DIAGNOSA PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT) PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE ANDROID

Transkripsi

1 DIAGNOSA PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT) PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE ANDROID [1] Dii Aggraii, [2] Bei Irawa, da [3] Tedy Rismawa [1] [2] [3] JurusaSistem Komputer, Fakultas MIPA Uiversitas Tajugpura Jl.Ahmad Yai, Potiaak Telp./Fax.: (0561) [1] [2] [3] Sistem pakar sebagai sub cabag ilmu kecerdasa buata merupaka salah satu cabag ilmu komputer yag berusaha megadopsi kemampua seorag pakar ke dalam sistem berbasis komputer. Bayak permasalaha yag bisa dijadika peelitia dalam kecerdasa buata, salah satuya ialah layaa diagosa peyakit teliga hidug teggoroka (THT) pada Aak. Layaa diagosa ii memugkika masyarakat melakuka diagosa jeis peyakit THT yag reta meyerag aak. Sistem ii megguaka metode aalisa data ruut maju dega metode iferesi berupa teorema bayes. User aka diberika beberapa pertayaa berdasarka gejala dari semua peyakit, kemudia sistem aka meghitug ilai probabilitas suatu peyakit da membadigka setiap probabilitas gejalaya. Aplikasi ii dibagu dega megguaka pemrograma java da SQLite sebagai basis data. Aplikasi ii diimplemetasika ke dalam peragkat berbasis mobile adroid. Hasil persetase dari tigkat keberhasila sistem sebesar 90%. Sistem ii dapat membatu peggua dalam melakuka diagosa secara dii utuk memperoleh iformasi pecegaha serta peagaa awal terhadap peyakit THT. Dega pemafaata sistem pakar berbasis mobile Adroid maka user dapat megguaka sistem ii setiap. Kata kuci: Sistem Pakar, Teorema Bayes, Peyakit THT pada aak, Mobile Adroid 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Tekologi komputer telah bayak dimafaatka hampir di segala bidag. Salah satu bidag yag dapat disiergika dega tekologi komputer adalah bidag kesehata. Khususya pada kesehata teliga hidug teggoroka (THT) pada aak. Terdapat perbedaa dalam cara peagaa atau diagosa peyakit THT pada aak da orag dewasa, walaupu sebagia besar jeis peyakit THT pada aak da orag dewasa adalah sama. Selai itu peagaa peyakit pada aak juga membutuhka ketelitia, megigat mereka belum mampu bertidak sediri dalam peyembuha peyakit mereka. Dalam kehidupa sehari-hari, bayak ditemui kasus keterlambata peagaa maupu kuragya iformasi pasie dalam megidetifikasi jeis peyakit THT pada aak da peaggulagaya. Hal ii dapat megakibatka peyakit bertambah parah serta proses peyembuha semaki lama. Keterlambata peagaa seperti ii seharusya tidak lagi terjadi terlebih 8

2 di masa moder seperti sekarag ii. Pada dasarya masyarakat berhak medapatka peagaa yag cepat da tepat. Salah satu solusi yag ditawarka pada permasalaha diagosa peyakit THT pada aak terdapat pada cabag ilmu komputer yaki pada kemajua kecerdasa buata (artificialitelligece), sub cabag ilmu sistem pakar dega metode iferesi berupa teorema bayesia. Sub cabag ilmu sistem pakar aka lebih berfugsi ketika dipaduka dega kemajua tekologi sekarag ii, salah satuya yaitu tekologi mobile adroid. Adroid merupaka sebuah sistem operasi utuk peragkat mobile berbasis liux yag mecakup sistem operasi, middle-ware, da aplikasi. Adroid meyediaka platform terbuka bagi para pegembag utuk meciptaka aplikasi mereka. Berdasarka permasalaha yag dihadapi, maka dibagulah sebuah aplikasi yaitu Diagosa Peyakit Teliga Hidug Teggoroka (Tht) Pada Aak Dega Megguaka Sistem Pakar Berbasis Mobile Adroid. 1.2 Tujua Peelitia Adapu tujua dari peelitia ii adalah sebagai berikut : 1. Membagu layaa kesehata utuk diagosa peyakit THT pada aak berbasis sistem pakar dega megguaka teorema bayesia. 2. Meracag da membagu suatu aplikasi berbasis sitem pakar dalam tampila mobile adroid yag mampu memberika kemudaha, keyamaa serta ajura terapi pegobata yag cepat da tepat. 1.3 Mafaat Peelitia Adapu mafaat dari peelitia ii adalah : 1. Layaa diagosa peyakit THT pada aak ii diharapka mampu memberika solusi layaa kesehata bagi masyarakat. 2. Layaa diagosa peyakit berbasis mobile adroid ii diharapka mampu memberika kemudaha bagi masyarakat dalam megidetifikasi suatu jeis peyakit THT serta memberika ajura terapi pegobata yag tepat dalam peagaa peyakit THT pada aak. 2. LANDASAN TEORI 2.1 SISTEM PAKAR Secara umum, sistem pakar atau expert system merupaka program kecerdasa buata yag megadopsi kemampua seorag pakar ke dalam sebuah sistem berbasis komputer. Sehigga mampu memberika kemudaha bagi orag awam dalam memperoleh iformasi layakya kosultasi secara lagsug kepada seorag pakar. Selai itu, sistem pakar merupaka program AI yag meggabugka pagkala pegetahua (kowledge base) dega sistem iferesi. Pemafaata sistem pakar dalam bidag kesehata telah dimulai sejak tahu 70a, adalah Edward Shortlife of Stadford Uiversity, suatu bada pedidika yag pertama kali megembagka sistem ii utuk mediagosa ifeksi bakterial da merekomedasika pegobata ati biotikya. Pegembaga sistem pakar utuk medical ii kemudia lebih dikeal dega MYCIN. MYCIN merupaka program iteraktif yag melakuka diagosis peyakit meigitis da ifeksi bacremia serta memberika rekomedasi terapi atimikrobia. MYCIN mampu memberika pejelasa atas 9

3 pealaraya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu meujukka kemampua seperti seorag spesialis. Meskipu MYCIN tidak perah diguaka secara ruti oleh dokter, MYCIN merupaka referesi yag bagus dalam peelitia kecerdasa buata yag lai (Kusrii, 2006). 2.2 Probabilitas da Teorema Bayes Berdasarka pejelesa yag disampaika oleh Sri Kusumadewi dalam bukuya Artificial Itelligece (Tekik da Aplikasi) terbita tahu 2003, dipahami bahwa secara umum Teorema Bayes ditulis dalam: Keteraga : p E Hi p(hi ) p (H i E) = probabilitas hipotesis H i bear jika diberika E p (E H i ) = probabilitas muculya evidece E, jika diketahui hipotesis H i bear. p (H i ) = probabilitas hipotesis H i (meurut hasil sebelumya) tapa memadag evidece apapu. = jumlah hipotesis yag mugki. Cotoh Kasus 1 : Diketahui masuka gejala : 1. Suara serak : 0,6 Hipotesa peyakit : 1 Difteri (H 1 ) : 0,29 2 Tosilitis (H 2 ) : 0,28 3 Epiglotitis (H 3 ) : 0,32 Jawab : p E Hi p(h1) = 0,6 0,29 0,6 0,29+0,6 0,28+0,6 0,32 = 0,3258 = p E Hi p(h2) 0,6 0,28 0,6 0,29+0,6 0,28+0,6 0,32 = 0,3146 = p E Hi p(h3) 0,6 0,32 0,6 0,29+0,6 0,28+0,6 0,32 = 0,3595 Maka persetase bayes dari ketiga peyakit di atas adalah : H 1 = 0,3258 * 100% = 32,58% H 2 = 0,3146 * 100% = 31,46% H 3 = 0,3595 * 100% = 35,95% Dari hasil perhituga terlihat bahwa ilai probabilitas terbesar terdapat pada H 3 yaitu epiglotitis. 2.3 Peyakit Teliga Hidug Teggoroka (THT) Pada Aak Hidug, sius, mulut, teggoroka, da teliga membetuk sistem salura udara yag salig berhubuga. Ifeksi dapat meyebar dega mudah sepajag salura udara ii. Aak-aak serig da secara berkala mederita ifeksi demikia (Hull, 1989). Teliga terbetuk atas teliga luar, tegah, da dalam. Hidug ditakdirka utuk berafas da mulut ditakdirka utuk maka da mium da keduaya diberi perlegkapa yag baik utuk melakuka fugsi mereka (Hull, 1989). 2.4 Adroid Adroid adalah sistem operasi utuk telepo seluler berbasis Liux sebagai kerelya yag kemudia di- 10

4 kembagaka oleh Google daga tetap berbasis Liux dari kerel liux v2.6. Adroid dikembagka pertama kali oleh Adroid, Ic. Adroid, Ic ialah sebuah perusahaa yag bertempat di Palo Alto, Califoria, US. Pegembagya adalah Ady Rubi. Dalam perjalaaya Adroid kemudia diakusisi oleh Google Ic. Setelah diakuisisi, Adroid dikembagka mejadi platform peragkat mobile. No. Kode Kode Diagosa Peyakit 11. P11 G10 G33 G01 G32 G05 G P12 G38 G33 G41 G34 G36 G01 G39 G Use case Diagram Gambar 3.1 merupaka use case diagram diagosa peyakit THT pada aak megguaka sistem pakar. 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Basis Pegetahua Basis pegetahua merupaka iti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa represetasi pegetahua dari pakar. Basis pegetahua tersusu dari fakta da rule. Fakta adalah situasi atau permasalaha yag ada, sedagka pegertia rule adalah kaidah yag megarahka pegguaa pegetahua dalam memecahka masalah (Utami, 2002). Tabel 3.1 berikut meujukka basis pegetahua dari sistem ii : Tabel 3.1 Basis Pegetahua No. Kode Kode Diagosa Peyakit 1. P1 G06, G02, G03, G04, G01 2. P2 G05 G01 G04 G02 G09 G10 G11 G07 G08 3. P3 G02 G12 G04 G15 G05 G13 G14 4. P4 G16 G17 G03 G13 G01 G10 5. P5 G04 G18 G19 G05 6. P6 G20 G21 G10 G22 G01 G23 7. P7 G24 G01 G28 G25 G27 G08 G26 8. P8 G29 G32 G33 G10 G01 G34 G30 G31 9. P9 G36 G29 G35 G39 G01 G10 G P10 G29 G40 G37 G33 G10 G42 G01 Gambar 3.1 Use case Diagram Aplikasi Sistem Pakar Diagosa Peyakit THT 3.3 Activity Diagram User Megguaka Sistem Pakar Gambar 3.2 adalah class diagram dari aplikasi diagosa peyakit teliga hidug teggoroka (THT) pada aak dega megguaka sistem pakar berbasis mobile adroid Gambar 3.2 Skeario Use case User Megguaka Sistem Pakar 11

5 3.4 Class Diagram Gambar 3.3 adalah class diagram dari aplikasi diagosa peyakit teliga hidug teggoroka (THT) pada aak dega megguaka sistem pakar berbasis mobile adroid ANALISA_HASIIL -NAMA -UMUR -JENIS_KELAMIN +KODE_GEJALA +SIMPAN() +UPDATE() 1 1 tmp_penyakit +KODE_GEJALA GEJALA -KODE_GEJALA -NAMA_GEJALA * 1 1 * * RELASI * -KODE_GEJALA * PENYAKIT -NAMA_PENYAKIT -DEFINISI -SOLUSI 4 PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pegujia Beberapa Gejala Beberapa Jeis Peyakit Pegujia ii dilakuka dega megguaka peragkat seluler berbasis mobile adroid. Peragkat mobile yag diguaka adalah Samsug Galaxy S4, memiliki operasi sistem adroid Jelly Bea. Adapu pegujia yag dilakuka yaitu terhadap pegujia beberapa geala beberapa jeis peyakit. Gambar 4.1 adalah gambar yag meujukka masuka gejala da hasil diagosa peyakit : tmp_analisa -KODE_GEJALA 1..* * 1..* Gambar 3.3 Class Diagram User Megguaka Sistem Pakar 3.5 Sequece Diagram Adapu sequece diagram dalam aplikasi diagosa peyakit teliga hidug teggoroka (THT) pada aak dega megguaka sistem pakar berbasis mobile adroid dapat dilihat pada Gambar 3.4: Gambar 4.1 Tampila Pegujia Beberapa Gejala Beberapa Jeis Peyakit 4.2 Pegujia Beberapa Gejala Satu Jeis Peyakit Pegujia ii dilakuka dega megguaka peragkat seluler berbasis mobile adroid. Peragkat mobile yag diguaka adalah Tab IMO Z8, memiliki operasi sistem adroid versi 4.1 Jelly Bea.adapu pegujia yag dilakuka yaitu terhadap pegujia beberapa gejala satu jeis peyakit. Gambar 4.2 adalah gambar yag meujukka masuka gejala da hasil diagosa peyakit : Gambar 3.4 Sequece Diagram User Megguaka Sistem Pakar 12

6 diguaka adalah ASUS memiliki operasi sistem adroid versi 4.3 Jelly Bea.adapu pegujia yag dilakuka yaitu terhadap pegujia satu gejala satu jeis peyakit. Gambar 4.3 adalah gambar yag meujukka masuka gejala da hasil diagosa peyakit. Gambar 4.2 Tampila Pegujia Beberapa Gejala Satu Jeis Peyakit 4.3 Pegujia Satu Gejala Satu Jeis Peyakit Pegujia ii dilakuka dega megguaka peragkat seluler berbasis mobile adroid. Peragkat mobile yag diguaka adalah Samsug Mii 2, memiliki operasi sistem adroid versi 2.2 Froyo.adapu pegujia yag dilakuka yaitu terhadap pegujia satu gejala satu jeis peyakit. Gambar 4.3 adalah gambar yag meujukka masuka gejala da hasil diagosa peyakit. Gambar 4.3 Tampila Pegujia Satu Gejala Satu Jeis Peyakit 4.4 Pegujia Satu Gejala Beberapa Jeis Peyakit Pegujia ii dilakuka dega megguaka peragkat seluler berbasis mobile adroid. Peragkat mobile yag Gambar 4.3 Tampila Pegujia Satu Gejala Satu Jeis Peyakit 4.5 Pegujia Sistem Berdasarka Hasil Rekam Medik Utuk memperoleh hasil yag objektif maka perlu dilakuka pegujia peyakit dega megguaka masuka gejala dari data rekam medik. pegujia dilakuka pada sistem terhadap 7 jeis peyakit dega megguaka masuka gejala data rekam medik. Terlihat bahwa 18 dari 20 pegujia didapatka hasil yag sama sedagka 2 dari 20 pegujia didapatka hasil yag berbeda. 2 pegujia tersebut meghasilka hasil yag berbeda karea masuka gejala pada poi 4 yaitu peyakit Otitis Media Akuta da Otitis Media Krois memiliki kemiripa gejala sehigga sistem haya megeluarka hasil akhir sesuai dega probabilitas tiap gejala da peyakit. Hal yag sama juga terjadi pada pegujia data rekam medik pada poi 20 yaitu terhadap peyakit Tosilitis da difteri. Berdasarka hasil tersebut, 13

7 diperoleh persetase dari keberhasila sistem sebesar x100% = 90%. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpula Adapu beberapa kesimpula yag dapat peulis uraika, yaitu sebagai berikut: 1. Sistem pakar dega metode iferesi teorema bayes dapat diguaka utuk membagu layaa kesehata diagosa peyakit, khususya peyakit THT pada aak. 2. Hasil persetase dari tigkat keberhasila sistem sebesar 90%. 3. Hasil kuesioer meujukka bahwa : 85.00% tidak megalami ke-sulita dalam megguaka aplikasi ii 90.00% sistem ii mampu memberika kemudaha, keyamaa serta ajura terapi pegobata peyakit THT yag sesuai 90.00% sistem bermafaat utuk meambah iformasi megeai pecaria jeis peyakit serta gejala peyakit THT dega mudah da cepat. 1. Medaftarka sistem ii secara olie agar dapat diakses da di dowload melalui play store adroid. Agar dapat mempermudah user utuk memafataatka sistem ii. 2. Dega adaya sistem olie, maka kedepaya diharapka dapat diciptaka layaa bagi admi utuk mempermudah proses iput, update da delete gejala peyakit, daftar peyakit maupu relasi keduaya. DAFTAR PUSTAKA Hull, D. L., 1989, The Metaphysics of Evolutio, Stoy Brook NY State Uiversity of New York Press, New York Kusumadewi, S.,2003, Artificial Itelligece (Tekik da Aplikasiya), Graha Ilmu, Yogyakarta. Kusrii., 2006, Sistem Pakar-Teori da Aplikasi, Adi Offset, Yogyakarta. Nugroho, A., 2010, Rekayasa Peragkat Luak Berorietasi Objek dega Megguaka Metode USDP, Adi Offset, Yogyakarta. 6.1 Sara Adapu beberapa sara yag dapat peulis uraika, yaitu sebagai berikut: 14