SUBSAMPLE IN BIG DATA BASED SOME METHOD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SUBSAMPLE IN BIG DATA BASED SOME METHOD"

Transkripsi

1 SUBSAMPLE IN BIG DATA BASED SOME METHOD (LEVERAGE, MEAN OF LOG LIKELIHOOD, BUGS OF LITTLE BOOTSTRAPS (BLB)) TUGAS PENGANTAR BIG DATA Dosen Pengampu : Danang Akbar Riyano Farah Adibah M Dr.Danardono, MPH Vemmie Nastiti, M.Si Disusun oleh : Dita Dwi Aprilliani Ayu Lestari Andi Giofanny M (13/352688/PA/15690) (14/363866/PA/15867) (14/364245/PA/15965) (14/368626/PA/16297) DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2017

2 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan diberikan pengantar mengenai latar belakang dituliskannya paper ini. Dimulai dengan permasalahan umum dari big data dan beberapa cara untuk mengatasinya. Dalam pendahuluan ini akan dijelaskan secara umum mengenai beberapa untuk menyelesaikan kasus dalam big data. 1.1 Latar Belakang Belakangan ini, big data menjadi isu yang hangat dalam dunia statistika. Big data mulai masuk dan dikenal di Indonesia sejak tahun 2000 seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan keinginan pemenuhan kebutuhannya yang semakin cepat dan serba praktis. Oleh karena itu big data merupakan sebuah tantangan baru yang harus dieksekusi sesegera mungkin dan seefisien mungkin. Semakin besar sebuah data maaka semakin besar yang harus ditangani. Big data tidak hanya mengenai suatu data yang berjumlah besar tetapi lebih pada sebuah sistem yang merupakan perpaduan dari tiga unsur utama, yaitu volume, variasi dan kecepatan. Volume menyangkut mengenai jumlah dari data yang besar, bahkan mencapai angka miliaran data. Selain itu, volume juga menunjukkan berbagai sub-sub populasi dari berbagai karakteristik yang bersatu padu dalam kapasitas yang besar. Variasi, elemen variasi dalam Data Besar menunjukkan besarnya keragaman karakteristik yang ada dari setiap kombinasi antar data dalam jumlah yang besar dalam satuan volume tertentu. Secara mendalam adanya variasi menunjukkan keanekaragaman informasi dalam suatu data sehingga semakin bervariasi artinya data tersebut semakin besar memberikan informasi dalam beragam karakteristik. Oleh karena itu, dalam big data terdapat informasi yang memungkinkan hampir tidak terbatas jumlahnya sehingga sangat diperlukan alat yang sesuai untuk analisis yang nantinya digunakan sebagai pengambilan. Kecepatan, elemen ketiga ini sangat erat hubungannya dengan kendala waktu atas keinginan para pengguna data karena selain ada beberapa sifat data yang sangat sensitif dan strategis juga terdapat pula data yang memang perlu waktu relatif lama untuk digunakan. Kecepatan diperlukan karena menyangkut

3 strategi bisnis dan perdagangan sehingga menuntut agar informasi mengenai data tersebut bisa didapatkan oleh pengguna data dengan cepat untuk segera mengambil keputusan dan kebijakan bisnis dan perdagangan. Semakin besar jumlah data maka akan menghasilkan informasi yang semakin banyak, valid dan mengambarkan kenyataan. Namun, dalam kenyataannya sangat sulit untuk mengolah data dalam jumlah yang sangat besar. Selain itu juga masih terbatasnya jurnal dan alat yang dapat digunakan untuk mengolah big data. Sejalan dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peranan ilmu statistika mengalami banyak perubahan ke arah yang lebih baik, khususnya metodologi penelitian, baik eksak maupun non-eksak. Keterkaitan dengan metodologi penelitian, dalam prosedur untuk sampai tahapan analisis secara umum salah satunya dapat menggunakan metode sub sampling. Subsampling adalah sebuah metode statistika unuk mengukur dan mengontrol non-sampling error dan mengestimasi standard errors. Metode ini menjadi sebuah alat mengambil kesimpulan dari berbagai kondisi populasi. Metode ini mulai berkembang sejak berkembangnya metode bootstraping yang mampu mengestimasi dan membangun sampling distribution menggunakan nilai dari subsample-nya. Terkait dalam upaya mendapatkan sampel, dalam perkembangannya para ahli statistika telah mengembangkan berbagai bentuk formula mengenai seberapa besar jumlah sampel yang relevan untuk digunakan sebagai pondasi bahan baku analisis data. Relasinya dengan Big Data, dengan volumenya yang banyak dengan variasi yang besar serta adanya kendala waku dalam aspek kecepatan dalam penyajian hasil kepada konsumen data, menjadikan metode sub sampling bisa digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengolah big data. Dalam tugas ini akan dibahas beberapa metode dalam subsampling seperti Bootstrap, Laveraging, dan Mean Log-Likelihood. 1. Leveraging Dalam metode laveraging sebuah sampel diambil dari proporsi tertentu sebuah data dengan bobot tertentu dari data keseluruhan, kemudian dilakukan perhitungan

4 jumlah sampel keseluruhan. Inti dari metode laveraging adalah proses pembobotan, distribusi marginal dari setiap sampel. Salah satu analisis statistik yang lazim digunakan dalam menentukan nilai suatu sampel adalah regresi linier. Dalam tugas ini akan dibahas proses laveraging untuk model regresi dalam melakukan analisis big data. Dimulai dengan membahas model linier dan estimasi parameternya. Ordinary Lest Square (OLS) merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam membuat suatu model linier. Diberikan model regresi linier gaussian y = Xβ 0 + ε dimana y adalah vektor varibel respon berukuran n x 1, X merupakan matrix variabel prediktor berukuran n x p, β 0 adalah vektor keofisien berukuran p x 1, dan noise vector ε~n(0, σ 2 I). Dengan kondisi keofisien β 0 diestimasi dengan maximum likelihood estimation dan diperoleh β ols = argmin β y Xβ 2 = (X T X) 1 X T y dalam kasus ini vektor respon didapatkan y = Hy, dimana H = (X T X) 1 X T. Diagonal elemen ke-i th dari H dituliskan h ii = x T i (X T X) 1 T x i, dimana x i adalah baris ke-i th dari X, adalah statistical laverage dari i th atau disebut sampel. Sejak H dapat dituliskan seperti H = UU T dimana U adalah setiap basis ortogonal untuk ruang kolom dari X, leverage dari observasi i th dituliskan p 2 h ii = U ij = u i 2 j=1 dimana u T i adalah baris ke-i th dari U. Untuk estimasi β, nilai kesalahan estimator β diukur dengan Mean Ssquared Error didefinisikan MSE(β ) = 1 n E [(Xβ 0 Xβ ) T (Xβ 0 Xβ )] = 1 n Tr(Var[Xβ ]) + 1 n (E[Xβ ] Xβ 0 ) T (E[Xβ ] Xβ 0 )

5 = 1 n Tr(Var[Xβ ]) + 1 n (bias[xβ ]) T (bias[xβ ]) dimana β 0 adalah nilai sebenarnya dari β. MSE dapat digunakan sebagai pembanding dengan estimator subsampling lain. Ketika ukuran sampel n sangat besar estimator OLS dapat menyebabkan bias dalam melakukan estimasi. Misalnya, jika p = n, perhitungan estimator OLS adalah O(n 2 ) untuk n yang sangat besar mungkin tidak layak digunakan. Untuk mengoptimalisasikannya dapat digunakan metode laveraging. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu hal terpenting dalam metode ini adalah proses pembobotannya. Langkah pembobotan metode laveraging adalah sebagai berikut: - Mengambil random subsample dengan besar r dari data yang probablitas samplingny telah ditentukan π = {π 1, π 2,, π n }. Membuat random subsample dari r<<n, tuliskan sebagai (X, y )dari sampel keseluruhan dengan probabilitas π. Lalu simpan matrix sampling probabilitas θ = diag{π k } yang saling berkorespondensi - Berikutnya dilakutan pembobotan least square menggunakan subsample yang telah dihasilkan. Lalu akan diperoleh estimator OLS menggunakan subsample. Estimasi dari β yang diperoleh dari subsample pembobotan least square, sehingga diperoleh 2. Mean Log-likelihood β wls = argmin β θ 1 2 y θ 1 2 Xβ 2 Metode ini menggunakan rata-rata Monte Carlo yang dihitung dari sub-sampel untuk memperkirakan ukuran yang dibutuhkan untuk data penuh. Misalkan dimiliki n sampel X 1, X 2,, X n, selanjutnya dari setiap sampel dilakukan perhatingan subsample yang dinotasikan dengan x 1, x 2,, x n. Untuk setiap x i, i = 1,2,, n merupakan rata-rata Monte Carlo berikutnya dilambangkan μ i. Selanjutnya dengan mengambil f(μ 1, μ 2,, μ n ; θ) dengan θ Ω dimana θ adalah parameter yang tidak diketahui serta

6 Ω adalah ruang parameter yang menunjukan himpunan seluruh nilai θ yang mungkin maka fungsi likelihood dari θ adalah sebagai berikut L(θ) = f(μ 1 ; θ)f(μ 2 ; θ) f(μ n ; θ) L(θ) merupakan fungsi peluang bersama dari variabel random X 1, X 2,, X n yang bersifat i.i.d (identically independent distributed). Prinsip maximum likelihood dalam mengestimasi θ adalah memilih estimator θ yang memaksimumkan nilai likelihood-nya (Bain dan Engelhard, 1991). Nilai suatu θ dalam Ω yang memaksimumkan L(θ) disebut sebagai Maksimum Likelihood Estimator (MLE). Nilai θ merupakan suatu nilai dari θ yang memenuhi f(μ 1 ; θ)f(μ 2 ; θ) f(μ n ; θ ) = max θ Ωf(μ 1 ; θ)f(μ 2 ; θ) f(μ n ; θ) L(θ) maksimum jika turunan pertamanya sama dengan nol dan turunan keduanya bernilai negatif, maka nilai MLE dapat diperoleh dengan menyelesaikan persamaan L(θ) θ = 0 2 L(θ) θ 2 < 0 Diferensiasi yang dilakukan pada fungsi likelihood umumnya lebih mudah dilakukan pada nilai logaritmanya yaitu logl(θ), fungsi tersebut dikenal dengan log likelihood. Fungsi log likelihood yang naik tegas dalam interval (0, ) menyebabkannya akan memliki nilai ekstrem yang sama sehingga dapat merepresentasikan fungsi likelihood. Karena setiap nilai θ yang memaksimalkan L(θ) juga akan memaksimalkan logl(θ) maka fungsi log likelihood dapat digunakan sebgai berikut. log L(θ) = 0 θ log 2 L(θ) θ 2 < 0

7 BAB II Bags of Little Bootstraping Pada bab ini akan dibahas mengenai metode bootstraping, dan metode bags of little bootstraping sebagai metode pengembangannya. Pembahasan dimulai dengan pengenalan metode bootstrap secara umum dan dilanjutkan dengan bags of little bootstrap. Berikutnya dilanjutkan dengan algoritma dari metode bags of little bootstrap. 2.1 Metode Bootstrap Bootstrap adalah suatu metode yang dapat bekerja tanpa membutuhkan asumsi distribusi karena sampel asli digunakan sebagai populasi. Bootstrap adalah teknik resampling nonparametrik yang bertujuan untuk menentukan estimasi standar eror dan interval konfidensi dari parameter populasi seperti mean, rasio, median, proporsi, koefisien korelasi atau koefisien regresi tanpa menggunakan asumsi distribusi. Bootstrap diperkenalkan pertama kali oleh Efron pada tahun Metode bootstrap dilakukan dengan mengambil sampel dari sampel asli dengan ukuran sama dengan ukuran sampel asli dan dilakukan dengan pengembalian. Kedudukan sampel asli dalam metode bootstrap dipandang sebagai populasi. Metode peyampelan ini biasa disebut dengan resampling bootstrap. Misalkan x n = (X 1, X 2,, X n ) merupakan sampel berukuran n dari variabel random i.i.d yang nilainya terdapat diruang sample S dan memiliki distribusi probabilitas yang belum diketahui P, dimana P diasumsikan mengikuti distribusi tertentu dari Ρ. Kumpulan dari Ρ mungkin besifat parametric, semiparametric, atau nonparametric. Tentu keluarga distribusi dari Ρ diparameterisasi dari koleksi probabilitas P didalam Ρ, dengan tidak perlu memberi batasan terhadap Ρ. Hal yang menarik dalam membangun interval konfidensi untuk beberapa parameter θ(p), didalam range {θ(p): P Ρ} dapat dinotasikan Θ. Θ merupakan sebuah subset dari garis bilangan real, namun Θ dapat

8 disesuaikan dengan parameter lain yang lebih umum. Secara deskriptif fungsi dari metode bootstrap dapat dilihat melalu gamabr dibawah: Gambar 3.1 Deskripsi Penggunaan Bootstrap POPULASI SAMPLE BOOTSTRAP SAMPLE Sebagai contoh akan dibahas proses pengestimasian parameter model regresi. Metode bootstrap yang diberikan pada regresi ini adalah resampling residual. Misalkan dimiliki sampel berpasangan antara variabel dependen dan independen yang dituliskan dalam bentuk matrik Y dan X dengan ukuran sampel n. Selanjutnya sampel ini disebut sampel asli. Prosedur bootstrap resampling residual untuk estimasi parameter regresi dapat dituliskan sebagai berikut : 1. Menentukan fit model berdasarkan sampel asli dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, diperoleh Y = Xβ 2. Menghitung nilai residual e = Y Y, diperoleh e = (e 1, e 2,, e n ) 3. Mengambil sampel bootstrap berukuran n dari e 1, e 2,, e n secara random dengan pengembalian, diperoleh sampel bootstrap pertama sebagai berikut e 1 = (e 1 1, e 1 2,, e 1 n ) 4. Menghitung nilai bootstrap untuk Y dengan menambahkan e 1 pada fit model, sehingga diperoleh Y 1 = Xβ + e 1 5. Menghitung koefisien regresi untuk sampel bootstrap yang pertama dengan Y 1 dengan X, diperoleh β 1 = (X T X) 1 X T Y 1 6. Mengulangi proses diatas sebanyak B kali, diperoleh β 1, β 2,, β B

9 7. Pendekatan estimasi bootstrap untuk parameter regresi adalah mean dari distribusi β 1, β 2,, β B Estimasi interval konfidensi bootstrap untuk parameter regresi diberikan dalam interval pendekatan normal dan interval persentil. Interval konfidensi bootstrap dengan pendekatan normal sebenarnya analog dengan interval konfidensi standar. Pemanfaatan metode bootstrap dalam mengkonstruksi interval ini adalah untuk menentukan standar eror dari estimator. Berdasarkan sampel bootstrap dengan replikasi B kali diperoleh β 1, β 2,, β B. Variansi estimator bootstrap β k diberikan oleh B V(β k ) = (β kb β k ) 2 b=1 (B 1) 2.2 Metode Bags of Little Bootstrap Bags of Little Bootstrap (BLB) merupakan pengembangan dari metode bootstrap yang telah dikenalkan sebelemunya. Fungsi BLB berasal dari rata-rata hasil dari proses bootstraping. Misalkan sample dari BLB dengan subset s berukuran b yang diambil dari sampel berukuran n. Besarnya b dapat ditentukan dengan b = n γ, dimana γ ε [0.5,1]. Dalam jurnalnya A Scalable Bootstrap for Massive Data Kleiner menuliskan hasil penelitiannya dimana dari 1 Terra Byte (TB) data populasi, ketika menggunakan metode bootstrap standar dibutuhkan sampel sebesar 632 Giga Byte (GB) untuk merepresentasikan atau mendekati sifat-sifat yang dimiliki populasi. Ketika menggunakan metode BLB hanya diperlukan sampel sebesar 4GB untuk untuk dapat merepresentasikan populasi yang ada. Diberikan x n = (X 1, X 2,, X n ) merupakan sampel berukuran n dari variabel random i.i.d yang nilainya terdapat diruang sample S dan memiliki distribusi probabilitas yang belum diketahui P. Berikutnya untuk setiap X i, i = 1,2,, n dilakukan proses resampling dengan mengambil m r = (M 1, M 2,, M r ) sebesar b. Paramater-parameter dari populasi dapat diestimasi dangan merata-rata parameter yang dihasil dari setiap bootstrap sampling. Misalkan ingin diestimasi interval konfidensi sebuah populasi

10 sebesar N, karena besarnya ukuran N maka dilakukan pengambilan sampel sebesar n. Dari sampel sebesar n diambil subsampel sebanyak s dan sebesar b. Menggunakan setiap subsampel diambil sampel bootstrap sebanyak r dengan ukuran n, selanjuntnya kita dapat mengestimasi batas atas dan bawah interval konvidensi dari setiap subsampel. Dan ratarata batas atas dan rata-rata batas bawah sampel bootstrap dapat mengestimasi interval konvidensi populasi keseluruhan. Dalam penelitiannya Kleiner juga menyimpulkan beberapa hasil penelitiannya mengenai kelebihan metode bags of little bootstrap selain yang telah disebutkan sebelumnya adalah: - Sederhana dalam proses komputasinya - Memiliki fleksibelitas seperti metode bootstrap pada umumnya - Memiliki sifat robustness dibanding metode sebelumnya - Mempertahankan sifat statistik dari metode bootstrap

11 BAB III ILUSTRASI Pada bab ini akan diberikan ilustrasi penggunaan metode bags of bootstrap untuk mengestimasi nilai median dan interval konvidensi. Data yang digunakan dalam ilustrasi adalah data dari sektor penerbangan dengan sampel sebesar 5268 data dan terdapat beberapa variabel antara lain, tanggal penerbangan, lokasi, operator, aboard, fatalities, dan ground. Deskriptif algoritma pada metode BLB bekerja sebagai berikut: Gambar 3.1 Deskripsi Prosess Bags of Little Bootstrap POPULASI (N) SAMPLE (n) SUBSAMPLE (dilakukan subsampling sebanyak m kali dengan ukuran b, dimana b = n γ Bootstrap Sample Dari setiap subsample yang dilakukan resample dengan besar setiap resample sebesar n Dengan menggunakan langkah diatas kita dapat memperoleh estimasi nilai-nilai standar error dan interval konfidensi dari parameter populasi seperti mean, rasio, median, proporsi, tanpa harus mengetahui distribusi data penerbangan yang sebenarnya.

12 BAB IV KESIMPULAN Setelah dilakukan diskusi dalam pembuatan makalah ini diperoleh beberapa kesimpulan mengenai beberapa metode subsample yang dapat diaplikasikan dalam big data yaitu antara lain 1. Sebuah data dikatakan sebuah big data ketika suatu data memliki volume, velocity, dan variance dengan nilai yang besar. 2. Dalam metode laveraging proses pembobotan setiap subsample merupakan hal terpenting. 3. Metode mean log-likelihood dapat mengestimasi parameter populasi dengan mencari rata-rata subsample menggunakan metode Monte Carlo. 4. Bootstrap merupakan metode sampling yang sangat sederhana dalam mencari tahu kondisi parameter populasi 5. Bags of little bootstrap memiliki banyak keunggulan dibanding metode bootstrap sederhana. Menurut Kleiner dalam analisis big data, BLB membutuhkan jumlah sampel dengan ukuran lebih kecil dibanding bootstrap biasa.

13 Lampiran cs=read.delim("clipboard") #Membuat Data Frame head(cs) length(cs$aboard) clean=na.omit(cs) #Melakukan cleaning data head(clean) BLB = function(x,nss,r1,g1){ jj = r1*nss med = matrix(0, nrow = r1, ncol = nss) IC = matrix(0, nrow = r1*nss, ncol = 2) m=length(x)^g1 for(i in 1:nss){ #Fungsi BLB #Menentukan ukuran matriks #Membuat matriks untuk nilai median #Membuat matriks untuk nilai intervalkonvidensi #Menentukan besar subsampel #Menentukan replikasi subsampel for(j in 1:r1) { #Menentukan replikasi sampling bootstrap ss = sample(length(x),m,t) datass = as.numeric(x[ss]) med[j,i] = median(datass) #Mencari rata-rata nilai median }} for(j in 1:jj) { ss = sample(m,length(x),t) datass = as.numeric(x[ss]) error = (qnorm(0.95,mean = mean(datass),sd = sd(datass))*sd(datass)) / (length(datass)^0.5) IC[j,1] = mean(datass) - error IC[j,2] = mean(datass) + error #Mencari batas bawah interval konvide #Mencari batas atas interval konvidensi } print(med) print(colmeans(med))print(mean(colmeans(med))) print(ic)print(colmeans(ic)) }BLB(x=clean$Aboard, nss=10, r1=5, g1=0.8)

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur yang digunakan dalam pengumpulan, penyajian, analisis dan interpretasi data. Statistika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi pertama kali dikembangkan oleh Sir Francis Galton pada abad ke-19. Analisis regresi dengan satu peubah prediktor dan satu peubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita mempunyai data yang terdiri dari dua atau lebih variabel maka sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat berhubungan, hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Statistika adalah salah satu cabang ilmu matematika yang memperhitungkan probabilitas dari suatu data sampel dengan tujuan mendapatkan kesimpulan mendekati

Lebih terperinci

BOOTSTRAP RESAMPLING OBSERVASI PADA ESTIMASI PARAMETER REGRESI MENGGUNAKAN SOFTWARE R

BOOTSTRAP RESAMPLING OBSERVASI PADA ESTIMASI PARAMETER REGRESI MENGGUNAKAN SOFTWARE R BOOTSTRAP RESAMPLING OBSERVASI PADA ESTIMASI PARAMETER REGRESI MENGGUNAKAN SOFTWARE R Joko Sungkono* Abstrak : Pada tulisan ini, algoritma metode bootstrap resampling observasi dipaparkan secara detail

Lebih terperinci

RESAMPLING BOOTSTRAP PADA R

RESAMPLING BOOTSTRAP PADA R RESAMPLING BOOTSTRAP PADA R Joko Sungkono* Abstrak:Pada tulisan ini, algoritma resampling bootstrap akan disajikan secara detail dalam bahasa pemrograman software R untuk beberapa contoh kasus. Resampling

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas tinjauan pustaka yang akan digunakan untuk tesis ini, yang selanjutnya akan diperlukan pada bab 3. Yang akan dibahas dalam bab ini adalah metode bootstrap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis statistika pada dasarnya merupakan suatu analisis terhadap sampel yang kemudian hasilnya akan digeneralisasi untuk menggambarkan suatu karakteristik populasi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Bootstrap Bootstrap adalah prosedur statistika yang melakukan sampling dari sebuah populasi yang dikerjakan dengan cara resampling dari sampel (http://wwwmathsanueduau/~peter/edgtalk/edgtalk1pdf)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Di dalam statistika, sebuah estimator adalah hasil perhitungan suatu estimasi terhadap kuantitas tertentu berdasarkan pada data terobservasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat tetap ( bukan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat tetap ( bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel independen atau lebih dengan variabel dependen. Pada studi perbandingan

Lebih terperinci

ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP

ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 125 130 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP MESI OKTAFIA, FERRA YANUAR, MAIYASTRI

Lebih terperinci

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 53 61 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA OLIVIA ATINRI,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL Vania Mutiarani 1, Adi Setiawan, Hanna Arini Parhusip 3 1 Mahasiswa Program Studi Matematika FSM UKSW, 3 Dosen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks Matriks adalah himpunan bilangan real yang disusun secara empat persegi panjang, mempunyai baris dan kolom dengan bentuk umum : Tiap-tiap bilangan yang berada didalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan hubungan fungsional antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Usman dan Warsono (2000) bentuk model linear umum adalah :

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Usman dan Warsono (2000) bentuk model linear umum adalah : II. TINJAUAN PUSTAKA. Model Linear Umum Menurut Usman dan Warsono () bentuk model linear umum adalah : Y = Xβ + ε dengan : Y n x adalah vektor peubah acak yang teramati. X n x p adalah matriks nxp dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Spesifikasi Model Berbagai model dalam pemodelan persamaan struktural telah dikembangkan oleh banyak peneliti diantaranya Bollen

TINJAUAN PUSTAKA Spesifikasi Model Berbagai model dalam pemodelan persamaan struktural telah dikembangkan oleh banyak peneliti diantaranya Bollen 4 TINJAUAN PUSTAKA Spesifikasi Model Berbagai model dalam pemodelan persamaan struktural telah dikembangkan oleh banyak peneliti diantaranya Bollen (1989). Namun demikian sebagian besar penerapannya menggunakan

Lebih terperinci

Pengantar Statistika Matematika II

Pengantar Statistika Matematika II Pengantar Statistika Matematika II Distribusi Sampling Atina Ahdika, S.Si., M.Si. Prodi Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia March 20, 2017 atinaahdika.com Bila sampling berasal dari populasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. awal peradaban manusia. Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. awal peradaban manusia. Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengolahan informasi statistik mempunyai sejarah jauh ke belakang sejak awal peradaban manusia. Pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan data statistik

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Bootstrap Dan Jackknife Resampling Dalam Menentukan Nilai Estimasi Dan Interval Konfidensi Parameter Regresi

Perbandingan Metode Bootstrap Dan Jackknife Resampling Dalam Menentukan Nilai Estimasi Dan Interval Konfidensi Parameter Regresi Perbandingan Metode Bootstrap Dan Jackknife Resampling Dalam Menentukan Nilai Estimasi Dan Interval Konfidensi Parameter Regresi Comparison of Bootstrap and Jackknife Resampling Methods in Determining

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut perubahan-perubahan yang melibatkan suatu penelitian atau percobaan pada berbagai bidang. Metode Statistik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural (Structural Equation Modeling, SEM) adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural (Structural Equation Modeling, SEM) adalah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Structural Equation Modeling (SEM) Pemodelan persamaan struktural (Structural Equation Modeling, SEM) adalah salah satu teknik peubah ganda yang dapat menganalisis secara simultan

Lebih terperinci

BAB III GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR)

BAB III GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) BAB III GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) 3.1 Data Spasial Data spasial memuat informasi tentang atribut dan informasi lokasi. Sedangkan data bukan spasial (aspatial data) hanya memuat informasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pencilan Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan yang bervariasi (beragam). Keberagaman data ini, di satu sisi sangat dibutuhkan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Analisis Data 2.1.1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang membuktikan bahwa apa yang diamati peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam dunia

Lebih terperinci

Pengantar Statistika Matematika II

Pengantar Statistika Matematika II Bab 3: Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Bila sampling berasal dari populasi yang digambarkan melalui fungsi peluang f X (x θ), pengetahuan tentang θ menghasilkan karakteristik mengenai keseluruhan

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA

BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA BAB VI ANALISIS REGRESI LINEAR GANDA 1. Pendahuluan Analisis regresi merupakan suatu analisis antara dua variabel yaitu variabel independen (Prediktor) yaitu variabel X dan variabel dependent (Respon)

Lebih terperinci

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari BAB III MODEL STATE-SPACE 3.1 Representasi Model State-Space Representasi state space dari suatu sistem merupakan suatu konsep dasar dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman 129-135 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian RANCANGAN D-OPTIMAL UNTUK REGRESI POLINOMIAL DERAJAT 3 DENGAN HETEROSKEDASTISITAS

Lebih terperinci

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS Joko Sungkono 1, Th. Kriswianti Nugrahaningsih 2 Abstract: Terdapat empat asumsi klasik dalam regresi diantaranya asumsi normalitas.

Lebih terperinci

BAB. IX ANALISIS REGRESI FAKTOR (REGRESSION FACTOR ANALYSIS)

BAB. IX ANALISIS REGRESI FAKTOR (REGRESSION FACTOR ANALYSIS) BAB. IX ANALII REGREI FAKTOR (REGREION FACTOR ANALYI) 9. PENDAHULUAN Analisis regresi faktor pada dasarnya merupakan teknik analisis yang mengkombinasikan analisis faktor dengan analisis regresi linier

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi linear, metode kuadrat terkecil, restriksi linear, multikolinearitas, regresi ridge, uang primer, dan koefisien

Lebih terperinci

PROSEDUR PENAKSIRAN PARAMETER MODEL MULTILEVEL MENGGUNAKAN TWO STAGE LEAST SQUARE DAN ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE

PROSEDUR PENAKSIRAN PARAMETER MODEL MULTILEVEL MENGGUNAKAN TWO STAGE LEAST SQUARE DAN ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PROSEDUR PENAKSIRAN PARAMETER MODEL MULTILEVEL MENGGUNAKAN TWO STAGE LEAST

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sebuah Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan.

BAB II KAJIAN TEORI. Sebuah Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan. BAB II KAJIAN TEORI A. Matriks 1. Definisi Matriks Sebuah Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan. Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks (Howard

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Deret Fourier Dalam bab ini akan dibahas mengenai deret dari suatu fungsi periodik. Jenis fungsi ini sering muncul dalam berbagai persoalan fisika, seperti getaran mekanik, arus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI. Metode Kuadrat Terkecil Persamaan regresi linier yang biasa didefinisikan dengan menggunakan metode pendugaan parameter Ordinary Least Square (OLS), secara umum dapat dituliskan :

Lebih terperinci

Pelanggaran Asumsi Normalitas Model Multilevel Pada Galat Level yang Lebih Tinggi. Bertho Tantular 1)

Pelanggaran Asumsi Normalitas Model Multilevel Pada Galat Level yang Lebih Tinggi. Bertho Tantular 1) Pelanggaran Asumsi Normalitas Model Multilevel Pada Galat Level yang Lebih Tinggi S-28 Bertho Tantular 1) 1) Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA UNPAD berthotantular@gmail.com Abstrak Secara umum model

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI Dwi Yuli Rakhmawati, Muhammad Mashuri 2,2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember dwiyuli_rakhmawati@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB III MINIMUM VOLUME ELLIPSOID PADA ANALISIS KOMPONEN UTAMA ROBUST. Pada bab ini akan dikaji bahasan utama yaitu pencilan dan analisis

BAB III MINIMUM VOLUME ELLIPSOID PADA ANALISIS KOMPONEN UTAMA ROBUST. Pada bab ini akan dikaji bahasan utama yaitu pencilan dan analisis BAB III MINIMUM VOLUME ELLIPSOID PADA ANALISIS KOMPONEN UTAMA ROBUST Pada bab ini akan dikaji bahasan utama yaitu pencilan dan analisis komponen utama robust sebagai konsep pendukung serta metode Minimum

Lebih terperinci

Estimasi Titik. (Point Estimation) Minggu ke 1-3. Prof. Dr. Sri Haryatmi, M. Sc. Universitas Gadjah Mada

Estimasi Titik. (Point Estimation) Minggu ke 1-3. Prof. Dr. Sri Haryatmi, M. Sc. Universitas Gadjah Mada Estimasi Titik (Point Estimation) Minggu ke 1-3 Prof. Dr. Sri Haryatmi, M. Sc. Universitas Gadjah Mada 2014 Prof. Dr. Sri Haryatmi, M. Sc. (UGM) Daftar Isi 2014 1 / 33 DAFTAR ISI 1 Minggu 1 Pertemuan 1

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel 5 II. LANDASAN TEORI 2.1 Model Regresi Poisson Analisis regresi merupakan metode statistika yang populer digunakan untuk menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel prediktor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Himpunan Fuzzy Tidak semua himpunan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari terdefinisi secara jelas, misalnya himpunan orang miskin, himpunan orang pandai, himpunan orang tinggi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman sekarang, kemajuan sains dan teknologi sangat berkembang pesat. Salah satu ilmu yang berkembang adalah matematika yang merupakan induk dari semua ilmu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi atau getaran dari sebuah data pada frekuensi tertentu. Analisis spektral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Analisis regresi adalah analisis yang dilakukan terhadap dua jenis variabel yaitu variabel independen (prediktor) dan variabel dependen (respon). Analisis

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Ni Luh Putu Ratna Kumalasari 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2,, Made Susilawati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Lebih terperinci

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb.

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb. JMP : Volume 3 Nomor 1, Juni 2011 PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER Agustini Tripena Br.Sb. Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Indonesia ABSTRAK.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan

TINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Matriks 2.1.1 Matriks Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan dalam susunan itu disebut anggota dalam matriks tersebut. Suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Analisis regresi merupakan salah satu metode analisis dalam statistika yang sangat familiar bagi kalangan akademis dan pekerja. Analisis regresi dapat

Lebih terperinci

MODEL-MODEL LEBIH RUMIT

MODEL-MODEL LEBIH RUMIT MAKALAH MODEL-MODEL LEBIH RUMIT DISUSUN OLEH : SRI SISKA WIRDANIYATI 65 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 04 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Lebih terperinci

DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA

DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA digilib.uns.ac.id DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA oleh ANIS TELAS TANTI M0106003 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Regresi Regresi adalah suatu studi statistik untuk menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk persamaan. Salah satu variabel merupakan variabel

Lebih terperinci

PENGARUH MIXED DISTRIBUTION PADA PENDEKATAN QUASI-LIKELIHOOD DALAM MODEL LINEAR 1)

PENGARUH MIXED DISTRIBUTION PADA PENDEKATAN QUASI-LIKELIHOOD DALAM MODEL LINEAR 1) PENGARUH MIXED DISTRIBUTION PADA PENDEKATAN QUASI-LIKELIHOOD DALAM MODEL LINEAR 1) Anang Kurnia Departemen Statistika FMIPA IPB Jl. Meranti, Wing 22 Level 4 Kampus IPB Darmaga, Bogor Email: anangk@ipb.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.. Konsep Dasar Analisis Runtun Waktu Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa definisi yang menyangkut pengertian dan konsep dasar analisis runtun waktu. Definisi Runtun waktu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n SBAB III MODEL VARMAX 3.1. Metode Analisis VARMAX Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n dengan variabel random Z n yang dapat dipandang sebagai variabel random berdistribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Regresi Poisson telah mendapat banyak perhatian dalam literatur sebagai model untuk mendeskripsikan data hitungan yang mengasumsikan nilai bilangan bulat sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Dalam ilmu statistika, metode yang dapat digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara satu variabel atau lebih dengan satu variabel atau lebih lainnya

Lebih terperinci

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Metode Kuadrat Terkecil (OLS) Persoalan penting dalam membuat garis regresi sampel adalah bagaimana kita bisa mendapatkan garis regresi yang baik yaitu sedekat

Lebih terperinci

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR MODUL 9 TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR. Pendahuluan Untuk menginginkan mengumpulkan populasi kita lakukan dengan statistik berdasarkan data yang diambil secara sampling yang

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1 PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK Agustini Tripena 1 1) Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik, Univesitas Jenderal Soedirman, Purwokerto tripena1960@yahoo.co.id Abstrak Pada paper ini

Lebih terperinci

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi. 10 BAB II METODE ANALISIS DATA 2.1 Pengertian Regresi Berganda Banyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel, yaitu memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu

Lebih terperinci

BAB III. Model Regresi Linear 2-Level. Sebuah model regresi dikatakan linear jika parameter-parameternya bersifat

BAB III. Model Regresi Linear 2-Level. Sebuah model regresi dikatakan linear jika parameter-parameternya bersifat BAB III Model Regresi Linear 2-Level Sebuah model regresi dikatakan linear jika parameter-parameternya bersifat linear. Untuk data berstruktur hirarki 2 tingkat, analisis regresi yang dapat digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemenelemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom berbentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. return, mean, standard deviation, skewness, kurtosis, ACF, korelasi, GPD, copula,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. return, mean, standard deviation, skewness, kurtosis, ACF, korelasi, GPD, copula, BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas semua konsep yang mendasari penelitian ini yaitu return, mean, standard deviation, skewness, kurtosis, ACF, korelasi, GPD, copula, VaR, estimasi VaR dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan teknik statistik untuk investigasi dan pemodelan hubungan antar variabel. Hubungan antara dua variabel dapat dilihat dengan analisis

Lebih terperinci

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES 2.3. Peubah Acak dan Distribusi Peluang Pada statistika kita melakukan percobaan dimana percobaan tersebut akan menghasilkan suatu peluang. Ruang sampel pada percobaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis Regresi adalah analisis statistik yang mempelajari bagaimana memodelkan sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, metode statistika telah banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan keputusan / kebijakan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari dua bagian. Pada bagian pertama berisi tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya dan beberapa teori penunjang berisi definisi-definisi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki hubungan di antara dua atau lebih peubah prediktor X terhadap peubah

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki hubungan di antara dua atau lebih peubah prediktor X terhadap peubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi linier berganda merupakan analisis yang digunakan untuk menyelidiki hubungan di antara dua atau lebih peubah prediktor X terhadap peubah respon Y yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi merupakan analisis untuk mendapatkan hubungan dan model matematis antara variabel dependen (Y) dan satu atau lebih variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML)

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) 3.1 Model Persamaan Simultan Model persamaan simultan adalah suatu model yang memiliki lebih dari satu persamaan yang saling terkait. Dalam model

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar 1. Pengertian Keberhasilan Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keberhasilan itu sendiri adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

Lebih terperinci

ESTIMASI INTERVAL KEPERCAYAAN (CONFIDENCE INTERVAL) PARAMETER MODEL PROSES GEOMETRIK WEIBULL PADA ANALISIS UJI HIDUP UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II

ESTIMASI INTERVAL KEPERCAYAAN (CONFIDENCE INTERVAL) PARAMETER MODEL PROSES GEOMETRIK WEIBULL PADA ANALISIS UJI HIDUP UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II ESTIMASI INTERVAL KEPERCAYAAN (CONFIDENCE INTERVAL) PARAMETER MODEL PROSES GEOMETRIK WEIBULL PADA ANALISIS UJI HIDUP UNTUK DATA TERSENSOR TIPE II Asep Solih A 1* Rini Cahyandari 2 Tarkinih 3 123 Program

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan karena perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Brecklin dan Chambers [2], memperkenalkan analisis Regresi M-kuantil yang merupakan suatu analisis regresi yang mempelajari cara mengetahui hubungan antara variabel

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar, definisi-definisi serta teorema

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar, definisi-definisi serta teorema II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar, definisi-definisi serta teorema yang berkaitan dalam hal pendugaan parameter pada model linier campuran ini, yaitu sebagai berikut

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Sri Siska Wirdaniyati 1), Edy Widodo ) 1) Mahasiswa Prodi

Lebih terperinci

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP PADA DATA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA DI BALAI LABORATORIUM KESEHATAN YOGYAKARTA Fransiska Grase S.W, Sri Sulistijowati H.,

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI 17 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan beberapa tinjauan pustaka sebagai landasan teori pendukung penulisan penelitian ini. 2.1 Analisis Regresi Suatu pasangan peubah acak seperti (tinggi, berat)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Peluang Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Peluang suatu kejadian P(E) adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.

Lebih terperinci

OLEH : Riana Ekawati ( ) Dosen Pembimbing : Dra. Farida Agustini W, M.S

OLEH : Riana Ekawati ( ) Dosen Pembimbing : Dra. Farida Agustini W, M.S OLEH : Riana Ekawati (1205 100 014) Dosen Pembimbing : Dra. Farida Agustini W, M.S Salah satu bagian penting dari statistika inferensia adalah estimasi titik. Estimasi titik mendasari terbentuknya inferensi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Model Linier dengan n pengamatan dan p variable penjelas biasa ditulis sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Model Linier dengan n pengamatan dan p variable penjelas biasa ditulis sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Model Linear Model Linier dengan n pengamatan dan p variable penjelas biasa ditulis sebagai berikut : Y i = β 0 + X i1 β 1 + X i2 β 2 + + X ip β p +ε i ; i = 1,2,, n bila dirinci

Lebih terperinci

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) BAB III KALMAN FILTER DISKRIT 3.1 Pendahuluan Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) yang memberikan perhitungan efisien dalam mengestimasi state proses, yaitu dengan

Lebih terperinci

INFERENSI STATISTIK DISTRIBUSI BINOMIAL DENGAN METODE BAYES MENGGUNAKAN PRIOR KONJUGAT. Oleh : ADE CANDRA SISKA NIM: J2E SKRIPSI

INFERENSI STATISTIK DISTRIBUSI BINOMIAL DENGAN METODE BAYES MENGGUNAKAN PRIOR KONJUGAT. Oleh : ADE CANDRA SISKA NIM: J2E SKRIPSI INFERENSI STATISTIK DISTRIBUSI BINOMIAL DENGAN METODE BAYES MENGGUNAKAN PRIOR KONJUGAT Oleh : ADE CANDRA SISKA NIM: J2E 006 002 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Pada

Lebih terperinci

ESTIMATION METHODS ISSUES IN MULTILEVEL MODEL FOR HIERARCHICAL DATA ANALYSIS

ESTIMATION METHODS ISSUES IN MULTILEVEL MODEL FOR HIERARCHICAL DATA ANALYSIS Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 ESTIMATION METHODS ISSUES IN MULTILEVEL MODEL FOR HIERARCHICAL DATA ANALYSIS Pudji Ismartini 1), Susanti Linuwih 2),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama atau kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO 2 dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal)

PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO 2 dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal) PENGUJIAN KESAMAAN BEBERAPA MODEL REGRESI NON LINIER GEOMETRI (Studi Kasus : Data Emisi CO dan Gross Nation Product di Malaysia, Bhutan, dan Nepal) Yanti I 1, Islamiyati A, Raupong 3 Abstrak Regresi geometrik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka dari buku referensi karya ilmiah. Karya ilmiah yang digunakan adalah hasil penelitian serta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal BAB III ANALISIS FAKTOR 3.1 Definisi Analisis faktor Analisis faktor adalah suatu teknik analisis statistika multivariat yang berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE JACKKNIFE TERHAPUS-1 PADA PENGOLAHAN DATA METODE QUICK COUNT

PENERAPAN METODE JACKKNIFE TERHAPUS-1 PADA PENGOLAHAN DATA METODE QUICK COUNT PENERAPAN METODE JACKKNIFE TERHAPUS-1 PADA PENGOLAHAN DATA METODE QUICK COUNT Joko Sungkono* dan Udiyono* Abstrak: Secara statistik, metode quick count merupakan suatu proses estimasi parameter proporsi

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN TEKNIK BOOTSTRAP

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN TEKNIK BOOTSTRAP Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 3 Hal. 41 49 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN TEKNIK BOOTSTRAP DWI ANNISA FITRI Program Studi

Lebih terperinci