BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

Transkripsi

1 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM MENGAKSELERASI PROGRAM PANGAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI SULAWESI TENGAH DIALOG KEBIJAKAN DAN SEMINAR NASIONAL PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI) Luas Wilayah : Daratan = ,72 Km2 (RTRWP,2013) Laut = ,75 Km2 Garis Pantai = Km2 Jumlah Pulau = Pulau Secara Geografis Sulawesi Tengah terletak pada Posisi LU dan LS, serta dan BT. Batas - Batas Wilayah : Utara : Laut Sulawesi & Prov. Gorontalo Timur : Prov. Maluku & Maluku Utara Selatan : Prov. Sulsel & Sultra Barat : Prov. Sulbar dan Selat Makassar Administratif Pemerintahan : 12 Kabupaten 1 Kota 171 Kecamatan Desa dan 169 Kelurahan Jumlah Penduduk : Tahun 2014sejumlah jiwa dengan kepadatan rata rata 45 jiwa/km2 1

2 TAHAPAN PEMBANGUNAN MENURUT RPJPD SULAWESI TENGAH RPJMD TAHAP KUALITAS SDM 2 DAYA SAING 93 JARINGAN INFRASTRUKTUR 2

3 PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH DAN NASIONAL Sumber: BPS, 2016 (Diolah Kembali). Ekonomi Sulawesi Tengah Tahun 2015 tumbuh 15,56 persen lebih tinggi dibanding dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 4,79 persen. Capaian Ekonomi Sulawesi Tengah Tahun 2015 tersebut telah melampaui target yang diamanatkan didalam RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah yang menargetkan sebesar 9,45 persen pada tahun

4 PERBANDINGAN RATA-RATA LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI SULTENG, KTI DAN NASIONAL, PERIODE Sumber: BPS, 2016 (Diolah Kembali). A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 6,08 5,85 5,59 6,78 6,32 2,18 Sumber: BPS, 2016 (Diolah Kembali). 4

5 SITUASI KETERSEDIAAN KOMODITAS PANGAN STRATEGIS PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015 KOMODITAS PANGAN SURPLUS BERAS, JAGUNG, DAGING UNGGAS DAN IKAN Keterangan: Angka di dalam kurung menandakan defisit Sumber Data : BKP Prov. Sulteng, 2016, diolah Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah, NO. PROVINSI *) 1. NTP Sub Sektor Tanaman Pangan 92,18 98,47 2. NTP Sub Sektor Hortikultura 108,85 108,39 3. NTP Sub Sektor Tan.Perkebunan Rakyat 91,64 90,96 4. NTP Sub Sektor Peternakan 106,58 105,61 5. NTP Sub Sektor Perikanan 104,88 106,00 *) 2016 Kondisi Bulan Februari 2016 Nilai NTP petani Tanaman Pangan dan Perkebunan tahun 2015 yang bernilai dibawah 100 menandakan tekanan terhadap daya beli petani karena indeks harga yang diterima petani lebih kecil dari indeks harga yang dibayar petani. 5

6 PERKEMBANGAN NTP GABUNGAN SULAWESI TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 FEBRUARI Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari indeks yg diterima petani (lt) (%) indeks yg dibayar petani (lb) (%) NTP Gabungan Sulteng (%) indeks yg diterima petani (lt) (%) indeks yg dibayar petani (lb) (%) NTP Gabungan Sulteng (%) Sumber BPS Sulteng, NTP SEKTOR PERTANIAN SULAWESI TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 FEBRUARI 2016 SUB SEKTOR : TANAMAN PANGAN Sumber BPS Sulteng,

7 NTP SEKTOR PERTANIAN SULAWESI TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 FEBRUARI 2016 SUB SEKTOR : HORTIKULTURA Sumber BPS Sulteng, NTP SEKTOR PERTANIAN SULAWESI TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 FEBRUARI 2016 SUB SEKTOR : PERKEBUNAN Sumber BPS Sulteng,

8 NTP SEKTOR PERTANIAN SULAWESI TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 FEBRUARI 2016 SUB SEKTOR : PETERNAKAN Sumber BPS Sulteng, NTP SEKTOR PERTANIAN SULAWESI TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 FEBRUARI 2016 NTP GABUNGAN Sumber BPS Sulteng,

9 NILAI TUKAR USAHA PERTANIAN (NTUP) MENURUT SUBSEKTOR DAN PERKEMBANGANNYA NOVEMBER-DESEMBER 2015 Kelompok Pengeluaran November Desember Perubahan (%) 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya NTUP NTUP Tanpa Perikanan NTUP diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), tanpa memperhitungkan pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga. Dengan demikian NTUP menggambarkan bahwa tingkat pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga petani, termasuk peternak dan nelayan di Sulawesi Tengah berperan cukup signifikan dalam menurunkan besaran nilai tukar. PERSENTASE DESA MENURUT SUMBER PENGHASILAN UTAMA MAYORITAS PENDUDUK Industri Pengolahan, 0.25 Perdagangan Besar/Eceran, 1.91 Angkutan, Pergudangan, Komunikasi; 0,10 Jasa, 2.97 Lainnya, Pertambangan dan Penggalian, 0.60 PERTANIAN Pertanian,

10 BANYAKNYA DESA/KELURAHAN YANG BERSUMBER PENGHASILAN UTAMA SEBAGIAN BESAR PENDUDUK ADALAH PERTANIAN MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA JUMLAH DESA/KELURAHAN PODES 2014 JUMLAH DESA/KELURAHAN PERTANIAN % (1) (2) (3) (4) Banggai Kepulauan ,61 Banggai ,36 Morowali ,74 Poso ,18 Donggala ,42 Toli-toli ,14 Buol ,91 Parigi Moutong ,89 Tojo Una-una ,31 Sigi ,18 Banggai Laut ,97 Morowali Utara ,80 Palu ,11 Sulawesi Tengah ,50 PERSENTASE DESA/KELURAHAN YANG BERSUMBER PENGHASILAN UTAMA SEBAGIAN BESAR PENDUDUK ADALAH PERTANIAN MENURUT KABUPATEN/KOTA 97,14 93,91 90,42 96,89 97,18 11,11 91,18 96,80 99,31 94,36 98,61 96,97 94,74 Sumber : Podes,

11 LAHAN SAWAH & PEMANFAATANNYA, 2015 (HEKTAR) 21 KAB/KOTA LUAS BAKU POTENSI LUAS TANAM % PEMANFAATAN Banggai Kepulauan ,61 Banggai ,72 Morowali ,26 Poso ,70 Donggala ,83 Tolitoli ,83 Buol ,33 Parigi Maoyong ,09 Tojo Una-una ,21 Sigi ,57 Banggai Laut Morowali Utara ,12 Palu ,60 Jumlah ,20 SITUASI KETERSEDIAAN KOMODITAS PANGAN STRATEGIS TAHUN 2015 PROVINSI SULAWESI TENGAH NO JENIS PANGAN KONSUMSI SURPLUS / KETERSEDIAAN JUMLAH PERKAPITA/TAHUN TOTAL KONSUMSI PERIMBANGAN DEFISIT (TON) PENDUDUK (KG) PENDUDUK (TON) (JIWA) (TON) Beras 593,540 2,876, , ,847 Surplus 2 Jagung 72,786 2,876, ,751 69,035 Surplus 3 Kedelai 12,948 2,876, ,959 (2,011) Defisit 4 Cabe 10,733 2,876, ,592 (25,859) Defisit 5 Bawang Merah 4,400 2,876, ,375 (54,975) Defisit 6 Daging 7,083 2,876, ,637 (2,554) Defisit 7 Daging Unggas 17,609 2,876, ,219 6,390 Surplus 8 Telur 13,371 2,876, ,692 (4,321) Defisit 9 Ikan 1,487,654 2,876, ,858 1,348,796 Surplus Sumber Data : 1. Konsumsi Penduduk Perkapita/tahun : Susenas Data Ketersediaan : BPS SulTeng 2014, diolah 11

12 4/19/2016 PETA KETERSEDIAAN PANGAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2014 Lahan Sawah (Irigasi Teknis, Semi Teknis, Sederhana, Pedesaan, Tadah Hujan, Pasang Surut/Lebak) Lahan Kering untuk Pertanian ( Ha) Tanam Padi 1 Kali Ha Tanam Padi 2 Kali Ha Tegalan / Kebun Ha POTENSI TANAM SETAHUN HA Ladang/Huma Ha Tanam Padi 3 Kali Ha Di Tanami Tanaman Lain Ha Tidak Diusahakan/Bero Ha Sumber : BPS

13 4/19/2016 CAPAIAN PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI TAHUN 2015 (ASEM 2015 TERHADAP ATAP 2014) No. KOMODITAS 1 PADI LUAS PANEN (Ha) ATAP ASEM Δ% ASEM 2015 TERHADAP ATAP 2014 PRODUKTIVITAS ATAP ASEM Δ% ATAP PRODUKSI ASEM 2015 Δ% 219, ,057 (4.81) ,022,055 1,015,368 (0.65) 213, ,918 (4.56) ,006,437 1,001,949 (0.45) 5,959 5,139 (13.76) (0.38) 15,618 13,419 (14.08) 2 JAGUNG 41,647 32,502 (21.96) (1.30) 170, ,123 (22.96) 3 KEDELAI 10,138 7,094 (30.03) ,399 13,270 (19.08) PADI SAWAH PADI LADANG PERBANDINGAN PRODUKSI PADI (DALAM TON) ANTAR PROVINSI DI KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN 2014 Sumber: BPS RI 13

14 4/19/2016 PERBANDINGAN PRODUKSI JAGUNG (DALAM TON) ANTAR PROVINSI DI KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN 2014 Sumber: BPS RI PERBANDINGAN PRODUKSI KACANG KEDELAI (DALAM TON) ANTAR PROVINSI DI KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN 2014 Sumber: BPS RI 14

15 4/19/2016 PERBANDINGAN JUMLAH POPULASI SAPI POTONG ANTAR PROVINSI DI KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN 2014 * Sumber: BPS RI *) angka sementara ALOKASI ANGGARAN SEKTOR PERTANIAN SULAWESI TENGAH TAHUN BKP Dinas Pertanian Dinas Peternakan Dinas Perkebunan Bakorluh Catatan : Alokasi Anggaran Sektor Pertanian dan Subsektornya dari Total APBD Tahun 2016 yaitu 14,95% 15

16 4/19/