UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI BANGUN RUANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI BANGUN RUANG"

Transkripsi

1 Page 41 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI BANGUN RUANG Leni Lestari Drs. Nyoto Harjono, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar-FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK Latar belakang dalam penelitian ini adalah mata pelajaran matematika dipandang sebagai ilmu yang sulit untuk dipahami dan masih abstrak.secara umum pula prestasi anakanak di sekolah dasar di bidang matematika rendah. Ini di buktikan di berbagai tempat, pada hasil nilai ulangan harian maupun pada nilai Ujian Nasional. Hal tersebut di duga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01. Untuk mencapai perbaikan itu maka dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan model PBLyang bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar matematika pada peserta didik kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 13 peserta didik yaitu 5 perempuan dan 8 laki-laki. Jenis penelitian ini dilaksanakan 2 siklus. Siklus 1 menggunakan model pembelajaran PBL belum memenuhi harapan peneliti karena nilai yang diperoleh belum maksimal. Pada hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar di lihat dari nilai rata-rata sebelum dilakukan tindakan yaitu 55, setelah dilakukan tindakan kelas pada siklus I hasil belajar meningkat menjadi 74 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 82,5. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika kelas 4 menggunakan model pembelajaran PBL dapat disimpulkan dapat meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik. Kata Kunci : problem based learning, proses dan hasil belajar matematika.

2 Page 42 PENDAHULUAN Dalam mengembangkan potensi peserta didik dapat ditempuh melalui beberapa cara termasuk pada pembelajaran matematika. Berdasarkan Lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi khususnya tentang mata pelajaran Matematika SD/MI, matematika merupakan ilmu yang menjadi landasan untuk mata pelajaran lain dan mempunyai peran penting dalam memajukan daya pikir manusia. Oleh sebab itu penguasaan ilmu matematika harus diajarkan sejak dini untuk menanamkan peserta didik akan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan untuk bekerja sama. Matematika menjadi ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena melalui matematika kita dapat menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari. Menurut (Ali 2013) matematika adalah ilmu pengetahuan eksak dan terorganisasi, ilmu yang berkaitan dengan penalaran yang logis, tentang bilangan-bilangan dan hubunganhubungannya, tentang suatu ide, struktur-struktur serta hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis, dan bersifat aksioma atau postulat akhirnya ke dalil atau teorema, yaitu matematika dipandang sebagai ilmu pasti dan perlu dibuktikan kebenarannya. Situasi pembelajaran yang ditemukan pada pelajaran matematika pada materi bangun ruang kelas 4 SD Negeri Tlomplakan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang masih cenderung menggunakan pendekatan konvensional yaitu melalui ceramah tanpa menggunakanalat peraga dan pemakaian benda-benda konkrit. Akibatnya peserta didik yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60. Ketidaktercapaian nilai kriteria ketuntasan minimal tersebut juga dapat diakibatkan karena rendahnya partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar serta peserta didik kurang aktif bertanya dan mengeluarkan pendapat. Peserta didik hanya menerima materi yang disampaikan guru. Salah satu kunci keberhasilan suatu proses pembelajaran yaitu melalui penerapan model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Adapun upaya untuk mencapai peningkatan hasil belajar peserta didik tersebut adalah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dalam model PBL ini proses yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran adalah student centered atau pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan memecahkan suatu masalah dalam diskusi kelompok. Bedasarkan pengamatan yang dilakukan di SD Negeri Tlomplakan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang diketahui bahwa dalam proses pembelajaran matematika terdapat permasalahan-permasalahan diantaranya hasil belajar matematika peserta didik pada materi bangun ruang di bawah nilai KKM yaitu 60, pembelajaran masih berfocus pada guru, dan rendahnya parisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diantaranya penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta didik untuk lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran matematika padamateri bangun ruang, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung lebih menyenangkan, mudah dipahami, serta dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan, menambah pengetahuan guru tentang penerapan model pembelajaran berbasis masalah tipe Problem Based Learning (PBL) dalam proses pembelajaran matematika di dalam kelas dan dapat memberi masukan yang baik bagi sekolah guna meningkatkan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi peserta didik pada pelajaran matematika. Permasalahan yang hendak di pecahkan pada penelitian ini adalah bagaimana cara untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar matematika materi bangun ruang peserta didik kelas 4 SD Negeri Tlomplakan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang melalui peningkatan proses menggunakan model Problem Based Learning (PBL).

3 Page 43 KAJIAN PUSTAKA Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan dasar dan menengah, matematika merupakan ilmu universal yang menjadi dasar perkembangan teknologi modern, memiliki peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Susanto (2015)berpendapat bahwa matematika berarti ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dengan bernalar (berpikir). Dalam pembelajaran matematika lebih menekankan pada aktivitas dalam dunia rasio (penalaran) dalam menyelesaikan masalah. Berbeda dengan pendapat Mustafa (Wijayanti, 2001) berpandangan bahwa matematika adalah ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan, dan ukuran. Namun yang utama adalah metode dan proses untuk menemukan dengan konsep yang tepat, lambang yang konsisten, sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran, baik yang abstrak maupun murni. Dari definisi yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dengan bernalar. Mata pelajaran matematika bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Pemecahan masalah dalam matematika dapat ditempuh melalui beberapa cara, untuk itu dibutuhkan keterampilan memahami masalah dan menemukan solusinya. PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD Belajar tidak terlepas dari kehidupan manusia. Sejak manusia lahir ke dunia pasti akan melewati proses belajar. Belajar termasuk hal terpenting dalam menghadapi perubahan lingkungan yang selalu mengalami perubahan setiap waktu; oleh karena itu hendaknya seseorang mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan globalisasi. Menurut Slameto (2010: 10) belajar adalah usaha seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengelamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Dalam uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang menuju sesuatu yang lebih baik. Pada hakikatnya pembelajaran merupakan segala bentuk kegiatan yang menuju pada proses belajar guna mencapai suatu tujuan berupa hasil belajar. Sebagai seorang guru SD perlu mengetahui beberapa karakteristik pembelajaran matematika di SD. Adapun ciri-ciri pembelajaran Matematika di SD: 1) Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral, yaitu pendekatan dimana pembelajaran konsep matematika selalu mengaitkan dengan topik sebelumnya. 2) Pembelajaran matematika bertahap, yaitu dimulai dari konsep-konsep yang sederhana, menuju konsep yang lebih sulit. 3) Pembelajaran matematika mengguanakn metode induktif, karena sesuai dengan tahap perkembangan mental siswa. 4) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi, artinya antara kebenaran yang satu dengan yang lainnya tidak ada pertentangan. 5) Pembelajaran matematika hendaknya bermakna, yaitu cara mengajarkan materi pembelajaran dengan mengutamakan pengertian daripada hafalan. MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Problem Based Learning (PBL) menjadi salah satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk menempatkan peserta didik sebagai pusat dalam pembelajaran. PBL adalah suatu model pembelajaran yang dimulai dengan pemberian masalah kepada peserta didik yang berhubungan dengan dunia nyata (Tan, 2003; Wee & Kek, 2002). Aspek penting dalam PBL adalah melatih peserta didik untuk memecahkan suatu masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Dalam proses tersebut akan membangun pengetahuan baru yang lebih bermakna bagi peserta didik. Masalah yang digunakan untuk meningkatkan rasa ingintahu, kemampuan analisis, dan inisiatif peserta didik terhadap materi pelajaran. PBL mempersiapkan peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis dan menggunakan sumber yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.

4 Page 44 Langkah-langkah model pembelajaran PBL yang pertama peserta didik disajikan suatu masalah, kemudian guru memberikan media pembelajaran yang berupa benda-benda konkrit dalam kehidupan sehari-hari. Melalui media yang disediakan, siswa diminta untuk mengelompokkan benda-benda yang sejenis. Peserta didik mengamati media pembelajaran yang berupa benda-benda konkrit dalam kehidupan sehari-hari selanjutnya peserta didik diminta untuk mengelompokkan benda-benda yang sejenis. Langkah kedua yaitu peserta didik mendiskusikan masalah dalam sebuah kelompok. Melalui pengelompokan benda, siswa disajikan suatu masalah untuk dipecahkan bersama kelompoknya. Peserta didik disajikan suatu masalah untuk dipecahkan bersama kelompoknya. Langkah ketiga yaitu peserta didik menyelesaikan masalah di luar bimbingan guru. Siswa menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok berdasarkan pengamatan mereka. Kemudian menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok berdasarkan pengamatan mereka. Langkah keempat yaitu sharing informasi. Siswa sharing informasi dengan kelompok untuk memecahkan masalah yang disajikan. Sharing informasi dengan kelompok untuk memecahkan masalah yang disajikan. Langkah terakhir dalam pembelajaran ini yaitu penyajian solusi atas masalah. Siswa mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompok didepan kelas. KERANGKA PIKIR Penerapan model pembelajaran berbasis masalah tipe PBL dalam pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik mampu memahami konsep-konsep matematika dengan mudah. Penerapan model pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model PBL melalui beberapa langkah dalam pelaksanaannya, diharapkan peserta didik mampu memberikan hasil belajar yang maksimal. Pemilihan model PBL dalam pembelajaran matematika sudah tepat karena bersama kelompok peserta didik dapat dengan mudah memahami konsep matematika yang sedang diajarkan. Langkah pertama yang dilakukan pada model pembelajaran PBL adalah peserta didik dihadapkan pada suatu masalah. Melalui masalah yang di sajikan, peserta didik bersama kelompok dapat mendiskusikan hal apa yang akan dilakukan guna menyelesaikan masalah yang dihadapi. Mereka mendesain suatu rencana tindakan dan terlibat dalam studi independen diluar bimbingan guru. Hal ini bisa mencakup perpustakaan, database, website, masyarakat dan observasi. Bersama dengan kelompok peserta didik sharing informasi dan dapat menyajikan solusi atas masalahnya. Langkah terakhir peserta didik mereview apa yang telah mereka pelajari sehingga peserta didik aktif berpartisipasi dalam proses pembalajaran. Langkah-langkah dalam model pembelajaran PBL yang telah dilewati dapat mencapai tujuan pembelajaran jika dapat terlaksana dengan baik. Melalui pemilihan model pembelajaran yang tepat yang dilakukan oleh guru maka dapat memberikan dorongan belajar yang aktif dan kreatif pada peserta didik. Sehingga dapat mencapai kompetensi dan tujuan pembelajaran dengan tepat. Lebih jelasnya, kerangka pikir model pembeajaran PBL akan digambarkan pada gambar berikut.

5 Page 45 Gambar 1 Bagan kerangka pikir pembelajaran PBL Guru sebagai fasilitator. Pembelajaran menggunakan model berbasis masalah tipe Problem Based Learning. Peserta didik dapat berpikir logis,kritis dan kreatif dalam memecahkan suatu masalah. Langkah-langkah pembelajaran Problem Based Learning 1. Peserta didik di sajikan suatu masalah 2. Diskusi dalam kelompok 3. Tindakan penyelesaian masalah 4. Solusi atas masalah 5. Review Peserta didik aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik. METODE Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart dengan prosedur penelitian menggunakan 2 siklus, dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Subjek dan Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlomplakan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2016/2017. Subjek dalam penelitian ini dilakukan pada seluruh peserta didik kelas 4 SD Negeri Tlomplakan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas 4 yang berjumlah 13 anak, diantaranya 5 perempuan dan 8 laki-laki. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi dan tes. Observasi adalah cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung pada objek yang diteliti. Penerapan model pembelajaran PBL menggunakan instrument yang berupa lembar observasi yang diberikan kepada guru dan peserta didik sebagai lembar aktivitas. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik analisis data dengan cara deskriptif

6 Page 46 kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan hasil belajar peserta didik. Langkah pertama peneliti lakukan dalam pengolahan hasil belajar peserta didik adalah penskoran dari data mentah berdasarkan hasil belajar peserta didik. Data kuantitatif yang di peroleh kemudian di komparatifkan melihat peningkatan hasil belajar pada tiap siklusnya. Data kualitatif merupakan data dari hasil observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung. Teknik Analisis Data Analisi data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif berdasarkan pada hasil observasi guru terhadap aktivitas pembelajaran peserta didik. Dengan cara membandingkan nilai tes pada kondisi awal dengan hasil tes pada siklus I dan hasil tes pada siklus II. Data kuantitatif Data kuantitatif merupakan hasil belajar peserta didik. Langkah pertama peneliti lakukan dalam pengolahan hasil belajar peserta didik adalah penskoran dari data mentah berdasarkan hasil belajar peserta didik. Data kualitatif Data kualitatif merupakan data dari hasil observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran berlangsung. Instrumen Pengumpulan Data Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang diberikan kepada guru dan peserta didik sebagai lembar aktivitas. Peserta didik menerapkan model pembelajaran PBL pada lembar observasi yang sudah disediakan. Jenis soal yang digunakan dalam penerapan model pembelajaran PBL adalah pilihan ganda. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan mengenai peningkatan proses pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning diperoleh data sebagai berikut. Tabel 1 Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Hasil Tindakan Prasiklus Siklus I Siklus II Rata-rata Hasil Belajar ,5 Selisih ,5 Peningkatan - 14% 7% Berdasarkan data yang tersaji pada tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang sebelum adanya tindakan adalah 55. Setelah diadakannya tindakan pada siklus I mengalami peningkatan 14% dengan selisih 19. Rata-rata hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 74. Pada siklus II hasil belajar meningkat 7% dengan selisih nilai 8,5. Rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus II menjadi 82,5.

7 Page 47 Prasiklus Prasiklus ini menjelaskan kondisi proses dan hasil belajar matematika sebelum diadakan tindakan penelitian. Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan, ada beberapa permasalahan yang muncul pada hasil belajar matematika kelas 4, diantaranya hasil belajar matematika pada materi bangun ruang sederhana di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60, kurangnya partisipasi aktif dari peserta didik untuk mengikuti pembelajaran tersebut, dan pembelajaran masih terfocus pada guru (Teacher Centered). Pada pembelajaran tersebut guru masih menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi kepada peserta didik.kondisi proses pembelajaran tersebut berakibat pada aktivitas belajar peserta didik yang rendah. Hal ini ditunjukkan dari hasil pengamatan 13 peserta didik hanya 38% tuntas dan 62% peserta didik tidak tuntas. Siklus I Deskripsi siklus I ini berisi tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan penelitian pada siklus I dilakukan 3x pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan selama 2x35 menit. Tahap perencanaan meliputi penyusunan RPP dan perangkatnya serta perencanaan tes evaluasi yang telah dilakukan pada pertemuan ketiga pada masing-masing siklusnya. Pelaksanaan tindakan dan observasi di uraikan menjadi tiga kali pertemuan yang masingmasing dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Masing-masing pertemuan ini di uraikan menjadi pelaksanaan tindakan dan hasil observasi dan di uraikan pada pertemuan pertama dan kedua. Pelaksanaan tindakan merupakan deskripsi dari kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai kegiatan akhir pembelajaran pada siklus I. Pada siklus I diketahui hasil belajar peserta didik yang mendapatkan nilai terdapat 2 orang dengan presentase nilai 16%, nilai antara terdapat 3 orang dengan presentase nilai 23%, nilai antara terdapat 3 orang dengan presentase nilai 23%, nilai antara terdapat 2 orang dengan presentase nilai 15%, nilai antara terdapat 2 orang dengan presentase nilai 15% dan nilai antara terdapat 1 orang sebagai nilai tertinggi dengan presentase 8%. Diketahui nilai tertinggi 87, nilai terendah 62 dan rata-rata 74. Nilai rata-rata matematika siklus I akan disajikan pada tabel berikut. Tabel 2 Distribusi frekuensi nilai matematika siklus I No. Rentang nilai Jumlah siswa Persentase % % % % % % Jumlah siswa % Nilai Rata-rata 74 Nilai Tertinggi 87 Nilai Terendah 62 Siklus II Deskripsi siklus I ini merupakan perbaikan hasil penelitian pada siklus I yang berisi tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan

8 Page 48 refleksi. Kegiatan penelitian pada siklus I dilakukan 3x pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan selama 2x35 menit. Tahap perencanaan meliputi penyusunan RPP dan perangkatnya serta perencanaan tes evaluasi yang telah dilakukan pada pertemuan ketiga pada masing-masing siklusnya. Tindakan pembelajaran pada siklus II merupakan hasil tindak lanjut dan upaya perbaikan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. Pada kegiatan pembelajaran siklus II di laksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan dan observasi di uraikan menjadi tiga kali pertemuan yang masing-masing dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Masing-masing pertemuan ini di uraikan menjadi pelaksanaan tindakan dan hasil observasi dan di uraikan pada pertemuan pertama dan kedua. Pelaksanaan tindakan merupakan deskripsi dari kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai kegiatan akhir pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II dapat diketahui hasil belajar peserta didik yang mendapatkan nilai terdapat 1 orang dengan presentase nilai 8%, nilai antara terdapat 2 orang dengan presentase nilai 15%, nilai antara terdapat 3 orang dengan presentase nilai 23%, nilai antara terdapat 4 orang dengan presentase nilai 31%, nilai antara terdapat 2 orang dengan presentase nilai 15% dan nilai antara terdapat 1 orang sebagai nilai tertinggi dengan presentase 8%. Diketahui nilai tertinggi 96, nilai terendah 70 dan rata-rata 82,5. Nilai rata-rata matematika siklus II akan disajikan pada tabel berikut. Tabel 3 Hasil Belajar Matematika Siklus II No. Rentang Jumlah siswa Persentase nilai % % % % % % Jumlah siswa % Nilai Rata-rata 82,5 Nilai Tertinggi 96 Nilai Terendah 70 Perbandingan analisis rata-rata observasi prasiklus, siklus I dan siklus II saat proses pembelajaran diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4 Perbandingan Analisis Rata-rata Observasi Prasiklus, Siklus I dan Siklus II No Prasiklus Siklus I Siklus II Ketuntasan Rataratratrata Presentase Rata- Rata- Belajar Presentase Presentase 1. Aktivitas Guru 8 46% 13 76% % 2. Aktivitas Siswa 7 54% 11 85% %

9 Page 49 Berdasarkan tabel tentang perbandingan analisis rata-rata skor observasi aktivitas guru dan peserta didik dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas guru dan peserta didik dari siklus I dan siklus II dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Setelah pelaksanaan tindakan siklus I rata-rata skor aktivitas guru mencapai 13 dengan persentase 76%, dibandingkan dengan tindakan prasiklus yaitu 8 dengan presentase 46%. Pada siklus II rata-rata skor aktivitas guru mengalami peningkatan menjadi 15 dengan persentase 100%. Seiring dengan peningkatan aktivitas guru, rata-rata skor aktivitas peserta didik juga mengalami peningkatan, pada siklus I rata-rata skor aktivitas peserta didik 11 dengan persentase 85%, dibandingkan dengan kondisi prasiklus rata-rata skor aktivitas peserta didik 7 dengan presentase 54 %. Kemudian pada siklus II rata-rata skor meningkat menjadi 15 dengan persentase 100%. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01 diketahui bahwa sebelum tindakan penelitian dilaksanakan pembelajaran yang diterapkan oleh guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif. Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar matematika kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01. Diketahui bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM 60 sebanyak 5 orang dengan presentase 38% sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak hanya 8 orang dengan presentase 62%. Hasil penelitian ini menujukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Laila Koderati, Budi Astuti (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Model PBL terhadap Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V SD menunjukkan bahwa PBL berpengaruh positif terhadap pembelajaran matematika. Mendukung penelitian Laila Koderati, Budi Astuti (2016), Gunantara, Suarjana, Nanci Riastini (2014), dalam judul Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V telah membuktikan bahwa model PBL dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, yaitu dengan hasil siklus pertama ratarata peserta didik 70. Pada siklus kedua menunjukkan peningkatan yaitu rata-rata peserta didik meningkat menjadi 86. Begitu pula penelitian yang telah dilakukan oleh Pricilla Anindyta, Suwarjo (2014) yang berjudul Pengaruh Problem Based Learing Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Regulasi Diri Siswa Kelas V menunjukkan bahwa PBL dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis pada peserta didik. Dalam hasil penelitiannya nilai rata-rata awal yaitu 71 dan nilai rata-rata meningkat menjadi 74. Guntur Hidayat (2014) juga telah membuktika adanya peningkatan hasil belajar dengan adanya pembelajaran menggunakan model PBL. Dari penelitian yang sudah dilakukan tersebut, menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model PBL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Keberhasilan penelitian ini dinilai objektif karena di pengaruhi oleh model pembelajaran PBL. Penerapan model ini dilakukan sudah sesuai dengan sintak atau langkahlangkah pembelajaran. Jadi, peserta didik dalam mengikuti pembelajaran lebih antusias dan lebih menyenangkan. Hal ini dipengaruhi karena kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam model PBL yaitu, peserta didik mampu memahami isi pelajaran melalui pemecahan masalah, dapat menantang kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan yang baru, metode pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik, pemecahan masalah dapat mebantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka utnuk memahami masalah dalam kehidupan nyata, melalui model PBL dapat mengembangkan kemmapuan peserta didik untuk berpikir kritis dan

10 Page 50 mengembangkan kemampuan menyesuaikan dengan pengetahuan yang baru, selain itu dapat mengembangkan minat peserta didik untuk terus menerus belajar. PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan analisis tindakan mengenai hasil penelitian tindakan kelas yang telah di laksanakan di SD Negeri Tlompakan 01 kelas 4 pada pelajaran Matematika semester II tahun pelajaran 2016/2017 materi bangun ruang sederhana melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat disimpulkan dapat meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dibuktikan dengan pemerolehan hasil belajar peserta didik dari kondisi awal hingga pada pelaksanaan setiap siklusnya yang mengalami peningkatan. Pada kondisi awal pemerolehan hasil rata-rata nilai peserta didik sebesar 55 dengan presentase ketuntasan peserta didik 38%. Setelah dilakukan tindakan siklus 1 dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 74 dengan besarnya presentase ketuntasan peserta didik mencapai 100%. Kemudian setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II nilai rata-rata peserta didik meningkat mencapai 82,5 dengan presentase ketuntasan 100%. Sehingga penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terbukti dapat meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang sederhana kelas 4 SD Negeri Tlompakan 01. SARAN Dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) peserta didik diharpakan lebih aktif dalam diskusi kelompok serta tingkatkan percaya diri unruk mengeluarkan pendapat sehingga akan tercipta cara belajar yang aktif dan dapat menyelesaikan soal evaluasi matematika yang berkaitan dengan bangun ruang sederhana. Dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) guru sebaiknya membimbing siswa dalam setiap kegiatan diskusi dalam kelompok dengan menumbuhkan minat kepada peserta didik dengan cara menguatkan pendapatnya saat diskusi kelompok, sehingga peserta didik tersebut memiliki percaya diri yang tinggi. Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus memantau proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di kelas agar diketahui seberapa efektif model pembelajaran yang diterapkan terhadap hasil belajar. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat dijadikan referensi sebagai upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di SD Negeri Tlompakan 01.

11 Page 51 DAFTAR PUSTAKA Depdiknas Kompetensi Dasar Pendidikan Matematika SD & MI. Jakarta: Pusat Kurikulum Gunantara. dkk Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas 5. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2. Nomor 1. Hamzah, Ali Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Press. Huda, Miftahul Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset Kodariat Lila dan Budi Astuti Pengaruh Model PBL Terhadap Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas 5 SD. Prima Edukasia. Volume 4. Nomor 1. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Ruseffendi, E.T Pendidikan Matematika 3, Modul 1-9. Jakarta: PPTKP - Depdikbud Rusman Model-model Pembelajaran :Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Slameto Metodologo Penelitian & Inovasi Pendidikan. Salatiga: Satya Wacana University Press Susanto, Ahmad Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Grup

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01 Yudha Widhiatma 447 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01 Oleh Yudha Widhiatma 292013095@student.uksw.edu Wasitohadi wasitohadi@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA GAMBAR Retno Sulistyowati 63 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA GAMBAR Retno Sulistyowati 292013083@student.uksw.edu Drs. Nyoto Harjono, M.Pd.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD. Oleh Fivi Nuraini

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD. Oleh Fivi Nuraini Fivi Nuraini 369 PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD Oleh Fivi Nuraini 292013122@student.uksw.edu Firosalia Kristin Firosalia.kristin@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

KOREKSI PEMBELAJARAN BERBASIS SISWA (STUDENT CENTERED LEARNING) DALAM PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

KOREKSI PEMBELAJARAN BERBASIS SISWA (STUDENT CENTERED LEARNING) DALAM PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOREKSI PEMBELAJARAN BERBASIS SISWA (STUDENT CENTERED LEARNING) DALAM PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Slameto PGSD FKIP UKSW Salatiga slameto@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGENTONG 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA 12 e-jurnalmitrapendidikan, Vol 1, No. 2, April 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA Ponco Budi Raharjo Indri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PECAHAN SISWA KELAS 4 SD NEGERI KALIKUTO GRABAG KOTA MAGELANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan hakikatnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana dalam pelaksanaanya, dilaksanakan dalam 3 siklus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Matematika sangat penting untuk dipelajari karena setiap hari manusia selalu menggunakan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS 4 SDN 6 DEPOK KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER II TAHUN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : Pembelajaran CTL. Minat belajar, Bangun Datar PENDAHULUAN

Abstrak. Kata kunci : Pembelajaran CTL. Minat belajar, Bangun Datar PENDAHULUAN Penerapan Pembelajaran CTL untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Materi Bangun Datar di SDN Candinegoro Eka Diah Pertiwi 148620600176 Semester 6 A3 S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Ekadiahpertiwi8@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Dini Destama Kusuma Wardhani 1, Suripto 2, Imam Suyanto 3 1 mahasiswa,

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga Sarni, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAUMAN LOR 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 MLATI Oleh: Riza Dyah Permata 11144100098 Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu disiplin ilmu, Matematika merupakan ilmu yang berkaitan dengan struktur yang terorganisasi, sebab ilmu ini berkembang dari unsur yang tidak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pada kajian teori dijabarkan berbagai landasan sebagai pendukung penelitian, permasalahan dan variabel penelitian yang diteliti semua ditulis pada kajian teori. Untuk

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD Oleh: Siti Hanisah 1, Tri Saptuti 2, H. Setyo Budi 3 FKIP,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai ilmu dasar memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari penerapan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

Eti Rahmawati. Program studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Eti Rahmawati. Program studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 2 DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Eti

Lebih terperinci

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar   1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO Hibati Wafiroh Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Setting Penelitian Penelitian ini termasuk PTK yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Rejoagung 01 Kecamatan Trangkil Kabupaten

Lebih terperinci

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Satya Widya, Vol. 32, No.2. Desember 2016: 138-143 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BAGI SISWA KELAS VIIIG SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja 54 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan teori-teori pendidikan pada masa ini adalah hal yang marak dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan meningkatnya proses pembelajaran

Lebih terperinci

Wakhidatun Nurul Istiqomah Novisita Ratu Tri Nova Hasti Yunianta

Wakhidatun Nurul Istiqomah Novisita Ratu Tri Nova Hasti Yunianta IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SALATIGA Wakhidatun Nurul Istiqomah Novisita Ratu Tri Nova Hasti Yunianta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Menguneng 01 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang pada siswa kelas IV semester 2 tahun

Lebih terperinci

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBASIS TIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS II SD NEGERI 1 KARANGTANJUNG Syifa Khoerunnisa, Susilailiy Rahmawati, Muhamad Chamdani Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA KARTU BILANGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SDN 2 MULYOSRI TAHUN AJARAN 2014/2015 Dwi Retnowati 1, Joharman 2, Imam Suyanto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus SD Negeri Salatiga 12 teletak di jalan Domas Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Jumlah total Siswa di SD Negeri Salatiga 12 sebanyak 200 siswa,

Lebih terperinci

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Agusmawan, Imran, dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali Darwis, Gandung Sugita, Anggraini Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Yuliana Sapraptiningtyas Budiharti, S.Si., M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

Yuliana Sapraptiningtyas Budiharti, S.Si., M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) PADA SISWA KELAS IA DI SD N MEJING II TAHUN AJARAN 2016/2017 Yuliana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-B SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS 5 SD NEGERI TUNTANG 02 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com

Lebih terperinci

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Alis Suryanti Guru SDN 1 Purwosari Kec. Padangratu E-mail: Alissurnyanti@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs PENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs Marliani Utami Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini, membahas tentang (1) Setting dan karakterlistik penelitian, (2) Tindakan yang dilakukan, (3) Teknik dan alat pengumpulan data, (4) Analisis data, (5) Indikator

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan terhadap pembelajaran matematika bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SD PADA PEMEBELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SD PADA PEMEBELAJARAN IPA PENERAPAN MODEL BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SD PADA PEMEBELAJARAN IPA Intan Dinasti Septiya Rachmawati 158620600182/6/B2 /S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo intan_dinastiseptiarahmawati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi Yanthi, Hj. Widayati Pujiastuti, dan Rizal Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak terlepas dari pembelajaran. Menurut Usman (2000:4), pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara sederhana matematika adalah suatu disiplin ilmu yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarki dengan penalaran yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam dunia pendidikan. Pendidikan adalah suatu lembaga dimana guru melakukan kegiatan

Lebih terperinci

Susiyanto 2 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK 3

Susiyanto 2 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK 3 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS 4 SD NEGERI LEMAHIRENG 02 KECAMATAN BAWEN SEMESTER II TAHUNPELAJARAN2014/2015 1 Susiyanto 2 PGSD

Lebih terperinci

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir. Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir Widaryantii 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 widaryanti@gmail.com Tersedia

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. guru, prestasi siswa, kelas dan sekolah secara keseluruhan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. guru, prestasi siswa, kelas dan sekolah secara keseluruhan. 58 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode penelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bermakna penelitian yang di desain untuk membantu guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR Dian Safitri Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan tepatnya di ruang kelas I. Alasannya

Lebih terperinci

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN METODE COOPERATIVE SECRIPT DI SDN GELAM 1

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN METODE COOPERATIVE SECRIPT DI SDN GELAM 1 UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN METODE COOPERATIVE SECRIPT DI SDN GELAM 1 MUFIDATUL INSIYAH 158620600125/6/A3/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mufidatul.insiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh Rahmawati, Mestawaty As. A, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Tempat Penelitian Tempat atau lokasi penelitian di kelas IV SD Negeri Kalibalik 03 Kecamatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Demonstrasi Kartu Bilangan, Kemampuan Berhitung.

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Demonstrasi Kartu Bilangan, Kemampuan Berhitung. UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE DEMONSTRASI KARTU BILANGAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS II SDN BABALAN GABUS KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011-2012 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Gedangan 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Lokasi SD Gedangan ini berdekatan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN METODE NHT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DI SEKOLAH DASAR Oleh: Istiqomah 1, H. Setyo Budi 2, Kartika Chrysti S 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret e-mail: istyqomah_8778@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Kelas IV SD Inpres 2 Slametharjo Kasnia Potimbang Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

432 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 4, Juni 2017

432 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 4, Juni 2017 432 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 4, Juni 2017 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 4 MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Oleh Putri Ardianti Feratinia

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, antara bulan juli sampai bulan september 2013 di SDN Kemligi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA Penerapan Model Pembelajaran Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Era Destiyandani, dkk) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci