NUR SIDIK CAHYONO AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL BIJI JARAK, DAUN URANG-ARING DAN KOMBINASINYA TERHADAP MALASSEZIA SP. SERTA EFEK IRITASINYA

Transkripsi

1 NUR SIDIK CAHYONO AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL BIJI JARAK, DAUN URANG-ARING DAN KOMBINASINYA TERHADAP MALASSEZIA SP. SERTA EFEK IRITASINYA Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

2 Pada kutipan atau saduran skripsi ini harus tercantum nama penulis dan lembaganya yaitu Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung

3 AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK ETANOL BIJI JARAK, DAUN URANG- ARING DAN KOMBINASINYA TERHADAP MALASSEZIA SP. SERTA EFEK IRITASINYA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains dari Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi, Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung September 2008 NUR SIDIK CAHYONO Prof. Dr. Elin Yulinah Sukandar Pembimbing Utama Dr. I Ketut Adnyana Pembimbing Serta

4 ABSTRAK Terdapat hubungan antara pertumbuhan jamur Malassezia sp. secara berlebihan di kulit kepala dengan peningkatan produksi ketombe. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antifungi ekstrak etanol biji jarak, daun urang-aring dan kombinasinya dalam menghambat pertumbuhan Malassezia sp. dengan metode pengenceran agar dan penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM). Selain itu, juga dilakukan uji iritasi ekstrak tersebut terhadap kulit dan mata melalui penetapan iritasi dermal dan mata akut pada kelinci. Ekstrak etanol biji jarak, daun urang-aring dan kombinasinya menunjukkan aktivitas antifungi terhadap Malassezia sp. KHM ekstrak etanol biji jarak sebesar 50 g/ml dan daun urang-aring sebesar 0,5 g/ml terhadap Malassezia sp. Kombinasi kedua ekstrak tersebut menunjukkan sifat aditif terhadap Malassezia sp. Pada dosis 40 kali KHM masingmasing, biji jarak dan kombinasinya dengan daun urang-aring praktis tidak mengiritasi mata dan tidak mengiritasi dermal kelinci, sedangkan daun urang-aring tidak mengiritasi mata dan dermal kelinci sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu alternatif pengobatan ketombe. ABSTRACT There is correlation between extremely growth of Malassezia sp. on scalp and higher production of dandruff. This research was done to examine antifungal activity of ethanol extracts of castor seeds, urang-aring leaves and its combination against Malassezia sp. using agar dillution method and Minimum Inhibition Concentration (MIC) examination. It was also tested the irritation effect of that extract to skin and eye by acute dermal and eye irritation examination to rabbit. Ethanol extracts of castor seeds, urang-aring leaves and its combination had shown antifungal activity against Malassezia sp. The MIC of ethanol extract of castor seeds was 50 g/ml and urang-aring leaves was 0.5 g/ml against Malassezia sp. The combination of both extracts had shown additive activity against Malassezia sp. At 40 time dose of each MIC, castor seeds and its combination with urangaring leaves practice did not irritate rabbit s eye and did not irritate rabbit s skin, otherwise urang-aring leaves did not irritate rabbit s eye and skin, so it can be developed potentially as one of the alternative treatments for dandruff. i

5 KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penyusunan Buku Tugas Akhir II ini dapat diselesaikan. Buku berjudul Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Biji Jarak, Daun Urang-aring dan Kombinasinya terhadap Malassezia sp. serta Efek Iritasinya ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains dari Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi, Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Prof. Dr. Elin Yulinah Sukandar sebagai pembimbing utama dan Dr. I Ketut Adnyana sebagai pembimbing serta yang dengan kesabaran dan keikhlasan telah memberikan bimbingan, nasihat dan masukan yang sangat berharga. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada keluarga tercinta, terutama kedua orang tua, yang telah begitu besar mencurahkan kasih sayang dan bimbingannya serta memberikan segala dukungan baik secara moril dan materil, lalu kepada Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi beserta seluruh jajaran dosen, staf dan karyawan atas segala bantuan yang diberikan, kepada teman-teman dan sahabat-sahabat tersayang yang selalu mendukung dan memberikan semangat, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala dukungan yang telah diberikan. Disadari isi buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang. ii

6 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... PENDAHULUAN... 1 BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Botani Ketombe Malassezia sp Kombinasi Antimikroba Ketokonazol Iritasi Kulit Mata Metode Farmakologi METODOLOGI PENELITIAN PERCOBAAN Bahan Alat Mikroba dan Hewan Uji Penyiapan Simplisia Karakterisasi Simplisia Penapisan Fitokimia Simplisia Penyiapan Ekstrak Karakterisasi Ekstrak Penyiapan Larutan Uji Antifungi Penyiapan Media Uji ii iii v vi vii iii

7 3.11 Sterilisasi Alat dan Bahan Penyiapan Mikroba Uji Pengujian Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Biji Jarak dan Daun Urang-aring terhadap Malassezia sp Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Ekstrak Etanol Biji Jarak dan Daun Urang-aring, serta Aktivitas Kombinasi Keduanya terhadap Malassezia sp Penetapan Kesetaraan Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Jarak dan daun Urang-aring dengan Antifungi Pembanding terhadap Malassezia sp Pengujian Iritasi HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran RINGKASAN PENELITIAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iv

8 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.1 Karakteristik dari Tujuh Spesies Malassezia Penilaian Reaksi Kulit Penilaian Lesi Okular Hasil Karakterisasi Simplisia Hasil Penapisan Fitokimia Simplisia dan Ekstrak Hasil Pengamatan Aktivitas Kombinasi Ekstrak Etanol Biji Jarak dan daun Urang-aring Hasil Pengamatan Uji Iritasi Dermal dan Mata Kelinci v

9 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1.1 Morfologi pohon jarak Morfologi herba urang-aring Kondisi klinik kulit kepala berketombe Biakan Malasezia sp Efek kombinasi dua senyawa antimikroba dalam menghambat pertumbuhan mikroba Struktur ketokonazol Kulit manusia beserta lapisan-lapisannya Struktur mata KHM biji jarak KHM daun urang-aring Hasil Pengujian kombinasi ekstrak etanol biji jarak dan daun urang-aring.. 43 vi

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman A Determinasi Tanaman B Keterangan Strain Jamur vii

11 PENDAHULUAN Ketombe merupakan kelainan pada kulit kepala yang ditandai dengan pengelupasan berlebihan dari stratum korneum yang membentuk sisik putih kasar. Pengelupasan stratum korneum ini merupakan gejala yang normal bila pengelupasan itu jumlahnya sedikit, namun bila terjadi berlebihan secara terus-menerus dapat menyebabkan ketidaknyamanan terhadap penderita. Selain itu, sisik-sisik putih tersebut dapat berjatuhan pada daerah bahu yang dapat menyebabkan penderita ketombe mengalami penurunan kepercayaan diri. Prevalensi ketombe diketahui menyerang 15-20% populasi dunia 1 dan lebih dari 50% di antaranya menyerang orang-orang dari ras Kaukasian dan 80% di antaranya menyerang orang-orang Afrika 2, serta diperkirakan menyerang 18% dari penduduk Indonesia 3. Munculnya ketombe dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya diketahui terdapat hubungan antara pertumbuhan jamur Malassezia sp. secara berlebihan di kulit kepala dengan peningkatan produksi ketombe. Oleh karena itu, pengobatan terhadap ketombe dapat didasarkan pada pengurangan jumlah Malassezia sp. di kulit kepala, baik dengan penggunaan obat-obatan kimia sintetis maupun bahan-bahan tradisional. Melalui bahan-bahan tradisional, biji jarak dan daun urang-aring telah diketahui secara empiris memiliki aktivitas antimikroba dan secara laboratorium memiliki aktivitas antifungi terhadap Pityrosporum ovale, salah satu jenis dari genus Malassezia, yang masing-masing memberikan nilai konsentrasi hambat minimum <0,001 mg/ml media terhadap Pityrosporum ovale (Rahayu, 2005). Tanaman-tanaman ini juga telah lama dipakai sebagai penyubur rambut dalam pengobatan tradisional sehingga aktivitas sebagai antiketombe dari kedua tanaman ini dapat menjadi nilai tambah dalam pemanfaatannya sebagai perawatan rambut dan kulit kepala. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas dari ekstrak etanol biji jarak, daun urangaring dan kombinasi keduanya dalam menghambat pertumbuhan Malassezia sp. secara in vitro melalui metode pengenceran agar dan penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM). Selain itu, juga dilakukan uji iritasi ekstrak tersebut melalui penetapan iritasi 1 diakses 1 September diakses September ekstrapolasi statistik dari diakses 30 Agustus

12 2 dermal dan mata akut pada kelinci untuk mengetahui efek iritasi dari zat uji sebagai salah satu syarat kelayakan pengembangan sediaan farmasi yang digunakan secara topikal. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi pengembangan ekstrak etanol biji jarak dan daun urang-aring sebagai alternatif antiketombe yang potensial.