UNIVERSITAS INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS INDONESIA"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS KEEKONOMIAN INVESTASI LAYANAN DATA BERBASIS ONLINE PADA SISTEM MANAJEMEN DATA MINYAK DAN GAS BUMI NASIONAL: STUDI KASUS PT PATRA NUSA DATA KARYA AKHIR NURUL AMRI FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA JULI 2014

2 UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS KEEKONOMIAN INVESTASI LAYANAN DATA BERBASIS ONLINE PADA SISTEM MANAJEMEN DATA MINYAK DAN GAS BUMI NASIONAL: STUDI KASUS PT PATRA NUSA DATA KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi NURUL AMRI FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA JULI 2014

3

4

5 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkah, rahmat, dan pertolongan-nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Akhir ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,. Penulis menyadari bahwa Karya Akhir ini tidak dapat diselesaikan sendiri oleh penulis tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Benny Ranti, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah membagi ilmu dan pengalamannya serta menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam penyusunan Karya Akhir ini. 2. Bapak Bob Hardian Ph.D dan M. Rifki Shihab, M.Sc. selaku dosen penguji yang telah mengevaluasi serta memberikan saran dan perbaikan pada Karya Akhir ini. 3. Direksi PT Patra Nusa Data atas kesempatan dan dukungan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan Karya Akhir ini. 4. Istri dan ananda tercinta, Santy Puspasari dan Rava Maulana Azzikri, yang telah memberikan dukungan serta semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Akhir ini. 5. Ayahanda, Ibunda, Ibunda Mertua, serta Adik-adik tercinta atas doa dan dukungan yang diberikan sehingga Karya Akhir ini dapat diselesaikan. 6. Bapak Agung P. Widodo, Yayan Mulyana, Gunawan Heru S., serta Ibu Devi Hikmah Sari, selaku nara sumber, atas informasi dan kesedian waktunya untuk berdiskusi sehingga sangat membantu proses penyusunan Karya Akhir ini. 7. Seluruh Dosen dan Staf di Magister Teknologi Informasi, yang telah membagi ilmunya serta membantu kelancaran perkuliahan dan Karya Akhir ini. 8. Teman - teman di MTI 2012SB, yang telah membantu dalam melewati masamasa perkuliahan. 9. Seluruh anggota tim di Departemen Marketing & Development ITDM atas bantuan dan dukungannya kepada penulis selama ini. iv

6 10. Berbagai pihak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan dengan pahala yang berlipat ganda. Semoga Karya Akhir ini dapat berkontribusi memberikan manfaat bagi dunia akademis pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Jakarta, 19 Juni 2014 Nurul Amri Penulis v

7

8 ABSTRAK Nama : Nurul Amri Program Studi : Magister Teknologi Informasi Judul Karya Akhir : Analisis Keekonomian Investasi Layanan Data Berbasis Online Pada Sistem Manajemen Data Minyak dan Gas Bumi Nasional: Studi Kasus PT Patra Nusa Data Manajemen Data Migas (MDM) nasional telah berjalan di Indonesia selama lebih dari 15 tahun. Selama periode tersebut, pemerintah beserta mitra kerjanya, PT Patra Nusa Data (PND) telah mengumpulkan dan mengelola data EP migas seluruh Indonesia sebanyak lebih dari 700 ribu kilometer lintasan seismic, 31 ribu sumur migas, dan 170 ribu laporan teknis kegiatan migas. Untuk meningkatkan mutu/kualitas layanan data yang telah berjalan, pemerintah dan PND berinisiatif untuk mengembangkan suatu Sistem Layanan Data Berbasis Online. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis nilai manfaat ekonomis terhadap rencana investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online sebagai bagian dari MDM nasional. Analisis dilakukan dengan memetakan kerangka pikir Kesejahteraan Dijital dengan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik untuk mengidentifikasi manfaat investasi secara makro (bagi negara) dan mikro (bagi PND sebagai mitra pemerintah). Manfaat investasi yang telah teridentifikasi dikelompokkan menggunakan System Dynamics yang selanjutnya dijadikan acuan dalam menghitung nilai manfaat investasi secara ekonomis. Untuk menunjang keberhasilan investasi, penelitian ini juga melakukan identifikasi terhadap potensi risiko investasi serta mengembangkan Key Risk Indicator (KRI) yang akan dijadikan sebagai acuan untuk mengukur tingkat risiko investasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa manfat investasi dari sisi negara menghasilkan 5 kategori manfaat dengan manfaat paling dominan yaitu peningkatan kualitas produk dan layanan menjadi lebih baik. Adapun manfaat investasi dari sisi organisasi menghasilkan 10 kategori dan 26 sub kategori manfaat dengan total potensi nilai manfaat investasi selama 3 (tiga) tahun berkisar antara Rp ,- sampai Rp ,-. Kata kunci : Manajemen Data Migas, Investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online, Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, Kerangka Pikir Kesejahteraan Dijital, System Dynamics, Key Risk Indicator (KRI) vii

9 ABSTRACT Name Study Program Title : Nurul Amri : Magister of Information Technology : Economic Analysis of Online Data Service Investment on National Oil & Gas Data Management: Case Study PT Patra Nusa Data National Oil and Gas Data Management (MDM) has been running in Indonesia for more than 15 years. During this period, the government with its partner, PT Patra Nusa Data (PND) has been collecting and managing oil & gas EP data across Indonesia by more than 700 thousand kilometers of seismic line, 31 thousand oil and gas wells, and 170 thousand technical reports. In order to improve the quality of data service, government and PND initiate to develop an Online Data Services System. This study aims to analyze the benefit value of Online Data Services System investment as part of National Oil and Gas Data Management. The analysis is performed using framework mapping between Digital Prosperity and Generic IS/IT Business Value Table to identify the benefits of investment for the country as well as for PND as government s partner. The identified benefits are then grouped using System Dynamics, which then is used as a reference in quantifying the benefit value of the investment. To complete the analysis, this study also identifies and develops the potential risks of the investment and Key Risk Indicator (KRI) as a reference for monitoring and measuring the level of investment risk. The research concludes that the investment gives five categories of benefits for the country with the most dominant benefit is higher quality of goods and services. This study also results 10 categories and 26 sub categories of benefits for the organization with total potential value of the benefits for three years ranged from Rp. 214,061,691,356,- up to Rp. 246,497,111,434,- Keywords : Oil & Gas data Management, Online Data Services Investment, Generic IS/IT Business Value Table, Digital Prosperity Framework, System Dynamics, Key Risk Indicator (KRI) viii

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penulisan... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Data Migas Manfaat Investasi TI Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Kesejahteraan Dijital Manajemen Risiko Organisasi (Enterprise Risk Management) System Dynamics Penelitian Terdahulu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian Kerangka Pikir Teoritis Metode Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder Profil Organisasi Visi, Misi dan Motto Organisasi Pokok Sistem Layanan Data Berbasis Online BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Pengelolaan Data Migas Nasional Pemetaan Manfaat Kesejahteraan Dijital dengan Tabel Generik Identifikasi Manfaat Investasi Bagi Organisasi ix

11 4.4 Identifikasi Manfaat Investasi Bagi Negara Pembuatan Model dan Simulasi Manfaat Investasi Menggunakan System Dynamics Analisis Variabel Analisis Keterkaitan Pembuatan Model Dinamik Simulasi Model Dinamik Manajemen Risiko Manfaat Investasi Identifikasi Risiko Tiap Kategori Manfaat Bisnis Investasi Identifikasi Key Risk Indicator (KRI) Kuantifikasi Manfaat Investasi yang Telah Teridentifikasi Penentuan Metriks Investasi SI/TI Meningkatnya Pendapatan dari Peningkatan Volume Data Baru Meningkatnya Pendapatan dari Peningkatan Volume Paket Data Lelang Pembukaan Wilayah Kerja Migas Baru yang Terakses Meningkatnya Pendapatan dari Peningkatan Jumlah Anggota (KKKS) Pengguna Sistem Total Pendapatan dan PNBP BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Statistik Investasi Hulu Migas... 1 Gambar 1.2 Komposisi Hasil Inventarisasi Data Sumur Migas... 3 Gambar 1.3 Komposisi Hasil Inventarisasi Data Seismic... 4 Gambar 1.4 Pemanfaatan/Akses Data Migas Melalui PND...4 Gambar 2.1 Manfaat TI Terhadap Kesejahteraan Dijital Gambar 2.2 Diagram Keterhubungan Antra Tujuan Organisasi dengan Potensi Risiko dan KRI Gambar 2.3 Diagram Causal Loop Gambar 2.4 Diagram Stock and Flow Gambar 3.1 Metodologi Penelitian Gambar 3.2 Kerangka Teoritis Penelitian Gambar 3.3 Posisi PND Dalam Industri Migas Gambar 3.4 Struktur Organisasi PND...41 Gambar 4.1 Komposisi Hasil Inventarisasi Data Sumur Migas Gambar 4.2 Komposisi Hasil Inventarisasi Data seismic Gambar 4.3 Komposisi Wilayah Kerja (WK) Migas yang Ditawarkan Tiap Tahunnya Gambar 4.4 Volume Paket Data Terakses Terkait Lelang Gambar 4.5 Volume Access To Data Per-Tahun Gambar 4.6 Ilustrasi Penggunaan Framework Terkait Posisi Organisasi Dalam Industri Migas Gambar 4.7 Hubungan Manfaat Investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online Terhadap Peningkatan PDB Negara Gambar 4.8 Analisis Keterkaitan Antar Variabel Gambar 4.9 Perancangan Causal Loop Diagram Gambar 4.10 Perancangan Stock and Flow Diagram Gambar 4.11 Hasil Simulasi Peningkatan Kapasitas Bisnis Gambar 4.12 Hasil Simulasi Kualitas Layanan Terhadap Kepercayaan Pelanggan Gambar 4.13 Realisasi Survei Seismic 2D Periode Gambar 4.14 Realisasi Survei Seismic 3D Periode Gambar 4.15 Realisasi Pemboran Sumur Eksplorasi Periode Gambar 4.16 Data Historikal Transaksi Paket Data Lelang Wilayah Kerja Migas Periode xi

13 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik (Ranti, 2008) Tabel 2.2 Perbandingan Kajian Penelitian Saat Ini dan Terdahulu Tabel 4.1 Pemetaan Kategori Manfaat Tabel Generik dengan Kategori Manfaat Kesejahteraan Dijital Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Pemetaan Kategori Manfaat Tabel Generik dengan Manfaat Kesejahteraan Dijital Tabel 4.3 Identifikasi Manfaat Bisnis Investasi Menggunakan Tabel Generik Tabel 4.4 Hasil Identifikasi Manfaat Bisnis Investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online Bagi Organisasi Tabel 4.5 Identifikasi Manfaat Sistem Layanan Data Berbasis Online dengan Kerangka Kesejahteraan Dijital Tabel 4.6 Kelompok Variabel Manfaat Tabel 4.7 Nilai dan Persamaan yang Digunakan Dalam Diagram Stock and Flow Tabel 4.8 Identifikasi KRI Berdasarkan Potensi Risiko Investasi xii

14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan eksplorasi dan produksi (EP) minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia telah berlangsung selama lebih dari 100 tahun. Namun demikian, sampai saat ini minat para investor dalam sektor migas di Indonesia masih relatif tinggi. Hal ini ditandai dengan meningkatnya nilai investasi di sektor ini selama kurun waktu 8 tahun terakhir secara signifikan, berdasarkan laporan tahunan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tahun 2012 (SKK Migas, 2012). Gambar 1.1 Statistik Investasi Hulu Migas (Sumber: Laporan Tahunan SKK Migas Tahun 2012) Gambar 1.1 diatas menunjukkan bahwa nilai investasi untuk kegiatan produksi memiliki porsi yang paling besar dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2014, nilai investasi untuk kegiatan produksi, dalam dolar Amerika (USD), diperkirakan mencapai 14,9 milyar USD, pengembangan lapangan sebesar 5,3 milyar USD, eksplorasi sebesar 3,84 milyar USD, dan administrasi sebesar 1,6 milyar USD. Peningkatan nilai investasi sektor migas sampai saat ini ternyata belum dapat meningkatkan produksi migas secara nasional. Berdasarkan data resmi SKK Migas, produksi minyak bumi selama 10 tahun terakhir cenderung terus mengalami penurunan. Dalam kurun waktu antara tahun (sentanaonline.com, 2014), sebanyak 16 perusahaan migas asing mengembalikan 1

15 2 wilayah kerja perminyakan (WKP) kepada pemerintah akibat tidak menemukan hasil eksplorasi yang bernilai ekonomis. Total nilai investasi yang telah dikeluarkan tercatat sebesar 1,6 milyar USD. Sebuah riset dan survei yang dilakukan tahun 2011 oleh Common Data Access Limited (CDA) yang merupakan bagian dari Oil & Gas UK, suatu organisasi nirlaba yang beranggotakan perusahaan besar, kecil, dan menengah yang terlibat dalam industri migas di United Kingdom (UK) dan berlokasi di London, menyebutkan bahwa 70% tingkat keberhasilan kegiatan EP migas bergantung kepada pemahaman akan kondisi bawah permukaan bumi (subsurface). Hasil survei juga menunjukkan bahwa pemahaman kondisi subsurface sangat bergantung (sebanyak 38%) terhadap data. Sisanya sebanyak 33% terhadap sumber daya manusia (SDM), 15% terhadap peralatan, dan 14% terhadap proses. Hasil riset dan survei ini menyimpulkan bahwa sampai saat ini, data masih merupakan komponen yang sangat krusial bagi keberhasilan investasi dan operasional kegiatan EP migas. Menyadari pentingnya data bagi kegiatan dan investasi EP migas di Indonesia, pemerintah yang diwakili oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), sejak tahun 1997 telah membangun suatu sistem tunggal pengelolaan data EP Migas berskala nasional yang disebut Manajemen Data Migas (MDM) dan menunjuk PT Patra Nusa Data (PND) selaku agen pelaksana operasional MDM (selanjutnya disebut mitra Pemerintah). Tujuan dari dibangunnya MDM ini adalah untuk: meningkatkan daya saing Indonesia dalam menarik investor untuk beroperasi di wilayah kerja baru melalui pelayanan data terbuka, meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan EP Migas dengan cara menyediakan data yang berkualitas tinggi yang mudah diakses, serta menghemat biaya pengelolaan data secara keseluruhan (Puspoputro et al., 1996). Selama periode 1997 sampai saat ini (PND, 2013), pemerintah bersama mitra kerjanya (PND) telah berhasil mengidentifikasi, mengumpulkan, serta mengelola data EP migas seluruh Indonesia sebanyak lebih dari 89 ribu lintasan seismic atau 700 ribu kilometer seismic, 31 ribu sumur migas, 170 ribu laporan teknis EP, serta

16 3 300 wilayah kerja perminyakan baik dalam bentuk fisik maupun dijital dengan berbagai format media penyimpanan data. 1.2 Perumusan Masalah Pelaksanaan MDM yang telah berjalan lebih dari 15 tahun dianggap masih belum berjalan secara optimal sesuai tujuan awal dibentuknya MDM berdasarkan hasil survei tahunan yang dilakukan oleh PND. Ditinjau dari sisi volume data yang telah dikelola baik data sumur maupun data seismic, berdasarkan hasil inventarisasi data yang dilakukan oleh PND, masih banyak terdapat data yang belum berada dalam penguasaan dan pengelolaan pemerintah. Hasil inventarisasi data sumur migas seluruh Indonesia menunjukkan bahwa sampai saat ini telah teridentifikasi sebanyak 31 ribuan jumlah sumur migas. Berdasarkan jumlah tersebut, 44% diantaranya memiliki setidaknya 1 (satu) jenis data dan 56% lainnya tidak memiliki data sama sekali. Dari jumlah sumur yang memiliki data hanya 11,8% dari jumlah total sumur teridentifikasi yang telah diakses oleh pengguna data. Komposisi jumlah data sumur dapat dilihat secara grafik pada Gambar 1.2. Gambar 1.2 Komposisi Hasil Inventarisasi Data Sumur Migas Untuk data seismic, hasil inventarisasi menunjukkan bahwa dari 89 ribu jumlah lintasan seismic yang telah teridentifikasi terdapat 62% lintasan seismic yang memiliki minimal 1 (satu) jenis data dan 38% sisanya tidak memiliki data sama sekali. Dari sejumlah lintasan seismic yang telah teridentifikasi hanya 33,3%

17 4 diantaranya yang telah diakses oleh pengguna data. Komposisi jumlah data seismic secara grafik dapat dilihat pada Gambar 1.3. Gambar 1.3 Komposisi Hasil Inventarisasi Data Seismic Sementara ditinjau dari sisi pemasyarakatan data, laporan tahunan PND menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir volume akses data oleh pengguna data menunjukkan tren yang terus menurun seperti terlihat pada Gambar 1.4. Gambar 1.4 Pemanfaatan/Akses Data Migas Melalui PND (Sumber: Laporan Tahunan PT Patra Nusa Data Tahun 2013) Gambar 1.4 diatas menunjukkan penurunan akses data berdasarkan total nilai transaksi data dalam bentuk lisensi data yang semuanya dikonversi kedalam satuan kilometer (km) lintasan seismic.

18 5 Beberapa faktor yang menjadi penyebab menurunnya volume akses data yang diakses oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas, investor migas, serta badan/institusi pemerintah (selanjutnya disebut pengguna data) dari tahun ke tahun berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pejabat terkait, antara lain: 1. Faktor Kondisi Data Sebagian besar data yang dikelola adalah data lama yang berbentuk fisik (hardcopy) sehingga data yang ada tidak dapat digunakan langsung oleh pengguna data. Beberapa kendala yang ditemui terkait hal ini antara lain: a. Untuk melakukan konversi kedalam bentuk dijital diperlukan upaya yang cukup besar terutama dalam hal sumber daya dan waktu. b. Masih terdapat media penyimpanan data yang membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak (software) khusus untuk membaca isi datanya yang sudah sulit dijumpai di pasar karena secara teknologi sudah ditinggalkan. c. Masih terdapat data yang tersimpan dalam beberpa media yang telah rusak atau dengan kondisi yang sedemikian sehingga sulit untuk dibaca oleh berbagai alat dan perangkat lunak yang ada. 2. Faktor Kebijakan Serangkaian kebijakan dan peraturan terkait pengelolaan dan pemanfaatan data telah dihasilkan dan dirumuskan dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri, dan keputusan menteri. Namun dalam pelaksanaannya kurangnya Law Enforcement dari pemerintah membuat peraturan yang telah ada belum optimal dijalankan. Hal ini disebabkan karena belum adanya aturan mengenai sanksi terkait pengembalian data sehingga pemerintah tidak dapat menuntut secara hukum jika KKKS yang ada masih belum mengembalikan datanya ke pemerintah.

19 6 3. Faktor Kuantitas dan Kualitas Data Faktor dominan yang dikeluhkan oleh pengguna data (berdasarkan hasil survei tahunan yang dilakukan oleh PND) adalah kurangnya ketersediaan data yang memadai serta kualitas data yang mencukupi untuk dilakukan evaluasi sehingga kurang dapat dijadikan acuan untuk menghasilkan keputusan yang tepat. Beberapa kendala yang dihadapi terkait hal tersebut diantaranya adalah: a. Masih adanya keengganan dari KKKS untuk mengembalikan data yang teleh diperoleh. Jikapun dikembalikan, beberapa kasus dijumpai bahwa data yang dikembalikan kurang lengkap atau hilang sebagian. b. Sebagian besar KKKS masih memilih untuk menyimpan sendiri datanya dibandingkan menyerahkan kepada pemerintah dengan alasan kerahasiaan data. Penyelesaian masalah yang terkait dengan faktor kebijakan tentunya membutuhkan waktu yang lebih panjang serta sangat bergantung kepada sikap pemerintah yang akan datang. Namun demikian, Pusdatin KESDM bersama mitra kerjanya (PND) tetap berinisiatif untuk melakukan langkah-langkah perbaikan yang masih berada dalam kontrol Pusdatin KESDM. Salah satu program kerja yang diambil adalah meningkatkan mutu/kualitas layanan data dalam bentuk pembangunan Sistem Layanan Data Berbasis Online. Hal ini sejalan dengan visi Pusdatin KESDM yaitu untuk menyediakan layanan yang dapat mempermudah akses data migas bagi calon investor atau pengguna data. Saat karya akhir ini disusun, Sistem Layanan Data Berbasis Online masih berada dalam tahapan persiapan yang terdiri dari tahapan uji coba atau proof of concept secara teknis dengan melibatkan beberapa KKKS. Tahap lain yang belum dilakukan adalah melakukan evaluasi kelayakan ekonomis serta perumusan landasan hukum berupa perangkat peraturan dan kebijakan pemerintah. Untuk itu, karya akhir ini akan membahas kajian atau evaluasi kelayakan investasi secara ekonomis sehingga pertanyaan utama penelitian yang akan dijawab dalam

20 7 karya akhir ini adalah: Berapa nilai manfaat ekonomis dari investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online? Pertanyaan lain yang juga perlu dijawab terlebih dahulu serta memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang telah diuraikan diatas adalah: 1. Bagaimana manfaat dari investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi internal organisasi. 2. Bagaimana manfat dari investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi pemerintah dan negara. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis nilai manfaat ekonomis terhadap rencana investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online sebagai bagian dari langkah pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan data kepada para investor dan pelaku usaha di sektor hulu migas. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Akademis: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam melengkapi penelitian sejenis khususnya mengenai analisis manfaat dan kelayakan ekonomis terhadap investasi TI yang akan dilakukan. 2. Manfaat Praktis: Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh PND dan Pusdatin KESDM sebagai referensi untuk melakukan kajian dan evaluasi manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online sebelum dilakukan. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Mengingat luas dan beragamnya metodologi yang dapat digunakan untuk melakukan analisis manfaat investasi SI/TI maka dalam penelitian ini dibutuhkan pembatasan terhadap ruang lingkup penelitian. Batasan penelitian yang dimaksud adalah:

21 8 1. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis manfaat dan kuantifiksi nilai ekonomis Sistem Layanan Data Berbasis Online dari sisi PND sebagai pelaksana MDM dan mitra kerja Kementrian ESDM yang mewakili pemerintah selaku pemilik data. 2. Data yang digunakan untuk memperoleh nilai manfaat investasi adalah berdasarkan hasil wawancara, survey, dan diskusi grup terhadap pejabat/manajemen organisasi (PND), analisis dokumen perusahaan, analisis dokumen terkait lainnya, serta studi literatur. 3. Penelitian ini menggunakan kombinasi atau pemetaan antara Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik yang dikembangkan oleh Benny Ranti (Ranti, 2008) dan pendekatan kerangka pikir Kesejahteraan Dijital yang diperkenalkan oleh Robert Atkinson & Andrew McKay (2007). 4. Penelitian ini menggunakan System Dynamics untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar sub kategori manfaat yang teridentifikasi menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik untuk menghindari terjadinya kuantifikasi manfaat secara berulang. 5. Simulasi System Dynamics yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak VensimPLE versi Analisis identifikasi potensi risiko dan Key Risk Indicator (KRI) yag dilakukan dalam penelitian ini mengacu kepada COSO Enterprise Risk Management (ERM) Framework. Identifikasi potensi risiko dan Key Risk Indicator (KRI) yang dihasilkan didasarkan atas hasil diskusi dengan pejabat terkait serta studi literatur. 7. Kuantifikasi nilai manfaat hanya dilakukan terhadap hasil pengelompokan identifikasi manfaat yang diperoleh menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Kuantifikasi tidak dilakukan pada hasil analisis manfaat TI dalam kerangka pikir Kesejahteraan Dijital. 8. Data migas yang dihasilkan tiap tahunnya sangat tergantung terhadap pemenuhan komitmen pasti dimana sebagian besar dipengaruhi oleh adanya faktor non-teknis yang tidak dapat diprediksi. Untuk itu dalam

22 9 penelitian ini, perhitungan terkait volume data dilakukan berdasarkan interpretasi data historikal secara statistik selama 7 (tujuh) tahun terakhir sehingga digunakan batas atas dan batas bawah. 9. Dalam penelitian ini, perhitungan terkait jumlah kegiatan lelang dan wilayah kerja baru yang ditawarkan mengacu kepada interpretasi data historikal selama 5 (lima) tahun terakhir tanpa mempertimbangkan faktor/kejadian politis yang luar biasa seperti pembubaran BP Migas oleh MK yang memang sangat dominan mempengaruhi kegiatan migas pada tahun 2013 yang lalu. 10. Hasil manfaat yang didapatkan merupakan penilaian 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam karya akhir ini terdiri dari: 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan penjelasan tentang teori dan konsep yang digunakan dalam melakukan analisis dan pembahasan seperti konsep manajemen data migas, Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti, Kesejahteraan Dijital Atkinson & McKay, System Dynamics, Manajemen Risiko, serta penelitian terdahulu. 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian, kerangka pikir teoritis, metode pengumpulan data, profil organisasi tempat penelitian ini dilakukan, serta penjelasan Sistem Layanan Data Berbasis Online.

23 10 4. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai analisis terhadap seluruh data dan informasi yang telah dikumpulkan dengan menggunakan teori, metode, dan kerangka pikir teoritis yang telah dibahas sebelumnya. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil pembahasan yang dilakukan pada bagian sebelumnya serta saran-saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya

24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan dipaparkan tinjauan pustaka atau studi literatur. Tinjauan pustaka tersebut terdiri dari teori-teori pendukung penelitian dan penelitian terdahulu. 2.1 Manajemen Data Migas Sistem Manajemen Data Migas (MDM) didefinisikan sebagai suatu sistem tunggal pengelolaan data eksplorasi dan produksi (EP) minyak dan gas bumi (migas) yang berskala nasional, menggunakan standar internasional dan kaidah datum Indonesia, menyediakan data berkualitas tinggi dan mudah diakses (Puspoputro et al., 1996). MDM berperan sebagai pengelola data baik data yang bersifat open (terbuka bagi siapa saja untuk melihatnya dengan aturan tertentu dan landasan hukum yang berlaku) dan proprietary (data dari wilayah kerja yang sedang dioperasikan oleh KKKS dan hanya boleh diketahui oleh KKKS yang bersangkutan selama jangka waktu tertentu sesuai ketentuan yang berlaku). Dalam konsep MDM, yang dimaksud dengan data dan informasi (selanjutnya disebut data) adalah data yang diperoleh selama melakukan kegiatan EP, merupakan data kebumian (geoscience), keteknikan dan kondisi lokal yang meliputi tahapan akuisisi, analisis, pengolahan, dan interpretasi. Data ini dapat berbentuk fisik (hardcopy) maupun dijital. Sementara yang dimaksud dengan sumber data (source) adalah data EP migas yang tersimpan dalam berbagai format, media, dan kondisi penyimpanannya. Kualitas dan kelengkapan datanya sendiri pun bervariasi. Bisnis proses MDM secara umum terdiri dari 5 tahapan, yaitu: 1. Tahap pencarian dan penerimaan data Pada tahap ini dilakukan proses pencarian data, penerimaan data, serta verifikasi data yang diterima. Pada proses pencarian data pemerintah dan 11

25 12 PND berperan aktif untuk melakukan pencarian data berdasarkan komitmen aktivitas kegiatan EP migas oleh KKKS serta masa simpan data berdasarkan klasifikasi umur data. Proses penerimaan data, terdiri dari 2 (dua) bentuk pengembalian data yaitu terminasi (pengembalian seluruh wilayah kerja kepada pemerintah) dan relinquishment (pengembalian sebagian wilayah kerja kepada pemerintah sesuai dengan rencana yang disepakati antara KKKS dan pemerintah) 2. Tahap remastering Tahap remastering ini dibagi menjadi beberapa sub tahapan, antara lain: a. Tape Transcription, suatu kegiatan alih media yang dimaksudkan untuk peremajaan media simpan data dalam media tape. b. Scanning, suatu kegiatan alih media untuk mengkonversi dokumen fisik menjadi dijital terutama dalam bentuk citra. Termasuk juga didalam kegiatan ini yaitu editing hasil citra serta bookmarking dokumen dijital. c. Digitizing, suatu kegiatan alih media untuk mengkonversi data fisik menjadi dijital dalam bentuk vektor. 3. Tahap penyimpanan dan loading data Pada tahap ini, dilakukan ineventarisasi terhadap seluruh data yang diterima termasuk memberikan indeks dan mencatat metadatanya. Untuk data berbentuk fisik, setelah pencatatan metadata, data langsung ditempatkan didalam ruang penyimpanan data fisik sesuai dengan klasifikasi dan lokasi simpannya. Sementara untuk data dijital, setelah pencatatan metadata langsung diunggah kedalam server di dalam data center. 4. Tahap publikasi data Pada tahap ini, seluruh data yang telah tersimpan baik di dalam ruang penyimpanan data maupun di dalam server, dipublikasikan kepada seluruh pengguna data termasuk pemerintah salah satunya melalui aplikasi berbasiskan web yang dapat diakses secara gratis.

26 13 5. Tahap transaksi data Pada tahap ini, pengguna data yang ingin memanfaatkan data terbuka yang telah tersedia dapat meminjam data melalui mekanisme lisensi penggunaan data yang berlaku untuk periode waktu tertentu dengan besaran tarif/biaya yang telah diatur melalui peraturan yang berlaku. 2.2 Manfaat Investasi TI Manfaat investasi TI didefinisikan sebagai manfaat atau hasil yang diperoleh dari suatu investasi SI/TI yang dapat meningkatkan kinerja organisasi (Ranti, 2008). Berdasarkan pengertian tersebut, manfaat bisnis tidak hanya sekedar memberikan manfaat secara finansial tetapi juga dapat memberikan keunggulan bersaing bagi organisasi. Hal tersebut dapat terwujud apabila penilaian manfaat bisnis dilakukan terhadap segala aspek, bukan hanya aspek finansial saja. Dengan demikian, pengukuran manfaat SI/TI dapat menghindarkan opini bahwa investasi SI/TI itu hanya terkait investasi yang besar bagi organisasi tanpa dapat dihitung manfaatnya secara bisnis. Beberapa tipe investasi TI berdasarkan kombinasi antara matriks investasi Lucas (Henry C. Lucas Jr., 1999) dan klasifikasi Zee (Han van der Zee, 2002): 1. TI yang menjadi keharusan. Investasi disini dijalankan untuk memenuhi kebutuhan regulasi yang berlaku, memenuhi kebutuhan internal organisasi, dan memenuhi kebutuhan kompetitif perusahaan. 2. Peningkatan efisiensi dan efektivitas. Investasi disini ditujukan untuk menurunkan biaya operasional dan karyawan, meningkatkan produktivitas bisnis dan pendapatan, dan pemantauan kegiatan bisnis. 3. IT yang bernilai strategis. Investasi disini dimaksudkan untuk meningkatkan keunggulan dalam jangka panjang terhadap kompetitor, meningkatkan posisi perusahaan didalam pasar, baik pasar saat ini maupun yang baru. 4. Infrastruktur TI. Investasi disini dijalankan sebagai dasar bagi aplikasi lainnya yang akan dibuat.

27 14 5. IT yang bersifat riset. Investasi disini dimaksudkan untuk menjamin agar teknologi IT yang dijalankan tidak tertinggal dengan tren teknologi yang ada. 6. IT sebagai alat transformasi. Investasi IT disini dimaksudkan untuk mengawal perubahan atau transformasi bisnis dan organisasi yang mempunyai risiko tinggi namun menghasilkan sesuatu yang juga bernilai tinggi. 2.3 Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik merupakan sebuah framework yang dikembangkan oleh Benny Ranti pada tahun Framework tersebut merupakan kerangka yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi manfaatmanfaat secara umum yang dapat diperoleh dari investasi TI yang diharapkan oleh organisasi. Benny Ranti (2008) melakukan penelitian untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan manfaat bisnis SI/TI menggunakan pendekatan hermeneutic. Pendekatan tersebut dapat mengeksplorasi nilai-nilai manfaat bisnis SI/TI dari berbagai situasi dan fenomena yang terjadi pada berbagai jenis organisasi. Berdasarkan hal tersebut dikembangkan daftar nilai-nilai manfaat SI/TI secara umum yang dapat digunakan sebagai standar pengukuran manfaat SI/TI. Pada penelitiannya, Ranti (2008) menggunakan 60 kasus implementasi proyek SI/TI pada perusahaan dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Data tersebut berupa tesis-tesis dan laporan-laporan proyek yang diperoleh dari berbagai kasus seperti: Management Information Systems (13 kasus), Enterprise Resource Planning (10), Banking System (7), Customer Relationship Management (5), Data Warehouse (3), Electronic Procurement (3), Intranet (3), Electronic Learning (3), Billing System (2), Executive Information Systems (2), Human Resources Management System (2), dan lain-lain. Kasus tersebut berasal dari berbagai bidang perusahaan seperti Services (12 institusi), Banking (7), Manufacturers (7), Government (7), Telecommunications (6), Insurance (5),

28 15 Distributors (3), Oil and Gas (3), Contractors (2), Universities (2), and Airlines (2) (Ranti, 2008). Berdasarkan hasil pengumpulan data ini, teridentifikasi sebanyak 541 manfaat bisnis SI/TI yang terdiri dari 396 manfaat dengan justifikasi dan 145 manfaat tanpa justifikasi. Setelah melalui 5 proses yang telah disebutkan diatas, diperoleh sebanyak 13 kategori induk dan 77 kategori anak, dan pada akhirnya dihasilkan 13 kategori induk (secara istilah kemudian menjadi kategori) serta 73 kategori anak (secara istilah kemudian menjadi sub kategori). Tabel 2.1 menunjukkan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik yang diperoleh dari hasil penelitian Ranti (2008). Tabel 2.1 Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik (Ranti, 2008) Sub-Kategori Kode Sub-Kategori Kode I. Mengurangi/Menekan Biaya (Dari) V. Meningkatkan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) 1. Biaya Telekomunikasi RCO Meningkatkan Kapasitas Bisnis IRE Biaya Perjalanan RCO Meningkatkan Kualitas Laporan IRE Biaya Operator RCO Meningkatkan Kepercayaan IRE-03 Pelanggan 4. Biaya Pertemuan RCO Memperluas Segementasi Pasar IRE Biaya Kegagalan Layanan RCO Meningkatkan Pendapatan Lainlain 6. Biaya Distribusi RCO-06 VI. Meningkatkan Keakuratan (Dari) IRE Biaya Pelatihan Per Pegawai RCO Tagihan IAC Biaya Pengembalian Barang Yang RCO Analisis IAC-02 Salah 9. Biaya Uang (Bunga Pinjaman) RCO Data IAC Biaya Cetak Dokumen dan ATK RCO Perencanaan IAC Biaya Langganan RCO Keputusan IAC Biaya Sewa Ruangan RCO-12 VII. Mempercepat Cash-In (Disebabkan Karena) 13. Biaya Sewa Alat RCO Mempercepat Pengiriman Tagihan ACI Biaya Inventori/Penyimpanan RCO-14 VIII. Meningkatkan Layanan Eksternal (Dari) 15. Biaya Kesalahan Penelitian RCO Mengurangi Pembatalan Pesanan IES-01 II. Meningkatkan Produktivitas (Karena 52.Mengetahui Masalah Pelanggan IES-02 Disebabkan Oleh) 16. Restrukturisasi Pembagian Fungsi IPR Penambahan Cabang/Layanan IES-03 Kerja 17. Mempercepat Penguasaan Produk IPR Layanan Pribadi IES Kemudahaan Analisis IPR Kepuasan Pelanggan IES Meningkatkan Kepuasan Karyawan IPR-04 IX. Meningkatkan Citra (Disebabkan Oleh) III. Mempercepat Proses (Dari) 56.Meningkatkan Mutu Layanan IIM-01

29 16 Sub-Kategori Kode Sub-Kategori Kode 20. Proses Produksi APR Pemberian Diskon IIM Proses Pengadaan Barang APR Kepatuhan Pada Aturan IIM Proses Pembuatan Laporan APR Menggunakan Merk Terkenal IIM Proses Persiapan Data APR-04 X. Meningkatkan Kualitas (Dari) 24. Proses Pemeriksaan Permohonan APR Manajemen Penyedia/Pemasok IQU Proses Pembayaran Hutang/Tagihan APR Hasil Kerja IQU Proses Transaksi APR Layanan IQU Proses Pengambilan Keputusan APR Produk IQU-04 IV. Mengurangi Risiko (Dari) XI. Meningkatkan Layanan Internal (Dari) 28. Kesalahan Hitung RRI Layanan Bersama IIS Piutang Tak Tertagih RRI Memenuhi Hak dan Tanggung IIS-02 Jawab Karyawan 30.Kehilangan Penyimpanan RRI Layanan Untuk Karyawan IIS Produk Gagal RRI Penjadwalan dan Materi Pelatihan IIS Kehilangan Data RRI-05 XII. Meningkatkan Keunggulan Kompetitif (Disebabkan Oleh) 33.Kesalahan Data RRI Membentuk Kerja Sama Bisnis ICA Jatuh Tempo RRI Mempercepat Terbentuknya Binis Baru 35.Kehilangan Karyawan Potensial RRI Meningkatkan Biaya Penggantian (cost of customer to move competitor) 36.Pemalsuan RRI-09 XIII. Menghindari Biaya (Dari) ICA-02 ICA Penipuan/Kecurangan Administrasi RRI Dana Cadangan ACO Kesalahan Pembayaran RRI Biaya Pemeliharan ACO Kesalahan Pengolahan Aset RRI Biaya Kehilangan dan Penundaan ACO-03 Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik yang terdiri 13 kategori dan 73 sub kategori manfaat SI/TI yang dikembangkan oleh Ranti (2008), dalam penelitian ini selanjutnya disebut Tabel Generik. 2.4 Kesejahteraan Dijital Kesejahteraan Dijital merupakan sebuah penelitian yang mengkaji tentang manfaat ekonomi dari revolusi TI dan komunikasi untuk kesejahteraan suatu negara (Atkinson & McKay, 2007). Penelitian ini membahas peran TI dalam pertumbuhan ekonomi, dimana ekonomi dijital bukan sekedar aktivitas perekonomian yang dilakukan diinternet, tetapi penggunaan TI (perangkat keras, perangkat lunak, aplikasi, dan telekomunikasi) yang lebih luas lagi dalam segala

30 17 aspek ekonomi. TI telah memungkinkan penciptaan sesuatu yang baru berdasarkan informasi dalam bentuk dijital dengan cara baru dan dalam bentuk organisasi yang baru. Menurut penelitian tersebut, dampak TI terbesar terhadap pertumbuhan perekonomian terdapat pada 5 (lima) sektor utama, yaitu: 1. Produktivitas 2. Pekerjaan 3. Pasar yang lebih efisien 4. Barang dan layanan berkualitas tinggi 5. Inovasi baru produk dan jasa Dampak TI dalam kelima sektor utama tersebut pada akhirnya berpengaruh pada kesejahteraan negara dalam bentuk peningkatan pertumbuhan ekonomi dari pendapatan per kapita dan Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara (Atkinson & McKay, 2007). Hubungan pengaruh dampak TI terhadap peningkatan PDB dapat dilihat pada Gambar 2.1. Menurut penelitian tersebut, pengaruh TI terhadap Kesejahteraan Dijital dibagi dalam 7 (tujuh) kategori, yaitu: 1. Rantai pasokan yang fleksibel (Flexible supply chain) TI mampu memberikan fasilitas dimana bisnis lebih mudah mendapatkan informasi perubahan sekecil apapun dalam rantai pasokan yang dapat ditelusuri sewaktu-waktu. Fasilitas ini memungkinkan pengguna untuk mempercepat waktu produksi dan mengantisipasi jika ada gangguan pada rantai pasokan. Rantai pasokan yang fleksibel ini menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan dan akan berimbas pada peningkatan pendapatan per kapita dan PDB Negara. 2. Lapangan pekerjaan yang mudah diakses dan fleksibel (Accessible and flexible work opportunities) TI memungkinkan lapangan pekerjaan untuk dapat diakses oleh setiap individu dimanapun dan kapanpun ia berada.

31 18 Gambar 2.1 Manfaat TI Terhadap Kesejahteraan Dijital Hal tersebut memudahkan setiap individu untuk bekerja karena dapat diakses baik oleh individu yang memiliki kekurangan fisik mauapaun oleh individu yang tidak dapat bekerja secara penuh. TI juga dapat membuat seseorang beralih dari konsumen menjadi produsen. 3. Peningkatan efisiensi (Increased efficiency) TI dapat memberikan efisiensi dalam penggunaan sumber daya, baik sumber daya manusia, sumber daya alam, atau sumber daya modal. Peningkatan utilisasi sumber daya berpengaruh besar pada tingkat produktivitas suatu organisasi. Hal tersebut dapat memiliki dampak pada rendahnya biaya produksi terhadap suatu produk atau meningkatnya gaji pekerja dimana keduanya berujung pada daya beli masyarakat yang semakin meningkat. Pada akhirnya, meningkatnya daya beli masyarakat

32 19 tersebut akan berdampak pada peningkatan pendapatan per kapita dan PDB negara. 4. Peningkatan kualitas barang dan layanan (Higher quality goods and services) TI dapat memberikan suatu standar kualitas dan efektivitas pelayanan. TI juga dapat membantu mendeteksi keputusan yang kurang tepat dan dapat menyesuaikan layanan sesuai dengan keinginan masyarakat. TI juga turut mengubah cara masyarakat mengkomunikasikan rasa ketidaksukaannya terhadap organisasi. Meningkatnya kualitas layanan pada organisasi menunjukkan produktivitas layanan yang semakin efisien. Hal ini dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan biaya layanan yang seharusya dibebankan pada masyarakat. Hal tersebut berarti juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat kepada hal yang lebih esensial dan akan memiliki dampak akhir berupa meningkatnya PDB negara. 5. Membuat keputusan yang lebih baik (Better decision making tools) TI dapat menciptakan proses kerja yang lebih singkat dan efisien. Hal ini berimbas pada banyaknya bermunculan pesaing baru dan iklim ekonomi yang berubah dengan sangat cepat dalam waktu singkat. Untuk menghadapi tantangan ini, TI memiliki kemampuan untuk membantu organisasi bereaksi terhadap perubahan dalam bisinis. TI juga memungkinkan sebuah perangkat lunak dapat melihat perubahan kondisi pasar tiap menitnya serta mengirimkan pesan kepada pengguna akan kondisi pasar sehingga dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis pengguna. Lebih jauh lagi, TI dapat mengolah data pasar untuk menentukan pola dan memprediksi kondisi pasar mendatang. Hal ini memprecepat proses pembuatan keputusan sekaligus menambah akurasinya. 6. Pasar yang lebih luas dan efisien (Larger and more efficient markets) TI tidak hanya menciptakan pasar yang lebih besar, namun juga menjadikan organisasi dapat menjangkau skala pasar yang lebih luas. TI memungkinkan untuk mempermudah komunikasi sehingga dapat

33 20 menyatukan pasar lokal sampai pasar global di tingkat dunia. Internet memudahkan pertukaran informasi barang dan jasa. Dengan adanya pasar online untuk beragam jenis produk dan jasa, perusahaan atau konsumen dapat dengan mudah mencari produk dan jasa yang mereka butuhkan. 7. Alat penelitian baru (New research tools) TI berpengaruh dalam menciptakan inovasi baru karena TI berperan untuk melengkapi peneliti dengan alat bantu yang handal dalam melakukan riset. Dengan adanya TI, dapat dilakukan penelitian-penelitian yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. TI memungkinkan perusahaan kecil untuk meningkatkan dan mengembangkan divisi penelitian dan pengembangan mereka dengan bantuan perangkat lunak dan aplikasiaplikasi yang tersedia di pasaran. Kerangka pikir Kesejahteraan Dijital yang diperkenalkan oleh Robert Atkinson & Andrew McKay (2007) yang terdiri dari 7 (tujuh) kategori, dalam penelitian ini selanjutnya disebut Kesejahteraan Dijital. 2.5 Manajemen Risiko Organisasi (Enterprise Risk Management) Salah satu framework manajemen risiko organisasi yang banyak digunakan, COSO Enterprise Risk Management Integrated Framework (COSO ERM Framework) mendefinisikan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai sebuah proses yang melibatkan seluruh entitas organisasi seperti BOD, manajemen, dan staf atau personel; diaplikasikan dalam rumusan strategi organisasi secara menyeluruh yang dirancang untuk mengidentifikasi potensi terjadinya sebuah risiko yang berdampak kepada seluruh entitas serta mengelola risiko tersebut untuk memberikan jaminan terhadap keberhasilan pencapaian tujuan dari seluruh entitas dalam organisasi (Beasley, Branson, and Hancock, 2010). Melalui ERM, setiap organisasi mampu melihat kemungkinan terjadinya sebuah kejadian yang berpotensi menjadi sebuah risiko dan berdampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. Agar manajemen organisasi mampu memonitor setiap perubahan kondisi sebuah risiko serta munculnya risiko baru,

34 21 diimplementasikanlah sekumpulan indikator atau metrik yang disebut sebagai Key Risk Indicator (KRI). Indikator risiko utama atau Key Risk Indicator (KRI) merupakan bagian dari implementasi manajemen risiko sebuah organisasi atau Enterprise Risk Management (ERM). Sebuah indikator risiko dalam KRI memberikan suatu arahan dan informasi mengenai suatu risiko yang mungkin ada dan mungkin juga tidak ada, yang dapat digunakan sebagai sebuah sistem peringatan dini untuk dilakukannya sebuah tindakan (Scarlat, Chirita, and Bradea, 2011). Dengan adanya KRI, suatu risiko tertentu dapat dimonitor perilakunya sehingga dapat dilakukan sebuah tindakan mitigasi terhadap risiko tersebut. Mengingat pentingnya peran KRI sebagai bagian dari manajemen risiko organisasi, pengembangan dan penentuan KRI harus dilakukan secara efektif sehingga dapat mencakup seluruh aspek organisasi. Tujuan dari dikembangkannya sekumpulan KRI yang efektif dalam sebuah organisasi adalah untuk mengidentifikasi metrik-metrik yang sesuai serta memberikan suatu pemahaman mengenai potensi risiko yang memberikan dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. Ilustrasi mengenai keterhubungan antara tujuan organisasi dengan potensi risiko dan KRI dapat dilihat pada Gambar 2.2. Berdasarkan Gambar 2.2, sebuah organisasi yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan dengan cara meningkatkan penghasilan serta menurunkan beban biaya. Untuk mencapai hal tersebut, organisasi merumuskan 4 langkah strategi yang akan dijalankan. Sejalan dengan langkah strategi yang akan diambil, sejumlah potensi risiko yang dapat memberikan imbas kepada langkah strategis yang akan dijalankan berhasil diidentifikasi. Risiko-risiko ini teridentifikasi dapat memberikan akibat kepada satu atau lebih langkah strategis yang diambil. Dari masing-masing potensi risiko tersebut kemudian dipetakan kedalam metrik indikator yang bersesuaian. Salah satu aspek penting dalam mengembangkan KRI adalah adanya data yang berkualitas dan akurat yang pada akhirnya dijadikan acuan untuk melakukan monitor terhadap risiko.

35 22 Gambar 2.2 Diagram Keterhubungan Antra Tujuan Organisasi dengan Potensi Risiko dan KRI Untuk itu sumber data baik yang berasal dari internal maupun eksternal organisasi harus mendapatkan perhatian lebih karena sangat berperan dalam menentukan KRI yang relevan dan akan diimplementasikan oleh organisasi. 2.6 System Dynamics System Dynamics (SD) merupakan metode hasil pemikiran dari Forrester, seorang professor MIT, untuk menyelesaikan permasalahan manajerial suatu perusahaan. Hasil ini kemudian digunakan untuk studi ekonomi dalam Econometrica pada tahun System Dynamics digunakan untuk membuat model atau representasi dari berbagai macam sistem yang terjadi di dunia nyata dan mempelajari kelakuan dinamisnya (Fishwick, 2006). Tujuan dari System Dynamics adalah memfasilitasi pemahaman hubungan antara perilaku sistem terhadap waktu, struktur yang mendasari kebijakan atau keputusan strategis. System Dynamics juga dapat digunakan untuk melakukan evaluasi investasi TI walaupun sampai saat ini belum banyak penelitian yang melakukannya. Terdapat beberapa tahapan dalam permodelan System Dynamics (Fishwick, 2006), yaitu:

36 23 1. The Problem Statement Langkah awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi permasalahan atau perilaku yang akan dianalisa. Hanya setelah semua variabel yang mempengaruhi sistem tersebut diidentifikasi, keseluruhan sistem dapat dimodelkan. 2. Field Studies Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data pada organisasi yang menjadi sumber penelitian, yang kemudian akan diperoleh informasi seperti pihakpihak yang terlibat dalam proses tersebut, sistem ideal yang diharapkan, masukan dan keluran dari aktivitas, sumber daya, dan produk yang digunakan oleh sistem tersebut. 3. System Dynamics Model Building Pembuatan model System Dynamics digambarkan dengan 2 diagram berikut: a. Diagram Causal Loop Diagram causal loop merupakan model dasar dimana model SD dibangun. Diagram ini menggambarkan interaksi dan hubungan sebabakibat setiap parameter pada sebuah sistem. Diagram ini juga akan membantu menyederhanakan representasi terhadap sebuah model. Gambar 2.3 menunjukkan contoh sebuah diagram causal loop. Gambar 2.3 Diagram Causal Loop b. Diagram Stock and Flow Setelah membuat diagram causal loop, kemudian dibuatlah diagram stock and flow. Diagram ini merupakan model kuantitatif formal dari

37 24 permasalahan yang diutarakan pada tahap pertama: The problem statement. Untuk menyimulasikan model tersebut perlu didefinisikan hubungan matematis setiap variabel. Stocks diakumulasikan dan menggambarkan kondisi sistem pada suatu waktu. Stocks berubah secara gradual, yang disebabkan oleh adanya flows. Flows menaikkan atau menurunkan stocks pada setiap waktu. Semua sistem yang berubah terhadap waktu dapat direpresentasikan dengan filosofi stocks dan flows. Gambar 2.4 memberikan contoh sebuah diagram stock and flow. Gambar 2.4 Diagram Stock and Flow 4. Case Study Research Model Pada tahap ini dilakukan penyelidikan empiris terhadap model yang telah dibentuk. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk memvalidasi model simulasi System Dynamics. Apabila belum valid, prosesnya dapat diulangi lagi mulai dari langkah pertama. 5. Simulation Experiments Model simulasi adalah abstraksi dari sistem yang terjadi didunia nyata atau permasalahan yang ingin diselesaikan. Model tersebut digunakan sebagai alat untuk melakukan proses trial and error sehingga dapat mendemonstrasikan efek dari berbagai kebijakan. Kebijakan yang menghasilkan hasil terbaik pada simulasi tersebut akan digunakan pada kehidupan nyata. 6. Model Use and Theory Extension Pendekatan System Dynamics secara filosofis menggambarkan pola perilaku pada sistem atau permasalahan yang rumit.

38 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait obyek penelitian yang diajukan oleh penulis antara lain: 1. Analisis Manfaat Investasi Multiple Active Trading Center Sistem Perdagangan Saham Dengan Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, System Dynamics, dan Economic Value Added: Studi Kasus PT Bursa Efek Indonesia (Rakhman, 2014). Rakhman Nur dalam karya akhirnya melakukan identifikasi manfaat investasi menggunakan Tabel Generik. Kemudian hasil dari identifikasi manfaat tersebut dianalisis menggunakan System Dynamics untuk menghasilkan kategori manfaat yang lebih akurat. Analisis System Dynamics dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak. Hasil dari analisis tersebut selanjutnya menjadi acuan/metriks untuk menghitaung nilai manfaat investasi menggunakan metode Economic Value Added (EVA). 2. Kajian Manfaat Investasi Pusat Pemulihan Bencana Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Dengan Kerangka Pikir Kesejahteraan Dijital dan System Dynamics (Wahyuni, 2013). Efi Sri wahyuni dalam karya akhirnya mengkaji manfaat dari investasi TI berupa Pusat Pemulihan Bencana SISKOHAT dengan melakukan pemetaan antara Kesejahteraan Dijital dengan Tablel Generik. Hasil pemetaan dan identifikasi manfaat investasi tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan System Dynamics untuk menghasilkan kategori manfaat investasi yang lebih akurat. 3. Analisis Manfaat Investasi E-Voting Pada Penyelenggaraan Pemilu Nasional: Studi Kasus Pemilihan Presiden Republik Indonesia (Fauziah Nur, 2014). Pita Larasati Fauziah Nur dalam karya akhirnya melakukan pemetaan antara Kesejahteraan Dijital dengan Tabel Generik yang digunakan untuk

39 26 melakukan analisis penetuan metrik TI berdasarkan pengelompokkan hasil kategorisasi manfaat yang dihasilkan. Analisis metrik TI ini merupakan rumusan yang digunakan untuk penghitungan manfaat investasi e-voting. 4. Analisis Manfaat Ekonomis TI Sistem Informasi dan Database Hakim Dengan Pendekatan Dijital Prosperity dan Metode Ranti s Generic IS/IT Business Value Studi Kasus: Komisi Yudisial RI (Hidayat, 2012). Ade Hidayat dalam karya akhirnya melakukan pemetaan antara Kesejahteraan Dijital dengan Tabel Generik yang dipergunakan untuk menganalisis potensi manfaat TI secara menyeluruh, manfaat untuk organisasi, masyarakat dan manfaat terhadap kesejahteraan. Dengan mengidentifikasi manfaat sistem informasi menggunakan Tabel Generik dapat mempermudah identifikasi dan penentuan metriks perhitungan kuantifikasi manfaat dari sistem informasi dan database hakim. 5. Kajian Literatur Keterkaitan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Dengan Manajemen Risiko Menggunakan COSO Enterprise Risk Management Framework (Samuel, 2014). Deni Samuel dalam karya akhirnya melakukan kajian literatur untuk melakukan identifikasi indikator risiko pada 73 manfaat SI/TI dalam Tabel Generik menggunakan COSO Enterprise Risk Management Framework. Kajian literatur dilakukan menggunakan 8 (delapan) karya akhir yang mencakup sektor perbankan, pemerintahan, BUMN, dan swasta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator risiko yang teridentifikasi didominasi oleh risiko yang berkaitan dengan proses bisnis pada bidang akunting, sumber daya manusia, TIK, produksi, dan distribusi. Berdasarkan kajian yang dilakukan pada penelitian-penelitian tersebut terdapat beberapa persamaan dalam hal metode penelitian yang dilakukan seperti dilakukannya pemetaan antara kategori manfaat pada Tabel Generik dengan manfaat dalam Kesejahteraan Dijital untuk memperoleh keterkaitan antara tujuan dan manfaat investasi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi dari pendapatan per kapita dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kesamaan

40 27 metode ini dilakukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2012), Wahyuni (2013), dan Fauziah Nur (2014). Kesamaan metode lainnya yang dilakukan oleh penulis yaitu dalam hal penggunaan Tabel Generik untuk mengidentifikasi manfaat investasi bagi organisasi. Hasil identifikasi tersebut selanjutnya menghasilkan metrik yang akan dijadikan sebagai dasar dalam menghitung nilai manfaat investasi secara rupiah. Kesamaan metode ini dilakukan oleh semua peneliti kecuali Samuel (2014) karena dalam penelitiannya, Samuel (2014) tidak langsung menggunakan Tabel Generik untuk menentukan manfaat investasi melainkan lebih kepada pemetaan terhadap Key Risk Indicator (KRI) Duckert untuk menghasilkan indikator risiko dari tiap sub kategori manfaat. Adapun metode penentuan indikator risiko dari manfaat bisnis yang telah teridentifikasi oleh Tabel Generik yang dilakukan oleh Samuel (2014) dalam penelitiannya yang memiliki kesamaan dengan penulis sekaligus membedakan penelitian penulis dengan penelitian yang dilakukan dengan 4 (empat) peneliti lainnya. Adapun perbedaan antara penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitianpenelitian lainnya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Rakhman (2014) mengkaji manfaat investasi pada Multiple Active Trading Center Sistem Perdagangan Saham dan menggunakan EVA sebagai alat bantu menghitung keekonomian investasi. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2013) menganalisis nilai manfaat investasi pada Pusat Pemulihan Bencana Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT). 3. Penelitian yang dilakukan oleh Fauziah Nur (2014) mengkaji manfaat investasi pada kasus E-Voting Pada Penyelenggaraan Pemilu Nasional (Pemilihan Presiden RI). 4. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2012) melakukan analisis manfaat investasi pada Sistem Informasi dan Database Hakim Komisi Yudisial RI.

41 28 Tabel 2.2 Perbandingan kajian Penelitian Saat Ini dan Terdahulu Faktor Pembanding Investasi SI/TI Penelitian Sebelumnya Ade Hidayat (2012) Efi Sri Wahyuni (2013) Pita Larasati (2014) Rakhman Nur (2014) Deni Samuel (2014) Sistem Informasi dan Database Hakim Pusat Pemulihan Bencana Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Investasi E-Voting Pada Penyelenggaraan Pemilu Nasional Multiple Active Trading Center Sistem Perdagangan Saham Penelitian Ini Sistem Layanan Data Berbasis Online Organisasi Komisi Yudisial RI Kementrian Agama RI BPPT PT Bursa Efek Indonesia Metode Analisis Hasil penelitian Tabel Manfaat SI/TI Generik Ranti, Kerangka Pikir Kesejahteraan Dijital, dan Metriks TI Potensi manfaat terhadap Kesejahteraan Dijital serta kuantifikasi manfaat dari Sistem Informasi dan Database Hakim Tabel Manfaat SI/TI Generik Ranti, Kerangka Pikir Kesejahteraan Dijital, System Dynamics, dan Metriks TI Potensi manfaat terhadap Kesejahteraan Dijital serta kuantifikaasi manfaat dari Pusat Pemulihan Bencana SISKOHAT Tabel Manfaat SI/TI Generik Ranti, Kerangka Pikir Kesejahteraan Dijital, dan Metriks TI Potensi manfaat dari investasi sestem e- Voting dalam penyelenggaraan pemilihan Presiden RI Tabel Manfaat SI/TI Generik Ranti, System Dynamics, dan Metriks TI Potensi manfaat dan nilai keekonomian dari investasi Multiple Active Trading Center Sistem Perdagangan Saham Berbagai organisasi (Perbankan, Pemerintah, BUMN, Swasta) Tabel Manfaat SI/TI Generik Ranti, COSO ERM Framework, Key Risk Indicator (KRI) Duckert Identifikasi indikator risiko pada 73 manfaat SI/TI dalam Tabel Generik Manfaat SI/TI Ranti PT Patra Nusa Data Tabel Manfaat SI/TI Generik Ranti, Kerangka Pikir Kesejahteraan Dijital, Manajemen Risiko Investasi, System Dynamics, dan Metriks TI Potensi manfaat terhadap Kesejahteraan Dijital dan kuantifikasi manfaat dari Sistem Layanan Data Berbasis Online serta indikator risko dari tiap manfaat yang teridentifikasi

42 29 5. Penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2014) mengkaji secara literatur mengenai keterkaitan Tabel Generik dengan Manajemen Risiko menggunakan COSO Enterprise Risk management Framework. Sementara penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah melakukan analisis manfaat keekonomian pada sektor migas terutama pada investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online yang menjadi bagian dari pengelolaan data migas nasional. Tabel 2.2 menggambarkan perbandingan antara penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian-penelitian terdahulu.

43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian, kerangka pikir teoritis, metode pengumpulan data, profil organisasi tempat penelitian ini dilakukan, serta penjelasan Sistem Layanan Data Berbasis Online yang menjadi obyek penelitian. 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menggambarkan urutan langkah atau tahapan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dalam menyusun karya akhir ini, dari awal sampai akhir penelitian. Metodologi penelitian juga memberikan gambaran mengenai masukan, tujuan, metode, serta keluaran dari setiap tahapan yang dilalui. Metodologi penelitian yang dilakukan, seperti terlihat pada Gambar 3.1, terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data perusahaan terkait dengan obyek penelitian baik data primer maupun data sekunder. Tujuan : Memahami inti permasalahan yang dihadapi ditempat dilakukannya studi kasus Masukan : Data berupa kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan Metode : Studi literatur dan wawancara Keluaran : Sekumpulan permasalahan yang disimpulkan dalam pertanyaan penelitian 2. Menentukan Metode Penelitian Pada tahap ini dilakukan penentuan metode penelitian berdasarkan hasil identifikasi masalah yang telah dilakukan sebelumnya. 30

44 31 Tujuan : Memahami dan menentukan metode penelitian yang akan digunakan sebagai kerangka berfikir penelitian Masukan : Pertanyaan penelitian Metode : Studi literatur yang berhubungan dengan topik penelitian seperti karya akhir sebelumnya, buku, serta jurnal yang terkait. Keluaran : Metode yang akan digunakan sebagai kerangka berfikir serta analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 3. Pemetaan Manfaat Kesejahteraan Dijital Terhadap Table Generik Pada tahap ini dilakukan pemetaan manfaat Kesejahteraan Dijital terhadap Tabel Generik. Tujuan : Memperoleh keterhubungan antara kategori manfaat Kesejahteraan Dijital dengan Tabel Generik Masukan : Manfaat Kesejahteraan Dijital dan Tabel Generik Metode : Hubungan keterkaitan dan sebab-akibat antar kategori

45 32 manfaat Keluaran : Daftar keterhubungan manfaat Kesejahteraan Dijital terhadap Tabel Generik 4. Identifikasi Manfaat Investasi Bagi Organisasi Pada tahap ini dilakukan identifikasi manfaat investasi bagi organisasi menggunakan Tabel Generik. Tujuan : Memperoleh kategori dan sub kategori manfaat investasi yang relevan dan signifikan Masukan : Tabel Generik Metode : Wawancara, survey, dan diskusi grup Keluaran : Daftar kategori dan sub kategori manfaat investasi yang relevan dan signifikan bagi organisasi 5. Identifikasi Manfaat Investasi Bagi Pemerintah atau Negara Pada tahap ini dilakukan identifikasi manfaat investasi bagi pemerintah atau negara menggunakan Daftar keterhubungan manfaat Kesejahteraan Dijital terhadap Tabel Generik Tujuan : Memperoleh kategori manfaat investasi yang sesuai dengan kerangka Kesejahteraan Dijital Masukan : Daftar kategori dan sub kategori manfaat investasi yang relevan dan signifikan bagi organisasi Metode : Pemetaan kategori manfaat Keluaran : Daftar kategori manfaat investasi bagi negara berdasarkan kerangka Kesejahteraan Dijital 6. Mengelompokkan Sub Kategori Manfaat dan Pembuatan Model Dengan System Dynamics Pada tahap ini dilakukan pengelompokkan sub kategori manfaat investasi SI/TI yang menjadi obyek penelitian menggunakan pendekatan System Dynamics.

46 33 Tujuan : Menyederhanakan daftar sub kategori manfaat sehingga tidak terjadi pengulangan pada saat dilakukan kuantifikasi nilai manfaat Masukan : Daftar kategori dan sub kategori manfaat investasi yang relevan dan signifikan Metode : Studi literatur Keluaran : Daftar manfaat sudah dikelompokkan serta diagram dan permodelan manfaat investasi 7. Melakukan Simulasi Sistem Pada tahap ini dilakukan simulasi terhadap permodelan manfaat investasi yang telah diperoleh sebelumnya. Tujuan : Mengetahui pengaruh perubahan nilai dari masing-masing sub kategori manfaat terhadap sub kategori yang menjadi tujuan dari investasi Masukan : Diagram dan permodelan manfaat investasi Metode : Perangkat lunak VensimPLE versi 6.2 Keluaran : Grafik hasil simulasi dari permodelan manfaat investasi yang menjadi obyek penelitian ini 8. Menentukan Indikator Risiko dan Key Risk Indicator (KRI) Pada tahap ini dilakukan penentuan indikator risiko beserta Key Risk Indicator (KRI). Tujuan : Menentukan indikator risiko dari tiap sub kategori yang teridentifikasi Masukan : Daftar kategori dan sub kategori manfaat investasi yang relevan dan signifikan Metode : Wawancara dan Studi literatur Keluaran : Daftar indikator risiko dan Key Risk Indicator (KRI)

47 34 9. Melakukan Kuantifikasi Manfaat Bisnis Investasi Pada tahap ini dilakukan kuantifikasi dan perhitungan secara finansial terhadap manfaat-manfaat tersebut dengan menggunakan metriks TI yang ditentukan serta menggunakan asumsi-asumsi yang diperoleh dari hasil analisis data dan wawancara. Tujuan : Menghitung nilai manfaat investasi Masukan : Daftar manfaat investasi yang sudah dikelompokkan dan asumsi-asumsi yang sesuai Metode : Wawancara dan Metriks TI Keluaran : Nilai manfaat terkuantifikasi dan kelayakan secara ekonomis terhadap investasi yang menjadi obyek penelitian 10. Menarik Kesimpulan dan Saran Tujuan : Memperoleh kesimpulan penelitian dan saran dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian Masukan : Nilai manfaat terkuantifikasi dan kelayakan secara ekonomis terhadap investasi yang menjadi obyek penelitian Metode : Pengamatan terhadap seluruh hasil analisis serta menggunakan studi literatur Keluaran : Kesimpulan akhir dari penelitian yang akan berfokus pada manfaat investasi bagi organisasi dan negara, nilai kuantifikasi manfaat, serta saran-saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. 3.2 Kerangka Pikir Teoritis Berdasarkan tinjauan literatur yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dibuatlah kerangka pikir teoritis dari penelitian yang akan dilakukan untuk memberi gambaran secara menyeluruh mengenai metode yang digunakan untuk

48 35 melakukan analisis potensi dan nilai manfaat dari investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online seperti terlihat pada Gambar 3.2. Kerangka pikir teoritis ini juga merupakan bagian dari metodologi penelitian yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan analisis data. Gambar 3.2 memperlihatkan beberapa metode yang digunakan untuk melakukan analisis manfaat investasi sehingga menghasilkan potensi manfaat investasi bagi organisasi dan negara serta kuantifikasi nilai manfaat investasi. Metode yang dimaksud antara lain: Tabel Generik (terdiri dari 13 kategori dan 73 sub kategori manfaat), Kesejahteraan Dijital (terdiri dari 7 kategori), dan System Dynamics. Kombinasi Tabel Generik dan Kesejahteraan Dijital digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi manfaat investasi bagi organisasi sekaligus manfaat investasi bagi negara secara luas. Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pemetaan manfaat SI/TI dalam kerangka Kesejahteraan Dijital dengan kategori manfaat dalam Tabel Generik. Pemetaan dilakukan dengan mencari hubungan keterkaitan atau sebab-akibat antar kategori manfaat berdasarkan pemahaman penulis terhadap tiap kategori manfat dari masing-masing framework. Identifikasi manfaat investasi yang relevan dan signifikan bagi organisasi dilakukan pada tahap berikutnya dengan menggunakan Tabel Generik yang terdiri dari 13 kategori dan 73 sub kategori. Metode yang digunakan untuk melakukan identifikasi ini adalah dengan menggunakan alat bantu berupa wawancara, survey, dan diskusi grup. Hasil dari identifikasi ini adalah potensi manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi organisasi (secara mikro). Identifikasi manfaat investasi menggunakan Tabel Generik efektif digunakan untuk memperoleh manfaat investasi bagi organisasi secara mikro namun memiliki keterbatasan untuk mengidentifikasi manfaat investasi bagi negara secara makro. Untuk menjangkau identifikasi manfaat secara makro, digunakan kerangka Kesejahteraan Dijital yang terdiri dari 7 kategori manfaat. Untuk itu dalam tahap selanjutnya, identifikasi manfaat investasi bagi negara secara makro dilakukan dengan memanfaatkan hasil pemetaan antara kerangka Kesejahteraan Dijital dengan Tabel Generik serta hasil identifikasi manfaat investasi bagi

49 36 organisasi secara mikro. Hasil akhir dari proses ini adalah potensi manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi negara secara makro berdasarkan kerangka Kesejahteraan Dijital yang berujung kepada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan Produk Domestik Bruto (PDB). Gambar 3.2 Kerangka Teoritis Penelitian Pemetaan antara Tabel Generik dengan kategori manfaat Kesejahteraan Dijital dilakukan untuk memperoleh hubungan antara manfaat investasi dengan peningkatan kesejahteraan dalam bentuk peningkatan PDB. System Dynamics digunakan untuk melakukan pengelompokkan berdasarkan keterkaitan dan hubungan sebab akibat antar sub kategori manfaat yang telah teridentifikasi. Pengelompokkan sub kategori manfaat ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya perhitungan ganda pada tahap kuantifikasi

50 37 nilai manfaat investasi. Hubungan sebab akibat antar sub kategori manfaat tersebut dalam System Dynamics digambarkan dalam bentuk permodelan sistem. Kuantifikasi total nilai manfaat investasi diperoleh dengan terlebih dahulu menentukan metriks investasi SI/TI berdasarkan hasil pengelompokkan sub kategori manfaat investasi yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya berdasarkan metriks investasi SI/TI tersebut dilakukan penjumlahan terhadap perhitungan dari masing-masing metriks sehingga diperoleh total nilai manfaat ekonomis dari investasi Sistem layanan Data Berbasis Online. Untuk mendukung tercapainya manfaat ekonomis dari investasi SI/TI, dalam penelitian ini penulis juga melakukan identifikasi potensi risiko yang mungkin terjadi serta Key Risk Indicator (KRI) berdasarkan hasil pengelompokkan sub kategori manfaat investasi. 3.3 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data yang digunakan berasal dari data primer dan data sekunder Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli dengan menggunakan instrumen dan metode tertentu. Data primer diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi MDM saat ini dan kondisi yang diharapkan serta latar belakang dan tujuan investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online. Wawancara, survey atau pengisisan kuesioner, dan diskusi grup atau Focus Group Discussion (FGD) juga dilakukan untuk melakukan identifikasi kategori manfaat yang relevan dan signifikan berdasarkan Tabel Generik. Wawancara, survey, dan diskusi grup ini dilakukan terhadap Senior Manager Marketing & Business Development, Manager Geoscience Data Management, Manager Data Storage & Provider, dan Manager Data Access.

51 Data Sekunder Data Sekunder merupakan data pendukung yang telah tersedia sebelumnya seperti laporan tahunan PND dan SKK Migas. Untuk melengkapi data pendukung lainnya penulis juga melakukan studi literatur dari beberapa buku, jurnal, serta karya akhir sebelumnya untuk menentukan teori dan metode yang terkait dengan penelitian ini. 3.4 Profil Organisasi Pendirian PT Patra Nusa Data (PND) diawali oleh adanya sebuah proyek Manajemen Data Migas (MDM) yang dilakukan bersama antara PT Elnusa, Pertamina dan Direktorat Jendral Migas (MIGAS) pada akhir tahun Mengingat kegiatan perusahaan ini akan sangat spesifik maka proyek tersebut dijadikan entitas perusahaan tersendiri dengan kepemilikan PT Elnusa sebesar 99.9%. Saat ini kepemilikan saham PT Elnusa di PND sebesar 70% sedangkan kepemilikan saham PT Pertamina di PT Elnusa sebesar 41%. PND didirikan sebagai badan usaha berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 5 tanggal 4 November 1997 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI melalui surat keputusan No. C HT tahun 1999 tanggal 3 September PND mendapatkan penunjukan langsung dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen Pertambangan dan Energi Republik Indonesia (Ditjen Migas) melalui Surat Keputusan No. 176.K/702/D.DJM/1997 tanggal 24 November 1997 sebagai pelaksana pengelolaan dan pemasyarakatan data eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi, melalui kerjasama yang ditandatangani pada tanggal 10 Maret Berdasarkan kontrak kerjasama tersebut maka PND resmi bertindak sebagai agen pelaksana pemerintah (Goverment Executing Agency) untuk melaksanakan program MDM, yang bertujuan membangun dan mengoperasikan sistem manajemen data dan informasi minyak dan gas bumi di Indonesia, dalam rangka menarik investasi di sektor industri migas, sekaligus mengemban tugas negara

52 39 dalam menyelamatkan aset negara berupa data hasil kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas, melestarikan dan memanfaatkannya guna peningkatan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di Indonesia. Hal tersebut tertuang didalam Perjanjian Kerjasama Pengelolaan dan Pemasyarakatan Data Migas Nomor 242A/32/DJM/1998. Dalam kontrak kerjasama tersebut, PND berkewajiban membangun Sistem Manajemen Data Migas Nasional secara terpadu dengan biaya yang ditanggung sepenuhnya oleh PND. Hak & Kewajiban tersebut mencakup aktivitas-aktivitas berikut: 1. Mengelola dan menjamin ketersediaan, kualitas, dan kemudahan akses terhadap data/informasi minyak dan gas bumi, serta menjamin keamanan dan kerahasiaannya 2. Menyediakan perangkat dan infrastruktur 3. Memberikan nilai tambah terhadap data 4. Hak memasyarakatkan data terbuka dalam bentuk lisensi penggunaan data selama periode waktu tertentu. Pendapatan yang diperoleh dari lisensi data terbuka ini menjadi hak PND dan Pemerintah dengan komposisi 85% untuk operasional PND dan 15% untuk pemerintah dalam bentuk Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Pada tanggal 4 Januari 2007, PND bersama dengan Ditjen Migas dan Pusat Data dan Informasi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (Pusdatin KESDM) menandatangani surat Amandemen Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan dan Pemasyarakatan Data Migas dan tambahan perjanjian No. 242/32/DJM/ /PND/KTR/X100/98, dimana didalam amandemen perjanjian tersebut disebutkan bahwa Ditjen Migas mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya kepada Pusdatin KESDM untuk pengelolaan dan pemasyarakatan data minyak dan gas bumi. Sesuai dengan bisnis inti PND sebagai penyedia informasi data EP Migas Indonesia, maka perkembangan bisnis PND tidak dapat terlepas dari prospek bisnis dan iklim investasi dibidang migas, seperti yang dapat terlihat pada Gambar

53 Berdasarkan Gambar 3.3, terkait dengan penyediaan data migas, calon investor maupun KKKS akan langsung berhubungan dengan PND dan Perusahaan Survei Umum selaku mitra Pusdatin KESDM dalam hal data. Gambar 3.3 Posisi PND Dalam Industri Migas Sementara dalam hal pengajuan, lelang, dan persetujuan wilayah kerja baru migas serta administrasi pengembalian wilayah kerja migas sebagian (relinquishment) atau seluruhnya (terminasi), calon investor dan KKKS akan berhubungan langsung dengan Ditjen Migas. Sementara dalam kaitannya dengan persetujuan anggaran dan kegiatan migas, KKKS akan berhubungan dengan SKK Migas Visi, Misi dan Motto Berdasarkan evaluasi Direktur & Manajemen pada akhir tahun 2010, PND menetapkan Visi, Misi, dan Motto perusahaan sebagai landasan budaya kerja bagi karyawan yang berlaku sampai saat ini sebagai berikut: Visi Menjadi Mitra terpercaya dalam pengelolaan data dan informasi energi. Misi 1. Memberi manfaat kepada stakeholder melalui Sistem Manajemen Data terpadu mencakup penyimpanan, penataan, pemberian nilai tambah dan pemasyarakatan.

54 41 2. Memberdayakan sumber daya nasional dalam pengelolaan data dan informasi energi. Motto DATA (Distinctive Achievement through Trustworthy Alliances) yang diterjemahkan menjadi: Pencapaian gemilang melalui kerja sama yang amanah Organisasi Pokok Untuk menunjang kebutuhan dan arah bisnis kedepan, organisasi pokok perusahaan yang dituangkan dalam bentuk struktur organisasi juga telah mengalami beberapa kali perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan pertumbuhan bisnis. Gambar 3.4 menunjukkan struktur organisasi pokok perusahaan yang berlaku sejak tahun Gambar 3.4 Struktur Organisasi PND Struktur organisasi yang berlaku saat ini dipimpin oleh seorang direktur yang membawahi 1 (satu) orang Vice President Service Excellence dan 4 (empat) orang

55 42 Senior Manager yang terdiri dari Senior Manager Marketing & Development, Senior Manager National Data Management, Senior Manager Geoscience & IT Data Management, serta Senior Manager Finance & General Affair. 3.5 Sistem Layanan Data Berbasis Online Ide pengembangan Sistem Layanan Data Berbasis Online pertama kali dimunculkan oleh Pemerintah (Pusdatin KESDM) bersama PND dalam Forum Pengelolaan Data Migas yang diadakan oleh Pusdatin KESDM di Bali, tanggal 13 Juni Forum tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Mitra Pemerintah yang terdiri dari: PND dan Perusahaan Survei Umum serta perwakilan dari beberapa Perusahaan Migas atau KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama). Dalam forum tersebut secara jelas disampaikan oleh Pusdatin bahwa sejalan dengan roadmap Pusdatin kedepan dimana salah satu tujuan utamanya adalah dalam rangka untuk melakukan perbaikan kualitas layanan dan data yang akan dimasyarakatkan kepada para pengguna data serta rencana Pusdatin KESDM untuk meningkatkan kehandalan perangkat lunak penunjang pengelolaan data migas yang ada menjadi berbasiskan online yang dapat terkoneksi langsung dengan masing-masing KKKS. Sampai penelitian ini dilakukan, status investasi Sistem Layanan Data Online masih berada dalam tahap uji coba dan evaluasi kelayakan teknis yang dilakukan antara PND dengan salah satu KKKS di Indonesia atas pengawasan Pusdatin KESDM. Secara prinsip Sistem Layanan Data Berbasis Online terdiri dari 3 (tiga) bagian yang terintegrasi dalam 1 (satu) sistem yaitu: 1. Online Data Submission Online Data Submission adalah sebuah layanan penyerahan data dari KKKS kepada pemerintah (melalui PND) yang dilakukan secara online dan terpusat dimana tempat penyimpanan (storage) data telah ditentukan sebelumnya. Terdapat 3 (tiga) jenis data yang nantinya akan diterapkan terkait layanan penyerahan data ini yaitu:

56 43 a. Data Tertutup, mencakup penyerahan data hasil kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas paling lambat 3 (tiga) bulan setelah data tersebut dihasilkan. b. Data Relinquishment, mencakup penyerahan data terkait penyisihan sebagian wilayah kerja migas sesuai dengan kontrak awal yang disepakati antara KKKS dengan pemerintah pada saat wilayah kerja ditandatangani. c. Data Terminasi, mencakup penyerahan data terkait pengembalian seluruh wilayah kerja migas yang tersisa sesuai dengan masa kontrak yang disepakati antara KKKS dengan pemerintah pada saat wilayah kerja ditandatangani. 2. Online Data Transaction Online Data Transaction adalah sebuah layanan yang ditujukan untuk melakukan transaksi data dengan mekanisme pencarian dan pemilihan data serta pengambilan data yang telah dipesan secara online. Mekanisme pencarian dan pemilihan data, mencakup kegiatan pemilihan data dari suatu wilayah migas yang diminati dari seluruh wilayah yang tersedia di Indonesia yang dilakukan secara online dengan bantuan sebuah aplikasi berbasiskan web. Sementara mekanisme akses dan pengiriman data mencakup kegiatan pemesanan, administrasi pembayaran sampai pengiriman data yang dilakukan semaksimal mungkin secara online. 3. Online Data Review Online Data Review adalah sebuah layanan yang ditujukan untuk melakukan review lebih detail terhadap isi data yang diminati ataupun yang ditawarkan melalui lelang wilayah kerja migas yang dilakukan secara rutin tiap tahunnya. Layanan review data online ini terdiri dari 2 (dua) tingkatan yaitu: a. Virtual Data Review edisi Standard, mencakup review atas data sumur, data seismic, dan laporan teknis geofisika, geologi, dan

57 44 reservoir dengan menggunakan perangkat lunak standar yang dikembangkan oleh PND. b. Virtual Data Review edisi Advance, mencakup review atas data sumur, data seismic, dan laporan teknis geofisika, geologi, dan reservoir dengan menggunakan perangkat lunak khusus untuk analisis maupun interpretasi yang telah digunakan secara luas dalam industri migas selama ini. Review data inipun tetap dilakukan secara online.

58 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas berbagai analisis yang dilakukan penulis terhadap data yang diperoleh berdasarkan metode dan tahapan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. 4.1 Pelaksanaan Pengelolaan Data Migas Nasional Bisnis proses pelaksanan pengelolaan data migas nasional secara garis besar dibagi menjadi tiga kelompok kegiatan yaitu: 1. Kegiatan Perolehan Data Kegiatan perolehan data yang dimaksud mencakup kegiatan penerimaan, verifikasi mengenai kelengkapan dan kualitas, dan melaporkan hasil verifikasi pengembalian data yang telah final kepada pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak & Gas Bumi (Ditjen Migas). Disamping kegiatan diatas, PND bersama pemerintah juga memiliki tugas untuk mencari data migas yang masih tersebar dan belum dikuasai serta dikelola oleh pemerintah diluar jalur penerimaan data yang biasa dilakukan. Undang-undang No. 22 Tahun 2001 menyebutkan bahwa data minyak dan gas bumi (migas) adalah milik negara dan dikuasai oleh pemerintah. Sejak diberlakukannya undang-undang No. 22 Tahun 2001 tersebut, data hasil kegiatan eksplorasi dan produksi migas yang sebelumnya berada dalam penguasaan dan pengelolaan Pertamina, dialihkan seluruhnya kepada PND melalui Ditjen Migas, selaku pelaksana pengelolaan dan pemasyarakatan data eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM (Permen ESDM) No. 27 Tahun 2006, data yang seharusnya dikembalikan kepada negara/pemerintah terdiri dari 4 kelompok data yaitu: a. Data hasil pengembalian dari mekanisme penyerahan sebagian wilayah kerja migas (relinquishment) sesuai periode dan waktu yang telah disepakati antara KKKS dengan pemerintah pada saat 45

59 46 penandatanganan kontrak wilayah kerja migas. Waktu yang dibutuhkan untuk proses relinquishment ini berkisar antara 1-6 bulan (tergantung volume dan kualitas data) dihitung sejak data diterima sampai terbitnya berita acara pengembalian data dari Ditjen Migas. b. Data hasil pengembalian dari mekanisme penyerahan seluruh wilayah kerja migas yang tersisa (terminasi) sesuai periode dan waktu yang telah disepakati antara KKKS dengan pemerintah pada saat penandatanganan kontrak wilayah kerja migas atau sebelum waktu yang telah ditentukan tersebut. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses terminasi ini berlangsung antara 3 20 bulan karena dalam proses terminasi ini tidak hanya data yang dikembalikan namun juga termasuk aset perusahaan yang akan diverifikasi oleh PPBMN (Panitia Penilai Barang Milik Negara). c. Data hasil kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas setelah melewati periode 3 bulan, 4 tahun, 6 tahun, dan 8 tahun setelah perolehannya tergantung dari jenis datanya masing-masing. d. Data hasil kegiatan survei umum yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan survei umum. Dalam pelaksanaannya, hanya data dari kelompok a dan b saja saat ini yang telah berjalan secara rutin. Hal inilah yang menyebabkan jumlah dan volume data yang telah dikuasai dan dikelola oleh pemerintah melalui PND dapat dikatakan masih jauh dibawah jumlah dan volume yang seharusnya dikuasai oleh pemerintah. Hasil wawancara menyebutkan bahwa belum berjalannya mekanisme pengumpulan data menurut peraturan berlaku bukan terletak pada infrastrukturnya namun lebih kepada Law Enforcement yang kurang berjalan dari pemerintah (L1.2) serta kurang solidnya kerjasama birokrasi dari lembaga pemerintah yang terlibat (Pusdatin, Ditjen Migas, dan SKK Migas) (L1.6) menjadi salah satu faktor penyebab utama terjadinya hal tersebut.

60 47 2. Kegiatan Pengelolaan Data Kegiatan pengelolaan data yang dimaksud, sesuai dengan ruang lingkup kontrak antara Pusdatin dan PND, mencakup kegiatan: a. Pengadministrasian data, yaitu kegiatan pencatatan data sesuai administrasi b. Pengolahan data, yaitu kegiatan pemrosesan dan pengolahan data untuk mendapatkan data dengan kualitas yang lebih baik. c. Penataan data, yaitu kegiatan penatan data sesuai dengan standar dan kaidah keteknikan yang berlaku. d. Pemeliharaan data, yaitu kegiatan pemeliharaan data dalam rangka menjaga kualitas dan kelangsungan penggunaan data e. Pemusnahan data, yaitu kegiatan pemusnahan data secara total hingga tidak dapat dikenali lagi baik bentuk maupun isisnya mengikuti aturan pemusnahan aset negara yang berlaku. Berdasarkan hasil inventarisasi data yang diperoleh dari hasil pengelolaan data yang telah berlangsung selama lebih dari 15 tahun, dari 31 ribuan jumlah sumur migas yang teridentifikasi oleh PND, terdapat 44% jumlah sumur yang memiliki setidaknya 1 (satu) jenis data dan 56% lainnya tidak memiliki data sama sekali. Gambar 4.1 memberikan ilustrasi komposisi data sumur. Dari 44% jumlah sumur yang memiliki data, hanya 24% diantaranya yang siap untuk dimasyarakatkan dengan pertimbangan kelengkapan detil data serta kulaitas data yang mencukupi untuk diproses dan dianalisis lebih lanjut oleh pengguna data. Sementara 19,3% lainnya belum dalam kondisi yang siap untuk dimasyarakatkan karena kondisi data yang tidak lengkap dan kualitas yang kurang baik.

61 48 Gambar 4.1 Komposisi Hasil Inventarisasi Data Sumur Migas Sedangkan dari 24% jumlah data yang siap untuk dimasyarakatkan, tercatat baru 11,8% saja yang sudah diakses oleh pengguna data dan 12,8% lainnya belum terakses oleh pengguna data. Ini berarti hanya 11,8% jumlah data sumur yang memberikan pendapatan bagi negara. Sementara dari 89 ribu jumlah lintasan seismic yang telah teridentifikasi terdapat 62% jumlah lintasan seismic yang memiliki setidaknya 1 (satu) jenis data dan 38% lainnya tidak memiliki data sama sekali. Gambar 4.2 memberikan ilustrasi komposisi data seismic. Dari 62% jumlah lintasan seismic yang memiliki data, hanya 37% diantaranya yang siap untuk dimasyarakatkan dengan pertimbangan kelengkapan detil data serta kualitas data yang dapat diproses dan dianalisis lebih lanjut oleh pengguna data. Sedangkan 25,3% lainnya belum siap untuk dimasyarakatkan karena kondisi data yang tidak lengkap dan kualitas yang kurang baik. Dari 37% jumlah data yang siap untuk dimasyarakatkan, tercatat sebanyak 33,3% saja yang sudah diakses oleh pengguna data dan 3,8% lainnya belum terakses oleh pengguna data. Ini berarti hanya 33,3% jumlah data seismic yang memberikan pendapatan bagi negara.

62 49 Gambar 4.2 Komposisi Hasil Inventarisasi Data seismic Secara keseluruhan, kondisi data yang telah dikelola pemerintah melalui PND, memiliki format fisik dan dijital dengan kondisi yang bervariasi, ada yang cukup baik sampai baik sekali secara kualitas terutama untuk data yang baru (diperoleh diatas tahun 2000), kurang baik sampai sama sekali tidak dapat dibaca secara kualitas, serta ada pula yang lengkap dan tidak lengkap secara kuantitas. Faktor ini menjadi penyebab utama adanya komplain dari pengguna data terhadap jumlah dan kualitas data yang dapat diakses. 3. Kegiatan Pemasyarakatan Data Kegiatan pemasyarakatan data yang dimaksud adalah pelayanan data kepada para pemangku kepentingan atau pengguna data antara lain mencakup lembaga pemerintah, pelaku usaha (investor), akademisi, dan masyarakat umum. Pelayanan data yang berlaku saat ini dibedakan menjadi pelayanan data yang berbayar, yang ditujukan kepada pelaku usaha/investor/kkks; dan pelayanan data tak berbayar yang ditujukan bagi lembaga pemerintah dan akademisi untuk kegiatan riset. Ditinjau dari jenis pelayanan data berbayar, berlaku sistem lisensi (hak guna pakai) yang berlaku selama periode waktu tertentu, biasanya 1-3 tahun. Lisensi ini selanjutnya dapat terus diperpanjang sesuai kebutuhan pengguna data. Adapun jenis layanan data yang dimaksud yaitu berupa

63 50 paket data pembukaan/lelang wilayah kerja migas, dimana untuk mengevaluasi potensi wilayah kerja yang diminati, KKKS atau calon investor diwajibkan untuk mengakses sejumlah data (dalam paket data) dimana jumlah dan volumenya telah ditentukan. Gambar 4.3 Komposisi Wilayah Kerja (WK) Migas yang Ditawarkan Tiap Tahunnya Gambar 4.4 Volume Paket Data Terakses Terkait Lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Gambar 4.3 menunjukkan grafik jumlah wilayah kerja migas yang ditawarkan dan yang menjadi wilayah kerja eksplorasi. Sedangkan Gambar 4.4 menunjukkan jumlah paket data yang diakses selama lelang wilayah kerja selama 5 (lima) tahun terakhir. Jenis layanan lainnya yaitu Access to Data (ATD), dimana KKKS bebas mengakses data di wilayah manapun dengan jumlah dan volume yang sesuai kebutuhannya. Dalam hal ini tarif lisensi yang dibebankan mengikuti jumlah dan volume data yang diakses.

64 51 Gambar 4.5 Volume Access To Data Per-Tahun Gambar 4.5 menunjukkan volume Access To Data (ATD) tiap tahun sejak tahun Grafik tersebut memperlihatkan penurunan volume data yang diakses oleh pengguna data. Adanya Sistem Layanan Data Berbasis Online diharapkan oleh pemerintah untuk menjadi salah satu pendorong yang dapat meningkatkan kepercayaan pengguna data sehingga pelaksanaan mekanisme penyerahan data hasil kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas setelah melewati periode 3 bulan, 4 tahun, 6 tahun, dan 8 tahun setelah perolehannya yang selama ini belum berjalan dapat dijalankan secara optimal sehingga pada akhirnya makin meningkatkan jumlah ketersediaan volume data yang telah ada. 4.2 Pemetaan Manfaat Kesejahteraan Dijital dengan Tabel Generik Data migas adalah aset negara karena mengandung informasi mengenai jumlah potensi cadangan migas Indonesia. Untuk itu segala aktivitas pengelolaan dan pemanfaatannya dilakukan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi negara. Segala permasalahan yang dihadapi terkait data migas seperti jumlah ketersediaan dan kualitas data yang kurang serta adanya kebocoran data di pasar gelap, tidak hanya berdampak bagi organisasi namun juga membawa potensi kerugian bagi negara. Sistem Layanan Data Berbasis Online merupakan bagian dari program Manajemen Data Migas Nasional yang dikembangkan dengan tujuan untuk

65 52 meningkatkan mutu/kualitas layanan data migas yang telah berjalan selama ini sehingga diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan minat investor dan daya saing investasi di sektor migas. Berdasarkan hal tersebut kajian dan analisis terhadap manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online tentunya tidak hanya menghasilkan identifikasi manfaat investasi bagi organisasi (secara mikro) tetapi juga harus menghasilkan identifikasi manfaat bagi negara (secara makro) Penelitian yang telah dilakukan oleh Atkinson & McKay (2007) dibeberapa negara maju menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara peran dan manfaat SI/TI terhadap peningkatan kesejahteraan negara dalam bentuk peningkatan PDB. Pembagian manfaat SI/TI dalam kerangka pikir Kesejahteraan Dijital mencakup 7 (tujuh) kategori sebagai berikut: 1. Peran SI/TI terhadap rantai pasokan yang fleksibel 2. Peran SI/TI dalam membuat akses terhadap lapangan kerja menjadi lebih mudah dan fleksibel 3. Peran SI/TI dalam meningkatkan efisiensi 4. Peran SI/TI dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan menjadi lebih baik 5. Peran SI/TI dalam membantu membuat keputusan menjadi lebih baik 6. Peran SI/TI dalam membuat pasar yang lebih luas dan efisien 7. Peran SI/TI sebagai alat penelitian baru. Sementara Tabel Generik yang dikembangkan oleh Benny Ranti (2008) yang terdiri dari 13 kategori dan 73 sub kategori manfaat, saat ini masih menjadi satusatunya framework yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengidentifikasi manfaat bisnis SI/TI bagi organisasi secara umum terutama di Indonesia. Ilustrasi cakupan penggunaan kedua framework tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.6. Tabel Generik dirancang efektif untuk mengidentifikasi nilai manfaat investasi bagi organisasi (secara mikro) namun kurang efektif digunakan untuk mengidentifikasi manfaat investasi bagi negara terutama kaitannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi (secara makro). Untuk mengidentifikasi manfaat investasi secara makro dibutuhkan kerangka Kesejahteraan Dijital

66 53 sebagai sebuah metode untuk mengidentifikasi manfaat SI/TI bagi negara secara luas. Gambar 4.6 Ilustrasi Penggunaan Framework Terkait Posisi Organisasi Dalam Industri Migas Dalam penelitian ini, identifikasi manfaat investasi dilakukan dari sisi organisasi (PND) sebagai mitra pemerintah. Untuk itu agar identifikasi manfaat investasi bagi organisasi yang dilakukan menggunakan Tabel Generik dapat menjangkau manfaat investasi bagi negara secara makro dibutuhkan pemetaan antara Tabel Generik dengan Kesejahteraan Dijital. Sebagai hasilnya identifikasi nilai manfaat investasi dapat menghasilkan 2 (dua) manfaat sekaligus baik manfaat investasi bagi organisasi maupun manfaat investasi bagi negara. Pemetaan antara Tabel Generik dengan Kesejahteraan Dijital dilakukan dengan mencari keterkaitan hubungan dampak atau sebab akibat antara kategori manfaat Kesejahteraan Dijital dengan kategori manfaat Tabel Generik atau sebaliknya berdasarkan pemahaman penulis terhadap tiap kategori manfaat yang terlibat. Beberapa contoh pemetaan yang dilakukan antara lain:

67 54 1. Rantai Pasokan yang Fleksibel memungkinkan pengguna untuk mempercepat waktu produksi sehingga dapat mengurangi biaya (RCO) operasional seperti biaya perjalanan, biaya pertemuan, atau biaya distribusi. 2. Lapangan Pekerjaan yang Mudah Diakses dan Fleksibel memungkinkan bahwa lapangan pekerjaan yang tersedia dapat diakses oleh setiap individu tanpa terbatas oleh waktu dan lokasi dimana individu tersebut berada. Hal ini berdampak kepada meningkatnya produktivitas kerja (IPR) karena disebabkan oleh restrukturisasi pembagian fungsi kerja yang mengikutinya ataupun mempercepat penguasaan produk. 3. Meningkatkan keakuratan perencanaan, keakuratan analisis, atau keakuratan data (IAC) dapat berdampak kepada Peningkatan Kualitas Barang dan Layanan juga menyebabkan adanya kemudahan dalam Membuat Keputusan yang Lebih baik. Proses pemetaan antara kategori manfaat pada Tabel Generik dengan kategori manfaat Kesejahteraan Dijital secara keseluruhan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Pemetaan Kategori Manfaat Tabel Generik dengan Kategori Manfaat Kesejahteraan Dijital No Kesejahteraan Dijital 1 Rantai Pasokan yang Fleksibel 2 Akses dan Fleksibilitas Lapangan Kerja Tabel Generik RCO IPR APR RRI ACI IES IIM IQU IPR Keterangan Rantai pasokan yang fleksibel mempercepat waktu produksi sehingga dapat mengurangi biaya operasional Rantai pasokan yang fleksibel mempercepat waktu produksi sehingga dapat meningkatkan produktivitas Rantai pasokan yang fleksibel mempercepat jalur informasi sehingga dapat mengurangi risiko kegagalan Rantai pasokan yang fleksibel mempercepat waktu dan proses produksi Rantai pasokan yang fleksibel mempercepat waktu produksi sehingga dapat mempercepat cash-in Rantai pasokan yang fleksibel mempercepat waktu produksi sehingga dapat meningkatkan layanan eksternal Rantai pasokan yang fleksibel mempercepat waktu produksi sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan dan hasil kerja Rantai pasokan yang fleksibel mempercepat waktu produksi sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan Lapangan kerja yang mudah diakses oleh siapa pun dan kapan pun dapat meningkatkan produktivitas kerja

68 55 No Kesejahteraan Dijital Tabel Generik Keterangan 3 Meningkatkan Efisiensi RCO Efisiensi dalam penggunaan sumber daya dapat mengurangi/menekan biaya operasional IPR Efisiensi dalam penggunaan sumber daya dapat meningkatkan produktivitas kerja dan kepuasan karyawan APR Efisiensi dalam penggunaan sumber daya dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga mempercepat proses produksi ACI Efisiensi dalam penggunaan sumber daya dapat mempercepat proses produksi dan pada akhirnya mempercepat cash-in IES Efisiensi dalam penggunaan sumber daya dapat mempercepat proses produksi sehingga meningkatkan layanan eksternal mempercepat cash-in IIS Efisiensi dalam penggunaan sumber daya dapat meningkatkan layanan internal khususnya bagi karyawan IQU Efisiensi dalam penggunaan sumber daya dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga meningkatkan kualitas produk dan layanan ACO Efisiensi dalam penggunaan sumber daya dapat menghindari biaya tambahan 4 Kualitas Produk dan Layanan yang Lebih IPR Peningkatan kualitas dan efektivitas layanan akan mengakibatkan meningkatnya produktivitas kerja Baik APR Peningkatan kualitas dan efektivitas layanan akan mengakibatkan meningkatnya produktivitas kerja sehingga mempercepat proses produksi RRI Peningkatan kualitas dan efektivitas layanan akan mengurangi risiko kegagalan IAC Peningkatan kualitas dan efektivitas layanan mengakibatkan meningkatnya keakuratan data, perencanaan, dan keputusan IES Peningkatan kualitas dan efektivitas layanan menyebabkan meningkatnya layanan eksternal IQU Peningkatan kualitas dan efektivitas layanan secara langsung menyebabkan meningkatnya kualitas hasil kerja IIM Peningkatan kualitas dan efektivitas layanan mengakibatkan meningkatnya citra perusahaan ICA Peningkatan kualitas dan efektivitas layanan akan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi 5 Alat Pembuat APR Percepatan proses pembuatan keputusan dan Keputusan Lebih Baik peningkatan akurasinya akan mengakibatkan percepatan proses produksi RRI Percepatan proses pembuatan keputusan dan peningkatan akurasinya akan mengurangi risiko kegagalan IAC Percepatan proses pembuatan keputusan dan peningkatan akurasinya juga berdampak meningkatnya keakuratan hasil keputusan IQU Percepatan proses pembuatan keputusan dan peningkatan akurasinya akan mengakibatkan meningktanya kualitas produk dan layanan.

69 56 No Kesejahteraan Dijital Tabel Generik Keterangan ICA Percepatan proses pembuatan keputusan dan peningkatan akurasinya akan meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi 6 Pasar Lebih Luas dan Efektif IRE Pasar yang lebih luas dan kemudahan mencari produk akan berdampak kepada meningkatnya pendapatan organisasi IES Pasar yang lebih luas dan kemudahan mencari produk akan meningkatkan layanan eksternal dalam hal penambahan cabang dan layanan IIM Pasar yang lebih luas dan kemudahan mencari produk juga akan meningkatkan citra organisasi dalam pasar IQU Pasar yang lebih luas dan kemudahan mencari produk juga menuntut peningkatan kualitas produk dan layanan ICA Pasar yang lebih luas dan kemudahan mencari produk mengakibatkan meningkatnya keunggulan kompetitif 7 Alat Riset Baru IPR Terciptanya berbagai inovasi baru dapat menyebabkan meningkatnya produktivitas kerja IRE Terciptanya berbagai inovasi baru pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan organisasi IAC Terciptanya berbagai inovasi baru juga mengakibatkan meningkatnya akurasi data, informasi, dan keputusan yang dihasilkan IQU Terciptanya berbagai inovasi baru dapat mengakibatkan peningkatan kualitas produk dan layanan Berdasarkan proses pemetaan antara kategori manfaat bisnis Tabel Generik dengan kategori manfaat Kesejahteraan Dijital tersebut, penulis membuat rangkuman keterkaitan antara kedua kategori manfaat seperti terlihat pada Tabel 4.2. Pemetaan antara Tabel Generik dengan kategori manfaat Kerangka Dijital juga dilakukan pada penelitian sebelumnya diantaranya Wahyuni (2013) dan Fauziah Nur (2014). Hasil dari pemetaan penulis terhadap hasil pemetaan dari penelitian sebelumnya menghasilkan hasil pemetaan kategori manfaat yang mayoritas sama. Sedikit perbedaan dari hasil pemetaan yang dilakukan disebabkan oleh jenis industri yang menjadi latar belakang peneliti serta jenis teknologi yang sering digunakan dalam industri tersebut. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa hasil pemetaan oleh satu peneliti tidak berarti lebih baik hasilnya dibandingkan hasil pemetaan dari peneliti lainnya terutama jika peneliti-peneliti tersebut berasal dari latar belakang industri yang berbeda. Jika pemetaan ini dilakukan oleh beberapa peneliti dengan latar belakang

70 57 industri yang sama, kemungkinan hasil pemetaan tersebut akan sama akan semakin besar. Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Pemetaan Kategori Manfaat Tabel Generik dengan Manfaat Kesejahteraan Dijital Tabel Generik Kesejahteraan Dijital Kategori Manfaat Kode Rantai Pasokan yang Fleksibel Akses dan Fleksibilitas Lapangan Kerja Meningkatkan Efisiensi Kualitas Produk dan Layanan Lebih Baik Alat Pembuat Keputusan Lebih Baik Pasar Lebih Luas dan Efektif Alat Riset Baru Mengurangi/Menekan Biaya (Dari) RCO Meningkatkan Produktifitas (Karena Disebabkan Oleh) IPR Mempercepat Proses (Dari) APR Mengurangi Resiko (Dari) RRI Meningkatkan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) IRE Meningkatkan Keakuratan (Dari) IAC Mempercepat Cash-In (Disebabkan Karena) ACI Meningkatkan Layanan Eksternal (Dari) IES Meningkatkan Image (Disebabkan Oleh) IIM Meningkatkan Kualitas (Dari) IQU Meningkatkan Layanan Internal (Dari) IIS Meningkatkan Keunggulan Kompetitif (Disebabkan Oleh) ICA Menghindari Biaya (Dari) ACO

71 Identifikasi Manfaat Investasi Bagi Organisasi Bagian ini akan membahas mengenai identifikasi manfaat bisnis SI/TI yang diharapkan dari investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi organisasi menggunakan Tabel Generik. Metode yang dilakukan penulis dalam mengidentifikasi manfaat bisnis ini adalah dengan melakukan wawancara, survey (pengisian kuesioner) dan diskusi kelompok untuk menghasilkan pemahaman dan kesamaan pendapat terhadap pemilihan kategori dan sub kategori manfaat investasi dari Tabel Generik yang relevan dan signifikan. Adapun wawancara, survey, dan diskusi kelompok dilakukan terhadap 4 (empat) pejabat yang dianggap memahami tujuan investasi serta sebagian terlibat dalam Pengelolaan Data Migas Nasional sejak awal program ini dimulai. Pejabat yang dimaksud antara lain: Senior Manager Marketing & Business Development, Manager Geoscience Data Management, Manager Data Storage & Provider, dan Manager Data Access. Berdasarkan hasil survei dan wawancara tersebut diperoleh identifikasi sub kategori manfaat yang relevan dan signifikan seperti terlihat pada Tabel 4.3 dimana kolom Rel. berarti manfaat tersebut relevan dan Sig. berarti manfaat tersebut signifikan. Tabel 4.3 Identifikasi Manfaat Bisnis Investasi Menggunakan Tabel Generik Sub Kategori Kode Rel. Sig. Keterangan I. Mengurangi/Menekan Biaya (Dari) 1. Biaya Telekomunikasi RCO-01 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 2. Biaya Perjalanan RCO-02 Biaya perjalanan bagi SDM untuk bertemu klien dan menyiapkan data namun jumlahnya tidak signifikan 3. Biaya Operator RCO-03 Biaya tambahan operator untuk menyiapkan data namun jumlahnya tidak signifikan 4. Biaya Pertemuan RCO-04 Biaya pemakaian ruang review bagi KKKS termasuk juga biaya mobilisasi staf marketing, biaya penyiapan data, dan biaya pemakaian ruangan namun jumlahnya tidak signifikan 5. Biaya Kegagalan Layanan RCO-05 Biaya kegagalan layanan yang berimbas pada citra perusahaan jika paket data yang terkirim tidak dapat dibaca oleh pengguna data 6. Biaya Distribusi RCO-06 Biaya distribusi/pengiriman data dalam media CD, DVD, atau hard disk namun jumlahnya tidak signifikan

72 59 Sub Kategori Kode Rel. Sig. Keterangan 7. Biaya Pelatihan Per RCO-07 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat Pegawai 8. Biaya Pengembalian Barang Yang Salah RCO-08 Biaya pengembalian dan pengiriman ulang untuk data yang tidak sesuai secara kualitas dan kuantitas namun hal ini sangat jarang terjadi 9. Biaya Uang (Bunga RCO-09 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat Pinjaman) 10. Biaya Cetak Dokumen dan RCO-10 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat ATK 11. Biaya Langganan RCO-11 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 12. Biaya Sewa Ruangan RCO-12 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 13. Biaya Sewa Alat RCO-13 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 14. Biaya RCO-14 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat Inventori/Penyimpanan 15. Biaya Kesalahan Penelitian RCO-15 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat II. Meningkatkan Produktivitas (Karena Disebabkan Oleh) 16. Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja IPR-01 Investasi SI/TI mengakibatkan struktur organisasi di bagian operasional mengalami perubahan menyesuaikan dengan proses bisnis yang baru IPR-02 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 17. Mempercepat Penguasaan Produk 18. Kemudahaan Analisis IPR-03 Investasi SI/TI memungkinkan data dan informasi bertambah secara signifikan sehingga memudahkan untuk melakukan analisis dalam menyusun kebijakan terkait data 19. Meningkatkan Kepuasan IPR-04 Karyawan III. Mempercepat Proses (Dari) Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 20. Proses Produksi APR-01 Proses penyiapan data sampai pemasyarakatan data yang menjadi lebih cepat 21. Proses Pengadaan Barang 22. Proses Pembuatan Laporan APR-02 Proses penerimaan data dari KKKS kepada pemerintah yang mencakup proses penerimaan data sampai penyimpanan data kedalam tempat penyimpanan data yang menjadi semakin cepat APR-03 Proses penyiapan dan pengiriman laporan bulanan dan tahunan kepada pemerintah namun tidak signifikan perubahannya 23. Proses Persiapan Data APR-04 Proses persiapan data mencakup proses verifikasi kelengkapan dan kualitas data yang diterima dari KKKS. Semakin cepat proses persiapan data tentunya semakin mempercepat peningkatan volume data yang dapat diakses oleh pengguna data 24. Proses Pemeriksaan APR-05 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat Permohonan 25. Proses Pembayaran Hutang/Tagihan APR-06 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat

73 60 Sub Kategori Kode Rel. Sig. Keterangan 26. Proses Transaksi APR-07 Proses transaksi mencakup proses pemilihan data, administrasi transaksi, sampai penyerahan data. Semakin cepat proses ini maka kinerja dan pelayanan pemerintah dan mitra kerja akan semakin meningkat 27. Proses Pengambilan Keputusan IV. Mengurangi Resiko (Dari) APR-08 Investasi SI/TI memungkinkan pengguna data lebih cepat memutuskan untuk mengakses data maupun ikut ambil bagian dalam lelang pembukaan wilayah kerja migas baru. 28. Kesalahan Hitung RRI-01 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 29. Piutang Tak Tertagih RRI-02 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 30. Kehilangan Penyimpanan RRI-03 Investasi SI/TI menambah keakuratan penyimpanan data yang diterima dari KKKS namun tidak signifikan karena penyimpanan data yang ada telah tersentralisasi 31. Produk Gagal RRI-04 Produk gagal yang dimaksud adalah data yang sama sekali tidak sesuai dengan pesanan namun sampai saat ini belum pernah terjadi 32. Kehilangan Data RRI-05 Data yang hilang dari tempat penyimpanan data namun tidak signifikan karena tempat penyimpanan data telah tersentralisasi dan termonitor dengan baik 33. Kesalahan Data RRI-06 Risiko kesalahan pengiriman data dalam hal kuantitas dan kualitas data, akibat proses pemesanan dan pengiriman yang masih berjalan secara terpisah. Hal ini berimbas pada tingkat kepuasan pelanggan dan image mitra kerja dan pemerintah 34. Jatuh Tempo RRI-07 Risiko jatuh tempo yang dimaksud adalah melebihi tenggat waktu yang ditetapkan oleh Dit. Jend. Migas untuk melakukan verifikasi data yang diperoleh dari KKKS sehingga dapat memperlambat terbitnya berita acara pengembalian data 35. Kehilangan Karyawan RRI-08 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat Potensial 36. Pemalsuan RRI-09 Risiko pemalsuan lisensi data yang mungkin terjadi sehingga semakin meningkatkan potensi akses data secara ilegal 37. Penipuan/Kecurangan RRI-10 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat Administrasi 38. Kesalahan Pembayaran RRI-11 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 39. Kesalahan Pengolahan RRI-12 Aset V. Meningkatkan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) 40. Meningkatkan Kapasitas Bisnis Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat IRE-01 Layanan data online bertujuan untuk meningkatkan volume data yang dikelola dan dimasyarakatkan sehingga berpotensi meningkatkan jumlah pelanggan serta potensi bisnis dan layanan-layanan baru

74 61 Sub Kategori Kode Rel. Sig. Keterangan 41. Meningkatkan Kualitas Laporan IRE-02 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 42. Meningkatkan IRE-03 Peningkatan kualitas layanan serta Kepercayaan Pelanggan penambahan volume data yang dibutuhkan oleh pengguna data akibat adanya layanan data online menyebabkan kepercayaan investor dan pengguna data untuk 43. Memperluas Segementasi Pasar 44. Meningkatkan Pendapatan Lain-lain VI. Meningkatkan Keakuratan (Dari) mengakses data secara legal IRE-04 Penambahan segmentasi calon investor yang ada di luar negeri namun tidak signifikan perubahannya IRE-05 Pendapatan lain-lain yang dimaksud adalah pendapatan dari adanya biaya keanggotaan terhadap layanan secara terintegrasi selain pendapatan dari lisensi akses data 45. Tagihan IAC-01 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 46. Analisis IAC-02 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 47. Data IAC-03 Peningkatan volume data yang diharapkan dari adanya layanan data online dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas data sehingga data yang diakses oleh pengguna data semakin akurat 48. Perencanaan IAC-04 Keakuratan data yang dihasilkan pada akhirnya dapat meningkatkan keakuratan perencanaan yang akan dibuat terkait dengan perencanaan pengembalian data, perencanaan penambahan volume dan infrastruktur serta peningkatan layanan data 49. Keputusan IAC-05 Keakuratan data yang dihasilkan pada akhirnya juga membantu meningkatkan akurasi keputusan yang diambil oleh pengguna data maupun investor dalam aktivitas eksplorasi dan produksi migas VII. Mempercepat Cash-In (Disebabkan Karena) 50. Mempercepat Pengiriman ACI-01 Tagihan VIII. Meningkatkan Layanan Eksternal (Dari) Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 51. Mengurangi Pembatalan IES-01 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat Pesanan 52. Mengetahui Masalah IES-02 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat Pelanggan 53. Penambahan IES-03 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat Cabang/Layanan 54. Layanan Pribadi IES-04 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 55. Kepuasan Pelanggan IES-05 Investasi SI/TI yang memberi dampak pada peningkatan volume data serta kualitas data dapat meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap data dan layanan yang diberikan

75 62 Sub Kategori Kode Rel. Sig. Keterangan IX. Meningkatkan Image (Disebabkan Oleh) 56. Meningkatkan Mutu IIM-01 Investasi SI/TI selain bertujuan untuk Layanan meningkatkan kualitas dan kuantitas data juga dapat meningkatkan citra pemerintah dalam bidang migas karena dibeberapa negara seperti Norwegia, Brazil, dan beberapa negara lainnya layanan data online ini telah menjadi standar layanan dibidang migas 57. Pemberian Diskon IIM-02 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 58. Kepatuhan Pada Aturan IIM-03 Investasi SI/TI bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh data migas yang berumur 3 bulan sejak perolehannya langsung dikembalikan kepada negara agar dapat saling digunakan satu sama lain oleh KKKS dan investor. Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah terkait pengembalian data yang selama ini belum berjalan dengan baik. Imbasnya tentu saja meningkatkan citra pemerintah terutama dalam sektor migas 59. Menggunakan Merk Terkenal IIM-04 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat X. Meningkatkan Kualitas (Dari) 60. Manajemen Penyedia/ IQU-01 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat Pemasok 61. Hasil Kerja IQU-02 Investasi SI/TI diharapkan dapat semakin meningkatkan tingkat rensponsivitas terhadap kebutuhan pengguna data, semakin mempercepat proses penyediaan dan pengiriman data serta peningkatan ketersediaan data yang semakin berkualitas dan akurat. Pada akhirnya layanan ini dapat meningkatkan kualitas hasil kerja secara keseluruhan 62. Layanan IQU-03 Investasi SI/TI dapat meningkatkan jumlah volume dan kualitas data, mempercepat proses pengembalian data, serta semakin mempermudah akses data bagi pengguna data secara umum berarti meningkatkan kualitas layanan data 63. Produk IQU-04 Investasi SI/TI dapat meningkatkan jumlah volume dan kualitas data XI. Meningkatkan Layanan Internal (Dari) 64. Layanan Bersama IIS-01 Investasi SI/TI memungkinkan bagian operasional dan marketing menggunakan layanan secara bersamaan namun tidak signifikan perubahannya terhadap kondisi yang ada sebelumnya 65. Memenuhi Hak dan IIS-02 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat Tanggung Jawab Karyawan 66. Layanan Untuk Karyawan IIS-03 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 67. Penjadwalan dan Materi Pelatihan IIS-04 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat

76 63 Sub Kategori Kode Rel. Sig. Keterangan XII. Meningkatkan Keunggulan Kompetitif (Disebabkan Oleh) 68. Membentuk Kerja Sama Bisnis 69. Mempercepat Terbentuknya Binis Baru 70. Meningkatkan Biaya Penggantian (cost of customer to move competitor) XIII. Menghindari Biaya (Dari) ICA-01 Investasi SI/TI secara operasional membutuhkan kerjasama dengan penyedia perangkat lunak yang biasa digunakan oleh pengguna data untuk melakukan evaluasi dan kajian terhadap data. Ini berarti peluang kerja sama antara mitra kerja dan beberapa perusahaan semakin tinggi ICA-02 Investasi SI/TI adalah sebuah layanan baru yang dapat memberikan pendapatan yang relatif lebih stabil kedepannya melalui sistem kenggotaan ICA-03 Konsep dan teknologi yang digunakan dalam layanan data online membuat posisi mitra kerja semakin strategis bagi pemerintah. Hal ini membuat biaya pergantian mitra kerja yang mungkin terjadi jika kontrak antara pemerintah dan mitra kerja berakhir akan semakin tinggi. 71. Dana Cadangan ACO-01 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 72. Biaya Pemeliharan ACO-02 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat 73. Biaya Kehilangan dan Penundaan ACO-03 Investasi SI/TI tidak relevan dengan manfaat Berdasarkan hasil identifikasi manfaat bisnis investasi SI/TI menggunakan Tabel Generik diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi organisasi (PND) terdiri dari 10 kategori dan 26 sub kategori manfaat yang relevan dan signifikan. Hasil rangkuman identifikasi manfaat investasi bagi organisasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Identifikasi Manfaat Bisnis Investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online Bagi Organisasi Kategori Sub Kategori Kode I. Mengurangi/Menekan Biaya (Dari) 1. Biaya Kegagalan Layanan RCO-05 II. Meningkatkan Produktivitas (Karena Disebabkan Oleh) 2. Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja IPR Kemudahaan Analisis IPR-03 III. Mempercepat Proses (Dari) 4. Proses Produksi APR Proses Pengadaan Barang APR Proses Persiapan Data APR Proses Transaksi APR Proses Pengambilan Keputusan APR-08 IV. Mengurangi Resiko (Dari) 9. Kesalahan Data RRI Jatuh Tempo RRI Pemalsuan RRI-09

77 64 Kategori Sub Kategori Kode V. Meningkatkan Pendapatan (Yang 12. Meningkatkan Kapasitas Bisnis IRE-01 Disebabkan Oleh) 13. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan IRE Meningkatkan Pendapatan Lain-lain IRE-05 VI. Meningkatkan Keakuratan (Dari) 15. Data IAC Perencanaan IAC Keputusan IAC-05 VII. Meningkatkan Layanan Eksternal (Dari) 18. Kepuasan Pelanggan IES-05 VIII. Meningkatkan Citra (Disebabkan Oleh) 19. Meningkatkan Mutu Layanan IIM Kepatuhan Pada Aturan IIM-03 IX. Meningkatkan Kualitas (Dari) 21. Hasil Kerja IQU-02 X. Meningkatkan Keunggulan Kompetitif (Disebabkan Oleh) 22. Layanan IQU Produk IQU Membentuk Kerja Sama Bisnis ICA Mempercepat Terbentuknya Binis Baru ICA Meningkatkan Biaya Penggantian (cost of customer to move competitor) ICA Identifikasi Manfaat Investasi Bagi Negara Berdasarkan hasil pemetaan antara kategori manfaat Tabel Generik dengan manfaat Kesejahteraan Dijital serta hasil identifikasi manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi organisasi menggunakan Tabel Generik yang dibahas pada bagian sebelumnya, diperoleh manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi negara berdasarkan kerangka pikir Kesejahteraan Dijital. Hasil identifikasi manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi negara tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.5. Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi negara yang paling dominan adalah Meningkatkan Kualitas Produk dan Layanan yang Lebih Baik. Manfaat dominan tersebut sejalan dengan tujuan awal dikembangkannya Sistem Layanan Data Berbasis Online oleh Pusdatin KESDM yaitu dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas layanan data sehingga dapat meningkatkan minat investor dalam sektor migas. Adapun manfaat lainnya yang cukup dominan dihasilkan dari investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online yaitu: 1. Terciptanya Rantai Pasokan yang Fleksibel

78 65 2. Meningkatkan Efisiensi 3. Alat Pembuat Keputusan Lebih Baik 4. Pasar Lebih Luas dan Efektif Tabel 4.5 Identifikasi Manfaat Sistem Layanan Data Berbasis Online dengan Kerangka Kesejahteraan Dijital Tabel Generik Kesejahteraan Dijital Kategori Manfaat Kode Rantai Pasokan yang Fleksibel Akses dan Fleksibilitas Lapangan Kerja Meningkatkan Efisiensi Kualitas Produk dan Layanan Lebih Baik Alat Pembuat Keputusan Lebih Baik Pasar Lebih Luas dan Efektif Alat Riset Baru Mengurangi/Menekan Biaya (Dari) RCO Meningkatkan Produktifitas (Karena Disebabkan Oleh) IPR Mempercepat Proses (Dari) APR Mengurangi Resiko (Dari) RRI Meningkatkan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) IRE Meningkatkan Keakuratan (Dari) IAC Meningkatkan Layanan Eksternal (Dari) IES Meningkatkan Citra (Disebabkan Oleh) IIM Meningkatkan Kualitas (Dari) IQU Meningkatkan Keunggulan Kompetitif (Disebabkan Oleh) ICA Keterkaitan antara manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi organisasi (secara mikro) terhadap manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi negara (secara makro) yang bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi negara dalam bentuk peningkatan PDB dapat dilihat pada Gambar 4.7.

79 66 Berikut beberapa penjelasan terkait hubungan antara investasi Sistem Layanan Berbasis Online, manfaatnya bagi organisasi, manfaatnya bagi negara, serta peningkatan PDB berdasarkan Gambar 4.7 adalah sebagai berikut: 1. Investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online, secara organisasi menghasilkan manfaat Meningkatkan Keakuratan Data, Keakuratan Perencanaan, dan Keakuratan Keputusan. Bagi negara, Peningkatan Keakuratan Data, Perencanaan, dan Keputusan berdampak pada Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan. Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan mengakibatkan berkurang atau hilangnya beban biaya yang seharusnya dibebankan kepada konsumen/pelanggan sehingga dapat meningkatkan daya beli konsumen dan dampak akhirnya berupa meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan PDB negara. Gambar 4.7 Hubungan Manfaat Investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online Terhadap Peningkatan PDB Negara

80 67 2. Investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online, secara organisasi menghasilkan manfaat Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Bagi negara, Peningkatan Kepuasan Pelanggan memiliki hubungan sebab akibat dengan Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan. Seperti telah dijelaskan diatas, Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan ini akan memberikan dampak akhir pada meningkatnya PDB negara. 3. Investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online, secara organisasi menghasilkan manfaat Meningkatkan Kualitas Hasil kerja, Layanan, dan Produk. Bagi negara, Peningkatan Hasil Kerja, Layanan, dan Produk secara langsung mengakibatkan Meningkatnya Kualitas Produk dan Layanan. Meningkatnya Kualitas Produk dan Layanan menyebabkan naiknya minat beli kunsumen/pelanggan sehingga memberi dampak pada peningkatan PDB negara. Demikian seterusnya penjelasan atau benang merah untuk kategori manfaat yang telah teridentifikasi lainnya baik bagi organisasi maupun bagi negara dalam kerangka Kesejahteraan Dijital. 4.5 Pembuatan Model dan Simulasi Manfaat Investasi Menggunakan System Dynamics Analisis identifikasi manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasikan Online menggunakan Tabel Generik menghasilkan 10 kategori dan 26 sub kategori. Untuk melakukan kuantifikasi nilai manfaat diperlukan pengelompokkan sub kategori manfaat yang telah teridentifikasi untuk memastikan tidak adanya duplikasi dalam perhitungan nilai manfaat tersebut. System Dynamics dalam hal ini digunakan oleh penulis untuk membantu menggambarkan hubungan sebab akibat antar sub kategori sehingga dapat dihasilkan sub kategori manfaat yang akan dikuantifikasi. Prinsip dasar yang digunakan oleh System Dynamics adalah dengan memandang suatu permasalahan sebagai sebuah sistem. Sebagai sebuah sistem, seluruh hubungan sebab akibat antar unsur yang terlibat didalam sistem bekerja untuk mencapai sebuah tujuan dalam batasan tertentu.

81 Analisis Variabel Termasuk tahapan awal dalam permodelan System Dynamics adalah tahap analisis variabel. Berdasarkan identifikasi manfaat investasi yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, penulis menyusun sub kategori tersebut menjadi variabel manfaat yang akan digunakan dalam memodelkan sistem seperti terlihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Kelompok Variabel Manfaat No Kode Sub Kategori 1 RCO-05 Biaya Kegagalan Layanan 2 IPR-01 Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja 3 IPR-03 Kemudahaan Analisis 4 APR-01 Proses Produksi 5 APR-02 Proses Pengadaan Barang 6 APR-04 Proses Persiapan Data 7 APR-07 Proses Transaksi 8 APR-08 Proses Pengambilan Keputusan 9 RRI-06 Kesalahan Data 10 RRI-07 Jatuh Tempo 11 RRI-09 Pemalsuan 12 IRE-01 Meningkatkan Kapasitas Bisnis 13 IRE-03 Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan 14 IRE-05 Meningkatkan Pendapatan Lain-lain 15 IAC-03 Data 16 IAC-04 Perencanaan 17 IAC-05 Keputusan 18 IES-05 Kepuasan Pelanggan 19 IIM-01 Meningkatkan Mutu Layanan 20 IIM-03 Kepatuhan Pada Aturan 21 IQU-02 Hasil Kerja 22 IQU-03 Layanan 23 IQU-04 Produk 24 ICA-01 Membentuk Kerja Sama Bisnis 25 ICA-02 Mempercepat Terbentuknya Binis Baru 26 ICA-03 Meningkatkan Biaya Penggantian (cost of customer to move competitor) Sementara kelompok variabel yang menjadi variabel tujuan adalah tujuan utama investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online yaitu Meningkatkan Kualitas Layanan Data. Variabel tujuan ini adalah variabel yang menjadi akibat atau

82 69 dipengaruhi variabel lain. Namun variabel tujuan juga dapat mempengaruhi variabel lainnya Analisis Keterkaitan Analisis keterkaitan dilakukan untuk mengaitkan tiap variabel satu sama lain dalam hubungan sebab akibat. Analisis keterkaitan sebab akibat ini dilakukan berdasarkan analisis pribadi penulis yang disesuaikan dengan hasil wawancara terhadap tiap sub kategori manfaat yang telah teridentifikasi. Hubungan sebab akibat antar variabel manfaat dapat dilihat pada Gambar 4.8. Gambar 4.8 Analisis Keterkaitan Antar Variabel Berdasarkan analisis keterkaitan antar variabel tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang mempengaruhi variabel lainnya yaitu: Proses Persiapan Data. Sementara akibat yang ditimbulkan yaitu: Meningkatkan Kapasitas Bisnis, Meningkatkan Kualitas Layanan, Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan, dan Meningkatkan Pendapatan Lain-lain.

83 Pembuatan Model Dinamik Pembuatan model dinamik mencakup perancangan diagram causal loop dan perancangan diagram stock and flow. Berdasarkan analisis keterkaitan antar variabel, selanjutnya dapat dirancang diagram causal loop yang bertujuan untuk memodelkan seluruh variabel manfaat dan variabel tujuan dalam hubungan sebab akibat. Hasil perancangan diagram causal loop dapat dilihat pada Gambar 4.9. Gambar 4.9 Perancangan Causal Loop Diagram Setelah perancangan diagram causal loop telah dilakukan, selanjutnya adalah menterjemahkan diagram causal loop tersebut kedalam diagram stock and flow. Dalam kasus ini, yang menjadi variabel flow adalah: Proses Persiapan Data. Sementara yang menjadi variabel stock adalah Meningkatkan Kapasitas Bisnis dan Meningkatkan Mutu Layanan (sesuai dengan tujuan awal investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online). Adapun Hasil perancangan diagram stock and flow dapat dilihat pada Gambar 4.10.

84 71 Gambar 4.10 Perancangan Stock and Flow Diagram Berdasarkan variabel tujuan yang digambarkan dalam diagram stock and flow, dapat diketahui bahwa manfaat yang akan dikuantifikasi dalam penelitian ini adalah Meningkatkan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) Meningkatnya Kepercayaan Pelanggan dan Meningkatnya Pendapatan Lain-lain Simulasi Model Dinamik Simulasi model dinamik dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai perilaku sestem terhadap perubahan variabel-variabel yang terlibat didalamnya dalam rentang waktu tertentu. Adapun nilai dan persamaan yang digunakan dalam melakukan simulai model dinamik dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Nilai dan Persamaan yang Digunakan Dalam Diagram Stock and Flow No Kode Sub Kategori Satuan/ Unit Min/Max Variabel Nilai 1 RCO-05 Biaya Kegagalan Layanan % Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja 2 IPR-01 Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja % Meningkatkan Kapasitas Bisnis 3 IPR-03 Kemudahaan Analisis % Keakuratan Data 4 APR-01 Proses Produksi % Proses Pengadaan Barang 5 APR-02 Proses Pengadaan Barang % Proses Persiapan Data

85 72 No Kode Sub Kategori Satuan/ Unit Min/Max Variabel Nilai 6 APR-04 Proses Persiapan Data % APR-07 Proses Transaksi % Proses Pengambilan Keputusan 8 APR-08 Proses Pengambilan % Proses Produksi Keputusan 9 RRI-06 Kesalahan Data % Keakuratan Data 10 RRI-07 Jatuh Tempo % Proses Persiapan Data 11 RRI-09 Pemalsuan % Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja 12 IRE-01 Meningkatkan Kapasitas km Proses Persiapan Data Bisnis ekuivalen 13 IRE-03 Meningkatkan Kepercayaan Rp Kepuasan Pelanggan Pelanggan 14 IRE-05 Meningkatkan Pendapatan Lain-lain Rp Mempercepat Terbentuknya Binis Baru 15 IAC-03 Keakuratan Data % Meningkatkan Kapasitas Bisnis 16 IAC-04 Keakuratan Perencanaan % Keakuratan Data 17 IAC-05 Keakuratan Keputusan % Kemudahaan Analisis + Keakuratan Perencanaan 18 IES-05 Kepuasan Pelanggan % Meningkatkan Mutu Layanan + Meningkatkan Biaya Penggantian 19 IIM-01 Meningkatkan Mutu Layanan % Kualitas Layanan + Proses Transaksi 20 IIM-03 Kepatuhan Pada Aturan % Meningkatkan Kapasitas Bisnis - Jatuh Tempo 21 IQU-02 Kualitas Hasil Kerja % Keakuratan Data 22 IQU-03 Kualitas Layanan % Kepatuhan Pada Aturan + Keakuratan Keputusan + Kualitas Produk - Biaya Kegagalan Layanan - Pemalsuan 23 IQU-04 Kualitas Produk % Kualitas Hasil Kerja - Kesalahan Data 24 ICA-01 Membentuk Kerja Sama Bisnis % Meningkatkan Kapasitas Bisnis 25 ICA-02 Mempercepat Terbentuknya Binis Baru % Membentuk Kerja Sama Bisnis 26 ICA-03 Meningkatkan Biaya Penggantian % Meningkatkan Mutu Layanan Simulasi model dinamik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak VensimPLE versi 6.2. Adapun waktu simulasi yang digunakan adalah 3 tahun atau hari.

86 73 Gambar 4.11 Hasil Simulasi Peningkatan Kapasitas Bisnis Gambar 4.11 dan 4.12 menunjukkan hasil simulasi pengaruh Proses Persiapan Data terhadap Peningkatan Kapasitas Bisnis yang direpresentasikan dalam km ekuivalen data baru yang akan dikuasai dan dikelola serta Peningkatan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) Peningkatan Kepercayaan Pelanggan dan Peningkatan Pendapatan Lain-lain dalam nilai rupiah. Gambar 4.11 diatas menunjukkan hubungan antara Proses Persiapan Data dengan Peningkatan Kapasitas Bisnis yang direpresentasikan dalam km ekuivalen. Jumlah data diharapkan akan diperoleh seluruhnya sesuai rencana dalam kurun waktu 3 tahun atau hari. Gambar 4.12 Hasil Simulasi Kualitas Layanan Terhadap Kepercayaan Pelanggan

87 74 Gambar 4.12 diatas menunjukkan hubungan antara Proses Persiapan Data dengan Peningkatan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) Peningkatan Kepercayaan Pelanggan dan Peningkatan Pendapatan Lain-lain dalam nilai rupiah. Jumlah pendapatan maksimal diharapkan akan diperoleh seluruhnya sesuai rencana dalam kurun waktu 3 tahun atau hari. 4.6 Manajemen Risiko Manfaat Investasi Pada bagian ini akan dibahas mengenai keterkaitan antara manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online yang telah teridentifikasi dan terkelompokkan, sesuai pembahasan pada bagian sebelumnya, terhadap manajemen risiko investasi. Manajemen risiko investasi diawali dengan menetukan potensi risiko yang mungkin terjadi dari tiap kategori manfat yang dihasilkan. Selanjutnya ditentukan Key Risk Indicator (KRI) dari tiap-tiap potensi risiko yang bersesuaian Identifikasi Risiko Tiap Kategori Manfaat Bisnis Investasi Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk melakukan identifikasi risiko dari tiap kategori manfaat yang telah dihasilkan berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan Senior Manager Marketing & Development, Manager Geoscience Data Management, dan Manager Data Access serta tinjauan literatur secara umum. Hasil identifikasi dan pengelompokkan manfaat investasi menggunakan tabel Generik dan System Dynamics terhadap investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online menghasilkan manfaat berupa Meningkatkan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) Meningkatnya Kepercayaan Pelanggan dan Meningkatnya Pendapatan Lain-lain. Untuk mengidentifikasi potensi risiko dari sub kategori tersebut penulis membagi kedalam 2 (dua) sudut pandang yaitu potensi risiko non-teknis (diluar faktor teknologi yang terlibat) dan potensi risiko teknis (menyangkut faktor teknologi yang digunakan).

88 75 Identifikasi potensi risiko non-teknis diperoleh berdasarkan wawancara dan diskusi dengan pejabat terkait seperti yang terlampir dalam Lampiran 1. Hasil identifikasi potensi risiko terkait dengan Meningkatkan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) Meningkatnya Kepercayaan Pelanggan dan Meningkatnya Pendapatan Lain-lain adalah sebagai berikut: 1. Regulasi atau payung hukum yang menyertai sistem ini masih belum tersedia pada saat sistem akan diimplementasikan. (L1.8) 2. Belum optimalnya sinergi antara SKK Migas, Ditjen Migas, dan Pusdatin KESDM sebagai pihak yang menjadi pendorong berjalannya sistem ini. (L1.6) 3. Perubahan struktur organisasi di Pusdatin KESDM yang mungkin dapat merubah kebijakan yang akan diambil. 4. Kesiapan SDM yang ada di PND terkait perubahan fungsi kerja yang harus dilakukan akibat adanya sistem ini. (L1.8) 5. Adanya penolakan dari KKKS terhadap berlakunya tarif/biaya yang dibebankan dari sistem ini. (L1.6) 6. Kuantitas dan kualitas data yang diterima masih belum sesuai dengan standar dan kualitas data yang seharusnya dipenuhi. Sementara identifikasi risiko teknis diperoleh berdasarkan studi literatur terkait potensi risiko dari layanan TI berbasiskan online secara umum. Identifikasi potensi risiko yang mungkin terjadi secara teknis adalah sebagai berikut: 1. Downtime jaringan yang kerap terjadi terkait dengan penggunaan jaringan data antara KKKS dengan Pusdatin KESDM dan PND. 2. Kapasitas jaringan yang ada masih belum memenuhi kapasitas yang dibutuhkan terkait ukuran data yang akan dilewatkan melalui jaringan. 3. Kapasitas server yang kurang mencukupi untuk melayani akses pengguna kedalam aplikasi maupun kapasitas penyimpanan data yang kurang mencukupi.

89 Identifikasi Key Risk Indicator (KRI) Tujuan dari dikembangkannya sekumpulan KRI yang efektif dalam sebuah organisasi adalah untuk mengidentifikasi metrik-metrik yang sesuai serta memberikan suatu pemahaman mengenai potensi risiko yang memberikan dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi (Beasley, Branson, and Hancock, 2010). Penentuan KRI juga bertujuan untuk memberikan prediksi mengenai dampak risiko yang mungkin muncul dan dapat mengganggu pencapaian tujuan investasi terhadap organisasi serta memberikan informasi mengenai dampak terhadap bisnis jika risiko tersebut terjadi sehingga dapat diambil tindakan pencegahan sedini mungkin serta dapat meminimalisir terjadinya risiko tersebut. Berdasarkan identifikasi potensi risiko yang telah teridentifikasi selanjutnya dikembangkan/ditentukan Key Risk Indicator (KRI) yang bersesuaian dengan masing-masing potensi risiko yang ada, seperti terlihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Identifikasi KRI Berdasarkan Potensi Risiko Investasi NO POTENSI RISIKO KRI 1 Regulasi atau payung hukum yang menyertai sistem ini masih belum tersedia pada saat sistem akan diimplementasikan. 2 Belum optimalnya sinergi antara SKK Migas, Ditjen Migas, dan Pusdatin KESDM sebagai pihak yang menjadi pendorong berjalannya sistem ini. 3 Perubahan struktur organisasi di Pusdatin KESDM yang mungkin dapat merubah kebijakan yang akan diambil. 4 Kesiapan SDM yang ada di PND terkait perubahan fungsi kerja yang harus dilakukan akibat adanya sistem ini. 5 Adanya penolakan dari KKKS terhadap berlakunya tarif/biaya yang dibebankan dari sistem ini. 6 Kuantitas dan kualitas data yang diterima masih belum sesuai dengan standard dan kualitas data yang seharusnya dipenuhi. 7 Downtime jaringan yang kerap terjadi terkait dengan penggunaan jaringan data antara KKKS dengan Pusdatin KESDM dan PND. 8 Kapasitas jaringan yang ada masih belum memenuhi kapasitas yang dibutuhkan terkait ukuran data yang akan dilewatkan melalui jaringan. 9 Kapasitas server yang kurang mencukupi untuk melayani akses pengguna kedalam aplikasi maupun kapasitas penyimpanan data yang kurang mencukupi. Jumlah perangkat peraturan (payung hukum) pendukung sistem Persentasi peningkatan volume data baru (data 3 bulan setelah perolehannya) Jumlah perangkat peraturan (payung hukum) pendukung sistem Tingkat pencapaian Key Performance Indikator (KPI) internal karyawan yang terlibat langsung dengan sistem Jumlah komplain pelanggan atau KKKS Tingkat kepuasan pelanggan terhadap jumlah dan kualitas data yang tersedia Jumlah downtime aplikasi dan jaringan Jumlah downtime aplikasi dan jaringan Jumlah downtime aplikasi dan jaringan

90 77 Hasil penentuan KRI pada tabel 4.8 diatas menghasilkan 6 (enam) Key Risk Indicator (KRI) terkait dengan investasi Layanan Data Berbasis Online, yaitu: 1. Jumlah perangkat peraturan (payung hukum) pendukung sistem 2. Persentasi peningkatan volume data baru (data 3 bulan setelah perolehannya) 3. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap jumlah dan kualitas data yang tersedia 4. Jumlah komplain pelanggan atau KKKS 5. Tingkat pencapaian Key Performance Indikator (KPI) internal karyawan yang terlibat langsung dengan sistem 6. Jumlah downtime aplikasi dan jaringan 4.7 Kuantifikasi Manfaat Investasi yang Telah Teridentifikasi Kuantifikasi manfaat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bertujuan untuk menghitung seberapa besar potensi nilai manfaat investasi secara ekonomi yang akan diperoleh jika investasi dijalankan Penentuan Metriks Investasi SI/TI Proses kuantifikasi manfaat nilai investasi didahului oleh proses penentuan metriks investasi SI/TI. Penentuan metriks SI/TI ini dilakukan berdasarkan hasil diskusi dan wawancara dengan pejabat terkait serta kajian literatur. Hasil pengelompokkan sub kategori manfaat yang telah teridentifikasi menggunakan System Dynamics yang telah dibahas pada bagian terdahulu menghasilkan bahwa manfaat yang akan dikuantifikasi adalah sub kategori Meningkatkan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) Meningkatnya Kepercayaan Pelanggan dan Meningkatnya Pendapatan Lain-lain. Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 menunjukkan bahwa Meningkatnya Kepercayaan Pelanggan ini disebabkan oleh Meningkatnya Kepuasan Pelanggan sebagai akibat dari Meningkatnya Mutu Layanan dan Kualitas Layanan. Hasil ini sesuai dengan tujuan awal diadakannya

91 78 investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online yaitu untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas layanan data. Sementara Meningkatnya Pendapatan Lainlain disebabkan oleh manfaat Mempercepat Terbentuknya Bisnis Baru. Berdasarkan hasil wawancara dengan Manager Geoscience Data Management dan Manager Data Access diperoleh bahwa investasi Layanan Data Berbasiskan Online diharapkan dapat meningkatkan pendapatan yang disebabkan oleh meningkatnya kepercayaan pelanggan terkait dengan meningkatnya mutu dan kualitas layanan adalah dalam hal sebagai berikut: 1. Penambahan volume data dari pengembalian data tertutup setelah 3 bulan, 4 tahun, 6 tahun, dan 8 tahun masa perolehan oleh KKKS tiap tahunnya. Hal ini dimungkinkan terjadi karena pada dasarnya setiap KKKS membutuhkan data tambahan dari daerah disekitar wilayah kerja KKKS yang bersangkutan. Dengan adanya Sistem Layanan Data Berbasis Online yang memberikan kemudahan KKKS untuk melakukan serah terima data dan akses seluruh data terbuka yang telah dikelola pemerintah maka penambahan volume data diatas dapat terlaksana. 2. Penambahan volume data paket pada saat lelang pembukaan wilayah kerja migas baru tiap tahunnya. Hal ini dimungkinkan karena melalui Sistem Layanan Data Berbasis Online, setiap KKKS dapat melakukan akses terhadap seluruh data terbuka yang telah dikelola pemerintah kapanpun dan dari manapun data tersebut diakses. Diharapkan dengan kemudahan akses ini, minat KKKS atau investor untuk mengikuti lelang pembukaan wilayah kerja migas baru semakin besar. Sementara dalam hal peningkatan pendapatan yang disebabkan oleh meningkatnya pendapatan lain-lain disebabkan oleh pendapatan yang diperoleh PND dalam hal penerapan biaya keanggotaan yang akan dibebankan kepada KKKS untuk dapat memanfaatkan seluruh fasilitas yang ada dalam Sistem Layanan Data Berbasis Online tiap tahunnya. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa metriks investasi SI/TI untuk Sistem Layanan Data Berbasis Online adalah:

92 79 1. Meningkatnya pendapatan dari peningkatan volume data baru yang diperoleh 2. Meningkatnya pendapatan dari peningkatan volume paket data lelang pembukaan wilayah kerja migas baru yang diakses pengguna data 3. Meningkatnya pendapatan dari peningkatan jumlah anggota (KKKS) pengguna sistem Selanjutnya akan dibahas kuantifikasi nilai manfaat secara ekonomis untuk seluruh metriks yang telah diperoleh diatas Meningkatnya Pendapatan dari Peningkatan Volume Data Baru Pendapatan ini dihitung berdasarkan volume data sumur dan seismic baru (3 bulan setelah perolehannya) yang diterima tiap tahun dikalikan dengan harga lisensi tiap satuan unit data yang berlaku (Lampiran 6). Berdasarkan buku Laporan Tahunan SKK Migas tahun 2013 (SKK Migas, 2013) diperoleh data realisasi kegiatan survei seismic 2D selama periode seperti terlihat pada Gambar 4.13 dan seismic 3D pada Gambar Gambar 4.13 Realisasi Survei Seismic 2D Periode Gambar 4.13 memperlihatkan bahwa realisasi survei seismic 2D mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada periode , kemudian turun secara signifikan untuk periode Laporan tahunan SKK Migas (d/h BPMigas) tahun 2011 (SKK Migas, 2011) penyebab penurunan realisasi seismic 2D tersebut terjadi karena pemenuhan komitmen pasti menemui berbagai

93 80 gangguan di lapangan. Dari 112 wilayah kerja yang beroperasi 60% diantaranya tidak dapat memenuhi komitmen pasti. Adapun kendala utama yang dihadapi 42% diantaranya akibat masalah eksternal seperti masalah perijinan dan tumpang tindih lahan dan 28% akibat masalah internal KKKS seperti finansial, prioritas holding, dan lain-lain. Sementara Gambar 4.14 menunjukkan fluktuasi kenaikan realisasi survei seismic 3D pada tahun 2008 dan berulang pada tahun Masalah yang sama seperti pada survei seismic 2D juga menjadi penyebab terjadinya fluktuasi ini. Untuk itu, dalam menghitung pertambahan volume data tiap tahunnya bagi data seismic (2D dan 3D) untuk tahun-tahun berikutnya, penulis menggunakan range angka rata-rata mengingat kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan realisasi survei seismic tidak dapat diprediksi kedepannya. Angka rata-tata batas atas digunakan dengan asumsi realisasi survei seismic tidak menemui kendala yang signifikan, sementara angka rata-rata batas bawah digunakan dengan asumsi realisasi survei seismic menemui kendala yang signifikan. Gambar 4.14 Realisasi Survei Seismic 3D Periode Potensi penambahan volume data seismic 2D secara rata-rata berdasarkan Gambar 4.13 adalah sebesar km untuk batas bawah dan km untuk batas atas. Sedangkan potensi penambahan volume data seismic 3D secara rata-rata berdasarkan Gambar 4.14 adalah sebesar km2 untuk batas bawah dan km2 untuk batas atas.

94 81 Harga lisensi data seismic 2D dan 3D tiap satuan unitnya adalah sama sebesar 40,47 USD (Dolar Amerika) dengan asumsi harga yang digunakan adalah harga untuk seismic field data marine sementara asumsi kurs tukar dolar ke rupiah sebesar Rp ,- untuk 1 USD. Maka besarnya potensi data yang diperoleh tiap tahun dari data seismic sebagai berikut: 1. Pendapatan dari data seismic 2D tiap tahun: Batas bawah = x 40,47 = USD atau setara dengan Rp ,- Batas atas = x 40,47 = USD atau setara dengan Rp ,- 2. Pendapatan dari data seismic 3D tiap tahun: Batas bawah = x 40,47 = USD atau setara dengan Rp ,- Batas atas = x 40,47 = USD atau setara dengan Rp ,- Gambar 4.15 Realisasi Pemboran Sumur Eksplorasi Periode Gambar 4.15 diatas menunjukkan fluktuasi jumlah pengeboran sumur eksplorasi selama periode tahun yang relatif konstan. Untuk menghitung pertumbuhan data sumur pada tahun-tahun berikutnya, penulis menggunakan angka rata-rata selama periode tahun Berdasarkan grafik tersebut,

95 82 diperoleh jumlah total rata-rata pengeboran sumur eksplorasi sebesar 78 sumur per tahun. Harga lisensi data sumur tiap satuan unitnya adalah sebesar 2.007,99 USD dengan asumsi data sumur yang diterima adalah data sumur lengkap dalam format dijital (tanpa master log) sementara asumsi kurs tukar dolar ke rupiah sebesar Rp ,- untuk 1 USD. Maka besarnya potensi pendapatan dari data sumur tiap tahunnya adalah sebesar: 78 x 2.007,99 = USD atau setara dengan Rp ,- Total potensi pendapatan dari data sumur dan seismic (2D dan 3D) adalah sebagai berikut: 1. Batas bawah: = Rp ,- selama 1 tahun dan Rp ,- selama 3 tahun. 2. Batas atas: = Rp ,- selama 1 tahun dan Rp ,- selama 3 tahun. Besaran nilai PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) untuk lisensi data ditetapkan sebesar 15% dari pendapatan. Sehingga potensi PNBP yang diterima negara dari lisensi penggunaan data baru adalah sebagai berikut: 1. Batas bawah: 15% x = Rp ,- selama 1 tahun dan Rp ,- selama 3 tahun. 2. Batas atas: 15% x = Rp ,- selama 1 tahun dan Rp ,- selama 3 tahun Meningkatnya Pendapatan dari Peningkatan Volume Paket Data Lelang Pembukaan Wilayah Kerja Migas Baru yang Terakses Pendapatan ini dihitung berdasarkan volume paket data yang diakses saat lelang pembukaan wilayah kerja migas dikalikan dengan harga data paket yang berlaku. Data historikal akses paket data berdasarkan inventarisasi data transaksi PND selama periode tahun dapat dilihat pada Gambar 4.16.

96 83 Gambar 4.16 Data Historikal Transaksi Paket Data Lelang Wilayah Kerja Migas Periode Berdasarkan grafik Gambar 4.16 diatas terlihat bahwa volume paket data yang diakses untuk kegiatan lelang wilayah kerja migas selama periode memiliki nilai yang berfluktuasi. Fluktuasi nilai ini dipengaruhi oleh minat calon investor terhadap wilayah kerja yang ditawarkan oleh pemerintah serta ketersediaan data dalam wilayah kerja tersebut. Makin sedikit data yang tersedia maka minat calon investor terhadap wilayah kerja tersebut akan semakin menurun. Pada tahun 2013, volume paket data yang diakses mengalami penurunan yang signifikan karena pada tahun tersebut terjadi keterlambatan penetapan wilayah kerja baru akibat kasus dibubarkannya BPMigas oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Beberapa asumsi yang digunakan dalam menghitung potensi besaran pendapatan dari akses paket data lelang wilayah kerja migas antara lain: 1. Untuk menghitung jumlah paket data lelang wilayah kerja migas pada tahun tersebut digunakan nilai rata-rata dari data historikal pada grafik Gambar Nilai rata-rata tersebut diperoleh tanpa melibatkan volume data paket terakses pada tahun 2013 karena terjadi situasi politis yang tidak terduga pada tahun tersebut. Adapun nilai rata-rata paket data lelang wilayah kerja migas tersebut sebesar 64 paket data. Angka ini selanjutnya digunakan untuk menghitung potensi pendapatan dari volume paket data yang diakses saat lelang pembukaan wilayah kerja migas tahun-tahun berikutnya.

97 84 2. Harga paket data berkisar antara USD USD tergantung kelengkapan data pada wilayah kerja yang ditawarkan. Salah satu manfaat yang diharapkan dari Layanan Data Berbasiskan Online adalah meningkatnya volume data yang dikelola pemerintah. Berdasarkan hal ini diasumsikan harga paket data yang digunakan adalah harga maksimal yaitu sebesar USD. Berdasarkan asumsi tersebut, potensi pendapatan dari paket data penawaran/lelang wilayah kerja migas sebagai berikut: a. Potensi pendapatan dari paket data yang diakses adalah: 64 x = USD atau setara dengan Rp ,- (dengan asumsi nilai tukar dolar yang sama dengan sebelumnya) selama 1 tahun dan Rp ,- selama 3 tahun. b. Total potensi PNBP dari paket data tersebut adalah sebesar: 15% x = Rp ,- selama 1 tahun dan Rp ,- selama 3 tahun Meningkatnya Pendapatan dari Peningkatan Jumlah Anggota (KKKS) Pengguna Sistem Sampai penelitian ini dilakukan, besarnya tarif/biaya keanggotaan yang dibebankan kepada KKKS untuk menggunakan sistem ini tiap tahunnya belum ditetapkan dan ditindaklanjuti oleh pemerintah. Dari hasil wawancara diperoleh bahwa besaran tarif/biaya keanggotaan ini per-tahunnya pernah diusulkan pada saat Forum Pengelolaan Data Migas yang diadakan oleh Pusdatin KESDM di Bali, tanggal 13 Juni Adapaun besaran nilai keanggotaan tersebut adalah sebesar USD per-tahunnya (L1.3 dan L1.4). Sementara target jumlah pengguna (KKKS) yang akan menggunakan sistem ini juga telah ditargetkan sebanyak 25 KKKS dalam kurun waktu 3 tahun dan 50 KKKS dalam waktu 5 tahun. Selanjutnya untuk menghitung besarnya pendapatan akibat adanya biaya/keanggotaan, penulis menggunakan tarif/biaya keanggotaan seperti usulan diatas sebagai dasar asumsi. Berdasarkan asumsi tersebut serta asumsi nilai kurs

98 85 tukar dolar ke rupiah sebesar Rp untuk 1 USD, potensi pendapatan dari biaya keanggotaan selama 3 tahun sebesar: x x 25 = Rp ,- dan potensi PNBP selama 3 tahun tersebut adalah sebesar: Rp x 0,15 = Rp , Total Pendapatan dan PNBP Berdasarkan perhitungan potensi pendapatan dari peningkatan volume data baru (data tertutup 3 bulan setelah masa perolehan), paket data penawaran/lelang wilayah kerja migas, dan biaya keanggotan sistem diperoleh manfaat total investasi selama 3 (tiga) tahun yaitu: 1. Potensi pendapatan yang berkisar antara Rp ,- sampai Rp ,- 2. Potensi PNBP yang diterima negara berkisar antara Rp ,- sampai Rp ,-

99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Mengacu kepada hasil analisis yang dilakukan pada bagian sebelumnya, penulis memberikan kesimpulan dan saran sebagai penutup dari penilitian yang dilakukan. 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pemetaan keterkaitan dan hubungan sebab akibat antara manfaat kategori Tabel Generik dengan Kesejahteraan Dijital menghasilkan kombinasi identifikasi manfaat investasi bagi organisasi (secara mikro) maupun bagi pemerintah atau negara (secara makro). 2. Hasil kajian investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi organisasi (PND) menggunakan Tabel Generik menghasilkan 10 kategori dan 26 sub kategori manfaat yang relevan dan signifikan bagi organisasi. Hasil pengelompokkan manfaat investasi menggunakan System Dynamics diperoleh manfaat yang dapat dikuantifikasi yaitu: a. Meningkatkan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) Meningkatnya Kepercayaan Pelanggan dan b. Meningkatkan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) Meningkatnya Pendapatan Lain-lain 3. Hasil kajian investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online bagi negara menggunakan Kesejahteraan Dijital menghasilkan manfaat dalam kerangka pikir Kesejahteraan Dijital sebagai berikut: 1. Meningkatnya kualitas Produk dan Layanan yang Lebih Baik 2. Terciptanya Rantai Pasokan yang Fleksibel 3. Meningkatkan Efisiensi 86

100 87 4. Alat Pembuat Keputusan Lebih Baik 5. Pasar Lebih Luas dan Efektif Adapun manfaat investasi bagi Negara yang paling dominan adalah Meningkatnya kualitas Produk dan Layanan yang Lebih Baik 4. Hasil kajian manajemen risiko investasi terhadap Sistem Layanan Data Berbasis Online mengidentifikasi adanya 9 (Sembilan) potensi risiko yang mungkin terjadi dan dapat menghambat tercapainya manfaat investasi seperti yang diharapkan. Potensi risiko yang dimaksud adalah: a. Regulasi atau payung hukum yang menyertai sistem ini masih belum tersedia pada saat sistem akan diimplementasikan. b. Belum optimalnya sinergi antara SKK Migas, Ditjen Migas, dan Pusdatin KESDM sebagai pihak yang menjadi pendorong berjalannya sistem ini. c. Perubahan struktur organisasi di Pusdatin KESDM yang mungkin dapat merubah kebijakan yang akan diambil. d. Kesiapan SDM yang ada di PND terkait perubahan fungsi kerja yang harus dilakukan akibat adanya sistem ini. e. Adanya penolakan dari KKKS terhadap berlakunya tarif/biaya yang dibebankan dari sistem ini. f. Kuantitas dan kualitas data yang diterima masih belum sesuai dengan standard dan kualitas data yang seharusnya dipenuhi. g. Downtime jaringan yang kerap terjadi terkait dengan penggunaan jaringan data antara KKKS dengan Pusdatin KESDM dan PND. h. Kapasitas jaringan yang ada masih belum memenuhi kapasitas yang dibutuhkan terkait ukuran data yang akan dilewatkan melalui jaringan. i. Kapasitas server yang kurang mencukupi untuk melayani akses pengguna kedalam aplikasi maupun kapasitas penyimpanan data yang kurang mencukupi.

101 88 5. Perhitungan total potensi nilai manfaat dari investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online diperoleh dari potensi peningkatan volume data sumur dan seismic baru yang diperoleh/dikembalikan dari KKKS, potensi peningkatan volume paket data yang diakses oleh KKKS atau calon investor pada kegiatan penawaran/lelang wilayah kerja migas baru, serta potensi pendapatan dari tarif/biaya keanggotaan KKKS tiap tahunnya. 6. Hasil kuantifikasi total potensi nilai manfat investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online selama 3 (tiga) tahun berkisar antara Rp ,- sampai Rp ,- serta potensi PNBP bagi negara berkisar antara Rp ,- sampai Rp , Saran Beberapa saran yang dapat direkomendasikan oleh penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Evaluasi nilai manfaat investasi perlu juga dilakukan setelah Sistem Layanan Data Berbasis Online diimplementasikan agar tujuan dari investasi tetap termonitor secara berkesinambungan. 2. Analisis manfaat investasi SI/TI merupakan bagian dari studi kelayakan investasi untuk menentukan prioritas investasi SI/TI. Untuk itu perlu didukung oleh kebijakan perusahaan sehingga metode/analisis yang dilakukan untuk menentukan kelayakan investasi SI/TI dapat dijadikan sebagai standar kedepannya. 3. Metode System Dynamics perlu dijadikan sebagai standar metode bagi penelitian sejenis berikutnya dalam mengelompokkan kategori manfaat serta menentukan metriks kuantifikasi manfaat investasi SI/TI karena keakuratan kuantifikasi nilai manfaat sangat bergantung dari metriks yang dipilih dan System Dynamics membantu mempermudah menentukan metriks tersebut. 4. Untuk memperoleh potensi risiko dan KRI terkait manfaat investasi secara lebih detail perlu dilakukan proses Risk Assessment secara khusus terhadap

102 89 sistem sebelum implementasi dilakukan sehingga identifikasi risiko dan upaya mitigasinya dapat mencakup seluruh aspek yang terlibat dalam investasi sistem secara lebih lengkap. 5. Berdasarkan hasil identifikasi potensi risiko dari investasi Sistem Layanan Data Berbasis Online, rencana mitigasi yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya risiko yang dapat menghambat tercapainya manfaat investasi, antara lain: a. Mendorong pemerintah dalam merumuskan perangkat regulasi atau payung hukum yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem secara lebih intensif melalui forum diskusi yang berkelanjutan yang melibatkan berbagai unsur terkait. b. Memastikan bahwa sistem harus dapat berjalan dengan baik dan diterima oleh pengguna data. Untuk itu sebelum implementasi perlu dilakukan uji coba sistem kepada beberapa KKKS sekaligus melakukan diskusi secara berkelanjutan sehingga menjamin manfaat implementasi sistem dapat dipenuhi. c. Perlu dilakukan perubahan proses bisnis di internal PND yang dilakukan untuk menyesuaikan dan menunjang jalannya sistem. Implementasi restrukturisasi pembagian fungsi kerja, perlu dilbarengi dengan monitoring kinerja karyawan dalam bentuk Key Performance Indicator (KPI) secara berkala sehingga jika terjadi penurunan produktivitas kerja maka dapat segera dilakukan tindakan perbaikan secara berkesinambungan. Peningkatan kualitas SDM yang terlibat didalamnya juga harus ditingkatkan melalui berbagai pelatihan yang sesuai. d. Perlu diadakan pelatihan dan sosialisasi secara berkala terhadap seluruh user yang terdaftar sehingga dapat meminimalisir user yang kurang terlatih terhadap penggunaan sistem. Sistem juga diharuskan untuk menyediakan panduan/manual penggunaan sistem yang lengkap dan mudah diakses oleh pengguna. e. Memastikan bahwa sistem harus dapat menjamin ketersediaan jaringan internet agar selalu stabil (zero down time). Penggunaan

103 90 jalur koneksi redundant mungkin diperlukan namun membutuhkan biaya yang mahal. f. Perlu dilakukan uji coba sistem pada beberapa KKKS yang dilakukan sebelum implementasi agar dapat memperoleh masukan termasuk didalamnya penggunaan perangkat lunak analisis dan interpretasi data yang banyak digunakan oleh KKKS.

104 DAFTAR PUSTAKA SKK Migas (2011). Laporan Tahunan Jakarta: SKK Migas. SKK Migas (2012). Laporan Tahunan Jakarta: SKK Migas. SKK Migas (2013). Laporan Tahunan Jakarta: SKK Migas. Sentanaonline.com (2014), 10 Tahun Eksplorasi di Indonesia 16 Perusahaan Minyak Asing Rugi Rp 16 T. 1/27/01/2014/ (diambil pada tanggal 7 Februari 2014 pukul WIB). Puspoputro et al. (1996). Rancangan Dasar Manajemen Data Migas Indonesia. Jakarta. PND (2013), Laporan Tahunan 2013 PT Patra Nusa Data. Jakarta: PT Patra Nusa Data. Benny Ranti (2006), A Review of Information Technology Investment Evaluation Methodologies: The Need For Appropriate Evaluation Methods, Jakarta:. Benny Ranti (2008), Identifikasi Manfaat-Manfaat Bisnis Sistem Informasi/Teknologi Informasi dengan Pendekatan Hermeneutika: Kasus-Kasus di Indonesia. Jakarta:. Robert D. Atkinson & Andrew S. McKay (2007), Digital Prosperity: Understanding the Economic Benefit of the Information Technology Revolution. ITIF. Paul A. Fishwick (2006), Handbook of Dynamic System Modeling, Gainesville: University of Florida. Mark S. Beasley, Bruce C. Branson, dan Bonnie V. Hancock (2010), Developing Key Risk Indicator To Strengthen Enterprise Risk Management, Commitee of Sponsoring Organization of the Treadway Commision (COSO). 91

105 92 Emil Scarlat, Nora Chirita, dan Ioana-Alexandra Bradea (2011), Indicators and Metrics Used In The Enterprise Risk Management (ERM), Bucharest: The Bucharest Academy of Economic Studies. Rakhman Nur (2014), Analisis Manfaat Investasi Multiple Active Trading Center Sistem Perdagangan Saham Dengan Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, System Dynamics, dan Economic Value Added: Studi Kasus PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta: Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom. Efi Sri Wahyuni (2013), Kajian Manfaat Investasi Pusat Pemulihan Bencana Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Dengan Kerangka Pikir Kesejahteraan Dijital dan System Dynamics, Jakarta: Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom. Pita Larasati Fauziah Nur (2014), Analisis Manfaat Investasi E-Voting Pada Penyelenggaraan Pemilu Nasional: Studi Kasus Pemilihan Presiden Republik Indonesia, Jakarta: Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom. Ade Hidayat (2012), Analisis Manfaat Ekonomis TI Sistem Informasi dan Database Hakim Dengan Pendekatan Dijital Prosperity dan Metode Ranti s Generic IS/IT Business Value Studi Kasus: Komisi Yudisial RI, Jakarta: Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom. Deni Samuel (2014), Kajian Literatur Keterkaitan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Dengan Manajemen Risiko Menggunakan COSO Enterprise Risk Manajemen Framework, Jakarta: Program Studi Magister Teknologi Informasi Fasilkom.

106 LAMPIRAN Lampiran 1 Transkrip Wawancara 1 Transkrip ini merupakan hasil wawancara dengan Bapak Yayan Mulyana (YM) selaku Manager Geoscience Data Management yang dilakukan pada tanggal 14 Maret Responden juga terlibat sejak awal bersama Pusdatin KESDM dalam proses pengembangan Sistem Layanan Data Berbasis Online sampai saat ini. Berikut transkrip wawancara penulis dengan responden: Penulis : Apa latar belakang munculnya Sistem Layanan Data Berbasis Online? Responden : Adanya salah satu visi dari Pusdatin KESDM yaitu untuk membantu meningkatkan minat investasi di sektor migas dalam hal menyediakan layanan yang dapat mempermudah akses data L1.1 migas bagi calon investor atau pengguna data, Pusdatin KESDM berupaya untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas layanan data yang telah berjalan selama ini. Salah satu implementasinya adalah bahwa sistem layanan data di Pusdatin KESDM kedepannya harus berbasiskan online. Hal ini bahkan didetailkan dalam Minutes of Meeting yang secara jelas disebutkan tahapantahapannya untuk masa 5, 10, sampai 15 tahun kedepan. Visi tersebut tentunya menjadi tantangan yang harus dijawab oleh PND sebagai mitra Pusdatin KESDM dalam pengelolaan dan pemasyarakatan data. Berdasarkan beberapa diskusi yang telah dilakukan bersama stakeholder atau pengguna data muncul sebuah kebutuhan dari stakeholder dan pengguna data terhadap sistem pengelolaan data yang telah berjalan selama ini yaitu adanya kemampuan untuk melihat seluruh data yang telah tersimpan dan terkelola oleh Pusdatin KESDM melalui PND. Penulis : Apakah kondisi saat ini data yang ada di PND tidak dapat diakses oleh Pengguna Data? 93

107 94 Responden : Saat ini memang pemerintah melalui PND telah memberikan beberapa akses bagi pengguna data baik yang free access maupun yang berbayar. Untuk Layanan free access, PND menyediakan aplikasi web yang dapat diakses oleh seluruh user namun dengan informasi yang terbatas, yaitu hanya berupa informasi umum ketersediaan data yang ada untuk informasi yang lebih lengkap harus membayar sejumlah harga tertentu. Terdapat juga layanan tak berbayar lainnya untuk melihat data secara lebih detail namun harus datang ke PND serta hanya untuk area yang terbatas sesuai perjanjian. Menurut saya jika Pemerintah/PND mempunyai fasilitas dimana pengguna data dapat mengakses data seluruh Indonesia secara lebih detail dari tempat kerjanya masing-masing, saya yakin hal tersebut pasti menarik dan dapat menjadi bisnis baru juga tentunya. Adapun layanan lainnya yang diinginkan pemerintah seperti layanan Data Submission atau Data Transaction secara online, manfaatnya lebih kepada sisi pemerintah dalam meningkatkan image sesuai visi kedepannya Penulis : Jadi apa kepentingan dari pemerintah terhadap layanan ini? Responden : Kepentingan pemerintah lebih kepada pemenuhan tanggung jawab mereka sebagai pengelola data juga untuk memenuhi peraturan yang berlaku. Contoh untuk Data Submission, pemerintah sebenarnya bertanggung jawab untuk mengumpulkan data hasil aktivitas migas di seluruh Indonesia yang selama ini belum berjalan. Adapun faktor terbesar penyebab belum berjalannya mekanisme pengumpulan data menurut peraturan berlaku bukan terletak pada infrastrukturnya namun lebih kepada Law Enforcement yang kurang berjalan dari pemerintah. Kedepannya, menurut saya hal ini masih akan menjadi kendala jika sistem ini diimplementasikan namun setidaknya adanya perbaikan infrastruktur dari pemerintah dapat menjadi pemicu untuk mulai menjalankan mekanisme pengumpulan data ini. L1.2

108 95 Penulis : Lalu hal apa yang membuat pengguna data menjadi tertarik menggunakan layanan ini nantinya sehingga diharapkan ada timbal balik dari pengguna data/kkks untuk mau menyerahkan datanya ke pemerintah? Responden : Sejauh ini PND sudah melakukan berbagai pengamatan terutama ketika PND mulai menyertakan snapshot data kedalam layanan aplikasi database SIG (Sistem Informasi Geografis) nya, hal ini mendapatkan apresiasi dari KKKS dan berdasarkan hal tersebut dapat kami gali informasinya bahwa mereka memang sangat ingin melihat data secara keseluruhan kapanpun dari tempat mereka bekerja. Sementara kebutuhan dalam lelang pembukan wilayah kerja migas, berdasarkan hasil diskusi juga dinyatakan bahwa KKKS akan sangat terbantu jika review data pada area yang ditawarkan dapat dilihat secara lebih detail menggunakan perangkat lunak yang biasa digunakan oleh KKKS selama ini sehingga akan sangat membantu memberikan kesimpulan awal secara lebih komprehensif. Penulis : Bagaimana pengaruh sistem ini nantinya terhadap ketersediaan data migas yang selama ini dirasakan masih kurang? Responden : Salah satu harapan terbesar dari adanya sistem ini adalah penambahan volume data migas dari pengembalian data (3 bulan setelah perolehannya) kepada pemerintah melalui PND walaupun secara bisnis data tersebut tidak dapat langsung menghasilkan pendapatan karena harus melewati masa/periode waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku walaupun penyebab utama belum berjalannya mekanisme pengembalian data pemerintah akibat Law Enforcement yang kurang dari pemerintah. Harapan lainnya dari adanya sistem ini adalah penambahan volume data dari pengembalian data (4, 6, 8 tahun setelah perolehannya) kepada pemerintah. Data ini masuk dalam kategori data terbuka sehingga begitu diperoleh, maka dapat langsung mempunya nilai jual sehingga langsung dapat menyumbangkan

109 96 PNBP bagi negara dan memberikan pendapatan bagi PND. Namun untuk data jenis ini sulit untuk ditetapkan atau diprediksi volumenya secara praktis karena Pusdatin KESDM tidak memiliki informasi yang pasti berapa volume data tersebut. Berbeda dengan data (3 bulan setelah perolehannya), volume data relative dapat diketahui berdasarkan komitmen aktivitas eksplorasi yang tertuang dalam kontrak antara KKKS dengan pemerintah. Selain itu data (3 bulan setelah perolehannya), secara kualitas dan kuantitas akan jauh lebih baik dan lebih lengkap karena relatif baru masa perolehannya. Penulis : Jika memang kondisinya demikian, apa yang menyebabkan atau mendorong Pusdatin KESDM untuk menyediakan layanan ini? Responden : Selama ini, pengembalian data (3 bulan setelah perolehan), domainnya bukan berada di Pusdatin KESDM namun ada pada Ditjen Migas dan SKK Migas. Seperti juga pada kasus pengembalian data tertutup (data yang belum melewati periode waktu tertentu setelah perolehannya) dimana yang berperan didepan atau yang aktif masuk ke KKKS adalah Ditjen Migas dan SKK Migas. Kewajiban mengumpulkan data ada pada Pusdatin KESDM namun yang berhubungan langsung dengan KKKS secara operasional adalah Ditjen Migas. Pusdatin KESDM menyadari bahwa selama ini Law Enforcement terhadap data belum jalan sehingga Pusdatin KESDM membuat sebuah semacam terobosan melalui sistem ini dengan harapan dapat mempercepat berjalannya mekanisme pengembalian data (3 bulan setelah perolehan). Oleh karena itu, pada saat implementasi sistem ini nantinya, peran SKK Migas dan Ditjen Migas akan menjadi lebih dominan karena mereka yang langsung berhubungan dengan KKKS. Jadi dengan kata lain, sistem Layanan Data Berbasis Online ini bukan hanya sebuah tools bagi Pusdatin KESDM namun juga bagi Ditjen Migas dan SKK Migas.

110 97 Penulis : Lalu secara teknis apa yang mendasari Pusdatin KESDM mengembangkan sistem ini serta membaginya menjadi 3 (tiga) bentuk layanan yaitu Online Data Submission, Data Transaction, dan Data Review? Responden : Pada awalnya, layanan yang akan dikembangkan adalah Online Data Review yang ditujukan dalam rangka membantu promosi lelang wilayah kerja migas baru. Namun setelah melalui berbagai diskusi serta juga studi banding yang dilakukan ke beberapa negara seperti Norwegia dan Brazil, yang menganut sistem yang kurang pengelolaan migas yang sama dengan Indonesia yaitu sistem bagi hasil antara pemerintah dengan Kontraktor Migas sehingga seluruh data yang dihasilkan menjadi milik negara, maka layanan tersebut dilengkapi dengan Online Data Submission dan Data Transaction. Penulis : Bagaimana implementasi sistem layanan ini secara bisnis? Responden : Berdasarkan beberapa kali diskusi yang dilakukan yang melibatkan Pusdatin KESDM, PND, juga beberapa perwakilan KKKS, nantinya untuk menggunakan layanan ini setiap KKKS akan diwajibkan untuk menjadi anggota serta akan dikenakan L1.3 biaya keanggotaan per-tahunnya. Adapun biaya keanggotaan tersebut secara operasional akan mencakup biaya infrastruktur jaringan data (one to one) antara KKKS dengan Pusdatin dan PND, biaya penggunaan perangkat lunak berupa portal data dan informasi migas di Indonesia, serta biaya penggunaan perangkat lunak pendukung untuk melakukan review data secara lebih detail. Penulis : Berapa besarnya tarif/biaya keanggotaan yang akan dikenakan? Responden : Terus terang dalam penentuan tarif/biaya layanan dibutuhkan sebuah kajian kelayakan oleh tim counterpart yang terdiri dari unsur pemerintah dari beberapa kementrian karena menyangkut/mengandung nilai PNBP. Kajian tarif/biaya ini rencananya akan dilakukan setelah dilakukan tahapan uji coba

111 98 sistem terhadap beberapa KKKS. Tujuannya adalah agar mendapatkan masukan-masukan dari KKKS sehingga sistem benar-benar dapat diterima baik secara teknis maupun secara biaya oleh KKKS. Namun demikian dalam beberapa kesempatan, sempat juga ada usulan besaran nilai keanggotaan layanan ini L1.4 yaitu sebesar USD dengan mempertimbangkan biaya infrastruktur dan perangkat lunak pendukung layanan ini. Tentunya angka ini nantinya akan dikaji lagi secara lebih detail pada tahap kajian oleh tim counterpart. Penulis : Kira-kira bagaimana tingkat keberhasilan implementasi layanan ini? Responden : Menurut saya, hal ini harus dijalankan secara bertahap karena terus terang ini merubah budaya kerja/proses yang selama ini berlangsung serta tidak hanya melibatkan 2 pihak (KKKS dan PND) saja namun juga dari sisi pemerintah (Pusdatin, Ditjen Migas dan SKK Migas). Selain itu juga agar layanan ini berjalan perlu juga dilengkapi dengan perangkat peraturan yang menjadi payung hukum berjalannya sistem ini secara baik dan hal ini yang akan sangat menentukan jalan atau tidaknya sistem tersebut. Transkrip Wawancara 2 Transkrip ini merupakan hasil wawancara dengan Ibu Devi Hikmah Sari (DV) selaku Manager Data Access yang dilakukan pada tanggal 17 Maret Berikut transkrip wawancara penulis dengan responden: Penulis : Apa saja yang menjadi keluhan dari pelanggan atau pengguna data yang selama ini dijumpai? Responden : Berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan yang kami lakukan setiap tahunnya, peringkat tertinggi yang banyak dkeluhkan oleh L1.5 KKKS adalah kelengkapan data yang telah dikelola pemerintah. Berikutnya adalah kualitas data yang tersedia ternyata masih belum memenuhi harapan sehingga dapat mengurangi akurasi

112 99 dari evaluasi yang dilakukan. Hal inilah yang membuat sebagian KKKS mencari data di pasar gelap yang ada diluar negeri karena ternyata data yang tersedia disana lebih lengkap dari data yang dikelola pemerintah walaupun dengan harga yang cukup mahal. Penulis : Apa manfat yang diharapkan dari Sistem Layanan Data Berbasis Online? Responden : Salah satu hal yang menarik dari sistem ini bagi KKKS adalah adanya fitur untuk melihat seluruh data yang tersedia tanpa dibatasi volume dan wilayah tertentu. Dengan fitur ini, KKKS akan dapat melihat kelengkapan dan kualitas data dalam suatu wilayah yang menjadi perhatian KKKS secara online. Melalui fittur ini, KKKS akan dapat lebih cepat memutuskan untuk melakukan transaksi data. Hal lainnya yang juga menarik adalah kemudahan pengembalian data terutama data yang masih baru. Jika sistem ini berjalan tentunya proses verifikasi data ketika data itu dikembalikan melalui proses relinquishment dan terminasi akan menjadi semakin cepat dan efektif. Saya memiliki keyakinan jika sistem ini berjalan baik maka faktor kelengkapan dan kualitas data tidak lagi menjadi faktor dominan yang dikeluhkan oleh KKKS. Penulis : Apa saja hal-hal yang dapat menghambat implementasi sistem ini? Responden : Menurut saya selain faktor regulasi, sinergi yang kurang berjalan baik antara Ditjen Migas, SKK Migas, dan Pusdatin akan menjadi penghambat. Sinergi ini seharusnya segera diselesaikan oleh L1.6 pemerintah sehingga lembaga-lembaga ini tidak saling overlap dalam kewenangannya. Hal lainnya yang mungkin bisa terjadi yaitu protes penetapan tariff oleh KKKS erutama KKKS yang kecil dan belum berproduksi.

113 100 Transkrip Wawancara 3 Transkrip ini merupakan hasil wawancara dengan Bapak Gunawan Heru Swasana (GH) selaku Manager Data Access yang dilakukan pada tanggal 20 Maret Berikut transkrip wawancara penulis dengan responden: Penulis : Bagaimana kondisi data yang telah dikelola selama ini? Responden : Sebagian besar data yang dikelola oleh pemerintah melalui PND adalah data lama dengan format fisik seperti kertas dan sephia L1.7 juga data digital dalam media magnetik yang lama seperti tape 9 track dan cartridge. Adapun yang termasuk data lama adalah data yang tahun perolehannya dibawah tahun Sebaliknya data yang diperoleh setelah tahun 2001 masuk dalam kategori data baru. Data lama yang kita kelola ini sebagian besar berasal dari Pertamina yang dialihkan pengelolannya kepada pemerintah. Sementara sebagian lainnya berasal dari proses terminasi wilayah kerja migas. Penulis : Apa kendala yang dijumpai dalam pengelolaan data selama ini? Responden : Dari sekian banyak data lama yang kita kelola, banyak sekali kita jumpai dimana kondisi data sudah tidak memungkinkan untuk dibaca contohnya tape yang sudah lengket dan lain sebagainya. Masalah lain yang tidak kalah banyaknya juga adalah kelengkapan data yang ada ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan kata lain banyak isi data yang tidak lengkap atau hilang sehingga data yang seperti ini sangat sulit untuk dapat digunakan lebih jauh. Disatu sisi data tersebut harus tetap kita kelola dan kita simpan namun disisi lain nilai ekonomisnya sudah tidak dapat diharapkan. Untuk itu tidaklah heran jika persentase data yang telah diakses oleh pengguna data masih sangat kecil. Penulis : Menurut Bapak apa manfaat yang diharapkan terkait adanya Sistem Layanan Data Berbasis Online. Responden : Sistem Layanan Data Berbasis Online menurut saya adalah sebuah program yang sangat kami harapkan. Mengapa demikian

114 101 karena sistem ini menjanjikan kemudahan dalam proses penyerahan data baik data terminasi dan relinquishment namun juga data aktif yang baru (3 bulan setelah perolehan). Jika sistem ini berjalan dengan baik saya optimis jika volume data yang kita kelola akan meningkat secara signifikan. Tidak hanya volume data yang naik namun juga kualitas data yang semakin meningkat karena data baru tersebut pasti memiliki tingkat kualitas yang lebih baik. Hal ini tentunya semakin menarik minat pengguna data untuk melakukan evaluasi wilayah kerja baru yang pada akhirnya berdampak kepada pendapatan organisasi dari pengelolaan data. Transkrip Wawancara 4 Transkrip ini merupakan hasil wawancara dengan Bapak Agung P. Widodo (GU) selaku General Manager Marketing & Business Development yang dilakukan pada tanggal 25 Maret Berikut transkrip wawancara penulis dengan responden: Penulis : Bagaimana pendapat Bapak mengenai Sistem Layanan Data Berbasis Online yang saat ini sedang dikembangkan oleh Pusdatin bersama PND? Responden : Pada dasarnya pengembangan Sistem Layanan Data Berbasis Online ini sejalan dengan buku pedoman (cetak biru) pelaksanaan Manajemen Data Migas Nasional. Dalam buku pedoman tersebut, pelaksanaan Manajemen Data Migas yang akan dibangun dirancang secara terpusat dan seluruhnya berbasiskan online dengan memanfaatkan jaringan komunikasi data antara pusat data dengan masing-masing KKKS. Namun dalam pelaksanaannya ternyata banyak menemui berbagai kendala sehingga sampai saat ini rancangan Manajemen Data Migas belum berjalan sesuai rancangan awalnya.

115 102 Penulis : Apa manfaat yang dapat diperoleh dari Sistem Layanan Data Berbasis Online ini? Responden : Dari sisi Pusdatin, tentunya layanan ini mendukung visi dan misi Pusdatin dalam hal meningkatkan kualitas layanan pemanfaatan data beserta kualitas data itu sendiri guna meningkatkan minat investasi disektor migas. Manfaat lainnya yang diharapkan dari sistem ini adalah meningkatnya koleksi data migas negara yang sebagian besar masih tersimpan di KKKS dan belum dikembalikan kepada pemerintah selaku pemilik data. Bagi PND, sebagai entitas bisnis, tentunya manfaat-manfaat tersebut pada akhirnya akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan organisasi. Penulis : Apa saja hal-hal yang dapat menghambat implementasi sistem ini? Responden : Salah satu faktor yang dapat menghambat implementasi sistem ini adalah faktor regulasi pemerintah. Tanpa disertai regulasi atau peraturan pendukung, sistem ini masih dapat berjalan dengan pendekatan business to business namun sulit untuk mengharapkan bahwa sistem ini akan berjalan secara optimal karena pada L1.8 dasarnya KKKS masih enggan untuk mengembalikan data yang selama ini mereka simpan kepada pemerintah. Faktor lain yang juga tidak kalah pentingnya adalah kesiapan SDM yang ada di PND karena implementasi sistem ini secara langsung akan merubah fungsi kerja operasional yang berjalan selama ini.

116 103 Lampiran 2 Berikut formulir kuesioner yang digunakan untuk melakukan survey identifikasi manfaat bisnis investasi bagi organisasi. Formulir kuesioner ini dibuat berdasarkan Tabel Generik. Nama : Departemen/Divisi : Petunjuk Pengisian: - Berikan checklist untuk 73 kategori manfaat yang relevan bagi Investasi - Jika terdapat kategori yang relevan, berikan checklist jika kategori tersebut signifikan manfaatnya Sub-Kategori Kode Rel. Sig. Penjelasan & Contoh I. Mengurangi/Menekan Biaya (Dari) 1. Biaya Telekomunikasi RCO-01 By using an integrated online system, employees can do tasks related to sending and receiving data, making transaction, communicating with internal parties, communicating with external parties (e.g., customers, vendors, and suppliers), revising and maintaining system, counseling and handling problems, coordinating and consolidating electronically via data transfer, , or online system so reducing telephone and facsimile costs 2. Biaya Perjalanan RCO-02 By using the system, employees can do tasks related to checking data, maintaining system, training product knowledge, monitoring problems, and handling problems remotely so reducing traveling cost. 3. Biaya Operator RCO-03 The automation as a result of IS/IT implementation reduces administrator staff and data entry operators. The integration of systems including platform standardization and centralization reduces the number of staff as well as the staff s skill sets. The use of Video on Demand System increases the sales staff s knowhow so can reduce the support staff. Better information produced by Enterprise Resource Planning, in this case better stock forecast, can reduce the maintenance staff. 4. Biaya Pertemuan RCO-04 By using Customer Relationship Management, the data/information needed by the management can be accessed from the computer so reducing the meeting activities. 5. Biaya Kegagalan Layanan RCO-05 Following the standard guidelines and checklists provided by the system can reduce service failure significantly.

117 104 Sub-Kategori Kode Rel. Sig. Penjelasan & Contoh 6. Biaya Distribusi RCO-06 The implementation of internal and external Supply Chain Management can reduce delivery cost because rejected goods can be returned directly to the manufacturing site and branch office data used to be sent by courier, can be accessed by the head office because it is available online. 7. Biaya Pelatihan Per Pegawai RCO-07 The use of interactive or online training system can reduce costs for conducting training including reducing transportation and accommodation costs. Customer Service Support is able to record customer s complaints so the company can determine training needs for customer service staff to overcoming the most frequently encountered problems. By doing this, the trainings can be done more effectively and right on target so reducing unnecessary trainings. The informativeness of training material provided by Video on Demand System helps employees to do self-study about new product knowledge so reducing the need for special or additional trainings. 8. Biaya Pengembalian Barang Yang Salah 9. Biaya Uang (Bunga Pinjaman) 10. Biaya Cetak Dokumen dan ATK RCO-08 RCO-09 RCO-10 Accurate data of recipients in the database significantly reduces incorrect delivery of goods due to wrong recipient s name and/or address. Accelerating the process of work order preparation through Enterprise Resource Planning and Customer Information System can reduce the cost of money. By using the system, work order can be accessed online by all responsible departments including the production department which can predict the production capacity in advance so can speed up the production process. By having needed information such as project progress report, marketing status, employee manual, etc., on the computer, the need for office supplies and printing can be reduced. By using a system, operator can transfer data directly from data logger without having to write it down so reducing office supplies. 11. Biaya Langganan RCO-11 The availability of online newspaper such as Detik.com and Kompas Online can reduce the paper-based newspaper subscription cost. 12. Biaya Sewa Ruangan RCO-12 Using the paperless documentation system can reduce the space for storing documents. Having a Just In Time system can keep the stock at minimum level so the warehouse rental cost can be reduced.

118 105 Sub-Kategori Kode Rel. Sig. Penjelasan & Contoh 13. Biaya Sewa Alat RCO-13 With integrated Operation Management Information System, the project can be finished on schedule so reducing the additional cost for extended renting of costly heavy equipments. 14.Biaya Inventori/Penyimpanan RCO-14 With Enterprise Resource Planning which integrates functions such as Warehouse, Production, and Finance, the daily raw material requirement for production can be tracked down and identified and can be made available at minimum stock level so reducing unnecessary inventory cost. 15. Biaya Kesalahan Penelitian RCO-15 By using Customer Relationship Management which already keeps customer profile data, the marketing department can conduct market or consumer profile research better so reducing research failure cost. II. Meningkatkan Produktifitas (Karena Disebabkan Oleh) 16. Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja 17. Mempercepat Penguasaan Produk IPR-01 IPR-02 IT reduces lower value or clerical jobs such as data entry and data sort out and pushes employees to do higher value or analytical jobs such as data analysis. IS/IT proportionalizes employees job, i.e., giving employees job according to their levels. Reducing clerical jobs also lower down tiresome level of employees which can increase employees performance. Video on Demand System helps salespersons master the product knowledge not only much faster but also more thorough. This boosts their confidence in offering products so increasing their selling productivity. 18. Kemudahaan Analisis IPR-03 Information stored in Network Monitoring System provides employees with capabilities to do better analysis so increasing their productivity in doing technical jobs. 19. Meningkatkan Kepuasan Karyawan IPR-04 Human Resources Management System gives employees clarity about their career path and other related employee services. This boosts their working spirit which certainly increases their productivity level III. Mempercepat Proses (Dari) 20. Proses Produksi APR-01 Speeding up the preparation of purchase order shortens the production lead time. Electronic Learning system with its digital content accelerates the production process of teaching material so increasing profit.

119 106 Sub-Kategori Kode Rel. Sig. Penjelasan & Contoh 21. Proses Pengadaan Barang APR-02 The integrated and real-time system which adopts Just In Time system can accelerate stock procurement process as ordered so increasing the sales fulfillment rate which increases sales. The use of Electronic Procurement system can accelerate the procurement process so increasing tax revenue from government s product and service providers. 22. Proses Pembuatan Laporan APR-03 The integrated and real-time system in general can accelerate the report making process so reducing man power, increasing promotion and marketing activities, increasing monitoring of inbound and outbound goods, adding more time for preparing other projects, accelerating account receivable, and eliminating penalty cost. The system capability to extract daily report can also accelerate report making process. 23. Proses Persiapan Data APR-04 With Intranet, the information regarding the quality of productive assets at both national and branch level can be known earlier so accelerating data/information process. 24. Proses Pemeriksaan Permohonan APR-05 With Enterprise Resource Planning, order checking including credit limit is done automatically while making customer order so saving man power. With Loan Origination System, the detail of customer profile and requisition data can be shown so accelerating the process. 25. Proses Pembayaran Hutang/Tagihan APR-06 With Enterprise Resource Planning, account payables can be managed properly so improving cash flow. 26. Proses Transaksi APR-07 New Core Banking system increases the 27. Proses Pengambilan Keputusan APR-08 transaction process rate drastically. With Data Warehouse, management reports are available online so accelerating decision making process which can determine the success of negotiation with customers. Web-Based Human Resources System produces employee appraisal reports for quickly determining employee job promotion. Credit Card Information Systems can extract daily data for accelerating report making which accelerates decision making process as well. IV. Mengurangi Resiko (Dari) 28. Kesalahan Hitung RRI-01 With Enterprise Resource Planning, the price calculation in Sales Operation is monitored online and goes through cascading approval mechanism so reducing the risk of miscalculation.

120 107 Sub-Kategori Kode Rel. Sig. Penjelasan & Contoh 29.Piutang Tak Tertagih RRI-02 With Data Warehouse, account receivables can be monitored accurately so reducing the risk of unrecoverable claim. With Loan Origination System, the quality of creditor can be analyzed accurately so reducing the risk of bad debt. 30.Kehilangan Penyimpanan RRI-03 By using centralized database system in Enterprise Resource Planning, the inventory data is recorded accurately so reducing the risk of inventory lost. 31.Produk Gagal RRI-04 By using Enterprise Resource Planning, the monitoring quality is improved and rejected goods are not distributed to the customers so reducing the risk of returned rejected goods. 32.Kehilangan Data RRI-05 By keeping customers profile and their consumed products data in a system like Customer Relationship Management, the risk of data lost can be reduced. 33.Kesalahan Data RRI-06 With integrated Global Purchase Order system, data redundancy can be avoided and purchase order can be generated automatically. 34.Jatuh Tempo RRI-07 The alert system in Customer Service Support can reduce the risk of getting penalty due to breaking the Service Level Agreement. With alert system in Computer Maintenance Management System, late payments can be reduced so reducing the risk of getting penalty. 35.Kehilangan Karyawan Potensial RRI-08 With Web-Based Human Resources System, complaints and ideas from employees as well as responses and solutions from company can be recorded to increase interaction between employees and company. With this interaction employees feel appreciated so reducing the risk of losing potential employee. 36.Pemalsuan RRI-09 The high security level provided by the system can reduce the risk of forgery. High security level of the system is designed in such a away that can detect document originality. 37.Penipuan/Kecurangan Administrasi RRI-10 By having integrated and online Management Information Systems, the risk of administration fraud can be reduced. 38.Kesalahan Pembayaran RRI-11 The increased data integrity that can reduce the risk of incorrect payment to third party. 39.Kesalahan Pengolahan Aset RRI-12 An integrated system like Enterprise Resource Planning and Operation Management Information Systems increase the monitoring and controlling of company s large and complex assets so reducing the risk of asset mismanagement

121 108 Sub-Kategori Kode Rel. Sig. Penjelasan & Contoh V. Meningkatkan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) 40.Meningkatkan Kapasitas Bisnis IRE-01 Customer Relationship Management and Electronic Procurement increase the number of projects being handled. Integrated Global Purchase Order system reduces data redundancy which accelerates production lead time. Remote Printing system increases printing capacity. Electronic Learning increases class capacity. Automating the passport production process increases the number of passports. Improving wireless CCTV infrastructure used for traffic monitoring increases the number of broadcasted 41.Meningkatkan Kualitas Laporan 42.Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan 43.Memperluas Segementasi Pasar 44.Meningkatkan Pendapatan Lain-lain IRE-02 IRE-03 IRE-04 IRE-05 programs of the ABC-TV. Integrated Information System produces up to date report needed for preparing project tender documents so increasing the chance to win the project which can increase revenue. The high quality of reports produced by Data Warehouse can increase funding aids from donor agencies. With online ordering system in Radical Marketing Information Systems, a customer is convinced that the order is processed instantly so increasing customer trust which can increase revenue. With web-based integrated database system, the information to be sold can be customized based on customer segment so as to broaden market segment including the Internet-based customers to increase revenue. Enterprise Resource Planning used by the company can be rented to their clients to increase other incomes. Core Banking System facilitates customers for doing online banking transactions with pay per transaction mechanism so increasing company s fee-based income. The use of mobile technologies such as SMS with pay per transaction mechanism increases other incomes. VI. Meningkatkan Keakuratan (Dari) 45.Tagihan IAC-01 The centralized and integrated system guarantees billing accuracy so eliminating wrong billing, reducing re-billing cost, and eliminating customer loss due to wrong billing. 46.Analisis IAC-02 Pipeline Information Management System increases the accuracy of corrosion analysis because all data about pipeline condition is recorded well for further analysis.

122 109 Sub-Kategori Kode Rel. Sig. Penjelasan & Contoh 47.Data IAC-03 With integrated Indonesian Administration System, data was extracted from a single source so increasing data accuracy. Using Radical Marketing Information Systems, customers can order spareparts directly via a computer available in the dealer so increasing data accuracy. 48.Perencanaan IAC-04 Business Intelligence increases the accuracy of sales forecasting. With Enterprise Resource Planning, the production and capacity planning can be done accurately to avoid over-production of certain products. With Executive Information Systems, the management is able to plan the network development based on real load analysis. The use of Government Financial Management System that can increase the accuracy of budget prediction and planning. 49.Keputusan IAC-05 With Customer Relationship Management the promotion decision can be done accurately so increasing sales VII. Mempercepat Cash-In (Disebabkan Karena) 50.Mempercepat Pengiriman Tagihan ACI-01 VIII. Meningkatkan Layanan Eksternal (Dari) 51.Mengurangi Pembatalan IES-01 Pesanan 52.Mengetahui Masalah Pelanggan 53.Penambahan Cabang/Layanan IES-02 IES-03 With Integrated Information Systems Network, the billing can be dispatched instantly after receiving information --> it accelerates account collection. After implementing an integrated Operation Management Information Systems, all the before pending billing can be sent out right after the project was finished à it accelerates account collection. Accelerating account collection can increase interest income of the company due to keeping the money earlier. With Enterprise Resource Planning, the matching between supply and demand of products is maintained to reduce back order and cancellation so increasing revenue. With Customer Information Systems, the raw material is managed online throughout the offices so reducing order cancellation. Radical Marketing Information Systems is able to maintain minimum stocks needed by dealers so eliminating order cancellation. With Customer Service Support, all data about customers frequent complaints/problems are maintained so increasing knowledge about customers and customer satisfaction which can increase sales. Core Banking System is adaptive so accelerating opening new branches which can increase customers and revenue as well.

123 110 Sub-Kategori Kode Rel. Sig. Penjelasan & Contoh 54.Layanan Pribadi IES-04 Core Banking System has new features and is flexible for customization so the system can grasp new customers. 55.Kepuasan Pelanggan IES-05 Indonesian Administration System provides information needed by customers quickly and accurately to support customer service which in return it increases customer satisfaction. IX. Meningkatkan Image (Disebabkan Oleh) 56.Meningkatkan Mutu Layanan IIM-01 Accurate information produced by Imaging System increases customer services quality which in a way it is also increasing company image. 57.Pemberian Diskon IIM-02 Customer Relationship Management accelerates the decision for offering substantial discount in promotional event, hence it is also increasing company image. 58.Kepatuhan Pada Aturan IIM-03 Core Banking System can reduce penalties due to incompliance so it is increasing company image. 59.Menggunakan Merk Terkenal X. Meningkatkan Kualitas (Dari) 60.Manajemen Penyedia/Pemasok IIM-04 IQU-01 Using a branded Enterprise Resource Planning system like SAP including its international standard accounting system can increase company image. With stronger filtering system, Enterprise Resource Planning gives detail about needed raw materials quality for production as well as list of suppliers that can fulfill the standard quality, which in return increasing the quality of raw material. 61.Hasil Kerja IQU-02 Research Program Management Information Systems increases the research quality which if it is implemented, then it can increase production capacity. Before using the system, it is often found duplicated or under quality research programs. 62.Layanan IQU-03 Research Program Management Information Systems increases the research quality which if it is implemented, then it can increase production capacity. Before using the system, it is often found duplicated or under quality research programs. 63.Produk IQU-04 The use of Electronic Procurement increases the service quality which can increase organization image. XI. Meningkatkan Layanan Internal (Dari) 64.Layanan Bersama IIS-01 Pipeline Information Management System provides online information in the form of digital map which can be accessed by other departments i.e. it increases internal service. 65.Memenuhi Hak dan Tanggung Jawab Karyawan IIS-02 With Human Resources Management System, job grading can be done more easily

124 111 Sub-Kategori Kode Rel. Sig. Penjelasan & Contoh 66.Layanan Untuk Karyawan IIS-03 Human Resources Management System eliminates delay in processing employee insurance claim to the insurance company, which in return it increases service to employees. 67.Penjadwalan dan Materi Pelatihan IIS-04 XII. Meningkatkan Keunggulan Kompetitif (Disebabkan Oleh) 68.Membentuk Kerja Sama ICA-01 Bisnis 69.Mempercepat Terbentuknya Binis Baru 70.Meningkatkan Biaya Penggantian (cost of customer to move competitor) ICA-02 ICA-03 Human Resources Management System also provides not only proper training schedule but also proper training material according to assignment being handled by employees. ABC-TV with its ABC s Traffic system forms an electronic linking with Pay TV Service Provider so increasing competitive advantage of both parties. Traffic information captured by ABC-TV can be relayed or transmitted to Pay TV Service Provider which then will charge customers who want to read the information for their own purpose. The integration of Human Resources Management System and Finance produces real time information which can accelerate the execution of new investment as well as new business opportunities so increasing competitive advantage. With Radical Marketing Information Systems, the purchase order can be delivered timely so increasing customer satisfaction which can increase switching cost (cost of customer to move to competitors) so increasing competitive advantage. In other words, the system increases customer loyalty. XIII. Menghindari Biaya (Dari) 71.Dana Cadangan ACO-01 With Bank Reconciliation System, the reserved lost fund can be avoided so it will give benefits to the bank if the fund is used for other more strategic purposes. 72.Biaya Pemeliharan ACO-02 Web-Based Enterprise Resource Planning can avoid adding more technical and maintenance staff because most of the maintenance activities can be done remotely. 73.Biaya Kehilangan dan Penundaan ACO-03 With Remote Printing system, the lost and delay costs can be avoided which means it is increasing revenue. For example, ABC newspaper, with the head office and publisher in Jakarta, is no longer distributed by air plane for readers in Makassar, instead it uses Remote Printing system, i.e. the newspaper is printed locally in Makassar avoiding lost and delay which often happened in the manual distribution system.

125 112 Lampiran 3 Notulen Focus Group Discussion (FGD) Tanggal : 28 Maret 2014 Waktu : selesai Agenda : Membahas manfaat bisnis investasi yang relevan dan signifikan berdasarkan hasil survey Peserta : Agung P. Widodo (GU) Yayan Mulyana (YM) Gunawan Heru Swasana (GH) Devi Hikmah Sari (DV) Nurul Amri (NU) Jalannya Kegiatan: 1. Menjelaskan tujuan penulisan karya akhir oleh NU kepada peserta FGD. 2. Menjelaskan tujuan FGD yaitu untuk mencari kesepakatan terhadap manfaat investasi yang relevan dan signifikan berdasarkan hail survey. 3. Menjelaskan secara garis besar mengenai Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti. 4. Menentukan kesepakatan terhadap manfaat investasi yang relevan berdasarkan hasil survey 5. Menentukan kesepakatan terhadap manfaat investasi yang signifikan berdasarkan hasil survey Hasil Kegiatan FGD dapat dilihat pada lampiran 4.

126 113 Lampiran 4 Berikut hasil survey dari 4 (empat) orang responden beserta hasil FGD yang ditulis ulang kedalam satu tabel sebagai berikut: Sub-Kategori I. Mengurangi/Menekan Biaya (Dari) Kode DV YM GH GU FGD R S R S R S R S R S 1. Biaya Telekomunikasi RCO Biaya Perjalanan RCO Biaya Operator RCO Biaya Pertemuan RCO Biaya Kegagalan Layanan RCO Biaya Distribusi RCO Biaya Pelatihan Per Pegawai RCO Biaya Pengembalian Barang Yang Salah RCO Biaya Uang (Bunga Pinjaman) RCO Biaya Cetak Dokumen dan ATK RCO Biaya Langganan RCO Biaya Sewa Ruangan RCO Biaya Sewa Alat RCO Biaya Inventori/Penyimpanan RCO Biaya Kesalahan Penelitian RCO-15 II. Meningkatkan Produktivitas (Karena Disebabkan Oleh) 16. Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja IPR Mempercepat Penguasaan Produk IPR Kemudahaan Analisis IPR Meningkatkan Kepuasan Karyawan IPR-04 III. Mempercepat Proses (Dari) 20. Proses Produksi APR Proses Pengadaan Barang APR Proses Pembuatan Laporan APR Proses Persiapan Data APR Proses Pemeriksaan Permohonan APR Proses Pembayaran Hutang/Tagihan APR Proses Transaksi APR Proses Pengambilan Keputusan APR-08 IV. Mengurangi Resiko (Dari) 28. Kesalahan Hitung RRI Piutang Tak Tertagih RRI Kehilangan Penyimpanan RRI-03

127 114 Sub-Kategori Kode DV YM GH GU FGD R S R S R S R S R S 31.Produk Gagal RRI Kehilangan Data RRI Kesalahan Data RRI Jatuh Tempo RRI Kehilangan Karyawan Potensial RRI Pemalsuan RRI Penipuan/Kecurangan Administrasi RRI Kesalahan Pembayaran RRI Kesalahan Pengolahan Aset RRI-12 V. Meningkatkan Pendapatan (Yang Disebabkan Oleh) 40.Meningkatkan Kapasitas Bisnis IRE Meningkatkan Kualitas Laporan IRE Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan IRE Memperluas Segementasi Pasar IRE Meningkatkan Pendapatan Lain-lain IRE-05 VI. Meningkatkan Keakuratan (Dari) 45.Tagihan 46.Analisis IAC-01 IAC Data IAC Perencanaan IAC Keputusan IAC-05 VII. Mempercepat Cash-In (Disebabkan Karena) 50.Mempercepat Pengiriman Tagihan ACI-01 VIII. Meningkatkan Layanan Eksternal (Dari) 51.Mengurangi Pembatalan Pesanan IES Mengetahui Masalah Pelanggan IES Penambahan Cabang/Layanan IES Layanan Pribadi IES Kepuasan Pelanggan IES-05 IX. Meningkatkan Image (Disebabkan Oleh) 56.Meningkatkan Mutu Layanan IIM Pemberian Diskon IIM Kepatuhan Pada Aturan IIM Menggunakan Merk Terkenal X. Meningkatkan Kualitas (Dari) IIM Manajemen Penyedia/Pemasok IQU Hasil Kerja IQU Layanan IQU Produk IQU-04 XI. Meningkatkan Layanan Internal (Dari) 64.Layanan Bersama IIS-01

128 115 Sub-Kategori 65.Memenuhi Hak dan Tanggung Jawab Karyawan 66.Layanan Untuk Karyawan 67.Penjadwalan dan Materi Pelatihan Kode IIS-02 IIS-03 IIS-04 DV YM GH GU FGD R S R S R S R S R S XII. Meningkatkan Keunggulan Kompetitif (Disebabkan Oleh) 68.Membentuk Kerja Sama Bisnis ICA Mempercepat Terbentuknya Binis Baru ICA Meningkatkan Biaya Penggantian (cost of customer to move competitor) XIII. Menghindari Biaya (Dari) 71.Dana Cadangan 72.Biaya Pemeliharan 73.Biaya Kehilangan dan Penundaan ICA-03 ACO-01 ACO-02 ACO-03

129 116 Lampiran 5 Berikut beberapa hasil simulasi permodelan sistem menggunakan System Dynamics melalui perangkat lunak VensimPLE versi 6.2: 1. Model Stock & Flow 2. Grafik Proses Persiapan Data terhadap Meningkatkan Kapasitas Bisnis dan Kualitas Layanan

130 Grafik Proses Persiapan Data terhadap Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja, Meningkatkan Kapasitas Bisnis, dan Keakuratan Data 4. Grafik Proses Persiapan Data terhadap Meningkatkan Kapasitas Bisnis, Kualitas Hasil Kerja, dan Kesalahan Data

131 Grafik Proses Persiapan Data terhadap Meningkatkan Kapasitas Bisnis, Kepuasan Pelanggan, dan Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan 6. Grafik Proses Persiapan Data terhadap Meningkatkan Kapasitas Bisnis, Proses Transaksi, Kualitas Layanan, dan Kepuasan Pelanggan

132 119 Lampiran 6 Berikut lampiran harga lisensi data yang berlaku tahun 2014 JENIS DATA UNIT HARGA (USD) DATA SEISMIC 2D FIELD DATA ORIGINAL MARINE DATA KM D FIELD DATA LAND / TZ DATA STANDARD SHOT 2.1 2D FIELD DATA LAND / TZ DATA STANDARD SHOT 2.1 3D FIELD DATA ORIGINAL MARINE DATA KM STREAMER LINE D FIELD DATA ORIGINAL MARINE DATA KM D POST STACK ORIGINAL MARINE DATA KM D FIELD DATA ORIGINAL MARINE DATA KM STREAMER LINE REPROCESSING ORIGINAL MARINE DATA KM 30 2D POST STACK LAND / TZ DATA KM D FIELD DATA LAND / TZ DATA STANDARD SHOT D POST STACK LAND / TZ DATA KM D FIELD DATA LAND / TZ DATA STANDARD SHOT D POST STACK ORIGINAL MARINE DATA KM 24.3 DATA SUMUR ALL DIGITAL AND SCANNED DATA ON CD WELL DIGITAL LOG ONLY WELL VSP ONLY WELL CORE /CUTTING SAMPLE SAMPLE INTERVAL 50 LOG, REPORT AND ELECTRONIC MASTER LOG WELL ON CD PETROPHYSICAL ANALYSIS ON CD WELL 1200 CORE /CUTTING SAMPLE SAMPLE INTERVAL 50 CORE / CUTTING SAMPLE WELL 600 REPORT ONLY WELL LAPORAN G&G SPECIAL CD TITLE ANALYSIS CD TITLE BASIC CD TITLE PDF FORMAT ON CD G&G CHART / MAP MAP 80.01

133 120 Lampiran 7 Berikut ini rincian estimasi nilai investasi yang dibutuhkan selama 3 (tiga) tahun untuk membangun Sistem Layanan Data Berbasis Online. NO ITEM JUMLAH WAKTU HARGA (Rp.) TOTAL (Rp.) 1 Perangkat Keras Server Storage 4 Unit 1 Kali Firewall 1 Unit 1 Kali Switch FO 4 Unit 1 Kali Rack server 1 Unit 1 Kali Workstation 5 Unit 1 Kali Hardware Installation 1 Ls 1 Kali Perangkat Lunak Windows Server Unit 1 Kali Anti virus 1 Ls 1 Kali VmWare 5 Lic 1 Kali Subscription Vmware 1 Ls 1 Kali Windows OS 8 64 bit 5 Lic 1 Kali Infrastruktur Jaringan Local loop PND - KKKS (10 Mbps) 25 Ls 36 Bulan Tenaga Kerja Project Leader 1 Org 12 Bulan System Engineer 2 Org 12 Bulan Network Engineer 1 Org 36 Bulan Geophysicist 1 Org 36 Bulan Geologist 1 Org 36 Bulan Helpdesk / IT Support 3 Org 36 Bulan Alat Kerja Notebook 9 Unit 1 Kali Network Tools 1 Ls 2 Kali Printer Inkjet Color A4 2 Unit 1 Kali Scanner A4 2 Unit 1 Kali TOTAL

134 121 Lampiran 8 Berikut ini merupakan beberapa gambaran aplikasi dari Sistem Layanan Data Berbasis Online (saat ini dalam tahap uji coba kepada beberapa KKKS). 1. Online Data Submission 2. Online Data Transaction

135 Online Data Review

UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN MANFAAT INVESTASI SISTEM PELAYANAN SANTUNAN ONLINE: STUDI KASUS PT JASA RAHARJA (PERSERO) KARYA AKHIR

UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN MANFAAT INVESTASI SISTEM PELAYANAN SANTUNAN ONLINE: STUDI KASUS PT JASA RAHARJA (PERSERO) KARYA AKHIR UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN MANFAAT INVESTASI SISTEM PELAYANAN SANTUNAN ONLINE: STUDI KASUS PT JASA RAHARJA (PERSERO) KARYA AKHIR WILSON FREDDY HUTAGAOL 1106122190 FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Identifikasi Nilai Bisnis SI/TI Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti: Studi Kasus Disaster Recovery Center Kementerian XYZ

Identifikasi Nilai Bisnis SI/TI Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti: Studi Kasus Disaster Recovery Center Kementerian XYZ ISSN : 2442-8345 Identifikasi Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Ranti: Studi Kasus Disaster Recovery Center Kementerian XYZ Program Studi Sistem Informasi, STIMIK ESQ Jl. TB Simatupang Kavling

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Nilai (Value) Nilai dalam bahasa yunani axia yang berarti berharga, namun ada perbedaan konsep antara harga dan nilai dalam bahasa Indonesia. Nilai bermakna sesuatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga berbagai cara dilakukan oleh perusahaan agar mampu bersaing dengan para kompetitornya. Salah satu

Lebih terperinci

Identifikasi Manfaat Fasilitas New Internet Banking Menggunakan Tabel Generik Ranti pada Bank XYZ

Identifikasi Manfaat Fasilitas New Internet Banking Menggunakan Tabel Generik Ranti pada Bank XYZ ISSN 2356-4393 Identifikasi Manfaat Fasilitas New Internet Banking Menggunakan Tabel Generik Ranti pada Bank XYZ Arie Kusumawati 1), Muhammad Rusli 2) Sistem Informasi, Instiut Teknologi dan Bisnis Kalbis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisa faktor..., Esther Noershanti, FT UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisa faktor..., Esther Noershanti, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas kegiatan investasi eksplorasi minyak dan gas yang dilakukan memiliki risiko dimana terdapat kemungkinan tidak ditemukannya sumber minyak dan gas baru,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama dari pembangunan ekonomi nasional adalah mencapai masyarakat yang sejahtera. Oleh karena itu, pemerintah di berbagai negara berusaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, para pelaku bisnis bersaing ketat untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Perusahaan harus memiliki strategi agar dapat bertahan di antara perusahaan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS MANFAAT EKONOMIS DAN RISIKO IMPLEMENTASI PROYEK CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM): STUDI KASUS PT TELKOMSEL

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS MANFAAT EKONOMIS DAN RISIKO IMPLEMENTASI PROYEK CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM): STUDI KASUS PT TELKOMSEL UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS MANFAAT EKONOMIS DAN RISIKO IMPLEMENTASI PROYEK CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM): STUDI KASUS PT TELKOMSEL KARYA AKHIR KRISTIAN WAHYU ADI NUGROHO 1206338296 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 PERAN PROSES MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS INVESTASI PERUSAHAAN (Studi kasus pada PT. Angkasa Pura I Airport Juanda Surabaya) DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan profitability adalah hal yang sangat disukai oleh para investor dan stakeholders perusahaan apapun. Namun kedua hal tersebut dapat menjadi bumerang

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN (Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications) Rangkuman ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan pada 2015 ini diperkirakan jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

No Upaya untuk menyelenggarakan Standardisasi Industri melalui perencanaan, penerapan, pemberlakuan, pembinaan dan pengawasan Standar Nasional

No Upaya untuk menyelenggarakan Standardisasi Industri melalui perencanaan, penerapan, pemberlakuan, pembinaan dan pengawasan Standar Nasional TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6016 EKONOMI. Pembangunan. Perindustrian. Sarana. Prasarana. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 9) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan manusia dalam berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah mengerti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan

Lebih terperinci

Jakarta, 1 Maret Tim GFP

Jakarta, 1 Maret Tim GFP KATA PENGANTAR Segenap puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini disusun guna melengkapi persyaratan kurikulum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Investasi Teknologi Informasi Menurut (Mahmood & Szewczak, 1998), yang dikutip dari karya ilmiah Teddie Darmizal yang berjudul "Kajian Kelayakan Investasi Sistem Online Training

Lebih terperinci

PERUMUSAN KEY PERFORMANCE INDICATOR FUNGSI PENGADAAN KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD TESIS

PERUMUSAN KEY PERFORMANCE INDICATOR FUNGSI PENGADAAN KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD TESIS PERUMUSAN KEY PERFORMANCE INDICATOR FUNGSI PENGADAAN KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD TESIS DINO ANDRIAN 06060161281 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipresentasikan metodelogi penelitian yang diuraikan menjadi tujuh sub bab yaitu fokus kajian dan tempat, diagram alir penelitian, k-chart penelitian, konseptual

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT BISNIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE PADA PERUSAHAAN RITEL DI INDONESIA

ANALISIS MANFAAT BISNIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE PADA PERUSAHAAN RITEL DI INDONESIA 1 ANALISIS MANFAAT BISNIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE PADA PERUSAHAAN RITEL DI INDONESIA Ni Made Wili Septiarini 1, Frederik Samuel Papilaya 2 1, 2 Program

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi dunia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang cukup besar

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MANFAAT BISNIS SI/TI MENGGUNAKAN METODE RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE (STUDI KASUS: DIPENDA PROVINSI SULAWESI UTARA)

IDENTIFIKASI MANFAAT BISNIS SI/TI MENGGUNAKAN METODE RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE (STUDI KASUS: DIPENDA PROVINSI SULAWESI UTARA) IDENTIFIKASI MANFAAT BISNIS SI/TI MENGGUNAKAN METODE RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE (STUDI KASUS: DIPENDA PROVINSI SULAWESI UTARA) Stanley David Sualang K. 1) Benny Ranti 2) Magister Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan maksimum. memberikan pelayanan yang baik serta kepuasan kepada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan adalah memperoleh keuntungan maksimum. memberikan pelayanan yang baik serta kepuasan kepada pelanggan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya era globalisasi menyebabkan terjadinya perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang ekonomi. Seiring dengan perkembangan bidang ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan dan sumber daya yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Perubahan informasi yang sangat cepat menuntut perusahaan untuk

Lebih terperinci

PENDEKATAN MODEL BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT SEBAGAI SOLUSI PROBLEM PEMASARAN PERUMAHAN DI PT. PROSPEK REALTINDO TESIS

PENDEKATAN MODEL BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT SEBAGAI SOLUSI PROBLEM PEMASARAN PERUMAHAN DI PT. PROSPEK REALTINDO TESIS PENDEKATAN MODEL BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT SEBAGAI SOLUSI PROBLEM PEMASARAN PERUMAHAN DI PT. PROSPEK REALTINDO TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1. Conceptual Framework Dalam Projek Akhir ini, dasar pemikiran awal yang terbentuk mengacu kepada kinerja dari PT. Trimitra Sejati Pratama. Faktor faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri minyak dan gas bumi (migas) di tanah air memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini dapat dilihat dari struktur perekonomian fiskal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT BISNIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE UNTUK MENGUKUR INVESTASI SISTEM INFORMASI

ANALISIS MANFAAT BISNIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE UNTUK MENGUKUR INVESTASI SISTEM INFORMASI ANALISIS MANFAAT BISNIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN RANTI S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE UNTUK MENGUKUR INVESTASI SISTEM INFORMASI Setiawan Azhar 1, Johan Jimmy Carter Tambotoh 2, Agustinus Fritz Wijaya

Lebih terperinci

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Sistem Informasi Korporat Terpadu Konsep manajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan

Lebih terperinci

KADIN INDONESIA. Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi & Media

KADIN INDONESIA. Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi & Media KADIN INDONESIA Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi & Media Arah Pengembangan Industri Teknologi Informatika Dan Komunikasi (TIK) Di Era Konvergensi Jakarta, 28 th April 2010 Rakhmat Junaidi Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini semakin meningkat serta dampak era globalisasi telah mengubah perilaku konsumen dan pelaku usaha. Perusahaan tidak saja

Lebih terperinci

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis Pendahuluan Metode Pengerjaan Hasil Analisis Unit Otonom ABC merupakan unit otonom yang khusus mengelola gedung perkantoran dari perusahaan induk PT. Krakatau Steel Dalam membantu kegiatan proses bisnisnya,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi, organisasi, perusahaan maupun lembaga pendidikan sekolah, dapat dipastikan mempunyai suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang administrasi. Dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia bisnis semakin mengalami kemajuan yang pesat. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir di semua sektor kehidupan

Lebih terperinci

NARA SUMBER : aan/

NARA SUMBER :  aan/ NARA SUMBER : http://jodie.ngeblogs.com/2010/04/13/peranan-it-dalam-organisasi-perusah aan/ Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam organisasi/perusahaan. Salah satu cara untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis efektivitas..., Maulana Abdillah, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis efektivitas..., Maulana Abdillah, FE UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah mencapai laba yang optimum guna memaksimalkan nilai para pemegang saham. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus dapat meningkatkan

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perumusan key..., Dino Andrian, FE UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perumusan key..., Dino Andrian, FE UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi menyatakan bahwa minyak dan gas bumi sebagai sumber daya alam strategis takterbarukan yang terkandung di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management. (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management. (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG DAN MASALAH Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce III. LANDASAN TEORI Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah membawa banyak perubahan pada stabilitas ekonomi global, yaitu maraknya penggunaan Internet sebagai medium untuk melakukan transaksi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA KOPERASI RODA SEJAHTERA SEMARANG

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA KOPERASI RODA SEJAHTERA SEMARANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA KOPERASI RODA SEJAHTERA SEMARANG Putra Perdanesia Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula No.

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya. Sejarah E-Commerce Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga

Lebih terperinci

DEFINISI DAN PERKEMBANGAN ERP JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Definisi ERP Daniel O Leary : ERP system are computer based system designed to process an organization s transactions

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bisnis di industri farmasi masih terus berkembang dan menggiurkan bagi para pelaku bisnis farmasi. Hal ini dipicu oleh peningkatan pertumbuhan pengeluaran pada obat-obatan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dewasa ini dengan kemajuan teknologi yang pesat, hampir seluruh kehidupan

Lebih terperinci

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan Materi Pembelajarann Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan 7.1 Sistem Perusahaan 7.2 Sistem Manajemen Rantai Pasokan 7.3 Sistem Manajemen Hubungan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

Marcel. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Abstrak

Marcel. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Abstrak Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer IDENTIFIKASI MANFAAT SI/TI DARI IMPLEMENTASI VIRTUALISASI DESKTOP MENGGUNAKAN MODEL RANTI s GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE (STUDI KASUS: LABORATORIUM KOMPUTER UKRIDA) IDENTIFICATION

Lebih terperinci

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015 REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas Jakarta, 13 Mei 2015 Outline Rekomendasi 1. Rekomendasi Umum 2. Pengelolaan Penerimaan Negara Dari Sektor Minyak dan Gas Bumi 3. Format Tata Kelola

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini telekomunikasi sangatlah penting untuk medukung kehidupan sehari hari. Industri yang maju tidak luput oleh adanya teknologi telekomunikasi yang baik, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan untuk merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN. strategis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan untuk merealisasikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Supply Chain Management (SCM) merupakan salah satu faktor kunci strategis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan untuk merealisasikan tujuan organisasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini secara umum berisi tentang paparan latar belakang diadakannya penelitian ini, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika

Lebih terperinci

Kolaborasi (Collaboration)

Kolaborasi (Collaboration) Kolaborasi (Collaboration) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2013 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Topik Organisasi logistik Pengembangan hubungan kolaborasi Manajemen hubungan/relasi

Lebih terperinci

PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT BAGIAN HUKUM DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT BAGIAN HUKUM DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT BAGIAN HUKUM DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI 1 1 I LATAR BELAKANG 2 2 Kondisi Hulu Migas Saat ini 1. Skema PSC Cost Recovery kurang

Lebih terperinci

BAB I 1. PENDAHULUAN. dan efektifitas kerja. Perkembangan teknologi internet, sebagai contoh,

BAB I 1. PENDAHULUAN. dan efektifitas kerja. Perkembangan teknologi internet, sebagai contoh, BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini, dukungan teknologi informasi turut serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Perkembangan teknologi internet, sebagai contoh, memungkinkan terjadinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis dan industri. Keberhasilan, kemajuan, dan tingkat produktivitas industri disadari sangat

Lebih terperinci

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kestabilan suatu negara sangat bergantung pada kestabilan mata uang negara tersebut. Kehidupan politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta bidang-bidang lainnya

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi telah diadaptasi oleh banyak sektor untuk memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu aspek yang paling merasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan adalah sekumpulan kegiatan yang dilaksanakan untuk merancang, membuat, memasarkan, mengantarkan, dan mendukung produknya dimana setiap kegiatan dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan bisnis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam menjalankan sebuah perusahaan. Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kendatipun bergerak dalam industry yang berlainan, masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Kendatipun bergerak dalam industry yang berlainan, masing-masing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kendatipun bergerak dalam industry yang berlainan, masing-masing perusahaan memiliki tingkat kebutuhan pasti yang harus dipenuhi dalam menjalani proses bisnisnya. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang

Lebih terperinci

EVALUASI STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) BIDANG ALIH DAYA UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus: PT PJA, TBK)

EVALUASI STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) BIDANG ALIH DAYA UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus: PT PJA, TBK) EVALUASI STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) BIDANG ALIH DAYA UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus: PT PJA, TBK) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu inisiatif besar dalam proses transformasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise Resource Planning

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM 1 Ratih Cintya Lestari, 2 Mochamad Teguh Kurniawan 3 Rahmat Mulyana 1,2,3 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan komoditas strategis yang mutlak dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan komoditas strategis yang mutlak dimiliki oleh suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi merupakan komoditas strategis yang mutlak dimiliki oleh suatu negara. Saat ini, energi yang dominan di dunia berasal dari fosil. Bentuk energi yang tidak

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) ERP (Enterprise Resource Planningi) atau sering juga disebut Perencanaan Sumber Daya Perusahaan : Merupakan, sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi, regulasi, struktur pasar, maupun persaingan. Dari sisi teknologi, diawali dengan munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi, berdampak kepada ketatnya persaingan, dan cepatnya perubahan lingkungan usaha. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak adalah semakin ketatnya kompetisi di beberapa sektor industri.

BAB I PENDAHULUAN. dampak adalah semakin ketatnya kompetisi di beberapa sektor industri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, setiap perusahaan menghadapi tantangan untuk terus bertahan dan tumbuh berkembang. Globalisasi dan kemajuan dalam pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TINJAUAN MENYELURUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1/total Outline Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Mengapa SIA penting? SIA dalam organization s value chain SIA, strategi korporat 2/total Apa itu

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad ke-21 ini kita semakin dihadapkan kepada perkembangan teknologi yang berkembang dengan sangat cepatnya, yang menyebabkan perkembangan yang sangat pesat terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak secara global dimana hampir semua perusahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan ataupun di bidang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi pada awalnya hanyalah mencari keuntungan, dimana keuntungan tersebut adalah berupa uang. Investasi juga merupakan sebuah cara untuk memperbaiki

Lebih terperinci

PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT. MULTISTRADA ARAH SARANA TBK KARYA AKHIR

PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT. MULTISTRADA ARAH SARANA TBK KARYA AKHIR PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PT. MULTISTRADA ARAH SARANA TBK KARYA AKHIR IWAN ELI SETIAWAN 0606147522 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA AGUSTUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman modern ini, teknologi informasi bukanlah hal yang aneh untuk diketahui oleh berbagai kalangan. Di mulai dari masyarakat sampai dengan para pebisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa menghindar dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa menghindar dari kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Derasnya arus globalisasi menyebabkan persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan kompetitif, perusahaan baik milik Negara maupun swasta sebagai

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING UKM

STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING UKM STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING UKM PENDAHULUAN UKM adalah salah satu sektor ekonomi yang sangat diperhitungkan di Indonesia karena kontribusinya

Lebih terperinci