BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 1 BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data dan Informasi Produk yang dijual oleh PT. ABC Produk yang dijual oleh PT. ABC adalah fibreboard yang dibuat dengan sistem made to order. Made to order, berarti produk/ finished goods baru akan diproduksi dan dikirimkan ketika ada pesanan dari pelanggan. Produk yang diproduksi oleh PT.ABC dapat dipilah-pilah dengan kriteria: 1. Tipe Produk Tipe Produk adalah jenis fibreboard yang diproduksi oleh PT.ABC. Contoh: MDF, HDF, FR 2. Tipe Kayu Tipe Kayu adalah jenis kayu yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut. Contoh : Accacia, Rubber. 3. Jenis Lem Jenis Lem adalah jenis lem yang digunakan untuk memproduksi produk tersebut. Contoh : E0, E1, SE0. 4. Lebar

2 2 Lebar mewakili ukuran lebar dari produk yang diproduksi oleh PT.ABC. Satuan lebar untuk PT.ABC adalah mm. 5. Panjang Panjang mewakili ukuran panjang dari produk yang diproduksi oleh PT.ABC. Satuan panjang untuk PT.ABC adalah mm. 6. Ketebalan Ketebalan mewakili ukuran ketebalan dari produk yang diproduksi oleh PT.ABC. Satuan ketebalan untuk PT.ABC adalah mm. 7. Grade Grade mewakili kualitas produk yang dihasilkan oleh produksi. Untuk grade, ada 2 kategori grade : A dan B. PT.ABC selalu memproduksi produk dengan grade A. Produk dengan grade B hanya akan dihasilkan apabila: produksi yang dihasilkan dibawah kualitas (tidak seharusnya terjadi) dan produk sudah terlalu lama tersimpan digudang (sehingga secara kualitas akan menurun dan harus diturunkan menjadi grade B).

3 Tujuan penjualan PT.ABC Untuk memasarkan produknya, PT.ABC menjual produknya di dalam negeri dan ke luar negeri. 1. Local Penjualan produk MDF untuk pelanggan dalam negeri dilakukan diberbagai kota di Indonesia. Pelanggan dalam negeri dari PT.ABC antara lain terletak di kota Jakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Semarang. 2. Ekspor Penjualan produk MDF untuk pelanggan luar negeri dilakukan ke berbagai negara. Pelanggan luar negeri dari PT.ABC antara lain ada di China, Malaysia, Amerika, Timur Tengah Gudang PT.ABC Gudang yang digunakan oleh PT. ABC terbagi 2 : 1. Internal Gudang Internal adalah gudang milik PT ABC sendiri, yang pengelolaannya dilakukan oleh PT.ABC sendiri.

4 4 2. Eksternal Gudang Eksternal adalah gudang pihak ketiga yang digunakan oleh PT. ABC dengan perjanjian sewa menyewa. Seluruh pengelolaan pada gudang eksternal dilakukan oleh pihak ketiga tersebut Aliran Informasi Penjualan pada departemen marketing PT.ABC Model aliran informasi yang berjalan di dalam departemen marketing PT.ABC adalah sebagai berikut: 1. Purchase Order dari pelanggan diterima Proses penjualan pada PT.ABC dimulai dengan menerima Purchase Order dari pelanggan. Purchase Order pelanggan akan memberikan spesifikasi produk yang dipesan (7 kriteria produk). PT.ABC bisa menerima Purchase Order dari customer melalui telp, fax, atau Proforma Invoice Setelah Purchase Order dari pelanggan diterima, divisi marketing PT.ABC akan membuat Proforma Invoice. Proforma Invoice adalah sebuah dokumen yang menampilkan ukuran produk yang dipesan oleh pelanggan (invoice size), produk yang tersedia untuk

5 5 dikirimkan oleh PT.ABC (actual size), beserta harga dan cara pengirimannya. Contoh : Pelanggan A memesan produk dengan ukuran 1220 x 2440 tetapi karena produk dengan ukuran 1225 x 2445 masih ada stok-nya digudang, maka divisi marketing PT.ABC akan menggunakan stok produk yang ada digudang tersebut. Sehingga pada actual size di Proforma Invoice akan tertulis 1225 x Dalam hal ini, pelanggan tidak mempermasalahkan apabila ukuran produk yang dikirim lebih besar dari ukuran yang dipesan. Tetapi apabila produk yang dikirim lebih kecil, maka kebanyakan pelanggan akan menolaknya.pelanggan sendiri akan membayar untuk harga yang 1220 x 2440 (invoice size). PT.ABC melakukan pengiriman produk dengan ukuran lebih besar ini dikarenakan PT. ABC menilai bahwa untuk memproduksi produk dengan ukuran serupa (invoice size) memerlukan production cost yang tinggi. Sehingga, PT.ABC akan lebih baik mengirimkan stok produk yang tersimpan di gudang. Proforma Invoice yang sudah dibuat oleh marketing ABC akan langsung di fax atau dikirimkan melalui kepada pelanggan. Setelah Proforma Invoice disepakati oleh PT.ABC dan pelanggan,

6 6 apabila belum tersedia stock produk, maka akan dilakukan meeting antara divisi produksi dan marketing. 3. Delivery Planning Delivery Planning adalah surat perintah pengiriman produk kepada pelanggan lokal untuk gudang internal. 4. Surat Perintah Muat Surat Perintah Muat adalah surat perintah pengiriman produk kepada pelanggan lokal untuk gudang eksternal. 5. Shipping Instructions Shipping Instruction adalah surat perintah pengiriman produk kepada pelanggan di luar negeri (ekspor). 6. Surat Jalan Surat Jalan adalah sebuah dokumen pengiriman produk dari satu gudang tertentu ke gudang lain/ ke pelanggan langsung (khusus lokal). 7. Packing List dan Faktur

7 7 Packing List dan Faktur adalah sebuah dokumen yang berisi informasi nett weight, gross weight, jumlah volume, jumlah satuan produk yang dikirimkan. 8. Commercial Invoice Commercial Invoice adalah sebuah dokumen penagihan yang akan diberikan kepada pelanggan Nilai Penjualan rata-rata PT.ABC Berdasarkan data penjualan 3 tahun terakhir (2006,2007,2008), kami menghitung nilai penjualan rata-rata PT.ABC setiap bulannya. Nilai penjualan ratarata PT.ABC setiap bulannya adalah ,06 USD Rata-rata gaji pegawai di departemen marketing Berdasarkan hasil interview dengan manajemen PT.ABC, maka kami mendapatkan data rata-rata gaji pegawai di departemen marketing mulai dari Manajer marketing sampai staff-staff nya adalah Rp ,00

8 Metode Transportasi yang digunakan oleh PT.ABC Berdasarkan hasil interview dengan marketing division PT.ABC, metode transportasi yang digunakan oleh PT.ABC adalah menggunakan jasa transporter outsource Lead Time dari Purchase Order customer produksi Setiap kali pesanan dari pelanggan diterima, prosedur standar yang dilakukan untuk memenuhi pesanan ini terbagi menjadi 2 bagian utama : 1. Sudah ada stok digudang (30% dari pesanan yang diterima) 2. Belum ada stok (70% dari pesanan yang diterima) Apabila belum ada stok, maka Purchase Order tersebut akan di-review secara internal. Apabila sudah didapatkan kesepakatan harga dan kuantitas produksi dengan pelanggan, barulah diterbitkan Proforma Invoice dan langsung akan dilakukan komunikasi dengan pihak production untuk nantinya bisa didapatkan jadwal produksi untuk Pesanan tersebut. Frekuensi Proforma Invoice PT.ABC per bulan adalah: kali.

9 Lead time Dari produksi pengiriman Lead time dari finished good selesai diproduksi dan siap dikirim sampai pengiriman sangat bervariatif. Hal ini antara lain bergantung pada: 1. Tujuan Pengiriman Sebagai contoh untuk pengiriman local ke Jawa Timur dan Tangerang akan memakan waktu yang berbeda. 2. Ketersediaan transportasi Untuk pengiriman produk hasil produksi PT.ABC, sangat tergantung dengan ketersediaan dari ketersediaan transportasi (transporter, kapal fery). Untuk pengiriman produk hasil produksi PT.ABC, kebanyakan digunakan jasa transporter outsourcing. LOCAL Pola pengiriman FG (Local) ada 2, yaitu: a. Transit di gudang SPM, baru kemudian dikirim lagi ke pelanggan Route Cost Waktu Palembang Wh Jakarta ,00 3 hari Wh Jakarta Jakarta ,00 1 hari Wh Jakarta - Tangerang ,00 1 hari Wh Jakarta Surabaya ,00 3 hari

10 10 Wh Jakarta Semarang ,00 2 hari Frekuensi Pengiriman Local PT.ABC melalui gudang SPM per bulan adalah: 50kali. Apabila pengiriman melalui Warehouse Jakarta, maka ada 2 alternatif : a. Langsung dikirimkan lagi ke Pelanggan (50% ) b. Disimpan dulu di Warehouse Jakarta sampai ada kendaraan yang siap mengangkut (50%) Apabila disimpang dulu di Warehouse Jakarta, secara average waktu delay di Warehouse Jakarta adalah : 1 hari. b. Direct langsung ke pelanggan Route Cost Waktu Palembang Jakarta ,00 3 hari Palembang Surabaya ,00 4 hari Frekuensi Pengiriman Local PT.ABC direct langsung ke pelanggan per bulan adalah 150 kali. Penjualan local PT.ABC sendiri terdiri dari tujuan Jakarta/Tangerang : 30%, Surabaya : 50% dan Semarang : 20%.

11 11 EKSPOR Tujuan pengiriman FG (Ekspor) ada 2(secara umum), yaitu: a. China b. Vietnam Pola pengiriman ekspor sendiri adalah sebagai berikut : 1. Dikirimkan ke pelabuhan dahulu Route Cost Waktu Palembang ,00 3 hari Pelabuhan Tjg Priuk Palembang Pelabuhan ,00 2 hari Merak Palembang Pelabuhan ,00 1 hari Palembang (Bom Baru) 2. Pengurusan dokumen sebelum kapal berangkat, dengan biaya sebesar Rp ,00 / PEB. 3. Pengurusan dokumen setelah kapal berangkat, dengan biaya Rp ,00 /C/o dan Rp ,00/Phyto. 4. Setelah seluruh dokumen selesai, kapal akan berangkat dengan biaya dan waktu pengiriman sebagai berikut:

12 12 Route Cost Waktu Pelabuhan Tjg Priuk China US$ hari Pelabuhan Palembang (Bom Baru) China US$ hari Pelabuhan Tjg Priuk Vietnam US$ hari Pelabuhan Palembang (Bom Baru) Vietnam US$ hari Penjualan ekspor PT.ABC terdiri dari : 1. China 30% 2. Vietnam 30% 3. Malaysia 10% 4. Dan lain-lain 30% Frekuensi pengiriman ekspor PT.ABC per bulan adalah 150 kali Lead Time untuk mencari status Proforma Invoice

13 13 Apabila pihak marketing ingin mengetahui status dari sebuah Proforma Invoice (apakah masih dalam produksi, sudah dalam pengiriman, sudah dikirimkan sebagian) waktu yang dibutuhkan sekitar 1 jam. Pencarian ini rata-rata di lakukan 5 kali perhari Waktu generate report Daily Operational Report Daily Operational Report adalah laporan laporan yang dibuat pada waktu ingin mencetak suatu dokumen. Contoh: surat jalan, proforma invoice, shipping instruction, delivery planning, dll. Untuk mencetak laporan ini biasanya memerlukan waktu 30 menit (waktu ini sudah termasuk mencari data, mengedit laporan dan mencetak). Frekuensi pencetakan daily operational report adalah 5 kali perhari Report current state (Master dan Transaksi) Report current state adalah laporan yang menampilkan daftar produk, kuanitas produk, gudang, kuantitas digudang dan transaksi-transaksi. Contoh: Finished Goods Qty, Warehouse Qty, FG In Transit, Surat Jalan List, Stock List, Recap Serah Terima Barang.

14 14 Untuk mencetak laporan ini biasanya memerlukan waktu 4 jam. Dan dilakukan rata-rata 2 kali per hari Report untuk men-rekap dan analisis performance divisi marketing Report for analisis adalah laporan yang tujuan utamanya adalah membantu analisa departemen marketing. Contoh: laporan recap sales, Sales Report Local, Sales Report Export, Monthly Sales Report, Annual Sales Report, Budgeting Report. Untuk mencetak laporan ini biasanya memerlukan waktu 6 jam (waktu termasuk mencari data, mengedit laporan dan mencetak) dan rata-rata di lakukan 2 kali perminggu Retur dan Claim Berdasarkan hasil wawancara dan data yang didapat daridepartemen marketing PT.ABC, diperoleh data bahwa jumlah retur dan claim dari PT.ABC pertahun-nya adalah 0.6 %. Dari 0.6 % retur dan claim itu ada retur dan claim yang terjadi karena kekurang-akurat-an informasi dalam departemen marketing. Retur dan claim karena kekurang-akurat-an informasi sendiri adalah 0.06 %.

15 15 Contoh penyebab retur dan claim karena kekurang-akurat-an informasi : Salah kirim produk, terlalu banyak mengirim produk, terlalu sedikit mengirim produk Model Aliran Informasi dengan IMS Secara umum, model aliran informasi pada PT ABC setelah menggunakan IMS tidaklah berubah. Sistem IMS sendiri lebih berfungsi sebagai sebuah system yang mengkomputerisasikan proses-proses aliran informasi yang sudah ada.

16 Gambar 4.1: Flow Chart IMS 16

17 17 Hal-hal yang berbeda setelah menggunakan IMS adalah : Perubahan Sebelum IMS Sesudah IMS Efisiensi waktu Seluruh pengerjaan dokumen dan laporan serta manajemen data dilakukan secara manual sehingga waktu untuk mencari data, Setelah menggunakan IMS, waktu yang dibutuhkan untuk mencari data, pemrosesan data, pencetakan laporan menjadi lebih cepat. pemrosesan data, pencetakan laporan menjadi lebih lambat. Penggabungan Delivery Planning, Delivery Planning, Shipping Transaksi Shipping Instruction dan Surat Perintah Muat adalah dokumen - dokumen yang dibuat dan dikelola terpisah Instruction dan Surat Perintah Muat digabungkan menjadi satu melalui Transaksi Allocation Standar proses Seluruh proses di Proses bisnis marketing dan flow bisnis departemen marketing of information di PT.ABC akan PT.ABC sudah ada flow standardnya. Tetapi tidak menjadi lebih terstruktur dan terstandarisasi karena system IMS

18 18 ada batasan-batasan bagi staff marketing. Sehingga ada kemungkinan akan dilakukan flow yang berbeda dari flow standard. akan menstandarkan setiap proses, khusus nya di divisi marketing mulai dari Purchase Order diterima, sampai Commercial Invoice dibuat Dokumentasi Dokumentasi dari Dokumentasi menjadi lebih baik dokumen-dokumen di karena setiap dokumen akan departemen marketing tercatat dalam database system PT.ABC dilakukan secara manual di masing-masing computer marketing staff. IMS. Pencatatan dokumen ini juga termasuk mencatat setiap revisi yang dilakukan untuk dokumen-dokumen yang dinilai penting.

19 Perbandingan Aliran Informasi Sebelum IMS dan Dengan Setelah IMS Lead Time dari Order Produksi Setelah menggunakan system IMS, lead time dari order produksi diperkirakan tidak akan berubah banyak. Karena untuk memangkas waktu lead time dari order produksi diperlukan sebuah system informasi yang terintegrasi dengan departemen produksi. Yang mana hal tersebut tidak dilakukan oleh system IMS. Akan tetapi karena penyimpanan data di departemen marketing PT.SPF lebih baik, maka akan ada penghematan waktu 1 jam. Yaitu dari 40 jam menjadi 39 jam Lead Time Produksi Delivery Setelah menggunakan system IMS, lead time dari produksi delivery diperkirakan tidak akan berubah banyak. Karena untuk pengiriman produk-nya, sekarang ini PT.SPF menggunakan jasa transporter outsource. Yang mana hal ini adalah internal proses dari transporter tersebut dan tidak ada pengaruhnya dengan implementasi system IMS Lead Time untuk mencari status pesanan pelanggan

20 20 Setelah menggunakan system IMS, lead time untuk mencari status pesanan pelanggan tidak akan berubah banyak. Karena untuk memangkas waktu lead time dari order produksi diperlukan sebuah system informasi yang terintegrasi dengan departemen produksi. Yang mana hal tersebut tidak dilakukan oleh system IMS Waktu Generate Report Waktu generate report adalah salah satu bagian yang akan mendapatkan dampak signifikan dari implementasi system IMS. Dengan menggunakan system, pembuatan report yang dulunya dilakukan dengan manual, sekarang bisa dilakukan dengan cepat hanya dengan menekan tombol print Daily Operational Report Untuk setiap pembuatan daily operational report, yang tadinya memakan waktu 0.5 jam akan mengalami penghematan waktu menjadi 0.1 jam Report Current State Untuk setiap pembuatan report current state, yang tadinya memakan waktu 4 jam akan mengalami penghematan waktu menjadi 0.1 jam.

21 Report untuk men-rekap dan analisis performance divisi marketing Untuk setiap pembuatan report rekap dan analisis, yang tadinya memakan waktu 6 jam akan mengalami penghematan waktu menjadi 0.1 jam Retur dan Salah Kirim Setiap penjualan yang dilakukan oleh PT.ABC memiliki peluang untuk terjadi retur dan kesalahan kirim. System IMS dirancang sedemikian sehingga dapat membantu dengan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh divisi marketing dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga akan mampu menambah keakuratan informasi dalam departemen marketing. Jumlah retur dan salah kirim bisa direduce oleh system IMS menjadi 0.02 % dari nilai penjualan. Dimana sebelum adanya system IMS, jumlah retur dan claim dari customer karena masalah informasi adalah 0.06 % dari nilai penjualan Biaya Operasional Dengan menggunakan system IMS, biaya operasional PT.ABC diperkirakan akan berkurang. Dokumen-dokumen, kertas-kertas, tinta akan berkurang karena data sudah dikumpulkan dalam sebuah database. Selain itu waktu kerja pegawai akan

22 22 menjadi lebih efisien. Sehingga akan mengurangi beban listrik juga. Akan tetapi, untuk menyalakan server 24 jam juga akan menambahkan beban listrik. Sehingga biaya operasional dari PT.ABC diperkirakan tidak akan berubah banyak Analisa Savings dari system IMS Asumsi Asumsi yang Digunakan Perekonomian dalam kondisi normal(tidak terjadi resesi) Secara rata-rata dalam satu bulan terdiri dari 20 hari kerja Rate inflasi yang digunakan adalah 7 %. BI Rate yang digunakan adalah 8.25 % (data February 2009) System digunakan paling tidak untuk jangka waktu 5 tahun. 1 USD = Rp ,00 Dalam pengerjaan sebuah project system Informasi seringkali terjadi keterlambatan dari waktu yang dijadwalkan. Sehingga apabila terjadi keterlambatan akan berakibat pada peningkatan biaya project. Dalam analisis ini, keterlambatan project / peningkatan biaya akan digambarkan

23 23 sebagai worst scenario yang akan menambah biaya lain-lain sebesar Rp , Labor Savings Labor Savings Perbandingan: Sebelum IMS Sesudah IMS Penghematan waktu Frekuensi (per bulan) Penghematan (per bulan) 1. Lead time dari order produksi sudah ada FG di gudang(30%) belum ada FG digudang(70%) Lead time Dari produksi delivery Local Transit di 3rd party warehouse Jakarta Tangerang Surabaya Direct to customer Jakarta Tangerang Surabaya Export Via Tjg Priuk China Vietnam Via Bom Baru China Vietnam Lead time untuk mencari status pesanan pelanggan Waktu generate report 4a. Daily Operational Report (ex : Proforma Invoice, Shipping Instructions, Surat Perintah Muat, Delivery Planning, Surat Jalan, Adjustment, Commercial Invoice, Serah Terima Barang, etc) b. Report current state (ex: Finished Goods Qty, Warehouse Qty, FG In Transit, Surat Jalan List, Stock List, Recap Serah Terima Barang, etc) c. Report for analisis (ex: recap Proforma Invoice, Sales Report, Monthly Sales, Annual Sales, Percentage Volume PI, Export Cost List, Trucking Cost List, etc) Total Penghematan waktu per bulan Gaji rata rata pegawai per bulan 5,000, Notes : rata jam bekerja per bulan 160 Dalam satuan jam Gaji rata rata pegawai per jam 31, Rata rata gaji pegawai per bulan untuk seluruh pegawai di divisi marketing adalah Rp , Labor savings per bulan 11,178, Data didapat dari proses wawancara dengan divisi marketing Labor savings per tahun 134,137, Gambar 4.2: Analisa labor savings IMS

24 24 Pada analisa labor savings, kami menghitung total penghematan biaya tenaga kerja (labor savings) yang dihasilkan oleh system IMS dengan cara menghitung jumlah jam kerja yang dapat dihemat dengan memakai system IMS. Sehingga didapatkan total labor savings tahunan sebesar , Labor Savings 1 USD = 11, Claim & Return Savings Return Percentage (All) 0.60% Return Percentage ( because of missing information) 0.06% Return Savings by IMS 0.02% Avg Sales Monthly $3,076, Return Savings (monthly) $ Return Savings (annual) $7, Return Savings (annual) in Rp Rp 84,901, Notes: Data didapat dari proses wawancara dengan divisi marketing Gambar 4.3: Analisa Claim and Return saving IMS Berdasarkan data claim dan retur karena information yang terjadi yaitu 0.06 %, kami menghitung jumlah retur yang dapat dicegah oleh system sebagai akibat dari

25 25 peningkatan ketepatan data yaitu 0.02 %. Sehingga didapatkan total saving tahunan sebesar Rp , Project Cash Flow Statements Project Cash Flow Statement Rate Diskon 8.25% (BI rate Februari 2009) Inflation 7% Year Total System Cost (350,000,000.00) (350,000,000.00) Hardware & Miscellaneous Cost (100,000,000.00) (100,000,000.00) Service / Maintenance Contract (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (150,000,000.00) Labor Savings 134,137, ,527, ,574, ,324, ,826, ,389, Claim and Return Savings 84,901, ,844, ,203, ,007, ,288, ,245, Administration Cost Savings Net Investment (450,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) Net Cash Savings 219,038, ,371, ,777, ,331, ,115, ,259,634, Present Value BI Rate Present Value of Savings 202,345, ,008, ,699, ,416, ,159, ,629, Present Value of Investment (450,000,000.00) (27,713,625.87) (25,601,501.95) (23,650,348.23) (21,847,896.74) (20,182,814.54) (568,996,187.34) Gambar 4.4a: Analisa Project Cash Flow IMS Project Cash Flow Statement Rate Diskon 8.25% (BI rate Februari 2009) Inflation 7% Year Total System Cost (350,000,000.00) (350,000,000.00) Hardware & Miscellaneous Cost (200,000,000.00) (200,000,000.00) Service / Maintenance Contract (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (150,000,000.00) Labor Savings 134,137, ,527, ,574, ,324, ,826, ,389, Claim and Return Savings 84,901, ,844, ,203, ,007, ,288, ,245, Administration Cost Savings Net Investment (550,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) Net Cash Savings 219,038, ,371, ,777, ,331, ,115, ,259,634, Present Value BI Rate Present Value of Savings 202,345, ,008, ,699, ,416, ,159, ,629, Present Value of Investment (550,000,000.00) (27,713,625.87) (25,601,501.95) (23,650,348.23) (21,847,896.74) (20,182,814.54) (668,996,187.34) Gambar 4.4b: Analisa Project Cash Flow IMS Worst Scenario

26 26 Berdasarkan labor savings dan claim savings yang telah kami hitung sebelumnya, kami membuat project cash flow statements. Yang mana pada project cash flow statement diatas kami menggunakan rate diskon 8.25 % dan inflasi 7 %. Sehingga pada akhirnya, kita bisa mengetahui present value of savings = Rp ,30. Dan present value of investment adalah Rp ( ,34). Apabila dalam development system IMS terjadi keterlambatan atau terjadi peningkatan biaya, maka present value of investment akan berubah menjadi Rp ( ,34) Return On Investment Return On Investment BI Rate (February 2009) 8.25% Present Value of Savings 988,629, Present Value of Investment (568,996,187.34) Return On Investment % Gambar 4.5a: Return On Investment Return On Investment BI Rate (February 2009) 8.25% Present Value of Savings 988,629, Present Value of Investment (668,996,187.34) Return On Investment % Gambar 4.5b: Return On Investment Worst Scenario

27 27 Berdasarkan present value of savings = Rp ,30, present value of investment adalah Rp ( ,34), rate inflasi 7 % dan BI Rate 8.25 %, kami mendapatkan nilai Return On Investment %. Apabila dalam development system IMS terjadi keterlambatan atau terjadi peningkatan biaya, maka nilai Return On Investment akan turun menjadi % Payback Period dan Nett Present Value Payback Period Rate Diskon 8.25% (BI rate Februari 2009) Inflation 7% Year Total System Cost (350,000,000.00) (350,000,000.00) Hardware & Miscellaneous Cost (100,000,000.00) (100,000,000.00) Service / Maintenance Contract (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (150,000,000.00) Labor Savings 134,137, ,527, ,574, ,324, ,826, ,389, Claim and Return Savings 84,901, ,844, ,203, ,007, ,288, ,245, Administration Cost Savings Net Investment (450,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) Net Cash Savings 219,038, ,371, ,777, ,331, ,115, ,259,634, Present Value BI Rate Present Value of Savings 202,345, ,008, ,699, ,416, ,159, ,629, Present Value of Investment (450,000,000.00) (27,713,625.87) (25,601,501.95) (23,650,348.23) (21,847,896.74) (20,182,814.54) (568,996,187.34) SALDO (450,000,000.00) (275,368,339.37) (100,961,105.48) 73,087, ,656, ,632, Payback Period 2.38 years Net Present Value 419,632, Gambar 4.6a: Payback Period

28 28 Payback Period Rate Diskon 8.25% (BI rate Februari 2009) Inflation 7% Year Total System Cost (350,000,000.00) (350,000,000.00) Hardware & Miscellaneous Cost (200,000,000.00) (200,000,000.00) Service / Maintenance Contract (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (150,000,000.00) Labor Savings 134,137, ,527, ,574, ,324, ,826, ,389, Claim and Return Savings 84,901, ,844, ,203, ,007, ,288, ,245, Administration Cost Savings Net Investment (550,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) (30,000,000.00) Net Cash Savings 219,038, ,371, ,777, ,331, ,115, ,259,634, Present Value BI Rate Present Value of Savings 202,345, ,008, ,699, ,416, ,159, ,629, Present Value of Investment (550,000,000.00) (27,713,625.87) (25,601,501.95) (23,650,348.23) (21,847,896.74) (20,182,814.54) (668,996,187.34) SALDO (550,000,000.00) (375,368,339.37) (200,961,105.48) (26,912,287.56) 146,656, ,632, Payback Period 3.82 Gambar 4.6b: Payback Period Worst Scenario Berdasarkan present value of savings = Rp ,30, present value of investment adalah Rp ( ,34), rate inflasi 7 % dan BI Rate 8.25 %, kami mendapatkan nilai Payback period 2.38 tahun dan Nett Present Value Rp ,96. Apabila dalam development system IMS terjadi keterlambatan atau terjadi peningkatan biaya, maka nilai Payback period menjadi 3.82 tahun dan Nett Present Value menjadi Rp ,96.

29 29

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

3.2.4 Data Flow Diagram Level DFD Level 1 Penjualan. Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan

3.2.4 Data Flow Diagram Level DFD Level 1 Penjualan. Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan 78 3.2.4 Data Flow Diagram Level 1 3.2.4.1 DFD Level 1 Penjualan Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan 79 3.2.4.2 DFD Level 1 Pembelian Gambar 3.9 DFD Level 1 Pembelian 80 3.2.4.3 DFD Level 1 Pembayaran Penjualan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Bina Karakter Bangsa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan. Perusahaan ini didirikan oleh Rudy Susilo, Swanky

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Keadaan Saat ini 6.1.1.1 Struktur Organisasi dan Job Description Saat Ini Struktur organisasi dan job description saat ini tergambar dalam bab 4 pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja. 35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN : Apa aplikasi yang dibutuhkan oleh PT. Puncak Menara Hijau Mas? : Kami membutuhkan aplikasi untuk kegiatan pembelian, penjualan, dan persediaan barang di perusahaan

Lebih terperinci

SIKLUS PENJUALAN PT RHD. Gambar 4.2 Flowchart Siklus Penjualan Sumber: Dokumen Internal Perusahaan

SIKLUS PENJUALAN PT RHD. Gambar 4.2 Flowchart Siklus Penjualan Sumber: Dokumen Internal Perusahaan 53 SIKLUS PENJUALAN PT RHD Gambar 4.2 Flowchart Siklus Penjualan 42 4.2.3. Dokumen-dokumen yang Terkait Berikut ini adalah dokumen-dokumen terkait dengan sampel Test of Control penjualan dan dilakukan

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang L 1 Lampiran 1 Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang Tabel wawancara perancangan sistem penjualan terhadap manajer pemasaran Rusdi Manajer Pemasaran Tanggal Wawancara 19

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI. Oleh Mardi Waluyo Software Engineer

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI. Oleh Mardi Waluyo Software Engineer PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI Oleh Mardi Waluyo Software Engineer Proposal Penawaran Pembuatan Software / Program Aplikasi Kebutuhan INDUSTRI / MANUFACTURE Seiring dengan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

Gambar Halaman Account Receivable Insert Sales Return Detail Tampilan halaman edit sama dengan tampilan halaman insert, tetapi ID tidak dapat

Gambar Halaman Account Receivable Insert Sales Return Detail Tampilan halaman edit sama dengan tampilan halaman insert, tetapi ID tidak dapat 454 Gambar 5.75 - Halaman Account Receivable Insert Sales Return Detail Tampilan halaman edit sama dengan tampilan halaman insert, tetapi ID tidak dapat diedit. Tombol view detail untuk melihat isi lengkap

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan membahas dua poin utama yaitu kesimpulan dan saran. Pada sub bab kesimpulan bisa dijawab pertanyaan yang ada di perumusan masalah. Sedangkan pada saran bisa

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi persediaan pada PT. Javan Indonesia dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SKENARIO PENGGUNAAN APLIKASI CORE ERP 2 LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SKENARIO PENGGUNAAN APLIKASI CORE ERP 2 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SKENARIO PENGGUNAAN APLIKASI CORE ERP 2 LAMPIRAN 1. Login Page Gambar diatas merupakan tampilan awal pada saat Anda membuka aplikasi Core ERP 2, dimana user diminta untuk memasukan username

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi pembelian, hutang dan pengeluaran kas pada PT Tuffiadi Semesta maka ditemukan beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dampak dari penggunaan teknologi informasi pada masa kini yang sangat luas tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Logistik Perusahaan Garment Pada umumnya proses bisnis manufakturing garment dikelola sendiri oleh perusahaan, dari proses perencanaan produksi, operasi di pabrik,

Lebih terperinci

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM Berikut ini merupakan tampilan user interface beserta keterangan dari user interface bersangkutan 1. User Interface Login Gambar User Interface Login Keterangan : Ini adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian pada PT. Omron Manufacturing of Indonesia serta pembahasan berdasarkan teori, dalam hal ini penulis menarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING BAB 4 INTI TRAINING 4.1 ALUR PEMBELIAN. Diagram Alur Transaksi Pembelian 4.1.1

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING BAB 4 INTI TRAINING 4.1 ALUR PEMBELIAN. Diagram Alur Transaksi Pembelian 4.1.1 GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING BAB 4 INTI TRAINING 4.1 ALUR PEMBELIAN Diagram Alur Transaksi Pembelian 4.1.1 GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING 4.1.1 Analisa PR Menu analisa PR ini digunakan untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN, PRODUKSI, DAN PENJUALAN PADA PT MAHA JAYA PLASTINDO INDONESIA Hariyanto Susilo; Steven Pratama; Gian Triangga; Hendro Nindito School of Information System, Binus University

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar belakang perusahaan PT. Mitra Eka Persada, merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan kertas. Awal mulanya PT. Mitra Eka Persada hanyalah

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI

Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI 56 Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI 4.1 Cost / Biaya 4.1.1 Komponen Procurement Cost Komponen biaya investasi terdiri dari seluruh biaya yang timbul dari pengadaan hardware

Lebih terperinci

1. Form Login. 2. Form Utama User

1. Form Login. 2. Form Utama User 1. Form Login Gambar 1. Form Login Form Login terdiri dari kode karyawan, password dan bagian. Karyawan harus memasukkan kode karyawan dan password untuk mengakses ke menu utama. Setiap karyawan memilik

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS. untuk membandingkan performance saat ini dengan dengan performance

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS. untuk membandingkan performance saat ini dengan dengan performance BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Analisis Fit Gap Fit/Gap adalah suatu metode/ alat yang membantu suatu organisasi untuk membandingkan performance saat ini dengan dengan performance potensi dapat diungkapkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Mutiara Electronic pertama kali didirikan pada tanggal 8 Maret 00 di Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan penting dalam perusahaan untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan penting dalam perusahaan untuk mendukung 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya perkembangan sistem informasi pada era teknologi saat ini, berdampak pada kemajuan dalam perkembangan usaha setiap organisasi. Informasi

Lebih terperinci

Chapter 4 Siklus Pendapatan. By Muhammad Luthfi, S.E.M.Si.

Chapter 4 Siklus Pendapatan. By Muhammad Luthfi, S.E.M.Si. Chapter 4 Siklus Pendapatan By Muhammad Luthfi, S.E.M.Si. Bahan yang akan dipelajari. Tinjauan Umum Kegiatan Arus Pendapatan Prosedur Manual Rangkaian Akitivitas Retur Penjualan Sistem Penerimaan Tunai/Kas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentu memiliki kebutuhan akan suatu barang atau alat tertentu agar operasinya dapat berjalan dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Tabel 3.1 Tabel isi wawancara. menggunakan perhitungan manual memang waktu yang diperlukan

LAMPIRAN. Tabel 3.1 Tabel isi wawancara. menggunakan perhitungan manual memang waktu yang diperlukan L1 LAMPIRAN 1. Tabel Wawancara Tabel 3.1 Tabel isi wawancara No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah menurut Bapak proses Tergantung dari banyaknya order perencanaan produksi pada PT. yang masuk serta batas waktu

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI

PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM (AIS) MAHSINA, SE, MSi Univ e rsitas Bhayang k ara (UBHARA) SURABAYA Formulir (Electronic Form) Formulir adalah Secarik Kertas yang berisi

Lebih terperinci

Lime POS Software. YOLK-IT Surabaya ABOUT THIS PRODUCT FITUR MASTER BARANG

Lime POS Software. YOLK-IT Surabaya   ABOUT THIS PRODUCT FITUR MASTER BARANG Lime POS Software ABOUT THIS PRODUCT Berfokus pada pembelian dan penjualan baik retail maupun kasir, manajemen stok barang juga tersedia dalam aplikasi ini. System dapat terintegrasi dengan laporan kalkulasi

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah PT. MEDIHOP PT. MEDIHOP didirikan oleh Dra. Wawan Lukman, MBA pada tahun 2004, yang bertempat di Jl. Garuda No. 79, Jakarta 10610, Indonesia. Perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, yang terbagi atas 4

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa campuran raw material. Raw material (RM) utama yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa campuran raw material. Raw material (RM) utama yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tianjin Sunshine Plastics Co., Ltd. adalah anak perusahaan dari PT. Trias Sentosa, Tbk yang berada di Desa Keboharan Km 26 Krian Sidoarjo. Tianjin Sunshine

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard.

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard. L 1 LAMPIRAN WAWANCARA 1. Bisa menceritakan sejarah PT. Lucky Print Abadi? Sejarah perusahaan dapat dilihat pada Company Profile yang telah kami berikan kepada kalian 2. Produk apa yang diproduksi PT.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANGANAN DELIVERY ORDER PADA PT. JUAHN INDONESIA

PROSEDUR PENANGANAN DELIVERY ORDER PADA PT. JUAHN INDONESIA PROSEDUR PENANGANAN DELIVERY ORDER PADA PT. JUAHN INDONESIA Nama : Hidayatunnisa NPM : 40209855 Jurusan : Akuntansi Komputer Pembimbing: Toto Sugiharto, MSC., PhD. Latar Belakang Masalah Delivery order

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO Dwi Ayu Astarinda, Ali Rasyidi, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Proses Penjualan Barang yang Sedang Berjalan Dalam menentukan proses penjualan barang yang baru, terlebih dahulu harus dilakukan analisis mengenai proses yang

Lebih terperinci

MARKETING INFORMATION SYSTEM & SALES ORDER PROCESS

MARKETING INFORMATION SYSTEM & SALES ORDER PROCESS MARKETING INFORMATION SYSTEM & SALES ORDER PROCESS Materi #4 Pertanyaan Strategi Marketing 2 Produk apa yang harus dibuat? Berapa banyak yang harus dibuat dibuat untuk setiap produk? Bagaimana cara terbaik

Lebih terperinci

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN LAMPIRAN KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S RR TS STS. Pemrosesan Order Penjualan. Permintaan barang dagang oleh pelanggan diterima melalui telepon,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Panca Lima Mandiri beralamat di Jl. D.I. Panjaitan Kav 5 7 2 nd Floor, Patria Park Building. No. 06, Jakarta

Lebih terperinci

MODUL 4 Account Receivable

MODUL 4 Account Receivable MODUL 4 Account Receivable Daftar Isi 1. Sales Order (Pesanan Penjualan)... 3 1.1 Formulir Sales Order... 3 1.2 Contoh Kasus Sales Order... 7 1.2.1 Kasus 1 : SO dengan Mata Uang Local disertai dengan pembayaran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekspor merupakan perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam ke luar wilayah pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan dan juga peraturan yang telah disepakati

Lebih terperinci

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi L1 Form Order L2 Stock List L3 Inter Store Transfer (Surat Jalan) L4 Inter Store Transfer (Surat Jalan-lanjutan) L5 Daily Sales Report L6 Rekapitulasi Penjualan Konsinyor

Lebih terperinci

1. Hasil wawancara dan kuisioner dengan pihak perusahaan. 1. Bergerak di bidang apakah perusahaan ini?

1. Hasil wawancara dan kuisioner dengan pihak perusahaan. 1. Bergerak di bidang apakah perusahaan ini? LAMPIRAN 1. Hasil wawancara dan kuisioner dengan pihak perusahaan 1. Bergerak di bidang apakah perusahaan ini? Perusahaan ini bergerak di bidang penjualan obat-obatan kesehatan. 2. Apa saja barang-barang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. 3.1 Gambaran Umum dan Struktur Organisasi Perusahaan

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. 3.1 Gambaran Umum dan Struktur Organisasi Perusahaan BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum dan Struktur Organisasi Perusahaan PD. Harapan Baru adalah sebuah perusahaan yang dijalankan dengan proses utamanya ialah membeli dan menjual barang elektronik.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LIST CODE DATABASE TRIGGER

LAMPIRAN 1 LIST CODE DATABASE TRIGGER LAMPIRAN 1 LIST CODE DATABASE TRIGGER L1 DELIMITER $$; DROP TRIGGER `bis`.`transaksidelete1`$$ CREATE TRIGGER `bis`.`transaksidelete1` AFTER DELETE on `bis`.`trn_transict` FOR EACH ROW BEGIN update trn_transaksiheader

Lebih terperinci

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Wawancara I Pertanyaan no. 1 Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Jb. belum ada cara untuk mengatasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. VGA SCALE INDONESIA adalah distributor / supplier timbangan digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk yang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju III.1.1. Sejarah Singkat PT.Multifarma Satwa Maju PT.Multifarma Satwa Maju adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

Soal Praktik Kasus. Accurate Accounting Software PT MANDIRI FURNITURE

Soal Praktik Kasus. Accurate Accounting Software PT MANDIRI FURNITURE Training Consulting Publishing 021.7300906 33269500 www.stapiindonesia.wordpress.com Accounting Tax Accurate Export Import Soal Praktik Kasus Accurate Accounting Software PT MANDIRI FURNITURE 1 Soal Praktik

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT ELEMATEC INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT ELEMATEC INDONESIA BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT ELEMATEC INDONESIA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Elematec Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan material elektronik.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

Almond Accounting Software

Almond Accounting Software Almond Accounting Software ABOUT THIS PRODUCT Sebuah Software Akuntansi yang mengakomodasi proses transaksi retail / distribusi barang dagangan perusahaan yang saling terintegrasi antar modul. Sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment

Lampiran 1 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment L.1 Lampiran 1 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment L. Lampiran Neraca Keuangan PT. XYZ Tahun 008 (dalam Rupiah) Aktiva I. Aktiva Lancar 1. Kas/ Bank 335,000,000. Piutang dagang 346,836,000 3. Piutang karyawan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB 46 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah observasi analitik yaitu untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Cipta Global Niaga Prima berdiri pada tanggal 17 Januari tahun 2000 beralamat di Jln. Kav. Polri Blok A8 No.188, Jelambar, Jakarta Barat.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV AALISA DA PEMBAHASA 4.1 Proses yang sedang berjalan 4.1.1 Gambaran umum proses yang sedang berjalan Untuk merancang sistem baru yang lebih baik, perlu dilakukan anlisa proses-proses yang sudah berjalan.

Lebih terperinci

Button Batal : untuk membatalkan data master karyawan yang. telah di isi. Button Hapus : untuk menghapus data Master Karyawan.

Button Batal : untuk membatalkan data master karyawan yang. telah di isi. Button Hapus : untuk menghapus data Master Karyawan. 211 Button Batal : untuk membatalkan data master karyawan yang telah di isi. Button Hapus : untuk menghapus data Master Karyawan. 212 Jika Button Hapus di klik, maka akan muncul pesan Warning seperti berikut

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU Universitas Esa Unggul Jakarta PENGERTIAN BAHAN BAKU Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Bahan baku dapat diperoleh dari pembelian

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET Ronaldus Soegiarto dan Mahendrawathi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: ronaldus04@yahoo.com

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis 1.1 Hasil Praktek Kerja Sistem Penjualan Kredit di PT Purinusa Ekapersada menggunakan SAP (System Application Product) dari Jerman. Tujuan dari perusahaan menggunakan

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci

Irsan Lubis, SE.Ak,BKP

Irsan Lubis, SE.Ak,BKP Irsan Lubis, SE.Ak,BKP 0818 06375490 TUJUAN Menyelesaikan kasus praktik akuntansi dengan menggunakan Accurate Accounting Software MK. Praktik Kerja Akuntansi MK. Praktik Komputer Akuntansi Tahap Pekerjaaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian pada penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sujarweni (2015:74), penelitian komparatif adalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

SALES QUOTATION PENAWARAN PENJUALAN

SALES QUOTATION PENAWARAN PENJUALAN Pada bab ini akan dibahas Modul penjualan yang kaitannya sangat erat dengan Piutang Dagang atau Pelanggan, mulai dari terjadinya Penawaran sampai dengan Pembayaran Piutang ataupun Retur atas pembatalan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning)

Akuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning) Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA PADA PT. HURIP UTAMA Raisah Azizah Jl. Kota Bambu Selatan 6 No. 19 RT 007 RW 005 Palmerah, Jakarta Barat 021-5608050 raisah0692@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam perdagangan alat listrik dan juga elektronik. Kelebihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memberikan pelayanan terbaik ke customer, Dalam hal ketepatan waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memberikan pelayanan terbaik ke customer, Dalam hal ketepatan waktu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jasa expedisi adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengiriman barang yang saat ini sedang bertumbuh pesat dalam dunia bisnis, perusahaan ini bersaing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras Processor : Intel Core 2 Duo 2.50 GHz Memory : 2 GB Harddisk: 160 GB Monitor : LCD 15 Printer : Epson LX-300 Keyboard

Lebih terperinci

Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat

Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat Penawaran software siap pakai dan pembangunan sistem www.perdanasistematika.com www.software-indonesia.com 1 CV PERDANA SISTEMATIKA www.perdanasistematika.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Paris Online Shop, e-commerce, PHP, MySQL, penjualan dan pembelian, stock, tracking pengiriman. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Paris Online Shop, e-commerce, PHP, MySQL, penjualan dan pembelian, stock, tracking pengiriman. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Paris Online Shop adalah salah satu tempat jual beli online yang menjual pakaian dan tas wanita. Dikarenakan proses bisnisnya yang masih dilakukan secara manual, Paris Online Shop membutuhkan aplikasi

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci