BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. digunakan dalam penilaian dan pengukuran knowledge asset (aset pengetahuan)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. digunakan dalam penilaian dan pengukuran knowledge asset (aset pengetahuan)"

Transkripsi

1 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Konseptual Modal Intelektual (intellectual capital) yang merupakan salah satu dari aset tidak berwujud, dikarenakan tidak tercantum di dalam laporan keuangan, sering diabaikan didalam menilai perusahaan. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran knowledge asset (aset pengetahuan) tersebut adalah Intellectual Capital (IC). Intellectual capital seringkali menjadi faktor penentu utama perolehan laba suatu perusahaan dan dianggap sebagai suatu kekuatan dalam mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis. Variabel independen intellectual capital (IC) diukur dengan menggunakan VAIC TM. Adapun komponen VAIC TM meliputi value added capital employee (VACA), yaitu kalkulasi dari kemampuan mengelola modal perusahaan, value added human capital (VAHU), yaitu kalkulasi dari kemampuan sumber daya manusia perusahaan, dan structural capital value added (STVA), yaitu kalkulasi untuk kemampuan organisasi dalam perusahaan. Ketiga variabel independen tersebut akan dimediasi oleh sebuah variabel lainnya, yaitu kinerja keuangan, yang dalam penelitian ini adalah Return on Assets (ROA). Variabel dependen yang digunakan didalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diintepretasikan oleh discounted free cash flow, yaitu merupakan Net Present Value dari free cash flow to firm (FCFF) yang diproyeksikan.! 27

2 Tan et al. (2007) dan Chen et al. (2005) menemukan bahwa secara statistik seluruh komponen VAIC (VAHU, VACA, dan STVA) signifikan berpengaruh untuk menjelaskan kinerja keuangan perusahaan dan nilai buku perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka model kerangka konseptual dapat dilihat pada Gambar 3.1. VAIC TM X1!(VAHU)! H1! H4! X2!(VACA)! H2! H5! Y1!(ROA)! H7! Y2!(Nilai! intrinsik! Perusahaan)! H3! H6! X3!(STVA)! Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian Kerangka konseptual atau disebut juga sebagai kerangka teoritis dibangun berdasarkan teori yang telah ada, penelitian ini mengadopsi penelitian Chen et al. (2005) dengan melakukan modifikasi terhadap variabel dependennya yaitu nilai intrinsik perusahaan yang dihitung berdasarkan FCFF yang didiskontokan pada discount rate tertentu.! 28

3 3.2. Hipotesis Berdasarkan rumusan permasalahan dan kerangka konseptual yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. H1 : Human Capital yang disebut juga VAHU, berpengaruh signifikan terhadap Kinerja keuangan perusahaan. 2. H2 : Capital Employee, yang disebut juga VACA, berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. 3. H3 : Structural Capital yang disebut juga STVA, berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. 4. H4 : Human Capital yang disebut juga VAHU, berpengaruh signifikan terhadap nilai intrinsik perusahaan 5. H5 : Capital Employee yang disebut juga VACA, berpengaruh signifikan terhadap nilai intrinsik perusahaan 6. H6 : Structural Capital yang disebut juga STVA, berpengaruh signifikan terhadap nilai intrinsik perusahaan 7. H7 : Kinerja keuangan yang disebut juga ROA, berpengaruh signifikan terhadap nilai intrinsik perusahaan!! 29

4 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan studi empiris korelasional yang dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan antara intellectual capital yang diukur dengan VAIC TM dengan kinerja keuangan yang diukur dengan ROA, serta pengaruhnya terhadap nilai intrinsik perusahaan yang diukur dengan metode discounted free cash flow. Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis yang diajukan terkait dengan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 dan secara rutin melaporkan posisi keuangannya kepada bursa efek Indonesia. Total populasi perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak tiga puluh satu perusahaan. Dalam penelitian ini digunakan metode sensus, artinya seluruh populasi dijadikan sebagai objek penelitian. Adapun kriteria populasi sasaran yang akan digunakan adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun Mengeluarkan laporan keuangan tahunan lengkap selama tahun Memiliki data yang lengkap yang berhubungan dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dapat dilihat pada Tabel 4.1! 30

5 Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI (2012) No Perusahaan Perbankan Kode 1 Bank Agroniaga Tbk. AGRO 2 Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC 3 Bank Bukopin Tbk. BBKP 4 Bank Bumi Artha Tbk. BNBA 5 Bank Capital Indonesia Tbk. BACA 6 Bank Central Asia Tbk. BBCA 7 Bank CIMB Niaga Tbk. BNGA 8 Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN 9 Bank Ekonomi Raharja Tbk. BAEK 10 Bank Pundi Indonesia Tbk. BEKS 11 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. SDRA 12 Bank ICB Bumiputera Tbk. BABP 13 Bank Internasional Indonesia Tbk. BNII 14 BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. BJBR 15 Bank QNB Kesawan Tbk. BKSW 16 Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI 17 Bank Mayapada Tbk. MAYA 18 Bank Mega Tbk. MEGA 19 Bank Mutiara Tbk. BCIC 20 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI 21 Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP 22 Bank OCBC NISP Tbk. NISP 23 Bank Pan Indonesia Tbk. PNBN 24 Bank Permata Tbk. BNLI 25 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BBRI 26 Bank Sinarmas Tbk. BSIM 27 Bank of India Indonesia Tbk. BSWD 28 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BBTN 29 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. BTPN 30 Bank Victoria International Tbk. BVIC 31 Bank Windu Kentjana International Tbk. MCOR Sumber : Homogenitas karyawan pada perusahaan perbankan cukup tinggi. Homogenitas yang dimaksud adalah bahwa seluruh karyawan memiliki tingkat pengetahuan yang tidak terlalu beragam (heterogen), sehingga perlakuan terhadap human capital-nya menjadi lebih objektif.! 31

6 Perlakuan human capital dalam hal ini terkait dengan gaji, pelatihan, kesempatan jenjang karir, dan sebagainya Lokasi dan Waktu Penelitian Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan sektor perbankan di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012, yang beralamat di Jakarta Stock Exchange Building, jalan Jendral Sudirman Kav , Jenis dan Prosedur Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan masing-masing perusahaan, yang disampaikan kepada BEI. Laporan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan periode Desember 2010, 2011, dan Laporan keuangan tersebut diperoleh melalui website resmi BEI. Data penelitian adalah cross section selama periode tahun Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel Independen Intellectual Capital yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja IC yang diukur berdasarkan value added yang diciptakan oleh physical capital (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA). Kombinasi dari ketiga value added tersebut disimbolkan dengan nama VAIC yang dikembangkan oleh Pulic (1998).! 32

7 Formulasi dan tahapan perhitungan VAIC adalah sebagai berikut: Tahap Pertama: Menghitung Value Added (VA). VA dihitung sebagai selisih antara output dan input (Pulic, 1999). Value added disebut juga value created efficiency yang merupakan nilai tambah yang timbul akibat pengaruh intangible assets yang dalam hal ini diproyeksikan oleh intellectual capital. VA = OUT - IN Dimana: OUT = Output ; Total penjualan dan pendapatan lain IN = Input; Beban penjualan dan biaya lain (selain biaya karyawan) Tahap Kedua : Menghitung Value Added Capital Employeed (VACA). VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi. VACA merupakan kemampuan perusahaan dalam menggunakan modalnya. VACA = VA/CE Dimana : VACA = Value Added Capital Employee VA = Value Added CE = Capital Employee, dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih)! 33

8 Tahap Ketiga: Menghitung Value Added Human Capital (VAHU). VAHU menunjukkan berapa banyak value added dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan pengaruh yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam human capital terhadap value added organisasi. VAHU = VA/HCVAHU = VA/HC Dimana: VAHU = Value Added Human Capital VA = value added HC = Human Capital: beban karyawan (gaji, biaya pelatihan) Tahap Keempat: Menghitung Structural capital Value Added (STVA). Rasio ini mengukur jumlah structural capital yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari value added dan merupakan indikasi sejauh mana structural capital dalam menciptakan nilai tambah STVA = SC/VA= SC/VA Dimana: STVA = Structural Capital Value Added. SC = Structural Capital : VA HC VA = value added! 34

9 Tahap Kelima: Menghitung Value Added Intellectual Coefficient (VAIC). VAIC merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya, yaitu: VACA, VAHU, dan STVA.MU V Variabel Dependen Variabel dependen penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan metode discounted free cash flow. Metode ini merupakan estimasi terhadap nilai perusahaan dengan melakukan proyeksi terhadap net income selama tiga tahun ke depan dan kemudian melakukan proses diskonto. Versi umum nilai perusahaan dari pendekatan FCFF adalah sebagai berikut : Nilai perusahaan = (!!!!"!!! (!!!"##)!!!! ) + (!" (!!!"##)!!) Untuk menentukan nilai FCFF, dapat dihitung sebagai berikut : FCFF = EBIT(1-tax) + depresiasi capital expenditure!working capital Variabel Intervening Variabel intervening adalah kinerja keuangan yang direfleksikan oleh Return on Assets (ROA), kinerja keuangan menggunakan ROA lebih dipilih daripada ROE adalah karena total ekuitas yang merupakan denominator ROE adalah salah satu komponen dari VACA. ROA dikalkulasi dengan formula: ROA = Laba bersih / Total Aset! 35

10 Keseluruhan variabel dan definisi operasional yang digunakan di dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Definisi, Pengukuran dan Skala Ukur Variabel Variabel Definisi Pengukuran Variabel Skala Ukur Return on Assets (Y 1 ) Perbandingan antara laba bersih dengan total aset, merefleksikan efisiensi dalam pemanfaatan total aset Laba bersih / Total Aset Rasio Nilai Intrinsik Perusahaan (Y 2 ) Nilai pasar perusahaan, nilai penghargaan pasar terhadap suatu perusahaan Nilai kini dari proyeksi FCFF perusahaan untuk 3 tahun ke depan ditambah dengan nilai terminal. Rasio VAHU (X 1 ) Menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja Nilai tambah (VA) / Beban Karyawan (HC) Rasio VACA (X 2 ) Indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Nilai Tambah (VA) / Ekuitas Rasio STVA (X 3 ) Jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai Structural Capital (SC)/ Nilai Tambah (VA) Rasio! 36

11 4.5 Teknik Analisis Data Analisis Jalur (Path Analysis) Di dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis), yang merupakan sebuah metode untuk melakukan analisis efek langsung (direct effect) dan efek tidak langsung (indirect effect) dari variabelvariabel yang diukur (Ghozali, 2009). Analisis jalur digunakan untuk menguji hubungan teoritis antar variabel, bukan untuk menentukan hubungan kausalitas antar variabel. Semua variabel di dalam penelitian ini baik independen maupun dependen merupakan variabelvariabel yang dapat diukur secara langsung, sehingga analisis jalur merupakan metoda yang tepat. Menurut Ghozali (2009) dan Yamin (2009), analisis jalur memiliki beberapa asumsi-asumsi, antara lain : 1. Hubungan antara variabel adalah linear, adaptif dan bersifat normal. 2. Sistim aliran kausal hanya satu arah. 3. Variabel endogen berada dalam skala interval dan rasio 4. Observed variables, artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung. 5. Model penelitian didasarkan oleh teori dan konsep yang relevan Diagram Jalur Diagram jalur yang disusun dalam penelitian ini adalah menggambarkan hubungan VAHU (X 1 ), VACA (X 2 ), dan STVA (X 3 ), serta VAIC (X 4 ) dengan kinerja keuangan (Y 1 ) dan nilai perusahaan (Y 2 )! 37

12 Gambar 4.1 Diagram Jalur Penelitian Keterangan : Y1 = Variabel endogen ROA Y2 = Variabel endogen Nilai intrinsik perusahaan X1 = Variabel eksogen VAHU X2 = Variabel eksogen VACA X3 = Variabel eksogen STVA! X1Y1 = koefisien jalur X1 ke Y1! X2Y1 = koefisien jalur X2 ke Y1! X3Y1 = koefisien jalur X3 ke Y1! X1Y2 = koefisien jalur X1 ke Y2! X2Y2 = koefisien jalur X2 ke Y2! X3Y2 = koefisien jalur X3 ke Y2! Y1Y2 = koefisien jalur Y1 ke Y2 Model penelitian ini sebagaimana disajikan dalam Gambar 4.1 terbagi atas dua substruktur, sebagai berikut : 1. Sub struktur pertama, menganalisa pengaruh VAHU, VACA, dan STVA terhadap ROA. 2. Sub struktur kedua, menganalisa pengaruh VAHU, VACA, STVA, dan ROA dan nilai intrinsik perusahaan.! 38

13 Estimasi Analisis Jalur substruktur pertama Untuk memperhitungkan berapa besarnya hubungan langsung maupun tidak langsung substruktur pertama dapat diperhatikan Tabel 4.3 Tabel 4.3 Pengaruh Langung, Tidak Langsung Substruktur Pertama Return on Assets (ROA) Variabel Bebas Langsung Tidak Langsung Total VAHU terhadap ROA X 1 Y 1 - X 1 Y 1 VACA terhadap ROA X 2 Y 1 - X 2 Y 1 STVA terhadap ROA X 3 Y 1 - X 3 Y Estimasi Analisis Jalur substruktur kedua Untuk memperhitungkan berapa besarnya hubungan langsung maupun tidak langsung substruktur kedua dapat diperhatikan Tabel 4.4 Tabel 4.4 Pengaruh Langung, Tidak Langsung Substruktur Kedua Nilai Perusahaan Variabel Bebas VAHU terhadap Nilai perusahaan VACA terhadap Nilai perusahaan STVA terhadap Nilai perusahaan ROA terhadap Nilai perusahaan Langsung Tidak Langsung Total X 1 Y 2 (X 1 Y 1 )(Y 1 Y 2 ) (X 1 Y 1 )(Y 1 Y 2 ) + X 1 Y 2 X 2 Y 2 (X 2 Y 1 )(Y 1 Y 2 ) (X 2 Y 1 )(Y 1 Y 2 ) + X 2 Y 2 X 3 Y 2 (X 3 Y 1 )(Y 1 Y 2 ) (X 3 Y 1 )(Y 1 Y 2 ) + X 3 Y 2 Y 1 Y 2 - Y 1 Y 2 Apabila hubungan tidak langsung lebih besar dibandingkan dengan hubungan langsung, maka diindikasikan bahwa terdapat pengaruh mediasi.! 39

14 4.6. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengolahan data, uji asumsi klasik dilakukan untuk menentukan ketepatan model. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Uji Normalitas Untuk menghindari terjadinya bias, data yang akan digunakan harus terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik harus memiliki data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2010). Apabila tidak memenuhi asumsi ini, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan one sample kolmogorov-smirnov test dan analisis grafik histogram serta P-P plot. Menurut Ghozali (2010), jika dalam uji one sample kolmogorov-smirnov test variabel yang mempunyai asymp. Sig (2-tailed) di bawah tingkat signifikansi sebesar 0.05 maka diartikan bahwa variabel tersebut memiliki distribusi tidak normal Uji Multikolinaeritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (VIF=1/tolerance).! 40

15 Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Model regresi yang baik tidak terdapat masalah multikolinearitas atau adanya hubungan kolerasi di antara variabel-variabel independennya (Ghozali, 2009) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dalam satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat grafik plot antara variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika tidak terjadi heteroskedastisitas maka pada grafik scatterplot tidak terjadi pola tertentu, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol. 4.7 Goodness of Fit Kegunaan uji kesesuaian ini adalah untuk menentukan seberapa tepat frekuensi yang teramati cocok dengan frekuensi yang diharapkan. Untuk melihat goodness of fit dari hipotesis tersebut maka perlu dilakukan uji sebagai berikut yaitu : Koefisien Determinasi (R2) Pengukuran terhadap koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel! 41

16 dependennya. Seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Dalam uji F kesimpulan yang diambil adalah dengan melihat signifikansi ( ) dengan hipotesis : ( ) > 5% : H0 diterima, H1 ditolak ( ) < 5% : H0 ditolak, H1 diterima Jika F-hitung < F-tabel, maka hipotesis ditolak, sebaliknya jika F-hitung > F-tabel maka hipotesis diterima Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Jika t-hitung koefisien regresi lebih kecil dari t-tabel, maka variabel independen secara individu tersebut tidak mempengaruhi terhadap variabel dependen, artinya hipotesis ditolak. Sebaliknya jika t-hitung lebih besar daripada t-tabel, maka variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen, artinya hipotesis diterima.!!!!!!!!! 42

17 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan industri perbankan memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan industri sektor lainnya, perbedaan yang dimaksud antara lain : a. Hutang Perusahaan pada umumnya mempergunakan modal yang berasal dari ekuitas maupun hutang sebagai sarana melakukan produksi, hasil dari produksi tersebut akan memberi laba pada perusahaan sedangkan perusahaan perbankan umumnya memperoleh keuntungan melalui selisih (spread) antara beban bunga yang dibayarkan kepada debitur dengan beban bunga yang diterima dari kreditur. Sehingga pada laporan laba rugi tahunan perbankan, beban bunga merupakan beban yang tertinggi dibanding dengan beban lainnya. Ilustrasi di bawah ini mencoba menjelaskan perbedaan di atas : Pada perusahaan manufaktur pengolahan baja, bahan baku (raw material) adalah baja mentah diolah menjadi produk yang dapat dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi, sementara pada perusahaan perbankan bahan baku (raw material) adalah hutang yang dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.! 43

18 b. Regulasi Pemerintah Seluruh lembaga keuangan, termasuk Bank dibatasi oleh regulasi yang sangat ketat oleh pemerintah. Pengawasan yang ketat oleh pemerintah dapat berupa pengawasan terhadap rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) dan investasi-investasi yang dilakukan oleh Bank, hampir seluruh investasi yang dilakukan mendapat pengawasan dari pemerintah. Peraturan pemerintah mengekang cara investasi dilakukan, dimana investasi dilakukan, dan berapa banyak modal yang diinvestasikan, seluruhnya mendapat perhatian dari pemerintah. Dalam kepentingan penilaian, perubahan regulasi mengakibatkan rentannya tingkat resiko dalam penentuan growth perusahaan, perubahan peraturan pemerintah menjadi salah satu pertimbangan yang penting dalam menentukan nilai perusahaan. c. Tingkat Leverage Keuangan Sebagaimana telah disebutkan bahwa perusahaan perbankan menggunakan hutang sebagai sumber modalnya, sehingga menyebabkan tingkat leverage perusahaan perbankan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan sektor non-perbankan. Tingginya tingkat leverage pada perusahaan perbankan mengakibatkan tingginya beban biaya yang ditanggung oleh perusahaan, baik biaya tetap operasi maupun biaya finansial. Jadi, beban atau biaya tetap sebenarnya merupakan risiko yang harus ditanggung perusahaan dalam pelaksanaan keputusan-keputusan keuangan.! 44

19 Dalam perusahaan perbankan, akibat tingginya tingkat leverage, menyebabkan perusahaan harus efisien dalam menggunakan hutang, ketidak-seimbangan antara hutang dengan dana yang dipinjamkan kepada nasabah, akan menyebabkan Bank menanggung beban yang tinggi. Hal ini perlu mendapat perhatian dan strategi yang khusus pada perusahaan perbankan. Berdasarkan karakteristik yang unik tersebut, maka tidak mudah untuk melakukan penilaian terhadap perusahaan sektor perbankan, terutama ketika menentukan free cash flow perusahaan. Hal tersebut dikarenakan sulitnya mendefinisikan hutang perbankan yang besar dan tingkat reinvestment perbankan yang cenderung negatif Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada perusahaan perbankan periode tahun 2010 sampai tahun 2012 diperoleh gambaran penelitian yang dilakukan dengan statistik deskriptif untuk seluruh variabel yang dianalisis yaitu VAIC (Value Added Intellectual Capital) yang terdiri dari VAHU (Value Added Human Capital), VACA (Value Added Capital Employee) dan STVA (Value Added Structural Capital), kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan oleh ROA (Return on Assets) dan nilai intrinsik perusahaan. Statistik deskriptif ini dipaparkan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik dari variabel yang dianalisis secara terperinci yang meliputi jumlah sampel, range, rata-rata, minimum, maksimum dan standar deviasi. Tabel 5.1 berikut menunjukkan statistik deskriptif yang dimaksud.! 45

20 Tabel 5.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian!! N! Minimum! Maximum! Mean! VAHU% 31% 0,731% 3,697% 2,26423% VACA% 31% 0,025% 1,037% 0,34755% STVA% 31% 30,369% 0,73% 0,49621% VAIC% 31% 0,499% 4,657% 3,108% ROA% 31% 30,006% 0,034% 0,01483% NILAI% 31% 26862% % % Valid%N%(listware)% 31% %% %% %% Sumber : sampel penelitian yang diolah (2013) Intellectual Capital Berdasarkan statistik deskriptif Tabel 5.1 nilai minimum VAHU adalah sebesar 0,731 (Bank QNB Kesawan, Tbk) dan nilai maksimum 3,697 (Bank Pan Indonesia, Tbk). Nilai Mean VAHU adalah 2,264 dengan standar deviasi 0,723 dengan jumlah sampel pengamatan sebesar 31 data, hal ini dapat dijelaskan bahwa Bank Pan Indonesia, Tbk adalah Bank yang paling mampu menciptakan nilai tambah dengan menggunakan human capital. Nilai minimum VACA adalah sebesar 0,025 (Bank ICB. Bumiputra, Tbk) dan maksimum untuk VACA adalah 1,037 (Bank Pundi Indonesia, Tbk). Nilai rata-rata perusahaan perbankan untuk VACA adalah 0,348. Berdasarkan data tersebut maka Bank Pundi Indonesia adalah perusahaan yang paling mampu memanfaatkan capital (modal, ekuitas) di antara 31 perusahaan perbankan yang diteliti. Kontribusi struktur modal (Structural Capital) dalam penciptaan nilai pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diproksikan oleh STVA, di mana perusahaan yang paling mampu mengelola struktur! 46

21 organisasinya adalah Bank Pan Indonesia, Tbk (0,730), sementara rata-rata STVA untuk perusahaan perbankan adalah 0,496. Mean VAIC perusahaan perbankan di Indonesia pada tahun 2012 adalah 3,108, sementara Bank Pan Indonesia, Tbk. memiliki skor VAIC tertinggi (4,657). Kamath (2007) mengelompokkan suatu bank berdasarkan skor VAIC sebagai berikut : Tabel 5.2 Klasifikasi Perbankan Berdasarkan VAIC TM versi Kamath (2007) Bank Performance VAIC Score Top Performance > 5,00 Good Performance 4,00 5,00 Common Performance 2,50 4,00 Bad Performance < 2,50 Sumber : Kamath (2007) diolah Apabila mengacu kepada klasifikasi yang dibentuk oleh Kamath (2007), maka pada tahun 2012, perusahaan perbankan di Indonesia termasuk kepada kelompok Common Performance dengan rata-rata VAIC perbankan Indonesia adalah 3,108. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditentukan peringkat perusahaan perbankan berdasarkan VAIC pada tahun 2012, disajikan dalam tabel 5.3 berikut :! 47

22 Tabel 5.3 Peringkat Bank Berdasarkan Kinerja VAIC TM (Intellectual Capital) Peringkat Perusahaan Perbankan 2012 VAIC(Intellectual Capital) 1 Bank Pan Indonesia Tbk. 4,657 2 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 4,562 3 Bank Central Asia Tbk. 4,519 4 Bank Mandiri (Persero) Tbk. 4,455 5 Bank CIMB Niaga Tbk. 4,039 6 Bank Victoria International Tbk. 4,014 7 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 3,839 8 Bank Bukopin Tbk. 3,720 9 Bank of India Indonesia Tbk. 3, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 3, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 3, BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. 3, Bank Mega Tbk. 3, Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. 3, Bank Mayapada Tbk. 3, Bank Agroniaga Tbk. 3, Bank Danamon Indonesia Tbk. 3, Bank Sinarmas Tbk. 3, Bank Windu Kentjana Int.Tbk. 3, Bank Bumi Artha Tbk. 2, Bank OCBC NISP Tbk. 2, Bank Capital Indonesia Tbk. 2, Bank Permata Tbk. 2, Bank Internasional Indonesia Tbk. 2, Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 2, Bank Mutiara Tbk. 2, Bank Pundi Indonesia Tbk. 2, Bank Ekonomi Raharja Tbk. 2, Bank Artha Graha Internasional Tbk. 1, Bank ICB Bumiputera Tbk. 1, Bank QNB Kesawan Tbk. 0,499 Sumber : Sampel Penelitian yang diolah (2012) Menurut hasil penelitian ini, bahwa pada tahun 2012 tidak ada perusahaan perbankan yang menempati klasifikasi Top Performance, dan hanya enam Bank yang memiliki klasifikasi Good Performance! 48

23 Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja keuangan perusahaan salah satunya dapat dilihat dari kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih dengan menggunakan total asetnya, yang sering disebut dengan ROA. Perusahaan perbankan yang memiliki ROA tertinggi di dalam penelitian ini adalah Bank Rakyat Indonesia, Tbk sebesar 0,034 (3.4%). Peringkat Bank berdasarkan ROA dalam penelitian ini, dapat disajikan pada Tabel 5.4 berikut : Tabel 5.4 Peringkat Bank Berdasarkan Kinerja Keuangan (ROA) Peringkat Perusahaan Perbankan 2012 ROA 1 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 3,39% 2 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 3,35% 3 Bank Central Asia Tbk. 2,74% 4 Bank Danamon Indonesia Tbk. 2,64% 5 Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2,52% 6 Bank of India Indonesia Tbk. 2,16% 7 Bank CIMB Niaga Tbk. 2,15% 8 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 2,11% 9 Bank Mega Tbk. 2,11% 10 BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. 1,68% 11 Bank Bumi Artha Tbk. 1,64% 12 Bank Pan Indonesia Tbk. 1,56% 13 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. 1,56% 14 Bank Mayapada Tbk. 1,53% 15 Bank Sinarmas Tbk. 1,50% 16 Bank Windu Kentjana Int. Tbk. 1,45% 17 Bank Victoria International Tbk. 1,43% 18 Bank Bukopin Tbk. 1,27% 19 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 1,22% 20 Bank OCBC NISP Tbk. 1,16% 21 Bank Internasional Indonesia Tbk. 1,05% 22 Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 1,04% 23 Bank Permata Tbk. 1,04% 24 Bank Mutiara Tbk. 0,96% 25 Bank Capital Indonesia Tbk. 0,84% 26 Bank Agroniaga Tbk. 0,82% 27 Bank Ekonomi Raharja Tbk. 0,76%! 49

24 Tabel 5.4 (Lanjutan) 28 Bank Pundi Indonesia Tbk. 0,61% 29 Bank Artha Graha Internasional Tbk. 0,31% 30 Bank ICB Bumiputera Tbk. 0,01% 31 Bank QNB Kesawan Tbk. -0,63% Sumber : Sampel Penelitian yang diolah (2012) Penentuan Nilai Intrinsik Perusahaan Pembahasan variabel penelitian telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, namun pada sub bab ini, penulis berusaha memaparkan lebih jelas mengenai nilai intrinsik perusahaan, hal ini disebabkan dalam menentukan nilai intrinsik perusahaan memiliki prosedur yang cukup sulit, berbeda dengan variabel VAIC TM (VAHU, VACA, dan STVA) serta ROA (return on assets) yang relatif mudah untuk menentukannya karena seluruh komponen pembentuknya tercantum jelas pada laporan keuangan masing-masing perusahaan. Nilai intrinsik perusahaan merupakan variabel terpenting dalam penelitian ini, penulis menggunakan kurang lebih 2/3 dari total keseluruhan waktu penelitian ini untuk menentukan nilai intrinsik perusahaan (31 perusahaan perbankan). Pembahasan mengenai nilai intrinsik perusahaan, tidak dapat dipisahkan dari free cash flow to firm (FCFF), growth (pertumbuhan), discount rate, terminal value, capitalization rate dan net present value. FCFF dapat diartikan sebagai aliran kas tunai bersih bebas yang dimiliki perusahaan untuk membiayai keseluruhan perusahaan tersebut dalam jangka waktu satu tahun. FCFF merupakan operating income perusahaan (setelah dikurangkan pajak), dan dikurangkan dengan capital expenditure (setelah dikurangkan depresiasi) serta dikurangkan dengan working capital.! 50

25 FCFF = Operating income(1-tax) (capex-depresiasi)-nwc a. Operating income adalah laba bersih perusahaan dalam waktu satu tahun dan tercantum pada laporan keuangan perusahaan. b. Capex (capital expenditure) merupakan investasi yang dilakukan terhadap fix assets untuk memperoleh manfaat di masa yang akan datang, ditentukan dengan cara mengurangkan fix assets tahun t dengan fix assets tahun t-1. Contoh perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 5.5, sedangkan perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 13. Tabel 5.5 Contoh Perhitungan Capital Expenditure Penelitian! 51

26 c. Working Capital Pada dasarnya working capital merupakan selisih antara aset lancar terhadap hutang lancar, namun menurut Damodaran (1994) dalam kepentingan valuasi (penilaian), maka komponen Kas yang seharusnya merupakan bagian dari aset lancar, harus dikeluarkan, menurut Damodaran (1994) kas merupakan wasting assets, yang berarti, bahwa kas tidak dapat menghasilkan return yang sebanding dengan return pasar, sehingga keberadaannya di dalam aset lancar akan menyebabkan perhitungan menjadi tidak akurat, sehingga oleh Damodaran (1994) working capital disebut juga non-cash working capital. Tabel 5.6 merupakan contoh perhitungan non-cash working capital dalam penelitian ini, sedangkan perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 13. Tabel 5.6 Contoh Perhitungan Noncash Working Capital Penelitian! 52

27 Non-cash working capital bernilai negatif, menurut Damodaran (1994) hal ini disebabkan oleh perusahaan menggunakan hutang sebagai modal kerja, hal ini dianggap masih layak apabila untuk jangka waktu yang pendek, namun akan menjadi tidak layak bilamana berlangsung dalam jangka waktu panjang, hal ini disebabkan oleh biaya modal hutang yang akan semakin tidak relevan. Sebagaimana diketahui bahwa perusahaan perbankan memiliki modal sebahagian besar berasal dari hutang (dana nasabah), sehingga NWC pada perusahaan perbankan cenderung memiliki nilai yang negatif. d. Growth (Pertumbuhan perusahaan) Growth rate (tingkat pertumbuhan) perusahaan memegang peranan yang penting dalam melakukan proyeksi terhadap FCFF. Dalam penelitian ini, NWC yang negatif mengakibatkan perhitungan growth tidak dapat menggunakan rumusan baku Expected Growth = Reinvestment Rate x Return on Capital. Nilai NWC yang negatif akan mengakibatkan reinvestment rate cenderung menjadi negatif, sehingga growth akan menjadi negatif. Growth yang negatif tidak diperbolehkan dalam penelitian ini. Oleh sebab itu, diperlukan metode lain untuk menentukan growth yaitu metode historical growth. Metode ini membutuhkan data historis minimal tiga tahun. Penelitian ini membutuhkan growth rate untuk setiap tahun proyeksi sampai tahun ketiga, dan kemudian ditentukan stable growth untuk memperoleh nilai terminal value. Dasar acuan penentuan growth pada! 53

28 penelitian ini adalah pertumbuhan total assets perusahaan pada tahun sebelumnya, mengingat bahwa pertumbuhan yang diinginkan adalah untuk seluruh perusahaan (firm), maka total assets dianggap paling relevan sebagai acuan pertumbuhan (Damodaran, 1994). Pertumbuhan total assets pada tahun-tahun sebelumnya dirataratakan dan kemudian dilakukan penyesuaian (adjustment) berdasarkan data-data perusahaan di masa lalu dan rencana-rencana perusahaan di masa yang akan datang dengan tetap berpedoman terhadap rata-rata pertumbuhan perbankan menurut SPI (Statistik Perbankan Indonesia) tahun 2012, yaitu sebesar 14%. e. Discount Rate Penelitian Discount rate pada penelitian ini menggunakan rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital) dari seluruh biaya modal perusahaan perbankan, mencakup saham, pinjaman, hutang subordinasi dan obligasi. Bagian tersulit dalam menentukan WACC penelitian ini adalah perhitungan biaya modal obligasi yang dikeluarkan oleh perbankan, hal ini disebabkan banyaknya jenis obligasi yang dikeluarkan oleh perbankan, seperti obligasi Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) mengeluarkan obligasi I, II, dan III, masing-masing seri A dan B, serta obligasi berkelanjutan I dan II, seri A dan B. (Lampiran)! 54

29 f. Free cash flow to firm (FCFF) FCFF perusahaan diperoleh dengan rumusan sebagai berikut : FCFF = EAT (Capex-Depresiasi) - NWC Perhitungan free cash flow to firm dilakukan untuk 31 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Tabel 5.7 di bawah ini adalah contoh perhitungan FCFF, sedangkan perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 13 Tabel 5.7 Contoh Perhitungan FCFF Penelitian g. Proyeksi FCFF FCFF yang diperoleh diproyeksikan nilainya selama tiga tahun ke depan, kemudian pada tahun keempat perusahaan diasumsikan telah mencapai tingkat pertumbuhan yang stabil (stable growth) sehingga dapat ditentukan terminal valuenya. Proyeksi FCFF dilakukan dengan menggunakan tingkat pertumbuhan yang telah diperoleh sebelumnya dan setelah penyesuaian dilakukan. Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran16! 55

30 h. Terminal Value Setelah pertumbuhan perusahaan dianggap konstan, maka dilakukan proses kapitalisasi terhadap free cash flow pada tahun pertumbuhan stabil, hal ini dilakukan karena tidak mungkin melakukan proyeksi sampai dengan tahun tidak terhingga. Terminal value diperoleh dengan rumusan sebagai berikut : TV =!"!!!!!!(!!!)!!! Perhitungan terminal value, dapat dilihat pada Lampiran 16. i. Net Present Value sebagai Nilai Intrinsik Nilai kini dari keseluruhan hasil proyeksi dan terminal value, merupakan nilai intrinsik perusahaan. Nilai kini diperoleh dengan melakukan proses diskonto terhadap nilai FCFF dengan menggunakan discount rate yang diperoleh sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya, nilai yang digunakan adalah nilai pasar saham dan nilai buku perusahaan, penulis tidak berhasil menemukan penelitian yang mencari hubungan intellectual capital terhadap nilai intrinsik, sehingga dalam melakukan perbandingan terhadap penelitian sebelumnya, penulis mengasumsikan bahwa nilai intrinsik identik dengan nilai pasar, berdasarkan teori pasar yang tidak efisien, bahwa pasar diasumsikan melakukan kesalahan dalam menentukan nilai, dan diasumsikan seiring dengan waktu akan melakukan koreksi terhadap perbedaan nilai tersebut.! 56

31 Dalam penelitian ini perusahaan perbankan yang memiliki nilai intrinsik tertinggi adalah Bank Central Asia, Tbk dengan nilai intrinsiknya adalah Rp.130,6 trilliun, sementara Rata-rata perbankan adalah Rp. 16,99 trilliun. Pada Tabel 5.8 berikut disajikan peringkat perusahaan perbankan berdasarkan nilai intrinsiknya. Tabel 5.8 Peringkat Bank Berdasarkan Nilai Intrinsik Perusahaan Dalam jutaan rupiah Peringkat Perusahaan Perbankan 2012 Nilai Intrinsik 1 Bank Central Asia Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank Mega Tbk Bank Pan Indonesia Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Bank Bukopin Tbk Bank OCBC NISP Tbk BPD Jawa Barat dan Banten Tbk Bank Permata Tbk Bank Mayapada Tbk Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank Mutiara Tbk Bank Artha Graha Internasional Tbk Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Bank Ekonomi Raharja Tbk Bank Bumi Artha Tbk Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Bank Victoria International Tbk Bank ICB Bumiputera Tbk Bank Pundi Indonesia Tbk Bank QNB Kesawan Tbk Bank Capital Indonesia Tbk Bank of India Indonesia Tbk Bank Sinarmas Tbk Bank Windu Kentjana International Tbk Bank Agroniaga Tbk Sumber : Sampel Penelitian yang diolah (2012)! 57

32 5.1.3 Analisis Statistik Inferensi Analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis). Diagram jalur penelitian ini dibangun untuk menguji pengaruh VAHU, VACA, STVA terhadap ROA dan nilai intrinsik perusahaan. Model penelitian dibagi menjadi dua substruktur yaitu substruktur pertama menguji pengaruh VAHU, VACA dan STVA terhadap ROA, sedangkan substruktur kedua menguji pengaruh VAHU, VACA, STVA dan ROA terhadap nilai intrinsik perusahaan. Analisis terbagi atas dua pengujian yaitu pengujian asumsi klasik substruktur pertama dan kedua serta penilaian goodness of fit substruktur pertama dan kedua Pengujian Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik Substruktur pertama 1. Uji Normalitas Residual Untuk uji normalitas residual, digunakan uji Kolmogorov-Smirnov, statistik uji Kolmogorov-Smirnov menunjukan p-value 0,698 (>0,05), yang menunjukkan bahwa asumsi normalitas residual telah terpenuhi. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran Uji Multikolinieritas Nilai Tolerance masing-masing variabel X1, X2 dan X3 lebih besar dari 0,1. Nilai VIF masing-masing lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran 2! 58

33 3. Uji Heteroskedastisitas Dengan uji Glejser ditemukan bahwa nilai signifikansi uji adalah lebih besar dari alpha 5% yang menunjukkan bahwa data terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran Uji Asumsi Klasik Substruktur Kedua 1. Uji Normalitas Residual Statistik uji Kolmogorov-Smirnov menunjukan p-value 0,491 (>0,05), yang menunjukkan bahwa asumsi normalitas residual telah terpenuhi. Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran Uji Multikolinieritas Nilai Tolerance masing-masing variabel X1, X2, X3 dan Y1 lebih besar dari 0.1. Nilai VIF masing-masing lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran Uji Heteroskedastisitas Dengan uji Glejser ditemukan bahwa nilai signifikansi uji adalah lebih besar dari alpha 5% yang menunjukkan bahwa data terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran 6.! 59

34 Penilaian Goodness of Fit Model Analisa Goodness of Fit Substruktur Pertama 1. Koefisien determinasi bernilai 0,665 yang berarti bahwa kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel ROA adalah sebesar 66,5%, sedangkan sisanya sebesar 33,5%, diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran Uji F Signifikansi uji F bernilai 0,000. Nilai yang lebih besar daripada 5% menunjukkan bahwa model yang digunakan adalah layak dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran Uji t VACA berpengaruh positif dan signifikan (p-value bernilai 0,022) terhadap ROA. Sedangkan VAHU tidak signifikan (p-value bernilai 0,130) terhadap ROA, STVA juga tidak signifikan (p-value bernilai 0,107) terhadap ROA Tabel 5.9 Hasil Uji Parsial Substruktur Pertama Sumber : Hasil output SPSS (diolah)! 60

35 Analisa Goodness of Fit Sub Struktur Kedua 1. Koefisien determinasi bernilai 0,422 yang berarti bahwa kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel nilai perusahaan adalah sebesar 42,2%, sedangkan sisanya sebesar 57,8%, diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran Uji F Signifikansi uji F bernilai 0,005. Nilai yang lebih besar daripada 5% menunjukkan bahwa model yang digunakan adalah layak dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran Uji t ROA berpengaruh positif dan signifikan (p-value bernilai 0,009) terhadap Nilai Perusahaan. Sedangkan VAHU tidak signifikan (p-value bernilai 0,198) terhadap Nilai Perusahaan. VACA juga tidak signifikan (p-value bernilai 0,538) terhadap Nilai Perusahaan. Serta STVA tidak signifikan (pvalue bernilai 0,105) terhadap Nilai Perusahaan. Tabel 5.10 Hasil Uji Parsial Substruktur Kedua Sumber : Hasil output SPSS (diolah)! 61

36 Berikut dapat disajikan ringkasan hasil penelitian seperti yang terlihat pada Tabel Tabel 5.11 Ringkasan Hasil Penelitian No Hipotesis Hasil VAHU berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA VACA berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA STVA berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA VAHU berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai intrinsik VACA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai intrinsik STVA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai intrinsik ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai intrinsik Ditolak Diterima Ditolak Ditolak Ditolak Ditolak Diterima 5.2 Pembahasan Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) substruktur pertama dan substruktur kedua yaitu pengaruh Value Added Human Capital (VAHU), Value Added Capital Employee (VACA) dan Value Added Structural Capital (STVA) terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA) serta nilai intrinsik perusahaan, maka dapat disajikan pada gambar 5.1 berikut : X1!(VAHU)! E2= E1= X2!(VACA)! * Y1!(ROA)! * Y2!(Nilai! Perusahaan)! * Signifikan X3!(STVA)! Gambar 5.1 Hasil Analisis Jalur (Path Analysis) Penelitian! 62

37 5.2.1 Pembahasan Hipotesis Substruktur Pertama Diagram jalur substruktur pertama menurut hasil penelitan menggambarkan pengaruh VAHU (X1), VACA (X2) dan STVA (X3) terhadap ROA (Y1). X1!(VAHU)! Tidak!Sig,!0.369! X2!(VACA)! Sig,!0.274! Y1!(ROA)! X3!(STVA)! Tidak!Sig,!0.396! Gambar 5.2 Diagram Jalur Hasil Penelitian Substruktur Pertama Hubungan langsung variabel independen substruktur pertama terhadap ROA dapat disajikan pada Tabel 5.12 sebagai berikut : Tabel 5.12 Pengaruh Langsung Variabel Substruktur Pertama Variabel ROA Koefisien Total Signifikansi Langsung VAHU 0,369 0,369 Tidak Sig. (0,130) VACA 0,274 0,274 Sig. (0,022) STVA 0,396 0,396 Tidak Sig. (0,107) Sumber : Hasil output SPSS (diolah) Berdasarkan Tabel 5.12, VAHU berpengaruh langsung terhadap ROA sebesar 0,369 namun tidak signifikan, sementara VACA berpengaruh langsung terhadap ROA sebesar 0,274 dan signifikan, kemudian STVA juga berpengaruh langsung terhadap ROA sebesar 0,396 namun tidak signifikan.! 63

38 Value Added Human Capital (VAHU) terhadap Return on Assets (ROA) Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah human capital (VAHU) berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA). Hasil regresi model substruktur pertama menunjukkan nilai t- hitung sebesar 1,561, dengan tingkat signifikansi adalah 0,130 yang mana lebih besar dari!= 0,05, sehingga disimpulkan bahwa VAHU tidak mempengaruhi kinerja keuangan (ROA). Secara umum human capital pada perusahaan perbankan tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja keuangan, hal ini disebabkan perusahaan perbankan dari awal pembentukannya telah merancang sistem perusahaannya secara detail dan kompleks, sehingga kemampuan personal tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan perbankan, hal ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan memberikan perhatian yang lebih besar dan terfokus terhadap upaya untuk memaksimalkan aset berwujud (tangible assets) daripada pengembangan human capital. Kemungkinan lainnya yang menyebabkan human capital tidak berpengaruh pada kinerja keuangan perbankan adalah rendahnya gaji tenaga kerja di Indonesia dibandingkan dengan gaji tenaga kerja di negara lain, bahkan untuk tenaga kerja asing di Indonesia memiliki gaji yang jauh lebih besar dibandingkan dengan tenaga kerja Indonesia asli. Gaji profesional tenaga kerja asing digaji lebih tinggi 30-50% lebih tinggi dibandingkan dengan gaji tenaga profesional dalam negeri (Investor Daily, 2007) sebagai contoh PT. Freeport Indonesia sudah sejak lama mengeluarkan kebijakan yang membedakan gaji para konsultan asing! 64

39 dengan konsultan Indonesia, padahal mereka memiliki kualifikasi dan keahlian sama. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitan Ulum (2007) yang menemukan bahwa dari tiga komponen VAIC, hanya VAHU yang signifikan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan perbankan. Ulum (2007) menemukan bahwa ada value creation yang dilakukan oleh karyawan perbankan meskipun dengan penerimaan (gaji, biaya pelatihan) yang tidak maksimal Value Added Capital Employed (VACA) terhadap Return on Assets (ROA) Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah capital employee (VACA) berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA). Hasil regresi model substruktur pertama menunjukkan nilai t- hitung sebesar 2,427, dengan tingkat signifikansi adalah 0,022 yang mana lebih kecil dari!= 0,05, sehingga disimpulkan bahwa VACA signifikan mempengaruhi kinerja keuangan (ROA). Perusahaan industri perbankan memiliki perbedaan yang mendasar terhadap sektor industri lainnya, hal ini dapat dilihat dari modal kerja perusahaan perbankan hampir seluruhnya berasal dari nasabah. Perusahaan perbankan memiliki ekuitas yang sangat kecil apabila dibandingkan dengan hutangnya (dana nasabah). Penyebab dari signifikannya VACA terhadap kinerja keuangan adalah terletak pada penggunaan modal yang kecil untuk mendapatkan value creation yang besar, sehingga nilai VACA juga menjadi signifikan, sehingga dapat! 65

40 disimpulkan bahwa pada perusahaan perbankan di Indonesia pada tahun 2012, kinerja keuangan lebih dipengaruhi oleh capital employee (physical and finance) daripada intangible assets (human capital dan structural capital). Penelitian ini sejalan dengan Muhammed dan Ismail (2009) yang menemukan bahwa hanya konstruk VACA yang signifikan berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan finansial di Malaysia, sementara VAHU dan STVA tidak berpengaruh signifikan. Tan et al. (2007) dan Chen et al. (2005) menemukan bahwa secara statistik seluruh komponen VAIC (VAHU, VACA, dan STVA) signifikan berpengaruh untuk menjelaskan kinerja keuangan perusahaan di masa kini dan di masa depan. Sementara penelitian ini menghasilkan bukti bahwa hanya VACA yang secara statistik signifikan berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian Firer dan Williams (2003) untuk kasus perusahaan publik di Afrika Selatan. Persamaan yang dimaksud adalah bahwa tidak seluruh komponen VAIC memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, dan bahwa tidak semua ukuran kinerja keuangan yang digunakan berkorelasi dengan komponen-komponen VAIC, hanya VACA yang secara statistik signifikan berhubungan positif dengan ukuran kinerja keuangan perusahaan. Temuan Mavridis (2005) dan Kamath (2007) yang menyatakan bahwa untuk perusahaan perbankan, komponen VAIC yang signifikan dan relevan adalah VAHU dan VACA.! 66

41 Value Added Structural Capital (STVA) terhadap Return on Assets (ROA) Pengujian hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah structural capital (STVA) berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA). Hasil regresi model substruktur pertama menunjukkan nilai t- hitung sebesar 1,668 dengan tingkat signifikansi adalah 0,107 yang mana lebih besar dari!= 0,05, sehingga disimpulkan bahwa STVA signifikan tidak signifikan mempengaruhi kinerja keuangan (ROA). Sekali lagi hasil ini sejalan dengan penelitian Mavridis (2005) dan Kamath (2007) yang menyatakan bahwa untuk perusahaan perbankan, komponen VAIC yang signifikan dan relevan adalah VAHU dan VACA, sedangkan STVA tidak berpengaruh signifikan. Modal struktural (structural capital) meliputi perihal seperti citra organisasi, sistem informasi, dan hak milik basis data. Karena keberagamannya ini, maka modal struktural dapat diklasifikasikan lebih jauh lagi menjadi modal inovasi, proses, dan budaya organisasi, namun pada perusahaan perbankan structural capital tidak dapat menciptakan nilai tambah pada kinerja keuangan perusahaan, hal ini disebabkan kompleksitas organisasi perbankan yang jauh lebih rumit dibandingkan dengan sektor lainnya, sehingga structural capital yang terbentuk tidak optimal.! 67

42 5.2.2 Pembahasan Hipotesis Substruktur Kedua Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat digambarkan diagram jalur substruktur kedua seperti pada Gambar 5.3 berikut : X1!(VAHU)! Tidak Sig, 0.436! X2!(VACA)! Tidak Sig, Tidak Sig, Y2!(Nilai! Intrinsik)! X3!(STVA)! Sig, Y1!(ROA)! Gambar 5.3 Diagram Jalur Hasil Penelitian Substruktur Kedua Pada Tabel 5.13 berikut disajikan pengaruh langsung dan tidak langsung dari keseluruhan variabel penelitian : Tabel 5.13 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Substruktur Kedua Variabel Nilai Perusahaan Langsung Tidak langsung Total Signifikansi Hub. Langsung VAHU 0,436 0,2690 0,7050 Tidak Sig (0,198) VACA -0,104 0,1997 0,0957 Tidak Sig (0,538) STVA -0,562 0,2887-0,2733 Tidak Sig (0,105) ROA 0, ,7290 Sig. (0,009) Sumber : Hasil output SPSS (diolah)! 68

43 Berdasarkan Tabel 5.13 VAHU berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan sebesar 0,436 dan secara total berpengaruh sebesar 0,705 namun tidak signifikan. Sementara VACA secara langsung berpengaruh terhadap nilai perusahaan sebesar -0,104, namun tidak signifikan dan secara tidak langsung berpengaruh sebesar 0,1997 dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa hubungan VACA secara tidak langsung melalui ROA(variabel intervening) terhadap nilai perusahaan lebih baik dibandingkan pengaruh VACA secara langsung terhadap nilai perusahaan. Pengaruh langsung STVA terhadap nilai perusahaan adalah sebesar - 0,562, dan pengaruh tidak langsung adalah sebesar 0,2887, namun STVA tidak signifikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini kinerja keuangan yang diproksikan oleh ROA, berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,729. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Intellectual Capital (IC) tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap nilai intrinsik perusahaan namun berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai intrinsik perusahaan melalui kinerja keuangan (ROA) Value Added Human Capital (VAHU) Terhadap Nilai Intrinsik Pengujian hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah human capital (VAHU) berpengaruh terhadap nilai intrinsik perusahaan. Hasil regresi model substruktur kedua menunjukkan nilai t-hitung sebesar 1,332,! 69

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Perumusan desain penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Desain penelitian merupakan rancangan atau skema mengenai metode yang akan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 2012 No Kode Saham Nama Emiten Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk X - 2 BABP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1. 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2014.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis telah berkembang pesat ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian terhadap beberapa bank yang datanya diperoleh dari Indonesia Stock Exchange ( Bursa Efek Indonesia ), dan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini merupakan penelitian yang menggunakan jenis pengujian hipotesis yang menjelaskan tentang sifat hubungan serta menentukan perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah dan tujuan yang dirumuskan, maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Penelitian kausatif berguna untuk menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 2009. Adapun objek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terdapat 29 perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga sahamnya,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Perusahaan Perbankan Tahun 2010-2013 No Kode Perusahaan Nama Perusahaan Perbankan 1 AGRO Bank Agroniaga, Tbk 2 BABP Bank ICB Bumiputera, Tbk 3 BACA Bank Capital Indonesia, Tbk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan analisis komparatif. Penelitian kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank Lampiran i Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank Sampel Sampel 1 2 3 1 AGRO Bank Agroniaga Tbk - - 2 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 1 3 BBKP Bank Bukopin Tbk 2 4

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi

Lebih terperinci

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank DAFTAR NAMA PERBANKAN Nama Bank 1. Bank Agroniaga Tbk 2. Bank ICB Bumiputera Tbk 3. Bank Capital Indonesia Tbk 4. Bank Ekonomi Raharja Tbk 5. Bank Central Asia Tbk 6. Bank Bukopin Tbk 7. Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan perekonomian dan pembangunan nasional. Sehingga dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey terhadap objek penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan landasan yang digunakan dalam menyusun dan melaksanakan suatu penelitian. Manfaat adanya metode penelitian menurut Usman (2013) adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE Lampiran 1 DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2010 No KODE Perusahaan Emiten Kriteria 1 2 3 Sample 1 AGRO Bank Agroniaga Tbk 2 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 3 BBKP Bank Bukopin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada bulan Maret 2014 s.d selesai yang dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana metode penelitian ini digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3 LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia populasi Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3 Sampel 1 AGRO Bank Agroniaga Tbk x - 2 ANKB Bank Arta Niaga Kencana

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel 93 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel No Kode Perusahaan 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 3 BBCA Bank Central Asia Tbk 4 BBKP Bank

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan perbankan merupakan lembaga yang memegang peranan penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja perusahaan perbankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian terhadap perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan periode

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan No Kode Bank Nama Bank 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. 2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 3 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk. 4 BBCA Bank Central

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Waktu kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, tempat dan lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan tahap tahap penelitian yang dilakukan sebelum memecahkan masalah, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan sistematis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Margin (NPM), Biaya Operasional pada pendapatan Operasional (BOPO) 45 laporan keuangan sebagai satu kesatuan, sehingga study setting dalam penelitian ini adalah lingkungan riil atau field setting (Hartono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan variabel dependen/terikat. Variabel independen/bebas dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 2015 s.d Selesai yang dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan Singapore Exchange yang memiliki data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Umar (2011, 34) metode deskriptif bertujuan untuk menguraikan sifat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian 57 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Desain penelitian berbentuk hubungan sebab akibat (kausal) dengan pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p.

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan perbankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh informasi cash flow from operating per share (CFOPS), cash flow from investing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bertempat di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana No. 50 Malang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Penulis mengumpulkan data yang didapatkan dari berbagai sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan penulis dari bulan April sampai dengan Juni 2013. Dan yang menjadi objek penelitian adalah seluruh perusahaan perbankan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dari data yang telah terkumpul. Data yang terkumpul berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun melalui

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun melalui BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 dari bulan September hingga bulan Desember yaitu dengan mengambil data laporan laporan keuangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap abnormal return saham-saham perusahaan perbankan (yang

Lebih terperinci

Daftar Penentuan Sampel Penelitian

Daftar Penentuan Sampel Penelitian Lampiran i Daftar Penentuan Sampel Penelitian No Nama Perusahaan Kode Kriteria 1 2 3 Sampel 1 PT. Bank Agroniaga Tbk. AGRO X v x - 2 PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC X v v 3 PT. Bank Bukopin

Lebih terperinci

Gayatry, Ayu Dwi Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode Skripsi. FE Universitas Indonesia.

Gayatry, Ayu Dwi Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode Skripsi. FE Universitas Indonesia. Gayatry, Ayu Dwi. 2009. Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode 2003-2008. Skripsi. FE Universitas Indonesia. Jakarta. dipublikasikan). (Tidak Riyanto, Bambang. 2001.

Lebih terperinci

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing PENGARUH RGEC TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2011-2015 Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : 21212240 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam 7 hari sebelum dan sesudah tanggal 16 Agustus 2007 maka didapatkan perusahaan perbankan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu.populasi pada penelitian ini meliputi

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. pihak lain atau diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan yang dijadikan obyek

BAB 3 METODA PENELITIAN. pihak lain atau diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan yang dijadikan obyek BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atau diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dapat diartikan sebagai kumpulan atau kelompok orang, peristiwa atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan tidak datang langsung ke perusahaan, melainkan mengunjungi dan mengunduh data melalui website Bursa Efek Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian terhadap beberapa bank yang datanya diperoleh dari Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia), dan objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian in, penulis ingin mengetahui apakah corporate social

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian in, penulis ingin mengetahui apakah corporate social BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian in, penulis ingin mengetahui apakah corporate social responsibility, good corporate governance, dan kepemilikan bank dapat mempengaruhi return

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1.Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI perode tahun 2011-2013 B. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap Return Saham dengan Kenerja Keuangan sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan Yang Diteliti Perusahaan yang dijadikan sampel merupakan beberapa perusahaan yang go public karena begitu banyaknya perusahaan yang go public maka

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SARRAH ARIFAH 21208136 1. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin:

I. PENDAHULUAN. saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Corporate action merupakan aktivitas emiten yang dapat mempengaruhi baik jumlah saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin: 2001).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek/subyek Penelitian Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN PERBANKAN SAMPEL. Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode No. Kode Nama Perusahaan Perbankan

LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN PERBANKAN SAMPEL. Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode No. Kode Nama Perusahaan Perbankan LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN PERBANKAN SAMPEL Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014 No. Kode Nama Perusahaan Perbankan 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk 2 BABP Bank

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek yang diteliti oleh penulis adalah persahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2013.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library research guna

Lebih terperinci

LAMPIRAN DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE. No. Pilar Indikator

LAMPIRAN DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE. No. Pilar Indikator 89 DAFTA INDIKATO GOOD COPOATE GOVENANCE No. Pilar Indikator 1 Transparency 1. Waktu penerbitan laporan keuangan 2. Visi perusahaan 3. Misi perusahaan 4. Sasaran perusahaan 5. Strategi perusahaan 6. Kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian di lakukan pada PT. Bursa Efek Indonesia, yang datanya tidak langsung diperoleh di kantor PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dari seluruh perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dijadikan sampel penelitian adalah perbankan konvensional dari tahun 2011 sampai 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk dapat mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan mulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan penyusunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan mulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan penyusunan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Bursa efek indonesia, penelitian ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih selama 2 (dua) bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data penelitian ini adalah sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber yang telah ada, yaitu data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi dan Pengukuran Variable Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Risiko Kredit. (23 Mei 2012).

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Risiko Kredit.  (23 Mei 2012). 3) Situs WWW (World Wide Web) : Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. 2012. Risiko Kredit. http://id.wikipedia.org/wiki/risiko_kredit (23 Mei 2012). Fernbach, Finance and Risk Software. 2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN

KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Indikator Good Corporate Governance NO KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN 1. Pemegang Saham 1. Uraian mengenai hak Pemegang Saham. 2. Penyertaan mengenaijaminan perlindungan hak atas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan. Ukuran. perusahaan. Corporate. Governance, Ukuran. Leverage,

LAMPIRAN. No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan. Ukuran. perusahaan. Corporate. Governance, Ukuran. Leverage, LAMPIRAN Lampiran 1 Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan 1. Juniarti dan Analisis Faktor-Faktor yang Ukuran Ukuran Carolina Berpengaruh Terhadap Perusahaan, tidak berpengaruh (2004)

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS METODE Z-SCORE

PERANAN ANALISIS METODE Z-SCORE PERANAN ANALISIS METODE Z-SCORE DALAM MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN SUATU PERUSAHAAN DAN KAITANNYA TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia ) IRSYAD NURDIN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kinerja Obyek Penelitian Selama tahun 2007 2009 kinerja perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia masih relatif stabil. Terjaganya stabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Efek Indonesia (BEI) periode Pemilihan sampel penelitian didasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2013. Pemilihan sampel penelitian didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada metode nonprobability sampling

BAB III METODE PENELITIAN. Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada metode nonprobability sampling BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2012.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan sektor BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam perusahaan yang bergerak dalam sektor banking dan terdaftar di BEI sejak

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian.

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian. BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Mekanisme Pembahasan Penelitian Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama, dimulai dengan mengelompokkan terlebih dahulu objek penelitian berupa seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran paradigma dari penekanan paradigma physical capital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia bisnis pada era modern saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih inovatif, dalam menggunakan teknologi baru dan keterampilan karyawan dibandingkan

Lebih terperinci

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KINERJA KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013) Oleh : Anggi Irani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu pusat penjualan saham

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu pusat penjualan saham BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Ditetapkannya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat penelitian dengan mempertimbangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dinamakan penelitian kuantitatif, karena dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dinamakan penelitian kuantitatif, karena dalam penelitian ini III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dinamakan penelitian kuantitatif, karena dalam penelitian ini pengumpulan data serta penafsiran hasilnya menggunakan angka. Maka jenis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. yang dilakukan untuk membuktikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi modal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. yang dilakukan untuk membuktikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi modal BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan jenisnya Penelitian ini adalah studi deskriptif secara empiris yang dilakukan untuk membuktikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi modal

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PERSETUJUAN...ii. HALAMAN PERNYATAAN...iii

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PERSETUJUAN...ii. HALAMAN PERNYATAAN...iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PERSETUJUAN...ii HALAMAN PERNYATAAN...iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI...iv KATA PENGANTAR...vi ABSTRAK...ix ABSTRACT...x DAFTAR ISI...xi DAFTAR TABEL...xvii

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Kerangka Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan antara masingmasing variabel non performing loan (NPL), penyisihan penghapusan aktiva

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdatar di BEI periode 2010-2015. Sumber data diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia dan

BAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia   dan 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data harga saham penutupan sektor keuangan khususnya perbankan selama periode penelitian yakni tahun 2011-2015.Data

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA SEKUNDER

LAMPIRAN I DATA SEKUNDER LAMPIRAN I DATA SEKUNDER A. HARGA SAHAM PERUSAHAAN 1. BANK ICB BUMIPUTERA TBK (BABP) Jan 90 131 56 120 145 Feb 87 145 56 120 148 Mar 80 125 56 120 148 Apr 81 84 53 122 142 Mei 112 117 85 122 123 Juni 118

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode asosiatif dengan hubungan kausal, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data 28 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data penelitian ini yaitu berasal dari data sekunder berupa

Lebih terperinci