Kita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah Engineering- Procurement-Construction.
|
|
- Vera Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Apa sih EPC Itu? Kita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah Engineering- Procurement-Construction. Kalo dilihat dari istilah, EPC itu tidak lain adalah tahapan dalam suatu proyek konstruksi. Engineering adalah tahap desain perencanaan, Procurement adalah tahap pengadaan barang dan jasa, dan Construction adalah tahap pelaksanaan konstruksi. Ada yang menarik di sini, yaitu tahap Procurement jarang ditemukan di dalam proyek biasa. Kalo proyek biasa, kita hanya mengenal tahap Perencanaan (Desain) dan tahap Pelaksanaan (Konstruksi). Lalu? Kenapa harus ada tahap Procurement? Jawabannya sederhana, karena proyeknya bukan proyek biasa. Yup. Sistem EPC memang dipake di hampir sebagian besar proyek konstruksi yang tidak biasa, misalnya pada Industri Migas, Pembangkit Tenaga Listrik & Energi, Pertambangan, dan jenis industri berat lainnya. Sementara proyek yang kita anggap sebagai proyek biasa yaitu berbagai jenis bangunan gedung dan industri skala kecil ngga perlu menggunakan sistem EPC, malah bisa bikin susah. Tahapan Proyek Biasa
2 Pada umumnya, proyek konstruksi gedung mempunyai 2 tahapan: Perencanaan dan Pelaksanaan. Perencanaan biasanya dilakukan oleh Konsultan Perencana, dan Pelaksanan dilakukan oleh Kontraktor. Karena pelaksanaannya dilakukan oleh Kontraktor, maka pengadaan barangnya (Procurement) juga dilakukan oleh Kontraktor. Kalo diperlukan, Kontraktor kadang menyerahkan beberapa sub pekerjaan kepada Sub-Contractor (biasanya kita istilahkan SubCon). Makanya hampir semua perusahaan Kontraktor ada bagian Procurementnya. Tapi, ada juga pada skala proyek tertentu (biasanya skala menengah ke bawah), Perencanaan dan Pelaksanaan dilakukan oleh satu pihak (biasanya Kontraktor). Sistem ini biasanya disebut dengan Design and Build. Jadi desain, pengadaan barang/jasa, dan konstruksi dilakukan oleh satu Kontraktor. Secara ngga langsung konsep ini kan sama saja dengan sistem EPC Tahapan Proyek EPC Nah kita udah kalo sebenarnya EPC itu pada prinsipnya sama dengan Design & Build. Tapi karena skala proyek EPC itu suaangat besar, jadi perusahaan yang mengerjakannya juga bukan perusahaan kontraktor biasa. Mereka biasanya disebut dengan Kontraktor EPC atau Perusahaan EPC. Satu lagi ciri khusus Proyek EPC adalah, proyek ini melibatkan lebih banyak disiplin Engineering, mulai dari Process Engineering, Mechanical Engineering, Piping Engineering, Electrical & Instrumentation Engineering, Civil Engineering, dll. Kadang di tiap disiplin dipecah lagi, misalnya di bagian Civil Engineering dibagi menjadi Architecture, Civil, Structure, Underground, HVAC, dll. Ada yang aneh? Arsitektur masuk ke Civil? Iya karena di Proyek EPC, yang termasuk kategori bangunan gedung itu prosinya sangat sedikit. Kalaupun ada, porsi arsitekturalnya juga kecil. Trus, ada istilah Civil ada juga istilah Structure? Istilah Structure itu untuk semua struktur atas, termasuk jembatan, dan Civil adalah istilah untuk struktur bahwa, pondasi, retaining wall, dan pekerjaan tanah. Sementara Underground biasanya lebih ke fasilitas drainase. HVAC (Heating Ventilation Air Conditioning) sebenarnya area abu-abu antara Civil, Process, dan Mechanical. Trus, tahapan proyek secara keseluruhan adalah sbb:
3 Untuk proyek tertentu misalnya offshore, ada tahapan lain yaitu Installation yang berada di antara Construction dan Commissioning. Nah, tahap pertama itu dilakukan oleh Owner. Tahap ini bisa disebut sebagai Master Plan. FEED Tahap kedua ada yang disebut dengan FEED, atau Basic Engineering Design. Nah, ini termasuk tahap penting sebelum masuk ke EPC. Yang mengerjakan FEED boleh Kontraktor EPC, boleh juga Konsultan atau Engineering Company (spesialis Engineering/Design/Consulting). Tapi, kalo yang mengerjakan FEED adalah Kontraktor EPC, maka dia ngga boleh ngambil Proyek EPC itu. Apa saja yang dihasilkan di FEED? Macam-macam. Mulai dari denah rencana (Layout Plan/Plot Plan), diagram alur proses, sampai ke spesifikasi materialnya. Dokumen FEED inilah yang dijadikan bahan untuk mengajukan penawaran tender/bidding. Tender atau Bidding Setelah FEED, Owner akan mengundang dan menawari beberapa Kontraktor EPC untuk mengikuti tender proyek tersebut. Kontraktor akan mempelajari dokumen tender, mengajukan harga, dan akhirnya Owner menunjuk pemenang.
4 Engineering Kontraktor EPC akan memulai dari tahap Engineering, biasanya disebut DED (Detail Engineering Design). Sebenarnya tahap ini adalah kelanjutan dari FEED. Dari namanya saja ketahuan kalo DED ini adalah membuat desain yang lebih detail dan final. Tidak banyak boleh banyak perubahan yang dilakukan, kecuali dengan persetujuan Owner. Dan untuk mengubah suatu desain juga susahnya minta ampun, mulai dari koordinasi antar disiplin, trus diajukan ke Owner. Syukur-syukur kalo Owner langsung setuju, kadang disuruh coba opsi lain, koordinasi lagi, begitu seterusnya. Produk dari tahap ini adalah: Engineering Drawing, Volume Pekerjaan (BOQ atau MTO), dan dokumen pendukung seperti Laporan Kalkulasi, Spesifikasi, dll. Procurement Pada tahap ini, dengan modal dokumen-dokumen Engineering (Gambar, MTO, & Spesifikasi) bagian Procurement akan mencari beberapa Vendor atau Supplier yang sesuai. Begitu juga dengan pekerjaan jasa, akan dicari beberapa Sub-Kontraktor yang bisa mengerjakan. Contoh, pekerjaan Pondasi Tiang Pancang. Procurement akan mencari Suplier/Vendor yang bisa menyediakan tiang pancang sesuai dengan yang dibutuhkan. Sementara itu, Procurement juga akan mencari Sub-Contractor yang akan memancang tiang tersebut. Jadi, bukan SubCon yang membeli tiang pancangnya, SubCon hanya mengerjakan. Kalo kita ibaratkan dalam proyek rumah sederhana, mereka hanya borongan jasa aja, material kita yang sediakan. Construction Tahap ini adalah tahap pelaksanaan di lapangan. Satu catatan penting, Kontraktor EPC walaupun namanya Kontraktor tapi mereka ngga akan punya tenaga kerja sampai level tukang. Mereka akan selalu memberi pekerjaan kepada SubCon. SubCon inilah yang mempekerjakan tenaga tukang.
5 Kontraktor Utama (Main Kon) biasanya hanya menyediakan tenaga sampai level Supervisor saja. Satu Supervisor bisa menangani lebih dari satu Pekerjaan SubCon. Misalnya pada contoh pekerjaan Tiang Pancang di atas. Sebelum pemacangan tentu ada pekerjaan tanah dulu (galian, urugan, pemadatan) yang dilakukan oleh satu SubCon tertentu. Kemudian pekerjaan pemancangan oleh SubCon lain, dan seterusnya. Semua pekerjaan itu dibawah pengawasan 1 Supervisor. Installation Pekerjaan ini hanya dikenal pada proyek lepas pantai (offshore). Tahap Construction adalah tahap fabrikasi di darat, dan tahap Installation-nya adalah tahap pengangkutan dan pemasangan di laut. Ngga semua kontraktor EPC bisa melakukan ini. Makanya kadang ada Proyek Offshore yang memberikan tahap Installation ini kepada Kontraktor lain yang lebih pengalaman.
6 Commissioning Commissioning itu sederhananya adalah proyek yang sudah jadi di test dulu sebelum diserahkan ke Owner. Jangan dibayangkan testnya berlangsung sehari daua hari ya. Bisa berbulan-bulan. Namanya juga industri skala gede banget, jadi setiap aspek harus diamati. Contoh, Proyek Pembangkit Listrik. Sebelum diserahkan ke Owner (yaitu PLN), Pembangkit Listriknya diuji dulu semua sistemnya, baik itu sistem utama maupun penunjang. Sistem utama misalnya mulai dari sumber energinya (misalnya air untuk PLTA), trus turbin-generatornya, trafonya, outputnya sesuai atau ngga, stabil atau nggak. Kalo sistem pendukung misalnya, sistem pemipaannya, pipa bahan bakar, pipa air pendingin, instrumentasi, dll. Operation Kalo udah oke, baru deh diserahkan ke Owner untuk dioperasikan. Nah, pengoperasiannya ini boleh sama Owner sendiri, kadang juga Owner nyari perusahaan lain yang punya spesialisasi di bidang itu.
7 EPC, EPCI, EPCC Dari uraian tahapan di atas, akhirnya muncul istilah lain selain EPC, yaitu EPCI (Engineering- Procurement-Construction-Installation) dan EPCC (Engineering-Procurement-Constructin-Commissioning). Itu istilah kontrak aja, dan yang menentukan adalah si Owner, pengennya seperti apa. Di Indonesia, ada banyak perusahaan Kontraktor EPC, mulai dari yang asing sampai lokal, mulai dari swasta abis sampai BUMN abis. Silahkan dicari aja ya? Kalo admin sebutin di sini takutnya ngga obyektif Haruskah EPC Semua? Pada kenyataannya di lapangan, ada beberapa proyek karena pertimbangan tertentu, tahap E, P, dan C-nya dipisah ke beberapa perusahaan yang berbeda. Ada yang khusus mengerjakan Engineering Design saja, ada yang Procurement saja, dan ada yang hanya Construction. Itu semua tergantung dari kemauan Owner Yang jelas tiap proyek punya karakteristik yang beda, sehingga masing-masing sistem juga efeknya akan beda. SubCon Engineering Satu hal terakhir tentang pekerjaan Engineering Design. Kalo hampir semua pekerjaan Construction diserahkan ke SubCon, maka pekerjaan Engineering biasanya dikerjakan sendiri oleh Main Kontraktor. Tapi ngga jarang juga ditemui kasus di mana pekerjaan Engineering Design dipecah lagi menjadi beberapa sub/paket pekerjaan, dan ditawarkan kepada SubCon atau Konsultan lain untuk dikerjakan. Alasannya macam-macam, salah satunya adalah karena keterbatasan resources dari Kontraktor Utamanya (MainCon), entah itu terbatas oleh waktu maupun tenaga (manhour). Sumber :
BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU
BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai
Lebih terperinciBAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Ketenagalistrikan. Infrastruktur. Pedoman.
No.8, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Ketenagalistrikan. Infrastruktur. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 04/M-IND/PER/1/2009 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bagian Selatan dengan PT. Muba Daya Pratama sehubungan dengan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Perjanjian antara PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan dengan PT. Muba Daya Pratama sehubungan dengan Proyek Pembangkit Listrik Berbahan Bakar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERBEDAAN DASAR PENGENAAN PPH PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT
BAB IV ANALISIS PERBEDAAN DASAR PENGENAAN PPH PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT A. Analisis Perbedaan Dasar Pengenaan PPh Pasal 23 dan PPN atas EPC Project Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya
Lebih terperinciDOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK
DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK Saifoe El Unas Dokumen-Dokumen Pada Proyek Dokumen Proyek Dokumen Kontrak Dokumen Tender Dokumen Pelelangan 1 Dokumen Pelelangan Gambar-gambar bestek RKS (Rencana Kerja dan
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Definisi Proyek Pengertian proyek secara umum adalah merupakan sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang owner atau pemilik pekerjaan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN GAMBAR
BAB IV PERANCANGAN GAMBAR 4.1. Definisi Gambar Sebelum masa pembangunan, sebuah bangunan gedung akan melalui tahap perencanaan. Sebagai alat komunikasinya digunakanlah gambar-gambar yang memberikan ilustrasi
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi
Lebih terperinciBAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK
BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG
BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1. Deskripsi LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner : LINC Warehouse Cikarang : Jababeka 7, Cikarang, Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan konstruksi selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, terlihat dari ruang lingkup bidang konstruksi yang semakin luas. Bidang konstruksi yang dulu
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai
Lebih terperinciPT. WGW. Company Profiles. PT. Wangsa Galuh Walagri
OFFICE : Wisma Monex 9th Floor Jl. Asia Afrika 133-137 40112 Phone: +62-22 8732 1169, +62-821 2805 6868 Email: wangsa.gw@gmail.com http://www.wangsagaluh.com WORKSHOP : Jl. Bayangkara Kav. I Parken Phone:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang seperti Indonesia sedang melakukan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara berkembang seperti Indonesia sedang melakukan pembangunan di segala aspek kehidupan. Contoh konkrit dapat dilihat dari berbagai bangunan yang berdiri
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi 3.1.1. Organisasi dan Pihak Yang Terkait Dalam organisasi suatu proyek banyak pihak yang terkait dan mempunyai tugas dan wewenang
Lebih terperinciPENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)
PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT) 1. Ruang Lingkup 2. Metode Pemilihan Penyedia 3. Proses Lelang RUANG LINGKUP Pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari APBN/APBD,,
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI
STUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI Martuarasi Siburian NRP: 9221027 NIRM: 41077011930228 Pembimbing : Yohanes Lim Adianto, Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama
Lebih terperinciGambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o
BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif
Lebih terperinciPengertian manajemen secara umum
Pengertian manajemen secara umum 1. Manajemen sebagai suatu proses, maksud disini dapat dilihat dari bagaimana cara orang melakukan suatu proses untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Batasan Rework Kata rework bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dapat berarti sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai
Lebih terperinciPenjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi
PROSES TENDER KONTRAKTOR Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman pelaksanaan bagi kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek, kontrak kerja konstruksi juga dapat berfungsi sebagai
Lebih terperinciBAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Pengertian Proyek Menurut Nokes (2007), proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaanya dan waktu selesainya (dan biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. You created this PDF from an application that is not licensed to print to novapdf printer (http://www.novapdf.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek merupakan suatu kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu dan seringkali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permintaan dan kebutuhan dari pemilik proyek, yang tidak lepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek di masa sekarang terus meningkat sejalan dengan permintaan dan kebutuhan dari pemilik proyek, yang tidak lepas dari perkembangan permasalahan selama
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Dalam pengalokasian sumber dana untuk pelaksanaan proyek, material merupakan sumber daya yang mengadopsi terbesar sumber dana proyek. Manajemen material di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. basement. Pekerjaan basement adalah pekerjaan yang paling krusial dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu konstruksi bangunan tingkat tinggi bukan tidak mungkin akan ada lantai sub struktur / yang lebih sering kita dengar dengan basement. Pekerjaan basement adalah
Lebih terperinciBAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN Laporan Tugas Akhir 1.1 LATAR BELAKANG Proyek konstruksi merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara merealisasikan sebuah ide menjadi bangunan sipil dengan memanfaatkan
Lebih terperinciTANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA
TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA Alfonsus Dwiputra W. 1, Yulius Candi 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Proses pembangunan perumahan sebagai
Lebih terperinciBAB IV PROYEK EPC (ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTION) B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IV -1
BAB IV PROYEK EPC (ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTION) 4.1 Pengertian Proyek EPC EPC adalah salah satu bentuk konsep manajemen proyek yang melimpahkan tanggung jawab atas kegiatan perancangan/desain
Lebih terperinci3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Secara umum siklus kehidupan proyek konstruksi terbagi atas empat bagian besar yaitu studi kelayakan (feasibility study), estimasi proyek (detail estimate
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek
Lebih terperinciBOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
BOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang) Abstrak Dalam hal pengadaan barang/jasa pemerintah dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka pemenuhan kebutuhan listrik yang semakin meningkat di masyarakat dan semakin tingginya kebutuhan listrik saat ini yang belum sebanding dengan ketersediaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Husen (2011), proyek adalah gabungan dari sumber sumber daya seperti manusia, material, peralatan, dan biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Lapangan Project Herry Putranto Project Manager Wisnu Yudi Administrasi Agung Logistik Asep Safety Officer Rizal Supervisior Prihartono
Lebih terperinciBAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Pengelolaan Waktu Pelaksanaan Proyek Sebagai Kontraktor Utama pembangunan Proyek One Sentosa Apartement PT. Adhi Persada Gedung harus membuat perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri konstruksi merupakan sektor industri yang menghasilkan prasarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri konstruksi merupakan sektor industri yang menghasilkan prasarana dan sarana dasar bagi kegiatan sektor perekonomian. Industri ini mencakup semua pihak yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin merupakan industri
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin merupakan industri yang terus akan tumbuh dan berkembang di Indonesia. Pertumbuhan industri ini disebabkan
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN
SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN
Lebih terperinciAPA SAJA PEKERJAAN PROCESS DESIGN ENGINEER? Oleh: Fadhli Halim Anggota Milis Migas Indonesia
APA SAJA PEKERJAAN PROCESS DESIGN ENGINEER? Oleh: Fadhli Halim Anggota Milis Migas Indonesia PENDAHULUAN Menurut saya, seorang Process Design Engineer haruslah dan dituntut untuk mengetahui scope pekerjaan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya mendapatkan pekerjaan (proyek) pada sektor jasa konstruksi hampir selalu melalui proses yang dinamakan pelelangan/tender. Proses ini menjadi sangat penting
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen
Lebih terperinciA. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI
PROYEK KONSTRUKSI A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI Suatu rangkaian kegiatan di bedakan atas dua jenis yaitu kegiatan rutin dan kegiatan proyek, yaitu : Kegiatan rutin adalah suatu kegiatan yang terus menerus
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. kenaikan hampir 26% dari estimation cost saat tender. Hal tersebut tentu saja
BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisa Data Dari pengumpulan dan pengolahan data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, bisa terlihat dari grafik dibawah ini bahwa total harga mengalami kenaikan hampir 26% dari
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada
Lebih terperinciBAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK
BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Profil Perusahaan PT. Tata Nusa Tiara International bergerak dalam bidang konsultan arsitektur dan Menejement Konstruksi. Berkantor di Jl. Taman Cilandak IV No. 54 Kelurahan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya,
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya, banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengembangan Perumahan Pengembangan perumahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengembang secara mandiri maupun bersama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan ekonomi dan
Lebih terperinciL2
L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 DAFTAR WAWANCARA Pertanyaan 1 a. Apakah Perusahan melakukan ekspor Jasa kena pajak? b. Apakah perusahaan pernah terjadi hal seperti ini : Pajak Pertambahan Nilai atas penyerahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fikri Al Abqori/ NIM : ; Tri Febrianto Pamungkas/ NIM :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri kontruksi dewasa ini menyebabkan meningkatnya pula kebutuhan akan bangunan fisik. Hal ini, mendorong banyaknya kegiatan proyek konstruksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. estimasi terhadap biaya proyek adalah biaya peralatan dan juga material.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya tujuan dari mendirikan sebuah perusahaan kontraktor adalah memperoleh keuntungan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK
BAB II DATA PROYEK 2.1 DATA UMUM PROYEK Pembangunan Pumping Station Island 2A Pantai Indah Kapuk di Kapuk Muara Jakarta Utara adalah merupakan rancangan penanggulangan banjir yang berfungsi memindahkan
Lebih terperinciTARGET CAPAIAN TKDN BARANG/JASA PADA KEGIATAN USAHA HULU MIGAS. Jangka Pendek ( )
17 2013, No.311 LAMPIRAN I TENTANG PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI PADA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI TARGET CAPAIAN TKDN BARANG/JASA PADA KEGIATAN USAHA HULU MIGAS NO Barang 1. Pipa Pemboran
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek III-1 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Lingkup suatu proses pengadaan dalam pelaksanaan proyek konstruksi menempati nilai dengan porsi terbesar dari total keseluruhan nilai proyek. Lingkup tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Proyek Konstruksi Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu kegiatan yang telah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi
Lebih terperinciBAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK
BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Management Proyek Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain
Lebih terperinci1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi
1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi 1. Segi Biaya Proyek a. Biaya optimal proyek dapat dicapai karena tim MK sedah berpartisipasi pada tahap perencanaan. b. Biaya pembangunan keseluruhan proyek dapat dihemat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 LATAR BELAKANG KONTRAK Pemilihan kontrak yang sesuai untuk suatu proyek konstruksi lebih didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. manufaktur jembatan, dan konstruksi baja lainnya. 2. PN. SABANG MERAUKE dahulu Machinefabriek & Scheeepswerf NV.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Barata Indonesia (Persero) merupakan sebuah perusahaan di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT. Barata Indonesia (Persero) didirikan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang
3.1 Lokasi dan Waktu Magang III. METODOLOGI Kegiatan magang dilakukan di perusahaan AECOM Singapore Pte. Ltd, divisi Planning, Design, Development (PDD), tim Landscape Architecture (LA team). Perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tahap- tahap dalam Proyek Konstruksi Pekerjaan proyek konstruksi dimulai dengan tahap awal proyek yaitu tahap perencanaan dan perancangan, kemudian dilanjutkan dengan tahap
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peningkatan kebutuhan tenaga listrik dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa energi listrik memiliki peran yang strategis dalam mendukung kehidupan
Lebih terperincikegiatan-kegiatan spesialisasi di dalam proses pelaksanaan pekerjaan. Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya proyek konstruksi di Indonesia menggunakan Sistem Mono Kontraktor yang terdiri dari Kontraktor Utama {Main Kontraktor) dan para sub-kontraktor. Dalam melaksanakan
Lebih terperinci[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 전력인입 ( 인도네시아어 )]
Indonesia Industrial Park Construction Project Specification of Basic and Detailed Design Construction Specification - Pemasukan daya(indonesian) [ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 전력인입 ( 인도네시아어 )] 목차 1. Umum
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Bita Enarcon Engineering
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bita Enarcon Engineering PT. Bita Enarcon Engineering berdiri pada tahun 1980 di Bandung. PT.Bita Enarcon
Lebih terperinci[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
3.1 Struktur Organisasi BAB III ORGANISASI DAN 3.1.1 Organisasi Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan studi kasus pada salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh Takenaka Total J.O. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari sejumlah rangkaian analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran. 5.1 Kesimpulan Hasil akhir penelitian
Lebih terperinciPERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI
Usulan AD WIKA (Matriks) (12-06-2015) 1 PERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA -MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA- ------- ---------------------- Pasal 3 ----------------------------------- 1. Maksud
Lebih terperinci1. MECHANICAL ROTATING INSPECTOR : 2. ELECTRICAL INPECTOR : PERSYARATAN DAN KUALIFIKASI :
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA, DAN MOBILITAS PENDUDUK(DINSOSNAKERMOBDUK) KABUPATEN ACEH TIMUR MEMBUKA KESEMPATAN BAGI PUTRA-PUTRI ACEH TERBAIK UNTUK MENGISI LOWONGAN KERJA UNTUK PROYEK BLOK A 1. MECHANICAL
Lebih terperinciBAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi
BAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi Membangun sebuah bisnis tentunya membutuhkan banyak persiapan. Selain modal dan sumber daya, hal penting yang perlu dipersiapkan adalah legalitas
Lebih terperinciBAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK
BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat
Lebih terperinciBAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN
BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN 1. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi : I. Perbaikan/Rehab dermaga TPI/PPI 2. Sarana bekerja dan tata cara pelaksanaan. a. Untuk kelancaran
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Gambaran Umum Proses Kontrak Konstruksi. Proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan (PT. IKPT) bermacam-macam,
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Proses Kontrak Konstruksi Proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan (PT. IKPT) bermacam-macam, yang lebih kepada pembangunan kilang-kilang, pabrik, dan perancangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualifikasi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2001), definisi kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan tertentu. Jadi, kualifikasi
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
Bab III -Sistem Organisasi dan manajemen proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK Struktur organisasi pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan pada setiap pekerjaan suatu proyek perlu dibentuk
Lebih terperinciPerizinan Usaha Penyediaan dan Jasa Penunjang Tenaga Listrik. Toha Ardi Nugraha
Perizinan Usaha Penyediaan dan Jasa Penunjang Tenaga Listrik Toha Ardi Nugraha Istilah Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan adalah Segala sesuatu yang menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi tinggi merupakan salah satu kunci untuk memenangkan persaingan di pasar internasional. Keunggulan SDM juga penting
Lebih terperinciANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI
ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI F. Simhanandi 1, W. Budiharjo 2, Andi 3 ABSTRAK : Dalam setiap proyek konstruksi selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas kontraktor pelaksana sebagai penyedia jasa adalah melaksanakan pekejaan konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam gambar
Lebih terperinciFaktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT
Faktor Penentu Pemilihan Kontrak Proyek Gedung (M. Ikhsan S) 49 Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan M. Ikhsan Setiawan, ST, MT ABSTRAK Dalam pelelangan
Lebih terperinciBAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Proyek Organisasi proyek adalah sekumpulan orang yang terorganisir yang memiliki ilmu dan keahlian yang berbeda-beda untuk melaksanakan tugas
Lebih terperinciKontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 14 ayat
Lebih terperinciBAGAIMANA BERKARIR DI OIL & GAS?
BAGAIMANA BERKARIR DI OIL & GAS? Rev 5. 20 FEB 2010 DAFTAR ISI Pendahuluan.. 1 Sekilas Karir Oil Gas 2 Standar Gaji di Perusahaan Oil & Gas 3 1. JENIS JENIS PERUSAHAAN OIL & GAS 6 1.1 Oil Company (PSC)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metode Pemilihan Kontraktor Dalam industri konstruksi, ada dua pihak yang sangat berperanan penting, yaitu owner dan kontraktor. Dimana owner adalah orang atau badan hukum
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi ekonomi yang cukup kuat di Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik
Lebih terperinciTINJAUAN UMUM PROYEK
BAB. 3 Proyek Balai Latihan Kerja TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1 Data Proyek 3.1.1 Latar belakang proyek Peningkatan dan kualitas para pencari kerja untuk menyongsong MEA menjadi tanggung jawab semua warga negara
Lebih terperinci