BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. multinasional terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. multinasional terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT Unilever sebagai salah satu perusahaan customer package goods multinasional terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai dirintis hingga saat ini. Sejarah Unilever dimulai pada tahun 1930 sebagai penggabungan dari 2 perusahaan besar yaitu Level Brothers (asal inggris) dengan Margarine Unie (asal Belanda) menjadi satu perusahaan yang diberi nama Unilever. Kantor pusat perusahaan ini terletak pada masing-masing negara asalnya yaitu Unilever Limited di London, Inggris dan Unilever NV di Rotterdam, Belanda. Pada tanggal 5 desember 1930, PT Unilever mulai mengembangkan sayapnya ke Indonesia dengan mendirikan pabrik sabun (Lever s zeepfabriken NV) yang berlokasi di Angke, Jakarta. Kemudian pengembangan dilanjutkan dengan mendirikan pabrik margarin pada tahun 1931 dan pabrik makanan pada tahun 1936 dengan nama Van den Bergh s Fabrieken pada lokasi yang sama. Pada tahun 1941, PT Unilever membuka pabrik personal & soap di surabaya. Dalam perkembangannya, Unilever di Indonesia mendapat pasar yang cukup besar dan mendominasi sebagian besar pasar untuk pulau jawa. PT. Unilever mulai melakukan ekspansi usahanya dengan mendirikan pabrik NSD (Non Soap Detergent) di Angke, mengambil alih pabrik milik 72

2 73 perusahaan Eropa yaitu archa. Dengan pengalaman dan manajemen yang baik serta didukung oleh posisi pasar yang mendukung, PT Unilever Indoneisa tumbuh dan berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan cakupan distribusi yang mencapai hampir seluruh wilayah Indonesia. Hingga tahun 1980, PT Unilever mengadakan suatu merger besar di Indonesia antara pabrik-pabriknya yang beroperasi di Indonesia menjadi satu manajemen di bawah naungan PT Unilever Indonesia. Satu tahun kemudian, didukung oleh perkembangan pesat perusahaan, PT Unilever Indonesia melakukan go public dengan penawaran 15% sahamnya pada investor dalam negeri. Pabrik terakhir PT Unilever yang didirikan di Indonesia adalah pabrik Walls yang berlokasi di kawasan industri Jababeka Cikarang, Bekasi. Pabrik yang berlokasi di Angke ditutup dan dipindah lokasikan ke kawasan industri Jababeka. Hal ini dilakukan karena kawasan Angke sudah dipadati penduduk dan jika PT Unilever terus beroperasi di wilayah tersebut dikhawatirkan akan menggangu komunitas kehidupan yang ada. Selain itu, alasan potensi ekspansi di masa yang akan datang juga melatarbelakangi pemindahan pabrik ke kawasan industri Jababeka tersebut.

3 74 PT Unilever Indonesia Tbk. Sampai saat ini mempunyai lokasi 2 pabrik utama yang terletak di kawan industri Jababeka dan Rungkut, Surabaya. Perusahaan ini terbagi menjadi beberapa divisi besar, yaitu : 1) Divisi Makanan Divisi makanan yang berlokasi di kawasan Jababeka ini terbagi menjadi 2 divisi utama, yaitu Divisi SCC & C (Spread Cooking Category & Culinery), di mana bagian ini memproduksi produk-produk yang dapat dikonsumsi langsung dan juga sebagai bahan dasar penunjang masakan, seperti Blue Band, Royco, Knoor, Tara Nasiku, Kecap Bango, Mie and Mie, Lipton Ice Tea, dll. Selain untuk dikonsumsi rumah tangga, Unilever juga memproduksi produk-produk untuk kalangan industri dan usaha. 2) Divisi Tbb (Tea Bag & Beverage) Divisi ini memproduksi berbagai teh dalam berbagai kemasan, dengan bahan baku dasar daun teh. Sebagai contoh Sari Wangi, Lipton, Bussels, Chyosa, dan Lan-cho. 3) Divisi Es Krim Pabrik ini berdiri pada tahun 1992 dengan rumah tunggal berlabel WALL S, yang berlokasi tepat di sebelah pabrik food yang ada di Cikarang. Salah satu unggulan Wall s adalah Magnum yang mengusai pangsa pasar es krim di indonesia.

4 75 4) Divisi Personal Care Pabrik ini terletak di Rungkut, Surabaya. Pabrik ini memproduksi berbagai macam produk perawatan tubuh dan kosmetik, diantaranya : pasta gigi (Pepsodent, Close Up), sabun mandi (Lux, Lifebouy), shampoo (Sunsilk, Clear, Brisk), parfum (Axe), lotion (Citra, Vaselin), rangkaian produk kecantikan (Pond s) serta rangkaian produk perawatan bayi (Cuddle). 5) Divisi Home Appliance Pabrik ini berlokasi di Jababeka, cikarang. Pabrik yang dikategorikan sebagai pabrik NSD (Non Soapy Detergent) ini menghasilkan produk utamanya yaitu Rinso. Disamping produk utama tersebut, terdapat produkproduk lain yang diproduksi Unilever di luar pabrik NSD, seperti 3M yang memproduksi Molto, Super Pel, Trika, Refresh dan Sunlight Visi dan Misi PT Unilever Indonesia Tbk. PT Unilever Indonesia Tbk. yang telah menjadi suatu perusahaan manufaktur yang bertaraf internasional mempunyai visi, misi dan nilai yang selalu dipegang untuk mengembangkan sayapnya ke dunia persaingan bebas, antara lain : 1) Visi Kami berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.

5 76 2) Misi Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup Struktur Organisasi Dalam suatu perusahaan diperlukan adanya kegiatan-kegiatan manajemen yang baik dan terarah. Salah satu fungsi manajemen itu adalah pengorganisasian, yaitu suatu proses penentuan dan pengelompokan peraturan dan macam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada tanggung jawab masing-masing bagian sehingga mempermudah pimpinan untuk mengadakan pengawasan dan meminta tanggung jawab atas tugas yang telah dibebankan pada masing-

6 77 masing bagian, menetapkan wewenang secara langusng didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas. Dengan adanya penyusunan organisasi tersebut, PT Unilever Indonesia Tbk. dalam kegiatannya akan berjalan dengan lancar sebagaimana yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Adapun struktur organisasi PT Unilever Indonesia sebagai berikut : Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Unilever Indonesia Tbk Presiden Direktur Audit Internal Sekretaris Perusahaan Direktur home & Personal Care Direktur Foods Direktur Ice Cream & Marketing Service Direktur Supply Chain Direktur Customer Development Direktur Human Resource & Corporate Sumber : PT Unilever Indonesia Tbk.

7 Deskripsi Tugas 1) Presiden Direktur Presiden direktur bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan direksi dalam menjalankan perseroan, untuk melakukan tugas-tugas lain sebagimana ditentukan oleh rapat umum pemegang saham tahunan dari waktu ke waktu dan memberi nasihat kepada direksi serta melakukan lain-lain seperti ditentukan dalam anggaran dasar perseroan. 2) Dewan Komisaris Tugas utama dewan komisaris adalah mengawasi direksi dalam menjalankan kegiatan dan mengelola perusahaan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, dewan komisaris memiliki sepuluh anggota dewan komisaris yang terdiri dari satu orang sebagai komisaris utama, enam anggota komisaris dan tiga anggota komisaris independen yang tidak terafiliasi dengan direksi dan dewan komisaris atau pemegang saham pengendali. 3) Dewan direksi Dewan direksi terdiri dari satu orang presiden direktur dan empat orang direktur. Tugas utama direksi adalah menentukan usaha sebagai pimpinan umum dalam mengelola perusahaan, memegang kekuasaan secara penuh dan tanggung jawab terhadap pemegang perusahaan secara keseluruhan, menentukan kebijakan yang berlandaskan perusahaan, melakukan pernjadwalan seluruh kegiatan perusahaan. Tanggung jawab dari direksi adalah untuk mengelola usaha perseroan sesuai anggaran dasar.

8 79 4) Sekretaris Tanggung jawab sekretaris perusahaan antara lain : (1) Membantu kepatuhan perseroan terhadap undang-undang perseroan terbatas, anggaran dasar ketentuan modal dan peraturan lain yang terkait, dan hubungan erat dengan corporate legal service. (2) Melakukan komunikasi secara berkala dengan instansi pemerintah dan para pelaku pasar modal yang berhubungan dengan permasalahan tata kelola perusahaan, tindakan korporasi dan transaksi material. (3) Memberikan informasi terkini mengenai perseroan kepada para pemegang saham, media, investor, analis dan masyarakat umum secara rutin. (4) Menghadiri semua rapat direksi dan dewan direksi dan mencatat risalah rapat : memberitahukan kepada direksi dan dewan komisaris tentang perubahan aturan dan implikasinya. 5) Audit Internal Unit audit internal dipimpin oleh group audit manager, dibantu oleh beberapa auditor internal dan diatur dengan piagam audit internal. Piagam tersebut menjelaskan struktur unit audit internal, kewajiban dan tanggung jawab auditor internal dan semua anggota unit audit internal setuju untuk memenuhi sesuai dengan prinsip bisnis Unilever.

9 Karakteristik Demografi Responden Karakteristik demografi responden pada penelitian ini dibedakan menurut jenis kelamin, usia, pendidikan, domisili dan jumlah konsumsi produk es krim magnum. 1) Berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin dari 100 orang responden maka didapat data sebagai berikut : Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 40 40% Perempuan 60 60% Jumlah % Sumber : Hasil pengolahan data, 2012

10 81 Gambar 4.2. Grafik profil responden berdasarkan jenis kelamin Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa lebih banyak konsumen es krim magnum adalah perempuan sebanyak 60%, sedangkan laki-laki 40%.

11 82 2) Berdasarkan tingkatan usia Berdasarkan tingkatan usia dari 100 orang responden maka didapatkan data sebagai berikut : Tabel 4.2 Demografi responden berdasarkan usia Tingkatan usia Jumlah Persentase < % % % % > % Total % Sumber : Hasil pengolahan data, 2012

12 83 Gambar 4.3 Grafik profil responden berdasarkan tingkatan usia 14 Tingkatan Usia < Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata konsumen es krim magnum adalah berusia tahun yaitu sebesar 40%, sedangkan urutan kedua adalah responden dengan usia tahun yaitu sebesar 24%.

13 84 3) Berdasarkan pendidikan Berdasarkan tingkatan pendidikan dari 100 responden maka didapat data sebagai berikut : Tabel 4.3 Demografi berdasarkan pendidikan Pendidikan Jumlah Persentasi SMP 10 10% SMA/sederajat 25 25% Akademi/ Diploma 15 15% Sarjana 35 35% Lainnya 15 15% Total % Sumber : hasil pengolahan data, 2012

14 85 Gambar 4.4 Grafik profil responden berdasarkan pendidikan Sumber : hasil pengolah data, 2012 Berdasarkan pengolahan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa sebanyak 35% konsumen es krim magnum berpendidikan sarjana (S1), sedangkan urutan kedua adalah responden berpendidikan SMA sebesar 25%

15 86 4) Berdasarkan domisili Berdasarkan tempat domisili dari 100 responden maka didapat data sebagai berikut : Tabel 4.4 demografi berdasarkan domisili Domisili Jumlah Persentase Jakarta barat 32 32% Jakarta pusat 8 8% Jakarta utara 7 7% Jakarta timur 25 25% Jakarta selatan 28 28% Total % Sumber : hasil pengolahan data, 2012

16 87 Gambar 4.5 grafik profil responden berdasarkan domisili Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Berdasarkan pengolahan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa sebesar 32% konsumen es krim magnum berdomisili di Jakarta barat, sedangkan ururtan kedua adalah responden yang berdomisili di Jakarta selatan yaitu sebesar 28%.

17 88 5) Berdasarkan jumlah konsumsi es krim/minggu Berdasarkan jumlah konsumsi es krim/minggu dari 100 responden maka didapat data sebagai berikut : Tabel 4.5 demografi berdasarkan jumlah konsumsi es krim/minggu Jumlah konsumsi/minggu Jumlah Persentase 1 3 batang/minggu 63 63% 4 6 batang/minggu 27 27% 7 9 batang/minggu 8 8% batang/minggu 2 2% > 12 batang/minggu 0 0% Total % Sumber : hasil pengolahan data, 2012

18 89 Gambar 4.6 Grafik profil responden berdasarkan jumlah konsumsi es krim/minggu Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Berdasarkan pengolahan data di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 63% responden mengkonsumsi es krim 1-3 batang/minggu. Sedangkan di urutan kedua adalah responden mengkonsumsi 4-6 batang/minggu sebesar 27% Analisis Deskriptif Untuk mengukur tanggapan responden yang diperoleh dari pernyataan-pernyataan yang tercantum dalam kuesioner, maka setiap jawaban diberi skor. Skor yang diberikan adalah sesuai dengan skala likert, yaitu : Sangat setuju (SS) = 5 Setuju (S) = 4 Biasa saja (BS) = 3

19 90 Tidak setuju (TS) = 2 Sangat tidak setuju (STS) = 1 Untuk menghadapi bilangan pecahan dalam menginterprestasikan hasil jawaban konsumen, maka dapat digunakan skala numeric linier dengan cara mencari rentang skalanya terlebih dahulu seperti rumus sebagai berikut : Keterangan : m = angka tertinggi dalam pengukuran (5) n = angka terendah dalam pengukuran (1) b = banyaknya kelas yang terbentuk berikut : dengan rumus di atas, maka rentang skala dapat dihitung sebagai RS = 0,8 Rentang skala 0,8, maka skala numeriknya adalah sebagai berikut : Sangat tidak setuju : 1 < x < 1,8 Tidak setuju : 1,8 < x < 2,6 Biasa saja : 2,6 < x < 3,4 Setuju : 3,4 < x < 4,2

20 91 Sangat setuju : diatas 4, Hasil Penilaian Konsumen Mengenai Faktor Marketing Mix Dibawah ini adalah hasil skor penilaian konsumen mengenai faktor marketing mix yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Analisis jawaban-jawaban dari responden ini akan digunakan untuk mengetahui bagaimana penilaian konsumen mengenai faktor marketing mix yang mempengaruhi harga dan permintaan es krim magnum. Tabel 4.6 Penilaian Konsumen Mengenai faktor marketing mix Variabel Marketing Mix Sumber : hasil pengolahan data, 2012 No butir Skot Jumlah Ratarata pernyataan total responden interprestasi ,2 Biasa saja Biasa saja Setuju ,39 Setuju ,45 Setuju ,49 Setuju ,06 Biasa saja ,4 Setuju ,95 Biasa saja ,53 Setuju Rata-rata variabel 3.32 Biasa saja Berdasarkan tabel 4.19 diatas, secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian konsumen terhadap marketing mix adalah sebesar 3.32,

21 92 yang termasuk biasa saja. Berarti secara keseluruhan marketing mix es krim magnum adalah biasa saja Hasil Penilaian Konsumen mengenai Perilaku Konsumen Di bawah ini adalah hasil skor penilaian konsumen mengenai perilaku konsumen es krim magnum yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Analisis jawaban-jawaban dari responden ini akan digunakan untuk mengetahui bagaimana penilaian konsumen mengenai faktor perilaku konsumen es krim magnum. Tabel 4.7 Penilaian Konsumen Mengenai Faktor Perilaku Konsumen Variabel No butir Skor Jumlah Ratarata pernyataan total responden interprestasi ,13 Biasa saja ,95 Biasa saja ,6 Biasa saja ,76 Biasa saja ,95 Biasa saja ,97 Biasa saja ,31 Biasa saja ,15 Biasa saja Perilaku ,28 Biasa saja konsumen ,95 Biasa saja ,02 Biasa saja ,01 Biasa saja ,13 Biasa saja ,31 Biasa saja ,38 Biasa saja ,01 Biasa saja ,1 Biasa saja ,91 Biasa saja Rata-rata variabel 3,04 Biasa saja Sumber : hasil pengolahan data,2012

22 93 Berdasarkan tabel 4.20 di atas, secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian konsumen terhadap faktor kualitas adalah sebesar 3,04 yang termasuk biasa saja. Berarti secara keseluruhan perilaku konsumen es krim magnum adalah biasa saja Hasil Penilaian Konsumen mengenai Citra Perusahaan Di bawah ini adalah hasil skor penilaian konsumen mengenai citra perusahaan yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Analisis jawaban-jawaban dari responden ini akan digunakan untuk mengetahui bagaimana penilaian konsumen mengenai faktor citra perusahaan. Tabel 4.8 Penilaian Konsumen Mengenai Faktor Citra Perusahaan Variabel Citra perusahaan Sumber : hasil pengolahn data, 2012 No butir Skor Jumlah Ratarata pernyataan total responden interprestasi ,97 Biasa saja ,28 Biasa saja ,87 Biasa saja ,47 Biasa saja Rata-rata variabel 2.9 Biasa saja Berdasarkan tabel 4.21 di atas, secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian konsumen terhadap citra perusahaan adalah sebesar

23 94 2,9 yang termasuk biasa saja. Berarti secara keseluruhan citra perusahaan es krim magnum adalah biasa saja Hasil Penilaian Konsumen mengenai Permintaan Non-Fungsional Di bawah ini adalah hasil skor penilaian konsumen mengenai faktor permintaan non-fungsional yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Analisis jawaban-jawaban dari responden ini akan digunakan untuk mengetahui bagaimana penilaian konsumen mengenai faktor permintaan non-fungsional. Tabel 4.9 Penilaian Konsumen mengenai Permintaan Non-Fungsional Variabel Permintaan non-fungsional Sumber : hasil pengolah data, 2012 No butir Skor Jumlah Ratarata pernyataan total responden interprestasi ,5 Tidak setuju ,87 Biasa saja ,28 Biasa saja Rata-rata variabel 2,88 Biasa saja Berdasarkan tabel 4.22 di atas, secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian konsumen terhadap faktor kualitas adalah sebesar 2,88 yang termasuk biasa saja. Berarti secara keseluruhan permintaan nonfungsional adalah biasa saja.

24 Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas untuk setiap instrumen dilakukan dengan terlebih dahulu dicari korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir pernyataan. Untuk menghitung validitas, alat ukur yang digunakan adalah rumus Pearson Product Moment, uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, di mana df = n-2. Nilai n adalah data sebanyak 100 jawaban kuesioner. Jadi nilai df = 98, sehingga didapat nilai R tabel = 0,17. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut : Jika R hitung positif, serta R hitung > 0,17 maka butir pernyataan tersebut valid Jika R hitung negatif, serta R hitung < 0,17 maka butir pernyataan tersebut tidak valid. Nilai R hasil didapat dari hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment antara skor tiap butir pernyataan dengan skor total. Dasar pengambilan keputusan uji reliabilitas adalah sebagai berikut : Jika Cronbach Alpha > R tabel, maka dapat dikatakan reliabel Jika Cronbach Alpha < R tabel, maka dapat dikatakan tidak reliabel.

25 Uji Reliabilitas Untuk variabel-variabel pembentuk faktor diukur melalui pernyataan 1-35, dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Berdasarkan Reliability Statistics di atas, nilai Cronbach s Alpha sebesar yang berarti bahwa konstruk pernyatan yang merupakan pembentuk faktor adalah reliabel. Jadi responden menunjukkan kestabilan dan memiliki konsistensi yang tinggi dalam menjawab konstruk-konstruk pernyataan yang merupakan dimensi variabel-variabel pembentuk faktor yang disusun dalam bentuk kuesioner.

26 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Marketing Mix Untuk variabel marketing mix diukur melalui pernyataan Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.11 Validitas Variabel Marketing Mix Pernyataan R hitung Keterangan 1,570 Valid 2,394 Valid 3,353 Valid 4,421 Valid 5,235 Valid 6,196 Valid 7,394 Valid 8,343 Valid 9,441 Valid 10,333 Valid Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Untuk pengujian menentukan signifikan atau tidak signifikan dengan membandingkan nilai R tabel untuk degree of freedom = n k, dalam hal ini atau 98 dan satu daerah sisi pengujian dengan alpha 0,05 didapat R tabel 0,17. Jika R hitung untuk R tiap butir pernyataan bernilai positif dan lebih besar dari R tabel (dilihat dari kolom corrected item-total correlation), maka butir pernyataan tersebut dikatakan valid.

27 98 Dari analisis output pada uji reliabilitas di atas, pada bagian kolom corrected item-total correlation merupakan nilai R hitung untuk masing-masing butir pernyataan sebagai indikator variabel marketing mix. Nilai R hitung masing-masing butir pernyataan ternyata positif dengan nilainya lebih besar dari R tabel 0,17, maka dapat disimpulkan ke 11 butir pernyataan dikatakan valid.

28 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Perilaku Konsumen Untuk variabel perilaku konsumen diukur dari pernyataan Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.12 Validitas Variabel Perilaku Konsumen Pernyataan R hitung Keterangan 11,459 Valid 12,441 Valid 13,474 Valid 14,415 Valid 15,392 Valid 16,406 Valid 17,501 Valid 18,480 Valid 19,406 Valid 20,392 Valid 21,313 Valid 22,233 Valid 23,459 Valid 24,501 Valid 25,211 Valid 26,322 Valid 27,358 Valid 28,191 Valid Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Dari analisis output pada uji reliabilitas di atas, pada bagian corrected item-total correlation merupakan R hitung untuk masing-masing butir pernyataan sebagai indikator variabel perilaku konsumen. Nilai R hitung masing-

29 100 masing butir pernyataan ternyata positif dengan nilainya lebih besar dari R tabel 0,17, maka disimpulkan butir pernyataan dikatakan valid Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Citra Perusahaan Untuk variabel citra perusahaan diukur melalui pernyataan Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.13 Validitas Variabel Citra Perusahaan Pernyataan R hitung keterangan 29,406 Valid 30,365 Valid 31,461 Valid 32,485 Valid Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Dari analisis output pada uji reliabilitas di atas, pada bagian corrected item-total correlation merupakan nilai R hitung untuk masing-masing butir pernyataan sebagai indikator variabel citra perusahaan. Nilai R hitung masingmasing butir pernyataan ternyata bernilai positif dengan nilainya lebih besar dari R tabel 0,17, maka disimpulkan butir pernyataan dikatakan valid.

30 Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Permintaan Non-fungsional Untuk variabel permintaan non-fungsional diukur melalui pernyataan Dengan menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.14 Validitas Variabel Permintaan Non-fungsional Pernyataan R hitung Keterangan 33,545 Valid 34,461 Valid 35,365 Valid Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Dari analisis output pada uji reliabilitas di atas, pada bagian corrected item-total correlation merupakan R hitung untuk masing-masing butir pernyataan sebagai indikator variabel permintaan non-fungsional. Nilai R hitung masing-masing butir pernyataan ternyata positif dengan nilainya lebih besar dari R tabel 0,17, maka disimpulkan butir pernyataan dikatakan valid.

31 Analisis Faktor Untuk dapat dilakukan analisis faktor, persyaratan pokok yang harus dipenuhi ialah Measure of Sampling Adequacy (MSA) harus diatas 0,5. Tabel 4.15 MSA I KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,647 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 596,533 df 45 Sig.,000 Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Berdasarkan hasil perhitungan tabel di atas, angka KMO measure of sampling adequacy sebesar 0,674 dengan signifikansi sebesar 0,000. Angka 0,674 berada di atas 0,5 dan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka variabel dan data yang ada sebenarnya sudah bisa dianalisis dengan analisis faktor. Ketentuan di atas didasarkan pada kriteria sebagai berikut : Jika angka Sig < 0,05 maka variabel dapat dianalisa lebih lanjut Jika angka Sig > 0,05 maka variabel tidak dapat dianalis lebih lanjut Besarnya angka MSA ialah antara 0 1, jika digunakan dalam menentukan penggabungan variabel ketentuannya sebagai berikut :

32 103 Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan Jika MSA > 0,5, maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut Jika MSA < 0,5, maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya. Hasil analisis awal menunjukkan nilai untuk pernyataan-pernyataan yang diteliti sebagai berikut : Variabel MSA Keterangan Sosial 0,849 Dapat dianalisis Promosi 0,790 Dapat dianalisis Budaya 0,781 Dapat dianalisis Pribadi 0,764 Dapat dianalisis Psikologis 0,698 Dapat dianalisis Non-fungsional 0,638 Dapat dianalisis Citra perusahaan 0,618 Dapat dianalisis Produk 0,549 Dapat dianalisis Harga 0,528 Dapat dianalisis Distribusi 0,422 Tidak dapat dianalisi Jika dilihat dari hasil analisis tersebut maka, pernyataan-pernyataan yang mempunyai MSA > 0,05 ialah pernyataan tentang produk, budaya, psikologis, pribadi, non-fungsional, harga, promosi, sosial dan citra perusahaan tanpa distribusi. Untuk keperluan analisis lebih lanjut perlu dilakukan proses analisa ulang dengan cara yang sama dengan mengeluarkan atau membuang pernyataan tentang distribusi. Setelah data diolah dengan membuang distribusi, maka analisis kedua menunjukkan nilai-nilai sebagai berikut :

33 104 Tabel 4.16 MSA II KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,705 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 446,485 df 36 Sig.,000 Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Hasil analisa kedua menunjukkan nilai untuk pernyataan-pernyataan yang diteliti sebagai berikut : Tabel 4.17 MSA I dan MSA II Pernyataann MSA I MSA II Produk 0,549 0,792 Harga 0,528 0,687 Promosi 0,790 0,807 Distribusi 0,422 0 Budaya 0,781 0,751 Psikologis 0,698 0,672 Pribadi 0,764 0,753 Sosial 0,849 0,919 Citra perusahaan 0,618 0,598 Non fungsional 0,638 0,621 Sumber : hasil pengolahan data, 2012

34 105 Pada tabel di atas menunjukkan MSA sudah melebihi 0,05 untuk semua sub-variabel setelah dibuang distribusi dan hasilnya dapat diproses dan diolah lebih lanjut Analisis Uji Communalities Communalities pada dasarnya adalah jumlah varians (bisa dalam persentase). Tabel communalities menerangkan berapa persen faktor atau variabel baru yang terbentuk dari analisis faktor dapat menerangkan varians dari variabel tersebut. Dengan ketentuan bahwa semakin besar communalities sebuah variabel, berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Tabel 4.18 Communalities Communalities Initial Extraction Non_fungsi 1,000,855 Citra 1,000,833 Pribadi 1,000,686 Psikologis 1,000,661 Budaya 1,000,537 Produk 1,000,502 Promosi 1,000,489 Sosial 1,000,467

35 106 Harga 1,000,423 Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Berdasarkan tabel di atas, dijelaskan bahwa variabel produk diperoleh nilai communalities extraction sebesar 0,502 yang berarti 50,2% faktor yang terbentuk mampu menerangkan varians dari variabel produk. Sedangkan untuk faktor harga diperoleh nilai communalities extraction sebesar 0,423 yang berarti 42,3% faktor yang terbentuk mampu menerangkan varians dari variabel atribut harga. Demikian seterusnya untuk variabel lainnya.

36 dimension Analisis Uji Total Varians dan Diagram Scree Plot Pada tabel total variance explained, semua variabel yang dianalisis ternyata dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu eigenvalues yang menunjukkan angka lebih besar dari 1. Dengan demikian berarti terdapat 2 faktor yang terbentuk. Tabel 4.19 Total Variance Explained Total Variance Explained Componen Extraction Sums of Squared Rotation Sums of Squared t Initial Eigenvalues Loadings Loadings % of % of % of Varianc Cumulativ Varianc Cumulativ Varianc Cumulativ Total e e % Total e e % Total e e % 1 4,16 46,271 46,271 4,16 46,271 46,271 2,76 30,676 30, ,28 14,317 60,589 1,28 14,317 60,589 2,69 29,913 60, ,874 9,714 70,303 4,751 8,342 78,645

37 108 5,640 7,107 85,752 6,565 6,278 92,030 7,424 4,712 96,742 8,214 2,375 99,117 9,079, ,000 Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kedua faktor yang > 1 dapat menjelaskan 60,589% dari semua variabel asli. Tabel total varience explained menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perhitungan angka, pada diagram scree plot akan ditampilkan dalam bentuk grafik. Diagram scree plot dapat membantu dalam menentukan jumlah optimum dari banyaknya faktor yang terbentuk. Terlihat bahwa terdapat 2 faktor yang mempunyai nilai eigenvalue di atas 1. Gambar 4.7 Diagram Scree Plot

38 109 Sumber : hasil pengolahan data, Pengujian Component Matrix Setelah diketahui dua faktor adalah jumlah yang paling optimal, tabel component matrix menunjukkan distribusi kesembilan variabel tersebut pada dua faktor yang terbentuk. Angka-angka yang ada pada tabel component matrix disebut factor loadings, yang menunjukkan besar korelasi antar suatu variabel dengan faktor 1 atau faktor 2.

39 110 Penentuan variabel yang masuk masing-masing faktor dilakukan dengan membandingkan besar korelasi pada setiap baris tanpa melihat tanda (+/-). Ketentuan korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut : Angka korelasi < 0,5 korelasi lemah Angka korelasi > 0,5 korelasi kuat Tabel 4.20 Component Matrix Component Matrix a Component 1 2 produk,632,320 harga,519,392 promosi,696 -,064 budaya,698 -,223

40 111 psikologis,777,239 pribadi,794,238 sosial,484,482 citra,749 -,522 non_fungsi,703 -,601 Sumber : hasil pengolahan data,2012 Dengan melihat tabel 4.20 di atas, pada variabel produk angka factor loadings terbesar ada pada Component nomor 1, maka variabel produk bisa dimasukkan sebagai komponen faktor 1. Pada variabel non-fungsional, korelasi antara variabel tersebut dengan faktor 1 adalah 0,703 (cukup kuat), sedang korelasinya dengan faktor 2 juga cukup kuat yaitu sebesar 0,601. Berdasarkan data tersebut, terlihat tidak ada korelasi yang berbeda dengan jelas, maka perlu dilakukan proses rotasi (rotation) dengan tujuan agar semakin jelas perbedaan sebuah variabel akan dimasukkan ke faktor 1 atau faktor Pengujian Rotated Component Matrix Setelah melakukan rotasi untuk mengetahui distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata, dengan menggunakan bantuan program SPSS, didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.21

41 112 Rotated Component Matrix Rotated Component Matrix a Component 1 2 produk,228,671 harga,098,643 promosi,543,440 budaya,655,329 psikologis,390,714 pribadi,402,725 sosial,010,683 citra,901,150 non_fungsi,923,062 Sumber : hasil pengolahan data,2012 Dengan melihat tabel 4.21 di atas, maka dapat disimpulkan variabel yang masuk kedalam faktor 1 dan faktor 2 adalah sebagai berikut : Tabel 4.22 Pengelompokan Faktor Faktor 1 Component Faktor 2 Component Promosi 0,543 Produk 0,671 Budaya 0,655 Harga 0,643 Citra Perusahaan 0,901 Psikologis 0,714 Permintaan non-fungsional 0,923 Pribadi 0,725 Sosial 0,683 Sumber : hasil pengolahan data, Korelasi Kanonikal Setelah melakukan proses memfaktorkan didapat 2 faktor yang terbentuk, selanjutnya dilakukan proses korelasi kanonikal untuk mengetahui hubungan antar faktor yang dominan mempengaruhi faktor lainnya. Dengan bantuan SPSS, didapat hasil sebagai berikut :

42 113 Tabel 4.23 Dimension Reduction Analysis Roots Wilks L. F Hypoth.DF Error DF Sig. of F 1 TO 4, , ,00 302,76,000 2 TO 4, , ,00 243,70,002 3 TO 4,98232, ,00 186,00,947 4 TO 4,99917, ,00 94,00,962 Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Berdasarkan tabel 4.23 diatas jika dilihat dari kolom SIG OF F, yang menguji signifikansi CANONICAL FUNCTION. Terlihat Function 1 angka signifikansi adalah 0,000 sedangkan function 2 angka signifikansi adalah 0,002. Dari hasil tersebut terlihat bahwa karena angka sig function 1 dan 2 jauh dibawah 0,05 maka secara individu adalah signifikansi, dan bisa diproses lebih lanjut. Tabel 4.24 Standardized canonical coefficients for DEPENDENT variables Variabel 1 2 X1 -,63272,00601 X2 -, ,95857

43 114 X3-1, ,46314 X4, ,87049 Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Tabel 4.25 Standardized canonical coefficients for COVARIATES Covariate CAN VAR Y1 -,67144,07851 Y2 -, ,33132 Y3 -,91921,18080 Y4 -, ,45016 Y5 -, ,08847 Sumber : hasil pengolahan data, 2012 Terlihat deretan angka korelasi antara masing-masing variabel dengan variatnya. Untuk variabel dependen, empat angka korelasi sama tingginya, karena di atas 0,5 yakni 0,63272, -0,95857, 1,46314, -0, Sedang untuk variabel independen ( Covariates), angka korelasi diatas 0,5 hanya ada tiga variabel yakni produk, psikologis, pribadi.

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat, 43 LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, saya ingin meminta bantuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum responden penelitian ini dijelaskan mengenai profil umum responden yaitu, pekerjaan responden, usia responden, jenis

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur :

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur : 125 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Analis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Citra hand and body lotion untuk menyusun skripsi

Lebih terperinci

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 61 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan diuraikan hasil analisis data yang diperoleh dari pendapat responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent 105 Lampiran 1 Tabel frekuensi responden Umur Gender Frequenc y 2.00 15 13.0 13.0 13.0 3.00 31 27.0 27.0 40.0 4.00 69 60.0 60.0 100.0 Frequenc y 1.00 63 54.8 54.8 54.8 2.00 52 45.2 45.2 100.0 Pekerjaan

Lebih terperinci

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini berkenaan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Brand Image dan Harga Terhadap Intensi Membeli Sepatu Converse. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN Kuisioner ini digunakan sebagai bahan untuk penyusunan skripsi dengan judul : Analisis Proses Pengambilan Keputusan Produk Kredit Cepat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent. 90 Lampiran 1 Table Frekuensi Responden gender pendidikan Frequency Valid Frequency Valid Valid LAKI-LAKI 14 16.5 16.5 16.5 PEREMPUAN 71 83.5 83.5 100.0 Valid SMP 4 4.7 4.7 4.7 SMA 70 82.4 82.4 87.1 S-1

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita 88 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran : 1 (Kuesioner Penelitian) KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini hanya untuk kepentingan akademis dan dijamin kerahasiaannya, dimohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu

Lebih terperinci

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation 1 Crosstabs Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation Jenis Kelamin laki-laki perempuan Jenis Peralatan Jenis Peralatan pakaian bela diri pelindung kepala pelindung gigi pelindung dada pelindung

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. Unilever Indonesia, Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabriken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat

Lebih terperinci

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut: Lampiran 1. Pengolahan data statistik Survei dilakukan kepada para karyawan di kantor pos pasar baru, dengan sampel sebanyak 50 karyawan. Kantor ini dipilih karena tidak hanya merupakan kantor cabang saja,

Lebih terperinci

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun 72 KUESIONER Berilah tanda (X) pada salah satu pilihan anda : I. Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin anda? a. Laki-laki b. Perempuan Nama Responden: Tujuan Kuesioner Penelitian Kuesioner ini bertujuan

Lebih terperinci

: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat

: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat 80 1.LAMPIRAN KUESIONER PRETEST Kuesioner : Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat Dengan hormat,

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi)

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi) LAMPIRAN A: KUISIONER Dengan Hormat, Terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi untuk mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Penelitian ini digunakan untuk

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PKM SPARE PARTS Komisaris Direktur Internal Auditor Accounting Finance Operational Human Resource R & D Subdistributor Development Administration Purchasing Warehouse

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PT. X DEWAN KOMISARIS DIREKTUR MANAJER TOKO MANAJER KEUANGAN MANAJER SDM MANAJER PEMASARAN ACCOUNTING ADMIN SALES

STRUKTUR ORGANISASI PT. X DEWAN KOMISARIS DIREKTUR MANAJER TOKO MANAJER KEUANGAN MANAJER SDM MANAJER PEMASARAN ACCOUNTING ADMIN SALES LAMPIRAN xiv Lampiran 1 Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI PT. X DEWAN KOMISARIS DIREKTUR INTERNAL AUDITOR GENERAL MANAGER MANAJER PEMASARAN MANAJER KEUANGAN MANAJER SDM MANAJER TOKO MARKETING ACCOUNTING

Lebih terperinci

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi 83 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti faktorfaktor yang menentukan keputusan konsumen dalam pembelian produk minyak kayu putih Cap Lang untuk menyusun skripsi kepentingan

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Pendahuluan 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Tujuan 0 Tujuan utama: 0 Menjelaskan struktur hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor/variabel

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA Bapak/Ibu/Saudara/i yang terhormat, Saya adalah mahasiswa sarjana Ilmu Manajemen,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER

LAMPIRAN 1. KUESIONER 120 LAMPIRAN 1. KUESIONER Saya mahasiswa Universitas Esa Unggul sedang meneliti pengaruh kualitaas produk dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas melalui kepuasan pelanggan pada rumah makan Mie Abang

Lebih terperinci

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER L 1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Saya Riska Arkandini mahasiswi semester 8 (delapan) Jurusan Komunikasi dan Multimedia bidang Broadcasting, mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Dimana kuesioner

Lebih terperinci

KUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju

KUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju No. Responden : KUESIONER Saya, Aisyah Velany (0606017366) jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Program Magister, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia sedang menyusun tesis.

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG

PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG Lampiran 1 Kuesioner penelitian PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG Kepada Yth: Bapak / Ibu / Sdr / Sdri

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai.

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai. LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN Nama : Alamat : Usia : Jenis Kelamin : Pendidikan : Jabatan : Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai. Keterangan: a. STS : Sangat tidak siap b. TS : Tidak

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI Sebelum melaksanakan survei yang sebenarnya, peneliti terlebih dahulu melakukan uji pertanyaan kuesioner kepada empat responden yang dipilih berdasarkan tingkatan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz IV. PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz Company Limited, sebuah perusahaan multinasional berbasis di Amerika Serikat

Lebih terperinci

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k)

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Faktor Menurut J. Supranto (2004), analisis faktor merupakan teknik statistika yang utamanya dipergunakan untuk mereduksi atau meringkas data dari variabel yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Didalam pengumpulan data yang disebarkan melalui kuesioner terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertama yaitu pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR Analisis factor digunakan untuk menemukan hubungan sejumlah variable yang bersifat independent dengan yang lain Analisis Faktor merupakan teknik untuk mengkombinasikan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Metode survey digunakan dengan cara menyebarkan 135 kuesioner kepada responden yang terdiri atas mahasiswa dan karyawan yang bekerja di berbagai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Achievement Goal Orientation dan Data Penunjang

Lampiran 1. Kuesioner Achievement Goal Orientation dan Data Penunjang Lampiran 1. Kuesioner Achievement Goal Orientation dan Data Penunjang KUESIOER ACHIEVEMET GOAL ORIETATIO Pernyataan-pernyataan berikut di bawah ini merupakan gambaran dirimu dalam belajar. Berikan jawabanmu

Lebih terperinci

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian Lampiran 1.Kuesioner Penelitian UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS EKONOMI/JURUSAN AKUNTANSI PENGANTAR Dalam rangka penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 1. Kuesioner 90 Lampiran 1. Kuesioner Kuesioner : Analisis Pengaruh Relationship Marketing terhadap Customer Loyalty yang dimediasi oleh Customer Satisfaction (studi kasus : Distributor Lenovo PT. Visiland Dharma Sarana)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data responden yang telah diperoleh dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin responden, status pekerjaan, jasa perawatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data 65 responden yang didapat dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia responden, jenis kelamin responden, produk kuliner yang pernah dipromosikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Validitas dan Reliabilitas Pretest Pada bab ini akan dijabarkan hasil temuan yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survey Peneliti menyebarkan kuesioner pretest kepada 30 orang responden, yaitu pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian peneliiti melakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian a. Uji itas Angket yang telah disebarkan kemudian di uji validitasnya dengan menggunakan program Statistical

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Uji Validitas dengan Analisis Faktor Tujuan: Untuk menguji tingkat validitas konstruk seperangkat instrumen, kuesioner atau angket Contoh Masalah: Apakah butir-butir yang dikembangkan

Lebih terperinci

KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (Audit Internal)

KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (Audit Internal) Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Daftar Pertanyaan Penelitian Bapak/Ibu yang terhormat, saya ingin mengetahui tentang peranan audit internal dalam menunjang pengendalian intern atas persediaan bahan baku

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMK Negeri Pasirian Perkembangan zaman era global yang sangat pesat dewasa ini sangat berpengaruh pada pola pikir

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji BAB IV ANALISIS DATA A. Penjelasan Penelitian Pada bab empat ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pada penelitian ini kuesioner yang terkumpul jumlahnya sudah sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN 1) Nurul Afida 2) Edy Sulistiyawan 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2) Program

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas.

Lebih terperinci

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan pada ERHA CLINIC Bandung Hasil Penelitian pada bab ini penulis membahas hasil penelitian tentang pengaruh Pelatihan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNIVERSITAS INDONESIA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING YAMAHA MIO TERHADAP WORD

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini, peneliti akan melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan dan diproses. Sebelum data penelitian hasil survey dengan kuesioner terkumpul, peneliti

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN APLIKASI ANALISIS FAKTOR DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN MAXIMUM LIKELIHOOD DALAM FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON 73 74 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON Lembar kuesioner ini diedarkan untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Latar Belakang Perusahaan 2.1.1. Sejarah Unilever Indonesia PT. Unilever Indonesia, Tbk., didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever's Zeepfabrieken

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 47 orang guru BK SLTA (5, SMA, 1 MA, dan 9 SMK) di Salatiga, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 1. Kuesioner 85 Lampiran 1. Kuesioner Yth. Saudara / i responden Saya Adhitya Buwono mahasiswa semester akhir Magister Manajemen (MMUI) sedang melaksanakan penelitian untuk thesis saya dengan judul Efek dari Switching

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mutiara Bunda adalah rumah sakit bersalin yang mengacu pada spesialisasi pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk 60 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk (Perseroan) telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Gatherinc Café & Bistro telah berdiri sejak tanggal 6 December 2016. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN. terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai dirintis hingga saat ini.

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN. terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai dirintis hingga saat ini. BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT Unilever sebagai salah satu perusahaan customer package goods multinasional terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai dirintis hingga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA LAMPIRAN 2 Kuesioner Penelitian No. Responden : Hari, tanggal : Kuisioner Penelitian Kuisioner penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lokasi, harga,

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

No : ( diisi peneliti ) Tanggal : ( diisi peneliti )

No : ( diisi peneliti ) Tanggal : ( diisi peneliti ) LAMPIRAN 63 64 Lampiran 1. Kuesioner penelitian No : ( diisi peneliti ) Tanggal : ( diisi peneliti ) Keterangan: STS: Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju CS : Cukup Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju

Lebih terperinci

Lampiran: 1 SURAT PERNYATAAN. Kepada Yth.: Bpk/Ibu/Sdr/I. Di Tempat. Dengan Hormat,

Lampiran: 1 SURAT PERNYATAAN. Kepada Yth.: Bpk/Ibu/Sdr/I. Di Tempat. Dengan Hormat, Lampiran: 1 SURAT PERNYATAAN Kepada Yth.: Bpk/Ibu/Sdr/I Di Tempat Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Adcha. Yunafa ( B. 100. 100. 051 ) mahasiswa fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Chandra Super Store merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang telah tersebar di berbagai kota. Chandra menjual berbagai produk dan merek mulai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. Bandung, November Kepada Yth, Bapak / Ibu Responden Di tempat

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. Bandung, November Kepada Yth, Bapak / Ibu Responden Di tempat Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kepada Yth, Bapak / Ibu Responden Di tempat Bandung, November 2006 Dengan hormat, Saya mahasiswi tingkat akhir Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Maranatha Bandung,

Lebih terperinci

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE)

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE) 79 KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE) Nama : Usia : Gender : Pekerjaan : Variable kualitas pelayanan Harapan Kinerja (Realita) STS TS KS S SS STS TS KS S SS A. Tangible 1. Tata letak ruangan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35 76 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Word Of Mouth dan kualitas produk terhadap kepuasan pembelian yang dimediasi minat beli di restoran Endorphin Eatery & Brew.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden dan tanggapan responden. Jumlah kuesioner yang diedarkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian difokuskan kepada masalah yang diteliti yaitu pengaruh pemasaran hijau terhadap

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT Responden yang terhormat, Dalam rangka penyusunan skripsi mengenai Pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini ditujukan pada bank yang berada di Bandung Pusat dengan responden bersyarat yaitu seorang manajer bank. Dalam hal ini peneliti

Lebih terperinci

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

VALIDITAS DAN RELIABILITAS VALIDITAS DAN RELIABILITAS UJI VALIDITAS Validitas dalam bahasa sederhana digunkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Validitas dapat diuji

Lebih terperinci

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM :13212670 PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. 1.1Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Kebutuhan mahasiswa

Lebih terperinci

Petunjuk Pengisian : Isilah/berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda pilih di bawah ini.

Petunjuk Pengisian : Isilah/berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda pilih di bawah ini. LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN Bapak/Ibu/saudara/i yang terhormat, Saya bernama Rosselina Cindy Kautsar (H24080061), Mahasiswi Program Sarjana Manajemen, Departemen

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul

KUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul LAMPIRAN 84 85 KUESIONER PENELITAN Universitas Esa Unggul Program S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi lmu Manajemen Kampus Universitas Esa Unggul Kebon Jeruk Telp/fax. (021) 5682510 Responden

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah konstruk. apabila r hitung

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah konstruk. apabila r hitung BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Data 4.1.1 Uji itas dan Reliabilitas 4.1.1.1 Uji itas Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor atau butir pertanyaan dengan skor

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b.

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b. 96 A. Karakteristik Responden KUESIONER PENELITIAN Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b. Perempuan 2. Status : a. Menikah b. Belum Menikah

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Penelitian. menunjang pengendalian intern atas persediaan barang jadi di PT. LAJ. Untuk itu saya

Daftar Pertanyaan Penelitian. menunjang pengendalian intern atas persediaan barang jadi di PT. LAJ. Untuk itu saya Lampiran I Kuesioner Penelitian Daftar Pertanyaan Penelitian Bapak/Ibu yang terhormat, saya ingin mengetahui tentang peranan audit internal dalam menunjang pengendalian intern atas persediaan barang jadi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang

BAB V PENUTUP. Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang BAB V PENUTUP Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Meangcu hasil penelitian tersebut, selanjutnya dirumuskan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e.

KUESIONER. A. Data Responden. 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. KUESIONER A. Data Responden 1. Profesi anda sekarang : a. Mahasiswa b. Pegawai swasta c. Pegawai negeri d. Wiraswata e. Lain-lain 2. Usia anda sekarang : a. 17-21 tahun b. 21-30 tahun c. 30-40 tahun d.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. 70 DAFTAR PUSTAKA Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta. Azwita Arifuddin. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Membeli Komputer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adira Finance tbk. Berdiri pada bulan Maret 1990, yang beralamat di Graha Adira Menteng Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Kuesioner

LAMPIRAN 1 Kuesioner LAMPIRAN 1 Kuesioner UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI DEPOK No: Responden Yth. Nama saya Margaretha Gunawan, mahasiswi semester VII Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Saat ini saya sedang melakukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada.

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN seluruh pertanyaan yang ada. KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR MEMENGARUHI KEHAMILAN USIA MUDA DI KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2012 I. Petunjuk Pengisian : a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan ibu untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL BAB IV ANALISIS HASIL A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil yang telah diperoleh

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI CIREBON EYE CENTER

STRUKTUR ORGANISASI CIREBON EYE CENTER LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI CIREBON EYE CENTER L1-1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI CIREBON EYE CENTER NO : 01 TAHUN 2008 TANGGAL : 3 APRIL 2008 TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA CIREBON EYE CENTER KOTA

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci