PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012"

Transkripsi

1 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013

2 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013

3 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 DAFTAR ISI Halaman Sampul... i Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Ponorogo. ii Daftar Pengantar iii Daftar Tabel.. vi Daftar Gambar / Grafik.. xi BAB I BAB II : PENDAHULUAN A. Latar Belakang.. 1 B. Maksud dan Tujuan.. 2 C. Sistematika Penulisan.. 2 : GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis... 4 B. Keadaan Penduduk Jumlah dan Kepadatan Penduduk Komposisi Penduduk Pertumbuhan Penduduk.. 6 C. Keadaan Sosial Ekonomi.. 7 D. Pendidikan 8 BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Mortalitas Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Ibu Maternal (AKI). 12 B. Morbiditas Penyakit Menular. 13 a. TB Paru 14 b. Pneumonia.. 15 c. HIV/AIDS.. 16 d. Kusta.. 17 e. Malaria 19 f. Filariasis. 20 iii

4 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). 21 a. Tetanus Neonatorum 21 b. Campak c. Difteri.. 23 d. Polio Penyakit Potensial KLB / Wabah. 25 a. Demam Berdarah Dengue (DBD) 25 b. Diare c. Leptospirosis C. Status Gizi Berat Badan Rendah (BBLR) Status Gizi Balita BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah Pelayanan Kesehatan Usila.. 31 B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang Kunjungan Rawat Jalan Kunjungan Rawat Inap Pelayanan Kesehatan Jiwa C. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak Pelayanan Ibu Hamil Pertolongan Persalinan Penanganan Komplikasi Pelayanan Neonatus Pelayanan Keluarga Berencana Pelayanan Kesehatan Anak Balita 39 D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar Rumah Sehat Penyehatan Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) iv

5 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun Penyehatan Institusi Akses Air Bersih dan Air Minum Jamban Keluarga Air Limbah Rumah Tangga dan Tempat Sampah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit dan Puskesmas. 43 E. Surveilans dan Imunisasi Pelayanan Pencegahan Penyakit / Imunisasi Imunisasi TT pada Ibu Hamil Imunisasi pada Bayi Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa).. 45 F. Perbaikan Gizi Masyarakat Pelayanan Gizi Bayi, Balita dan Ibu Hamil ASI Eksklusif dan MP-ASI G. Promosi Kesehatan Penyuluhan Kesehatan Rumah Tangga Ber-PHBS F. Pelayanan Kefarmasian BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan Sarana Pelayanan Kesehatan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan. 55 B. Tenaga Kesehatan C. Pembiayaan Kesehatan Jaminan Kesehatan Pra Bayar Anggaran Kesehatan. 61 BAB VI : PENUTUP A. Kesimpulan.. 62 B. Saran.. 63 LAMPIRAN-LAMPIRAN v

6 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Luas Wilayah, Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Berusia 10 Tahun ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Dan AFP Rate (Non Polio) Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Kematian Akibat TB Paru Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 10A Jumlah Kasus Baru TB dan Kematian Penderita TB Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 11 Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 11A Jumlah Suspek dan Kasus TB serta Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Jumlah Kasus Dan Kesembuhan TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 vi

7 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 24A Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3 Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah dan Persentase Komplikasi Kebidanan dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 vii

8 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 38 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Cakupan Imunisasi DPT, HB dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Cakupan Imunisasi BCG dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Pemberian Makanan Pendamping ASI Anak Usia 6-23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Lansia dan Lansia Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis KLB, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 viii

9 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 56 Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan, Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 56A Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin dan Kecamatan Yang Dicakup Melalui Program Jamkesda, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 57 Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin dan Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 57A Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin dan Kecamatan Yang Dicakup Melalui Program Jamkesda, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan per Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan per Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 ix

10 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 66 Tabel 67 Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut Puskesmas, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 68 Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 78 Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan Laboratorium dan Memiliki 4 Spesialis Dasar, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Posyandu Menurut Strata per Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Tenaga Bidan/Keperawatan Di Sarana Kesehatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Tenaga Kefarmasian dan Gizi Di Sarana Kesehatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tabel 79 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota, Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 x

11 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 DAFTAR GAMBAR / GRAFIK Gambar 2.1. Peta Kabupaten Ponorogo Gambar 2.2. Grafik Distribusi Penduduk Kabupaten Ponorogo Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2012 Gambar 3.1. Perkembangan Kematian Bayi Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar 3.2. Perkembangan Kematian Balita Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar 3.3. Perkembangan Kematian Ibu Melahirkan Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar 3.4. Perkembangan Penemuan Penderita TB BTA (+) Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar 3.5. Penemuan Kasus Pneumonia Balita Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar 3.6. Jumlah Kasus HIV/AIDS Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar 3.7. Perkembangan Prevalensi Kusta Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar 3.8. Penemuan Kasus Malaria Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar 3.9. Jumlah Penderita Filariasis Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar Perkembangan Kasus Campak dan KLB Campak Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar Penemuan Kasus Difteri Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar Penemuan Kasus AFP Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar Perkembangan Kasus DBD Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar Penemuan Penderita Diare Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar Penemuan Penderita Leptospirosis Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar Perkembangan Kasus BBLR Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar Perkembangan Kasus Gizi Buruk Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar 4.1. Prosentase Kunjungan Rawat Jalan pada Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 4.2. Jumlah Kunjungan Rawat Inap pada Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 xi

12 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 4.3. Jumlah Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4) Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar 4.4. Jumlah Pelayanan Persalinan Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar 4.5. Jumlah Kunjungan Neonatus dan Bayi Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar 4.6. Ketersediaan Obat Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 5.1. Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 5.2. Strata Posyandu Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 5.3. Komposisi Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 5.4. Rasio Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 5.5. Sumber Dana Anggaran Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 xii

13 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dengan tujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, sebagai investasi dalam pembangunan berupa sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator bagi kesejahteraan masyarakat. Dalam kerangka tersebut pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan. Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan dapat diukur dari pencapaian kinerja dan pelayanan kesehatan di masyarakat yang meliputi Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Sedangkan derajat kesehatan masyarakat dapat diketahui dari angka mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. Profil Kesehatan merupakan produk System Informasi Kesehatan yang menuangkan gambaran kesehatan Kabupaten Ponorogo, diharapkan dapat menjadi salah satu sarana untuk menilai pencapaian Pembangunan Kesehatan dalam rangka mendukung tercapainya Visi Pembangunan Kesehatan yaitu menuju MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN di Kabupaten Ponorogo khususnya, Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya. 1

14 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo, berisi gambaran situasi Kesehatan di Kabupaten Ponorogo yang disusun setahun sekali serta memuat berbagai data dan informasi tentang kesehatan maupun data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan. B. MAKSUD DAN TUJUAN Pembuatan Profil Kesehatan Tahun 2012 dimaksudkan untuk menyediakan data dan informasi kesehatan dari cakupan pelaksanaan program kesehatan secara lengkap, akurat dan up to date, sebagai sarana evaluasi berbagai pencapaian program kesehatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012, serta sebagai acuan kegiatan monitoring, pengendalian dan sebagai dasar perencanaan, pengambilan keputusan pelaksanaan kegiatan program. Dengan kedudukannya yang cukup strategis, maka penyusunan Profil Kesehatan perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak yang terkait agar data dan informasi yang tersaji bersifat real, valid dan konsisten. C. SISTEMATIKA PENULISAN Adapun sistematika penulisan Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo 2012 ini adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan. Menyajikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo 2012 dan sistematika penulisannya. Bab II : Gambaran Umum Kabupaten Ponorogo. Memuat tentang gambaran umum Kabupaten Ponorogo berupa letak geografis, 2

15 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 administratif, kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan. Bab III : Situasi Derajat Kesehatan. Memuat tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan. Menyajikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pelayanan kesehatan ibu dan anak, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, surveilans dan imunisasi, perbaikan gizi masyarakat, promosi kesehatan dan pelayanan kefarmasian. Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan. Menyajikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan. Bab VI : Penutup. Menyajikan tentang kesimpulan dari situasi kesehatan di Kabupaten Ponorogo periode tahun 2012 serta saran guna perbaikan. Lampiran-lampiran 3

16 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 BAB II GAMBARAN UMUM A. KEADAAN GEOGRAFIS Kabupaten Ponorogo mempunyai luas wilayah sebesar 1.371,78 km 2 yang terletak antara 111 o o 15 Bujur Timur dan 7 o 49-8 o 20 Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 92 sampai dengan meter diatas permukaan laut, yang berbatasan dengan Kabupaten Madiun, Magetan dan Nganjuk di sebelah utara, sebelah Timur Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek, sebelah selatan Kabupaten Pacitan serta sebelah Barat Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Wonogiri (Propinsi Jawa Tengah). Gambar 2.1. PETA KABUPATEN PONOROGO 4

17 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Adapun jarak dengan ibu kota propinsi kurang lebih 200 km ke arah timur laut dan ke ibu kota negara berjarak kurang lebih 800 km ke arah barat. Dilihat dari keadaan geografisnya, Kabupaten Ponorogo dibagi menjadi 2 sub area, yaitu dataran tinggi yang meliputi Kecamatan Ngrayun, Sooko, Pulung, Pudak serta Ngebel dan sisanya merupakan daerah dataran rendah. Secara administratif wilayah Kabupaten Ponorogo terbagi menjadi 21 kecamatan, 26 kelurahan dan 281 desa. B. KEADAAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi penduduk Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 berdasarkan hasil sensus penduduk Tahun 2010 sebesar jiwa terdiri dari laki-laki dan perempuan. Diantara 21 kecamatan yang ada, Kecamatan Ponorogo mempunyai penduduk yang paling banyak sebesar jiwa atau 8,69% dari total penduduk. Sedangkan kepadatan penduduk di Kabupaten Ponorogo mencapai 625 jiwa/km 2 dengan kecamatan terpadat adalah Kecamatan Ponorogo yang mempunyai kepadatan jiwa/km 2 dan kepadatan terkecil adalah Kecamatan Pudak sebesar 182 jiwa/km Komposisi Penduduk Distribusi penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada grafik berikut. Dimana dengan interval 5 tahunan menunjukkan komposisi penduduk yang hampir merata. Gambaran lebih lengkap bisa dilihat dalam Tabel 3. 5

18 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 2.2. Grafik Distribusi Penduduk Kabupaten Ponorogo Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2012 Sumber data : Badan Pusat Statistik 3. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Ponorogo di pengaruhi oleh kelahiran, kematian, migrasi penduduk baik datang maupun pindah. Dibanding dengan Tahun 2010 sebesar 0,16%, perkembangan penduduk Kabupaten Ponorogo Tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 0,76%. (Sumber : Ponorogo Dalam Angka 2012). 6

19 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI Berdasarkan data Kantor Departemen Agama Kabupaten Ponorogo, penduduk Kabupaten Ponorogo mayoritas memeluk agama Islam sebesar 99,35%, Kristen Protestan 0,31%, Katholik 0,29%, Budha 0,03%, Hindu 0,01% dan kepercayaan 0,006%. Angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ponorogo atas dasar harga berlaku (ADHB) selama kurun waktu tiga tahun terakhir adalah masing-masing 6.432,36 milyar rupiah (2009), 7.449,77 milyar rupiah (2010) dan 8.404,94 milyar rupiah (2011). Sementara angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ponorogo atas dasar harga konstan (ADHK) 2000, selama kurun waktu tiga tahun terakhir adalah masing-masing 3.148,98 milyar rupiah (2009), 3.331,06 milyar rupiah (2010) dan 3.537,87 milyar rupiah (2011). Peranan sektoral terhadap pembentukan PDRB menurut ADHB tahun 2011, terbesar pada sector pertanian 34,55%. Sedangkan peranan terkecil adalah sector listrik, gas dan air bersih yaitu sebesar 1,32%. Dari PDRB atas dasar harga konstan 2000, diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ponorogo selama tiga tahun terakhir masing-masing 5,06% (2009), 5,78% (2010) dan 6,21% (2011). Anggaran Kesehatan yang bersumber dari APBD sebesar Rp ,- atau sebesar 10,51% dari total APBD Kabupaten Tahun 2012 Rp ,78 terdiri dari : Rp ,- (48,84%) anggaran RSUD Dr. Haryono Rp ,- (41,57%) anggaran SKPD Dinas Kesehatan 7

20 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Anggaran bidang kesehatan yang bersumber dari APBD tersebut digunakan untuk belanja tidak langsung (belanja gaji) sebesar Rp ,- (44%) dan belanja langsung (belanja kegiatan) sebesar Rp ,- (56%) dengan rincian : Belanja langsung di RSUD Rp ,- (41%) Belanja langsung di SKPD Dinas Kesehatan sebesar Rp ,- (15%) Anggaran yang bersumber APBN terdiri dari anggaran Jamkesmas Dasar Rp ,- (1,68%), Jamkesmas Rujukan Rp ,- (0,16%), Jampersal Rp ,- (6,13%), dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Rp ,- (2,93%). D. PENDIDIKAN Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan baik fisik maupun non fisik yang memadai serta pendukung lainnya merupakan upaya terhadap partisipasi sekolah penduduk. Pada tingkat TK jumlah sekolah 645; jumlah murid ; jumlah guru 1.394; jumlah lulusannya Jumlah fisik Sekolah Dasar (SD) sebanyak 601 dengan jumlah murid mencapai anak, serta jumlah guru 6.858, sedangkan jumlah lulusan Sekolah Dasar sebanyak Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 89 sekolah; dengan jumlah murid ; dan jumlah guru 2.290; serta jumlah lulusannya mencapai

21 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berjumlah 59 sekolah; dengan jumlah murid sebanyak ; dan jumlah guru 2.024; serta jumlah lulusannya mencapai Sedangkan keadaan madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo, untuk tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 83 sekolah; jumlah murid 8.053; dan jumlah guru 889. Tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 75 sekolah; dengan jumlah murid anak; dan jumlah guru Tingkat Madrasah Aliyah (MA) sejumlah 49 sekolah; dengan jumlah murid anak; dan jumlah guru 841. (Sumber : Ponorogo Dalam Angka 2012). 9

22 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. MORTALITAS Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu, kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Data kematian yang terdapat pada komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian pada fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka kematian bayi yang tercatat di Kabupaten Ponorogo pada Tahun 2012 ini mengalami peningkatan dibandingkan angka kematian bayi yang tercatat pada tahun AKB tahun 2010 adalah sebesar 13,90 (169 bayi) per 1000 kelahiran hidup, AKB tahun 2011 adalah sebesar 14.5 (179 bayi) per 1000 kelahiran hidup, sedangkan AKB tahun 2012 adalah sebesar 15,15% (184 bayi). 10

23 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 3.1. Perkembangan Kematian Bayi Di Kabupaten Ponorogo Tahun Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesbilitas dan pelayanan kesehatan dengan tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat AKB. 2. Angka Kematian Balita (AKABA) Sebagaimana pada Angka Kematian Bayi yang merupakan salah satu indikator derajat kesehatan, Angka Kematian Balita (AKABA) Kabupaten Ponorogo di Tahun 2012 mengalami peningkatan kembali menjadi 16,14 per seribu kelahiran hidup (196 balita mati) dibandingkan Tahun 2011 yang mencapai 15,12 per seribu kelahiran hidup (188 balita mati), Tahun 2010 yang mencapai 14,64 per seribu kelahiran hidup (178 balita mati). 11

24 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tahun 2009 terdapat 124 kematian balita sebesar 10,24 per seribu kelahiran hidup yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Tahun 2008 sebesar 13,87 per seribu kelahiran hidup atau 161 balita mati. Gambar 3.2. Perkembangan Kematian Balita Di Kabupaten Ponorogo Tahun Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Pada tahun 2012, angka kematian ibu yang tercatat di Kabupaten Ponorogo adalah sebesar 98,82 per kelahiran hidup ( 12 ibu mati ), angka ini menurun jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat sebesar 105 per kelahiran hidup ( 13 ibu mati ). Adapun penyebab kematian ibu diantaranya adalah toxemia, krisis tyroid, jantung, ilius obstruksi, kehamilan ekstrauterin dan emboli air ketuban. Angka kematian ibu ini menurun dibandingkan dengan angka kematian ibu pada tahun 2010 yang sebesar 123,38 per kelahiran hidup ( 15 ibu mati ). 12

25 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 3.3. Perkembangan Kematian Ibu Melahirkan Di Kabupaten Ponorogo Tahun B. MORBIDITAS Disamping Angka Kematian, derajat kesehatan juga bisa dilihat dari Angka Kesakitan dalam suatu wilayah tertentu. Angka kesakitan yang dituangkan dalam Profil Kesehatan ini didapat dari data yang berasal dari pengumpulan data di Dinas Kesehatan yang bersumber dari Puskesmas maupun dari Rumah Sakit yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. 1. Penyakit Menular Penyakit menular yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo tahun 2012 antara lain adalah penyakit TB Paru, pneumonia, HIV/AIDS, kusta, malaria, dan filariasis. 13

26 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 a. TB Paru Penyakit TB Paru masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Berbagai upaya pemerintah dilakukan untuk pengendalian penyakit ini yaitu dengan menemukan, mengobati dan menyembuhkan penderita TB Paru dengan menggunakan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse). Gambar 3.4. Perkembangan Penemuan Penderita TB BTA (+) Di Kabupaten Ponorogo Tahun Tahun 2012 jumlah perkiraan kasus baru TB Paru sebanyak 915 dengan angka penemuan kasus mencapai 42.95% atau sejumlah 393 orang kasus baru TB (BTA+). Penemuan kasus TB paru BTA (+) ini lebih sedikit dari yang ditargetkan yaitu 642 orang. Tingkat kesembuhan penderita TB paru BTA (+) yang ditemukan dan diobati pada Tahun 2011 yang dievaluasi Tahun 2012 adalah 83,92% ( 308 orang penderita ) TB paru (BTA+) lebih rendah dari target 85%. 14

27 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 b. Pneumonia Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang paling menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah pneumonia balita, karena secara nasional penyakit ini merupakan penyebab kematian balita paling banyak (80-90%). Di Kabupaten Ponorogo tahun 2012 jumlah penderita yang ditemukan dan diobati sebanyak kasus, mengalami kenaikan dibanding tahun 2011 jumlah penderita yang ditemukan dan ditangani sebanyak 971 kasus. Tahun 2010 penderita pneumonia keseluruhan sebanyak 286 kasus, dengan jumlah penderita balita ditemukan sebanyak 220 kasus dan ditangani 100%. Tahun 2009 sebanyak 212 kasus, sedangkan tahun 2008 sebanyak 265 kasus. Gambar 3.5. Penemuan Kasus Pneumonia Balita Di Kabupaten Ponorogo Tahun

28 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 c. HIV / AIDS Kejadian dan kematian kasus HIV/AIDS terus terjadi peningkatan. Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ponorogo mulai Tahun 2008 hingga 2012 meningkat tajam dari tahun ke tahun. Sebagaimana pada fenomena gunung es kasus yang muncul kemungkinan masih sedikit dibanding jumlah kasus yang sesungguhnya ada tetapi belum terdeteksi. Hal ini mengingat resiko penularan yang tinggi sebagaimana pada penyakit IMS (infeksi menular seksual) serta perilaku masyarakat yang tidak sehat terutama pada kelompok masyarakat resiko tinggi. Gambar 3.6. Jumlah Kasus HIV/AIDS baru Di Kabupaten Ponorogo Tahun Tahun 2010 penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ponorogo yang ditemukan sebanyak 19 penderita, tahun 2011 ditemukan 38 penderita HIV/AIDS sedangkan tahun 2012 ditemukan 30 penderita HIV dan 21 penderita AIDS. 16

29 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Berbagai cara telah dilakukan untuk pengendalian penyakit mematikan yang belum ada obatnya ini diantaranya dengan sosialisasi yang luas kepada masyarakat, kerjasama dengan RSUD Dr.Harjono Ponorogo dalam penegakan diagnosa, kerjasama dengan rumah sakit swasta yang ada di Ponorogo dalam surveilans epidemiologi HIV/AIDS serta kerjasama dengan RSUD Dr. Soedono Madiun sebagai unit layanan VCT (Voluntary Counseling and Testing). Salah satu cara untuk memantau situasi HIV/AIDS di masyarakat yang sekaligus sebagai upaya pencegahan penularan adalah penapisan darah donor di Unit Transfusi Darah serta sosialisasi pemakaian kondom pada kelompok sasaran resiko tinggi yang dalam hal ini adalah Pekerja Seks Komersial (PSK) di Lokalisasi Kedung Banteng. Sedangkan untuk mengatasi stigma di masyarakat selain melalui penyuluhan juga telah dilakukan pelatihan pemulasaraan jenasah ODHA bagi modin di seluruh wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Ponorogo. Untuk pengobatan Anti Retrovirus (ARV) penderita HIV/AIDS, Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo bekerja sama dengan RSUD Dr.Soedono Madiun sebagai penyedia Anti Retrovirus (ARV) karena dengan pemberian anti retrovirus kematian pasien HIV dapat ditekan dan diharapkan usia hidup serta kualitas hidup pasien akan meningkat. d. Kusta Jumlah penderita kusta tercatat di Kabupaten Ponorogo pada tahun 2012 sebanyak 65 orang dengan angka prevalensi 0.76 per penduduk. Angka penemuan penderita baru (CDR) kusta tahun

30 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 sebesar 6,65 per penduduk (57 kasus) yang terdiri dari 4 penderita PB dan 53 penderita MB. Angka kesembuhan / RFT MB tahun 2012 sebanyak 36 orang (83,72%) dan RFT PB sebanyak 7 orang ( 100% ). Penderita dengan cacat 2 sebanyak 11 orang (19,30%) dan penderita anak sebanyak 3 orang (5,26%). Pada tahun 2011 yang ditemukan dan diobati sebanyak 54 orang (prevalensi : 0,56 per penduduk) dengan perincian tipe PB ada 7 orang dan tipe MB ada 47 orang. Tahun 2010 penderita kusta yang ditemukan dan diobati sebanyak 44 orang (prevalensi : 0,51 per penduduk) dengan perincian type MB 43 orang dan PB 1 orang. Tahun 2009 yang ditemukan dan diobati sebanyak 52 orang (prevalensi : 0,61 per penduduk) dengan perincian type MB 51 orang dan PB 1 orang. Angka prevalensi menunjukkan besarnya masalah di suatu daerah, angka prevalensi kusta yang diharapkan < 1/ penduduk jadi angka prevalensi kusta di Kabupaten Ponorogo tahun 2012 sudah memenuhi target namun untuk angka cacat 2 dan penderita anak masih menjadi masalah karena melebihi target yang diharapkan yaitu < 5%. 18

31 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 3.7. Perkembangan Prevalensi Kusta Di Kabupaten Ponorogo Tahun e. Malaria Kasus penyakit malaria di Kabupaten Ponorogo masih ditemukan hingga tahun 2012 ini. Pada tahun 2012 terdapat 87 penderita positif malaria sehingga terjadi peningkatan kasus malaria positif dari tahun 2011 dengan 37 penderita positif malaria. Tahun 2010 terdapat kasus 24 penderita positif malaria, tahun 2009 terdapat 48 penderita malaria positif sedangkan tahun 2008 terdapat 52 penderita positif malaria. 19

32 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 3.8. Penemuan kasus malaria Di Kabupaten Ponorogo Tahun Kasus malaria yang ditemukan di Kabupaten Ponorogo merupakan kasus import, karena dari sekian kasus positif malaria berasal dari penduduk Ponorogo yang bekerja diluar Pulau Jawa dan mereka kembali ke Ponorogo sudah dalam kondisi sakit dan didiagnosa penyakit malaria. Sedangkan jika dilihat dari pemetaan kasus pada tahun 2012, kasus tertinggi berasal dari wilayah Puskesmas Sawoo yang berbatasan dengan daerah endemis malaria yaitu Kabupaten Trenggalek. f. Filariasis Filariasis atau yang lebih dikenal dengan penyakit kaki gajah adalah merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan lewat gigitan vektor nyamuk. Penderita filariasis baru yang ditemukan tahun 2012 di Kabupaten Ponorogo sebanyak 2 orang dan jumlah seluruh kasus yang ditangani sebanyak 29 orang, dengan angka kesakitan 3,38 per penduduk. 20

33 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tahun 2011 Kabupaten Ponorogo menangani 27 penderita filariasis sesuai tatalaksana kasus, baik itu merupakan kasus baru ataupun kasus lama. Angka Kesakitan Filariasis Kabupaten Ponorogo di tahun 2010 sebesar 1,64 per penduduk. Adapun jumlah kasus tahun 2009 terdapat 11 penderita dan 18 penderita di tahun Karena Kabupaten Ponorogo bukan merupakan daerah endemis, maka tidak ada program kegiatan pengobatan massal. Gambar 3.9. Jumlah penderita filariasis Di Kabupaten Ponorogo Tahun Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit tetanus neonatorum, campak, diferi, dan polio. a. Tetanus Neonatorum Tetatus Neonatorum merupakan penyakit tetanus yang menyerang pada bayi baru lahir dengan tingkat resiko kematian yang tinggi. Melalui 21

34 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 program Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN) diharapkan jumlah angka kesakitan dan kematian karena Tetanus Neonatorum dapat ditekan, dan kasus TN tidak terjadi lagi. Program-program untuk eliminasi tetanus neonatorum diantaranya adalah dengan Program Imunisasi TT WUS dan BIAS. Dari Tahun 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012 di Kabupaten Ponorogo tidak ditemukan adanya kasus Tetanus Neonatorum. b. Campak Tahun 2012 jumlah kasus penyakit campak sebanyak 224 kasus dengan kejadian KLB di 3 (tiga) desa dengan Attack Rate sebesar 0.72%. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2011 dengan jumlah kasus sebanyak 69 dengan kejadian KLB di 3 (tiga) desa dengan Attack Rate sebesar 0.47%. Adapun desa yang terjadi KLB yaitu Desa Pintu Kecamatan Jenangan wilayah kerja Puskesmas Setono dengan 41 penderita, Desa Ngebel Kecamatan Ngebel dengan 10 penderira dan Desa Talun Kecamatan Ngebel dengan 9 penderita, keduanya masuk wilayah kerja Puskesmas Ngebel. 22

35 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar Perkembangan Kasus Campak dan KLB Campak Di Kabupaten Ponorogo Tahun Pada tahun 2010 terjadi 55 kasus campak namun tidak terjadi KLB campak. Tahun 2009 terjadi 2 (dua) kali KLB Campak di 2 desa 2 kecamatan ada 21 penderita dengan Attack Rate sebesar 0,58%. Tahun 2008 terjadi 3 (tiga) kali KLB Campak ada 26 orang penderita dengan attack rate 0,41%, c. Difteri Pada Tahun 2011 Gubernur Jawa Timur menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di Provinsi Jawa Timur. Setiap ditemukan suspek difteri maka harus dilakukan isolasi penderita, penyuluhan dan profilaksis ke kontak penderita dan dilanjutkan dengan ORI (Outbreak Respon Imunization). Jumlah penderita difteri yang ditemukan di Kabupaten Ponorogo tahun 2012 sebanyak 8 penderita dengan CFR (Case Fatality Rate) 0 %. 23

36 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tahun 2011 sebanyak 3 penderita dan tahun 2010 ditemukan 1 penderita difteri. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya telah terjadi peningkatan penemuan penderita yang signifikan. Gambar Penemuan Kasus Difteri Di Kabupaten Ponorogo Tahun d. Polio Kejadian AFP saat ini diproyeksikan sebagai indikator untuk mengukur keberhasilan program Eradikasi Polio (ERAPO), yang dilaksanakan melalui Gerakan Imunisasi Nasional dan merupakan wujud kesepakatan global dalam pemberantasan Penyakit Polio di Indonesia. Penemuan kasus AFP merupakan upaya deteksi dini munculnya virus polio liar yang mungkin ada di masyarakat. Salah satu upaya untuk penemuan kasus AFP adalah dengan Surveilans secara aktif setiap ditemukan kasus lumpuh layuh mendadak pada anak usia <15 tahun. 24

37 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar Penemuan kasus AFP Di Kabupaten Ponorogo Tahun Perkiraan kasus AFP yang ada di masyarakat sebesar 2 orang per penduduk usia <15 tahun. Penemuan kasus AFP di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 sebanyak 4 kasus. Jumlah penderita ini naik dibandingkan dengan jumlah penderita AFP pada tahun 2011 sebanyak 1 kasus dan tahun 2010 sebanyak 4 kasus. Adapun tahun 2009 ditemukan 7 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 1 kasus sedangkan tahun 2008 ditemukan 7 kasus. 3. Penyakit Potensi KLB / Wabah a. Demam Berdarah Dengue (DBD) Pada Tahun 2012 ini penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tetap menjadi masalah di Kabupaten Ponorogo. Selain sangat berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), selama delapan tahun terakhir menjadikan Kabupaten Ponorogo sebagai Kabupaten Endemis. 25

38 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar Perkembangan kasus DBD Di Kabupaten Ponorogo Tahun Gambar di atas menunjukkan bahwa selama tahun 2008 sampai dengan 2010 kejadian kasus DBD cenderung meningkat, terlebih pada tahun 2009 dan 2010 kenaikan jumlah penderita cukup signifikan. Tahun 2011 kasus DBD mulai mengalami penurunan dengan jumlah kasus sebanyak 241, sedangkan tahun 2012 sebanyak 228 kasus dengan angka kesakitan Per penduduk dan CFR 0 %. Kematian karena DBD tidak terjadi di tahun 2012, sedangkan tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011 terdapat kematian karena DBD berturut-turut 2 kasus, 11 kasus, 7 kasus dan 4 kasus. Upaya penanggulangan dan pencegahan penyakit DBD diantaranya dilakukan dengan kegiatan program pemantauan jentik berkala (PJB), abatisasi, penyuluhan tentang penyakit DBD, penanganan penderita dan pencegahan penularannya. Adapun setiap ada kasus dilakukan penyelidikan epidemiologi, gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 26

39 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 dengan gerakan 3M Plus-nya dan juga dilakukan pengasapan (fogging) untuk memberantas nyamuk dewasa. Dari rumah yang diperiksa didapat (81.79%) rumah dengan bebas jentik, masih dibawah target yang seharusnya 95%. Melihat kenyataan ini, untuk penanggulangan sekaligus pencegahan penyakit DBD adalah pengendalian vektor diantaranya dengan PSN menjadi mutlak adanya. Gerakan PSN dan 3M Plus merupakan cara yang sangat efektif, murah dan mudah dilaksanakan. Peran serta aktif masyarakat dalam penanggulangan dan pencegahan DBD adalah sangat penting, karena dengan gerakan PSN dan 3M Plus ini terbukti mampu mengendalikan perkembangan vector nyamuk DBD. b. Diare Dari data yang ada bahwa penyakit diare masih menjadi masalah di Kabupaten Ponorogo. Dengan jumlah kasus yang senantiasa tinggi, menyebabkan kematian dan relatif selalu terjadi peningkatan. Pada tahun 2012 kasus diare yang ditangani sebanyak kasus dan terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di 1 (satu) desa dengan 7 penderita, dengan 1 orang meninggal dunia (CFR %). Pada tahun 2011 kasus diare sebanyak , tahun 2010 kasus penyakit diare yang terjadi sebanyak Pada Tahun 2009 terdapat kasus diare balita atau 29,75% dari keseluruhan penderita ( penderita). Sedangkan tahun 2008 ada kejadian 1 kali KLB yang menyerang 1 (satu) desa dengan jumlah penderita sebanyak 25 orang dan 2 orang meninggal dunia (CFR 8%) dari keseluruhan penderita ( penderita). 27

40 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar Penemuan penderita diare Di Kabupaten Ponorogo Tahun Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kasus diare dalam 5 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan dan berpotensi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB). Kasus diare yang tercatat belum menggambarkan angka kejadian sebenarnya karena banyak penderita diare yang tidak datang ke sarana kesehatan. c. Leptospirosis Emerging disease adalah salah satu penyakit yang telah muncul dalam suatu populasi untuk pertama kalinya, atau yang mungkin telah ada sebelumnya tetapi meningkat dengan pesat dalam kejadian atau dalam jarak geografis. Di Kabupaten Ponorogo pada Tahun 2010 muncul emerging disease yaitu penyakit Leptospirosis sebanyak 1 kasus. Pada tahun 2011 kasus leptospirosis sebanyak 30 kasus dan tahun 2012 sebanyak 26 kasus. Penyakit ini dibawa dan ditularkan lewat binatang tikus melalui gigitan 28

41 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 dan air kencingnya, yang telah membawa 3 kematian pada tahun 2011 dan 1 kematian pada tahun Gambar Penemuan penderita leptospirosis Di Kabupaten Ponorogo Tahun C. STATUS GIZI Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR) dan status gizi balita. 1. Berat Badan Rendah (BBLR) Jumlah bayi lahir hidup Tahun 2012 sebanyak , terdiri dari bayi laki-laki dan bayi perempuan. Bayi baru lahir yang ditimbang berat badannya sebanyak (99,83 %). Dari jumlah bayi baru lahir yang ditimbang berat badannya, 380 bayi (3,13%) merupakan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011, dari balita yang ditimbang 325 bayi (2,63%) merupakan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). 29

42 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tahun 2010 dari bayi baru lahir yang ditimbang, 297 bayi (2,44%) merupakan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Gambar Perkembangan kasus BBLR Di Kabupaten Ponorogo Tahun Status Gizi Balita Jumlah balita ditimbang pada tahun 2012 sebanyak , terdiri dari 667 balita (1,49%) dengan status gizi lebih, balita (92,78%) dengan status gizi baik, balita (5,19%) dengan status gizi kurang, 239 balita (0,54%) dengan status gizi buruk. Kasus gizi buruk dalam empat tahun terakhir tahun 2009 sampai dengan 2012 berturut-turut adalah 677 kasus, 652 kasus, 488 kasus, dan 563 kasus. Dari gambaran penemuan kasus dalam empat tahun terakhir menunjukkan bahwa trend kasus gizi buruk mengalami penurunan dalam tiga tahun dan mengalami kenaikan kembali di tahun

43 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar Perkembangan kasus gizi buruk Di Kabupaten Ponorogo Tahun

44 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 1. Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah Tahun 2012 jumlah murid Kelas 1 SD dan setingkat yang mendapatkan penjaringan kesehatan sebesar murid yang terdiri dari murid laki-laki dan murid perempuan, cakupan penjaringan sebesar 95,21%. Sedangkan Pelayanan kesehatan bagi murid SD dan setingkat sebesar murid laki-laki dan murid perempuan, cakupan pelayanan kesehatan bagi siswa SD dan setingkatnya sebesar murid atau 166% dari total murid yaitu Jumlah SD/MI yang mendapat pelayanan kesehatan gigi sebanyak 663 sekolah (96,51%) dari 687 SD/MI yang ada. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat dari murid, yang diperiksa murid (18,09%). 2. Pelayanan Kesehatan Usila Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut Tahun 2012 mencapai usila (41,46%) terdiri dari laki-laki dan perempuan dari jumlah penduduk kelompok usia lanjut sebesar Untuk pelayanan kesehatan bagi usia lanjut telah dibentuk Posyandu Usila di semua wilayah puskesmas di Kabupaten Ponorogo dimana kegiatan difokuskan pada deteksi dini faktor resiko penyakit usia lanjut. 31

45 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG 1. Kunjungan Rawat Jalan Cakupan kunjungan rawat jalan di sarana pelayanan kesehatan Tahun 2012 adalah sebesar orang (102,21%). Terdiri dari kunjungan di puskesmas sebanyak orang, kunjungan di rumah sakit sebanyak orang dan kunjungan di Balai Pengobatan sebanyak orang. Prosentase jumlah kunjungan pada masing-masing sarana pelayanan tergambar pada grafik berikut : Gambar 4.1. Prosentase Kunjungan Rawat Jalan pada Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar di atas menunjukan bahwa jumlah kunjungan rawat jalan yang paling banyak adalah di sarana Puskesmas yaitu sebanyak 94,47% dari jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo, sedangkan di Rumah sakit 6,30% serta di Balai Pengobatan swasta sebanyak 1,43%. Jumlah kunjungan rawat jalan di Balai Pengobatan swasta belum menggambarkan kondisi yang sebenarnya karena dari 21 BP swasta yang ada di Ponorogo hanya 4 BP yang mengirim laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo. 32

46 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun Kunjungan Rawat Inap Cakupan kunjungan rawat Inap di sarana pelayanan kesehatan Tahun 2012 adalah sebesar orang atau 2,20% dari jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo. Terdiri dari rawat inap di puskesmas sebanyak orang dan rawat inap di rumah sakit sebanyak orang, sedangkan di Balai Pengobatan tidak melayani pasien rawat inap. Gambar 4.2. Jumlah Kunjungan Rawat Inap pada Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar di atas menunjukan bahwa jumlah kunjungan rawat Inap yang paling banyak adalah di sarana Rumah Sakit yaitu sebanyak orang atau 1,62% dari jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo, sedangkan di Puskesmas adalah orang atau 0,58%. 3. Pelayanan Kesehatan Jiwa Jumlah kunjungan kasus gangguan jiwa di Kabupaten Ponorogo pada Tahun 2012 sebanyak penderita. Jumlah tersebut yang 33

47 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 berkunjung ke Puskesmas sedangkan yang berkunjung ke rumah sakit tidak ada laporan. Jumlah ini masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kasus yang sebenarnya karena belum semua laporan dari sarana pelayanan yang lain masuk. Hal ini dikarenakan di Kabupaten Ponorogo belum ada dokter spesialis jiwa. Selain itu banyak kasus gangguan jiwa yang langsung kunjungan dan atau dengan rujukan ke RSJ di Lawang atau di Solo. C. PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK 1. Pelayanan Ibu Hamil Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk mengetahui akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standart paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga untuk melihat kualitas. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 pada Tahun 2012 Kabupaten Ponorogo mencapai 83,60% atau sejumlah ibu hamil dan kunjungan ibu hamil dengan K4 mencapai 77,51% atau sejumlah ibu hamil. Terjadi penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2011 dimana kunjungan ibu hamil K1 sejumlah ibu hamil atau 99,82% dan kunjungan ibu hamil dengan K4 mencapai 91,72% atau sejumlah ibu hamil. Tahun 2010 kunjungan K1 sebanyak ibu hamil atau 95,97% dan kunjungan ibu hamil dengan K4 mencapai 87,57% atau sejumlah Dibanding dengan selama empat tahun sebelumnya 34

48 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 cakupan kunjungan ibu hamil dengan K4 mengalami penurunan, yaitu Tahun 2011 K4 91,72% ; tahun 2010 K4 95,97% ; tahun 2009 K4 82,99% dan 80,07% di Tahun Gambar 4.3. Jumlah Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4) Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2008 sd Pertolongan Persalinan Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Ponorogo pada Tahun 2012 mencapai 80,76 % atau sebesar bulin, sedangkan pelayanan pada ibu nifas mencapai 80,84 % atau sebesar bufas, hal ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Tahun 2011 yang mencapai 98,80 % atau sebesar bulin, sedangkan pelayanan pada ibu nifas mencapai 99,02 % atau sebesar bufas. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan ibu nifas dalam kurun waktu Tahun 2008 sampai dengan Tahun

49 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal tersebut digambarkan pada grafik berikut : Gambar 4.4. Jumlah Pelayanan Persalinan Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2008 sd Penanganan Komplikasi Cakupan ibu hamil dengan resiko tinggi/komplikasi yang ditangani pada Tahun 2012 sebesar 84,56% atau sebanyak bumil risti (target 20% jumlah bumil). Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan cakupan Tahun 2011 sebesar 97% atau sebanyak bumil risti. Sedangkan neonatus resiko tinggi/komplikasi ditangani pada Tahun 2012 sebesar 113,40% atau sebanyak bayi (target 15% bayi lahir hidup). Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan cakupan Tahun 2011 sebesar 113 % atau sebanyak bayi. 36

50 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun Pelayanan Neonatus Jumlah bayi lahir hidup Tahun 2012 sebanyak Dari 100% bayi yang ditimbang saat baru lahir, 3,13% (380 bayi) termasuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Terjadi kenaikan angka BBLR jika dibandingkan dengan tahun 2011, dari bayi lahir hidup sebanyak , 100 % ditimbang saat baru lahir. 2,63 % (325 bayi) termasuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Tahun 2012 cakupan kunjungan neonatus 1 kali (KN1) mencapai 96,76% dengan rincian KN1 bayi laki-laki sebanyak (100,31%), KN1 bayi perempuan sebanyak (93,27%). Cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN3/Lengkap) mencapai 95,89% dengan rincian KN3 bayi laki-laki sebanyak (99,34%), KN3 bayi perempuan sebanyak (92,50%). Terjadi penurunan jika dibandingkan dengan cakupan Tahun 2011 dimana kunjungan neonatus 1 kali (KN1) mencapai 102 % dengan rincian KN1 bayi laki-laki sebanyak (104 %), KN1 bayi perempuan sebanyak (101%). Cakupan kunjungan neonatus 3 kali (KN3/Lengkap) mencapai 99% dengan rincian KN3 bayi laki-laki sebanyak (100%), KN3 bayi perempuan sebanyak (98%). Cakupan kunjungan bayi (minimal 4 kali) Tahun 2012 mencapai 95,79% dengan rincian kunjungan bayi laki-laki sebanyak dan kunjungan bayi perempuan sebanyak Terjadi penurunan jika dibandingkan dengan cakupan kunjungan bayi Tahun 2011 yang mencapai angka 98%. 37

51 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Grafik berikut menggambarkan keadaan kunjungan neonatus dalam kurun waktu 5 tahun : Gambar 4.5. Jumlah Kunjungan Neonatus dan Bayi Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2008 sd Pelayanan Keluarga Berencana Dari kepesertaan Keluarga Berencana (KB) aktif Tahun 2012, 41,84% peserta menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan 58,16% menggunakan Non MKJP. Sedangkan dari peserta KB baru, 37,95% peserta menggunakan MKJP dan 62,05% menggunakan Non MKJP. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat Ponorogo cenderung menggunakan metode kontrasepsi non jangka panjang (suntik, pil dan kondom). Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Tahun 2012 sebanyak yang terdiri dari (9,01%) peserta KB baru dan (83,13%) peserta KB aktif. 38

52 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun Pelayanan Kesehatan Anak Balita Tahun 2012 cakupan anak balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan mencapai 78,04% dari anak balita. Terdiri dari (74,36%) anak balita laki-laki dan ( 82,01%) anak balita perempuan. Angka ini menunjukkan peningkatan kinerja jika dibandingkan dengan cakupan Tahun 2011 yang hanya mencapai 75 % dari anak balita. Terdiri dari (37%) anak balita laki-laki dan (38%) anak balita perempuan. D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR 1. Rumah Sehat Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan. Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat tinggal dan berlindung. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif. Dari rumah yang ada di tahun 2012, yang diperiksa selama tahun berjalan sebanyak (9.88%) rumah. Adapun untuk rumah sehat didasarkan pada jumlah rumah sehat secara keseluruhan tahun sebelumnya dan rumah sehat tahun berjalan yaitu sebanyak ( 61.17%) rumah dari jumlah rumah yang ada. 39

53 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun Penyehatan Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Pada tahun 2012 jumlah TUPM di Kabupaten Ponorogo berjumlah 636 yang terdiri atas hotel, restoran/rumah makan, pasar dan TUPM lainnya (kantin sekolah). Adapun jumlah yang diperiksa sebanyak 434 TUPM dan jumlah TUPM yang sehat sebanyak 381 (59.91%) dari jumlah TUPM yang ada. 3. Penyehatan Institusi Tahun 2012 jumlah institusi yang ada di Kabupaten Ponorogo sebanyak sarana yang terdiri dari sarana pelayanan kesehatan, instalasi pengolahan air minum, sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran dan sarana lainnya. Sejumlah (74.8%) institusi telah dibina kesehatan lingkungannya. 4. Akses Air Bersih dan Air Minum Jumlah keluarga / KK yang ada di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 adalah KK dengan jumlah keluarga yang diperiksa sumber air bersihnya selama tahun berjalan sebanyak KK atau 8.06%. Adapun keluarga yang mengakses jenis sarana air bersih secara keseluruhan sebanyak KK (79.06%) yang terdiri atas Ledeng sebanyak KK (21,53%), Sumur Pompa Tangan (SPT) ada KK (12.36%), Sumur Gali (SGL) ada KK (40.79%), Mata Air ada KK (3.83%), Penampungan Air Hujan (PAH) ada KK (0,54%). Untuk keluarga yang ada sumber air minumnya pada tahun 2012 adalah KK dan keluarga dengan jumlah sarana sumber air terlindungi dari keluarga yang ada adalah sarana (43.29%) yang 40

54 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 terdiri dari air isi ulang ada 106 sarana (0.04%), ledeng meteran ada sarana (15.61%), pompa ada sarana (5.97%), sumur terlindungi ada sarana (21.58%), mata air terlindungi ada 190 sarana (0.08%) dan sumur tak terlindungi ada sarana (9%). 5. Jamban Keluarga Dari jumlah KK di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 sebesar KK, ada sejumlah KK (8.06%) yang diperiksa pada waktu tahun berjalan dan keluarga yang memiliki jamban dari tahun sebelumnya dan tahun berjalan sebanyak KK (66.14), Sedangkan hasil pemeriksaan dari KK yang memiliki jamban sebanyak KK (76.50%) merupakan jamban sehat. Untuk meningkatkan akses jamban sehat dan juga pemanfaatannya, mulai tahun 2008 Kabupaten Ponorogo telah melaksanakan kegiatan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dengan program ini diharapkan adanya perubahan perilaku masyarakat ke arah hidup yang sehat khususnya perilaku buang air besar (BAB) sembarang tempat ke tempat yang terpusat dan tertutup. Rangkaian kegiatan dalam program STBM antara lain pelatihan fasilitator, pemicuan, pertemuan pasca pemicuan, monitoring, verifikasi desa/dusun yang akan ODF dan pertemuan stakeholder tingkat kecamatan. Untuk pelaksanaan program STBM di Kabupaten Ponorogo Tahun 2008 berada di wilayah 11 Puskesmas di 7 Kecamatan dengan sasaran 30 komunitas di 30 desa. Tahun 2009 di wilayah 11 Puskesmas di 8 Kecamatan dengan sasaran 35 komunitas di 35 desa. Tahun 2010 dilaksanakan di 7 desa dengan sasaran 7 komunitas dari 5 wilayah puskesmas di 5 kecamatan. 41

55 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tahun 2011 dilaksanakan di 4 desa 7 komunitas dari 2 wilayah puskesmas di 2 kecamatan. Sedangkan tahun 2012 dilaksanakan di 29 desa dari 12 wilayah puskesmas di 11 kecamatan dan sampai tahun 2012 yang ODF ada 37 desa (14 kelurahan/desa ODF tanpa pemicuan) 6. Air Limbah Rumah Tangga dan Tempat Sampah Sarana pembuangan air limbah (SPAL) merupakan salah satu teknologi sanitasi untuk mencegah kerusakan lingkungan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga diharapkan seluruh lapisan masyarakat memiliki akses terhadap sarana sanitasi, sesuai dengan target MDGs terkait dengan cakupan pelayanan sanitasi sebesar 100% pada tahun Adapun sarana sanitasi dasar seperti : SPAL dan Tempat Sampah merupakan sarana yang mutlak dimiliki dalam upaya untuk menciptakan lingkungan rumah yang sehat sehingga harus memenuhi syarat kesehatan. SPAL dinyatakan sehat apabila terdapat saluran yang kedap air, tertutup, ada penampung pembuangan / resapan dan tempat sampah yang sehat juga harus kedap air dan tertutup. Pada Tahun 2012 dari KK, SPAL RT yang diperiksa selama tahun berjalan sebanyak KK (8.06%), yang memiliki SPAL RT keseluruhan sejumlah KK (20.16%) dan terdapat SPAL yang sehat KK atau 50.11% dari yang memiliki. Pada Tahun 2012 dari KK, Tempat sampah yang diperiksa selama tahun berjalan sebanyak KK (8.06%), yang memiliki tempat sampah keseluruhan sejumlah KK (52.07%) dan tempat sampah yang sehat KK atau 74.40% dari yang memiliki. 42

56 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun Pengelolaan Limbah Rumah Sakit dan Puskesmas Pengelolaan limbah rumah sakit dan puskesmas merupakan satu hal penting yang harus ada di setiap unit sarana pelayanan kesehatan, karena limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah infeksius, radio aktif dan limbah B3 yang bisa berdampak pada masyarakat. Oleh sebab itu perlu adanya penanganan secara khusus. Di Kabupaten Ponorogo pada Tahun 2012 terdapat 3 dari 6 rumah sakit yang ada memiliki instalasi pengolah limbah, yaitu RSUD dr. Harjono, RSU Muslimat dan RSU Aisyiyah Dr.Sutomo. Sedangkan puskesmas yang mempunyai instalasi pengolah limbah sederhana adalah Puskesmas Balong, Puskesmas Kauman dan Puskesmas Sawoo. E. SURVEILANS DAN IMUNISASI 1. Pelayanan Pencegahan Penyakit / Imunisasi Tujuan dari program imunisasi adalah untuk memberikan perlindungan terhadap serangan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), sehingga dapat menekan angka kesakitan, kematian dan kecacatan. PD3I tersebut diantaranya adalah penyakit Hepatitis B, Tuberkoluse, Polio, Diptheri, Pertusis, Tetanus dan Campak. Program imunisasi dimaksud adalah imunisasi Hepatitis B 1x pada bayi < 7 hari, BCG 1x, Polio 4x, DPT-HB Combo 3x dan Campak 1x selama masa bayi. Pada anak SD (dalam program BIAS) kelas 1 diberikan imunisasi DT, kelas 2 dan kelas 3 diberikan imunisasi TT. Imunisasi TT WUS diberikan kepada wanita usia subur (WUS) yang status T-nya belum mencapai T5. Pada Jama ah Haji diberikan imunisasi Meningitis dan 43

57 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Influensa untuk mencegah penyakit radang selaput otak (meningitis) dan influensa yang banyak beresiko pada para Jama ah Haji. Pada Tahun 2012 di Kabupaten Ponorogo terdapat 8 kasus difteri, 224 kasus campak dan 4 kasus tetanus non neonatorum, sedangkan kasus pertusis, tetanus neonatorum, polio dan hepatitis tidak ditemukan kejadian kasus. 2. Imunisasi TT pada Ibu Hamil Dari ibu hamil yang tercatat, ada beberapa puskesmas yang belum melaporkan tentang imunisasi TT pada ibu hamil dikarenakan tidak dilakukannya skrining dan pencatatan imunisasi pada ibu hamil. Dari data puskesmas yang melaporkan ibu hamil dengan TT1 hanya sebesar 0,17%, TT2 sebesar 0,23%, TT3 ada 1,33%, TT4 ada 5,90% dan TT5 ada 6.08%. 3. Imunisasi pada Bayi Sebagai salah satu indikator keberhasilan Program Imunisasi bisa diukur dengan pencapaian UCI (Universal Children Imunization) desa. Berbagai upaya dilakukan untuk mampu mendongkrak pencapaian desa / kelurahan UCI sehingga bisa mencapai target di atas 85%, namun capaian UCI desa/kelurahan di Kabupaten Ponorogo pada tahun 2012 masih rendah yaitu 45,28%, hal ini disebabkan karena sasaran riil lebih rendah daripada sasaran supas. Untuk melihat suatu wilayah sudah UCI atau belum bisa diukur dengan indicator capaian cakupan imunisasi HB0, BCG, DPTHB1 dan Polio1 (Akses) minimal 95%; indicator cakupan imunisasi DPTHB2 & 3, Polio 2,3 dan 4, serta Campak (Kelengkapan Perlindungan) harus mencapai sedikitnya 90%. 44

58 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi di Kabupaten Ponorogo selama Tahun 2012 adalah KLB difteri terjadi di 8 desa dengan jumlah penderita sebanyak 8 orang; KLB malaria terjadi di 2 desa dengan jumlah penderita sebanyak 21 orang; KLB Leptospirosis terjadi di 7 desa dengan jumlah penderita sebanyak 11 orang meninggal 1 orang; KLB keracunan makanan terjadi di 1 desa dengan jumlah penderita sebanyak 16 orang. Selain KLB di atas juga terjadi KLB AFP yang terjadi di 4 desa dengan jumlah penderita 4 orang; KLB diare terjadi di 1 desa dengan jumlah penderita 7 orang meninggal 1 orang; KLB campak terjadi di 3 desa dengan jumlah penderita sebanyak 60 orang; KLB chikungunya yang terjadi di 2 desa dengan jumlah penderita 34 orang dan KLB Flu Singapura terjadi di 4 desa dengan jumlah penderita sebanyak 15 orang. Dari semua desa yang terkena KLB, 100% ditangani kurang dari 24 jam. F. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 1. Pelayanan Gizi Bayi, Balita dan Ibu Hamil Salah satu pemenuhan gizi pada ibu hamil adalah pemberian tablet Fe sampai dengan 90 tablet. Tahun 2012 jumlah bumil terdaftar dimana bumil mendapat Fe1 (30 tablet) sebanyak (76,06%) sedangkan bumil mendapat Fe3 (90 tablet) meningkat menjadi (76,42%). Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan capaian tahun 2011 dimana jumlah bumil terdaftar , bumil mendapat Fe1 (30 tablet) sebanyak (96%) sedangkan bumil mendapat Fe3 (90 tablet) menjadi (82%). 45

59 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Sedangkan pemenuhan kebutuhan vitamin A bagi bayi, balita dan ibu nifas di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 mencapai berturut-turut 99,36% ( bayi), 63,81% ( balita) dan 71,36% ( bufas). Terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 pada sasaran bayi dan balita yang mencapai berturut-turut 76% (9.398 bayi), 54% ( balita), namun terjadi penurunan pada sasaran bufas dimana tahun 2011 mencapai 92% ( bufas ). 2. ASI Eksklusif dan MP-ASI Jumlah bayi diberi ASI eksklusif Tahun 2012 sebanyak bayi (69,59%), angka ini meningkat jika dibandingkan dengan Tahun 2011 dimana bayi yang diberi ASI eksklusif hanya mencapai 63%. Sedangkan jumlah anak usia 6 24 bulan keluarga miskin yang diberi MP-ASI Tahun 2012 sebesar 76,62% ( 177 dari 231 anak ), angka ini juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan Tahun 2011 yang hanya mencapai 73% ( 15 dari 21 anak ). G. PROMOSI KESEHATAN 1. Penyuluhan Kesehatan Jumlah kegiatan penyuluhan kelompok yang dilakukan oleh puskesmas sekabupaten Ponorogo dan Dinas Kesehatan dalam kurun waktu Tahun 2012 seluruhnya berjumlah kali atau rata-rata 448 kali/bulan. Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Tahun 2011 yang berjumlah kali atau rata-rata 700 kali/bulan. Kegiatan penyuluhan kelompok yang dilakukan melalui penyuluhan langsung dan dengan 46

60 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 menggunakan media seperti radio spot, pemasangan spanduk, talk show siaran radio dan lain-lain. 2. Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (ber-phbs) Jumlah rumah tangga yang dipantau Tahun 2012 sebanyak atau 24,85% dari rumah tangga. Dari rumah tangga yang dipantau, rumah tangga yang ber-phbs sebanyak (35,09%). Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Tahun 2011 dimana dari rumah tangga yang ada, yang dipantau sebanyak 89,755 ( 39% ), rumah tangga yang ber-phbs sebanyak ( 34% ). Angka ini sedikit lebih rendah dari target 40 %. H. PELAYANAN KEFARMASIAN Ketersediaan obat menurut jenis obat di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 dapat dilihat pada grafik dibawah ini. 47

61 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 4.6. Ketersediaan Obat Di Kabupaten Ponorogo Tahun

62 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tingkat kecukupan obat harus memenuhi kebutuhan selama 18 bulan. Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa, pada Tahun 2012 tingkat kecukupan beberapa jenis obat sudah memenuhi kebutuhan obat selama 18 bulan bahkan berlebih sampai dengan 54 bulan (300%) yaitu Deksametason inj 5 mg/ml 2ml, Kotrimoksazol tablet 120 mg, Parasetamol Tablet 500 mg, OAT Kat Sisipan dan Pyrantel Pamoat 125 mg tablet, bahkan jenis obat Tablet Tambah darah tingkat kecukupannya mencapai 512%. Sedangkan untuk jenis obat Kloroquin tablet, Retinol IU, OAT Kat 1 dan Infus set dewasa tingkat kecukupan obatnya masih dibawah target yaitu kurang dari 18 bulan. 49

63 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN 1. Sarana Pelayanan Kesehatan Sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Ponorogo pada Tahun 2012 terdiri dari rumah sakit umum, puskesmas perawatan, puskesmas non perawatan, puskesmas keliling, puskesmas pembantu, rumah bersalin, balai pengobatan/klinik, praktek dokter bersama dan perorangan, praktik pengobatan tradisional, poskesdes, posyandu, apotek, toko obat, gudang farmasi kabupaten, industri kecil obat tradisional, industri rumah tangga makanan, pedagang besar farmasi dan penyalur alat kesehatan. Jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 dapat dilihat pada grafik dibawah ini : 50

64 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 5.1. Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo Tahun

65 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 ada 6 Rumah Sakit Umum, 19 Puskesmas Perawatan, 12 Puskesmas Non Perawatan, 51 Puskesmas Keliling, 57 Puskesmas Pembantu, 9 Rumah Bersalin, 20 Balai Pengobatan/ Klinik, 3 Praktik Dokter Bersama, 162 Praktik Dokter Perorangan, 33 Praktik Pengobatan Tradisional, 305 Pos Kesehatan Desa, 1130 Posyandu, 51 Apotek, 30 Toko Obat, 1 GFK, 3 Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT), 691 Industri Rumah Tangga Makanan (PM-IRT), 1 Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan 1 cabang Penyalur Alat Kesehatan (PAK). Tidak ada RS Jiwa, RS Bersalin, RS Khusus Lainnya, industry farmasi, Industri Obat Tradisional, industri alat kesehatan, industri perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) dan industri kosmestik di Kabupaten Ponorogo. 2. UKBM ( Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ) Jumlah Posyandu di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 sebanyak posyandu. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 berjumlah jiwa berarti satu Posyandu jumlah penduduk yang dilayani 1 : 759 orang, ratio ini seimbang bila dibandingkan dengan standart ratio 1 : 750 orang. Sedangkan Posyandu Purnama dan Mandiri (PURI) mencapai 66,81 %, angka sudah diatas target SPM 46 %. 52

66 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 5.2. Strata Posyandu Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Jumlah Desa Siaga aktif di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 adalah 305 desa, dari 307 desa yang ada ( 99,35% ). Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan target SPM ( 60 % ) dan lebih tinggi dari capaian tahun 2011 yang hanya mencapai angka 221 desa ( 72% ). Berdasarkan tabel 73, dari 307 desa hanya 2 (dua) desa yaitu Desa Ringin Putih wilayah Puskesmas Sampung dan Desa Jrakah wilayah Puskesmas Wringinanom yang belum menjadi desa siaga dikarenakan masih baru hasil dari pemekaran wilayah. 3. Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas merupakan penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama yang mempunyai fungsi ; a. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan; b. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat; 53

67 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 c. Sebagai pusat penyelenggaraan pelayanan kesehatan strata pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dalam hal ini mencakup Pelayanan Kesehatan Perorangan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, agar bisa menjangkau seluruh wilayah kerjanya, puskesmas diperkuat dengan puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan penempatan bidan desa serta pengembangan polindes menjadi ponkesdes dengan penambahan tenaga perawat. Jumlah puskesmas di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 sebanyak 31 buah dan 19 diantaranya merupakan puskesmas perawatan. Dari 19 Puskesmas perawatan yang ada di Kabupaten Ponorogo, 8 diantaranya adalah Puskesmas mampu PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) yaitu Puskesmas Badegan, Sampung, Slahung, Bungkal, Babadan, Sambit, Sooko dan Pulung. Selama Tahun 2012 jumlah persalinan yang dilayani di wilayah Puskesmas PONED sebanyak bulin, yang dilayani di Puskesmas PONED itu sendiri sebanyak bulin. Jumlah puskesmas pembantu sebanyak 57 buah. Sedangkan jumlah polindes ada 244 buah, 184 diantaranya diperluas fungsinya dengan menambahkan tenaga perawat dalam sarana ponkesdes. Dengan demikian rasio puskesmas terhadap penduduk adalah 3,61 dan rasio puskesmas pembantu terhadap puskesmas adalah 1,84. Ini berarti setiap penduduk dilayani oleh 3,61 puskesmas dan setiap puskesmas mempunyai 1,84 puskesmas pembantu. Akan tetapi bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana sasaran 54

68 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 penduduk yang dilayani oleh puskesmas rata-rata penduduk, maka jumlah puskesmas per penduduk pada tahun 2012 di Kabupaten Ponorogo rata-rata adalah 1,08 unit. Ini berarti bahwa puskesmas di Kabupaten Ponorogo sudah menjangkau penduduk di wilayah kerjanya. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, ada beberapa puskesmas yang ditingkatkan fungsinya dari hanya melayani rawat jalan menjadi puskesmas dengan perawatan inap, terutama puskesmas yang letaknya jauh dari rumah sakit, serta puskesmas di tepi jalan raya yang rawan kecelakaan. Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa puskesmas perawatan di Kabupaten Ponorogo pada Tahun 2012 yang sudah di SK-kan Bupati adalah 19 buah dan semuanya sudah memberikan pelayanan rawat inap dengan jumlah tempat tidur total sebanyak 162 tempat tidur. Dalam rangka menunjang pelayanan rujukan oleh puskesmas, baru tersedia 2 (dua) ambulance yang dioperasionalkan di Puskesmas Jambon dan Puskesmas Ngebel, sedangkan puskesmas keliling yang dioperasionalkan di puskesmas sebanyak 45 buah, 25 diantaranya dalam keadaan baik dan 19 buah dalam kondisi rusak ringan/sedang tapi masih berfungsi dengan baik dan 1 dalam kondisi rusak berat. 4. Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Kabupaten Ponorogo terdapat 6 buah rumah sakit. 1 (satu) adalah Rumah Sakit Pemerintah dan 5 (lima) adalah Rumah Sakit Swasta dengan jumlah tempat tidur total 686 buah. Ini berarti bahwa rasio rumah sakit terhadap penduduk adalah 3,50, yang berarti bahwa tiap 55

69 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun penduduk dilayani oleh 3,50 rumah sakit. Sedangkan rasio tempat tidur terhadap penduduk adalah 79,99 per penduduk. Pemanfaatan Rumah Sakit di Kabupaten Ponorogo bisa diukur dengan beberapa indikator antara lain BOR, ALOS, TOI, GDR dan NDR. Rata-rata BOR rumah sakit tahun 2012 sebesar 59,9% mengalami kenaikan dibanding tahun 2011 yang hanya sebesar 50%, di atas rata-rata BOR nasional yaitu 55%. Angka BOR tertinggi yaitu RSUD dr.harjono sebesar 77% dan BOR terendah RS Griyo Waluyo sebesar 16,9%. Sedangkan ratarata LOS-nya adalah 3,3 hari. B. TENAGA KESEHATAN Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 untuk tenaga Dokter Spesialis hanya terdapat di Rumah Sakit sebanyak 35 orang yang terdiri dari 31 orang berjenis kelamin laki-laki dan 4 orang berjenis kelamin perempuan. Tenaga Dokter Umum di Puskesmas ada 41 orang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 23 orang perempuan. Sedangkan di Rumah Sakit ada 38 orang Dokter Umum yang terdiri dari 27 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Dokter gigi di Puskesmas 17 orang yang semuanya berjenis kelamin perempuan. Di Rumah Sakit ada dokter gigi sejumlah 6 orang yang terdiri dari 2 orang berjenis kelamin laki-laki dan 4 orang berjenis kelamin perempuan. Di Dinas Kesehatan ada 3 dokter umum yang semuanya berjenis kelamin perempuan, sedangkan di Sarana Pelayanan Kesehatan Lain dan Institusi Diknakes tidak ada Dokter Spesialis, Dokter Umum, maupun Dokter Gigi. 56

70 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Gambar 5.3. Komposisi Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Tenaga bidan di Puskesmas sebanyak 408 orang, di RS sebanyak 90 orang dan di Dinas Kesehatan sebanyak 2 orang, sedangkan di institusi pendidikan dan di Sarana Pelayanan Kesehatan Lain tidak ada tenaga bidan. Tenaga perawat paling banyak ada di Rumah Sakit yaitu 478 orang yang terdiri dari 195 orang berjenis kelamin laki-laki dan 283 orang berjenis kelamin perempuan. Sedangkan di Puskesmas ada 400 tenaga perawat yang terdiri dari 136 perawat laki-laki dan 264 perawat perempuan. Di Sarana Pelayanan Kesehatan Lain tidak ada tenaga perawat. Tenaga perawat di Institusi Diknakes ada 3 orang yang terdiri dari 1 perawat laki-laki dan 2 perawat perempuan. Tenaga dengan latar belakang pendidikan perawat di Dinas Kesehatan sebanyak 5 orang yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Tenaga kefarmasian yang ada di Puskesmas sebanyak 26 orang yang terdiri dari 5 orang tenaga kefarmasian laki-laki dan 21 orang tenaga 57

71 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 kefarmasian perempuan. Di Rumah Sakit ada 59 tenaga kefarmasian yang terdiri dari 10 orang tenaga kefarmasian laki-laki dan 49 orang tenaga kefarmasian perempuan. Di Sarana Pelayanan Kesehatan Lain ada 2 orang tenaga kefarmasian yang semuanya tenaga kefarmasian perempuan. Sedangkan di Institusi Diknakes dan di Dinas Kesehatan tidak ada tenaga kefarmasian. Untuk tenaga gizi yang ada di Puskesmas ada 26 orang yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Di Rumah Sakit ada 13 orang tenaga gizi yang terdiri dari 4 orang tenaga gizi laki-laki dan 9 orang tenaga gizi perempuan. Di Sarana Pelayanan Kesehatan Lain dan Institusi Diknakes tidak ada tenaga gizi. Sedangkan di Dinas Kesehatan hanya ada 1 tenaga gizi perempuan. Di Puskesmas hanya ada 3 Tenaga Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Di Rumah Sakit ada 9 Tenaga Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Di Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya ada 1 orang Tenaga Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari 1 orang berjenis kelamin laki-laki dan 1 orang berjenis kelamin perempuan. Di Institusi Diknakes tidak ada Tenaga Kesehatan Masyarakat. Sedangkan di Dinas Kesehatan ada 16 orang Tenaga Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Untuk tenaga sanitasi di Puskesmas ada 36 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 25 perempuan. Di Rumah Sakit ada 7 orang tenaga sanitasi yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Di Sarana Kesehatan Lain ada 1 orang tenaga sanitasi yang berjenis kelamin laki-laki. Di Institusi Diknakes tidak ada tenaga sanitasi. Sedangkan di Dinas Kesehatan ada 58

72 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun orang tenaga sanitasi yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Tenaga teknisi medis yang ada di Puskesmas sejumlah 19 orang yang terdiri dari 6 tenaga laki-laki dan 13 tenaga perempuan. Di Rumah Sakit ada 46 orang tenaga teknisi medis yang terdiri dari 13 tenaga teknisi medis laki-laki dan 33 tenaga teknisi medis perempuan. Di Sarana Pelayanan Kesehatan Lain dan Institusi Diknakes tidak ada tenaga teknisi medis. Sedangkan di Dinas Kesehatan ada 2 orang tenaga teknisi medis perempuan. Di Puskesmas ada 3 fisioterapis yang terdiri dari 1 fisioterapis laki-laki dan 2 fisioterapis perempuan. Di Rumah Sakit ada 10 fisioterapis yang terdiri dari 5 fisioterapis laki-laki dan 5 fisioterapis perempuan. Sedangkan di Sarana Kesehatan Lain, Institusi Diknakes dan Dinas Kesehatan tidak ada fisioterapis. Rasio tenaga kesehatan di sarana kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 5.4. Rasio Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo Tahun

73 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa rasio jumlah tenaga kesehatan per penduduk di Kabupaten Ponorogo tahun 2012 khususnya untuk rasio tenaga Dokter Spesialis 7,73; rasio dokter umum 17,46; rasio dokter gigi 5,08; rasio bidan 110,05; rasio perawat 198,66; rasio tenaga farmasi 19,22; rasio tenaga gizi 8,62; rasio tenaga kesehatan masyarakat 6,16; rasio tenaga sanitasi 19,36; rasio tenaga teknisi medis 28,6 dan rasio tenaga fisioterapi 5,72. C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 1. Jaminan Kesehatan Pra Bayar Jumlah peserta jaminan kesehatan pra bayar di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 sebesar ( 45,54% ) dari total penduduk. Terdiri dari 4,72% peserta ASKES, 39,65% peserta Jamkesmas, 24,70% peserta Jamkesda, sedangkan kepesertaan Jamsostek belum bisa diketahui karena tidak ada data di Dinas Kesehatan. Dari masyarakat miskin di Kabupaten Ponorogo, 97,14% telah dicakup oleh jamkesmas. Untuk pelayanan rawat jalan, 40,17% telah mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di sarana kesehatan strata pertama dan 6,72% telah mendapatkan pelayanan kesehatan rujukan di sarana kesehatan strata kedua dan ketiga. Sedangkan 2,86% penduduk miskin yang tidak dicakup oleh jamkesmas, telah dicakup oleh jamkesda. Untuk pelayanan rawat inap pasien jamkesmas, 0,75% telah mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di sarana kesehatan strata pertama dan 2,73% telah mendapatkan pelayanan kesehatan rujukan di sarana kesehatan strata kedua dan ketiga. 60

74 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun Anggaran Kesehatan Alokasi anggaran kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten 48,84% ( 54% alokasi untuk RSUD Dr.Harjono dan 46% alokasi untuk SKPD Dinas Kesehatan), APBD Provinsi 2,92%, APBN 6,57%, dan Dana Bantuan Luar Negeri (BLN) 0,09%. Besarnya alokasi anggaran kesehatan jika dibandingkan dengan total APBD Kabupaten Ponorogo sebesar 10,51%. Sedangkan besarnya anggaran kesehatan per kapita Rp ,43. Alokasi anggaran digunakan untuk belanja langsung, belanja tidak langsung, pembangunan fisik, pengadaan sarana dan prasarana serta kegiatankegiatan program yang mendukung upaya pencapaian derajat kesehatan masyarakat Ponorogo. Gambar 5.5. Sumber Dana Anggaran Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo Tahun

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO 2015 Profil Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2014 DAFTAR ISI Halaman Sampul... Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Ponorogo. i ii Daftar

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) , FAX. (0321)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) , FAX. (0321) DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO JLN. R. A BASOENI NO. 4 SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO TELP. (0321) 321957, FAX. (0321) 390113 Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Kata Pengantar Puji syukur

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso telah dapat menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Bondowoso Tahun 2012, yang berisi apa yang telah dikerjakan oleh Dinas

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 Profil Kesehatan Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta atas berkat dan rahmat-nya, buku Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2012 dapat diterbitkan. Profil Kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL TAR TABEL

DAFTAR TABEL TAR TABEL DAFTAR TABEL TAR TABEL Tabel 1 : Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan, Kabupaten Mojokerto Tahun 2012 Tabel 2 : Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

Malang, 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM Pembina Utama Muda NIP

Malang, 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Dinas Kesehatan Kota Malang dapat menyelesaikan penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2013. Profil Kesehatan ini disusun untuk

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

Malang, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. SUPRANOTO, M.Kes. Pembina Tingkat I NIP

Malang, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. SUPRANOTO, M.Kes. Pembina Tingkat I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Dinas Kesehatan Kota Malang dapat menyelesaikan penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2012. Profil Kesehatan ini disusun untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 586.021

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I 1 DERAJAT KESEHATAN (AHH, AKB DAN AKI) 2 STATUS GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA 3 JUMLAH RUMAH SAKIT BERDASARKAN KEPEMILIKAN DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR [ ] PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR [ ] PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 2014 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR [ ] 20 13 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 i PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Buku ini diterbitkan oleh DINAS KESEHATAN PROVINSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN MALANG 2010-1015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 581.947

Lebih terperinci

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 )

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 ) LAMPIRAN 1 LUAS WILAYAH,, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH RUMAH JIWA / RUMAH PENDUDUK DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK (km 2 ) TANGGA

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Judul Tabel

DAFTAR TABEL. Judul Tabel DAFTAR TABEL Tabel Judul Tabel Tabel 1 : Tabel 2 : Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan Kota Depok tahun 2007 Jumlah penduduk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya, Profil Kesehatan Kabupaten Madiun tahun 2013 ini dapat diselesaikan dan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat dengan Misinya Membuat Rakyat Sehat diperlukan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2013 SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO Puji syukur kepada Allah Subhanahuwata ala atas segala limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2010 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH DINAS KESEHATAN UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI Jalan Undata No. 3 Palu - Telp.+62-451-421070-457796 http://dinkes.sulteng.go.id

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA I.Upaya Promosi Kesehatan A. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Rumah Tangga : Rumah di Periksa : 1050 Target : 75 % x 1050 = 788 2. Institusi Pendidikan sekolah

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. KETENAGAAN Situasi ketenagaan di Puskesmas Banguntapan III berubah dari tahun ke tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31 Desember

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 8,972 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1557 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 5,932,601

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 Penanggung jawab : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Pelaksana : Kepala UPT Surveilans, Data dan Informasi Tim Penyusun : - Seksi Data

Lebih terperinci

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes 100 % C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga ber-phbs 64.56 % 87 Posyandu Aktif 53.07

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN ANGKA/NILAI L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 2

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN ANGKA/NILAI L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 2 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 2 3.297 Km 2 Jumlah Desa/Kelurahan 852 Desa/Kel 3 Jumlah Penduduk 262.351 267.400 529.751 Jiwa 4 Rata-rata

Lebih terperinci