PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PADA KONVEKSI UD. AL WASILLAH TULUNGAGUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PADA KONVEKSI UD. AL WASILLAH TULUNGAGUNG"

Transkripsi

1 PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PADA KONVEKSI UD. AL WASILLAH TULUNGAGUNG Pivin Winarsih 1 ), Achmad Syaichu 2 ) ABSTRAKSI Perencanaan kebutuhan bahan baku yang optimal sangat dibutuhkan dalam setiap industry pada umumnya dan pada khususnya disini UD. Al Wasillah yang bergerak di bidang usaha konveksi, dengan begitu permintaan yang ada dapat sampai pada tangan konsumen dengan tepat waktu. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Material Requirement Planning guna mendapat perencanaan kebutuhan bahan baku yang tepat waktu dan jumlah. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data internal perusahaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder perusahaan dimana penelitian dilaksanakan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara dan dokumentasi perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah mengeplot data masa lalu, peramalan, penentuan Lot Sizing, Material Requirements Planning (MRP). Dari hasil pengolahan data yang dilakukan oleh penulis, diperoleh bahwa penggunaan metode Lot Sizing yang paling tepat untuk menyusun MRP pada UD. Al Wasillah adalah lot for lot. Dengan menggunakan Lot For Lot perusahaan hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp , sedangkan dengan menggunakan Economic Order Quantity (EOQ) perusahaan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp Dengan begitu kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk dapat meminimalkan total biaya inventori maka perusahaan harus merencanakan kebutuhan bahan baku yang ada pada perusahaan. Untuk merencanakan kebutuhan bahan baku tersebut maka perusahaan dapat menggunakan metode MRP agar perencanaan kebutuhan bahan baku tersebut dapat tepat waktu dan jumlah. Keywords: UD. Al Wasillah Tulungagung, Material Requirement Planning, Peramalan permintaan, Lot sizing I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perusahaan konveksi UD. Alwasillah adalah perusahaan konveksi yang produksinya dikhususkan pada pembuatan pakaian muslim. Selama ini perencanaan produksi yang digunakan pada perusahaan ini hanya berdasarkan pengalaman perusahaan pada tahun tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin maju yang menuntut agar semua sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat berfungsi dengan maksimal, maka perencanaan produksi yang baik juga harus dilakukan agar semua sumber daya yang telah tersedia dapat dimanfaatkan semaximal mungkin dan tidak perlu adanya suatu penumpukan sumber daya yang dapat menyebabkan berkurangnya laba. 24

2 Sumberdaya yang dimaksudkan di sini adalah persediaan. Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Persediaan memiliki peranan yang penting dalam perusahaan untuk kelancaran proses produksinya. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaan pada suatu waktu tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan yang diperlukan dalam waktu secepatnya. (Eddy Herjanto;237) Dengan tidak adanya persediaan ada kemungkinan bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang membutuhkan atau tidak dapat memenuhi pesanan pelanggan sesuai dengan waktu yang ditetapkan, yang berarti bahwa perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh pelanggan. Persediaan menjadi sangat penting terutama perusahaan yang menghasilkan dan menjual barang. Persediaan bahan baku adalah barang - barang yang dimiliki pada suatu saat dengan makud untuk dipakai atau dijual kembali secara langsung maupun melalui proses produksi. Perencanaan persediaan yang baik haruslah menghindarkan pengakumulasian yang tidak selayaknya. (Universitas Gunadarma, bab 18; 230) Masalah masalah yang timbul pada persediaan bahan baku akan berpengaruh terhadap proses yang akan berakibat pada perkembangan dan pertumbuhan perusahaan, sehingga berdampak terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari suatu produk. (Nafarin;202) Suatu sistem yang dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persediaan bahan baku adalah MRP (Material Requirement Planning). MRP adalah pembelian barang yang dibutuhkan, direncanakan sesuai dengan kebutuhan untuk membuat barang. Dengan metode ini jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk periode mendatang dapat diketahui, sehingga dengan begitu perusahaan dapat mengoptimumkan persediaan bahan baku yang diperlukan dengan begitu persediaan yang ada tidak terlalu besar dan tidak berdampak pula pada biaya biaya yang dikeluarkan, seperti biaya: penyimpanan, biaya kerusakan dan biaya biaya yang lainnya. Sebaliknya persediaan yang ada tidak terlalu kecil yang akan menghambat kelancaran produksi karena kurangnya bahan baku yang ada. (drs. Pangestu subagyo, M. B. A., 2009) 1.2 RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Apakah perencanaan kebutuhan bahan baku yang optimal dapat meminimalkan total biaya inventory. b. Apakah metode MRP dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan bahan baku yang tepat waktu dan jumlah. 1.3 TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: a. Mengetahui apakah perencanaan kebutuhan bahan baku yang optimal dapat meminimalkan total biaya inventory. b. Mengetahui apakah metode MRP dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan bahan baku yang tepat waktu dan jumlah. 25

3 II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi Dalam aspek apapun kita sangat membutuhkan sebuah manajemen atau pengaturan, begitu halnya dengan proses produksi, dalam hal ini kita sangat membutuhkan manajemen operasi. Di sini manajemen operasi sangat bertanggung jawab untuk memproduksi barang dan jasa dalam organisasi agar berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil yang maksimal. Manajemen operasi adalah suatu proses yang secara berkesinambungan (kontinu) dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk mengintergrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. (Forgarty, 1989) Manajemen operasi adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dari urutan berbagai kegiatan (set of activities) untuk membuat barang (produk) yang berasal dari bahan baku dan bahan penolong lain. (Suyadi prawirasentoso, 2000) 2.2 Manajemen Persediaan Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa apa saja, bahan baku (bahan mentah), bahan pembantu, maupun yang sudah jadi. Intinya dalam suatu perusahaan pasti akan selalu ada persediaan karena tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam menangani persediaan, yaitu: Memelihara sumber pasokan, dalam hal ini perusahaan harus mampu membangun kerjasama yang baik dengan pihak pemasok, dengan begitu hal ini dapat menjadi jaminan bahwa pasokan material akan tersedia tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dan tepat harga. Pemeliharaan material, jaminan bahwa item sediaan akan terpelihara dengan baik, aman dan tidak rusak sejak diterima sampai diserahkan untuk diproses. Pemanfaatan tepat waktu, dalam hal ini jumlah item sediaan dan waktu pengadaannya harus sejalan dengan jadwal produksi (sediaan tidak boleh terlalu banyak juga tidak baik jika terlalu sedikit). 2.3 Peramalan Permintaan Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran, jumlah, mutu, waktu dan tempat yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang atau jasa. Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. (Drs. Hery prasetya) 2.4 Penentuan ukuran Lot (Lot Sizing) Lot sizing adalah meminimalkan total biaya order (set-up cost) dan biaya simpan (holding cost). Biaya order dipengaruhi oleh frekuensi order, dan biaya simpan dipengaruhi oleh banyaknya barang yang disimpan. 26

4 Dalam perhitungan lot sizing, tersedia berbagai teknik yang terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu model lot sizing dinamis dan model lot sizing statis. Penggunaan kedua metode tersebut tergantung kondisi permintaan/ pengorderan (planned order release), bila permintaan bersifat konstan maka model lot sizing statis yang digunakan, tapi apabila permintaan bersifat lumpy maka model lot sizing yang dinamis harus digunakan. 2.5 Pengertian MRP Pengendalian persediaan sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, dengan adanya pengendalian maka tidak akan ada banyak penumpukan persediaan di gudang yang dapat mengakibatkan bekurangnya keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Adapun metode yang digunakan untuk mengendalikan persediaan bahan baku yaitu, dengan membuat suatu perencanaan pengendalian persediaan bahan baku yang salah satunya dengan menggunakan sistem Material Requirement Planning (MRP). MRP merupakan suatu konsep dalam sistem produksi untuk menentukan cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan material dalam proses produksi sehingga material yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang dijadwalkan. MRP adalah suatu prosedur logis berupa aturan keputusan dan teknik transaksi berbasis komputer yang dirancang untuk mengolah jadwal induk produksi menjadi kebutuhan bersih untuk semua item. (Baroto, 2002) MRP adalah pembelian barang yang dibutuhkan, direncanakan sesuai dengan kebutuhan untuk membuat barang. (drs. Pangestu subagyo, M. B. A., 2009) III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini dilakukan pada home industri konveksi UD. Al Wasillah yang berlokasi di desa bungur RT 05 RW 01 Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini dilakukan pada bulan april sampai bulan Juni Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis untuk memperoleh data adalah: a. Metode observasi, adalah suatu cara pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan dan pencatatan dengan cara sistematik fenomena fenomena yang diteliti. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati dan memperhatikan secara langsung aktivitas atau kegiatan perencanaan di UD. Al Wasillah. b. Metode wawancara, metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai langsung dengan pemilik dan pegawai. c. Metode studi pustaka, metode ini dilakukan dengan cara mencari data dan informasi dari literatur yang menunjang keberhasilan penelitian, berupa buku buku, dokumen umum perusahaan yang relevan dengan teknik penelitian. 27

5 3.3 Flowchart Penelitian MULAI STUDI PENDAHULUAN OBSERVASI PENGUMPULAN DATA ANALISA DATA KESIMPULAN dan SARAN SELESAI Gambar 3.1 Flowchart Penelitian IV. PEMBAHASAN 4.1. Data Permintaan Dari semua produk yang dihasilkan oleh UD. AL WASILLAH penelitian kami khususkan pada produk baju taqwa saja hal ini dikarenakan perusahaan lebih banyak memproduksi baju taqwa baik itu untuk anak anak maupun untuk orang dewasa dibanding dengan produk yang lain. 28

6 Tabel 4.1 Data Permintaan Produk Baju Taqwa UD. AL WASILLAH periode November 2010 Desember 2011 No. Tahun Bulan Hasil produksi November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober 1000 Gambar 4.2 Grafik Permintaan 4.2 Data Persediaan Data persediaan yang berhubungan dengan produk dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Tabel Persediaan Bahan Baku per Bulan Nama Persediaan di tangan Lead time Kain 2743 meter 5 hari Benang 34.5 gulung 1 hari Kancing 2400 biji 1 hari Sumber: UD. AL WASILLAH Table 4.4 Tabel biaya persediaan bahan baku No Bahan baku Harga Biaya pemesanan Biaya penyimpanan 1 Kain Rp /M Rp /pesan Rp /bulan 2 Benang Rp 7.000/gulung Rp 8.000/pesan Rp /bulan 3 Kancing Rp 500/biji Rp 5.000/pesan Rp /bulan Table 4.5 total biaya persediaan bahan baku No Bahan baku Persediaan Harga Total 1. Kain 2743 meter Rp /M Rp Benang 34.5 meter Rp 7.000/gulung Rp Kancing 2400 biji Rp 500/biji Rp Total Rp Sumber: data diolah 29

7 4.3 Pengolahan Data Peramalan Berdasarkan pada gambar 4.2, pola data yang terbentuk pada gambar tersebut adalah pola acak, sehingga peramalan yang cocok untuk pola tersebut adalah Single Moving Average dan Single Exponential Smoothing a. Single Moving Average Rumus peramalan fungsi metode ini: Dimana: Ft = ramalan kegiatan pada period ke t ( forecast) N = jumlah periode yang dicakup dalam analisis perataan At-1 = aktifitas pada periode sebelumnya At-2; At-3; +At-n = aktifitas pada2;3 dan n periode Sebelumnya b. Single Exponential Smoothing Rumus untuk peramalan fungsi metode ini: Ft = Ft-1 + α (At-1 Ft-1) Dimana: Ft = ramalan permintaan (forecasting) yang dihaluskan secara exponential untuk waktu t Ft-1 = ramalan permintaan pada periode sebelumnya At-1 = permintaan nyata (actual demand) pada periode sebelumnya α = konstanta penghalusan ramalan (merupakan nilai 0< α<1 yang ditentukan secara subjektif). Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan 2 metode peramalan di atas di peroleh bahwa metode yang paling tepat adalahsingle Moving Average, hal ini dikarenakan nilai MAD, MSE, dan MAPE yang terdapat pada metode ini lebih kecil. Perhitungan peramalan dapat dilihat pada lampiran A. Dibawah ini disajikan table perbandingan nilai MAD, MSE, dan MAPE. Perhitungan nilai MAD, MSE, dan MAPE dapat dilihat pada lampiran B. Table 4.5 Perbandingan Nilai MAD, MSE, dan MAPE untuk metode single moving average Single Moving Average N MAD MSE MAPE MFE

8 Tabel 4.6 perbandingan nilai MAD, MSE, dan MAPE untuk metode Single Exponential Smoothing. Single Exponential Smoothing Α MAD MSE MAPE MFE Penghitungan Lot sizing Setelah diketahui jumlah unit kebetuhan bersih untuk setiap bahan baku, maka perlu direncanakan pembelian bahan baku tersebut. Perencanaan pembelian bahan baku dilakukan dengan cara menentukan jumlah dan waktu pembelian yang optimal. Pada penelitian ini, penentuan waktu dan jumlah pembelian yang optimal akan ditentukan dengan metode Lot sizing yang akan dijadikan sebagai acuan, yaitu Lot For Lot dan Economic order quantity. Pemilihan metode yang akan diterapkan nantinya adalah metode yang menghasilkan jumlah biaya yang paling minimal diantara ketiga metode. Penghitungan Lot sizing tersebut akan dilakukan dengan bantuan software Pom for Windows. Hasil perhitungan secara detail untuk tiap tiap metode dari tiap tiap bahan baku dapat dilihat pada lampiran, sedangkan pembahasan berikut ini hanya menampilkan hasil akhir dari tiap tiap bahan baku. a. Penghitungan Lot sizing dengan menggunakan metode Lot For Lot Pada penghitungan Lot For Lot besarnya pembelian bahan baku yang dilakukan adalah sebesar kebutuhan bersih tiap minggunya. Biaya yang timbul pada metode ini hanyalah biaya pemesanan saja, karena pada metode ini bahan baku tida sampai pada tahap penyimpanan. Hasil akhir penghitungan Lot For Lot untuk tiap tiap bahan baku dapat dilihat pada table sedangkan perincian penghitungan untuk tiap tiap bahan baku dapat dilihat pada lampiran. Table 4.12 hasil akhir pengitungan metode Lot For Lot Bahan Baku Total Biaya 1. Kain Rp Benang Rp Kancing Rp b. Penghitungan Lot sizing dengan menggunakan metode Economic order quantity Pada penghitungan economic order quatity jumlah bahan baku yang dipesan dianggap konstan, yaitu jumlah bahan baku yang dipesan pada setiap periode sama banyak. Hasil akhir penghitungan Economic order quantity untuk tiap tiap bahan baku dapat dilihat pada tabel sedangkan perincian penghitungan untuk tiap tiap bahan baku dapat dilihat pada lampiran. 31

9 Tabel 4.13 Hasil akhir penghitungan metode Economic order quantity Bahan baku Total Biaya 1. Kain Rp Benang Rp Kancing Rp Langkah langkah penghitungan Lot sizing dengan menggunakan Pom for Windows Dari data yang ada pada tabel kebutuhan bersih bahan baku per item Maka kita dapat menghitung Lot sizing dengan metode lot for lot dan Economic order quantity dengan menggunakan Pom for Windows dengan langkah langkah sebagai berikut: 1. Membuka program Pom for Windows 2. Memilih modul Lot sizing 3. Pilih File New 4. Memasukkan komponen data yang dibutuhkan Komponen komponen data yang dibutuhkan adalah: a. Number of periode, yaitu periode yang dipakai untuk menghitung Lot sizing dalam penelitian ini periode yang digunakan adalah 2 bulan yang dibagi menjadi mingguan yaitu 8 minggu. b. Row names, yaitu nama dari kolom disini memakai 1,2,3,4,5 5. Memasukkan data Data data yang dimasukkan adalah: a. Period, yaitu periode yang dipakai pada penelitian ini 8 periode 32

10 b. Demand, yaitu kebutuhan bersih yang telah dihitung sebelumnya yang terjadi tiap minggu. c. Parameter, yaitu kelengkapan yang dibutuhkan untuk menghitung Lot sizing, seperti: holding cost(biaya penyimpanan), set up cost(biaya persiapan), dll. d. Value, yaitu nilai dari parameter. 6. Klik metode apa yang akan dipakai dalam penghitungan Lot sizing, penelitian ini menggunakan lot for lot dan Economic order quantity. 7. Bila data yang dibutuhkan telah lengkap, klik SOLVE 8. Membaca hasil dari perhitungan Hasil perhitungan terdiri dari: a. Period: Initial inventory, yaitu persediaan awal Totals, yaitu jumlah dari kebutuhan Average demand, yaitu rata rata kebutuhan Total cost, yaitu jumlah dari biaya yang dikeluarkan untuk setiap metode b. Demand, adalah nilai dari kebutuhan bersih tiap minggu yang telah dihitung pada tabel kebutuhan bersih. c. Order receipt, adalah laporan permintaan kebutuhan. d. Inventory, yaitu persediaan e. Holding cost, yaitu biaya penyimpanan yang dibutuhkan untuk setiap persediaan bahan baku. f. Set up cost, yaitu biaya pemesanan yang dibutuhkan setiap kali diadakan pemesanan persediaan bahan baku. 4.6 Pemilihan Metode Lot sizing Setelah dihitung dengan menggunakan ketiga metode yang dijadikan acuan, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan hasil dari kedua metode tersebut. Teknik yang dipilih untuk tiap tiap bahan baku adalah teknik yang menghasilkan biaya yang paling minimum. Tabel di bawah ini akan memberikan gambaran secara jelas perbandingan kedua metode tersebut untuk tiap tiap bahan baku. 33

11 Bahan baku Tabel 4.14 Perbandingan hasil Lot sizing Lot For Lot Metode Lot sizing 1.Kain Rp Rp Benang Rp Rp Economic order quantity 3. Kancing Rp Rp Dari data pada tabel 4.12 tersebut, dapat ditentukan metode yang paling optimal untuk tiap tiap bahan baku. Untuk lebih jelasnya, penentuan Lot sizing yang akan digunakan untk tiap tiap bahan baku dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini. Tabel 4.15 Penggunaan metode Lot sizing untuk bahan baku Jenis bahan baku Metode Lot sizing 1. Kain Lot For Lot 2. Benang Lot For Lot 3. Kancing Lot For Lot I. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian ini kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah bahwa persediaan dalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan yang sangat penting. Dengan adanya persediaan yang tepat waktu dan jumlah maka proses produksi yang ada dalam perusahaan akan berjalan dengan lancar dan permintaan terhadap produk tesebut akan tiba dengan tepat waktu di tangan konsumen, oleh karena itu diperlukan pula perencanaan persediaaan yang optimal agar dapat meminimalkan total biaya inventori. Dengan adanya perencanaan persediaan yang optimal maka total biaya persediaan dapat diminimalkan. Sebelumnya dengan perencanaan persedian secara manual perusahaan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp ,00, setelah digunakan metode MRP dengan lot size lot for lot dalam perencanaan perediaan bahan baku biaya yang dikeluarkan hanya sebesar Rp ,00, jadi selisihnya sebesar Rp ,00. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), dan metode Lot For Lot (LFL), alokasi waktu dan jumlah yang tepat, dengan total waktu sebelumnya adalah 1 bulan menghasilkan 1600 unit, sesudah dilakukan penelitian dalam 1 bulan jumlah yang tepat adalah 1133 unit. 1 )Mahasiswa STT POMOSDA, 2 )Staf Pengajar STT POMOSDA 34

12 DAFTAR PUSTAKA Blackburn, J.D., Kropp, D. H., and Millen, R. A., 1985, System nervousness: causes and cure. Engineering Cost and Production Economics, 9, Carlson C.J., jucker, J. V., and Kropp, D. H., 1979, Less nervousness MRP systems: a dynamic economic lot sizing approach. Management Science, 25(8), Chase, R.B.; F.R. Jacobs; and N.J. Aquilano (2004) Operation Management: for Competitive Advantage. Tenth Edition. McGraw-Hill, New York. Herjanto, Eddy (2007) Manajemen Operasi. Edisi ketiga. PT. Gramedia, Jakarta. Ho, C.- J., and Ireland, T. C., 1998, Corelating MRP system nervousness with forecast errors. International Journal of Production Research, 36(8), Ho, C. J., & Ho, K., (1999), Evaluation The Effectiveness of Using Lot Sizing Rules To Cope With M RP System Nervousness, Production Planning & Control Journal, Vol. 18, No.2, p p Inman, R. R., Gonsalvez, D. J., 1997, The causes of Schedule instability in an automotive su pply Chain. Production and Inventory Management Journal, 38(2), Jinxing Xie, T.S. Lee, Xiande Zhao (2004) Impact of forecasting error on the performance of capacitated multi-item production systems, China. Kabak K.E., Ornek A.M. (2006) An improved metric for measuring multi-item multilevel schedule instability under rolling schedules. Kadispasaoglu, S., and Sridharan, V., 1995, Alternative approaches for reducing schedule i nstability in multistage manufacturing under demand uncertainty. Journal of O perations management, 13, Kadispasaoglu, S. N., and Sridaharan, S. V., 1997, Measurement of instability in multilevel MRP Systems. International Journal of Production Research, 35(3),

ANALISIS KETIDAKSTABILAN JADWAL PRODUKSI : STUDI KASUS DI SEBUAH PERUSAHAAN FARMASI

ANALISIS KETIDAKSTABILAN JADWAL PRODUKSI : STUDI KASUS DI SEBUAH PERUSAHAAN FARMASI ANALISIS KETIDAKSTABILAN JADWAL PRODUKSI : STUDI KASUS DI SEBUAH PERUSAHAAN FARMASI Anton Sinatra, I Nyoman Pujawan Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Industri Institut

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG I Made Aryantha dan Nita Anggraeni Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,

Lebih terperinci

Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE)

Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE) Available online at http://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/jkie Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE) PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Pengertian mengenai Production Planning and Inventory control (PPIC) akan dikemukakan berdasarkan konsep sistem. Produksi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan BAB V ANALISA HASIL Bab ini berisikan mengenai analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan MRP Dolly pada satu tahun yang akan datang yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 5.1 Analisa Peramalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT Klip Plastik Indonesia sejak dari Agustus-Desember 2015, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT Klip Plastik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Penelitian di sini merupakan suatu atribut atau nilai atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Hasil pengumpulan data yang didapat dari departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) adalah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin

BAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri Gunawan Wibisono 1*, Sri Rahayuningsih 2, Heribertus Budi Santoso 3 1,2,3) Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan perencanaan kebutuhan material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku di PT. Mitra Manis Sentosa, maka dibawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Sumber daya yang dimaksud meliputi perencanaan bahan baku yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Sumber daya yang dimaksud meliputi perencanaan bahan baku yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sektor perusahaan industri manufaktur semakin berkembang. Perkembangan dalam industri manufaktur dapat dilihat dengan adanya persaingan bisnis yang ketat.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK COMPONENT COMMONALITY TERHADAP SCHEDULE INSTABILITY PADA SISTEM RANTAI PASOK SEDERHANA

ANALISIS DAMPAK COMPONENT COMMONALITY TERHADAP SCHEDULE INSTABILITY PADA SISTEM RANTAI PASOK SEDERHANA ANALISIS DAMPAK COMPONENT COMMONALITY TERHADAP SCHEDULE INSTABILITY PADA SISTEM RANTAI PASOK SEDERHANA BILAL AHMADI 1, DHANY SURYA RATANA 2 Program Studi Manajemen Produksi, Akademi Pimpinan Perusahaan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA USAHA DAGANG (UD) MITRA USAHA KAYU DI KABUPATEN ENREKANG Arminas 1*, Neno Ikranegara 2 1,2 Prodi Teknik & Manajemen

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. yang digunakan untuk meramalkan keadaan yang akan datang memiliki. penyimpangan atau kesalahan dari keadaan aslinya.

BAB V ANALISA HASIL. yang digunakan untuk meramalkan keadaan yang akan datang memiliki. penyimpangan atau kesalahan dari keadaan aslinya. BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Peramalan Permintaan Pada umumnya setiap metode peramalan hanya merupakan sebuah alat yang digunakan untuk meramalkan keadaan yang akan datang memiliki penyimpangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) Kartika Aprilia Benhardy, Rudi Aryanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin

Lebih terperinci

ANALISIS SCHEDULE INSTABILITY PADA SISTEM RANTAI PASOK MULTI ESELON MELALUI PENDEKATAN EKSPERIMENTAL

ANALISIS SCHEDULE INSTABILITY PADA SISTEM RANTAI PASOK MULTI ESELON MELALUI PENDEKATAN EKSPERIMENTAL ANALISIS SCHEDULE INSTABILITY PADA SISTEM RANTAI PASOK MULTI ESELON MELALUI PENDEKATAN EKSPERIMENTAL Bilal Ahmadi Manajemen Logistik Industri Elektronika, Politeknik APP Jakarta Jl. Timbul No. 34, Cipedak,

Lebih terperinci

DAMPAK COMMON COMPONENTS TERHADAP TINGKAT SCHEDULE INSTABILITY DALAM SEBUAH SISTEM RANTAI PASOK SEDERHANA

DAMPAK COMMON COMPONENTS TERHADAP TINGKAT SCHEDULE INSTABILITY DALAM SEBUAH SISTEM RANTAI PASOK SEDERHANA DAMPAK COMMON COMPONENTS TERHADAP TINGKAT SCHEDULE INSTABILITY DALAM SEBUAH SISTEM RANTAI PASOK SEDERHANA Bilal Ahmadi 1, *), I Nyoman Pujawan 2), Erwin Widodo 3) Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi MRP didasarkan pada permintaan dependen.

Lebih terperinci

Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2. Abstrak. Kata kunci : Material, Persediaan, Teknik Lot Sizing, Biaya Persediaan Minimum.

Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2. Abstrak. Kata kunci : Material, Persediaan, Teknik Lot Sizing, Biaya Persediaan Minimum. ANALISIS PERBANDINGAN PENYEDIAAN BAHAN MATERIAL STRUKTUR LANTAI 2 DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (STUDI KASUS: PROYEK GEDUNG GUEST HOUSE V HOTEL) Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2 1,2

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PRODUK KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN GANGSAR NGUNUT-TULUNGAGUNG Asvin Wahyuni, Achmad Syaichu Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA

APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA Seno Hananto, Nyoman Pudjawan Magister Manajemen Teknologi (MMT)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN TEORI 3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bahan Baku Bahan baku atau yang lebih dikenal dengan sebutan raw material merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Menara Cemerlang, suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan karung plastik. Pada saat ini perusahaan sedang mengalami penjualan yang pesat dan mengalami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2. Manajemen Persediaan Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 Landasan Teori

BAB 2 Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1. Manajemen Operasional Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010:4), manajemen operasi adalah serangkaian aktifitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PRODUK SANDAL DI UD. SETIA GUNA, MOJOKERTO

ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PRODUK SANDAL DI UD. SETIA GUNA, MOJOKERTO ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PRODUK SANDAL DI UD. SETIA GUNA, MOJOKEO Mochamad Zainul Wahyufi 41136123 Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mochamadzainul@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PERAMALAN SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. SKK

PENERAPAN METODE PERAMALAN SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. SKK PENERAPAN METODE PERAMALAN SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PRODUKSI DI PT. SKK Widhy Wahyani, Achmad Syaichu Jurusan Teknik Industri STT POMOSDA Nganjuk, Jawa Timur syaichu07@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT. Sebastian Citra Indonesia terkait dengan jumlah penjualan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat) 102 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Peramalan Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyeksi trend yang terdiri dari linier trend model, quadratic trend model, exponential growth curve trend

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Kusumawati, Aulia Jurusan Teknik Industri Universitas Serang Raya Jl Jalan Raya Serang, Cilegon KM. 5 Taman

Lebih terperinci

Evaluasi Strategi untuk Mengurangi Instabilitas Jadwal dan Dampaknya pada Rantai Pasok dengan Simulasi

Evaluasi Strategi untuk Mengurangi Instabilitas Jadwal dan Dampaknya pada Rantai Pasok dengan Simulasi Evaluasi Strategi untuk Mengurangi Instabilitas Jadwal dan Dampaknya pada Rantai Pasok dengan Simulasi Dosen Pembimbing: Prof. Ir. I Nyoman Pujawan M.Eng., Ph.D., CSCP Pranostika Heryanti 2509 100 051

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah: 10 2.1. Persediaan 2.1.1. Pengertian Persediaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam perusahaan setiap manajer operasional dituntut untuk dapat mengelola dan mengadakan persediaan agar terciptanya efektifitas

Lebih terperinci

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB Juliana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email : kallya_des @yahoo.com Abstrak Perencanaan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 1 3.1 PERSEDIAAN BAB III TINJAUAN PUSTAKA Maryani, dkk (2012) yang dikutip oleh Yudhistira (2015), menyatakan bahwa persediaan barang merupakan bagian yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Persediaan

Lebih terperinci

PENERAPAN SOFTWARE POM-QM DALAM PENGADAAN MATERIAL PROYEK DENGAN TEKNIK PPB

PENERAPAN SOFTWARE POM-QM DALAM PENGADAAN MATERIAL PROYEK DENGAN TEKNIK PPB PENERAPAN SOFTWARE POM-QM DALAM PENGADAAN MATERIAL PROYEK DENGAN TEKNIK PPB Neneng Winarsih 1 Yogi Oktopianto 2 Yurista Vipriyanti 3 Dewi Agushinta R 4 Remi Senjaya 5 1 2 3 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Persediaan (Inventory) Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses selanjutnya, yang dimaksud dengan proses yang lebih lanjut tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Industri Kertas Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas yang besar. Sampai tahun 2011 terdapat 84 pabrik pulp dan kertas. Pabrik-pabrik tersebut

Lebih terperinci

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1. Pengertian Material Requirements Planning (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO)

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO) PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO) Denny Satrya Putra 1411406226 Program Studi Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman Industri di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Bermacam macam industri banyak yang tumbuh berkembang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya pesaing

Lebih terperinci

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Matrikstama Andalan Mitra, sebuah perusahaan perdagangan, yang beralamatkan di Jl. Daan Mogot KM.12 No.9 Jakarta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan

Lebih terperinci

Metode SEE MAD MSE MAPE

Metode SEE MAD MSE MAPE BAB V ANALISA DAN HASIL 5.1 Peramalan 5.1.1 Metode Peramalan Linear Tabel 5.1 Hasil perhitungan akurasi peramalan produk Benang TZC 32 dengan metode Linear Linear 145.31 104.89 17594.78 32.29 Dari tabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen. BAB III Metode Penelitian 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pt. Anugraha Wening Caranadwaya, diperusahaan Manufacturing yang bergerak di bidang Garment (pakaian, celana, rompi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya suatu perusahaan maka diperlukan suatu perencanaan produksi yang tepat dan cepat. Sistem manual pada perencanaan dan pengendalian produksi sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan harus mampu mempersiapkan diri secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP.

BAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP. BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP. Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA II.1 Peramalan...7

TINJAUAN PUSTAKA II.1 Peramalan...7 DAFTAR ISI Halaman Lembar Judul...i Lembar Pengesahan...ii Lembar Pernyataan...iii Kata Pengantar...iv Daftar Isi...vi Daftar Tabel...x Daftar Gambar...xii Daftar Persamaan...xiii Daftar Lampiran...xv

Lebih terperinci

Daftar Isi Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Abstrak Lembar Peruntukan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

Daftar Isi Lembar Pengesahan Lembar Pernyataan Abstrak Lembar Peruntukan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Daftar Isi Lembar Pengesahan... i Lembar Pernyataan... ii Abstrak... iii Lembar Peruntukan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran... xiv Bab

Lebih terperinci

PENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA

PENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA PENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA PENGENALAN WINQSB Software QSB (Quantity System for business) atau umumnya juga dikenal dengan nama WINQSB (QSB yang berjalan pada sistem operasi Windows) merupakan

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Perusahaan Plastik X adalah perusahaan penghasil plastik injection process dengan orientasi pasar lokal, sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitasnya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan seluruh proses dalam perencanaan serta pelaksanaan suatu penelitian. Dan menurut Murti Sumarmi dan Salamah Wahyuni (2005, p47),

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Strategi Bisnis, Jurnal Management Strategic, Aug 2015 PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Ardiz Sebastian ardiz.sebastian@gmail.com Mulyono,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Yang Dihasilkan PT. Harapan Widyatama Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi pipa berdasarkan pesanan (make to order), tetapi ada pula beberapa produk yang diproduksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini meliputi 2 bagian utama, yaitu analisis data dan hasil penelitian. Analisis data menjabarkan dan mengalkulasikan penelitian yang telah dipaparkan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam jadwal produksi induk. Contoh dari depended inventory adalah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam jadwal produksi induk. Contoh dari depended inventory adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyak operasi manufaktur terutama pada tingkat kecil dan menengah dimanajemeni secara kacau, persediaan menumpuk, suku cadang/persediaan dipercepat/diperbanyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Teknik Part Period Balancing Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen Perencanaan

Lebih terperinci

ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR UTAMA FURNISHING BEKASI

ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR UTAMA FURNISHING BEKASI ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR UTAMA FURNISHING BEKASI Hidayat, Heri Wibowo dan Hamdani Nurbahri Program Studi Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010 PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DAN ONGKOS PRODUKSI MINIMUM PADA PERUSAHAAN ABC Ahmad Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail: ahmad_industri@tarumanagara.ac.id

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN BAHAN BAKU UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN DI UD. ANUGERAH BERSAUDARA

ANALISA KEBUTUHAN BAHAN BAKU UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN DI UD. ANUGERAH BERSAUDARA ANALISA KEBUTUHAN BAHAN BAKU UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN DI UD. ANUGERAH BERSAUDARA Aris Setiawan Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 282A9294@gmail.com

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ Fakultas FEB Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Proses dalam MRP Bill of material (BOM)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung dari bulan Agustus hingga Desember 2010 berlokasi di PT.YPP divisi produksi Minyak Telon yang beralamatkan di Jln.Pulo

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen BAB V PEMBAHASAN 5.1 Permintaan Konsumen Permintaan konsumen selama 12 periode (bulan) terakhir terhadap produk sandal kelom di Sagitria Collection adalah 6654 pasang dengan perincian 379 pasang pada periode

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA Christianto¹ dan Harry Indra² Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan-Jakarta Barat, 021-5345830

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja khususnya dalam perencanaan produksi. Salah satu perencanaan produksi

BAB I PENDAHULUAN. kinerja khususnya dalam perencanaan produksi. Salah satu perencanaan produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi order dari konsumen, perusahaan perlu meningkatkan kinerja khususnya dalam perencanaan produksi. Salah satu perencanaan produksi adalah dengan melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Sistem Informasi, teori

Lebih terperinci

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1 Landasan Teori Perencanaan kebutuhan material (material requirements planning) merupakan metode perencanaan dan pengendalian pesanan dan inventori untuk item-item

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) Peramalan merupakan upaya untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan digunakan untuk melihat atau memperkirakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia industri menyebabkan terjadinya persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Kualitas merupakan faktor dasar konsumen terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, dunia manufakturpun ikut berkembang dengan pesatnya. Persaingan menjadi hal yang sangat mempengaruhi kelangsungan

Lebih terperinci