No. Alumni Politeknik David Kurnia Putra

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "No. Alumni Politeknik David Kurnia Putra"

Transkripsi

1 No. Alumni Politeknik David Kurnia Putra No. Alumni Jurusan BIODATA (a) Tempat/Tgl Lahir: Pariaman/07 Maret 1996 (b) Nama Orang Tua: Rebendri dan Armiati (c) Jurusan: Teknik Mesin (d) Program Studi: DIII Teknik Mesin, Konsentrasi: Maintenance (e) No. BP: (f) Tanggal Lulus: 06 Oktober 2017 (g) Predikat Lulus: Sangat Memuaskan (h) IPK: 3.32 (i) Lama Studi: 3 Tahun 1 Bulan (j) Alamat Orang Tua: Jl. Sicincin Malalak, Kec Patamuan, Kab Padang Pariaman, Prov Sumatera Barat. PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL MOBIL PENGGERAK DEPAN TOYOTA STARLET Tugas Akhir D-III Oleh: David Kurnia Putra Pembimbing I: Rakiman, ST.,MT dan Pembimbing II: Ir.H.Harfardi,M,Si ABSTRAK Dunia otomotif yang semakin berkembang menuntut perubahan agar alat transportasi yang lebih baik. Salah satunya adalah perubahan pada sistem transmisi manual. Banyak orang yang belum mengetahui tentang sistem transmisi penggerak depan manual (transaxle manual). Transaxle adalah transmisi, kopling dan gardan yang dijadikan satu, penempatanya di depan dengan penggerak depan. Transaxle biasanya dipakai pada kendaraan yang mempunyai konfigurasi dengan mesin pada posisi melintang, fungsinya yaitu meningkatkan dan menurunkan putaran mesin secara manual. Pembuatan alat peraga transaxle manual ini bertujuan untuk menunjang proses belajar dan mengajar di Jurusan Teknik Mesin konsentrasi Maintenance Politeknik Negeri Padang. Dengan mengatahui dan memahami fungsi dari komponen transaxle serta perawatan dan perbaikan transaxle manual mobil Toyota Starlet. Kata Kunci: Transaxle Manual, Perawatan dan Perbaikan Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal : 06 Oktober 2017 Abstrak telah disetujui oleh penguji : Tanda Tangan Nama Terang Rakiman,ST.,MT Rakiman,ST.,MT Rivanol Chadry,ST.,MT Ir.Yanziwar.,MT Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Mesin : DR.Junaidi,ST.,MP Nip Tanda Tangan Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatakan nomor alumnus : Petugas Politeknik Nomor Alumni Jurusan Nama Tanda Tangan Nomor Alumni Politeknik Nama Tanda Tangan

2

3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan, yang umumnya menggunakan perbandingan roda gigi. Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana mengubah kecepatan putaran suatu poros menjadi kecepatan putaran yang diinginkan. Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen mesin sesuai dengan kondisi yang dialami mobil. Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi, penggerak akhir (final drive). Fungsi transmisi adalah untuk mengatur perbedaan putaran antara mesin dengan putaran poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan putaran ini dimaksudkan agar kendaraan dapat bergerak sesuai beban dan kecepatan kendaraan. Rangkaian pemindah pada transmisi manual tenaga berawal dari sumber tenaga (engine) ke sistem pemindah tenaga yaitu masuk ke unit kopling (clutch), diteruskan ke transmisi (gear box), kemudian menuju final drive. Final drive adalah bagian terakhir dari sistem pemindah tenaga yang memindahkan tenaga mesin ke roda. 2.2 Transmisi Manual Transmisi Manual merupakan sebuah sistem perpindahan percepatan yang dilakukan secara bertahap menggunakan bantuan tuas Transmisi. Terdiri dari gigi paling rendah 1 sampai yang paling tinggi 5-6. Dan untuk mobil ada juga yang dinamakan gigi parkir atau mundur berfungsi untuk membuat mobil berjalanan mundur kebelakang. Untuk melakukan perpindahan percepatan pada 4

4 Transmisi manual kita memerlukan bantuan kopling, dan tidak demikian jika dengan Transmisi Matic. Komponen Transmisi manual terdiri dari berbagai macam gigi ada gigi susun, syncromesh, serta gigi utama yang tersusun rapih di dalam gear box (kotak gigi). Untuk mengurangi terjadinya gesekan antara gigi satu dengan yang lainnya, Transmisi manual memerlukan pelumas khusus dengan standar SAE 75W Sistim Transmisi Penggerak Depan (transaxel) Poros transmisi atau transaxle adalah gabungan mekanis dari transmisi, kopling dan diferensial yang dijadikan satu, penempatannya di depan menggantikan gardan diferensial. Transaxle pada dasarnya merupakan sebuah konsep yang relatif sederhana. Transaxle merupakan singkatan dari transmission axle. Sederhananya, transaxle terdiri dari gearbox, differential dan drive axle yang digabung menjadi satu unit. Transaxle dapat menghemat ruang yang dibutuhkan untuk pemasangan ketiga komponen tersebut. Untuk mobil yang dipakai buat balap tidak ada masalah dengan penggunaan transaxle ini, tetapi untuk mobil harian ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Tentu saja handling akan lebih enak karena sense of balance yang meningkat. Transaxle adalah transmisi, kopling dan diferensial yang dijadikan satu, penempatannya di depan dengan penggerak roda depan (FF). Pada konstruksi ini poros propeller tidak diperlukan lagi, sehingga tenaga dari mesin langsung diberikan ke transmisi > diferensial > drive shaft > roda-roda penggerak. Jenis kopling yang dipakai pada transaxle adalah kopling jenis diafragma (diafragma spring). 5

5 2.4 Jenis-Jenis Transaxle Transaxle dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : Automatic Transaxle Automatic transaxle adalah transmisi penggerak roda depan yang pemindahan giginya secara otomatis. Dimana pemindahan gigi diatur oleh suatu mekanisme yang biasanya menggunakan sistem hidrolik untuk pemindah mengatur brake maupun cluth yang mempengaruhi ratio putar input dan output shaft. Gambar 2.1 Automatic Transaxle TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxles Transaxle Manual Transaxle Manual adalah transmisi penggerak roda depan yang pemindahan giginya masih manual atau pemindahan giginya dilakukan oleh pengemudi dengan bantuan tuas atau handle gigi. 6

6 Gambar 2.2 Transaxle Manual TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxle Transaxle manual berfungsi untuk meningkatkan dan menurunkan putaran mesin. Berkat transmisi inilah tenaga mesin dapat dirubah menjadi tenaga putar sesuai dengan kebutuhan untuk diteruskan ke roda penggerak. Disebut "Drive Train" karena di dalam transaxle manual itu terdapat diferensial. Pada mobil Toyota Starlet yang penulis bahas yaitu mobil menggunakan jenis transaxle manual atau transmisi penggerak depan. 2.5 Komponen-Komponen Transaxle Manual /Transmisi Penggerak Depan Differential Differential atau gardan merupakan suatu komponen dari transaxle manual atau transmisi manual penggerak depan yang difungsikan untuk memindahkan tenaga putaran mesin dari poros gardan ke poros roda yang digerakkan dan memungkinkan perbedaan putaran roda kiri maupun roda kanan pada saat kendaraan berbelok ke kiri atau ke kanan. 7

7 Gambar 2.3 Differential Gambar 2.4 Bagian-Bagian Diferensial TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxel Pinion Gear Berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat kendaraan berbelok. Side Gear Berfungsi untuk meneruskan putaran dari diferential ke as roda. 8

8 Differential case Berfungsi untuk meneruskan tenaga putaran dari ring gear menuju diferential pinion shaft. Sebagai dudukan side gear dan diferential pinion shaft. Pinion Shaft Berfungsi untuk meneruskan tenaga putaran dari diferential case ke diferential pinion gear. Ring Gear Berfungsi untuk meneruskan putaran dari drive pinion ke diferential Axle shaft Berfungsi untuk meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda Input Shaft Input shaft merupakan suatu komponen dari transaxle yang difungsikan untuk meneruskan tenaga putar dari kopling ke transmisi. Input shaft didukung oleh bantalan di bagian depan dan belakang dari transaxle. Gambar 2.5 Input Shaft 9

9 Gambar 2.6 Bagian-Bagian Input Shaft TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxel Output Shaft Output shaft merupakan bagian dari komponen transaxle yang berfungsi untuk poros yang mentransfer torsi & transmisi ke gigi terakhir dan untuk meneruskan tenaga putar yang keluar dari transmisi yang selanjutnya dipindahkan ke axle shaft. Gambar 2.7 Output Shaft 10

10 Gambar 2.8 Bagian-Bagian Output Shaft TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxel Shift and Select Lever Shaft Komponen ini berfungsi untuk pergeseran gigi dalam transmisi (gear box) untuk merubah hubungan gigi. Secara umum pemindah gigi ini terbagi atas dua macam yaitu column shift dan floor shift, pada transmisi penggerak depan/transaxle ini memakai floor shift. Gambar 2.9 Shift and Select Lever Shaft 11

11 Gambar 2.10 Komponen shift and select lever TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxle Bantalan ( Bearing ) Bantalan merupakan komponen transaxle yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara permukaan benda yang berputar didalam sistem transmisi. Bantalan digunakan untuk mendukung poros, roda gigi dan differential di transaxle. Pada gigi-gigi menggunakan bantalan jarum, dan pada batang menggunakan roller, bola, dan bantalan rol tirus. 12

12 Gambar 2.11 Jenis-Jenis Bantalan Pada Transaxle Manual TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxle Bantalan Jarum Bantalan jarum digunakan dalam semua aplikasi gigi untuk memastikan daya tahan. Split needle bearing memberikan pembagian beban sama rata. Mereka juga menahan fretting lebih baik dari pada one piece bearing. Fretting adalah kerusakan permukaan yang terjadi pada bantalan dari getaran yang ada di permukaan kontak. Gambar 2.12 Bantalan Jarum TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxle 13

13 Roller Bearing Bantalan rol dapat menangani beban sisi yang besar, tetapi tidak memberikan dukungan dorong. Roller Bearing ini terdapat di housing transaxle sebagai tumpuan dari input dan output shaft. Gambar 2.13 Roller Bearing TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxle Ball Bearing Bantalan bola digunakan sebagai bantalan dukungan, bearing ini termasuk bagian dari ouput shaft dan input shaft karena bearing ini dapat menangani beban dorong tinggi serta beban samping. Gambar 2.14 Ball Bearing TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxle 14

14 Tapered Bearing Bantalan rol tirus menangani sisi dan dorong besar beban dan bearing digunakan berpasangan dengan kerucut dan cangkir menghadap arah yang berlawanan pada ujung poros yang sama. Bearing jenis ini terletak pada bagian gardan (Differential). Gambar 2.15 Tapered Roller Bearing TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxle 15

15 2.5.6 Synchromesh Synchromesh adalah perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi yang akan disambung sehingga perpindahan gigi percepatan dapat dilakukan secara mulus. Cara kerjanya, saat handel transmisi pada posisi netral, maka synchromesh berada ditengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya. Gambar 2.16 Synchromesh Gambar 2.17 Mekanisme Synchromesh TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxle 16

16 Mekanisme syncromesh ini terjadi dari beberapa bagian antara lain : clutchub Berkaitan dengan output shaft pada alur - alur nya sehingga apabila clutch hub berputar maka output shaft juga turut berputar clutch hub sleeve Clutch hub sleeve dapat bergerak maju dan mundur pada alur bagian luar clutch hub sedangkan bagian dari luar clutch hub sleeve berkaitan dengan shift fork. fungsi clucth hub untuk menghubungkan gigi -gigi percepatan dengan clutch hub. syncronizering Antara gigi percepatan bagian yang tirus dengan clutch hub dipasangkan syncronizering yang di pasangkan untuk menyamakan putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan pengereman terhadap gigi percepatan (bagian yang tirus) pada saat shift fork menekan hub sleeve. shifting key Shifting key dipasangkan pada 3 (tiga) buat tempat yang terdapat pada synchronizer ring dan clutch hub. Fungsi shifting key untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve yang selanjutnya diteruskan ke synchronizer ring agar terjadi pengereman pada bagian yang tirus gigi percepatan. key spring key spring berfungsi untuk menekan shifting key agar tetap tertekan ke arah hub sleeve. 17

17 2.5.7 Garpu Pemindah (Shift Fork ) Garpu Pemindah atau Shift Fork merupakan suatu komponen transaxle yang berfungsi untuk memindah gigi/synchronizer pada porosnya sehingga memungkinkan gigi untuk dipasang/dipindah. Gambar 2.18 Garpu pemindah (shift fork) Gambar 2.19 Mekanisme Shift Fork TOYOTA Technical Training Manual Transmissions & Transaxle 18

18 2.5.8 Reverse Idler Gear Reverse Idler Gear merupakan komponen transaxle yang memiliki fungsi untuk merubah arah putaran output shaft sehingga berlawanan dengan putaran input shaft agar kendaraan berjalan mundur. Gambar 2.20 Gear mundur (Reverse Idler Gear) 2.6 Keuntungan Transaxle Konstruksi lebih kompak, ringan dan bentuknya lebih kecil, karena diferensial, transmisi dan kopling dibuat menjadi satu kesatuan. Karena diferensial ditempatkan di bawah mesin, maka lantai depan kendaraan dapat dibuat lebih rendah dan lebih lebar. Hal ini juga disebabkan panjang mesin semakin pendek. Dengan tidak adanya poros propeller, maka ruangan kendaraan lebih luas, disamping itu tidak timbul getaran atau suara yang disebabkan run out poros propeller yang tidak seimbang. Efisiensi pemindahan tenaga dari mesin ke roda-roda semakin tinggi. 19

19 2.7 Manajemen Perawatan Pengertian Perawatan Menurut Antony Corder (1992), perawatan adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam atau untuk memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Perawtan juga ditunjukan untuk mengembalikan suatu sistem pada kondisinya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dan memperpanjang usia kegunaan suatu alat atau mesin. Perawatan juga menyangkut usaha pencegahan dan perbaikan. Pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan yang paling mendasar dalam perawatan misalnya membersihkan peralatan dari debu maupun kotoran-kotoran. Manajemen perawatan dapat digunakan untuk membuat sebuah kebijakan mengenai aktivitas perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan pengendalian manajemen ke dalam sebuah program perawatan. Pada umumnya semakin tingginya aktivitas perbaikan dalam sebuah sistem, kebutuhan akan manajemen dan pengedalian di perawatan menjadi semakin penting Tujuan Perawatan Adapun tujuan dari perawatan adalah sebagai berikut : Agar mesin dan peralatan selalu dalam keadaan siap dioperasikan secara optimal sehingga dapat menjamin kelancaran pekerjaan. Dapat menjamin keselamatan pengendara atau operator dalam menggunakan fasilitas sehiungga operator dapat bekerja secara optimal, nyaman dan aman. Dapat mengetahui kerusakan sedini mungkin, sehingga apabila terjadi kerusakan yang sifatnya mendadak dapat dihindari. Untuk menjamin keselamatan personal yang memakai keselamatan tersebut. Hal-hal yang mendukung keberhasilan perawatan dalam melayani atau memberikan layanan yang tepat pada bagian-bagian yang lain, seperti berikut : Kemampuan personil untuk merawat dan tidak sekedar memiliki keterampilan untuk memperbaiki mesin. Ketersedian data mesin. 20

20 Kelancaran arus informasi. Kejelasan standart perngerjaan. Kemampuan membuat rencana perawatan. Ketelitian kerja. Kelengkapan peralatan. Keselamatan kerja Klasifikasi Perawatan. Menurut Antony Corder (1992), manajemen perawatan dapat dikelompokan menjadi perawatan terencana dan tidak terencana seperti pada Gambar Gambar 2.21 Diagram manajemen perawatan 21

21 Perawatan Terencana Perawatan terencana adalah perawatan yang terorganisir dan dilaksanakan dengan pemikiran sebelumnya dengan pengawasan dan catatancatatan untuk melaksankan tindakan pemeliharaan. Tujuan perawatan tersebut adalah untuk menghindari kerusakan fasilitas yang tiba-tiba dan mempertahankan fungsi aset yang tersedia. Perawatan ini dijalankan secara berkala berdasarkan kondisi atau waktu yang telah ditentukan Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance) Perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu dengan maksud meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan atau kerusakan mesin. Inspeksi dengan cara melihat, mendengar dan memeriksa. Penyetelan mesin pada selang waktu yang telah ditentukan. Penggantian suku cadang yang telah usang tetapi belum rusak. Bahan habis diganti atau ditambah lagi, misalnya minyak pelumas Perawatan Korektif (Corective Maintenance) Perawatan korektif adalah perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian mesin (termasuk penyetelan dan perbaikan) yang telah berhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima. Perawatan korektif ini terbagi tiga macam, yaitu Shutdown Maintenance, Breakdown Maintenance dan Running Maintenance. Yang dimaksud dengan Shutdown Maintenance adalah suatu pekerjaan perawatan yang hanya dilakukan apabila fasilitas yang bersangkutan tidak bekerja sedangkan Breakdown Maintenance adalah suatu pekerjaan yang dilakukan berdasarkan perencanaan sebelumnya atas suatu fasilitas yang telah diduga, sedangkan Running Maintenance adalah perawatan berjalan yang merupakan sistem perawatan yang dilakukan pada saat perawatan sedang beroperasi, cara perawatan ini termasuk jenis perawatan yang direncanakan. 22

22 Reparasi Reparasi adalah suatu bentuk perawatan dengan melakukan penggantian pada bagian komponen-komponen yang tidak layak pakai. Overhoul Overhaoul adalah pengujian dan perbaikan menyeluruh dari suatu peralatan, sampai kondisi yang lebih baik. Overhoul biasanya dilakukan dengan melakukan pembongkaran dan pemasangan secara keseluruhan dari peralatan Perawatan Prediktif Perawatan prediktif adalah usaha perawatan dengan cara pemantauan peralatan yang ada untuk memperkirakan lebih awal kerusakan yang akan terjadi Perawatan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance) Perawatan tidak terencana adalah perawatan yang dilaksanakan diluar dari rencana yang dijadwalkan. Yang termasuk pada perawatan tidak terencana ini adalah Emergency Maintenance. Emergency Maintenance ini dilakukan apabila mewsin sama sekali tidak hidup dikarenakan kerusakan atau kelalaian yang tidak mungkin untuk dilakukan pengoperasian Perbaikan Tindakan perbaikan dapat diartikan untuk menghindarkan atau memperbaiki mesin atau komoponen-komponen dari kerusakan, dengan tindakan ini mesin dapat dioperasikan lagi. Kegiatan dilakukan di antaranya mengganti atau memperbaiki alat-alat mesin yang dilakukan bukan hanya ditujukan agar mesin dapat hidup kembali. Melakukan kualitas dalam perbaikan harus diukur, jika kualitas perbaikan komponen mesin mempunyai % maka perbaikan yang dilakukan adalah baik sekali. Adapun tujuan dari perbaikan adalah : Menghidupkan atau menjalankan kembali mesin yang rusak atau tidak dapat dipakai dengan baik. 23

23 Meningkatkan kualitas mesin atau komponen yang telah rusak dan kembali ke kondisi yang baik. Memperpanjang umur mesin dan perlengkapanya. Kegiatan yang pertama dilakukan dalam perbaikan adalah menganalisa terjadinya kerusakan, untuk mengetahui tingkat kerusakan seorang tenaga perawatan dapat menggunakan pendengaran, penglihatan dan dengan merasakan sendiri gejala kerusakan tersebut. Hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan perbaikan adalah perawatan yang akan membantu dalam melaksanakan perbaikan. Setelah mengetahui kerusakan yang terjadi baru direncanakan perbaikannya. Dalam membuat rencana perbaikan, harus berpegang pada prinsip ekonomis, misalnya tenaga dan waktu perbaikan harus seefisien mungkin. 24

24 BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Waktu Waktu dalam pembuatan simulasi transmisi penggerak depan dilaksanakan sekitar lebih kurang 3 bulan, dimulai sejak diterimanya proposal tugas akhir pada pertengahan bulan juni 2017 sampai dengan pembuatan simulasi selesai pada bulan september Tempat Tempat pembuatan simulasi transmisi penggerak depan dilaksanakan di bengkel teknologi mekanik dan di bengkel perawatan dan perbaikan, alasan penulis memilih kedua bengkel tersebut karena dalam pembuatan rangka simulasi dibutuhkan alat-alat yang ada di bengkel teknologi mekanik (seperti las listrik, gerinda dan lain-lain), dan dalam proses pengerjaan pada alat simulasi dibutuhkan alat-alat yang ada di bengkel perawatan dan perbaikan (seperti kunci pas ring, filler gauge, dan lain-lain) 3.2 Alat dan Bahan Alat Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan alat peraga adalah sebagai berikut : 1.Gergaji. 2.Las listrik. 3.Amplas dan kikir halus. 25

25 4.1 set tool box. 5.Solar. 6.Kuas (kawat dan biasa). 7.Alat tulis (spidol). 8.Elektroda secukupnya. 9.Penggaris. 10.Lap. 11.Bor listrik. 12.Gerinda mesin Bahan Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat peraga adalah 1 unit transmisi penggerak depan (transaxel) manual mobil Starlet tipe 2E 5 speed. 3.3 Metode Penulisan Metode yang dipakai dalam penulisan laporan tugas akhir kali ini adalah sebagai berikut : Metode Pustaka Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpukan data dari pustaka yang berhubungan dengan transmisi manual, baik berupa buku maupun informasi dari internet Diskusi Yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya secara langsung kepada teknisi yang ahli dalam bidang transaxel, dan temanteman yang mengetahui tentang informasi yang dibutuhkan. 26

26 3.4 Diagram Alir START Pembelian transaxle Pemilihan bahan untuk rangka alat simulasi Proses pengerjaan alat simulasi : 1. Pembongkaran komponen transaxel 2. Pemotongan cover transaxel. 3. Pembersihan. 4. Pengambilan data 5. Perakitan komponen transaxel kembali. Proses pengerjaan meja alat simulasi : 1. Perancangan bentuk rangka meja 2. Pemotongan bahan rangka sesuai ukuran. 3. Perakitan rangka dengan cara pengelasan. 4. Pengecatan rangka. Pemasangan alat simulasi terhadap meja BelumSelesai Selesai Pengecatan END Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Tugas Akhir 27

27 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia otomotif yang semakin berkembang menuntut perubahan agar alat transportasi lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar melainkan juga pada tingkat kenyamanan dalam berkendara. Salah satunya adalah perubahan pada sistem transmisi. Sistem transmisi dibuat untuk memperoleh momen yang sesuai. Seiring perkembangan jaman masyarakat menginginkan kemudahan dalam berkendara, yang mana sistem transmisi pun ikut menyesuaikan perubahan tersebut. Perubahan tersebut dimulai dari pemindahan transmisi dengan kopling manual menjadi pemindahan transmisi dengan kopling otomatis. Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum dipakai pada mobil, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis. Transmisi manual merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak digunakan dengan alasan lebih irit dan lebih gesit menghadapi medan jalan. Biasanya transmisi manual terdiri dari 3 sampai dengan 6 speed. Transmisi otomatis atau yang dikenal dengan sebutan Continuous Variable Transmision (CVT) adalah transmisi yang dapat membuat kita dapat merasakan kenyamanan karena kita hanya perlu menarik gas tanpa memindahkan transmisi karena transmisi akan berpindah secara otomatis. Dalam perkembangan yang semakin pesat ini, khususnya pada dunia otomotif banyak orang yang belum mengetahui tentang sistem transmisi mobil manual, khususnya mobil yang menggunakan sistim penggerak roda depan. Dengan alasan tersebut, maka dibuatlah alat peraga transmisi manual penggerak depan Toyota Starlet untuk menunjang proses belajar dan mengajar di Jurusan Teknik Mesin konsentrasi Maintenance Politeknik Negeri Padang. 1

28 1.2. Tujuan Umum 1) Untuk memenuhi salah satu syarat lulus program Diploma III Politeknik Negeri Padang. 2) Sebagai Pengembangan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan secara teori maupun praktek Tujuan Khusus 1) Dapat mengetahui fungsi komponen transmisi manual penggerak depan Toyota Starlet. 2) Dapat mengetahui kerusakan pada transmisi manual penggerak depan Toyota Starlet. 3) Dapat melakukan Perawatan dan Perbaikan transmisi manual penggerak depan Toyota Starlet Batasan Masalah Agar tugas akhir ini lebih terarah dalam pembahasannya maka penulis membatasi masalahnya yaitu Perawatan dan Perbaikan transmisi manual penggerak depan Toyota Starlet Alasan Pemilihan Judul Tugas akhir ini berjudul Perawatan dan Perbaikan Transmisi Manual Mobil Penggerak Depan Toyota Starlet. Judul ini penulis ambil karena penulis ingin memperdalam pengetahuan mengenai perawatan dan perbaikan pada trasnmisi Toyota Starlet serta penulis dapat melakukan analisa kerusakan pada transmisi Toyota Starlet tersebut Metoda Pengumpulan Data. Metoda pengumpulan data merupakan faktor yang sangat penting dalam penyusunan tugas akhir dan dalam hal ini metoda pengumpulan data yang penulis gunakan adalah : 2

29 1) Metoda Observasi Yaitu dengan melakukan pengamatan serta pembongkaran secara langsung dan penganalisaan dilapangan. 2) Konsultasi Yaitu mengadakan konsultasi dengan dosen pembimbing maupun dengan pihak yang mendukung (teknisi handal). 3) Metoda Literatur Yaitu dengan mencari data-data valid melalui buku yang didapatkan pada perpustakaan maupun melalui sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang dikaji atau yang sedang dipecahkan Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab I berisikan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat, tujuan khusus, batasan masalah, alasan pemilihan judul, metoda pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan. BAB II LANDASAN TEORI Meliputi definisi transmisi manual, jenis-jenis transmisi, komponenkomponen utama transmisi manual starlet dan definisi perawatan. BAB III METODOLOGI Pada bab ini berisi tentang waktu, tempat, uraian langkah-langkah atau metodologi penyelesaian masalah yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir. BAB IV PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSAXLE STARLET Berisikan tentang perawatan dan perbaikan terhadap trasnmisi manual starlet untuk yang akan datang. BAB V PENUTUP Berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan tugas akhir. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 3

30 4

31 BAB IV PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL PENGGERAK DEPAN (TRANSAXLE) TOYOTA STARLET 4.1. Pembongkaran Transaxle Manual 1. Letakkan transaxle manual assembly pada balok kayu. 2. Lepas lock ball assembly no.1 Gambar 4.1 Melepas lock ball assembly Technical Training Manual Transmissions & Transaxles 3. Lepas 4 baut, tutup shaft control dan gasket dari case transmisi manual Gambar 4.2 Melepas baut shaft control lever Technical Training Manual Transmissions & Transaxles 28

32 4. Lepas shift dan select lever shaft assembly dari case transmisi Gambar 4.3 Melepas shift dan select lever shaft assembly Technical Training Manual Transmissions & Transaxles 5. Lepas cover sub-assembly case transmisi manual Gambar 4.4 Melepas cover sub-assembly Technical Training Manual Transmissions & Transaxles 6. Kendorkan mur pada set belakang output shaft transmisi manual 29

33 Gambar 4.5 Membuka mur set belakang output shaft 7. Lepas hub sleeve transmisi No.3 dengan gear shift fork No.3 dari clutch hub transmisi. Gambar 4.6 Melepas hub sleeve transmisi No.3 dengan gear shift fork No.3 8. Gunakan SST, lepas snap ring, clutch hub transmisi No.3, gear ke-5 dan synchronizer ring No.3 dari input shaft 30

34 Gambar 4.7 Melepas clutch hub transmisi No.3, gear ke-5 dan synchronizer ring No.3 Technical Training Manual Transmissions & Transaxles 9. Lepas needle roller bearing gear ke-5 dan spacer bearing gear ke-5 dari input shaft. 10. Menggunakan SST, lepas driven gear ke-5 dari output shaft. Gambar 4.8 Melepas driven gear ke-5 Technical Training Manual Transmissions & Transaxles 11. Lepas 5 baut dan retainer bearing belakang 31

35 Gambar 4.9 Melepas baut retainer bearing Technical Training Manual Transmissions & Transaxles 12. Lepas bearing snap ring pada input dan output shaft Gambar 4.10 Melepas snap ring pada bearing input shaft dan output shaft 13. Lepas baut reverse idler gear shaft Technical Training Manual Transmissions & Transaxles Gambar 4.11 Melepas baut reverse idler gear shaft Technical Training Manual Transmissions & Transaxles 32

36 14. Ketuk ke luar snap ring dari shift fork shaft gear No Lepas shift detent ball dan lock ball assembly Gambar 4.12 Melepas snap ring dari shift fork Technical Training Manual Transmissions & Transaxles Gambar 4.13 Melepas shift detent ball dan lock ball assembly Technical Training Manual Transmissions & Transaxle 16. Lepas 13 baut dari case transaxle manual Gambar 4.14 Melepas 13 baut dari case transaxle manual Technical Training Manual Transmissions & Transaxle 33

37 17. Lepas case transaxle manual Gambar 4.15 Melepas case transmisi manual toyota starlet 18. Lepas reverse idler gear sub-assembly Gambar 4.16 Melepas reverse idler gear sub-assembly 19. Lepas 2 baut dan braket arm reverse shift assembly 34

38 Gambar 4.17 Melepas braket arm reverse shift assembly 20. Lepas gear shift fork shaft No.2 dan shift head gear No.1 Gambar 4.18 Melepas gear shift fork shaft No.2 dan shift head gear No.1 Technical Training Manual Transmissions & Transaxle 21. Lepaskan baut set shift fork dan gear shift fork shaft No.1 Gambar 4.19 Melepas gear shift fork shaft No.1 Technical Training Manual Transmissions & Transaxle 22. Lepas shift fork shaft No.3 bersama dengan reverse shift fork dan gear shift fork No. 2 35

39 Gambar 4.20 Melepas shift fork shaft No.3 Technical Training Manual Transmissions & Transaxle 23. Lepas input shaft assembly dan output shaft assembly Gambar 4.21 Melepas input shaft assembly dan output shaft assembly 25. Lepas case diferensial assembly Gambar 4.22 Melepas case diferensial assembly 26. Semua komponen transmisi manual Toyota starlet setelah dibongkar. 36

40 Gambar 4.23 Semua komponen transaxle manual toyota starlet Inilah semua komponen transaxle manual toyota starlet type C150 yang telah dibongkar untuk selanjutnya akan di cek dan di ambil data apa semua komponen masih layak digunakan atau tidak, pengecekan semua komponen dilakukan sesuai dengan servis manual. 37

41 4.2 Pemeriksaan Komponen Transmisi Manual Penggerak Depan (Transaxle) Pemeriksaan Synchronizer Ring Gear 5 Gambar 4.24 Pemeriksaan celah synchronizer ring gigi 5 a. Periksa keausan atau kerusakan pada synchronizer b. Putar synchronizer ring pada satu arah sambil mendorongnya melawan kones gear c. Menggunakan feeler gauge, ukur celah antara belakang synchronizer ring dan ujung alur gear Hasil pengukuran celah : 1,15 mm Batas minimum celah menurut manual book : 0,60 mm Jika hasil pengukuran celah melewati batas minimum maka komponen harus diganti Pemeriksaan Synchronizer Ring Gear 4 Gambar 4.25 Pemeriksaan celah synchronizer ring gigi 4 38

42 a. Periksa keausan atau kerusakan pada synchronizer b. Menggunakan feeler gauge, ukur celah antara belakang synchronizer ring dan ujung alur gear Hasil pengukuran celah : 0,80 mm Batas minimum celah menurut manual book : 0,60 mm Jika hasil pengukuran celah melewati batas minimum maka komponen harus diganti Pemeriksaan Synchronizer Ring Gear 3 Gambar 4.26 Celah synchronizer ring gigi 3 a. Periksa keausan atau kerusakan pada synchronizer b. Menggunakan feeler gauge, ukur celah antara belakang synchronizer ring dan ujung alur gear Hasil pengukuran celah : 0,80 mm Batas minimum celah menurut manual book : 0,60 mm Jika hasil pengukuran celah melewati batas minimum maka komponen harus diganti. 39

43 4.2.4 Pemeriksaan Synchronizer Ring Gear 2 Gambar 4.27 Celah synchronizer ring gigi 2 a. Periksa keausan atau kerusakan pada synchronizer b. Menggunakan feeler gauge, ukur celah antara belakang synchronizer ring dan ujung alur gear Hasil pengukuran celah : 0,75 mm Batas minimum celah menurut manual book : 0,60 mm Jika hasil pengukuran celah melewati batas minimum maka komponen harus diganti Pemeriksaan Synchronizer Ring Gear 1 Gambar 4.28 Celah synchronizer ring gigi 1 40

44 a. Periksa keausan atau kerusakan pada synchronizer b. Menggunakan feeler gauge, ukur celah antara belakang synchronizer ring dan ujung alur gear Hasil pengukuran celah : 1 mm Batas minimum celah menurut manual book : 0,60 mm Jika hasil pengukuran celah melewati batas minimum maka komponen harus diganti Pemeriksaan Clearance Shift Fork dan Hub Sleeve Gear 5 Gambar 4.29 Pemeriksaan clearance shift fork dan hub sleeve a. Gunakan feeler gauge untuk mengukur celah antara shift fork dan hub sleeve Maximum clearance : 1.0 mm Hasil pengukuran : 0,20 mm Pada pengecekan ini hasil pengukuran masih dibawah batas maksimum yang di perbolehkan maka komponen ini masih layak pakai,apabila hasil pengukuran clearance melewati batas maksimum maka komponen ini harus diganti. 41

45 4.2.7 Pemeriksaan Clearance Shift Fork dan Hub Sleeve Gear 3, 4 Gambar 4.30 Pemeriksaan clearance shift fork dan hub sleeve a. Gunakan feeler gauge untuk mengukur celah antara shift fork dan hub sleeve Maximum clearance : 1.0 mm Hasil pengukuran : 0,10 mm Pada pengecekan ini hasil pengukuran masih dibawah batas maksimum yang di perbolehkan maka komponen ini masih layak pakai,apabila hasil pengukuran clearance melewati batas maksimum maka komponen ini harus diganti Pemeriksaan Clearance Shift Fork dan Hub Sleeve Gear 1, 2 Gambar 4.31 Pemeriksaan clearance shift fork dan hub sleeve 42

46 a. Gunakan feeler gauge untuk mengukur celah antara shift fork dan hub sleeve Maximum clearance : 1.0 mm Hasil pengukuran : 0,10 mm Pada pengecekan ini hasil pengukuran masih dibawah batas maksimum yang di perbolehkan maka komponen ini masih layak pakai, apabila hasil pengukuran clearance melewati batas maksimum maka komponen ini harus diganti Pengecekan Bantalan Differential Gambar 4.32 Pemeriksaan bantalan differential Pemeriksaan bantalan differential dilakukan dengan memutar bantalan (bearing) dengan melihat putaran bantalan normal atau tidak, pada pengecekan ini bantalan kondisi bantalan masih bagus dan masih layak digunakan. Bantalan yang rusak atau sudah aus bisa menyebabkan masalah pada transmisi karena putaran differential akan terganggu dan menyebabkan bunyi berisik pada transmisi yang menyebabkan tidak nyaman dalam berkendara. 43

47 Pengecekan Bantalan Output dan Input Shaft. Gambar 4.33 Pemeriksaan bantalan input shaft Gambar 4.34 Pemeriksaan bantalan output shaft Pengecekan yang dilakukan hampir sama dengan bantalan pada differantial dengan memutar bantalan dan melihat putaran bantalan normal atau tidak karena jika kedua bantalan ini rusak akan berdampak cukup besar pada transaxle karna akan menimbulkan getaran dan bunyi yang mneggangu pada saat berkendara. Jika kedua komponen ini rusak maka harus diganti. 44

48 Pemeriksaan Kebocoran Oli Pemeriksaan kebocoran oli pada transaxle manual dapat dilakukan dengan cara melihat secara visual apakah oli merembes/bocor dari seal oli transaxle manual. Pemeriksaan kebocoran oli pada transaxle manual dilakukan untuk mengetahui apakah seal oli mengalami kerusakan atau tidak. Pemeriksaan kebocoran oli juga dapat dilakukan dengan cara memeriksa level oli pada transaxle manual dan jenis oli yang dipakai apakah sesuai dengan standar spesifikasi atau tidak. Berikut cara pemeriksaan oli transaxle manual pada Toyota Starlet : Hentikan kendaraan pada permukaan yang rata. Angkat kendaraan menggunakan lift. Lepaskan sumbat pengisi dan gasket. Periksa menggunakan jari apakah permukaan oli dalam jarak 5 mm dari dasar bukaan sumbat pengisi. Gambar 4.35 Memeriksa Permukaan Oli Periksa kebocoran oli bila level oli rendah. Pasang sumbat pengisi dan gasket yang baru. 45

49 Catatan : Gunakan oli dengan viscositas SAE 75W-90 Oli berlebihan atau kekurangan bisa menyebabkan gangguan. Setelah mengganti oli, jalankan kendaraan dan periksa level oli. Item Kapasitas Klasifikasi Oli transaxle manual 1.9 liter (2.0 US qts, 1.7 lmp. qts) SAE 75W Preventive Maintenance pada Transaxle Manual Perawatan pencegahan atau preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu yang telah ditentukan/direncanakan sebelumnya dan dimasudkan untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan atau kerusakan mesin untuk yang akan datang. Perawatan pencegahan meliputi pemeriksaan yang berdasarkan : Inspeksi dengan cara melihat, mendengar dan memeriksa. Penyetelan mesin pada selang waktu yang telah ditentukan. Penggantian suku cadang yang telah usang tetapi belum rusak. Bahan habis pakai diganti atau ditambahkan lagi, misalnya minyak pelumas. Tujuan dilakukannya preventive maintenance yang ini yaitu supaya dapat mengurangi bahkan meniadakan masalah yang timbul pada transaxle manual untuk kedepannya. 46

50 Perawatan setiap jarak tempuh Km Adapun perawatan yang dilakukan pada transaxle manual pada setiap jarak tempuh Km adalah sebagai berikut: a). Pemeriksaan kabel kontrol transmisi Yaitu memeriksa kabel kontol transmisi pada transaxle manual apakah sudah terpasang dengan benar. Gambar 4.36 Memeriksa kabel kontrol transmisi Technical Training Manual Transmissions & Transaxle b). Pemeriksaan shift lever assembly Yaitu memeriksa keadaan floor shift lever assembly apakah kabel kontrol transmisi sudah terpasang dengan baik pada shift lever assembly dan melakukan pengencangan pada 4 baut shift lever assembly. 47

51 Gambar 4.37 Memeriksa shift lever assembly Technical Training Manual Transmissions & Transaxle c). Pemeriksaan oli transaxle manual Yaitu memeriksa oli transaxle dengan cara membuka sumbat pengisi oli dan melihat level oli pada transaxle manual seperti pada gambar d). Membersihkan transaxle manual Yaitu membersihkan semua bagian luar transaxle manual menggunakan air atau angin kompresor. Setelah dilakukan perawatan setiap jarak tempuh Km pada transaxle manual maka dilakukan kembali perawatan pencegahan pada transaxle manual pada setiap jarak tempuh Km. 48

52 Perawatan Setiap Jarak Tempuh Km Alasan harus dilakukannya perawatan setiap km yaitu berdasarkan kadar oli untuk transaxle manual, setiap jarak tempuh km oli transaxle harus diganti sesuai spesifikasi agar komponen-komponen transaxle tidak mengalami keausan dan tidak terjadinya kebocoran oli pada transaxle manual. Adapun perawatan yang dilakukan pada transaxle manual setiap jarak tempuh km adalah sebagai berikut : a). Periksa Getaran Pemeriksaan getaran dilakukan dengan cara visual yaitu melihat bagian yang bergetar dan dengan meraba bagian yang bergetar pada transaxle manual menggunakan sarung tangan. Getaran pada transaxle manual dapat terjadi karena keausan pada komponen-komponen yang berada didalam transaxle manual. b). Mendengar Suara pada Transaxle Manual Yaitu mendengar bunyi suara pada transaxle manual menggunakan telinga. Jika terdengar suara yang keras atau mendengung pada transaxle berarti terjadi kerusakan pada bagian dalam transaxle manual. Bunyi suara yang terdengar pada transaxle manual dapat terjadi jika oli transaxle sedikit atau pemberian oli yang salah dan gigi-gigi transmisi yang aus/rusak. c). Melihat Kebocoran Oli Kegiatan ini dilakukan dengan melihat dengan mata apakah ada terjadi kebocoran pada seal oli transaxle, gasket, dan cover transaxle manual. Kebocoran ini dapat terjadi jika komponen-komponen tersebut rusak atau aus. d). Memeriksa Tuas Pemindah Gigi Pemeriksaan tuas pemindah gigi dilakukan dengan cara mencoba melakukan perpindahan gigi satu per-satu untuk mengetahui apakah pemindahan gigi keras atau tidak mau pindah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi kerusakan pada gigi-gigi transmisi yang berada didalam transaxle manual. 49

53 e). Membersihkan transaxle manual Yaitu membersihkan bagian bawah transaxle manual dengan membersihkan kotoran yang menempel pada seal oli dan cover transaxle manual menggunakan angin kompresor. f). Penyetelan Yaitu melakukan penyetelan pada baut-baut transaxle manual dan sumbat pengisi oli serta penyetelan pada baut-baut penyambung antara transaxle dengan kopling (clutch disc). g). Mengganti Oli Transaxle Manual. Penggantian oli transaxle manual ini dilakukan setiap jarak tempuh km, dengan tujuan agar pelumasan yang terjadi pada komponen-komponen transaxle manual berkerja dengan lancar dan baik sehingga tidak terjadi keausan pada komponen-komponen transaxle manual 50

54 4.4 Aliran Proses Pemindahan Daya pada Transaxle Manual Pemindahan Gigi Pertama : Input shaft bergerak ke center gear gigi 1 kemudian di bantu oleh clutch hub sleeve untuk menggerakkan output shaft, kemudian output shaft menggerakkan differential ring gear setelah itu baru differential bekerja. Gambar 4.38 Proses Pemindahan Gigi Pertama Pemindahan Gigi Kedua : Input shaft bergerak ke center gear gigi 2 kemudian di bantu oleh clutch hub sleeve untuk menggerakkan output shaft, kemudian output shaft menggerakkan differential ring gear setelah itu baru differential bekerja. 51

55 Gambar 4.39 Proses Pemindahan Gigi Kedua Pemindahan Gigi Ketiga : Input shaft bergerak ke drive gear 3 dengan dibantu clutch hub sleeve 2 dan menggerakkan driven gear 3 pada output shaft, kemudian output shaft menggerakkan differential ring gear setelah itu baru differential bekerja. Gambar 4.40 Proses Pemindahan Gigi Ketiga 52

56 Pemindahan Gigi Keempat : Input shaft bergerak ke drive gear 4 dengan dibantu clutch hub sleeve 2 dan menggerakkan driven gear 4 pada output shaft, kemudian output shaft menggerakkan differential ring gear setelah itu baru differential bekerja. Gambar 4.41 Proses Pemindahan Gigi Keempat Pemindahan Gigi Kelima : Input shaft bergerak ke drive gear 5 dengan dibantu clutch hub sleeve 3 dan menggerakkan driven gear 5 pada output shaft, kemudian output shaft menggerakkan differential ring gear setelah itu baru differential bekerja. 53

57 Gambar 4.42 Proses Pemindahan Gigi Kelima Pemindahan Gigi Mundur : Input shaft bergerak ke reverse idler gear kemudian menggerakkan reverse gear dengan dibantu clutch hub sleeve pada output shaft, kemudian output shaft menggerakkan differential ring gear setelah itu baru differential bekerja. Gambar 4.43 Proses Pemindahan Gigi Mundur 54

58 Pemindahan Gigi Mundur : Input shaft bergerak ke reverse idler gear kemudian menggerakkan reverse gear dengan dibantu clutch hub sleeve pada output shaft, kemudian output shaft menggerakkan differential ring gear setelah itu baru differential bekerja. Gambar 4.43 Proses Pemindahan Gigi Mundur 55

59 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Setelah penulis menerangkan tentang perawatan dan perbaikan transaxle manual Toyota Starlet, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1). Perawatan dan perbaikan transaxle manual dilakukan agar mesin bekerja dengan optimal dan setiap komponen-komponen transaxle manual berfungsi dengan sebaik-baiknya. 2). Pada saat melakukan pembongkaran transmisi manual penggerak depan (transaxle) Toyota starlet, lakukan pembongkaran sesuai manual book dan gunakan peralatan yang sesuai fungsinya masing-masing. 3). Pada proses perbaikan yang dilakukan, komponen-komponen yang mengalami kehausan atau rusak harus diganti dengan yang baru untuk menunjang proses perbaikan kembali dalam jangka waktu yang lama. 4). Penyebab kerusakan pada transaxle manual sering terjadi akibat jarangnya memeriksa kondisi transaxle sehingga apabila adanya kebocoran seal tidak diketahui sehingga oli transaxle terus berkurang dan menyebabkan keausan serta kerusakan pada komponen-komponen transaxle manual seperti kerusakan bearing depan output shaft dan komponen lainnya. 5). Lakukan penggantian oli pada transaxle manual setiap km. 55

60 5.2 Saran Adapun saran-saran yang penulis dapat sampaikan : 1). Lakukanlah perawatan dan service berkala pada transaxle manual setiap jarak tempuh yang telah ditentukan agar tidak terjadi lagi kerusakankerusakan pada transaxle manual. 2). Lakukanlah semua prosedur proses perbaikan berdasarkan buku petunjuk perbaikan atau manual book pada mobil Toyota starlet agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan proses perbaikan pada transaxle manual. 3) Pada pembuatan tugas akhir ini penulis membuat alat peraga transmisi manual penggerak depan (transaxle) Toyota starlet, semoga alat peraga tersebut dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun dosen dalam praktek nantinya. 56

61 PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL MOBIL PENGGERAK DEPAN TOYOTA STARLET TUGAS AKHIR DiajukanUntukMemenuhiSyarat MemperolehGelar Diploma III (AhliMadya) JurusanTeknikMesinPoliteknikNegeri Padang Diajukan oleh : Nama : David Kurnia Putra NIM : Program Studi : Teknik Mesin Konsentrasi : Maintenance KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI PADANG JURUSAN TEKNIK MESIN 2017

62 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Automatic Transaxle... 6 Gambar 2.2 Transaxle Manual... 7 Gambar 2.3 Differential... 7 Gambar 2.4 Bagian-Bagian Diferensial... 8 Gambar 2.5 Input Shaft... 9 Gambar 2.6 Bagian-Bagian Input Shaft Gambar 2.7 Output Shaft Gambar 2.8 Bagian-Bagian Output Shaft Gambar 2.9 Shift and Select Lever Shaft Gambar 2.10 Komponen shift and select lever Gambar 2.11 Jenis Bantalan Pada Transaxle Manual Gambar 2.12 Bantalan Jarum Gambar 2.13 Roller Bearing Gambar 2.14 Ball Bearing Gambar 2.15 Tapered Roller Bearing Gambar 2.16 Synchromesh Gambar 2.17 Mekanisme Synchromesh Gambar 2.18 Garpu pemindah (shift fork) Gambar 2.19 Mekanisme Shift Fork Gambar 2.20 Gear mundur (Reverse Idler Gear) Gambar 2.21 Diagram manajemen perawatan Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Tugas Akhir Gambar 4.1 Melepas lock ball assembly vii

63 Gambar 4.2 Melepas baut shaft control lever Gambar 4.3 Melepas shift dan select lever shaft assembly Gambar 4.4 Melepas cover sub-assembly Gambar 4.5 Membuka mur set belakang output shaft Gambar 4.6 Melepas hub sleeve transmisi No.3 dengan gear shift fork No Gambar 4.7 Melepas clutch hub transmisi No.3, gear ke-5 dan synchronizer ring No Gambar 4.8 Melepas driven gear ke Gambar 4.9 Melepas baut retainer bearing Gambar 4.10 Melepas snap ring pada bearing input shaft dan output shaft Gambar 4.11 Melepas baut reverse idler gear shaft Gambar 4.12 Melepas snap ring dari shift fork Gambar 4.13 Melepas shift detent ball dan lock ball assembly Gambar 4.14 Melepas 13 baut dari case transaxle manual Gambar 4.15 Melepas case transmisi manual toyota starlet Gambar 4.16 Melepas reverse idler gear sub-assembly Gambar 4.17 Melepas braket arm reverse shift assembly Gambar 4.18 Melepas gear shift fork shaft No.2 dan shift head gear No Gambar 4.19 Melepas gear shift fork shaft No Gambar 4.20 Melepas shift fork shaft No Gambar 4.21 Melepas input shaft assembly dan output shaft assembly Gambar 4.22 Melepas case diferensial assembly viii

64 Gambar 4.23 Semua komponen transaxle manual toyota starlet Gambar 4.24 Pemeriksaan celah synchronizer ring gear Gambar 4.25 Pemeriksaan celah synchronizer ring gear Gambar 4.26 Celah synchronizer ring gear Gambar 4.27 Celah synchronizer ring gear Gambar 4.28 Celah synchronizer ring gear Gambar 4.29 Pemeriksaan clearance shift fork dan hub sleeve Gambar 4.30 Pemeriksaan clearance shift fork dan hub sleeve Gambar 4.31 Pemeriksaan clearance shift fork dan hub sleeve Gambar 4.32 Pemeriksaan bantalan differential Gambar 4.33 Pemeriksaan bantalan input shaft Gambar 4.34 Pemeriksaan bantalan output shaft Gambar 4.35 Memeriksa Permukaan Oli Gambar 4.36 Memeriksa kabel kontrol transmisi Gambar 4.37 Memeriksa shift lever assembly Gambar 4.38 Proses pemindahan gigi pertama Gambar 4.39 Proses pemindahan gigi kedua Gambar 4.40 Proses pemindahan gigi ketiga Gambar 4.41 Proses pemindahan gigi keempat Gambar 4.42 Proses pemindahan gigi kelima Gambar 4.43 Proses pemindahan gigi mundur ix

65 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBARAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR LEMBARAN TUGAS LEMBAR ASISTENSI ABSTRAK KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iii DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR LAMPIRAN...x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Umum Tujuan Khusus Batasan Masalah Alasan Pemilihan Judul Metoda Pengumpulan Data Sistematika Penulisan...3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Transmisi...4 iii

66 2.2 Transmisi Manual Sistem Transmisi Penggerak Depan (transaxle) Jenis-Jenis Transaxle Automatic Transaxle Transaxle Manual Komponen Transaxle Manual/Transmisi Penggerak Depan Differential Input Shaft Output Shaft Shift and Select Lever Shaft Bantalan (Bearing) Synchromesh Garpu Pemindah (Shift Fork) Reverse Gear Keuntungan Transaxle Manajemen Perawatan Pengertian Perawatan Tujuan Perawatan Klasifikasi Perawatan Perawatan Terencana Perawatan Pencegahan...22 iv

67 Perawatan Korektif Perawatan Prediktif Perawatan Tidak Terencana Perbaikan...23 BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Waktu Tempat Alat dan Bahan Alat Bahan Metoda Penulisan Metoda Pustaka Diskusi Diagram Alir...27 BAB IV PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL MOBIL PENGGERAK DEPAN (TRANSAXEL) TOYOTA STARLET 4.1 Pembongkaran Transaxle Manual Pemeriksaaan Komponen Transmisi Manual Penggerak Depan Pemeriksaan Synchronizer Ring Gear Pemeriksaan Synchronizer Ring Gear v

68 4.2.3 Pemeriksaan Synchronizer Ring Gear Pemeriksaan Synchronizer Ring Gear Pemeriksaan Synchronizer Ring Gear Pemeriksaan Clearance Shift Fork dan Hub Sleeve Gear Pemeriksaan Clearance Shift Fork dan Hub Sleeve Gear 3, Pemeriksaan Clearance Shift Fork dan Hub Sleeve Gear 1, Pengecekan Bantalan Differential Pengecekan Bantalan Output dan Input Shaft Pemeriksaan Kebocoran Oli Preventive Maintenance pada Transaxle Manual Perawatan Setiap Jarak Tempuh Km Perawatan Setiap Jarak Tempuh Km Aliran Proses PemindahanDayapada Transaxle Manual...51 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran...57 vi

69 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pengelasan dan penggerindaan rangka alat peraga Lampiran 2 Pengamplasan rangka alat peraga Lampiran 3 Pembongkaran dan pemotongan cover transaxle Lampiran 4 Pencucian komponen transaxle dan pengecatan Lampiran 5 Hasil akhir alat peraga transaxle toyota starlet Lampiran 6 Alat peraga transaxle Toyota starlet tampak dari samping Lampiran 7 Alat peraga transaxle Toyota starlet tampak dari belakang... 59

70 DAFTAR PUSTAKA TOYOTA Technical Training. Introduction to Manual Transmissions & Transaxles. Akmal yafis Perawatan dan Perbaikan Mesin Sizer Alat Pemotong Karet PT. Perkebunan Nusantara. Laporan Tugas Akhir. Diploma III Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. Hafiz Fatir Hidayat Perawatan dan Perbaikan Transaxle Manual Toyota Limo. Laporan Tugas Akhir. Diploma III Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. Nofriza, S.pd.10 Januari Modul Memperbaiki Sistem Transmisi. Jurnal Pendidikan Teknik Kendaraan Ringan. Toyota Motor Sales,U.S.A., INC. Manual Overhaul Transaxle.4&5 Speed. Fitri Fuad Rochadi Pembuatan Alat Peraga Otomatis Sepeda Motor. Laporan Proyek Akhir. Diploma III Teknik Mesin Otomotif Fakultas Sebelas Maret Surakarta. http//smkotomotif.blogspot.com http//mobilmogok.com http//fastnlow.net

71 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Pembuatan Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Ijazah Diploma III (tiga) di Politeknik Negeri Padang. Adapun judul tugas akhir tersebut adalah Perawatan dan Perbaikan Transmisi Manual Mobil Penggerak Depan Toyota Starlet Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada ALLAH SWT karena tanpa izin-nya penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis mengucakan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia ilmu dan rahmatnya kepada penulis. 2. Ayah dan ibu tercinta yang selalu mendoakan dan segala daya upayanya sehingga penulis berhasil melaksanakan kuliah hingga sekarang. 3. Bapak Aidil Zamri, ST.,MT selaku Direktur Politeknik Negeri Padang. 4. Bapak DR. Junaidi, ST.,MP selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. 5. Bapak Sir Anderson, ST,MT selaku Ketua Prodi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. 6. Bapak Rivanol Chadry, ST,MT selaku Ketua Konsentrasi Mesin Maintenance Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. 7. Bapak Rakiman, ST.,MT selaku Dosen Pembimbing 1 dalam penulisan tugas akhir. i

72 8. Bapak Ir.H.Harfardi, M,Si selaku Dosen Pembimbing 2 dalam penulisan tugas akhir. 9. Seluruh Staff Pengajar dan Karyawan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. 10. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang, Khususnya angkatan 2014 yang sama-sama berjuang. 11. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis meyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki dan keterbatasan bahan yang diperoleh. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukan untuk penulis pada masa yang akan datang agar menjadi lebih baik. Padang, 10 September 2016 Penulis, DAVID KURNIA PUTRA Bp ii

73 3

74 Lampiran 1 Proses pengelasan rangka alat peraga Proses penggerindaan rangka alat peraga 53

75 Lampiran 2 Proses pengamplasan rangka alat peraga Proses pengecatan rangka alat peraga 54

76 Lampiran 3 Pembongkaran transmisi Toyota Starlet Proses pemotongan cover transaxle 55

77 Lampiran 4 Proses pencucian transmisi manual Toyota starlet Proses pengecatan transmisi manual Toyota Starlet 56

78 Lampiran 5 Alat peraga transmisi manual Toyota Starlet tampak depan 57

79 Lampiran 6 Alat peraga transaxle tampak samping 58

80 Lampiran 7 Alat peraga transaxle tampak belakang 59

BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50

BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50 BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50 Gbr 4.1 Transmisi Type C50 4.1 MEMBONGKAR TRANSAXLE 1. MELEPAS POROS TUAS PEMINDAH (SELECT LEVER SHAFT ASSEMBLY) DAN PEMILIH (SHIFT) Lepaskan poros tuas pemindah

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Transmisi Fungsi transmisi adalah untuk meneruskan putaran dari mesin ke arah putaran roda penggerak, dan untuk mengatur kecepatan putaran dan momen yang dihasilkan sesuai

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG 30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG Gambar 4.1, Alur proses perawatan 31 Mulai Masukkan Mobil ke stall Diteksi sistem yang mengalami kerusakan Pembongkaran

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

TUGAS AKHIR PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G TUGAS AKHIR PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma III Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh NAMA : Pijar Prastian Sejati

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear )

BAB IV PEMBAHASAAN. 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 Pengertian dan Fungsi Gardan ( Differential Gear ) Differential gear atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin

Lebih terperinci

BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual

BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual 20 BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PENGERJAAN TRANSMISI 4.1.1 Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual Catatan : Transmisi manual yang ditinjau dalam servis ini adalah transmisi manual

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP diajukan untuk memenuhi nilai akhir semester dua disusun oleh : Arman Syah. S XI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR OVERHAUL TRANSMISI MANUAL PADA TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk

TUGAS AKHIR OVERHAUL TRANSMISI MANUAL PADA TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk TUGAS AKHIR OVERHAUL TRANSMISI MANUAL PADA TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk Menyandang Gelar Ahli Madya Oleh Indra Sulistyo 5211312032 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Transmisi manual merupakan gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan moment poros engkol ke roda-roda penggerak.

BAB III LANDASAN TEORI. Transmisi manual merupakan gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan moment poros engkol ke roda-roda penggerak. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Transmisi Transmisi manual merupakan gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan moment poros engkol ke roda-roda penggerak. 1.Menghasilkan tenaga yang lebih

Lebih terperinci

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perakitan dan pengukuran tranmisi Langkah Pembongkaran Berikut ini langkah-langkah pembongkaran transmisi : a. Membuka baut tap oli transmisi. b. Melepas baut yang melekat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi pengembangan alat peraga real axle traktor head a. Differantial assy real axle b. Hose 8 mm c. Kompresor angin d. Motor bensin 5,5 pk e.v-belt f.pully g.roda

Lebih terperinci

Lampiran 6. Jobsheet Kopling

Lampiran 6. Jobsheet Kopling Lampiran 6. Jobsheet Kopling TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOB SHEET KOPLING Semester Gasal PENYETELAN KOPLING 225 Menit No. JST/XI/TKR/PCPT/01 Tgl : 30 Agustus 2016 Jumlah Halaman : 6

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

1 BAB III METODELOGI PENELITIAN

1 BAB III METODELOGI PENELITIAN 1 BAB III METODELOGI PENELITIAN Tempat & Waktu Pelaksanaan Dilaksanakannya dalam proses Analisis Troubleshooting Sistem Transmisi Penggerak Roda Depan Honda Accord 4 Percepatan dan pembongkaran pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Data Awal setelah Overhoul differential Berikut adalah penampakan differential awal sebelum dilakukan pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat

Lebih terperinci

No. JST/OTO/321 Revisi : 00 Tgl : Page 1 of 2

No. JST/OTO/321 Revisi : 00 Tgl : Page 1 of 2 No. JST/OTO/321 Revisi : 00 Tgl : 07-07-07 Page 1 of 2 KOPLING PEGAS SPIRAL 2 x 50 Kompetensi : Memelihara/ servis, memperbaiki dan overhaul sistem pemindah tenaga pada kendaraan ringan Sub Kompetensi

Lebih terperinci

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI KISI KISI LOMBA KETERAMPILAN SISWA AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI TAHUN 2012 TUGAS A : TUNE UP MOTOR BENSIN WAKTU : 1. Persiapan ( 5 Menit) Tune Up Motor bensin pada kendaran Kijang 7K tahun 2007

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi

Lebih terperinci

SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI

SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SMK KRTNEGR WTES K. KEDIRI SISTEM PEMINDH TENG (SPT) TRNSMISI MNUL . TRNSMISI MNUL PEMELIHRN / SERVICE TRNSMISI MNUL URIN. Saat kendaraan mulai berjalan atau menanjak dibutuhkan momen yang besar.untuk

Lebih terperinci

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Recirculating Ball Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Recirculating Ball Siswa mampu

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 untuk Menyandang Sebutan Ahli Madya Oleh : Dwi

Lebih terperinci

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR CVT (Continuous Variable Transmission) Modul ini disusun sebagai bahan ajar bagi siswa kelas XI TSM (Teknik Sepeda Motor) Disusun : Gunadi, S. Pd DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI MANUAL 48 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL 1. Gambar Komponen Transmisi Manual. 2.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 22 BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 3.1 Tempat Dan Objek Analisis Tempat untuk melakukan analisis dan perbaikan pada tugas akhir ini, adalah workshop otomotif

Lebih terperinci

Pembuatan Trainer Cutting Kopling Hidraulis Mobil Toyota Kijang KF 40

Pembuatan Trainer Cutting Kopling Hidraulis Mobil Toyota Kijang KF 40 Pembuatan Trainer Cutting Kopling Hidraulis Mobil Toyota Kijang KF 40 Kusnadi D-III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal ABSTRAK Kendaraan bermotor berjalan dengan normal jika salah satu syaratnya

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling 28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling Gambar 4.1 Diagram Proses Perawatan dan Perbaikan Kopling 29

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name

Konstruksi CVT. Parts name Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave

Lebih terperinci

PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN 68 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN 1. Gambar komponen-komponen differential. 17 12 15 4 1 2 3 7 18 13

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL Fungsi sistem kemudi Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk merubah arah gerak kendaraan melalui roda. Sistem kemudi harus dapat memberikan informasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING 7 PENDAHULUAN SISTEM PEMINDAH TENAGA (POWER TRAIN). Pemindah tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : SISTEM PEMINDAH TENAGA SKS : 2 teori, 1 praktik Kode Mata Kuliah : OTO 321 Smt : Genap/ Gasal *) Waktu Pertemuan : 2 x 50 Pertemuan ke : 1 I. Kompetensi Dasar : Mengingat,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. penyusun utama yaitu clutch, manual transaxle (mencakup transmisi roda gigi dan

BAB II DASAR TEORI. penyusun utama yaitu clutch, manual transaxle (mencakup transmisi roda gigi dan BAB II DASAR TEORI Powertrain adalah sistem penyaluran daya dari mesin ke roda penggerak kendaraan (ban). Powertrain pada kendaraan dengan roda penggerak depan memiliki komponen penyusun utama yaitu clutch,

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( )

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( ) MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT Rian Alif Prabu (12504244022) Septian Dwi Saputra (12504244032) Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2016 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX 3.1 Mencari Informasi Teknik Komponen Gearbox Langkah awal dalam proses RE adalah mencari informasi mengenai komponen yang akan di-re, dalam hal ini komponen gearbox traktor

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu

BAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu 29 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Permasalahan 3.1.1. Flow yang Dihasilkan Kurang 3.1.1.1. Gambaran Masalah Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu mengangkat beban pada ketinggian yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

Sistem Transmisi Otomatis

Sistem Transmisi Otomatis Sistem Transmisi Otomatis A. Garis Besar Sistem V-Matic Sistem V-Matic adalah mekanisme otomatis yang mengubah perbandingan gigi tanpa langkah-langkah dan mengubah daya mesin menjadi gaya dorong optimal

Lebih terperinci

PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan

PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan PEKAN UJI PRODUKTIF TEKNIK OTOMOTIF PERANGKAT UJI KOMPETENSI Final drive/gardan Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M Slamet Akhmad S, M.Pd TEKNIK OTOMOTIF 2014 Lembar Kualifikasi Tipe Mobil : Peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN. Proses Analisis Sistem Pemindah Tenaga Yamaha Vixion ini dilakukan di

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN. Proses Analisis Sistem Pemindah Tenaga Yamaha Vixion ini dilakukan di BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Analisis Sistem Pemindah Tenaga Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin Program Politeknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Lebih terperinci

Tipe Constant Mesh Dengan Tipe Constant Mesh memungkinkan ukuran konstruksi Transmisi menjadi lebih kecil, sehingga kebanyakan sepeda motor

Tipe Constant Mesh Dengan Tipe Constant Mesh memungkinkan ukuran konstruksi Transmisi menjadi lebih kecil, sehingga kebanyakan sepeda motor Tipe Constant Mesh Dengan Tipe Constant Mesh memungkinkan ukuran konstruksi Transmisi menjadi lebih kecil, sehingga kebanyakan sepeda motor menggunakan transmisi tipe constant mesh. Karakteristik Tipe

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pengertian Perawatan Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut : Menurut Drs. Sudjoko dalam bukunya yang berjudul adminitrasi materil, pemeliharaan

Lebih terperinci

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL 27 PEMELIHARAAN / SERVICE UNIT FINAL DRIVE ( SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL) URAIAN. FUNGSI DIFFERENTIAL. 1. Menyesuaikan

Lebih terperinci

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING 39 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING ( Toyota Kijang KF 40 ). 1. Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Start Pemeriksaan awal per periodik Ada kerusakan Lepas wick assy dari TM Penggantian wick assy baru N Perbaikan Wick Assembly Y Tes Lubricator sesuai

Lebih terperinci

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang (Indonesian) DM-RD0004-08 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE XTR RD-M9000 DEORE XT RD-M8000 Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING...

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Perencanaan Rancang Bangun Dalam merencanakan suatu alat bantu, terlebih dahulu kita harus memperhatikan faktor-faktor yang mendasari terlaksananya perencanaan alat bantu

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat

Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 9I 1 10 J A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) G. Clutch housing/rumah kopling C. Weight / Pemberat

Lebih terperinci

DIFFERENTIAL KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI

DIFFERENTIAL KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI SMK MUHAMMADIYAH BULAKAMBA - BREBES DIFFERENTIAL KELAS XI OLEH : HARIS MAULANA MARZUKI FINAL DRIVE ( GARDAN ) Fungsi Final drive pada kendaraan adalah untuk merubah arah putaran poros propeller kearah

Lebih terperinci

SISTEM POROS PROPELLER

SISTEM POROS PROPELLER SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) SISTEM POROS PROPELLER 22 PEMELIHARAAN / SERVICE UNIT FINAL DRIVE ( SISTEM POROS PROPELLER) URAIAN Propeller Shaft Propeller Shaft berfungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Matic motor matic adalah suatu kendaraan yang aman dan nyaman saat dikendarai dengan hanya menarik gas kemudian motor langsung jalan. yang pada dasa rnya kinerja motor matic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Makalah ini di susun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga. di mana Dosen yang mengajar mata kuliah ini menuntun siswanya agar

Lebih terperinci

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa mampu membongkar

Lebih terperinci

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan

Lebih terperinci

Alamat : Jl. Kusuma No.75 Telp.(0287) , , FAX.(0287) Kebumen Jawa Tengah 54316, MODUL PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018

Alamat : Jl. Kusuma No.75 Telp.(0287) , , FAX.(0287) Kebumen Jawa Tengah 54316, MODUL PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018 LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU KABUPATEN KEBUMEN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MA ARIF 1 KEBUMEN PROGRAM / KOMPETENSI KEAHLIAN 1. Teknik Audio Video ( Terakreditasi A ) 3. Teknik Kendaraan Ringan ( Terakreditasi

Lebih terperinci

Perawatan System C V T

Perawatan System C V T Perawatan System C V T A. Pelumasan Colar pada pulley primer Sebab : Jika tidak ada pelumasan, akselerasi / percepatan tidak halus karena gerakan penyesuai pada primary sheave tidak bekerja dengan baik.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN MASALAH Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc

BAB III PEMBAHASAN MASALAH Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc BAB III PEMBAHASAN MASALAH 3.1. Pembahasan Masalah Pada Sistem Kopling Avanza 1300cc Jika kerusakan terjadi yang tidak ditentukan oleh tabel berikut atau tidak dapat ditelusuri kembali ke penyebab tertentu,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Pada gambar 4.1 menggambarkan sebuah langkah dari proses pelayanan perawatan kendaraan yang dilakukan oleh menejemen Astrido Daihatsu Kebon Jeruk agar

Lebih terperinci

PEMINDAH DAYA. 1. Uraian Tipe axle dan axle shaft

PEMINDAH DAYA. 1. Uraian Tipe axle dan axle shaft PEMINDAH DAYA GARIS BESAR PEMINDAH DAYA..... 190 KOPLING 1. Uraian.......................... 191 2. Rangkaian kopling................ 191 3. Plat kopling...................... 193 4. Mekanisme penggerak............

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTIK RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTIK Satuan Pendidikan : SMK MUHAMMADIYAH PAKEM Kelas/Semester : XI/1 Mata Pelajaran : Chasis Otomotif Materi pokok : Prinsip Kerja Kopling Waktu : 5x45 menit

Lebih terperinci

Pemindah Gigi Belakang

Pemindah Gigi Belakang (Indonesian) DM-MBRD001-04 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Pemindah Gigi Belakang SLX RD-M7000 DEORE RD-M6000 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA 3.1 Mesin Bubut Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC

BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC 26 A. Daftar Spesifikasi Mobil Daihatsu Gran Max Pick-Up 1500cc Tabel 3.1 Spesifikasi Mobil Daihatsu Gran Max (Sumber : http://counterdaihatsu.files.wordpress.com/2011/12/spek-gmpu.jpg)

Lebih terperinci

FUNGSI KERUSAKAN DAN PERBAIKAN KOPLING KENDARAAN RINGAN

FUNGSI KERUSAKAN DAN PERBAIKAN KOPLING KENDARAAN RINGAN FUNGSI KERUSAKAN DAN PERBAIKAN KOPLING KENDARAAN RINGAN Muksin R. Harahap Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik UISU muksin.harahap@ft.uisu.ac.id Abstrak Salah satu bagian yang berfungsi untuk memindahkan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck BAB II LANDASAN TEORI Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).

Lebih terperinci

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR BULAN 4 Materi : Pengenalan alat kerja dan sparepart mesin, dan bongkar pasang mesin peraga. Target : Siswa dapat memahami nama dan fungsi alat kerja, mengenal sparepart

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada pembuatan rancang bangun kendaraan mobil mini ini kami menggunakan engine (mesin) suzuki smash 4 tak 110 cc dengan bahan bakar bensin dengan kemampuan ankut 50 150 kg. Dalam

Lebih terperinci

AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T)

AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T) AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T) TRANSMISI OTOMATIS KENDARAAN TIPE FR BAGIAN UTAMA A/T 1. Torque Converter ( bagian depan) 2. Planetary Gear Unit (bagian tengah) 3. Hydraulic Control Unit (bagian bawah) Torque

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PEMBUATAN) RANCANG BANGUN ALAT PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL 4 KECEPATAN (PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Mesin Konsentrasi

Lebih terperinci

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013 Disusun oleh : N a ma : MUHAMMAD DEDI S.R No. Induk : 9045 Kelas Prog.Keahlian : XII MOB : Teknik Mekanik Otomotif SMK PETRUS KANISIUS

Lebih terperinci

MEKANISME DAN TROUBLE SHOOTING SISTEM DIFERENSIAL SERTA PERHITUNGAN PENGUATAN MOMEN DARI DRIVE PINION TERHADAP AXLE PADA TOYOTA KIJANG 5K

MEKANISME DAN TROUBLE SHOOTING SISTEM DIFERENSIAL SERTA PERHITUNGAN PENGUATAN MOMEN DARI DRIVE PINION TERHADAP AXLE PADA TOYOTA KIJANG 5K MEKANISME DAN TROUBLE SHOOTING SISTEM DIFERENSIAL SERTA PERHITUNGAN PENGUATAN MOMEN DARI DRIVE PINION TERHADAP AXLE PADA TOYOTA KIJANG 5K PROYEK AKHIR Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Diploma III

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN PREVENTIF PADA PT DUNIA EXPRESS TRANSINDO 4.1 PERAWATAN PREVENTIF Perawatan preventif merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kopling Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada kendaraan di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin. Sumber :

Lebih terperinci

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000 (Indonesian) DM-MDFC001-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Set engkol depan ALIVIO FC-M4000 FC-M4050 FC-M4050-B2 FC-M4060 ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan beberapa

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan

Lebih terperinci

SISTEM POROS PROPELLER

SISTEM POROS PROPELLER SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) SISTEM POROS PROPELLER 22 PEMELIHARAAN / SERVICE UNIT FINAL DRIVE ( SISTEM POROS PROPELLER) URAIAN Propeller Shaft Propeller Shaft berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal 3.1 Diagram Alir (Flow Chart) BAB III METODE PENELITIAN Mulai Observasi & Studi Literatur Identifikasi Sistem Mekanisme Katup Pengujian Dynotest awal Proses Modifikasi Camshaft Pengujian Dynotest Hasil

Lebih terperinci

GIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI

GIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI PRAKTEK GIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI 1. Tujuan Khusus Pembelajaran 2. Alat P e s e r t a b e l a j a r d a p a t Membongkar gigi kemudi type bola bersirkulasi Memeriksa bagian-bagian gigi kemudi

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses yang mengolah dari bahan mentah menjadi suatu barang jadi. Berikut ini pemilihan bahan yang digunakan dalam pembuatan

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ 3.1 MetodePahldanBeitz Perancangan merupakan kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston

Lebih terperinci

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA

Lebih terperinci

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300 BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300 4.1. Pemeriksaan dan Uji Performa Komponen Setiap kendaraan yang akan dilakukan perbaikan tentunya memiliki beberapa masalah pada komponen yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin

Lebih terperinci

Roda Rantai Depan. Panduan Dealer DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000. Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B SM-BB72-41B. JALANAN MTB Trekking

Roda Rantai Depan. Panduan Dealer DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000. Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B SM-BB72-41B. JALANAN MTB Trekking (Indonesian) DM-RAFC001-02 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Roda Rantai Depan DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000 Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Salah satu komponen yang digunakan oleh kendaraan HINO FM260TI adalah Gearbox bentuk aplikasi dari rodagigi dimana rodagigi disusun menjadi beberapa stage/tingkat

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Transmisi berfungsi memindahkan tenaga gerak mesin ke roda dan mengatur besar kecepatan sudut putaran agar sesuai kebutuhan. Transmisi mengatur variasi perbandingan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis PEMBAHASAN A. Konstruksi Gunting Pemotong Plat Mesin pemotong plat mempunyai beberapa jenis, manual dengan menggunakan tuas maupun dengan tenaga hidrolis (gambar 1.1), pada mesin pemotong plat hidrolis

Lebih terperinci