MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 105/PUU-XIV/2016

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 105/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAKAMAH KONSTITUSI SEBAGAIMANA DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI, UNDANG- UNDANG NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN, DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA MENDENGARKAN KETERANGAN DPR DAN AHLI PEMOHON (IV) J A K A R T A SENIN, 30 JANUARI 2017

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 105/PUU-XIV/2016 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi [Pasal 10 ayat (1) dan Pasal 47], Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman [Pasal 29 ayat (1)], dan Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan [Pasal 7 ayat (2) huruf I] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Forum Advokat Muda Indonesia (FAMI) ACARA Mendengarkan Keterangan DPR dan Ahli Pemohon (IV) Senin, 30 Januari 2016, Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Arief Hidayat (Ketua) 2) Anwar Usman (Anggota) 3) Aswanto (Anggota) 4) I Dewa Gede Palguna (Anggota) 5) Manahan MP Sitompul (Anggota) 6) Maria Farida Indrati (Anggota) 7) Suhartoyo (Anggota) 8) Wahiduddin Adams (Anggota) Saiful Anwar Panitera Pengganti i

3 Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Zenuri Makhrodji 2. Saiful Anam 3. Cakra Heru Santosa 4. Fuad 5. Panca Hasibuan 6. Rahayu A. Haniati B. Pemerintah: 1. Hotman Sitorus 2. Wahyu Jaya Azhari ii

4 1. KETUA: ARIEF HIDAYAT Bismillahirrahmaanirrahiim. Sidang dalam Perkara 105/PUU- XIV/2016 dengan ini dibuka dan terbuka untuk umum. Saya cek kehadirannya, Pemohon siapa yang hadir? Silakan. 2. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Ya, terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Maaf ya, mohon maaf, Yang Mulia, sebelumnya kami sedang menunggu Saksi Ahli, Yang Mulia. Jadi, izinkan waktu untuk sebentar beliau sebentar lagi sampai, Yang Mulia. 3. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, coba kita anukan dahulu. 4. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Ya, Yang Mulia (...) 5. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, baik ( ) 6. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Baik. Ya, Yang Mulia. Baik yang hadir kami ( ) 7. KETUA: ARIEF HIDAYAT Jadi ( ) SIDANG DIBUKA PUKUL WIB KETUK PALU 3X 8. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Dari forum Advokat Pemuda Indonesia. Saya pribadi, Bapak Zenuri Makhrodji, S.H., M.H., sebagai ketua, dan sebelah kiri saya, Dr. Saiful Anam sebagai Sekjen, dan sebelah kirinya Bapak Cakra, S.H., M.H., sebelahnya Bapak Fuad, S.H., M.H., dan sebelah kanan saya Bapak Panca, S.H., dan sebelahnya Ibu Rahayu, S.H., M.B.A., terima kasih, Yang Mulia. 1

5 9. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Dari DPR tidak hadir. Dari pemerintah yang hadir? 10. PEMERINTAH: HOTMAN SITORUS Terima kasih, Yang Mulia. Pemerintah hadir, saya Hotman Sitorus bersama Wahyu Jaya. Terima kasih, Yang Mulia. 11. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Pemohon, jadi kita sudah mengundur jadwal persidangannya 30 menit. Kita pukul WIB ada acara yang penting yang tidak bisa kita tinggalkan sehingga ini kalau Ahli belum datang, ada keterangan tertulis. Sekarang saya tanya, apakah cukup dengan tertulis ini? Apakah harus didengar keterangannya secara lisan? Kalau harus didengar keterangan lis secara lisan, berarti dihadirkan pada minggu yang akan datang, tapi keterangan tertulis sudah kami terima. 12. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Maaf, Yang Mulia, beliau hampir sampai, Yang Mulia. 13. KETUA: ARIEF HIDAYAT Itu yang enggak bisa (...) 14. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Pemohon ( ) 15. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kita. Kita sudah menunggu, mentoleransi 30 menit. Ya, kita si tunggu sidang berikutnya sama saja sebetulnya. Jadi, keterangan tertulis dan keterangan lisan itu sebetulnya nilainya sama di depan Mahkamah, ya? Kalau mau kita dengar lisan, nanti kita agendakan pada persidangan yang akan datang. 16. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Maaf, Yang Mulia, beliau Pak H. Indra Sahnun Lubis, Yang Mulia ( ) 2

6 17. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ya, enggak masalah ( ) 18. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Presiden ( ) 19. KETUA: ARIEF HIDAYAT Siapa pun, ya. 20. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Ya. 21. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ini saya minta ketegasan, mau didengar keterangannya secara lisan atau cukup tertulis saja? 22. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Kalau minta waktu 10 menit? 23. KETUA: ARIEF HIDAYAT Sudah 30 menit ini ( ) 24. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Oh, ya ( ) 25. KETUA: ARIEF HIDAYAT Kita punya acara yang penting soalnya. 26. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Oh, ya. Kal kalau begitu lisan deh, Yang Mulia. 27. KETUA: ARIEF HIDAYAT Hanya lisan, ya? 3

7 28. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Ya. 29. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik, kalau begitu kita agendakan kembali untuk mendengarkan keterangan Ahli dari Pemohon satu orang ini, atau mau ditambah lagi? 30. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Tambah, Yang Mulia, ada. 31. KETUA: ARIEF HIDAYAT Ada, ya. Berapa? Berapa? 32. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Rencana lima. Karena kemarin mundur, Yang Mulia. Ya, insya Allah lima, Yang Mulia. 33. KETUA: ARIEF HIDAYAT Tiga dulu, ya? 34. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Siap, Yang Mulia. 35. KETUA: ARIEF HIDAYAT Pada sidang yang akan datang, ya? 36. KUASA HUKUM PEMOHON: ZENURI MAKHRODJI Ya, Yang Mulia. 4

8 37. KETUA: ARIEF HIDAYAT Baik. Sidang yang akan datang diselenggarakan hari Rabu, 8 Februari 2017 pada Pukul WIB, untuk mendengarkan keterangan Ahli Pemohon, tiga orang, ya. Pemerintah? Cukup, ya? Baik, kalau begitu sidang selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 30 Januari 2017 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d. Yohana Citra Permatasari NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 5