BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Penelitian dan perancangan project manpower profile yang dilakukan di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Khususnya bagi pihak user yaitu Human Resource Planning Division, tahapan penelitian dan proses pengumpulan data dilakukan selama periode praktek kerja yang dilakukan, yaitu selama selang waktu 3 bulan, dari bulan September November Data yang dikumpulkan guna kepentingan project dan juga penelitian manpower di TMMIN tersebut akan dibahas berikut ini Gambaran umum Tenaga Kerja PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Kebijakan tenaga kerja di TMMIN merupakan adopsi langsung dari kebijakan Toyota Motor Corporation, Jepang selaku perusahaan induk. Pembagian tenaga kerja di TMMIN berdasarkan pada kompetensi dan nilai tambah yang diusung oleh tiap klasifikasi pekerja. Pembagian klasifikasi tenaga kerja tersebut terlihat pada pembagian berdasarkan kompetensi inti (core-competence), yang merupakan tingkat kepentingan dari pekerjaan yang bersangkutan terhadap operasional perusahaan. Juga berdasarkan nilai tambah (value-added) yang diusung oleh pekerja terhadap kinerja perusahaan.

2 81 High Value-Added Professional Contract Employee Low Value-Added Target for outsourcing Non-Core Competence P : C Composition Management Core Competence Sumber : Toyota Motor Corporation Gambar 4.1 Kebijakan umum tenaga kerja Toyota Motor Manufacturing Indonesia Dimana berdasarkan gambar tersebut diatas, terdapat 4 klasifikasi umum tenaga kerja di seluruh perusahaan Toyota di dunia pada umumnya, dan di TMMIN pada khususnya. Klasifikasi umum tersebut, yaitu : o Professional Contract ( High value added Non Core Competence) Klasifikasi untuk pekerjaan yang memberikan nilai-tambah besar bagi perusahaan, namun bukan merupakan kompetensi inti atau pekerjaan yang elementer dari perusahaan. Dalam hal ini terkait dengan pengerjaan project project khusus atau situasional, maka TMMIN melakukan kontrak bagi para professional, yang bersifat sementara, baik melalui jalur magang atau praktek kerja, maupun menggunakan jasa konsultan. o Target for Outsourcing (Low Value Added Non Core Competence) Kebijakan alih daya (outsourcing) diambil untuk jenis-jenis pekerjaan pekerjaan yang diklasifikasikan sebagai pekerjaan yang nilai tambahnya kecil dan bukan kompetensi inti dari perusahaan. Pekerjaan yang menjadi target alih daya, terutama untuk jasa keamanan, helper, office boy ataupun cleaning service.

3 82 o P:C Composition Management (Low Value Added Core Competence) Klasifikasi untuk pekerjaan yang memberikan nilai tambah yang kecil, namun merupakan kompetensi inti dari perusahaan, terutama terkait dengan pekerjaan operasional dari perusahaan. Dalam hal ini adalah tenaga kerja langsung (TKL) level operator, yang dalam penelitian ini menjadi fokus pembahasan utama. o Employee (High Value Added - Core Competence) Pekerjaan dengan nilai tambah yang besar dan merupakan kompetensi inti dari perusahaan, terutama terkait dengan pekerjaan fungsional dari perusahaan. Dalam hal ini terkait dengan pekerjaan yang strategis bagi perusahaan, menjadi tanggung jawab bagi karyawan atau tenaga kerja tidak langsung (indirect labor). Selain klasifikasi umum tersebut, masih terdapat pembagian pembagian strata bagi karyawan di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Stratifikasi pembagian golongan karyawan tersebut merupakan aplikasi langsung dari bagan kebijakan umum tenaga kerja Toyota. Stratifikasi tersebut akan membagi karyawan TMMIN berdasarkan status dan kompetensi pekerjaannya, juga berpengaruh secara langsung terhadap kompensasi yang akan diterima karyawan bersangkutan. Stratifikasi pembagian golongan karyawan TMMIN secara umum disajikan pada Tabel 4.1.

4 83 Tabel 4.1 Stratifikasi golongan karyawan TMMIN Strata Level 1 6 Level 7 Level 7 SPV (Supervisor) Level 8 SPV (Supervisor) Level 8 AM (Assistant Manager) Level 9 AM (Assistant Manager) Level 9 M (Manager) Level 10 M (Manager) Level 10 AGM (Asst General Manager) Level 11 AGM (Asst General Manager) Level 12 GM (General Manager) Level 12 SGM (Senior General Manager) Keterangan Tingkatan Direct Labor (DL) Klasifikasi berdasarkan tingkat pendidikan (SMU/SMK - D3 Politeknik) dan pengalaman, termasuk lama bekerja dan pelatihan - pelatihan. Status S1 Fresh Graudate : Basic employee Level Section Head (SH) Experienced professional Level setingkat Divison Head (DH) Level setingkat Divison Head (DH) Pengalaman dan pelatihan sertifikasi Level setingkat Divison Head (DH) Sertifikasi The Toyota Way Level Department Head (DpH) Level Department Head (DpH) Experienced Professional Level Department Coordinator Level Vice-President Koordinator Departemen Level Vice-President Koordinator Departemen Level President Director Current'07 TMMIN : Hidemitsu Ibaragi Sumber : Human Resource Planning Divison TMMIN

5 Gambaran Umum Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor) PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Tenaga kerja langsung ( DL atau direct labor) di TMMIN merupakan golongan tenaga kerja yang berhubungan secara langsung dengan proses operasional ataupun produksi. Dalam kaidah manpower TMMIN, tenaga kerja langsung yang setingkat operator merupakan golongan tenaga kerja dengan status level 1-6. Cakupan untuk tenaga kerja langsung ini meliputi departemen departemen dari TMMIN yang secara langsung bersinggungan dengan kegiatan operasional dan produksi Toyota. Divisi - divisi yang terkait dengan kondisi tenaga kerja langsung ini disajikan pada Tabel 4.2.

6 85 Tabel 4.2 Cakupan Kawasan Kerja dari Tenaga Kerja Langsung TMMIN AREA DIVISION Keterangan Karawang Sunter Assy & Painting Press & Welding Plant Administration Quality Control Machining Service Parts- Project PW PETD Plant Administration Casting Stamping Production Proses perakitan dan pengecatan atas komponen-komponen Proses pengelasan dan penyambungan komponen-komponen Pelaksana harian kegiatan adminstrasi dan penyelenggaraan pabrik Karawang Bagian pengecekan kualitas atas hasil produksi dan proses produksi Bagian produksi untuk permesinan, engine untuk kendaraan Toyota Divisi yang bertanggung jawab atas pemeliharaan (maintenance) mesin-mesin produksi Divisi penyuport bagian Press & Welding, terutama terkait penyediaan alat produksi (Cetakan) Pelaksana harian kegiatan adminstrasi dan penyelenggaraan pabrik Sunter Divisi yang bertugas membentuk lempengan-lempengan baja untuk body Divisi yang bertanggung jawab untuk proses stamping (pembentukkan) atas komponen-komponen (Body) Packing Packing & Vanning Divisi yang bertanggung jawab atas kegiatan pengepakkan untuk eksport Toyota Quality Quality Assurance Bagian yang bertanggung jawab atas tercapainya prosedur produksi yang sesuai standar Toyota, The Toyota Way Sumber : HRPD TMMIN

7 Struktur Hirarki Tenaga Kerja Langsung TMMIN Struktur hirarki kepemimpinan merupakan gambaran umum dari hirarki kepemimpinan yang berlaku di divisi divisi operasional yang terkait dengan kegiatan produksi di TMMIN. Dimana dalam hierarki tersebut, dapat dilihat komposisi dari kebutuhan akan tenaga kerja langsung yang merupakan kunci paling utama dalam jalannya kegiatan produksi harian di TMMIN. SH (Section) LH LH (Line) Indirect Labor GH GH GH (Group) Member Direct Labor Sumber : HRPD TMMIN Gambar 4.2 Susunan hierarki tenaga kerja langsung (setingkat operator) Berdasarkan hirarki kepemimpinan, dimana tiap tiap tenaga kerja langsung (direct labor) dibagi menjadi grup yang dipimpin oleh seorang kepala grup (group head). Dari tiap GH akan bertanggung jawab ke satu line head (LH), yang akan membawahi beberapa grup dengan tanggung jawab pekerjaan yang berbeda. Selanjutnya tiap tiap LH, akan bertanggung jawab terhadap section head (SH), yang dalam kegiatan operasional harian bertanggung jawab terhadap keberlangsungan proses produksi harian.

8 Kebijakan Operasional terkait Tenaga Kerja Langsung TMMIN Kebijakan operasional, dalam hal ini pembahasan mengenai kebijakan pembagian jam kerja yang diaplikasikan di ketiga pabrik TMMIN, yaitu di Sunter, Karawang dan Sugity. Direct Labor Policy Outsource Overtime C P Current : 2 Shift Operation Composition of Working Hours Permanent MP : 50% Contract MP : 20% Overtime : 20 30% Permanent MP + Contract MP + Overtime 2 Shifts Operation Permanent MP (only) = 1 Shift Operation Sumber : HRPD TMMIN Gambar 4.3 kebijakan operasional tenaga kerja TMMIN Dari bagan tersebut diatas, dapat digambarkan pemenuhan waktu kerja pada saat hari kerja operasional yang berlaku di TMMIN. Dimana sebagian besar pemenuhan kapasitas kerja diharapkan datang dari tenaga kerja dengan status permanen, atau dikatakan karyawan tetap (kapasitas pemenuhan waktu kerja 50%). Sedangkan untuk pekerja dengan status kontrak, baik kontrak 1 ataupun kontrak 2, diharapkan dapat memenuhi sekitar 20% dari waktu kerja. Sedangkan pemenuhan sisanya, sekitar 20-30% diharapkan pemenuhannya berdasarkan periode lembur (overtime). Hal ini berlaku,

9 88 apabila ada kebijakan dari TMMIN, terutama untuk mengejar target produksi. Sedangkan untuk kegiatan diluar kompetensi inti yang tidak terkait secara langsung dengan kegiatan operasional produksi, akan dilakukan alih daya dengan memanfaatkan tenaga outsourcing. Alih daya terutama sekali dilakukan pada bagian support dari kegiatan operasional, seperti kegiatan helper, maintenance (pemeliharaan pabrik) dan juga administrasi harian dari pabrik. Untuk pekerja outsourcing dikatakan statusnya sebagai tenaga harian lepas (THL) Data Basis Produksi TMMIN periode Januari November 2007 Berikut disajikan data produksi tiap bulan, rata-rata produksi harian dan setting takt time pada periode produksi Semester 1 dan Semester 2 periode produksi Tabel 4.3 Data Produksi Semester 1 (Januari Juni 2007) untuk Vehicle dan Engine Vehicle Engine Semester Variable / Months JAN 2007 FEB MAR APR MEI JUN Working Day T/T IMV-V Prod Vol 2, ,383 3,800 4,326 4,125 Unit/Day IMV-IV Prod Vol 615 1,809 1,369 1,195 1,434 1,404 Unit/Day T/T Prod Vol 5,221 4,214 7,210 6,762 8,491 8,979 Engine TR - K (Assy) Engine TR- M (Mach) Engine 7K Sumber: TMMIN Unit/Day T/T Prod Vol 10,274 6,759 9,725 10,198 12,813 14,460 Unit/Day T/T Prod Vol 2,815 2,234 2,908 2,751 1,899 1,963 Unit/Day

10 89 Tabel 4.4 Data Produksi Semester 2 (Juli Desember 2007) untuk Vehicle dan Engine Vehicle Engine Variable / Months Semester-2 (Juli - December 2007) JUL AUG SEPT OCT NOV DEC Working Day T/T IMV-V Prod Vol 4,276 4,734 4,663 3,652 5,268 4,429 Unit/Day IMV-IV Prod Vol 1,687 2,075 2,100 1,704 1,842 1,982 Unit/Day T/T Prod Vol 9,965 10,365 10,412 8,749 9,513 8,477 Engine TR - K (Assy) Engine TR- M (Mach) Engine 7K Unit/Day T/T Prod Vol 16,240 17,457 16,901 13,706 18,074 14,926 Unit/Day T/T 5.72 Prod Vol 1,681 RUN OUT Unit/Day 69 ` Sumber : Disusun dari Berbagai Sumber (TMMIN) Catatan: Data yang diambil merupakan data produksi aktual untuk bulan berjalan Januari-November 2007, data produksi untuk Desember 2007 dirangkum dari RAP (Revised Annual Plan). Berdasarkan Tabel 4.3 dan Tabel 4.4, basis produksi TMMIN, terutama untuk pabrik di Karawang dan Sunter dapat dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu untuk vehicle (kendaraan) dan engine (mesin). Vehicle, yang diproduksi oleh pabrik Toyota di Indonesia terfokus pada 2 major item. Fokus produksi TMMIN, adalah kendaraan dengan kode IMV-V ( Jenis Toyota Kijang Innova ) dan kendaraan dengan kode IMV- IV ( Jenis Toyota Fortuner ). Dimana berdasarkan kebijakan produksi dari Toyota Motor Corporation, Jepang, bahwa wilayah produksi Asia Tenggara, yaitu Thailand (Toyota Motor Asia Pasific) dan Indonesia (TMMIN), sebagai basis produksi untuk produk Toyota Kijang Innova dan Fortuner.

11 Data Produksi IMV-V (Kijang Innova) Periode Produksi 2007 Berikut ditampilkan diagram batang produksi bulanan periode 2007 untuk produk IMV-V (Kijang Innova). Gambar 4.4 Data Produksi Bulanan IMV-V (Kijang Innova) Periode Produksi 2007 Dari Gambar 4.4, dapat dilihat pola data produksi yang fluktuatif atas jumlah kisaran output produksi aktual (Januari-November 2007), dan kisaran target produksi untuk periode bulan Desember Kisaran produksi yang bervariasi, tercatat angka jumlah produksi yang paling rendah adalah 751 unit pada bulan Februari 2007, dan terbanyak yaitu 4,734 unit pada bulan produksi Agustus Juga ditampilkan data takt time produksi untuk IMV-V (Kijang Innova) yang mengalami perubahan dari 5.8 menit ( Januari 2007), 3.9 menit (Maret 2007), 3.2 menit (Agustus 2007) dan 3.1 menit (September 2007).

12 91 Gambar 4.5 Data Produksi Per Hari Kerja IMV-V (Kijang Innova) Periode Produksi 2007 Pada Gambar 4.5, pola data produksi yang dibuat berdasarkan hasil output produksi yang diperoleh dari rata-rata produksi harian pada bulan yang bersangkutan. Diperbandingkan dengan pola perubahan waktu takt time selang waktu periode Januari Desember Berdasarkan gambaran data output produksi tersebut, rata-rata jumlah produksi harian yang paling rendah ada pada bulan Februari 2007, yaitu 38 unit/hari, sedangkan tingkat rata-rata produksi harian yang paling besar adalah pada periode produksi bulan November 2007, yaitu 240 unit/hari.

13 Data Produksi IMV-IV (Toyota Fortuner) Periode Produksi 2007 Berikut ditampilkan diagram batang produksi bulanan periode 2007 untuk produk IMV-IV (Kijang Fortuner). Gambar 4.6 Data Produksi Bulanan IMV-IV (Toyota Fortuner) Periode Produksi 2007 Pada Gambar 4.6, pola data yang menunjukkan angka produksi aktual (Januari November 2007) dan proyeksi produksi Desember 2007 untuk produk IMV-IV (Toyota Fortuner). Kisaran data produksi yang ada menunjukkan jumlah produksi yang terendah pada bulan Januari 2007, sebesar 615 unit, dan jumlah produksi yang paling besar pada bulan Agustus 2007, yaitu sebesar 2,075 unit. Perbandingan perubahan waktu takt time (T/T) yang mengikuti perubahan waktu takt time pada produksi IMV-V (Kijang Innova), dikarenakan kegiatan produksi yang dilakukan pada pabrik yang sama, yaitu pada pabrik Karawang.

14 93 Gambar 4.7 Data Produksi Per Hari Kerja IMV-IV (Toyota Fortuner) Periode Produksi 2007 Gambar 4.7 menunjukkan pola data unit produksi per hari untuk produk IMV-IV (Kijang Fortuner) dibandingkan dengan tingkat perubahan takt time. Berdasarkan gambar 4.7 diatas, diperoleh data rata-rata produksi per hari yang terendah adalah pada bulan Januari 2007, dengan besaran 28 unit/hari, sedangkan untuk rata-rata produksi yang terbesar adalah untuk produksi pada bulan Oktober, yaitu pada kisaran 107 unit/hari Data Produksi Engine TR-K (Assy) Periode Produksi 2007 Engine, mesin-mesin yang diproduksi oleh pabrik TMMIN, terutama terfokus di pabrik Toyota di Sunter. Produksi engine yang menjadi fokus produksi TMMIN, yaitu untuk engine TR-M (Mach), engine TR-K (Assy) dan engine 7K. Kode produksi engine TR-K (Assy) Mesin-mesin perakitan yang dipakai untuk operasional mobil-mobil keluaran Toyota, terutama untuk produksi Toyota Kijang Innova. Pada dasarnya produksi untuk

15 94 engine TR-K tersebut tidak hanya difokuskan pada penggunaan kegiatan produksi internal Toyota, karena produksi engine TR-K (Assy) tersebut juga difokuskan guna komoditas eksport dan basis produksi mesin-mesin Toyota untuk kawasan regional Asia Pasifik. Gambar 4.8 Data Produksi Bulanan Engine TR-K (Assy) Periode Produksi 2007 Pada pola data produksi untuk engine TR-K (Assy) tersebut, besaran jumlah ouput produksi cenderung mengikuti perubahan dari takt time (T/T). Pada tahun produksi 2007, tercatat 4 kali perubahan takt time, yaitu dari 3.07 menit (Januari-Februari 2007), 2.71 menit (Apr-Juni), 2.36 menit (Juli) dan 2.00 menit (Agustus Januari 2008).

16 95 Gambar 4.9 Data Produksi Per Hari Kerja Engine TR-K (Assy) Periode Produksi 2007 Data jumlah output produksi tersebut, menunjukkan tingkat fluktuatif yang cukup tinggi atas kisaran produksi engine TR-K (Assy) tersebut. Tercatat tingkat rata-rata produksi harian yang terendah adalah 211 unit/hari, pada takt time 3.07 menit, yang terjadi pada bulan Februari Kemudian tingkat produksi rata-rata harian yang tertinggi pada tahun 2007 ini, tercatat pada bulan produksi September 2007, dengan produksi 547 unit/hari, pada takt time 2.00 menit Data Produksi Engine TR-M (Mach) Periode Produksi 2007 Engine TR-M (Mach) merupakan kode untuk produksi komponen-komponen seperti Cylinder Block dan Crankshaft, sebagai salah satu komponen yang digunakan dalam mesin-mesin Toyota.. Produksi engine TR-M (Mach) tersebut tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan produksi Toyota, namun juga memenuhi kebutuhan dari pabrik manufaktur otomotif yang berada di bawah payung Astra Internasional, seperti dari Daihatsu maupun Isuzu.

17 96 Data Produksi Bulanan Engine TR-M (Mach ) Periode January - Desember 2007 Unit 20,000 15,000 10,000 5, Takt Time 0 JAN '07 FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEPT OCT NOV DEC Engine TR - M (Mach) 10,274 6,759 9,725 10,198 12,813 14,460 16,240 17,457 16,901 13,706 18,074 14,926 T/T Month 0.00 Gambar 4.10 Data Produksi Bulanan Engine TR-M (Mach) Periode Produksi 2007 Pola data produksi bulanan untuk engine TR-M (Mach), pada Gambar 4.10 menunjukkan adanya fluktuasi produksi tiap bulannya. Pola yang serupa dengan pola produksi bulanan dari engine TR-K (Assy), dimana jumlah produksi yang dihasilkan tiap bulannya terkait erat dengan perubahan dari takt time (T/T) yang diaplikasikan. Tercatat untuk produksi engine TR-M (Mach) tersebut mengalami 4 kali perubahan takt time, yaitu 2.52 menit (Januari-Februari 2007), 1.98 menit (Maret 2007), 1.46 menit (April- Juni 2007) dan 1.20 menit (Juli ).

18 97 Data Produksi per Hari Kerja Engine TR-M (Mach ) Periode January - Desember 2007 Unit/Day JAN '07 FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEPT OCT NOV DEC Engine TR - M (Mach) T/T Takt Time Month Gambar 4.11 Data Produksi Per Hari Kerja Engine TR-M (Mach) Periode Produksi 2007 Ditinjau dari besaran unit output rata-rata harian untuk produk mesin engine TR-M (Mach) ini, kisaran produksi harian yang tercatat dapat dikatakan cukup fluktuatif dengan rentang yang cukup jauh satu sama lain. Untuk kisaran rata-rata produksi harian yang terendah tercatat pada bulan produksi Februari 2007, dengan rata-rata produksi harian pada bulan tersebut adalah 338 unit/hari, pada takt time 2.52 menit. Sedangkan untuk kisaran rata-rata produksi harian yang terbesar, tercatat pada bulan Oktober 2007, dengan rata-rata produksi yang mencapai angka 846 unit/hari, pada pengaturan waktu takt time 1.20 menit Data Produksi Engine 7K Periode Produksi 2007 Engine 7K merupakan mesin produksi Toyota yang ditujukan pada penggunaan Toyota Kijang pick-up. Jenis mobil niaga bak terbuka produksi Toyota yang

19 98 menggunakan mesin dengan tenaga yang besar dan berbahan bakar solar. Mesin diesel. Untuk produksi engine-7k, TMMIN telah memangkas produksinya pada bulan Juli 2007, hal tersebut dilakukan guna memfokuskan kegiatan produksi mesin di TMMIN terutama guna memenuhi kebutuhan mesin untuk produk Toyota Kijang Innova. Gambar 4.12 Data Produksi Bulanan Engine 7K Periode Produksi 2007 (Januari Juli) Data produksi untuk engine 7K tersebut menunjukkan trenn penurunan jumlah output produksi yang memang telah direncanakan oleh TMMIN. Pada periode produksi Januari-Juli 2007 tersebut, tercatat bahwa tingkat produksi yang tertinggi adalah pada bulan Maret 2007, yang mencapai kisaran produksi 2,908 unit, pada kondisi takt time 3.64 menit. Sedangkan untuk angka jumlah produksi yang terendah tercatat pada periode produksi bulan Juli 2007, yang hanya mencapai 1,681 unit, pada kondisi takt time 5.72 menit. Takt time yang menunjukkan perubahan cukup signifikan, menaik, akibat pengalokasian mesin-mesin produksi engine 7K tersebut guna mengejar produksi untuk

20 99 engine TR-M (Mach) dan engine TR-K (Assy). Perubahan kondisi takt time secara signifikan sangat mempengaruhi angka produksi untuk engine 7K tersebut. Tercatat 3 kali perubahan takt time dilakukan sebelum kegiatan produksi untuk engine 7K tesebut dihentikan secara total pada bulan Agustus Perubahan takt time yang terjadi, yaitu dari kondisi 3.64 menit (Januari-April 2007), 5 menit (Mei-Juni 2007) dan 5.72 menit (Juli 2007). Gambar 4.13 Data Produksi per Hari Kerja Engine 7K Periode Produksi 2007 (Januari Juli) Data produksi rata-rata harian dari engine 7K tersebut memiliki perbandingan yang lurus dengan tingkat perubahan kondisi takt time yang terjadi. Untuk tingkat produksi rata-rata harian yang tertinggi, tercatat pada bulan April 2007, yaitu mencapai rata-rata 138 unit/hari, dengan kondisi takt time 3.64 menit. Sedangkan untuk data jumlah produksi rata-rata harian yang paling rendah, tercatat pada bulan Juli 2007, yang hanya mencapai kisaran produksi rata-rata 69 unit/hati, dengan kondisi takt time 5.72 unit/hari.

21 Kondisi Tenaga Kerja Langsung Periode Produksi Januari-November 2007 Tenaga kerja langsung menurut definisi dari TMMIN merupakan karyawan yang secara langsung besinggungan langsung dengan kegiatan operasional harian dan kegiatan produksi yang dilakukan di pabrik di TMMIN. Berdasarkan kebijakan sumber daya manusia Toyota yang menjadi landasan bagi Departemen Sumber Daya Manusia, karyawan yang termasuk tenaga kerja langsung di merupakan karyawan dengan golongan class 1-6 (Struktur tingkatan kerja TMMIN). Dari runutan yang ada terhadap kebijakan tenaga kerja langsung yang menjadi landasan bagi departemen HRD TMMIN, bahwa terdapat 3 tahapan yang berlaku untuk tenaga kerja langsung di TMMIN perihal tenaga kerja langsung tersebut. Tahapan tersebut antara lain : Status kontrak-1 (Contract-1 Status) Tahapan awal bagi status tenaga kerja langsung TMMIN, dimana status ini merupakan kondisi yang berlaku bagi semua tenaga kerja langsung yang baru direkrut oleh TMMIN. Semua penambahan jumlah tenaga kerja ataupun perekrutan karyawan baru akan dimulai dari tahapan kontrak-1 tersebut. Pekerja dengan status kontrak-1 tersebut akan bekerja wajib, berdasarkan durasi kontrak-1 yang berdurasi selama 1 tahun aktif bekerja. Kemudian bilamana masa kontrak-1 tersebut telah habis, maka akan diadakan evaluasi dan review atas kinerja dari tenaga kerja langsung yang bersangkutan. Dalam hal ini review dilakukan oleh pihak HRD dan dari supervisor atau superordinate langsung dari tenaga kerja langsung yang bersangkutan. Bilamana kinerja pekerja yang bersangkutan dapat diterima berdasarkan standar kerja yang

22 101 ditetapkan oleh TMMIN, maka pekerja tersebut akan diperpanjang kontraknya menjadi status kontrak-2 (Contract-2 Status). Kemudian bilamana hasil evaluasi dari pekerja yang bersangkutan didapatkan di bawah standar dari TMMIN, maka kontrak yang bersangkutan tidak akan diperpanjang (end contract). Status kontrak-2 (Contract-2 Status) Status yang didapatkan karyawan TMMIN, dalam hal ini terkait dengan tenaga kerja langsung yang telah memenuhi evaluasi standard kerja selama satu tahun bekerja dalam masa kontrak-1. Kondisi yang berlaku pada status karyawan kontrak-2 ini cukup mirip dengan kondisi status kontrak-2, dimana masa periode kerja untuk status kontrak-2 ini selama satu tahun aktif bekerja. Kemudian bilamana masa kontrak telah habis atau telah berselang satu tahun, maka akan diadakan evaluasi atas kinerja dan kontribusi yang bersangkutan, selain juga adanya evaluasi yang dilakukan oleh superordinate dari pekerja yang bersangkutan. Hasil evaluasi tersebut yang akan memutuskan apakah pekerja atau tenaga kerja langsung yang bersangkutan dapat dipromosikan menjadi pekerja dengan status permanen atau karyawan tetap ataukah tidak. Kemudian untuk pihak-pihak yang tidak lolos evaluasi kontrak-2 tersebut, maka dapat dikatakan masa kerjanya telah berakhir dengan TMMIN (Contract terminated Ctt). Status Permanen (Permanency Contract Status) Status permanency dalam kebijakan sumber daya manusia di TMMIN, dapat dikaitkan dengan karyawan yang permanen, ataupun karyawan yang tidak dibatasi dengan batas waktu kerja atau kontrak, kecuali apabila pensiun, yaitu bilamana telah mencapai usia 55 tahun.

23 102 Status karyawan tetap tersebut didapatkan melalui 3 tahapan evaluasi yang harus dilalui oleh pekerja atau tenaga kerja langsung yang bersangkutan, dimana tahapan tersebut yaitu o Tahapan seleksi rekrutmen untuk menjadi karyawan dengan status kontrak-1, proses awal untuk menjadi karyawan TMMIN. o Tahapan seleksi kontrak-2, berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian kinerja selama dalam status kontrak-1, selama 1 tahun aktif kerja. o Tahapan seleksi permanen, berdasarkan hasil dari evaluasi dan penilaian kinerja selama dalam status kontrak-2, selama 1 tahun aktif kerja Data Jumlah Tenaga Kerja Langsung Status Permanen Tabel 4.5 Data Jumlah Tenaga Kerja Status Permanen Semester AREA DIVISION Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Assy & Painting Karawang Press & Welding Plant Administration Quality Control Total Machining Service Parts- Project Sunter PW PETD Plant Administration Casting Stamping Production Total Packing Packing & Vanning Quality Quality Assurance Total Manpower Sumber : HRPD TMMIN

24 103 Tabel 4.6 Data Jumlah Tenaga Kerja Status Permanen Semester AREA DIVISION Semester-2 min December 2007 JUL AUG SEPT OCT NOV Assy & Painting Karawang Press & Welding Plant Administration Quality Control Total Machining Service Parts- Project Sunter PW PETD Plant Administration Casting Stamping Production Total Packing Packing & Vanning Quality Quality Assurance Total Manpower Sumber : HRPD TMMIN Pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 tersebut, ditampilkan jumlah kondisi aktual dari tenaga kerja dengan status permanen langsung (direct labour force) pada periode produksi semester-1 (Januari-Juni 2007) dan semester-2 (Juli-November 2007), minus kondisi aktual untuk bulan Desember Data tenaga kerja langsung status permanen tersebut tercakup untuk kesemua divisi yang secara langsung operasionalnya dijalankan oleh tenaga kerja langsung pada pabrik di TMMIN, terutama pada kegiatan operasional dan produksi.

25 Data Jumlah Tenaga Kerja Langsung Status Kontrak-1 Tabel 4.7 Data Jumlah Tenaga Kerja Status Kontrak-1 Semester AREA DIVISION Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Assy & Painting Karawang Press & Welding Plant Administration Quality Control Total Machining Service Parts- Project Sunter PW PETD Plant Administration Casting Stamping Production Total Packing Packing & Vanning Quality Quality Assurance Total Manpower Sumber : HRPD TMMIN Tabel 4.7 diatas menunjukkan data perkembangan dari jumlah karyawan yang masuk sebagai tenaga kerja langsung status kontrak-1 selama periode produksi semester 1, yaitu dari bulan Januari Juni 2007.

26 105 Tabel 4.8 Data Jumlah Tenaga Kerja Status Kontrak-1 Semester AREA DIVISION Semester-2 min December 2007 JUL AUG SEPT OCT NOV Karawang Sunter Assy & Painting Press & Welding Plant Administration Quality Control Total Machining Service Parts- Project PW PETD Plant Administration Casting Stamping Production Total Packing Packing & Vanning Quality Quality Assurance Total Manpower Sumber : HRPD TMMIN Data pada tabel 4.8 tersebut merupakan gambaran aktual pergerakkan dari jumlah tenaga kerja langsung status kontrak-1 yang berada di divisi-divisi operasional Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Data pada tabel 4.7 merunut pada periode produksi semester 1, sednagkan data pada tabel 4.8 tersebut merunut pada periode produksi semester 2 tahun 2007, yaitu antara bulan Juli-November 2007, minus periode produksi Desember 2007.

27 Data Jumlah Tenaga Kerja Langsung Status Kontrak-2 Tabel 4.9 Data Jumlah Tenaga Kerja Status Kontrak-2 Semester AREA DIVISION Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Assy & Painting Karawang Press & Welding Plant Administration Quality Control Total Machining Service Parts- Project Sunter PW PETD Plant Administration Casting Stamping Production Total Packing Packing & Vanning Quality Quality Assurance Total Manpower Sumber : HRPD TMMIN Data pada tabel 4.9 tersebut di atas menunjukkan jumlah aktual kondisi tenaga kerja langsung untuk status kontrak-2, yaitu status karyawan yang melewati evaluasi promosi dari status-1 menjadi status-2. Dimana tabel tersebut menunjukkan kondisi dari tenaga kerja langsung untuk status kontrak-2 pada periode produksi semester 1, yaitu periode bulan Januari-Juni 2007.

28 107 Tabel 4.10 Data Jumlah Tenaga Kerja Status Kontrak-2 Semester AREA DIVISION Semester-2 min December 2007 JUL AUG SEPT OCT NOV Assy & Painting Karawang Press & Welding Plant Administration Quality Control Total Machining Service Parts- Project Sunter PW PETD Plant Administration Casting Stamping Production Total Packing Packing & Vanning Quality Quality Assurance Total Manpower Sumber : HRPD TMMIN Data pada tabel 4.10 tersebut diatas menunjukkan jumlah aktual atas tenaga kerja langsung untuk status kontrak-2 pada periode produksi semester 2 tahun 2007, yaitu antara bulan Juli-November 2007, minus periode produksi bulan Desember 2007.

29 Data Jumlah Tenaga Kerja Langsung Status Kontrak Tabel 4.11 Data Jumlah Tenaga Kerja Status Kontrak Semester AREA DIVISION Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Assy & Painting Karawang Press & Welding Plant Administration Quality Control Total Machining Service Parts- Project Sunter PW PETD Plant Administration Casting Stamping Production Total Packing Packing & Vanning Quality Quality Assurance Total Manpower Sumber : HRPD TMMIN Tabel 4.11 menunjukkan gambaran keseluruhan tenaga kerja langsung divisidivisi operasional TMMIN yang memiliki status kontrak, baik kontrak-1 ataupun kontrak-2, ataupun dapat dikatakan karyawan non-permanen. Data pada tabel 4.11 tersebut dibatasi untuk periode produksi semester 1, Januari-November 2007.

30 109 Tabel 4.12 Data Jumlah Tenaga Kerja Status Kontrak Semester AREA DIVISION Semester-2 min December 2007 JUL AUG SEPT OCT NOV Karawang Sunter Assy & Painting Press & Welding Plant Administration Quality Control Total Machining Service Parts- Project PW PETD Plant Administration Casting Stamping Production Total Packing Packing & Vanning Quality Quality Assurance Total Manpower Sumber : HRPD TMMIN Data tabel 4.12 memberikan informasi mengenai jumlah tenaga kerja langsung status kontrak atau non-permanen di pabrik TMMIN, selama selang waktu periode produksi semester 2 tahun 2007, yaitu antara bulan Juli-November 2007.

31 Data Jumlah Tenaga Kerja Langsung Periode Produksi 2007 Tabel 4.13 Data Jumlah Tenaga Kerja Langsung Semester AREA DIVISION Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Assy & Painting Karawang Press & Welding Plant Administration Quality Control Total Machining Service Parts- Project Sunter PW PETD Plant Administration Casting Stamping Production Total Packing Packing & Vanning Quality Quality Assurance Total Manpower Sumber : HRPD TMMIN Data jumlah keseluruhan tenaga kerja langsung, yaitu untuk status pekerja kontrak-1, kontrak-2 maupun permanen pada divisi-divisi operasional TMMIN, untuk periode produksi semester 1, antara bulan Januari-Juni 2007.

32 111 Tabel 4.14 Data Jumlah Tenaga Kerja Langsung Semester AREA DIVISION Semester-2 min December 2007 JUL AUG SEPT OCT NOV Karawang Sunter Assy & Painting Press & Welding Plant Administration Quality Control Total Machining Service Parts- Project PW PETD Plant Administration Casting Stamping Production Total Packing Packing & Vanning Quality Quality Assurance Total Manpower Sumber : HRPD TMMIN Data jumlah keseluruhan tenaga kerja langsung, yaitu untuk status pekerja kontrak-1, kontrak-2 maupun permanen pada divisi-divisi TMMIN, untuk periode produksi semester 2, antara bulan Juli-November 2007, terkecuali untuk periode produksi Desember 2007.

33 Data Pensiun Tenaga Kerja Langsung Class 1-6 Tahun Produksi 2007 Tabel 4.15 Data Pensiun Karyawan Divisi Fungsional TMMIN Semester-1 Tahun Produksi 2007 AREA DIVISION Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Total Div Assy & Painting Karawang Press & Welding Plant Administration Quality Control 1 1 Total Machining Service Parts- Project Sunter PW PETD Plant Administration 1 1 Casting Stamping Production 1 1 Total Packing Packing & Vanning Quality Quality Assurance Total Manpower Sumber : Remuneration Department TMMMIN Tabel 4.15 menunjukkan jumlah tenaga kerja langsung yang telah memasuki masa pensiun, atau telah mencapai usia maksimum 55 tahun di divisi-divisi fungsional TMMIN pada periode produksi semester-1 tahun 2007 (Januari-Juni 2007).

34 Tabel 4.16 Data Pensiun Karyawan Divisi Fungsional TMMIN Semester-2 Tahun Produksi AREA DIVISION Semester-2 min December 2007 JUL AUG SEPT OCT NOV Des Total Div Assy & Painting Karawang Press & Welding 3 3 Plant Administration Quality Control Total Machining 0 Service Parts- Project 1 1 Sunter PW PETD 0 Plant Administration Casting 1 1 Stamping Production 0 Total Packing Packing & Vanning Quality Quality Assurance 1 Total Manpower Sumber : Remuneration Department TMMMIN Tabel 4.16 menunjukkan jumlah tenaga kerja langsung yang telah memasuki masa pensiun, atau telah mencapai usia maksimum 55 tahun di divisi-divisi fungsional TMMIN pada periode produksi semester-2 tahun 2007 (Juli-Desember 2007).

35 Data Pensiun Tenaga Kerja Langsung Class 1-6 Tahun Produksi 2008 Tabel 4.17 Data Pensiun Karyawan Divisi Fungsional TMMIN Semester-1 Tahun Produksi 2008 AREA DIVISION Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Total Div Karawang Assy & Painting Press & Welding 1 1 Plant Administration Quality Control 1 1 Total Sunter Packing Quality Machining Service Parts- Project 1 1 PW PETD Plant Administration Casting Stamping Production Total Packing & Vanning Quality Assurance Total Manpower Sumber : Remuneration Department TMMMIN Tabel 4.17 menunjukkan jumlah tenaga kerja langsung yang diproyeksikan akan memasuki masa pensiun, atau telah mencapai usia maksimum 55 tahun di divisidivisi fungsional TMMIN pada periode produksi semester-1 tahun 2008 (Januari-Juni 2008).

36 115 Tabel 4.18 Data Pensiun Karyawan Divisi Fungsional TMMIN Semester-2 Tahun Produksi 2008 AREA DIVISION Semester-2 min December 2008 JUL AUG SEPT OCT NOV Des Total Div Karawang Assy & Painting Press & Welding Plant Administration 1 1 Quality Control Total Sunter Machining 1 1 Service Parts- Project 1 1 PW PETD 0 Plant Administration Casting 0 Stamping Production 1 1 Total Packing Quality Packing & Vanning Quality Assurance Total Manpower Sumber : Remuneration Department TMMMIN Tabel 4.18 menunjukkan jumlah tenaga kerja langsung yang diproyeksikan akan memasuki masa pensiun, atau telah mencapai usia maksimum 55 tahun di divisidivisi fungsional TMMIN pada periode produksi semester-2 tahun 2008 (Juli-Desember 2008).

37 Karawang Contract Data End Contract (Masa Kontrak Habis) Untuk Periode Produksi Data End Contract Status Kontrak-1 Untuk Periode Produksi Pada Tabel 4.19 dan 4.20 akan ditampilkan data basis proyeksi dari status karyawan kontrak-1 pada pabrik TMMIN di Karawang dan Sunter yang berakhir masa kontraknya (1 tahun) untuk tiap-tiap bulannya masa periode produksi Tabel 4.19 Data End Contract Status Kontrak-1 Karawang Plant Periode Produksi 2007 Month 2007 Total Division FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OCT NOV Div Assy Painting Press Welding PAD Krw QC Total Sumber : HR Data Center Sunter Contract 1 Tabel 4.20 Data End Contract Status Kontrak-1 Sunter Plant Periode Produksi 2007 Month 2007 Division FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OCT NOV Total Div Machining Serv Part PW PETD PAD Str Casting Stamping Total Prod QA 2 2 Packing Sunter All Sumber : HR Data Center

38 117 Karawang Contract 2 Sunter Contract Data End Contract Status Kontrak-2 untuk periode produksi 2007 Tabel 4.21 dan 4.22 akan menampilkan data basis proyeksi atas kondisi tenaga kerja langsung class 1-6 TMMIN, dengan status kontrak-2 yang berakhir masa kontraknya (1 tahun), untuk kemudian diadakan evaluasi apakah akan dipermanenkan ataukah berakhir masa kerjanya (Contract terminated). Tabel 4.21 Data End Contract status kontrak-2 Karawang plant periode produksi 2007 Month 2007 Total Division FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OCT NOV Div Assy Painting Press Welding PAD Krw QC Total Sumber : HR Data Center Tabel 4.22 Data End Contract status kontrak-2 Sunter plant periode produksi 2007 Month 2007 Division FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OCT NOV Total Div Machining Serv Part PW PETD PAD Str Casting Stamping Total Prod QA 4 4 Packing Sunter All Sumber : HR Data Center Tabel diatas menampilkan data basis proyeksi atas kondisi tenaga kerja langsung class 1-6 TMMIN, dengan status kontrak-2 yang berakhir masa kontraknya (1

39 tahun), untuk kemudian diadakan evaluasi apakah akan dipermanenkan ataukah berakhir masa kerjanya (Contract terminated) Data proyeksi End Contract (Masa Kontrak Habis) untuk periode produksi Data Proyeksi End Contract Status Kontrak-1 untuk periode produksi 2008 Data pada Tabel 4.23 dan 4.24 menunjukkan proyeksi atas tenaga kerja langsung TMMIN Class 1-6 yang akan habis masa kontrak-1-nya pada bulan-bulan periode produksi semester-1 tahun 2008 (Februari-Juli 2008). Dimana data proyeksi tersebut merupakan hasil proyeksi dari data tenaga kerja langsung yang masuk kontrak pada periode produksi tahun 2007 yang menjadi basis data proyeksi Tabel 4.23 Data End Contract Status Kontrak-1 Karawang Plant Periode Produksi 2007 Month 2008 ( Semester-1 ) Karawang Division FEB MAR APR MEI JUN JUL Total Div Contract 1 Assy Painting Press Welding PAD Krw QC Total Sumber : HRPD Projection

40 Tabel 4.24 Data End Contract Status Kontrak-1 Sunter Plant Periode Produksi 2007 Sunter Contract 1 Month 2008 ( Semester-1 ) Division FEB MAR APR MEI JUN JUL Total Div Machining Serv Part PW PETD PAD Str 3 3 Casting Stamping Total Prod QA 2 2 Packing Sunter All Sumber : HRPD Projection Data Proyeksi End Contract Status Kontrak-2 untuk periode produksi 2008 Pada Tabel 4.25 dan 4.26 menunjukkan data basis proyeksi tenaga kerja langsung class 1-6 atas masa waktu kerjanya atau yang kontrak-2 nya akan berakhir pada bulan-bulan produksi semester 1 tahun 2008 tersebut. Dimana pada dasarnya data end contract untuk tenaga kerja langsung status kontrak-2 tersebut akan dijadikan basis proyeksi untuk menentukan jumlah karyawan tetap atau permanency status employee dan komposisi dengan yang tidak mengalami perpanjangan kontrak contract terminated.

41 Tabel 4.25 Data End Contract Status Kontrak-2 Karawang Plant Periode Produksi Month 2008 ( Semester-1 ) Karawang Division FEB MAR APR MEI JUN JUL Total Div Contract 2 Assy Painting 0 Press Welding PAD Krw QC 0 Total Sumber : HRPD Projection Tabel 4.26 Data End Contract Status Kontrak-2 Sunter Plant Periode Produksi 2008 Sunter Contract 2 Month 2008 ( Semester-1 ) Division FEB MAR APR MEI JUN JUL Total Div Machining 5 5 Serv Part PW PETD 1 PAD Str 2 2 Casting 3 3 Stamping Total Prod QA 4 4 Packing Sunter All Sumber : HRPD Projection 4.2 Analisis Data dan Pembahasan Proyeksi Periode 2007 Dengan Metode Komposisi Metode komposisi dalam proyeksi manpower atau dalam hal ini tenaga kerja langsung di Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah dengan melakukan proyeksi atas basis data-data historis yang sudah ada (data aktual kondisi tenaga kerja langsung

42 121 bulan berjalan), dikombinasikan dengan data-data proyeksi yang diperkirakan sebelumnya (transaksi tenaga kerja, jumlah pensiun, data kontrak berakhir), untuk kemudian dilakukan proyeksi/perkiraan dengan melakukan komposisi atas transaksi manpower yang ada. Sehingga nantinya kan didapatkan perkiraan jumlah manpower dengan asumsi dari basis komposisi tenaga kerja yang digunakan. Metode komposisi dalam proyeksi tenaga kerja langsung ini dirancang berdasarkan kebijakan tenaga kerja di TMMIN yang mengacu pada silabus kebijakan tenaga kerja (worldwide Manpower Policy) yang dikeluarkan Toyota Motor Corporation, Jepang Basis proyeksi Dengan Metode Komposisi Basis data aktual o o Data aktual tenaga kerja (Actual Condition of Manpower) Data perkiraan perubahan Takt Time Basis Proyeksi o o o o o Data transaksi manpower Data proyeksi pensiun tenaga kerja langsung Data proyeksi end contract status kontrak-1 Data proyeksi end contract status kontrak-2 Data proyeksi end contract status permanen Manpower Composition Policy o Kebijakan komposisi untuk tenaga kerja langsung status kontrak-1 Kontrak-1 (end contract) ke Kontrak-2 (perpanjangan) :

43 % dari jumlah kontak berakhir pada bulan produksi. Kontrak-1 (end contract) tapi tidak diperpanjang (contract terminated) : 40 % dari jumlah kontak berakhir pada bulan produksi. o Kebijakan komposisi untuk tenaga kerja langsung status kontrak-2 Kontrak-2 (end contract) ke Permanen (perpanjangan) : 20 % dari jumlah kontak berakhir pada bulan produksi. Kontrak-2 (end contract) tapi tidak diperpanjang (contract terminated) : 80 % dari jumlah kontak berakhir pada bulan produksi Proyeksi Manpower Metode Komposisi Semester-1 Periode Produksi 2007 Pengolahan data untuk proyeksi yang dilakukan atas data-data aktual yang dilakukan untuk periode produksi 2007, semester-1 ini dilakukan guna memberikan gambaran faktual atas perbandingan hasil dari proyeksi jumlah tenaga kerja langsung TMMIN dengan metode komposisi ini untuk kemudian dibandingkan dengan besaran jumlah tenaga kerja langsung aktual yang telah diketahui sebelumnya. Tujuan melakukan proyeksi tersebut, lebih kearah menunjukkan tingkat akurasi dan sejauh mana hasil proyeksi manpower tersebut dapat mendekati tikat realitas dari data-data aktual manpower yang ada. 1) Proyeksi Manpower Karawang Plan semester Proyeksi Manpower Karawang bulan Februari 2007

44 Tabel 4.27 Proyeksi Variabel Manpower Karawang Metode Komposisi Februari AREA Karawang Februari 2007 Projection Base DIVISION p C1 C2 Fr To Fr To C2 Pen Rpl Add Ctt C2 C1 Ctt P Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Total Tabel 4.28 Hasil Proyeksi Manpower Karawang Metode Komposisi Februari 2007 AREA Karawang Januari-07 Februari 2007 DIVISION Outlook Projection P C C1 C2 TTL P C C1 C2 Total Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Total % 23.1% 43.1% 56.9% 71.1% 28.9% 45.4% 54.6% Variabel-variabel proyeksi transaksi status kontrak 1 : Add : Additional merupakan variabel penambahan tenaga kerja untuk divisidivisi yang berada di Karawang, dikarenakan adanya perubahan setting dari takt time pada bulan Maret 2007 dari 5.8 menit menjadi 3.9 menit. (Penambahan telah direncanakan pada tahun 2006). Ctt : Contract Terminated, variabel transaksi yang diperoleh dari metode komposisi yang digunakan. Dalam metode komposisi yang digunakan

45 124 sebesar 40 % dari data end contract kontrak-1 bulan Februari To C2 : To Contract 2 status, variabel transaksi metode komposisi yang melakukan proyeksi atas jumlah tenaga kerja langsung yang diperpanjang menjadi contract-2. Komposisi yang digunakan sebesar 60 % dari data end contract kontak-1 bulan Februari Rpl : Replacement, variabel transaksi manpower yang merupakan tingkat rekrutmen reguler yang dilakukan guna menjaga jumlah manpower yang tidak diperpanjang kontraknya (contract terminated). Memperhitungkan jumlah tenaga kerja langsung yang habis masa kontraknya, baik untuk kontrak-1, kontrak-2 ataupun pegawai yang pensiun. Rekrutmen baru selalu masuk dari status kontrak-1 di variabel replacement ini. Contoh Perhitungan : Divisi Assy & Painting Data Aktual basis : C1 aktual Januari 2007 : 16 MP End Contract kontrak-1 Februari 2007 : 8 MP Add : 59 MP (Man Power), berdasarkan hasil interpolasi dari perubahan takt time yang telah direncanakan pada akhir tahun Ctt : 40 % * End Contract kontrak-1 : 0.4 * 8 MP : 3.2 MP 3 MP

46 125 To C2 : 60 % * End Contract kontrak-1 : 0.6 * 8 MP : 4.8 MP 5 MP Rpl : Variabel Rpl = Variabel Ctt C1 + Ctt C2 + Pensiun : Rpl = Ctt C1 + Ctt C2 + Pensiun = 3 MP + 0 MP + 0 MP = 3 MP Perhitungan untuk Proyeksi jumlah kontrak-1 (C1) Assy & Painting Division Februari 2007 : = C1 Jan Add + Rpl Ctt To C2 = 16 MP + 59 MP + 3 MP 3 MP 5 MP = 70 MP ( Proyeksi jumlah manpower kontrak-1 Assy & Painting Division bulan Februari 2007 ) Variabel-variabel proyeksi transaksi status kontrak 2 : Ctt : Contract Terminated, variabel transaksi yang diperoleh dari metode komposisi yang digunakan. Dalam metode komposisi yang digunakan sebesar 80 % dari data end contract kontrak-2 bulan Februari Fr C1 : From Contract-1, variabel transaksi metode komposisi yang melakukan proyeksi atas jumlah tenaga kerja langsung yang diperpanjang menjadi contract-2. Komposisi yang digunakan sebesar 60 % dari data end contract kontak-1 bulan Februari Besarnya Fr C1 adalah sama dengan variabel To C2.

47 126 To P : To Permanency, Variabel transaksi komposisi manpower yang melakukan proyeksi atas jumlah tenaga kerja langsung yang masa kontrak-2 nya telah berakhir dan akan diperpanjang atau diangkat menjadi karyawan tetap atau permanent status. Komposisi yang digunakan untuk variabel To P ini adalah 20 % dari data end contract kontrak-2 bulan Februari Contoh Perhitungan : Divisi Assy & Painting Data Aktual basis : C2 aktual Januari 2007 : 73 MP End Contract kontrak-1 Februari 2007 : 8 MP End Contract kontrak-2 Februari 2007 : 0 MP Ctt : 80 % * End Contract kontrak-2 : 0.8 * 0 MP : 0 MP To P : 20 % * End Contract kontrak-2 : 0.2 * 0 MP : 0 MP Fr C1 : To C2 : Fr C1 = To C2 : 60 % * End Contract kontrak-1 : 0.6 * 8 MP : 4.8 MP 5 MP Perhitungan untuk Proyeksi jumlah kontrak-2 (C2) Assy&Painting Division

48 127 Februari 2007 : = C2 Jan Fr C1 Ctt To P = 73 MP + 5 MP 0 MP 0 MP = 78 MP ( Proyeksi jumlah manpower kontrak-2 Assy&Painting Division bulan Februari 2007 ) Variabel-variabel proyeksi transaksi status Permanen (Permanency Status) : Pen : Pension, variabel yang mengurangi jumlah tenaga kerja langsung dengan status permanen, kondisi pensiun diproyeksikan berdasarkan daftar pensiun dari pekerja yang telah mencapai usia 55 tahun (Standar kerja TMMIN). Fr C2 : From Contract-2, variabel transaksi metode komposisi yang melakukan proyeksi atas jumlah tenaga kerja langsung yang diperpanjang menjadi pension. Komposisi yang digunakan untuk variabel Fr C2 ini adalah 20 % dari data end contract kontrak-2 bulan Februari Contoh Perhitungan : Divisi Assy & Painting Data Aktual basis : C2 aktual Januari 2007 : 73 MP Pension Februari 2007 : 0 MP Pen : Proyeksi dari Pensiun karyawan usia 55 tahun : 0 MP

49 128 Fr C2 : 20 % * End Contract kontrak-2 : 0.2 * 0 MP : 0 MP Perhitungan untuk Proyeksi jumlah tenaga kerja langsung Permanen (P) Assy & Painting Division Februari 2007 : = P Jan Fr C2 P = 553 MP + 0 MP 0 MP = 553 MP ( Proyeksi jumlah manpower permanen Assy&Painting Division bulan Februari 2007 ) Hasil Perhitungan Proyeksi : Divisi Assy & Painting Januari 2007 ( Data Aktual) Status Permanen (P) = 553 MP Status Kontrak-1 (C1) = 16 MP Status Kontrak-2 (C2) = 73 MP Status Kontrak All (C) = C1+C2 = 16 MP + 73 MP = 89 MP Total Manpower = 553 MP + 89 MP = 642 MP Permanen (P) : Kontrak (C) = 533 : 89 % P = 533 * 100 % = 86.1 % 642 % C = 89 * 100 % = 13.9 % 642

50 129 Februari 2007 ( Data Proyeksi) Status Permanen (P) = 553 MP Status Kontrak-1 (C1) = 70 MP Status Kontrak-2 (C2) = 78 MP Status Kontrak All (C) = C1+C2 = 70 MP + 78 MP = 148 MP Total Manpower = 553 MP MP = 701 MP Permanen (P) : Kontrak (C) = 533 : 148 % P = 533 * 100 % = 78.9 % 701 % C = 89 * 100 % = 21.1 % 701 Proyeksi Manpower Karawang bulan Maret 2007 Tabel 4.29 Proyeksi Variabel Manpower Karawang Metode Komposisi Maret 2007 AREA Karawang March 2007 Projection Base DIVISION p C1 C2 Fr To Fr Pen Rpl Add Ctt C2 C2 C1 Ctt To P Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Total Pada tabel 4.29 tersebut di atas ditampilkan data-data transaksi manpower yang menjadi basis untuk melakukan proyeksi dari basis data proyeksi bulan

51 130 Februari 2007 untuk kemudian diolah dengan data proyeksi transaksi yang terjadi pada bulan Maret 2007, untuk status kontrak-1 (C1), status kontrak-2 (C2) dan status permanen (P) pada pabrik Karawang. Tabel 4.30 Hasil Proyeksi Manpower Karawang Metode Komposisi Maret 2007 AREA DIVISION Februari March 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Karawang Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Total % 28.9% 45.4% 54.6% 71.1% 28.9% 41.2% 58.8% Tabel 4.30 tersebut di atas merupakan hasil proyeksi manpower untuk pabrik Karawang berdasarkan basis proyeksi data manpower proyeksi bulan Februari 2007 yang diolah dengan variabel-variabel transaksi proyeksi pada bulan Maret 2007, sehingga diperoleh hasil proyeksi seperti yang tertera pada tabel 4.30.

52 131 Proyeksi Manpower Karawang bulan April 2007 Tabel 4.31 Proyeksi Variabel Manpower Karawang Metode Komposisi Maret 2007 AREA Karawang April 2007 Projection Base DIVISION p C1 C2 Fr To Fr Pen Rpl Add Ctt C2 C2 C1 Ctt To P Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Total Pada tabel 4.31 tersebut di atas ditampilkan data-data transaksi manpower yang menjadi basis untuk melakukan proyeksi dari basis data proyeksi bulan Maret 2007 untuk kemudian diolah dengan data proyeksi transaksi yang terjadi pada bulan April 2007, untuk status kontrak-1 (C1), status kontrak-2 (C2) dan status permanen (P) pada pabrik Karawang. Tabel 4.32 Hasil Proyeksi Manpower Karawang Metode Komposisi April 2007 AREA DIVISION March 2007 April 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Karawang Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Total % 28.9% 41.2% 58.8% 71.1% 28.9% 40.2% 59.8%

53 132 Tabel 4.32 tersebut di atas merupakan hasil proyeksi manpower untuk pabrik Karawang berdasarkan basis proyeksi data manpower proyeksi bulan Maret 2007 yang diolah dengan variabel-variabel transaksi proyeksi pada bulan April 2007, sehingga diperoleh hasil proyeksi manpower divisi-divisi di Karawang pada bulan April Proyeksi Manpower Karawang bulan Mei 2007 Tabel 4.33 Proyeksi Variabel Manpower Karawang Metode Komposisi Mei 2007 AREA Karawang Mei 2007 Projection Base DIVISION p C1 C2 Fr To Fr To Pen Rpl Add Ctt Ctt C2 C2 C1 P Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Total Pada tabel 4.33 tersebut di atas ditampilkan data-data transaksi manpower yang menjadi basis untuk melakukan proyeksi dari basis data proyeksi bulan April 2007 untuk kemudian diolah dengan data proyeksi transaksi yang terjadi pada bulan Mei 2007, untuk status kontrak-1 (C1), status kontrak-2 (C2) dan status permanen (P) pada pabrik Karawang.

54 133 Tabel 4.34 Hasil Proyeksi Manpower Karawang Metode Komposisi Mei 2007 AREA DIVISION April 2007 Mei 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Karawang Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Total % 28.9% 44.4% 55.6% 71.1% 28.9% 43.7% 56.3% Tabel 4.34 tersebut di atas merupakan hasil proyeksi manpower untuk pabrik Karawang berdasarkan basis proyeksi data manpower proyeksi bulan April 2007 yang diolah dengan variabel-variabel transaksi proyeksi pada bulan Mei 2007, sehingga diperoleh hasil proyeksi manpower divisi-divisi di Karawang pada bulan Mei Proyeksi Manpower Karawang bulan Juni 07 Tabel 4.35 Proyeksi Variabel Manpower Karawang Metode Komposisi Juni 2007 AREA Karawang Jun 2007 Projection Base DIVISION p C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To Fr C2 C1 Ctt To P Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Total

55 134 Pada tabel 4.35 tersebut di atas ditampilkan data-data transaksi manpower yang menjadi basis untuk melakukan proyeksi dari basis data proyeksi bulan Mei 2007 untuk kemudian diolah dengan data proyeksi transaksi yang terjadi pada bulan Juni 2007, untuk status kontrak-1 (C1), status kontrak-2 (C2) dan status permanen (P) pada pabrik Karawang. Tabel 4.36 Hasil Proyeksi Manpower Karawang Metode Komposisi Juni 2007 AREA DIVISION Mei 2007 Jun 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Karawang Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Total % 28.9% 43.7% 56.3% 71.2% 28.8% 43.0% 57.0% Tabel 4.36 tersebut di atas merupakan hasil proyeksi manpower untuk pabrik Karawang berdasarkan basis proyeksi data manpower proyeksi bulan Mei 2007 yang diolah dengan variabel-variabel transaksi proyeksi pada bulan Juni 2007, sehingga diperoleh hasil proyeksi manpower divisi-divisi di Karawang pada bulan Juni 2007.

56 135 2) Proyeksi Manpower Sunter plan semester Proyeksi Manpower Sunter bulan Februari 2007 Tabel 4.37 Proyeksi Variabel Manpower Sunter Metode Komposisi Februari 2007 AREA Sunter DIVISION Februari Projection Base p C1 C2 Fr To Fr C2 Pen Rpl Add Ctt C2 C1 Ctt Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamping Prod Total To P Packing Pack & Vann Quality QA All Sunter TOTAL Pada tabel 4.37 di atas, ditampilkan data proyeksi transaksi atas bulan Februari 2007 untuk kawasan Sunter plant. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, didapatkan bahwa tidak ada transaksi yang terjadi berdasarkan proyeksi untuk bulan Februari Hal ini dikarenakan untuk kawasan Sunter, pada bulan Februari 2007 tidak ada tenaga kerja langsung dengan status kontrak- 1, kontrak-2 yang berakhir masa kontraknya ataupun pensiun.

57 136 Tabel 4.38 Hasil Proyeksi Manpower Sunter Metode Komposisi Februari 2007 AREA DIVISION Januari-07 Februari 2007 Outlook Projection P C C1 C2 TTL P C C1 C2 Total Sunter Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamping Prod Total 82.5% 17.5% 24.5% 75.5% 82.5% 17.5% 24.5% 75.5% Packing Pack & Vann Quality QA All Sunter TOTAL % 25.1% 41.8% 58.2% 74.9% 25.1% 41.8% 58.2% Karena pada hasil pengolahan data untuk melakukan proyeksi pada variabel transaksi manpower bulan Februari 2007 tidak terjadi perubahan apapun, maka hasil akhir kondisi manpower untuk Sunter plan bulan Februari 2007 tidak berubah dibandingkan kondisi manpower pada bulan Januari 2007.

58 137 Proyeksi Manpower Sunter bulan Maret 2007 Tabel 4.39 Proyeksi Variabel Manpower Sunter Metode Komposisi Maret 2007 AREA Sunter March 2007 Projection Base DIVISION p C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To C2 Fr C1 Ctt To P Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamping Prod Total Packing Pack & Vann Quality QA All Sunter TOTAL Pada tabel 4.39 di atas, ditampilkan data proyeksi transaksi manpower untuk bulan Maret Pada bulan Maret 2007 tersebut, dapat dilihat bahwa transaksi yang terjadi pada divisi Machining dan divisi Quality Assurance. Sedangkan untuk divisi-divisi yang lainnya tidak terjadi transaksi manpower hasil proyeksi.

59 138 Tabel 4.40 Hasil Proyeksi Manpower Sunter Metode Komposisi Maret 2007 AREA DIVISION Februari 2007 March 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Machining Service Parts PW PETD Sunter Plant Adm Casting Stamping Prod Total % 17.5% 24.5% 75.5% 82.5% 17.5% 18.9% 81.1% Packing Pack & Vann Quality QA All Sunter TOTAL % 25.1% 41.8% 58.2% 78.2% 21.8% 33.9% 66.1% Pada tabel 4.40 dapat dianalisa terjadinya perubahan yang cukup signifikan dari hasil proyeksi yang ada terhadap komposisi dari kontrak-1 yang dibandingkan dengan kontrak-2 dari bulan Februari 2007, C1:C2 = 41.8 % : 58.2 %, dengan hasil proyeksi pada bulan Maret 2007, C1:C2 = 33.9% : 66.1 %.

60 139 Proyeksi Manpower Sunter bulan April 2007 Tabel 4.41 Proyeksi Variabel Manpower Sunter Metode Komposisi April 2007 AREA Sunter April 2007 Projection Base DIVISION p C1 C2 Fr To Fr To Pen Rpl Add Ctt Ctt C2 C2 C1 P Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamping Prod Total Packing Pack & Vann Quality QA All Sunter TOTAL Pada tabel 4.41 di atas, ditampilan data-data variabel tenaga kerja langsung yang menjadi basis produksi untuk bulan April Pada transaksi manpower yang diproyeksikan untuk bulan April 2007 ini terdapat variabel additional terutama dikarenakan adanya factor perubahan waktu takt time pada pabrikngine Sunter. Perubahan takt time yang terjadi yaitu dari 3.54 menit untuk engine TR-K (Assy) menjadi 2.71 menit dan juga untuk produksi engine TR-M (Mach) dari 2.52 menit menjadi 1.46 menit.

61 140 Tabel 4.42 Hasil Proyeksi Manpower Sunter Metode Komposisi April 2007 AREA DIVISION March 2007 April 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Sunter Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamping Prod Total 82.5% 17.5% 18.9% 81.1% 81.6% 18.4% 17.5% 82.5% Packing Pack & Vann Quality QA All Sunter TOTAL 78.2% 21.8% 33.9% 66.1% 77.6% 22.4% 32.2% 67.8% Tabel di atas menunjukkan hasil proyeksi pada bulan April 2007, dimana pada tabel 4.42 tersebut dapat dianalisa adanya perubahan yang cukup signifikan atas hasil proyeksi yang ditampilkan tersebut, dimana pada hasil proyeksi bulan April 2007 tersebut dapat dilihat adanya perubahan komposisi antara total permanen dan kontrak yang cukup signifikan, yaitu pada bulan Maret 2007 perbandingan antara P:C = 78.2 % : 21.8%, sedangkan perbandingan pada bulan April 2007 berubah menjadi 77.6 % : 22.4 %.

62 141 Proyeksi Manpower Sunter bulan Mei 2007 Tabel 4.43 Proyeksi Variabel Manpower Sunter Metode Komposisi Mei 2007 AREA Sunter Mei 2007 Projection Base DIVISION p C1 C2 Fr To Fr To Pen Rpl Add Ctt Ctt C2 C2 C1 P Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamping Prod Total Packing Pack & Vann Quality QA All Sunter TOTAL Pada tabel 4.43 di atas, ditampilan data-data variabel tenaga kerja langsung yang menjadi basis produksi untuk bulan Mei Pada variabel proyeksi transaksi untuk bulan Mei 2007 juga terdapat additional rekrutmen untuk divisi Machining dan divisi Casting. Hal ini terkait pada perubahan takt time pada bulan April 2007 yang lalu pada produksi engine TR-K dan engine TR-M.

63 142 Tabel 4.44 Hasil Proyeksi Manpower Sunter Metode Komposisi Mei 2007 AREA DIVISION April 2007 Mei 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Sunter Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamping Prod Total % 18.4% 17.5% 82.5% 80.6% 19.4% 21.3% 78.7% Packing Pack & Vann Quality QA All Sunter TOTAL 77.6% 22.4% 32.2% 67.8% 76.7% 23.3% 33.6% 66.4% Pada tabel 4.44 tersebut di atas, ditampilkan data hasil proyeksi atas kondisi manpower pada bulan Mei Dapat di analisa bahwa akibat penambahan additional tenaga kerja langsung yang masuk akibat perubahan takt time pada bulan April dan Mei cukup mempengaruhi komposisi tenaga kerja langsung permanen dan kontrak pada pabrik Sunter. Dapat dilihat terjadi perubahan komposisi yang cukup signifikan pada total keseluruhan Sunter, yaitu pada bulan April 2007 P:C = 77.6 % : 22.4 %, sedangkan pada bulan Mei 2007 P:C = 76.7 % : 23.3 %.

64 143 Proyeksi Manpower Sunter bulan Juni 2007 Tabel 4.45 Proyeksi Variabel Manpower Sunter Metode Komposisi Juni 2007 AREA Sunter Jun 2007 Projection Base DIVISION p C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To C2 Fr C1 Ctt To P Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamping Prod Total Packing Pack & Vann Quality QA All Sunter TOTAL Tabel 4.45 tersebut di atas adalah proyeksi variabel transaksi atas kondisi manpower untuk bulan Juni Dimana di analisa adanya transaksi yang cukup signifikan atas variabel-variabel proyeksi manpower di divisi-divisi produksi di Sunter tersebut. Penambahan/additional masih ditoleransi untuk terjadi di divisi machining dan divisi Casting pada bulan Juni 2007 ini.

65 144 Tabel 4.46 Hasil Proyeksi Manpower Sunter Metode Komposisi Juni 2007 AREA DIVISION Mei 2007 Jun 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Sunter Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamping Prod Total 80.6% 19.4% 21.3% 78.7% 80.3% 19.7% 26.9% 73.1% Packing Pack & Vann Quality QA All Sunter TOTAL 76.7% 23.3% 33.6% 66.4% 76.6% 23.4% 38.3% 61.7% Pada hasil akhir proyeksi untuk semester-1 periode produksi tahun 2007 tersebut, dapat dianalisa pada tabel 4.46 tersebut, walau terjadi perubahan komposisi kondisi manpower status kontrak-1 maupun kontrak-2 yang cukup signifikan pada beberapa divisi di pabrik Sunter, namun untuk komposisi permanen maupun kontrak tetap stabil. Yang dapat menjadi catatan adalah untuk komposisi dari status kontrak, yaitu kontrak-1 dan kontrak-2, dapat dilihat bahwa terjadi perubahan yang signifikan, dari bulan Mei 2007, C1 : C2 = 33.6 % : 66.4 %, berubah pada bulan Juni 2007, C1 : C2 = 38.3 % : 61.7 % Proyeksi Manpower Metode Komposisi Semester-2 periode produksi 2007 Proyeksi atas jumlah tenaga kerja langsung juga dilakukan pada semester-2 pada periode produksi semester-2 (Januari-November 2007) ini. Proyeksi dilakukan

66 145 dengan basis proyeksi dengan data-data variabel proyeksi berupa data end contract status kontrak-1 dan kontrak-2, baik untuk Karawang maupun Sunter, pada pengumpulan data terlampir pada tabel , data pensiun karyawan status permanen, juga data perubahan takt time yang dapat dilihat pada data produksi bulanan 2007 (pada tabel 4.4). 1) Proyeksi Manpower Karawang plan semester-1i 2007 Proyeksi Manpower Karawang bulan Juli 2007 Berikut variabel-variabel hasil pengolahan data manpower dengan metode komposisi yang menjadi basis proyeksi kondisi tenaga kerja langsung divisi-divisi operasional Karawang untuk bulan Juli 2007, antara lain : Tabel 4.47 Proyeksi Variabel Manpower Karawang Metode Komposisi Juli 2007 AREA Karawang Juli 2007 DIVISION Projection Base p C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To C2 Fr C1 Ctt To P Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Total Proyeksi dilakukan dengan basis data kondisi tenaga kerja langsung bulan Juni 2007 untuk kemudian diproyeksikan dengan variabel-variabel hasil pengolahan data proyeksi bulan Juli 2007, sehingga akan diperoleh data proyeksi kondisi tenaga kerja langsung bulan Juli 2007 sebagai berikut :

67 146 Tabel 4.48 Hasil Proyeksi Manpower Karawang Metode Komposisi Juli 2007 AREA DIVISION Jun 2007 Juli 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Karawang Assy & Paint Press & Weld Plant Adm QC Total % 28.8% 43.0% 57.0% 71.4% 28.6% 32.3% 67.7% Pada hasil proyeksi kondisi tenaga kerja langsung pada divisi-divisi operasional pabrik Karawang, untuk proyeksi bulan Juli 2007, perubahan yang cukup signifikan adalah pada perubahan komposisi untuk status kontrak 1 dengan kontak-2. Komposisi untuk kontrak-1 : kontrak-2 pada bulan Juni 2007 adalah 43% : 57%, diproyeksikan akan berubah menjadi 32.3% : 67.7%. Proyeksi Manpower Karawang bulan Agustus 2007 Berikut variabel-variabel hasil pengolahan data manpower dengan metode komposisi yang menjadi basis proyeksi kondisi tenaga kerja langsung divisi-divisi operasional Karawang untuk bulan Agustus 2007, antara lain : Tabel 4.49 Proyeksi Variabel Manpower Karawang Metode Komposisi Agustus 2007 AREA Karawang August 2007 DIVISION Projection Base p C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To C2 Fr C1 Ctt To P Assy & Paint Press & Weld Plant Adm QC Total

68 147 Proyeksi dilakukan dengan basis data kondisi tenaga kerja langsung bulan Juli 2007 untuk kemudian diproyeksikan dengan variabel-variabel hasil pengolahan data proyeksi bulan Agustus 2007, sehingga akan diperoleh data proyeksi kondisi tenaga kerja langsung bulan Agustus 2007 sebagai berikut : Tabel 4.50 Hasil Proyeksi Manpower Karawang Metode Komposisi Agustus 2007 AREA DIVISION Juli 2007 August 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Karawang Assy & Paint Press & Weld Plant Adm QC Total % 28.6% 32.3% 67.7% 68.1% 31.9% 42.4% 57.6% Pada proyeksi variabel manpower pada bulan Agustus 2007 terdapat penambahan jumlah kontrak-1 yang cukup signifikan, hal ini dikarenakan pada bulan Agustus 2007 tersebut Toyota ingin meningkatkan kapasitas produksi Karawang dengan menurunkan takt time dari bulan Juli sebesar 3.9 menit menjadi 3.1 menit pada September Sehingga bulan Agustus 2007 tersebut dapat dikatakan sebagai masa peralihan. Secara umum terjadi perubahan komposisi secara signifikan pada tenaga kerja permanen dan kontrak, dari bulan Juli 2007, P : C = 71.4% : 26.8%, menjadi 68.1% : 31.9%. Proyeksi Manpower Karawang bulan September2007 Berikut variabel-variabel hasil pengolahan data manpower dengan metode komposisi yang menjadi basis proyeksi kondisi tenaga kerja langsung

69 148 divisi-divisi operasional Karawang untuk bulan September 2007, antara lain : Tabel 4.51 Proyeksi Variabel Manpower Karawang Metode Komposisi September 2007 AREA Karawang September 2007 DIVISION Projection Base p C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To C2 Fr C1 Ctt To P Assy & Paint Press & Weld Plant Adm QC Total Proyeksi dilakukan dengan basis data kondisi tenaga kerja langsung bulan Agustus 2007 untuk kemudian diproyeksikan dengan variabel-variabel hasil pengolahan data proyeksi bulan September 2007, sehingga akan diperoleh data proyeksi kondisi tenaga kerja langsung bulan September 2007 sebagai berikut : Tabel 4.52 Hasil Proyeksi Manpower Karawang Metode Komposisi September 2007 AREA DIVISION August 2007 September 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Karawang Assy & Paint Press & Weld Plant Adm QC Total % 31.9% 42.4% 57.6% 68.2% 31.8% 41.2% 58.8% Pada hasil proyeksi bulan September 2007 di atas, dapat dikatakan tidak terjadi transaksi manpower yang cukup signifikan atas kondisi basis proyeksi. Sehingga dapat dikatakan kondisi manpower untuk bulan September 2007

70 149 tidaklah terlalu jauh berbeda dengan kondisi bulan Agustus Proyeksi Manpower Karawang bulan Oktober 2007 Berikut variabel-variabel hasil pengolahan data manpower dengan metode komposisi yang menjadi basis proyeksi kondisi tenaga kerja langsung divisi-divisi operasional Karawang untuk bulan Oktober 2007, antara lain : Tabel 4.53 Proyeksi Variabel Manpower Karawang Metode Komposisi Oktober 2007 AREA Karawang Oktober 2007 DIVISION Projection Base p C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To C2 Fr C1 Ctt To P Assy & Paint Press & Weld Plant Adm QC Total Proyeksi dilakukan dengan basis data kondisi tenaga kerja langsung bulan September 2007 untuk kemudian diproyeksikan dengan variabel-variabel hasil pengolahan data proyeksi bulan Oktober 2007, sehingga akan diperoleh data proyeksi kondisi tenaga kerja langsung bulan Oktober 2007 sebagai berikut :

71 150 Tabel 4.54 Hasil Proyeksi Manpower Karawang Metode Komposisi Oktober 2007 AREA DIVISION September 2007 Oktober 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Karawang Assy & Paint Press & Weld Plant Adm QC Total % 31.8% 41.2% 58.8% 68.6% 31.4% 46.3% 53.7% Untuk hasil proyeksi bulan Oktober 2007 ini, perubahan yang cukup signifikan dapat dilihat terutama pada berkurangnya jumlah tenaga kerja kontrak- 2, pada bulan September, jumlah kontrak-2 mencapai 388 orang, kemudian berkurang pada bulan oktober 2007, menjadi 349 orang. Hal ini terutama sekali karena pada varibel proyeksi bulan Oktober 2007 ini banyak tenaga kerja langsung kontrak-2 yang habis masa kontrak kerjanya ( data end contract). Proyeksi Manpower Karawang bulan November 2007 Berikut variabel-variabel hasil pengolahan data manpower dengan metode komposisi yang menjadi basis proyeksi kondisi tenaga kerja langsung divisi-divisi operasional Karawang untuk bulan November 2007, antara lain :

72 Tabel 4.55 Proyeksi Variabel Manpower Karawang Metode Komposisi November AREA Karawang November 2007 DIVISION Projection Base p C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To C2 Fr C1 Ctt To P Assy & Paint Press & Weld Plant Adm QC Total Proyeksi dilakukan dengan basis data kondisi tenaga kerja langsung bulan Oktober 2007 untuk kemudian diproyeksikan dengan variabel-variabel hasil pengolahan data proyeksi bulan November 2007, sehingga akan diperoleh data proyeksi kondisi tenaga kerja langsung bulan November 2007 sebagai berikut : Tabel 4.56 Hasil Proyeksi Manpower Karawang Metode Komposisi November 2007 AREA DIVISION Oktober 2007 November 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Karawang Assy & Paint Press & Weld Plant Adm QC Total % 31.4% 46.3% 53.7% 67.9% 32.1% 53.4% 46.6% Pada proyeksi variabel proyeksi bulan Oktober 2007 di atas (tabel 4.55) dapat dilihat adanya penambahan manpower pada kolom additional, hal ini merupakan hasil proyeksi dari rencana penambahan kapasitas produksi Karawang untuk bulan Januari 2008, yaitu ditandai dengan penetapan takt time baru pada

73 152 kisaran 2.8 menit dari sebelumnya 3.1 menit. Penambahan tenaga kerja langsung untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi dilakukan pada bulan November, karena kebijakan dari Toyota yang meniadakan transaksi variabelvariabel manpower pada bulan Desember 2007 dan Januari Konsep perkiraan yang digunakan untuk additional manpower tersebut akan digunakan metode interpolasi berdasarkan perubahan takt time yang terjadi dan kondisi tenaga kerja langsung yang ada. Tabel 4.57 Hasil Interpolasi Perubahan Takt Time Untuk November 2007 Month Jun 2007 Aug 2007 Sep 07 Jan'08 Add MP Nov Assy&Painting T/T Jan'08 - Sep 2007 MP Press & Welding MP Plan Administration MP Quality Control MP Rumus Interpolasi : N (Target) = N N 1 + [ ( T N 1 T N ( T ) * ( N N 2 T N 2 N 1 N Perhitungan interpolasi perubahan takt time Januari 2008 ( additional manpower November 2007), yaitu : Divisi Assy & Painting N (Target) = N N 1 + [ ( T N 1 T N ( T ) * ( N N 2 T N 2 N 1 N ) ) N 1 ) ] N 1 ) ]

74 153 MP (Jan 08) = MP Sep' 07 + [ ( TT Sep'07 TT ( TT Jan'08 Jun'07 ) * ( MP TT Sept'07 Sept'07 ) MP Jun'07 ) ] ( ) * ( ) MP (Jan 08) = [ ] ( ) MP (Jan 08) = 915 MP Add MP November 2007 = MP Januari 2008 MP September 2007 Divisi Press & Welding N (Target) = N N 1 + [ ( T = 915 MP 902 MP = 13 MP (Add Press & Welding) N 1 T N ( T ) * ( N N 2 T N 2 N 1 N ) N 1 ) ] MP (Jan 08) = MP Sep' 07 + [ ( TT Sep'07 TT ( TT Jan'08 Jun'07 ) * ( MP TT Sept'07 Sept'07 ) MP Jun'07 ) ] ( ) * ( ) MP (Jan 08) = [ ] ( ) MP (Jan 08) = 731 MP Add MP November 2007 = MP Januari 2008 MP September 2007 Divisi Plan Administration Karawang N (Target) = N N 1 + [ ( T = 731 MP 716 MP = 15 MP (Add Assy & Painting) N 1 T N ( T ) * ( N N 2 T N 2 N 1 N ) N 1 ) ] MP (Jan 08) = MP Sep' 07 + [ ( TT Sep'07 TT ( TT Jan'08 Jun'07 ) * ( MP TT Sept'07 Sept'07 ) MP Jun'07 ) ]

75 154 ( ) * ( ) MP (Jan 08) = [ ] ( ) MP (Jan 08) = 280 MP Add MP November 2007 = MP Januari 2008 MP September 2007 Divisi Quality Control N (Target) = N N 1 + [ ( T = 280 MP 278 MP = 2 MP (Add Plan Administration Karawang) N 1 T N ( T ) * ( N N 2 T N 2 N 1 N ) N 1 ) ] MP (Jan 08) = MP Sep' 07 + [ ( TT Sep'07 TT ( TT Jan'08 Jun'07 ) * ( MP TT Sept'07 Sept'07 ) MP Jun'07 ) ] ( ) * ( ) MP (Jan 08) = [ ] ( ) MP (Jan 08) = 161 MP Add MP November 2007 = MP Januari 2008 MP September 2007 = 161 MP 158 MP = 3 MP (Add Plan Administration Karawang) Proyeksi Manpower Karawang bulan Desember 2007 Berdasarkan kebijakan departemen sumber daya manusia TMMIN, bahwa pada bulan Desember dan Januari transaksi manpower tidak dilakukan. Sehingga proyeksi kondisi manpower Karawang untuk bulan Desember 2007 tidak mengalami perubahan dari kondisi manpower bulan November 2007, yaitu

76 155 Tabel 4.58 Hasil Proyeksi Manpower Karawang Metode Komposisi Desember 2007 AREA DIVISION November 2007 Desember 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Karawang Assy & Paint Press & Weld Plant Adm QC Total % 32.1% 53.4% 46.6% 67.9% 32.1% 53.4% 46.6% 2) Proyeksi Manpower Sunter plan semester-1i 2007 Proyeksi Manpower Sunter bulan Juli 2007 Berikut variabel-variabel hasil pengolahan data manpower dengan metode komposisi yang menjadi basis proyeksi kondisi tenaga kerja langsung divisi-divisi operasional Sunter untuk bulan Juli 2007, antara lain : Tabel 4.59 Proyeksi Variabel Manpower Sunter Metode Komposisi Juli 2007 AREA Sunter Juli 2007 DIVISION Projection Base P C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To C2 Fr C1 Ctt To P Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamp Prod Total Packing Pack& Vann Quality Q A All Sunter TOTAL

77 156 Proyeksi dilakukan dengan basis data kondisi tenaga kerja langsung bulan Juni 2007 untuk kemudian diproyeksikan dengan variabel-variabel hasil pengolahan data proyeksi bulan Juli 2007, sehingga akan diperoleh data proyeksi kondisi tenaga kerja langsung bulan Juli 2007 sebagai berikut : Tabel 4.60 Hasil Proyeksi Manpower Sunter Metode Komposisi Juli 2007 AREA DIVISION Jun 2007 Juli 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Machining Service Parts PW PETD Sunter Plant Adm Casting Stamp Prod Total % 19.7% 26.9% 73.1% 80.3% 19.7% 27.1% 72.9% Packing Pack& Vann Quality Q A All Sunter TOTAL % 25.6% 43.5% 56.6% 74.5% 25.5% 41.5% 58.6% Pada proyeksi kondisi manpower bulan Juli 2007 di atas, tidak terdapat perubahan yang signifikan dibandingkan kondisi manpower pada bulan Juni Komposisi untuk masing-masing status kontrak dan permanen tidak terlalu mengalami perubahan. Proyeksi Manpower Sunter bulan Agustus 2007 Berikut variabel-variabel hasil pengolahan data manpower dengan

78 157 metode komposisi yang menjadi basis proyeksi kondisi tenaga kerja langsung divisi-divisi operasional Sunter untuk bulan Agustus 2007, antara lain : Tabel 4.61 Proyeksi Variabel Manpower Sunter Metode Komposisi Agustus 2007 AREA Sunter August 2007 DIVISION Projection Base p C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To C2 Fr C1 Ctt To P Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamp Prod Total Packing Pack& Vann Quality Q A All Sunter TOTAL Proyeksi dilakukan dengan basis data kondisi tenaga kerja langsung bulan Juli 2007 untuk kemudian diproyeksikan dengan variabel-variabel hasil pengolahan data proyeksi bulan Agustus 2007, sehingga akan diperoleh data proyeksi kondisi tenaga kerja langsung bulan Agustus 2007 sebagai berikut :

79 158 Tabel 4.62 Hasil Proyeksi Manpower Sunter Metode Komposisi Agustus 2007 AREA DIVISION Juli 2007 August 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Machining Service Parts PW PETD Sunter Plant Adm Casting Stamp Prod Total % 19.7% 27.1% 72.9% 80.7% 19.3% 24.9% 75.1% Packing Pack& Vann Quality Q A All Sunter TOTAL % 30.7% 41.7% 58.4% 90.2% 30.0% 37.0% 63.1% Proyeksi pada bulan Agustus 2007 dapat dikatakan cukup mengalami perubahan yang signifikan, terutama pada jumlah manpower untuk kontrak-1 dan kontrak-2, yaitu pada bulan Juli 2007, jumlah kontrak-1 adalah 292 orang, menjadi 252 orang pada Agustus Sebaliknya pada kontrak-2 terjadi peningkatan, dari 408 orang pada Juli 2007, menjadi 431 orang pada Agustus Proyeksi Manpower Sunter bulan September 2007 Berikut variabel-variabel hasil pengolahan data manpower dengan metode komposisi yang menjadi basis proyeksi kondisi tenaga kerja langsung divisi-divisi operasional Sunter untuk bulan September 2007, antara lain :

80 159 Tabel 4.63 Proyeksi Variabel Manpower Sunter Metode Komposisi September 2007 AREA Sunter September 2007 DIVISION Projection Base p C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To C2 Fr C1 Ctt To P Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamp Prod Total Packing Pack& Vann Quality Q A All Sunter TOTAL Proyeksi dilakukan dengan basis data kondisi tenaga kerja langsung bulan Agustus 2007 untuk kemudian diproyeksikan dengan variabel-variabel hasil pengolahan data proyeksi bulan September 2007, sehingga akan diperoleh data proyeksi kondisi tenaga kerja langsung bulan September 2007 sebagai berikut :

81 160 Tabel 4.64 Hasil Proyeksi Manpower Sunter Metode Komposisi September 2007 AREA DIVISION August 2007 September 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Machining Service Parts PW PETD Sunter Plant Adm Casting Stamp Prod Total % 19.5% 25.7% 74.3% 80.6% 19.4% 28.5% 71.5% Packing Pack& Vann Quality Q A All Sunter TOTAL % 30.1% 37.4% 62.7% 90.3% 29.9% 39.6% 60.5% Untuk proyeksi bulan September 2007 tersebut, perubahan yang paling signifikan pada bulan bersangkutan adalah pada penurunan jumlah manpower untuk status kontrak-2, dari bulan Agustus 2007, sebesar 431 orang menjadi 412 orang pada bulan September Sedangkan untuk komposisi keseluruhan status permanen dan kontrak pada bulan Agustus 2007 ini tidak terdapat perubahan yang berarti dibandingkan dengan bulan Juli Proyeksi Manpower Sunter bulan Oktober 2007 Berikut variabel-variabel hasil pengolahan data manpower dengan metode komposisi yang menjadi basis proyeksi kondisi tenaga kerja langsung divisi-divisi operasional Sunter untuk bulan Oktober 2007, antara lain :

82 161 Tabel 4.65 Proyeksi Variabel Manpower Sunter Metode Komposisi Oktober 2007 AREA Sunter Oktober 2007 DIVISION Projection Base p C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To C2 Fr C1 Ctt To P Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamp Prod Total Packing Pack& Vann Quality Q A All Sunter TOTAL Proyeksi dilakukan dengan basis data kondisi tenaga kerja langsung bulan September 2007 untuk kemudian diproyeksikan dengan variabel-variabel hasil pengolahan data proyeksi bulan Oktober 2007, sehingga akan diperoleh data proyeksi kondisi tenaga kerja langsung bulan Oktober 2007 sebagai berikut : Tabel 4.66 Hasil Proyeksi Manpower Sunter Metode Komposisi Oktober 2007 AREA DIVISION September 2007 Oktober 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Sunter Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting

83 Stamp Prod Total % 19.4% 28.5% 71.5% 81.0% 19.0% 37.1% 62.9% Packing Pack& Vann Quality Q A All Sunter TOTAL % 22.8% 36.4% 63.6% 77.6% 22.4% 44.4% 55.6% 162 Hasil proyeksi pada bulan Oktober 2007, perubahan terjadi terutama pada komposisi dari tenaga kerja langsung status kontrak-1 dan kontrak-2, yaitu pada bulan September 2007, kontrak-1 : kontrak-2 = 36.4% : 63.6%, dan diproyeksikan pada bulan Oktober 2007 menjadi 44.4% : 55.6%. Proyeksi Manpower Sunter bulan November 2007 Berikut variabel-variabel hasil pengolahan data manpower dengan metode komposisi yang menjadi basis proyeksi kondisi tenaga kerja langsung divisi-divisi operasional Sunter untuk bulan November 2007, antara lain : Tabel 4.67 Proyeksi Variabel Manpower Sunter Metode Komposisi November 2007 AREA Sunter November 2007 DIVISION Projection Base p C1 C2 Fr C2 Pen Rpl Add Ctt To C2 Fr C1 Ctt To P Machining Service Parts PW PETD Plant Adm Casting Stamp Prod Total Packing Pack& Vann Quality Q A All Sunter TOTAL

84 163 Proyeksi dilakukan dengan basis data kondisi tenaga kerja langsung bulan Oktober 2007 untuk kemudian diproyeksikan dengan variabel-variabel hasil pengolahan data proyeksi bulan November 2007, sehingga akan diperoleh data proyeksi kondisi tenaga kerja langsung bulan November 2007 sebagai berikut : Tabel 4.68 Hasil Proyeksi Manpower Sunter Metode Komposisi November 2007 AREA DIVISION Oktober 2007 November 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Machining Service Parts PW PETD Sunter Plant Adm Casting Stamp Prod Total % 19.0% 37.1% 62.9% 81.4% 18.6% 46.1% 53.9% Packing Pack& Vann Quality Q A All Sunter TOTAL % 22.4% 44.4% 55.6% 78.1% 21.9% 53.1% 46.9% Proyeksi Manpower Sunter bulan Desember 2007 Berkaitan dengan kebijakan sumber daya manusia di TMMIN, bahwa pada akhir tahun, yaitu bulan desember dan juga awal tahun produksi atau bulan Januari, kegiatan transaksi tenaga kerja ditiadakan. Maka pada dasarnya hasil proyeksi manpower untuk bulan Desember 2007 tersebut tidak akan berbeda dengan kondisi pada bulan November 2007.

85 164 Tabel 4.69 Hasil Proyeksi Manpower Sunter Metode Komposisi Desember 2007 AREA DIVISION November 2007 Desember 2007 Projection Projection P C C1 C2 Total P C C1 C2 Total Machining Service Parts PW PETD Sunter Plant Adm Casting Stamp Prod Total % 19.0% 37.1% 62.9% 81.4% 18.6% 46.1% 53.9% Packing Pack& Vann Quality Q A All Sunter TOTAL % 22.4% 44.4% 55.6% 78.1% 21.9% 53.1% 46.9% Perbandingan Proyeksi Metode Komposisi 2007 Dengan Kondisi Manpower Aktual Hasil dari proyeksi yang dilakukan dengan metode komposisi ini kemudian akan dibandingkan dengan kondisi manpower aktual 2007 periode Februari November 2007 hasil proyeksi dengan komposisi. Terutama untuk melihat sejauh mana tingkat keakuratan dari hasil proyeksi yang dilakukan, juga dilakukan pengujian atas hasil proyeksi tersebut Perbandingan Proyeksi Manpower Status Permanen Karawang 2007 Perbandingan akan disajikan antara hasil proyeksi dengan kondisi aktual untuk tenaga kerja langsung status permanen, dengan disertai dengan perhitungan tingkat

86 165 akurasi dari hasil proyeksi metode komposisi untuk status permanen tersebut. T/T (Menit) Tabel 4.70 Perbandingan Aktual - Proyeksi Status Permanen Karawang 2007 Month Actual (MP) Proj (MP) ei ei ei^2 PE PE Acc Σei ei 5.8 JAN FEB % 0.28% 99.72% MAR % 0.00% % APR % 0.43% 99.57% MEI % 0.78% 99.22% JUN % 0.71% 99.29% JUL % -0.57% 99.43% AUG % -0.71% 99.29% SEPT % -0.57% 99.43% OCT % -1.07% 98.93% NOV % -1.56% 98.44% Sum % -2.28% % Perhitungan : Nilai Tengah Galat Absolut (Mean Absolute Error) MAE 1 n = = ei i 1 n = = 9.4 Deviasi Standar Galat (Standard Deviation of Error) = 1 n SDE ei i 1 n 1 = 2 = = Nilai Tengah Galat Persentase Absolut (Mean Absolute Percentage Error) 1 n MAPE = i n = 1 PEi = % = 0.67% Rata-rata akurasi hasil proyeksi (Average Projection Accuracy)

87 166 1 n 1 Avg Acc = = 100% PEi = % = 99.33% i 1 n 10 Dari hasil perhitungan akurasi untuk proyeksi tenaga kerja langsung dengan status permanen di pabrik Karawang dengan metode komposisi tersebut, diperoleh nilai yang cukup signifikan, yaitu rata-rata akurasi dari hasil proyeksi adalah sebesar %. T/T (Menit) Perbandingan Proyeksi Manpower Status Kontrak-1 Karawang 2007 Perbandingan dilakukan antara data aktual kondisi tenaga kerja langsung status kontrak-1 pabrik Karawang dengan hasil proyeksi untuk tenaga kerja langsung status kontrak-1 periode produksi Februari-November Tabel 4.71 Perbandingan Aktual - Proyeksi Status Kontrak-1 Karawang 2007 Actual Month (MP) JAN Proj (MP) ei ei ei^2 PE PE Acc Σei ei 5.8 FEB % 23.82% 76.18% MAR % 23.82% 76.18% APR % 27.71% 72.29% MEI % 29.46% 70.54% JUN % 37.91% 62.09% JUL % 43.65% 56.35% AUG % 31.87% 68.13% SEPT % 41.25% 58.75% OCT % 37.94% 62.06% NOV % 28.66% 71.34% Sum % % % Perhitungan : Nilai Tengah Galat Absolut (Mean Absolute Error)

88 167 MAE 1 n = = ei i 1 n = = Deviasi Standar Galat (Standard Deviation of Error) = 1 n SDE ei i 1 n 1 = 2 = = Nilai Tengah Galat Persentase Absolut (Mean Absolute Percentage Error) 1 n MAPE = i n = 1 PEi = % = 32.61% Rata-rata akurasi hasil proyeksi (Average Projection Accuracy) 1 n 1 Avg Acc = = 100% PEi = % = 67.39% i 1 n 10 Hasil perhitungan atas tingkat akurasi dari hasil proyeksi tenaga kerja langsung status kontrak-1 pabrik Karawang periode Februari-November 2007 tersebut, memiliki rata-rata tingkat akurasi % Perbandingan Proyeksi Manpower Status Kontrak-2 Karawang 2007 Perbandingan dilakukan antara data aktual tenaga kerja langsung status kontrak- 2 dibandingkan dengan hasil proyeksi yang dilakukan dengan metode komposisi untuk kondisi tenaga kerja langsung status kontrak-2 pabrik Karawang untuk periode Februari- November 2007.

89 168 T/T (Menit) Month Tabel 4.72 Perbandingan Aktual - Proyeksi Status Kontrak-2 Karawang 2007 Actual (MP) Proj (MP) ei ei ei^2 PE PE Acc Σei ei 5.8 JAN FEB % % 67.09% MAR % % 59.91% APR % % 49.05% MEI % % 30.16% JUN % % 0.00% JUL % % 0.00% AUG % % 9.50% SEPT % % 0.00% OCT % % 0.00% NOV % % 0.00% Sum % % % Perhitungan : Nilai Tengah Galat Absolut (Mean Absolute Error) MAE 1 n = = ei i 1 n = = Deviasi Standar Galat (Standard Deviation of Error) = 1 n SDE ei i 1 n 1 = 2 = = Rata-rata akurasi hasil proyeksi (Average Projection Accuracy) 1 n 1 Avg Acc = = 100% PEi = % = 21.57% i 1 n 10

90 169 Hasil perhitungan atas tingkat akurasi dari hasil proyeksi tenaga kerja langsung status kontrak-2 pabrik Karawang periode Februari-November 2007 tersebut, memiliki rata-rata tingkat akurasi % Perbandingan Proyeksi Manpower Status Permanen Sunter 2007 Hasil dari proyeksi yang dilakukan untuk pabrik TMMIN di kawasan Sunter untuk tenaga kerja langsung dengan status permanen akan dibandingkan dengan data aktual untuk status permanen Sunter pada periode Februari-November Month Tabel 4.73 Perbandingan Aktual - Proyeksi Status Permanen Sunter 2007 Actual (MP) Proj (MP) ei ei ei^2 PE PE Acc Σei ei JAN FEB % 0.00% % 0 0 MAR % -0.35% 99.65% -6 6 APR % -0.17% 99.83% -9 9 MEI % 0.17% 99.83% 0 6 JUN % -0.11% 99.89% 1 5 JUL % -0.11% 99.89% -4 4 AUG % -0.52% 99.48% SEPT % -0.69% 99.31% OCT % -1.03% 98.97% NOV % -1.02% 98.98% Sum % -3.83% % Perhitungan : Nilai Tengah Galat Absolut (Mean Absolute Error) MAE 1 n = = ei i 1 n = = 7.3 Deviasi Standar Galat (Standard Deviation of Error) = 1 n SDE ei i 1 n 1 = 2 = =

91 170 Nilai Tengah Galat Persentase Absolut (Mean Absolute Percentage Error) 1 n MAPE = i n = 1 PEi = % = 0.42% Rata-rata akurasi hasil proyeksi (Average Projection Accuracy) 1 n 1 Avg Acc = = 100% PEi = % = 99.58% i 1 n 10 Hasil perhitungan atas tingkat akurasi dari hasil proyeksi tenaga kerja langsung status permanen pabrik Sunter untuk periode Februari-November 2007 tersebut, memiliki rata-rata tingkat akurasi yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan data aktualnya, yaitu mencapai 99.58% Perbandingan Proyeksi Manpower Status Kontrak-1 Sunter 2007 Hasil dari proyeksi yang dilakukan untuk pabrik TMMIN di kawasan Sunter untuk tenaga kerja langsung dengan status kontrak-1 akan dibandingkan dengan data aktual untuk status kontrak-1 Sunter pada periode Februari-November Perbandingan aktual dengan hasil proyeksi status kontrak-1 ditampilkan pada tabel dibawah ini : Month Tabel 4.74 Perbandingan Aktual - Proyeksi Status Kontrak-1 Sunter 2007 Actual (MP) Proj (MP) ei ei ei^2 PE PE Acc Σei ei JAN FEB % 0.55% 99.45% 1 1 MAR % 9.89% 90.11% APR % 31.65% 68.35% MEI % 31.66% 68.34% JUN % 30.38% 69.62% JUL % 14.72% 85.28%

92 AUG % 7.77% 92.23% SEPT % 17.47% 82.53% OCT % 15.36% 84.64% NOV % 13.40% 86.60% Sum % % % Perhitungan : Nilai Tengah Galat Absolut (Mean Absolute Error) MAE 1 n = = ei i 1 n = = 43.6 Deviasi Standar Galat (Standard Deviation of Error) = 1 n SDE ei i 1 n 1 = 2 = = Nilai Tengah Galat Persentase Absolut (Mean Absolute Percentage Error) 1 n MAPE = i n = 1 PEi = % = 17.29% Rata-rata akurasi hasil proyeksi (Average Projection Accuracy) 1 n 1 Avg Acc = = 100% PEi = % = 82.72% i 1 n 10 Hasil perhitungan atas tingkat akurasi dari hasil proyeksi untuk tenaga kerja langsung status kontrak-1 pabrik Sunter bila dibandingkan dengan status aktualnya mencapai kisaran akurasi yang cukup baik, yaitu rata-rata akurasinya 82.72% Perbandingan Proyeksi Manpower Status Kontrak-2 Sunter 2007 Hasil dari proyeksi yang dilakukan untuk pabrik TMMIN di kawasan Sunter

93 Month untuk tenaga kerja langsung dengan status kontrak-2 akan dibandingkan dengan data aktual untuk status kontrak-2 Sunter pada periode Februari-November Perbandingan aktual dengan hasil proyeksi status kontrak-2 ditampilkan pada tabel dibawah ini : Tabel 4.75 Perbandingan Aktual - Proyeksi Status Kontrak-2 Sunter 2007 Actual (MP) Proj (MP) 172 ei ei ei^2 PE PE Acc Σei ei JAN FEB % -1.68% 98.32% -5 5 MAR % -8.47% 91.53% APR % % 56.12% MEI % % 15.79% JUN % % 6.47% JUL % % 12.85% AUG % % 46.67% SEPT % % 39.81% OCT % % 22.01% NOV % % 0.00% Sum % % % Perhitungan : Nilai Tengah Galat Absolut (Mean Absolute Error) MAE 1 n = = ei i 1 n = = Deviasi Standar Galat (Standard Deviation of Error) = 1 n SDE ei i 1 n 1 = 2 = = Nilai Tengah Galat Persentase Absolut (Mean Absolute Percentage Error)

94 173 1 n MAPE = i n = 1 PEi = % = 62.32% Rata-rata akurasi hasil proyeksi (Average Projection Accuracy) 1 n 1 Avg Acc = = 100% PEi = % = 38.96% i 1 n 10 Hasil proyeksi untuk kondisi tenaga kerja langsung status kontrak-2 pabrik Sunter dibandingkan dengan data aktual pada periode Februari-November 2007 memiliki tingkat rata-rata akurasi sebesar %. Berikut ini tabel ringkasan hasil perhitungan akurasi dari proyeksi kondisi tenaga kerja langsung dibandingkan dengan data aktual untuk pabrik Sunter dan Karawang periode 2007, untuk status permanen, kontrak-1 dan kontrak-2 : Tabel 4.76 Hasil Perhitungan Akurasi Proyeksi Manpower periode 2007 Status Accuracy Proj.Error Permanen 99.33% 0.67% Karawang Kontrak % 32.61% Kontrak % 78.43% Permanen 99.58% 0.42% Sunter Kontrak % 17.28% Kontrak % 62.32% Proyeksi Kebutuhan Manpower TMMIN Periode Semester (Januari- Juni 2008) Dengan Metode Jaringan Saraf Buatan (Artificial Neural Network) Proyeksi kebutuhan tenaga kerja langsung untuk periode 2008 ini merupakan suatu usulan yang diberikan dalam penelitian manpower TMMIN, terutama dalam hal membuat suatu perencanaan kebutuhan manpower yang lebih akurat dengan

95 174 menggunakan metode jaringan saraf buatan (Artificial Neural Network / ANN). Dimana pada proses pengolahan saraf buatan/neuron-neuron dalam proses proyeksi ini akan menggunakan bantuan dari program Matlab R2007a. Metode jaringan saraf buatan ini akan melakukan pengolahan atas data-data histories aktual kondisi tenaga kerja langsung di TMMIN, dimana cakupan dari metode ANN ini akan lebih luas dan akurat dibandingkan dengan metode komposisiyang dirancang untuk divisi HRPD TMMIN, karena selain digunakan data kondisi tenaga kerja langsung aktual, juga akan dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti perubahan takt time juga unit produksi. Tujuan akhir dari penerapan ANN ini adalah memberikan usulan perencanaan yang lebih berbobot dan lebih akurat dalam hal kondisi tenaga kerja langsung, khususnya pada periode produksi semester Pendefinisian Elemen Dasar Proyeksi Dengan Metode Jaringan Saraf Buatan Dengan Matlab R2007a Metode jaringan saraf buatan (Artificial Neural Network) yang akan digunakan pada proses proyeksi untuk manpower TMMIN periode 2008 ini adalah metode feedfoward backpropagation network. Metode ANN yang akan melakukan proses pembelajaran secara terawasi (supervised learning), dimana logika yang berjalan untuk metode ini adalah proses pembelajaran atas variabel-variabel baik berupa masukan (input) ataupun keluaran (output) dari data-data histories atau aktual untuk dipelajari pola atau logika berpikirnya sehingga dapat diproyeksikan untuk variabel input tertentu.

96 175 Sumber : Artificial Intelligence (p210) Gambar 4.14 Struktur Sederhana Neuron Jaringan Saraf Tiruan Dalam penelitian manpower untuk TMMIN ini, akan dijabarkan elemen-elemen dasar dari proses backpropagation neural network yang akan dilakukan, yaitu : 1) Algoritma pembelajaran Algoritma pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran yang terawasi (supervised learning), dalam penelitian manpower TMMIN, akan digunakan neural feedforward backpropagation dengan kode pemrograman pada matlab, yaitu newff. Susunan proses feedforward backpropagation dapat digamabarkan sebagai berikut : Sumber : Matlab Gambar 4.15 Susunan Pembelajaran Backpropagation

97 176 traingdx adalah algoritma pembelajaran yang paling umum untuk segala macam bentuk input, output dan fungsi aktivasi yang digunakan. Backpropagation digunakan untuk melakukan pengolahan atas angkaangka proyeksi atau tiruan dengan pertimbangan pada bobot dan bias dari tiaptiap entitas. Tiap-tiap entitas input akan mengalami penyesuaian berdasarkan rumusan bobot : dx = mc*dxprev + lr*mc*dperf/dx Dimana : dxprev adalah perubahan terdahulu atas bobot atau bias.. 2) Transfer Function Transfer function adalah fungsi aktivasi pengolahan dan pembelajaran atas entitas-entitas histories yang akan dipelajari polanya. Dalam penggunaannya, fungsi transfer ini merupakan proses yang bekerja pada neuron-neuron yang terletak pada hidden layer antara input dengan output. Menurut Kusumadewi (2003, p218), fungsi aktivasi yang paling sesuai untuk metode ANN Backpropagation adalah fungsi sigmoid biner, yang mana nilai rentangnya adalah antara 0 sampai 1. Dalam bahasa Matlab fungsi sigmoid biner adalah logsig. Fungsi aktivasi sigmoid biner dirumuskan sebagai : y = f ( x) 1 = 1+ e αx Dengan : f = σf(x) [1-f(x)]

98 177 Sumber: Matlab Gambar 4.15 Fungsi Aktivasi : Sigmoid Biner 3) Train parameter Parameter pembelajaran yang menjadi entitas pengontrol dari proses pembelajaran backpropagation yang dilakukan. Dimana parameter tersebut akan dijadikan batasan dan juga target atas proses pembelajaran dari data histories. Parameter tersebut antara lain : a) Epochs Epochs atau iterasi merupakan batasan bagi proses pembelajaran yang dilakukan, terutama untuk membatasi sampai beberapa kali iterasi dilakukan oleh program atas proses pembelajaran variabel-variabel histories guna mencapai target error yang telah ditentukan. Untuk pembelajaran proses proyeksi manpower ini, jumlah iterasi dibatasi epochs. b) Goal Dalam proses pengolahan ANN, goal identik dengan tingkatan error yang dikehendaki oleh proses pembelajaran atas variabel-variabel histories yang ada. Error dalam proses pengolahan dengan Matlab ini ditetapkan sebagai target MSE (Mean Standard Error) yang diharapkan pada proses proyeksi. Pada proses pembelajaran dan proyeksi manpower

99 178 ini goal yang diset adalah ( 0.02%). c) Learning Rate (lr) Lr dalam proses pembelajaran ANN ini merupakan besaran yang menunjukkan tingkat pembelajaran yang dilakukan. Dapat dikatakan pula sebagai seberapa teliti pembelajaran akan dilakukan atas data-data historis yang menjadi acuan basis proyeksi. Dalam proyeksi manpower ini akan digunakan angka kisaran lr sebesar (Default :0.01) d) Entitas Input Dalam proses pembelajaran ANN untuk manpower TMMIN ini, yang menjadi variabel penentu atau input, baik untuk proses pembelajaran dan proyeksi manpower ini adalah : Pabrik Karawang Data takt time (T/T) untuk produksi Karawang Rata-rata produksi harian IMV-IV (Kijang Innova) Rata-rata produksi harian IMV-V (Toyota Fortuner) Pabrik Sunter Data takt time (T/T) untuk produksi engine TR-K Data takt time (T/T) untuk produksi engine TR-M Rata-rata produksi harian engine TR-K Rata-rata produksi harian engine TR-M e) Entitas Output Entitas keluaran atau hasil dari pembelajaran dan proses proyeksi yang

100 179 diharapkan dari proses pembelajaran ANN ini terdiri dari 3 variabel kondisi tenaga kerja langsung yang ingin diproyeksikan, yaitu : Status Permanen (P) Status Kontrak-1 (C1) Status Kontrak-2 (C2) 4) Training Command train dalam Matlab adalah guna melakukan pelatihan atau pengiterasian atas entitas-entitas aktual dari input dan outputhistoris yang ada. Pemabatasan dari pembelajaran ini adalah pada jumlah iterasi yang diset pada elemen epochs dan target error yang diset pada goal. 5) Simulate Net Command pada Matlab yang memberi perintah untuk melakukan proyeksi atas entitas-entitas input baru, dalam penelitian manpower ini, berarti masukan takt time, dan target produksi harian yang diharapkan pada periode produksi 2008, guna didapatkan hasil keluaran berupa proyeksi kondisi tenaga kerja langsung (permanen, kontrak-1 dan kontrak-2) yang disesuaikan berdasarkan proses pembelajaran Verifikasi Algoritma ANN proyeksi dengan Matlab R2007a Verifikasi dilakukan terutama untuk memastikan apakah algoritma dan logika berpikir untuk pross pembelajaran dan proyeksi manpower yang ingin diproses telah sesuai dengan model konseptual yang ada. Dalam hal tersebut, untuk mengetahui apakah algoritma yang telah dibuat telah sesuai, maka dilakukan dengan cara :

101 180 1) Mengecek kembali algoritma yang ada, apakah telah sesuai dengan logika berpikir yang ingin diproses, termasuk pengecekan pada coding yang telah dibuat di dalam command window apakah telah mencakup semua entitas variabel abik input maupun output yang ingin di proses. 2) Melakukan percobaan training, dan simulate dengan entitas data yang telah ada, atau data histories. Tujuannya terutama untuk melihat apakah hasil dari proyeksi nantinya telah mencapai angka yang mendekati optimal, dengan angka yang telah mendekati basis data aktual Entitas Input Artificial Neural Network Manpower Karawang Entitas Input adalah sesuatu yang menjadi variabel bagi proses pembelajaran dalam jaringan saraf buatan yang disusun dengan metode backpropagation. Dimana dalam metode backpropagation yang merupakan proses pembelajaran yang terawasi (Supervised learning) sehingga untuk entitas pembelajaran input juga akan dimasukan hasil keluaran dari input tersebut, sehingga pembelajaran akan mengacu pada pola yang terbentuk dari data-data historis. Dalam proyeksi manpower Karawang ANN backpropagation ini, yang akan menjadi entitas input adalah berupa data takt time, rata-rata produksi harian IMV-V (Kijang Innova) dan rata-rata produksi harian IMV-IV (Toyota Fortuner). Tabel 4.77 Entitas Input ANN Backpropagation Karawang Variable / Months Semester Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEPT OCT NOV Working Day Vehicle IMV- T/T V Unit/Day

102 181 IMV- IV Unit/Day Dalam metode ANN backpropagation untuk manpower Karawang ini digunakan fungsi aktivasi berupa sigmoid biner (logsig), yang hanya mengenal angka dengan kisaran 0 sampai dengan 1. Sehingga entitas input Karawang tersebut akan diolah agar dapat dikenali oleh fungsi aktivasi sigmoid biner. Proses konversi akan membagi masing-masing variabel entitas dengan kisaran standard sehingga akan data entitas input tersebut akan berubah menjadi bilangan pada selang 0 sampai 1. Hasil dari konversi entitas input ke dalam bilangan biner, tersaji pada tabel berikut : Vehicle Tabel 4.78 Entitas Input ANN Karawang Semester-1 Hasil Konversi Variable / Months Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Working Day Angka Konversi T/T IMV-V Unit/Day IMV-IV Unit/Day Vehicle Tabel 4.79 Entitas Input ANN Karawang Semester-2 Hasil Konversi Variable / Months Semester JUL AUG SEPT OCT NOV Working Day Angka Konversi T/T IMV-V Unit/Day IMV-IV Unit/Day Angka konversi pada tabel konversi di atas merupakan angka yang digunakan untuk membagi entitas input aktual agar besarannya dapat dikonversikan menjadi

103 bilangan antara 0 sampai dengan 1 yang menjadi syarat pembelajaran untuk fungsi aktivasi yang digunakan yaitu sigmoid biner (logsig). 182 Hasil konversi kemudian akan ditulis kedalam matlab dengan bentuk matriks untuk masing-masing kolom mewakili bulan pembelajaran yang dilakukan : takt_time = [ ]; Day_unit_IMV_IV = [ ]; Day_unit_IMV_V = [ ]; Entitas Output Artificial Neural Network Manpower Karawang Entitas output adalah sesuatu yang merupakan hasil yang ingin dicari dari proses pembelajaran yang dilakukan, dalam penelitian manpower ini, yang menjadi entitas output-nya adalah kondisi dari tenaga kerja langsung untuk status permanen, kontrak-1 dan kontrak-2. Dalam kaitannya dengan ANN backpropagation, yang termasuk supervised learning (pembelajaran yang diawasi), maka entitas output untuk bulan Januari-November 2007 tersebut juga akan turut di input guna proses pembelajaran yang dilakukan dengan backpropagation tersebut. Entitas output yang akan digunakan untuk proses pembelajaran manpower Karawang ini meliputi status Permanen, kontrak-1 dan kontrak-2 kondisi tenaga kerja langsung aktual bulan Januari-November 2007 untuk divisi operasional Karawang. Data manpower tersebut juga akan dikonversikan sehingga akan berubah menjadi bilanganbilangan antara 0 sampai 1. Entitas output Manpower Karawang Status Permanen 2007 Tabel 4.80 Hasil konversi Manpower Karawang Status Permanen Semester

104 183 AREA Karawang DIVISION Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Angka Konversi 1000 Tabel 4.81 Hasil konversi Manpower Karawang Status Permanen Semester AREA Karawang DIVISION Semester-2 JUL AUG SEPT OCT NOV Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Angka Konversi 1000 Hasil konversi manpower status permanen tersebut kemudian akan ditulis dalam bentuk kolom matriks, yang masing-masing akan mewakili bulan pembelajaran, jadi akan terdapat 11 kolom pembelajaran, penulisan ke dalam matlab adalah A_P_P = [ ]; P_W_P = [ ]; PADK_P = [ ]; QC_P = [ ]; Entitas output Manpower Karawang Status Kontrak Tabel 4.82 Hasil konversi Manpower Karawang Status Kontrak-1 Semester

105 184 AREA Karawang DIVISION Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Angka Konversi 1000 Tabel 4.83 Hasil konversi Manpower Karawang Status Kontrak-1 Semester AREA Karawang DIVISION Semester JUL AUG SEPT OCT NOV Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Angka Konversi 1000 Hasil konversi manpower status permanen tersebut kemudian akan ditulis dalam bentuk kolom matriks, yang masing-masing akan mewakili bulan pembelajaran, jadi akan terdapat 11 kolom pembelajaran, penulisan ke dalam matlab adalah A_P_C1 = [ ]; P_W_C1 = [ ]; PADK_C1 = [ ]; QC_C1 = [ ]; Entitas output Manpower Karawang Status Kontrak Tabel 4.84 Hasil konversi Manpower Karawang Status Kontrak-2 Semester

106 185 AREA Karawang DIVISION Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Angka Konversi 1000 Tabel 4.85 Hasil konversi Manpower Karawang Status Kontrak-2 Semester AREA Karawang DIVISION Semester JUL AUG SEPT OCT NOV Assy & Painting Press & Welding Plant Adm Quality Control Angka Konversi 1000 Hasil konversi manpower status permanen tersebut kemudian akan ditulis dalam bentuk kolom matriks, yang masing-masing akan mewakili bulan pembelajaran, jadi akan terdapat 11 kolom pembelajaran, penulisan ke dalam matlab adalah A_P_C2 = [ ]; P_W_C2 = [ ]; PADK_C2 = [ ]; QC_C2 = [ ]; Entitas Input Proyeksi Manpower Karawang Semeseter Entitas input untuk proyeksi ini merupakan target-target produksi yang ingin

107 186 dicapai oleh TMMIN selama periode semester 1 tahun 2008, yaitu antara bulan Januari- Juni Susunan dan variabel entitas input untuk Karawang 2008 ini harus sesuai dengan entitas input dalam proses pembelajaran, juga harus dikonversikan dalam kisaran sigmoid biner, yaitu bilangan antara 0 sampai 1. Vehicle Tabel 4.86 Target Produksi Pabrik Karawang TMMIN Semester Variable / Months Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Working Day T/T IMV-V Prod Vol 5,897 5,411 4,864 6,006 5,432 5,527 Vehicle Unit/Day IMV-IV Prod Vol 1,705 2,246 1,764 2,156 2,072 2,058 Unit/Day Sumber: HRPD TMMIN Tabel 4.89 Hasil Konversi Entitas Input Proyeksi Manpower Karawang Semester Variable / Months Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Working Day Angka Konversi T/T IMV-V Unit/Day IMV-IV Unit/Day Entitas Input ini merupakan variabel yang akan dicari proyeksinya untuk tiaptiap bulan semester tersebut, proyeksi hasil entitas output akan menghasilkan kisaran kondisi manpower untuk ketiga status tenaga kerja langsung pabrik Karawang.

108 Dalam proses pengolahan ANN Backpropagation, entitas input tersebut akan dibuat dalam bentuk matriks dan proses proyeksi akan dilakukan secara bertahap. 187 Perintah proyeksi untuk input ke command area dalam Matlab, akan menjadi bentuk matriks vertical sebagai berikut. Dimana tiap kolom akan mewakili tiap bulan input yang akan diproyeksi output manpower-nya. takt_time_08 = [ ]; Day_unit_IMV_IV_08 = [ ]; Day_unit_IMV_V_08 = [ ]; Proses Proyeksi Manpower Karawang Semester Proyeksi akan dilakukan dengan melakukan proses pembelajaran antara entitas input data aktual tabel 4.78 dan tabel 4.79 untuk kemudian dikomparasikan dengan entitas outputnya yang berupa data aktual manpower Karawang untuk periode produksi Proses pembelajaran atau train backpropagation akan dibatasi sampai dengan 10,000 epochs atau iterasi dengan target goal atau error sebesar (0.02%). Σ Sumber: Pengolahan Data Gambar 4.16 Struktur Sederhana ANN Backpropagation Manpower Karawang 1) Proyeksi Manpower divisi Assy&Painting periode semester

109 188 Proses pembelajaran dilakukan dengan entitas input berupa data aktual takt time, rata-rata produksi harian IMV-IV dan rata-rata produksi harian IMV- V untuk periode pembelajaran (Januari-November 2007), dengan entitas output berupa data manpower aktual untuk status permanen, kontrak-1 dan kontrak-2 periode pembelajaran (Januari-November 2007). yaitu : Perintah pembelajaran dengan ANN Backpropagation pada Matlab net = train(net,[takt_time;day_unit_imv_iv;day_unit_imv_v], [A_P_P; A_P_C1; A_P_C2]); Hasil dari pembelajaran yang dilakukan adalah bahwa algoritma ANN Backpropagation yang dibuat dapat mempelajari pola dan mencapai target error yang diminta (Traingdx, Performance Goal Met) sebesar (0.02%) pada pembelajaran epochs ke 1,408. Proses iterasi dan pembelajaran ditampilkan pada lembar lampiran.

110 189 Sumber : Matlab Gambar 4.17 Proses Pembelajaran Proyeksi Manpower Assy&Painting Setelah proses pembelajaran selesai dan mencapai target tingkat error yang diinginkan (0.02%), maka proses selanjutnya adalah melakukan proyeksi dengan entitas input yang ingin diproyeksikan entitas output-nya. Dalam hal ini adalah data takt-time, rata-rata produksi harian IMV-IV dan IMV-V yang menjadi target TMMIN untuk periode 1 semester 2008 (tabel 4.89). Perintah pada Matlab untuk melakukan proses proyeksi atas data produksi 2008 ini adalah Sim(net,[takt_time_08;Day_unit_IMV_IV_08;Day_unit_IMV_V_08]) Dimana entitas input dibagi menjadi tiga baris yang masing-masing mewakili variabel-variabel dalam entitas input dan tersusun menjadi 6 kolom yang mewakili bulan proyeksi untuk semester 1 tahun 2008 (Januari-Juni 2008). Hasil dari proses proyeksi yang dilakukan untuk entitas output kondisi manpower divisi Assy&Painting Karawang semester ini adalah: ans = Kemudian angka-angka hasil aktivasi sigmoid biner antara 0 sampai dengan 1 ini akan dikonversi kembali sesuai dengan angka konversi standar yang ditetapkan

111 190 semula. Sehingga hasil akhir dari proyeksi kondisi manpower divisi Assy&Painting untuk semester ini adalah : Tabel 4.90 Hasil Proyeksi Manpower Semester Divisi Assy&Painting Status Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Permanen MP Kontrak-1 MP Kontrak-2 MP Total Angka Konversi ) Proyeksi Manpower divisi Press & Welding periode semester Proses pembelajaran dilakukan dengan entitas input berupa data aktual takt time, rata-rata produksi harian IMV-IV dan rata-rata produksi harian IMV- V untuk periode pembelajaran (Januari-November 2007), dengan entitas output berupa data manpower aktual untuk status permanen, kontrak-1 dan kontrak-2 periode pembelajaran (Januari-November 2007). yaitu : Perintah pembelajaran dengan ANN Backpropagation pada Matlab net = train(net,[takt_time;day_unit_imv_iv;day_unit_imv_v], [A_P_P; A_P_C1; A_P_C2]); Hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan, ternyata tidak mencapai nilai error yang ditetapkan (TRAINGDX, Maximum epoch reached,

112 191 performance goal was not met) walaupun besaran epochs atau iterasi telah dibesarkan menjadi 15,000 epochs. Namun hasil akhir dari nilai error yang didapat dirasakan sudah mendekati nilai goal yang diharapkan, yaitu (0.021%) maka proses pembelajaran dapat dikatakan telah selesai. Proses iterasi dan pembelajaran akan ditampilkan pada lembar lampiran. Sumber : Matlab Gambar 4.18 Proses Pembelajaran Proyeksi Manpower Press & Welding Hasil dari proses proyeksi yang dilakukan untuk entitas output kondisi manpower divisi Assy & Painting Karawang semester ini adalah: ans =

113 192 Hasil proyeksi manpower divisi Press & Welding tersebut kemudian akan dikonversi kembali dengan angka konversi standar (1,000) yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil akhir proyeksi manpower divisi Press & Welding semester tersebut ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 4.91 Hasil Proyeksi Manpower Semester Divisi Press & Welding Status Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Permanen MP Kontrak-1 MP Kontrak-2 MP Total Angka Konversi ) Proyeksi Manpower divisi Plan Administration Karawang periode semester Proses pembelajaran dilakukan dengan entitas input berupa data aktual takt time, rata-rata produksi harian IMV-IV dan rata-rata produksi harian IMV- V untuk periode pembelajaran (Januari-November 2007), dengan entitas output berupa data manpower aktual untuk status permanen, kontrak-1 dan kontrak-2 periode pembelajaran (Januari-November 2007). yaitu : Perintah pembelajaran dengan ANN Backpropagation pada Matlab net = train(net,[takt_time;day_unit_imv_iv;day_unit_imv_v],[padk_p;padk_c 1;PADK_C2]);

114 193 Hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan, nilai error dapat dicapai sesuai dengan target yang ditentukan yaitu (0.02%) pada proses pembelajaran iterasi yang ke 133. Proses pembelajaran akan ditampilkan pada lampiran. Sumber : Matlab Gambar 4.19 Proses Pembelajaran Proyeksi Manpower PAD-Karawang Hasil dari proses proyeksi yang dilakukan untuk entitas output kondisi manpower divisi Plan Administration Karawang semester ini adalah: ans = Hasil proyeksi tersebut kemudian akan dikonversikan dengan angka konversi standar yang ditetapkan sebelumnya. Sehingga hasil akhir proyeksi manpower untuk divisi Plan Administration Karawang semester ini adalah:

115 194 Tabel 4.92 Hasil Proyeksi Manpower Semester Divisi PAD Karawang Status Semester JAN FEB MAR APR MEI JUN Permanen MP Kontrak-1 MP Kontrak-2 MP Total Angka Konversi ) Proyeksi Manpower divisi Quality Control periode semester Proses pembelajaran dilakukan dengan entitas input berupa data aktual takt time, rata-rata produksi harian IMV-IV dan rata-rata produksi harian IMV- V untuk periode pembelajaran (Januari-November 2007), dengan entitas output berupa data manpower aktual untuk status permanen, kontrak-1 dan kontrak-2 periode pembelajaran (Januari-November 2007). yaitu : Perintah pembelajaran dengan ANN Backpropagation pada Matlab net = train(net,[takt_time;day_unit_imv_iv;day_unit_imv_v],[qc_p;qc_c1;qc_ C2]); Hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan, nilai error dapat dicapai sesuai dengan target yang ditentukan yaitu (0.02%) pada proses pembelajaran iterasi yang ke 112. Proses pembelajaran akan ditampilkan pada lampiran.

116 195 Sumber : Matlab Gambar 4.20 Proses Pembelajaran Proyeksi Manpower Quality Control Hasil dari proses proyeksi yang dilakukan untuk entitas output kondisi manpower divisi Quality Control semester ini adalah: ans = Hasil proyeksi tersebut kemudian akan dikonversikan dengan angka konversi standar yang ditetapkan sebelumnya. Sehingga hasil akhir proyeksi manpower untuk divisi Quality Control semester ini adalah:

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Industri - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Industri - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Industri - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Tony Andreas Tirto 0700726470

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Diagram alir berikut merupakan langkah-langkah yang diambil dalam menunjang kegiatan pengumpulan data dan penelitian

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang sangat berperan dalam memberikan input yang signifikan terhadap perusahaan adalah bagian produksi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri otomotif di Indonesia saat ini berkembang cukup pesat. Perkembangan industri ini dapat dilihat dari mulai banyaknya merek dunia yang masuk ke pasar Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR 2.1 Profil Perusahaan 2.2 Sejarah Singkat PT. Astra Daihatsu Motor PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan

Lebih terperinci

PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan II. PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah bagian dari perusahaan besar yaitu Toyota Motor Corporation (TMC), Jepang. Diawali dengan berdirinya

Lebih terperinci

II. PROFIL PERUSAHAAN

II. PROFIL PERUSAHAAN II. PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Berawal sejak tahun 1971 dengan diresmikannya PT. Toyota-Astra Motor (TAM) sebagai importir dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia pada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT TMMIN

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT TMMIN LAMPIRAN 80 Lampiran 1. Struktur Organisasi PT TMMIN DIRECTORATE DIVISION DEPARTMENT Board of Directors Plant Karawang Assy & Painting Press & Welding - AssyProduction - Painting Engineering Service -

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah sistematis yang berperan penting sebagai pedoman dalam menyelesaikan dan memberikan solusi dari masalah yang timbul dalam penyusunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toyota merupakan perusahaan manufaktur kendaran niaga dan penumpang yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT ADM (Astra Daihatsu Motor) sebagai ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) terus berupaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, dunia industri otomotif berada pada tingkat persaingan yang sangat tinggi. Beberapa bukti yang dapat diambil

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN & PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN & PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN & PENGOLAHAN DATA 4.1 Proses Press Proses Press adalah proses pencetakan lempengan baja dengan memanfaatkan gaya tekan untuk merubah lempengan tersebut menjadi bentukan yang diinginkan

Lebih terperinci

VII. PEMBAHASAN. A. Aspek Umum (Membuat Usulan Perbaikan pada Sistem On The Job Development pada Pelatihan GL s Role)

VII. PEMBAHASAN. A. Aspek Umum (Membuat Usulan Perbaikan pada Sistem On The Job Development pada Pelatihan GL s Role) VII. PEMBAHASAN A. Aspek Umum (Membuat Usulan Perbaikan pada Sistem On The Job Development pada Pelatihan GL s Role) Visi PT. TMMIN adalah untuk mencapai Jiritsuka 2012, yaitu kemandirian dalam produksinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal dan internasional, semua industri otomotif di Indonesia berlomba-lomba

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya pasar otomotif nasional dalam hal mobil compact, membuat PT. Astra Daihatsu Motor meningkatkan kapasitas produksi di beberapa jalur produksinya, diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi Asean pada 2015, pabrikan komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi lebih kompetitif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab II ini akan menjelaskan mengenai profil perusahaan, tujuan visi dan misi, sejarah perusahaan, unit usaha dan kegiatan perusahaan, dan struktur organisasi dan manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan sistemnya agar dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanannya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Taruna Jaya JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013

Disusun Oleh : Taruna Jaya JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013 Analisis Sistem Material Requirement Planning Pada Proses Perakitan Front Door RH Kijang Innova Di PT. TOYOTA Motor Manufacturing Indonesia Karawang Plant Disusun Oleh : Taruna Jaya 3040818 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Honda Prospect Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Honda Prospect Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Honda Prospect Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi mobil dan komponennya. Dalam menjalankan usahanya, PT. Honda Prospect Motor selalu

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Indonesia semakin hari semakin meningkat, terutama di segmen kendaraan ringan roda empat atau mobil. Pertumbuhan tersebut akan didukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua di Indonesia cukup signifikan. Mengacu pada data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), sepanjang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. LG Electronics Indonesia adalah perusahaan elektronik asal Korea Selatan yang menjadi salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data digunakan untuk elemen penyusunan current value state mapping agar mendapatkan satu rangkaian proses yang terjadi dalam pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya industri manufaktur di Indonesia, maka akan semakin ketat persaingan antara perusahaan manufaktur satu dan lainnya. Hal ini memicu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu dan pelayanan yang lebih baik dari pada persaingnya. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu dan pelayanan yang lebih baik dari pada persaingnya. Selain itu A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perusahaan industri yang berorientasi pada barang dagang adalah salah satu perusahaan yang berkembang di Indonesia. Setiap perusahaan tentunya akan berusaha

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 44 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan PT. XYZ adalah salah satu perusahaan yang begerak di bidang manufaktur pembuatan sepeda motor di Indonesia dengan kepemilikan saham

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION, SUNTER I, PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Disusun oleh: Fathimah Baya Nabilah 32411726

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dalam era globalisasi dewasa ini semakin tinggi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dalam era globalisasi dewasa ini semakin tinggi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tingkat persaingan dalam era globalisasi dewasa ini semakin tinggi dan kompetitif. Setiap industri manufaktur sebagai penghasil produk riil dituntut untuk memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd

BAB I PENDAHULUAN. ADM merupakan perusahaan Joint Venture antara Daihatsu Motor Company Ltd BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Astra Daihatsu Motor atau biasa dikenal dengan ADM adalah Agen Tunggal Pemegang Merek ( ATPM ) kendaraan Daihatsu di Indonesia. Sebagai ATPM, Astra Daihatsu Motor merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk yang tepat, berkualitas tinggi dengan harga

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk yang tepat, berkualitas tinggi dengan harga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan industri otomotif didunia khususnya di Indonesia, menyebabkan para pelaku industri melakukan inovasi baru untuk menghasilkan produk-produk

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Toyota Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang, lahir pada tahun 1867 sebagai anak tukang kayu yang mulai hidupnya saat Jepang mulai memordernisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri pada saat ini tidak dapat dihindari, dan setiap pesaing berusaha untuk mencari suatu metode yang lebih baik untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan keberhasilan. Namun keberhasilan tidak diperoleh dengan sendirinya. Keberhasilan hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dari dunia industri menimbulkan persaingan yang kompetitif antar industri-industri didalamnya. Diantaranya dengan adanya peluncuran berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toyota merupakan industri otomotif terbesar di dunia saat ini, raksasa industri otomotif yang berasal dari jepang ini juga menjadi pemimpin industri otomotif

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Menentukan Tema PT. Akebono Brake Astra Indonesia (PT. AAIJ) adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif, produk yang diproduksi disini adalah brake

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINE PRIMER TOP COAT PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURE INDONESIA PLANT 2 KARAWANG Nama : Feldy Dwi Anugrah NPM : 33413393 Jurusan Pembimbing : Teknik Industri : Nanih Suhartini,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1.Letak Perusahaan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada industri perakitan dan komponen kendaraan bergerak roda empat diesel berlokasi JL. Kaliabang No.1

Lebih terperinci

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Sakichi Toyoda adalah pendiri organisasi Toyota di Jepang. Terlahir sebagai anak tukang kayu pada tahun 1867 yang memulai hidupnya ketika Jepang

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 050/09/32/Th.XIX, 4 September 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2017 MENCAPAI USD 2,59

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur mobil. Perusahaan ini memproduksi beberapa tipe

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di PT. Kalbe Farma mengenai proses perencanaan produksi dalam menentukan nilai allowance dan mengetahui kapasitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif. Kegiatan di PT. TMMIN selain

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif. Kegiatan di PT. TMMIN selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufakturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang otomotif. Kegiatan di PT. TMMIN selain merakit mobil, membuat

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL

Lebih terperinci

cost classification) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku biaya

cost classification) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku biaya Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 Membandingkan perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial Menjelaskan lingkup akuntansi biaya, perbedaan biaya dan beban.

Lebih terperinci

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA

2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA 2014 LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA www.indoanalisis.co.id DAFTAR ISI I. KINERJA INDUSTRI MOBIL INDONESIA... 1.1. Pertumbuhan Produksi Mobil Indonesia... 1.2. Pertumbuhan Ekspor

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan I-1

BAB I Pendahuluan I-1 I-1 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan yang ketat antar industri manufaktur di bidang elektronik dan permintaan konsumen yang terus menigkat setiap tahunnya, membuat para pelaku industri

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA. sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota untuk seluruh

BAB III GAMBARAN UMUM PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA. sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota untuk seluruh BAB III GAMBARAN UMUM PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA A. Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 1 Juli 1969 PT. Astra Internasional Inc. ditunjuk pemerintah sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek

Lebih terperinci

PROSES WELDING SHOP PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG PLANT

PROSES WELDING SHOP PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG PLANT PROSES WELDING SHOP PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA KARAWANG PLANT Nama : Oti Lupiyani NPM : 55212611 Dosen Pembimbing : Dr. Sri Nawangsari, SE, MM. PENDAHULUAN Latar Belakang Welding Shop

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kendaraan sepeda motor di Indonesia semakin berkembang sejalan dengan tingginya sepeda motor di Indonesia. Sehingga membuat permintaan Alloy Wheel For Motorcycle

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap pekerjaan dan kegiatan di dalam perkantoran, baik pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap pekerjaan dan kegiatan di dalam perkantoran, baik pemerintah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pekerjaan dan kegiatan di dalam perkantoran, baik pemerintah maupun swasta memerlukan pencatatan, pengelolan, serta penyimpanan arsip yang dapat dipertangungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek,

BAB 1 PENDAHULUAN. maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menghasilkan suatu produk yang bagus dan dapat diterima oleh pasar, maka dalam proses pembuatan produk tersebut harus ditinjau dari berbagai aspek, menyangkut

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN

BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan BAB II SEJARAH DAN PROFIL PERUSAHAAN PT.Krama Yudha Ratu Motor Persetujuan usaha patungan (Joint Venture) terjadi pada tanggal 18 Januari 1973 antara PT. Krama Yudha (KY), Mitsubishi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan September 2008 di Amerika, pada awalnya diakibatkan oleh adanya kehancuran pada industri properti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN unit. Pertumbuhan penjualan produsen-produsen mobil utama di. dengan pangsa pasar sebesar 11.3%.

BAB I PENDAHULUAN unit. Pertumbuhan penjualan produsen-produsen mobil utama di. dengan pangsa pasar sebesar 11.3%. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Indonesia semakin hari semakin meningkat, terutama di segmen kendaraan ringan roda empat atau mobil. Pertumbuhan tersebut akan didukung

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Suzuki Indomobil Motor PT. Indomobil Suzuki Internasional (ISI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri produksi, perakitan,

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERUSAHAAN Sakichi Toyoda sebagai pendiri organisasi Toyota di Jepang, lahir pada tahun 1867 sebagai anak tukang kayu yang mulai hidupnya saat Jepang mulai termodernisasi.

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika berdiri pada Desember 1990 dan mulai beroperasi pada Januari 1991. Perusahaan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT DESEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER 2016 MENCAPAI USD 2,29 MILYAR No. 08/02/32/Th.XIX, 01

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan dan kelangsungan kegiatan suatu industri, sangat dipengaruhi oleh tenaga kerja yang dimilliki. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder)

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder) Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder) Aktiva Tetap Jumlah Bangunan Kantor (Berupa Ruko). 1... Luas Bangunan 112 m 2 Lt 7 m 2 Tempat Pelatihan (2 x 3 M) 6 m 2. 1.5.. Pralatan Alat Tulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan A.1 Gambaran Umum PT Kansai Paint Indonesia PT. Kansai Paint Indonesia adalan sebuan perusahaan yang bergerak di bidang chemical industry yaitu manufacturing

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan

Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara yang selalu berusaha memperbaharui ciptaan dan meningkatkan mutu produksi. Terbukti dengan pembentukan-pembentukan sistem kerja yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian

Lebih terperinci

V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI

V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI A. General Induksi General Induksi merupakan suatu kegiatan pengenalan prinsip-prinsip yang dianut oleh toyota kepada karyawan baru, agar karyawan baru

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) 2.1 Sejarah Perusahaan A. Sejarah Aisan Nasmoco Industri di Indonesia Pada tahun 1997, Aisan Co. Ltd mendirikan manufaktur anak perusahaan di Indonesia bekerjasama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) adalah perusahaan yang memproduksi mobil niaga jenis truk tipe TD yang merupakan produk dengan jumlah permintaan (demand)

Lebih terperinci

NEW LINE 1 WELDING FRAME BODY COMP DALAM PENINGKATAN KINERJA DAN OPTIMALISASI LINE

NEW LINE 1 WELDING FRAME BODY COMP DALAM PENINGKATAN KINERJA DAN OPTIMALISASI LINE NEW LINE 1 WELDING FRAME BODY COMP DALAM PENINGKATAN KINERJA DAN OPTIMALISASI LINE M. Afandy Staf Produksi Industri Manufaktur Automotive, PT ASTRA DAIHATSU MOTOR HEAD OFFICE Jln. Gaya Motor III No. 5,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 37 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Sejarah Perusahaan IGP Group dimulai dengan berdirinya PT.GKD pada tahun 1980 dengan Frame Chassis dan Press Part sebagai bisnis utamanya. Menjawab

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan pada tanggal 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada awalnya bernama PT. Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang didirikan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Berdiri PT. Inti Pantja Press Industri merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam group Astra Motor

Lebih terperinci

II. PROFIL PERUSAHAAN

II. PROFIL PERUSAHAAN II. PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT TMMIN diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT TMMIN bernama PT Toyota Astra Motor (TAM) yang mempunyai fungsi sebagai importir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. otomotif kendaraan bermotor, khususnya mobil. Yang memproduksi component

BAB 1 PENDAHULUAN. otomotif kendaraan bermotor, khususnya mobil. Yang memproduksi component BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT.Inti Pantja Press Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif kendaraan bermotor, khususnya mobil. Yang memproduksi component press part seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT ADM (Astra Daihatsu Motor) sebagai ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) terus berupaya

Lebih terperinci

Perancangan Desain Production Efficiency Dashboard untuk Akurasi Data Actual Working Hour pada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Perancangan Desain Production Efficiency Dashboard untuk Akurasi Data Actual Working Hour pada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Gunawan, et al. / Perancangan Desain PEFF Dashboard untuk Akurasi AWH / Jurnal Titra, Vol. 4, No. 2 Juli 2016, pp. 1-6 Perancangan Desain Production Efficiency Dashboard untuk Akurasi Actual Working Hour

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat menghasilkan laba

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pengamatan dan penelitian yang di lakukan di Pilot Line di Plant 2, menunjukkan data sebagaimana terlampir di bawah ini. Data tahun 2014 belum

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS. Total Waktu (menit)

BAB V ANALISIS. Total Waktu (menit) BAB V ANALISIS 5.1 Analisis Availability Rate Availability Rate mencerminkan seberapa besar waktu loading time yang tersedia yang digunakan disamping yang terserap oleh down time losses. Berikut adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Populasi Mobil di Indonesia Tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif merupakan salah satu sektor industri yang penting dalam perkembangan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2010, industri otomotif berkontribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri bara merupakan salah satu sektor industri yang sangat penting, karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan Laporan Tugas Akhir 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan sejumlah besar komponen yang harus dirakit, perencanaan produksi memegang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan perindustrian di Indonesia semakin maju

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan perindustrian di Indonesia semakin maju BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan perindustrian di Indonesia semakin maju pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya persaingan antar industri yang mengelola berbagai macam

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur mobil. Perusahaan ini memproduksi beberapa tipe

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. Lapangan Produksi Penelitian ini dilakukan di lapangan produksi minyak dan gas yang terletak di lepas pantai yang berada di perairan Kepulauan Natuna, dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bidang jasa angkutan. Namun sejarah berdirinya PT. Armas Logistic Service terbagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bidang jasa angkutan. Namun sejarah berdirinya PT. Armas Logistic Service terbagi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan PT. Armas Logistic Service didirikan pada tahun 2004 yang bergerak dalam bidang jasa angkutan. Namun

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4%

BAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4% BAB V ANALISA 5.1 Analisa Current State Value Stream Mapping (CVSM) Value stream mapping merupakan sebuah tools untuk memetakan jalur produksi dari sebuah produk yang didalamnya termasuk material dan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang perkembanganya sangat cepat ini dimana semua dituntut untuk menciptakan suatu proses kerja yang efektif dan effisien dengan tidak mengurangi standard kualitas

Lebih terperinci

MANAGING WORK EFFECTIVELY

MANAGING WORK EFFECTIVELY SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM MANAGING WORK EFFECTIVELY BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI SASARAN PELATIHAN Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi fungsi dan

Lebih terperinci

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR

X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan 2-Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com Kode Produk MLD12 28-Sep-12 28-Sep-17 MLD126

Lebih terperinci