OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TERNATE BADAN KARANTINA PERTANIAN
|
|
- Yuliani Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 OUTLINE RENCANA STRATEGIS OPERASIONAl TAHUN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TERNATE BADAN KARANTINA PERTANIAN 1) Pendahuluan Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup Badan Karantina Pertanian Departemen Pertanian Republik Indonesia yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 yang berkedudukan di Ternate Provinsi Maluku Utara mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati, dengan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan b. Pelaksanaan Pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme penggaganggu tumbuhan karantina (OPTK) c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK d. Pelaksanaan pembuatan Koleksi HPHK dan OPTK e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan tumbuhan g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati
2 h. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan dan tumbuhan i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate dalam melaksanakan tugas dan fungsinya seperti tersebut di atas perlu didukung dengan Penguatan Kelembagaan,Penguatan SDM dan Pengembangan Infrastruktur/Sarana/Prasarana. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara bertahap dan berkesinambungan Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate melakukan melakukan perencanaan untuk diusulkan ke Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian. Pertanggungjawaban penggunaan anggaran kegiatan operasional maupun infrastruktur yang telah dilakukan oleh BKP Kelas II Ternate Tahun Angaran 2015 dijabarkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 sesuai dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 2) Tujuan Adapun tujuan dibuatnya Rencana Strategis operasional Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate yaitu : a. Untuk menentukan sasaran kegiatan yang akan dilakukan secara bertahap dalam lima tahun kedepan. b. Untuk menetapkan indikator indoikator kinerja yang akan dicapai.
3 c. Sebagai acuan dalam penyusunan anggaran sehingga sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dapat tercapai. 3) Profil Unit Pelaksana Teknis (UPT) : A. Karakteristik UPT 1. SEJARAH Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate merupakan penggabungan dari dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Badan Karantina Pertanian, yaitu Stasiun Karantina Hewan Kelas II Ternate dan Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas II Ternate. Sejak tanggal 3 April 2008, kedua UPT tersebutbergabung dengan nama Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate berdasarkan Permentan Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian.Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternateberkedudukan di Ternate, Provinsi Maluku Utara, 2. VISI Visi Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate yaitu Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya di Maluku Utara dalam Melindungi Kelestarian Sumber Daya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan 3. MISI Misi Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate sebagai berikut. a. Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan di Propinsi Maluku Utara dari serangan Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). b. Mendukung terwujudnya keamanan pangan.
4 c. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan akses pasar komoditas pertanian. d. Meningkatkan citra kualitas layanan publik. 4. STRUKTUR ORGANISASI Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternatedipimpin oleh Kepala Balai eselon III b yang membawahi Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Seksi Karantina Hewan, Kepala Seksi Karantina Tumbuhan, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Kepala Balai bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian. Berikut Bagan Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate berdasarkan Permentan Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TERNATE KEPALA BALAI KASUBBAG TU KASI HEWAN KASI TUMBUHAN JABATAN FUNGSIONAL : 1. MEDIK VETERINER 2. PARAMEDIK VETERINER 3. POPT AHLI 4. POPT TERAMPIL
5 5. KEPEGAWAIAN Jumlah Pegawai Negeri Sipil lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate sampai awal tahun 2016, berjumlah 34 (tiga puluh empat) orang, terdiri atas : 1. Pejabat Struktural : 4 orang 2. Fungsional Medik/Paramedik Veteriner : 12 orang 3. Fungsional POPT Ahli / Terampil : 12 orang 4. Fungsional umum : 6 orang Pegawai tersebut di atas ditempatkan pada Kantor Balai dan Wilayah Kerja sebagai berikut : 1. Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate : 10 (sepuluh) orang 2. Wilker Pelabuhan Ahmad Yani : 8 (delapan) orang 3. Wilker Bandara Sultan Babullah : 7 (tujuh) orang 4. Wilker Pelabuhan Tobelo : 3 (tiga) orang 5. Wilker Pelabuhan Sanana : 3 (tiga) orang 6. Wilker Pelabuhan Laut Bacan : 1 (satu) orang 7. Wilker Pelabuhan Laut Morotai : 1 (Satu) orang 8. Wilker Kantor Pos Ternate : 1 (satu) orang Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate telah menempatkan petugas karantina di semua wilayah kerja. Distribusi pegawai berdasarkan jabatan, pendidikan, dan golongan dapat dilihat padalampiran SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate sebagai berikut: 6.1. Benda tidak bergerak Tanah
6 Tanah yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate terdiri atas 9 (sembilan) persil tanah dengan nilai Rp ,-. Rincian tanah berdasarkan luas, alamat lokasi, status kepemilikan, dan peruntukannya sebagai berikut. Tanah seluas 600 m 2 berstatus sertifikat hak milik di Jl. Facey No. 1, Kota Ternate Utara, digunakan untuk bangunan mess pegawai. Tanah seluas m 2 berstatus sertifikat hak milik di Jl Facey No. 1, Kota Ternate Utara, berbatasan dengan bangunan laboratorium Stasiun Karantina Ikan Kelas I Ternate, digunakan untuk mess pegawai. Tanah seluas 305 m 2 di Kelurahan Toloko, Kota Ternate Utara, berstatus sertifikat hak milik digunakan untuk mess pegawai. Tanah seluas 505 m 2, berstatus sertifikat hak milik di Jl. Ki Hajar Dewantara, Kota Ternate Tengah, digunakan untuk bangunan kantor. Tanah seluas m 2, berstatus sertifikat hak milik di Kelurahan Sasa, Kota Ternate Selatan, digunakan untuk bangunan instalasi karantina hewan, laboratorium, dan rumah jabatan kepala. Tanah seluas 814 m 2, berstatus sertifikat hak milik di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, digunakan untuk bangunan Kantor Wilker Tobelo. Tanah seluas m 2, berstatus pinjam pakai dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, belum bersertifikat, dipakai untuk kantor Wilker Sanana. Tanah seluas 375 m 2, berstatus sertifikat hak milik di Kabupaten Pulau Morotai, digunakan untuk kantor Wilker Morotai. Tanah seluas m 2, berstatus sertifikat hak milik di Kota Ternate, digunakan untuk bangun kantor balai Bangunan gedung Bangunan gedung yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate sampai awal tahun 2016 sebanyak 30 unit, seluas m 2 dengan nilai keseluruhan
7 sebesar Rp ,-. Rincian gedung berdasarkan nama gedung termasuk pagar permanen, luas, alamat, dan peruntukannya sebagai berikut. Gedung Kantor seluas 299 m 2,dibangun pada tahun 2008, bertempatdi Jl. Ki Hajar Dewantara Kota Ternate Tengah. Gedung Laboratorium seluas 40 m 2, dibangun pada tahun 2008, bertempat di Jl. Facey Kota Ternate. Gedung Pos Pemeriksaan seluas 64 m 2, dibangun pada tahun 2008, bertempat di Jl. Facey Kota Ternate Utara. Gedung Kantor Wilker Tobelo seluas 55 m 2 dan 50 m 2, dibangun pada tahun 2007, bertempat di Tobelo, Kab. Halmahera Utara. Rumah Jabatan Kepala Balai seluas 55 m 2, bertempat di Kelurahan Sasa. Gedung Mess 2 unit seluas 72 m 2, dibangun pada tahun 2007, bertempat di Jl. Facey Kota Ternate. Bangunan Instalasi Kandang Hewan Kecil seluas 25 m 2, dibangun pada tahun 2007, bertempat di Jl. Ki Hajar Dewantara Kota Ternate Tengah. Bangunan Kandang Hewan Besar seluas 150 m 2, dibangun pada tahun 2006, bertempat di Kelurahan Sasa Kota Ternate. Bangunan screen houseseluas 24 m 2, dibangun pada tahun 2006, bertempat di Jl. Facey Kota Ternate. Bangunan Gudang seluas 45 m 2, dibangun pada tahun 2006, bertempat di Kelurahan Sasa Kota Ternate. Gedung Kantor seluas 120 m 2 yang kemudian digunakan sebagai mess pegawai, dibangun pada tahun 2006, bertempat di Jl. Facey Kota Ternate. Gedung Kantor seluas 40 m 2, dibangun pada tahun 1997 kemudian direhab pada tahun 2006 sehingga luasnya menjadi 108 m 2 di Jl. Batu Angus Lr. Oscar Kota Ternate. Gedung Kantor Wilker Sanana seluas 45 m 2, dibangun pada tahun 2010, bertempat di Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula. Gedung Laboratorium Wilker Sanana seluas 36 m 2, dibangun pada tahun 2010, bertempat di Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula.
8 Gedung Laboratorium seluas 150 m 2, dibangun pada tahun 2011, bertempat di Kelurahan Sasa Kota Ternate. Perluasan gedung kantor Wilker Tobelo seluas 30 m 2 pada tahun Mess pegawai seluas 45 m 2, dibangun pada tahun Pos jaga seluas 36 m 2, dibangun pada tahun Pos jaga bandara seluas 36 m 2, dibangun pada tahun Gedung kantor Wilker Morotai seluas 36 m 2, dibangun pada tahun Gambar 2. Sebagian gedung yang dimiliki BKP Kelas II Ternate Benda Bergerak
9 Sarana dan prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate sampai akhir tahun 2015sebagai berikut. Tabel 1. Sarana prasarana (benda bergerak) yang dimiliki BKP Kelas II Ternate hingga akhir tahun 2015 No. Peralatan Jumlah Nilai (unit) (Rp.) 1. Kendaraan roda 4 (empat) ,- 2. Kendaraan roda 2 (dua) ,- 3. Alat bengkel dan alat ukur ,- 4. Alat pertanian ,- 5. Alat kantor dan rumah tangga ,- 6. Alat studio komunikasi dan pemancar ,- 7. Alat kedokteran dan ,- kesehatan 8. Alat laboratorium ,- 9. Alat persenjataan ,- 10. Komputer suplies ,- 11. Alat keselamatan kerja ,- 12. Peralatan proses produksi ,- Geografis Propinsi Maluku Utara merupakan wilayah kepulauan yang terdiri atas 395 pulau besar dan kecil. Sebagian besar wilayah Maluku Utara merupakan perairan lepas. Secara geografis, Propinsi Maluku Utara berada pada 3 LU 3 LS dan BT. Batas-batas wilayah Propinsi Maluku Utara yaitu: Timur : Laut Halmahera
10 Barat : Laut Maluku Utara : Laut Samudera Pasifik Selatan : Laut Seram Gambar 3. Propinsi Maluku Utara merupakan wilayah kepulauan
11 Propinsi Maluku Utara memiliki potensi pertanian, perkebunan, dan peternakan yang cukup besar. Sejak dahulu, Maluku Utara terkenal sebagai penghasil utama rempah, terutama pala dan cengkeh. Selain itu, komoditas kopra Maluku Utara juga sudah menembus pasar internasional. Gambar 4. Hasil perkebunan Maluku Utara yang terkenal hingga mancanegara Propinsi Maluku Utara merupakan salah satu wilayah yang dinyatakan masih bebas dari berbagai HPHK seperti flu burung dan flu babi. Untuk kasus flu burung, Maluku Utara merupakan satu-satunya propinsi di Indonesia yang secara
12 nasional masih dinyatakan bebas. Hal ini dikuatkan dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 393 Tahun 2007 tentang Pernyataan Berjangkitnya Wabah Penyakit Hewan Menular Influenza pada Unggas (Avian Influenza) di wilayah Indonesia. Status bebas penyakit flu burung untuk Propinsi Maluku Utara merupakan salah satu keberhasilan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate dalam melakukan pengawasan terhadap pemasukan media pembawa HPHK dan OPTK ke Provinsi Maluku Utara. Upaya tersebut mendapat dukungan dari pemerintah daerah propinsi dengan dikeluarkannya Peraturan Gubernur Propinsi Maluku Utara No. 17 Tahun 2007 tanggal 30 Juli 2007 tentang pelarangan masuknya unggas dewasa ke Propinsi Maluku Utara dan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Maluku Utara No /KPTS/MU/2005 tanggal 23 Desember 2005 tentang larangan pengeluaran Hewan Pembawa Rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan kera, baik antar desa, kecamatan, kabupaten/kota dalam wilayah Maluku Utara maupun ke propinsi lain. Data Frekuensi/volume lalulintas A. Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Hewan Tindakan 8P karantina hewan terhadap media pembawa HPHK yang telah dilakukan di seluruh wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate selama tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut. A.1 Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Hewan untuk Antar Area (Domestik Masuk) Tahun 2015 No. Tindakan 8P DOMESTIK MASUK Ket Frekuensi Volume Satuan 1. Pemeriksaan ekor
13 10 21 kms 2. Pengasingan koloni ekor Pengamatan ekor Perlakuan ekor Penahanan ekor Penolakan Pemusnahan ekor Unggas dewasa HABAH busuk 8. Pembebasan ekor kms 1 40 koloni A.2. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Hewan untuk Antar Area (Domestik Keluar) Tahun 2015 No. Tindakan 8P DOMESTIK KELUAR Ket Frekuensi Volume Satuan
14 1. Pemeriksaan ekor Lbr 4 5 kms Pengasingan Pengamatan Perlakuan Penahanan Penolakan Pemusnahan Pembebasan koloni ekor Lbr 4 5 kms 2 19 koloni B. Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Tumbuhan B.1. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Tumbuhan untuk Ekspor Tahun 2015 No. Tindakan 8P EKSPOR Ket Frekuensi Volume Satuan 1. Pemeriksaan
15 2. Pengasingan Pengamatan Perlakuan Penahanan Penolakan Pemusnahan Pembebasan B.2. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Tumbuhan untuk Antar Area (Domestik Masuk) Tahun 2015 No. Tindakan 8P DOMESTIK MASUK Ket Frekuensi Volume Satuan 1. Pemeriksaan , Batang 2. Pengasingan Pengamatan Perlakuan Penahanan Penolakan Pemusnahan Busuk 8. Pembebasan ,5 2 Batang Batang B.3. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8P Karantina Tumbuhan untuk Antar Area (Domestik Keluar) Tahun 2015
16 No. Tindakan 8P DOMESTIK KELUAR Ket Frekuensi Volume Satuan 1. Pemeriksaan , Batang 5 Gram 4.027, Pengasingan Pengamatan Perlakuan Penahanan Penolakan Pemusnahan Pembebasan ,8 m Batang 5 Gram 4.027,092 m 2 C. Permasalahan : a. Operasional Adapun Permasalahan operasional yang dihadapi oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate selama ini yaitu : 1. Kurangnya Jumlah SDM sehingga merangkap jabatan yang menyebabkan kegiatan operasional kurang optimal. 2. Banyaknya pintu pemasukan dan pengeluaran yang belum ditempati oleh petugas karantina.
17 3. Beberapa kantor wilayah kerja yang belum memiliki tanah dan bangunan sehingga harus kontrak rumah masyarakat setempat. 4. Jumlah petugas karantina yang bertugas diwilayah kerja belum memenuhi standar teknis karena satu wilker hanya diawasi oleh satu orang petugas. 5. Sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasional di wilayah kerja masih sangat terbatas sehingga pelaksanaan tindakan karantina belum optimal. b. Non Operasional Permasalahan non operasional yang dihadapi oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate selama ini yaitu : 1. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap aturan karantina pertanian. 2. Propinsi Maluku Utara merupakan daerah kepulauan sehingga untuk melakukan koordinasi dan pelaksanaan tindakan karantina membutuhkan jarak tempuh yang cukup lama. 3. Sarana telekomunikasi dan informasi di wilayah kerja belum ada optimal. D. Analisa Resiko strengths, weaknesses, opportunities, dan threats (SWOT) Treangths / Kekuatan Weaknesses / Kelemahan 1. Maluku Utara 1. Membutuh merupakan daerah waktu dan kepulauan jarak tempuh sehingga bila terlalu terjadi penularan lamauntuk HPHK dan OPTK melakukan bisa di kendalikan. tindak karantina diluar tempat pemasukan / Opportunities / Treats / Peluang Ancaman 1. Penyebaran 1. Sebagai daerah HPHK dan pengembangan OPTK dari peternakan. daerah lain karena belum adanya petugas karantina yang akan menempati pintu pemasukan dan
18 pengeluaran. pengeluaran. 2. Sarana Taransportasi nya sangat terbatas. 3. Banyaknya pintu pemasukan dan pengeluaran yang belum ditetapkan 2. Propinsi Maluku 1. Pengawasan 1. Masih adanya 1.Dapat dijadikan Utara sampai saat lalulintas masyarakat sebagai ini masih bebas media yang daerah sentra Penyakit Avian pembawa AI memasukan peternakan Influenza lebih ungags ungags untuk diperketat dewasa ke daerah lain. baik dipintu daerah pemasukan Maluku Utara. dan pengeluaran yang sdh ditetapkan maupun yang belum ditetapkan. 3.Komoditas 1. Belum 1. Akan adanya 1.Adanya pertanian yang ada adanya alat penolakan dari beberapa
19 di Maluku Utara transportasi Negara tujuan Eksportir yang merupakan langsung dari terhadap telah komoditas andalan Maluku Utara Komoditas yang melakukan untuk eksport ke ke Negara akan kita eksport kontrak Negara lain. tujuan. kerjasama 2. Belum dengan lengkapnya pemerintah alat daerah untuk laboratorium melakukan untuk eksplorasi melakukan komoditas pengujian pertanian. kandungan 2. Kwaltas produk aflatoksin pertanian kita pada biji pala akan dan coklat. meningkat sehingga Harga dipasar global akan naik bila sebelum diekport dilakukan uji laboraorium 4. Propinsi Maluku 1. Masih 1. Pengeluaran 1. Harga sapi Utara sebagai adanya ternak sapi potong sumber sapi tumpang tindih potong tersebut semakin potong untuk pulau aturan isin tidak disertai menigkat Sulawesi dan pengeluaran surat izin papua. ternak sapi pengeluaran potong antara dari pertanian
20 dinas pertanian dan peternakan provinsi dengan dinas pertanian dan peternakan kabupaten kota. dan peternakan E. Rencana Kerja sampai dengan 5 Tahun : Penguatan Kelembagaan (koordinasi) inline inspection/psi Adapun kegiatan yang akan dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate dalam rangka penguatan kelembagaan dalam waktu lima tahun kedepan yaitu : 1. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait 2. Melakukan sosialisasi tentang tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate di Maluku Utara 3. Melakukan cooffe Morning 4. Melakukan pengawasan dan patrol bersama Polri dan TNI 5. Ikut Serta dalam pameran pembangunan daerah Penguatan SDM (inhouse training) Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas karantina pertanian dalam melakukan tugas dan fungsinya, maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate akan mengikutkan pegawainya untuk diklat, workshop,
21 apresiasi,magang dan inhousetraining baik yang bersifat teknis maupun yang bersifat administrasi sesuai dengan kompetensinya masing masing. Pengembangan Infrastruktur/Sarana/Prasarana Untuk menunjang kelancaran tugas dan fungsi karantina pertanian di Maluku utara maka perlu diusulkan pengembangan infrastruktur/sarana/prasarana seperti : 1. Pemeliharaan gedung dan bangunan 2. Pemeliharaan peralatan dan mesin 3. Pemeliharaan peralatan dan mesin lainnya 4. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor lainnya 5. Pengadaan kendaraan operasional roda 4 6. Pengadaan kendaraan operasional roda 2 7. Pengadaan oalt pengolah data 8. pengadaan alat komunikasi 9. Pengadaan alat laboratorium 10. Pengadaan meubelair 11. Pengadadaan peralatan fasilitas gedung 12. Pengadaan peralatan dan fasilitas kantor lainnya 13. Pengadaan tanah lokasi kantor wilker sanana 14. Pengadaan tanah kantor wilker bacan 15. Pembangunan gedung kantor wilker Bacan 16. pembamngunan gedung kantor wilker sanan F. Lampiran Matrik Rencana Kerja 5 Tahun ( Tahun ) N 3 Pilar Karantina Pertanian O 1 Penguatan Kelembagaan : TAHUN I II III IV V 1.Melakukan koordinasi Internal perkarantinaan (Kegiatan) 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2.Melakukan koordinasi Internal perkarantinaan (Kegiatan) 2 Keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg
22 3. Melakukan sosialisasi tentang tugas dan 2 keg 12 keg 12 keg 12 keg 12 keg fungsi (Kegiatan) 3. Melakukan cooffe Morning (Kegiatan) 12 Keg 12 Keg 12 Keg 12 Keg 12 Keg 4. Melakukan pengawasan dan patrolibersama Polri dan TNI (Kegiatan) 2 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg 5. Ikut Serta dalam pameran pembangunan daerah (Kegiatan) 2 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg 2 Keg 6. Akreditasi Laboratorium 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 7. Menyusun SOP(Kegiatan) 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 2 Penguatan SDM 1. Mengikuti diklatteknis dan administrasi (OP) 12 OP 12 OP 12 OP 12 OP 12 OP 2.Mengikuti Workshop (OP) 8 OP 8 OP 8 OP 8 OP 8 OP 3.Mengikuti apresiasi (OP) 8 OP 8 OP 8 OP 8 OP 8 OP 4. Mengikuti magang (OP) 2 OP 2 OP 2 OP 2 OP 2 OP 5. Mengikuti Inhousetraining baik yang bersifat teknis maupun yang bersifat 6 KEG 6 KEG 6 KEG 6 KEG 6 KEG administrasi sesuai dengan kompetensinya masing masing. (Keg) 6. Mengikuti seminar (OP) 4 OP 4 OP 4 OP 4 OP 4 OP 6. Melakukan pembinaan mental SDM (Kegiatan) 2 KEG 2 KEG 2 KEG 2 KEG 2 KEG 7. Menghadiri Undangan Barantan / Kementan (OP) 14 OP 14 OP 14 OP 14 OP 14 OP 3 Pengembangan Infrastruktur/Sarana/Prasarana 1.Pemeliharaan gedung dan bangunan M M2 M2 M2 M2 M2 2. Pemeliharaan Halaman gedung kantor M2 761 M M2 M2 M2 M2 3. Pemeliharaan Pagar M2 352 M2 402 M2 402 M2 602 M2 602 M2 4. Pemeliharaan peralatan dan mesin 20 Unit 60 Unit 72 Unit 78 unit 85 unit
23 5. Pemeliharaan peralatan dan mesin lainnya 32 Unit 32 Unit 32 Unit 38 Unit 42 Unit 6.Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor 113 unit 113 unit 113 unit 118 unit 125 unit lainnya 7. Pengadaan kendaraan operasional roda 4-1 Unit - 1 Unit - 8. Pengadaan kendaraan operasional roda 2-4 Unit 2 unit 2 unit 2 unit 9. Pengadaan alat pengolah data 6 Unit 19 Unit 12 unit 5 unit 8 unit 10. Pengadaan alat komunikasi 2 4 Unit 4 Unit 2 Unit 4 Unit 11. Pengadaan alat laboratorium 5 Unit 10 Unit 9 Unit 12 Unit 10 Unit 12. Pengadaan meubelair 1 paket 1 paket 1 paket 1 Paket 1 paket 13. Pengadadaan peralatan fasilitas gedung 12 Unit 17 Unit 26 Unit 30 unit 30 unit 14. Pengadaan peralatan dan fasilitas kantor 25 unit 8 unit 7 unit 5 unit 6 unit lainnya 15. Pengadaan tanah untuk kantor wilker 375 M2 750 M2-375 M2-16. pembamngunan gedung 36 M2 72 M2-36 M2 - kantor wilker
RENCANA STRATEGIS STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SAMARINDA
RENCANA STRATEGIS STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SAMARINDA 1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan berbagai sumber daya alam hayati hewani dan sumberdaya alam nabati dengan
Lebih terperinciRENSTRA BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM
RENSTRA 2015-2019 BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM \ BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN Rencana Strategis 2015 2019 KATA PENGANTAR Rencana Strategis
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031) :
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Identitas Perusahaan Nama Perusahaan : Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031) 8673997 Email Contact Person
Lebih terperinciPERAN KARANTINA PERTANIAN DI KANTOR POS
tangguhterpercaya Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok PERAN KARANTINA PERTANIAN DI KANTOR POS BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN TANJUNG PRIOK Disampaikan dalam acara Sosialisasi di wilker Kantor
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya. Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031)
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Identitas Perusahaan Nama Perusahaan : Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031) 8673997 Email Contact Person
Lebih terperinciRencana Kerja Tahunan TA KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin menyusun Rencana Kerja Tahunan untuk Tahun Anggaran 2018. Rencana Kerja Tahunan Balai Karantina
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA 2017 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN 1.1 Kondisi Umum 1 2. TUJUAN 1 3. INFORMASI KINERJA 3.1 Karakteristik
Lebih terperinciPEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER BAB I PENDAHULUAN
5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 83/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2014
/ LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2014 BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA TAHUN 2015 Gedung Karantina Pertanian Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Telepon
Lebih terperinciRKT. Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani TA 2015
RKT Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani TA 2015 Badan Karantina Pertanian 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan adanya perubahan paradigma dalam penyusunan program dan kegiatan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 83/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 83/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN PARAMEDIK VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang
Lebih terperinciPROFIL BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN
PROFIL BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN Motto BKP Kelas I Banjarmasin Bersama Anda melindungi negeri... Kata Pengantar Kilas Balik Visi & Misi Tugas Pokok & Fungsi Tujuan Karantina Struktur
Lebih terperinciDRAFT RENSTRA SKP KELAS II MANOKWARI
2016 DRAFT RENSTRA SKP KELAS II MANOKWARI 2015-2019 Kata Pengantar Dalam rangka pelaksanaan Undang Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta penjabaran Peraturan
Lebih terperinciBALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II MEDAN RENSTRA
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II MEDAN RENSTRA 2015-2019 Tahun 2016 KATA PENGANTAR Dalam rangka pencapaian target pembangunan pertanian dan sesuai peraturan Menteri Pertanian Nomor 15/Permentan/RC.110//1/2010
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG. adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan
BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sebagai metode utama dengan menggunakan metode penelitian survey. Kegiatan dilaksanakan dengan survey tahap
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIN ) TAHUN ANGGARAN 2015
2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIN ) TAHUN ANGGARAN 2015 BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II CILEGON KATA PENGANTAR Puji dan syukur mari kita panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 43/Permentan/OT.140/9/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA STANDAR BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
Lebih terperinciRKT (Rencana Kinerja Tahunan) PUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN
RKT (Rencana Kinerja Tahunan) PUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam hal peningkatan daya
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciBALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNGPINANG
LaporanTahunan Annual report KementerianPertanian BadanKarantinaPertanian BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNGPINANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.2030, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Karatina Hewan. Instalasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/Permentan/KR.100/12/2015 TENTANG INSTALASI KARANTINA
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PERKARANTINAAN TAHUN ANGGARAN 2018
ARAH KEBIJAKAN PERKARANTINAAN TAHUN ANGGARAN 2018 Banun Harpini Kepala Badan Karantina Pertanian Realisasi Anggaran Per Kegiatan TA 2017 (Per 29 Mei 2017 - jam 9.00) No Kegiatan Pagu Total Realisasi Total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I PAREPARE
RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 2019 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I PAREPARE 1. Pendahuluan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan sektor pertanian dalam lima
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN Kondisi Umum
BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan lima tahunan yang berisi visi, misi, nilai-nilai, tujuan dan strategi yang disusun sesuai sistematika paket
Lebih terperinciLAMPIRAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN 2017
LAMPIRAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN Lampiran Matrik Kinerja TA. (Kegiatan dan Target) PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA LOKASI 2 4 5 6 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERKARANTINAAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH, BIBIT TERNAK, DAN TERNAK POTONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
Lebih terperinci[Type the document title] KATA PENGANTAR
[Type the document title] KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta penjabaran Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) SURABAYA Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahun
Lebih terperinciDisampaikan pada: Rapat Kerja Kementerian Pertanian 4 Januari 2017
Disampaikan pada: Rapat Kerja Kementerian Pertanian 4 Januari 2017 SERAPAN ANGGARAN (Rp) URAIAN 2016 2015 Sebelum Sesudah di Kurangi Penghematan *) Blokir *) PAGU (Rp) 749.498.063.000 894.424.353.000 859.424.353.000
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 34/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENETAPAN INSTALASI KARANTINA HEWAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 34/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENETAPAN INSTALASI KARANTINA HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Untuk menumbuh kembangkan semangat dan etos kerja aparatur yang bertanggungjawab, bermoral, berdisiplin, profesional, produktif dan dalam rangka mewujudkan kepemerintahan
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 618/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA TUMBUHAN MENTERI PERTANIAN,
285 SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 618/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA TUMBUHAN MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan daya
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 34/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENETAPAN INSTANSI KARANTINA HEWAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 34/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENETAPAN INSTANSI KARANTINA HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 56/Permentan/OT.140/9/2010 TENTANG PELAKSANAAN TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN DI LUAR TEMPAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Renstra ini diharapkan berperan dalam membangun komunikasi antara Stasiun dengan semua pihak yang terkait.
KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 merupakan salah satu kewajiban instansi Pemerintah dibidang akuntabilitas kinerja yang memeliki prioritas dalam perkarantinaan di Tahun 2015 diantaranya
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Rencana Strategis Balai Karantina Pertanian Kls.II Kendari
KATA PENGANTAR Rencana Strategis Operasional Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari merupakan rincian kegiatan lima tahunan yang akan dilakukan sebagai salah satu kewajiban instansi Pemerintah dibidang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, 2013 Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, drh. Sujarwanto, MM NIP
KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani (PKH Kehani) 2014 merupakan salah satu keharusan unit kerja Badan Karantina Pertanian (Barantan) sebagai salah
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan
Lebih terperinciSUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA
SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA JAVA STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANDA ACEH Jl. T. Nyak Arief Komplek Keistimewaan Aceh, Jeulingke-Banda Aceh, 23114 E-mail : skp_bandaaceh@yahoo.com Website : http
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 619/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA HEWAN MENTERI PERTANIAN,
285 SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 619/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA HEWAN MENTERI PERTANIAN, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS
RENCANA STRATEGIS 2015-2019 B A L A I K A R A N T I N A P E R T A N I A N K E L A S I I Y O G Y A K A R T A RENSTRA 2015-2019 Rencana Strategis Balai Karantina Pertanian Kelas II Yoggyakarta Rencana Strategis
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan perundang-undangan yang menyangkut perkarantinaan ikan, sudah
Lebih terperinciPUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN
RKT (Rencana Kinerja Tahunan) TA 2015 PUSAT KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam hal peningkatan
Lebih terperinciNOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN Menimbang: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa peraturan perundang-undangan yang menyangkut perkarantinaan ikan, sudah
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan suatu hal yang penting bagi terselenggaranya manajemen
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/OT.140/1/2007 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALI PENYAKIT AVIAN INFLUENZA REGIONAL
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/OT.140/1/2007 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALI PENYAKIT AVIAN INFLUENZA REGIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PERTANIAN Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 18/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 18/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PELAYANAN DOKUMEN KARANTINA PERTANIAN DALAM SISTEM ELEKTRONIK INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW (INSW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 32/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 32/MEN/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN KAPUAS
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEGIATAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA MUSRENBANGTAN NASIONAL 2015
PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2016 MUSRENBANGTAN NASIONAL 2015 ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN Meningkatkan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi dalam negeri
Lebih terperinciRencana Kinerja Tahunan
Rencana Kinerja Tahunan PUSAT KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan adanya perubahan paradigma dalam penyusunan
Lebih terperinciMENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 21/MEN/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA,
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindaklanjut ditetapkannya Peraturan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/PERMENTAN/KR.100/3/2017 TENTANG TATA CARA TINDAKAN KARANTINA HEWAN DAN TUMBUHAN TERHADAP PEMASUKAN DAN PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA DI PUSAT LOGISTIK
Lebih terperinciRencana Strategis Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang Tahun
Rencana Strategis Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang Tahun 2015-2019 Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang 2015 Kata Pengantar Dalam rangka pelaksanaan Undang Undang Nomor 25 tahun 2004
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/Permentan/OT.140/3/2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/Permentan/OT.140/3/2014 TENTANG TlNDAKAN KARANTINA HEWAN TERHADAP PEMASUKAN DAN PENGELUARAN UNGGAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinciLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Menimbang PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN RABIES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, : a. bahwa rabies merupakan
Lebih terperinciPROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016
PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II BANGKALAN TAHUN
RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II BANGKALAN TAHUN 2015-2019 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS II BANGKALAN JL. Kusuma Bangsa 20 Kamal - Bangkalan Kata Pengantar Dalam rangka
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI TAHUN ANGGARAN 2014 PUSAT KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI BADAN KARANTINA PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Syarat. Tata Cara. Karantina. Media. Organisme. Area.
No.36, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Syarat. Tata Cara. Karantina. Media. Organisme. Area. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2009 TENTANG PERSYARATAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon telah mampu melaksanakan kinerjanya melalui
Lebih terperinciMemperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor B/2795-7/M.PAN/9/2008, tanggal 26 September 2008;
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 21/MEN/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1218, 2013 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Karantina Hewan. Sapi. Indukan. Bakalan. Siap Potong. Tindakan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN PURBALINGGA
Lebih terperinciPENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN BAB I PENDAHULUAN
5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 80/PERMENTAN/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI
Lebih terperinciStandar Pelayanan Publik Balai Karantina Pertanian Kelas I Pertanian
Standar Pelayanan Publik Balai Karantina Pertanian Kelas I Pertanian Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Lebih terperinciNOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA TUMBUHAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA TUMBUHAN Menimbang: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa dalam rangka memberikan landasan hukum yang kuat bagi penyelenggaraan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perkarantinaan hewan
Lebih terperinciWALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDraf RUU SBT 24 Mei 2016 Presentasi BKD di Komisi IV DRAF RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM BUDIDAYA TANAMAN
DRAF RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM BUDIDAYA TANAMAN PUSAT PERANCANGAN UNDANG-UNDANG BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2016 1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA TUMBUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA TUMBUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan landasan hukum yang kuat bagi penyelenggaraan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/Permentan/PD.410/10/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/Permentan/PD.410/10/2013 TENTANG TINDAKAN KARANTINA HEWAN TERHADAP PEMASUKAN SAPI INDUKAN, SAPI BAKALAN, DAN SAPI SIAP POTONG KE DALAM WILAYAH NEGARA
Lebih terperinci*37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Copyright (C) 2000 BPHN PP 82/2000, KARANTINA HEWAN *37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 52/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 52/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG REKOMENDASI PERSETUJUAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN TERNAK KE DALAM DAN KELUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018
RENCANA KERJA TAHUNAN BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG TAHUN 2018 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi dan Tata Kerja Balai Inseminasi Buatan Lembang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Menteri
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN KETINDAN 2012 KATA PENGANTAR Sesuai Instruksi
Lebih terperinciSALINAN. Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci(Rp.) , ,04
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI SUMATERA BARAT BELANJA LANGSUNG URUSAN : PILIHAN ( PERTANIAN ) KEADAAN S/D AKHIR BULAN : DESEMBER 2015 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Kepala Pusat KKIP, ARIFIN TASRIF
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-nya, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan (Pusat KKIP) TA. 2014 telah diselesaikan
Lebih terperinciWALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN
WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG
. BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA, DAN KOMUNIKASI KABUPATEN
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN PUBLIK JANGKA WAKTU LAYANAN KARANTINA ( SERVICE LEVEL AGREEMENT )
1 STANDAR PELAYANAN PUBLIK JANGKA WAKTU LAYANAN KARANTINA ( SERVICE LEVEL AGREEMENT ) KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KARANTINA PERTANIAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN 2015 2 STANDAR PELAYANAN
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menghadapi perkembangan keadaan
Lebih terperinci