REKOMENDASI KEBIJAKAN PANEL KELAUTAN DAN PERIKANAN NASIONAL (PANELKANAS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "REKOMENDASI KEBIJAKAN PANEL KELAUTAN DAN PERIKANAN NASIONAL (PANELKANAS)"

Transkripsi

1 REKOMENDASI KEBIJAKAN PANEL KELAUTAN DAN PERIKANAN NASIONAL (PANELKANAS) BALAI BESAR PENELITIAN BADAN LITBANG KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014

2 RINGKASAN PENGENDALIAN HARGA GARAM NASIONAL Sistem pengendalian harga garam nasional melalui monitoring secara elektronik (e-monitoring) dan secara sistem resi gudang garam merupakan langkah yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan petambak garam. Harga garam merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh petambak garam dari tahun ke tahun. Musim garam hanya berlangsung 4 hingga 6 bulan dalam satu tahun, pada saat musim paceklik, produksi garam sangat rendah sehingga petambak garam mengalami kerugian yang besar. Sebaliknya pada saat musim puncak, harga garam sangat rendah sehingga keuntungan yang diperoleh tidak dapat menutupi kerugian yang dialami pada musim paceklik. Harga garam yang dikendalikan pada tingkat tertentu (sesuai peraturan pemerintah) dapat meningkatkan keuntungan usaha petambak garam. Penerapan e- monitoring dan sistem resi gudang garam akan mendorong penstabilan harga garam sesuai regulasi. Keberlanjutan usaha tambak garam khususnya dari sisi harga merupakan pendekatan yang digunakan dalam penyusunan naskah rekomendasi kebijakan ini. Sistem pengendalian harga garam secara nasional yang mengintegrasikan kebijakan-kebijakan pada tiga kementrian yang tekait yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian akan meningkatkan pendapatan petambak garam sebesar 10-20%. PENDAHULUAN Usaha produksi garam di Indonesia dicirikan dengan mayoritas usaha pegaraman rakyat (83%) yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia seperti Pulau Jawa dan Madura, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan sebagian di Pulau Sumatera. Salah satu ciri dari pegaraman rakyat di Indonesia adalah produksinya yang rendah dengan kualitas hasil produksi yang juga masih rendah ditambah dengan harga garam yang tidak stabil menyebabkan perekonomian petambak semakin terdesak. Berbagai upaya sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas produksinya. Terlebih peningkatan upaya tersebut semakin terdesak dengan opini yang berkembang di masyarakat yaitu ketidakmampuan negeri kepulauan ini menghasilkan produksi garam yang sesuai setidaknya untuk memenuhi kebutuhan negeri sendiri. Kebutuhan garam nasional dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk dan berkembangnya industri di Indonesia yaitu tahun 1997 sebesar ton, tahun 1998 sebesar ton, tahun 1999 sebesar ton dan tahun 2000 sebesar ton. Untuk tahun 2000 kebutuhan garam nasional berkisar ton untuk kebutuhan konsumsi dan 29 PENGENDALIAN HARGA GARAM NASIONAL BALAI BESAR PENELITIAN

3 ton untuk kebutuhan industri, sehingga total kebutuhan garam sebanyak ton, sedangkan produksi garam hanya ton. Ini berarti untuk memenuhi kebutuhan garam nasional dalam periode tahun 2000 harus mengimpor garam sebanyak ton 1, 2, 3. Kebutuhan garam tahun 2008 mencapai ton, yang terdiri dari garam konsumsi ton dan kebutuhan industri sebesar ton, produksi garam nasional sebesar ton sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus mengimpor sebesar ton 157,89% 4. Saat ini luas tambak garam di Indonesia hektar terdiri dari pegaraman rakyat seluas hektar dengan produktivitas maksimum 40 ton per hektar dan luas pegaraman yang dikelola PT. Garam (Persero) hektar dengan produktivitas maksimum 60 ton per hektar. Sampai tahun 2030 kebutuhan garam nasional akan mencapai ton yang terdiri dari industri CAP (chlore alcali) ton, garam rumah tangga ton, industri aneka pangan / pembersih ton 4. Apabila produktivitas garam nasional tidak ada peningkatan maka Indonesia akan terus menjadi negara pengimpor garam 5. Sementara itu, dengan produktivitas garam rakyat 30 PENGENDALIAN HARGA GARAM NASIONAL BALAI BESAR PENELITIAN atau yang relatif rendah dan kualitas garam yang dihasilkan juga rendah, diperparah lagi dengan harga garam yang tidak stabil menyebabkan petambak garam makin terjepit. Belum lagi dihadapkan dengan masuknya garam impor yang berarti garam lokal harus bersaing dengan garam impor menambah beban petambak garam semakin tidak berdaya. Meskipun harga garam telah diatur dengan Peraturan Menteri Perdagangan No 08/2007 tentang penetapan harga garam disebutkan bahwa kualitas garam untuk K1 (Rp 250,- per kg), K2 (Rp. 190,- per kg). Namun dalam prakteknya aturan main harga garam ini sering diabaikan atau tidak pernah diterapkan secara konsekuen oleh pengusaha sehingga petambak garam sering dirugikan. Belum ditambah dengan adanya aturan - aturan yang dikeluarkan perusahaan dalam hal pembelian garam menambah derita petambak garam karena pendapatan yang diperolehnya semakin sedikit dan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya 6. Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan naskah rekomendasi ini adalah berupa pendekatan keberlanjutan usaha melalui kestabilan harga garam pada tingkat

4 Harga (Rp./Ton) [REKOMENDASI KEBIJAKAN] 2014 petambak garam. Penulisan rekomendasi kebijakan ini bertujuan untuk mendapatkan metode monitoring harga garam yang tepat khususnya pada tingkat petambak garam serta implementasi penerapan sistem resi gudang sebagai upaya menstabilkan harga garam secara nasional. KETERGANTUNGAN PETAMBAK GARAM TERHADAP HARGA DAN PRODUKSI GARAM Harga Jual Garam dibawah Peraturan Pemerintah Kebutuhan garam nasional yang mencapai 3,5 juta ton per tahun meliputi 1,5 juta ton per tahun untuk garam konsumsi dan 2 juta ton untuk garam industri ternyata belum dapat dipenuhi dari produksi nasional. Harga dan produksi garam merupakan faktor krusial bagi kesejahteraan/pendapatan petambak garam. Harga garam yang stabil dan produksi garam yang berkualitas, akan menjamin kesejahteraan/pendapatan bagi rumah tangga petambak garam dalam satu tahun. Harga terendah garam di titik-titik pengumpul untuk kualitas KPI Rp /ton, dan KP2 Rp /ton (Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri nomor 2/DAGLU/PER/5/2011) namun kondisi riil dilapang menunjukkan bahwa harga jual garam ditingkat petani berdasarkan harga pasar (masih dibawah HPP) yaitu berkisar antara Rp s/d Rp. Rp /ton (Gambar 1). Ketergantungan yang tinggi terhadap musim yaitu berkisar antara 2 4 bulan produksi garam yang tidak diimbangi dengan kestabilan harga garam sesuai regulasi yang berlaku memaksa petambak garam untuk mencari strategi lain untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agus Sept Okt Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agus Sept K1 Harga Dasar K1 K2 Harga Dasar K2 K3 Gambar 1. Harga Garam Berdasarkan Kualitas dan Peraturan Pemerintah 31 PENGENDALIAN HARGA GARAM NASIONAL BALAI BESAR PENELITIAN

5 Salah satu strategi yang dilakukan oleh petambak garam adalah melalui penyimpanan sebagian hasil produksi garam untuk dijual tahun depan pada saat harga garam meningkat. Petambak garam biasanya menjual langsung produksi garamnya sebanyak 78% dan sisanya sebanyak 22% disimpan. Penjualan garam yang disimpan biasanya dilakukan pada bulan Januari Mei dimana harga garam cukup tinggi yaitu berkisar antara Rp per ton. Pada bulan Juni hingga Oktober harga garam berangsur angsur menurun disebabkan telah masuk musim produksi garam. Nilai Tukar Petambak Garam Indeks Nilai Tukar Perikanan (ITP) pada Petambak Garam merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan petambak garam dalam memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya. Kriteria besaran NTP Garam yang diperoleh dapat lebih rendah, sama atau lebih tinggi dari 100. NTP garam yang berkisar kurang dari 100 menunjukan bahwa keluarga petambak garam memiliki daya beli yang lebih rendah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan berpotensi untuk mengalami defisit anggaran rumah tangga. NTP garam berkisar diatas 100 menunjukan bahwa keluarga petambak garam memiliki kesejahteraan yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan memiliki potensi surplus pendapatan yang dapat digunakan untuk konsumsi kebutuhan sekunder, tersier maupun peningkatan aset usaha tambak garam. Pada Gambar 2 terlihat bahwa NTP Garam selama periode bulan Januari hingga oktober mengalami variasi yang cukup beragam. Pada bulan Januari hingga Maret, NTP Garam menunjukkan peningkatan, hal tersebut dikarenakan petambak garam mulai menjual garam simapanan hasil tahun Puncak penjualan garam dilakukan pada bulan Maret-April dimana pada periode bulan ini harga jual garam cukup tinggi yaitu sekitar Rp /ton. NTP mengalami penurunan mulai bulan April hingga Juni, faktor penyebab penurunan NTP diantaranya adalah dikarenakan harga garam yang mulai menurun. NTP mulai meningkat lagi hingga Agustus karena pada bulan ini sudah mulai dilakukan persiapan lahan dan panen sudah dilakukan pada bulan Agustus PENGENDALIAN HARGA GARAM NASIONAL BALAI BESAR PENELITIAN

6 Indeks Nilai Tukar Petambak Garam [REKOMENDASI KEBIJAKAN] Indeks Diterima (IT) Indeks Dibayar (IB) Nilai Tukar Petamba k (NTP) Bulan Gambar 2. Perkembangan Indeks yang diterima (IT), Indeks yang dibayar (IB) dan Indeks Tukar Perikanan (ITP) pada Petambak Garam di Kabupaten Sumenep, 2012 dan 2013 Gambar 2 menunjukan trend Indeks yang diterima (IT), indeks yang dibayar (IB) dan Indeks Nilai Tukar Perikanan (ITP) pada petambak garam. ITP terendah pada tahun 2013 adalah pada bulan Juni, dimana pada bulan tersebut produksi garam belum dimulai dan sisa penjualan garam yang disimpan tahun 2012 sudah mulai berkurang, peningkatan ITP mulai terjadi karena memasuki bulan Agustus sudah mulai musim garam, petambak sudah mulai persiapan lahan untuk usaha garam. Pada periode Januari Agustus 2013 ITP tertinggi yaitu pada bulan April, dimana pada bulan ini petambak banyak melakukan penjualan garam simpanan produksi REKOMENDASI KEBIJAKAN Skenario Kebijakan Skenario 1. Stabilitas Harga Garam Melalui Pendekatan e-monitoring Sistem e-monitoring harga merupakan sistem pengendalian harga melalui penyediaan data dan informasi yang real time/terkini sebagai dasar pengambilan kebijakan stabilisasi harga lebih lanjut secara cepat dan tepat. Skenario 2. Pembangunan infrastruktur pendukung sistem resi gudang garam Sistem resi gudang dapat menjadi instrumen pemasaran garam untuk memperoleh harga terbaik melalui penundaan penjualan garam pada saat musim panen raya sehingga harga jual garam menjadi lebih stabil selain juga berfungsi sebagai sarana penyimpanan logistik. 33 PENGENDALIAN HARGA GARAM NASIONAL BALAI BESAR PENELITIAN

7 Kebijakan/Program Prioritas Skenario 1. Stabilitas Harga Garam Melalui Pendekatan e-monitoring 1. Pembangunan sistem pengawasan produksi dan harga garam rakyat berbasis elektronik (e-monitoring system); 2. Penyiapan perangkat pendukung sistem pengawasan produksi dan harga garam rakyat berbasis elektronik; 3. Optimalisasi peran dan fungsi tim monitoring produksi dan harga garam tingkat pusat dan daerah. Skenario 2. Pembangunan infrastruktur pendukung sistem resi gudang-garam 1. Identifikasi BUMN/Perusahaan garam yang bersedia dan mampu menampung produksi garam rakyat per tahun; 2. Pembangunan gudang garam dengan kapasitas gudang sesuai dengan volume produksi pada sentra produksi garam (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur (Pulau Madura), Nusa Tenggara Timur); 3. Monitoring implementasi sistem resi gudang-garam secara terintegrasi antara 3 kementerian terkait (KKP, Perdagangan dan Perindustrian). Langkah Eksekusi 1. Kementerian Kelautan dan Perikanan menginiasi Keputusan Bersama antara 3 kementerian terkait (Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian) mengenai pelaksanaan e-monitoring dan pengembangunan infrastruktur resi gudang-garam. 2. BBPSEKP melakukan penelitian berupa Analisis Sosial, Ekonomi dan Teknis Implementasi sistem monitoring berbasis elektronik dan sistem resi gudang Produk Garam berkoordinasi dengan PUSDATIN dan KP3K. 3. PUSDATIN menyiapkan rancangan sistem, perangkat keras maupun perangkat lunak untuk e-monitoring sistem yang akan dibangun dan di kembangkan dengan masukan rekomendasi hasil penelitian dari BBPSEKP. 4. KP3K berperan dalam persiapan dan implementasi e-monitoring system yang dimulai dengan ujicoba pada beberapa lokasi sebelum dilakukan secara luas. 34 PENGENDALIAN HARGA GARAM NASIONAL BALAI BESAR PENELITIAN

8 5. KP3K berkoordinasi dengan BBPSEKP, Biro Hukum KKP, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan menyiapkan juklak/juknis maupun peraturan sebagai dasar implementasi sistem monitoring produksi dan harga garam berbasis elektronik serta sistem resi gudang garam. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN Kesimpulan Harga garam pada tingkat petambak garam saat ini masih jauh dibawah harga yang telah ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri nomor 2/DAGLU/PER/5/2011. Harga garam pada tingkat petambak garam hanya berkisar antara Rp s/d Rp /ton jauh dibawah harga yang telah ditetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp s/d Rp per ton. Penetapan harga garam pada tingkat petambak garam ditentukan pembeli (pengumpul/perusahaan), petambak garam tidak memiliki posisi tawar yang kuat karena tidak memiliki informasi pasar terhadap harga jual garam serta ketiadaan lembaga penjamin pada saat produksi garam berlimpah. Peran pemerintah dalam perlindungan terhadap petambak garam dapat dilakukan dalam dua skenario rekomendasi yang dirumuskan yaitu (1) Stabilitas Harga Garam Melalui Pendekatan e-monitoring dan (2) Pembangunan infrastruktur pendukung sistem resi gudang-garam. Rekomendasi Kebijakan Opsi rekomendasi kebijakan dalam pengendalian harga garam nasional untuk meningkatkan pendapatan petambak garam rakyat adalah (1) Stabilitas Harga Garam Melalui Pendekatan e-monitoring dan (2) Pembangunan infrastruktur pendukung sistem resi gudang-garam. Program dan kegiatan yang harus disiapkan untuk opsi kebijakan kesatu meliputi: (a) Pembangunan sistem pengawasan produksi dan harga garam rakyat berbasis elektronik (e-monitoring system); (b) Penyiapan perangkat pendukung sistem pengawasan produksi dan harga garam rakyat berbasis elektronik; dan (c) Optimalisasi peran dan fungsi tim monitoring produksi dan harga garam tingkat pusat dan daerah. Sedangkan untuk opsi kebijakan kedua beberapa program dan kegiatan yang harus dilakukan yaitu: (a) Pembangunan infrastruktur pendukung sistem resi gudang-garam; (b) Identifikasi BUMN/Perusahaan garam yang bersedia dan mampu menampung 35 PENGENDALIAN HARGA GARAM NASIONAL BALAI BESAR PENELITIAN

9 produksi garam rakyat per tahun; (c) Pembangunan gudang garam dengan kapasitas gudang sesuai dengan volume produksi pada sentra produksi garam (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur (Pulau Madura), Nusa Tenggara Timur); dan (d) Monitoring implementasi sistem resi gudang-garam secara terintegrasi antara 3 kementerian terkait (KKP, Perdagangan dan Perindustrian). DAFTAR PUSTAKA 1 Kompas, Garam Impor membuat Petambak Tekor, Banjir Garam Impor- Pendapatan Petambak Jatuh.Indonesia Terpaksa Impor Garam Lagi. Edisi Maret dan Oktober. 2 Kementerian Kelautan dan Perikanan Buku panduan pembuatan garam bermutu. Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non Hayati, Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 3 Apriliani, T dan Yulisti, M Pengembangan Pergaraman Rakyat di Kelurahan Palenggu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Warta Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol.2 No.1. 4 Jati, W dan Purwoko, Ironi Industri Garam Nasional. Bisnis Indonesia, Senin 7 September. 5 Saad, S Indonesia Sebagai Negara Pengimpor Garam sampai Direktorat P3K Departemen Kelauatan dan Perikanan. Jakarta. 6 Manadiyanto, et. al Laporan Akhir Panel Kelautan dan Perikanan Nasional-Bidang Produk Kelautan. Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 7 Apriliani,T. et al. Laporan Akhir Penelitian Panel Kelautan dan Perikanan Nasional. Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Jakarta. PENULIS REKOMENDASI Tenny Apriliani, Rizky Aprilian Wijaya dan Freshty Yulia Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Jl. Pasir Putih I, Ancol Timur, Jakarta Utara apriliani_tenny@yahoo.com 36 PENGENDALIAN HARGA GARAM NASIONAL BALAI BESAR PENELITIAN

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 4 OPTIMALISASI KINERJA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA GARAM RAKYAT RAKYAT (PUGAR)

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 4 OPTIMALISASI KINERJA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA GARAM RAKYAT RAKYAT (PUGAR) NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 4 OPTIMALISASI KINERJA PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA GARAM RAKYAT RAKYAT (PUGAR) RINGKASAN Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) merupakan bagian PNPM Mandiri Kelautan

Lebih terperinci

Draft rekomendasi: Pengembangan sistem informasi manajemen pasar dan pemasaran garam di Indonesia. (P2HP dan KP3K)

Draft rekomendasi: Pengembangan sistem informasi manajemen pasar dan pemasaran garam di Indonesia. (P2HP dan KP3K) 1 Draft rekomendasi: Pengembangan sistem informasi manajemen pasar dan pemasaran garam di Indonesia. (P2HP dan KP3K) Sasaran Rekomendasi : Kebijakan Pasar dan Perdagangan Latar Belakang Garam merupakan

Lebih terperinci

REKOMENDASI KEBIJAKAN PANEL KELAUTAN DAN PERIKANAN NASIONAL (PANELKANAS)

REKOMENDASI KEBIJAKAN PANEL KELAUTAN DAN PERIKANAN NASIONAL (PANELKANAS) REKOMENDASI KEBIJAKAN PANEL KELAUTAN DAN PERIKANAN NASIONAL (PANELKANAS) BALAI BESAR BADAN LITBANG KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 PENETAPAN HARGA DASAR RUMPUT LAUT NASIONAL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN buah pulau dengan luas laut sekitar 5,8 juta km 2 dan bentangan garis

I. PENDAHULUAN buah pulau dengan luas laut sekitar 5,8 juta km 2 dan bentangan garis I. PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.508 buah pulau dengan luas laut sekitar 5,8 juta km 2 dan bentangan garis pantai sepanjang 81.000

Lebih terperinci

PRODUKSI GARAM INDONESIA

PRODUKSI GARAM INDONESIA PRODUKSI GARAM IDOESIA o A 1.1 eraca Garam asional eraca garam nasional merupakan perbandingan antara kebutuhan, produksi, ekspor, dan impor komoditas garam secara nasional dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. umumnya, khususnya sebagai sumber penyediaan energi dan protein. Neraca

I. PENDAHULUAN. umumnya, khususnya sebagai sumber penyediaan energi dan protein. Neraca 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia pada umumnya, khususnya sebagai sumber penyediaan energi dan protein. Neraca Bahan Makanan (NBM) Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan sektor utama perekonomian dari sebagian besar negara-negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor

Lebih terperinci

Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis

Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis Sektor pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi daerah, walaupun saat ini kontribusinya terus menurun dalam pembentukan Produk Domestik

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN BERAS

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN BERAS BADAN PUSAT STATISTIK No. 109/12/Th. XVIII, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN BERAS A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) NOVEMBER 2015

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kandungan Nutrisi Serealia per 100 Gram

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kandungan Nutrisi Serealia per 100 Gram I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan sumber daya alam dalam bidang pertanian merupakan keunggulan yang dimiliki Indonesia dan perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat. Pertanian merupakan aset

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH BADAN PUSAT STATISTIK No. 21/04/Th. X, 2 April 2007 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Pada Januari 2007, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013 Pada Februari, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh tercatat sebesar 103,36 turun sebesar 0,08 persen dibandingkan bulan Januari. Hal ini disebabkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami peningkatan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 54 / VII / 1 Oktober 2004 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN HARGA PRODUSEN GABAH Pada bulan Juli 2004, petani mampu menjual hasil produksinya 1,00 persen lebih tinggi dibanding harga bulan Juni

Lebih terperinci

ANALISIS DESKRIPTIF PENETAPAN HARGA PADA KOMODITAS BERAS DI INDONESIA

ANALISIS DESKRIPTIF PENETAPAN HARGA PADA KOMODITAS BERAS DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk Indonesia yang setiap tahun bertambah sehingga permintaan beras mengalami peningkatan juga dan mengakibatkan konsumsi beras seringkali melebihi produksi. Saat

Lebih terperinci

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 66/Permentan/OT.140/12/2006 TENTANG

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 66/Permentan/OT.140/12/2006 TENTANG CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 66/Permentan/OT.140/12/2006 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Garam merupakan komoditas vital yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari untuk dikonsumsi maupun untuk kegiatan industri. Permintaan garam terus meningkat seiring

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2015 BPS PROVINSI ACEH No.44/09/Th.XVIII, 1 September 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2015 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan

Lebih terperinci

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 1 PENGUATAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN TANGKAP (PUMP-PT)

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 1 PENGUATAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN TANGKAP (PUMP-PT) NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 1 PENGUATAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN PERIKANAN TANGKAP (PUMP-PT) RINGKASAN Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Tangkap (PUMP PT) merupakan bagian

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016 BPS PROVINSI ACEH No.45/10/Th.XIX, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM KERAGAAN BAWANG MERAH Perkembangan Produksi Bawang Merah di Indonesia

V. GAMBARAN UMUM KERAGAAN BAWANG MERAH Perkembangan Produksi Bawang Merah di Indonesia 58 V. GAMBARAN UMUM KERAGAAN BAWANG MERAH 5.1. Perkembangan Produksi Bawang Merah di Indonesia Bawang merah sebagai sayuran dataran rendah telah banyak diusahakan hampir di sebagian besar wilayah Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB I. PENDAHULUAN A. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman pangan yang sampai saat ini dianggap sebagai komoditi terpenting dan strategis bagi perekonomian adalah padi, karena selain merupakan tanaman pokok bagi sebagian

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN OKTOBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN OKTOBER 2015 BPS PROVINSI ACEH No.52/11/Th.XVIII, 2 November 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN OKTOBER 2015 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2013

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2013 Pada Januari 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh tercatat sebesar 103,44 turun sebesar 0,36 persen dibandingkan bulan Desember 2012. Hal ini disebabkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami

Lebih terperinci

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 3 PERLUASAN AKSES PASAR UNTUK MENJAMIN KEBERLANJUTAN MANFAAT DAN OUTCOME PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN (PUMP-P2HP)

NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 3 PERLUASAN AKSES PASAR UNTUK MENJAMIN KEBERLANJUTAN MANFAAT DAN OUTCOME PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN (PUMP-P2HP) NASKAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 3 PERLUASAN AKSES PASAR UNTUK MENJAMIN KEBERLANJUTAN MANFAAT DAN OUTCOME PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN (PUMP-P2HP) RINGKASAN Rekomendasi kebijakan yang ditekankan kepada

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH No. 56 / IX / 1 Nopember 2006 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) Pada bulan Agustus 2006, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 102,60

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015 BPS PROVINSI ACEH No.02/01/Th.XIX, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 87/Permentan/SR.130/12/2011 /Permentan/SR.130/8/2010 man/ot. /.../2009 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri. Seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas perekonomian di suatu wilayah akan menyebabkan semakin

Lebih terperinci

KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT No. Tanggal Media Berita 1. 13 September Investor Daily Indonesia OP akan Turunkan Harga Garam Jadi Rp 4.000/Kg 2. 13 September Kompas Operasi Pasar Garam Dikaji 3 13 September Media Indonesia Sisa Garam

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) No. 40 / VI / 1 Agustus 2003 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *)! Pada bulan 2003, Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional naik 0,05 persen dibanding bulan April 2003, yaitu dari 119,12 menjadi 119,18.

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2015 BPS PROVINSI ACEH No.52/12/Th.XVIII, 1 Desember 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2015 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH BADAN PUSAT STATISTIK No. 57/09/Th. XIII, 1 September 2010 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) AGUSTUS 2010

Lebih terperinci

Dr. Ir. Sukardi, M.Si

Dr. Ir. Sukardi, M.Si DATA MENCERDASKAN BANGSA Disampaikan Pada Acara : Rapat Koordinasi Pembangunan antara Gubernur dengan Bupati/Walikota dan SKPD Provinsi Kalimantan Tengah Di Aula Serba Guna BAPPEDA Provinsi Kalteng, 12

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2013

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2013 BPS PROVINSI ACEH No.2/1/Th.XVII, 2 Januari 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2013 Untuk pertama kalinya pada bulan Desember 2013, data NTP

Lebih terperinci

Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan INDONESIA. Volume 7, Agustus 2017

Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan INDONESIA. Volume 7, Agustus 2017 Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan INDONESIA Volume 7, Agustus 2017 IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN April - Juni 2017 Rendahnya kejadian kebakaran hutan Musim panen utama padi dan jagung lebih tinggi dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia terbentang sepanjang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia terbentang sepanjang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia terbentang sepanjang 3.977 mil diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik terdiri dari luas daratan 1.91

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 25/04/51/Th. X, 1 April 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2016, NTP BALI TURUN 0,54 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali bulan Maret 2016 tercatat mengalami penurunan sebesar 0,54

Lebih terperinci

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah.

perluasan kesempatan kerja di pedesaan, meningkatkan devisa melalui ekspor dan menekan impor, serta menunjang pembangunan wilayah. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan adalah meningkatkan produksi untuk memenuhi penyediaan pangan penduduk, mencukupi kebutuhan bahan baku industri dalam

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 68/10/51/Th. IX, 1 Oktober 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. SEPTEMBER 2015, NTP BALI NAIK 0,28 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali bulan September 2015 tercatat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Paling tidak ada lima peran penting yaitu: berperan secara langsung dalam menyediakan kebutuhan pangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 27/04/51/Th. IX, 1 April 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. MARET 2015, NTP BALI TURUN SEBESAR 0,47 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali bulan Maret 2015 mengalami

Lebih terperinci

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011 Nomor. 30/AN/B.AN/2010 0 Bagian Analisa Pendapatan Negara dan Belanja Negara Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN SETJEN DPR-RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan Oktober 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan Oktober 2017 NTP Oktober 2017 sebesar 96,75 atau naik 0,61 persen dibanding

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai penyedia pangan yang cukup bagi penduduknya dan pendukung

I. PENDAHULUAN. sebagai penyedia pangan yang cukup bagi penduduknya dan pendukung I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kerangka pembangunan nasional, mandat utama sektor pertanian adalah sebagai penyedia pangan yang cukup bagi penduduknya dan pendukung perkembangan sektor-sektor

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) No. 28/3/Th. XVIII, 2 Maret 215 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN ) PRODUKSI PADI TAHUN (ANGKA SEMENTARA) DIPERKIRAKAN TURUN,63 PERSEN A. PADI Produksi padi tahun sebanyak 7,83

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MENYANGGA ANJLOKNYA HARGA GABAH PADA PANEN RAYA BULAN FEBRUARI S/D APRIL 2007

KEBIJAKAN MENYANGGA ANJLOKNYA HARGA GABAH PADA PANEN RAYA BULAN FEBRUARI S/D APRIL 2007 KEBIJAKAN MENYANGGA ANJLOKNYA HARGA GABAH PADA PANEN RAYA BULAN FEBRUARI S/D APRIL 2007 Pendahuluan 1. Produksi padi di Indonesia mengikuti siklus musim, dimana panen raya dimulai pada bulan Februari sampai

Lebih terperinci

Kata Pengantar KATA PENGANTAR

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Kata Pengantar i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-nya sehingga penyusunan buku Menuju Industrialisasi Garam Rakyat dapat diselesaikan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 123/Permentan/SR.130/11/2013 /OT.1 TENTANG

KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 123/Permentan/SR.130/11/2013 /OT.1 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 123/Permentan/SR.130/11/2013 /OT.1 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 69/PERMENTAN/SR.130/11/2012 TENTANG

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2016 BPS PROVINSI ACEH No.02/01/Th.XX, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2016 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat September 2017, Nilai Tukar Petani Sulawesi Barat sebesar 107,57. Nilai Tukar Petani

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sektor ini memiliki share sebesar 14,9 % pada

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18 No. 51/09/34/Th.XVI, 1 September 2014 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Agustus 2014, NTP

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JUNI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JUNI 2017 No. 45/07/71/Th.XI, 3 Juli 2017 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JUNI 2017 Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Utara pada 2017 turun 0,03 persen, dari nilai 92,43 pada bulan Mei menjadi 92,40 di

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 57/10/13/Th XVIII, 1 Oktober 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2015 SEBESAR 97,08 ATAU NAIK 0,11 PERSEN

Lebih terperinci

Tinjauan Spasial Produksi dan Konsumsi Beras

Tinjauan Spasial Produksi dan Konsumsi Beras ARTIKEL Tinjauan Spasial Produksi dan Konsumsi oleh Rumah Tangga Tahun 2007 Oleh: Slamet Sutomo RINGKASAN Ditinjau dari sisi produksi dan konsumsi secara total, produksi beras di Indonesia pada tahun 2007

Lebih terperinci

DALAM JABATAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017

DALAM JABATAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi DALAM JABATAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 SERTIFIKASI

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE APRIL 2017

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE APRIL 2017 BPS PROVINSI ACEH No.19/5/Th.XX, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE APRIL 2017 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di beberapa

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM MENGAKSELERASI PROGRAM PANGAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016 BPS PROVINSI ACEH No.06/02/Th.XIX, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa

Lebih terperinci

NTP Provinsi Aceh, September 2017 sebesar 94,18. Inflasi Pedesaan, September 2017 sebesar 0,46 persen.

NTP Provinsi Aceh, September 2017 sebesar 94,18. Inflasi Pedesaan, September 2017 sebesar 0,46 persen. BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH NTP Provinsi Aceh, September 2017 sebesar 94,18. Inflasi Pedesaan, September 2017 sebesar 0,46 persen. Selama September 2017, di tingkat petani terjadi penurunan ratarata

Lebih terperinci

KAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH DAN HET PUPUK MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENDAPATAN PETANI

KAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH DAN HET PUPUK MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENDAPATAN PETANI KAJIAN KEBIJAKAN HPP GABAH DAN HET PUPUK MENDUKUNG PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENDAPATAN PETANI Pendahuluan 1. Situasi perberasan yang terjadi akhir-akhir ini (mulai Maret 2008) dicirikan dengan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016 BPS PROVINSI ACEH No.26/06/Th.XIX, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 11/02/51/Th. IX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. JANUARI 2015, NTP BALI TURUN SEBESAR 0,01 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Januari

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE MEI 2017

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE MEI 2017 BPS PROVINSI ACEH No.27/6/Th.XX, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE MEI 2017 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di beberapa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 19/03/51/Th. X, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI FEBRUARI 2016, NTP BALI NAIK 0,44 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali bulan Februari 2016 tercatat mengalami kenaikan sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH No. 19 / IX / 3 April 2006 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) Pada bulan Januari 2006, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 100,72 atau

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 59 / VII / 1 Nopember 2004 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH Pada bulan Agustus 2004, Nilai Tukar Petani (NTP) adalah 103,99 atau turun 1,66 persen dibanding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beras/padi. Komoditas yang memiliki nama lain Zea mays merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. beras/padi. Komoditas yang memiliki nama lain Zea mays merupakan sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung adalah salah satu komoditas yang penting di Indonesia setelah beras/padi. Komoditas yang memiliki nama lain Zea mays merupakan sumber pangan penduduk yang tersebar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor hortikultura berperan penting dalam mendukung perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat melalui nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Produk Domestik Bruto (PDB)

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 31/7/Th. IV, 1 Juli 216 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 215 PRODUKSI PADI TAHUN 215 NAIK 28,8 PERSEN A. PADI Produksi padi tahun 215 sebanyak 2,33 juta ton gabah

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2013 SEBESAR 117,68

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2013 SEBESAR 117,68 No. 33/07/34/TH.XV, 01 Juli 2013 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2013 SEBESAR 117,68 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Juni 2013, Nilai Tukar Petani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pangan yang sangat penting bagi kebutuhan kita sehari-hari baik dalam rumah tangga

BAB 1 PENDAHULUAN. pangan yang sangat penting bagi kebutuhan kita sehari-hari baik dalam rumah tangga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula adalah merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok (sembako) kebutuhan pangan yang sangat penting bagi kebutuhan kita sehari-hari baik dalam rumah tangga maupun

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MEI 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MEI 2017 No. 40/06/71/Th.XI, 2 Juni 2017 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MEI 2017 Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Utara pada 2017 meningkat 0,30 persen, dari nilai 92,15 pada bulan April menjadi 92,43

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 26/5/32/Th XVII, 4 Mei 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2015 SEBESAR 102,78 (2012=100) Nilai

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40 No. 59/11/34/Th.XVI, 3 November 2014 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Oktober 2014, NTP

Lebih terperinci

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE AGUSTUS 2017

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE AGUSTUS 2017 BPS PROVINSI ACEH No.40/8/Th.XX, 4 September 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE AGUSTUS 2017 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia adalah sebagai makanan pokok karena hampir seluruh

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia adalah sebagai makanan pokok karena hampir seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam sendi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Posisi komoditas beras bagi sebagian besar penduduk Indonesia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH Pedesaan, Dan Harga Produsen Gabah No. 48/11/Th. XX, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH NTP Provinsi Aceh, Oktober

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 58/10/13/Th XIX, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT SEPTEMBER 2016 SEBESAR 97,81 ATAU NAIK 0,70 PERSEN NTP

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani Sulawesi Utara Oktober 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani Sulawesi Utara Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISIK PROVINSI SULAWESI UTARA Perkembangan Nilai Tukar Petani Sulawesi Utara 2017 Nilai Tukar Petani 2017 sebesar 94,27 atau naik 1,38 persen Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Utara pada

Lebih terperinci

DAMPAK KENAIKAN HARGA IKAN SEGAR TERHADAP KESEJAHTERAAN NELAYAN Kajian Singkat

DAMPAK KENAIKAN HARGA IKAN SEGAR TERHADAP KESEJAHTERAAN NELAYAN Kajian Singkat PUSAT KAJIAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERADABAN MARITIM DAMPAK KENAIKAN HARGA IKAN SEGAR TERHADAP KESEJAHTERAAN NELAYAN Kajian Singkat Suhana 2/4/2010 Suhana, 2010. Kenaikan harga ikan segar pada Desember

Lebih terperinci

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik B O K S Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-29 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terus

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 11/02/51/Th. X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. JANUARI 2016, NTP BALI TURUN 0,16 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali bulan Januari 2016 tercatat

Lebih terperinci

KAJIAN KEBIJAKAN PERBERASAN

KAJIAN KEBIJAKAN PERBERASAN Pendahuluan KAJIAN KEBIJAKAN PERBERASAN 1. Dalam upaya mewujudkan stabilitas harga beras, salah satu instrumen kebijakan harga yang diterapkan pemerintah adalah kebijakan harga dasar dan harga maksimum,

Lebih terperinci

STABILISASI HARGA PANGAN

STABILISASI HARGA PANGAN STABILISASI HARGA PANGAN Oleh : Dr.Ir. Nuhfil Hanani AR DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2008 PERANAN KOMODITAS PANGAN PRODUSEN KESEMPATAN KERJA DAN PENDAPATAN KONSUMEN RUMAH TANGGA AKSES UNTUK GIZI KONSUMEN

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permalan mempunyai peranan penting dalam pengambilan keputusan, untuk perlunya dilakukan tindakan atau tidak, karena peramalan adalah prakiraan atau memprediksi peristiwa

Lebih terperinci

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1. Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1. Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali Inflasi Januari 2016 Melambat dan Terkendali Inflasi pada awal tahun 2016 mengalami perlambatan dibandingkan dengan bulan lalu. Pada Januari 2016, inflasi IHK tercatat sebesar 0,51% (mtm), lebih rendah

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2013)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2013) BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 72/11/35/Th XI.,1 November PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun ) A. PADI B. JAGUNG Angka Ramalan (ARAM) II produksi Padi Provinsi Jawa Timur tahun sebesar

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Sumatera Barat Oktober No.57/11/13/Th. XX, 1 November BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan impor jeruk yang kian meningkat dalam sepuluh tahun ini

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan impor jeruk yang kian meningkat dalam sepuluh tahun ini I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan impor jeruk yang kian meningkat dalam sepuluh tahun ini membuat Indonesia menjadi pangsa pasar yang menjanjikan bagi negara lain dalam memasarkan produknya.

Lebih terperinci

Refleksi Capaian Kegiatan T.A 2017 dan Outlook Rencana Kerja T.A 2018 Ditjen. Perikanan Budidaya

Refleksi Capaian Kegiatan T.A 2017 dan Outlook Rencana Kerja T.A 2018 Ditjen. Perikanan Budidaya Refleksi Capaian Kegiatan T.A 2017 dan Outlook Rencana Kerja T.A 2018 Ditjen. Perikanan Budidaya 1 Refleksi Capaian Kegiatan DJPB T.A 2017 2 CAPAIAN IKU DJPB TAHUN 2017 Realisasi Produksi Tahun 2017 :

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MARET 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MARET 2017 No.23/04/71/Th.XI, 3 April 2017 NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MARET 2017 Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Utara pada Maret 2017 hanya 91,65 atau turun 0,89 persen dibanding bulan sebelumnya

Lebih terperinci