MOTIVASI ORANG TUA PADA PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA BURUH KEBUN SAWIT DI JORONG MUARA PUTUS TIKU V JORONG KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM
|
|
- Siska Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MOTIVASI ORANG TUA PADA PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA BURUH KEBUN SAWIT DI JORONG MUARA PUTUS TIKU V JORONG KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL RIKA RUBIANTI NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
2
3 1 Parent Motivation Toward Children s Education In Family Workers in The Oil Palm Plantations Jorong Muara Putus Tiku V Jorong District of Tanjung Mutiara Agam Oleh : Rika Rubianti 1 Erianjoni 2 Hefni 3 * The Sociology education student of STKIP PGRI West Sumatera ** The Sociology staff of sosiology education of STKIP PGRI West Sumatera *** The Sociology staff of sosiology education of STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACT This study was motivated by the many children in Jorong Muara Putus End-educated, while jobs occupied by most residents in Jorong Muara Putus is to work as a palm oil plantation workers. Where wages received by workers of oil palm plantations is still very low, namely Rp per day. With the lack of wages received by the workers of the oil palm plantation would be very difficult for workers to meet the needs of everyday life, such as household needs and educational needs of children are increasingly rising. But it is not an obstacle for workers to keep their children in school, and to be able to offset the severe labor between household needs and educational needs of children, because if the child's educational needs are not or less fulfilled the education of children will be neglected. The purpose of this study is to describe the motivation of the parents to the education of children in the family oil palm plantation workers in Jorong Muara Putus Tiku V Jorong Agam District of Tanjung Mutiara. The theory that I use in this research is the theory of phenomenology of Alfred Schutz. Schutz divide the motives that influence human action into two namely: Because motive, the motive arising from past experiences of individuals as members of society, in this case the experience of the past used by people as something that encourages individuals to act. In order to motive, the motive that comes from seeing the existence of certain values to act now to reach the future. This study uses a qualitative method with descriptive type. Informants were taken by purposive sampling with the informant as much as twelve people. Data was collected by means of observation, direct interview and documentation study. Models and data analysis using Milles and Huberman. The results showed that the motivation of parents for children's education seen from (a) The parents' perception of the importance of Education (b) Children as an asset of the future, (c) Environmental factors (d) Factors the children themselves. Key Words: Motivation, Education, Worker. 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Pembimbing I, staf pengajar Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Pembimbing II, staf pengajar Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
4 2 ABSTRAK MOTIVASI ORANG TUA PADA PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA BURUH KEBUN SAWIT DI JORONG MUARA PUTUS TIKU V JORONG KECAMATAN TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM Penelitian ini di latarbelakangi oleh banyaknya anak-anak di Jorong Muara Putus yang mengenyam pendidikan, sedangkan pekerjaan yang ditekuni oleh sebagian besar penduduk di Jorong Muara Putus adalah dengan bekerja sebagai buruh kebun sawit. Dimana upah yang diterima oleh para buruh kebun sawit tersebut masih sangat minim, yaitu Rp perharinya. Dengan minimnya upah yang diterima oleh buruh kebun sawit tersebut tentu akan sangat sulit bagi para buruh untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, seperti kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan pendidikan anak yang semakin hari semakin meningkat. Tetapi hal tersebut tidak menjadi halangan bagi para buruh untuk tetap menyekolahkan anak-anak mereka, dan parah buruh harus bisa mengimbangi antara kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan pendidikan anak, karena apabila kebutuhan akan pendidikan anak tidak atau kurang terpenuhi maka pendidikan anak akan terlantar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan motivasi orang tua terhadap pendidikan anak pada keluarga buruh kebun sawit di Jorong Muara Putus Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu teori fenomenologi dari Alfred Schutz. Schutz membagi motif-motif yang mempengaruhi tindakan manusia ke dalam dua yakni: Because motive, yaitu motif yang timbul akibat pengalaman masa lalu individu sebagai anggota masyarakat, dalam hal ini pengalaman masa lalu dijadikan oleh individu sebagai sesuatu yang mendorong individu untuk bertindak. In Order to motive, yaitu motif yang timbul karena melihat adanya nilai-nilai tertentu terhadap tindakan sekarang untuk jangkauan masa depan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Informan penelitian diambil secara purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak dua belas orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara secara langsung dan studi dokumen. Model dan analisis data menggunakan versi Milles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi orang tua terhadap pendidikan anak yaitu (a) persepsi orang tua akan pentingnya pendidikan (b) anak sebagai asset masa depan, (c) faktor lingkungan, dan (d) faktor anak itu sendiri. Kata Kunci: Motivasi, Pendidikan, Buruh PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya sehingga ia mencapai kualitas diri yang lebih baik. Inti pendidikan adalah usaha pendewasaan manusia seutuhnya (lahir dan batin), baik oleh dirinya sendiri maupun orang lain, dalam arti tuntutan agar anak didik memiliki kemerdekaan berpikir, merasa, berbicara, dan bertindak serta percaya diri dengan penuh rasa tanggung jawab dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-hari, Basri (dalam Tatang 2012:14). Pendidikan merupakan suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang di dalam lingkunganya, oleh sebab itu orang-orang yang berpendidikan dalam suatu masyarakat dianggap sebagai orang-orang yang mengerti akan baik buruk dan pantas atau tidak pantasnya suatu tindakan yang dilakukan, pendidikan dalam masyarakat diharapkan mampu memelihara dan memperbaiki kehidupan menuju masyarakat yang harmonis dan sejahtera. Suatu sistem yang berkembang di tengah masyarakat pada masa kini sebagai wadah menempa kualitas sumber daya manusia, adalah melalui ilmu dan pengetahuan, dalam hal ini pendidikan. Sangat besar dampak pendidikan dalam kehidupan masyarakat, baik dalam mewujudkan pembangunan maupun dalam transformasi masyarakat ke arah yang lebih baik. Keberhasilan pendidikan di tengah masyarakat, yaitu membangun sumber daya manusia serta membangun infrastruktur guna mendukung kesejahteraan masyarakat tersebut. Pendidikan menjadi suatu hal yang dirasa sangat penting bagi masyarakat karena telah menyaksikan keberhasilannya. Akhirnya tingkat pendidikan menjadi suatu prestise di tengahtengah masyarakat. Pendidikan yang mencerdaskan menjadi tujuan masyarakat, maka anak-anak disekolahkan untuk mengecap pendidikan (Simanjuntak, 2014:56-57).
5 3 Masalah pendidikan sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan bangsa dan negara. Karena maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu sendiri. Suatu negara dapat dikatakan negara maju jika masyarakatnya mendapatkan pendidikan yang baik, dan lebih mengutamakan kebutuhan akan pendidikan dibandingkan kebutuhan lainnya, sebaliknya suatu negara dapat dikatakan negara terbelakang jika masyarakatnya banyak yang tidak berpendidikan, dalam artian suatu negara yang tidak mementingkan pendidikan untuk masyarakatnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam suatu negara, oleh karena itu negara-negara yang ingin maju selalu melakukan berbagai upaya agar pendidikan di negaranya tetap berjalan dengan baik. Triwiyanto (2014: ), mengemukakan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang setara dalam sistem pendidikan nasional. Hak setiap warga negara dalam sistem pendidikan nasional yaitu: (1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. (2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. (3) Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus. (4) Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. (5) Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat. Melihat begitu pentingnya pendidikan bagi kehidupan, pemerintah pun telah melakukan berbagai upaya agar semua warga negaranya mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Tidak terkecuali bagi masyarakat yang bekerja sebagai buruh kebun sawit di Tiku V Jorong, tepatnya di Jorong Muara Putus. Jorong Muara Putus merupakan salah satu jorong yang terdapat di Tiku V Jorong, Jorong Muara Putus adalah kawasan pesisir yang didominasi oleh kawasan lindung dengan basis ekonomi pertanian (perkebunan lahan kering dan hortikultura). Mata pencarian masyarakat Jorong Muara Putus pun beraneka ragam, masyarakat yang tinggal di sepanjang pesisir pantai bermata pencarian sebagai nelayan, sedangkan pada daerah dataran mata pencarian masyarakat yaitu berkebun sawit. Di Jorong Muara Putus terdapat sebuah perusahaan minyak kelapa sawit yang bernama PT Mutiara Agam yang dikelola oleh pihak swasta yang dijadikan masyarakat sekitar PT tersebut sebagai sumber mata pencarian mereka. Dengan adanya PT tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja bagi perusahaannya dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat terutama untuk bagian kebun sawit mereka. Luasnya kebun sawit perusahaan tersebut akan menyerap tenaga kerja sehingga banyak masyarakat di sekitar PT yang menjadi buruh kebun sawit. Untuk itu, di dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian di Jorong Muara Putus, karena banyaknya masyarakat Jorong Muara Putus yang bekerja sebagai buruh kebun sawit, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian No Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) 1 PNS 10 2 Nelayan 55 3 Perkebunan 15 4 Buruh Pabrik 70 5 Buruh Kebun Sawit Wiraswasta 45 Jumlah 345 Sumber: Kantor Wali Nagari Tiku V Jorong Berdasarkan data di atas terlihat bahwa jenis pekerjaan yang paling didominasi oleh masyarakat Jorong Muara Putus yaitu dengan bekerja sebagai buruh kebun sawit, dimana terdapat 150 orang yang bekerja sebagai buruh kebun sawit, sedangkan jumlah pekerjaan terkecil yaitu PNS sebanyak 10 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh para buruh kebun sawit berada di bawah kendali perusahaan, jenis pekerjaan mereka pun bermacam-macam, ada yang bertugas sebagai tukang panen sawit jika sudah tiba waktu panen, ada yang bekerja sebagai pembersih pekebunan sawit dan ada juga yang bekerja sebagai pemberi pupuk sawit. Melihat pekerjaan masyarakat Jorong Muara Putus yang banyak bekerja sebagai buruh kebun sawit yang mana buruh kebun sawit tersebut harus memenuhi kebutuhannya baik itu sandang, pangan, papan, dan terutama sekali pendidikan untuk anak-anak mereka. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 9 Maret 2015 dengan beberapa orang buruh kebun sawit bahwa upah yang diterima dengan bekerja sebagai buruh kebun sawit hanya Rp perharinya, dimana dengan minimnya penghasilan yang ia terima tersebut tentu akan sangat sulit baginya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, apalagi pendidikan sekarang biayanya
6 4 sangat mahal dan ditambah lagi dengan harga bahan pokok rumah tangga yang juga semakin melonjak. Meskipun demikian masyarakat Jorong Muara Putus, khususnya orang tua yang bekerja sebagai buruh kebun masih memiliki motivasi yang kuat untuk menyekolahkan anakanak mereka, hal ini terlihat dari 200 anak usia sekolah yang ada di Jorong Muara Putus, 190 anak diantaranya masih duduk dibangku pendidikan, yang sebagian besarnya adalah anak dari buruh kebun sawit. Berikut akan dijelaskan pendidikan anak dari keluarga buruh kebun sawit. Tabel 2 Pendidikan Anak pada Keluarga Buruh Kebun Tingkat Pendidikan Jumlah Masih Sekolah Jumlah Putus Sekolah SD 95 3 SMP 15 3 SMA 14 - Sumber: Data Primer Tahun 2015 Berdasarkan penjelasan dan data di atas dapat dilihat bahwa dari 200 anak usia sekolah yang ada di Jorong Muara Putus, 130 anak diantaranya adalah anak dari keluarga buruh kebun sawit, dan terdapat 6 orang anak diantaranya sudah putus sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan atau motivasi orang tua terhadap pendidikan anak masih tinggi, mengingat bahwa minimnya pendapatan yang diterima oleh buruh kebun sawit tersebut. Oleh sebab itu peneliti melihat dari segi orang tua itu sendiri, karena dengan minimnya pendapatan yang ia terima dengan bekerja sebagai buruh kebun sawit ternyata tidak menyurutkan keinginan orang tua untuk tetap menyekolahkan anak-anaknya. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah Motivasi Orang Tua Pada Pendidikan Anak Dalam Keluarga Buruh Kebun Sawit di Jorong Muara Putus Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Metode ini digunakan karena dalam penelitian ini peneliti ingin mengkaji lebih luas tentang apa yang menjadi acuan bagi orang tua sehingga termotivasi untuk menyekolahkan anak-anak mereka, dalam artian bahwa jawaban dari pertanyaan ini membutuhkan penjelasan yang lebih luas dalam bentuk kata-kata yang hanya bisa diperoleh dari hasil wawancara mendalam. Sedangkan penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif, dimana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Informan penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Kriteria orang yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah: buruh kebun sawit di Jorong Muara Putus yang telah berkeluarga dan menyekolahkan anaknya, anak dari keluarga buruh kebun sawit yang masih bersekolah, guru yang mengajar dimana anak dari keluarga buruh kebun sawit bersekolah. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 14 orang yang terdiri dari 7 orang tua, 2 orang guru, dan 5 orang anak. analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Penelitian dilakukan di Jorong Muara Putus Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Alasan memilih lokasi penelitiannya di Jorong Muara putus karena Jorong Muara Putus merupakan salah satu jorong yang masih memiliki tingkat pendidikan yang tinggi meskipun di Jorong Muara Putus pekerjaan yang didominasi oleh masyarakatnya yaitu bekerja disektor perkebunan sawit yang salah satunya bekerja sebagai buruh kebun sawit. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Jorong Muara Putus merupakan salah satu jorong yang terdapat di Nagari Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Jorong Muara Putus terletak pada 0,03 LS dan 100,22 BT dengan ketinggian 2 m di atas permukaan laut. Adapun batas wilayah Jorong Muara Putus adalah: Sebelah Utara berbatasan dengan Gadih Angik (Masang Timur), Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, Sebelah Timur berbatasan dengan Ujung Labung, dan Sebelah Barat berbatasan dengan Masang. Jorong Muara Putus memiliki kelembaban udara 5,00% dan suhu udara rata-rata 26ºC dan topografi dataran rendah dan pesisir pantai, sehingga Jorong Muara Putus merupakan salah satu daerah yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai lokasi mata pencarian, seperti berkebun dan menangkap ikan di laut.
7 5 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pendidikan Anak Pada Keluarga Buruh Kebun Sawit Pendidikan anak dari keluarga buruh kebun sawit di Jorong Muara Putus tergolong cukup baik, hal ini terlihat dari pendidikan yang dicapai anak dari buruh kebun sawit. Pendidikan anak dari buruh kebun sawit tidak hanya sampai pada tingkat sekolah saja, bahkan sudah ada yang sampai pada tingkat perguruan tinggi. Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan dengan beberapa penduduk Jorong Muara Putus mengatakan bahwa terdapat lima anak yang sedang melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, salah seorang diantaranya adalah anak dari buruh kebun sawit, yaitu anak dari Ibu Litriati. Bapak Syahril memiliki empat orang anak, tingkat pendidikan anak pertama dan kedua Bapak Syahril hanya sampai tamat SMA, dan dua anaknya lagi saat ini sedang menduduki bangku SMP dan SMA. Bapak Indra memiliki 5 orang anak, tingkat pendidikan anak pertama dari Bapak Indra hanya sampai bangku SMP, sedangkan anak keduanya sudah tiga tahun tamat SMA dan tidak melanjutkan pendidikannya lagi, sedangkan tiga orang anaknya lagi saat ini masih duduk di bangku pendidikan, diantaranya dua orang sedang menduduki bangku SMP, dan satunya lagi sedang menduduki bangku SMA. Ibu Anita memiliki 5 orang anak, tingkat pendidikan anak pertama Ibu Anita hanya sampai pada tingkat SMK, sedangkan anak kedua Bu Anita sudah dua tahun menamatkan SMA dan tidak melanjutkan pendidikannya. Sedangkan ketiga anaknya lagi sedang menduduki bangku sekolah. Diantaranya, satu orang anak yang masih duduk di bangku pendidikan SD, satu orang dibangku SMP, satu orang dibangku SMA. Ibu Epa memiliki tiga orang anak, tingkat pendidikan yang dimiliki oleh anak pertama dari Ibu Epa hanya sampai pada tingkat SMP, dan anak kedua Ibu Epa sudah tujuh tahun tamat SMA dan tidak melanjutkan pendidikannya, sedangkan anak ketiga Ibu Epa sedang menduduki bangku SMA. Ibu Litriati memiliki enam orang anak, anak pertama sudah tiga tahun tamat kuliah yang sekarang sudah bekerja, dan anak kedua sudah lima tahun menamatkan SMA dan tidak melanjutkan pendidikannya, sedangkan anak ketiga saat ini sedang menduduki bangku perkuliahan, anak keempat sedang menduduki bangku SMA, anak kelima sedang menduduki bangku SMP, dan anak keenam masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Ibu Misrayenti memiliki tiga orang anak, anak pertama dan kedua sedang menduduki bangku sekolah dasar, sedangkan anak ketiga masih belum sekolah. Ibu Erin memiliki enam orang anak, tingkat pendidikan anak pertama dan kedua Ibu Erin hanya sampai pada tingkat SMP, dan anak ketiga dari Ibu Erin sudah menamatkan SMA dan tidak melanjutkan pendidikannya lagi, sedangkan ketiga anaknya lagi sedang menduduki bangku sekolah, diantaranya dua orang anaknya sedang menduduki bangku SMA, dan satu anaknya lagi sedang menduduki bangku SMP. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan anak dari keluarga buruh kebun sawit selalu mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari meningkatnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh anak kedua, ketiga dan selanjutnya jika dibandingkan dengan pendidikan anak pertama. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi orang tua terhadap pendidikan anak selalu mengalami peningkatan. Jika pendidikan anak pertama hanya sampai tingkat SMA, maka dapat dilihat bahwa pendidikan anak kedua dan selanjutnya bisa sampai tamat SMA. Dari penjelasan di atas juga dapat dilihat bahwa masih rendahnya keinginan orang tua untuk melanjutkan pendidikan anak ke perguruan tinggi. B. Gambaran Umum Buruh Kebun Sawit 1. Deskripsi Pekerjaan Buruh Kebun Sawit Buruh kebun sawit dalam penelitian ini adalah buruh kebun sawit yang berada di Jorong Muara Putus, yaitu orang-orang yang bekerja di bawah naungan seorang pengawas yang telah dipercaya oleh perusahaan. Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan dengan informan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh buruh kebun sawit pun beraneka ragam, seperti memupuk, memanen, membabat (membersihkan lingkungan perkebunan sawit), menanam bibit, dan mengisi polibeg. Tergantung apa yang diperintahkan oleh pengawas dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk kelangsungan kebun sawit untuk tetap terjaga dengan baik dan memberikan hasil yang baik. Untuk memanen sawit dibutuhkan tenaga laki-laki karena pekerjaannya yang membutuhkan tenaga yang kuat dan tidak memungkinkan wanita untuk melakukan pekerjaan sebagai tukang panen. Sedangkan pekerjaan yang bisa dilakukan oleh buruh wanita adalah membabat, memupuk, menanam bibit, dan mengisi polibeg untuk ditanami bibit sawit. Dan pekerjaan sebagai
8 6 buruh kebun sawit memerlukan tenaga dan kondisi fisik yang kuat, seperti halnya ketika memanen dan membabat, jika memiliki kondisi fisik yang tidak kuat maka akan dapat membahayakan diri sendiri. Oleh sebab itu kondisi fisik yang kuat merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki oleh buruh kebun sawit untuk dapat bekerja, meskipun pekerjaan ini dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang umur. 2. Pendidikan Berdasarkan hasil temuan peneliti di lapangan bahwa pada umumnya buruh kebun sawit memiliki tingkat pendidikan yang rendah, ada yang hanya sampai tingkat SD, SMP, SMA, dan bahkan ada yang tidak menamatkan sekolah dasar sekalipun. Pendidikan dari informan yang terendah yaitu bapak Syaril dan ibu Epa yang tidak menamatkan sekolah dasar (SD), dan pendidikan tetinggi yaitu ibu Misrayanti yang telah menamatkan sekolah menengah pertama (SMP). Karena pendidikan yang rendah yang mereka milikilah yang menyebabkan mereka hanya bisa bekerja sebagai buruh kebun sawit. Dimana bekerja sebagai buruh kebun sawit tidak membutuhkan keahlian khusus dan ijazah, cukup dengan kondisi fisik yang kuat yang mereka miliki mereka sudah bisa bekerja di kebun sawit. Hal ini didukung dengan adanya kebun sawit yang luas milik perusahaan yang berada tepat di antara perbatasan Jorong Ujung Labung dan Jorong Muara Putus, sehingga memberikan lowongan bagi masyarakat sekitar untuk bekerja di kebun sawit tersebut meskipun tidak menamatkan pendidikan. Tabel 9 Tingkat Pendidikan Buruh Kebun No Nama Pendidikan 1 Syahril SD 2 Indra SD 3 Anita SD 4 Epa SD 5 Litriati SD 6 Misrayenti SMP 7 Erin SD Sumber: Data Primer Tahun Pendapatan Pendapatan yang diterima oleh buruh kebun sawit yaitu Rp per harinya, kecuali buruh kebun sawit yang bekerja sebagai tukang panen, karena mereka akan menerima upah sesuai dengan banyaknya hasil panen yang mereka dapatkan, jika hasil panen yang mereka dapatkan banyak maka mereka juga akan mendapatkan upah yang besar, dan begitupun sebaliknya, upah sedikit akan mereka terima jika hasil panen yang mereka dapatkan juga sedikit. Upah tersebut akan mereka terima setiap satu bulan sekali, dan banyaknya upah yang mereka terima setiap bulannya tergantung banyaknya hari yang mereka habiskan untuk bekerja dalam satu bulan, jika buruh kebun sawit memanfaatkan setiap hari bekerja dengan baik yaitu senin-jumat tanpa ada waktu libur dalam satu bulan maka mereka akan mendapatkan upah sebanyak Rp setiap bulannya, sedangkan Bapak Indra yang bekerja sebagai tukang panen memperoleh penghasilan yang lebih dari buruh lainnya yaitu Rp per bulannya, itupun jika hasil panen yang ia dapatkan juga banyak. Dengan minimnya upah yang diterima setiap bulannya oleh buruh kebun sawit seperti yang telah dijelaskan di atas tentu akan sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga kebutuhan pendidikan anak-anak bagi para buruh itu sendiri, oleh sebab itu tidak sedikit juga istri atau suami dari buruh kebun ini yang ikut membantu bekerja untuk meringankan beban keluarga, seperti halnya istri dari Bapak Indra juga ikut bekerja sebagai buruh kebun untuk meringankan beban suaminya, begitu juga dengan suami dari Ibu Misrayenti dan Ibu Erin, mereka sama-sama bekerja agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. C. Motivasi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Berikut merupakan faktor-faktor yang menjadi motivasi orang tua untuk menyekolahkan anak, diantaranya: 1. Persepsi Orang Tua Akan Pentingnya Pendidikan, yaitu pemahaman orang tua akan arti pentingnya pendidikan, sehingga mereka juga memberikan pengertian yang sama terhadap anak-anak mereka agar anak-anak mereka berkeinginan untuk sekolah. Pentingnya pendidikan bagi orang tua karena dengan tingginya tingkat pendidikan akan memudahkan anak dalam mencari pekerjaan. 2. Anak sebagai aset masa depan, yaitu dengan disekolahkannya anak dapat membuat anak memiliki skill dan pengetahuan yang lebih baik. Hal ini tentu akan mempermudah anak untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik suatu hari nanti, dan dapat merubah kehidupan dan perekonomian keluarga untuk kedepannya.
9 7 3. Faktor lingkungan, yaitu bagi masyarakat Jorong Muara Putus, seseorang akan dipandang dan dihargai keberadaannya berdasarkan pendidikan dan status sosial yang ia miliki, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula status seseorang tersebut di lingkungannya dan semakin dihargai ia di dalam lingkungannya. Oleh karena itu orang tua di Jorong Muara Putus termotivasi untuk menyekolahkan anak karena ingin dihargai dan tidak ingin dipandang rendah oleh masyarakat di lingkungannya. 4. Faktor anak itu sendiri, yaitu karena ketekunan, kerajinan dan nilai yang diperoleh oleh anak ketika sekolah yang menyebabkan orang tua termotivasi untuk menyekolahkan anak. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan di Jorong Muara Putus tentang motivasi orang tua pada pendidikan anak dalam keluarga buruh kebun sawit di Jorong Muara Putus Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, maka didapatkan beberapa hal yang memotivasi orang tua untuk menyekolahkan, diantaranya: (1) Persepsi orang tua akan pentingnya pendidikan, sehingga membuat orang tua juga memberikan pengertian yang sama terhadap anak-anak mereka agar anak-anak mereka berkeinginan untuk sekolah. Keinginan orang tua untuk menyekolahkan anak agar anak-anaknya menjadi orang pintar dan kelak bisa mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik, (2) Anak sebagai aset masa depan, bagi orang tua di Jorong Muara Putus pendidikan anak sangatlah penting, karena dengan menyekolahkan anak bisa membuat anak memiliki skill dan pengetahuan yang lebih baik, yang akan mempermudah anak untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik suatu hari nanti, serta dapat merubah kehidupan dan perekonomian keluarga untuk kedepannya, (3) Faktor lingkungan, dimana dengan berada di lingkungan yang mana seseorang akan dipandang dan dihargai berdasarkan pendidikan dan status sosial yang ia miliki, semakin tinggi pendidikan dan status seseorang maka semakin dihargai pula ia di lingkungannya, sehingga menyebabkan orang tua di Jorong Muara Putus juga termotivasi untuk menyekolahkan anak karena tidak ingin dipandang rendah di dalam lingkunganya, (4) Faktor yang berasal dari anak itu sendiri, yaitu dengan melihat semangat dan kemauan anak untuk sekolah yang diperlihatkan oleh anak dari cara belajar dan nilai yang diperoleh anak sehingga menumbuhkan keinginan orang tua untuk tetap melanjutkan pendidikan anak. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti dapatkan di lapangan, maka dalam hal ini peneliti ingin memberikan beberapa saran, diantaranya kepada: 1. Buruh kebun sawit untuk tetap mempertahankan prinsip yang dipegang yakni memprioritaskan pendidikan anak, bahkan kalau bisa pendidikan anak dilanjutkan hingga perguruan tinggi agar anak memperoleh skill yang lebih baik. 2. Pemerintah setempat untuk lebih memperhatikan lagi kehidupan para buruh kebun sawit dan pendidikan anak di Jorong Muara Putus, karena jika kehidupan para buruh tetap seperti ini dimana semakin hari harga kebutuhan pokok juga semakin melonjak dan para buruh harus tetap memperjuangkan antara kebutuhan pokok dan pendidikan anak, maka tidak tertutup kemungkinan akan berdampak buruk terhadap pendidikan anak. Untuk itu diharapkan peran pemerintah untuk dapat membantu kehidupan para buruh kebun sawit dan membantu biaya pendidikan anak agar pendidikan anak tidak terlantar, karena anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan memperjuangkan bangsa ini kelak. DAFTAR PUSTAKA Afrizal Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers Simanjuntak, bungaran Antonius Korelasi Kebudayaan Dan Pendidikan Membangun Pendidikan Berbasis Budaya Lokal. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sukmadinata, Nana Syaodih andasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Tatang Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Triwiyanto, teguh Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
JURNAL KORI HARTATI NIM
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KURANGNYA MOTIVASI ORANG TUA UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE TINGKAT SMP DI KAMPUNG SUNGAI SALAK NAGARI KOTO RAWANG KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL
Lebih terperinciSISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM
SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM. 12070113 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciPENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT. Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL
PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL YULIZA ANGGRAINI NPM. 10070051 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL
PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL Oleh : MARDIANSYAH NIM. 11060308 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KELUARGA MAMPU MENERIMA BANTUAN RASKIN (BERAS MISKIN) DI JORONG KAMBANG HARAPAN NAGARI KAMBANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL
FAKTOR PENYEBAB KELUARGA MAMPU MENERIMA BANTUAN RASKIN (BERAS MISKIN) DI JORONG KAMBANG HARAPAN NAGARI KAMBANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL DELVA SESRIANI NPM. 10070047 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciSTRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT)
STRATEGI KELUARGA MISKIN MELANJUTKAN STUDI ANAKNYA KE PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: KANAGARIAN TALU, KECAMATAN TALAMAU, KABUPATEN PASAMAN BARAT) Cici Rahma Sari 1, Elvawati 2, Dian Kurnia Anggreta 3 Program
Lebih terperinciTHE MOTIVATION OF A DAY LABORER PT. MUTIARA AGAM IN. KENAGARIAN TIKU V JORONG DISTRICT of TANJUNG MUTIARA
THE MOTIVATION OF A DAY LABORER PT. MUTIARA AGAM IN KENAGARIAN TIKU V JORONG DISTRICT of TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM Trisna Fauzana*, Edi Suarto**, Widya Prari Keslan** *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciFUNGSI ISTERI PETANI KARET DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA (KASUS NAGARI SILONGO KECAMATAN LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG) ARTIKEL
FUNGSI ISTERI PETANI KARET DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA (KASUS NAGARI SILONGO KECAMATAN LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG) ARTIKEL DERNA WIANDA 12070037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciMotif Kerja Wanita Sebagai Karyawan Lepas Pabrik Tembakau PT GMIT Klompangan Kecamatan Ajung Kabupaten Jember
1 Motif Kerja Wanita Sebagai Karyawan Lepas Pabrik Tembakau PT GMIT Klompangan Kecamatan Ajung Kabupaten Jember WOMEN S WORKING MOTIF AS A FREELANCER OF TOBACCO FACTORY PT GMIT KLOMPANGAN KECAMATAN AJUNG
Lebih terperinciMOTIF PERKAWINAN DIBAWAH UMUR di NAGARI ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK (Studi kasus : Jorong Galagah) JURNAL
MOTIF PERKAWINAN DIBAWAH UMUR di NAGARI ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK (Studi kasus : Jorong Galagah) JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciKeywords : Condition, Social Economy, Income, Education, Needs, Casual Worker
KONDISI SOSIAL EKONOMI BURUH HARIAN LEPAS DI NAGARI KAMBANG KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Yelly Nopitri 1, Erna Juita 2, Rika Despica 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP
Lebih terperinciALASAN ANAK BEKERJA SEBAGAI NELAYAN DI NAGARI SUNGAI TUNU BARAT KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL
ALASAN ANAK BEKERJA SEBAGAI NELAYAN DI NAGARI SUNGAI TUNU BARAT KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL MERI ANDINI NPM: 12070197 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciAPPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)
APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District) Mega Nelvia Sari 1 Drs Wahidul Basri, M.Pd 2 Faishal Yasin, S.Sos 3 Program Studi
Lebih terperinciARTIKEL E JURNAL. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (SI) Oleh: RISKA UTARI
UPAH PANEN PEKERJA TANI SAWAH (Analisis Sosiologi Gender Tentang Perbedaan Upah Antar Pekerja Perempuan dengan Pekerja Laki-laki dari Jenis Pekerjaan yang Sama di Nagari Riak Danau, Kecamatan Basa Ampek
Lebih terperinciSOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT )
SOSIALISASI KEMANDIRIAN KERJA ANAK PETANI MISKIN ( STUDI KASUS: KELUARGA PETANI MISKIN DI NAGARI TALU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ) Dewifebrina 1 Dra. Fachrina,M.Si 2 Erningsih,S.Sos 3 Program
Lebih terperinciTINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER
TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER Moh. Taufiq Fudloli *) & Sukidin **) Abstract: Working age population is the population
Lebih terperinciKERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL
KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL SILVIA HAPPY NPM:11060213 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA N 4 KOTA SOLOK JURNAL ELSA BUDI FERTI NPM.
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA N 4 KOTA SOLOK JURNAL ELSA BUDI FERTI NPM. 10070158 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciARTIKEL NOVITA SATRIA NOVA NPM
1 UPAYA IBU SEBAGAI SINGLE PARENT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK ( Studi Single Parent Buruh Tani Di Nagari Aua Kuniang Kecematan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat ) ARTIKEL NOVITA SATRIA NOVA
Lebih terperinciFACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA
FACTORS THE INFLUENCING STOREY EDUCATION SOCIETY IN KANAGARIAN BONJOL DISTRICT KOTO BESAR REGENCY DHARMASRAYA By Elvira 1 Edi Suarto 2 Leni Zahara 3 1 Geography Education College Student STKIP PGRI Western
Lebih terperinciYoung Marriage In Jorong Simpang Gadang Kenagarian Sungai Aua Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat (Case Study Of Marriage Under The Hand)
Young Marriage In Jorong Simpang Gadang Kenagarian Sungai Aua Kecamatan (Case Study Of Marriage Under The Hand) By : Nur Efni* Drs. Bakaruddin, MS ** Farida, S.Si.,M.Sc** The Geography Education College
Lebih terperinciKeywords : Social Interaction, Education, Motivation, Income
STUDI SOSIAL EKONOMI PEKERJA INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA Putri Pangestu 1, Slamet Rianto 2, Ade Irma Suryani 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Asahan dikenal dengan daerah yang memiliki potensi akan sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di sektor pertanian adalah, tanaman
Lebih terperinciTINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER
1 TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA MASYARAKAT MISKIN DI RT.01 RW.06 DESA TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER THE LABOR FORCE PARTICIPATION RATE OF POOR IN RT.01 RW.06 TEGAL GEDE VILLAGE
Lebih terperinciPERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL
PERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL NITA OKTAVIA 10070112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH
Lebih terperinciSTUDY HOUSEHOLD CRAFTSMEN STONE LADO, KOTO PANJANG LIMAU MANIS VILLAGE DISTRICT CITY PAUH PADANG
STUDY HOUSEHOLD CRAFTSMEN STONE LADO, KOTO PANJANG LIMAU MANIS VILLAGE DISTRICT CITY PAUH PADANG By: Delvinaliza*, Helfia Edial**, Yuherman** *education of Geography STKIP PGRI Sumatera Barat **Lacturer
Lebih terperinciKERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL
KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL WILDA GUSRITA NPM : 10060188 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Eli Puteri Wati 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi
Lebih terperinciALASAN MASYARAKAT TIDAK MENGIKUTI PROGRAM BPJS DI NAGARI SIGUNTUR MUDA KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL
1 ALASAN MASYARAKAT TIDAK MENGIKUTI PROGRAM BPJS DI NAGARI SIGUNTUR MUDA KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL PUTRI WAHYUNI NPM: 12070056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH
Lebih terperinciPERAN PEREMPUAN TUKANG OJEK PADI
1 PERAN PEREMPUAN TUKANG OJEK PADI DALAM MEMPERTAHANKAN FUNGSI KELUARGA (Studi Kasus : di Jorong Batu Basa Nagari Batu Basa Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar) ARTIKEL Oleh: NILA SARI 12070117 PRODI
Lebih terperinciOleh: Cici Fitri Rahayu* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI (Studi di SMK Negeri 4 Padang) Oleh: Cici Fitri Rahayu*
Lebih terperinciKEBERADAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SIJUNJUNG DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI SIMPANG TANAH BADANTUANG JORONG GANTING NAGARI SIJUNJUNG
KEBERADAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SIJUNJUNG DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI SIMPANG TANAH BADANTUANG JORONG GANTING NAGARI SIJUNJUNG Oleh : *Retri dhanila, Erna Juita, S.Pd., M.Si**Farida,
Lebih terperinciKESIAPAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL
KESIAPAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL Oleh: ROZA PINALIA NIM. 10060124 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PENDIDIKAN RENDAH (STUDI PADA PETANI RAMBUTAN DESA PALLANTIKANG, KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN GOWA) Nuralfi Khaerany Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN Wahyu Sahara 1, Fifi Yasmi 2,Citra Imelda Usman 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling STKIP
Lebih terperinciMOBILITAS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRAN (Studi: Di Jorong Bukit Harapan (Sp3) Nagari Tiumang Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya)
MOBILITAS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TRANSMIGRAN (Studi: Di Jorong Bukit Harapan (Sp3) Nagari Tiumang Kecamatan Tiumang Kabupaten Dharmasraya) ARTIKEL ILMIAH MESI ARYANI 10070007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciFUNGSI ISTRI YANG BEKERJA SEBAGAI TUKANG OJEK(Studi Kasus : di Nagari Aia Gadang Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat)
FUNGSI ISTRI YANG BEKERJA SEBAGAI TUKANG OJEK(Studi Kasus : di Nagari Aia Gadang Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat) ARTIKEL Vivi 12070061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPERKEMBANGAN JIWA KEBERAGAMAAN DAN PEMBINAAN ORANG TUA PADA REMAJA DI KAMPUNG PADANG LAWEH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT
PERKEMBANGAN JIWA KEBERAGAMAAN DAN PEMBINAAN ORANG TUA PADA REMAJA DI KAMPUNG PADANG LAWEH KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh : Desri Afriani * Fitria Kasih **, Rahma Wira Nita ** *) Mahasiswa
Lebih terperinciPERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Endrawati * Fitria Kasih** Rahma Wira Nita**
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI CACAO (THEOBROMA CACAO) DI JORONG I TAMPANG NAGARI TARUNG-TARUNG KECAMATAN RAO KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciFAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL
FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT REMAJA DESATERHADAP PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS PADA REMAJA DI DESA BALIREJO KECAMATAN ANGKONA KABUPATEN LUWU TIMUR ) Gede Arnawan Pendidikan Sosiologi FIS-UNM
Lebih terperinciPENGARUH KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG
PENGARUH KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG ASTRI ABRAM A 351 09 026 JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN
HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN Helmadona 1 Zafri 2 Liza Husnita 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI
Lebih terperinciE-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : SINTA YELPI SARI
PENGARUH PENDAPATAN, TINGKAT PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA, DAN JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI KENAGARIAN KAMBANG UTARA KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN E-JURNAL
Lebih terperinciPENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG
1 PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**
1 2 ABSTRACT Social Economic of Communities around Lubuk Larangan Jorong Sungai Tanuak Kenagarian Barung Barung Belantai Tengah Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**
Lebih terperinciPeran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:
1 1 Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan By: Wiza Pitri Yeni* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd. Kons** Septya Suarja, M.Pd ** *Student
Lebih terperinciTINJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 2 BAYANG KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
TINJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 2 BAYANG KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN E - JURNAL Oleh: LIRA GUSWITA NIM: 08010122 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciTIPOLOGI DESA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL
0 TIPOLOGI DESA BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DI KECAMATAN V KOTO KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan SI (Strata I) SAKRI EFENDI
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN Linda Zulfitri¹ Dr. Maihasni, M.Si,² Elvawati, M,Si³ Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI
Lebih terperinciKAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM
KAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM Dina Sartifa Sari, Junaidi, Alfian Zein Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/ Pemanfaatan
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh: Syefni Liliawati. D Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is supported
Lebih terperinciPROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO
1 PROFIL PEMANFAATAN WAKTU UNTUK BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 2 MUARA BUNGO Oleh: Khairunniza Finata * Dra. Suheni, M.Pd.** Mori Dianto, M.Pd.** Program Studi Bimbingan STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciPENDIDIKAN GRATIS DAN KESADARAN PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DI DESA BONTOALA KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA
PENDIDIKAN GRATIS DAN KESADARAN PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DI DESA BONTOALA KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA Iyan Febrianti Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL
KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI CACAO DI KENAGARIAN SIKUCUR KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA TENTANG INTEGRASI MATEMATIKA DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ANAK-ANAK SIDOARJO
KEMAMPUAN SISWA TENTANG INTEGRASI MATEMATIKA DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ANAK-ANAK SIDOARJO (STUDENT S ABILITY ABOUT MATHEMATICAL INTEGRATION INTO TRADITIONAL GAMES OF SIDOARJO) Hetty Eka Setianingtyas
Lebih terperinciKeyword: Social Support, Counselor School, Deaf Students
1 DUKUNGAN SOSIAL GURU BK PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU DI SMK NEGERI 6 PADANG Okta Wilda 1, Rahma Wira Nita 2, Triyono 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen
Lebih terperinciHUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT
1 HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Santi Oktavia 1,Yuzarion Zubir 2,Mori Dianto 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciOleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih** Fifi Yasmi** ABSTRACT
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN KEPEDULIAN DALAM MEMOTIVASI PENDIDIKAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KAMPUNG LUBUK SARIK KENAGARIAN KAMBANG UTARA PESISIR SELATAN Oleh: Dedi Efendi* Fitria Kasih**
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PESERTA DIDIK TIDAK DISIPLIN DALAM PROSES BELAJAR DI MTsN KELAS VIII DURIAN TARUNG PADANG.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PESERTA DIDIK TIDAK DISIPLIN DALAM PROSES BELAJAR DI MTsN KELAS VIII DURIAN TARUNG PADANG Oleh: Dapit Pernalis* Fitria Kasih** Nofrita** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT
1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG Mesri Zulhandri Yani 1, Liza Yulia Sari 2, Evrialiani Rosba 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciDampak Sosial Ekonomi Pembangunan Seribu Rumah Gadang Bagi Masyarakat Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan ARTIKEL
Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Seribu Rumah Gadang Bagi Masyarakat Nagari Koto Baru Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciSOSIAL KAPITAL ANTARA TOKE DAN PETANI KARET
SOSIAL KAPITAL ANTARA TOKE DAN PETANI KARET (Studi Kasus: Petani Karet Yang Memiliki Hutang di Nagari Tanjung Betung, Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman) ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciPERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN
PERILAKU MOBILITAS PENDUDUK SIRKULER DI DESA JAYASARI KECAMATAN LANGKAP LANCAR KABUPATEN PANGANDARAN Ufik Taufik (ochenkgrabes@yahoo.co.id) H. Nandang Hendriawan (nandang.hendriawan@yahoo.com) Program
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM KESADARAN DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Fevi Wulandari Pendidikan
Lebih terperinciProfil Peserta Didik Slow Learner dan Implikasinya Pada Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMPN 18 Padang ABSTRACT
1 Profil Peserta Didik Slow Learner dan Implikasinya Pada Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMPN 18 Padang Riza Hasan 1, Rahma Wira Nita 2, Yasrial Chandra 2 1 Mahasiswa Program Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciFITRI YENTI NPM:
PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA JURNAL Oleh: FITRI YENTI NPM: 11060259 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciKENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG
KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Zulni Yelfita Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Background of this research
Lebih terperinciDAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GANDORIAH DI KOTA PARIAMAN JURNAL
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GANDORIAH DI KOTA PARIAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) RANTI KHAILINDA
Lebih terperinciABSTRAK PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DASAR DI DESA SUMBER JAYA. (Leni widianingsih, Adelina Hasyim, Yunisca Nurmalisa)
ABSTRAK PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DASAR DI DESA SUMBER JAYA (Leni widianingsih, Adelina Hasyim, Yunisca Nurmalisa) The purpose of this is to analyse and explain perception of parents
Lebih terperinciFadilah et al., Pendapatan Wanita...
1 Pendapatan Wanita yang Berprofesi Sebagai Guru Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pokok Keluarga (Studi Kasus Pada Guru PNS Wanita di Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember Tahun 2013) Fike Hikmatul
Lebih terperinciKey Words: Media by History Social Science Education. 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG. Oleh: Melly Marissa 1. Kaksim M.Pd 2. Syamdani M.Pd 3. Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The
Lebih terperinciKRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA ABSTRACT
KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL ANGKATAN BARU KARYA HAMKA Susi Susanti 1, Mila Kurnia Sari², Titiek Fujita Yusandra² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
SISTEM PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 MANIANGPAJO KABUPATEN WAJO Muhammad Ferdhy Asdana Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS X DISMANEGERI 1 LENGAYANGKABUPATEN PESISIR SELATAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS X DISMANEGERI 1 LENGAYANGKABUPATEN PESISIR SELATAN Nurfadila 1, Ade Dewi Maharani 2, Ria Kasmeri 2 1
Lebih terperinciKONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA
KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus: Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang) JURNAL ACHMAD ALBAR MURAD DAULAY 110304050
Lebih terperinciFAKTOR PENDORONG ORANGTUA MENGIZINKAN ANAKNYA MELAKUKAN PERKAWINAN PADA USIA REMAJA DI DESA AGUNG JAYA KECAMATAN AIR MANJUTO KABUPATEN MUKOMUKO
FAKTOR PENDORONG ORANGTUA MENGIZINKAN ANAKNYA MELAKUKAN PERKAWINAN PADA USIA REMAJA DI DESA AGUNG JAYA KECAMATAN AIR MANJUTO KABUPATEN MUKOMUKO ARTIKEL USWATUN KHASANAH NIM. 11070073 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciSTRATEGI KELUARGA TUKANG PEMEL KELAPA SAWIT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP DI JORONG BUKIK NILAM PLASMA III KABUPATEN PASAMAN BARAT BARAT ARTIKEL
STRATEGI KELUARGA TUKANG PEMEL KELAPA SAWIT DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP DI JORONG BUKIK NILAM PLASMA III KABUPATEN PASAMAN BARAT BARAT ARTIKEL YUSMARNI NPM : 11070135 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT NELAYAN TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DI KENAGARIAN AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT.
PERSEPSI MASYARAKAT NELAYAN TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DI KENAGARIAN AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh Rita Yuherma 1. Ansofino 2. Ahmad Nurhuda 3. ABSTRACT Principal issue
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI WANITA SEBAGAI KEPALA KELUARGA DI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT (JURNAL) Oleh NANDA FITRIANI
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI WANITA SEBAGAI KEPALA KELUARGA DI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT (JURNAL) Oleh NANDA FITRIANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
Lebih terperinciNuraini, Zulkifli N, Febrialismanto ( ),
1 SOCIO ECONOMIC STATUS OF THE PARENTS INVOLVEMENT IN THE ORGANIZATION OF EARLY CHILDHOOD IN VILLAGE OF TELUK PINANG KECAMATAN GAUNG ANAK SERKA KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Nuraini, Zulkifli N, Febrialismanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2 Hasan Basri, Landasan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm Ibid., hlm. 15.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai proses pembinaan dan bimbingan yang dilakukan seseorang secara terus-menerus kepada anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT
STUDI PENERAPAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN (PPIP) DI KECAMATAN KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL WILIA MERI FARADONA NIM. 09030277 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciPENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LUBUK SIKAPING ABSTRACT
PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LUBUK SIKAPING Teza Andriani 1, Yuzarion Zubir 2, Septya Suarja 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan
Lebih terperinciPerception Of Impecunious Family At The Education Of Child Pra School Dinagari Kambang District Of Lengayang Sub- Coastal Area Of South By:
Perception Of Impecunious Family At The Education Of Child Pra School Dinagari Kambang District Of Lengayang Sub- Coastal Area Of South By: Fuji Hamsak Melka* Dr. Helma, M.Pd** Rahma Wira Nita, M.Pd.,
Lebih terperinciUPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM :
UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL Gusri Defriani NPM : 10060220 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA
Lebih terperinciGAMBARAN KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN ANAK TUNARUNGU DITINJAU DARI TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
GAMBARAN KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN ANAK TUNARUNGU DITINJAU DARI TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL Oleh: HALDILA LINTANG PALUPI 802008039 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 12 KERINCI JAMBI
STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 12 KERINCI JAMBI Acil Kencana Putra Rm 1 Yos Sudarman, S.P.d., M.Pd. 2 Harisnal Hadi, M.Pd 3 Email : Acilvivant@gmail.com
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PERBEDAAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA PENDATANG DAN MAHASISWA LOKAL PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Muallim M Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Panti Sosial Bina Remaja sebagai salah satu Panti Sosial dari Unit Pelaksana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Panti Sosial Bina Remaja sebagai salah satu Panti Sosial dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah di PalangkaRaya ini memiliki
Lebih terperinciPEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP
Lebih terperinciFAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG.
FAKTOR PENGHAMBAT BELAJAR YANG DIALAMI WARGA BELAJAR PAKET B DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SURYA KECAMATAN NANGGALO PADANG Oleh: *Mahasiswa ** Dosen Pembimbing Ardilla Pramata Ismen * Ahmad
Lebih terperinciNadia Fitri Yani Adiyalmon, S.Ag, M.Pd Marleni, S.Pd Progam Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
Peranan Guru Pamong Membimbing Mahasiswa Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat (Studi Tentang Kesiapan Guru Pamong Membimbing Mahasiswa PPL Untuk Praktek Mengajar) Di SMA N Se-Kabupaten Dharmasraya Nadia
Lebih terperinciGURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL
PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KEBERADAAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL CICI FITRIA NPM: 10060152 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Tujuan pendidikan itu adalah untuk mengembangkan individu baik jasmani maupun rohani
Lebih terperinciPERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH
PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH (Studi Deskriptif Pada Kelas VIII di SMP Negeri 2 Pancung Soal) JURNAL Diajukan untuk menyusun
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PENERAPAN TATA TERTIB PADA PESERTA DIDIK DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 MANGKUTANA KABUPATEN LUWU TIMUR Hilphya Chory Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT
1 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Gusti Roudati. K 1, Nursyahra 2,R.R.P Megahati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinci