BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Dalam pengumpulan data peneliti menyebarkan angket atau kuesioner sebanyak 143 lembar sesuai dengan jumlah guru yang ada di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung. Namun karena beberapa hal, angket yang kembali pada peneliti hanya berjumlah 124 lembar atau sebesar 86,71%. Sebelum dilakukan analisis data dan pembahasan, berikut disampaikan gambaran tentang profil responden berdasarkan karakteristik responden dari berbagai aspek antara lain meliputi: aspek gender, aspek status kepegawaian, aspek usia atau kelompok umur, aspek tingkat pendidikan terakhir, aspek golongan ruang serta pengalaman mengajar (masa kerja) yang akan disajikan pada Tabel 4.1. Pada Tabel 4.1 responden dalam penelitian ini didominasi oleh responden dengan jenis kelamin perempuan, hal ini sesuai dengan jumlah guru yang ada di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung yang sebagian besar adalah perempuan. 53

2 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Gender, Status Kepegawaian dan Tingkat Pendidikan Terakhir No Karakteritik Responden Frekuensi Prosentase Panel A. Karakteristik Berdasarkan Gender 1 Laki laki 29 23,39 2 Perempuan 95 76,61 Jumlah Panel B. Karakteristik Berdasarkan Status Kepegawaian 1 Pegawai Negeri Sipil 90 72,58 2 Guru Tidak Tetap 34 27,42 Jumlah Panel C. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir 1 SLTA / Sederajad 23 18,55 2 Diploma I Diploma II 44 35,48 4 Diploma III Diploma IV / Strata ,97 Jumlah Apabila responden tersebut dilihat dari status kepegawaian sebagian besar adalah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil sisanya adalah berstatus sebagai Guru Tidak Tetap atau Guru Wiyata Bakti. Data ini menunjukkan bahwa kebutuhan guru di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung masih belum tercukupi sehingga untuk mencukupinya harus ditopang oleh keberadaan Guru Tidak Tetap atau Guru Wiyata Bhakti. 54

3 Berdasarkan kualifikasi pendidikan terakhir sebagian besar responden berpendidikan Strata 1 atau Diploma IV sehingga sudah memenuhi kualifikasi akademik yang dipersyaratkan sebagai tenaga pendidik atau guru. Namun demikian masih juga terdapat guru yang memiliki kualifikasi akademik SLTA atau sederajad. Responden atau guru yang memiliki kualifikasi pendidikan SLTA atau sederajad tersebut sebagian terdiri dari para guru yang sudah berusia sama dengan atau di atas 51 tahun sehingga tidak melanjutkan studi untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan tersebut dengan alasan hampir mendekati purna tugas. Sebagian lain adalah guru baik PNS maupun GTT yang sedang menyelesaikan studi pada jenjang Strata 1. Karakteritik responden jika dilihat dari kelompok usia, golongan ruang dan masa kerja atau lama bekerja sebagai guru dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini. 55

4 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Usia, Golongan Ruang dan Masa Kerja atau Lama Mengajar No Karakteritik Responden Frekuensi Prosentase Panel A. Karakteristik Berdasarkan Kelompok Usia 1 25 tahun 19 15, tahun 20 16, tahun 10 8, tahun 6 4, tahun 19 15, tahun 22 17, tahun 28 22,58 Jumlah Panel B. Karakteristik Berdasarkan Golongan Ruang 1 II b 5 4,03 2 II c 3 2,42 3 II d III a 13 10,48 5 III b 9 7,26 6 III c 11 8,87 7 III d 17 13,71 8 IV a 32 25,81 Jumlah ,58 Panel C. Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja atau Lama Bekerja 1 5 tahun 25 20, tahun 26 20, tahun 13 10, tahun 11 8, tahun 20 16, tahun 29 23,39 Jumlah

5 Dari jumlah guru yang menjadi responden dalam penelitian ini sebagian besar berusia sama dengan atau di atas usia 51 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru berada pada usia mendekati masa pensiun atau masa purna tugas. Demikian sebaliknya pada responden dengan kelompok usia antara tahun sangat sedikit jika dibandingkan dengan responden pada kelompok usia yang lain. Golongan ruang penggajian sebagian besar dari responden sudah menduduki golongan ruang IV/a. Pada golongn ini merupakan golongan ruang penggajian tertinggi dari guru yang ada di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung, karena sampai saat ini belum ada guru yang mempunyai golongan ruang di atasnya. Dari jumlah responden menurut golongan tersebut ternyata tidak ada responden atau guru yang menempati golongan ruang II/d, hal ini bisa terjadi karena guru yang mempunyai golongan ruang di bawahnya apabila telah menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) mereka mengajukan kenaikan tingkat dengan penyesuaian ijasah sehingga mereka langsung menduduki golongan ruang III/a. Masa kerja atau lama bekerja sebagai guru dari responden penelitian sebagian besar sudah sama dengan atau lebih dari 26 tahun. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung sudah memiliki pengalaman mengajar atau sebagai guru sehingga memiliki penga- 57

6 laman yang cukup banyak dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. 4.2 Analisis Data Analisis hasil yang digunakan dalam penelitian ini adalah distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi dimaksudkan untuk menggambarkan distribusi jawaban responden. Skala interval digunakan untuk menentukan sejauhmana peran kepala sekolah sebagai supervisor, motivator dan inspirator. Data yang diperoleh dari pengumpulan data dianalisa untuk tiaptiap indikator dengan mencari nilai minimal, nilai maksimal, nilai mean serta standar deviasi untuk tiaptiap indikator dalam instrumen penelitian tersebut Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan data dapat diperoleh informasi berupa data tentang peran kepala sekolah sebagai supervisor. Selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap tiap-tiap indikator berdasarkan data yang diperoleh dengan menentukan nilai minimal, nilai maksimal, nilai mean serta standar deviasi tiap-tiap indikator pada instrumen penelitian berdasarkan jawaban responden. Untuk mengetahui sejauhmana hasil pengukuran terhadap variabel Kepala Sekolah sebagai supervisor dapat dilihat dalam Tabel 4.3 berikut: 58

7 Tabel 4.3 Analisis Diskriptif Variabel Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor No Indikator N Min Ma x Mean Std. Dev Panel A. Merencanakan Program Kepala Sekolah menyusun program supervisi terhadap administrasi guru. Kepala Sekolah menyusun program supervisi Kegiatan Belajar Mengajar Kepala Sekolah menyusun program supervisi Bimbingan Konseling Kepala Sekolah menyusun program supervisi Ulangan Semester / Ulangan Kenaikan Kelas Kepala Sekolah menyusun program supervisi Kegiatan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional ,46 0, ,44 0, ,06 0, ,60 0, ,09 0,65 Panel B. Melaksanakan Program Rata-rata 3, Kepala Sekolah melaksanakan supervisi terhadap administrasi guru. Kepala Sekolah melaksanakan supervisi terhadap Kegiatan Belajar Mengajar. Kepala Sekolah melaksanakan supervisi terhadap kegiatan Bimbingan Konseling Kepala Sekolah melaksanakan supervisi Ulangan Semester atau Ulangan Kenaikan Kelas Kepala Sekolah melaksanakan supervisi terhadap Kegiatan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional ,97 0, ,86 0, ,53 0, ,85 0, ,94 0,68 Rata-rata 3,83 59

8 Tabel 4.3 (lanjutan) Analisis Diskriptif Variabel Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Panel C. Melaksanakan Tindak Lanjut Kepala Sekolah bersama guru menyediakan waktu untuk mengevaluasi hasil supervisi. Kepala Sekolah menyampaikan kelebihan dan kekurangan guru dalam melaksanakan tugas melalui rapat guru. Kepala Sekolah memberikan bimbingan dan arahan keoada guru untuk memperbaiki kekuranganya mengembangkan kelebihanya berdasar hasil supervisi. Kepala Sekolah memanfaatkan hasil supervisi untuk penigkatan kinerja guru. Kepala sekolah memanfaatkan hasil supervisi untuk pengembangan sekolah ,82 0, ,74 0, ,75 0, ,73 0, ,56 0,69 Rata-rata 3,72 Total Rata Rata 3,69 Dari tabel di atas dapat dilihat nilai mean untuk variabel peran kepala sekolah sebagai supervisor sebesar 3,69. Hal ini menunjukkan bahwa peran kepala sekolah sebagai supervisor di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum kepala sekolah telah melaksanakan perannya sebagai supervisor dengan baik. 60

9 Namun demikian untuk sub konsep kemampuan Kepala Sekolah dalam menyusun program supervisi bimbingan dan konseling masih rendah yaitu masuk dalam kategori cukup. Hal tersebut dapat dilihat perolehan nilai mean pada indikator tersebut sebesar 3,06 dan masuk dalam kategori cukup. Dengan demikian menunjukkan bahwa secara umum kepala sekolah di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung belum melaksanakan penyusunan program bimbingan dan konseling sesuai yang diharapkan. Sedangkan dalam indikator merencanakan program supervisi terhadap Kegiatan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional diperoleh nilai mean sebesar 4,09 dan merupakan nilai mean tertinggi. Dilihat dari nilai mean tersebut menunjukkan bahwa secara umum kepala sekolah di UPT Dinas Kecamatan Kledung telah melaksanakan perencanaan program supervisi terhadap ujian sekolah maupun ujian nasional dengan baik. Dalam hal pelaksanaan supervisi berdasar analisis diskriptif diperoleh nilai mean sebesar 3,83 dan termasuk ke dalam kategori baik. Dengan nilai mean sebesar itu maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah di UPT Dinas Pendidikan Kledung telah melaksanakan supervisi sesuai dengan yang diharapkan. Namun demikian dalam melaksanakan supervisi terhadap kegiatan bimbingan dan konseling ternyata masih belum optimal bila dibandingkan dengan pelaksanaan supervisi pada kegiatan lainya. Hal ini bisa dilihat dalam perolehan nilai mean pada indikator 61

10 tersebut sebesar 3,53 walaupun nilai tersebut masuk dalam kategori baik. Pelaksanaan tindak lanjut terhadap hasil supervisi kepala sekolah di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung telah melaksanakan tindak lanjut terhadap hasil supervisi dengan baik, hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai mean total pada konsep pelaksanaan tindak lanjut diperoleh nilai mean sebesar 3,72 dimana nilai mean tersebut masuk dalam kategori baik. Namun demikian dalam memanfaatkan hasil supervisi sebagai pengembangan sekolah kepala sekolah di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung masih rendah dibandingkan dengan dengan indikator lain dalam pelaksanaan tindak lanjut hasil supervisi dengan diperoleh nilai mean terendah dari yang lain yaitu sebesar 3,56, namun demikian nilai mean tersebut masih dalam kategori baik Diskripsi Hasil Pengukuran Variabel Peran Kepala Sekolah sebagai Motivator Analisis terhadap variabel peran kepala sekolah sebagai motivator dilakukan melalui pengumpulan data dari responden yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peran kepala sekolah sebagai supervisor. Data diperoleh dengan melakukan pengukuran terhadap tiap indikator pada variabel penelitian untuk menentukan nilai minimal, nilai maksimal, nilai mean serta standar deviasi pada tiap-tiap indikator dalam instrumen penelitian dari jawaban yang diberi- 62

11 kan responden. Hasil pengukuran terhadap variabel Kepala Sekolah sebagai motivator dapat dilihat dalam Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Analisis Diskriptif Variabel Peran Kepala Sekolah sebagai Motivator No Indikator N Min Panel A. Kemampuan mengatur lingkungan kerja (fisik) Kepala Sekolah mengatur ruang kerjanya secara baik untuk bekerja. Kepala Sekolah mengatur ruang kelas secara kondusif untuk kegiatan belajar mengajar serta Bimbingan Konseling Kepala Sekolah mengatur laboratorium sekolah secara kondusif untuk kegiatan praktikum. Kepala Sekolah mengatur perpustakaan secara kondusif untuk kegiatan belajar. Kepala Sekolah mengatur halaman sekolah/lingkungan sekolah dengan sejuk,nyaman dan teratur Ma x Mean Std. Dev ,90 0, ,08 0, ,14 0, ,19 0, ,13 0,65 Rata-rata 4,09 Panel B. Kemampuan mengatur suasana kerja Kepala Sekolah menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru. Kepala Sekolah menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama karyawan. Kepala Sekolah menciptakan hubungan kerja secara harmonis antara guru dan karyawan Kepala Sekolah mampu menciptakan rasa aman di lingkungan sekolah ,99 0, ,70 0, ,77 0, ,85 0,70 63

12 Tabel 4.4 (lanjutan) Analisis Diskriptif Variabel Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator 10 Kepala Sekolah menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara warga sekolah dengan Komite Sekolah ,73 0,70 Rata-rata 3,81 Panel C. Kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman Kepala Sekolah memberikan penghargaan kepada guru dan karyawan yang mengerjakan tugas tepat waktu. Kepala sekolah memberikan penghargaan kepada guru dan karyawan yang berprestasi. Kepala Sekolah memberikan teguran lisan/tertulis kepada guru dan karyawan yang tidak melaksanakan tugas dengan baik. Kepala Sekolah memberikan hukuman kepada guru dan karyawan yang melanggar aturan Kepala Sekolah memperlakukan pemeriksaan daftar hadir guru dan karyawan secara teratur ,68 0, ,43 0, ,43 0, ,36 0, ,21 0,92 Rata-rata 3,42 Total Rata-Rata 3,77 Tabel 4.4 tersebut di atas menunjukkan bahwa nilai mean untuk variabel peran kepala sekolah sebagai motivator adalah 3,77, nilai mean tersebut termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepala sekolah di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung sudah melaksanakan perannya sebagai motivator dengan baik. 64

13 Pada konsep kemampuan kepala sekolah dalam mengatur lingkungan kerja fisik diperoleh nilai mean sebesar 4,09. Ini menunjukkan bahwa kemampuan kepala sekolah dalam mengatur lingkungan kerja fisik masuk dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan oleh masing-masing indikator pada konsep kemampuan kepala sekolah dalam mengatur lingkungan kerja fisik, semua dalam kategori baik. Namun demikian kemampuan kepala sekolah dalam mengatur ruang kerja secara kondusif diperoleh nilai mean 3,90 yang mana nilai mean tersebut merupakan nilai terendah jika dibandingkan dengan indikator lainnya. Namun demikian mean tersebut masih dalam kategori baik artinya kepala sekolah dalam mengatur ruang kerjanya dapat memberikan motivasi yang baik terhadap guru di sekolah. Kemampuan kepala sekolah dalam menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman diperoleh nilai mean sebesar 3,42 dimana nilai mean tersebut masuk dalam kategori baik. Pada indikator kepala sekolah memberikan penghargaan terhadap guru yang berprestasi atau melaksanakan tugas dengan tepat waktu diperoleh nilai mean sebesar 3,68 dimana nilai mean tersebut masuk dalam kategori baik. Dalam hal pemeriksaan terhadap daftar hadir guru belum semua kepala sekolah melaksanakan secara teratur, hal ini bisa dilihat pada indikator tersebut diperoleh nilai mean sebesar 3,21 dimana nilai mean tersebut merupakan nilai mean terendah dari semua indikator pada 65

14 konsep kemampuan kepala sekolah dalam menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman dan masih masuk dalam kategori cukup Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel Peran Kepala Sekolah sebagai Inspirator Analisis terhadap data yang diperoleh pada pengumpulan data melalui kuesioner tentang peran kepala sekolah sebagai inspirator dilakukan dengan pengukuran terhadap tiap indikator pada variabel penelitian. Selanjutnya dari data tersebut ditentukan nilai minimal, nilai maksimal, nilai mean serta standar deviasi untuk tiap-tiap indikator dalam instrumen penelitian berdasarkan jawaban responden. Hasil pengukuran variabel Kepala Sekolah sebagai inspirator dapat dilihat dalam Tabel 4.5 berikut: 66

15 Tabel 4.5 Analisis Diskriptif Variabel Peran Kepala Sekolah sebagai Inspirator No. Indikator N Min Max Mean Panel A. Kepala sekolah visioner 1 2 Kepala sekolah memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi untuk masa depan. Kepala sekolah mampu berkomunikasi dengan baik terhadap guru dan karyawan Std. Dev ,45 0, ,84 0,67 Rata rata 3,70 Panel B. Kepala sekolah menciptakan hubungan baik antar individu Kepala sekolah mampu 1 menciptakan hubungan baik antar individu di sekolah ,79 0,70 2 Kepala sekolah mampu merangkul bawahan secara baik ,81 0,73 Rata Rata 3,72 Panel C. Kepala sekolah sebagai pendorong Kepala sekolah menunjukkan 1 arah target yang akan dicapai ,83 0,65 kepada bawahan. 2 Kepala Sekolah bertanggung jawab atas kinerja pribadi dan ,83 0,74 kelompok (guru dan karyawan) Rata rata 3,83 Panel D. Kepala sekolah berprinsip dan menjadi teladan. 1 2 Kepala sekolah menjadi contoh bagi guru/karyawan dengan melakukan suatu hal dengan cara yang benar. Kepala Sekolah menjadi menjadi contoh bagi guru/karyawan dengan melakukan suatu hal dengan cara yang baik ,69 0, ,70 0,69 Rata Rata 3,70 67

16 Tabel 4.5 (lanjutan) Analisis Diskriptif Variabel Peran Kepala Sekolah sebagai Inspirator Panel E. Kepala sekolah memiliki antusiasme 1 2 Kepala sekolah memiliki antusiasme yang tinggi terhadap bidang pekerjaan yang ditangani. Kepala Sekolah menumbuhkan energi yang kuat terhadap sekolah yang dipimpinnya ,67 0, ,57 0,69 Rata rata 3,62 Panel F. Kepala sekolah sebagai seorang pakar 1 2 Kepala Sekolah memiliki keahlian terhadap bidang pekerjaan yang ditanganinya. Kepala sekolah mampu memberikan arahan teknis kepada bawahan (guru/karyawan) secara jelas ,52 0, ,17 0,82 Rata Rata 3,35 Total Rata-Rata 3,65 Secara umum berdasarkan analisis data pada variabel peran kepala sekolah sebagai inspirator diperoleh nilai mean sebesar 3,65 dimana nilai mean tersebut termasuk dalam kategori baik, dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepala sekolah di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung sudah melaksanakan perannya sebagai inspirator terhadap peningkatan kinerja mengajar dengan baik namun perlu ditingkatkan dengan harapan dapat mencapai kategori di atasnya yaitu amat baik. Perolehan nilai mean pada tiap-tiap sub konsep maupun pada tiap indikator diperoleh nilai yang masuk dalam kategori baik artinya bahwa kepala 68

17 sekolah di Kecamatan Kledung sudah melaksanakan perannya sebagai inspirator dengan baik. Mereka sudah memiliki visi yang baik dalam melaksanakan tugas, mereka mampu menciptakan hubungan yang baik antar individu di sekolah, mereka mampu menjadi pendorong bagi bawahan dalam melaksanakan tanggung jawabnya, mereka memiliki prinsip dalam melaksanakan tugasnya secara baik. Demikian juga antusiasme kepala sekolah dalam melaksanakan perannya juga sudah masuk dalam kategori baik. Hal ini bisa dilihat dari nilai mean rata-rata untuk tiap sub konsep maupun indikator tersebut masuk dalam kategori baik. Namun demikian pada sub konsep kepala sekolah melaksanakan peran sebagai seorang pakar belum termasuk ke dalam kategori baik dan masih berada pada kategori cukup. Berdasarkan analisis diskriptif terhadap sub konsep tersebut diperoleh nilai mean sebesar 3,35 dimana nilai mean tersebut menunjukkan bahwa kepala sekolah belum melaksanakan peran sebagai seorang pakar secara baik, terutama pada indikator kemampuan kepala sekolah dalam memberikan arahan teknis kepada bawahan diperoleh nilai mean sebesar 3,17 dimana nilai mean tersebut masuk dalam kategori cukup. Adapun rekapitulasi analisis diskriptif dari hasil pengukuran terhadap variabel peran kepala sekolah sebagai supervisor, motiator dan inspirator dapat dilihat dalam Tabel 4.6 berikut: 69

18 Tabel 4.6 Rekapitulasi Analisis Diskriptif Variabel Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor, Motivator dan Inspirator No Variabel N Min Max Mean Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor Peran Kepala Sekolah sebagai Motivator Peran Kepala Sekolah sebagai Inspirator Std. Dev ,69 0, ,77 0, ,65 0,73 Total Rata - rata ,70 0,71 Tabel 4.6 tersebut berdasarkan hasil analisis diskriptif terhadap tiga peran kepala sekolah sebagai supervisor, motivator dan inspirator menunjukkan bahwa nilai mean akhir untuk ketiga variabel yang diteliti masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kepala sekolah sudah dapat melaksanakan tiga peran tersebut dengan baik. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dari hasil analisis data yang diperoleh dari responden penelitian dapat dikatakan bahwa kepala sekolah di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung telah melaksanakan perannya sebagai supervisor dengan baik. Sebagai seorang supervisor kepala sekolah dalam melaksanakan perannya sudah dimulai 70

19 dari perencanan program, pelaksanaan program dan melakukan tindak lanjut terhadap hasil supervisi yang telah dilaksanakan. Kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi diawali dengan menyusun program supervisi atau merencanakan program supervisi. Perencanaan dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah baik yang bersifat akademik maupun manajerial. Program supervisi meliputi supervisi terhadap administrasi guru, supervisi terhadap kegiatan belajar mengajar, supervisi terhadap kegiatan bimbingan konseling, supervisi terhadap ulangan semester/ulangan kenaikan kelas serta supervisi terhadap kegiatan ujian sekolah/ujian nasional. Perencenaan program supervisi sangat diperlukan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan tugas, karena perencanaan yang baik akan memberikan arah untuk memperoleh hasil yang baik dalam pelaksanaan supervisi. Perencanaan atau program yang disusun akan dijadikan sebagai pedoman dalam supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah baik bersifat supervisi manajerial maupun supervisi akademis. Secara umum perencanaan supervisi sudah dilaksanakan dengan baik namun dalam penyusunan program supervisi terhadap kegiatan bimbingan dan konseling masih masuk dalam kategori cukup. Artinya belum semua kepala sekolah merencanakan program bimbingan dan konseling secara baik. Dari 14 kepala 71

20 sekolah dasar yang ada baru 9 kepala sekolah menyusun program bimbingan dan konseling dengan baik, sisanya sebanyak 5 orang kepala sekolah belum menyusun dengan baik. Rendahnya kemampuan kepala sekolah dalam penyusunan program bimbingan dan konseling ini bisa terjadi karena minimnya buku pedoman pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah khususnya di sekolah dasar. Belum semua sekolah memiliki buku pedoman pelaksanaan bimbingan dan konseling sehingga kepala sekolah merasa kesulitan dalam menyusun program tersebut. Dalam melaksanakan supervisi baik supervisi manajerial maupun supervisi akademis berdasarkan hasil analisis diskriptif menunjukkan bahwa kepala sekolah di Kecamatan Kledungsudah melaksanakan perannya dengan baik. Mereka telah melaksanakan sesuai dengan program yang direncanakan sebelumnya. Kepala sekolah telah melaksanakan supervisi terhadap adminstrasi guru, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, pelaksanaan ulangan semester/ulangan kenaikan kelas dan pelaksanaan ujian sekolah/ ujian nasional. Instrumen supervisi yang digunakan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi menggunakan instrumen yang sudah ada, artinya mereka tidak menyusun instrumen sendiri. Penggunaan instrumen yang sudah ada memiliki kelebihan antara lain tidak memerlukan waktu khusus dalam penyusunan namun memiliki kelemahan antara lain ada 72

21 perbedaan persepsi di antara kepala sekolah yang satu dengan lainya dalam memahami indikator dalam instrumen sehingga akan menimbulkan perbedaan dalam penafsiran pada indikator instrumen tersebut. Demikian juga dalam melakukan tindak lanjut hasil supervisi, berdasarkan hasil analisis deskriptif secara umum kepala sekolah sudah melaksanakannya dengan baik. Kepala sekolah melakukan tindak lanjut hasil supervisi antara lain dengan menyediakan waktu untuk melakukan evaluasi terhadap hasil supervisi yang telah dilaksanakan. Hasil evaluasi tersebut disampaikan melalui rapat dewan guru atau disampaikan secara individual terhadap guru yang bersangkutan untuk menyampaikan kelebihan dan kekurangan guru berdasarkan hasil supervisi yang telah dilaksanakan. Sergeovanni yang dikutip oleh Pidarta (1999:20) memberikan gagasan bahwa tujuan dekat dari supervisi adalah bekerjasama mengembangkan proses belajar mengajar yang tepat. Dengan demikian tujuan dari tindak lanjut hasil supervisi tersebut antara lain untuk perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan kinerja mengajar dan pengembangan sekolah. Dengan demikian dalam pelaksanaan perannya sebagai supervisor kepala sekolah di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung sudah melaksanakan dengan baik sudah dilakukan melalui tahapantahapan yang seharusnya dilaksanakan yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut hasil 73

22 supervisi. Apabila kepala sekolah telah melaksanakan perannya sebagai supervisor dengan baik maka akan tumbuh kesadaran pada diri guru untuk meningkatkan kinerja dan keterampilannya dalam melaksanakan tugas. Karena menurut Mulyasa (2007) bahwa keberhasilaan kepala sekolah sebagai supervisor pembelajaran antara lain ditunjukkan dengan peningkatan kesadaran tenaga kependidikan (guru) untuk meningkatkan kinerjanya dan meningkatnya keterampilan tenaga kependidikan (guru) dalam melaksanakan tugasnya Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator Berdasarkan hasil analisis data yang dikumpulkan dari responden bahwa sebagian besar kepala sekolah di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung telah melaksanakan perannya sebagai motivator sebagaimana yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan kepala sekolah dalam mengatur lingkungan kerja (fisik), kemampuan kepala sekolah dalam mengatur suasana kerja dan kemampuan kepala sekolah dalam menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman sudah dilaksanakan dengan baik. Dalam melaksanakan tugas di sekolah guru sangat membutuhkan lingkungan kerja yang kondusif untuk bekerja. Lingkungan kerja yang kondusif akan menjadikan suasana yang menyenangkan dalam bekerja dan akan berpengaruh kepada guru dalam 74

23 menjalankan tugas-tugasnya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Supoyo (2012) bahwa ada hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja guru. Semakin baik lingkungan kerja maka kinerja guru akan semakin baik. Lingkungan kerja fisik mencakup sarana maupun prasarana yang meliputi ruang kerja kepala sekolah, ruang kelas tempat dilaksanakan kegiatan belajar mengajar serta bimbingan konseling, laboratorium sekolah tempat kegiatan praktikum, perpustakaan, tempat kegiatan belajar, dan halaman sekolah atau lingkungan sekolah. Dengan digulirkan program Dana Alokasi Khusus di bidang pendidikan maka secara fisik sarana dan prasarana pendidikan di Kecamatan Kledung sudah termasuk memenuhi syarat untuk kegiatan pembelajaran. Kemampuan kepala sekolah dalam mengatur lingkungan kerja fisik secara baik akan membangkitkan motivasi dari guru untuk meningkatkan kinerja mengajarnya. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Handayani (2005) pada waktu meneliti kinerja guru di SMA Negeri 1 Karangdowo memperoleh hasil bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah semakin baik lingkungan kerja sekolah semakin tinggi kinerja guru, dan sebaliknya semakin buruk lingkungan kerja sekolah semakin rendah kinerja guru. Motivasi guru dalam melaksanakan tugas juga akan muncul dari kemampuan kepala sekolah dalam 75

24 mengatur suasana kerja yang harmonis di sekolah yang dipimpinya. Dalam penelitian ini suasana kerja mencakup hubungan kerja sesama guru, hubungan kerja sesama karyawan, hubungan kerja antara guru dan karyawan, terciptanya rasa aman di lingkungan sekolah serta terciptanya hubungan kerja antara warga sekolah dengan komite sekolah. Berdasarkan hasil analisis data bahwa kemampuan kepala sekolah di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung dalam mengtur suasana kerja termasuk baik, artinya bahwa kepala sekolah dalam mengatur suasana kerja sudah baik dan mampu menumbuhkan motivasi pada guru dan karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Penerapan prinsip penghargaan dan hukuman sangat diperlukan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan perannya sebagai motivator terhadap guru yang dipimpinnya. Penerapan prinsip penghargaan dan hukuman ini dapat dilakukan antara lain melalui: pemberian penghargaan atau pengakuan kepada guru atau karyawan yang mengerjakan tugas tepat waktu, memberikan penghargaan kepada guru atau karyawan yang berprestasi, memberikan teguran baik lisan maupun tertulis kepada guru yang tidak melaksanakan tugas, memberikan hukuman kepada guru atau karyawan yang melanggar aturan dan dengan melaksanakan pemeriksaan terhadap daftar hadir guru dan karyawan secara teratur. Penerapan prinsip penghargaan dan hukuman apabila dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh kepala sekolah maka akan menum- 76

25 buhkan motivasi yang baik pula terhadap guru atau karyawan yang dipimpinnya. Kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan perannya sebagai motivator dalam mengatur lingkungan kerja dengan baik, kemampuan mengatur suasana kerja dengan baik serta kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan hukuman dengan baik maka akan mendorong guru dan karyawan lainnya untuk mengembangkan kreativitas yang dimiliki dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga akan meningkat pula kinerja mengajarnya, demikian juga sebaliknya. Hal ini sejalan dengan pendapat Torrence (1981) dalam Indrawati (2012) yang menyatakan bahwa untuk dapat melakukan semua proses kreativitas itu diperlukan dorongan atau drive dari lingkungan yang didasari oleh potensi kreatif yang telah ada pada diri individu Peran Kepala Sekolah Sebagai Inspirator Dari hasil analisis diskriptif tentang peran kepala sekolah di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung sebagai inspiratormelalui enam pendekatan yaitu visioner, enhancing, pendorong, berprinsip antusias dan menjadi seorang pakar sudah dilaksanakan dengan baik. Kepala sekolah memiliki visi yang baik tentang sekolah yang dipimpinnya, mampu menciptakan hubungan baik antar individu di sekolah, mampu sebagai pendorong dalam pencapaian target di 77

26 sekolah, memiliki prinsip dan menjadi model bagi guru di sekolah yang dipimpinnya, serta memiliki antusias yang baik pula terhadap bidang pekerjaan yang ditanganinya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Folkman (2012) yang dikutip portalhr.com tentang pendekatan paling konsisten yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Namun dalam melaksanakan perannya sebagai seorang pakar diperoleh hasil pada kategori cukup. Artinya belum semua kepala sekolah berperan menjadi pakar di sekolah yang dipimpinnya terutama dalam memberikan arahan yang sifatnya teknis terhadap bawahan yang dipimpinnya. Hal ini terjadi karena belum semua kepala sekolah memiliki kompetensi yang baik terhadap peran dan tugasnya. Rendahnya peran kepala sekolah sebagai pakar ini bisa terjadi karena sebelum maupun selama menjabat sebagai kepala sekolah mereka belum pernah mengikuti kegiatan yang berupa bimbingan teknis dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala sekolah. 78

Lampiran 1. Kepada Bapak / Ibu Kepala Sekolah Dasar Di Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung

Lampiran 1. Kepada Bapak / Ibu Kepala Sekolah Dasar Di Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung LAMPIRAN 89 Lampiran Kepada Yth. Bapak / Ibu Kepala Sekolah Dasar Di Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung Asslamu Alaikum Wr.Wb. Perkenankan saya Nama: Dahono, pengawas TK/SD Kecamatan Kledung memohon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan apakah kepala sekolah di Kecamatan Kledung

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. 5.1 Kesimpulan

BAB V P E N U T U P. 5.1 Kesimpulan BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan hasil dengan menggunakan analisis deskriptif terhadap variabel penelitian tentang peran kepala sekolah sebagai supervisor, motivator dan inspirator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang secara langsung memberikan layanan kepada peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran melalui jalur formal. Sejalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 44,93% (26 orang). Ditinjau dari gender dapat disimpulkan bahwa baik SMK Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 44,93% (26 orang). Ditinjau dari gender dapat disimpulkan bahwa baik SMK Negeri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah guru PNS SMK Negeri 1 Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga, dan SMK Negeri 3 Salatiga. Ditinjau dari jenis

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 107 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa indikator yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar matematika kelas IX siswa

Lebih terperinci

ANGKET PENELITIAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU HASIL PENDIDIKAN

ANGKET PENELITIAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU HASIL PENDIDIKAN RESPONDEN KEPALA SEKOLAH ANGKET PENELITIAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PADA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU HASIL PENDIDIKAN (Studi pada Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden diungkap dari aspek jenis kelamin, usia, kualifikasi akademik, status kepegawaian, masa kerja, dan golongan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. melaksanakan penelitian di lapangan. Persiapan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. melaksanakan penelitian di lapangan. Persiapan dalam penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Dalam persiapan penelitian, tahap langkah awal yang dilakukan adalah persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat penting. Seperti ditemukan dalam berbagai studi baik di. nasional Universitas Pendidikan Indonesia, 2012:10).

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat penting. Seperti ditemukan dalam berbagai studi baik di. nasional Universitas Pendidikan Indonesia, 2012:10). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses merubah manusia menjadi lebih baik, lebih mahir dan lebih terampil. Untuk mencapai tujuan tersebut peran serta guru dan kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 26 orang kepala sekolah, baik berstatus negeri maupun swasta dan 27 guru kelas di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II TINAJAUAN PUSTAKA

BAB II TINAJAUAN PUSTAKA BAB II TINAJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Kepala Sekolah Kepala Sekolah terdiri dari dua kata yaitu kepala dan sekolah. Kata kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pimpinan dalam suatu organisasi atau sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. membuktikan diri sebagai Bimbingan belajar terbaik dan terbesar di Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. membuktikan diri sebagai Bimbingan belajar terbaik dan terbesar di Indonesia. 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Ganesha Operation telah menjadi bagian dari sejarah kehidupan masyarakat Indonesia sejak 1984. Sejak saat itu, Ganesha Operation terus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di unit Pelayanan Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum DPPKAD Kota Salatiga 4.1.1. Tugas dan Fungsi DPPKAD Dalam rangka mengejawantahkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakng Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam Bab I Pasal 1 ayat 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah guru SMA Negeri se-kota Salatiga. Ditinjau dari jenis kelamin, jumlah responden laki-laki mempunyai prosentase

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah para guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten purworejo yang berjumlah 280 orang. Adapun diskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY 4.1.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Dinas Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden diungkap dari aspek jenis kelamin, kualifikasi akademik, status kepegawaian, dan status sertifikasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 4.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat seiring dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman, sehingga menuntut seorang individu untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah. 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI yang berjumlah 78 orang. Adapun

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI yang berjumlah 78 orang. Adapun BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 1.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Gambaran Responden Responden dalam penelitian ini adalah para Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR

BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR Bab ini menjelaskan berbagai aspek berkenaan kelembagaan penyuluhan pertanian di Kabupaten Bogor yang meliputi: Organisasi Badan Pelaksana an Pertanian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah memiliki keunggulan dan berkualitas adalah dambaan bagi guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. Sebagai kepala sekolah sudah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penyajian data yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu: 1. Pelaksanaan peran kepala sekolah di SMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran umum Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Kota Semarang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah, visi misi, tugas pokok,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dapat menjelaskan dan menyakinkan pegawai bahwa dalam organisasi atau

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dapat menjelaskan dan menyakinkan pegawai bahwa dalam organisasi atau BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Pelaksanaan Motivasi Dalam sebuah organisasi seorang manajer atau pimpinan dituntut harus dapat menjelaskan dan menyakinkan pegawai bahwa dalam organisasi atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan RSUD Saras Husada Purworejo terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 6 Kelurahan Doplang, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Propinsi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN I. PENGANTAR Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil, juga untuk memenuhi tugas dan kewajiban dalam rangka memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 25 orang yang diambil dari pengurus komite sekolah dari 3 SMP Negeri yang ada di Kecamatan Musuk, Kabupaten

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Penelitian

Lampiran 1. Surat Penelitian LAMPIRA 6 Lampiran 1. Surat Penelitian 7 8 9 1 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 Lampiran 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 130 o Variabel Sub Variabel Indikator

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI MTs NEGERI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI MTs NEGERI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI BAB IV ANALISIS DATA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI MTs NEGERI KECAMATAN WINONG KABUPATEN PATI Bab ini merupakan analisis data yang penulis peroleh dari lapangan. Oleh karena itu, dalam analisis

Lebih terperinci

TAHUN 2005 NOMOR 15 SERI D NOMOR 1

TAHUN 2005 NOMOR 15 SERI D NOMOR 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2005 NOMOR 15 SERI D NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS POKOK DAN FUNGSI DAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden diungkap dari aspek jenis kelamin, usia, masa kerja golongan, dan pangkat golongan. Data tersebut dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah SMA Negeri 4 Bojonegoro SMA Negeri 4 Bojonegoro didirikan pada tahun 1989 oleh Pemerintah dengan Surat Keputusan/SK nomor: 0342/U/1909 Tgl: 5/6/1989. SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY) BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY) 5.1 Karakteristik Karakteristik pendengar merupakan salah satu faktor yang diduga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Telah muncul kesadaran pada diri banyak orang, bahwa pembangunan pendidikan merupakan peristiwa yang tidak akan pernah selesai selagi peradaban manusia masih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di CV. Griya Wali Sakti, Jalan Raya Demak-Jepara Mijen, Desa Mijen Kecamatan Mijen Kabupaten Demak (59583).

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL Oleh : Rizki Fachrudin NIM 07101244022 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN Pada bab ini, peneliti akan menganalisis terhadap upaya kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Madiun tahun anggaran 2013 diperoleh data anggaran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Kondisi Umum SDN Kalisari 3 Kradenan Grobogan a. Letak Geografis Sekolahan Secara geografis SDN Kalisari 3, akan tetapi mudah dijangkau sebab posisinya

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO 1 KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO Oleh: Hangga Permana Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

HALAMAN PERSEMBAHAN...

HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI ABSTRAK.. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN. RIWAYAT HIDUP... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... SANWACANA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman

Lebih terperinci

a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 1. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar dibentuk berdasarkan Peraturan Walikota Makassar

Lebih terperinci

KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA

KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA KOMPONEN D SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia pada perguruan tinggi yang dimaksud pada tulisan ini adalah dosen dan tenaga kependidikan (karyawan). Dosen bertugas melaksanakan kegiatan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Upaya yang telah dilakukan

Lebih terperinci

PENEMPATAN DAN PENUGASAN PERSONALIA PENDIDIKAN. M.D.Niron

PENEMPATAN DAN PENUGASAN PERSONALIA PENDIDIKAN. M.D.Niron PENEMPATAN DAN PENUGASAN PERSONALIA PENDIDIKAN M.D.Niron PRINSIP DALAM PENEMPATAN DAN PENUGASAN PERSONALIA PENDIDIKAN The Right Man On The Right Place Pengertian UUD No 43 Tahun 1999 Pegawai Negeri - Warga

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden Jumlah karyawan dibagian Weaving PT.Timatex berjumlah 247 orang. Gambaran responden di tinjau dari jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan BAB I PENDAHULUHUAN A. Latar Belakang Masalah UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga pendidikan madrasah khususnya di Kabupaten Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga pendidikan madrasah khususnya di Kabupaten Lampung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lembaga pendidikan madrasah khususnya di Kabupaten Lampung Selatan sangat penting dan terkait dengan Kementerian Agama. Lembaga Kementerian Agama sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian SMK PGRI 2 Salatiga terletak di Jalan Nakula Sadewa I Kembang Arum kecamatan Sidomukti kota Salatiga, suasana SMK PGRI 2 Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum tentang Responden Populasi a. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri Pemalang MAN Pemalang dilatarbelakangi oleh

Lebih terperinci

1. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MAKASSAR.

1. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MAKASSAR. 1. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MAKASSAR. Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar berkantor di Jalan Ahmad Yani Nomor 25 Makassar, Nomor Telpon (0411) 3618235, Nomor Fax (0411) 3622357 a) Landasan

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA PEMBELAJARAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN RANDUBLATUNG KAB.BLORA TESIS Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung) STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung) INSTRUMEN PENELITIAN FUNDAMENTAL Tim Peneliti: Dr. Diding Nurdin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mutu guru memegang peranan yang sangat penting di antara komponen

BAB I PENDAHULUAN. Mutu guru memegang peranan yang sangat penting di antara komponen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mutu guru memegang peranan yang sangat penting di antara komponen yang lainnya. Sebagaimana dikatakan oleh Dantes (2005), bahwa di dalam pendidikan formal,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang hasil pengambilan data

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang hasil pengambilan data BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN 4.1 Hasil Pengolahan Data Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang hasil pengambilan data dilapangan yang dibagi dalam dua bagian yaitu bagian deskripstif data profil responden

Lebih terperinci

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT ARTIKEL ILMIAH MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT Sunarto, M. Pd SDN GEDONGOMBO II PLOSO JOMBANG JAWA TIMUR 0 PENDAHULUAN Sekolah sebagai institusi pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 03 MOJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 03 MOJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 03 MOJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG A. Analisis Kompenetensi Guru PAI di SD Negeri 03 Mojo Guru merupakan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini peneliti bagi menjadi delapan karakter,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini peneliti bagi menjadi delapan karakter, 11 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Penelitian Karakteristik responden dalam penelitian ini peneliti bagi menjadi delapan karakter, yakni : berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH Bapak/Ibu/Sdr Kepala Sekolah yang terhormat, RESPONDEN KEPALA SEKOLAH Dengan ini pekenankanlah saya Wisnu Subagyo mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Pedidikan UKSW mohon kebaikan hati Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata dalam aktivitas kerja bawahannya. Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gerakan dakwah amar ma ruf nahi munkar yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gerakan dakwah amar ma ruf nahi munkar yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan gerakan Islam yang maksud gerakan dakwah amar ma ruf nahi munkar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diambil penulis dilapangan menunjukkan keadaan serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diambil penulis dilapangan menunjukkan keadaan serta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi hasil penelitian Berdasarkan data yang diambil penulis dilapangan menunjukkan keadaan serta gambaran sekolah di SMP Negeri 8 Paguyaman Kabupaten Boalemo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Karakteristik Responden Bagian ini akan membahas karakteristik dari 8 responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja. Ringkasan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi tersebut. Budaya tersebut dapat tercermin pada perilaku para karyawan, kebijakan-kebijakan,

Lebih terperinci

PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012

PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 PROFIL PTK DAN SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara dalam mengembangkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara dalam mengembangkan sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu cara dalam mengembangkan sumber daya manusia dalam bentuk investasi jangka panjang bagi bangsa Indonesia. Setiap anak bangsa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian SMK Negeri 2 Salatiga merupakan salah satu SMK Negeri di Salatiga yang terletak di jalan Parikesit RT 002 RW 009, Dusun Warak, Desa

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. tentang Unit Gedung Baru (UGB), dibuka SMA Negeri 11 Semarang pada Tahun

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. tentang Unit Gedung Baru (UGB), dibuka SMA Negeri 11 Semarang pada Tahun BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 3.1 Profil SMAN 11 Semarang Berdasarkan Surat Keputusan No. 0605 / 0 1985 tanggal 22 Nopember 1985 tentang Unit Gedung Baru (UGB), dibuka SMA Negeri 11 Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dilihat juga dari sikap dan mentalitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dilihat juga dari sikap dan mentalitasnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum SMA Negeri di Kota Bandarlampung

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum SMA Negeri di Kota Bandarlampung BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum SMA Negeri di Kota Bandarlampung Sekolah menengah atas (SMA) merupakan lanjutan dari jenjang pendidikan dasar. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG 69 BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG A. Kepemimpinan kepala sekolah di SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang Kepala sekolah merupakan

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO Thasa Tesia Widasuari Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Objek penelitian ini terdiri dari SD Negeri Kledung, SD Negeri Batursari, SD Negeri Tlahap, SD Negeri Jambu, SD Negeri 1 Kwadungan Gunung,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

4. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR.

4. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR. 4. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR. Badan Kepegawaian dan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Takalar berkantor di jalan H.Padjonga Dg.Ngalle Nomor 1 Takalar, Nomor telpon (0418)323621,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keberadaan subjek penelitian, peneliti mengumpulkan data tentang identitas responden.

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BLH INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SURVEY TERHADAP PENGGUNA PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL SEMESTER I TAHUN 2017 [Type your address] [Type your phone number] [Type your e-mail address] DINAS

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5626-5639 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DATA PEGAWAI Pada Bab II telah disajikan tabel/daftar dengan berbagai klasifikasi data PNS di lingkungan. Penyajian tabel/daftar tersebut belum selesai apabila belum digambarkan, dianalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa pengelolaan kebandarudaraan. PT. Angkasa Pura II (Persero)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG Sebagaimana yang telah tercantum dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, pada bagian akhir ini penulis mengemukakan

Lebih terperinci