BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1. Distribusi dan Deskripsi Data Penguasaan Konsep Biologi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1. Distribusi dan Deskripsi Data Penguasaan Konsep Biologi"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Solving terhadap penguasaan konsep biologi ditinjau dari tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa. Data penguasaan konsep dicerminkan dari hasil belajar siswa ranah kognitif berupa tes objektif dari kedua kelompok yaitu kelas VIII B dan kelas VIII D SMP Islam Diponegoro. Kelas VIII B dengan jumlah 18 siswa sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran problem solving dan kelas VIII D dengan jumlah 24 siswa sebagai kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. A. Deskripsi Data 1. Distribusi dan Deskripsi Data Penguasaan Konsep Biologi Data penguasaan konsep biologi diperoleh dari tes setelah pembelajaran (post test). Soal tes terdiri dari 40 butir soal pilihan ganda yang mencakup tingkat kesulitan C1 sampai dengan C6. Secara lengkap data penguasaan konsep biologi dapat dilihat pada lampiran 2 dan secara ringkas disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Distribusi dan Deskripsi Data Penguasaan Konsep Biologi Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Interval Kelas Frekuensi Interval Kelas Frekuensi Jumlah 24 Jumlah 18 Mean Mean Median 60 Median 75 Variance Variance Std. Deviation Std. Deviation Minimum 40 Minimum 48 56

2 Lanjutan mmmmmmmmmmm tabel 4.1. Distribusi dan Deskripsi Data Penguasaan Konsep Biologi Maximum 70 Maximum 85 Range 30 Range Tabel 4.1 menunjukkan rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari kontrol, rata-rata kelompok eksperimen adalah 71,1 sedangkan kelompok kontrol 59,6. Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa variansi dan standar deviasi kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol, keadaan ini menunjukkan bahwa tingkat keragaman atau variabilitas nilai pada kelompok eksperimen lebih besar atau lebih homogen daripada kelompok kontrol. Nilai minimum dan maksimum pada kelompok eksperimen menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Median atau nilai tengah pada kelompok eksperimen juga lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Berdasar atas hasil tersebut maka secara umum dapat dikatakan bahwa penguasaan konsep biologi pada kelompok eksperimen secara deskriptif lebih baik daripada kelompok kontrol. Data pada tabel 4.1 di atas dapat dibuat diagram batang yang menunjukkan perbandingan nilai rata-rata penguasaan konsep biologi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen seperti pada gambar 4.1. Gambar 4.1. Perbandingan Hasil Penguasaan Konsep Biologi Kelompok Kontrol dan Eksperimen.

3 58 Gambar 4.1 menunjukkan rata-rata nilai penguasaan konsep biologi siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil penguasaan konsep biologi antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran problem solving dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. B. Pengujian Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Kriteria yang harus dipenuhi adalah populasi yang terdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih besar dari nilai signifikansi α = 0,05. Hasil uji normalitas hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor dapat dilihat pada lampiran 3. Berikut ini adalah hasil uji normalitas hasil penguasaan konsep biologi berdasarkan model pembelajaran yang disajikan secara ringkas. Hasil uji normalitas hasil penguasaan konsep biologi pada kelas yang menggunakan metode konvensional didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,137 dan pada kelas yang menggunakan model pembelajaran problem solving diperoleh nilai Sig. sebesar 0,744. Berikut ini adalah hasil uji normalitas hasil penguasaan konsep biologi ditinjau dari tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa yang disajikan secara ringkas. Hasil uji normalitas hasil penguasaan konsep biologi yang memiliki tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) tinggi diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,386, pada tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) sedang diperoleh nilai Sig. sebesar 0,614 dan pada tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) rendah didapatkan nilai Sig. sebesar 0,905. Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai signifikasi lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua sampel pada penelitian ini berasal dari populasi yang terdistribusi normal.

4 59 2. Uji Homogenitas Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan uji Levene s (test of homogeneity of variances) Kriteria yang harus dipenuhi adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari nilai signifikansi α = 0,05, maka H 0 diterima. Hasil uji homogenitas hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor ditinjau dari motivasi belajar dapat dilihat pada lampiran 3. Berikut ini adalah hasil uji homogenitas hasil penguasaan konsep biologi berdasarkan model pembelajaran dengan tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada hasil penguasaan konsep biologi berdasakan model pembelajaran diperoleh nilai Sig. sebesar 0,062. Pada hasil penguasaan konsep biologi berdasakan tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa diperoleh nilai Sig. sebesar 0,727. Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi untuk semua variansi berdasarkan model dan ditinjau dari tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa lebih dari nilai signifikansi 0,05 sehingga keputusan uji H 0 diterima. Hal ini berarti sampel terdistribusi normal dan variansi populasi berdasarkan model pembelajaran dan ditinjau dari tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa berasal dari populasi yang homogen. Selanjutnya dilakukan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. C. Pengujian Hipotesis Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis adalah tingkat signifikasi (α): 0,05 atau 5% yaitu Ho ditolak jika sig < α (0,05). Hal ini berarti jika sig < 0,05 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan sebaliknya jika sig > 0,05 maka hipotesis nihil diterima.

5 60 1. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving terhadap Penguasaan Konsep Biologi Hasil analisis pengaruh penerapan model pembelajaran problem solving terhadap hasil penguasaan konsep biologi menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 3. Berikut ini adalah hasil uji anava dua jalan hasil penguasaa konsep biologi ditinjau dari model pembelajaran problem solving. Pada hasil penguasaan konsep diperoleh nilai Sig. sebesar 0,436. Berdasarkan data diatas diketahui nilai signifikasi untuk kategori model pembelajaran lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil penguasaan konsep biologi sehingga penerapan model pembelajaran problem solving tidak berpengaruh positif terhadap hasil penguasaan konsep biologi. 2. Pengaruh Tingkat Kecerdasan (Intelligence Quotient) terhadap Hasil Penguasaan Konsep Biologi Hasil analisis pengaruh tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa terhadap hasil penguasaan konsep biologi menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 3. Berikut ini adalah hasil uji anava dua jalan hasil penguasaan konsep biologi ditinjau dari tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa. Pada hasil penguasaan konsep diperoleh nilai Sig. sebesar 0,066. Penggolongan tiga tingkatan IQ (Intelligence Quotient) siswa terhadap nilai penguasaan konsep biologi dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 3. Berdasarkan hasil diatas diketahui nilai signifikasi untuk kategori tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil penguasaan konsep biologi ditinjau dari tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa sehingga tidak terdapat pengaruh antara tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa terhadap hasil penguasaan konsep biologi.

6 61 3. Interaksi Model Pembelajaran Problem Solving dengan Tingkat Kecerdasan (Intelligence Quotient) terhadap Penguasaan Konsep Biologi Hasil perhitungan hasil penguasaan konsep biologi berdasarkan model pembelajaran problem solving dan ditinjau dari tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dapat dilihat berikut ini. Pada hasil penguasaan konsep diperoleh nilai Sig. sebesar 0,406. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai Sig. hasil penguasaan konsep biologi lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya tidak terdapat perbedaan yang signifikan artinya tidak ada interaksi model pembelajaran problem solving dan tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa terhadap hasil penguasaan konsep biologi sehingga tidak terdapat pengaruh bersama (interaksi) antara penerapan model pembelajaran problem solving dan tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa terhadap hasil penguasaan konsep biologi. D. Pembahasan Hasil Analisis Data 1. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving terhadap Penguasaan Konsep Biologi Hasil analisis statistik diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh model pembelajaran problem solving terhadap penguasaan konsep biologi. Hasil penguasaan konsep biologi kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini disebabkan oleh model pembelajaran yang diterapkan pada masing-masing kelas berbeda. Seperti yang diketahui sebelumnya, model pembelajaran merupakan peranan penting dalam pencapaian tujuan belajar. Model pembelajaran problem solving sesungguhnya diharapkan dapat menjadi sarana dalam mencapai hasil penguasaan konsep biologi. Namun, dalam penelitian ini hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh model pembelajaran problem solving terhadap penguasaan konsep biologi.

7 62 Tidak adanya pengaruh model pembelajaran problem solving terhadap penguasaan konsep biologi, dikarenakan model pembelajaran problem solving mempunyai beberapa kelemahan didalam proses pembelajaran antara lain: 1) memerlukan waktu yang lama, artinya memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain; 2) siswa yang pasif dan malas akan tertinggal; 3) sukar sekali untuk mengorganisasikan bahan pelajaran; 4) sukar sekali menentukan masalah yang benar-benar cocok dengan tingkat kemampuan siswa (Hamdani, 2011: 86). Penerapan model pembelajaran problem solving pada siswa kelas VIII semester gasal SMP Islam Diponegoro tahun pelajaran 2013/2014 dirancang untuk melakukan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa dalam pemecahan masalah sebagai sarana untuk membantu siswa dalam penguasaan konsep biologi pada materi sistem peredaran darah manusia. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu dari kelompok pembelajaran berbasis masalah yang didasarkan pada teori belajar konstruktivisme. Teori belajar kontruktivisme mempunyai prinsip bahwa siswalah yang harus membangun sendiri pengetahuannya dan menemukan segala sesuatu untuk dirinya dengan memecahkan masalah. Sejalan dengan hal tersebut Atan, Sulaiman, & Idrus (2005: 436) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah menjadikan siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai konsep-konsep yang harus mereka pelajari. Berikut adalah keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model problem solving yang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua menggunakan sintaks yang sama dengan indikator yang berbeda. Sebelum memasuki sintaks pertama pada awal pembelajaran, siswa diberi motivasi dan apersepsi dengan cara memberikan pertanyaan yang menghubungkan pada materi pelajaran, seperti; Pernahkah anggota badan kalian terluka, apa yang dihasilkan dari anggota badanmu yang terluka jika tanganmu teriris pisau? Kemudian seperti apa wujudnya darah itu,cair ataukah padat? Jika cair, apa saja isinya atau komposisinya yang ada di dalam darah tersebut? Pada saat kalian terluka darah itu berhenti atau tidak?

8 63 Jika darah berhenti itu adalah salah satu fungsinya,lalu mengapa bisa berhenti? Kemudian apa fungsi darah yang lainnya? Selanjutnya, jika darah itu berwujud cair kira-kira darah itu mengalir atau tidak, lalu di mana tempatnya, dialirkan melalui bagian tubuh yang mana? (dengan menunjukkan pembuluh darah yang tampak pada tangan sebagai gambaran apersepsi bagi siswa). Nah siapa yang memompa darah mengalir ke seluruh tubuh, apa alat pemompanya atau bagian organ tubuh yang mana yang memompa darah sehingga darah mengalir keseluruh tubuh. Hal tersebut bertujuan agar menarik perhatian siswa sehingga lebih termotivasi untuk mempelajari materi lebih lanjut. Sintaks pertama dalam model pembelajaran problem solving adalah mengidentifikasi masalah. Siswa diarahkan untuk mengidentifikasi masalah yang nantinya bisa menjadi vocal point dalam pelajaran selanjutnya sekaligus memberi arahan pada tahap selanjutnya. Sintaks berikutnya adalah menegaskan masalah, dengan melibatkan guru dalam mengajari siswa tentang bagaimana menegaskan masalah-masalah, yang nantinya memberi mereka strategi yang dapat menjembatani celah konseptual antara menentukan atau mendefinisikan masalah dan memilih atau menyeleksi strategi. Guru menerapkan langkah ini dengan cara membantu siswa untuk menegaskan masalah yang menjadi vocal point dengan menggunakan strategi questioning interaktif, seperti; Sekarang, coba perhatikan apakah semua darah berwarna merah? Apabila darah itu berwarna merah, mengapa darah itu berwarana merah atau putih, apa yang menyebabkan darah berwarna merah? Apa perbedaan fungsinya darah berwarna merah atau putih? Apakah ada perbedaan jumlah sel darah merah atau putih? Jadi, apa saja komponen yang terkandung dalam darah?. Silahkan berpikir dan didiskusikan dalam kelompok masing-masing tentang permasalahan-permasalahan tersebut. Ada yang mau berpendapat?. Pertanyaan tersebut mengarahkan pada berbagai kemungkinan jawaban, sehingga pada saat pembelajaran siswa merespon pertanyaan dengan langsung menjawab secara mandiri. Masalah yang ditegaskan oleh guru dihadapkan dengan kondisi nyata atau permasalahan yang ada dalam kehidupan siswa, sehingga siswa mudah

9 64 memikirkan solusi dalam menyelesaikannya. Kondisi tersebut dapat memberikan pengetahuan yang lebih bermakna bagi siswa. Sesuai dengan teori belajar bermakna dari David Ausubel yang menyebutkan bahwa belajar bermakna merupakan proses belajar dimana informasi baru dikaitakan dengan pengetahuan atau struktur pengertian yang sudah dimiliki siswa. Adapun kaitannya dengan model pembelajaran problem solving adalah dalam hal mengaitkan informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. Pelaksanaan strategi sangat membantu memfokuskan perhatian siswa pada aspek-aspek menonjol dalam masalah yang sedang dihadapi. Pelaksanaan strategi dengan memberikan pada siswa LKS tentang sistem peredaran darah manusia. LKS tersebut diilustrasikan dengan gambar, video, maupun pertanyaan yang memancing daya kreatifitas siswa untuk mempresentasikan informasi sebagai sumber diskusi. Siswa diminta mengerjakan LKS dengan diskusi dalam kelompok sehingga terjadi interaksi sosial dengan teman lain. Interaksi sosial tersebut dapat memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa. Terbentuknya ide-ide baru merupakan salah satu keuntungan dari pembelajaran problem solving sebagaimana yang dijelaskan oleh Aldous (2005: 43) bahwa keuntungan lain dari problem solving adalah dapat mengungkap asal munculnya ide-ide baru dan pengembangan ideide baru. Melalui interaksi sosial tersebut memungkinkan terjadinya scaffolding yang dapat membantu siswa dalam menuntaskan masalah tertentu dengan bantuan teman lain yang memiliki kemampuan lebih. Sesuai dengan teori belajar Vigotsky yang menekankan pentingnya aspek sosial belajar. Kaitannya dengan problem solving dalam hal mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan awal atau struktur kognitif yang telah dimiliki siswa melalui interaksi sosial dalam belajar dengan teman lain. Guru juga melakukan pendekatan kepada siswa agar tidak merasa sungkan atau takut sehingga peneliti dapat dengan mudah mengatur dan meminta siswa untuk belajar biologi menggunakan model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti tanpa membuat pembelajaran teacher centered. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah memberikan arahan pada siswa untuk

10 65 bekerja secara kelompok dan membagi tugas kepada anggota kelompoknya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang perlu dianalisis. Relevan dengan hasil penelitian Tungga (2011) bahwa penerapan model pembelajaran problem solving dapat mengubah kegiatan pembelajaran yang bersifat teacher centered menjadi student centered. Sintaks terakhir model pembelajaran problem solving adalah mengevaluasi hasil pembelajaran. Pada tahap ini guru bersama siswa membahas hasil belajar kelompok dengan mendorong siswa untuk menilai dan menyampaikan permasalahan yang telah dipecahkan melalui presentasi. Siswa tak jarang memiliki kesulitan dalam tahap ini, mereka ingin menyelesaikan tugas tanpa peduli jawaban tersebut tepat atau tidak sehingga solusi yang mereka peroleh kurang sesuai. Disinilah dibutuhkan peran guru untuk memberi pengarahan dan pertimbangan sehingga mendorong siswa menemukan jawaban yang tepat atas permasalan tersebut. Evaluasi ini penting untuk dilakukan karena siswa membutuhkan pembenaran dan penguatan dari pengetahuan yang mereka peroleh. Peran guru sangat signifikan untuk mengarahkan pengetahuan siswa yang mungkin kurng terkontruksi dengan baik. Oleh sebab itu, guru harus memiliki pengetahuan yang lebih daripada siswa. Setelah siswa memahami permasalahan yang ada tentang sistem peredaran darah manusia, siswa diajak melakukan pembuktian melalui percobaan dan pengamatan seperti mengetahui terdapatnya komponen-komponen darah pada preparat awetan menggunakan mikroskop. Sesuai dengan penjelasan (Winkel, 1996: 83) bahwa belajar memecahkan problem dapat melalui pengamatan. Siswa dihadapkan pada problem yang harus di pecahkan dengan mengamati baik-baik, dengan demikian siswa dapat menarik kesimpulan. Serangkaian proses kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dengan sintaks yang jelas dalam pembelajaran problem solving menggambarkan efektivitas interaksi antara guru dan siswa. Kegiatan tersebut memberi pengalaman baru dalam belajar bagi siswa yang sebelumnya tidak mereka dapatkan. Pengetahuan baru di dapat dari banyaknya aktivitas belajar, hal ini menghasilkan pengalaman belajar semakin banyak. Pengalaman belajar

11 66 yang banyak membantu siswa mudah menguasai konsep biologi (yang dicerminkan dari aspek kognitif). Siswa yang bekerja sama memecahkan atau menyelidiki beberapa masalah, terlibat dalam pengembangan bakat-bakat lainnya seperti merencanakan, mengorganisasikan, komunikasi sosial, kreativitas dan kemampuan akademik. Sesuai dengan teori belajar Piaget yang menyebutkan bahwa perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana siswa secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman yang nyata melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi siswa. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Mariati (2010) bahwa model pembelajaran berbasis problem solving dapat meningkatkan kemampuan metakognisi dan pemahaman konsep mahasiswa. Penelitian Selviana (2007) juga memperkuat pernyataan bahwa model pembelajaran problem solving mampu meningkatkan hasil belajar pada aspek kognitif. 2. Pengaruh Tingkat Kecerdasan (Intelligence Quotient) terhadap Hasil Penguasaan Konsep Biologi Hasil uji anava dua jalur menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) tidak berpengaruh terhadap hasil penguasaan konsep biologi. Siswa yang memiliki IQ (Intelligence Quotient) rendah tidak berarti penguasaan konsepnya rendah, siswa yang memiliki IQ (Intelligence Quotient) sedang tidak berarti penguasaan konsepnya sedang, demikian pula siswa yang memiliki IQ (Intelligence Quotient) tinggi tidak berarti penguasaan konsepnya tinggi. Robinson (1986: 117) juga memperkuat pernyataan bahwa Intelligence Quotient yang tinggi bukan jaminan bahwa individu akan memiliki berbagai keterampilan yang diperlukan untuk memikul tanggung jawab tingkat tinggi, walaupun skor yang rendah dalam suatu tes inteligensi mungkin saja tepat menunjukkan ketiadaan keterampilan-keterampilan sedemikian. Bagian terpenting daripada penilain komponen genetik dalam inteligensi adalah penilaian sumbangan Intelligence Quotient atas keberhasilan pekerjaan. Kelompok eksperimen dengan rata-rata taraf kecerdasan Intelligence Quotient 104,2 mempunyai nilai rata-rata penguasaan konsep biologi 71,1

12 67 lebih tinggi daripada kelompok kontrol, sedangkan kelompok kontrol rata-rata taraf kecerdasan Intelligence Quotient 103,8 mempunyai nilai rata-rata penguasaan konsep biologi 59,6. Secara lengkap disajikan pada gambar 4.2. Namun, dalam penelitian ini hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) terhadap hasil penguasaan konsep biologi. Penggolongan tiga tingkatan IQ (Intelligence Quotient) siswa terhadap nilai penguasaan konsep biologi dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 3. Gambar 4.2. Perbandingan Penguasaan Konsep Biologi ditinjau dari Intelligence Quotient Kelompok Kontrol dan Eksperimen. Tidak adanya pengaruh tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) terhadap hasil penguasaan konsep biologi, dikarenakan belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang normal dapat berhasil dalam belajar karena siswa belajar dengan baik, artinya belajar dengan menerapkan metode belajar yang efisien. Hasil belajar juga dipengaruhi faktor internal. Seperti yang dikemukakan oleh Purwanto (1994: 102) bahwa hasil belajar (khususnya hasil belajar ranah kognitif yang mencerminkan penguasaan konsep biologi) dipegaruhi oleh faktor internal yang meliputi faktor kematangan/pertumbuhan, faktor pribadi, dan motivasi yang akan memberikan dorongan terhadap siswa

13 68 untuk ingin lebih mengetahui dan tertarik dengan apa yang sedang dipelajarinya, sehingga hal ini dapat mempengaruhi penguasaan konsep biologi yang dicapai. 3. Interaksi Model Pembelajaran Problem Solving dengan Tingkat Kecerdasan (Intelligence Quotient) terhadap Penguasaan Konsep Biologi Hasil uji anava dua jalan menunjukkan bahwa interaksi antara model pembelajaran Problem Solving dengan tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa tidak berpengaruh terhadap hasil penguasaan konsep biologi. Hasil penguasaan konsep biologi di kelas yang menerapakan model pembelajaran Problem Solving maupun kelas yang menggunakan metode konvensional tidak tergantung pada variasi tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) siswa. Rerata hasil penguasaan konsep biologi di kelas eksperimen lebih tinggi dibanding siswa di kelas kontrol baik ditinjau dari tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) sedang, rendah, maupun tinggi. Jika melihat rata-rata hasil penguasaan konsep biologi ditinjau dari tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient), pada kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari kelas kontrol, hal ini disebabkan oleh model pembelajaran yang diterapkan pada masing-masing kelas berbeda. Sesuai dengan pernyataan Atan, Sulaiman, & Idrus (2005: 436) bahwa pembelajaran berbasis masalah menjadikan siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai konsep-konsep yang harus mereka pelajari. Sedangkan tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil penguasaan konsep biologi. Seperti yang diketahui sebelumnya, pembelajaran problem solving memainkan peranan penting dalam pencapaian tujuan belajar. Pembelajaran problem solving sesungguhnya diharapkan dapat menjadi sarana dalam mencapai hasil penguasaan konsep biologi. Namun, dalam penelitian ini hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pembelajaran problem solving dengan tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) terhadap hasil penguasaan konsep biologi. Hal ini dikarenakan model pembelajaran

14 69 problem solving dengan sintaks pembelajarannya dinilai mampu meningkatkan penguasaan konsep biologi sehingga efektif diterapkan untuk membuat siswa lebih aktif dan menguasi konsep biologi, sedangkan tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) merupakan salah satu aspek dari dalam diri siswa yang tidak banyak mempengaruhi. Model pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat dimodifikasi sehingga mempengaruhi penguasaan konsep. Tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) termasuk faktor internal yang juga dapat mempengaruhi hasil belajar. Tetapi tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) merupakan kemampuan yang sifatnya selalu berubah. Sedangkan pencapaian hasil penguasaan konsep biologi tidak hanya dipengaruhi faktor internal dari IQ (Intelligence Quotient) saja tetapi terdapat faktor internal lain yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor internal dan eksternal lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar (khususnya hasil belajar ranah kognitif yang mencerminkan penguasaan konsep biologi) siswa menurut Purwanto (1994: 102), hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1) kematangan/pertumbuhan; 2) sifat-sifat pribadi seseorang; 3) keadaan keluarga; 4) cara guru mengajar; 5) alat-alat pembelajaran; 6) lingkungan dan kesempatan; 7) motivasi. Adanya kekurangan tahap-tahap penelitian atau terdapat langkah yang terlewatkan dalam penelitian, waktu dalam penelitian yang kurang sesuai juga dapat menjadi penyebab tidak adanya interaksi strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil penguasaan konsep biologi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 2 dan SD Negeri Sidorejo Lor 6. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi pembelajaran dan deskripsi data. 1. Deskripsi Pembelajaran SMK N 1 Pleret berlokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di laksanakan pada bulan Maret sampai bulan April 2013. Observasi dilaksanakan sebelum penelitian yaitu pada bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Salatiga yang beralamat Jalan Stadion Nomor 4. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2013 di SMP Negeri 1 Atinggola. Dimana kelas yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa dengan penerapan pembelajaran melalui pendekatan Collaborative Problem Solving.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bringin yang beralamatkan Jalan Diponegoro 116 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah % 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vii viii ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 15 April 2016 sampai dengan 2 Mei

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN BERMAIN JAWABAN PADA SISWA KELAS VII SMP N 1 TERAS TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: DHETA LUSIANINGRUM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07. Jumlah seluruh siswa kelas IV yang menjadi unit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Penelitian Siswa SMP NU 01 Muallimin Weleri dalam kegiatan pembelajaran PAI, sebelum penelitian masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolahan yaitu SD Negeri 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 01. SD Negeri 02 Salatiga beralamatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian menggunakan model Inquiri dan metode konvensional dilakukan di Gugus Kartini dengan 2 SD sebagai subjek penelitian yaitu SD N Mangunsari 04 dan SD N Mangunsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nglinduk yang beralamatkan di dusun Kandangan Desa Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 1 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses penelitian, karena metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Proses Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di MTs NU 05 Sunan Katong Kaliwungu pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian

Lebih terperinci

student center learning (SCL). Penelitian dilakukan sebanyak dua kali

student center learning (SCL). Penelitian dilakukan sebanyak dua kali BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DISKRIPSI DATA Data penelitian ini adalah data kelas teacher center learning (TCL) dan kelas student center learning (SCL). Penelitian dilakukan sebanyak dua kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model pembelajaran konvensional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang terletak di jalan Kartini No 2 Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu kelas VIIA dan VIIB yang masing-masing kelas terdiri dari 23 siswa. Kelas VIIB ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP N 2 Kalasan merupakan sekolah yang beralamat di Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Visi SMP

Lebih terperinci

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

!#$%#& Interval Kelas =!#$%#$!#$%&'( BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Deskripsi data awal dari kedua kelas sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 Deskripsi Nilai Pretest N Minimum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bringin dan SDN 02 karanggeneng yang terletak di desa Bringin dan Desa karanggeneng kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian akan memberikan beberapa data setelah dilakukan penelitian. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 29 siswa kelas VII-B

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran 21 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di SMP Negeri 1 Berbah dengan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 5 Padang tentang perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian eksperimen ini dilakukan pada bulan November 2013 di Kota Kudus dengan memfokukskan pada dua variabel bebas yaitu Media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 02 dan SD Negeri Sidorejo Lor 06 yang berada di

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Usaha Dan Energi Siswa VIII SMP Negeri 9 Palu Jumarni, Marungkil Pasaribu dan Hendrik Arung Lamba

Lebih terperinci

BAB IV METODE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KHUSUSNYA PADA MAPEL FIKIH

BAB IV METODE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KHUSUSNYA PADA MAPEL FIKIH BAB IV METODE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KHUSUSNYA PADA MAPEL FIKIH A. Deskripsi Proses Penelitian 1. Kondisi awal penelitian Siswa MI Miftahussyibyan genuk dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di MTsS Pondok Pesantren Thawalib Padang tentang perbedaan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian a. Uji Keseimbangan Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menempatkan subjek penelitian kedalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Tuntang, suatu sekolah yang berlokasi di kampung Beran, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan jenis kategori penelitian eksperimen semu dengan analisis faktorial yang telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada uraian bab ini akan dipaparkan tentang hasil ujicoba instrumen, hasil penelitian, analisis data dan pembahasan. Data yang diolah adalah data hasil observasi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan prestasi belajar matematika menggunakan pembelajaran kooperatif model jigsaw

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang beralamat jl kartini Salatiga. Subjek penelitian adalah siswa kelas X

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Sulistyaning Kartikawati, Hendrik Pratama Universitas PGRI Madiun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012, bertempat di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menerapkan metode pembelajaran inkuiri dalam pendekatan saintifik di kelas VII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menerapkan metode pembelajaran inkuiri dalam pendekatan saintifik di kelas VII BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan ini merupakan penelitian eksperimen semu yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam 2 kelas yaitu kelas eksperimen (kelas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi PERBEDAAN POLA TEMPAT DUDUK U DAN LINGKARAN DENGAN PENERAPAN STRATEGI INSTANT ASSESMENT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGIMATERI JARINGAN PADA TUMBUHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JUMANTONOKARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Hasil Belajar a. Deskripsi Data Kemampuan Awal Data nilai pretest digunakan untuk melihat hasil belajar matematika siswa sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua subjek penelitian yang berbeda, yaitu di SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 36 BAB IV HASIL PENELITIAN 4. 3. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I di SDN Kawengen 02 sebagai kelas eksperimen dan SD Mujil 02 sebagai kelas kontrol.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan satuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan satuan 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan satuan eksperimen kelas IX A dan kelas IX B dan perlakuan pembelajaran dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Deskripsi hasil belajar siswa dalam penelitian ini dipaparkan dalam bentuk mean (X), median (Me), modus (Mo),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SD Negeri Candirejo 02, dengan alamat di jalan Mertokusumo No 32 Desa Candirejo dan SD Negeri Sraten 01,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data 4.1.1.1. Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 8A dan 8C SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini adalah data nilai pretes kelas kontrol, nilai pretes kelas eksperimen, nilai postes kelas kontrol, dan nilai postes

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian tersebut meliputi:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 11 kelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juli 2013 tahun pelajaran. 2013/2014 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juli 2013 tahun pelajaran. 2013/2014 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juli 2013 tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. B. Populasi dan Sampel Populasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d. BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI Darun Najah Pati mulai tanggal 10 Maret 2014 s.d. 06April 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Instrument 4.1.1 Validitas instrument Hasil perhitungan instrument pretest dan posttest yang terdiri dari 30 butir soal dengan 4 alternatif pilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negri 1 Ajibarang pada siswa kelas VIII C dan VIII G. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan open-ended terhadap pemahaman konsep matematika peserta didik pada materi Persamaan Garis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di SMP Negeri 1 Pakem dengan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalongan 02, 04 pada kelas 4 semester II (genap) tahun ajaran 2015-2016. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SD Negeri Klero 01. Kelas V dibagi menjadi dua kelas paralel yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Sugiyono (2011:207), Statistik deskriptif adalah statistik yang di gunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Heriyanto* ), Rena Lestari 1), Riki Riharji Lubis 2) 1&2)

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN Nila Mutia Dewi*, Kadim Masjkur, Chusnana I.Y Universitas Negeri Malang Jalan Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian Skor hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar siswa. Data hasil penelitian didapatkan dengan membandingkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan Metode Ceramah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas VIII di

Lebih terperinci

PERANAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA

PERANAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA PERANAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA Eka Trisianawati 1, Handy Darmawan 2 Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Hasil Belajar a. Deskripsi Data Kemampuan Awal Data nilai pretest digunakan untuk melihat hasil belajar matematika siswa sebelum

Lebih terperinci