BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. Sejarah perusahaan PT ARUS dimulai dari bakat wiraswasta dari seorang ibu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. Sejarah perusahaan PT ARUS dimulai dari bakat wiraswasta dari seorang ibu"

Transkripsi

1 BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Sejarah perusahaan PT ARUS dimulai dari bakat wiraswasta dari seorang ibu rumah tangga yaitu ibu Nani B.A. pada tahun 1966 beliau mendirikan usaha pertenakan sapi perah di Jalan Raya Bogor sebagai salah satu bentuk usaha rumah tangga. Peternakan sapi perah ini hanya diawali dengan 9 ekor induk sapi perah lokal jenis Friesian Holstein. Peternakan sapi perah ini diberi nama Arus Dairy Farm. Perkembangan peternakan sapi perah ini sangat baik. Hal ini terlihat bahwa dalam kurun waktu lebih kurang satu dekade jumlah induk sapi perah telah bertambah menjadi 62 ekor yang dapat memproduksi sekitar 160 liter per hari. Produksi susu ini mula-mula dipasarkan dalam bentuk susu segar yang dikemas dalam botol dan diederkan dengan menggunakan sepeda. Seiring berkembangnya skala usaha peternakan susu ini maka dilakukan pula perubahan bentuk badan hukum usahanya, dari usaha rumah tangga menjadi Perseroan Terbatas (PT). Perubahan bentuk badan usaha ini dilakukan dihadapan Nyonya Tjahjawati, SH sebagai Notaris pengganti Abdul Latief dengan Akta Pendirian nomor 141 pada tanggal 29 mei 1974 dan diberi nama PT ARUS dengan asset 100 ekor sapi dan masih berlokasi di jalan Raya Bogor. Pembentukan badan usaha ini diperkuat dengan akta perubahan terakhir Nomor 82 tanggal 24 Februari 1981 dari Frederik Alexander Tumbuan, Notaris di Jakarta. 32

2 Pada tahun yang sama ( tahun 1974) mulai dirintis relokasi peternakan sapi perah ke Sukabumi, Jawa Barat. Hal ini dilakukan karena luas lahan di yang terbatas ( 2,5 Ha), sehingga tidak memungkinkan lagi untuk mendukung usaha peternakan karena jumlah induk sapi perah yang semakin bertambah. Perluasan lahan di daerah ini tidak dimungkinkan lagi karena kondisi lingkungan sekitar yang semakin padat dengan adanya proyek pembangunan ruas jalan tol jagorawi ke Pondok Indah. Setelah sarana dan prasarana peternakan sapi di Sukabumi, Jawa Barat telah selesai dibangun, maka secara resmi peternakan sapi perah dipindahkan ke desa tersebut. Nama peternakannya tidak berubah yaitu Arus Dairy Farm, sedangkan di Jalan Raya bogor dijadikan lokasi industri pengolahan susu. Pada awalnya, peternakan sapi perah dan industri pengolahan susu masih berada pada satu manajemen, namun sejak tahun 1998, manajemen antara keduanya dipisah. Hal ini dilakukan agar masing-masing manajemen lebih terfokus pada pengembangan usahanya. Arus Dairy Farm terfokus untuk mengembangkan dan memelihara induk sapi perah yang sehat dan berkualitas agar dapat menghasilkan susu segar yang berkualitas pula. Sedangkan industri pengolahan susu PT ARUS terfokus pada pengembangan produk turunan susu yang bergizi dan dapat diterima oleh konsumen. PT ARUS mulai mengolah susu segar dari peternakan mereka menjadi susu pasteurisasi pada tahun Pada awalnya, PT ARUS hanya menggunakan mesin pengolah susu pasteurisasi semi otomatis dari Medan dengan kapasitas 500 liter/hari. Hasil produksi susu pasteurisasi didistribusikan dengan mobil box tanpa pendingin atau dengan sepeda motor. Konsumennya adalah hotel-hotel, instansi, industri makanan, sekolah, dan sebagainya yang ada di Jakarta. 33

3 Semakin meningkatnya permintaan susu, menyebabkan PT ARUS berusaha meningkatkan cara pengolahan susu mereka. Untuk mewujudkan hal tersebut, PT ARUS melakukan kerjasama dengan konsultan dari Denmark yaitu Danish Turkey Dairies ( DTD ). Pada tahun 1987, PT ARUS melakukan perluasan industri dengan membangun pabrik dan pemasangan mesin-mesin secara lengkap dengan kapasitas produksi 400 liter/jam. Dengan bertambahnya kapasitas produksi, PT ARUS mulai merintis pengolahan susu secara komersial. Peran PT ARUS dalam Industri Persusuan Nasional semakin nyata dan diakui. Hal ini dapat dilihat dengan terbitnya Surat Ketetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 28 Desember 1974 dan Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 5 Februari 1982, serta dimuat pada tambahan Berita Negara RI No. 80 tanggal 7 Oktober III.2 Lokasi dan Tata Letak Perusahaan Industri pengolahan susu PT ARUS berlokasi di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur. Pada awalnya, lokasi PT ARUS merupakan daerah kebun dan rawa yang secara bertahap dibeli dari penduduk sekitarnya. Luas tanah yang digunakan oleh PT ARUS sebagai lokasi pabrik di Jalan Raya bogor seluruhnya m 2. Perincian penggunaan lahan tersebut yaitu: m 2 ( 70% ) masih merupakan lahan terbuka yaitu berupa rawa dan lahan kering yang ditumbuhi rumput gajah dan semak-semak dan sisanya m 2 ( 30%) sebagai lahan tertutup. Lahan tertutup ini terdiri atas bangunan kantor, kolam renang, dan pabrik seluas 4.500m 2, pengerasan halaman dan aspal seluas m 2, dan lansdcaping (penghijauan) seluas m 2. 34

4 III.3 Tujuan Perusahaan PT ARUS adalah perusahaan yang bertujuan mengusahakan serta mengembangkan industri pengolahan makanan dan minuman yang bergizi dengan memakai bahan baku dari hasil peternakan sapi perah. Pengembangan usaha tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan bahan baku susu menjadi hasil produk turunan susu, seperti susu pasteurisasi, susu encer, susu beraroma, keju, yoghurt, dan sebagainya, yang terakhirnya akan menjadi integrated dairy products. III.4 Kegiatan Perusahaan Kegiatan pokok PT ARUS adalah mengolah susu segar yang dihasilkan dari peternakan sendiri di Sukabumi, Arus Dairy Farm menjadi produk susu olahan yang dapat diterima oleh konsumen. III.5 Struktur Organisasi Struktur organisasi dalam sebuah perusahaan sangat penting karena dengan adanya struktur organisasi yang baik maka fungsi-fungsi manajemen dapat dijalankan dengan baik pula. Struktur organisasi berbeda-beda pada setiap perusahaan, tergantung pada jenis usaha perusahaan dan harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Dalam struktur organisasi PT ARUS, berjalan secara langsung dari pimpinan ke bawahan. Penugasan berasal dari pimpinan atas sampai pada setiap orang yang berada pada jabatan terendah. Namun, struktur organisasi yang dilaksanakan pada perusahaan ini bersifat terbuka dimana komunikasi antara 35

5 pimpinan dan bawahan tidak diikat oleh peraturan-peraturan jabatan yang berlaku. Untuk memperjelas pengendalian kegiatan perusahaan, PT ARUS memiliki struktur organisasi dengan uraian tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Dewan Komisaris, memiliki tugas dan tanggung jawab: 1. Mengadakan dan memimpin rapat pemegang saham dalam mengevaluasi keadaan perusahaan dan membahas kegiatan-kegiatan yang dijalankan perusahaan. 2. Menetapkan target operasi perusahaan yang harus dicapai dalam suatu periode 3. Mengesahkan Rencana Kerja perusahaan 4. Mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja. b. Direktur, mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menyusun program kerja perusahaan 2. Menentukan haluan kebijakan perusahaan 3. Memelihara kerjasama yang baik dengan perusahaan-perusahaan lain 4. Mengembangkan perusahaan secara keseluruhan. c. Sekretaris Direksi, memiliki tugas dan tanggung jawab: 1. Bertanggung jawab kepada direktur 2. Mendukung pelaksanaan tugas direktur 3. Sebagai penghubung antara direktur dengan manager 36

6 d. Direktur bertindak sebagai pimpinan dan penanggung jawab perusahaan, Direktur membawahi 6 manager, yaitu: 1. Manajer Personalia dan Human Resources Development ( HRD) yang membawahi bidang administrasi personalia. Manajer ini bertugas menangani masalah humas dan karyawan. 2. Manajer Marketing dan Sales yang membawahi bidang pemasaran, distribusi, dan customer service. Manajer ini bertugas mencari konsumen, memasarkan produk, dan melayani keluhan-keluhan konsumen. 3. Manajer Finance dan Accounting, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Bertanggung jawab langsung kepada direktur. b. Mengkoordinasikan keuangan dan akuntansi perusahaan. c. Mengkoordinasikan kegiatan pembukuan, kas, dan bank. d. Bertanggung jawab atas pengelolaan dana perusahaan. e. Bertanggung jawab atas Laporan Keuangan yang diterbitkan. Manajer Finance dan Accounting membawahi : a. Asisten Finance dan Accounting, yang memiliki tugas dan tangggung jawab mencatat penerimaan dan pengeluaran, melaksanakan kegiatan administrasi pembukuan serta membuat laporan keuangan, dan melakukan penghitungan untuk keperluan perpajakan. 37

7 b. Kasir yang memiliki tugas dan tanggung jawab melaksanankan kegiatan penerimaan/ pengeluaran yang melalui kas atau bank, menghitung dan mencocokkan bukti-bukti yang menunjang seluruh penerimaan dan pengeluaran kas atau bank, mengkoordinir kegiatan pembayaran. c. Kolektor memiliki tugas dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan penagihan kepada para pelanggan, melaporkan kegiatan penagihan kepada bagian kasir. 4. Manajer Produksi, Manajer ini bertugas sebagai pemimpin semua kegiatan di bidang produksi. 5. Manajer Quality Control serta Research and Development. Manajer ini bertugas mengawasi mutu produk dan merancang pemunculan produk baru 6. Manajer Umum, membawahi bidang keamanan, maintenance dan pembelian. Manajer ini bertanggung jawab terhadap masalah keamanan, pembelian, dan perawatan fasilitas perusahaan. 38

8 Gambar 3.1 Struktur organisasi PT ARUS Keterangan: = unit yang menangani bidang akuntansi dan perpajakan Sumber : Profil Perusahaan tahun

9 III.6 Kebijakan Akuntansi Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual yaitu mencatat transaksi-transaksi atau mengakui pendapatan maupun beban pada saat terjadinya. Pendapatan dicatat pada saat barang / jasa diberikan pada pelanggan, dan beban dicatat pada saat barang / jasa diterima oleh perusahaan. Jadi pencatatan dilakukan bukan pada saat penerimaan atau pengeluaran uang. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan konsep harga perolehan kecuali untuk surat berharga yang dinyatakan sebesar nilai wajar dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih ( the lower of cost or net realizable value). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah rupiah. Setara Kas Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya diklasifikasikan sebagai setara kas. Piutang Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. 40

10 Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih ( the lower of cost or net realizable). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang ( weighted average method). Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya Aktiva tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar harga perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan aktiva tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus ( straight line method ) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Aktiva Tetap Bangunan Mesin Kendaraan Inventaris Kantor Taksiran masa manfaat aktiva tetap 20 Tahun 8 Tahun 4 Tahun 4 Tahun Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan 41

11 akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Penurunan Nilai Aktiva Sesuai dengan PSAKNo. 48 tentang Penurunan Nilai Aktiva., perusahaan menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva pada tangal neraca. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, perusahaan menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tersebut. Kerugian atas penurunan aktiva diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan. Aktiva biologis Sesuai dengan International Accounting Standar (IAS) 41, Agriculture. Aktiva biologis dinilai berdasarkan harga pasar setelah dikurangi dengan estimasi biaya-biaya penjualan ( point-of-sales cost ). Kenaikan dari harga setelah dikurangi dengan estimasi biaya-biaya penjualan dilaporkan sebagai Laba (Rugi ) dari kenaikan harga pasar setelah dikurangi dengan estimasi biayabiaya penjualan pada laporan laba rugi. Biaya- biaya yang berhubungan dengan aktiva biologis yang dinilai berdasarkan harga pasar diakui sebagai beban pada saat terjadinya, kecuali biaya pembelian aktiva biologis tersebut Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya ( accrual basis ). 42

12 Transaksi dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs terakhir yang berlaku yang diumumkan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pajak Penghasilan Badan Beban pajak penghasilan tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun bersangkutan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aktiva dan kewajiban antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat nilai aktiva direalisasikan atau nilai kewajiban tersebut diselesaikan berdasarkan tarif pajak( dan peraturan pajak ) yang berlaku secara substantif pada tanggal neraca. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat putusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. 43

13 Imbalan kerja Perusahaan membukukan cadangan estimasi atas kesejahteraan karyawan sesuai dengan Undang-Undang no.13 Tahun 2003 ( UU No.13/2003) tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan adanya unsur ketidakpastian dalam membuat taksiran, realisasi dimasa yang akan datang dapat berbeda dengan taksiran tersebut III.7 Laporan Keuangan Perusahaan Dalam proses mengumpulkan data, penulis melakukan pengamatan dan wawancara untuk membantu proses penelitian yang dilakukan. Pertanyaan diajukan penulis kepada Manajer Akuntansi dan Keuangan PT ARUS. Pertanyaan yang diajukan antara lain adalah tentang kebijakan akuntansi dan aspek perpajakan dan perencanaan pajak yang telah diterapkan menjadi bahan dalam wawancara Dalam menganalis data yang telah dikumpulkan, penulis melakukan metodemetode sebagai berikut: 44

14 1. Observasi Dalam proses ini, penulis mendapatkan data dari proses observasi. Penulis mengadakan pengamatan ke perusahaan untuk mendapatkan informasi keuangan dan pelaksanaan perencanaan pajak yang dilaksanakan oleh perusahaan 2. Documentation Dalam proses ini, penulis menelusuri bukti-bukti atas transaksi atau kegiatan yang diteliti. Dokumen-dokumen yang diteliti antara lain Laporan Laba Rugi, SPT, SSP, dan data lainnya yang mendukung proses penelitian. 3. Wawancara Dalam proses ini, penulis mengajukan pertanyaan kepada Manajer Akuntansi dan Keuangan PT ARUS, dimana pertanyaan yang diajukan mengacu kepada kebijakan akuntansi dan aspek-aspek perpajakan, dan tentang perencanaan pajak yang telah diterapkan oleh perusahan, dan permasalahan-permasalahan yang timbul dan berkaitan dengan aspek perpajakan. 4. Reperformance Dalam proses ini, penulis melakukan perhitungan kembali atas data-data keuangan yang ada, dengan menelusuri unsur-unsur laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laba rugi, kemudian mencari ketentuan-ketentuan perpajakan yang mengaturnya, untuk mengetahui perlu dilakukan koreksi atau tidaknya. 45

15 Necara dan Laporan Laba Rugi PT ARUS, disajikan sebagai berikut: Tabel 3.1 PT ARUS NERACA Per tanggal 31 Desember 2005 NO PERKIRAAN JUMLAH ( Rupiah ) AKTIVA I AKTIVA LANCAR: Kas & Bank 147,886,047 Piutang 329,385,064 Persediaan 183,184,185 Biaya Dibayar Dimuka 8,729,145 Angsuran Pajak ( PPh Ps.25 & PPh Ps.21 21,417,900 Total 690,602,341 II AKTIVA TETAP : Nilai Perolehan 2,356,356,864 Akumulasi Penyusutan 1,253,281,133 TOTAL 1,103,075,731 III AKTIVA LAIN-LAIN Akumulasi Perolehan 146,791,471 TOTAL AKTIVA 1,940,469,546 IV PASIVA KEWAJIBAN LANCAR Hutang Dagang 338,871,023 Kewajiban Pajak PPH Ps.21 & PPh Ps 25 22,483,303 TOTAL 361,354,326 V VI KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Hutang Leasing 46,562,600 Hutang Kepada Pemegang Saham 815,528,656 TOTAL 862,091,256 MODAL Modal Ditempatkan 600,000,000 Laba Ditahan 92,552,798 Laba Tahun Berjalan 24,471,166 TOTAL 717,023,964 TOTAL PASIVA 1,940,469,546 Sumber : Laporan Keuangan PT ARUS Tahun

16 Tabel 3.2 PT ARUS Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 KETERANGAN JUMLAH ( Rupiah ) Penjualan Bersih 4,438,453,640 Harga Pokok Penjualan 2,918,406,684 Laba Kotor 1,520,046,956 Biaya Operasional: Biaya Pemasaran 766,361,454 Biaya Administrasi dan Umum 729,253,314 Total Biaya Operasional 1,495,614,768 Laba Operasional 24,432,188 Pendapatan/ Biaya Lain-lain Pendapatan Lain-Lain 16,257,144 Biaya Lain-Lain (13,499,148) Total Pendapatan Lain-Lain 2,757,996 LABA USAHA SEBELUM PAJAK 27,190,184 PPh pasal 25/ Badan Tahun ,719,018 LABA USAHA SETELAH PAJAK 24,471,166 Sumber : Laporan Keuangan PT ARUS Tahun

17 III.8 Uraian akun laba rugi berkenaan dengan Standar Akuntansi Keuangan. Tabel 3.3 PT ARUS Biaya- biaya pada Harga Pokok Penjualan Untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 Keterangan Jumlah (Rupiah) Biaya Bahan Baku: Persediaan Awal 144,733,186 Pembelian 2,338,763,670 Persediaan Bahan Baku 2,483,496,856 Persediaan Akhir 170,737,097 Pemakaian Bahan Baku 2,312,759,759 Biaya Produksi: Gaji dan Lembur 295,539,945 Angsuran PPh Ps.21 5,534,000 Biaya Seminar dan Pelatihan 375,000 ATK/Stationery 1,490,700 Pemeliharaan Gedung 24,127,400 Biaya Pemeliharaan Mesin 33,857,500 Biaya Konsultan dan Perijinan 30,121,700 Biaya Perjalanan Dinas 10,339,500 Biaya Transportasi 40,839,150 Biaya Listrik 112,515,026 Biaya Rumah Tangga 3,596,750 Asuransi 2,993,400 Bahan Kimia 5,041,557 Biaya Presentasi 1,891,500 Lain-lain 3,441,400 Penyusutan 42,240,512 Jumlah Biaya produksi 613,945,040 Harga Pokok Produksi 2,926,704,799 Barang Jadi Saldo Awal Barang Jadi 4,146,973 Saldo Akhir Barang Jadi (12,445,088) Jumlah (8,298,115) Harga Pokok Penjualan 2,918,406,684 Sumber : Laporan Keuangan PT ARUS Tahun

18 Tabel 3.4 PT ARUS Rincian Biaya Pemasaran Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 Keterangan Jumlah ( Rupiah ) Gaji dan Lembur 327,141,450 Jamsostek 17,330,689 Angsuran PPh ps.21 6,917,500 Seminar dan pelatihan 1,525,000 Biaya Konsultan & Legal 11,280,100 Biaya ATK 21,619,950 Biaya Pemeliharaan Gedung dan Fasilitas 10,622,800 Biaya pemeliharaan Kendaraan 33,975,700 Biaya Pemeliharaan mesin dan Perlengkapan 10,880,000 Biaya Entertaiment 10,065,600 Biaya BBM/TOL/Parkir 15,222,300 Biaya Representasi 15,424,325 Biaya Promosi 83,010,173 Asuransi 3,808,900 Lain-lain 231,400 Biaya Penyusutan 60,305,567 Total Biaya Pemasaran 766,361,454 Sumber : Laporan Keuangan PT ARUS Tahun

19 Tabel 3.5 PT ARUS Rincian Biaya administrasi dan umum Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 Keterangan Jumlah ( Rupiah ) Gaji dan Lembur 408,099,205 Jamsostek 25,802,601 Angsuran PPh ps.21 7,312,785 Biaya Konsultan 20,985,700 Telepon & Fax 18,628,050 Seminar dan pelatihan 8,475,000 Biaya ATK 14,092,466 Biaya Pemeliharaan Gedung dan Fasilitas 15,850,450 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 13,443,000 Biaya Rumah Tangga 9,992,900 Biaya BBM/TOL/Parkir 24,314,650 Biaya Representasi 34,295,700 Biaya Listrik 31,743,464 Asuransi 17,485,780 Biaya Entertaiment 15,984,300 Pajak Bumi Bangunan 30,988,500 Lain-lain 6,138,100 Biaya Penyusutan 25,620,663 Total Biaya Administrasi dan Umum 729,253,314 Sumber : Laporan Keuangan PT ARUS Tahun

20 Dari hasil wawancara, diperoleh keterangan tambahan atas akun-akun laba rugi yang memiliki potensi timbulnya masalah perpajakan bagi perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1. PT ARUS belum melakukan perencanan pajak yang efektif 2. PT ARUS memiliki 102 karyawan yang terdiri dari 50 orang karyawan untuk bagian produksi, 30 karyawan bagian pemasaran, dan 22 karyawan bagian administrasi, dan hanya 1 karyawan yang mengerti tentang pajak 3. Perusahaan memberikan fasilitas berupa kenikmatan/ natura kepada karyawannya, dimana pemberian fasilitas tersebut terdiri dari: a. Jumlah karyawan PT ARUS ada 102 orang dan setiap karyawan mendapatkan fasilitas berupa kenikmatan yaitu mendapat susu murni sebanyak Rp per bulannya. Atas pemberian fasilitas tersebut, perusahaan mencatatkan didalam akun beban gaji b. Pajak Penghasilan atas karyawan (PPh Pasal 21 ) ditanggung penuh oleh perusahaan. c. PT ARUS memberikan fasilitas antar jemput untuk karyawannya, terutama bagi karyawan yang bertempat tinggal jauh dari perusahaan. 4. Tunjangan yang telah diberikan oleh perusahaan yaitu berupa tunjangan hari raya dan bonus, dan tunjangan kesehatan bagi karyawan. 5. Penyusutan yang digunakan oleh perusahaan yaitu menggunakan metode garis lurus. Namun pada biaya penyusutan dalam rincian biaya administarasi dan umum terdapat penyusutan atas mobil sedan. 51

21 6. Biaya rumah tangga, biaya ini terjadi karena adanya pembelian alat-alat rumah tangga misalnya biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan rumah tangga perusahaan seperti koran, majalah, bay fresh, alat-alat pembersih, pembelian sabun, tissu gulung untuk laboratorium, gas elpiji, snak untuk rapat. 7. Biaya lain-lain merupakan biaya-biaya yang timbul diluar pos-pos yang sudah ada dan jarang terjadi, termasuk didalamnya cadangan untuk pengeluaran tak terduga. 8. Biaya BBM/TOL/Parkir, merupakan pengeluaran berupa bensin, tol, parkir, dan lain-lain yang penggunaannya berkaitan dengan kegiatan perusahaan, terutama untuk pengantaran susu ke pelanggan ( institusi, supermarket, hotel, restoran/kafe, perumahan ), biaya bensin dan tol untuk pengambilan bahan baku susu langsung ke pemasok atau biaya transportasi untuk pengambilan bahan pembantu yang barangnya tidak diantar langsung oleh pemasok. Biaya ini dicatat berdasarkan karcis ( bukti ) yang dibayarkan, namun perusahaan tidak mengarsipkan karcis tersebut dengan baik. Pada rincian biaya administrasi dan umum, biaya BBM/TOL/Parkir termasuk didalamnya digunakan untuk kendaraan sedan. 9. Biaya Representasi, biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjamu mitra bisnis sehubungan dengan pemasaran produk perusahaan, termasuk didalamnya biaya insentif yang diberikan perusahaan kepada pelanggan ( uang tip ). Jika pelanggan mengorder dalam volume yang besar, terkadang pasokan bahan baku dari Arus Dairy Farm tidak memenuhi kebutuhan bahan baku produksi, oleh karena itu, 52

22 perusahaan memasok bahan baku tersebut dari peternakan lain dengan mengambil sendiri bahan baku tersebut ke lokasi peternakan pemasok. Sopir yang ditugaskan untuk mengambil bahan baku tersebut, diberikan insentif khusus oleh perusahaan. Selama ini, perusahaan tidak membuat perincian atas pengeluaran pada biaya ini. 10. Biaya pemeliharaan, biaya ini merupakan pengeluaran dalam rangka memelihara, mengganti, serta memperbaiki aktiva tetap perusahaan seperti kendaraan, inventaris kantor, maupun gedung. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memelihara kendaraan, seperti pembelian sparepart, pelumas, dan sebagainya. Untuk biaya pemeliharaan kendaraan pada biaya administrasi umum, merupakan biaya pemeliharaan untuk kendaraan sedan untuk direksi dan manajer, dimana kendaraan tersebut tidak sepenuhnya untuk kegiatan perusahaan. Atas biaya pemeliharaan, perusahaan belum melakukan pemotongan atas jasa tersebut. 11. Biaya telepon dan fax, biaya ini merupakan pengeluaran atas fasilitas komunikasi yang diperlukan dalam menunjang aktivitas operasi perusahaan. Didalam biaya telepon dan fax pada biaya administrasi dan umum, didalamnya terdapat biaya pulsa handphone untuk direktur Rp / bulan, dan untuk manajer sebesar Rp / bulannya 12. Biaya asuransi, perusahaan mengasuransikan aktiva-aktivanya yang berupa gedung dan kendaraan. Biaya asuransi meliputi asuransi kesehatan dan asuransi kerugian yang semuanya ditanggung oleh perusahaan. Setiap bulannya karyawan dikenakan iuran dana pensiun sebesar 10% per bulan dan ditanggung oleh perusahaan 53

23 13. Jamsostek, karyawan dikenakan iuran untuk jamsostek sebesar 6,8 % per bulan dan ditanggung oleh perusahaan. 14. Biaya perjalanan dinas, biaya ini merupakan pengeluaran perusahaan atas perjalanan karyawannya ke luar kota dalam rangka perjalanan dinas. Setiap karyawan yang ditugasi keluar kota harus selalu melampirkan bukti-bukti pengeluaran selama perjalanan dinas. 15. Biaya konsultan dan perijinan, perusahaan menggunakan jasa konsultan baik konsultan pajak maupun konsultan untuk manajemen perusahaan. Atas pemakaian jasa konsultan tersebut, perusahaan belum melakukan pemotongan. Biaya perijinan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka pengurusan masalah perijinan kepada pihak berwenang. 16. Pendapatan Lain-lain pada laporan laba rugi merupakan pendapatan yang berasal dari jasa giro dan bunga deposito, namun dalam pengisian SPT Tahunan, tidak dimasukkan pada jenis penghasilan yang dikenakan pajak final. 17. PT ARUS tidak membuat daftar nominatif ( rincian ) atas transaksi biaya entertainment dan representasi. 18. Pada tahun 2005, PT ARUS terlambat membayar dan menyampaikan SPT Tahunan, namun PT ARUS belum mendapatkan STP atau pun SKP. 54

BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK

BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PASAL 25/29 MENURUT UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN DALAM RANGKA PERENCANAAN PAJAK

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara laporan keuangan komersial dengan peraturan perpajakan. Hal

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata BAB IV PEMBAHASAN Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata dan beberapa kebijakan akuntansi dan fiskal dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang perlu diketahui agar

Lebih terperinci

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 Halaman 8 PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT. Intanwijaya Internasional Tbk. (Perusahaan) didirikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk Penerapan perencanaan pajak yang dilakukan oleh PT Multi Indocitra Tbk, tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI)

BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI) BADAN MEDIASI PEMBIAYAAN, PEGADAIAN DAN VENTURA INDONESIA (BMPPVI) LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2017 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN BADAN MEDIASI

Lebih terperinci

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5 DAFTAR ISI Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN Neraca 1 Perhitungan Hasil Usaha 2 Laporan Perubahan Ekuitas 3 Laporan Arus Kas 4 Catatan Atas Laporan Keuangan 5 N E R A C A 31 Desember

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk ( Perusahaan ) didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Beban dan Pendapatan Perusahaan Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan koreksi fiskal atas laporan laba rugi perusahaan sesuai dengan undang-undang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kebijakan Perusahaan Dalam Menghitung Penyusutan. 1. Dasar Penyusutan Masing Masing Aktiva dan Metode Penyusutan Yang Digunakan Oleh Perusahaan Setiap aktiva yang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa Periode akuntansi yang diterapkan di PT Persada Aman Sentosa adalah tahun takwim, yaitu periode yang dimulai

Lebih terperinci

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk IV.1 Laba Rugi Secara Komersial Keuntungan (laba) atau kerugian adalah salah satu tolak ukur

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen i Neraca 1 Laporan Laba Rugi 2 Laporan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI BAB IV PEMBAHASAN IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI Di dalam prakteknya, ada perbedaan perhitungan laba menurut standar akuntansi keuangan menurut ketentuan peraturan perpajakan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV PEMBAHASAN Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisien PT.KBI, penulis akan menguraikan perencanaan pajak yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Metode Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap berwujud sebagai salah satu aktiva penting yang dimiliki perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba Rugi Fiskal Dalam Menentukan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Pada PT. XYZ PT. XYZ menyajikan informasi yang menyangkut hasil kegiatan operasinya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan. PT LAM didirikan dengan akte notaris Samsul Hadi S.H, nomor 10, tanggal 4 Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan 65 BAB IV Analisis Hasil Dan Pembahasan A. Koreksi Fiskal Dalam Penentuan Pajak Penghasilan Badan PT. Anugerah Kemas Indah. Telah diketahui bahwa Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 PT. PAS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 PT. PAS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 PT. PAS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi alat laboratorium, reagen kimia klinik dan seluruh perlengkapan

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) Perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya antara akuntansi komersial dan fiskal menimbulkan perbedaan dalam menghitung besarnya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI LAPORAN KEUANGAN SEMESTERAN TAHUN 2016 DAFTAR ISI Neraca Laporan Operasional Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT) - 1 - PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

Lebih terperinci

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah ) 1 UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Surya Toto Indonesia Tbk. ("Perusahaan") didirikan tanggal 11 Juli 1977 dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1, tahun 1967 berdasarkan akte yang dibuat

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perhitungan Laba Rugi Secara Komersial Laporan keuangan komersial adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil

Lebih terperinci

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT) LAPORAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan setiap akhir periode, dan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA IV. 1 Penerapan Akuntansi dalam Perhitungan Laba Kena Pajak dan Pajak yang Terutang Laba adalah selisih

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung Dalam menghitung laporan laba rugi perusahaan, terdapat perbedaan antara laporan laba rugi berdasarkan peraturan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN Pada prinsipnya terdapat perbedaan perhitungan penghasilan dan beban menurut Standar Akuntansi Keuangan dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS Perbedaan antara perlakuan akuntansi dan pajak dalam pengakuan pendapatan dan beban akan mengakibatkan perbedaan laba

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Subentra Land didirikan pada tanggal 11 Juli 2006 berdasarkan akta notaries nomor 53 yang dibuat dihadapan notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono,

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY Pada bab ini penulis akan mengevaluasi atas keadaan perpajakan seperti yang telah diuraikan dalam Bab 3. Evaluasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant Management dimana wajib pajak badan ini bergerak di bidang kesehatan

Lebih terperinci

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b. 77 DEPARTEMEN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERHATIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN h SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN h ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Express Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan

Lebih terperinci

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Berikut di bawah ini merupakan (contoh) ilustrasi sederhana penyajian laporan keuangan yang terdiri atas: 1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Komparatif; 2. Laporan Laba Rugi Komparatif; 3. Catatan Atas

Lebih terperinci

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI Pajak merupakan salah satu beban yang sangat material. Oleh karena itu, manajemen pajak harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Tax Planning Pada PT. XYZ Penerapan pajak yang dilakukan oleh PT. XYZ tidak dapat dipisahkan dengan upayaupaya yang dilakukan pihak manajemen untuk

Lebih terperinci

Struktur Organisasi PT. XL AXIATA Medan

Struktur Organisasi PT. XL AXIATA Medan LAMPIRAN 1 Struktur Organisasi PT. XL AXIATA Medan VICE PRESIDEN USAHA TEKNIK KEUANGAN PERSONALIA ADM. UMUM PEMASARAN BANGUNAN AKUNTANSI MANAJEMEN PEMBINAAN SDM PELAYANAN JASA PERALATAN AKUNTANSI KEUANGAN

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penelitian untuk skripsi ini dilakukan di PT. Esstar Indorim yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 1 Tegal Jawa Tengah

Lebih terperinci

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Aktivitas 2 3. Laporan Arus Kas 4. A. Informasi Umum 5. B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 6-7

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Aktivitas 2 3. Laporan Arus Kas 4. A. Informasi Umum 5. B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 6-7 Daftar Isi Halaman Pernyataan Direktur Eksekutif Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 3 Laporan Arus Kas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan Wajib Pajak Badan PT. MBPK. Laporan laba rugi yang dibuat oleh PT. MBPK bertujuan untuk informasi

Lebih terperinci

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA) PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2010 DAN 2009 Daftar Isi Halaman Neraca... 2-3 Laporan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. XPRESS CLEAN BER$SAUDARA berdiri pada tahun 1995 dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR. Muhammad 373-383

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah 29 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah Tax Planning merupakan langkah awal dalam pengelolaan pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO IV.I Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. PRIMA SINDO Di dalam prakteknya, ada perbedaan perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. XYZ pertama kali didirikan pada tahun 2007 dan bergerak di bidang Manufaktur. PT. XYZ ini berlokasi di Jakarta. 2. Visi

Lebih terperinci

PT. INTI KAPUAS AROWANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Auditor Independen

PT. INTI KAPUAS AROWANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Auditor Independen PT. INTI KAPUAS AROWANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan keuangan konsolidasi Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 Beserta Laporan Auditor Independen DAFTAR ISI Laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan 1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan pada PT. Trillion Glory International Setiap badan usaha diwajibkan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Ketentuan Formal Perpajakan PT Cipta Sukma Mandiri Nomor Pokok Wajib Pajak

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Ketentuan Formal Perpajakan PT Cipta Sukma Mandiri Nomor Pokok Wajib Pajak BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Ketentuan Formal Perpajakan PT Cipta Sukma Mandiri PT Cipta Sukma Mandiri merupakan wajib pajak badan sesuai yang tertuang di dalam Undang-Undang No. 36 Pasal 2 ayat 1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba Rugi Fiskal untuk Penentuan Pajak Penghasilan Terutang Wajib Pajak Badan Pada PT. Bijama Makmur Laporan Laba Rugi yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT TGS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris dengan No Akte 145 tanggal 23 April 1996. Akta pendirian tersebut

Lebih terperinci

Oleh Iwan Sidharta, MM.

Oleh Iwan Sidharta, MM. KOREKSI FISKAL Oleh Iwan Sidharta, MM. Terdapatnya perbedaan dalam Akuntansi Komersial dengan Peraturan Perpajakan. Perbedaan tersebut sehubungan dengan pengakuan penghasilan dan biaya. Perbedaan tersebut

Lebih terperinci

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk LAPORAN KEUANGAN SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 ( Tidak Diaudit ) PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk NERACA 30 September 2009

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. bergerak dalam bidang perbankan. Bank MAJU didirikan berdasarkan akte No. 30

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. bergerak dalam bidang perbankan. Bank MAJU didirikan berdasarkan akte No. 30 BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Bank MAJU merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, dan bergerak dalam bidang perbankan. Bank MAJU didirikan berdasarkan akte No.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba Rugi Fiskal sebagai dasar Penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan pada PT. DEF. Laporan Keuangan yang dibuat oleh PT. DEF bertujuan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Wijaya Prima Baja Indonesia berdiri sejak tahun 2007 oleh Bpk Oei Robby Wijaya dengan nomer izin 019-07/437-56/1/2007,

Lebih terperinci

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN FORMULIR 1771 KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERHATIAN : SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 :

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 : 33 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan atas Pendapatan dan Beban PT. XYZ PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan gedung dan jasa lainnya.

Lebih terperinci

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT Setelah dievaluasi biaya dan penghasilan dalam laporan laba rugi komersial terdapat perbedaan pengakuan biaya dan

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 Daftar Isi Halaman

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PADA PT SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA

BAB III TINJAUAN UMUM PADA PT SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA BAB III TINJAUAN UMUM PADA PT SUMBER SUKSES MOBILINDO SEJAHTERA III.1 Tinjauan Umum Perusahaan. III.1.1 Sejarah singkat dan kegiatan operasional Perusahaan. Perusahaan ini didirikan oleh Tuan Cokro Adinata

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Akuntansi PPN PT. Biro ASRI PT. Biro ASRI dalam menjalankan operasi perusahaan selain berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo,

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN 130522063 AKBAR ANWARI LUBIS 130522064 MUCHTI WIRAHADINATA 130522065 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 8 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1. UMUM P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. (Perusahaan), dahulu P.T. EKADHARMA TAPE INDUSTRIES TBK. didirikan dengan akta No. 71 pada tanggal 20 November 1981

Lebih terperinci

Persediaan Uang muka pembelian mesin dan lainnya

Persediaan Uang muka pembelian mesin dan lainnya AKTIVA PT PYRIDAM FARMA Tbk NERACA Tahun yang berakhir pada tanggal ( Dinyatakan dalam Rupiah ) Tidak di audit Tidak di audit Catatan 2007 2006 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 1 469.620.175 496.651.622

Lebih terperinci

DANA PENSIUN BNI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember 2015

DANA PENSIUN BNI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember 2015 DANA PENSIUN BNI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember 215 A S E T INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito on call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring) BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. FMA Finance PT. FMA Finance adalah suatu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang pembiayaan konsumen (consumer

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984.

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984. Berkas Permanen SEJARAH DAN LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PT PETA didirikan tanggal 23 April 1984 dengan akta notaries James, SH Nomor 30372 di Jakarta. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan Nomor

Lebih terperinci

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk LAPORAN KEUANGAN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TANGGAL 31 MARET 2009 DAN 2008 ( Tidak Diaudit ) PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk NERACA 31 Maret 2009 dan 2008 ( Disajikan

Lebih terperinci