ANALISA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT BERLANGGANAN AIR BERSIH (Studi Kasus: SPAM Brondong-Paciran Kabupaten Lamongan )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT BERLANGGANAN AIR BERSIH (Studi Kasus: SPAM Brondong-Paciran Kabupaten Lamongan )"

Transkripsi

1 ANALISA KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT BERLANGGANAN AIR BERSIH (Studi Kasus: SPAM Brondong-Paciran Kabupaten Lamongan ) Ayu Metalia 1) dan Nadjaji Anwar 2) 1) Manajemen Proyek, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember metalia.ayu@gmail.com 2) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Seiring peningkatan kebutuhan air minum serta untuk menunjang program Millennium Development Goals (MDG) yang menempatkan air minum sebagai tujuan dan sasaran. Perum Jasa Tirta I bersama Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum ( SPAM) Brondong-Paciran dengan memanfaatkan long storage Bendungan Karet Sedayu Lawas dengan kapasitas 50 lt/det secara bertahap untuk melayani masyarakat di sekitar wilayah Brondong-Paciran Kabupaten Lamongan, untuk mengetahui apakah potensi penyerapan cakupan layanan SPAM dapat lebih dikembangkan di wilayah Brondong-Paciran dilihat dari sudut pandang masyarakat mengenai kondisi pelayanan air minum, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam berlangganan air bersih, maka metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menentukan ability to pay dan willingness to pay masyarakat dalam berlangganan air bersih dari SPAM guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai ATP pelanggan tarif rekening bulanan Rp dan ATP calon pelanggan Rp.3550, ATP pelanggan pemasangan sambungan baru Rp /m, serta nilai pelanggan tarif rekening Rp. 3428, calon pelanggan tarif rekening sebesar Rp , calon pelanggan sambungan baru Rp , hasil analisis nilai ATP dan lebih besar dari tarif dasar yang dikenakan pada masyarakat saat ini, dapat diartikan kemampuan dan kemauan masyarakat untuk berlangganan air bersih cukup tinggi sehingga pihak pengelola SPAM yaitu PJT I dapat mengembangkan dan meningkatkan cakupan wilayah layanan SPAM yang bertumpu pada perluasan jaringan atau daerah pelayanan baru ( green field) di kecamatan Brondong-Paciran guna memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat sekitar. Kata kunci: SPAM, PJT, Ability to Pay (ATP), Willingness to Pay (). PENDAHULUAN Air merupakan sumber utama kehidupan manusia tanpa adanya air tidak akan ada kehidupan di bumi, seiring peningkatan kebutuhan air minum serta untuk menunjang program Millennium Development Goals (MDG) yang menempatkan air minum sebagai tujuan dan sasaran. Untuk itu pemerintah telah menetapkan kebijakan dalam meningkatkan pelayanan kualitas pelayanan air minum dengan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan daerah rawan air. Perum Jasa Tirta I bersama Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum mengembangkan SPAM Brondong-Paciran dengan memanfaatkan long storage B-18-1

2 Bendungan Karet Sedayu Lawas dengan kapasitas 50 lt/det secara bertahap untuk melayani masyarakat di sekitar wilayah Brondong-Paciran Kabupaten Lamongan. Wilayah Pantai Utara Jawa Timur kawasan Gresik, Lamongan dan Tuban (GELANGBAN) adalah kawasan pantai yang merupakan kawasan strategis nasional. Perencanaan wilayah ini sebagai Kawasan Ekonomis Khusus (KEK) perlu diantisipasi agar kebutuhan sarana dan prasarana air minum mencukupi mengingat wilayah ini merupakan wilayah rawan air minum baik karena potensi geohidrologi maupun air permukaannya. Salah satunya kawasan Brondong-Paciran, Kabupaten Lamongan. SPAM di wilayah Kecamatan Brondong dan Paciran saat ini dipasok dari sumur dalam Brondong berkapasitas 20 l/det. Adapun proyeksi kebutuhan air IKK Brondong berdasarkan perhitungan dari PDAM Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Kondisi Pelayanan No Uraian Populasi (jiwa) Populasi dilayani (jiwa) Cakupan pelayanan (jiwa) Proyeksi kebocoran (persen) 6,99 7,52 5 Kebutuhan Air (l/det) 30,29 32,58 6 Maksimum day (l/det) 34,83 37,46 7 Kebutuhan produksi (l/det) 34,83 37,46 8 Kapasitas terpasang (l/det) Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kapasitas terpasang yang ada di wilayah pelayanan PDAM Kabupaten Lamongan masih belum mencukupi dibandingkan dengan kebutuhan air di wilayah tersebut. Oleh karena itu dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat diperlukan pengembangan sumber baru diantaranya adalah melalui rencana pasokan air dari SPAM Brondong untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah pelayanan Kecamatan Brondong-Paciran. Untuk mengetahui potensi penyerapan SPAM yang dikembangkan di wilayah Brondong-Paciran dilihat dari sudut pandang masyarakat mengenai kondisi pelayanan air minum, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam berlangganan air bersih guna memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari baik untuk saat ini dan mendatang apakah cakupan layanan dapat diperluas oleh PJT I sebagai pihak pengelola serta tercapainya tujuan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum (PKPAM) ditjen Cipta Karya Provinsi Jawa Timur sebagai supporting dana untuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan menentukan Ability to Pay dan Willingness to Pay, dalam penelitian ini perumusan masalah diarahkan untuk mengetahui kemampuan dan kemauan masyarakat dalam membayar biaya layanan air bersih bulanan (ATP & Tarif) dan biaya pemasangan sambungan baru (ATP & Pipa) baik untuk masyarakat yang sudah berlangganan maupun yang belum berlangganan SPAM Brondong- Paciran Kabupaten Lamongan serta keterkaitan antara ATP, dan tarif dasar dalam pengembangan cakupan layanan SPAM. METODE Uji reliabilitas adalah proses pengukuran terhadap ketepatan (konsisten) dari suatu instrumen (Husaini, 2003). Uji reliabilitas yang digunakan adalah uji reliabilitas one shot atau pengukuran sekali saja. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Aplha (α). Suatu instrument (keseluruhan indikator) dianggap sudah cukup B-18-2

3 reliabel (reabilitas konsistensi internal bilamana α 0,6) dalam (Solimun, 2002). Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat. Koefisien korelasi antara skor suatu indikator dengan skor total seluruh indikator positif lebih besar 0,3 ( r 0,3), maka instrument tersebut sudah dianggap valid (validitas kriteria) dalam (Solimun, 2002). Pengolahan data penelitian dilakukan dengan statistik dekriptif dan analisa Ability to Pay dan Willingness to Pay menurut Sugiyono (2010), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi, kemampuan untuk membayar ( ability to pay) adalah kemampuan seseorang untuk membayar jasa pelayanan yang diterimanya berdasarkan pengelolaannya (Permata, 2012). Menurut Zhao and Kling (2004) dalam Nababan (Nababa, 2008) menyatakan bahwa adalah harga maksimum dari suatu barang yang ingin dibeli oleh konsumen pada waktu tertentu. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Sebelum dilakukan analisis terhadap hasil kuesioner, maka akan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner. Pengujian dilakukan pada kuesioner yang menggali penilaian kualitas air, penilaian kuantitas, penilaian kontinuitas dan willingness to pay bagi pelanggan dan calon pelanggan. Pengujian pada kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan metode internal validity. Kuesioner dinyatakan valid jika nilai korelasi atau nilai r hitung > 0,3. Kuesioner dinyatakan reliable jika nilai alpha cronbach > 0,6. Tabel 2. Hasil Uji Validitas Kuesioner Komponen r Keterangan Valid Penilaian kualitas air Valid Valid Valid Penilaian kuantitas Valid Valid Valid Valid Penilaian kontinuitas Valid Valid Valid Valid Willingness to pay bagi Valid pelanggan Valid Valid Willingness to pay bagi calon pelanggan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid B-18-3

4 Dengan demikian seluruh item pertanyaan dari penilaian kualitas air, penilaian kuantitas, penilaian kontinuitas dan willingness to pay bagi pelanggan dan calon pelanggan. Atas dasar tersebut, maka seluruh item memenuhi syarat validitas dan akan tetap dipertahankan dalam skala dan dipergunakan dalam analisis selanjutnya. Tabel 3. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Komponen Alpha Cronbach Keterangan Penilaian kualitas air 0,864 Reliabel Penilaian kuantitas 0,862 Reliabel Penilaian kontinuitas 0,915 Reliabel Willingness to pay bagi pelanggan 0,878 Reliabel Willingness to pay bagi calon pelanggan 0,938 Reliabel Hasil perhitungan menunjukkan nilai alpha cronbach mempunyai nilai lebih besar dari 0,6 sehingga seluruh komponen dinyatakan mempunyai reliabilitas yang baik. Pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum Ada beberapa persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam sistem penyediaan air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990, dilihat dari 3 aspek, yaitu: kuantitas, kontinuitas dan kualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kuantitas, pendistribusian air SPAM sudah memenuhi sebanyak 89,6 % dan sangat memenuhi kebutuhan sebanyak 10,3%. Secara kualitas air SPAM memiliki kejernihan pada kategori sangat jernih dan jernih. Jawaban pada masing-masing kategori tersebut sangat jernih sebanyak 10,3 % dan jernih sebanyak 89,7 %. Dari aspek kualitas air SPAM sama sekali tidak berbau, responden yang menilai kondisi ini sebanyak 96,6 % namun ada 3,4% responden yang menilai sedikit berbau. Aspek kualitas berikutnya air SPAM sama sekali tidak berbau kaporit dan tidak berasa (pahit, tawar, dan sepat). Sedangkan untuk aspek kontinuitas responden menilai bahwa jadwal air SPAM mengalir dengan lancar selama 7 hari dalam seminggu, namun lama air mengalir 6-12 jam per hari, kondisi air yang keluar lancar menurut 89,7% responden dan sangat lancar menurut 10,3% responden. Hasil penelitian menunjukkan 100 % pelanggan sepakat untuk menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan SPAM efektif. Ability to Pay (ATP) Pelanggan terhadap Rekening Air Bulanan Dalam analisis ATP tarif pelanggan SPAM dibuat berdasarkan pengeluaran untuk biaya air bersih dari penghasilan per keluarga per bulan dan jumlah pemakaian air bersih per keluarga per bulan. Pendapatan pelanggan per bulan terendah sebesar Rp dan pendapatan tertinggi pelanggan Rp Rata-rata pendapatan pelanggan sebesar Rp , pengeluaran pelanggan untuk air bersih dari SPAM per bulan terendah sebesar Rp dan pengeluaran tertinggi pelanggan Rp Rata-rata pengeluaran pelanggan sebesar Rp , besarnya meter kubik pelanggan untuk air bersih SPAM per bulan terendah sebesar 3 m 3 dan tertinggi 112 m 3. Rata-rata meter kubik pelanggan sebesar 11,62 m 3. Setelah dilakukan perhitungan, maka ATP pelanggan adalah sebagai berikut: Tabel 4. Besarnya ATP Pelanggan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ATP Hasil menunjukkan nilai ATP terendah adalah Rp. 625 dan ATP tertinggi sebesar Rp Kemudian nilai ATP rata-rata sebesar Rp. 4389,83. B-18-4

5 Gambar 1. Histogram ATP Pelanggan Berdasarkan perhitungan dan tabel di atas, kemampuan pembayaran rekening air bersih responden Rp lebih besar dari tarif dasar sebesar Rp. 2700, menunjukkan kemampuan masyarakat yang sangat baik karena tarif diberlakukan lebih kecil dari daya beli masyarakat pada kondisi ini masyarakat mampu berlangganan air bersih yang berasal dari SPAM tanpa memikirkan membeli dari alternatif lain jika dilihat dari kemampuan berdasarkan pendapatan pelanggan. Ability to Pay Pelanggan Terhadap Pemasangan Sambungan Baru Sebelum dilakukan proses perhitungan ATP terhadap pemasangan pipa sambungan baru, maka akan digambarkan seluruh data yang terkait dengan proses perhitungan ATP yaitu besarnya penghasilan keluarga, persentase pengeluaran keluarga untuk pemasangan sambungan pipa baru dan panjang pipa saluran air. Dimana tarif dasar yang berlaku dari SPAM Perum Jasa Tirta I untuk pemasangan baru standart, dengan maksimal panjang pipa adalah 6 (enam) meter adalah Rp (enam ratus ribu rupiah) dan ap abila ada tambahan panjang pipa, maka dikenakan biaya tambahan Rp /m. Pendapatan pelanggan per bulan terendah sebesar Rp dan pendapatan tertinggi pelanggan Rp Rata- rata pendapatan pelanggan sebesar Rp Pengeluaran pelanggan untuk air bersih dari SPAM per bulan terendah sebesar Rp dan pengeluaran tertinggi pelanggan Rp Rata-rata pengeluaran pelanggan sebesar Rp ,76. Panjang pipa sambungan baru pelanggan untuk air bersih SPAM terendah sebesar 6 m dan tertinggi 17 m. Rata-rata panjang pipa sambungan baru pelanggan 7,6 m. Dengan menggunakan rumus ATP yaitu: Dimana: ATP = Dalam rupiah It = Total pendapatan keluarga perbulan (Rp/bulan) Pp = Prosentase pengeluaran untuk air bersih per bulan dari total pendapatan keluarga (%) Tt = Total pemakaian air bersih keluarga per bulan (m 3 /bulan) B-18-5

6 Setelah dilakukan perhitungan, maka ATP pelanggan sambungan baru adalah sebagai berikut: Tabel 5. Besarnya ATP Pelanggan Sambungan Baru N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ATP Hasil menunjukkan nilai ATP Pemasangan sambungan baru sebesar Rp per meter, nilai ATP sambungan baru sama dengan tarif sambungan baru yaitu Rp /m. Ability to Pay Calon Pelanggan Sebelum dilakukan proses perhitungan ATP terhadap tarif rekening air bulanan, maka akan digambarkan seluruh data yang terkait dengan proses perhitungan ATP yaitu besarnya penghasilan keluarga, persentase pengeluaran keluarga untuk air bersih dan total pemakaian air (m 3 ) kubik oleh keluarga. Pendapatan pelanggan per bulan terendah sebesar Rp dan pendapatan tertinggi pelanggan Rp Rata-rata pendapatan pelanggan sebesar Rp Pengeluaran pelanggan untuk air bersih dari SPAM per bulan terendah sebesar Rp dan pengeluaran tertinggi pelanggan Rp Rata-rata pengeluaran pelanggan sebesar Rp Besarnya meter kubik calon pelanggan untuk penggunaan air bersih yang dibeli dari sumber lain per bulan terendah sebesar 3 m 3 dan tertinggi 112 m 3. Rata-rata meter kubik pelanggan sebesar 68 m 3. Maka ATP calon pelanggan adalah sebagai berikut: Tabel 6. Besarnya ATP Calon Pelanggan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ATP Hasil menunjukkan nilai ATP terendah adalah Rp dan ATP tertinggi sebesar Rp Kemudian nilai ATP rata-rata sebesar Rp. 3550,04. Gambar 2. Histogram ATP Calon Pelanggan Berdasarkan perhitungan dan tabel di atas, kemampuan pembayaran rekening air bersih calon pelanggan Rp lebih besar dari tarif dasar sebesar Rp. 2700, menujukkan B-18-6

7 kemampuan masyarakat yang sangat baik karena tarif diberlakukan lebih kecil dari daya beli masyarakat pada kondisi ini masyarakat calon pelanggan mampu berlangganan air bersih yang berasal dari SPAM jika jaringan SPAM telah terpasang di desa mereka tanpa memikirkan membeli dari alternatif lain jika dilihat dari kemampuan jaringan berdasarkan pendapatan. Kemauan Membayar (Willingness to Pay) Rekening Bulanan Bagi Pelanggan Analisa Kemauan Membayar (Willingnes to Pay ) rekening bulanan dapat dilihat dari Tabel 6 Pelanggan pada saat melakukan pengisian nilai menyatakan bersedia untuk membayar rekening lebih dari harga saat ini dengan peningkatan yang bervariasi dari mulai 0-25 %, kemudian %, % dan %. Kemudian setelah dilakukan perhitungan, maka angka rata-rata pada peningkatan 0-25 % adalah Rp. 3037, angka rata-rata pada peningkatan % adalah Rp. 3672, angka rata-rata pada peningkatan 51-75% adalah Rp.4401 dan angka rata-rata pada peningkatan % adalah Rp Nilai rata-rata dengan rumus: Dimana: E i Xi n i = Dugaan rataan = Nilai pada kelas I,dalam rupiah = Jumlah responden yang bersedia membayar sebesar i = Jumlah responden, dalam orang = Kelas ke-i Maka dengan perhitungan rumus tersebut di atas rata-rata diperoleh angka Rp dan total Rp Tabel 7. Interval Interval Rata-rata Prosentase Tarif Dasar Kenaikan Frekuensi Rata-Rata Total 0-25% 12.5% , , % 36% % 63% % 88% Berdasarkan Tabel 8 Jumlah % frekuensi pelanggan antara Rp.2700-Rp.3375 sebanyak 65.5 %, antara Rp.3375-Rp.4050 sebanyak 17, 24%, antara Rp.4050-Rp.4725 sebanyak % dan antara Rp.4725-Rp.5400 sebanyak 6.9 %. Tabel 8. Frekuensi Responden Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi Kumulatif B-18-7

8 Gambar 3. Histogram Rekening Bulanan Pelanggan Gambar 3 merupakan histogram rekening bulanan pelanggan, responden bersedia menaikkan atau meningkatkan nilai mereka dengan frekuensi terbesar 65.5 % pada kenaikkan dari Rp sampai dengan Rp.3375 dengan merasakan pelayanan yang diberikan SPAM yaitu kualitas air, kuantitas dan kontiunitas serta adanya penawaran peningkatan yang akan diberikan SPAM responden yang terdiri dari pelanggan SPAM, responden bersedia untuk meningkatkan nilai mereka. Hal ini menunjukkan pelayanan yang diberikan dan ditawarkan kepada responden memiliki nilai manfaat yang dapat dirasakan oleh responden sehingga responden menyadari untuk mendapatkan nilai manfaat yang lebih tersebut akan diberikan nilai yang meningkat. Kemauan Membayar (Willingness to Pay) Rekening Bulanan Bagi Calon Pelanggan Analisa Kemauan Membayar ( Willingnes to Pay ) rekening bulanan calon pelanggan dapat dilihat dari tabel 8 calon pelanggan pada saat melakukan pengisian nilai menyatakan bersedia untuk membayar rekening lebih dari harga saat ini dengan peningkatan yang bervariasi dari mulai 0 25 %, kemudian %, % dan %. Kemudian setelah dilakukan perhitungan, maka angka rata-rata pada peningkatan 0-25 % adalah Rp. 3037, angka rata-rata pada peningkatan % adalah Rp. 3672, angka rata-rata pada peningkatan 51-75% adalah Rp dan angka rata-rata pada peningkatan % adalah Rp. 0. Menurut perhitungan rumus nilai rata-rata, maka diperoleh angka Rp dan total Rp Tabel 9. Rekening Bulanan Calon Pelanggan Interval Rata-rata Prosentase Tarif Dasar Kenaikan Frekuensi 0-25% 12.5% % 36% % 63% % 88% Rata - rata Total 3, ,418 Berdasarkan Tabel 10 Jumlah % frekuensi calon pelanggan antara Rp.2700 Rp.3375 sebanyak 35.1 %, antara Rp.3375 Rp.4050 sebanyak 60.8%, antara Rp.4050 Rp.4725 sebanyak 4,1 % dan antara Rp.4725 Rp.5400 sebanyak 0 %. B-18-8

9 Tabel 10. Range Frekuensi Frekuensi (%) Frekuensi Kumulatif Gambar 4 merupakan Histogram rekening bulanan calon pelanggan dimana nilai yang diberikan calon pelanggan rata-rata sebesar Rp.3375 Rp sebanyak 60.8 % calon pelanggan memberikan nilai jika mereka menjadi pelanggan karena responden melihat dari pelayanan yang diberikan oleh SPAM yaitu kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air yang diberikan pada pelanggan dan adanya penawaran peningkatan pelayanan yang akan diberikan SPAM terhadap calon pelanggan, sehingga responden menyadari nilai manfaat yang akan diberikan kepada mereka untuk memenuhi kebutuhan air bersih seiring tingginya kebutuhan tingkat air bersih bagi mereka. Gambar 4. Histogram Rekening Bulanan Calon Pelanggan Kemauan Membayar ( Willingness to Pay) Pemasangan Sambungan Baru Bagi Calon Pelanggan Analisa Kemauan Membayar (Willingness to Pay ) rekening bulanan calon pelanggan dapat dilihat dari tabel 10 Calon Pelanggan pada saat melakukan pengisian nilai menyatakan bersedia untuk membayar pemasangan sambungan baru lebih dari harga saat ini dengan peningkatan yang bervariasi dari mulai 0 25 %, kemudian %, % dan %. Kemudian setelah dilakukan perhitungan, maka angka rata-rata pada peningkatan 0-25 % adalah Rp , angka rata-rata pada peningkatan % adalah Rp , angka rata-rata pada peningkatan 51-75% adalah Rp dan angka rata-rata pada peningkatan % adalah Rp Dan rata-rata pemasangan sambungan baru bagi calon pelanggan yaitu Rp serta total sebesar Rp Tabel 11. Pemasangan Sambungan Pipa Baru Calon Pelanggan Interval Rata-rata Prosentase Tarif Dasar Kenaikan Frekuensi 0-25% 12.5% 600, , % 36% 600, , Rata - rata 775,216 Total 57,366,0 00 B-18-9

10 Interval Rata-rata Prosentase Tarif Dasar Kenaikan Frekuensi 50-75% 63% 600, , % 88% 600,000 1,128,000 0 Rata - rata Total Berdasarkan Tabel 12 Jumlah % frekuensi calon pelanggan antara Rp Rp sebanyak 35.1 %, antara Rp Rp sebanyak 59.5%, antara Rp Rp sebanyak 5,4 % dan antara Rp Rp sebanyak 0 %. Tabel 12. Range Pemasangan Sambungan Pipa Baru Calon Pelanggan Range Frekuensi Frekuensi (%) Frekuensi Kumulatif (%) Gambar 5. Histogram Sambungan Baru Calon Pelanggan Gambar 5 merupakan histogram sambungan pipa baru calon pelanggan, responden bersedia untuk meningkatkan nilai mereka. Rata-rata peningkatan nilai yang diberikan oleh responden berkisar antara Rp Rp sebanyak 44 %. Analisa Keterkaitan Antara ATP dan Hasil analisis berdasarkan Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay () dan kemudian dibandingkan dengan tarif SPAM yang berlaku dapat ditunjukkan pada Tabel 13 dimana tarif sebesar Rp lebih kecil dari nilai ATP pelanggan sebesar Rp dan ATP calon pelanggan sebesar Rp serta pelanggan sebesar Rp dan calon pelanggan sebesar Rp Tabel 13. Perbandingan Tarif dengan ATP dan No Jenis Tarif Nilai (Rp/m 3 ) 1 Tarif Ability to Pay (ATP) pelanggan Ability to Pay (ATP) calon pelanggan B-18-10

11 No Jenis Tarif Nilai (Rp/m 3 ) 4 Willingness to Pay () pelanggan Willingness to Pay () calon pelanggan Berdasarkan tabel tersebut di atas nilai lebih kecil dari ATP dimana kemauan lebih kecil daripada kemampuan kondisi ini menunjukkan bahwa nilai ATP (kemampuan untuk membayar) konsumen lebih rendah dibandingkan dengan nilai (keinginan untuk membayar) konsumen. Kondisi ini terjadi karena konsumen memiliki penghasilan yang relatif lebih rendah tetapi utilitas (manfaat) terhadap jas a/barang relatif lebih tinggi yaitu manfaat air bersih yang sangat penting bagi masyarakat, selain itu berdasarkan tabel di atas nilai tarif yang berlaku saat ini lebih kecil dari nilai ATP dan, maka kemampuan masyarakat sangat baik, karena tarif yang diberlakukan ternyata lebih kecil dari daya beli masyarakat. Pada kondisi ini masyarakat mampu membeli jasa atau barang yang ditawarkan tanpa memikirkan untuk mencari alternatif lain. Hal ini menjelaskan bahwa ada potensi untuk meningkatkan dan mengembangkan wilayah jaringan pelayanan SPAM di kawasan Brondong-Paciran oleh pihak pengelola tidak hanya di dua desa saja dengan melihat kemampuan dan kemauan masyarakat yang cukup tinggi. Karena data potensi pelanggan dapat dijadikan acuan dalam menentukan wilayah pengembangan pelayanan SPAM yang bertumpu pada perluasan jaringan atau daerah layanan baru (green field) berdasarkan Permen PU No. 21/PRT/M/2009. Grafik perbandingan ATP dan berdasarkan kuisioner dan tarif yang berlaku dapat ditunjukkan pada Gambar 6. Rp/M Tarif ATP Pelanggan Pelanggan ATP Calon Pelanggan Calon Pelanggan Gambar 6. Grafik Perbandingan Nilai Tarif, ATP, dan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. a. Kemampuan ( Ability to Pay) membayar air bersih bulanan berdasarkan pendapatan untuk pelanggan sebesar Rp.4389, dengan nilai minimum sebesar Rp.625 dan nilai maksimum sebesar Rp. 7067, sedangkan ATP calon pelangggan sebesar Rp.3550 dengan nilai minimum Rp dan nilai maksimum Rp sehingga kemampuan responden membayar dengan pendekatan pendapatan keluarga lebih besar dari tarif dasar sebesar Rp B-18-11

12 b. Sedangkan kemampuan calon pelanggan membayar sambungan baru berdasarkan pendapatan sebesar Rp per meter sama dengan tarif pemasangan sambungan baru SPAM Rp /6m. Kondisi ini menujukkan responden berkemampuan hampir sama atau sama dengan tarif yang diberlakukan. 2. a. Kemauan ( Willingness to Pay) pelanggan dalam membayar rekening bulanan sebesar Rp , responden bersedia memberikan nilai lebih besar dari tarif dasar yang diberikan kepada responden saat ini dengan presentase kenaikkan sebesar 0 25 %, 26 50%, 51 75%, %. Sedangkan calon pelanggan sebesar Rp dengan presentase kenaikkan sebesar 0-25%, 26-50%, 51 75% persepsi calon pelanggan dalam memberikan nilai dilihat dari pelayanan SPAM yang diberikan kepada pelanggan dan juga tingginya tingkat kebutuhan air bersih bagi mereka. b. Kemauan ( Willingness to Pay) pemasangan sambungan baru bagi calon pelanggan sebesar Rp , rata rata calon pelanggan bersedia memberikan nilai sebesar Rp Rp sebanyak 35,1%, Rp Rp sebanyak 59,5%, Rp Rp sebanyak 5,4%. 3. Nilai ATP dan > Nilai tarif yang berlaku saat ini, maka kemampuan masyarakat sangat baik, karena tarif yang diberlakukan ternyata lebih kecil dari daya beli masyarakat sehingga pada kondisi ini masyarakat mampu membeli jasa atau barang yang ditawarkan tanpa memikirkan untuk mencari alternatif lain, hal ini menjelaskan bahwa ada potensi untuk meningkatkan dan mengembangkan SPAM yang bertumpu pada perluasan jaringan atau daerah pelayanan baru (green field) bagi pihak pengelola dilihat dari kemampuan masyarakat yang cukup tinggi. Saran dari penelitian ini adalah: 1. Pihak pengelola SPAM yaitu Perum Jasa Tirta I dapat meningkatkan potensi jaringan cakupan pelayanan di Kecamatan Brondong-Paciran tidak hanya di beberapa desa dengan melihat kemampuan dan kemauan masyarakat yang cukup tinggi. 2. Pihak pengelola disarankan menggembangkan cakupan pelayanan di desa yang sumber air lainnya seperti sumur sangat terbatas sehingga akan sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. 3. Penelitian ini hanya meneliti mengenai kemampuan dan kemauan masyarakat dalam berlangganan air bersih, disarankan pada penelitian berikutnya dapat meneliti mengenai kelayakan investasi SPAM, optimalisasi SPAM, dan analisa mengenai tarif SPAM. DAFTAR PUSTAKA Husaini, Usman, dkk Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara. Kementerian Kesehatan. (1990). Permen Kesehatan Nomor:416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Air Bersih. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nababa, T. (2008). Aplikasi Willingnes to Pay Sebagai Proksi Terhadap Variabel Harga: Satuan Model Empirik Dalam Estimasti Permintaan Energi Listrik Rumah Tangga. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 4, Nomor Permata. (2012). Analisa Ability to Pay dan Willingness to Pay Pengguna Jasa Kereta Api Bandara Soekarno Hatta-Manggarai. Depok: Universitas Indonesia. Solimun. (2002). Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel and Amos. Malang: Universitas Brawijaya. Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. B-18-12

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima)

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima) 1 KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima) Ahmad Afif Afiyat, Bietrix Rosalina, M. Zainul Arifin, Achmad Wicaksono Jurusan

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS

PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS PENENTUAN TARIF AIR MINUM PDAM KOTA KUALA KAPUAS Imannuah, Retno Indryani Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 31-5939925, fax 31-593951 email: labmk_its@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen angket atau kuesioner yang telah didistribusikan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi. Jumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data studi lapangan berupa data tentang penerapan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data studi lapangan berupa data tentang penerapan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data studi lapangan berupa data tentang penerapan sila ke-3, penerapan materi pendidikan kewarganegaraan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA WILLINGNESS DAN ABILITY TO PAY STUDI KAWASAN PARIWISATA PANTAI SLOPENG, KABUPATEN SUMENEP, MADURA Moh. Harun 1, Anita Intan Nura Diana 2 1 Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Wiraraja email :

Lebih terperinci

KAJIAN PENINGKATAN LAYANAN SISTEM PERPIPAAN AIR MINUM PERKOTAAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

KAJIAN PENINGKATAN LAYANAN SISTEM PERPIPAAN AIR MINUM PERKOTAAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO KAJIAN PENINGKATAN LAYANAN SISTEM PERPIPAAN AIR MINUM PERKOTAAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO Sutanto Kusumo 1*), Nieke Karnaningroem 2) 1) Program Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan suatu kebutuhan vital bagi setiap orang. Arti penting air

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan suatu kebutuhan vital bagi setiap orang. Arti penting air BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan suatu kebutuhan vital bagi setiap orang. Arti penting air diatur oleh pemerintah dalam aturan utama negara yang berbentuk undang-undang dasar. Negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE

PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE PENGARUH PERSEPSI SEKURITI, PERSEPSI PRIVASI, PERSEPSI INTEGRITAS, PERSEPSI KOMPETENSI TERHADAP KEPERCAYAAN PELANGGAN DALAM BELANJA ONLINE Disusun Oleh: M. AKBAR NAVINDRA. D 14210628 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.. Keadaan Geografis 4.. Keadaan Demografis 4.. Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur 4..4 Keadaan Kepegawaian Sekretariat

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN 4.1. Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Validitas Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan dan diperoleh melalui menyebar kuesioner secara langsung kepada

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi kebutuhan manusia untuk menunjang kehidupan perekonomian di masyarakat. Meningkatnya kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, dimana periode yang akan diteliti adalah tahun pajak 2015 yaitu pada saat diberlakukannya Peraturan Menteri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang menurut Sugiyono (2012) dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PELAYANAN PENYEDIA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DI KOTA KECIL (STUDI KASUS: KOTA SOREANG DAN BANJARAN) TUGAS AKHIR

EVALUASI KINERJA PELAYANAN PENYEDIA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DI KOTA KECIL (STUDI KASUS: KOTA SOREANG DAN BANJARAN) TUGAS AKHIR EVALUASI KINERJA PELAYANAN PENYEDIA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DI KOTA KECIL (STUDI KASUS: KOTA SOREANG DAN BANJARAN) TUGAS AKHIR DYAH NASTITI PROBORINI 15402049 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Konsep Kepuasan Pelanggan Konsep Pengukuran Kepuasan Masyarakat atau Pelanggan Menurut Kotler yang dikutip Prasetyani dalam penelitiannya terdapat 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi linier dengan maksud mencari pengaruh antara variabel independent (X) yaitu gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 270 sampel di wilayah usaha

BAB V PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 270 sampel di wilayah usaha 69 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pemakaian Air Bersih 5.1.1 Pemakaian Air Untuk Domestik Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel di wilayah usaha PAM PT. TB, menunjukkan bahwa pemakaian air bersih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pencil case merek. dikarenakan wholesaler di Kota Surabaya menjanjikan.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pencil case merek. dikarenakan wholesaler di Kota Surabaya menjanjikan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pencil case merek Shintoeng. Lokasi penelitian akan dilakukan di kota Surabaya. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 110 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Profesionalisme

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Menurut Sugiyono(2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data dan pembahasan. Adapun urutan analisis data adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas data, analisis

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau BAB IV ANALISA DATA IV.1. Uji Validitas Validitas dan reliabilitas merupakan poin penting dalam sebuah analisa data. Hal itu dilakukan untuk menguji apakah suatu alat ukur atau instrumen penelitian (dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Muhammad Fauzi, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Muhammad Fauzi, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasal 33 Ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik parametrik. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan item-item

Lebih terperinci

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor-

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- Faktor Strategi Bauran Pemasaran Jasa yang Memengaruhi Mahasiswa Memilih Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan di analisis yaitu dari tahun 2009 sampai dengan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan di analisis yaitu dari tahun 2009 sampai dengan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2013, dimana periode penelitian yang akan di analisis yaitu dari tahun 2009 sampai dengan 2013. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, menyangkut persepsi responden terhadap berbagai variabel.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sarana komunikasi dan media elektronik sekarang ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sarana komunikasi dan media elektronik sekarang ini mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sarana komunikasi dan media elektronik sekarang ini mengalami kemajuan yang pesat dimana saat itu seluruh lapisan masyarakat luas mulai membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. BAB V ANALISA Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. Ellya, penulis mengajukan seperangkat kuesioner kepada responden yang berjumlah 100 orang, kuesioner ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Pengetahuan pasien waktu pelayanan diloket Praktik Petugas Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Hipotesis 1. hubungan antara pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA Bab ini memberikan penjelasan mengenai pengujian model dan hasil penelitian tentang pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa teknik informatika Universitas Pasundan terhadap e-learning,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Sifat dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Researh), yang bersifat study sampling. Penelitian lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir (2003: 54),

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 56 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menyajikan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini, dengan cakupan uraian meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang. UIN Imam Bonjol terletak di Jln. Prof. M. Yunus Lubuk Lintah Padang. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Seperti yang telah dikemukakan di Bab 1, salah satu yang melatar belakangi pembuatan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah harga (price) memiliki

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Parung Serab Ciledug Tangerang sebagai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan yang menjadi objek penelitian ini merupakan suatu permasalahan yang di jadikan sumber topik untuk penulisan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory research. Singarimbun dan Effendi (2006:4) menjelaskan explanatory research yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kondisi eksisting dan pembahasan terhadap kondisi pelayanan air minum oleh PDAM Kecamatan Kota Sumenep, maka kesimpulan yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won- Moo Hur et al. (2011), Unit analisa dalam penelitian ini adalah individu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

V. EVALUASI KINERJA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dalam mengukur kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi sebagai

V. EVALUASI KINERJA PDAM KABUPATEN SUKABUMI. Dalam mengukur kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi sebagai V. EVALUASI KINERJA PDAM KABUPATEN SUKABUMI Dalam mengukur kinerja PDAM Kabupaten Sukabumi sebagai pembahasan hasil kajian digunakan dua aspek, yang meliputi fungsi sosial dan ekonominya. Guna memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi tempat penelitian yang dipilih peneliti adalah Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PKS PT. Suri Senia Plasmataruna yang terletak di Desa Talikumain Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu, yang bergerak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kepung Kabupaten Kediri adalah sebagai berikut : No. Nama Sekolah Alamat

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kepung Kabupaten Kediri adalah sebagai berikut : No. Nama Sekolah Alamat 96 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Observasi Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada Tingkat Madrasah Ibtidaiyah se Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Data Madrasah se Kecamatan Kepung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari kuesioner berisi pernyataan-pernyataan yang mewakili variabel yang akan diukur, kemudian disebarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini ada beberarapa langkah yang dilakukan peneliti, antara lain: a) Merumuskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, dunia usaha khususnya di Indonesia sedang dilanda kelesuan yang diakibatkan krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pada tahun 1997. Krisis ini

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Adapun deskripsi karakteristik responden dari penelitian ini meliputi jenis kelamin dan usia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey yang bersifat explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dengan menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Validatas dan Reliabilitas Alat Ukur Dalam membuat item pernyataan kuesioner, peneliti terlebih dahulu melakukan uji item pernyataan atau try out dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu 1. Variabel terikat: Kebermaknaan Hidup (Y) 2. Variable bebas : Motivasi Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN A. Analisis Data tentang Nilai BTQ SD Kandang Panjang 01 Pekalongan Setelah dikumpulkan dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI Oleh GUNTUR ADHE PRADANA A 410 070 206 PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI Oleh : Eko Supriyadi Sumarjo H PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air minum merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Untuk itu, sejalan dengan

Lebih terperinci

PREVIEW III (AKHIR) TUGAS AKHIR-RP

PREVIEW III (AKHIR) TUGAS AKHIR-RP PREVIEW III (AKHIR) TUGAS AKHIR-RP09 1333 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA, 2013 BAB I LATAR BELAKANG Permukiman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci