Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012"

Transkripsi

1 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Tim Penyusun i

2 TIM PENYUSUN Pengarah drg. Mulyono Susanto, MHSM Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Ketua Karom, SKM Kabid Bina Program Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Sekretaris Sudarmin, SKM.,M.Sc. Apt Kasi Data dan Informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Anggota Hj.Satariah. SKM Supriyaderi Sandra Dewi Kusmiati Mimiana Ari Dwi Saputro, SH I Nengah Budiasa, SKM 78

3 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanallah wata ala karena atas berkat rahmat, taufiq, hidayah serta inayahnya Profil Kesehatan Kabupaten Bangka tahun 2012 dapat diselesaikan sesuai rencana. Sebagai wujud tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka pada penyediaan data dan informasi kesehatan, telah disusun Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun Profil Kesehatan adalah salah satu paket penyajian data/informasi kesehatan yang merupakan luaran utama dari pengelolaan data dan informasi kesehatan. Profil kesehatan ini menyajikan berbagai data dan informasi yang relatif komprehensif, yang meliputi: situasi derajat kesehatan masyarakat, situasi upaya kesehatan, situasi sumber daya kesehatan, data umum dan lingkungan terkait lainnya sebagai suatu sarana yang dapat digunakan untuk menggambarkan keberhasilan pembangunan kesehatan Kabupaten Bangka. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan sesuai dengan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka : MASYARAKAT BANGKA YANG SADAR DAN MANDIRI UNTUL HIDUP SEHAT MENUJU BANGKA IDAMAN. dan misi : MENJADIKAN MASYARAKAT BANGKA YANG SEHAT DAN SEJAHTERA" diperlukan indikator Pembangunan Kesehatan. Dalam profil kesehatan ini tercantum indikator indikator yang dibuat satu set meliputi : (1) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikatorindikator untuk Mortalitas, Morbiditas, dan Status Gizi; (2) Indikator-indikator untuk Keadaan Lingkungan, Perilaku, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan; serta (3) Indikatorindikator untuk Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor Terkait. Pada saat proses penyusunan, terjadi silang pendapat terhadap tata cara pengelolaan dan pengumpulan data sehingga menghambat penyelesaiannya. Namun dengan itikad baik dan semangat yang tinggi, Akhirnya Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 dapat diselesaikan. Kami menyadari Profil Kesehatan Kabupaten Tim Penyusun i

4 Bangka Tahun 2012 ini jauh dari sempurna, oleh karenanya masukan dan saran perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaan profil di masa yang akan datang. Melalui kesempatan ini, saya ingin menyampaikan penghargaan yang setinggitingginya dan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas perhatian, bantuan, maupun kontribusinya dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 ini. Semoga kerja keras dan sumbangan pokok-pokok pikiran Saudara mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Pangkalpinang, September 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka drg. MULYONO SUSANTO, MHSM NIP

5 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 DAFTAR ISI Halaman Tim Penyusun... i Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... ii iii vi vii x BAB I Pendahuluan... 1 BAB II Gambaran Umum... 6 A. Luas Wilayah... 6 B. Jumlah Kecamatan... 7 C. Jumlah Desa/Kelurahan... 7 D. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok... 7 E. Jumlah Rumah Tangga/kepala Keluarga... 8 F. Kepadatan Penduduk... 9 G. Rasio Beban Tanggungan H. Rasio Jenis Kelamin I. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf dan Persentase Penduduk Laki Laki dan Perempuan berusia 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan BAB III Situasi Derajat Kesehatan A. Angka Kematian B. Angka Kesakitan.. 16 C. Status Gizi 25 BAB IV Sistimatika Dan Distribusi A. Pelayanan Kesehatan B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan Tim Penyusun i

6 C. D. Prilaku Hidup Masyarakat... Keadaan Lingkungan BAB V Situasi Sumber Daya Kesehatan A. Sarana Kesehatan BAB VI PENUTUP Kontributor LAMPIRAN 82

7 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Jumlah Desa dan Kelurahan berdasarkan Kecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 2.3 Jumlah Rumah Tangga / Kepala Keluarga Di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 2.4 Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Perkecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 2.5 Rasio Beban Tanggungan Perkecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 2.6 Persentase Penduduk Melek Huruf Berdasarkan Jenis Kelamin Perkecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 2.7 Persentase Keluarga yang memiliki Akses Terhadap Air Bersih di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.1 Kematian Neonatus (0 28 hr) Menurut Penyebab Kematiannya di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.2 Angka Kematian Bayi dan Balita di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.3 Jumlah Kematian Ibu Menurut Faktor Penyebab Kematian di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.4 Trend Angka Kematian Ibu di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.5 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.6 Distribusi Angka Kesakitan Malaria (API) per 1000 penduduk di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.7 Prevalensi HIV (Persentase Kasus terhadap Penduduk Beresiko) di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.8 Distribusi KLB Campak Klinis di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.9 Grafik Trend Penemuan Kasus AFP di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.10 Jumlah KLB Penyakit di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.11 Distribusi Angka Kesakitan DBD per Penduduk di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.12 Distribusi Angka Insidens Penyakit Hipertensi di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.13 Persentase Balita Dengan Gizi Buruk di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 3.14 Persentase Bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.1 Persentase Cakupan Kunjungan BUMIL, Persalinan ditolong Nakes Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Tim Penyusun i

8 Gambar 4.2 Persentase Cakupan TT Pada Bumil Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.3 Jumlah BUMIL yang mendapat Tablet Fe Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.4 Jumlah BUMIL RISTI dan Neonatal Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.5 Presentase Pemberian Vit A Pada Bayi, Anak Balita PerPuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.6 Presentase Pemakaian Alat Kontrasepsi Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.7 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Alat Kontrasepsi Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.8 Presentase Peserta KB Aktif dan KB Baru Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.9 Presentase Cakupan KN 1 dan KN 3 Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.10 Jumlah Kunjungan Bayi Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.11 Presentase Cakupan Imunisasi pada Bayi Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.11 Presentase Cakupan Imunisasi BCG, Polio Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.12 Presentase Bayi di beri ASI Eklusif Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.13 Presentase Pemberian MP-anak Gakin Usia 6-23 Bln Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.14 Presentase Balita yang Ditimbang Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.15 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.16 Presentase Balita mendapat Yankes minimal 8 kali Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.17 Presentase Murid SD Kelas I yang mendapatkan Yankes Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.18 Presentase Cakupan Pelayanan Pasien Usila Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.19 Jumlah Pasien Pencabutan Gigi Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.20 Presentase Pelayanan Kesgimul murid SD Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.21 Jumlah Posyandu Berdasrkan Strata Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.22 Presentase Cakupan Pemeliharaan Kesmas Prabayar Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.23 Jumlah Cakupan Yankes Maskin Rawat Inap Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambat 4.24 Jumlah Cakupan Yankes Maskin Rawat Inap Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.25 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Sarkes di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.26 Jumlah Kunjungan Pasien Jiwa di Sarkes di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.27 Jumlah Pasien yang Meninggal dari Rumah Sakit di Kabupaten Bangka Tahun

9 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Gambar 4.28 Presentase Rumah Tangga ber PHBS Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.29 Presentase Rumah Sehat Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.30 Jumlah Rumah Bebas Jentik Aedes agepyy Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.31 Presentase Rumah Tangga memiliki sarana Air Bersih Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.32 Persentase TUPM Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.32 Presentase Keluarga dengan Kepemilikan sarana Sanitasi Dasar Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 4.33 Persentase Institusi yang Dibina Kesehatan Lingkungan Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 5.1 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 5.2 Jumlah Posyandu berdasrkan Strata PerPuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 5.3 Jumlah Tenaga Medis yang bekerja di fasilitas Kesehatan yang ada di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 5.4 Jumlah Rasio Tenaga Kesehatan yang tersedia Di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 5.5 Jumlah Tenaga Farmasi dan Gizi Di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 5.6 Jumlah Tenaga Kesmas dan Sanitarian Di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 5.7. Jumlah Tenaga Fisiotrafi dan Analis Laboratorium Di Kabupaten Bangka Tahun Gambar 5.8 Presentase Anggaran Pada Dinas Kesehatan Di Kabupaten Bangka Tahun Tim Penyusun i

10 86

11 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 BAB I PENDAHULUAN Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi Kementerian Kesehatan Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan dan dengan Misinya 1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani; 2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan; 3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; 4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik diperlukan suatu indikator. Indikator yang tercantum dalam petunjuk teknis ini menyajikan data indikator kesehatan dan Indikator yang terkait kesehatan yang meliputi: (1) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-indikator untuk mortalitas, morbiditas, dan status Gizi; (2) Indikator Upaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat, dan keadaan lingkungan; serta (3) Indikator Sumber Daya Kesehatan terdiri atas sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan; dan (4) Indikator lain yang terkait dengan kesehatan. Profil Dinas Kesehatan Tahun 2012 ini dibuat dalam format baru yang dimodifikasi dari Petunjuk Teknis Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007 dalam bentuk data terpilah menurut jenis kelamin. Data terpilah bermanfaat untuk memberi gambaran kondisi, kebutuhan, dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan melalui analisis gender. Bentuk data terpilah dapat berbentuk kuantitatif maupun kualitatif. 1. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP A. TUJUAN Tujuan umum Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangka tahun 2012 ini adalah sebagai gambaran tentang jumlah target, sasaran dan pencapaian kinerja di bidang kesehatan dan juga hal-hal apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah umumnya dan jajaran kesehatan khususnya selama tahun Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah: Tim Penyusun i

12 1. Memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan masyarakat Kabupaten Bangka tahun Memberikan gambaran tentang kondisi demografi dan fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Bangka tahun Memberikan gambaran tentang pencapaian target kinerja dinas kesehatan selama tahun Memberikan gambaran tentang SDM yang ada di Dinas Kesehatan Kab. Bangka dan jajarannya B. RUANG LINGKUP 1. Jenis Data/Informasi Data yang dikumpulkan untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangka tahun 2012 ini adalah: a. Data Umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi. b. Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan, dan data status gizi. c. Data Upaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat, dan keadaan lingkungan. d. Data Sumber Daya Kesehatan, antara lain data obat dan perbekalan kesehatan, data Rumah Sakit, Puskesmas, UKBM, dan pembiayaan kesehatan. e. Data lainnya. Data dimaksud diupayakan untuk dapat tersedia secara terpilah menurut jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. 2. Sumber Data Data untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangka tahun 2012 diperoleh dari: a. Catatan kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung maupun luar gedung. b. Catatan kegiatan Rumah Sakit yang berada di wilayah Kabupaten Bangka. c. Catatan kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan termasuk Unit Pelaksana Teknis Kesehatan di wilayah Kabupaten Bangka. d. Dokumen Kantor Statistik Kabupaten Bangka, Kantor BKKBN Kabupaten Bangka, Bappeda Kabupaten Bangka, Dinas Pendidikan Kab. Bangka, dan 88

13 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Kantor Pengolahan Data Elektronik Kabupaten Bangka, dan institusi terkait lainnya. e. Dokumen Hasil Survei Kabupaten Bangka, Survei Provinsi atau Survei Nasional. 3. Periode Data Periode data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 adalah periode Januari sampai dengan Desember tahun Dengan demikian Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 berisi data/informasi tahun Pengumpulan Data Data untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bangka ini dapat dikumpulkan dengan dua macam cara, yaitu secara pasif dan secara aktif. Secara pasif artinya petugas pengelola data di Dinas Kesehatan Kabupaten menunggu laporan yang berasal dari Puskesmas, dari seksi-seksi di Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka yang merupakan laporan hasil kegiatan Program/Proyek dan dari Rumah Sakit serta UPT di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka. Sedangkan pengumpulan data secara aktif berarti petugas pengelola data di Dinas Kesehatan Kabupaten berupaya aktif mengumpulkan data ke Puskesmas, ke Rumah Sakit, ke Instansi Dinas Kabupaten yang terkait. Sedangkan ditinjau dari metode pengumpulan data, terdapat dua metode yang digunakan yaitu: (a) metode rutin, dan (b) metode non-rutin. Pengumpulan data metode rutin dilakukan secara terus menerus yang merupakan kegiatan pengelolaan data harian. Data ini dikumpulkan dari catatan kegiatan harian atau rekam medik pasien baik yang berkunjung ke Puskesmas maupun Rumah Sakit serta catatan kegiatan pelayanan kesehatan di luar gedung Puskesmas. Pengumpulan data metode rutin umumnya dilakukan oleh petugas unit kesehatan, namun demikian juga dapat dilakukan oleh kader kesehatan yang melakukan pencatatan kegiatan di Posyandu atau lainnya. Dengan demikian pengumpulan data secara rutin dapat dilakukan dengan periode waktu mingguan, bulanan, triwulan, semester atau tahunan. Pengumpulan data metode non rutin adalah pengumpulan data sewaktu, yang dilakukan melalui survei, dengan lingkup kabupaten, provinsi atau nasional yang periodenya bisa tahunan, tiga tahunan atau lima tahunan. Tim Penyusun i

14 5. Pengolahan dan Analisis Data Terdapat empat jenis analisis data pada Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012, yaitu: 1. Analisis Deskriptif yaitu upaya menggambarkan/menjelaskan data yang terdapat dalam tabel sesuai karakteristik data yang ditampilkan, termasuk angka rata-rata, angka minimum dan maksimum. Misalnya nilai rata-rata cakupan imunisasi bayi, kisaran cakupan imunisasi bayi. 2. Analisis Komparatif yaitu upaya menjelaskan data dengan membandingkan karakteristik data wilayah yang satu dengan wilayah lainnya atau perbandingan data antar waktu, antar jenis kelamin, antar kelompok umur. Secara khusus, dengan tersedianya data kesakitan yang terpilah menurut jenis kelamin, dapat dikomparasikan derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan antara laki-laki dan perempuan. Misalnya perbandingan prevalensi gizi buruk pada balita laki-laki dan perempuan. 3. Analisis Kecenderungan yaitu upaya untuk menjelaskan data dengan membandingkan data antar waktu dalam periode yang relatif panjang. Misalnya kecenderungan jumlah penderita DBD selama lima tahun terakhir. 4. Analisis Hubungan yaitu upaya untuk menjelaskan hubungan/keterkaitan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya, misalnya cakupan K4 pada ibu hamil dengan cakupan pertolongan K4 oleh tenaga kesehatan dan kunjungan neonatal serta ibu nifas. 2. SISTEMATIKA DAN DISTRIBUSI A. SISTEMATIKA PENYAJIAN Dalam Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 ini akan disajikan dalam 6 (enam) Bab, yaitu : Bab I - Pendahuluan. Bab II Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan. Bab III - Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator pembangunan kesehatan tahun 2012 yang mencakup tentang angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat. 90

15 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang pelayanan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya yang dilaksanakan sampai dengan tahun Bab VI - Kesimpulan Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mendukung informasi dan sistem manajemen kesehatan yang lebih baik dalam rangka mendukung keputusan (evidence based policy making) dalam menjawab tantangan global yang dihadapi dalam upaya pencapaian sasaran Millenium Development Goals (MDGs). Tantangan global lainnya antara lain perdagangan bebas, sumber daya kesehatan yang perlu diantisipasi karena dapat mempengaruhi berbagai aspek penyelenggaraan pembangunan kesehatan. B. DISTRIBUSI PROFIL KESEHATAN Distribusi Profil Kesehatan Kabupaten Bangka tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Bupati Bangka 2. DPRD Kabupaten Bangka 3. Instansi tingkat Kabupaten Bangka termasuk Bappeda 4. Puskesmas di seluruh Kab. Bangka, dan UPT Kesehatan lainnya 5. Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta 6. Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung 7. Kementerian Kesehatan c.q Pusat Data dan Informasi 8. LSM Kesehatan di Kabupaten Bangka. BAB II GAMBARAN UMUM Tim Penyusun i

16 A. Luas Wilayah. Wilayah Kabupaten Bangka terletak di Pulau Bangka dengan luas lebih kurang 2.950,68 Km2 atau Ha. Secara administratif wilayah Kabupaten Bangka berbatasan langsung dengan daratan wilayah kabupaten/kota lainnya di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu dengan wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka Barat. Bangka secara geografis terletak antara LU LS dan BT. Memiliki luas daratan ,14 Km 2. berada pada jalur international yang menghubungkan dua samudera dan dua benua, merupakan suatu peluang yang dapat dimanfaatkan untuk berdirinya kawasan industri maritim. Bangka dibatasi oleh laut dan selat sebagai berikut : Batas Wilayah Kabupaten Bangka Batas Disebelah Utara Disebelah Selatan Disebelah Barat Disebelah Timur Laut dan Selat Laut Natuna Laut Jawa Selat Bangka Selat Gaspar Jarak yang paling jauh dari Ibukota Kabupaten Bangka ke Ibukota Kabupaten lain adalah Toboali (Kabupaten Bangka Selatan) kemudian Muntok (Kabupaten Bangka Barat). Jarak Ibukota Kabupaten Bangka (Sungailiat) Ke Ibukota Kabupaten Lain dan Ibukota Propinsi (Pangkalpinang) No. Dari Sungailiat Ke Ibukota Kabupaten/Kota di Pulau Bangka Jarak (Km) 1. Toboali Muntok Koba Pangkalpinang 33 Sumber : Bappeda Kab.Bangka B. Jumlah Kecamatan. Ada 8 (delapan) kecamatan di Kabupaten Bangka, yang terdiri dari : 1. Kecamatan Sungailiat dengan Kota Kecamatan Sungailiat. 2. Kecamatan Pemali dengan Kota Kecamatan Pemali. 92

17 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun Kecamatan Merawang dengan Kota Kecamatan Baturusa. 4. Kecamatan Mendo Barat dengan Kota Kecamatan Petaling. 5. Kecamatan Puding Besar dengan Kota Kecamatan Puding Besar. 6. Kecamatan Bakam dengan Kota Kecamatan Bakam. 7. Kecamatan Riau Silip dengan Kota Kecamatan Riau Silip. 8. Kecamatan Belinyu dengan Kota Kecamatan Belinyu. C. Jumlah Desa/Kelurahan. Pada tahun 2012 jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Bangka bertambah dimana sudah ada 71 buah yang terdiri dari 63 desa dan 8 kelurahan. Dimana pada tahun 2011 jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Bangka masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu ada 60 desa dan 9 kelurahan yang tersebar dalam 8 kecamatan. Gambar 2.1 Jumlah Desa dan Kelurahan berdasarkan Kecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 D. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel terpenting didalam pembangunan, Penduduk Kabupaten Bangka Tahun 2012 berjumlah jiwa dari 71 Desa dan Kelurahan dalam 8 wilayah kecamatan Jumlah Penduduknya terpadat pada Kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah Kecamatan Sungailiat dan yang paling sedikit pada Kecamatan Bakam. Tim Penyusun i

18 Penduduk pada golongan umur tahun adalah penduduk yang paling mendominasi. Kecamatan yang paling banyak penduduknya masih Kecamatan Sungailiat dengan jumlah penduduk jiwa dan yang paling sedikit penduduknya adalah Kecamatan Bakam dengan jiwa. Gambar 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 E. Jumlah Rumah Tangga/Kepala Keluarga. Pada Tahun 2012 jumlah Rumah Tangga ada KK dengan rata-rata jiwa per KK ada 3,75 jiwa. Jumlah rata rata Jiwa/Rumah Tangga sebanyak 4.09 jiwa dengan jumlah Rumah Tangga sebanyak KK Sesuai dengan jumlah penduduknya Kecamatan yang paling banyak KK nya adalah Kecamatan Sungailiat dengan KK dengan rata-rata 3,62 jiwa/kk, disusul Kecamatan Belinyu dengan KK dengan rata-rata 3,6 jiwa/kk. Sementara kecamatan yang paling sedikit KK nya adalah Kecamatan Bakam dengan KK dengan rata-rata jumlah jiwa per KK adalah 3,9 jiwa. 94

19 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Gambar 2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Rumah Tangga / Kepala Keluarga Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 F. Kepadatan Penduduk. Kepadatan Penduduk di Tahun 2012 mengalami Peningkatan dari tahun sebelumnya dimana kepadatan penduduk Kabupaten Bangka adalah 96,88 jiwa/ Km 2. Kecamatan yang paling padat penduduknya per km 2 adalah Kecamatan Sungailiat dengan kepadatan penduduk 569 jiwa/km 2 dan yang paling jarang adalah Kecamatan Bakam dengan 33 jiwa/km 2. Kepadatan penduduk di Kabupaten Bangka tahun 2010 adalah jiwa/ Km 2 menurun bila dibanding tahun 2009 yaitu 12,287 /Km 2 dan tahun 2008 yaitu 15,75jiwa / Km 2 dan masih lebih rendah bila dibanding dengan kepadatan penduduk di wilayah Indonesia Bagian Barat. Tim Penyusun i

20 Gambar 2.4 Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Perkecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 G. Rasio Beban Tanggungan. Setiap kecamatan mempunyai rasio beban tanggungan berbeda-beda walaupun perbedaannya tidak jauh. Kecamatan yang rasio tanggungannya paling besar adalah Kecamatan Mendo Barat sebesar 47,56 disusul oleh Kecamatan Bakam 44,12 sementara yang paling rendah adalah Kecamatan Sungailiat 38,44. Gambar 2.5 Rasio Beban Tanggungan Perkecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun

21 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 H. Rasio Jenis Kelamin. Pada Tahun 2012 rasio jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan di Kab. Bangka adalah 106,39 lebih tinggi dari tahun sebelumnya, pada tahun 2011 proporsi penduduk laki-laki berjumlah 51,6% dan dan lebih tinggi dibanding proporsi penduduk perempuan yang berjumlah 48,4%. Rasio jenis kelamin di Kabupaten Bangka adalah 106,6. Pada tahun 2010 proporsi penduduk laki-laki berjumlah 46% lebih rendah dibanding proporsi penduduk perempuan yang berjumlah 54%. Rasio jenis kelamin di Kabupaten Bangka adalah 783. Gambar 2.6 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Perkecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 I. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf dan Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan berusia 10 Tahun ke Atas menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan. Tim Penyusun i

22 Gambar 2.7 Persentase Penduduk Melek Huruf Berdasarkan Jenis Kelamin Perkecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 Tahun 2012 penduduk yang tidak sekolah di Kab. Bangka mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2011 sebesar orang, sedangkan di tahun 2012 ini turun menjadi orang Tingkat pendidikan berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang menamatkannya. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin kecil persentase penduduk yang menamatkan pendidikan tersebut. Persentase penduduk yang tidak sekolah di Kab. Bangka tahun 2008 adalah 3,64 %, tidak/belum tamat SD 27,08 %, Tamat SD 36,02 %, tamat SLTP 17,96 %, tamat SLTA 13,76 %, tamat Akademi 0,99 %, sedangkan yang tamat universitas hanya 0,55 %. Pada tahun 2009 persentase ini mengalami perubahan menjadi 16% tidak/belum pernah sekolah, tidak/belum tamat SD 15,3 %, Tamat SD 32,5 %, tamat SLTP 14,2 %, tamat SLTA 18,3 %, tamat Akademi 1,9 %, sedangkan yang tamat universitas hanya 1,7 %. Tahun 2010 persentase penduduk yang tidak sekolah di Kab. Bangka adalah 3,64 %, tidak/belum tamat SD 27,08 %, Tamat SD 36,02 %, tamat SLTP 17,96 %, tamat SLTA 13,76 %, tamat Akademi 0,99 %, sedangkan yang tamat universitas hanya 0,55 %. Tingkat pendidikan berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang menamatkannya. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin kecil persentase penduduk yang menamatkan pendidikan tersebut. 98

23 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Persentase penduduk yang tidak sekolah di Kab. Bangka tahun 2008 adalah 3,64 %, tidak/belum tamat SD 27,08 %, Tamat SD 36,02 %, tamat SLTP 17,96 %, tamat SLTA 13,76 %, tamat Akademi 0,99 %, sedangkan yang tamat universitas hanya 0,55 %. Pada tahun 2009 persentase ini mengalami perubahan menjadi 16% tidak/belum pernah sekolah, tidak/belum tamat SD 15,3 %, Tamat SD 32,5 %, tamat SLTP 14,2 %, tamat SLTA 18,3 %, tamat Akademi 1,9 %, sedangkan yang tamat universitas hanya 1,7 %. Tahun 2010 persentase penduduk yang tidak sekolah di Kab. Bangka adalah 3,64 %, tidak/belum tamat SD 27,08 %, Tamat SD 36,02 %, tamat SLTP 17,96 %, tamat SLTA 13,76 %, tamat Akademi 0,99 %, sedangkan yang tamat universitas hanya 0,55 % Sementara proporsi laki-laki dan perempuan yang menamatkan pendidikan pada setiap strata pendidikan tidak berbeda, walaupun ada perbedaan hanya disebabkan karena pada dasarnya jumlah penduduk laki-laki dan perempuan tidak sama. Seperti terlihat pada gambar dibawa ini : Gambar 2.7 Rasio Tingkat Pendidikan Perkecamatan Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 Tim Penyusun i

24 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Gambaran dari derajat kesehatan disuatu wilayah biasanya dilihat dari beberapa indikator kesehatan, antara lain : Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita dan Angka Kematian Ibu (AKI). Walaupun ketiga indikator kesehatan diatas bukanlah satu-satunya indikator dibidang kesehatan, tetapi untuk mendongkrak peningkatan kesehatan masyarakat ketiga indikator tersebut memiliki peranan yang sangat signifikan. Dewasa ini Kementerian Kesehatan RI telah menerapkan indikator yang lain yang lebih lengkap untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Indikator tersebut yaitu : Indikator Indonesia Sehat 2010, Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator Grand Strategy Kesehatan yang di adopsi oleh Kabupaten Bangka ditambah dengan indikator SPM menjadi Indikator Grand Strategy Kesehatan Kabupaten Bangka. Pada tahun-tahun mendatang data profil kesehatan juga mengalami perubahan dengan dibedakannya data menurut jenis kelamin penderitanya, sehingga dapat terpantau apakah ada perbedaan yang signifikan terhadap akses pelayanan kesehatan dan situasi derajad kesehatan antara laki-laki dan perempuan di suatu wilayah. 10 PENYAKIT TERBANYAK Tidak banyak perubahan dalam urutan penyakit terbanyak antara tahun 2010, 2011 dan Tahun Pada Tahun 2012, tiga besar penyakit terbesar masih ditempati oleh penyakit ISPA, disusul penyakit tekanan darah tinggi dan penyakit pada sistim otot dan jaringan pengikat sama dengan urutan penyakit pada tahun 2010 dan Adapun urutan lengkap sepuluh penyakit terbanyak Tahun 2012 adalah : NO. NAMA PENYAKIT PENDERITA 1. ISPA Gingivitis & Penyakit periodental Hipertensi Diare Penyakit pd sistem otot & jaringan pengikat Penyakit Kulit Alergi Asma Penyakit Pulpa & Jar Periapikal Infeksi Penyakit Usus Yang Lain Kecelakaan & Ruda Paksa 740 Jumlah

25 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 A. ANGKA KEMATIAN 1. Angka Kematian Bayi per Kelahiran Hidup. Jumlah seluruh kelahiran di Kabupaten Bangka Tahun 2012 ada orang dengan perincian lahir hidup orang dan lahir mati 15 orang. Angka kematian Bayi di Kabupaten Bangka tahun 2010 adalah 14 orang, sementara persentase kematian bayi dibanding bayi lahir hidup adalah 0,15 %. Angka kematian Bayi di Kabupaten Bangka tahun 2008 adalah 14 orang, sementara persentase kematian bayi dibanding bayi lahir hidup adalah 0,15 %. Dibanding tahun 2007 angka ini mengalami penurunan sebesar 0,08 %. Pada tahun 2009 bayi lahir mati ada 13 orang, sementara persentase kematian bayi dibanding bayi lahir hidup adalah 0,21 %. Gambar 3.1 Jumlah Bayi Lahir Hidup dan Lahir Mati Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun Angka Kematian Balita per Kelahiran Hidup. Pada Tahun 2012 hanya ada 2 (dua) orang balita yang meninggal, 1 orang di wilayah Puskesmas Sinar Baru dan 1 orang lagi diwilayah kerja Puskesmas Pemali. Kematian balita tahun 2011 yang tercatat hanya ada 1 (satu) orang yang terjadi di wilayah puskesmas bakam dengan persentase 0,17 %. Jika dibanding dari tahun 2007 angka ini juga mengalami penurunan sebesar 0,12 %. Pada tahun 2009 jumlah balita yang mati ada 2 orang atau sekitar 0,3 % dari seluruh jumlah Tim Penyusun i

26 balita, dan tahun 2008 balita yang meninggal ada 38 balita (6,8 00 /0). Kematian balita terjadi di seluruh wilayah puskesmas, dengan angka kematian tertinggi terjadi di Puskesmas Riau silip dan terendah di Puskesmas Gunung Muda, Petaling dan Baturusa. Gambar 3.2 Jumlah Kematian Bayi, Anak Balita Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun Jumlah Kematian Ibu. Tahun 2012 ada 7 (tujuh) orang ibu yang meninggal, yang terdiri dari 2(dua) orang ibu bersalin usia tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pemali dan 1 (satu) orang ibu nifas usia tahun yang berada diwilayah kerja Puskesmas Riau Silip.Penyebab langsung kematian ibu adalah pendarahan, eklampsia, infeksi dan lain-lain. Kematian itu disebabkan oleh 3T yaitu terlambat merujuk,terlambat tiba di fasilitas kesehatan,terlambat pertolongan adekuat. Pada tahun 2010 Ada 1 (satu) orang ibu hamil yang meninggal yang terjadi di wilayah Puskesmas Bakam, 3 (tiga) kejadian kematian ibu bersalin yaitu di wilayah Puskesmas Sungailiat, Belinyu dan Gunung muda dan 4 (empat) kejadian kematian ibu Nifas yang terjadi di wilayah Puskesmas Sungailiat, Pemali, Bakam dan Riau Silip. Tahun 2009 ada 1 (satu) kasus kematian ibu hamil yang terjadi di Puskesmas Petaling Kecamatan Mendo Barat dan kematian ibu nifas ada 2 (dua) kasus yang terjadi di puskesmas Pemali dan Puskesmas Bakam, menurun dibanding tahun 2008 sebanyak 5 (lima) orang, yang terjadi diwilayah Puskesmas 102

27 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Sungailiat, Kenanga, Pemali, Riau Silip dan Puding Besar. Angka ini meningkat dibanding tahun 2007 yang hanya 4 (empat) kasus. Gambar 3.3 Jumlah Kematian Ibu Melahirkan Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 B. ANGKA KESAKITAN 1. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Acute Flaccid Paralysis (AFP) per Penduduk<15 tahun (MDG) Pada Tahun 2012 target penemuan kasus AFP untuk Kabupaten Bangka adalah 2 (dua) kasus dan telah ditemukan 1 (satu) kasus AFP diwilayah kerja puskesmas Riau Silip sehingga dianggap pencapaian target sudah 100% Penemuan kasus AFP tahun 2009 ada 2 (dua) kasus dan keduanya di temukan diwilayah Puskesmas Petaling Kecamatan Mendo Barat, meningkat bila dibanding dengan tahun 2008 yang hanya 1 (satu) kasus juga di wilayah Puskesmas Petaling. Bila dibandingkan dengan jumlah penemuan kasus AFP tahun 2007 yaitu 4 kasus, terjadi penurunan jumlah kasus, tetapi kalau dilihat pencapaian target program maka pada tahun 2008 dan 2009 target program untuk menemukan 4 kasus AFP tidak tercapai. Tahun 2010 ditemukan 2 (dua) kasus AFP yaitu 1 (satu) di wilayah Puskesmas Kenanga dan 1 (satu) diwilayah Puskesmas Pemali, bila dibandingkan dengan target penemuan kasus AFP yang berjumlah 4 (empat) kasus, maka kasus yang ditemukan hanya setengah dari target yang ditentukan. Tim Penyusun i

28 Gambar 3.4 Jumlah Kasus AFP Per fasilitas Kesehatan yang ada Di Kabupaten Bangka Tahun Prevalensi Tuberkulosis (MDG). Prevalensi penderita tuberkulosis pada Tahun 2012 di Kabupaten Bangka adalah 162 per penduduk. Bila dibedakan berdasarkan jenis kelamin maka prevalensi penderita TB paru pada penduduk laki-laki adalah 95 per penduduk lebih tinggi bila dibandingkan dengan prevalensi pada penduduk perempuan yaitu 56 per penduduk. Gambar 3.5 Jumlah Kasus TB Paru Baru dan lama Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun

29 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+. Tahun 2012 ada 217 kasus baru dan 246 kasus lama TB paru BTA+ yang ditemukan di Kabupaten Bangka. Total seluruhnya adalah 463 kasus baru dan lama TB paru BTA+ yang ditemukan, yang terdiri dari 140 kasus terjadi pada lakilaki dan 77 kasus terjadi pada perempuan. Gambar 3.6 Jumlah Kasus Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+. Pada Tahun 2012 dari 225 orang penderita TB Paru BTA(+) yang terdeteksi dan diobati angka kesembuhannya sudah mencapai 91,46 % naik dari tahun Angka kesembuhan penderita TB-Paru yang dihitung pada tahun 2010 ada 173 kasus (89,18%), turun dari tahun 2009 walaupun persentasenya naik. Tahun 2009 ada 188 orang (85,07 %) persentasenya turun dibanding tahun 2008 yaitu 86,07 % walaupun jumlahnya naik dari tahun sebelumnya yaitu 173 orang. Jika tahun 2008 dibandingkan dengan tahun 2007 masih meningkat yaitu 144 orang (91,72) tetapi persentasenya menurun. Tim Penyusun i

30 Gambar 3.7 Presentase Kesembuhan TB Paru BTA(+) menurut Jenis Kelamin Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani. Jumlah Penderita pnemonia balita setiap tahunnya berfluktuasi, Tahun 2012 dari orang balita yang diperkirakan menderita pnemonia, ditemukan balita (56,5%) dan seluruhnya sudah ditangani dan diobati. Tahun 2010 ada penderita pnemonia dan diantaranya diderita oleh balita. Semua penderita pnemonia balita sudah ditangani dengan baik oleh petugas kesehatan. Tahun 2009 ada orang meningkat dari tahun 2008 yang 913 orang. Tahun 2007 penderita pneumonia ada orang dan semua penderita dapat ditangani dengan baik. Gambar 3.8 Penemuan Pneumonia pada Balita Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun

31 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun Persentase HIV/AIDS Ditangani dan Persentase Infeksi Menular Seksual Diobati Penemuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bangka setiap tahunnya berfluktuasi.dengan adanya penomena gunung es dalam masalah HIV/AIDS menggambarkan bahwa peningkatan penemuan kasus tidak berarti suatu kegagalan, melainkan disebabkan semakin banyaknya kasus yang terlaporkan. Tahun 2011 ditemukan 32 kasus HIV di Kab. Bangka yang terdiri dari 20 kasus laki-laki dan 12 kasus perempuan, dari sejumlah kasus tersebut yang telah menjadi AIDS ada 2 orang. Penderita AIDS yang meninggal sebanyak 1 orang. Selain HIV/AIDS ditemukan juga 144 penderita infeksi menular seksual lainnya, yang terdiri dari 15 orang penderita laki-laki dan 129 orang penderita perempuan. Tahun 2010 ditemukan 11 (sebelas) orang penderita HIV/AIDS di 4 (empat) kecamatan, dan seluruh penderita telah ditangani dengan baik. Pada tahun 2009 ditemukan 10 (sepuluh) kasus di dua kecamatan yaitu Kecamatan Sungailiat 4 (empat) kasus dan Kecamatan Pemali 6 (enam) kasus. Pada tahun 2008 ditemukan 5 (lima) kasus dan tahun 2007 ditemukan 12 (dua belas) kasus. Semua kasus yang ditemukan ini telah ditangani di unit pelayanan kesehatan. Kasus IMS (Infeksi Menular Seksual) yang ditemukan angkanya juga berfluktuatif. Pada tahun 2010, 2009 dan 2008 tidak ada kasus yang ditemukan. Gambar 3.9 Jumlah Kasus Baru HIV,AIDS, dan IIMS Lainnya Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 Tim Penyusun i

32 7. Darah Donor Diskrining terhadap HIV. Ada jumlah pendonor di RSUD Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2012 dan semua sampel darah sudah dilakukan pemeriksaan. 8. Kasus Diare Ditangani. Tahun 2012 pencatatan yang dilakukan untuk kasus diare tidak lagi terbatas hanya yang terjadi pada balita, tetapi sudah untuk semua umur. Menurut perkiraan ada kasus diare yang terjadi di Kabupaten Bangka, dan dari jumlah tersebut ditemukan kasus (45,1%). Semua kasus yang ditemukan telah ditangani dengan baik. Kasus Diare yang ditemukan tahun 2010 ada kasus dan kasus diantaranya terjadi pada balita dan semua kasus pada balita sudah ditangani dengan baik. Dari kasus diare yang tercatat tahun 2009 sejumlah (55,5 %) diantaranya terjadi pada anak balita. Walaupun kasus diare masih tergolong tinggi dan terjadi peningkatan kasus tetapi jumlahnya masih dapat ditolerir sehingga belum dapat digolongkan dalam KLB Diare. Yang perlu mendapat perhatian adalah ternyata setengah dari seluruh penderita diare yang datang berobat ke unit pelayanan kesehatan adalah anak balita sehingga perlu penanganan yang cepat dan perhatian yang lebih terhadap hygiene sanitasi lingkungan. Gambar 3.10 Jumlah Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun

33 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun Prevalensi Kusta. Tahun 2012 ada 3 kasus kusta baru yang ditemukan, yaitu 1 kasus kusta PB dan 2 kasus kusta MB. Kasus kusta PB ditemukan pada perempuan berusia > 15 tahun diwilayah Puskesmas Sungailiat. Kasus kusta MB ditemukan pada seorang laki laki berusia < 15 tahun diwilayah kerja Puskesmas Petaling dan satu kasus kedua ditemukan pada laki-laki berusia > 15 tahun diwilayah Puskesmas Sungailiat. Penderita Kusta PB tahun 2010 ada 1 (satu) orang di wilayah Puskesmas Kenanga, sementara penderita kusta MB ada 1 (satu) orang di wilayah Puskesmas Riau Silip dan 1 (satu) orang diwilayah Puskesmas Petaling. Tidak ditemukan penderita Kusta PB di Kabupaten Bangka tahun 2009, sementara penderita kusta MB ada 2 (dua) orang yaitu 1 (satu) orang bertempat tinggal di wilayah Puskesmas Pemali Kecamatan Pemali dan 1 (satu) orang di wilayah Puskesmas Petaling Kecamatan Mendo Barat. Penderita Kusta PB tahun 2008 hanya 1 (satu) orang menurun drastis dari 5 (lima) orang tahun 2007, dan penderita MB naik menjadi ada 3 (tiga) orang dari 2 (orang) tahun Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat. Semua penderita kusta selesai diobati (RFT PB = 100 % dan RFT MB = 100%). 11. Jumlah Kasus Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Pada Tahun 2012 terdapat 6 kasus campak yaitu 2 berjenis kelamin lakilaki pada kecamatan sungailiat dan Mendo barat dan polio 2 kasus yang terjadi di wilayah sungailiat dan puding besar. Terjadi penurunan dari Tahun 2011 dimana tercatat 14 kasus campak yang terjadi di seluruh Kabupaten Bangka, menurun bila dibanding tahun sebelumnya. Tercatat 17 kasus campak yang terjadi tahun 2010 menurun bila dibanding tahun Sembilan kasus diantaranya terjadi di wilayah Puskesmas Sungailiat dan 5 (lima) lagi diwilayah Puskesmas Kenanga, Puskesmas Sinar Baru, Belinyu dan Pusing Besar masing-masing menyumbang 1 (satu) kasus. Ada 47 Kasus campak yang ditemukan tahun 2009, meningkat bila dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 ditemukan 23 kasus, menurun dibanding tahun 2007 yang sebesar 31 kasus. Tahun 2009 Kasus Tetanus Neonatorum (TN) yang Tim Penyusun i

34 ditemukan ada 1 (satu) kasus berdasarkan laporan dari RSU Medika Stania Sungailiat dan kasus tersangka polio ada 2 (dua) kasus dimana kasusnya ditemukan diwilayah kerja Puskesmas Petaling, sedangkan tahun 2008 ada 2 (dua) kasus Tetanus Neonatorum dan 1 (satu) kasus tersangka Polio, dimana kedua kasus ini tidak tercatat pada tahun Ada peningkatan kejadian penyakit Hepatitis B tahun 2009 dari tidak ada menjadi 30 kasus, laporan kejadian ini sendiri didapat dari RSUD Sungailiat, kasusnya sendiri dipastikan berasal dari seluruh daerah di Kabupaten Bangka. Bila dibandingkan dengan tahun 2008 terjadi peningkatan kasus yang sangat besar tahun 2009, tetapi perlu juga dipertanyakan data tahun 2008 apakah valid atau kasusnya yang tidak tercatat. Kecuali penyakit Pertusis, ditemukan kasus penyakit Difteri dan Tetanus pada tahun 2009, walaupun jumlahnya hanya 1 (satu) orang. 12. Angka Kesakitan & Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) per Penduduk. Dalam upaya penanggulangan kasus DBD adalah peningkatan pencatatan dan pelaporan kasus,penguatan surveilens,penatalaksanaan kasus sesuai standar dengan menerapkan 3 M ( Menuras,menutup dan mengubur). Tercatat ada 77 kasus DBD yang terjadi pada Tahun 2012, yaitu 35 kasus terjadi pada laki-laki dan 42 kasus terjadi pada perempuan kemudian meninggal 4 orang, terjadi peningkatan secara signifikan bila dibandingkan dari tahun 2011 yang hanya tercatat 16 kasus. Angka kesakitan DBD pada tahun 2010 hanya ada 21 kasus, menurun bila dibanding tahun 2009, sedang tahun 2009 meningkat tajam bila dibanding tahun sebelumnya. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2009 sebesar 22, Angka Kesakitan & Kematian Malaria per Penduduk. Tahun 2012 jumlah orang yang didiagnosa menderita malaria dengan pemeriksaan laboratorium ada orang, dengan perincian laki-laki dan perempuan. Angka kesakitan malaria di Kabupaten Bangka Tahun 2012 adalah 1,64 1,8 per penduduk. Terjadi Penurunan dimana pada Tahun 2011 jumlah orang yang didiagnosa menderita malaria dengan pemeriksaan laboratorium ada 527 orang, dengan perincian 395 laki-laki dan 132 perempuan. 110

35 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Angka kesakitan malaria di Kabupaten Bangka Tahun 2011 adalah 1,8 per penduduk Tidak ada kematian akibat malaria yang tercatat untuk Tahun Tahun 2010 Kasus klinis malaria masih tinggi, ada (AMI 44,96 00 /0 yang terlaporkan di seluruh puskesmas di Kab. Bangka tetapi kasus positif malaria hanya 445 kasus (3,8%) saja. Hal ini menunjukkan bahwa dimasyarakat kasus malaria sudah sangat menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. walaupun semua orang yang diduga menderita malaria sudah diperiksa dilaboratorium. Seluruh penderita malaria positif sudah diobati disarana kesehatan yang tersedia. Annual Malaria Inciden (AMI) yaitu 81,35 00 /0 dan Annual Paracite Inciden (API) sebesar 4,0 00 /0. Semua kasus positif malaria sudah diberikan pengobatan yang sesuai dengan prosedur pengobatan malaria, tetapi ada beberapa kasus klinis yang walaupun pemeriksaan laboratoriumnya negatif tetap diberikan pengobatan karena dikawatirkan sebelum berobat, pasien tersebut telah mengkonsumsi obat anti malaria sehingga pemeriksaan laboratoriumnya negatif. Usaha yang dilakukan untuk mengeliminasi penyakit malaria adalah dengan memutus mata rantai penularan dengan mengobati seluruh penderita malaria di Kabupaten Bangka, sehingga diharapkan kedepan dengan makin sedikitnya penderita malaria maka penularan penyakit ini juga semakin kecil. Gambar 3.11 Jumlah Penderita Malaria menurut Jenis Kelamin Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 Tim Penyusun i

36 14. Kasus Penyakit Filariasis Ditangani. Penderita Penyakit Filariasis di Kabupaten Bangka tiga tahun ini tidak ada, hal ini bisa saja karena memang tidak ada penderita filaria di Kab. Bangka atau kasusnya tidak tercatat. Kasus lama yang masih tercatat ada 19 kasus, bila dilihat berdasarkan jenis kelamin perinciannya 8 kasus pada laki-laki dan 11 kasus pada perempuan. Pada tahun 2012 ada 12 (dua belas) orang kasus Filariasis terdapat pada wilayah Puskesmas Puding Besar, yaitu 5 (lima) orang laki-laki dan 7 orang perempuan, sedangkan sisanya 1 (satu) orang di wilayah Puskesmas sungailiat dan Puskesmas Sinar baru Kecamatan Sungailiat dan 2 (dua) orang lagi diwilayah Puskesmas Batu rusa Kecamatan Merawang. Prevalensi penderita filariasis dari tahun 2012 sebesar 6 angka kesakitan per penduduk tidak berubah, hal ini mungkin karena pencatatan dan pelaporan kejadian filariasis di lapangan masih perlu di perbaiki serta ditingkatkan. Gambar 3.12 Jumlah Filariasis Menurut Jenis Kelamin Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 C. STATUS GIZI 1. Persentase Berat Bayi Lahir Rendah. Tahun 2012 dari bayi yang ditimbang dari jumlah kelahiran hidup didapatkan bahwa ada 100 bayi (1,9%) yang menderita BBLR meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 1,6 %. Jumlah Bayi yang paling banyak menderita BBLR secara absolut ada diwilayah kerja Puskesmas Penagan (14 bayi, 5,2%) tetapi secara persentase terdapat di wilyah kerja Puskesmas Belinyu (27 bayi, 3,3%). Menurut catatan selama 4 (empat) tahun terakhir seluruh bayi yang lahir hidup di unit pelayanan kesehatan ditimbang. Dari hasil penimbangan tersebut didapatkan jumlah bayi yang BBLR ada 39 orang (0,64 %) naik dari tahun

37 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 yang hanya sebesar 0,52 %, jauh berkurang dibanding persentase tahun 2007 yang sebesar 7,29 % dan semua kasus BBLR tersebut telah ditangani. Gambar 3.13 Jumlah Bayi Lahir ditimbang dan BBLR Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun Persentase Balita dengan Gizi Kurang dan Gizi Buruk. Dalam rencana aksi program pembinaan Gizi masyarakaaat tahun ditetapkan 100% balita gizi buruk mendapatkan perawatan sesuai standar tatlaksana gizi buruk. Tahun 2012 tercatat ada 134 balita (5,38%) yang menderita gizi kurang dan yang menderita gizi buruk ada 18 balita(0,72%).mengalami penurunan dari tahun sebalumnya dimana Tahun 2011 tercatat ada balita yang berdomisili di Kab. Bangka. Sebanyak 58 balita (2,33%) naik berat badannya, Tahun 2009 dari sejumlah balita yang ada di Kabupaten Bangka, yang ditimbang sejumlah balita (49 %) turun dari tahun sebelumnya dan dari jumlah tersebut, balita yang naik berat badannya sejumlah balita (72 %) dan balita yang bawah garis merah (BGM) sejumlah 197 balita (1,35 %). Balita dengan gizi buruk tidak ditemukan lagi pada tahun 2009 sehingga sudah dua tahun berturut-turut tidak dijumpai lagi kasus gizi buruk. Kecamatan bebas rawan gizi tahun 2009 ada 4 (empat) yaitu Kecamatan Sungailiat, Bakam, Belinyu dan Kecamatan Merawang. Pada tahun 2008 tercatat 5 (lima) kecamatan yang menjadi kecamatan bebas rawan gizi, yaitu Kecamatan Pemali, Merawang, Riau Silip, Bakam dan Puding Besar. Tim Penyusun i

38 Persentase balita yang ditimbang tahun 2008 hanya 53,25 % menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 69,58 %. Gambar 3.14 Presentase Balita Gizi Lebih, Baik, Buruk Perpuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun

39 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Standar pelayanan minimal kesehatan merupakan alat ukur mutu layanan kesehatan yang dapat mendukung pencapaian indikator kinerja dan pencapaian situasi upaya kesehatan yang optimal. Bidang kesehatan ikut memberikan kontribusi yang cukup besar dalam memberi dukungan pembangunan nasional. Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah, bidang kesehatan merupakan salah satu bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh daerah Kabupaten/Kota dan bertanggung jawab sepenuhnya dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diwilayahnya dalam rangka mewujudkan kesejahteraan yang diharapkan. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun A. PELAYANAN KESEHATAN 1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1, K-4, Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Cakupan Pelayanan Nifas. Tahun 2012 dari ibu hamil yang ada di Kabupaten Bangka sebanyak ibu hamil (97,9%) telah memeriksakan kehamilannya pada trimester pertama (K1) dan sebanyak ibu hamil (92%) yang telah memeriksakan kehamilannya sampai pada trimester ketiga (K4). Jumlah ibu bersalin yang tercatat Tahun 2012 ada bulin dan ibu yang persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan ada bumil (93,3%). Jumlah ibu nifas ada ibu dan yang mendapat pelayanan nifas ada ibu (91,3%). Bila dilihat persentase ibu bersalin yang ditolong nakes sudah tiga tahun ini menurun, tetapi bila dilihat jumlah total ibu bersalin tiga tahun ini angkanya terus meningkat yaitu dari bulin tahun 2007, bulin tahun 2008 dan bulin tahun Ibu Nifas yang mendapatkan pelayanan nifas sejumlah bufas (95,23 %) dari seluruh ibu nifas yang berjumlah orang, menurun dari persentase tahun sebelumnya yang berjumlah 100% ibu nifas dari bufas. Tahun 2007 ibu nifas yang mendapat pelayanan berkisar 83,91 % dari jumlah total ibu nifas yang tercatat yaitu bufas. Tim Penyusun i

40 Gambar 4.1 Persentase Cakupan Kunjungan BUMIL, Persalinan ditolong Nakes Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Persentase Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil. Cakupan imunisasi TT pada ibu hamil Tahun 2012 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, hanya pencatatannya agak berbeda. Bila tahun sebelumnya cakupan dilihat pada WUS, mulai Tahun 2012 cakupan imunisasi TT dilihat pada ibu hamil. Tahun 2012 ada ibu hamil yang tercatat di Kabupaten Bangka dan yang mendapat TT1 ada 415 Bumil (5,7%), yang mendapat TT2 ada 795 bumil (10,9%), yang mendapat TT3 ada bumil (14,5%), yang mendapat TT4 ada bumil (29,6%), yang mendapat TT5 ada bumil (37,2%) dan yang mendapat TT2+ ada bumil (92,2%). Jumlah dan persentase wus yang mendapat imunisasi TT-1 sampai TT-5 menunjukkan frekuensi yang menaik, hal ini sedikit menimbulkan pertanyaan apakah datanya valid mengingat biasanya WUS yang diimunisasi TT-1 sampai TT- 5 jumlahnya berbanding terbalik. hal ini menimbulkan sedikit pertanyaan apakah datanya valid atau ada kesalahan entri data. Ada puskesmas yang penurunannya sedikit tetapi ada juga puskesmas yang penurunannya sangat besar. Cakupan persentase pemberian imunisai TT pada WUS juga sangat bervariasi bila dilihat per-puskesmas. Secara umum puskesmas yang cakupan imunisasi TT nya paling rendah adalah puskesmas Kenanga. cakupan persentase pemberian imunisasi TT mengalami sedikit penurunan, walaupun penurunannya tidaklah terjadi khusus pada satu puskesmas saja tetapi terjadi pada hampir semua puskesmas. 116

41 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Gambar 4.2 Persentase Cakupan TT Pada Bumil Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe. Dari jumlah ibu hamil yang tercatat Tahun 2012 yang telah diberi Fe 1 (30 tablet) ada bumil (97,53%) sementara ibu hamil yang mendapat Fe 3 (90 tablet) ada bumil (92,19%) tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya.persentase ini sudah melebihi dari yang disyaratkan dalam IS 2010 yang hanya 80 %. Tahun 2008 persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 dan Fe3 sudah cukup besar, namun bila dibandingkan dengan tahun 2007 terjadi penurunan persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 walaupun jumlah ibu hamil yang diberi tablet Fe meningkat. Tim Penyusun i

42 Gambar 4.3 Jumlah BUMIL yang mendapat Tablet Fe Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Cakupan Komplikasi Kebidanan dan Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani. Tahun 2012 dari ibu hamil yang diprediksi beresiko tinggi/komplikasi telah ditangani sebanyak 679 bumil (46,5%), jumlah ini memang masih dianggap kurang banyak dan persentasenya turun dibanding tahun Jumlah perkiraan neonatal risti/komplikasi ada 995 kasus dan yang telah ditangani baru ada 202 kasus(20,3%). Dari bumil yang tercatat di Kabupaten Bangka tahun 2012 ada 679 bumil (46,5%) yang mengalami resiko tinggi/komplikasi dan semuanya dapat ditangani (100%). secara keseluruhan mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2007 dan Hal ini menunjukkan bahwa kasus-kasus neonatal risti / komplikasi kejadiannya menurun dimasyarakat. Dari sekitar bayi yang ada di Kab. Bangka tahun 2010, dapat diestimasikan bahwa sekitar 958 bayi adalah bayi baru lahir. Dari jumlah tersebut ada 86 kasus neonatal risti/komplikasi (1,35%) yang terjadi dan semua kasus tersebut telah ditangani dengan baik. Pada tahun 2008 dan 2009 seluruh kasus neonatal risti / komplikasi yang ditangani juga sudah mencapai 100 %, yang berarti seluruh kasus neonatal risti sudah ditangani. Persentase ini sudah melebihi persentase target yang ada dalam grand strategi yang hanya mensyaratkan minimal 75 %. 118

43 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Gambar 4.4. Jumlah BUMIL RISTI dan Neonatal Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas. Jumlah bayi (6-11 bulan) yang tercatat pada Tahun 2012 ada bayi dan yang mendapat vit.a ada bayi (96,4%). Sementara jumlah anak balita (1-4 tahun) tercatat ada balita dan yang mendapat vit.a 2X ada balita (81,24%). Seluruh ibu nifas yang tercatat di Kab. Bangka Tahun 2012 ada bufas dan yang mendapat vit.a ada bufas (95,909%). Tim Penyusun i

44 Gambar 4.5 Presentase Pemberian Vit A Pada Bayi, Anak Balita Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Persentase Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi. Pada Tahun 2012 seluruh peserta KB aktif yang terdata di Kab. Bangka ada orang dan seluruhnya memakai alkon MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) dan Non MKJP. Peserta KB aktif yang memakai MKJP ada orang (8,0 %) dan yang memakai alkon Non MKJP ada orang (92,03 %). Peserta yang memakai alkon MKJP didominasi oleh alkon Impalan (4,9%) dan yang memakai alkon Non MKJP didominasi oleh alkon suntik (52,5%) Tahun 2010 peserta KB Aktif menggunakan berbagai alat kontrasepsi yaitu orang (3,55%) menggunakan IUD, orang (2,42%) menggunakan MOP/MOW, orang (9,56%) menggunakan implan, orang (45,43%) menggunakan suntik, orang (37,03%) menggunakan pil dan 728 orang (2%) menggunakan kondom. Tahun 2009 Jenis kontrasepsi yang paling banyak dipergunakan oleh pasangan usia subur (PUS) yang ber-kb adalah alat kontrasepsi Suntik (52,92 %). Urutan kedua diduduki oleh alat kontrasepsi Pil (31,44 %), kemudian alat kontrasepsi kondom (16,1 %), alkon Implan (2,47 %), alkon IUD (1,12 %), dan terakhir alkon MOP/MOW (0,076 %). Angka ini tidak berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Bila dibandingkan dengan jenis kontrasepsi yang dipakai oleh peserta KB baru, tidak terdapat perbedaan yang berarti hanya pada pemakaian alat kontrasepsi Suntik dimana persentase peserta KB Baru lebih banyak menggunakannya. 120

45 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Gambar 4.6 Presentase Pemakaian Alat Kontrasepsi Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi. Pada Tahun 2012 seluruh peserta KB baru yang terdata di Kab. Bangka ada orang dan seluruhnya memakai alkon MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) dan Non MKJP. Peserta KB baru yang memakai MKJP ada 501 orang (7,4%) dan yang memakai alkon Non MKJP ada orang (92,6%). Peserta yang memakai alkon MKJP didominasi oleh alkon Impalan (5,08%) dan yang memakai alkon Non MKJP didominasi oleh alkon suntik (50,8%) terjadi penurunan dari tahun sebelumnya dimana Pada Tahun 2011 seluruh peserta KB baru yang terdata di Kab. Bangka ada orang dan seluruhnya memakai alkon MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang) dan Non MKJP. Peserta KB baru yang memakai MKJP ada 447 orang (5,5%) dan yang memakai alkon Non MKJP ada orang (94,5%). Peserta yang memakai alkon MKJP didominasi oleh alkon Impalan (3,8%) dan yang memakai alkon Non MKJP didominasi oleh alkon suntik (59,2%) Sudah sejak 5 (lima) tahun terakhir alat kontrasepsi (alkon) yang paling banyak dipakai oleh peserta KB Baru adalah alat KB Suntik. Hampir diseluruh puskesmas di Kabupaten Bangka, persentase PUS yang memakai alat KB Suntik selalu lebih besar jika dibandingkan dengan persentase PUS pemakai alat kontrasepsi lainnya. Pada tahun 2010 ada orang peserta KB Baru yang Tim Penyusun i

46 menggunakan berbagai alat kontrasepsi yaitu 118 orang (0,92%) menggunakan IUD, 3 orang (0,023%) menggunakan MOP/MOW, 426 orang (3,306%) menggunakan implan, orang (50,62%) menggunakan suntik, dan orang ( 29,21 %) menggunakan pil. Pada tahun 2009 ada sekitar 44,74 % peserta KB menggunakan alkon suntik. Urutan kedua persentase pemakaian alat kontrasepsi ditempati oleh alat KB PIL (37,76 %), urutan ketiga alat KB Implant (9,02 %), keempat alat KB IUD (4,53 %) dan terakhir alat KB Kondom (1,87 %). Kalau dihitung secara lebih cermat, pemakaian alkon kondom kemungkinan persentasenya akan meningkat, tetapi tidak tercatat karena kesulitan dalam memperoleh data yang akurat dilapangan.data ini tidak berbeda jauh bila dibandingkan dengan data tahun 2007 dan 2008, dimana pemakaian alat KB Suntik tetap menduduki urutan teratas dalam persentase pemakaian alat KB, kemudian alat KB PIL, implant, kondom dan terakhir alat KB IUD. Gambar 4.7 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Alat Kontrasepsi Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Persentase Peserta KB Baru dan KB Aktif Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang terdata di Kab. Bangka Tahun 2012 adalah orang, dari jumlah tersebut orang (12,5%) diantaranya menjadi akseptor KB baru dan orang lagi (78,3%) menjadi akseptor KB Aktif. Ada peningkatan Jumlah Pasangan Usia Subur dari tahun sebelumnya, 122

47 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 dimana pada Tahun 2011 adalah orang, dari jumlah tersebut orang (17,3%) diantaranya menjadi akseptor KB baru dan orang lagi (71,9%) menjadi akseptor KB Aktif. Gambar 4.8 Presentase Peserta KB Aktif dan KB Baru Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Cakupan Kunjungan Neonatus. Jumlah bayi lahir hidup di Kab. Bangka Tahun 2012 ada bayi. Selama masa kehamilan ibu yang datang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya sebanyak 1 kali (KN1) ada bumil (97,4%) dan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya sebanyak 3 kali (KN Lengkap) ada bumil (94,8%). Tidak jauh beda dari tahun sebelumnya dimana Jumlah bayi lahir hidup di Kab. Bangka Tahun 2011 ada bayi. Selama masa kehamilan ibu yang datang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya sebanyak 1 kali (KN1) ada bumil (98,6%) dan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya sebanyak 3 kali (KN Lengkap) ada bumil (94,7%). Tahun 2010 jumlah neonatus yang tercatat di Dinkes Kab. Bangka ada bumil dan yang melakukan kunjungan kehamilan sampai 3 (tiga) kali sebanyak bumil (94,32%). Jumlah bayi yang tercatat ada bayi dan yang melakukan kunjungan ada bayi (47%). Bayi lahir hidup yang tercatat ada bayi, yang ditimbang bayi (99%) dan yang mengalami BBLR ada 46 bayi (0,76%). Seluruh bayi yang BBLR telah ditangani dengan baik. Tim Penyusun i

48 Gambar 4.9 Presentase Cakupan KN 1 dan KN 3 Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Cakupan Kunjungan Bayi. Jumlah bayi yang tercatat di seluruh Kabupaten Bangka Tahun 2012 ada bayi, dan bayi yang melakukan kunjungan minimal 4 kali ke posyandu ada bayi (89,6%). Persentase kunjungan bayi paling rendah terdapat di wilayah Puskesmas Pemali yaitu 76,5% dan yang paling tinggi ada diwilayah kerja Puskesmas Kenanga 109,3%. Tidak beda jauh dari tahun sebelumnya, hanya Presentase kunjungan mengalami perbedaan yang signifikan, dimana Jumlah bayi yang tercatat Tahun 2011 ada bayi, dan bayi yang melakukan kunjungan minimal 4 kali ke posyandu ada bayi (86,8%). Persentase kunjungan bayi paling rendah terdapat di wilayah Puskesmas Sungailiat yaitu 33% dan yang paling tinggi ada diwilayah kerja Puskesmas Pemali 167% Tahun 2010 jumlah keseluruhan bayi ada orang sementara yang dikunjungi ada 905 orang (14,9 %), kecilnya persentase kunjungan ini karena data yang masuk hanya dari 3 (tiga) puskesmas, yaitu Puskesmas Sungailiat, Puskesmas Pemali dan Puskesmas Riau Silip. Pada tahun 2008 seluruh bayi dapat dikunjungi (100 %) sementara pada tahun 2007 hanya 2,5 % saja dari jumlah seluruh bayi. 124

49 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Gambar 4.10 Jumlah Kunjungan Bayi Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Cakupan Desa /kelurahan Universal Child Immunization (UCI). Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada Tahun 2012 seluruh desa/kelurahan di wilayah Kabupaten Bangka telah mencapai Universal Child Immunization (UCI), jadi dapat disimpulkan bahwa cakupan imunisasi di seluruh desa/kelurahan di Kab. Bangka telah mencapai > 80%. 12. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi. Dari sejumlah bayi yang ada di Kab. Bangka Tahun 2012 yang mendapat imunisasi DPT1+HB1 ada bayi (103,3%), yang mendapat imunisasi DPT3+HB3 ada bayi (99,1%) dan bayi yang mendapat imunisasi campak ada bayi (99,6%). Drop Out rate untuk Kabupaten Bangka sendiri ada 3,6%. Sementara bayi yang diimunisasi BCG ada bayi (102,8%) dan bayi yang diimunisasi Polio 3 ada bayi (102,2%).terjadi peningkatan dengan drop out rate yang menurun dari tahun sebelumnya dimana dari sejumlah bayi yang ada di Kab. Bangka Tahun 2012 yang mendapat imunisasi DPT1+HB1 ada bayi ( 97,7%), yang mendapat imunisasi DPT3+HB3 ada bayi (95,4%) dan bayi yang mendapat imunisasi campak ada bayi (93,9%). Drop Out rate untuk Kabupaten Bangka sendiri ada 3,8%. Sementara bayi yang diimunisasi BCG ada bayi (96%) dan bayi yang diimunisasi Polio 3 ada bayi (94,8%) Tim Penyusun i

50 Tahun 2010 Jumlah bayi yang tercatat di Kabupaten Bangka ada bayi, yang diimunisasi BCG ada bayi (93,1%), yang diimunisasi DPT1 + HB1 ada bayi (95,6%), yang diimunisasi DPT3 + HB3 ada bayi (94,4%), yang diimunisasi Polio 3 ada bayi (95,1%) dan yang diimunisasi campak ada bayi (96,3%), sementara angka Drop Out ada 6% dari jumlah bayi. Angka capaian ini sudah memenuhi target kinerja dalam SPM yang menargetkan minimal 80 % bayi di suatu desa harus diimunisasi, sementara persentase cakupan imunisasi yang paling rendah adalah imunisasi BCG (93,1%) dan paling tinggi imunisasi campak 96,3%. Tahun 2009 Jumlah bayi yang tercatat di Kabupaten Bangka ada bayi, yang diimunisasi BCG ada bayi (96,9 %), yang diimunisasi DPT1 + HB1 ada bayi (103,1 %), yang diimunisasi DPT3 + HB3 ada bayi (100,3 %), yang diimunisasi Polio 3 ada bayi (100,8 %) dan yang diimunisasi campak ada bayi (101,4 %), sementara angka Drop Out ada 1,7 % dari jumlah bayi. Angka capaian ini sudah memenuhi target kinerja dalam SPM yang menargetkan minimal 80 % bayi di suatu desa harus diimunisasi, sementara persentase cakupan imunisasi yang paling rendah adalah imunisasi BCG (96,9 %) dan paling tinggi imunisasi DPT3+HB3 (103,1 %). Adapaun capaian target kenerja dapat melebihi 100 %, kemungkinan karena jumlah bayi yang terdata tidak valid atau ada penambahan penduduk pada tahun berjalan. Puskesmas yang angka drop out nya paling tinggi adalah Puskesmas Sinar Baru dengan persentase 11,7 % dan yang paling rendah Puskesmas Pemali dengan persentase 0,2%. Pencapaian persentase imunisasi paling rendah terdapat di Puskesmas Sinar Baru (86,2%) pada imunisasi campak dan paling tinggi terdapat di Puskesmas Gunung Muda (116,3 %) pada imunisasi DPT1+HB1. Puskesmas yang rata-rata cakupan imunisasi bayinya lebih rendah dibanding puskesmas lainnya adalah puskesmas Baturusa dan puskesmas yang rata-rata cakupan imunisasinya paling tinggi adalah Puskesmas Gunung Muda. 126

51 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Gambar 4.11 Presentase Cakupan Imunisasi Pada Bayi Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012 Gambar 4.11 Presentase Cakupan Imunisasi BCG, Polio Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif. Dari Bayi yang tercatat di Kab. Bangka Tahun 2012 ada bayi (55,9%) yang diberi ASI Eksklusif meningkat dari tahun Dari Bayi yang tercatat di Kab. Bangka Tahun 2012 ada 748 bayi (43,3%) yang diberi ASI Eksklusif. Tim Penyusun i

52 Tahun 2010 dari bayi umur 0-6 bulan hanya ada 557 bayi (16,4%) yang diberi ASI Eksklusif. Puskesmas yang persentasenya paling tinggi yaitu Puskesmas Bakam (52,9%) dan yang paling rendah Puskesmas Belinyu (2,5%). Tahun 2009 dari sejumlah bayi yang tercatat, ada 502 bayi (8,2 %) yang diberi ASI eksklusif, naik dari tahun sebelumnya. Dalam IS 2010 ditargetkan 80% bayi mendapat ASI Eksklusif, tetapi dalam GS Kabupaten Bangka ditargetkan sampai tahun 2013 sebanyak 18 % bayi yang mendapat ASI Ekslusif. Persentase cakupan bayi tahun 2009 ini memang masih dibawah target tersebut, diharapkan kedepan persentase cakupan dapat ditingkatkan. Gambar 4.12 Presentase Bayi di beri ASI Eklusif Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-23 Bulan Keluarga Miskin. Tahun 2012 Seluruh anak usia 6 23 bulan dari keluarga miskin yang tercatat ada 109 anak dan seluruhnya telah mendapat makanan pendamping ASI. 128

53 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Gambar 4.13 Presentase Pemberian MP-anak Gakin Usia 6-23 Bln Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Jumlah Balita Ditimbang. Tercatat balita (64,3%) yang telah ditimbang Tahun 2012 dan yang mengalami kenaikan berat badan ada balita (67,6%) dan balita yang dibawah garis merah (BGM) ada 38 balita (0,2%) terjadi penurunan pada balita yang dibawah garis merah dari tahun sebelumnya. Gambar 4.14 Presentase Balita yang Ditimbang Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012 Tim Penyusun i

54 16. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan. Terdapat 50 balita yang menderita gizi buruk Tahun 2012 yang terdiri dari 22 balita laki-laki dan 28 balita perempuan dan seluruhnya telah mendapat perawatan. Jumlahnya bertambah dari tahun sebelumnya hanya Ada 23 balita yang menderita gizi buruk Tahun 2011 yang terdiri dari 13 balita laki-laki dan 10 balita perempuan dan seluruhnya telah mendapat perawatan.satu satunya puskesmas yang tidak terdapat balita dengan gizi buruk adalah pada puskesmas Sinar baru kecamatan Sungailiat pada tahun Tahun 2010 tercatat ada balita yang berdomisili di Kab. Bangka dan balita (61,7%) diantaranya telah ditimbang berat badannya. Sebanyak balita (67,75%) naik berat badannya, hanya 210 balita (1,09%) yang beratnya masih dibawah garis merah (gizi kurang) dan tidak ada balita yang gizi buruk. Tahun 2009 dari sejumlah balita yang ada di Kabupaten Bangka, yang ditimbang sejumlah balita (49 %) turun dari tahun sebelumnya dan dari jumlah tersebut, balita yang naik berat badannya sejumlah balita (72%) dan balita yang bawah garis merah (BGM) sejumlah 197 balita (1,35%). Balita dengan gizi buruk tidak ditemukan lagi pada tahun 2009 sehingga sudah dua tahun berturutturut tidak dijumpai lagi kasus gizi buruk. Kecamatan bebas rawan gizi tahun 2009 ada 4 (empat) yaitu Kecamatan Sungailiat, Bakam, Belinyu dan Kecamatan Merawang. Gambar 4.15 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun

55 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun Cakupan Pelayanan Anak Balita. Jumlah seluruh Anak balita usia bulan ada balita dan yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 8 kali sebanyak balita (42,8%). Gambar 4.16 Presentase Balita mendapat Yankes minimal 8 kali Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Cakupan Penjaringan dan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat. Persentase cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di kabupaten Bangka sedikit mengalami penurunan, hal ini dikarnakan pada saat pelaksanaan penjaringan di sekolah ada siswa yang tidak masuk sekolah. dimana Terdapat sebanyak murid kelas 1 atau setingkat yang terjaring dalam penjaringan kesehatan anak SD dan setingkat Tahun 2012 di kab. Bangka dan yang mendapat pelayanan kesehatan ada anak (99,5%). Dimana ada penurunan jumlah cakupan penjaringan dari tahun sebalumny, sebanyak murid kelas 1 atau setingkat yang terjaring dalam penjaringan kesehatan anak SD dan setingkat Tahun 2011 dan yang mendapat pelayanan kesehatan ada anak (80,3%). Tim Penyusun i

56 Gambar 4.17 Presentase Murid SD Kelas I yang mendapatkan Yankes Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila. Terdapat orang pra usia lanjut (45-59 th) dan usila (> = 60 tahun) yang tercatat di Ka. Bangka Tahun Dari jumlah tersebut ada orang (95,46%) yang mendapat pelayanan kesehatan yang terdiri dari usila laki-laki dan usila perempuan. Meningkat tajam dari tahun sebelumnya dimana ada orang pra usia lanjut (45-59 th) dan usila (> = 60 tahun) yang tercatat di Ka. Bangka Tahun Dari jumlah tersebut ada orang (81,59%) yang mendapat pelayanan kesehatan yang terdiri dari usila laki-laki dan usila perempuan. Tahun 2010 tercatat orang yang berusia tahun dan yang dilayanani kesehatannya ada orang (32,91%). Pada Usia lanjut diatas 60 tahun ada orang dan yang dilayani kesehatannya ada orang (36,62%). Tahun 2009 tercatat ada orang yang berusia diatas 45 tahun, yang terbagi dalam dua kategori yaitu pra usila (45-59 th) dan usila (60+). Pada kategori pra usila (45-59 th) ada sejumlah orang, dari jumlah tersebut ada orang (17 %) yang dilayani kesehatannya, sementara dari kategori usila (60+) ada orang dan yang dilayani kesehatannya ada orang (34,3%). Tahun 2008, tercatat ada orang penduduk Kabupaten Bangka yang usianya antara tahun, usia ini dikategorikan dalam kategori pra usia lanjut. Pra usia lanjut adalah usia dimana stamina dan kesehatan manusia mulai menurun sehingga kesehatannya 132

57 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 sudah harus mulai lebih diperhatikan. Penduduk yang berusia lanjut (Usila) yaitu penduduk yang berusia > 60 tahun ada orang. Seluruh penduduk yang dikategorikan dalam kategori pra usia lanjut dan kategori usia lanjut telah mendapat pelayanan kesehatan bila mereka memerlukannya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh Kabupaten Bangka. Gambar 4.18 Presentase Cakupan Pelayanan Pasien Usila Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Pelayanan Kesehatan (RS) di Kabupaten Bangka. Seluruh sarana pelayanan kesehatan di Kab. Bangka yang berjumlah 18 buah telah mempunyai kemampuan pelayanan gawat darurat level 1. Sarana pelayanan tersebut terdiri dari RSU 4 buah, RSJ 1 buah, puskemas perawatan 3 buah dan sarana yankes lainnya 10 buah. 21. Desa/Kelurahan Terkena KLB yang Ditangani <24 jam dan Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB. Selama Tahun 2012 terjadi keracunan makanan yang merupakan kejadian luar biasa yang terjadi di Kab. Bangka. Penyakit keracunan makanan terjadi di salah satu kecamatan dan megancam kesehatan 30 orang penduduk walaupun yang Tim Penyusun i

58 menderita akibat keracunan makanan ini hanya 30 orang dengan atack rate 100 dan tidak ada kematian pada KLB keracunan makanan ini. Dibanding tahun Selama Tahun 2011 ada 2 (dua) kejadian luar biasa yang terjadi di Kab. Bangka yaitu penyakit campak dan malaria. Penyakit campak menyerang satu desa dan megancam kesehatan penduduk walaupun yang menderita penyakit campak hanya 21 orang dengan atack rate 0,57 dan tidak ada kematian pada KLB campak ini. KLB kedua adalah penyakit malaria yang menyerang satu desa dan mengancam penduduk sementara penduduk yang menderita 54 orang dengan attack rate 0,61 dan tidak ada kematian yang terjadi. Tahun 2010 Dari 69 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Bangka, hanya 3 desa yang terjadi KLB yaitu desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kenanga, Pemali dan Belinyu. Semua KLB telah ditangani dengan baik. Tahun 2009 ada 62 desa yang terserang KLB dan seluruhnya dapat ditangani dalam waktu < 24 jam, meningkat bila dibanding dari tahun-tahun sebelumnya. Penyakit cacar air (varicella) dan AFP merupakan penyakit yang menyebabkan KLB tahun 2010, dimana jumlah penderitanya ada 22 orang yang terbagi dalam 20 orang menderita cacar air dan 2 (dua) orang menderita AFP tetapi tidak ada kematian pada kedua kasus tersebut. Adapun atack ratenya adalah 0,01 pada kasus AFP dan 0,24 pada kasus varicella. 22. Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap. Seluruh puskesmas di Kab. Bangka telah dapat melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan selama Tahun 2012 telah dilayani sebanyak orang pasien gigi yang terdiri dari 505 pasien tumpatan gigi tetap dan pasien pencabutan gigi tetap. Rasio tumpaten gigi dan pencabutan gigi adalah 0,08. meningkat sesuai kultur daerah dengan segala jenis tentang penyakit gigi dimana pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan pada Tahun 2011 telah dilayani sebanyak orang pasien gigi yang terdiri dari 535 pasien tumpatan gigi tetap dan pasien pencabutan gigi tetap. Rasio tumpaten gigi dan pencabutan gigi adalah 0,1 Tahun 2010 ada pelayanan gigi dasar yang dilakukan yang terdiri dari 685 kasus tumpatan gigi tetap dan kasus pencabutan gigi tetap, sementara rasio tambal / cabut ada 0,03 yang berarti dari 100 pasien hanya 3 orang yang menambal giginya, 97 orang lagi mencabut giginya. Selama tahun 2009 ada orang yang mendapat pelayanan dasar gigi di puskesmas, yang terdiri dari

59 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 orang karena keluhan tumpatan gigi tetap dan mandapat pelayanan pencabutan gigi tetap, sementara rasio tambal/cabut adalah 0,06 yang berarti diantara 100 pasien hanya 6 pasien yang menampal giginya, 94 pasien lagi mencabut giginya. Tahun 2008 ada pasien yang tercatat yang mendapat pelayanan dasar gigi di puskesmas di Kabupaten Bangka. Dari jumlah tersebut orang mendapat pelayanan pencabutan gigi tetap dan 463 orang mendapat pelayanan tumpatan gigi tetap. Rasio antara tambal dan cabut gigi sekitar 0,02 yang berarti diantara 100 pasien hanya 2 pasien yang menampal giginya, 98 pasien lagi mencabut giginya. Gambar 4.19 Jumlah Pasien Pencabutan Gigi Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat. Ada 177 SD/MI yang tersebar diseluruh Kab. Bangka Tahun 2012 dan seluruhnya telah mendapat pelayanan gigi. Jumlah seluruh siswa SD/MI ada siswa sementara yang diperiksa kesehatan gigi dan mulutnya ada siswa (12,4%) dan yang perlu mendapat perawatan lanjutan ada siswa tetapi yang mendapat perawatan hanya siswa (86,0%).terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu hanya Ada 167 SD/MI dan seluruhnya telah mendapat pelayanan gigi. Jumlah seluruh siswa SD/MI ada siswa sementara yang diperiksa kesehatan gigi dan mulutnya ada siswa (19,8%) dan yang perlu mendapat Tim Penyusun i

60 perawatan lanjutan ada 626 siswa tetapi yang mendapat perawatan hanya 323 siswa (51,8%). Tahun 2010 ada murid SD yang ada di Kabupaten Bangka dan diantaranya (25,2%) diperiksa kesehatannya dan didapati bahwa 873 orang diantaranya perlu mendapat perawatan, dan yang dirawat ada 589 orang (70,37%). Walaupun datanya belum lengkap, tercatat ada siswa SD tahun 2009, dari jumlah tersebut yang diperiksa ada dan yang perlu perawatan ada siswa, yang mendapat perawatan ada siswa. Tahun 2008, dari murid SD yang tercatat, orang (24,22%) diperiksa kesehatan giginya, dari yang diperiksa didapati bahwa 819 orang murid SD giginya perlu mendapat perawatan, dan dari jumlah tersebut 40 orang (4,88 %) telah mendapat perawatan. Gambar 4.20 Presentase Pelayanan Kesgimul murid SD Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan. Ada 174 jumlah kegiatan penyuluhan kelompok yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kab. Bangka maupun seluruh puskesmas pada Tahun 2012, sementara kegiatan penyuluhan massa tidak ada yang tercatat dalam laporan puskesmas. Kegiatan penyuluhan massa mungkin saja dilakukan tetapi tidak tercatat. Tahun 2011 tidak tercatat adanya kegiatan penyuluhan massa, yang banyak dilakukan adalah kegiatan penyuluhan kelompok, dimana kegiatan ini telah dilakukan sebanyak 131 kali. Ada 2 (dua) puskesmas yang tidak pernah malakukan kegiatan sama sekali yaitu Puskesmas Sungailiat dan Puskesmas Kenanga. Jumlah 136

61 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 penyuluhan yang dilakukan selama tahun 2009 adalah 199 kali, terdiri dari 180 kali penyuluhan kelompok dan 19 kali penyuluhan massa, angka ini meningkat bila dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penyuluhan kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh kader kesehatan, petugas puskesmas dan petugas dari dinas kesehatan. Penyuluhan ini ada yang memang sudah terjadwal maupun yang sifatnya insidentil, ada yang bersifat penyuluhan person to person, kelompok ataupun penyuluhan massa. Banyak penyuluhan kesehatan dilakukan tidak secara resmi pada acara-acara tertentu sehingga tidak tercatat dalam pelaporan kegiatan ke dinas kesehatan. Gambar 4.21 Jumlah Posyandu Berdasrkan Strata Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012 B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN: 1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar. Seluruh penduduk Kab. Bangka yang berjumlah jiwa telah dijamin kesehatannya oleh jaminan kesehatan pra bayar berupa Askes, Jamsostek, Jamkesmas, dan Jaminan Kesehatan Sepintu Sedulang (JKSS). Tahun 2012 penduduk yang menggunakan askes ada orang, yang menggunakan jamkesmas ada orang dan yang menggunakan JKSS ada orang. Terjadi peningkatan pada peserta jkss 100 % Secara keseluruhan 54,7% penduduk Kab. Bangka telah menggunakan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan pra Bayar Tahun Tim Penyusun i

62 Tahun 2010 tercatat orang (86,1%) penduduk Kabupaten Bangka yang telah tercatat sebagai peserta jaminan kesehatan pra bayar, yang terdiri dari orang ( 5,15%) sebagai peserta Askes, 329 orang (0,13%) sebagai peserta Jamsostek, orang (9,69%) sebagai peserta Jamkesmas dan orang (86,05%) sebagai peserta Jaminan Kesehatan Sepintu Sedulang (JKSS). Jumlah peserta jaminan kesehatan prabayar di Kabupaten Bangka tahun 2009 ada , yang dibagi dalam tanggungan Askes ada jiwa (6,86 %), Jamsostek 336 jiwa (0,14 %), Jamkesmas jiwa (10,49 %) dan JKSS (82,88 %). Tahun 2008, dari jiwa penduduk Kabupaten Bangka sebanyak jiwa (17,33 %) pengobatannya telah dijamin oleh Asuransi Kesehatan (Askes). Sebanyak 721 jiwa (0,32 %) pengobatannya dijamin oleh Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), jiwa (11,33 %) dijamin oleh Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin (Askeskin), dan sisanya sebanyak jiwa (75,65%) ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Sepintu Sedulang (JKSS). Gambar 4.22 Presentase Cakupan Pemeliharaan Kesmas Prabayar Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan dan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin). Tercatat jumlah masyarakat miskin dan hampir miskin diseluruh Kab. Bangka Tahun 2012 dan yang tercakup oleh pelayanan jamkesmas 100% meningkat tajam dari tahun sebelumnya.pasien miskin dan hampir miskin yang 138

63 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 mendapat pelayanan rawat inap di sarkes kelas 1 ada orang (12,2%) dan yang mendapat pelayanan kesehatan rawat inap di sarkes strata 2 dan strata 3 ada 280 orang (1,2%) Tahun 2010 tercatat orang masyarakat Kabupaten Bangka yang tergolong miskin, dari jumlah tersebut orang (52,3%) pelayanan kesehatannya telah dicakup oleh Jamkesmas. Maskin yang telah menggunakan pelayanan kesehatan rawat jalan ada orang (7,9%) dan yang menggunakan yankes rawat inap ada 88 orang (0,18%). Menurut pendataan, ada jiwa penduduk Kabupaten Bangka tahun 2009 yang digolongkan dalam masyarakat miskin, dari jumlah tersebut yang ditanggung Askeskin ada jiwa (52,34 %), yang mendapat pelayanan kesehatan Rawat Jalan jiwa (10,4 %) dan mendapat pelayanan kesehatan Rawat Inap ada 98 jiwa (0,2 %). Jumlah bayi masyarakat miskin yang BGM ada 222 jiwa dan yang mendapat MP-ASI ada 209 jiwa (94 %). Gambar 4.23 Jumlah Cakupan Yankes Maskin Rawat Inap Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012 Tim Penyusun i

64 Gambar 4.24 Jumlah Cakupan Yankes Maskin Rawat Inap Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan. Dari jiwa penduduk Kab. Bangka ada orang yang melakukan kunjungan rawat jalan ke seluruh puskesmas di Kab. Bangka dan orang yang melakukan kunjungan rawat jalan ke seluruh RS yang ada di Kab. Bangka, Sedangkan kunjungan gangguan jiwa seanyak jiwa yang pernah melakukan kunjungan ke puskesmas dan RS Tahun Penduduk yang mendapat pelayanan rawat inap Tahun 2012 ada orang di puskesmas dan orang di RS, secara keseluruhan ada orang (6,6%) yang mendapat pelayanan rawat inap Tahun 2012.terjadi peningkatan jumlah kunjungan dan jumlah perawatan pada sarana prasarana kesehatan dari tahun sebelumnya. 140

65 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Gambar 4.25 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Sarkes di Kabupaten Bangka Tahun Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan. Pasien gangguan jiwa yang berobat pada Tahun 2012 semuanya ditangani di RS Jiwa Propinsi Kepulauan Babel yang terdapat di Kota Sungailiat. Ada orang yang berobat ke RSJ Babel yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.cakupan kunjungan gangguan jiwa yang tercatat di Rs Jiwa mengalami penurunan hal ini dikarnakan terjadinya peningkatan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang ada di masyarakat. Tim Penyusun i

66 Gambar 4.26 Jumlah Kunjungan Pasien Jiwa di Sarkes di Kabupaten Bangka Tahun Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit. Dari pasien yang dirawat di selurh RS, tercatat ada 354 pasien yang mati di Rumah Sakit selama Tahun 2012 dengan perincian 214 pasien mati di RSUD Sungailiat, 97 pasien mati di RS Medika Stania dan 43 pasien mati di RS Almah. Tahun 2010 ada pasien yang dirawat di rumah sakit, dan dari jumlah tersebut yang meninggal ada 298 orang dengan perincian 218 kematian terjadi di RSUD Sungailiat, 60 kematian terjadi di RS Medika Stania, 1 kematian terjadi di RSJ Babel dan 19 kematian terjadi di RSU Almah. Kematian yang terjadi 48 jam ada 134 orang, dengan perincian 87 kematian terjadi di RSUD Sungailiat, 34 kematian terjadi di RS Medika Stania, 1 kematian terjadi di RSJ Babel dan 12 kematian terjadi di RSU Almah. Tahun 2009 ada 3 (tiga) rumah sakit yang terdaftar di Kabupaten Bangka yaitu RS Umum Daerah Sungailiat, RS Medika Stania dan RS Jiwa Babel, ketiga RS tersebut mempunyai jumlah tempat tidur keseluruhannya 286 buah. Ada pasien yang dirawat di rumah sakit, dan dari jumlah tersebut yang meninggal ada 250 orang dengan perincian 170 kematian terjadi di RSUD Sungailiat, 79 kematian terjadi di RS Medika Stania dan 1 kematian terjadi di RSJ Babel. Kematian yang terjadi 48 jam ada 114 orang, dengan perincian

67 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 kematian terjadi di RSUD Sungailiat, 37 kematian terjadi di RS Medika Stania dan 1 kematian terjadi di RSJ Babel. Tahun 2008 ada 252 kematian pasien yang terjadi di seluruh RS tersebut, dengan perincian 170 kematian terjadi di RSUD dan 53 kematian terjadi di RS Medika Stania. 76 orang pasien (45 %) yang meninggal di RSUD dan 28 orang pasien (34 %) yang meninggal di RS Medika Stania terjadi > 48 jam setelah pasien tersebut masuk rumah sakit. Gambar 4.27 Jumlah Pasien yang Meninggal dari Rumah Sakit di Kabupaten Bangka Tahun Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit. Tahun 2012 persentase rata-rata pemakaian tempat tidur (BOR) adalah 5,68%, dengan perincian RSUD 67,86%, RS Medika Stania 74,7%, RS Jiwa 62,62% dan RS Arsani 13,2%. Rata-rata lama rawatan seorang pasien (LOS) adalah 5,3 hari, dimana lama rawat pasien di RSUD Sungailiat, RS Medika Stania dan RS Arsani tidak jauh berbeda yaitu 4 hari, 3,8 hari dan 3,4 hari, tetapi RS Jiwa Babel lama hari rawatnya jauh lebih lama yaitu rata-rata 70 hari. Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya (TOI) adalah 3,8 hari. RSUD Sungailiat rata-rata TOI nya adalah 2 hari dan RS Medika Stania TOI nya adalah 1,3 hari sedangkan RS Jiwa Babel TOI lebih besar yaitu 42 hari tetapi RS Arsani lebih besar lagi sampai 22,5 hari. Terjadi peningkatan dari tahun 2011 persentase rata-rata pemakaian tempat tidur (BOR) adalah 44,8%, dengan perincian RSUD 54%, RS Medika Stania 68,1%, RS Jiwa 59,7% dan RS Almah 6,4%. Rata-rata lama rawatan seorang pasien (LOS) Tim Penyusun i

68 adalah 5,3 hari, dimana lama rawat pasien di RSUD Sungailiat, RS Medika Stania dan RS Almah tidak jauh berbeda yaitu 3,7 hari, 3,4 hari dan 3,1 hari, tetapi RS Jiwa Babel lama hari rawatnya jauh lebih lama yaitu rata-rata 55,7 hari. Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya (TOI) adalah 6,6 hari. RSUD Sungailiat rata-rata TOI nya adalah 3,2 hari dan RS Medika Stania TOI nya adalah 1,6 hari sedangkan RS Jiwa Babel TOI lebih besar yaitu 37,5 hari tetapi RS Almah lebih besar lagi sampai 46,4 hari. Tahun 2011 rerata Angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar di RS (GDR) adalah 2,8, dengan perincian RSUD 2,6 orang dan RS Medika Stania 2,2 orang, RS Almah 4,9 orang. Rerata angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar (NDR) adalah 1,1 orang, dimana angka kematian di RSUD 1,0 orang, di RS Medika Stania 1,2 orang, RS Almah 1,2 orang. Tahun 2010 persentase rata-rata pemakaian tempat tidur (BOR) adalah 51,9%, dengan perincian RSUD 71,81%, RS Medika Stania 68,3%, RS Jiwa 71,8% dan RS Almah 1,89%. Rata-rata lama rawatan seorang pasien (LOS) adalah 5,9 hari, dimana lama rawat pasien di RSUD Sungailiat, RS Medika Stania dan RS Almah tidak jauh berbeda yaitu 3,86 hari, 3,5 hari dan 3,3 hari, tetapi RS Jiwa Babel lama hari rawatnya jauh lebih lama yaitu rata-rata 71,3 hari. Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya (TOI) adalah 5,5 hari. RSUD Sungailiat rata-rata TOI nya adalah 1,59 hari dan RS Medika Stania TOI nya adalah 1,6 hari sedangkan RS Jiwa Babel TOI lebih besar yaitu 28 hari tetapi RS Almah lebih besar lagi sampai 73,6 hari. Tahun 2010 rerata Angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar di RS (GDR) adalah 22 orang, dengan perincian RSUD 26,24 orang dan RS Medika Stania 14,1 orang, RS Almah 33,4 orang dan RSJ Babel 2,3 orang. Rerata angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar (NDR) adalah 9,9 orang, dimana angka kematian di RSUD 10,47 orang, di RS Medika Stania 8 orang, RS Almah 21,1 orang dan RSJ Babel 2,3 orang. Tahun 2009 rerata Angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar di RS (GDR) adalah 15,7 orang, dengan perincian RSUD 28,2 orang dan RS Medika Stania 16,4 orang dan RSJ Babel 2,6 orang. 144

69 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT: 1. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS. Dari rumah tangga yang terdata Tahun 2012 hanya 181 rumah tangga (0,2%) yang dipantau dan didapatkan bahwa hanya 142 RT (78,5%) rumah tangga yang dipantau yang menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya yaitu Dari rumah tangga yang terdata Tahun 2011 hanya 210 rumah tangga (0,3%) yang dipantau dan didapatkan bahwa hanya 142 RT (67,6%) rumah tangga yang dipantau yang menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) Tahun 2010 ada rumah tangga yang dipantau dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari jumlah tersebut didapatkan bahwa rumah tangga (77 %) melakukan PHBS secara baik dan benar. Gambar 4.28 Presentase Rumah Tangga ber PHBS Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012 D. KEADAAN LINGKUNGAN 1. Persentase Rumah Sehat. Tercatat ada rumah yang ada di Kab. Bangka Tahun 2012, dari jumlah tersebut sebanyak rumah (73,7%) telah diperiksa kesehatannya dan didapatkan hasil bahwa rumah (97,6%) dapat digolongkan sebagai rumah sehat. Terjadi peningkatan secara signifikan dari tahun sebelumnya dimana Tercatat ada rumah yang pada Tahun 2011, dari jumlah tersebut sebanyak Tim Penyusun i

70 rumah (62,6%) telah diperiksa kesehatannya dan didapatkan hasil bahwa rumah (72,7%) dapat digolongkan sebagai rumah sehat. Tahun 2010 tecatat ada rumah sehat di seluruh Kabupaten Bangka, dari jumlah tersebut ada rumah (60,22%) yang diperiksa kelayakannya menurut standar kesehatan dan didapati bahwa dari yang diperiksa tersebut ada rumah (67,12%) yang dapat dikategorikan sehat. Jumlah rumah yang ada di Kabupaten Bangka tahun 2009 adalah rumah, dari jumlah tersebut yang diperiksa kelayakannya ada rumah (44,05%) dan didapatkan hasil bahwa hanya rumah (62.37 %) yang memenuhi syarat kesehatan. Persentase ini mengalami penurunan bila dibanding dengan tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa memang terjadi peningkatan persentase rumah sehat yang signifikan di Kabupaten Bangka tahun 2008, tetapi agak turun ditahun Gambar 4.29 Presentase Rumah Sehat Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Persentase Rumah/Bangunan yang Diperiksa Jentik Nyamuk Aedes. Kriteria Rumah sehat mencakup ketersedian/memiliki sarana air bersih, jamban yang sehat, adanya tempat pembuangan sampah, pencahayaan dan bebas jentik dan dinding tidak terbuat dari tanah. Tahun 2012 tercatat ada sekitar 72,687 bangunan/rumah yang terdapat di Kab. Bangka dan dari jumlah tersebut ada sekitar rumah (22,88%) yang diperiksa jentik nyamuknya dan didapatkan sekitar rumah (86.45%) dinyatakan sebagai rumah bebas jentik. Terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya, dimana tercatat ada sekitar bangunan/rumah yang terdapat di Kab. Bangka 146

71 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 dan dari jumlah tersebut ada sekitar rumah (20,93%) yang diperiksa jentik nyamuknya dan didapatkan sekitar rumah (87,98%) dinyatakan sebagai rumah bebas jentik pada tahun Tahun 2010 sebanyak buah rumah/bangunan yang terdata di Kabupaten Bangka dan yang diperiksa jentik nyamuk aedesnya ada rumah (29%) dan didapatkan sebanyak rumah/bangunan (84,1%) bebas jentik. Ada sebanyak buah rumah/bangunan yang terdata di Kabupaten Bangka tahun 2009, dan yang diperiksa jentik nyamuk aedesnya ada rumah (21,07%) dan didapatkan sebanyak rumah/bangunan (77,99 %) bebas jentik. Gambar 4.30 Jumlah Rumah Bebas Jentik Aedes agepty Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan. Tahun 2012 terdata ada keluarga di seluruh Kab. Bangka dan seluruhnya (100%) diperiksa sumber air bersihnya. Dari hasil pemeriksaan didapat bahwa sekitar keluarga (43,7%) menggunakan air kemasan, keluarga (6,4%) menggunakan air ledeng, keluarga (2,5%) menggunakan SPT, keluarga (28,6%) menggunakan air SGL, 366 keluarga (0,5%) menggunakan PAH, dengan jumlah keseluruhan keluarga (83,4%) menggunakan sarana air bersih lainnya. Terjadi peningkatan dari Tahun 2011 terdata ada keluarga di seluruh Kab. Bangka dan seluruhnya (100%) diperiksa sumber air bersihnya. Dari hasil Tim Penyusun i

72 pemeriksaan didapat bahwa sekitar keluarga (27,1%) menggunakan air kemasan, keluarga (6,6%) menggunakan air ledeng, 963 keluarga (1,3%) menggunakan SPT, keluarga (43,5%) menggunakan air SGL, 233 keluarga (0,3%) menggunakan PAH, dan keluarga (4,2%) menggunakan sarana air bersih lainnya. Tahun 2010 tercacat ada KK yang berdomisili di Kabupaten Bangka, dari jumlah tersebut telah disurvey sebanyak KK (43,43%) perihal aksesnya terhadap air bersih. Hasil dari survey tersebut adalah KK (9,4%) menggunakan air ledeng, 21 KK (0,1%) menggunakan sumur pompa tangan, KK (83,74%) menggunakan sumur gali, 15 KK (0,07%) menggunakan penampungan air hujan dan KK (6,62%) menggunakan sumber lainnya. Dari keluarga yang terdaftar di Kabupaten Bangka tahun 2009, ada sekitar keluarga (32,4 %) yang diperiksa akses air bersihnya dan didapatkan data bahwa 557 keluarga (2,6 %) memakai ledeng, 137 keluarga (0,6 %) memakai sumur pompa tangan, keluarga (89,5 %) memakai sumur gali, 10 keluarga (0,05 %) memakai penampungan air hujan dan keluarga (7,2 %) memakai sumber lainnya. Dari data inidapat kita lihat bahwa sumber air bersih keluarga masih didominasi oleh sumur gali, sehingga perlu pembinaan yang lebih tentang syaratsyarat sumur gali yang baik terhadap masyarakat. Gambar 4.31 Presentase Rumah Tangga memiliki sarana Air Bersih Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun

73 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar. Dari keluaraga yang terdata Tahun 2012 keluarga yang diperiksa kepemilikan sarana sanitasi dasarnya ada keluarga (55,7%) dan didapatkan bahwa hanya keluarga (79,7%) yang memiliki jamban dan yang dikategorikan jamban sehat ada jamban (79,9%). Keluarga yang memiliki tempat sampah ada keluarga (78,0%) dan yang dapat dikategorikan tempat sampah sehat ada buah (46,2%). Keluarga yang memiliki pengelolaan air limbah ada keluarga (55%) dan yang dapat dikategorikan memenuhi syarat ada buah (73.6%) terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya dimana dari keluaraga yang terdata Tahun 2011 keluarga yang diperiksa kepemilikan sarana sanitasi dasarnya ada keluarga (55,7%) dan didapatkan bahwa hanya keluarga (79,3%) yang memiliki jamban dan yang dikategorikan jamban sehat ada 26,292 jamban (79,6%). Keluarga yang memiliki tempat sampah ada keluarga (78,0%) dan yang dapat dikategorikan tempat sampah sehat ada buah (46,2%). Keluarga yang memiliki pengelolaan air limbah ada keluarga (55%) dan yang dapat dikategorikan memenuhi syarat ada buah (73.6%) Pada tahun 2010 gambaran KK yang memiliki jamban sehat dapat dilihat dari hasil survey yang dilakukan terhadap KK dimana didapatkan hasil bahwa KK (88,2%) memiiki jamban tetapi hanya 26,498 KK (72,04%) yang dapat dikategorikan memiliki jamban sehat. Untuk kepemilikan tempat sampah, dari 36,783 KK yang diperiksa didapati bahwa KK (86,17%) memiliki tempat sampah, tetapi hanya KK (48,62%) yang memiliki tempat sampah yang sehat. Untuk pengelolaan air limbah dari KK yang diperiksa didapati hanya KK (20,1%) yang memiliki pengelolaan air limbah dan hanya KK (75,2%) yang pengelolaan air limbahnya dapat dikategorikan sehat. Tahun 2009 ada sekitar KK yang diperiksa kepemilikan jambannya, dan didapatkan bahwa KK (88,5 %) memiliki jamban, sementara yang memiliki jamban yang sehat ada KK (70,1%). Yang diperiksa kepemilikan tempat sampahnya ada KK, didapatkan data bahwa yang memiliki tempat sampah ada KK (87,8 %), sementara yang memiliki tempat sampah yang sehat ada KK (72,8 %). Yang diperiksa kepemilikan pengelolaan air limbahnya ada KK, didapatkan data bahwa yang memiliki pengelolaan air limbah ada KK (87,8 Tim Penyusun i

74 %), sementara yang memiliki pengelolaan air limbah yang sehat ada KK (72,8 %). Gambar 4.32 Presentase Keluarga dengan Kepemilikan sarana Sanitasi Dasar Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat. Tahun 2012 dari 24 hotel yang terdaftar di Kabupaten Bangka ada 13 hotel yang diperiksa higiene sanitasinya dan didapatkan hasil 12 hotel (92,3%) diantaranya dapat dikategorikan sehat. Pemeriksaan higiene sanitasi juga dilakukan pada restoran dan rumah makan. Dari 190 restoran dan rumah makan yang terdaftar diperiksa 157 buah dan didapatkan hasil bahwa 128 buah (81,5%) diantaranya dapat dikategorikan sehat. Ada 11 (sepuluh) pasar yang tercatat dikabupaten Bangka dan yang diperiksa ada 8 pasar dan menurut hasil pemeriksaan 7 pasar (87,5%) dapat dikategorikan pasar yang sehat. Tempat Umum & Pengelolaan Makanan lainnya ada 8.30 buah dan diperiksa 423 buah, didapati bahwa 369 buah (87,23%) diantaranya dapat dikategorikan sebagai TUPM yang sehat. Dari TUPM yang ada diperiksa 605 TUPM dan didapatkan bahwa sekitar 509 TUPM (84,69%) dapat dikategorikan TUPM sehat.tidak ada perbedan dari tahun sebelumnya. Tahun 2010 dari 21 hotel yang terdaftar di Kabupaten Bangka ada 17 hotel yang diperiksa higiene sanitasinya dan didapatkan hasil 16 hotel (94%) diantaranya dapat dikategorikan sehat. Pemeriksaan higiene sanitasi juga dilakukan pada restoran dan rumah makan. Dari 169 restoran dan rumah makan yang terdaftar diperiksa 156 buah dan didapatkan hasil nahwa 131 buah (84%) diantaranya dapat dikategorikan sehat. Ada 10 (sepuluh) pasar yang tercataqt dikabupaten Bangka dan 150

75 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 menurut hasil pemeriksaan semuanya dapat dikategorikan pasar yang sehat. Tempat Umum & Pengelolaan Makanan lainnya ada buah dan diperiksa buah, didapati bahwa 886 buah (85%) diantaranya dapat dikategorikan sebagai TUPM yang sehat. Sebanyak 15 (lima belas) hotel yang terdaftar di Kabupaten Bangka tahun 2009 setelah diperiksa persyaratan kesehatannya seluruhnya memenuhi syarat kesehatan demikian juga tahun 2008 jumlah hotel yang tercatat seluruhnya ada 12 hotel dan yang diperiksa pada tahun 2008 ada 9 hotel, dari yang diperiksa tersebut seluruhnya (100%) dapat dikategorikan sebagai hotel yang memenuhi syarat kesehatan. Dari 124 restoran dan rumah makan yang tercatat, ada 104 restoran dan rumah makan yang diperiksa syarat kesehatannya, dan dari jumlah tersebut sebanyak 81 restoran (78%) dapat dikategorikan memenuhi syarat kesehatan sedangkan tahun 2008 dari 114 restoran dan rumah makan yang tercatat, ada 73 restoran dan rumah makan yang diperiksa syarat kesehatannya, dan dari jumlah tersebut sebanyak 66 restoran (90,41 %) dapat dikategorikan memenuhi syarat kesehatan. Pada tahun 2009, ada 9 (sembilan) pasar yang terdata dan diperiksa seluruhnya (100%), dari jumlah tersebut 8 pasar (89 %) dapat dikategorikan sebagai pasar yang memenuhi syarat kesehatan. Gambar 4.32 Persentase TUPM Sehat Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya. Tahun 2012 jumlah sarana kesehatan yang terdata ada 111 buah dan 110 buah (99%) telah dibina kesehatan lingkungannya. Instalasi pengolahan air minu ada 21 buah dan semua telah dibina kesehatan lingkungannya. Sarana pendidikan Tim Penyusun i

76 ada 306 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 222 buah (72,5%). Sarana ibadah yang tercatat berjumlah 445 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 358 buah (80,4%). Sarana perkantoran yang tercatat berjumlah 169 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 100 buah (59,2%). Sarana lainnya yang tercatat berjumlah 111 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 80 buah (72,1%). Total keseluruhan dari institusi yang ada sejumlah 900 buah (76,5%) telah dibina kesehatan lingkungannya.tidak beda jauh dari tau sebelumnya. Tahun 2011 jumlah sarana kesehatan yang terdata ada 110 buah dan 109 buah (99%) telah dibina kesehatan lingkungannya. Instalasi pengolahan air minu ada 21 buah dan semua telah dibina kesehatan lingkungannya. Sarana pendidikan ada 306 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 222 buah (72,5%). Sarana ibadah yang tercatat berjumlah 445 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 358 buah (80,4%). Sarana perkantoran yang tercatat berjumlah 169 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 100 buah (59,2%). Sarana lainnya yang tercatat berjumlah 111 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 80 buah (72,1%). Total keseluruhan dari institusi yang ada sejumlah 890 buah (76,6%) telah dibina kesehatan lingkungannya Tahun 2010 jumlah sarana kesehatan yang terdata pada ada 113 buah dan seluruhnya telah dibina kesehatan lingkungannya. Sarana pendidikan ada 286 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 230 buah (80,42%). Sarana ibadah yang tercatat berjumlah 342 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 276 buah (79,31%). Sarana perkantoran yang tercatat berjumlah 222 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 176 buah (79,28%). Sarana lainnya yang tercatat berjumlah 144 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 132 buah (91,67%). Jumlah sarana kesehatan yang terdata pada tahun 2009 ada 97 buah dan seluruhnya telah dibina kesehatan lingkungannya. Sarana pendidikan ada 258 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 188 buah (73 %). Sarana ibadah yang tercatat berjumlah 332 buah dan yang dibina keslingnya sejumlah 244 buah (73 %). 152

77 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Gambar 4.33 Persentase Institusi yang Dibina Kesehatan Lingkungan Perpuskesmas di Kabupaten Bangka Tahun 2012 Tim Penyusun i

78 BAB V SITUASI SUMBERDAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN 1. Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat. Tahun 2012 jumlah obat yang tersedia di GFK Kab. Bangka ada sekitar 204 item sama dari tahun sebelumnya yaitu Lebih kurang ada 200 jenis obat yang tersedia di Gudang Farmasi Kabupaten Bangka tahun 2010, dimana ada jenis obat yang ketersediaannya melebihi kebutuhan dalam satu tahun, tetapi ada juga jenis obat yang ketersediaannya kurang dari jumlah yang dibutuhkan. Ada 220 jenis obat yang terdapat di Gudang Farmasi Kabupaten (GFK) tahun 2009, meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun 2008 lebih kurang ada 92 jenis penyakit yang Obat Esensial dan Generiknya tersedia di Gudang Farmasi Kabupaten (GFK). Ada 220 Jenis obat yang seharusnya selalu tersedia di GFK Kabupaten Bangka, tetapi ada beberapa item obat yang pengadaannya tidak terlaksana atau mengalami kendala sehingga tidak tersedia. Persentase ketersediaan jumlah obat juga tidak sama untuk setiap item obat, ada yang dapat tersedia 100 % seperti jumlah yang dibutuhkan tetapi ada juga item obat yang persentase pemenuhan jumlahnya hanya berkisar 40 % dari yang dibutuhkan dan ada item obat yang jumlahnya melebihi dari yang dibutuhkan. Pengadaan obat esensial/generik menggunakan dana APBD Kabupaten Bangka tahun 2008 dan kiriman dari Propinsi/Depkes Pusat. 2. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola. Tahun 2012 tidak berbeda dari tahun 2011 jumlah dan pemilik/pengelola sarana pelayanan kesehatan masih sama bila dilihat dari jenis sarana kesehatannya, maka di seluruh Kabupaten Bangka terdapat 21 jenis sarana kesehatan dan bila dijumlahkan keseluruhan sarana kesehatan tersebut berjumlah 462 buah fasilitas kesehatan Jumlah dan pemilik/pengelola sarana pelayanan kesehatan Tahun 2012 naik dari tahun 2009 yang berjumlah 460 buah fasilitas kesehatan. Seluruh fasilitas kesehatan tersebut dimiliki oleh 6 (enam) lembaga, yaitu : Kemenkes, Pemerintah Provinsi Babel memiliki 2 (dua) fasilitas kesehatan, Pemerintah Kabupaten Bangka memiliki 342 fasilitas kesehatan, BUMN belum memiliki fasilitas kesehatan dan Swasta memiliki 108 fasilitas kesehatan. Tahun 2009 bila dilihat dari jenis sarana 154

79 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 kesehatannya, maka di seluruh Kabupaten Bangka terdapat 16 jenis sarana kesehatan dan bila dijumlahkan keseluruhan sarana kesehatan tersebut berjumlah 460 buah fasilitas kesehatan naik dari tahun 2008 yang berjumlah 237 buah fasilitas kesehatan. Seluruh fasilitas kesehatan tersebut dimiliki oleh 4 (empat) lembaga, yaitu : Pemerintah Provinsi Babel memiliki 1 (satu) fasilitas kesehatan, Pemerintah Kabupaten Bangka memiliki 433 fasilitas kesehatan naik dari tahun 2008 yang hanya mempunyai 131 fasilitas kesehatan, BUMN memiliki 1 (satu) fasilitas kesehatan dan Swasta memiliki 25 fasilitas kesehatan. Tiga Besar fasilitas kesehatan yang paling banyak jumlahnya adalah praktek dokter perorangan kemudian posyandu, dan terakhir fasilitas kesehatan puskesmas pembantu (pustu). Gambar 5.1. Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Bangka Tahun Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 Spesialis Dasar. Tahun 2012 sama dengan tahun 2011 ada 5 (lima) jenis sarana kesehatan di Kabupaten Bangka, yaitu RSUD, RSJ, RS Swasta dan Puskesmas yang lokasinya Tim Penyusun i

80 tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Bangka, total jumlahnya ada 14 sarana dan semuanya mempunyai laboratorium kesehatan tetapi hanya RSUD Sungailiat yang mempunyai 4 (empat) spesialis dasar. Tahun 2008 dan 2009 keadaanya tidak banyak berbeda, semua sarana kesehatan ini telah memiliki laboratorium kesehatan yang memadai walaupun item pemeriksaan yang dapat dilakukan berbeda-beda. Rumah sakit umum Sungailiat telah memiliki beberapa orang tenaga spesialis tetapi belum lengkap memiliki empat spesialis dasar, demikian juga Rumah Sakit Jiwa, tetapi tidak ada satupun puskesmas yang memiliki dokter spesialis. 4. Posyandu menurut Strata. Tahun 2012 terdata ada 216 posyandu diseluruh Kabupaten Bangka yang terbagi dalam 4 (empat) strata yaitu, 4 posyandu (2,31%) strata pratama, 42 posyandu (19,44%) strata madya, 95 posyandu (43,98%) strata purnama dan 74 posyandu (34,26%) masuk dalam strata mandiri. Jumlah seluruh Posyandu aktif ada 169 posyandu (78,24%) terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya meskipun peresentase keaktifan posyandu agak mengalami penurunan, dimana pada Tahun 2011 terdata ada 212 posyandu diseluruh Kabupaten Bangka yang terbagi dalam 4 (empat) strata yaitu, 3 posyandu (1,42%) strata pratama, 37 posyandu (17,45%) strata madya, 94 posyandu (44,34%) strata purnama dan 78 posyandu (36,79%) masuk dalam strata mandiri. Jumlah seluruh Posyandu aktif ada 172 posyandu (81,13%) Tahun 2010 tercatat ada 212 posyandu diseluruh Kabupaten Bangka yang terbagi dalam 4 (empat) strata yaitu, 14 posyandu (6,6%) strata pratama, 43 posyandu (20,28%) strata madya, 88 posyandu (41,51%) strata purnama dan 67 posyandu 31,60%) masuk dalam strata mandiri. Tercatat ada 201 posyandu dari beberapa strata yang ada di Kabupaten Bangka tahun 2009, naik dari tahun sebelumnya, sementara posyandu yang aktif hanya 69,11 %. Pembagian posyandu berdasarkan stratanya, yaitu 11 posyandu (5,47 %) posyandu pratama, 51 posyandu (25,37 %) posyandu madya, 91 posyandu (45,27 %) posyandu purnama dan 48 posyandu (23,88 %) adalah posyandu mandiri. Puskesmas yang paling banyak posyandu dengan strata pratamanya adalah puskesmas gunung muda (35,71 %) sementara puskesmas yang paling banyak posyandu dengan tingkat mandirinya adalah puskesmas bakam (46,67 %). 156

81 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Gambar 5.2. Jumlah Posyandu berdasrkan Strata PerPuskesmas Di Kabupaten Bangka Tahun Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM). Upaya kesehatan bersumber masyarakat idealnya adalah suatu upaya kesehatan yang berasal dari masyarakat, dilakukan oleh masyarakat sebagai leading sektornya dan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tidak semua UKBM yang ada di Kabupaten Bangka dibahas dalam profil kesehatan, hanya 4 (empat) jenis UKBM yang diekspos yaitu : desa siaga, poskesdes, polindes, dan posyandu, walaupun masih banyak UKBM yang lain yang tercatat di Kab. Bangka. Tahun 2012 seluruh desa telah dikategorikan sebagai desa siaga, walaupun yang aktif 50 desa (70,42%). Seluruh desa telah mempunyai posyandu. Jumlah Posyandu ada 216 buah dan poskesdesa ada 50 buah Tahun tidak berbeda jauh dari tahun 2011 seluruh desa telah dikategorikan sebagai desa siaga, walaupun yang aktif 49 desa (71,01%). Seluruh desa telah mempunyai posyandu. Jumlah Posyandu ada 121 buah dan poskesdesa ada 64 buah. Tahun 2010 keempat jenis UKBM tersebut keseluruhannya berjumlah 348 buah naik bila dibandingkan dengan tahun Adapun UKBM tersebut terdiri dari : 202 buah (60,92%) posyandu, 69 buah (19,83%) desa siaga, 6 buah (4,02%) Tim Penyusun i

82 polindes dan 53 buah (15,23%) poskesdes. Tahun 2009 keempat jenis UKBM tersebut keseluruhannya berjumlah 337 buah, yang terdiri dari : 201 buah (59,64%) posyandu, 69 buah (20,47%) desa siaga, 16 buah (4,75 %) polindes dan 51 buah (15,13 %) poskesdes. Tahun 2008, keempat jenis UKBM tersebut keseluruhannya berjumlah 314 buah, yang terdiri dari : 198 buah (63,1 %) posyandu, 53 buah (16,9 %) desa siaga, 34 buah (10,8 %) polindes dan 29 buah (9,2 %) poskesdes. Tahun 2009 bila dilihat dari tempat dimana UKBM tersebut berada, maka Kecamatan Belinyu menduduki urutan pertama kecamatan yang paling banyak mempunyai UKBM yaitu 57 buah UKBM (16,91 %) disusul Kecamatan Mendo Barat dengan 55 buah UKBM (16,32 %) dan Kecamatan Sungailiat dengan 49 UKBM (14,54 %). 6. Data Dasar Puskesmas. Perbedaan yang ada antara Tahun 2012 dengan tahun sebelumnya adalah jumlah puskesmas. Pada Tahun 2012 jumlah puskesmas di Kab. bangka telah menjadi 12 dimana pustu penagan di Kecamatan Mendo barat telah berubah fungsi menjadi puskesmas dan dinamakan Puskesmas Penagan. Keadaan puskesmas tahun 2010 tidak berbeda dari tahun 2009 dimana puskesmas yang ada di seluruh Kabupaten Bangka berjumlah 11 (sebelas) puskesmas, yang terdiri dari 3 (tiga) puskesmas perawatan dan 8 (delapan) puskesmas non perawatan, berbeda dari tahun 2008 yang terdiri dari 2 (dua) puskesmas perawatan dan 9 (Sembilan) puskesmas non perawatan. Salah satu kriteria yang menjadi rujukan sehingga dibutuhkan Puskesmas perawatan adalah bahwa lokasi tersebut jauh dari rumah sakit umum tetapi pasien yang berobat banyak. Di Kabupaten Bangka puskesmas perawatan terdapat di Kecamatan Bakam yaitu Puskesmas Bakam, di Kecamatan Belinyu yaitu Puskesmas Belinyu dan di Kecamatan Mendo Barat yaitu Puskesmas Petaling. Seluruh Kecamatan telah mempunyai minimal satu puskesmas, tetapi ada juga kecamatan yang mempunyai lebih dari satu puskesmas. Kecamatan yang mempunyai dua puskesmas, yaitu Kecamatan Belinyu dengan Puskesmas Belinyu dan Puskesmas Gunung Muda. Kecamatan yang mempunyai tiga puskesmas yaitu Kecamatan Sungailiat dengan Puskesmas Sungailiat, Puskesmas Kenanga dan Puskesmas Sinar Baru. Untuk menunjang kegiatannya seluruh puskesmas telah mempunyai sarana transportasi berupa kendaraan roda dua dan roda empat. Ada beberapa puskesmas yang mempunyai lebih dari satu kendaraan roda empat yang digunakan untuk 158

83 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 merujuk pasien ke rumah sakit atau kegiatan puskesmas keliling. Ketenagaan di puskesmas berbeda-beda baik jenis maupun jumlahnya tergantung kepada kebutuhan dari puskesmas yang bersangkutan. B. TENAGA KESEHATAN 1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter umum, spesialis, dokter gigi) di Sarana Kesehatan. Tahun 2012 jumlah dokter spesialis masih 22 orang, dokter umum 60 orang dan dokter gigi 11 orang. Agak sedikit berubah dari Tahun 2011 dimana jumlah dokter spesialis masih 18 orang, dokter umum 72 orang dan dokter gigi 13 orang. Tahun 2010 jumlah dokter spesialis yang ada di Kabupaten Bangka masih sangat kurang bila dibanding dengan jumlah penduduk. Dengan jumlah penduduk jiwa penduduk yang mendiami Kabupaten Bangka, dokter spesialis yang ada baru 18 orang, sehingga bila dirata-ratakan maka baru tersedia 7 (tujuh) orang dokter spesialis untuk penduduk di Kabupaten Bangka. Jumlah ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2009 yang perbandingannya 5 (lima) orang dokter spesialis untuk penduduk dan tahun 2008 dengan jumlah penduduk jiwa penduduk yang mendiami Kabupaten Bangka, dokter spesialis yang ada baru 7 orang, sehingga bila dirata-ratakan maka baru tersedia 3(tiga) dokter spesialis untuk penduduk di Kabupaten Bangka. Tahun 2009 ada 52 dokter umum yang bekerja diseluruh jajaran kesehatan di Kabupaten Bangka, yang terbagi dalam 23 dokter umum bekerja di puskesmas, 21 dokter umum bekerja di rumah sakit dan 8 dokter umum bekerja di dinas kesehatan. Rasio dokter umum terhadap penduduk adalah 21,65. Tahun 2008 dokter umum yang tercatat dan bekerja di berbagai instansi di seluruh Kabupaten Bangka adalah 39 orang. Jika dihitung rasionya, maka ada 16 orang dokter umum untuk penduduk di Kabupaten Bangka. Angka ini jauh lebih banyak bila dibanding dengan dokter spesialis. Jumlah dokter gigi juga belum sebanyak dokter umum, tahun 2010 tercatat 11 orang dokter gigi yang bekerja di seluruh Kabupaten Bangka yang terbagi dalam 5 orang bekerja di puskesmas dan 6 orang bekerja di rumah sakit. Bila dihitung berarti baru tersedia 5 orang dokter gigi bagi penduduk di Kabupaten Bangka. Pada tahun 2009 tercatat 14 orang dokter gigi yang bekerja di seluruh Kabupaten Bangka yang terbagi dalam 5 orang Tim Penyusun i

84 bekerja di puskesmas dan 7 orang bekerja di rumah sakit. Bila dihitung berarti baru tersedia 5,83 orang dokter gigi bagi penduduk di Kabupaten Bangka. Gambar 5.3. Jumlah Tenaga Medis disarana Kesehatan Di Kabupaten Bangka Tahun Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan (bidan, perawat) di Sarana Kesehatan. Tahun 2012 jumlah bidan yang bekerja di institusi pelayanan kesehatan di seluruh Kab. Bangka ada 115 orang yang terdiri dari tamatan bidan D1 dan bidan DIII. Perawat gigi sebanyak 24 orang. Sarjana Keperawatan ada 56 orang dan perawat ada 352 orang. Terjadi peningkatan secara sinifikan dari tahun 2011dimana jumlah bidan yang bekerja di institusi pelayanan kesehatan di seluruh Kab. Bangka ada 76 orang yang terdiri dari tamatan bidan D1 dan bidan DIII. Sarjana Keperawatan ada 56 orang dan perawat ada 349 orang Tahun 2010 Tenaga keperawatan lulusan D-III Perawat merupakan tenaga kesehatan yang jumlahnya paling banyak yang bekerja di institusi kesehatan yaitu sekitar 278 orang, disusul tamatan SPK sejumlah 99 orang, kemudian D-III Kebidanan 63 orang, D-I kebidanan 48 orang dan terakhir S-I Keperawatan ada 24 orang. Petugas kesehatan tersebut bertugas di puskesmas dan rumah sakit. Jika 160

85 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 dijumlahkan, ada sekitar 401 orang tenaga perawat yang tercatat bekerja di institusi pelayanan kesehatan di Kabupaten Bangka. Rasio tenaga perawat per seratus ribu penduduk adalah orang atau dengan kata lain ada 128 orang perawat untuk penduduk di Kabupaten Bangka. Sementara tenaga bidan ada 111 orang dan Rasio tenaga bidan per seratus ribu penduduk adalah 42,7 orang atau dengan kata lain ada 43 orang bidan untuk penduduk di Kabupaten Bangka. Tahun 2009 tenaga keperawatan lulusan D-III Perawat masih merupakan tenaga kesehatan yang jumlahnya paling banyak yang bekerja di institusi kesehatan yaitu sekitar 191 orang, disusul tamatan SPK sejumlah 103 orang, kemudian D-I Kebidanan 56 orang, D-III kebidanan 31 orang dan terakhir S-I Keperawatan ada 13 orang. Petugas kesehatan tersebut bertugas di puskesmas dan rumah sakit. Jika dijumlahkan, ada sekitar 307 orang tenaga perawat yang tercatat bekerja di institusi pelayanan kesehatan di Kabupaten Bangka. Rasio tenaga perawat per seratus ribu penduduk adalah orang atau dengan kata lain ada 128 orang perawat untuk penduduk di Kabupaten Bangka. Tenaga kesehatan tamatan bidan ada 86 orang, yang terdiri dari 31 orang tamatan D-III bidan dan 56 orang tamatan bidan D-I. Rasio tenaga bidan adalah 35.81, yang berarti ada 36 orang bidan untuk penduduk di Kabupaten Bangka. Gambar 5.4. Jumlah Rasio Tenaga Kesehatan yang tersaedia Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 Tim Penyusun i

86 3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian (apoteker, asisten apoteker) di Sarana Kesehatan. Tahun 2012 jumlah tenaga farmasi yang tercatat di Kabupaten Bangka ada 49 orang yang terdiri dari 14 orang Apoteker / sarjana farmasi, dan 21 orang tenaga D-III farmasi/ass apoteker. Bila dilihat rasio ketenagaannya maka ada 14 orang tenaga farmasi untuk penduduk di Kabupaten Bangka. Ada peningkatan dari tahun 2011 dimana jumlah tenaga farmasi yang tercatat di Kabupaten Bangka ada 40 orang yang terdiri dari 21 orang Apoteker / sarjana farmasi, dan 25 orang tenaga D-III farmasi/ass apoteker. Bila dilihat rasio ketenagaannya maka ada 14 orang tenaga farmasi untuk penduduk di Kabupaten Bangka Tahun 2010 jumlah tenaga farmasi yang tercatat di Kabupaten Bangka ada 48 orang yang terdiri dari 16 orang apoteker, 3 orang tamatan S1 farmasi, 16 orang tamatan D-III farmasi dan 13 orang Assisten Apoteker. Bila dilihat rasio ketenagaannya maka 6,15 orang tenaga Apoteker untuk penduduk di Kabupaten Bangka. Jumlah tenaga farmasi yang tercatat di Kabupaten Bangka tahun 2009 adalah 39 orang yang terdiri dari 8 orang tamatan apoteker, 12 orang tamatan D-III farmasi dan 19 orang Assisten Apoteker. Bila dilihat rasio ketenagaannya maka 3,3 orang tenaga Apoteker untuk penduduk di Kabupaten Bangka. Tahun 2008 Jumlah tenaga farmasi yang tercatat di Kabupaten Bangka adalah 20 orang yang terdiri dari 4 orang tamatan Apoteker, tujuh orang tamatan D-III farmasi dan 9 orang Assisten Apoteker. Bila dilihat rasio ketenagaannya maka dua orang tenaga Apoteker untuk penduduk di Kabupaten Bangka. 4. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi (ahli gizi) di Sarana Kesehatan. Tahun 2012 Tenaga Gizi yang terdaftar di Kabupaten Bangka ada 28 orang dengan perincian 24 orang tenaga D-III gizi dan tenaga D-I Gizi sementara tamatan D-IV gisi/sarjana gizi ada 1 orang. Rasio ketenagaan Gizi adalah 8 orang tamatan D-III Gizi per penduduk di Kabupaten Bangka Tahun 2012 tidak beda jauh dengan tahun 2011 dimana Tenaga Gizi yang terdaftar di Kabupaten Bangka ada 23 orang dengan perincian 20 orang tenaga D-III gizi dan tenaga D-I Gizi sementara tamatan D-IV gisi/sarjana gizi ada 3 orang. Rasio ketenagaan Gizi adalah 8 orang tamatan D-III Gizi per penduduk di Kabupaten Bangka Tenaga Gizi yang terdaftar di Kabupaten Bangka tahun 2010 ada 21 orang dengan perincian 15 orang tenaga D-III gizi dan 6 orang tenaga D-I Gizi. Rasio 162

87 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 ketenagaan Gizi adalah 5,77 orang tamatan D-III Gizi per penduduk di Kabupaten Bangka.Tahun 2009 tenaga Gizi yang tercatat berjumlah 16 orang, yang terdiri dari 10 orang tenaga D-III gizi dan 6 orang tenaga D-I Gizi. Rasio ketenagaan Gizi adalah 4,16 orang tamatan D-III Gizi per penduduk di Kabupaten Bangka. Gambar 5.5. Rasio Jumlah Tenaga Farmasi dan Gizi Di Kabupaten Bangka Tahun Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat (kesmas, sanitarian) di Sarana Kesehatan. Tahun 2012 terdata ada 73 tenaga sarjana kesmas yang bertugas di pelayanan kesehatan di kab. Bangka. Tempat tugas mereka dipuskesmas ada 14 orang, rumah sakit 23 orang dan kantor dinas kesehatan ada 18 orang, sementara tenaga kesmas dari lulusan DIII kesehatan masyarakat tidak ada yang terdata. Seluruh Tenaga sanitasi ada 14 orang, dimana 9 orang bertugas di puskesmas, 2 orang di RSU dan 2 orang di kantor dinas kesehatan. Terjadi perubahan dari tahun 2011 terdata ada 69 tenaga sarjana kesmas yang bertugas di pelayanan kesehatan di kab. Bangka. Tempat tugas mereka dipuskesmas ada 26 orang, rumah sakit 20 Tim Penyusun i

88 orang dan kantor dinas kesehatan ada 23 orang, sementara tenaga kesmas dari lulusan DIII kesehatan masyarakat tidak ada yang terdata. Seluruh Tenaga sanitasi ada 26 orang, dimana 19 orang bertugas di puskesmas, 2 orang di RSU dan 5 orang di kantor dinas kesehatan Tercatat 73 orang tenaga kesehatan masyarakat yang bekerja di sarana kesehatan di Kabupaten Bangka tahun Rasio tenaga kesmas dibanding masyarakat adalah 28,08, yang artinya ada 28 orang ahli kesehatan masyarakat bagi penduduk di Kabupaten Bangka. Tahun 2009 ada 63 orang tenaga kesehatan masyarakat yang bekerja di sarana kesehatan di Kabupaten Bangka. Rasio tenaga kesmas dibanding masyarakat adalah 26.24, yang artinya ada 27 orang ahli kesehatan masyarakat bagi penduduk di Kabupaten Bangka. Tahun 2008 Tercatat 46 orang tenaga kesehatan masyarakat yang bekerja di sarana kesehatan di Kabupaten Bangka. Rasio tenaga kesmas dibanding masyarakat adalah 19, yang artinya ada 19 orang ahli kesehatan masyarakat bagi penduduk di Kabupaten Bangka. Tenaga sanitasi ada 24 orang tahun 2010 yang dibagi dalam dua kelompok yaitu 18 orang tamatan D-III sanitasi dan 8 orang tamatan D-I sanitasi. Rasio tamatan D-III sanitasi terhadap penduduk adalah 6,92 orang tenaga sanitasi bagi penduduk. Tahun 2009 Tenaga sanitasi ada 24 orang yang dibagi dalam dua kelompok yaitu 17 orang tamatan D-III sanitasi dan 7 orang tamatan D-I sanitasi. Rasio tamatan D-III sanitasi terhadap penduduk adalah 7 orang tenaga sanitasi bagi penduduk. Gambar 5.6. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarfakat dan Saitarian Di Kabupaten Bangka Tahun

89 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana Kesehatan. Tahun 2012 tercatat ada 34 tenaga analis laboratorium yang bekerja di unit pelayanan kesehatan di Kab. Bangka, 15 orang bekerja di puskesmas dan 16 orang bekerja di Rumah Sakit. Tenanga penata rontgen yang ada berjumlah 16 orang dan semuanya bekerja di rumah sakit.tenaga anestesi ada 2 orang juga bekerja di Rumah Sakit. Sementara tenaga fisioterapis ada 4 orang dan semuanya bekerja di rumah sakit. Terjadi perubahan dari Tahun 2011 tercatat ada 41 tenaga analis laboratorium yang bekerja di unit pelayanan kesehatan di Kab. Bangka, 15 orang bekerja di puskesmas dan 5 orang bekerja di Rumah Sakit. Tenanga penata rontgen yang ada berjumlah 16 orang dan semuanya bekerja di rumah sakit.tenaga anestesi ada 2 orang juga bekerja di Rumah Sakit. Sementara tenaga fisioterapis ada 4 orang dan semuanya bekerja di rumah sakit. Gambar 5.7. Jumlah Tenaga Fisiotrafi dan Analis Laboratorium Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 Tim Penyusun i

90 C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 1. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten/Kota. Tahun 2012 total anggaran kesehatan berjumlah Rp ,- berasal dari dana APBD Kabupaten Bangka, Rp berasal dari dana APBN yaitu DAK sebesar Rp ,45,-. Bila dibandingkan dengan Total APBD Kabupaten Bangka, maka Total Anggaran Kesehatan hanya 8,14 % dari total APBD Kabupaten Bangka Tahun 2012 terjadi Peningkatan secara signifikan dari tahun sebelunya dimana pada tahun 2011 hanya berkisar total anggaran kesehatan berjumlah Rp ,- dari jumlah tersebut Rp (86,97 %) berasal dari dana APBD Kabupaten Bangka, Rp (6,47%) berasal dari dana APBN yaitu DAK. Bila dibandingkan dengan Total APBD Kabupaten Bangka, maka Total Anggaran Kesehatan hanya 5,74 % dari total APBD Kabupaten Bangka Tahun 2012 yang nilai keseluruhannya berjumlah Rp Pada tahun 2010 total anggaran kesehatan berjumlah Rp ,- dari jumlah tersebut Rp (92,3 %) berasal dari dana APBD Kabupaten Bangka, Rp (7,7 %) berasal dari dana APBN yaitu DAK. Bila dibandingkan dengan Total APBD Kabupaten Bangka, maka Total Anggaran Kesehatan hanya 5,03 % dari total APBD Kabupaten Bangka Tahun 2010 yang nilai keseluruhannya berjumlah Rp Pada tahun 2009 total anggaran kesehatan berjumlah Rp ,- dari jumlah tersebut Rp (83,4 %) berasal dari dana APBD Kabupaten Bangka, Rp (4,07 %) berasal dari APBD Provinsi, Rp (11,8 %) berasal dari dana APBN yaitu DAK, dan Rp (0,68 %) dari APBN yaitu Askeskin. Bila dibandingkan dengan Total APBD Kabupaten Bangka, maka Total Anggaran Kesehatan hanya 8 % dari total APBD Kabupaten Bangka Tahun 2009 yang nilai keseluruhannya berjumlah Rp Pada tahun 2008 total anggaran kesehatan berjumlah Rp ,00-, dari jumlah tersebut Rp (77,62 %) berasal dari dana APBD Kabupaten Bangka, Rp (21,73 %) lagi berasal dari dana APBN dan Rp (0,62 %) dari Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN). Dana APBN terbagi dalam dua sumber biaya yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp (19,97 %) dan dana Askeskin Rp (1,76 %).Bila dibandingkan dengan Total APBD 166

91 Profil Kesehatan Kabupaten Bangka Tahun 2012 Kabupaten Bangka, maka Total Anggaran Kesehatan hanya 7,07 % dari total APBD Kabupaten Bangka Tahun 2008 yang nilai keseluruhannya berjumlah Rp Gambar 5.8. Presentase Anggaran Pada Dinas Kesehatan Di Kabupaten Bangka Tahun 2012 Tim Penyusun i

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Judul Tabel

DAFTAR TABEL. Judul Tabel DAFTAR TABEL Tabel Judul Tabel Tabel 1 : Tabel 2 : Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan Kota Depok tahun 2007 Jumlah penduduk

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes 100 % C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga ber-phbs 64.56 % 87 Posyandu Aktif 53.07

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN

RESUME PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 203.269 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1.581 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 3.164.800 Jiwa Tabel

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. Jane Soepardi NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. Jane Soepardi NIP KATA PENGANTAR Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat dengan Misinya Membuat Rakyat Sehat diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 586.021

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 581.947

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2009 telah selesai dengan baik. Laporan Tahunan tahun 2009 ini disusun dengan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN

RESUME PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 198.441 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1.553 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 3.094.700 Jiwa Tabel

Lebih terperinci

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2011 NO KECAMATAN LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya, Profil Kesehatan Kabupaten Madiun tahun 2013 ini dapat diselesaikan dan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

Ruteng, April Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. dr. Yulianus Weng, M.Kes Pembina Tkt. I NIP

Ruteng, April Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. dr. Yulianus Weng, M.Kes Pembina Tkt. I NIP Date Kata Pengantar Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan rahmatnya, sehingga Buku Profil Kesehatan Kabupaten Manggarai Tahun 2011 dapat diselesaikan. Profil

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN ANGKA/NILAI L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 2

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN ANGKA/NILAI L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 2 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 2 3.297 Km 2 Jumlah Desa/Kelurahan 852 Desa/Kel 3 Jumlah Penduduk 262.351 267.400 529.751 Jiwa 4 Rata-rata

Lebih terperinci

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si PENYUSUN : ROSMERI PALEBA, S.Si., Apt SAID KUDO, SKM., MPH YONGKI ANU, SST DEBBY JUALITA LEAUA JAMES MAKANONENG PENGUMPUL DATA : JOHANA AIPIPIDELI, SKM Hj.

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta atas berkat dan rahmat-nya, buku Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2012 dapat diterbitkan. Profil Kesehatan

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. 1 P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c. T e b e t

B A B I PENDAHULUAN. 1 P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c. T e b e t B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN

PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KESEHATAN Jl. Proklamasi No. 16 Tegal (0283) 353351 Website : http://dinkes.tegalkota.go.id PROFIL KESEHATAN KOTA TEGAL PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Edisi Data Terpilah menurut Jenis Kelamin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI 2011 KATA PENGANTAR Salah satu sarana yang dapat

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

Manggal Karya Bakti Husuda

Manggal Karya Bakti Husuda LAPORAN INDIKATOR INDONESIA SEHAT 2010 DAN PENETAPAN INDIKATOR KABUPATEN SEHAT SEBAGAI TARGET KABUPATEN POLEWALI MANDAR SEHAT (Keputusan Menkes RI No. 1202 /Menkes/SK/VIII/2003) Disajikan Dalam Rangka

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 17 Ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 Profil Kesehatan

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I 1 DERAJAT KESEHATAN (AHH, AKB DAN AKI) 2 STATUS GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA 3 JUMLAH RUMAH SAKIT BERDASARKAN KEPEMILIKAN DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) , FAX. (0321)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) , FAX. (0321) DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) 321957, FAX. (0321) 390113 Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Kata Pengantar Puji syukur

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0 RESUME PROFIL KESEHATAN 0 TAHUN 0 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 148,640 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1034 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN DESA KELURAHAN DESA+KEL.

JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN DESA KELURAHAN DESA+KEL. TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN WILAYAH DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MIMIKA TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MIMIKA TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MIMIKA TAHUN 2012 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga profil kesehatan Kabupaten Mimika

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 8,972 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1557 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 5,932,601

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci