BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 26 orang kepala sekolah, baik berstatus negeri maupun swasta dan 27 guru kelas di wilayah Kecamatan Bulu. Adapun data sekolah, penyebaran kepala sekolah dan guru jika ditinjau dari sisi usia, kualifikasi pendidikan dan masa kerjanya, seperti tampak pada tabel berikut: Tabel 4.1 Data Sekolah Dasar Se-Kecamatan Bulu No Nama Sekolah Alamat Keterangan 1 SDN 1 Bansari Desa Bansari 2 SDN Campursari Desa Campursari 3 SDN Danupayan Desa Danupayan 4 SDN 1 Gondosuli Desa Gondosuli 5 SDN Mondoretno Desa Mondoretno 6 SDN 1 Pagergunung Desa Pagergunung Ka.SD diampu 7 SDN Pengilon Desa Pengilon 8 SDN Tegalrejo Desa Tegalrejo 9 SDN 1 Wonotirto Desa Wonotirto 10 SDN 1 Gandurejo Desa Gandurejo 11 SDN Pasuruan Desa Pasuruan 12 SDN Wonosari Desa Wonosari 13 SDN 2 Wonotirto Desa Wonotirto 14 SDN Tegallurung Desa Tegallurung 37

2 Tabel 4.1 Data Sekolah Dasar Se-Kecamatan Bulu (Lanjutan) No Nama Sekolah Alamat Keterangan 15 SDN Bulu Desa Bulu 16 SDN Ngimbrang Desa Ngimbrang 17 SDN Pandemulyo Desa Pandemulyo 18 SDN Pakurejo Desa Pakurejo 19 SDN 2 Gandurejo Desa Gandurejo 20 SDN 2 Bansari Desa Bansari 21 SDN 2 Pagergunung Desa Pagergunung 22 SDN 3 Wonotirto Desa Wonotirto 23 SDN 3 Gandurejo Desa Gandurejo 24 SDN 2 Gondosuli Desa Gondosuli 25 SDN Malangsari Desa Malangsari 26 SD Muhammadiyah Desa Campursari 27 SD Santa Maria Desa Campursari Sumber Data: Arsip UPT Dinpendik Kecamatan Bulu Dari data 4.1, dapat dilihat bahwa wilayah UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Bulu mempunyai 27 sekolah dasar dan karena kekurangan 1 kepala sekolah, maka untuk SD Negeri I Pagergunung kepala sekolah diampu oleh kepala sekolah SD Negeri 2 Pagergunung. 38

3 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Kepala Sekolah No Kepala Sekolah Jumlah Prosentase (%) Panel A. Menurut Usia % % ,85% ,15% Jumlah % Panel B. Menurut Kualifikasi Pendidikan 1 SPG 0 0 % 2 D2 4 15,38% 3 S ,62% 4 S2 0 0 % Panel C. Menurut Jenis Kelamin Jumlah % 1 Laki-laki 16 61,54% 2 Perempuan 10 38,46% Jumlah % Panel D. Menurut Masa Kerja Sebagai Guru ,85% ,69% ,69% ,77% Jumlah % Panel E. Menurut Masa Kerja Sebagai Kepala Sekolah ,31% ,69% % % Jumlah % Sumber data: Arsip UPT Dinpendik Kecamatan Bulu. Dari Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa jumlah responden kepala sekolah terbanyak adalah pada usia 39

4 41-50 tahun yang berjumlah 14 orang (53,85%). Ada dua orang yang sudah berusia lebih dari 58 tahun (hampir pensiun). Sedangkan dari kualifikasi pendidikan, S1 sebanyak 22 orang (84,62%). Untuk jenis kelamin sebagian besar laki-laki yaitu 61,54% karena memang dalam seleksi kepala sekolah untuk laki-laki lebih siap ketimbang perempuan. Sementara itu dari data di atas dapat diketahui bahwa masa kerja kepala sekolah sebagian besar ada pada sekitar tahun yaitu sebanyak 15 orang (57,69%), namun jika dilihat dari masa kerja sejak diangkat sebagai kepala sekolah sebagian besar kurang dari 10 tahun, yaitu sebanyak 24 orang (92,31%), bahkan yang baru mempunyai masa kerja kurang dari 3 tahun ada 16 orang. Itu artinya bahwa di Kecamatan Bulu kepala sekolah sebagian besar masih relatif muda dan belum banyak pengalaman. 40

5 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Guru No Guru Jumlah Prosentase (%) Panel A. Menurut Usia ,04% ,70 % ,74% ,52% Jumlah % Panel B. Menurut Kualifikasi Pendidikan 1 SPG 1 3,70 % 2 D2 9 33,33% 3 S ,97% 4 S2 0 0 % Panel C. Menurut Jenis Kelamin Jumlah % 1 Laki-laki 7 25,93% 2 Perempuan 20 74,07% Jumlah % Panel D. Menurut Masa Kerja Sebagai Guru ,56% ,11% ,93% ,40 % Jumlah % Sumber data: Arsip UPT Dinpendik Kecamatan Bulu. Dari Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa jumlah responden guru terbanyak adalah pada usia tahun yang berjumlah 11 orang (40,74%). Sedangkan dari kualifikasi pendidikan sebagian besar berpendidikan S1, yaitu sebanyak 17 orang (62,97%), lainnya masih dalam studi S1 dan belum lulus. Untuk jenis 41

6 kelamin, perempuan jauh lebih banyak yaitu 74,07% karena memang untuk pendaftaran guru perempuan lebih banyak peminatnya. Sementara itu jika dilihat dari masa kerja guru sebagian besar kurang dari 10 tahun, yaitu sebanyak 15 orang (55,56%). 4.2 Analisis Deskriptif Pada bagian ini dipaparkan hasil implementasi aspek supervisi akademik kepala sekolah pada proses pembelajaran dengan responden kepala sekolah dan responden guru serta gabungan antara responden kepala sekolah dan guru. Hasil pengukuran implementasi aspek supervisi akademik pada proses pembelajaran di Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada tabel berikut: 42

7 Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Implementasi Aspek Supervisi Akademik Kepala Sekolah dengan Responden Kepala Sekolah dan Guru Aspek Perencanaan No. Pernyataan Panel A. Perencanaan Memiliki program supervisi akademik Membuat jadwal supervisi akademik Memiliki instrumen supervisi akademik Mampu membuat instrumen supervisi akademik Instrumen diberikan kepada guru Menjelaskan instrumen supervisi akademik Membuat kesepakatan instrumen yang digunakan Menyamakan persepsi Memberitahukan kepada guru untuk mempersiapkan diri Mengadakan kesepakatan tentang fokus yang akan disupervisi Kepala Sekolah RESPONDEN Guru Gabungan Mean SD Mean SD Mean SD Total Rata-rata Sumber : data primer diolah

8 Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai mean untuk variabel implementasi aspek perencanaan supervisi akademik kepala sekolah dengan responden kepala sekolah sebesar Hal ini dapat diartikan bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan tugas supervisi masih kurang optimal terlebih lagi dari 10 indikator ada yang bahkan sangat kurang sekali, yaitu mengadakan kesepakatan tentang fokus yang akan disupervisi nilai mean hanya 1.55, meskipun ada yang sudah baik yaitu memiliki program supervisi akademik sebesar Menurut responden guru, aspek perencanaan nilai mean sebesar 2.04 yang dapat diartikan bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan tugas supervisi masih kurang optimal. Hal ini terutama pada indikator mengadakan kesepakatan tentang fokus yang akan disupervisi yang ditunjukkan dengan nilai mean hanya sebesar 1.11, meskipun ada yang sudah baik yaitu indikator memiliki program supervisi akademik dengan nilai mean Sementara itu nilai mean gabungan responden kepala sekolah dan guru sebesar 2.10 yang dapat diartikan bahwa kepala sekolah dalam melaksanakan tugas supervisi masih kurang optimal terlebih pada indikator mengadakan kesepakatan tentang fokus yang akan disupervisi yang masih kurang sekali dengan nilai mean hanya sebesar 1.13, meskipun pada indikator memiliki program supervisi akademik sudah baik dengan nilai mean

9 Nilai standar deviasi untuk variabel implementasi aspek perencanaan supervisi akademik kepala sekolah dengan responden kepala sekolah, guru maupun gabungan kepala sekolah dan guru dibandingkan dengan nilai mean ternyata nilai standar deviasi relatif rendah antara yang menunjukkan bahwa nilai mean tersebut merupakan representasi yang baik bagi keseluruhan data. 45

10 Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Implementasi Aspek Supervisi Akademik Kepala Sekolah dengan Responden Kepala Sekolah dan Guru Aspek Pelaksanaan RESPONDEN No. Pernyataan Kepala Sekolah Guru Gabungan Mean SD Mean SD Mean SD Panel B. Pelaksanaan Menunggui guru sampai akhir Melaksanakan supervisi sesuai jadwal Menggunakan instrumen supervisi akademik Membuat catatan Memperhatikan guru ketika menyampaikan materi Tidak mencari-cari kesalahan guru Tidak hanya sekedar menjalankan fungsi administrasi Mengamati guru dalam menggunakan alat bantu Mengamati pelaksanaan penilaian Memiliki rasa percaya diri Total rata-rata Sumber: data primer diolah

11 Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai mean aspek pelaksanaan untuk variabel implementasi aspek supervisi akademik dengan responden kepala sekolah nilai mean sebesar 2.01 yang dapat diartikan bahwa kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik masih kurang optimal dengan indikator terendah pada melaksanakan supervisi sesuai jadwal dengan nilai mean sebesar Adapun aspek pelaksanaan untuk variabel implementasi aspek supervisi akademik dengan responden guru nilai mean sebesar 1.94, yang dapat diartikan bahwa kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik masih kurang optimal dengan indikator terendah pada menunggui guru sampai akhir dengan nilai mean Sementara itu nilai mean untuk variabel implementasi aspek pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dengan responden kepala sekolah dan guru sebesar 1.97 yang dapat diartikan bahwa kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik masih kurang optimal dengan indikator terendah pada melaksanakan supervisi sesuai jadwal dengan nilai mean Nilai standar deviasi untuk variabel implementasi aspek pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dengan responden kepala sekolah, guru maupun gabungan kepala sekolah dan guru dibandingkan dengan nilai mean ternyata nilai standar 47

12 deviasi relatif rendah antara yang menunjukkan bahwa nilai mean tersebut merupakan representasi yang baik bagi keseluruhan data. Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Implementasi Aspek Supervisi Akademik Kepala Sekolah dengan Responden Kepala Sekolah dan Guru No Pernyataan Panel C. Tindak Lanjut Menyediakan waktu untuk mengevaluasi Memberitahu kekurangan guru Memberikan dorongan untuk memperbaiki kekurangan Memberikan penguatan Memberikan bimbingan dan arahan Menyampaikan hasil supervisi akademik Membantu guru menilai hasil kegiatan pembelajaran Aspek Tindak Lanjut Kepala Sekolah RESPONDEN Guru Gabungan Mean SD Mean SD Mean SD Memberikan apresiasi Membantu guru membantu membuat rencana tindak lanjut Memberikan solusi pemecahan masalah Total rata-rata Ratar-rata Sumber: data primer diolah

13 Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai mean untuk variabel implementasi aspek supervisi akademik kepala sekolah dengan responden kepala sekolah sebesar Hal ini menunjukkan bahwa implementasi supervisi akademik kepala sekolah secara keseluruhan masih dalam kategori kurang optimal. Adapun tindak lanjut nilai mean hanya 1.80 dengan indikator terendah menyampaikan hasil supervisi akademik dengan nilai mean sebesar Nilai mean untuk variabel implementasi aspek supervisi akademik kepala sekolah dengan responden guru sebesar 1.91 Hal ini menunjukkan bahwa implementasi supervisi akademik kepala sekolah masih dalam kategori kurang optimal. Adapun tindak lanjut nilai mean hanya 1.75 dengan indikator terendah pada menyampaikan hasil supervisi akademik sebesar Sementara itu nilai mean untuk variabel implementasi aspek supervisi akademik kepala sekolah dengan responden kepala sekolah dan guru sebesar Hal ini menunjukkan bahwa implementasi aspek supervisi akademik kepala sekolah masih dalam kategori kurang optimal. Adapun tindak lanjut nilai mean hanya 1.77 dengan indikator terendah menyampaikan hasil supervisi akademik sebesar Nilai standar deviasi untuk variabel implementasi aspek tindak lanjut supervisi akademik kepala sekolah dengan responden kepala sekolah, guru maupun gabungan kepala sekolah dan guru diban- 49

14 dingkan dengan nilai mean ternyata nilai standar deviasi relatif rendah antara yang menunjukkan bahwa nilai mean tersebut merupakan representasi yang baik bagi keseluruhan data. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa implementasi supervisi akademik kepala sekolah pada proses pembelajaran di wilayah Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung baik aspek perencanaan, pelaksanaan maupun tindak lanjut secara umum masih berada pada kategori kurang optimal. Kenyataan di lapangan ada beberapa hal yang menyebabkan kurang optimalnya implementasi supervisi akademik kepala sekolah pada proses pembelajaran Aspek Perencanaan Hasil wawancara menunjukkan bahwa kurang optimalnya implementasi supervisi akademik antara lain kurang pahamnya kepala sekolah tentang supervisi akademik karena pada saat pengangkatan menjadi kepala sekolah tidak pernah mendapat pembekalan tentang supervisi akademik sebagaimana disampaikan oleh kepala sekolah SD Negeri Tegallurung. Beliau mengatakan: semenjak diangkat menjadi kepala sekolah saya belum pernah mendapat pembekalan tentang supervisi akademik, jadi ya supervisi saya hanya untuk kelengkapan administrasi saja. Yang 50

15 penting saya ada administrasinya kalau akreditasi atau ME biar ada nilainya 1 Hasil observasi ke sekolah-sekolah juga menunjukkan bahwa tidak tersedia buku-buku tentang supervisi akademik. Tidak adanya buku-buku tentang supervisi akademik di sekolah dasar menyebabkan kepala sekolah merasa tidak mempunyai buku panduan yang dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman untuk melaksanakan supervisi akademik dalam upaya membantu guru memperbaiki proses pembelajaran. Kepala sekolah juga tidak pernah mengikuti seminar maupun diklat tentang supervisi akademik sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah SD Negeri 2 Wonotirto. Beliau mengatakan: saya pernah mengikuti seminar-seminar namun belum pernah mengikuti seminar maupun diklat tentang supervisi akademik. Bahkan buku tentang supervisi juga tidak ada di SD kami, jadi rasanya memang kurang menguasai 2 Hasil pengamatan, kepala sekolah kebanyakan melengkapi administrasi supervisi hanya untuk kepentingan penilaian akreditasi dan juga untuk penilaian Monitoring dan Evaluasi (ME). Hal tersebut bertentangan dengan apa yang dikemukakan oleh Imron (2011), bahwa selain sebagai administrator kepala sekolah hendaknya juga berfungsi sebagai supervisor. 1 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD Negeri Tegallurung pada tanggal 15 Juli 2013). 2 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD Negeri 2 Wonotirto pada tanggal 16 Juli

16 Dalam kenyataan di lapangan ternyata belum optimal menjalankan tupoksinya sebagai supervisor sebagaimana dikemukakan oleh Muslih (2009), bahwa kepala sekolah berkewajiban untuk melakukan supervisi terhadap guru-guru yang berada di sekolah yang dipimpinnya Aspek Pelaksanaan Aspek pelaksanaan supervisi akademik menunjukkan bahwa pelaksanaan sesuai program dan sesuai jadwal, termasuk mengadakan kesepakatan tentang fokus yang akan disupervisi belum optimal dilaksanakan. Kenyataan lain yang menyebabkan implementasi aspek pelaksanaan supervisi akademik kurang optimal adalah rasa enggan dan rikuh kepala sekolah untuk melaksanakan supervisi akademik. Apalagi kepala sekolah yang baru mempunyai masa kerja sebagai kepala sekolah baru tiga sampai lima tahun, sedangkan para guru guru kebanyakan umurnya jauh lebih tua, sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah SD Negeri 3 Gandurejo. Beliau mengatakan: di sekolah ini ada empat guru yang usianya lebih tua dari saya dan bahkan ada guru yang pernah menjadi kepala sekolah karena terkena ME jadi guru lagi. Sebetulnya ndak apa-apa tapi rasanya rikuh untuk menunggui mereka mengajar, nanti dikira gimana pokoknya nggak enaklah 3 3 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD Negeri 3 Gandurejo pada tanggal 17 Juli

17 Supervisi akademik hanya sekedar untuk kebutuhan administrasi sehingga jarang kepala sekolah yang menunggui guru mengajar sampai selesai. Dapat dipastikan bahwa supervisi yang hanya sekedar untuk memenuhi administrasi tidak akan dapat membantu guru dalam memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar. Hasil penelitian sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Sagala (2010) yang mengemukakan bahwa pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah selaku supervisor di sekolah belum memberi kontribusi yang memadai untuk meningkatkan mutu layanan belajar. Guru merasakan kehadiran kepala sekolah selaku supervisor di kelas belum memberikan kontribusi yang cukup untuk perbaikan proses pembelajaran. Hal tersebut tercermin dari pelaksanaan yang tanpa jadwal, tanpa kesepakatan fokus yang akan disupervisi, tidak menunggui guru mengajar sampai akhir dan tidak memberikan hasil supervisi kepada guru. Harusnya kepala sekolah dalam kedudukannya sebagai supervisor berkewajiban membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh Glikman (2010). Bagi guru yang sudah baik agar dapat dipertahankan dan bagi guru yang masih banyak kekurangan dalam mengelola proses kegiatan pembelajaran dapat dikembangkan dan dibimbing menjadi lebih baik. 53

18 4.3.3 Aspek Tindak Lanjut Sementara itu dari hasil penelitian, jarang sekali kepala sekolah yang menyediakan waktu untuk bersama dengan guru mengevaluasi hasil supervisi, membicarakan, maupun mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan supervisi akademik. Hal tersebut disebabkan karena memang pelaksanaan supervisi akademik kurang optimal sehingga tidak ada yang ditindaklanjuti. Hasil pengamatan juga jarang sekali dalam kegiatan KKG maupun KKKS membahas masalah supervisi akademik. Kepala sekolah sebagai supervisor harusnya membina para guru agar menjadi pendidik dan pengajar yang baik antara lain melalui kegiatan supervisi akademik yang meliputi tugas merencanakan, melaksanakan dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Ketiga komponen tersebut seharusnya dilakukan secara konsisten dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan secara luas sebagaimana dikemukakan oleh Iskandar dan Mukhtar (2009). 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Dalam pengumpulan data peneliti menyebarkan angket atau kuesioner sebanyak 143 lembar sesuai dengan jumlah guru yang ada di UPT Dinas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Supervisi Akademik Supervisi berasal dari kata super, artinya lebih atau di atas, dan vision artinya melihat atau meninjau (Iskandar & Mukhtar, 2009). Secara etimologis

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. 5.1 Kesimpulan

BAB V P E N U T U P. 5.1 Kesimpulan BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan hasil dengan menggunakan analisis deskriptif terhadap variabel penelitian tentang peran kepala sekolah sebagai supervisor, motivator dan inspirator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi dan sertifikasi pendidik bahwa ketentuan sertifikasi,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan fokus penelitian, paparan data, dan analisis data, maka hasil. penelitian dapat dirumuskan dalam simpulan berikut ini:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan fokus penelitian, paparan data, dan analisis data, maka hasil. penelitian dapat dirumuskan dalam simpulan berikut ini: BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan fokus penelitian, paparan data, dan analisis data, maka hasil penelitian dapat dirumuskan dalam simpulan berikut ini: 1. Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Sekilas Tentang Temanggung Secara administratif, Temanggung adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah (Lihat gambar 4.1.). Kabupaten Temanggung terletak

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN, NOMOR : PK. 01 /BPSDMP TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN, NOMOR : PK. 01 /BPSDMP TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK. 01 /BPSDMP - 2017 TENTANG TATA CARA TETAP PELAKSANAAN MAGANG BAGI TENAGA PENDIDIK PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Pelaksanaan kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Kartini Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang dilatarbelakangi bahwa kondisi pendidikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pembelajaran dan penutup.

BAB V PENUTUP. pembelajaran dan penutup. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis mengadakan penelitian dan menganalisis hasil penelitian tentang pola supervisi dengan pendekatan non direktif maka penulis menyimpulkan penelitian ini sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Analisisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga Responden Dari hasil penyebaran kuisioner didapat data

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 66 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA ASKES TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT TNI AU Tk.II DR. SALAMUN BANDUNG A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama responden :..

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN (Kepala Sekolah) Jenis Kelamin :.. Alamat Sekolah :.. Pendidikan terakhir :..

IDENTITAS RESPONDEN (Kepala Sekolah) Jenis Kelamin :.. Alamat Sekolah :.. Pendidikan terakhir :.. Instrumen Wawancara untuk Penelitian Derajad Kewirausahaan Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung IDENTITAS RESPONDEN (Kepala Sekolah) Nama Umur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden 1. Berdasarkan umur Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur No. Umur Frekuensi Prosentase (%) 1. 12-23 bulan 23 44,2 2. 24-35 bulan

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH PENGAWAS SMK NEGERI DI KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH PENGAWAS SMK NEGERI DI KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH PENGAWAS SMK NEGERI DI KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM Desriani Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kominfo Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Nopember

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kominfo Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Nopember BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini sebesar 76 subyek yakni pegawai Kominfo Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada tanggal 28 Nopember

Lebih terperinci

BESARAN ADD YANG DITERIMA TIAP DESA KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BESARAN ADD YANG DITERIMA TIAP DESA KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2017 Lampiran III Peraturan Bupati Temanggung Nomor : Tahun 0 Tanggal : 0 Desember 0 BESARAN YANG DITERIMA TIAP DESA KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 0 I. KECAMATAN TEMANGGUNG Joho.0.00.0.00.0.00.0.00.0.00.0.00.0.00.0.00.0.00.0.00.0.00.0.00.0.00

Lebih terperinci

TEKNIK SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU MELALUI OBSERVASI KELAS DI SDN-3 MENTENG PALANGKA RAYA.

TEKNIK SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU MELALUI OBSERVASI KELAS DI SDN-3 MENTENG PALANGKA RAYA. TEKNIK SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU MELALUI OBSERVASI KELAS DI SDN-3 MENTENG PALANGKA RAYA Oleh : Rusiaty * Abstrak Masalah dalam penelitian ini apakah kompetensi

Lebih terperinci

93 LAMPIRAN-LAMPIRAN

93 LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN-LAMPIRAN 93 94 CV ( Curriculum Vitae) Daftar Riwayat Hidup 1. Identitas Diri Nama Lengkap Jenis Kelamin Agama Nama Ayah Nama Ibu : Sri Wahyuningsih : Perempuan : Islam : Satijan : Taryanti Tempat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan pembahasan uraian dan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, ada empat faktor yang mempengaruhi Implementasi Standar Pengawas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dilakukan analisis pembahasan tentang kinerja pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik di SMK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung. Kecamatan Ngadirejo terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden diungkap dari aspek jenis kelamin, usia, kualifikasi akademik, status kepegawaian, masa kerja, dan golongan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis paparan data dan temuan penelitian dapat disimpulkan hasil penelitian Implementasi Profesionalisme guru di SD Negeri Sukatani Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden diungkap dari aspek jenis kelamin, kualifikasi akademik, status kepegawaian, dan status sertifikasi yang dapat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sukabumi, 21 Januari 2016 Rektor, Dr. Sakti Alamsyah, M.Pd.

KATA PENGANTAR. Sukabumi, 21 Januari 2016 Rektor, Dr. Sakti Alamsyah, M.Pd. 21 Januari 2016 ii KATA PENGANTAR Pedoman ini disusun merujuk pada ketentuan dalam UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Permendikbud no 14 th 2014 tentang Perguruan Tinggi. Disamping itu

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) LAYANAN PENERBITAN SURAT LAIK OPERASI (SLO) LEMBAR VERIFIKASI HASIL PENDARATAN IKAN (LVHPI) STASIUN PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN PONTIANAK DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dihasilkan berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah dipaparkan adalah sebagai berikut. 5.1.1 Pengawasan akademik

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan kajian teoritik dan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan kajian teoritik dan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan kajian teoritik dan hasil analisis data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya maka dapat penulis simpulkan bahwa: 6.1.1 Kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka dalam. penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka dalam. penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Proses penyusunan program pengawasan PAI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Garmen. Dimana jurusan ini diambil pada saat kelas X. SMK Muhammadiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Garmen. Dimana jurusan ini diambil pada saat kelas X. SMK Muhammadiyah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Salatiga. SMK ini terdiri dari 4 jurusan yaitu jurusan tehnik Permesinan, Elektro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja didalamnya. Orang-orang yang bekerja di sekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja didalamnya. Orang-orang yang bekerja di sekolah adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan manusia dalam organisasi, termasuk sekolah memiliki posisi yang sangat vital. Keberhasilan sekolah sangat ditentukan oleh kualitas orangorang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran di sekolah. Usaha meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran di sekolah. Usaha meningkatkan kualitas sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui proses

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin SDN Kebun Bunga 6 Banjarmasin adalah suatu lembaga pendidikan sekolah dasar

Lebih terperinci

DAFTAR SUBDOMAIN SE-KAB. TEMANGGUNG

DAFTAR SUBDOMAIN SE-KAB. TEMANGGUNG DAFTAR SUBDOMAIN SE-KAB. TEMANGGUNG absensi.temanggungkab.go.id badran-kranggan.temanggungkab.go.id bagusan-parakan.temanggungkab.go.id bagusan-selopampang.temanggungkab.go.id baledu-kandangan.temanggungkab.go.id

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 31

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 31 AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 SD/MI % 33.22 33.22 33.22 33.22 33.22 33.22 33.22 33.22 Dinas Pendidikan Jumlah SD/MI jumlah SD/MI kali 1% diharapkan di tahun 218 tinggal 1,1%

Lebih terperinci

RATA-RATA NILAI UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TIAP SD/MI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

RATA-RATA NILAI UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TIAP SD/MI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 RATA-RATA NILAI UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TIAP SD/MI KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 No Kode dan Nama Sekolah/Madrasah Kecamatan Jenjang Status 1 310 SD NEGERI 1 TEGALSARI Kedu SD N 86,63 98,16

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. 1. Nilai mahasiswa yang mengikuti PAL lebih tinggi dari yang tidak mengikuti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. 1. Nilai mahasiswa yang mengikuti PAL lebih tinggi dari yang tidak mengikuti 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Nilai mahasiswa yang mengikuti PAL lebih tinggi dari yang tidak mengikuti PAL. 2. Mahasiswa yang mengikuti PAL mempunyai persepsi yang baik tentang PAL. 3.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, seperti misalnya pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan

Lebih terperinci

Angket Penelitian Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Dalam Rangka Otonomi Daerah

Angket Penelitian Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Dalam Rangka Otonomi Daerah Angket Penelitian Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Dalam Rangka Otonomi Daerah Petunjuk Pengisian : 1. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul

Lebih terperinci

ABSTARCT. Key words: management, KKG

ABSTARCT. Key words: management, KKG 0 ABSTARCT Bambang Widartono. Q.100.080.069. The Management of KKG Gugus Mendut, Bulu sub district, Temanggung. Thesis. Graduate School Muhammadiyah University of Surakarta. 2010. The research s purpose

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian melalui empat tahapan, yaitu studi pendahuluan, menyusun draf model bimbingan akademik, memvalidasi model bimbingan akademik,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. BAPUSIPDA (Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah) Se-Bandung Raya,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. BAPUSIPDA (Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah) Se-Bandung Raya, BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada BAPUSIPDA (Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah) Se-Bandung Raya, untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengawas sekolah melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengawas sekolah melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru adalah tiga unsur utama pelaku pendidikan di sekolah yang dalam melaksanakan tugasnya perlu bersinergi agar tujuan sekolah

Lebih terperinci

BERKAS PENDAFTARAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU

BERKAS PENDAFTARAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU BERKAS PENDAFTARAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas pendidikan diangkat dengan tugas melakukan pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas pendidikan diangkat dengan tugas melakukan pembinaan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengawas pendidikan diangkat dengan tugas melakukan pembinaan dan pengawasan pendidikan pada satuan pendidikan atau sekolah yang menjadi binaannya. Pengawasan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik, setelah lulus,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 96 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembinaan kompetensi guru oleh kepala sekolah berpengaruh negatif (r xy = 0.042) dan tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Uji Korelasi Hasil dari penelitian menunjukkan Ho ditolak sehingga ada hubungan antara self-efficacy

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 7 sampai dengan Juli 0, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: ) Pembentukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bab ini secara berturut-turut dibahas tentang kesimpulan, implikasi, dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bab ini secara berturut-turut dibahas tentang kesimpulan, implikasi, dan 122 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bab ini secara berturut-turut dibahas tentang kesimpulan, implikasi, dan saran. 5.1 Kesimpulan Secara umum ekspektasi guru terhadap pelaksanaan manajemen

Lebih terperinci

S P M SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

S P M SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG S P M SATUAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG INSTRUMEN PENGUKURAN 2 NO Kriteria 2,1 Rekrutmen dan manajemen kinerja Dosen a b Perekrutan disesuaikan dengan kebutuhan Program Studi yang diuraikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kejadian Miopia pada Anak di SDN Cemara Dua Surakarta telah dilakukan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kejadian Miopia pada Anak di SDN Cemara Dua Surakarta telah dilakukan pada BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian mengenai Hubungan Tinggi Badan menurut Umur dengan Kejadian Miopia pada Anak di SDN Cemara Dua Surakarta telah dilakukan pada akhir Mei 2013-Juni 2013. Screening miopia

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 I. Latar Belakang Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Bab ini menyajikan beberapa kesimpulan hasil penelitian, implikasi, dan rekomendasi yang dikemukakan berdasarkan berbagai temuan dari pengolahan data, terutama

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SATUAN PENDIDIKAN

DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SATUAN PENDIDIKAN DAFTAR NAMA DAN ALAMAT SATUAN PENDIDIKAN No NPSN Nama Satuan Pendidikan Alamat Desa/Kelurahan Kecamatan Status Jenjang 1 69871580 TK PANGUDI RAHAYU TLOGOWERO Tlogowero Bansari Swasta TK 2 69871581 TK ARGOSARI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Adapun gambaran responden yang dikemukakan disini adalah gambaran responden berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata dalam aktivitas kerja bawahannya. Kepala sekolah yang rajin, cermat, peduli terhadap

Lebih terperinci

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL PERAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL Waktu: 2 jam A. PENGANTAR Banyak variabel yang bisa mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan, salah satunya adalah peran kepala sekolah dan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian SMA N 2 Salatiga merupakan salah satu SMA Negeri di Salatiga yang terletak di jalan Tegalrejo No.79 Salatiga. SMA N 2 Salatiga didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena Sekolah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang berada di Kabupaten Subang secara keseluruhan rata-rata berada pada

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang berada di Kabupaten Subang secara keseluruhan rata-rata berada pada 149 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang merujuk kepada hipotesis penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ngimbrang Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. SD Negeri Ngimbrang merupakan Sekolah Dasar Inti

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN Aprilia Nia Permatasari Burhanuddin Ahmad Yusuf Sobri E-mail: aprilianiania@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, pendidikan menjadi sangat penting. Bekal pendidikan yang telah dimiliki suatu masyarakat akan berkembang secara baik, dan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) yang bertujuan untuk mengetahui upaya peningkatan kualitas pembelajaran tematik untuk guru

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (PENGGUNA JASA LAYANAN) LPPM TAHUN 2017

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (PENGGUNA JASA LAYANAN) LPPM TAHUN 2017 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (PENGGUNA JASA LAYANAN) LPPM TAHUN 2017 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYRAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (PENGGUNA JASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan meningkatkan pelayanan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu. Apalagi dengan adanya deregulasi

Lebih terperinci

KUESIONER PERSEPSI TENTANG PERILAKU KEPEMIMPINAN ATASAN

KUESIONER PERSEPSI TENTANG PERILAKU KEPEMIMPINAN ATASAN KUESIONER PERSEPSI TENTANG PERILAKU KEPEMIMPINAN ATASAN BERILAH TANDA SILANG (X) PADA KOLOM YANG PALING SESUAI MENURUT ANDA. A= SANGAT SERING B= SERING C= KADANG-KADANG D= JARANG E= TIDAK PERNAH NO PERTANYAAN

Lebih terperinci

1. Balerejo 2. Candisari 3. Kerokan 4. Sriwungu 5. Tanjungsari 6. Tlogomulyo. 1. Kranggan 2. Nguwet 3. Badran 4. Pendowo 5.

1. Balerejo 2. Candisari 3. Kerokan 4. Sriwungu 5. Tanjungsari 6. Tlogomulyo. 1. Kranggan 2. Nguwet 3. Badran 4. Pendowo 5. LAMPIRAN I : SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI TEMANGGUNG DAN KETUA PENGADILAN AGAMA TEMANGGUNG NOMOR : W 12-U27/ 178 /HK.08./I/2016 DAN W11.A21/231/KU.04.2/ II /2016 TANGGAL : 26 JANUARI 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Negara. Dalam hal ini, tentu saja diperlukan adanya pendidikan professional

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Negara. Dalam hal ini, tentu saja diperlukan adanya pendidikan professional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 1 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat kaitannya dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Madiun tahun anggaran 2013 diperoleh data anggaran

Lebih terperinci

Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.

Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih. 58 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa prodi D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan

BAB V PENUTUP Simpulan BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Setelah diadakan P K B oleh Pengawas TK/SD/SDLB dalam peningkatan karir guru, para guru bisa meningkatkan kemampuan guru dalam menuangkan ide masalah pembelajaran dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB VII MONITORING DAN EVALUASI

BAB VII MONITORING DAN EVALUASI 7.1. Pengertian BAB VII MONITORING DAN EVALUASI Dalam konteks penyelenggaraan Program BERMUTU, kegiatan Monitoring dan Evaluasi (M&E) diartikan sebagai kegiatan memantau dan melakukan evaluasi berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas PAI sebagai seorang supervisor harus memiliki keterampilan. meningkatkan kinerja guru PAI.

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas PAI sebagai seorang supervisor harus memiliki keterampilan. meningkatkan kinerja guru PAI. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Supervisi akademik pendidikan agama Islam sangat penting dilakukan untuk menjamin berjalannya proses pembelajaran pendidikan agama Islam sesuai dengan standar

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FRANSISKA YUSMITA P.A.

SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FRANSISKA YUSMITA P.A. MENINGKATKANN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme dari personal pencari kerja. Dari tahun-ketahun selalu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme dari personal pencari kerja. Dari tahun-ketahun selalu terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di dalam dunia kerja saat ini semakin berat dan menuntut profesionalisme dari personal pencari kerja. Dari tahun-ketahun selalu terjadi peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Makna penting pendidikan ini telah menjadi kesepakatan yang luas dari setiap elemen masyarakat.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016

LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016 LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia PRAKATA Sesuai dengan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN. dasar di Sumatera dan Jawa masih termasuk sebagai kualitas rendah. Jumlah guru

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN. dasar di Sumatera dan Jawa masih termasuk sebagai kualitas rendah. Jumlah guru 151 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini menemukan bahwa secara umum, kualitas guru sekolah dasar di Sumatera dan Jawa masih termasuk sebagai kualitas rendah. Jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM MADRASAH 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Madrasah Tsanawiyah NU 01 Banyuputih Batang adalah Lembaga Pendidikan yang didirikan pada tanggal 2 Februari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum DPPKAD Kota Salatiga 4.1.1. Tugas dan Fungsi DPPKAD Dalam rangka mengejawantahkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Lebih terperinci

BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW

BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW 60 BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW Bab ini menguraikan hasil temuan penelitian mengenai

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, dto dto dto Dra. Indaryanti, M.Pd. Dra. Cecil Hiltrimartin, M.Si. Dra.Nyimas

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN DOSEN MAGANG TAHUN 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN DOSEN MAGANG TAHUN 2013 PEDOMAN PELAKSANAAN DOSEN MAGANG TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN 1 KATA PENGANTAR Program Magang telah dilaksanakan sejak tahun 2005 bagi para dosen

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : a. bahwa uraian tugas Dinas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah

Lebih terperinci

BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR

BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR BAB V KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BOGOR Bab ini menjelaskan berbagai aspek berkenaan kelembagaan penyuluhan pertanian di Kabupaten Bogor yang meliputi: Organisasi Badan Pelaksana an Pertanian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. melaksanakan penelitian di lapangan. Persiapan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. melaksanakan penelitian di lapangan. Persiapan dalam penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Dalam persiapan penelitian, tahap langkah awal yang dilakukan adalah persiapan

Lebih terperinci