Susiyanto 2 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK 3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Susiyanto 2 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK 3"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS 4 SD NEGERI LEMAHIRENG 02 KECAMATAN BAWEN SEMESTER II TAHUNPELAJARAN2014/ Susiyanto 2 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK 3 Masalah penelitian ini adalah hasil belajar IPA dan keaktifan rendah, pembelajaran masih bersifat teacher center. Tujuan penelitian untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match pada mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen semester II tahun pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian yaitu PTK dengan model Kemmis dan Mc Taggart, penelitian dilaksanakan dalan dua siklus yang tiap siklusnya terdiri 3 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Data diperoleh melalui teknik tes dan observasi. Instrumen yang dipakai adalah lembar observasi dan lembar tes hasil belajar. Analisis data menggunakan analisis ketuntasan dan analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Make A Match dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA. Pada kondisi prasiklus, keaktifan siswa kategori rendah sebesar 42% pada siklus I meningkat menjadi 65% dan meningkat lagi di siklus II yaitu 87%. Hasil belajar IPA ketuntasan siswa pada prasiklus adalah 32 % pada siklus I meningkat menjadi 65% siswa tuntas dan pada siklus II meningkat dengan 100% siswa tuntas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan penerapan Make A Match dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen. Kata Kunci: Make A Match, Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar IPA. 1 Makalah disampaikan pada acara Seminar Nasional Menjadi Guru Inspirator Kenali dan Kembangkan Kemampuan Intelegensi Emas untuk Indonesia Emas di Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tanggal 30 April Koresponden mengenai isi makalah ini dapat dilakukan melalui: sus_pgsduksw@yahoo.co.id 513

2 PENDAHULUAN Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang pertama faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri siswa meliputi motivasi belajar yang tinggi dan bakat yang dimiliki siswa. Yang kedua ialah faktor eksternal yang meliputi guru, orang tua serta lingkungan masyarakat. Penggunaan metoda ceramah lebih mendominasi selama proses pembelajaran IPA di SD Negeri lemahireng 02 kecamatan Bawen, sehingga guru dalam pembelajaran berorientasi pada dirinya sendiri kurang melibatkan keaktifan siswa. Dari 31 siswa hanya 11 atau 35,48% yang mendapatkan nilai diatas KKM (70), sisanya 20 siswa atau 64,52% mendapat nilai dibawah 70 Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas salah satu metode pembelajaran yang memungkinkan murid belajar secara aktif, efektif dan efisien adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Make A Match,teknik pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (dalam Miftahul Huda, 2011:135). Dalam teknik make a match siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen melalui pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah dengan melalui pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA kelas 4 SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015? 2. Apakah dengan melalui pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen Semester II Tahun Ppelajaran 2014/2015? Tujuan penelitian ini dilakukan berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA kelas 4 SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen Semester II Tahunpelajaran 2014/ Untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen Semester II Tahunpelajaran 2014/2015. PEMBAHASAN Make A Match Make a match merupakan suatu pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi dua kelompok, satu kelompok persoalan/pernyataan dan yang satu berupa kelompok jawaban. Tugas siswa yaitu mencari pasangan kartu yang cocok dari setiap kartu yang mereka dapat. Make a match juga mengajarkan siswa 514

3 untuk berpikir tepat dan cepat karena make a match mengacu pada persaingan antar kelompok siswa. Pembelajaran dengan menggunakan make a match secara tidak langsung dapat melatih kerjasama antar siswa dan juga ketelitian dimana siswa harus mencari pasangan dalam waktu yang singkat. Serangkaian pembelajaran make a match akan mempengaruhi siswa dalam berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Keaktifan Keaktifan belajar adalah mengaktifkan siswa secara fisik, namun dalam hal tersebut tidak hanya fisiknya saja tetapi juga merujuk pada kemampuan berpikir siswa, mental dan emosional peserta didik dalam proses pembelajaran.dalam proses pembelajaran keaktifan di dalam kelas tidak hanya di dominasi oleh guru akan tetapi siswa diajak untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan materi yang telah disiapka dan di sajikan oleh guru. Dalam menganalisis tentang keaktifan terdapat beberapa indikator yang dapat menjadi pedoman dalam pengukuran keaktifan. Indikator keaktifan siswa dapat dilihat dari kriteria berikut ini: Menurut Sudjana (2010 :61) keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: 1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 2. Terlibat dalam pemecahan masalah 3. Bertanya kepada siswa lain/ kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya 4. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah 5. Melaksanakan diskusi kelompok 6. Menilai kemampuan dirinya dan hasil yang diperolehnya 7. Kesempatan menggunakan/menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas / persoalan yang dihadapinya 8. Kesempatan menggunakan/menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas / persoalan yang dihadapinya Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah melalui proses pembelajaran, baik kemampuan secara kognitif, kemampuan secara afektif maupun kemampuan secara psikomotor.hasil belajar dalam penelitian ini merupakan hasil belajar kognitif yang dapat diketahui hasilnya melalui tes tertulis setelah proses pembelajaran selesai sedangkan kemampuan afektif dan psikomotor dapat diketahui hasilnya melalui penskoran pengamatan keaktifan siswa pada saat pembelajaran. Hipotesis Tindakan 1. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match diduga dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen tahun pelajaran 2014/

4 2. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match diduga dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen tahun pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 4 sejumlah 31 siswa yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki.penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). David Hopkins (Trianto, 2012:15) menyebutkan penelitian tindakan kelas sebagai suatu studi yang sistematis(penelitian) yang dilakukan oleh pelaku pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran melalui tindakan yang terencana dan dampak dari tindakan (aksi) yang telah dilakukan. Model yang digunakan dalam penelitian adalah model dari Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2008:16), model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dengan dua siklus yang tiap siklusnya terdiri dari tiga langkah yaitu perencanaan (planning), tindakan (action) dan observasi (observation), serta refleksi (reflection). Teknik Pengumpulan Data Observasi keterlaksanaan sintaks Make A Match. Teknik tes dan non tes (observasi). Teknik tes dengan memberikan soal tes evaluasi pada setiap akhir siklus. Sedangkan teknik non tes dengan melakukan observasi terhadap keaktifan siswa yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Validitas dan Reliabilitas Validitas: Dalam penelitian ini, uji validitas instrumen dilaksanakan di SD Negeri Lemahireng 02 Bawen pada siswa kelas 5 dengan jumlah l responden 32 siswa. Mengacu padaazwar (2011: 30) batasan yang digunakan untuk menentukan validitas instrumen dalam penelitian adalah Reliabilitas: Dalam penelitian ini, penentuan tingkat reliabilitas instrumen mengacu pada kriteria yang dikemukakan Sekaran ( dalam Priyatno, 2009 :98 ) mengatakan batasan penguji reliabilitas adalah: < 0,6 : Reliabilitas kurang baik 0,6 0,8 : Reliabilitas dapat diterima > 0,8 : Reliabilitas baik Hasil Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Siklus I Reliability Statistics Cronbach's Alpha, N of Items 516

5 Indikator No Item Jumlah Item Valid Tidak Valid Siklus I 1. Menjelaskan pengertian erosi. 1,2 2 1,2-2. Menyebutkan faktor-faktor penyebab dan kerugian terjadinya erosi. 3,4,5, 3 4, Menjelaskan pengertian abrasi. 6, 7, 8 3 6, 7, 8-4. Menyebutkan faktor-faktor penyebab dan kerugian terjadinya abrasi. 9, 10, , 10, Menjelaskan pengertian banjir. 13, 14, , Menyebutkan faktor-faktor penyebab dan kerugian terjadinya banjir. 16,17, , 17, Menjelaskan pengertian longsor. 19,20, 21, , 20, 21, Menyebutkan faktor -faktor penyebab dan kerugian terjadinya longsor. Siklus II 23, 24, , 24, Menyebutkan cara pencegahan erosi. 26, 27, 28, 29, 30, , 27, 28, 29, 30, Menyebutkan cara pencegahan abrasi. 32, 33, 34, 35, 36, , 33, 34,37 35, Menyebutkan cara pencegahan banjir. 38, 39, 40, 41, 42, , 39, 40, 42, Menyebutkan cara pencegahan longsor. 44, 45, 46, 47, 48, 49, , 46, 47, 48, 50 45,

6 Indikator Kinerja 1. Indikator Hasil: a. Hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila 80% dari 31 siswa telah berhasil mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM untuk mata pelajaran IPA adalah 70. b. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dinyatakan berhasil apabila 70% siswa mencapai kategori keaktifan tinggi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan dan analisis deskriptif komparatif. Analisis uji ketuntasan adalah analisis membandingkan skor yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes sebelum perbaikan dengan nilai tes antar siklus. Data kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka dan deskriptif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai sebelum tindakan, Siklus I dan nilai Siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data. HASIL PENELITIAN 1. Perbandingan Hasil Observasi Keaktifan Prasiklus, siklus I, dan siklus II Kategori Keaktifan Prsa Siklus Siklus I Siklus II Keaktifan Rendah ( 3) 42% 0% 0% Keaktifan Sedang (2-2,9) 32% 35% 13% Keaktifan Tinggi (1-1,9) 26% 65% 87% 2. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus, siklus I, dan siklus II Ketuntasan Prasiklus Siklus I Siklus II F % F % F % Tuntas Belum Tuntas Jumlah Rata -rata 64,57 68,87 80,81 Maksimum Minimum Pembahasan Berdasarkan paparan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas 4 SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen pada mata pelajaran IPA, maka dapat diketahui adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Make A Match. Setelah dilakukan tindakan terkait penerapan metode Make A Match keaktifan belajar terlihat ada peningkatan. Pada 518

7 pra Siklus sampai dengan Siklus IIkeaktifan belajar mengalami peningkatan dilihat dari persentase keaktifan siswa kategori tinggi. Pada pra Siklus keaktifan siswa kategori tinggi mencapai 26% siswa kategori keaktifan sedang persentase 32% dan siswa dengan keaktifan rendah persentase 42%. Keaktifan siswa kategori tinggi pra Siklus adalah 26% kemudian mengalami peningkatan ke Siklus I menjadi 65%. Pada keaktifan siswa kategori sedang pra Siklus sebesar 32% kemudian di Siklus I menjadi 35%. Keaktifan siswa kategori rendah pra siklus sebesar 42% kemudian pada Sklus I menurun menjadi 0%. Pada Siklus I keaktifan siswa kategori tinggi adalah 65% lebih rendah dari indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 70% siswa kategori keaktifan tinggi. Jadi pada Siklus I keaktifan belajar belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan, berdasarkan hasil refleksi pada saat pembelajaran Siklus I hal ini dapat disebabkan karena karakter anak yang suka ramai menajadi kendala dalam melakukan permaian karena tidak mendengarkan arahan dari guru, siswa belum terbiasa dengan pembelajaran ini sehingga membutuhkan waktu yang lama saat melaksanakan permainan mencari paangan, siswa kurang sportif dalam melaksanakan permainan. Kurangnya respon dari siswa, terlihat pada saat pembelajaran guru belum sepenuhnya memberikan kesempatan kepada siswa yang berhasil menemukan pasangan kartu yang cocok untuk mempresentasikan di depan kelas. Pembelajaran Siklus I belum mencapai indikator keberhasilan sehingga diberikan tindakan pada Siklus II yang menunjukkan hasil peningkatan keaktifan belajar kategori tinggi dari Siklus I sebesar 65% meningkat ke Siklus II menjadi 87% Pada keaktifan siswa kategori sedang Siklus I sebesar 26,3% menurun di Siklus II menjadi 24,4%. Keaktifan siswa kategori rendah pada Siklus I sebesar 35% menurun pada Siklus II menjadi 13%. Pada Siklus II keaktifan siswa kategori tinggi adalah 87,6% lebih tinggi dari indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 70% siswa kategori keaktifan tinggi. Jadi pada Siklus II keaktifan belajar telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yang berarti melalui penerapan metode Make A Match dapat meningkatkan keaktifan belajar. Pada Siklus II keaktifan belajar telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan, artinya melalui penerapan metode Make A Match dapat meningkatkan keaktifan belajar dengan dicapainya 87% keaktifan siswa kategori tinggi. Hal tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Menurut E. Mulyasa (2003:32), pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik maupun sosial dalam proses pembelajaran. Berdasarkan analisis data hasil belajar terhadap siswa kelas 4 SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen pada mata pelajaran IPA, dapat diketahui juga adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Make A Match. Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil nilai Siklus I dan Siklus II. Pada pra Siklus diketahui siswa yang mendapat nilai di atas Kategori Ketuntasan 519

8 Minimal (KKM 70) atau dikatakan tuntas adalah 10 siswa (32%) kemudian meningkat pada siklus I menjadi 20 siswa (65%) dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 31 siswa (100%). Pada pra siklus diketahui siswa yang mendapat nilai di bawah Kategori Ketuntasan Minimal (KKM 70) atau dikatakan tidak tuntas adalah 21 siswa (68%) kemudian menurun pada Siklus I menjadi 11 siswa (35%). Pada Siklus I siswa tuntas belajar adalah 20 siswa (65%) lebih rendah dari indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 80% siswa tuntas belajar. Jadi pada Siklus I hasil belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan, berdasarkan hasil refleksi pada saat pembelajaran Siklus I hal ini dapat disebabkan karena guru belum mengelola waktu pembelajaran dengan baik terutama pada kegiatan mencari pasangan. Pada Siklus I saat mencari pasangan kartu, siswa masih merasa kebingungan untuk menemukan pasangan kartunya. Pembelajaran Siklus I belum mencapai indikator keberhasilan sehingga diberikan tindakan pada Siklus II yang menunjukkan peningkatan hasil belajar pada Siklus I siswa yang mendapat nilai di atas Kategori Ketuntasan Minimal (KKM 70) atau dikatakan tuntas adalah 20 siswa (65%) kemudian meningkat pada Siklus II menjadi 31 siswa (100). Pada siklus I diketahui siswa yang mendapat nilai di bawah Kategori Ketuntasan Minimal (KKM 70) atau dikatakan tidak tuntas adalah 11 siswa (35%) kemudian menurun pada Siklus II yaitu tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Pada Siklus II siswa tuntas belajar adalah 31 siswa (100%) lebih tinggi dari indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 80% siswa tuntas belajar. Jadi pada Siklus II hasil belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yang berarti melalui penerapan metode Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dilakukan selama dua Siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan hasil penelitian serta analisis yang telah dilakukan, menjawab rumusan masalah yang pertama dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif TipeMake A Match dapat meningkatkan keaktifan belajar pada pelajaran IPA di kelas 4 Semester II SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen Tahun Pelajaran 2014/2015 karena pada Siklus II keaktifan siswa kategori tinggi diperoleh hasil 87% sehingga telah mencapai indikator keberhasilan keaktifan siswa yaitu 70% keaktifan tinggi. Terbukti bahwa keaktifan belajar meningkat, pada pra Siklus kategori tinggi 42% pada Siklus I mengalami peningkatan menjadi 65% dan meningkat di Siklus II mencapai 87%. Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti telah dapat dibuktikan kebenarannya. Melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA di kelas 4 Semester II SD Negeri Lemahireng 02 Kecamatan Bawen Tahun Pelajaran 2014/2015 karena pada Siklus II hasil belajar IPA siswa yang tuntas atau mencapai KKM adalah 31 siswa 520

9 (100%) sehingga telah mencapai indikator keberhasilan siswa yaitu 80% siswa tuntas. Terbukti bahwa hasil belajar siswa meningkat, pada pra siklus siswa yang tuntas belajar 10 siswa (32%) pada Siklus I meningkat menjadi 20 orang (65%) siswa tuntas dan pada Siklus II mencapai 31 siswa tuntas dengan persentase 100%. Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti telah dapat dibuktikan kebenarannya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi,dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT BumiAksara. Azwar, Saifuddin Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Huda, Miftahul Cooperative Learning (Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan). Yogyakarta: Pustaka Belajar. Iriana Novianti. (2012). Penerapan Metode Pembelajaran Make-A Match (Mencari Pasangan) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri 05 Mulyoharjo Jepara. Skripsi. PGSD FKIP UKSW. Mulyasa Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Bandung: Rosda karya. Priyatno, Agus Mengolah Data Statistik Hasil Penelitian.Yogyakarta: Penerbit Andi. Rahayu Sukarti. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Bandar 02 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. PGSD FKIP UKSW. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito. Suprijono, Agus Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Belajar. Trianto Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Prestasi Pustaka Usmandan Akbar PengantarStatistika. Jakarta: BumiAksara 521

10 522

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan) Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS 7 D SMP

Lebih terperinci

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana

Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) TIPE MAKE-A MATCH BERBANTUAN MEDIA KOMIK INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPS Esthi Santi Ningtyas, Emy Wuryani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

KOREKSI PEMBELAJARAN BERBASIS SISWA (STUDENT CENTERED LEARNING) DALAM PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

KOREKSI PEMBELAJARAN BERBASIS SISWA (STUDENT CENTERED LEARNING) DALAM PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOREKSI PEMBELAJARAN BERBASIS SISWA (STUDENT CENTERED LEARNING) DALAM PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Slameto PGSD FKIP UKSW Salatiga slameto@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA 1 PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA Reny Puspitasari, Sularmi, Djaelani PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 4 Salatiga Semester 1 Tahun 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH Riessa Audinitami Putri 1), Usada 2), Kuswadi 3), Peduk Rintayati 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Timbang 01 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SDN Candirejo 02 Tuntang yang terletak di Jl.Mertokusuma 32, Kelurahan Candirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR NEGERI KALIGENTONG 01 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.I Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti (kolaborasi). Menurut Suharsimi Arikunto, (2007:63) kerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SD N 4 TANGGUNG KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian

Lebih terperinci

Pamujo, Risma Dwi Rapprilia 2 PGSD FKIP Universitas Muhammdiyah Purwokerto

Pamujo, Risma Dwi Rapprilia 2 PGSD FKIP Universitas Muhammdiyah Purwokerto PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TURNAMENT) KELAS IV SEKOLAH DASAR GENTASARI KABUPATEN CILACAP 1 Pamujo, Risma Dwi Rapprilia 2 PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISWA KELAS IV SD NEGERI DIWAK

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISWA KELAS IV SD NEGERI DIWAK UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 3, November 2017 PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISWA KELAS IV SD NEGERI DIWAK Ira Dwi Setya Rahmayanti 1,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1 1.980 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 20 Tahun ke-5 2016 PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1 THE IMPROVEMENT OF SOCIAL STUDIES LEARNING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran serta meningkatkan kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Indarwati Rohana, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: indarwatirohana@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III. Metodelogi Penelitian

BAB III. Metodelogi Penelitian BAB III Metodelogi Penelitian 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. David Hopkins (dalam Trianto, 2012:15) menyebutkan penelitian tindakan kelas sebagai studi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). David Hopkins (dalam Trianto, 2012 : 15) menyebutkan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Kristen 1 Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS 5 SD NEGERI TUNTANG 02 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai perencana kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang biasanya disingkat PTK. PTK merupakan suatu penelitian praktis bagaimana

Lebih terperinci

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIIF SMP N 2 SRANDAKAN Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI

UPAYA PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI UPAYA PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS 5 SDN JIMBARAN 01 KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL ACTION LEARNING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL ACTION LEARNING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS 5 SDN TEGALREJO 05 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Tengaran 02 Kabupaten Semarang yang beralamatkan ditengaran.

Lebih terperinci

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 35 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang

Lebih terperinci

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII SMP MA ARIF 2 PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI DENGAN MODEL MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN WONOREJO 1 KECAMATAN WATES KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat Penelitian : Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Karangwangkal Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat Penelitian : Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Karangwangkal Kecamatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian : Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Karangwangkal Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas, karena dari hasil UTS yang

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Melynda Putri Ratnasari

ARTIKEL SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh Melynda Putri Ratnasari UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI DAN MODEL TALKING STICK KELAS 4 SDN BERGASLOR 01 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Wacana Akademika: Majalah Ilmiah Kependidikan, Volume 1 No 1 Tahun 2017 Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Okti Desta Tri Maharani 1 dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Ledok 07

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG 1 Diah Kurniawati, 2 Sunardi Program Studi PGSD-FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang terletak di Jln. Kates No. 8, Siswodipuran Boyolali Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SD NEGERI CIKUYA 01 1

IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SD NEGERI CIKUYA 01 1 IMPLEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS IV SD NEGERI CIKUYA 01 1 Arifin Muslim 2 PGSD FKIP Universitas Muhammdiyah Purwokerto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII Dani Nur Khasanah; Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA FLASHCARD DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS IV Puguh Gita Januar 1, Ngatman 2, Triyono 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Calssroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan secara

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana PENINGKATAN SIKAP POSITIF DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DELIK 02 KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Penerapan Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) Sri Rahayu Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: rarakirana_yunanto@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani dan Wihardit (2008 : 1.4) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu studi yang sistematis yang dilakukan oleh pelaku pendidikan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia masih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses dengan metode tertentu sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Tlogo kecamatan tuntang kabupaten semarang, dengan jumlah siswa 33 orang. 3.1.2. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kutoharjo 01 Pati yang dilaksanakan pada semester 1 tahun 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

PENERAPAN TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS

PENERAPAN TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS Penerapan Model Pembelajaran... (Desy Noor Argawati Yula) 2.649 PENERAPAN TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS APPLICATION OF MAKE A MATCH TYPE TO IMPROVE SOCIAL STUDIES LEARNING ACHIEVEMENT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September Nopember tahun 2012. dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester 2 tahun ajaran 2012/2013, yaitu dari bulan Januari 2013 sampai April 2013 di

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek dan Sample 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dalam pelaksanaannya berlokasi di salah satu sekolah lokasi PLP yaitu di SD N 3 Cieunteung yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1.Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang pada semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Menurut Gagne dalam Agus Suprijono (2011: 5-6) bahwa hasil belajar itu berupa: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA yang dilakukan di SD Negeri 02 Kupen Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Delik 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Letak sekolah ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci