BAB I PENDAHULUAN. Kas merupakan harta yang paling lancar yang dimiliki dan digunakan pada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Kas merupakan harta yang paling lancar yang dimiliki dan digunakan pada"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kas merupakan harta yang paling lancar yang dimiliki dan digunakan pada hampir semua perusahaan. Fungsi kas dalam perusahaan sangatlah penting untuk menunjang kelancaran aktivitas dari perusahaan. Hampir setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu berkaitan dengan kas. Kas sering menjadi sasaran kecurangan atau pencurian, sehingga pengelolaan dan pencatatan kas dalam perusahaan mutlak dilakukan agar tidak disalah gunakan oleh penggunanya. Kas meliputi uang tunai (uang kertas maupun uang logam) dan kertas-kertas berharga yang dapat disamakan dengan uang, serta simpanan di bank yang dapat digunakan sewaktu-waktu. Salah satu prinsip pokok dalam pengawasan terhadap pengeluaran kas ialah bahwa semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek. Akan tetapi dalam kegiatan operasional perusahaan terdapat pengeluaran pengeluaran yang jumlah rupiahnya relatif kecil. Sehingga tidak efektif jika perusahaan mengeluarkan cek hanya untuk membayar pengeluaran-pengeluaran tersebut. Jika semua pengeluaran tersebut dilakukan dengan cek, maka akan banyak lembar cek yang dibutuhkan. Sehingga menyebabkan terjadinya pemborosan waktu dan biaya yang tinggi. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk membuat suatu pengendalian terhadap pengeluaran-pengeluaran tersebut dengan mengambil kebijaksanaan mengalokasikan sejumlah dana untuk membentuk dana khusus dengan jumlah yang relatif kecil sesuai dengan jumlah 1

2 2 yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan yang biasa disebut dengan kas kecil (petty cash). Dalam sebuah perusahaan, fungsi dana kas kecil sangatlah penting untuk menunjang kelancaran aktivitas dari perusahaan, karena setiap pengeluaran yang relatif kecil tidak efektif jika dilakukan dengan menggunakan cek disebabkan penarikan cek membutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi dengan adanya dana kas kecil semua pengeluaran tersebut dapat dilakukan dengan segera. Biasanya pengeluaran yang termasuk dalam dana kas kecil itu sifatnya pengeluaran rutin seperti pembelian gula, teh, susu dan lain sebagainya. Karena fungsinya yang demikian penting, pada perusahaan yang berukuran menengah besar, dana kas kecil ini sudah merupakan kebutuhan yang mutlak harus ada. Dapat dibayangkan betapa tidak efesiennya apabila dana kas kecil ini tidak disediakan anggarannya oleh perusahan tersebut, karena pada saat akan melakukan pengeluaran uang harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu. Tapi kalau perusahaan tersebut menyediakan anggaran bagi dana kas kecil, maka setiap melakukan pengeluaran yang kecil-kecil tidak harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu tetapi bisa langsung pembayarannya menggunakan dana kas kecil tadi. Jumlah dana kas kecil yang tersedia ditangan juga tidak boleh terlalu besar jumlahnya, karena akan menyebabkan sejumlah dana yang menganggur dan juga dapat menimbulkan resiko kehilangan. Dengan adanya dana kas kecil yang jumlahnya sesuai kebutuhan, tentu aktivitas perusahaan dapat berjalan lancar. Di dalam pencatatan kas kecil, terdapat dua macam cara pencatatan yaitu sistem pencatatan dana tetap (imprest fund) dan sistem pencatatan dana kas kecil berubah-ubah (metode fluktuasi)

3 3 Kaya Toast merupakan kedai kopi (coffee shop) yang bergerak di bidang penjualan makanan dan minuman. Dalam pengendalian pengeluaran kasnya membentuk dana kas kecil yang digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran yang rutin seperti pembelian gula, teh, susu dan bahan makanan lainnya. Penerapan sistem pencatatan dana kas kecil di Kaya Toast menggunakan sistem pencatatan dana tetap (Imprest fund). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis penerapan sistem pencatatan dana kas kecil dengan sistem imprest fund pada Kaya Toast. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut: a. Bagaimana penerapan sistem pencatatan imprest fund pada Kaya Toast. b. Apakah Penerapan sistem pencatatan imprest fund sudah sesuai dengan praktik yang berlaku umum. 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih mengarah pada tujuan yang diharapkan, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut: a. Batasan Data Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini Yaitu hanya pada sistem pencatatan internal dana kas kecil yang terjadi di Kaya Toast selama bulan Juli tahun 2010.

4 4 b. Batasan Aspek Praktik yang berlaku umum itu merujuk pada teori dari literatur akuntansi. c. Batasan Lapangan Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kaya toast yang berlokasi di Pelabuhan Ferry International-Batam Centre. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem imprest fund pada Kaya Toast. b. Untuk mengetahui apakah penerapan sistem pencatatan dana kas kecil dengan imprest fund sudah sesuai dengan praktik yang berlaku umum. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan, di harapkan dapat menjadi bahan referensi dalam pencatatan dana kas kecil dengan menggunakan sistem pencatatan metode imprest. b. Bagi Penulis sebagai wadah yang tepat dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama dibangku kuliah, terutama tentang pencatatan kas kecil dan menjadi bahan perbandingan antara praktik yang berlaku umum dengan praktek yang ada di dunia kerja. c. Bagi Pembaca sebagai tambahan pengetahuan dan referensi bacaan, khususnya bagi mahasiswa yang akan menyusun laporan sejenis.

5 5 1.6 Sistematika Penulisan Dalam penulisan proposal ini, secara garis besar dapat diuraikan secara singkat terdiri dari 5 bab yaitu: Bab I Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Menjelaskan landasan teori atau konsep yang mendasari penyusunan penelitian ini seperti pengertian kas, pengertian kas kecil, sistem pencatatan dana kas kecil, yang berhubungan dengan pembahasan penelitian ini. Bab III Metode penelitian dan Gambaran Umum Perusahaan Menguraikan tentang metodologi penelitian dan gambaran umum perusahaan, dimana metodologi penelitian menguraikan tentang obyek penelitian dan teknik pengumpulan data dan berisikan penjelasan singkat tentang gambaran umum yang terdiri dari sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi. Bab IV Pembahasan Bab ini menguraikan jawaban atas pertanyaan pada rumusan masalah yaitu bagaimana penerapan sistem pencatatan imprest fund pada Kaya Toast dan apakah penerapan sistem pencatatan imprest fund sudah sesuai dengan praktik yang berlaku umum.

6 6 Bab V Penutup Bab ini merupakan bab terakhir yang menguraikan kesimpulan mengenai hasil penelitian yang telah dibahas dan juga memberikan saran-saran yang sekiranya bermanfaat bagi perusahaan.

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kas Menurut Jusup (2005), kas adalah aktiva yang digunakan dan dimiliki pada hampir semua perusahaan. Kas meliputi uang tunai (uang kertas dan uang logam) dan kertas-kertas berharga yang dapat disamakan dengan uang, serta simpanan di bank yang dapat digunakan sewaktu-waktu (misalnya rekening giro). Menurut Baridwan (2004) kas merupakan suatu alat penukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca kas merupakan aktiva yang paling lancar dalam artian sering berubah hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Fungsi kas dalam perusahaan sangatlah penting untuk menunjang kelancaran aktivitas dari perusahaan, karena hampir setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu berkaitan dengan kas, maka tanpa kas perusahaan tidak dapat berjalan dengan lancar. berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas dapatlah di tarik kesimpulan bahwa kas adalah seluruh uang tunai dan bentuk-bentuk lainnya yang dapat diuangkan setiap saat apabila perusahaan membutuhkan. 2.2 Pengertian Dana Kas Kecil Menurut Baridwan (2004) dana kas kecil ialah uang yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Dana ini diserahkan kepada kasir pemegang 7

8 8 dana kas kecil yang bertanggung jawab terhadap pembayaran-pembayaran dari dana ini dan terhadap junlah dana kas kecil. Jika jumlah dana kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar dananya ditambah. Penambahan dana kas kecil kadang-kadang dilakukan setiap periode tertentu misalnya mingguan. Menurut Yusup (2005) dana kas kecil adalah dana yang dikeluarkan untuk pengeluaran kas yang jumlahnya relatif kecil, seperti pengeluaran kas untuk biaya pos, telegram, pembelian untuk jenis-jenis perlengkapan tertentu, perjalanan dinas dan sebagainya. Jika pengeluaran-pengeluaran tersebut dilakukan dengan cek, maka lembar cek yang dibuat untuk pengeluaran-pengeluaran tersebut akan banyak sekali. Hal ini selain menyebabkan pemborosan waktu juga mahal. Oleh karena itu agar perusahaan tidak menarik cek untuk setiap pengeluran kas yang jumlahnya kecil, maka perusahaan perlu membentuk suatu kas kecil yang disediakan khusus untuk pengeluaran-pengeluaran itu. 2.3 Metode Pencatatan Dana Kas Kecil Seperti yang telah diuraikan di latar belakang, Penyelenggaraan dana kas kecil dapat dilakukan dengan dua cara, metode pertama adalah metode dana kas kecil dengan jumlah tetap (Imprest fund method), dan metode kedua adalah metode dana kas kecil dengan jumlah berubah-ubah (fluctuating method) Sistem Imprest (Metode Dana Tetap) Menurut Baridwan (2004), metode imprest merupakan pencatatan terhadap pengeluaran-pengeluaran kas kecil yang kemudian baru akan dilakukan pada saat pengisian kembali. Pada sistem ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk

9 9 membentuk dana kas kecil. Oleh kasir kas kecil, cek tadi diuangkan ke bank dan uangnya digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kecil. Setiap kali melakukan pembayaran kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran. Menurut Mulyadi (2001), dalam sistem impres penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. 2. Pengeluaran kas kecil tidak dilakukan dengan jurnal (sehingga tidak mengkredit rekening dana kas kecil). Bukti-bukti ini semua dikumpulkan dalam arsip dan diserahkan kepada pemegang dana kas kecil. 3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas. Menurut Sugiri dan sumiyana (2005), dalam metode dana tetap pencatatan dana kas kecil dapat dilakukan dengan cara: 1. Membentuk dana kas kecil Dengan menguangkan cek dengan jumlah tertentu yang telah ditetapkan perusahaan, misalnya Rp ,00 untuk satu periode, misalnya 2 (dua) minggu. Uang tunai dari bank ini kemudian diserahkan ke bagian kasir dana kas kecil untuk disimpan dalam laci dana kas kecil. Setiap pengeluaran dana kas kecil harus mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang untuk itu, misalnya atasan dari pihak yang membutuhkan. Dengan persetujuan tersebut, kasir dana kas kecil mengeluarkan dana kas kecil dengan membuat bukti

10 10 pengeluaran yang ditanda tangani oleh pihak yang menerima kas kecil. Semua bukti pengeluaran disimpan oleh kasir kas kecil di arsip penyimpanan dana kas kecil. Jurnal pada saat pembentukan dana kas kecil adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Pembentukan dana kas kecil Tgl Keterangan Debit Kredit Dana kas kecil Kas atau Kas di bank (Mencatat pembentukan dana kas kecil) 2 Pengisian kembali dana kas kecil Pada saat jumlah kas yang tersisa tinggal sedikit atau telah habis periodenya, maka dilakukan pengisian kembali dana kas kecil dengan cara mengeluarkan cek sebesar jumlah kas kecil yang telah dikeluarkan. Pengeluaran cek untuk pengisian kembali dana kas kecil harus dengan persetujuan pejabat yang berwenang. Pada metode dana tetap biaya-biaya tidak dicatat pada saat dikeluarkan, tetapi pada saat pengisian kembali dana kas kecil. Tabel 2.2 Pengisian kembali dana kas kecil Tgl Keterangan Debit Kredit Biaya Kas atau Kas di bank (Mencatat pengisian kembali dana kas kecil) 3. Penambahan dana kas kecil Apabila pada saat tertentu dana kas kecil yang ditetapkan sudah tidak relevan lagi atau sudah tidak mencukupi untuk pengeluaran kas kecil pada satu

11 11 periode, maka ketetapan mengenai dana kas kecil harus diperbaharui melalui ketetapan manajemen. Jurnal untuk mencatat perubahan dana kas kecil bila dana kas kecil tersebut ditambah adalah sebagai berikut: Tabel 2.3 Perubahan dana kas kecil bila ditambah Tgl Keterangan Debit Kredit Dana kas kecil Kas atau Kas di bank (Mencatat perubahan dana kas kecil apabila terjadi penambahan terhadap dana kas kecil) 4. Pengurangan dana kas kecil Apabila jumlah dana kas kecil yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan dirasa sangat besar sehingga setiap pengeluaran kas selama satu periode dana kas kecil tersebut masih tersisa cukup banyak, maka perlu dilakukan pengurangan terhadap dana kas kecil. Maka ketetapan mengenai dana kas kecil harus diperbaharui melalui ketetapan manajemen. Jurnal untuk mencatat perubahan dana kas kecil bila dana kas kecil tersebut dikurangi. dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.4 Perubahan dana kas kecil bila dikurangi Tgl Keterangan Debit Kredit Kas atau Kas di bank Dana kas kecil (Mencatat perubahan dana kas kecil apabila terjadi pengurangan terhadap dana kas kecil)

12 12 5. Penyesuaian dana kas kecil Tabel 2.5 Penyesuaian dana kas kecil Tgl Keterangan Debit Kredit Biaya Kas atau Kas di bank (Mengakui biaya dan menyesuaikan dana kas kecil) 6. Penyesuaian kembali dana kas kecil Memasuki awal periode pembukuan berikutnya, dibuat jurnal penyesuaian kembali dengan tujuan agar saldo kas kecil kembali seperti semula dan harus dilakukan pencatatan pengeluaran yang telah terjadi pada tanggal pengisian kembali. Jurnal penyesuaian kembali yang dibuat adalah sebagai berikut: Tabel 2.6 Penyesuaian kembali dana kas kecil Tgl Keterangan Debit Kredit Dana kas kecil Biaya (Mencatat penyesuaian kembali dana kas kecil) 7. Penghapusan dana kas kecil Tabel 2.7 Penghapusan dana kas kecil Tgl Keterangan Debit Kredit Dana kas kecil Kas atau Kas di bank (Mencatat penghapusan dana kas kecil)

13 Sistem Fluktuasi (Metode Dana Berubah-ubah) Menurut Baridwan (2004), metode fluktuasi merupakan saldo rekening yang tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dana kas kecil dan setiap pengeluaran uang dari kas kecil, maka pengeluaran tersebut langsung dicatat sehingga buku pengeluaran kas kecil berfungsi sebagai buku jurnal dan menjadi dasar untuk pembukuan ke rekening-rekening buku besar. Karena pencatatan dilakukan setiap kali terjadi pengeluaran, maka rekening kas kecil akan dikredit sebesar jumlah yang dikeluarkan. Pada saat pengisian kembali rekening kas kecil didebit sebesar uang yang diterima. Menurut Mulyadi (2001), dalam sistem saldo fluktuasi, penyelenggaraan dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit dana kas kecil, sehingga setiap saldo kas rekening pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening berfluktuasi. 2. Pengisian dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. 3. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. Menurut Sugiri dan Sumiyana (2005), Pada metode dana berfluktuasi, pembentukan dana kas kecil dibentuk dengan cek sejumlah tertentu dan kemudian diserahkan ke kasir dana kas kecil. Berbeda dengan metode dana tetap, pada metode dana berfluktuasi pengisian kembali dana kas kecil dilakukan atas permintaan kasir kas kecil. Pengisian kembali tidak ditetapkan untuk periode tertentu, dan jumlah pengisian kembali dana kas kecil tidak harus sesuai dengan jumlah yang telah dikeluarkan sehingga dana kas kecil selalu berubah-ubah. Pada

14 14 akhir periode, metode ini tidak mengharuskan pengisian kembali dan jurnal penyesuaian, sebab setiap pengeluaran segera dicatat di buku jurnal. 1. Membentuk dana kas kecil Dengan menguangkan cek dengan jumlah tertentu yang telah ditetapkan perusahaan, misalnya Rp ,00 untuk satu periode, misalnya 2 (dua) minggu. Uang tunai dari bank ini kemudian diserahkan ke bagian kasir dana kas kecil untuk disimpan dalam laci dana kas kecil. Setiap pengeluaran dana kas kecil harus mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang untuk itu, misalnya atasan dari pihak yang membutuhkan. Dengan persetujuan tersebut, kasir dana kas kecil mengeluarkan dana kas kecil dengan membuat bukti pengeluaran yang ditanda tangani oleh pihak yang menerima kas kecil. Semua bukti pengeluaran disimpan oleh kasir kas kecil di arsip penyimpanan dana kas kecil. Jurnal pada saat pembentukan dana kas kecil adalah sebagai berikut: Tabel 2.8 Pembentukan dana kas kecil Tgl Keterangan Debit Kredit Dana kas kecil Kas atau Kas di bank (Mencatat pembentukan dana kas kecil) 2. Pembayaran biaya-biaya pengeluaran dana kas kecil Tabel 2.9: Pembayaran biaya-biaya pengeluaran kas kecil Tgl Keterangan Debit Kredit Biaya Dana kas kecil (Mencatat biaya pengeluaran dana kas kecil)

15 15 3. Pengisian kembali dana kas kecil Pada saat jumlah kas yang tersisa tinggal sedikit atau telah habis periodenya, maka dilakukan pengisian kembali dana kas kecil. Pada metode dana berfluktuasi pengisian kembali dana kas kecil dilakukan atas permintaan kasir kas kecil. Pengisian kembali tidak ditetapkan untuk periode tertentu, dan jumlah pengisian kembali dana kas kecil tidak harus sesuai dengan jumlah yang telah dikeluarkan sehingga dana kas kecil selalu berubah-ubah. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan cara mengeluarkan cek sebesar jumlah kas kecil yang telah dikeluarkan. Pengeluaran cek untuk pengisian kembali dana kas kecil harus dengan persetujuan pejabat yang berwenang. Pada akhir periode, metode ini tidak mengharuskan pengisian kembali dan jurnal penyesuaian, sebab setiap pengeluaran segera dicatat di buku jurnal. Tabel 2.10 Pengisian kembali dana kas kecil Tgl Keterangan Debit Kredit Dana kas kecil Kas atau Kas di bank (Mencatat pengisian kembali dana kas kecil) 4. Penambahan dana kas kecil Apabila pada saat tertentu dana kas kecil yang ditetapkan sudah tidak relevan lagi atau sudah tidak mencukupi untuk pengeluaran kas kecil pada satu periode, maka ketetapan mengenai dana kas kecil harus diperbaharui melalui

16 16 ketetapan manajemen. Jurnal untuk mencatat perubahan dana kas kecil bila dana kas kecil tersebut ditambah adalah sebagai berikut: Tabel 2.11: Perubahan dana kas kecil bila ditambah Tgl Keterangan Debit Kredit Dana kas kecil Kas atau Kas di bank (Mencatat perubahan dana kas kecil apabila terjadi penambahan terhadap dana kas kecil) 5. Pengurangan dana kas kecil Apabila jumlah dana kas kecil yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan dirasa sangat besar sehingga setiap pengeluaran kas selama satu periode dana kas kecil tersebut masih tersisa cukup banyak, maka perlu dilakukan pengurangan terhadap dana kas kecil. Maka ketetapan mengenai dana kas kecil harus diperbaharui melalui ketetapan manajemen. Jurnal untuk mencatat perubahan dana kas kecil bila dana kas kecil tersebut dikurangi adalah sebagai berikut: Tabel 2.12: Perubahan dana kas kecil bila dikurangi Tgl Keterangan Debit Kredit Kas atau Kas di bank Dana kas kecil (Mencatat perubahan dana kas kecil apabila terjadi pengurangan terhadap dana kas kecil)

17 17 6. Penyesuaian dana kas kecil Pada metode fluktuasi, tidak dibuat jurnal penyesuaian karena pada saat pembentukan sampai pengisian kembali dana kas kecil, jumlah yang dikeluarkan tidak selalu sama seperti pada saat pengisian kembali dana kas kecil. Jumlah dana yang dikeluarkan dapat lebih besar atau lebih kecil, tanpa memperhatikan berapa besar kas kecil yang telah dikeluarkan, artinya saldo awal setelah pembentukan dana akan berbeda dibandingkan dengan saldo setelah pengisian kembali. 7. Penghapusan dana kas kecil Tabel 2.13: Penghapusan dana kas kecil Tgl Keterangan Debit Kredit Dana kas kecil Kas atau Kas di bank (Mencatat penghapusan dana kas kecil) 2.4 Dokumen yang Digunakan dalam Pencatatan Dana Kas Kecil Dokumen yang digunakan dalam pencatatan dana kas kecil menurut Mulyadi (2001), adalah sebagai berikut: a. Bukti kas keluar Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari bagian akuntansi kepada bagian kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.

18 18 b. Cek c. Permintaan pengeluaran dana kas kecil Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang dana kas kecil. d. Bukti pengeluaran dana kas kecil Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung jawabkan pemakaian dana kas kecil. e. Permintaaan kembali kas kecil Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil

19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Metodologi Penelitian Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan atas kas kecil pada Kaya Toast. Penulis melakukan penelitian khusus di bagian yang menangani transaksi-transaksi penerimaan dan pengeluaran kas kecil. Sehingga dapat lebih menunjang penelitian. Penulis dapat mengamati langsung proses penerapan metode dana tetap (imprest fund) pada pencatatan dana kas kecil mulai dari pembentukan dana sampai dengan pengisian kembali dana kas kecil Teknik Pengumpulan data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data-data yang diperlukan penulis melakukan wawancara dengan bagian yang mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang dapat memberikan informasi tentang penerapan sistem pencatatan dana kas kecil yang digunakan, mulai dari pembentukan dana kas kecil sampai proses pengisian kembali dana kas kecil. Adapun pertanyaan yang diajukan adalah: 1. Bagaimana penerapan sistem pencatatan dana kas kecil dengan imprest fund pada Kaya Toast. 19

20 20 2. Bagaimana prosedur pembentukan dana kas kecilnya sampai dengan pengisian kembali dana kas kecil. 3. Masalah yang pernah dihadapi terkait dengan sistem yang diterapkan? b. Observasi Penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung pencatatan pengeluaran dana kas kecil dan mengentri total pengeluaran dana kas kecil tersebut sesuai dengan jumlah dana kas kecil yang ditetapkan, sampai pada saat pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil oleh bagian keuangan perusahaan. Adapun hasil yang diperoleh penulis dari pengamatan langsung objek yang diteliti ini adalah berupa bukti transaksi pencatatan kas kecil Metode Analisis data Untuk mengelola data dalam penelitian ini, metode analisa data yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari gejala tertentu. Analisis data dilakukan dengan cara praktek langsung sebagai pemegang kas kecil, sehingga dapat mengetahui secara langsung proses pencatatan kas kecil mulai dari pembentukan dana kas kecil sampai dengan pengisian kembali dana kas kecil pada Kaya Toast.

21 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Kaya Toast didirikan pada pertengahan tahun 2009 oleh Ashari Yusuf yang berlokasi di pelabuhan ferry internasional Batam centre. Kaya Toast atau yang biasa disebut Kopi Tiam adalah sebutan untuk kedai kopi tradisional di Malaysia dan Singapura. Kaya Toast sangat populer dan menjadi salah satu ciri khas kuliner dipusat-pusat keramaian di singapura dan malaysia (mall, airport, perkantoran, dan sebagainya). Konsep kaya Toast (kopi tiam) disana ditiru dan dimodifikasi oleh kaya Toast baru yang sebenarnya merupakan coffee shop cepat saji bergaya cina-melayu/asia tenggara. Kaya Toast baru dirancang sebagai pesaing dan alternatif dari kedai kopi internasional seperti starbucks atau the coffee bean dan tea leaf dengan menawarkan varian kopi selera lokal (asia) dengan harga yang lebih murah. Di Batam kaya Toast dirintis oleh CinnaToast sejak tahun 2007 silam dan menjadi pioner bisnis kopi modern dengan memperluas jaringan usahanya keseluruh pelosok tanah air dengan menawarkan kerjasama kemitraan Visi dan Misi Kaya Toast Visi Kaya Toast Visi dari Kaya Toast adalah menciptakan coffee shop yang berstandar internasional sehingga indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara petani kopi tetapi juga memiliki coffee shop.

22 Misi Kaya Toast Misi dari Kaya Toast adalah meningkatkan potensi dikalangan masyarakat untuk dapat membudidayakan atau mengolah sendiri kopi hasil pertanian mereka tanpa harus mengekspor ke luar negeri sehingga indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara petani kopi tetapi memiliki coffee shop dengan standar interior dan kelayakan Struktur Organisasi Kaya Toast Sesuai dengan visi dan misi serta tujuan perusahaan untuk menciptakan coffee shop yang berstandar internasional sehingga Indonesia tidak hanya dikenal sebagai Negara petani kopi tetapi juga memiliki coffee shop, maka untuk memudahkan didalam pengelolaannya memerlukan struktur organisasi yang sesuai dengan beban kerja dan proses bisnis yang dilaksanakan. Struktur organisasi Kaya Toast dapat di lihat pada Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kaya Toast Manager Accounting Finance Kasir Bartender Koki Waiter Sifwar Gambar 3.1 Struktur organisasi perusahaan Sumber: Kaya Toast

23 Job Deskriptif Berikut ini merupakan keterangan mengenai tugas dan wewenang dari bagian-bagian yang terkait dalam struktur organisasi yang telah disajikan pada gambar diatas, yaitu: 1. Manager merupakan bagian tertinggi yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan dan bertanggungjawab terhadap segala kegiatan atau aktifitas yang dilakukan di Kaya Toast. 2. Accounting, bertugas menyiapkan laporan keuangan 3. Finance, bertugas mengelola dan mengendalikan keuangan perusahaan. 4. Kasir, bertugas melayani pembayaran dari transaksi penjualan. 5. Bartender, karyawan yang bertugas membuat dan meracik minuman. 6. Koki, bertugas memasak dan menyiapkan makanan. 7. Waiter atau yang biasa disebut pelayan bertugas menyajikan makanan dan minuman. 8. Sifwar bertugas sebagai bagian kebersihan peralatan dapur Produk Perusahaan Kaya Toast merupakan coffee shop yang bergerak dibidang penjualan makanan dan minuman. selain kopi, teh tarek, atau horlick s, Kaya Toast juga menyediakan beraneka ragam makanan lainnya. Produk yang dihasilkan (dijual) di Kaya Toast selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

24 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pencatatan Dana Kas Kecil Kaya Toast dalam sistem pencatatan dana kas kecilnya menggunakan metode imprest fund. Pencatatannya tidak dikelompokkan berdasarkan per akun, melainkan dicatat berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan, yakni semua pengeluaran yang jumlah nominalnya di bawah Rp ,00 Agar semua transaksi berjalan dengan baik dan tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan, Kaya Toast menerapkan beberapa prosedur untuk transaksi pembentukan dana kas kecil, pengeluaran, dan pengisian kembali dana kas kecil. a. Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil Perusahaan melakukan pembentukan dana kas kecil dengan menyerahkan selembar cek kepada pemegang kas kecil, kemudian pemegang kas kecil menguangkan cek tadi ke bank dan uangnya digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil. b. Prosedur Pengeluaran Kas Kecil Pengguna kas kecil dalam hal ini telah melakukan transaksi pengeluaran kas kecil untuk kegiatan operasional perusahaan, kemudian pengguna dana kas kecil menyerahkan bukti transaksi tersebut kepada pemegang dana kas kecil. Pemegang dana kas kecil menerima bukti transaksi kemudian memvalidasi keabsahan bukti transaksi tersebut. Bukti transaksi pengeluaran kas kecil tidak langsung diserahkan ke bagian accounting, tetapi pemegang dana kas kecil 24

25 25 yang menyimpan bukti-bukti pengeluaran tersebut, dan akan diserahkan pada saat pengisian kembali kas kecil. c. Pengisian Kembali Dana Kas Kecil Apabila jumlah dana kas kecil tinggal sedikit, maka pemegang dana kas kecil akan meminta pengisian kembali dana kas kecil. Pada waktu meminta pengisian kembali, pemegang dana kas kecil menyerahkan bukti-bukti transaksi pengeluaran kas kecil ke bagian accounting, dan menerima penggantian uang sebesar pengeluaran yang telah dibayar. Agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadinya kesalahan, maka Kaya Toast menerapkan beberapa prosedur untuk transaksi pembentukan dana kas kecil, pengeluaran, dan pengisian kembali dana kas kecil. Gambar 1 menunjukkan flow chart Sistem/Prosedur penerapan kas kecil. Pembentukan dana kas kecil oleh perusahaan Accounting menyerahkan selembar cek kepada pemegang dana kas kecil Pemegang kas kecil mencairkan cek tersebut ke Bank Pengeluaran dana kas kecil oleh pengguna kas kecil dan menyerahkan bukti pengeluaran kepada Pemegang kas kecil Pemegang kas kecil meminta pengisian kembali kas kecil dan menyerahkan bukti-bukti transaksi pengeluaran ke bagian Accounting Pemegang kas kecil memvalidasi keabsahan bukti transaksi dan menyimpan bukti tersebut Accounting mengisi kembali kas kecil sebesar jumlah pengeluaran yang telah dibayar dan melakukan penjurnalan Gambar 4.1 Flow Chart Sistem/Prosedur penerapan kas kecil Sumber: Kaya Toast

26 26 Adapun kegiatan pengeluaran kas kecil yang dilakukan selama bulan Juli tahun 2010 adalah: Tabel 4.1 Pengeluaran kas kecil selama bulan Juli 2010 Tanggal Keterangan Debit Kredit 1 Juli , Biaya kebersihan 150, Langganan koran 295, Juli , Biaya parkir kendaraan di pelabuhan 25, Rentokil 300, Juli 2010 Roti Mocca 300, , Butter 82, Simas Margarin 7, Juli , Lemon tea 29, Juli , Selang Air 3, Juli , Butter 82, Juli , Juli , Juli , Piring 2 lusin 180, Butter 137, Foto copy & jilid laporan 25, Juli ,000.00

27 27 Biaya makan lembur karyawan 160, Juli , Juli , Juli , Seragam karyawan no , Seragam karyawan no , Juli , Biaya pulsa 28, Juli , Juli , Lemon tea 40, Butter 137, Ckear liq/pembersih meja 8, Biaya operasional premium selama 1 bulan 150, Juli , Kertas mesin kasir 180, Juli , Juli , Bahan minuman (12 kaleng susu cair) 108, Saringan kopi 30, Saringan tea 25, Juli , Juli , Lasegar 6, Juli , Juli , Biaya pulsa Kaya Toast 28, Lemon tea 40,150.00

28 28 Butter 55, Juli , Obat untuk persediaan p3k 26, Juli , Juli , Juli , Lemon tea 39, Sunlight 10, Amplop 26, Butter 82, Wipol 12, Juli , Juli , Juli , Juli , Sumber: Kaya Toast Total Pengeluaran 3,568, Tabel 4.2: Pengisian kas kecil selama bulan Juli 2010 Pengisian Kas Kecil KAS Tanggal Keterangan Debit Kredit 2 Juli 2010 Uang Kas 797, Juli-2010 Uang Kas 964, Juli-2010 Uang Kas 903, Juli-2010 Uang Kas 904, Sumber: Kaya Toast

29 Penerapan Sistem Imprest Fund Pada sistem ini, jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. kasir pemegang kas kecil diberikan wewenang untuk mengeluarkan segala pengeluaran yang nilainya relatif kecil yakni semua pengeluaran dibawah Rp ,-. Pengisian kembali dana kas kecil pada Kaya Toast dilakukan sebanyak empat (4) kali dalam sebulan Pembentukan Dana Kas Kecil Sampel yang digunakan adalah transaksi pengeluaran dana kas kecil periode Juli 2010, maka pada tanggal 1 Juli 2010 perusahaan melakukan pembentukan dana kas kecil untuk membiayai pengeluaran kas kecil periode 1 Juli sampai 2 Juli 2010 dengan jumlah dana kas kecil yang telah ditentukan yaitu sebesar Rp ,-. Tabel 4.3 menunjukan jurnal pembentukan dana kas kecil yang dilakukan di Kaya Toast. Tabel 4.3 Jurnal pembentukan dana kas kecil Tgl Keterangan Debit (Rp) 1 Juli 2010 Dana kas kecil Kas (Mencatat pembentukan dana kas kecil) ,00 Kredit (Rp) ,00 Sumber: Kaya Toast, telah diolah kembali Pada tabel 4.3 di atas, menunjukan pencatatan jurnal pembentukan dana kas kecil yang dilakukan oleh Kaya Toast dengan mendebit rekening dana kas kecil dan mengkredit rekening kas. Jurnal pembentukan dana kas kecil dilakukan

30 30 untuk membiayai pengeluaran kas kecil. Dalam Mulyadi (2001), menyatakan bahwa jurnal pembentukan dana kas kecil adalah dengan mendebit rekening dana kas kecil dan mengkredit rekening kas/kas di bank. Dengan demikian, praktek yang dilakukan Kaya Toast telah sesuai dengan praktek akuntansi pada umumnya Pengeluaran Dana Kas Kecil Kasir pemegang dana kas kecil mengeluarkan dana kas kecil dengan membuat bukti pengeluaran yang ditanda tangani oleh pihak yang menerima kas kecil. Semua bukti pengeluaran disimpan oleh kasir kas kecil bersama dengan sisa uang yang ada dalam cash box. Ketika terjadi pengeluaran dana kas kecil, transaksi pengeluaran tersebut tidak langsung dicatat ke dalam jurnal. Transaksi pengeluaran baru akan dicatat pada saat pengisian kembali dana kas kecil, sehingga bukti transaksi pengeluaran kas kecil yang diberikan pengguna kas kecil kepada pemegang kas kecil akan mudah terselip atau hilang karena pada saat terjadi transaksi pengeluaran kas kecil tidak tidak langsung dicatat ke dalam jurnal Pengisian Kembali Dana Kas Kecil Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit dan juga pada akhir periode, kasir pemegang kas kecil akan meminta pengisian kembali kas kecilnya sesuai dengan jumlah yang sudah dibayarkan dari kas kecil. Pengisian kembali pada akhir periode juga perlu dilakukan agar biaya-biaya yang sudah dibayar dari kas kecil bisa dicatat karena dalam sistem imprest, pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru akan dicatat pada saat pengisian kembali sehingga jumlah uang dalam kas kecil

31 31 kembali lagi seperti semula. Tabel 4.4 menunjukan jurnal pengisian kembali kas kecil yang dilakukan di Kaya Toast. Tabel 4.4 Jurnal pengisian kembali dana kas kecil Tgl Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp) 1 Juli Juli 2010 Biaya kebersihan ,00 1 Juli 2010 Biaya langganan koran ,00 2 Juli ,00 2 Juli 2010 Biaya parkir ,00 2 Juli Juli 2010 Biaya rentokil Kas , ,00 (Mencatat transaksi pengisian kas kecil juli-1) 3 Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli 2010 Biaya pembelian roti mocca Biaya pembelian Butter Biaya pembelian simas margarin Biaya pembelian lemon tea Biaya pembelian selang air Biaya pembelian Butter Biaya pembelian piring (2 lusin) Biaya pembelian Butter Biaya foto copy dan jilid laporan , , , , , , , , , ,00

32 32 9 Juli 2010 Kas ,00 (Mencatat transaksi pengisian kas kecil juli-2) 10 Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli 2010 Biaya makan lembur karyawan Biaya seragam karyawan no.36 Biaya seragam karyawan no.38 Biaya Pulsa Biaya pembelian lemon tea Biaya pembelian Butter Biaya pembelian pembersih meja Biaya BBM Kas (Mencatat transaksi pengisian kas kecil 9.000, , , , , , , , , , , ,00 juli-3) 17 Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli 2010 Biaya pembelian kertas mesin kasir Biaya pembelian susu cair 12 kaleng Biaya pembelian Saringan kopi Biaya pembelian saringan tea Biaya pembelian lasegar , , , , ,00

33 33 22 Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli 2010 Biaya Pulsa Biaya pembelian lemon tea Biaya pembelian Butter Biaya pembelian obat untuk p3k Biaya pembelian lemon tea Biaya pembelian sunlight Biaya pembelian amplop Biaya pembelian Butter Biaya pembelian wipol Kas (Mencatat transaksi pengisian kas kecil juli-4) 9.000, , , , , , , , , , , ,00 Sumber: Kaya Toast, telah diolah kembali Pada tabel 4.4 di atas, menunjukan pencatatan jurnal pengisian kembali dana kas kecil yang dilakukan oleh Kaya Toast dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas. Jurnal pengisian kembali dana kas kecil dilakukan ketika pemegang dana kas kecil meminta pengisian kembali kas kecil karena jumlah dana kas kecil tinggal sedikit atau hampir habis. Dalam Mulyadi (2001), menyatakan bahwa jurnal pengisian kembali dana kas kecil adalah dengan

34 34 mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas/kas di bank. Dengan demikian, praktek yang dilakukan Kaya Toast telah sesuai dengan praktek akuntansi pada umumnya Penyesuaian Dana Kas Kecil Pada akhir periode apabila tidak dilakukan pengisian kembali dana kas kecil, maka dana kas kecil bersaldo Rp95.650,00 karena Rp ,00 sudah dikeluarkan untuk membayar biaya-biaya. Oleh karena itu pada akhir periode dibuat jurnal penyesuaian untuk mengakui biaya-biaya yang telah dikeluarkan pada periode tersebut. Tabel 4.5 menunjukan jurnal penyesuaian dana kas kecil yang dilakukan di Kaya Toast. Tabel 4.5 Jurnal penyesuaian dana kas kecil Tgl Keterangan Debit (Rp) 31 Juli 2010 Biaya-biaya Kas kecil ,00 Kredit (Rp) ,00 (Mencatat penyesuaian dana kas kecil) Sumber: Kaya Toast, telah diolah kembali Pada tabel 4.5 di atas, menunjukan pencatatan jurnal penyesuaian dana kas kecil yang dilakukan oleh Kaya Toast dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas kecil. Jurnal penyesuaian dana kas kecil dilakukan apabila pada akhir periode pemegang dana kas kecil tidak melakukan pengisian kembali kas kecil, sehingga perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk mengakui biaya-biaya yang telah dikeluarkan pada periode tersebut. Dalam Baridwan (2004), menyatakan bahwa jurnal penyesuaian dana kas kecil adalah dengan

35 35 mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas kecil. Dengan demikian, praktek yang dilakukan Kaya Toast telah sesuai dengan praktek akuntansi pada umumnya Penyesuaian Kembali Dana Kas kecil Pada awal bulan Agustus tahun 2010, dibuat penyesuaian kembali agar saldo rekening kas kecil kembali seperti semula dan pengisian kembali dana kas kecil berikutnya bisa dicatat dengan cara yang sama seperti jurnal pengisian kembali sebelumnya. Jurnal penyesuaian kembali yang dibuat tanggal 1 Agustus 2010 adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Penyesuaian Kembali dana kas kecil Tgl Keterangan Debit (Rp) 1 Agust 2010 Kas kecil ,00 Biaya-biaya Kredit (Rp) ,00 (Mencatat penyesuaian kembali dana kas kecil) Sumber: Kaya Toast, telah diolah kembali Pada tabel 4.6 di atas, menunjukan pencatatan jurnal penyesuaian kembali dana kas kecil yang dilakukan oleh Kaya Toast dengan mendebit rekening dana kas kecil dan mengkredit rekening biaya. Jurnal penyesuaian kembali dana kas kecil dilakukan agar saldo kas kecil kembali seperti semula. Dalam Baridwan (2004), menyatakan bahwa jurnal penyesuaian kembali dana kas kecil adalah dengan mendebit rekening kas kecil dan mengkredit rekening biaya. Dengan demikian, praktek yang dilakukan Kaya Toast telah sesuai dengan praktek akuntansi pada umumnya.

36 Analisis Penerapan Sistem Imprest Fund Kaya Toast dalam sistem pencatatan dana kas kecilnya menggunakan metode imprest fund. Pencatatannya tidak dikelompokkan berdasarkan per akun, melainkan dicatat berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan. Pada saat pembentukan dana kas kecil langsung dicatat ke dalam jurnal dengan mendebit akun dana kas kecil dan mengkredit akun kas. Ketika terjadi pengeluaran dana kas kecil, transaksi pengeluaran tersebut tidak langsung dicatat ke dalam jurnal. Transaksi pengeluaran baru akan dicatat pada saat pengisian kembali dana kas kecil dengan mendebit akun biaya dan mengkredit akun kas. Pada akhir periode apabila tidak dilakukan pengisian kembali dana kas kecil, pemegang dana kas kecil harus melakukan penyesuaian untuk mengakui biaya-biaya yang telah dikeluarkan dengan mendebit akun biaya dan mengkredit akun kas kecil. Kemudian pemegang dana kas kecil melakukan penyesuaian kembali dengan tujuan agar saldo kas kecil kembali seperti semula dengan mendebit akun kas kecil dan mengkredit akun biaya. Gambar 4.1 Menunjukan perbandingan antara pencatatan jurnal yang terjadi di Kaya Toast dengan praktik berlaku umum Gambar 4.2 perbandingan pencatatan jurnal Sumber: Kaya Toast, Mulyadi dan Zaki Baridwan

37 37 Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan sistem pencatatan dana kas kecil dengan imprest fund pada Kaya Toast telah sesuai dengan praktik berlaku umum.

38 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab IV diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan sampel pencatatan transaksi pengeluaran dana kas kecil periode Juli 2010, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa penerapan sistem pencatatan dana kas kecil dengan sistem imprest fund pada Kaya Toast telah sesuai dengan paktik berlaku umum dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap. Setiap terjadi pengeluaran kas kecil tidak langsung dicatat ke dalam jurnal namun baru akan dicatat pada saat pengisian kembali dana kas kecil yaitu pada waktu yang telah ditetapkan bila dana kas kecil sudah hampir habis, baru akan dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran. 2. Menggunakan metode pencatatan imprest fund dapat memudahkan pemeriksa intern pada waktu memeriksa kas kecil yaitu dengan cara memastikan bahwa jumlah uang tunai yang tersisa di laci kas kecil ditambah dengan jumlah bukti transaksi kas kecil adalah sesuai. 3. Kelemahan dari metode pencatatan imprest fund adalah bukti transaksi pengeluaran kas kecil yang diberikan pengguna kas kecil kepada pemegang kas kecil akan mudah terselip atau hilang sebelum pemegang kas kecil mencatatnya kedalam buku pembantu imprest fund. 38

39 Saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dari hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Untuk menghindari bukti pengeluaran kas hilang atau terselip, sebaiknya disediakan tempat penyimpanan bukti pengeluaran kas yang belum dicatat kedalam buku pembantu imprest fund. 2. Untuk penelitian berikutnya diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai kas, pengawasan intern kas dengan cakupan yang lebih luas.

40 DAFTAR PUSTAKA Sugiri, Slamet, & Sumiyana. (2005). Akuntansi keuangan menengah (Buku 1). Yogyakarta: Akedemik Manajemen Perusahaan YKPN. Jusup, Al.Haryono (2005). Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi 6. Jilid 2. STIE YKPN. Yogyakarta Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi 3. Jakarta : Salemba 4. Baridwan, Zaki. (2004). Intermediate Accounting (Edisi 8). Yogyakarta: BPFE

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Prosedur adalah suatu tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan 5 II.LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Intern Berdirinya sebuah perusahaan harus disertai dengan terbentuknya manajemen yang handal dan dapat menjamin lancarnya operasional, baik itu pengamanan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Proses Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. Menurut

Lebih terperinci

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum KAS (CASH) PENGERTIAN SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan Zaki Baridwan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai satuan ukuran dalam akuntansi Kas yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kas dan Kas Kecil 2.1.1 Definisi Kas Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang kertas atau sejenisnya yang bisa digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas dan Pengelolaan Kas BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Kas Menurut Dwi (2012) kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas 2.1.1. Definisi Kas Setiap perusahaan pasti memiliki alat tukar transaksi yang berlaku resmi di Negara dimana perusahaan tersebut berlokasi, maupun yang berlaku secara internasional.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai:..proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan

Lebih terperinci

POSEDUR PENGGUNAAN DANA KAS KECIL PADA PT. SUN TELEVISI NETWORK

POSEDUR PENGGUNAAN DANA KAS KECIL PADA PT. SUN TELEVISI NETWORK POSEDUR PENGGUNAAN DANA KAS KECIL PADA PT. SUN TELEVISI NETWORK Nama : Valentina Dwi Febriani Npm : 59213081 Program Studi : Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM LATAR BELAKANG Dana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai )

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai ) BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL 2.1.1. PENGERTIAN KAS Kata kas atau cash memiliki berbagai pengertian, antara lain : 1. Kas berarti tempat menyimpan uang 2. Kas berarti

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2008: 5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

Handling Petty Cash. Administrasi Niaga Semester 2 Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M. AB.

Handling Petty Cash. Administrasi Niaga Semester 2 Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M. AB. Handling Petty Cash Administrasi Niaga Semester 2 Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M. AB. Kas Kecil (Petty Cash) Sejumlah uang kas atau uang tunai yang disediakan oleh perusahaan untuk membayar pengeluaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Hall ( 2011 : 6 ), Sistem adalah kelompok kelompok dari dua atau lebih komponenatau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Dalam dunia bisnis akuntansi merupakan salah satu elemen yang sangat penting untuk menjalankan suatu bisnis. Tanpa adanya akuntansi pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (2012:4) akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. (2012:4) akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi Menurut James M. Reevee, dkk (2009:9) akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem dan Definisi Sistem Menurut Yogianto (1995:1) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D. Stalling, pendekatan sistem yang lebih

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA PT. PAIAN GLOBAL PERKASA

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA PT. PAIAN GLOBAL PERKASA EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA PT. PAIAN GLOBAL PERKASA Nama : Cichi Inryani Sari Marpaung NPM : 22214398 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Syntha Noviyana, SE., MMSI Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut James A Hall, menjelaskan sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berhubungan untuk melayani tujuan umum (Hall 2013).

Lebih terperinci

BAB II KAJUAN PUSTAKA

BAB II KAJUAN PUSTAKA BAB II KAJUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur - Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi (2000:5) menyatakan bahwa: Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek yang dilaksanakan selama satu bulan di mulai tanggal 15 Juli 15 Agustus 2013

Lebih terperinci

BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU

BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU 1. PENGERTIAN KAS DAN SETARA KAS dan investasi adalah bagian dari aset lancar yang ada di neraca. Aset lancar adalah aset yang dapat berubah jadi kas dalam waktu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas Hampir semua transaksi perusahaan akan melibatkan uang kas, baik itu merupakan transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas dan transaksitransaksi yang lain akan berakhir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem O Brien, James A.(2010:32) mendefinisikan Sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk kesatuan Gelinas, U. J.

Lebih terperinci

Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash

Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash Pengertian Kas kecil atau petty cash adalah uang yang dicadangkan oleh entitas bisnis/perusahaan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa: Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penerapan sistem akuntansi dalam sebuah perusahaan dapat mengoptimalkan biaya operasional yang dikeluarkan dan dapat mengefektifkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma norma, standar atau rencana rencana yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma norma, standar atau rencana rencana yang 6. BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Pengertian Pengendalian Febriani, (2005:11) yang mengatakan bahwa : pada pokoknya pengendalian adalah keseluruhan dari pada kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

KAS (CASH) A. PENGERTIAN

KAS (CASH) A. PENGERTIAN KAS (CASH) A. PENGERTIAN adalah aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. memiliki, memiliki 2 kriteria, yaitu: 1.

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA Nama : Siti Sharah Mardiutami NPM : 28213587 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Agustin Rusiana Sari. SE., MM. FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT SRI PAMELA

PENERAPAN SISTEM PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT SRI PAMELA PENERAPAN SISTEM PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT SRI PAMELA Muhammad Sofyan, SE STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengeluaran kas pada Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi dan Prosedur 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern.

Lebih terperinci

Untuk kepentingan perlakukan akuntansi kas dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Kas kecil (petty cash / cash on hand) 2. Kas di bank (cash in bank)

Untuk kepentingan perlakukan akuntansi kas dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Kas kecil (petty cash / cash on hand) 2. Kas di bank (cash in bank) CASH DAN REKONSILIASI BANK Pengertian Kas : 1. Kas merupakan suatu aktiva lancar yang meliputi uang logam, uang kertas, dan pospos lain yang dapat digunakan sebagai alat tukar dan mempunyai dasar pengukuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan unsur yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mecapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal 36 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Landasan Teori Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal hal atau teori teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

DANA KAS KECIL. Kamis Oleh: Aning Drastari (09) Putri Ekasari (10)

DANA KAS KECIL. Kamis Oleh: Aning Drastari (09) Putri Ekasari (10) DANA KAS KECIL Kamis 10-12 Oleh: Aning Drastari (09) Putri Ekasari (10) MENGELOLA ADMINISTRASI DANA KAS KECIL Pengertian Kas kas adalah alat pembayaran tunai yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS

PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS 1. PENGERTIAN KAS merupakan aktiva/asset perusahaan yang paling likuid dan paling rentan terjadi penyelewengan, penipuan dan pencurian ( Slamet sugiri, 2009

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kas Kas merupakan harta yang paling likuid dan media pertukaran baku dan dasar bagi pegukuran akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Di bawah ini pengertian umum mengenai sistem dapat dirinci sebagai berikut : Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur Unsur-unsur

Lebih terperinci

Pengendalian Kas Sistem pengendalian intern terhadap kas pada umumnya memisahkan fungsi-fungsi : - Penyimpanan - Pelaksana - Pencatatan

Pengendalian Kas Sistem pengendalian intern terhadap kas pada umumnya memisahkan fungsi-fungsi : - Penyimpanan - Pelaksana - Pencatatan KAS dan BANK KAS Kas adalah alat pembayaran yang sah di Indonesia dan barang-barang lain yang dapat segera diuangkan sebesar nilai nominalnya dan dapat digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendek.

Lebih terperinci

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu:

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: 1. Tersedia; berarti kas harus adadandimilikisertadapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan 2. Bebas;

Lebih terperinci

AKUNTANSI DANA KAS KECIL PADA PT. AGRONAS MANDIRI. SYEFTIARINI/ Pembimbing: Dr. Sri Supadmini

AKUNTANSI DANA KAS KECIL PADA PT. AGRONAS MANDIRI. SYEFTIARINI/ Pembimbing: Dr. Sri Supadmini AKUNTANSI DANA KAS KECIL PADA PT. AGRONAS MANDIRI SYEFTIARINI/46211993 Pembimbing: Dr. Sri Supadmini Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa, perdagangan maupun manufaktur

Lebih terperinci

Dana Kas Kecil (Petty Cash Fund)

Dana Kas Kecil (Petty Cash Fund) Dana Kas Kecil (Petty Cash Fund) Kas merupakan Harta lancar yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki sifat Likuid (mudah dipindah tangankan) Alat pembayaran yang dapat diklasifikasikan sebagai kas:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR DAN PENCATATAN DANA KAS KECIL PADA CV MITRA DINAMIS

ANALISIS PROSEDUR DAN PENCATATAN DANA KAS KECIL PADA CV MITRA DINAMIS ANALISIS PROSEDUR DAN PENCATATAN DANA KAS KECIL PADA CV MITRA DINAMIS TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Oleh: NOVRIANTY KAMATRA 3110901019 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Ada beberapa pengertian sistem menurut para ahli melalui bukunya, yaitu disebutkan dibawah ini. Sistem menurut Krismiaji (2010:1) Sistem merupakan rangkaian komponen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dapat mencapai laba yang optimal guna perkembangan perusahaan kedepan. Prosedur ini

BAB II KAJIAN TEORI. dapat mencapai laba yang optimal guna perkembangan perusahaan kedepan. Prosedur ini BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian Prosedur Dalam mengelola perusahaan diperlukan adanya suatu prosedur yang mengatur jalannya kegiatan operasional dan menjaga keseimbangan antara harta dan hutang perusahaan,

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA PT. ANDROMEDA GRAHA PALEMBANG

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA PT. ANDROMEDA GRAHA PALEMBANG ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA PT. ANDROMEDA GRAHA PALEMBANG SRI WINARNI Dosen Tetap Prodi Akuntansi Politeknik Darussalam No. Hp. 081273964777 Email: win_anmaza@yahoo.co.id ABSTRACT The information

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. hal ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari sudut

BAB II LANDASAN TEORI. hal ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari sudut BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pengelolaan Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai

Lebih terperinci

MENGELOLA DANA KAS KECIL

MENGELOLA DANA KAS KECIL Disusun Oleh : Winarto, M.Pd. Accounting Teacher of SMKN 1 Girimulyo PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 GIRIMULYO Alamat : Sokomoyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo MENGELOLA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat

BAB II LANDASAN TEORI. peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Setiap perusahaan memiliki alat tukar transaksi yang berlaku resmi di masing-masing negara perusahaan tersebut. Tanpa memiliki alat tukar transaksi, perusahaan tidak

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN)

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN) JURNAL HUMANIORA TEKNOLOGI Vol. II No.I; Oktober 2016 PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN) YULI FITRIYANI Jurusan Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Dalam melakukan suatu kegiatan, organisasi memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hikmawati dan Effendi (2014) melakukan penelitian dengan judul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo.

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Prosedur 2.1.1.1 Pengertian Prosedur Dalam melakukan suatu kegiatan, organisasi memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan mengontrol

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT. BPR PMU

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT. BPR PMU Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Pada PT. BPR PMU Nopi Kusmiyati Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, nopi.kusmiyati@yahoo.co.id Abstrak Tujuan_ Dengan adanya suatu sistem dan prosedur akuntansi pengeluaran

Lebih terperinci

BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA. biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement atau lebih,

BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA. biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement atau lebih, BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2010:5) prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement

Lebih terperinci

BAB 3 KAS. A. Pendahuluan. B. Pengertian Kas

BAB 3 KAS. A. Pendahuluan. B. Pengertian Kas BAB 3 KAS A. Pendahuluan Aset merupakan sumberdaya penting yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas usahanya. Kas merupakan jenis aset yang paling cepat dapat dikonversi menjadi aset

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem Setiap sistem akan dapat dipahami jika dipandang sebagai satu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana kita ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam operasi perusahaan. Keuntungan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN & KAS

PENGENDALIAN INTERN & KAS PENGENDALIAN INTERN & KAS Pengendalian Internal (Internal Control) secara luas diartikan sebagai prosedur-prosedur serta proses-proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengolah

Lebih terperinci

Pengertian Kas PENGERTIAN KAS

Pengertian Kas PENGERTIAN KAS Pengertian Kas Menurut Munawir (1983:14), pengertian kas adalah sebagai berikut: Kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek

Lebih terperinci

APLIKASI KAS KECIL MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC GUNA MENINGKATKAN AKUNTANBILITAS PERUSAHAAN. Oleh : Nana Suarna Dosen di STMIK IKMI Cirebon

APLIKASI KAS KECIL MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC GUNA MENINGKATKAN AKUNTANBILITAS PERUSAHAAN. Oleh : Nana Suarna Dosen di STMIK IKMI Cirebon APLIKASI KAS KECIL MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC GUNA MENINGKATKAN AKUNTANBILITAS PERUSAHAAN Oleh : Nana Suarna Dosen di STMIK IKMI Cirebon Abstrak Sebuah sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

Sistem Pengelolaan Dana Kas Kecil Pada PT. X

Sistem Pengelolaan Dana Kas Kecil Pada PT. X Sistem Pengelolaan Dana Kas Kecil Pada PT. X Nama Jurusan Komputer Jenjang : Tuti Erawati : Akuntansi : Diploma III BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kas merupakan komponen vital dalam gerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas laporan keuangan yang dihasilkan, maka diperlukan suatu. dengan prisip akuntansi yang berlaku umum.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas laporan keuangan yang dihasilkan, maka diperlukan suatu. dengan prisip akuntansi yang berlaku umum. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang beguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak. Demi meningkatkan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI Nur Aisyah STIE Tri Dharma Nusantara Makassar Email : nuraisyah.se.mak@gmailcom ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA IMPLEMENTASI PROSEDUR AKUNTANSI TABUNGAN BATARA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG JEMBER

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA IMPLEMENTASI PROSEDUR AKUNTANSI TABUNGAN BATARA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA IMPLEMENTASI PROSEDUR AKUNTANSI TABUNGAN BATARA PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG JEMBER Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Pada Program Diploma

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS Tahap/Proses Akuntansi: Transaksi Jurnal Buku Besar Neraca Saldo * Jurnal Penyesuaian Neraca N. Saldo Penutup Lajur N. Saldo Stlh Disesuaikan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA Kas merupakan komponen aktiva yang sangat penting dan sangat mempengaruhi semua transaksi yang terjadi karena

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BINTANG REZEKI UTAMA DENGAN METODE IMPREST

PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BINTANG REZEKI UTAMA DENGAN METODE IMPREST Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 217 ISSN 2339-21X PERANCANGAN APLIKASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BINTANG REZEKI UTAMA DENGAN METODE IMPREST Devi Yunita Mahasiswa Teknik Informatika

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Agribisnis: JURNAL PENYESUAIAN

Manajemen Keuangan Agribisnis: JURNAL PENYESUAIAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT Manajemen Keuangan Agribisnis: JURNAL PENYESUAIAN Dwi Retno Andriani, SP., MP Lab. Manajemen Analisis Agribisnis- Universitas Brawijaya dwiretno.fp@ub.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Agar tujuan perusahaan dapat

Lebih terperinci

AKUNTANSI KAS DAN BANK

AKUNTANSI KAS DAN BANK AKUNTANSI KAS DAN BANK PENDAHULUAN Kas adalah aset keuangan (paling likuid) yang digunakan untuk kegitan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling likuid karena dapat digunakan untuk membiayai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur 2.1.1 Pengertian Sistem Pendekatan sistem mempunyai banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL Atik Setiyowati, Hesti Widianti, Novian Ardyansyah Yusuf DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. SEMPULUR PRATAMA PRATIWI PRAWOTO F BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. SEMPULUR PRATAMA PRATIWI PRAWOTO F BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. SEMPULUR PRATAMA PRATIWI PRAWOTO F.3302089 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A.Sejarah Berdirinya Perusahaan Pada mulanya perusahaan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT. CITRA BUMI SUMATERA PALEMBANG

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT. CITRA BUMI SUMATERA PALEMBANG PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT. CITRA BUMI SUMATERA PALEMBANG Sri Hartati, S.E., M.Si., Ak. CA 1 Maulan Irwadi, S.E., M.Si., Ak.,CA 2 Ida Damayanti 3 1 Jurusan Akuntansi Politeknik

Lebih terperinci

PROSEDUR AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN TETAP PADA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

PROSEDUR AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN TETAP PADA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA PROSEDUR AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN TETAP PADA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademis Pada Program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang

BAB II KAJIAN TEORI. atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Metode Pencatatan 2.1.1 Pengertian dan Metode Pencatatan Pencatatan yaitu pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung

Lebih terperinci