagaimana dikemukakan oleh St, selaku guru Menurut pengamatan saya, siswa tertarik karena dengan metode ini siswa belajar tidak hanya sekedar materi saja, melainkan siswa langsung bisa masuk dalam kehidupan nyata. Dalam arti siswa langsung mengetahui secara kongkrit dengan media yang digunakan. Sebagaimana Wardah, selaku siswa mengatakan: Sekarang saya lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memahami gambaran wilayah Indonesia dan dunia secara menyeluruh. Jadi saya dan teman-teman sekarang makin senang dan semangat lagi untuk mengikuti pelajaran karena cara mengajarnya sangat menyenangkan, dan tidak membosankan lagi. Hal ini juga diungkapkan oleh Siska Anggraeni sebagai berikut: Benar, guru kelihatan mampu mengelola pembelajaran dengan baik, dan sudah tidak perlu meminta bantuan orang lain dalam memasang LCD, demikian juga ketika ada kesalahan teknis, guru sudah bisa membetulkannya. 51

18 Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa kondisi siswa dengan penerapan multimedia cukup ada perkembangan yang baik dan perlu dipraktikkan pada pembelajaran berikutnya dan mata pelajaran lainnya. Inti dari perkembangan ini adalah karena adanya proses pembelajaran yang berlangsung secara kondusif, siswa juga lebih aktif, dan guru hanya memposisikan diri sebagai fasilitator proses pembelajaran. Jika dicermati dengan baik pembelajaran ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yang terlihat konvensional, meskipun ada beberapa kesamaan di dalamnya. kelas V: Sebagaimana dikemukakan oleh Sn, selaku guru Pada prinsipnya tujuan metode pembelajaran itu sama, yaitu ingin menjadikan siswa itu lebih pandai dan memahami materi pelajaran dengan baik. Antara materi yang satu dengan lainnya terkadang saling melengkapi. Kelebihan metode ini, dibandingkan dengan metode konvensional adalah bahwa dalam metode ini, siswa secara langsung dan cepat bisa memahami materi pelajaran. Siswa diperlihatkan dengan keadaan sebenarnya meskipun dalam bentuk miniatur atau dalam gambar pada pada layar LCD. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa pendekatan pembelajaran berbasis multimedia memiliki kelebihan berupa adanya pengaitan secara langsung antara materi yang dipelajari dengan kondisi nyata lingkungan sekitar, baik dari unsur ekonomi, 52

19 sosial, budaya maupun yang lainnya. Sehingga siswa dalam pembelajaran IPS dengan penggunaan multimedia ini dapat memahami secara langsung antara materi dengan kondisi nyata. Pada pelaksanaan pembelajaran IPS dengan multimedia, guru menggunakan beberapa media yang sesuai dengan materi. Standar kompetensi pembelajaran selalu dilengkapi dengan media yang berhubungan dengan materi yang dimaksudkan. Sebagaimana dikemukakan oleh St, selaku guru kelas VI sebagai berikut. Media yang saya butuhkan pada pembelajaran IPS dengan multimedia seperti laptop, LCD, materi power point, globe, peta. Pendapat ini didukung oleh MCS, yang juga selaku guru kelas VI sebagai berikut. tentu, dengan penggunaan alat pembelajaran multimedia seperti laptop, LCD, materi power point, globe dan peta maka pembelajaran IPS akan lebih menarik. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa media dalam pembelajaran IPS berupa laptop, LCD dan power point, peta dan globe. Standar minimal alat tersebut sudah tersedia di sekolah, dan jika ada kekurangan alat-alat sebagai media pembelajaran, maka guru segera mencari pinjaman pada sekolah lain yang dekat meskipun pinjaman ini jarang dilakukan. Guru tetap berusaha berkoordinasi dengan pihak 53

20 sekolah untuk mengajukan penambahan alat peraga yang dibutuhkan. Adanya media pembelajaran yang cukup maka menjadikan proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Lancarnya proses pembelajaran maupun meningkatnya hasil belajar siswa. Sebagaimana pembelajaran dan pendekatan lain yang biasa diterapkan, guru juga akan mengakhiri pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bertanya dan memberikan tugas sebagai bahan belajar di rumah. Hal ini dimaksudkan agar pada pembelajaran IPS berbasis multimedia tidak ada siswa yang merasa kurang puas, melainkan memberikan solusi bagi kesulitan-kesulitan yang masih dirasakan oleh siswa. Sebagaimana dikemukakan oleh Sn, selaku guru kelas V sebagai berikut: Saya mengakhiri pembelajaran ini dengan menanyakan kepada siswa beberapa pertanyaan, antara lain: apakah semua siswa sudah paham dan mampu semua, jika ada yang belum paham silahkan ditanyakan. Kemudian saya juga memberikan tugas pada siswa sebagai tahap penekanan belajar agar siswa selalu mempelajari materi yang sudah saya sampaikan dan tidak mudah lupa. Sebagaimana juga dikemukakan oleh Kt, selaku guru kelas IV sebagai berikut: biasanya saya mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan bersama dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk menyimpulkan terlebih dahulu, selanjutnya saya menekankan kesimpulan secara menyeluruh dan lebih ringkas. Dan 54

21 biasanya juga saya berikan PR agar siswa mau mengulang pelajaran di rumah Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru memberikan motivasi belajar untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa pada pembelajaran IPS Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Multimedia di SD Negeri Batursari 6 UPTD Dikpora Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Evaluasi sebagai tahap akhir dalam proses pembelajaran IPS berbasis multimedia dilaksanakan untuk mengetahui kompetensi dan hasil belajar siswa mengenai materi pelajaran. Pelaksanaan evaluasi pada sebuah pembelajaran pada prinsipnya juga sama antara metode yang satu dengan yang lain. Beberapa tahapan evaluasi pembelajaran IPS ini dilakukan pada setiap SK dan akhir bab khususnya. Hasil belajar siswa bisa terlihat pada setiap tahapannya, baik yang jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam hal ini, guru melakukan evaluasi pembelajaran IPS pada dua tahap. Evaluasi pada tahap proses pembelajaran berlangsung dan evaluasi pada akhir pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Sn selaku guru kelas V sebagai berikut: Saya selalu mengadakan evaluasi pada siswa di akhir pembelajaran. Dan juga melakukan evaluasi 55

22 pada saat proses pembelajaran berlangsung. Evaluasi yang saya maksudkan adalah ada 2 jenis, yaitu evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil akhir belajar. berikut: St selaku guru kelas VI menegaskan sebagai ya tentu, saya selalu memberikan evaluasi hasil belajar pada akhir pembelajaran, setiap SK pasti saya berikan evaluasi pada siswa. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa dalam pembelajaran IPS ini, guru memberikan evaluasi pada setiap akhir pembelajaran terutama 1 SK dan atau 1 bab diadakan 1 kali evaluasi. Secara umum pelaksanaan evaluasi ini memiliki tujuan utama yaitu untuk mengetahui kompetensi siswa, sejauh mana siswa mampu memahami terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Skill apa yang telah dikuasai oleh siswa dan bagaimana jika terjadi seandainya harapan guru tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh oleh siswa. Sebagaimana dikemukakan oleh Sn, selaku guru kelas V sebagai berikut: Benar, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi yang sudah saya sampaikan dengan penggunaan multimedia. Dan sebagai bahan perbaikan pada pembelajaran selanjutnya agar lebih baik dan sempurna. Hal ini juga dikemukakan oleh St selaku guru kelas VI sebagai berikut: 56

23 tujuannya untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran, saya juga menjadi tahu kelebihan dan kekurangan yang harus diperbaiki. Hal ini juga dipertegas oleh SP selaku kepala sekolah, beliau mengemukakan: Pelaksanaan evaluasi tentu saya tekankan pada guru, tujuannya untuk mengukur sejauhmana keberhasilan pembelajaran, baik dilihat dari pemahaman siswa maupun dari kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPS berbasis multimedia. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa evaluasi mengandung arti yang cukup penting untuk mengetahui kemampuan siswa. Untuk mengukur sejauhmana keberhasilan pembelajaran dan agar bisa dijadikan persiapan bagi guru untuk memperbaiki kekurangan pada program pembelajaran berikutnya. Evaluasi pembelajaran IPS ini berbentuk dua jenis, yaitu bentuk tertulis maupun praktik. Bentuk tertulis untuk mengukur aspek kognitif siswa, sementara aspek psikomotorik untuk mengukur kemampuan skill siswa. Sebagaimana dikemukakan oleh Sn, selaku guru kelas V sebagai berikut: Saya menggunakan evaluasi dalam bentuk tertulis dan praktik peragaan, evaluasi kelompok dan individu. Anggraeni selaku siswa, menuturkan: Betul, bapak guru memberikan beberapa soal untuk melakukan evaluasi dengan secara tertulis. Namun bapak guru juga meminta siswa untuk memperagakan keterkaitan materi pembelajaran 57

24 IPS dengan maju langsung di depan kelas satu per satu. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa bentuk evaluasi pembelajaran IPS berbasis multimedia adalah tertulis dan praktik/peragaan. Demikian juga evaluasi dalam bentuk individu dan kelompok. Evaluasi pembelajaran IPS yang diberikan pada siswa disesuaikan dengan materi pembelajaran IPS. Namun, guru memberikan soal pada siswa dalam bentuk multiple choice minimal 20 soal, sementara dalam bentuk essay berjumlah 5 soal pertanyaan. Sebagaimana dikemukakan oleh Sn, selaku guru kelas V sebagai berikut: Saya persiapkan soal penilaian pembelajaran IPS ini 20 soal dalam bentuk pilihan ganda dan 5 soal dalam bentuk essay. MA, selaku guru kelas II mengungkapkan sebagai berikut: saya biasanya memberikan evaluasi pilihan ganda berjumlah 10 s.d 15 butir karena anak-anak masih cukup kecil menurut saya. Untuk essay juga paling-paling sekitar 5 butir soal, itupun selalu saya pandu. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa jumlah soal evaluasi menyesuaikan dengan kelas dan materi pembelajaran. Soal PG berkisar 10 s.d 25 soal, sementara bentuk essay berjumlah 5 soal. Penilaian ini diorientasikan untuk mengukur ketiga aspek, baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. 58

25 Sebagaimana dikemukakan oleh Sn, selaku guru kelas V sebagai berikut: saya melakukan penilaian pembelajaran IPS ini dari ketiga aspek, baik aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. St, selaku guru kelas VI juga menambahkan sebagai berikut: evaluasi pembelajaran IPS ini saya orientasikan untuk mengukur aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa evaluasi diproyeksikan pada ketiga aspek, baik aspek kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotorik. Selain pemahaman teori, siswa juga mampu menunjukkan dan ataupun memperagakan langsung. Untuk mempermudah penilaian dan mengenai sasaran, maka dari awal guru mempersiapkan format penilaian untuk mengukur kemampuan siswa sebagaimana kompetensi dasar yang dimaksudkan dalam standar kompetensi yang telah direncanakan di awal pembelajaran. Adapun format penilaian sebagaimana dikemukakan oleh St, selaku guru kelas VI sebagai berikut: formatnya sederhana, setiap pertanyaan PG disediakan 4 alternatif pilihan jawaban a, b, c, dan d. Sementara untuk essay, pertanyaan lebih simple. Semua pertanyaan mengacu pada kisi-kisi soal yang telah disusun. 59

26 Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa format penilaian dibuat sedemikian rupa agar tidak menyimpang dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan di awal. Guru juga perlu memberikan standar kriteria ketuntasan bagi siswa setelah mengikuti pembelajaran agar mudah mengukur kemampuan keberhasilan siswa. Sebagaimana dikemukakan oleh Sn, selaku guru kelas V sebagai berikut: Menurut hemat saya, siswa yang berhasil yaitu siswa yang bisa memahami materi pelajaran, secara akademik memperoleh nilai minimal 70 sebagaimana KKM yang telah ditentukan. Adapun secara skill kriterian minimal adalah nilai 73. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa ada standar minimal yang harus diperoleh oleh siswa. Secara akademik siswa harus mampu memperoleh nilai teori minimal 70, sementara pada praktiknya harus memperoleh nilai minimal Pembahasan Perencanaan Pembelajaran IPS Berbasis Multimedia di SD Negeri Batursari 6 UPTD Dikpora Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Untuk menghasilkan pembelajaran yang kondusif, guru hendaknya mampu mengelola 3 tahap utama pembelajaran sejak awal mulai tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap awal pembelajaran IPS berbasis multimedia, guru menyiapkan pe- 60

27 rencanaan pembelajaran IPS ini setiap awal semester sebelum pembelajaran di kelas berlangsung efektif. Hal ini disinyalir oleh Mulyono (2008) yang menegaskan bahwa perencanaan sebagai proses kegiatan rasional dan sistematik dalam menetapkan keputusan, kegiatan atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan di kemudian hari dalam rangka usaha mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini muncul sinkronisasi antara kondisi riil aktivitas guru dalam perencanaan pembelajaran IPS dan teori perencanaan yang dikemukakan oleh Mulyono dimana harapannya mampu menentukan langkah pembelajaran di awal guna mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini diasumsikan tanpa adanya perencanaan yang matang maka proses pembelajaran berlangsung tanpa arah dan ataupun prosedur yang jelas sehingga hasilnya juga tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sebelum pembelajaran dimulai Guru menyiapkan perangkat pembelajaran baik berupa silabus maupun RPP beberapa hari sebelum pembelajaran. Minimal 1 minggu sebelum pembelajaran semua perangkat pembelajaran sudah siap karena akan dikoreksi dan dimintakan tanda tangan oleh kepala sekolah. Sebelum memberikan tanda tangan persetujuan ini kepala sekolah menilai semua perlengkapan persiapan pembelajaran yang disediakan oleh guru. Hal ini mengandung maksud bahwa persiapan guru dalam proses pembelajaran menjadi tanggung jawab 61

28 kepala sekolah, sehingga keberhasilan guru dalam pembelajaran juga merupakan dukungan dan arahan dari kepala sekolah. Sebagaimana pembelajaran IPS dengan basis multimedia dimana guru membutuhkan berbagai macam perlengkapan media, sehingga kepala sekolah berkewajiban memberikan fasilitas yang cukup sebagai bentuk dukungan pada guru. Guru selain menyiapkan silabus dan RPP tersebut di atas, juga menyiapkan media pembelajaran yang sesuai, baik perangkat keras maupun perangkat lunak seperti power point, TV, tape recorder, peta dan globe. Berbagai media ini merupakan produk lokal seperti power point disusun secara mandiri sehingga memudahkan guru dalam mengoperasikan slide, peta wilayah Indonesia disediakan dalam ukuran yang besar sehingga mudah dan jelas dibaca dari jarak 7 m, sedangkan globe ada yang dalam bentuk fisik hanya bisa dilihat dengan jarak maksimal 2 m, namun globe ini juga tersedia dalam bentuk 3 dimensi yang bisa dibesar kecilkan sesuai kebutuhan siswa. Semua media tersebut merupakan fasilitas yang ada di SDN Batursari 6 Mranggen. Dalam perencanaan pembelajaran IPS, guru memiliki konsekuensi dalam persiapan perangkat yang diperlukan untuk proses pembelajaran. Guru biasanya menyiapkan secara mandiri, meskipun harus meminta bantuan rekan guru yang lain jika menemui kendala dalam perencanaan. Serangkaian agenda utama guru di SDN Batursari 06, yaitu menyusun RPP sebelum 62

29 pembelajaran dimulai, maksimal 1 minggu sebelum pembelajaran, juga mengikuti kegiatan para guru pada KKG di tingkat gugus maupun kecamatan. Guru mengadakan persiapan perencanaan pembelajaran berbasis multimedia ini agar pembelajaran berjalan lancar, efektif, efisien, dan agar siswa terbantu dalam belajar, siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas, siswa menjadi lebih tertarik dengan pelajaran IPS. Selain memahami hal-hal tersebut di atas, guru juga menyiapkan perangkat pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Guru melaksanakan pembelajaran di kelas dengan multimedia mengacu pada silabus yang ada dan RPP yang telah disusun. Penggunaaan media power point juga menyesuaikan materi pelajaran. Guru juga melihat kondisi siswa di kelas, apakah siswa tertarik ataukah biasa-biasa saja. Dalam menyampaikan materi, guru tidak pernah melebar di luar SK/KD yang telah ditentukan, sehingga pembelajaran bisa fokus pada materi utama. Dalam perencanaan, guru menargetkan agar siswa memiliki 3 aspek utama dalam pembelajaran IPS yang meliputi kemampuan kognitif dan afektif serta prestasi belajar yang memuaskan baik di bidang akademik maupun prestasi non akademik. Dalam hal ini guru mengatakan adanya manfaat perencanaan pembelajaran. Guru menargetkan agar semua siswa 63

30 mampu memiliki kemampuan pemahaman yang baik pada pembelajaran IPS. Baik kompetensi kognitif maupun afektif. Selain itu guru menargetkan agar siswa mampu memperoleh nilai akademik di atas KKM yang telah ditentukan. Guru memiliki rekan sebagai tempat sharing dalam penyusunan perencanaan pembelajaran untuk mengantisipasi kendala yang dihadapi bersama, biasanya teman sejawat yang seusia. Namun juga pada guru yang lebih mampu jika rekan sejawat dirasa masih kurang. Guru menyusun perencanaan pembelajaran IPS dengan Media Multimedia ini dimaksudkan agar pembelajaran IPS berlangsung dengan baik dan lancar. Bagi guru dalam menyampaikan materi maupun siswa agar lebih mudah dalam memahami materi pelajaran IPS. Tujuan utama penyusunan perencanaan pembelajaran ini adalah untuk mempermudah pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, dan untuk mempermudah penjelasan materi ajar IPS khususnya kepada peserta didik. Hal ini juga identik dengan pendapat Hamalik (2011) bahwa perencanaan dalam pembelajaran memiliki fungsi: (1) memberi pemahaman pada guru tentang tujuan pendidikan dan tujuan yang hendak dicapai, (2) menambah keyakinan pada guru atas nilai-nilai pengajaran dan prosedur yang digunakan, (3) membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuahn dan minat siswa, 4) mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar. 64

31 Hal ini mengandung arti bahwa perencanaan pembelajaran bermanfaat untuk guru dan siswa dalam proses pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif dan efisien Pelaksanaan Pembelajaran IPS Berbasis Multimedia di SD Negeri Batursari 6 UPTD Dikpora Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Tahap kedua proses pembelajaran IPS berbasis multimedia adalah pengelolaan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Guru memulai pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan deskripsi tentang rencana penyampaian materi pembelajaran IPS. Guru mendorong siswa agar tergugah untuk bisa merespon mengenai materi baru yang akan disampaikan. Sebelum menyampaikan materi kompetensi, guru mengingatkan beberapa materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Maksud dari langkah yang dilakukan guru ini adalah untuk menstimulus siswa pada materi pelajaran sehingga siswa tidak kesulitan dengan materi baru. Di samping itu juga untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa pada materi yang lalu sehingga guru bisa mengambil langkah strategi setelah mengetahui penguasaan siswa pada materi sebelumnya. Pada permulaan pembelajaran guru tidak secara spontan langsung menyampaikan materi pelajaran yang baru. Namun guru melakukan tanya jawab agar otak (mind) siswa tergugah. Hal ini dimaksudkan 65

32 untuk mengondisikan pemikiran siswa untuk menuju materi yang baru. Dalam pembelajaran materi yang baru, guru mengawali dengan menyampaikan pemahaman materi secara global dan secukupnya melalui power point dan juga alat peraga berupa peta dan globe yang telah disiapkan oleh guru. Setelah itu guru meminta agar siswa memahami secara langsung mengenai kondisi peta wilayah Indonesia. Guru secara berurutan memberikan materi pemahaman. Selanjutnya, guru memberikan penekanan kepada siswa agar bisa mengetahui secara langsung pemahaman peta wilayah Indonesia dalam pembelajaran IPS sebagaimana yang dimaksudkan. Dalam penggunaannya, sesuai dengan tema wilayah Indonesia, guru menggunakan peta wilayah Indonesia dan globe untuk menunjukkan pada siswa pada beberapa wilayah tertentu di Indonesia. Selain peta dan globe, guru juga menggunakan tampilan slide power point di LCD yang telah dipersiapkan sehingga siswa menjadi lebih mudah memahami materi wilayah Indonesia dalam waktu yang terbatas saat pembelajaran. Setelah menerangkan secara detail dengan bantuan media tersebut, guru meminta siswa menunjuk beberapa wilayah Indonesia yang ada dalam peta maupun globe yang tersedia. Pada pembelajaran IPS berbasis multimedia ini, siswa merasakan adanya perbedaan dalam model pembelajaran. Siswa merasa dimudahkan dengan tampilan materi pembelajaran oleh guru, sehingga 66

33 siswa menjadi lebih tertarik akan materi pembelajaran. Hal ini membuat kondisi siswa menjadi lebih senang dan semangat dalam pembelajaran IPS khususnya materi peta Negara Indonesia. Siswa cukup terlihat aktif dalam pembelajaran, aktif bertanya, aktif menemukan jawaban, dan aktif berdiskusi sesama teman (saling membantu). Hal ini senada dengan ungkapan Paul D. Dierich (dalam Hamalik, 2011: 172) dimana aktivitas siswa dalam kegiatan visual seperti melihat gambar-gambar termasuk dalam melihat peragaan akan memudahkan siswa memahami materi pelajaran. Pembelajaran berbasis multimedia dengan power point, peta dan globe mampu menjadikan suasana belajar terasa hidup dan menyenangkan karena siswa cukup antusias sehingga dapat saling mengemukakan pendapat, jawaban dan argument sebelum guru memberikan kesimpulan. Siswa bisa menyelami materi pelajaran dan memahami secara cepat. Pembelajaran berlangsung dengan baik, siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran karena proses pembelajaran yang memadukan unsur multimedia menjadikan siswa tidak merasa bosan dan jenuh. Justru siswa merasa tertarik untuk dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan guru dengan kenyataan. Dengan begitu siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru melalui media power point dan peta. Dalam proses pembelajaran IPS berbasis multimedia ini, guru merasa tidak ada yang dikhawatirkan. Artinya, guru dalam pembelajaran IPS sudah cukup 67

34 siap dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran ini dengan maksimal. Guru sudah cukup mampu mengelola kelas dengan baik. Salah satu kuncinya adalah guru menguasai secara maksimal model pembelajaran berbasis multimedia dan persiapan materi dengan baik. Guru tinggal mengaplikasikan pada pembelajaran IPS. Masih adanya beberapa fasilitas pembelajaran yang kurang, antara lain: listrik mati. Hal ini menghambat kelancaran pembelajaran dengan penggunaan LCD. Namun untuk media alat peraga seperti globe dan peta masih tetap bisa dijalankan. Penerapan pembelajaran ini nampak cukup memunculkan pengaruh yang besar bagi perkembangan sikap siswa dan dalam pengembangan berpikir. Artinya, pembelajaran ini merupakan salah satu variasi pendekatan yang menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Siswa dapat dikondisikan oleh guru di kelas dengan baik. Sebagai indikasinya adalah jika pada pembelajaran sebelumnya, tidak sedikit siswa yang mengantuk, bercerita sendiri maupun juga ramai karena kurang sesuainya metode yang diterapkan dan juga nampak monoton. Maka dengan pendekatan ini semua siswa bisa mengaktifkan semua organ tubuh, baik otak maupun organ tubuh lain. Karena selain dituntut pada aspek kognitif, siswa juga dituntut adanya pengembangan pada aspek afektif dan psikomotorik (skill). 68

35 Kondisi siswa dengan penerapan pendekatan ini, cukup ada perkembangan yang baik dan perlu dipraktikkan pada pembelajaran berikutnya. Inti dari pendekatan ini adalah karena adanya proses pembelajaran yang berlangsung secara kondusif. Siswa juga lebih aktif, dan guru hanya memosisikan diri sebagai fasilitator proses pembelajaran. Jika dicermati dengan baik, pembelajaran ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yang terlihat konvensional, meskipun ada beberapa kesamaan di dalamnya. Pembelajaran berbasis multimedia ini memiliki kelebihan berupa adanya pengaitan secara langsung antara materi yang dipelajari dengan kondisi nyata lingkungan sekitar, baik dari unsur ekonomi, sosial, budaya maupun yang lainnya. Sehingga, pembelajaran IPS dengan penggunaan multimedia ini menjadikan siswa dapat memahami secara langsung antara materi dengan dengan kondisi nyata. Pada pelaksanaan pembelajaran IPS dengan multimedia, guru menggunakan beberapa media yang sesuai dengan materi. Standar kompetensi pembelajaran harus dilengkapi beberapa media yang berhubungan dengan materi yang dimaksudkan. Media dalam pembelajaran IPS berupa laptop, LCD dan power point, peta, dan globe. Standar minimal alat tersebut sudah tersedia di sekolah, dan jika ada kekurangan alat-alat sebagai media pembelajaran, maka guru segera mencari pinjaman pada sekolah lain yang dekat meskipun 69

36 pinjaman ini jarang dilakukan. Guru tetap berusaha berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mengajukan penambahan alat peraga yang dibutuhkan. Adanya media pembelajaran yang cukup menjadikan proses pembelajaran berlangsung dengan baik, lancarnya proses pembelajaran maupun meningkatnya hasil belajar siswa. Sebagaimana pembelajaran dan pendekatan lain yang biasa diterapkan, guru juga akan mengakhiri pembelajaran dengan memberikan kesempatan bertanya dan memberikan tugas sebagai bahan belajar di rumah. Hal ini dimaksudkan agar pada pembelajaran IPS berbasis multimedia tidak ada siswa yang merasa kurang puas. Guru memberikan motivasi belajar untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa pada pembelajaran IPS Evaluasi Pembelajaran IPS Berbasis Multimedia di SD Negeri Batursari 6 UPTD Dikpora Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak Evaluasi sebagai tahap akhir dalam proses pembelajaran IPS berbasis multimedia dilaksanakan untuk mengetahui kompetensi dan hasil belajar siswa mengenai materi pelajaran. Pelaksanaan evaluasi pada sebuah pembelajaran pada prinsipnya juga sama antara metode yang satu dengan yang lain. Guru melakukan evaluasi pembelajaran IPS pada dua tahap. Evaluasi pada tahap proses pembelajaran berlangsung dan evaluasi pada akhir pembelajaran. Guru mem- 70

37 berikan evaluasi pada setiap akhir pembelajaran terutama 1 SK dan atau 1 bab diadakan 1 kali evaluasi. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran IPS berbasis multimedia memiliki tujuan utama yaitu untuk mengetahui kompetensi siswa, sejauh mana siswa mampu memahami terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Evaluasi mengandung arti yang cukup penting untuk mengetahui kemampuan siswa. Untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pembelajaran agar bisa dijadikan persiapan bagi guru untuk memperbaiki kekurangan pada program pembelajaran berikutnya. Evaluasi dimaksudkan untuk untuk mengamati hasil belajar siswa dan untuk menentukan bagaimana menciptakan kesempatan belajar, serta memperbaiki pengajaran dan penguasaan tujuan tertentu dalam kelas. Evaluasi pembelajaran IPS ini berbentuk dua jenis, yaitu bentuk tertulis maupun praktik. Bentuk tertulis untuk mengukur aspek kognitif siswa, sementara aspek psikomotorik untuk mengukur kemampuan skill siswa. Bentuk evaluasi pembelajaran IPS berbasis multimedia adalah tertulis dan praktik/peragaan. Demikian juga evaluasi dalam bentuk individu dan kelompok. Dalam evaluasi praktik, siswa diminta oleh guru satu persatu untuk menunjukkan minimal 5 wilayah Indonesia yang tersedia dalam globe dan juga peta dengan batasan waktu tertentu dan dilakukan secara bergiliran. 71

38 Evaluasi pembelajaran IPS yang diberikan pada siswa disesuaikan dengan materi pembelajaran IPS. Guru memberikan soal pada guru dalam bentuk multiple choice minimal 20 soal, sementara dalam bentuk essay berjumlah 5 soal pertanyaan. Penilaian ini diorientasikan untuk mengukur ketiga aspek, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Selain pemahaman teori, siswa juga mampu menunjukkan ataupun memperagakan langsung. Hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki pengetahuan dan skill secara berimbang mengenai wilayah Indonesia. Guru menyiapkan format penilaian untuk mengukur kemampuan siswa sebagaimana kompetensi dasar yang dimaksudkan dalam standar kompetensi yang telah direncanakan di awal pembelajaran. Format penilaian sederhana, setiap pertanyaan PG disediakan 4 alternatif pilihan jawaban a, b, c, dan d. Sementara untuk essay, pertanyaan lebih simple. Semua pertanyaan mengacu pada kisi-kisi soal yang telah disusun, sehingga tidak menyimpang dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan di awal. Kriteria standar ketuntasan siswa setelah mengikuti pembelajaran ditentukan oleh guru agar mudah mengukur kemampuan keberhasilan pembelajaran. Siswa yang berhasil yaitu siswa yang bisa memahami materi pelajaran, secara akademik memperoleh nilai minimal 70 sebagaimana KKM yang telah ditentukan. Adapun secara skill kriteria minimal adalah nilai KKM

DAFTAR GURU SD NEGERI BATURSARI 6 MRANGGEN DEMAK Tahun 2013/2014

DAFTAR GURU SD NEGERI BATURSARI 6 MRANGGEN DEMAK Tahun 2013/2014 Lampiran 1 DAFTAR GURU SD NEGERI BATURSARI 6 MRANGGEN DEMAK Tahun 2013/2014 No Nama Jenis Kelamin 1 Sri Prihatin, S.Pd P 19570203 195701 2 001 Ka SD 2 MC. Suprihatiningsih, S.Pd. 3 Agus Supriyanto, S.Pd,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Obyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Panggungroyom 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah bernama Legiman, A.Ma.Pd.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN. Kenconorejo 01 Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang. Pelaksanaannya meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang: a). deskripsi data, b). temuan penelitian, c). analisis data. di paparkan temuan penelitian sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang: a). deskripsi data, b). temuan penelitian, c). analisis data. di paparkan temuan penelitian sebagai berikut : BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini penulis memaparkan hasil penelitian, yang menjabarkan tentang: a). deskripsi data, b). temuan penelitian, c). analisis data. A. Deskripsi Data Setelah peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam Permen Diknas RI No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Sebelum pelaksanaan PPL banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa. Beberapa hal yang dilakukan mahasiswa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 3 Batursari Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Kuncen Ds Batursari, berdiri sejak tahun 1985,

Lebih terperinci

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2015.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembelajaran dikatakan berkualitas apabila pembelajaran melibatkan seluruh komponen utama proses belajar mengajar, yaitu guru, siswa dan interaksi antara keduanya, serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. efektif, dan menyenangkan (PAKEM) pada Pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar Tahun Ajaran 2015/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN. efektif, dan menyenangkan (PAKEM) pada Pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar Tahun Ajaran 2015/2016 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Bagaimana proses pelaksanaan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) pada Pelajaran PAI kelas VII di SMPN 1 Kanigoro Blitar Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Perencanaan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Perencanaan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team BAB IV HASIL PENELITIAN A. Perencanaan Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 3 Gunung Talang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi berkualitas, baik kualitas secara mental maupun kualitas secara

Lebih terperinci

LAMPIRAN 9 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

LAMPIRAN 9 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU yang yang bersertifikasi mapun nonsertifikasi? LAMPIRAN 9 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU Pertanyaan ZM JH TA DW SM 1. Apakah semua Iya Iya Iya wajib Iya semua Semua guru harus buat wajib membuat guru wajib

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal 42 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal Dari hasil observasi pelaksanaan sebelum diterapkan model pembelajaran Quantum Teaching terdapat beberapa masalah yang mendorong untuk pelaksanaan observasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Tempat Penelitian Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Bayat yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO A. Analisis Penggunaan Media Pembelajaran PAI di SMP Raudlatul Jannah Waru Sidoarjo Melihat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode delivery from memory ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekitar 200 meter dari jalan raya Ring Road Utara. Kondisi fisik sekolah cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekitar 200 meter dari jalan raya Ring Road Utara. Kondisi fisik sekolah cukup 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Sekolah SMP N 3 Depok beralamat di Sopalan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. SMP Negeri 3 Depok berada cukup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari iru tugas seorang

BAB V PEMBAHASAN. penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari iru tugas seorang BAB V PEMBAHASAN Tanggung jawab seorang pendidik sebagai orang yang mendidik yaitu dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa maka, peningkatan mutu pendidikan menjadi prioritas utama pebangunan nasional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Perencanaan pendidikan agama islam di SDN 1 Pakel Dalam melakukan pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI). Guru biasanya

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mental untuk dapat mengatasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolah Dalam tahun 1960-an dosen-dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas dan IKIP Kristen Satya Wacana telah merasakan adanya satu kebutuhan pengadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen yaitu: 1) peserta didik;

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen yaitu: 1) peserta didik; BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen yaitu: 1) peserta didik; sebagai pencari, penerima, dan penyimpan pesan pengetahuan yang telah disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi manusia karena pendidikan terkait dengan kehidupan sehari-hari maka dari itu manusia membutuhkan pendidikan agar mampu mempertahankan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Sekolah Data lokasi penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Identitas Sekolah Nama sekolah tempat penelitian ini adalah SD Negeri Bergaskidul 03, yang

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pengalaman Lapangan dikasanakan hanya satu bulan, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses pembelajaran banyak guru menggunakan media interaktif ketika menjelaskan materi pelajaran

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Sebelum dilaksanakannya program-program PPL yang sudah tersusun dalam suatu rumusan, maka perlu diadakan persiapan-persiapan agar program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Temuireng Kecamatan Jati Kabupaten Blora. SD ini memiliki halaman di depan sekolahan yang cukup

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Agar kegiatan PPL yang dilaksanakan sejak 2 Juli sampai 17 September 2014 berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan maka diperlukan adanya persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 14 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Sekolah dasar Ngurensiti 02 terletak di Desa Ngurensiti Kecamatan Wedarijaksa Kabupetan Pati yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan Menggunakan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan Menggunakan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan Menggunakan Slide Show Presentation pada Mata Pelajaran Membuat Busana Wanita Siswa Kelas XI Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Kenconorejo 02 Kabupaten Batang sebanyak 2 siklus, yaitu siklus 1 dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Tinjauan Historis SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo SD Negeri 03 Kuto Kecamatan Kerjo berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 MAN YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 MAN YOGYAKARTA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 program kependidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas, yang terdiri dari dua siklus yang masing masing siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk

Lebih terperinci

A. Latar Belakang. Ratih Leni Herlina, 2014

A. Latar Belakang. Ratih Leni Herlina, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan sengaja, teratur dan terencana untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan anak sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Obyek Penelitian Gambaran umum obyek penelitian pada penelitian ini menggambarkan atau memuat tentang objek yang diteliti baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 di kelas V SDN Gulangpongge 01 kabupaten Pati.

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran dan evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran dan evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kegiatan belajar-mengajar berlangsung suatu proses pembelajaran dan evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang berkualitas diharapkan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama dua bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Mahasiswa yang bisa mengikuti kegiatan PPL adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 program kependidikan pada semester

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah menengah atas cenderung bersifat monoton dan tidak menghasilkan banyak kemajuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN Pedoman Wawancara untuk Guru Nama Sekolah : Alamat Sekolah : Nama Guru kelas : Hari/ tanggal wawancara : Tempat :

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN Pedoman Wawancara untuk Guru Nama Sekolah : Alamat Sekolah : Nama Guru kelas : Hari/ tanggal wawancara : Tempat : Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN Pedoman Wawancara untuk Guru Nama Sekolah : Alamat Sekolah : Nama Guru kelas : Hari/ tanggal wawancara : Tempat : 1. Bagaimana pengadaan media IPA di SD ini? 2. Apa saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Kristen Satya Wacana Salatiga atau lebih dikenal dengan nama SMA laboratorium terletak di jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1.Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sukoharjo 01 Kec. Pabelan Kab. Semarang. Karakteristik kondisi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa. kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa. kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya 119 BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Fiqih Pada Siswa kelas VII Mts. Terpadu Al-Fatich Surabaya Berdasarkan laporan penelitian yang disajikan pada bab sebelumnya diketahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Kreatifitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar di Madrasah. Mulnithi Azizstan Pattani Selatan Thailand

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Kreatifitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar di Madrasah. Mulnithi Azizstan Pattani Selatan Thailand BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Kreatifitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar di Madrasah Mulnithi Azizstan Pattani Selatan Thailand Kreatifitas Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Dadapayam 02 Jumlah murid di SD ini ada 117 siswa. Penelitian ini dilakukan di SDN Dadapayam 02 Kecamatan Suruh semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Pelaksanaan Siklus 1 Siklus 1 dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 13, 16, 18 Maret 2013 di kelas 4SD Negeri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang bervariasi dan inovatif mempunyai tujuan untuk menimbulkan minat dan motivasi belajar peserta didik terhadap semua mata pelajaran di sekolah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka membentuk ouput sumber daya manusia yang unggul, baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun sikap

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMA PIRI 1 YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMA PIRI 1 YOGYAKARTA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 program kependidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat pada umumnya masih mempunyai persepsi bahwa sejarah merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai sekarang pendidikan sejarah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 73 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang peneliti peroleh dari lapangan berasal dari observasi dan wawancara (interview), wawancara yang peneliti gunakan dalam hal ini adalah wawancara tidak

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL Kegiatan Praktek Pengajaran Lapangan (PPL) dirancang untuk mengembangkan dan memberdayakan sumber daya yang ada di lokasippl yaitu SMK Muhamadiyah 3 Klaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Obyek Penelitian. Sekolah Dasar Negeri Sukoharjo 01 terletak didaerah Sukaharjo kecamatan Wedarijaksa kabupaten Pati dipimpin oleh seorang kepala sekolah

Lebih terperinci