Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
|
|
- Hamdani Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN TATA TERTIB PADA PESERTA DIDIK DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 MANGKUTANA KABUPATEN LUWU TIMUR Hilphya Chory Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui penerapan tata tertib pada peserta didik dalam lingkungan sekolah di SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. 2) Untuk mengetahui penyebab siswa melanggar tata tertib di SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Jenis penelitian ini kualitatif dengan penentuan informan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria sebagai guru BK sebanyak 3 orang, Kepala Sekolah, Satpam dan Siswa yang diwakili Ketua OSIS SMA Negeri 1 Mangkutana. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan tahapan mereduksi data, mendisplay data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data yaitu member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Sistem penerapan tata tertib di SMA Negeri 1 Mangkutan masih belum berjalan dengan baik karena masih banyak siswa yang melakukan pelanggaran yang tidak ditangani dan masih ada terjadi pilikasih antara siswa dengan siswa yang lainnya dalam kasus pelanggaran. 2) Faktor penyebab siswa melakukan pelanggaran dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berasal dari diri siswa dan dari lingkungan sekolah. Sedangkan faktor eksternal berasal dari faktor keluarga dan pergaulan. Kata kunci : penerapan tata tertib, peserta didik ABSTRACT This research aims 1) to find out the order system of application to students in school environment at Senior High School 1 Mangkutana East Luwu Regency. 2) To find out the causes of students disciplinary breachesin Senior High School 1 Mangkutana East Luwu Regency. This type of the research is qualitative determination of informants through purposive sampling with criteria as much as 3 people BK Teacher, Headmaster, Security and Students who represented the Chairman of OSIS Senior High School 1 Mangkutana. Data collection techniques used were observation, interview and documentation. The data obtained in this research were analyzed using qualitative descriptive analysis with data reduction stage, displaying data, and drawing conclusions. Data validation techniques that membercheck. The results showed that 1) application order system in Senior High School 1 Mangkutana still not running well because there are many students who commit violations are not addressed and there is still happening application between students and other students in case of violation. 2) Factors that cause students a foul influenced by two factors, namely internal and external factors. Internal factors are derived from the students and from the school environment. While external factors derived from family and social factors. Keyword: Order system, student PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temukan peserta didik yang tidak disiplin yang disebabkan oleh faktor kesengajaan dan kurangnya penerapan mengenai tata tertib dalam lingkungan sekolah. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah. Penyebab perilaku pelanggaran tata tertib tersebut terbentuk karena pengalaman dan pembelajaran yang salah dari lingkungan maupun sekolah. Kurang perhatian dari orang tua, adanya larangan-larangan yang membuat peserta didik merasa tertekan, kemarahan dan penolakan dari orang tua ataupun pendidik terhadap sikap dan perilaku yang ditimbulkan oleh peserta didik. Dalam proses interaksi antar warga sekolah tersebut pasti ada tata tertib yang dijadikan pegangan dalam interaksi supaya tidak terjadi perilaku yang menyimpang di lingkungan sekolah. Kenyataannya dalam proses interaksi tersebut yang sering terjadi atau menunjukkan tingkah laku perilaku menyimpang adalah siswa (peserta didik). Seharusnya penerapan tata tertib di SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur ini sudah Hilphya Chory 75
2 diketahui, dipatuhi dan di jalani dengan baik dan benar oleh seluruh siswa di SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Akan tetapi siswa seharusnya tidak melanggar itu, meskipun sekolah telah menerapkan bentuk aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam tertib sekolah yang mana tata tertib ini merupakan salah satu bentuk interaksi simbolik antar warga sekolah namun terkadang masih banyak saja siswa yang melanggar tata tertib tersebut. Pada kenyataannya banyak siswa di SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur melanggar aturan-aturan tata tertib yang berlaku. SMA Negeri 1 Mangkutana yang berlokasi di Kabupaten Luwu Timur. Sampai saat ini siswa SMA Negeri 1 Mangkutana jumlah siswa 885 siswa/murid. Untuk kelas X terdiri dari 10 kelas dengan jumlah 30 orang siswa dalam 1 kelas, untuk kelas XI terbagi atas IPA yang jumlahnya terdiri 4 kelas dan untuk IPS jumlahnya terdiri 6 kelas, dan kelas XII terbagi atas IPA yang jumlahnya terdiri 3 kelas dan untuk IPS 6 kelas. Banyaknya siswa sehingga menimbulkan banyak masalah di sekolah, masalah yang ada pada siswa sangatlah banyak dan beragam. Namun sering muncul adalah masalah kedisiplinan, kerapian, dan konflik antar siswa. Masih banyak sekali pelanggaran tata tertib yang sering dilakukan oleh siswa diantaranya adalah membolos atau ketidak hadiran siswa tanpa alasan yang tepat. Dalam lingkungan SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur diberlakukannya sistem point pelanggaran untuk menangani setiap kasus siswa yang melakukan pelangaran tata tertib. Setiap siswa yang bersekolah di SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur, akan memiliki 100 point untuk setiap semester. 100 point tersebut akan dikurangi pada saat siswa melakukan pelanggaran tata tertib sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan siswa tersebut. Pelanggaran yang paling sering dilakukan siswa adalah kehadiran, bolos, lompat pagar, berkelahi, merokok, membawa hp, menonton video porno, dan tidak mengikuti ibadah jumat. Tercatat dalam buku BK tahun ajaran 2015/2016 siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib sebanyak 256 nomor kasus yang terbagi dalam bentuk kehadiran 199, bolos 5, merokok 3, tidak mengikuti ibadah jumat 2, terlambat 10, berkelahi 8, membawa hp 3, kelengkapan atribut 12, tidak mengerjakan tugas 9, kerapian 3 dan bicara kotor 2. Dari kasus tersebut 11 siswa telah dikeluarkan, 1 siswa dipindahkan, 5 siswa di panggil orang tua dan 1 di titip disalah satu SMA swasta di Mangkutana dan kasus yang lainnya masih bisa di tolerir dan ditangani oleh guru BK. Adapun pengalaman pribadi peneliti waktu masih sekolah di SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur pernah menyaksikan beberapa siswa yang melakukan pelanggaran yaitu mencoret-coret baju di dalam lingkungan kantor polisi pada saat pengumuman hasil ujian nasional tahun 2012, dampak dari perbuatan siswa tersebut kepala sekolah di minta pertanggungjawabannya oleh pihak kepolisisan. Berdasarkan apa yang sudah peneliti paparkan di atas, peneliti mengangkat masalah mengenai analisis makna perilaku menyimpang bagi siswa dan di tuangkan dalam judul penelitian mengenai Penerapan Tata Tertib Pada Peserta Didik dalam Lingkungan Sekolah di SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui penerapan tata tertib di SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. 2) Untuk mengetahui penyebab siswa melanggar tata tertib di SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur. Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data, yaitu Hilphya Chory 76
3 sebagai berikut a) Observasi, b) Wawancara, c) Dokumentasi. Penelitian ini menggunakan uji keabsahan data dengan dengan cara melakukan atau mengadakan member check. Data yang di peroleh di lapangan kemudian di olah secara deskriptif kualitatif dengan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sekolah merupakan tempat pendidikan lanjutan setelah lingkungan keluarga. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab besar untuk mencapai tujuan pendidikan. Di sekolah dikembangkan aturan yang berlaku untuk mengatur kedudukan dan peranan seseorang sesuai dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai. Sekolah merupakan salah satu lembaga formal tempat para peserta didik memperdalam ilmu pengetahuan dan tempat peserta didik dibentuk kepribadiannya. Membina karakter disiplin siswa merupakan upaya membimbing dan mengarahkan agar dapat tumbuh dan berkembang menuju ke arah yang lebih baik. Dalam lingkungan sekolah ada kelompok kecil yang terdiri dari sebagian kecil siswa, guru dan anggota lainnya yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Setiap individu memiliki perbedaan yang mendasar dari individu lainnya, begitu pula dengan masyarakat kecil yang ada di sekolah. Tentunya terdapat beragam sikap dan sifat yang menjadi ciri khas masing-masing diantara mereka. Untuk itu perlu adanya suatu norma yang harus ditaati bersama oleh semua anggota kelompok dan masyarakat kecil di sekolah. Norma kelompok yang diharapkan dapat mengatur dan mengendalikan tindakan dan sikap individu yang diwujudkan dalam tata tertib sekolah. Oleh karena itu keberadaan tata tertib sekolah memegang peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat untuk mengatur perilaku atau sikap siswa di sekolah. Karena tata tertib berisikan keharusan yang harus dilaksanakan oleh siswa, dan berfungsi sebagai pengendali bagi perilaku siswa, maka secara tidak langsung tata tertib sekolah akan membawa siswa kedalam kondisi yang baik dan teratur dalam belajar disekolah, dengan demikian tata tertib sekolah sangat erat kaitanya dengan belajar siswa disekolah. Dalam tata tertib sekolah dikemukakan hal-hal yang diharuskan dianjurkan dan tidak boleh dilakukan dalam pergaulan sekolah. Tata tertib juga diikuti dengan sanksi atau hukuman. Ketaatan dan kepatuhan dalam menjalankan tata tertib kehidupan, tidak akan dirasa memberatkan bila dilaksanakan dengan kesadaran akan penting dan manfaatnya. Kemauan dan kesediaan mematuhi disiplin itu datang dari dalam diri orang yang bersangkutan atau tanpa paksaan dari luar atau orang lain, khususnya diri anak didiknya. Penerapan tata tertib sekolah perlu dilakukan untuk mensosialisasikan hasil penyusunan tata tertib yang telah disepakati bersama. Hal ini bertujuan agar seluruh warga sekolah khususnya siswa dan umumnya orang tua siswa mengetahui tata tertib yang harus ditaati, dijauhi dan tidak melanggar kesepakatan tersebut. Dalam penerapan tata tertib, sekolah tidak hanya mensosialisasikan hasil tata tertib, tetapi juga harus membangun rasa tanggung jawab warga sekolah dan mengikutsertakan orang tua siswa agar dalam penerapannya dapat berjalan dengan lancar dan baik. SMA Negeri 1 Mangkutana menerapkan tata tertib sebagai kumpulan aturan-aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat anggota masyarakat. Tata tertib sekolah merupakan aturan yang harus di patuhi oleh setiap warga sekolah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Pelaksanaan tata tertib sekolah akan berjalan dengan baik jika guru, aparat sekolah dan siswa saling mendukung tata tertib sekolah dalam artian menaati setiap aturan-aturan. Arikunto (1990:123), peraturan tata tertib merupakan sesuatu untuk Hilphya Chory 77
4 mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada diri siswa. Peraturan menunjuk pada patokan atau standar yang sifatnya umum yang harus dipatuhi oleh siswa. Gunarsa (1995:136), fungsi dari tata tertib adalah agar siswa dapat dengan mudah mengendalikan diri, menghormati dan mematuhi otoritas. Hasil wawancara penelitian ini menunjukkan bahwa tata tertib di SMA Negeri 1 Mangkutana Pelaksanannya sudah cukup baik sesuai dengan tata tertib yang telah ditetapkan dalam sistem point yang telah diberlakukan. Tata tertib diberlakukan berdasarkan keputusan bersama stakholder (komite sekolah, kepala sekolah, orang tua dan siswa). meskipun masih ada siswa yang melanggar tata tertib tersebut. Namun, dalam hasil penelitian ini peneliti menemukan hasil yang berbeda dengan teknik wawancara dan teknik observasi, dimana SMA Negeri 1 Mangkutana sistem penerapan tata tertib belum terlaksana dengan baik, karena melalui pengamatan observasi masih banyak siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib namun guru yang bertanggung jawab kurang memperhatikan, bahkan peneliti pernah menemukan pilikasi antara siswa dengan siswa lainnya dalam kasus pelanggaran dan masih banyak pelanggaran yang terlewatkan dan tidak tercatat dibuku harian pelanggaran SMA Negeri 1 Mangkutana. Sistem point pelanggaran yang tercantum dalam tata tertib hanya berupa tata tertib tertulis saja karena pelaksanaan sistem point tersebut sudah jarang terjadi di SMA Negeri 1 Mangkutana dan penerapannya tidak terang-terangan di depan siswa. Dari pembahasan diatas dapat dirumuskan bahwa sistem penerapan di SMA Negeri 1 Mangkutana masih belum berjalan dengan baik. Keberagaman latar belakang dan potensi yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap tingkat ketaatan siswa dalam mematuhi tata tertib, oleh karena itu tidak mengherankan jika ada siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan aturan yang ada menyebabkan siswa tersebut melakukan pelanggaran. Pelanggaran-pelanggaran yang biasa dilakukan siswa di sekolah cukup beragam, diantaranya kesiangan, membolos, keluar kelas pada waktu jam pelajaran, tidak suka memakai atribut sekolah, tidak mengikuti upacara bendera serta masih banyak lagi pelanggaranpelanggaran lainnya. Timbulnya kesadaran siswa akan kewajibannya untuk mematuhi tata tertib sekolah diharapkan tertanam pada perilaku atau moral siswa. Sehingga siswa dapat berperilaku sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku, salah satunya adalah perilaku disiplin. Penerapan tata tertib sekolah yang disertai hukuman atau sanksi dibutuhkan sebagai usaha dalam membantu meningkatkan kedisiplinan siswa. Dengan adanya hukuman dan sanksi diharapkan akan membuat siswa jera dan tidak mengulangi perbuatan yang melanggar peraturan yang pada akhirnya dapat dirasakan pengaruhnya bagi siswa dalam membentuk kepribadian yang utuh atau kepribadian yang bermoral dan berdisiplin. Adanya pelanggaran tata tertib sekolah tentu menjadai masalah bagi sekolah yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran tata tertib sekolah ada dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Walgito dalam Asraf (2015:12), pelanggaran kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah seringkali disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal yang terdapat dalam diri sendiri dan faktor eksternal dari pengaruh lingkungan luar. Pelanggaran dalam hal kehadiran merupakan pelanggaran yang paling sering dilakukan oleh siswa. Pelanggaran ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi adalah rasa malas dan kurangnya rasa tanggungjawab. Anak yang bangun kesiangan akhirnya tidak jadi berangkat ke sekolah. Data observasi peneliti menyebutkan bahwa sebagian besar siswa yang tidak hadir karena bangun kesiangan, dan rasa malas. Mereka menjadikan bangun kesiangan sebagai alasan untuk terlambat datang ke sekolah. Bangun kesiangan merupakan alasan yang paling klasik, dimana sebenarnya alasan itu tidak dibenarkan. Hilphya Chory 78
5 Selain alasan di atas, peneliti juga mendapatkan hasil bahwa faktor internal siswa melakukan pelanggaran karena adanya faktor dari pihak sekolah dimana dalam mengatasi pelanggaran, guru masih kurang efektif. Peneliti melihat masih banyak siswa yang melakukan pelanggaran namun tidak ditangani oleh pihak sekolah (guru BK). Sehingga siswa mengabaikan tata tertib yang berlaku. Faktor eksternal yang mempengaruhi adalah keadaan geografis dan musim penghujan yang disebabkan siswa malas untuk berangkat karena takut kehujanan dan kurangnya perhatian dari orang yang disebabkan orang tua sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga tidak dikontrol apakah siswa tersebut berangkat sekolah. Siswa yang berkelahi di sekolah tentu disebabkan beberapa faktor. Adanya kelompok-kelompok dalam sekolah yang merasa paling kuat dan ingin berkuasa dapat menjadi pemicu perkelahian. Faktor lain yang menjadi penyebabnya adalah perkataan kasar, saling mengejek-ngejek antar siswa dan perbedaan pendapat. Dari pembahasan di atas dapat dirumuskan bahwa faktor yang menyebabkan siswasiswi melanggar tata tertib sekolah, yaitu ada dua faktor. Pertama, faktor internal dari dalam diri siswa itu sendiri dan dari keadaan sekolah biasanya siswa tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan/keadaan (tata tertib) sekolah ini. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yaitu keluarga, misalnya, lingkungan keluarga atau orang tua yang kurang memperhatikan anaknya, orang tua berpisah, tinggal berpisah dengan orang tua dan faktor keadaan geografis serta pergaulan. PENUTUP Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Mangkutana Kabupaten Luwu Timur, adapun kesimpulan sebagai berikut 1) Sistem penerapan tata tertib di SMA Negeri 1 Mangkutan masih belum berjalan dengan baik karena masih banyak siswa yang melakukan pelanggaran yang tidak ditangani dan masih ada terjadi pilikasi antara siswa dengan siswa yang lainnya dalam kasus pelanggaran. 2) Faktor penyebab siswa melakukan pelanggaran dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berasal dari diri siswa dan dari lingkungan sekolah. Sedangkan faktor eksternal berasal dari faktor keluarga, keadaan geografis dan pergaulan. DAFTAR PUSTAKA Gunarsa, Singgi D Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Asraf, Nurul Asmi Proposal: Faktor Penyebab Pelanggaran Tata Tertib (Studi Pada Siswa Di SMA Negeri 18 Makassar). Pendidkan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Makassar. Arikunto, Suharsimi Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta. Afrizal Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: Rajawali Pers. Arikunto, Suharsimi Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta. Basrowi & Suwandi Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Hilphya Chory 79
FAKTOR PENYEBAB PELANGGARAN TATA TERTIB (STUDI PADA SISWA DI SMA NEGERI 18 MAKASSAR)
FAKTOR PENYEBAB PELANGGARAN TATA TERTIB (STUDI PADA SISWA DI SMA NEGERI 18 MAKASSAR) Nurul Asmi Arsaf Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor Penyebab Pelanggaran
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
KONTROL SOSIAL GURU PADA PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 WATANSOPPENG Suriana Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk megetahui kontrol sosial guru pada pelanggaran
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PENERAPAN TATA TERTIB DALAM MEMBINA DISIPLIN SISWA DI SMA NEGERI 1 LAPPARIAJA KABUPATEN BONE A. Rahmi Tenrisanna AM. Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
UPAYA GURU DALAM MENGATASI MASALAH KENAKALAN SISWA DI SMA NEGERI 1 PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP Ince Deriansyah Syam Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
Lebih terperinciKEDISIPLINAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK WAHYU MAKASSAR. Andi Riswayanti Putri Pendidikan Sosiologi FIS-UNM
KEDISIPLINAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK WAHYU MAKASSAR Andi Riswayanti Putri Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuanuntukmengetahuigambarankedisiplinan
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
DAMPAK POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP PERILAKU SISWA (STUDI PADA ANAK GURU DI SMA 1 CAMPALAGIAN KABUPATEN POLMAN) Siti Raodha Muttalib Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM KESADARAN DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Fevi Wulandari Pendidikan
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PERAN SEKOLAH SEBAGAI AGEN SOSIALISASI DALAM PEMBENTUKAN MORAL SISWA DI MAN 3 MAKASSAR Salmiah Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) peran sekolah sebagai agen
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
SISTEM PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 MANIANGPAJO KABUPATEN WAJO Muhammad Ferdhy Asdana Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 5 MAKASSAR) Ayu Laksmi Andini Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Upaya guru memaksimalkan internet
Lebih terperinciKONTRIBUSI GURU DALAM MEMBIMBING DAN MENDIDIK AKHLAK SISWA KELAS XI SMAN 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL. Oleh:
KONTRIBUSI GURU DALAM MEMBIMBING DAN MENDIDIK AKHLAK SISWA KELAS XI SMAN 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL Oleh: YELLA AGUSTI NINGSIH NPM. 12070112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
INTERAKSI SOSIAL SISWA SUKU JAWA DAN BALI (SUKU PENDATANG) DENGAN SISWA SUKU BUGIS LUWU (SUKU SETEMPAT) DI SMA NEGERI 1 SUKAMAJU KECAMATAN SUKAMAJU KABUPATEN LUWU UTARA Fatniyanti Pendidikan Sosiologi
Lebih terperinci2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan pendidikan di dalam masyarakat. Sekolah sebagai organisasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Sekolah yang merupakan suatu sarana pendidikan diharapkan dapat menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan jaman.
Lebih terperinci2 Eksternal a. Faktor Keluarga 77,62% Tinggi b. Faktor Sekolah 78,45% Tinggi c. Faktor Masyarakat 78,01% Tinggi Rata-rata 78,03% Tinggi
ANALISIS PENYEBAB KESULITAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 KECAMATAN V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN Imron Setiawan, RRP Megahati, Febri Yanti Program Studi
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PENDIDIKAN RENDAH (STUDI PADA PETANI RAMBUTAN DESA PALLANTIKANG, KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN GOWA) Nuralfi Khaerany Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PERAN GURU SOSIOLOGI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 LIUKANG TUPABBIRING KABUPATEN PANGKEP Makmur Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MANAJEMEN KELAS BERBASIS KEDISIPLINAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
IMPLEMENTASI MANAJEMEN KELAS BERBASIS KEDISIPLINAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Mirzontoni SMA Negeri 1 Muara Pinang e-mail: mirzontoni@gmail.com Abstract: The objective of the research was
Lebih terperinciTujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3) menyatakan bahwa Pendidikan
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
EKSISTENSI KELOMPOK BELAJAR DALAM MEMOTIVASI PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA NEGERI 9 MAKASSAR Destika Syahmi Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) faktor pendorong
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
Lebih terperinciPERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKANKEDISIPLINAN BELAJAR SISWA
PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKANKEDISIPLINAN BELAJAR SISWA Afiatin Nisa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial Universitas Indraprasta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, agar dapat menciptakan sumber. peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia yang baik sangat dibutuhkan oleh setiap negara baik untuk negara yang maju maupun yang sedang berkembang. Oleh karena itu, agar
Lebih terperinciSTUDY PENANGANAN GURU BK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA DI SMP KECAMATAN WIYUNG DI KOTA SURABAYA
STUDY PENANGANAN GURU BK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA STUDY TREATMENT COUNSELOR TO THE BEHAVIOR OF TRUANT STUDENTS Fianti Fitriani Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PERBEDAAN PRESTASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA PENDATANG DAN MAHASISWA LOKAL PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Muallim M Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SDN Anjir Muara Kota Tengah SDN Anjir Muara Kota Tengah merupakan sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Anjir
Lebih terperinciUPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM :
UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL Gusri Defriani NPM : 10060220 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA
Lebih terperincikeberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan jalur pendidikan formal yang berfungsi untuk mendidik, mengajar dan melatih siswa mempersiapkan dirinya di masa yang akan datang. Sekolah Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003) informal dapat melalui keluarga dan lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciMANAJEMEN DISIPLIN SISWA
MANAJEMEN DISIPLIN SISWA Endang Partiyem (SMA N 09 Lubuklinggau) e-mail: endangsolihin445yahoo.co.id Aliman Siana (dosen FKIP Unib) e-mail: alimansiana55@gmail.com Osa Juarsa (Dosen FKIP Unib) e-mail:
Lebih terperinciKEPATUHAN SISWA TERHADAP DISIPLIN DAN UPAYA GURU BK DALAM MENINGKATKANNYA MELALUI LAYANAN INFORMASI
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima01/01/2013 Direvisi12/01/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 hlm. 220-224 KEPATUHAN
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT REMAJA DESATERHADAP PENDIDIKAN DI PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS PADA REMAJA DI DESA BALIREJO KECAMATAN ANGKONA KABUPATEN LUWU TIMUR ) Gede Arnawan Pendidikan Sosiologi FIS-UNM
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB PERILAKU MEMBOLOS PESERTA DIDIK DAN UPAYA GURU BK DALAM MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di SMA Negeri 1 Kota Solok)
FAKTOR PENYEBAB PERILAKU MEMBOLOS PESERTA DIDIK DAN UPAYA GURU BK DALAM MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di SMA Negeri 1 Kota Solok) E-JURNAL RIA PERMATA SARI NIM: 10060246 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
POLA ASUH ORANGTUA ANAK JALANAN DI KOTA MAKASSAR Noprianto Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) alasan orangtua mendidik atau menyuruh anaknya menjadi anak
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
STRATEGI MENGAJAR GURU DALAM MENGENALI PERBEDAAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 WOTU KABUPATEN LUWU TIMUR Yosiani Iring Pendidikan Sosiologi FIS-UNM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia yang potensial dalam pembangunan nasional adalah melalui sektor pendidikan. Pendidikan sebagai
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
MOTIVASI BERPRESTASI PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 BUA PONRANG KABUPATEN LUWU Lulu Sri Hartanti Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) proses terbentuknya motivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini menghadapi berbagai masalah yang amat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah tersebut adalah menurunnya
Lebih terperinciTujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan berbagai macam metode pembelajaran sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait peranan Guru
204 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait peranan Guru dalam menumbuhkan kesadaran hukum siswa terhadap Tata Tertib Sekolah di SMP Negeri 3 Depok,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang dituangkan dalam bentuk aturan. Salah satunya adalah aturan sekolah yang disebut dengan
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
INTERAKSI EDUKATIF DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 BUNGORO KABUPATEN PANGKEP Tri Suzanti Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia. Pada intinya pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memberikan pengaruh langsung terhadap perkembangan seluruh aspek kepribadian manusia. Pada intinya pendidikan mengarah pada memanusiakan manusia dalam
Lebih terperinciKEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK
1 KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK Tujuan penelitian mengetahui kemampuan guru PKn dalam membina karakter siswa di SMP
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN SOSIAL OLEH GURU DALAM MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS SISWA DI SMAN 1 MEMPAWAH ARTIKEL PENELITIAN OLEH:
ANALISIS PENGENDALIAN SOSIAL OLEH GURU DALAM MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS SISWA DI SMAN 1 MEMPAWAH ARTIKEL PENELITIAN OLEH: GITA RAMADHANI NIM: F55012014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENERAPAN KONSELING KELOMPOK BAGI SISWA YANG BERPERILAKU NEGATIF DALAM PENYESUAIAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN KELAS 5 SDN 09 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR
PENERAPAN KONSELING KELOMPOK BAGI SISWA YANG BERPERILAKU NEGATIF DALAM PENYESUAIAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN KELAS 5 SDN 09 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan muncul generasi-generasi yang berkualitas. Sebagaimana dituangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan. Pemerintah berusaha untuk mewujudkan pendidikan yang kedepan diharapkan muncul
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
ANALISIS KESULITAN BELAJAR ACADEMIC LEARNING DISABILITIES PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 LILIRIAJA KABUPATEN SOPPENG Yeni Purnama Syarif Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
SOLIDARITAS SOSIAL ANGGOTA RCL (REMAJA CINTA LINGKUNGAN) DI SMA NEGERI 12 MAKASSAR Wahyuni Haring Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini betujuan 1) untuk mengetahui bagaimana solidaritas
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP RPP GURU DALAM MENGAJAR DI SMA NEGERI 1 MALLUSETASI (STUDI KASUS PADA GURU DI SMA NEGERI 1 MALLUSETASI KABUPATEN BARRU) Saldy Ramlan Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMODEL PENGEMBANGAN RASA TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS XI DAN XII MAN 2 SOLOK SELATAN
1 MODEL PENGEMBANGAN RASA TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS XI DAN XII MAN 2 SOLOK SELATAN Yulia Nanda Pratama 1, Ahmad Zaini 2, Fuaddillah Putra 2 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG
HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG ZAKIR RAHMAT 011/110681 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini, memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi beberapa aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tata tertib sekolah bagi semua pihak yang terkait bagi guru, tenaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tata tertib sekolah bukan hanya sekedar kelengkapan dari sekolah, tetapi merupakan kebutuhan yang harus mendapatkan perhatian dari semua pihak yang terkait,
Lebih terperinciPENGARUH KEGIATAN ORGANISASI SISWA DISEKOLAH (ekstrakurikuler) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 MAKASSAR
PENGARUH KEGIATAN ORGANISASI SISWA DISEKOLAH (ekstrakurikuler) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 MAKASSAR Muh. Yusuf Pendidikan Sosiologi FIS- UNM ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA
PENGARUH DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA Wiwin Winarsih, Nuraini Asriati, Rustiyarso. Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Email : wiwienz_06@yahoo.co.id
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA Meta Rolisa 1, I Komang Winatha 2, Nurdin 2 Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1
Lebih terperinciPENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT
PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG Oleh Mita Fauzia Afrizal Sano Ahmad Zaini ABSTRACT This study aimed to describe the causes of absenteeism of
Lebih terperinciBAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis bentuk kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan SDN 02
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 RAHMAD ADI INDRA 11500076 Dra.Ismoyowati,S.Pd,M.Pd. PROGDI
Lebih terperinciPENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Sarjana
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PERILAKU SOSIAL KELOMPOK PENGAMEN JALANAN DALAM MENYEDIAKAN SARANA PENDIDIKAN DI KOTA PANGKEP Sumarni Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Bentuk perilaku sosial
Lebih terperincimemajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di seluruh aspek kehidupan manusia. Pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat
Lebih terperinciSTRATEGI GURU DALAM MENGONTROL PERILAKU SISWA KELAS XIIPS 4 DI SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT
STRATEGI GURU DALAM MENGONTROL PERILAKU SISWA KELAS XIIPS 4 DI SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN Nika Sutra Harnika 1, Rinel Fitlayeni 2, Yenita Yatim 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperincisaaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN
saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib sekolah terhadap tingkat kedisiplinan siswa menunjukkan bahwa kecenderungan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Kewarganegaraan.
PENEGAKAN KEDISIPLINAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Tawang Sari, Kecamatan Tawang Sari, Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR
HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR Rismawati Amin Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciPEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMA NEGERI 8 BANJARMASIN. Nur Ramadhania SMA Negeri 8 Banjarmasin
PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMA NEGERI 8 BANJARMASIN Nur Ramadhania SMA Negeri 8 Banjarmasin rama_dhania20@yahoo.co.id Abstract: School is one of the places that used to guide, educate, direct, and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan, kecerdasan dan keterampilan manusia lebih terasah dan teruji dalam menghadapi dinamika kehidupan
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PEMBENTUKAN MORAL SISWA DI SMA NEGERI 9 MAKASSAR Harna Pendidikan Sosiologi-FIS UNM ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk megetahui peran teman sebaya terhadap pembentukan moral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siswa adalah orang yang terlibat langsung dalam dunia pendidikan yang dalam perkembangannya harus melalui proses belajar. Termasuk di dalamnya belajar mengenal
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TENTANG PERILAKU SOSIAL DALAM PACARAN ( Studi Kasus Siswa SMA Al Islam 1 Surakarta )
PERSEPSI SISWA TENTANG PERILAKU SOSIAL DALAM PACARAN ( Studi Kasus Siswa SMA Al Islam 1 Surakarta ) SKRIPSI Oleh: RAAFI HIKMA WIYANTI K8410046 FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Lebih terperinciPERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KESADARAN HUKUM SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 KOTA PROBOLINGGO
PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KESADARAN HUKUM SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 KOTA PROBOLINGGO THE ROLE OF CIVICS EDUCATION TEACHER IN BUILDING LAW AWARENESS OF TENTH GRADE STUDENTS
Lebih terperinciPEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA
PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa, tidaklah cukup dengan hanya memiliki kecerdasan saja, tetapi harus disertai dengan kesehatan mental dan
Lebih terperinciMASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:
0 MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM: 10060099 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciJurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia. Volume 3 Nomor 1, 2017, Hlm Akses Online :
p-issn 2476-9886 e-issn 2477-0302 Jurnal EDUCATIO, Hlm 40-44 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Dipublikasikan oleh : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) Info Artikel:
Lebih terperincipembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut: sesungguhnya membuat prihatin kita semua. Sebagai lembaga pendidikan formal,
BAB I PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang berupa latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan ruang
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK MELAKUKAN KONFORMITAS DALAM KELOMPOK SOSIAL DI KELAS XI SMA NEGERI 1 TIMPEH KECAMATAN TIMPEH KABUPATEN DHARMASRAYA
FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK MELAKUKAN KONFORMITAS DALAM KELOMPOK SOSIAL DI KELAS XI SMA NEGERI 1 TIMPEH KECAMATAN TIMPEH KABUPATEN DHARMASRAYA ARTIKEL Oleh: TRYA SAWITRI INARIE NPM: 12060126 PROGRAM
Lebih terperinciNurul Hikmah Pendidikan Sosiologi FIS-UNM
PERAN POST TEST TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR Nurul Hikmah Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG
BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA N 4 KOTA SOLOK JURNAL ELSA BUDI FERTI NPM.
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA N 4 KOTA SOLOK JURNAL ELSA BUDI FERTI NPM. 10070158 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII
PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII F. Ivana Yudiastri (Fransiskai777@gmail.com)¹ Yusmansyah² Ranni Rahmayanthi³ ABSTRACT The purpose of this
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disiplin merupakan kunci sukses bagi kegiatan belajar siswa di sekolah, karena dengan disiplin maka setiap siswa akan menciptakan rasa nyaman serta aman belajar bagi
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 KAJUARA KECAMATAN KAJUARA KABUPATEN BONE Nur Afiat Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL MATERI POKOK FLUIDA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013
ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL MATERI POKOK FLUIDA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/ 2013 Skripsi Oleh: Septi Ruswanti K2309070 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Faktor-Faktor Determinan Dalam Pembinaan Disiplin
Lebih terperinci: ZAFIRAH FARIS NIM K
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH (PENELITIAN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014) JURNAL Oleh : ZAFIRAH FARIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya mendidik siswa dalam hal akademis saja, tetapi juga melatih siswa agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lingkungan pendidikan yang berpotensi besar untuk membantu siswa mencapai tugas perkembangan. Sekolah tidak hanya mendidik siswa
Lebih terperinciKEMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 8 MAKASSAR
KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 8 MAKASSAR Syafriana Yanti Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Bagamaina Proses sosialisasi siswa
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: DWI ROHMA NPM. 12500037 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam setiap kehidupan sosial terdapat individu-individu yang memiliki kecenderungan berperilaku menyimpang dalam arti perilakunya tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi pada
Lebih terperinciAgus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK
HUBUNGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIIE SMP NEGERI 2 GONDANGREJO, KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Agus Kuntoro NIM: 11500021
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Sekolah merupakan tempat penyelenggara proses kegiatan pendidikan yang dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk mendidik, mengembangkan,
Lebih terperinciPEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA
PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA Wessy Rosesti Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The aim of this research is to information
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMAN 15 MAKASSAR Riah Reski Sirajuddin Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk
Lebih terperinci