PENGGUNAAN HANDPHONE OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT

Transkripsi

1 PENGGUNAAN HANDPHONE OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KECAMATAN TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT Wiska 1 Erianjoni 2 Marleni 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT SMA Negeri 1 Talamau has established regulations that prohibit students carry cell phones in school because it would have negatively impacted the learners in the learning process. However, students still carry and use mobile phones in school. This study aimed to describe the function of the manifest and latent functions of the use of mobile phones by students in SMA Negeri 1 Talamau. The author uses the structural functional theory. Robert K. Merton mengemukan manifest functions and latent functions. Manifest function is desired functions, while the latent function is a function that is not desired. This type of research is a qualitative approach using descriptive type. This research sites in SMA Negeri 1 Talamau. This study describes about the situation as it should. Selection of informants using snowball sampling technique. Type of data is the primary data and secondary data were collected through observations, interviews and documentation. Analysis of the data used is interactive model analysis. The results showed the manifest function of the use of mobile phones by students in schools as a means of communication with teachers, family and friends. In addition, learners also use mobile phones as a tool to seek assignments and as a means to relieve the boredom. Meanwhile, the latent function of the use of mobile phones by students in school, as a tool for social networking and open to take pictures. Keywords: Handphone, Students 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

2 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi tidak saja mampu menciptakan kehidupan dunia global. Namun secara materi mengembangkan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat. Tanpa disadari komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cyber community). Ketika masyarakat nyata merupakan sebuah kehidupan yang secara inderawi dapat dirasakan sebagai kehidupan nyata, sedangkan masyarakat maya merupakan sebuah kehidupan masyarakat yang tidak dapat secara langsung diindera melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realita (Bungin, 2009:163). Handphone adalah alat untuk berkomunikasi yang sangat penting. Handphone bukanlah barang asing bagi siapapun. Bahkan, anak-anak kecil pun sudah banyak yang bermain dengan handphone. Handphone adalah alat komunikasi aktif yang universal dan fleksibel. Pada awalnya merupakan barang mewah, tetapi sekarang sudah tidak lagi. Handphone telah menjadi bagian gaya hidup. Tidak hanya orang-orang penting yang memanfaatkan handphone tetapi orang biasa, bahkan peserta didik pun telah menggunakan handphone (Marus, 2013:03.27). Jika diperhatikan, mayoritas peserta didik mempunyai handphone dengan fitur yang lengkap. Berbagai fasilitas ada di dalam handphone nya, sehingga mereka dapat melakukan apa pun dengan alat tersebut. Peserta didik menggunakan handphone tidak hanya untuk memudahkan berkomunikasi dengan keluarga, guru dan teman-temannya. Tetapi, peserta didik menggunakan handphone tersebut untuk bermain game, mendengar musik, browsing internet untuk berselancar di dunia maya, serta facebook-an (Ryswan, 2013:14.20). Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal. Sekolah menjadi parameter utama dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik. Pendidikan di sekolah mempersiapkan lingkungan belajar yang kondusif bagi pelajar untuk mengenali diri dan lingkungan budayanya secara baik melalui kurikulum. Sekolah bertanggung jawab besar terhadap tinggi rendahnya kreatifitas peserta didik bangsa di masa kini dan mendatang. Pendidikan di sekolah diharapkan dapat berfungsi meningkatkan kreativitas peserta didik. Para guru hendaknya membentuk suasana peserta didik untuk berperilaku lebih bebas, terbuka akan hal yang baru dan memberikan kesempatan bertanggung jawab lebih besar. Sehingga akan sangat menguntungkan bagi

3 perkembangan kreativitas setiap peserta didik (Syafaruddin dan Irwan, 2005:23). Peraturan sekolah merupakan suatu kesepakatan yang disetujui bersama oleh warga sekolah sebagai pengendalian sosial, disiplin dan tingkah laku manusia yang berada di dalamnya. Peraturan ditetapkan untuk menentukan ketentraman, keharmonisan dan kelancaran berbagai program pendidikan di sekolah. Di SMA Negeri 1 Talamau telah ditetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh peserta didik. Peraturan ini ditetapkan agar peserta didik bertingkah laku yang positif, disiplin ketika berlangsungnya proses pembelajaran. Salah satu peraturan SMA Negeri 1 Talamau tersebut adalah peserta didik dilarang bawa handphone kesekolah. Jika membawa handphone ke sekolah, peserta didik dapat menggunakan handphone tersebut, keluar kelas ketika belajar, mengganggu teman yang belajar dan cenderung melakukan perilaku bermasalah lainya. Peserta didik yang bersikap seperti itu tidak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku di sekolah. Peserta didik yang menggunakan handphone dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1.1 : Peserta didik yang menggunakan handphone di SMA Negeri 1 Talamau Tahun Ajaran 2012/2013 N O Kelas 1 Kelas XII 2 Kelas XI 3 Kelas X Jumlah Jumlah 440 Ya 108 siswa 94 siswa 68 siswa 70 Handphone Tidak Sumber : Institusi SMA Negeri 1 Talamau 2013 Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru bimbingan konseling, ketika observasi awal pada tanggal 28 april Diperoleh informasi bahwa peserta didik kurang mematuhi peraturan sekolah. Berdasarkan pengamatan dan permasalah yang ditemukan guru tersebut, masih banyak dari peserta didik yang membawa handphone ke sekolah dan menggunakannya ketika proses pembelajaran. Penuturan yang senada juga disampaikan oleh peserta didik melalui wawancara dengan dua orang peserta didik yang mengatakan bahwa masih banyak dari peserta didik yang membawa handphone ke sekolah dan menggunakannya ketika proses pembelajaran.

4 Adapun tujuan penelitian ini adalah: Mendeskripsikan fungsi manifes dan laten dari penggunaan handphone oleh peserta didik di SMA Negeri 1 Talamau. KAJIAN TEORITIS Teori yang digunakan untuk mengkaji masalah penggunaan handphone oleh peserta didik di SMA Negeri 1 Talamau peneliti menggunakan teori fungsionalisme struktural. Menurut Robert K. Merton model fungsionalisme struktural ini adalah merupakan pernyataan yang paling canggih dari pendekatan fungsionalisme yang tersedia dewasa ini. Merton mengemukakan mengenai fungsi manifest dan fungsi laten. Fungsi manifest adalah fungsi yang dikehendaki dan konsekuensi obyektif yang membantu penyesuaian atau adaptasi dari sistem dan disadari oleh para partispan dalam sisitem tersebut. Sedangkan, fungsi laten adalah yang tidak dikehendaki dan tidak dimaksudkan atau disadari. Maka dalam stuktur yang ada, hal-hal yang tidak relevan juga disfungsi laten dipengaruhi secara fungsional dan disfungsional. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu mulai dari bulan Juli sampai September Tempat penelitian ini, di SMA Negeri 1 Talamau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitataif yang berusaha mengungkapkan dan memahami relitas yang ada di lapangan sesuai dengan kondisi real di lapangan. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, yang menggambarkan secara mendalam, faktual dan akurat tentang latar pengamatan, tindakan dan pembicaraan. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, yang mencari data secara kompleks. Model analisis data penelitian ini adalah analisis interaktif dari Milles dan Heberman, yaitu reduksi data, display data atau penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. HASIL PENELITIAN Dari hasil data observasi dan wawancara di lapangan peneliti memperoleh data mengenai fungsi manifes dari penggunaan handphone oleh peserta didik di SMA Negeri 1 Talamau dalam penunjang proses pembelajaran memiliki kebutuhan yang bervariasi dan beragam dalam menggunakan handphone di sekolah. Kebutuhan yang dapat dirasakan peserta didik dalam menggunakan handphone di

5 sekolah, untuk melakukan komunikasi dengan guru, berkomunikasi dengan keluarga dan berkomunikasi dengan temanteman maupun untuk memperoleh info serta memberikan info yang berkaitan dengan kegiatan yang berlangsung di sekolah. Handphone juga dimanfaatkan dan digunakan oleh peserta didik untuk mencari infomasi mengenai tugas yang diberikan guru mata pelajaran, karena apabila ada tugas yang diberikan tidak diperoleh peserta didik jawabannya dari buku pegangan atau buku LKS peserta didik membuka situs internet untuk mencari tugas tersebut agar diperoleh jawabannya. Serta, peserta didik juga menggunakan handphone untuk menghilangkan rasa kebosanan dan kejenuhan dalam proses pembelajaran dengan mendengarkan musik dan bermain game. Penggunaan handphone oleh peserta didik untuk tindakan seperti ini dapat dikatakan sesuatu yang dikendaki dan diharapkan. Namun, fungsi laten peserta didik dalam menggunakan handphone yaitu peserta didik menggunakan handphone-nya untuk membuka jejaring sosial, seperti facebook dan twitter. Peserta didik menggunakannya dalam waktu senggang jam pelajaran. Peserta didik juga menggunakan handphone-nya untuk memotret dirinya sendiri dan berfoto-foto dengan teman-teman. Peserta didik melakukan tindakan tersebut tidak disadari, karena tindakan yang peserta didik lakukan tersebut tidak membantunya dalam menunjang proses pembelajaran. Jadi, berdasarkan hasil penelitian mengenai fungsi manifes penggunaan handphone oleh peserta didik di SMA Negeri 1 Talamau, peserta didik menggunakannya karena adanya rasa yang disadari, dikehendaki dan diharapkan. Dimana peserta didik dalam menggunakan handphone didasarkan atas sesuatu yang diharapkan untuk memperoleh suatu pilihan yang dibutuhkannya. Dapat dilihat dari peserta didik yang menggunakan handphone untuk melakukan komunikasi dengan guru, orang tua dan teman-teman. Selain itu, peserta didik juga menggunakan handphone untuk mencari jawaban dari tugas yang diberikan oleh guru mata pelajarannya dengan browsing internet. Peserta didik dalam menggunakan handphone tanpa disadari dan direncanakan ini dapat dilihat dari data hasil penelitian yang mana peserta didik dalam menggunakan handphone tanpa memikirkan dampak dan akibat yang akan dialaminya. Peserta didik yang menggunakan handphone dalam berlangsungnya kegiatan proses pembelajaran. Karena rasa bosan dan jenuh peserta didik menggunakan handphone tersebut untuk bermain game sewaktu berlangsungnya proses pembelajaran. Dari

6 tindakan-tindakan yang dilakukan oleh peserta didik tersebut dapat dijelaskan secara seksama dan memberikan program yang lebih memuaskan agar peserta didik dalam menggunakan handphone sesuai dengan waktu dan kondisi yang mengizinkan. KESIMPULAN Dari hasil penelitian fungsi manifes dan laten dari Penggunaan Handphone oleh Peserta Didik di SMA Negeri 1 Talamau dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Fungsi manifes dari penggunaan handphone oleh peserta didik adalah untuk melakukan komunikasi dengan guru, orang tua, dan teman. Selain itu, penggunaan handphone oleh peserta didik untuk mencari tugas dan untuk menghilangkan kebosanan, kejenuhan dan rasa mengantuk dalam proses pembelajaran. 2. Fungsi laten penggunakan handphone oleh peserta didik adalah untuk membuka jejaring sosial dan untuk mengambila gambar. Hal ini menunjukkan sesuatu yang tidak dikendaki dan disadari oleh peserta didik menggunakan handphone di sekolah. Maka dari itu sekolah menerapkan aturan yang melarang peserta didik membawa handphone ke sekolah, karna dianggap tidak menunjang proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan Sosiologi Komunikasi-Teori Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: kencana. Syafaruddin dan Irwan Nasution Manajemen Pendidikan. Medan: Quantum Taeching. Poloma, M. Margaret Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Marus, pendidikan/pengertian-handphone. Diakses 4 April Ryswan, handphone.com. Diakses 6 April 2

7