BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Madiun tahun anggaran 2013 diperoleh data anggaran untuk urusan pemerintah pendidikan dan perpustakaan daerah sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,74. Total anggaran pemerintah Kota Madiun sebesar Rp ,00 dengan realisasi sebesar Rp ,47. Jadi dapat dikatakan bahwa total anggaran untuk urusan pemerintah pendidikan dan perpustakaan daerah mencapai 37,06% dari keseluruhan anggaran pemerintah Kota Madiun dengan realisasi sebesar 39,67%. Alokasi anggaran APBD untuk pendidikan menunjukkan jumlah yang cukup besar. Hal ini menunjukkan konsekuensi pemerintah Kota Madiun terhadap dunia pendidikan. Implikasinya diperlukan pengelolaan keuangan yang baik. Pengelolaan keuangan yang baik harus didukung keseriusan para pengelola sekolah. Tingginya alokasi anggaran untuk dunia pendidikan dapat memunculkan penyimpangan dalam pengelolaannya, untuk itu diperlukan SPIP. SPIP diharapkan dapat membantu para pengelola sekolah dalam mengelola keuangan sekolah secara efektif dan efisien. 71

2 72 B. Demografi Para Pengelola Sekolah Responden dalam penelitian ini adalah para pengelola SMAN/SMKN/MAN di Kota Madiun. Para pengelola sekolah sebagai pengelola pendidikan, merupakan faktor penentu dalam pengelolaan keuangan sekolah. Demografi para pengelola sekolah yang dianalisis meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, masa kerja pada posisi jabatan saat ini dan masa kerja keseluruhan. No Nama Sekolah Tabel 4.1 Responden dan Tingkat Pengembalian Kuesioner Disebar Tidak Kembali Kembali Tidak Diisi Lengkap Diolah 1 SMAN 1 Madiun SMAN 2 Madiun SMAN 3 Madiun SMAN 4 Madiun SMAN 5 Madiun SMAN 6 Madiun SMKN 1 Madiun SMKN 2 Madiun SMKN 3 Madiun SMAN 4 Madiun SMKN 5 Madiun MAN 1 Madiun MAN 2 Madiun Jumlah Para pengelola sekolah yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 216 orang yang berasal dari SMAN/SMKN/MAN di Kota Madiun. Jumlah tersebut diperoleh dengan perincian sebagai berikut: jumlah kuesioner yang disebar 253 dan jumlah kuesioner yang tidak dikembalikan 31 sehingga jumlah kuesioner yang diterima kembali 222. Dari jumlah kuesioner yang diterima kembali tersebut, ternyata terdapat 6 kuesioner yang tidak diisi secara

3 73 lengkap. Dengan demikian jumlah responden yang mengembalikan kuesioner dan mengisi secara lengkap sebesar 216. Data responden secara lebih terperinci dapat dilihat pada tabel 4.1. Berdasarkan data dari 216 para pengelola SMAN/SMKN/MAN di Kota Madiun tersebut, dapat disajikan demografinya sebagai berikut: 1. Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah responden laki-laki dalam penelitian ini sebanyak 110 (50,9%) dan perempuan sebanyak 106 (49,1%). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki dan perempuan relatif sama yang mencerminkan adanya kesamaan gender dalam penelitian ini. Secara terinci sebaran jenis kelamin responden dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Laki-laki ,9 2 Perempuan ,1 Jumlah Sumber : Data Primer, diolah, Berdasarkan Umur No Umur (Tahun) Tabel 4.3 Umur Responden Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 < , , ,3 4 > ,5 Jumlah Sumber : Data Primer, diolah, 2014

4 74 Berdasarkan hasil rekapitulasi demografi umur responden, secara terinci sebaran umur responden dapat dilihat pada Tabel 4.3. Sebagian besar responden berada pada usia kerja produktif tahun yaitu sebanyak 113 (52,3 %) dengan rata-rata umur responden 46,4 tahun. Pada kondisi ini umumnya para pengelola sekolah mempunyai kemampuan fisik dan berfikir yang lebih baik dalam hal menghadapi dan menerima keadaan, serta hal-hal yang baru bila dibandingkan dengan umur yang lebih tua. 3. Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan formal secara langsung maupun tidak langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja para pengelola sekolah berkaitan dengan pola pemikiran dan sistem kerja. Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan masing-masing disajikan pada Tabel 4.4. No Tingkat Pendidikan Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan Responden Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 S ,2 2 S ,2 3 SMA/K/MA/Diploma 12 5,6 Jumlah Sumber : Data Primer, diolah, 2014 Tingkat pendidikan para pengelola sekolah di daerah penelitian tergolong tinggi yaitu S1 sebesar 72,2%. Hal ini akan berpengaruh terhadap kemampuan para pengelola sekolah dalam mengelola keuangan sekolah, terutama sikap dan pola fikir yang dapat berkembang karena mudah menerima perubahan. Pendidikan merupakan faktor yang dapat mempercepat kemajuan sekolah. Seorang pengelola

5 75 sekolah yang berpendidikan baik, akan mudah mengadopsi teknologi baru, mengembangkan keterampilan dan memecahkan masalah yang ditemui. 4. Berdasarkan Masa Kerja Posisi Saat Ini Masa kerja posisi saat ini adalah lamanya seseorang menduduki jabatan/tugas tambahan sebagai pengelola sekolah yang dinyatakan dalam tahun. Sebaran responden berdasarkan masa kerja posisi saat ini masing-masing disajikan pada tabel 4.5. Jika dilihat pada tabel 4.5 didapatkan bahwa sebagian besar para pengelola sekolah telah memiliki pengalaman 2 4 tahun (23, 6%) dan didapatkan rata-rata masa kerja posisi saat ini sebagai pengelola sekolah selama 5,7 tahun. Tabel 4.5 Masa Kerja Posisi Saat Ini Responden No Masa Kerja Posisi Jumlah Saat Ini (Tahun) (Orang) Persentase (%) 1 < , , , ,7 5 > ,3 Jumlah Sumber : Data Primer, diolah, Berdasarkan Masa Kerja Keseluruhan Masa kerja keseluruhan adalah lamanya seorang pengelola sekolah bekerja mulai dari tahun pertama bekerja sampai dengan saat ini yang dinyatakan dalam tahun. Sebaran responden berdasarkan masa kerja keseluruhan masing-masing disajikan pada tabel 4.6. Jika dilihat pada tabel 4.6 didapatkan bahwa sebagian besar para pengelola sekolah telah memiliki pengalaman kerja secara keseluruhan di atas 25 tahun

6 76 (27,8%) dan didapatkan rata-rata masa kerja keseluruhan selama 19,7 tahun. Jadi dalam hal pengalaman kerja dapat dikatakan sebagian besar para pengelola sekolah sudah sangat berpengalaman. No Tabel 4.6 Masa Kerja Keseluruhan Responden Masa Kerja Keseluruhan (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 < , , , ,0 5 > ,8 Jumlah Sumber : Data Primer, diolah, 2014 C. Diskripsi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada dua kelompok yaitu variable independen dan depeden. Untuk variable independen dikembangkan dua aspek yaitu pemahaman para pengelola sekolah tentang adanya SPIP dan pemahaman para pengelola sekolah tentang SPIP yang meliputi lima komponen yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan, sedangkan variabel dependen terdiri dari dua variabel yaitu efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan sekolah. Berikut ini diskripsi variabel-variabel tersebut. 1. Diskripsi Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Adanya SPIP Berdasarkan tabel distribusi frekuensi pemahaman para pengelola sekolah tentang adanya SPIP, dapat diperoleh nilai maksimum sebesar 50 dan nilai minimum sebesar 22 serta nilai rata-rata sebesar 36,4. Rentang nilai tertinggi

7 77 diperoleh pada kelas interval sedang (31,3 40,7) dengan jumlah sebesar 124 (57,41%) dan rentang nilai terendah diperoleh pada kelas interval tinggi (40,7 50,0) dengan jumlah sebesar 44 (20,37%). Jadi dapat dikatakan bahwa pemahaman para pengelola sekolah di Kota Madiun tentang adanya SPIP dalam kategori sedang. Berikut ini hasil perhitungan distribusi frekuensi pemahaman para pengelola sekolah tentang adanya SPIP: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Adanya SPIP Kelas Interval Frekuensi (f) Frekuensi Persentase Komulatif (F) (%) Rendah (22,0 31,3) ,22 Sedang (31,3 40,7) ,41 Tinggi (40,7 50,0) ,37 Jumlah Sumber : Data Primer, diolah, Diskripsi Variabel Pemahaman Pimpinan Sekolah Tentang SPIP (X) a. Diskripsi komponen lingkungan pengendalian (X 1 ) Berikut ini hasil perhitungan distribusi frekuensi komponen lingkungan pengendalian. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Komponen Lingkungan Pengendalian Kelas Interval Frekuensi (f) Frekuensi Persentase Komulatif (F) (%) Rendah (20,0 28,3) ,48 Sedang (28,3 36,7) ,94 Tinggi (36,7 45,0) ,57 Jumlah Sumber : Data Primer, diolah, 2014 Dari tabel distribusi frekuensi komponen lingkungan pengendalian diatas, diperoleh nilai maksimum sebesar 45 dan nilai minimum sebesar 20 serta nilai rata-rata sebesar 32,8. Rentang nilai tertinggi dapat diperoleh pada kelas interval

8 78 tinggi (36,7 45,0) dengan jumlah sebesar 79 (36,57%) dan nilai terendah diperoleh pada kelas interval rendah (20,0 28,3) dengan jumlah sebesar 68 (31,48%). Jadi dapat dikatakan bahwa pemahaman para pengelola sekolah di Kota Madiun tentang komponen lingkungan pengendalian dalam kategori tinggi. b. Diskripsi komponen penilaian resiko (X 2 ) Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Komponen Penilaian Resiko Frekuensi Persentase Kelas Interval Frekuensi (f) Komulatif (F) (%) Rendah (3 7) ,31 Sedang (7 11) ,09 Tinggi (11 15) ,59 Jumlah ,00 Sumber : Data Primer, diolah, 2014 Hasil perhitungan distribusi frekuensi komponen penilaian resiko dapat dilihat pada tabel 4.9. Dari tabel tersebut diatas, diperoleh nilai maksimum sebesar 15 dan nilai minimum sebesar 3 serta nilai rata-rata sebesar 9,1. Rentang nilai tertinggi dapat diperoleh pada kelas interval sedang (7 11) dengan jumlah sebesar 119 (55,09%) dan rentang nilai terendah diperoleh pada kelas interval tinggi (11 15) dengan jumlah sebesar 38 (17,59%). Jadi dapat dikatakan bahwa pemahaman para pengelola sekolah di Kota Madiun tentang komponen penilaian resiko dalam kategori sedang. c. Diskripsi komponen kegiatan pengendalian (X 3 ) Hasil perhitungan distribusi frekuensi komponen kegiatan pengendalian dapat dilihat pada table Dari tabel distribusi frekuensi komponen kegiatan pengendalian tersebut, dapat diperoleh nilai maksimum sebesar 20 dan nilai minimum sebesar 8 serta nilai rata-rata sebesar 14,0. Rentang nilai tertinggi

9 79 diperoleh pada kelas interval sedang (12 16) dengan jumlah sebesar 127 (58,80%) dan rentang nilai terendah diperoleh pada kelas interval tinggi (16 20) dengan jumlah sebesar 33 (15,28%). Jadi dapat dikatakan bahwa pemahaman para pengelola sekolah di Kota Madiun tentang komponen kegiatan pengendalian dalam kategori sedang. Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Komponen Kegiatan Pengendalian Kelas Interval Frekuensi (f) Frekuensi Persentase Komulatif (F) (%) Rendah (8 12) ,93 Sedang (12 16) ,80 Tinggi (16 20) ,28 Jumlah ,00 Sumber : Data Primer, diolah, 2014 d. Diskripsi komponen informasi dan komunikasi (X 4 ) Tabel 4.11 merupakan hasil perhitungan distribusi frekuensi komponen informasi dan komunikasi. Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Komponen Informasi dan Komunikasi Kelas Interval Frekuensi (f) Frekuensi Persentase Komulatif (F) (%) Rendah (8 12) ,00 Sedang (12 16) ,19 Tinggi (16 20) Jumlah ,00 Sumber : Data Primer, diolah, 2014 Dari tabel tersebut diperoleh nilai maksimum sebesar 20 dan nilai minimum sebesar 8 serta nilai rata-rata sebesar 14,0. Rentang nilai tertinggi diperoleh pada kelas interval sedang (12 16) dengan jumlah sebesar 130 (60,19%) dan rentang nilai terendah diperoleh pada kelas interval tinggi (16 20) dengan jumlah sebesar 32 (14,81%). Jadi dapat dikatakan bahwa pemahaman para pengelola

10 80 sekolah di Kota Madiun tentang komponen informasi dan komunikasi dalam kategori sedang. e. Diskripsi komponen pemantauan (X 5 ) Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Komponen Pemantauan Kelas Interval Frekuensi (f) Frekuensi Persentase Komulatif (F) (%) Rendah (3 7) ,85 Sedang (7 11) ,87 Tinggi (11 15) ,28 Jumlah ,00 Sumber : Data Primer, diolah, 2014 Hasil perhitungan distribusi frekuensi komponen pemantauan dapat dilihat pada table Dari tabel distribusi frekuensi komponen pemantauan diatas, dapat diperoleh nilai maksimum sebesar 15 dan nilai minimum 3 serta nilai ratarata sebesar 9,0. Rentang nilai tertinggi diperoleh pada kelas interval sedang (7 11) dengan jumlah sebesar 125 (57,87%) dan rentang nilai terendah diperoleh pada kelas interval tinggi (11 15) dengan jumlah sebesar 33 (15,28%). Jadi dapat dikatakan bahwa pemahaman para pengelola sekolah di Kota Madiun tentang komponen pemantauan dalam kategori sedang. 3. Diskripsi Variabel Efektivitas Pengelolaan Keuangan Sekolah (Y 1 ) Table 4.13 merupakan hasil perhitungan distribusi frekuensi variabel efektivitas pengelolaan keuangan sekolah. Dari tabel tersebut dapat diperoleh nilai maksimum sebesar 50, nilai minimum sebesar 22 dan nilai rata-rata sebesar 36,8. Rentang nilai tertinggi diperoleh pada kelas interval sedang (31,3 40,7) dengan jumlah sebesar 84 (38,89%) dan rentang nilai terendah diperoleh pada kelas interval rendah (22,0 31,3) dengan jumlah sebesar 64 (29,63%). Jadi dapat

11 81 dikatakan bahwa pemahaman para pengelola sekolah di Kota Madiun tentang efektivitas pengelolaan keuangan sekolah dalam kategori sedang. Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Variabel Efektivitas Pengelolaan Keuangan Sekolah Kelas Interval Frekuensi (f) Frekuensi Persentase Komulatif (F) (%) Rendah (22,0 31,3) ,63 Sedang (31,3 40,7) ,89 Tinggi (40,7 50,0) ,48 Jumlah ,00 Sumber : Data Primer, diolah, Diskripsi Variabel Efisiensi Pengelolaan Keuangan Sekolah (Y 2 ) Berikut ini hasil perhitungan distribusi frekuensi variabel efisiensi pengelolaan keuangan sekolah. Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Variabel Efisiensi Pengelolaan Keuangan Sekolah Kelas Interval Frekuensi (f) Frekuensi Persentase Komulatif (F) (%) Rendah (21 29) ,04 Sedang (29 37) ,41 Tinggi (37 45) ,56 Jumlah ,00 Sumber : Data Primer, diolah, 2014 Dari tabel distribusi frekuensi variabel efisiensi pengelolaan keuangan sekolah diatas, diperoleh nilai maksimum sebesar 45 dan nilai minimum sebesar 21 dengan nilai rata-rata sebesar 32,8. Rentang nilai tertinggi diperoleh pada kelas interval rendah (21 29) dengan jumlah sebesar 80 (37,04%) dan rentang nilai terendah diperoleh pada kelas interval tinggi (37 45) dengan jumlah sebesar 66 (30,56%). Jadi dapat dikatakan bahwa pemahaman para pengelola sekolah di Kota Madiun tentang efisiensi pengelolaan keuangan sekolah dalam kategori rendah.

12 82 D. Analisis Data Analisis data dilakukan untuk mendapatkan inferensi dari koleksi data penelitian, sebelum dilakukan analisis data perlu diyakinkan bahwa alat ukur/instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data benar-benar terjamin keakuratannya yaitu dengan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Selanjutnya berdasarkan data primer yang telah ada, dilakukan uji asumsi klasik sebagai persyaratan layak atau tidak layaknya kelompok data dalam memenuhi kriteria uji statistik. Berikut ini uji instrumen dan persyaratan asumsi klasik. 1. Hasil Pengujian Instrumen Uji validitas instrumen dilakukan terhadap aspek pemahaman para pengelola sekolah tentang adanya SPIP dan variabel independen pemahaman para pengelola sekolah tentang SPIP dengan menggunakan lima komponen yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan, sedangkan variabel dependen terdiri dari dua variabel yaitu efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan sekolah. Berikut ini uji validitas instrumen tersebut: a. Uji validitas Data yang telah ditabulasi kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat validitasnya. Validitas yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang berupa angket tersebut benar-benar mampu mengukur variabel-variabel dalam penelitian. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor tiap butir angket dengan skor totalnya, dengan

13 83 menggunakan analisis korelasi. Hasil uji validitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Pemahaman para pengelola sekolah tentang adanya SPIP Perolehan data pemahaman para pengelola sekolah tentang adanya SPIP didasarkan pada para pengelola mengerti benar, memiliki kesadaran dan persepsi yang sama tentang SPIP, pernah mendapat tugas sebagai tim penyusun SPIP di lingkungan pendidikan, pernah mengadakan sosialisasi SPIP dengan metode Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) dan tanya jawab, diklat, Focus Group Discussion (FGD), belajar sendiri, belajar melalui internet/multimedia dan bertanya pada teman. Tabel 4.15 Uji Validitas Instrumen Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Adanya SPIP No Koefisien Validitas p-value Keterangan 1 0,748 0,000 0,05 Valid 2 0,683 0,000 0,05 Valid 3 0,683 0,000 0,05 Valid 4 0,723 0,000 0,05 Valid 5 0,773 0,000 0,05 Valid 6 0,691 0,000 0,05 Valid 7 0,633 0,000 0,05 Valid 8 0,652 0,000 0,05 Valid 9 0,785 0,000 0,05 Valid 10 0,624 0,000 0,05 Valid Sumber : Data Primer, diolah 2014 Hasil uji validitas instrumen pemahaman para pengelola sekolah tentang adanya SPIP sebanyak sepuluh butir soal semuanya valid, sehingga semua instrumen tersebut dapat digunakan untuk keperluan pengumpulan data

14 84 penelitian. Berdasarkan data uji coba validitas instrumen diperoleh data seperti pada tabel ) Pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen lingkungan pengendalian Perolehan data pemahaman para pengelola sekolah tentang lingkungan pengendalian didasarkan pada para pengelola sekolah wajib memiliki integritas dan nilai etika, menginformasikan integritas dan nilai etika kepada guru dan karyawan, memiliki komitmen terhadap kompetensi, memberikan otoritas kepada komite sekolah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, menetapkan visi, misi dan tujuan sekolah secara jelas, membentuk struktur organisasi yang sesuai kebutuhan sekolah, melakukan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab secara jelas, membuat uraian tupoksi guru dan karyawan termasuk untuk tugas tambahan dalam hubungannya dengan pelaporan serta menerapkan penyusunan dan praktek kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia untuk memfasilitasi pengendalian internal yang efektif terhadap pelaporan keuangan sekolah. Hasil uji validitas instrumen variabel komponen lingkungan pengendalian sebanyak sembilan butir soal semuanya valid, sehingga semua data tersebut dapat digunakan untuk keperluan analisis penelitian. Berdasarkan data uji coba validitas instrument pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen lingkungan pengendalian diperoleh data seperti pada tabel 4.16.

15 85 Tabel 4.16 Uji Validitas Instrumen Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Komponen Lingkungan Pengendalian No Koefisien Validitas p-value Keterangan 1 0,922 0,000 0,05 Valid 2 0,889 0,000 0,05 Valid 3 0,927 0,000 0,05 Valid 4 0,861 0,000 0,05 Valid 5 0,903 0,000 0,05 Valid 6 0,896 0,000 0,05 Valid 7 0,939 0,000 0,05 Valid 8 0,926 0,000 0,05 Valid 9 0,855 0,000 0,05 Valid Sumber : Data Primer, diolah ) Pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen penilaian resiko Perolehan data pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen penilaian resiko didasarkan pada bahwa para pengelola sekolah wajib menentukan tujuan pelaporan keuangan sekolah secara jelas dengan kriteria yang memungkinkan identifikasi resiko terhadap pelaporan keuangan yang dapat diandalkan dengan menggunakan metodologi yang sesuai untuk mencapai tujuan sekolah secara komprehensif, mengidentifikasi dan menganalisis risiko terhadap pencapaian tujuan pelaporan keuangan sekolah sebagai dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola dan mempertimbangkan potensi salah saji material karena kecurangan secara eksplisit dalam menilai resiko terhadap pencapaian tujuan pelaporan keuangan sekolah. Hasil uji validitas instrumen variabel komponen penilaian resiko sebanyak tiga butir soal semuanya valid, sehingga semua data tersebut dapat digunakan untuk keperluan analisis penelitian. Berdasarkan data uji coba validitas instrument

16 86 pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen penilaian resiko diperoleh data seperti pada tabel Tabel 4.17 Uji Validitas Instrumen Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Komponen Penilaian Resiko No Koefisien Validitas p-value Keterangan 1 0,925 0,000 0,05 Valid 2 0,959 0,000 0,05 Valid 3 0,924 0,000 0,05 Valid Sumber : Data Primer, diolah ) Pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen kegiatan pengendalian Perolehan data pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen kegiatan pengendalian didasarkan pada bahwa para pengelola sekolah wajib mengambil tindakan untuk mengatasi dan mengintegrasikan isu risiko terhadap pencapaian tujuan pelaporan keuangan sekolah, memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian dengan biaya rendah tetapi efektif dalam mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan pelaporan keuangan sekolah, menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan pelaporan keuangan sekolah yang dapat diandalkan dan mengkomunikasikan ke seluruh guru dan karyawan dan memiliki kontrol teknologi informasi yang dirancang dan dilaksanakan untuk mendukung pencapaian tujuan pelaporan keuangan sekolah. Hasil uji validitas instrumen variabel komponen kegiatan pengendalian sebanyak empat butir soal semuanya valid, sehingga data tersebut dapat digunakan semuanya untuk keperluan analisis penelitian. Berdasarkan data uji

17 87 coba validitas instrument pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen kegiatan pengendalian diperoleh data seperti pada tabel Tabel 4.18 Uji Validitas Instrumen Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Komponen Kegiatan Pengendalian No Koefisien Validitas p-value Keterangan 1 0,918 0,000 0,05 Valid 2 0,879 0,000 0,05 Valid 3 0,884 0,000 0,05 Valid 4 0,815 0,000 0,05 Valid Sumber : Data Primer, diolah ) Pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen informasi dan komunikasi Tabel 4.19 Uji Validitas Instrumen Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Komponen Informasi Dan Komunikasi No Koefisien Validitas p-value Keterangan 1 0,860 0,000 0,05 Valid 2 0,879 0,000 0,05 Valid 3 0,850 0,000 0,05 Valid 4 0,874 0,000 0,05 Valid Sumber : Data Primer, diolah 2014 Perolehan data pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen informasi dan komunikasi didasarkan pada bahwa para pengelola sekolah wajib mengidentifikasi, mencatat, memanfaatkan dan mengkomunikasikan informasi secara tepat untuk mendukung pencapaian tujuan pelaporan keuangan sekolah, mengidentifikasi, mencatat, memanfaatkan dan mengkomunikasikan informasi yang digunakan untuk menjalankan komponen kontrol lainnya secara tepat waktu yang memungkinkan personil melaksanakan tanggung jawab pengendalian

18 88 internal, melaksanakan komunikasi internal yang memungkinkan dan mendukung pemahaman dan pelaksanaan tujuan pengendalian internal, proses dan tanggung jawab individu di lingkungan sekolah dan menjalin komunikasi yang efektif dengan pihak eksernal mengenai hal-hal relevan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan pelaporan keuangan sekolah. Hasil uji validitas instrumen variabel komponen informasi dan komunikasi sebanyak empat butir soal semuanya valid, sehingga data tersebut dapat digunakan semuanya untuk keperluan analisis penelitian. Berdasarkan data uji coba validitas instrument pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen informasi dan komunikasi diperoleh data seperti pada tabel ) Pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen pemantauan Perolehan data pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen pemantauan didasarkan pada bahwa para pengelola sekolah wajib melaksanakan pemantauan secara berkelanjutan atau pemantauan dengan evaluasi terpisah untuk menentukan bahwa pengendalian internal atas pelaporan keuangan sekolah berfungsi, mengidentifikasi dan mengkomunikasikan kekurangan pengendalian internal secara tepat waktu kepada pihak yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan korektif. Berikut ini hasil uji validitas instrumen komponen pemantauan. Hasil uji validitas instrumen variabel komponen pemantauan sebanyak tiga butir soal semuanya valid, sehingga data tersebut dapat digunakan semuanya untuk keperluan analisis penelitian. Berdasarkan data uji coba validitas instrument

19 89 pemahaman para pengelola sekolah tentang komponen pemantauan diperoleh data seperti pada tabel Tabel 4.20 Uji Validitas Instrumen Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Komponen Pemantauan No Koefisien Validitas p-value Keterangan 1 0,878 0,000 0,05 Valid 2 0,844 0,000 0,05 Valid 3 0,804 0,000 0,05 Valid Sumber : Data Primer, diolah ) Uji validitas efektivitas pengelolaan keuangan sekolah Perolehan data pemahaman para pengelola sekolah tentang efektivitas pengelolaan keuangan sekolah didasarkan pada bahwa para pengelola sekolah telah menetapkan tujuan program, baik yang baru maupun yang sudah berjalan secara memadai dan tepat, berhasil mencapai tujuan sekolah sesuai dengan rencana/program, melaksanakan program secara efektif, mengidentifikasi faktor yang menghambat palaksanaan kinerja yang baik dan memuaskan, mempertimbangkan alternatif untuk melaksanakan program yang mungkin dapat memberikan hasil yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah, melaksanakan program yang saling melengkapi, tidak tumpang tindih atau bertentangan dengan program lain yang terkait, mengidentifikasi cara agar dapat melaksanakan program dengan lebih baik, melaksanakan program sesuai dengan peraturana perundang-undangan yang berlaku, melaksanakan sistem pengendalian manajemen secara memadai untuk mengukur, melaporkan dan memantau tingkat efektivitas program dan melaporkan ukuran yang sah dan dapat

20 90 dipertanggungjawabkan mengenai efektivitas program. Berikut ini hasil uji validitas instrumen efektivitas pengelolaan keuangan sekolah. Tabel 4.21 Uji Validitas Instrumen Efektivitas Pengelolaan Keuangan Sekolah No Koefisien Validitas p-value Keterangan 1 0,878 0,000 0,05 Valid 2 0,800 0,000 0,05 Valid 3 0,878 0,000 0,05 Valid 4 0,865 0,000 0,05 Valid 5 0,859 0,000 0,05 Valid 6 0,808 0,000 0,05 Valid 7 0,912 0,000 0,05 Valid 8 0,831 0,000 0,05 Valid 9 0,908 0,000 0,05 Valid 10 0,908 0,000 0,05 Valid Sumber : Data Primer, diolah 2014 Hasil uji validitas instrumen variabel efektivitas pengelolaan keuangan sekolah sebanyak sepuluh butir soal semuanya valid, sehingga data tersebut dapat digunakan semuanya untuk keperluan analisis penelitian. 8) Uji validitas efisiensi pengelolaan keuangan sekolah Perolehan data pemahaman para pengelola sekolah tentang efisiensi pengelolaan keuangan sekolah didasarkan pada bahwa para pengelola sekolah telah mengikuti pelaksanaan pengadaan yang sehat, melakukan pengadaan sumber daya (jenis, mutu, dan jumlah) sesuai dengan kebutuhan pada biaya terendah, melindungi dan memelihara semua sumber daya yang ada secara memadai, menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan atau kurang jelas tujuannya, menghindari adanya pengangguran sumber daya atau jumlah pegawai yang berlebihan, menggunakan prosedur kerja yang efisien, menggunakan sumber

21 91 daya (staf, peralatan dan fasilitas) yang minimum dalam menghasilkan atau menyerahkan barang/jasa dengan kuantitas dan kualitas yang tepat, mematuhi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perolehan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya negara dan melaporkan ukuran yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai kehematan dan efisiensi. Berikut ini hasil uji validitas instrumen efisiensi pengelolaan keuangan sekolah. Tabel 4.22 Uji Validitas Instrumen Efisiensi Pengelolaan Keuangan Sekolah No Koefisien Validitas p-value Keterangan 1 0,826 0,000 0,05 Valid 2 0,909 0,000 0,05 Valid 3 0,869 0,000 0,05 Valid 4 0,779 0,000 0,05 Valid 5 0,797 0,000 0,05 Valid 6 0,833 0,000 0,05 Valid 7 0,830 0,000 0,05 Valid 8 0,859 0,000 0,05 Valid 9 0,715 0,000 0,05 Valid Sumber : Data Primer, diolah 2014 Hasil uji validitas instrumen variabel efisiensi pengelolaan keuangan sekolah sebanyak sembilan butir soal semuanya valid, sehingga semua data tersebut dapat digunakan untuk keperluan analisis penelitian. b. Uji reliabilitas Setelah uji validitas dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui keajegan suatu instrumen. Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach. Berikut ini hasil uji reliabilitas instrumen:

22 92 Tabel 4.23 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian Cronbach Alpha Nilai Kritis Keterangan Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Adanya SPIP 0,879 0,70 Reliabel Lingkungan Pengendalian 0,971 0,70 Reliabel Penilaian Resiko 0,927 0,70 Reliabel Kegiatan Pengendalian 0,896 0,70 Reliabel Informasi dan Komunikasi 0,888 0,70 Reliabel Pemantauan 0,782 0,70 Reliabel Efektivitas Pengelolaan Keuangan Sekolah 0,962 0,70 Reliabel Efisiensi Pengelolaan Keuangan Sekolah 0,941 0,70 Reliabel Sumber : Data Primer, diolah 2014 Hasil uji reliabilitas instrumen pemahaman para pengelola sekolah tentang adanya SPIP, lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, pemantauan, efektivitas pengelolaan keuangan sekolah dan efisiensi pengelolaan keuangan sekolah diperoleh nilai reliabilitas yang semuanya lebih besar dari 0,70 sehingga dapat disimpulkan bahwa : 1) Pemahaman para pengelola sekolah tentang adanya SPIP; 2) Lingkungan pengendalian; 3) Penilaian resiko; 4) Kegiatan pengendalian; 5) Informasi dan komunikasi; 6) Pemantauan; 7) Efektivitas pengelolaan keuangan sekolah; dan 8) Efisiensi pengelolaan keuangan sekolah adalah reliabel. Semua instrumen telah terbukti validitas dan reliabilitasnya, maka instrumen tersebut sudah layak digunakan sebagai alat pengumpul data pada penelitian ini.

23 93 2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tabel 4.24 Uji Normalitas Variabel Penelitian Normal Parameters Mean Z hitung p-value Keterangan Pemahaman Para Pengelola Sekolah tentang SPIP (X) 36,439 5,598 0,975 0,298 Normal Lingkungan pengendalian (X 1 ) 32,824 7,238 1,312 0,064 Normal Penilaian Resiko (X 2 ) 9,060 2,472 1,224 0,100 Normal Kegiatan Pengendalian (X 3 ) 13,990 2,345 1,270 0,080 Normal Informasi dan Komunikasi (X 4 ) 13, ,294 0,070 Normal Pemantauan (X 5 ) 9,005 2,354 1,349 0,052 Normal Efektivitas Pengelolaan Keuangan Sekolah (Y 1 ) 36,782 7,283 1,215 0,104 Normal Efisiensi Pengelolaan Keuangan Sekolah (Y 2 ) 32,824 6,984 1,303 0,067 Normal Sumber : Data Primer, diolah 2014 Hasil analisis Z hitung dan p-value dapat dilihat pada tabel Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui penyebaran data-data dalam variabel penelitian yaitu: 1) Pemahaman para pengelola sekolah tentang adanya SPIP; 2) Lingkungan pengendalian; 3) Penilaian resiko; 4) Kegiatan pengendalian; 5) Informasi dan komunikasi; 6) Pemantauan; 7) Efektivitas pengelolaan keuangan sekolah; 8) Efisiensi pengelolaan keuangan sekolah apakah terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov Test (K-S Test). Berdasarkan Tabel 4.24 diketahui bahwa nilai p-value untuk masing-masing Std variabel lebih besar dari nilai 0,05 yang berarti memenuhi syarat normalitas data sehingga dapat dilanjutkan pada analisis berikutnya yaitu uji multikolinearitas.

24 94 b. Uji Multikolinearitas Tabel 4.25 Uji Multikolineartitas Model 1 dan Model 2 Model Komponen Variabel Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Adanya SPIP VIF Keterangan 1 2 Lingkungan pengendalian (X 1 ) Penilaian Resiko (X 2 ) Kegiatan Pengendalian (X 3 ) Informasi dan Komunikasi (X 4 ) Pemantauan (X 5 ) Lingkungan pengendalian (X 1 ) Penilaian Resiko (x 2 ) Kegiatan Pengendalian (X 3 ) Informasi dan Komunikasi (X 4 ) Pemantauan (X 5 ) Sumber : Data Primer, diolah ,279 1,202 1,809 1,477 2,773 2,279 1,202 1,809 1,477 2,773 Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah komponen dalam variabel independen tidak saling berhubungan jika dikaitkan dengan variabel dependen. Apabila nilai Varian Inflation Factor (VIF) dari masing-masing komponen variabel pemahaman para pengelola sekolah tentang SPIP kurang dari 10 (Montgomery, 1992: 317) maka dapat disimpulkan bahwa komponen tersebut benar-benar indepeden atau tidak berhubungan dengan komponen yang lain, sehingga syarat tidak terjadinya multikolinearitas terpenuhi. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap dua model yaitu model keterkaitan hubungan antara pemahaman para pengelola sekolah tentang

25 95 SPIP dengan persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah (model 1) dan model keterkaitan hubungan antara pemahaman para pengelola sekolah tentang SPIP dengan persepsi efisiensi pengelolaan keuangan sekolah (model 2). Hasil analisis multikolinearitas model 1 dan model 2 ditampilkan pada tabel Berdasarkan analisis Varian Inflation Factor (VIF) pada model 1 dan model 2 diperoleh nilai kurang dari 10 sehingga dapat dikatakan bahwa masing-masing komponen dari variabel independen tidak saling berhubungan. Hal ini menunjukkan bahwa syarat tidak terjadinya multikolinearitas telah dipenuhi. Selanjutnya dapat dilakukan uji heteroskedastisitas terhadap model 1 dan model 2. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau tidak antara komponen dalam variabel independen dengan nilai residualnya yang dilakukan dengan cara meregresikan antara komponen variabel independen dengan nilai residualnya. Nilai residual muncul dari selisih antara nilai regresi hipotetik dikurangi dengan nilai data faktual dari variabel dependen. Hal ini bisa dilihat dari p-value-nya, apabila p-value-nya lebih besar dari nilai 0,05 menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada masing-masing komponen dalam variabel pemahaman para pengelola sekolah tentang SPIP. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap dua model yaitu model keterkaitan hubungan antara pemahaman para pengelola sekolah tentang SPIP dengan persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah (model 1) dan model keterkaitan hubungan antara pemahaman para pengelola sekolah tentang SPIP dengan persepsi efisiensi pengelolaan keuangan sekolah (model 2).

26 96 Berikut ini hasil analisis heteroskedastisitas model 1 dan model 2. Tabel 4.26 Uji Heteroskedastisitas Model 1 dan Model 2 Model Komponen Variabel Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Adanya SPIP p- value Keterangan 1 Lingkungan pengendalian (X 1 ) 0,986 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Penilaian Resiko (X 2 ) 0,218 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Kegiatan Pengendalian (X 3 ) 0,554 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Informasi dan Komunikasi (X 4 ) 0,715 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Pemantauan (X 5 ) 0,339 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas 2 Lingkungan pengendalian (X 1 ) 0,340 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Penilaian Resiko (x 2 ) 0,086 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Kegiatan Pengendalian (X 3 ) 0,525 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Informasi dan Komunikasi (X 4 ) 0,070 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Pemantauan (X 5 ) 0,662 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Sumber : Data Primer, diolah 2014 Berdasarkan nilai p-value pada model 1 dan model 2 diperoleh nilai p-value lebih dari nilai 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa masing-masing komponen dari variabel independen tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini menunjukkan bahwa syarat tidak terjadinya heteroskedastisitas telah dipenuhi. Selanjutnya dapat dilakukan uji autokorelasi terhadap model 1 dan model 2.

27 97 d. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana faktor pengganggu pada model berkorelasi dengan kesalahan pengganggu sebelumnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya autokorelasi, maka dapat diperoleh nilai bias dalam mengestimasikan ( ) yang ditunjukkan adanya varian yang besar. Metode yang digunakan adalah analisis Durbin Watson Test. Dari uji Durbin Watson Test terhadap model 1 dan model 2 diperoleh nilai uji sebagai sebagai berikut: Tabel 4.27 Uji Durbin Watson Test Model 1 dan Model 2 Model R Durbin Watson Keterangan 1 0,756 1,997 Tidak Terjadi Autokorelasi 2 0,747 2,02 Tidak Terjadi Autokorelasi Sumber: data primer diolah, 2014 Berdasarkan Tabel 4.27 diperoleh nilai Durbin Watson Test pada model 1 sebesar 1,997 yang berada didaerah tidak terjadi autokorelasi yaitu antara du = 1,820 sampai dengan 4-du = 2,180 sehingga pada model 1 tidak terjadi autokorelasi. Demikian juga pada model 2 diperoleh nilai Durbin Watson Test sebesar 2,02 juga berada di daerah tidak terjadi autokorelasi. Karena dari kedua model syarat tidak terjadinya autokorelasi dipenuhi berarti menunjukkan bahwa pola data yang dianalisis dari kuesioner benar-benar diperoleh kasus yang acak. E. Pembahasan Penelitian ini akan membahas empat pokok permasalahan yang menjadi tujuan dalam penelitian yaitu : 1) Pemahaman para pengelola sekolah di Kota Madiun tentang adanya SPIP; 2) Pengaruh pemahaman para pengelola sekolah

28 98 tentang SPIP terhadap persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah; 3) Pengaruh pemahaman para pengelola sekolah tentang SPIP terhadap persepsi efisiensi pengelolaan keuangan sekolah; 4) Hubungan variabel efektivitas pengelolaan keuangan sekolah dengan efisiensi pengelolaan keuangan sekolah. Untuk membahas keempat pokok permasalahan dilakukan dengan pendekatan teori yang berupa teori-teori SPIP dan data empirik yang dianalisis dengan menggunakan uji statistik diskriptif, regresi, dan chi square. 1. Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Adanya SPIP Pemahaman para pengelola sekolah tentang adanya SPIP diukur berdasarkan pada pengelola sekolah mengerti benar, memiliki kesadaran dan persepsi yang sama tentang SPIP, pernah mendapat tugas sebagai tim penyusun SPIP di lingkungan pendidikan, pernah mengadakan sosialisasi SPIP dengan metode Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) dan tanya jawab, diklat, Focus Group Discussion (FGD), belajar sendiri, belajar melalui internet/multimedia dan bertanya pada teman. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 216 para pengelola sekolah di Kota Madiun diperoleh hasil seperti pada Tabel Pada pernyataan pengelola sekolah mengerti benar, memiliki kesadaran dan persepsi yang sama tentang SPIP, responden yang menjawab sangat setuju (5) sebanyak 62 orang, setuju (4) sebanyak 130 orang, ragu-ragu (3) sebanyak 22 orang, tidak setuju (2) sebanyak 1 orang, dan yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 1 orang sehingga skor nilai pernyataan ini sebesar 83,2. Skor nilai ini lebih besar dibandingkan dengan rata-rata skor nilai yaitu sebesar 72,88.

29 99 No Tabel 4.28 Skor Nilai Pemahaman Para Pengelola Sekolah Tentang Adanya SPIP Pernyataan Skor Skor Nilai Pengelola sekolah mengerti benar, memiliki kesadaran dan persepsi yang sama tentang SPIP ,2 Pengelola sekolah pernah mendapat tugas sebagai tim penyusun SPIP di lingkungan pendidikan ,1 Pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP dengan metode Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) dan tanya jawab ,8 Pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP dengan metode diskusi panel atau seminar ,7 Pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP melalui diklat ,0 Pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP melalui Focus Group Discussion (FGD) ,0 Pengelola sekolah mengetahui adanya SPIP dengan cara kuliah ,4 Pengelola sekolah mengetahui adanya SPIP dengan cara belajar sendiri ,2 Pengelola sekolah mengetahui adanya SPIP melalui internet/multimedia ,2 Pengelola sekolah mengetahui adanya SPIP dengan cara bertanya pada teman ,1 Rata-rata 72,88 Sumber : Data Primer 2014, diolah Pada pernyataan pengelola sekolah pernah mendapat tugas sebagai tim penyusun SPIP di lingkungan pendidikan, responden yang menjawab sangat setuju (5) sebanyak 34 orang, setuju (4) sebanyak 103 orang, ragu-ragu (3) sebanyak 63 orang, tidak setuju (2) sebanyak 14 orang, dan yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 1 orang sehingga nilai skor pernyataan ini sebesar 74,1. Skor nilai ini lebih besar dibandingkan dengan rata-rata skor nilai yaitu sebesar 72,88.

30 100 Pada pernyataan pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP dengan metode Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) dan tanya jawab, responden yang menjawab sangat setuju (5) sebanyak 24 orang, setuju (4) sebanyak 84 orang, ragu-ragu (3) sebanyak 85 orang, tidak setuju (2) sebanyak 20 orang, dan yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 3 orang sehingga nilai skor pernyataan ini sebesar 69,8. Skor nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan ratarata skor nilainya yaitu 72,88. Pada pernyataan pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP dengan metode diskusi panel atau seminar, responden yang menjawab sangat setuju (5) sebanyak 21 orang, setuju (4) sebanyak 70 orang, ragu-ragu (3) sebanyak 96 orang, tidak setuju (2) sebanyak 29 orang, dan tidak seorangpun dari responden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sehingga nilai skor pernyataan ini sebesar 67,7. Skor nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata skor nilainya yaitu 72,88. Pada pernyataan pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP melalui diklat, responden yang menjawab sangat setuju (5) sebanyak 19 orang, setuju (4) sebanyak 74 orang, ragu-ragu (3) sebanyak 87 orang, tidak setuju (2) sebanyak 36 orang, dan tidak seorangpun dari responden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sehingga nilai skor pernyataan ini sebesar 67,0. Skor nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata skor nilainya yaitu 72,88. Pada pernyataan pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP melalui Focus Group Discussion (FGD), responden yang menjawab sangat setuju (5) sebanyak 15 orang, setuju (4) sebanyak 92 orang, ragu-ragu (3) sebanyak 84

31 101 orang, tidak setuju (2) sebanyak 25 orang, dan tidak seorangpun dari responden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sehingga nilai skor pernyataan ini sebesar 69,0. Skor nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata skor nilainya yaitu 72,88. Pada pernyataan pengelola sekolah mengetahui adanya SPIP dengan cara kuliah, responden yang menjawab sangat setuju (5) sebanyak 26 orang, setuju (4) sebanyak 92 orang, ragu-ragu (3) sebanyak 78 orang, tidak setuju (2) sebanyak 19 orang, dan yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 1 orang sehingga nilai skor pernyataan ini sebesar 71,4. Skor nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata skor nilainya yaitu 72,88. Pada pernyataan pengelola sekolah mengetahui adanya SPIP dengan cara belajar sendiri, responden yang menjawab sangat setuju (5) sebanyak 31 orang, setuju (4) sebanyak 120 orang, ragu-ragu (3) sebanyak 49 orang, tidak setuju (2) sebanyak 14 orang, dan yang menjawab sangat tidak setuju (1) sebanyak 2 orang sehingga nilai skor pernyataan ini sebesar 75,2. Skor nilai ini lebih besar dibandingkan dengan rata-rata skor nilai yaitu sebesar 72,88. Pada pernyataan pengelola sekolah mengetahui adanya SPIP melalui internet/multimedia, responden yang menjawab sangat setuju (5) sebanyak 39 orang, setuju (4) sebanyak 125 orang, ragu-ragu (3) sebanyak 46 orang, tidak setuju (2) sebanyak 6 orang, dan tidak seorangpun dari responden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sehingga nilai skor pernyataan ini sebesar 78,2. Skor nilai ini lebih besar dibandingkan dengan rata-rata skor nilai yaitu sebesar 72,88.

32 102 Pada pernyataan pengelola sekolah mengetahui adanya SPIP dengan cara bertanya pada teman, responden yang menjawab sangat setuju (5) sebanyak 26 orang, setuju (4) sebanyak 109 orang, ragu-ragu (3) sebanyak 62 orang, tidak setuju (2) sebanyak 19 orang, dan tidak seorangpun dari responden yang menjawab sangat tidak setuju (1) sehingga nilai skor pernyataan ini sebesar 73,1. Skor nilai ini lebih besar dibandingkan dengan rata-rata skor nilai yaitu sebesar 72,88. Berdasarkan skor nilai masing-masing pernyataan diperoleh skor nilai tertinggi sebesar 83,2 untuk pernyataan pengelola sekolah mengerti benar, memiliki kesadaran dan persepsi yang sama tentang SPIP. Hal ini berarti bahwa sebagian besar pengelola sekolah di Kota Madiun telah memahami adanya SPIP karena telah mengerti benar, memiliki kesadaran dan persepsi yang sama tentang SPIP. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2012: 134) bahwa untuk memiliki pemahaman dibutuhkan unsur mengenal dan mengingat kembali. Skor nilai terendah terdapat pada pernyataan pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP melalui diklat sebesar 67,0. Hal ini berarti bahwa pengelola sekolah di Kota Madiun belum secara optimal mengadakan sosialisasi SPIP melalui diklat. Berdasarkan skor nilai rata-rata sebesar 72,88, dapat disimpulkan bahwa terdapat lima aspek yang memperoleh skor nilai di atas skor nilai rata-ratanya. Lima aspek tersebut adalah (1) Pengelola sekolah mengerti benar, memiliki kesadaran dan persepsi yang sama tentang SPIP dengan skor nilai 83,2; (2) Pengelola sekolah pernah mendapat tugas sebagai tim penyusun SPIP di lingkungan pendidikan dengan skor nilai 74,1; (3) Pengelola sekolah mengetahui adanya SPIP dengan cara belajar sendiri dengan skor nilai

33 103 75,2; (4) Pengelola sekolah mengetahui adanya SPIP melalui internet/multimedia dengan skor nilai 78,2; (5) Pengelola sekolah mengetahui adanya SPIP dengan cara bertanya pada teman dengan skor nilai 73,1. Berdasarkan skor nilai rata-rata sebesar 72,88, dapat disimpulkan bahwa terdapat lima aspek yang memperoleh skor nilai di bawah skor nilai rata-ratanya. Lima aspek tersebut adalah (1) Pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP dengan metode Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) dan tanya jawab dengan skor nilai 69,8; (2) Pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP dengan metode diskusi panel atau seminar dengan skor nilai 67,7; (3) Pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP melalui diklat dengan skor nilai 67,0; (4) Pengelola sekolah pernah mengadakan sosialisasi SPIP melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan skor nilai 69,0; (5) Pengelola sekolah mengetahui adanya SPIP dengan cara kuliah dengan skor nilai 71,4. Selanjutnya untuk menjawab hipotesis satu sekaligus jawaban atas tujuan kedua dari penelitian ini dilakukan uji pengaruh komponen variabel pemahaman para pengelola sekolah tentang SPIP dengan persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah seperti di bawah ini. 2. Pengaruh komponen Variabel Pemahaman Para Pengelola Sekolah tentang SPIP terhadap Persepsi Efektivitas Pengelolaan Keuangan Sekolah (Model 1) Untuk membuktikan hipotesis satu sekaligus sebagai jawaban dari tujuan kedua penelitian, maka diperlukan analisis regresi linear berganda antara komponen pemahaman para pengelola sekolah tentang SPIP sebagai variabel independen dengan persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah sebagai variabel dependen. Adapun rumus analisis regresi berganda sebagai berikut:

34 104 Model 1 Y = b 0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Komponen Variabel Pemahaman Para Pengelola Sekolah tentang SPIP Lingkungan pengendalian (X 1 ) Penilaian Resiko (x 2 ) Kegiatan Pengendalian (X 3 ) Informasi dan Komunikasi (X 4 ) Pemantauan (X 5 ) Sumber : Data Primer 2014, diolah a. Uji t (Uji koefisien/parsial) Tabel 4.29 Uji Koefisien/Parsial B (koefisien Regresi) 0,376 5,483 0,000 0,613 4,204 0,000 0,421 2,235 0,026 0,522 3,062 0,002 0,483 2,075 0,039 t Sig. Keterangan Signifikan positif Signifikan positif Signifikan positif Signifikan positif Signifikan positif Berdasarkan pada Tabel 4.28 maka dapat ditentukan persamaan regresinya sebagai berikut: Y = 1, ,376 X 1 + 0,613 X 2 + 0,421 X 3 + 0,522 X 4 + 0,483 X 5 Berikut ini hasil uji koefisien komponen variabel pemahaman para pengelola sekolah tentang SPIP terhadap variabel dependen persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah. 1) Pengaruh komponen lingkungan pengendalian terhadap persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai koefisien komponen lingkungan pengendalian sebesar 0,376, artinya setiap peningkatan nilai lingkungan pengendalian satu satuan maka akan memberikan dampak pada peningkatan persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah sebesar 0,376.

35 105 Apabila besaran nilai koefisien tersebut diuji dengan tingkat signifikansi 5% maka diperoleh p-value sebesar 0,00 yang lebih kecil dari nilai 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa besaran nilai koefisien komponen lingkungan pengendalian berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah. Berdasarkan hasil rekapitulasi data kuesioner komponen lingkungan pengendalian apabila dikaitkan dengan persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan indikator komponen lingkungan pengendalian berpengaruh signifikan terhadap persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah. Namun indikator komponen lingkungan pengendalian yang paling dominan mempengaruhi persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah adalah pengelola sekolah wajib membuat uraian tupoksi guru dan karyawan termasuk untuk tugas tambahan dalam hubungannya dengan pelaporan dengan nilai korelasi sebesar 0,503. Hal ini senada dengan pendapat Arens et al., 2006: dalam Pratolo (2007) mengatakan bahwa lingkungan pengendalian meliputi integritas dan nilai etika, komitmen terhadap kompetensi, partisipasi dewan pengawas, filosofi manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab serta kebijaksanaan dan praktik sumber daya manusia. Mustafa (2004) mengatakan bahwa kondisi lingkungan pengendalian dalam instansi pemerintah mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. Hal ini sejalan dengan hasil analisis data variabel pemahaman para pengelola sekolah tentang SPIP pada komponen lingkungan pengendalian yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah manajer hotel berbintang 3 dan 4. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Pelaksanaan dan Hasil Survei Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuisioner sebagai sumber data. Kuisioner dikirim ke masing masing responden disertai surat permohonan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Maret mewakili sebagai pusat kegiatan universitas. Pengumpulan data kuesioner digilib.uns.ac.id 46 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Data primer didapat dengan menyebar kuesioner kepada para pejabat di Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Kantor Pusat Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan subyek penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Perusahaan Sampel 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berada di wilayah Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Responden yang berpartisipasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. anggaran dengan budaya organisasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. anggaran dengan budaya organisasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Deskripsi penelitian Bab ini menjelaskan mengenai analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu pengaruh

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Responden Penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 orang dan kuesioner disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner (respon

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden dan tanggapan responden. Jumlah kuesioner yang diedarkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. daftar pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini adalah seluruh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. daftar pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini adalah seluruh BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Metode Pengumpulan data primer dari responden dilakukan dengan survei, yaitu dengan cara mengumpulkan data pokok (data primer) dari

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Dinas Pertamanan Pemakaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. Dengan alamat Jln. Lintas Bono Pangkalan Bunut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Peneliti menggunakan metode kuantitatif dalam melaksanakan penelitian ini. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian dapat berupa tempat atau lokasi dilaksanakannya penelitian. Penelitian dilaksanakan di Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Deskripsi dan Analisis Data. minimum yang dapat diolah yaitu sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Deskripsi dan Analisis Data. minimum yang dapat diolah yaitu sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Deskripsi dan Analisis Data Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa respon rate di Indonesia tergolong rendah yaitu sebesar 10%-20%.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Sincere Music Yamaha Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan karyawan Koperasi Prima Mandiri Pati. Penentuan jenis populasi ini didasarkan atas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. Keuangan Setda Kota Semarang.Namun demikian tidak semua kuesioner dapat

BAB IV HASIL ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. Keuangan Setda Kota Semarang.Namun demikian tidak semua kuesioner dapat BAB IV HASIL ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden Subyek penelitian ini adalah pegawai bagian keuangan pada instansi yang berada di bawah Walikota Semarang.Sebanyak 50 didistribusikan ke

Lebih terperinci

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Penelitian dilakukan pada mahasiswa Fakultas Pertanian UNS yang mengikuti pelatihan penciptaan wirausaha sapi potong yang berjumlah 30 orang responden.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggaran dan penekanan anggaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pembayaran pajak kendaraan bermotor di lima samsat yang ada di DIY

BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. pembayaran pajak kendaraan bermotor di lima samsat yang ada di DIY BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuisioner yang dibagikan kepada 100 responden yaitu wajib pajak yang melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Umum Responden dalam penelitian ini adalah Satuan Pengawas Internal (SPI) dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan Badan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4.1. Hasil Penyebaran Kuesioner

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Tabel 4.1. Hasil Penyebaran Kuesioner 39 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Diskripsi Responden Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner No Nama Dinas Kuesioner yang dibagikan Kuesioner yang kembali Kuesioner yang dapat diolah 1 Dinas Pertanian 7

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1) Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Pemahaman Standar

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

Tabel 4.1 Karakteristik Responden BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validasi dan realibilitas, statistik deskriptif tiap varibel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Statistik Deskriptif Penelitian mengenai pengaruh modal usaha,lokasi usaha, jam kerja, dan jumlah karyawan ini dilakukan di Pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

Data Deskriptif Keterangan Jumlah % BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden dapat dilihat melalui profil responden. Profil responden pada penelitian ini meliputi kepemilikan NPWP, jenis kelamin, usia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari kuesioner berisi pernyataan-pernyataan yang mewakili variabel yang akan diukur, kemudian disebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut : BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan RSUD Saras Husada Purworejo terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 6 Kelurahan Doplang, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Propinsi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur golongan besar dan menengah yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Demografi Responden Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian dan analisisnya yang telah dilakukan. Data penelitian ini diolah dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pengaruh kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, dan administrasi perpajakan terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karisidenan Surakarta

Lebih terperinci

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Bab IV Analisis dan Pembahasan Bab IV Analisis dan Pembahasan Dalam bab ini disajikan analisis dan pembahasan hasil penelitian dari data yang telah diperoleh dan diolah dengan menggunakan program Statistic Package for the Social Science

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. DESKRIPSI DATA Penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner dimana kuesioner yang disebar sebanyak 550 buah kuesioner virtual yang disebar melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis data dan hasil penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan pemberian opini oleh auditor.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hotel Bintang 2 sampai dengan 4 yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BAB IV Analisa Hasil Penelitian 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap responden (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Wilayah

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja memahami bagaimana suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan (Wasito, 1995:16).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebanyak 216 set pada mahasiswa pascasarjana STIEPARI Semarang yang berstatus sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Yogyakarta, Surakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Masyarakat di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. Jumlah kuisioner yang disebarkan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah dalam proses penyusunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi

Lebih terperinci

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden Berikut ini dijelaskan gambaran responden penelitian a. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN B a b I V H a s i l P e n e l i t i a n d a n P e m b a h a s a n 148 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Besarnya pengaruh kualitas pelayanan fiskus dan ketegasan sanksi pajak dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 110 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Profesionalisme

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data 49 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuisioner.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti. Menurut Arikunto (2010:161) variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data 25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Cara memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Mal Olympic Garden (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat perbelanjaan/kawasan,

Lebih terperinci

Table 4.1. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin N = 100. Tabel 4.2. Persentase Responden Berdasarkan Usia N = 100

Table 4.1. Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin N = 100. Tabel 4.2. Persentase Responden Berdasarkan Usia N = 100 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif penelitian disajikan agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada dasarnya jenis penelitian ini dapat dikelompokkan menurut tujuan, metode, tingkat eksplentasi, analisis dan jenis data. Menurut metodenya, jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan, 2012).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Uji Validitas, Reliabilitas, Normalitas dan Asumsi Klasik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Uji Validitas, Reliabilitas, Normalitas dan Asumsi Klasik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji itas, Reliabilitas, Normalitas dan Asumsi Klasik 4.1.1 Uji itas dan Reliabilitas Sebelum melakukan analisis data, langkah yang harus dilakukan adalah pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan dalam penelitian adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di pemerintah kabupaten/kota se-provinsi Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Sampel penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP yang berada di wilayah Semarang dan masih aktif sampai sekarang serta bersedia untuk mengisi

Lebih terperinci